erupsi akneiformis
TRANSCRIPT
ERUPSI AKNEIFORMIS
Presented by dr.Nyoman Yudha Santosa, SpKK
DEFINISI
Erupsi akneiformis adalah kelainan kulit yang menyerupai akne, berupa reaksi peradangan folikuler dengan manifestasi klinis papulo pustular.
ETIOLOGIEtiologi kelainan ini masih belum
jelas. Induksi obat yang diberikan secara sistemik diakui sebagai faktor penyebab yang paling utama. Ada juga yang menyatakan bahwa erupsi akneiformis dapat disebabkan oleh pemakaian obat secara topikal.
OBAT YANG DIDUGA MENYEBABKAN ERUPSI AKNEIFORMIS
Kortikosteroid Topikal: betametason Oral : prednisolon Inhalasi : budesonide
Anaboliksteroid : danazol, nandrolone, stanozolol
Anti konvulsan : carbamazepine, phenytoin
Anti depresan : lithium
Anti TB : isoniazid, pyrazinamid
Vitamin : Vitamin B2, B6, B12
GAMBARAN KLINIS
Erupsi akneiformis dapat timbul secara akut, subakut dan kronis. Tempat predileksinya diseluruh bagian tubuh yang mempunyai folikel pilosebasea.
Tempat tersering :- dada- punggung bagian atas- lengan
Gambaran klinis berupa :- Papul eritem- Pustul- Monomorf,- biasanya tanpa komedo
Umur penderita bervariasi, dari remaja sampai orang tua. Pada anamesa ditemukan adanya riwayat pemakaian obat baik topikal atau sistemik
CONTOH FOTO
DIAGNONIS BANDING
Akne Vulgaris- Umumnya terjadi pada remaja- Predileksi ditempat sebore, seperti muka,
bahu, dada bagian atas, punggung bagian atas, leher dan lengan atas
- Erupsi biasanya polimorf: komedo,papul, pustul, kista, nodus
Folikulitis- Peradangan folikel rambut yang biasanya di sebabkan oleh Staphylococcus aureus- Predileksi di tungkai bawah dan tempat dimana terdapat banyak folikel rambut- Ujud kelainan kulit (UKK): papul, pustul
eritematosa, ditengahnya terdapat rambut.
DIAGNONIS BANDING
Dermatitis Perioral- UKK : papula pustul dengan dasar eritematosa- Predileksinya di daerah perioral, perinasal, periorbital
PENATALAKSANAAN
Tindakan utama adalah dengan menghentikan pemakaian obat penyebab, setelah itu diikuti pengobatan topikal ataupun sistemik
PENGOBATAN TOPIKAL
Sulfur (4-20%)Sulfur bekerja sebagai keratolitik, biasanya dalam bentuk bedak kocok (misalnya losio kumorfeldi)
Asam retinoid (0,025 – 0,1 %)Cara kerja: mengurangi ketidak normalan keratinosit folikuler. Efektif untuk terapi dan pencegahan lesi primer, disamping itu juga membantu penetrasi obat topikal lainnya.
PENGOBATAN TOPIKAL
Benzoil peroksida (2,5 – 10 %)Cara kerja :- anti bakteri yang kuat- komedolitik- menekan produksi sebum
Antibiotika topikal- Eritromisin 1%- Klindamisin fosfat 1%
PENGOBATAN SISTEMIK
Antibiotika sistemikEritromisin 4 x 250 mg/hari
Obat hormonal
Cyproteron acetate Retinoid oral
Isotretinoin 0,5 – 1 mg/kg BB /hari