esai metodologi desain : metode pencarian data dan etnografi

5
Keberhasilan mendesain salah satunya ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing. Output dari kemampuan tersebut, menopang keputusan dalam memutuskan dimana ide apa yang akan diambil sebagai eksekusi desain yang diharapkan sesuai dengan target yang dituju. Riset yang dilakukan menentukan sasaran komunikasi, konsep hingga kampanye. Riset yang dilakukan juga berdasarkan media komunikasi yang dipakai. Analisis kompetitor dalam mendesain merupakan aktifitas yang memerlukan koordinasi informasi. Untuk kepentingan itu, beberapa teknik dilakukan seperti pencarian tinjauan pustakan, survei konsumen, serta wawancara langsung termasuk mempelajari produk pesaing. Setiap teknik yang telah dikemukakan, tampak didalamnya mengandung unsur titik kedinamisan Berikut contoh, seorang desainer mendapat klien dari perusahaan mie instan. Ia ingin produknya dikenal dan laku dijual di masyarakat. Maka desainer pun melihat pada produk yang ingin dipromosikan, ada kelebihan apa yang bisa ditonjolkan. Desainer juga menganalisa kompetitor dari perusahaan klien melalui strategi promosi yang seperti apa mereka buat. Dari titik poin manakah kompetitor menonjolkan produk mereka. Hal ini yang akan mempengaruhi keputusan dalam eksekusi sebuah ide desain. Untuk mengetahui strategi promosi kompetitor serta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, desainer perlu melakukan pencarian data terhadap sasaran yang akan dipromosikan. Pencarian data sasaran untuk analisis kompetitor memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar analisisi kompetitor tepat sasaran dan tidak salah arah. Langkah awal yang harus dilakukan adalah pencarian literatur. Literatur dapat diperoleh dari berbagai sumber. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara

Upload: rarha-yua-yuukina-breakers

Post on 23-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Metode Desain Kualitatif dan Kuantitatif Etnografi

TRANSCRIPT

Page 1: Esai Metodologi Desain : Metode Pencarian Data dan Etnografi

Keberhasilan mendesain salah satunya ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing. Output dari kemampuan tersebut, menopang keputusan dalam memutuskan dimana ide apa yang akan diambil sebagai eksekusi desain yang diharapkan sesuai dengan target yang dituju. Riset yang dilakukan menentukan sasaran komunikasi, konsep hingga kampanye. Riset yang dilakukan juga berdasarkan media komunikasi yang dipakai. Analisis kompetitor dalam mendesain merupakan aktifitas yang memerlukan koordinasi informasi. Untuk kepentingan itu, beberapa teknik dilakukan seperti pencarian tinjauan pustakan, survei konsumen, serta wawancara langsung termasuk mempelajari produk pesaing. Setiap teknik yang telah dikemukakan, tampak didalamnya mengandung unsur titik kedinamisan

Berikut contoh, seorang desainer mendapat klien dari perusahaan mie instan. Ia ingin produknya dikenal dan laku dijual di masyarakat. Maka desainer pun melihat pada produk yang ingin dipromosikan, ada kelebihan apa yang bisa ditonjolkan. Desainer juga menganalisa kompetitor dari perusahaan klien melalui strategi promosi yang seperti apa mereka buat. Dari titik poin manakah kompetitor menonjolkan produk mereka. Hal ini yang akan mempengaruhi keputusan dalam eksekusi sebuah ide desain.

Untuk mengetahui strategi promosi kompetitor serta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, desainer perlu melakukan pencarian data terhadap sasaran yang akan dipromosikan. Pencarian data sasaran untuk analisis kompetitor memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar analisisi kompetitor tepat sasaran dan tidak salah arah.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah pencarian literatur. Literatur dapat diperoleh dari berbagai sumber. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.

Kemudian hal yang harus dilakukan adalah mengolah data yang sudah diperoleh. Terdapat dua jenis bentuk data riset, metode kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode kuantitatif  merupakan salah satu jenis data yang isinya adalah terencana, dan terstruktur dengan jelas.Teknik pengambilan sampel variabel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7). Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Page 2: Esai Metodologi Desain : Metode Pencarian Data dan Etnografi

Sedangkan metode kualitatif , metode ini juga dinamakan  metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan. Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya.

Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Miles and Huberman (1994) dalam Sukidin (2002:2) metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), di sebut juga metode etnografi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.

Dalam perkembangannya metode kualitatif, etnografi digunakan juga di dunia riset pemasaran sebagai salah satu yang memiliki arti sebagai aktivitas riset dengan ‘terjun’ langsung mengamati prilaku dan kebiasaan dari masyarakat (konsumen) di lingkungan dimana responden itu berada. Etnografi secara harfiah, berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan (  field work) selama sekian bulan atau sekian tahun. Etnografi, baik sebagai laporan penelitian maupunsebagai metode penelitian, dianggap sebagai asal-usul ilmu antropologi. Dalam buku ini,Wallace (1972) mengungkap perjalanan etnografi dari mula-mula sampai pada bentuketnografi baru

Cara-cara yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan menggunakan hampir semua pendekatan kualitatif itu sendiri seperti observasi, indepth interview, pengisian jurnal, diary, dan sebagainya. Dengan tujuan utama mendapat gambaran secara utuh dan lengkap prilaku dan kebiasaan konsumen di lingkungan dimana mereka biasa tinggal.

Fokus dari penggunaan metode etnografi ini adalah untuk mendapatkan customer inside dari pola prilaku dan kebiasaan yang biasa dilakukan dalam kehidupannya sehari-hari  secara natural. Di dunia marketing, data ini merupakan masukan yang sangat penting terutama bagi para pelaku pemasran & produsen dalam melakukan evaluasi terhadap eksisting produk yang sudah ada di pasaran mengenai kekurangan dan kelebihan dari aplikasi produk tersebut. Juga sangat penting bagi desainer untuk menciptakan promosi produk-produk baru dalam menjawab kekurangan dari penggunaan produk-produk  yang ada.

Mari kita ambil contoh salah satu penerapan etnografi dimana kita akan mengamati satu keluarga dari segmen pasar tertentu. Dimulai saat keluarga tersebut bangun tidur di pagi hari, kita akan mendapatkan data, jam berapa biasanya keluarga itu bangun pagi, siapa yang terlebih dahulu bangun kemudian apa yang dilakukan oleh anggota keluarga yang bangun pertama kali.

Page 3: Esai Metodologi Desain : Metode Pencarian Data dan Etnografi

Misalnya saja ibu bangun lebih awal dan yang dilakukan adalah menyiapkan sarapan, kita akan memperoleh data peralatan apa saja yang digunakan dan dari merek apa, kemudian makanan apa yang disajikan, bagaimana cara menyajikan, merek apa yang digunakan. Bila sarapan roti misalnya apakah roti itu sudah tersedia sebagai stok atau membeli secara berlangganan di pagi hari (menentukan perlu fresh atau tidaknya), merek apa yang dipakai selanjutnya ditaburi dengan apa roti tersebut, apa merek menteganya, apa merek topingnya, dan seterusnya.

Kegiatan mandi pagi, siapa yang mandi diawal, perlengkapan mandi apa saja yang digunakan, apa merek-merek dari perlengkapan mandi tersebut seperti sabunnya, pasta giginya, shamponya, apakah merek yang digunakan ayah dan anak sama atau berbeda, apakah ada perlengkapan mandi lain yang digunakan selain peralatan mandi yang umum, dan seterusnya. Semua pengamatan tersebut dilakukan hingga mereka melakukan aktifitas diluar kantor dan kembali lagi ke rumah, kegiatan malam apa yang dilakukan, menonton TV tayangan apa yang diminati di saluran TV apa yang menjadi favorit keluarga, hingga aktifitas tersebut berakhir disaat seluruh anggota keluarga pergi tidur. Pertanyaan berikutnya apakah aktifitas tersebut sama setiap harinya, apakah ada perbedaan prilaku antara weekend dengan weekday dan seterusnya. Semua data tersebut dapat dilihat desainer dalam membuat strategi-strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan dari target mereka masing-masing.

Dalam pelaksanaannya metode etnografi ini memiliki tantangan tersendiri baik yang sifatnya eksternal yaitu lingkungan diluar responden maupun yang sifatnya internal yaitu sifat dan karakter yang melekat di responden sebagai object penelitian yang dapat membuat tujuan utama dari etnografi tidak tercapai yaitu mendapatkan data perilaku target market secara natural.