equilibrium himatek-itb edisi 3

46

Upload: himatek-itb

Post on 04-Aug-2016

243 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Majalah tahunan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITB (HIMATEK-ITB) dengan tema : Teknik Kimia untuk Kemandirian Indonesia.

TRANSCRIPT

Page 1: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3
Page 2: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3
Page 3: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Q3 ED ITOR IAL |

Oleh:MhdRizkiFernando

Teknik Kimia untuk Kemandiran Indonesia: Potensi Nusantara dan Technopreneur

Harga minyak dunia, kurs dollar serta Asean Economic Community (AEC)

merupakanbeberapahalyangsangatberdampakbaginegarakita Indonesia.

Terjadinya fluktuasi pada berbagai sektor bisnismaupun ekonomimembuat

semakin susahnya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan rata-rata

pemenuhkebutuhantersebutberasalbukandarinegerisendirimelainkandari

luar.SumberdayayangadadiIndonesiasendirimasihbanyakyanglangsung

diimpordapatdiolahuntukmemenuhikebutuhanyangada.Sumberdayayang

masihbelumtermanfaatkandanbelumtereksplorasidenganbaikmerupakan

suatupotensiyangsangatbesardapatmenjadisuatusolusimasalahkebutuhan

di Indonesia.Selain itudapatmengurangiketergantungandanmeningkatkan

kemandirianbangsa.

Keilmuanteknikkimiayangadadapatmenjadisalahsatujawabandarimasalah

inimelaluipenelitiandanpengembanganyangterusdilakukan.Pemanfaatan

teknologidankeilmuanteknikkimiadapatmeningkatkankemandiriandalam

memenuhikebutuhansehinggamasalahyangadadapatdiselesaikan.Melalui

majalahEquilibriumedisiketigainidengantema“tema”yangdiharapkandapat

memperluaswawasandarisarjanateknikkimiadalampenyelesaianmasalah

yangadamelaluipemanfaatansumberdayayangmasihbelumtermanfaatkan

dankemandirianbangsamelaluitechopreneurship.

Powerwithoutanation'sconfidenceisnothing.-CatherinetheGreat

Salam

Mhd Rizki Fernando

Page 4: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

| T IM REDAKS I4

TIM REDAKSI

Theresia Cecylia Ramli

Judan Syamsul Hadad

Ryan Bagus Fitradi

Natasha Agustin Ikhsan

Farah Dita Wibawanti

Jonathan Hanley

Marchellinus Demas

Andre Hendrawan

Subiantoro

Almira Rahmaida

Nudiya Salsabila

Krisnawan Johari

Alfino Rahel

Ahmad Shodiq Amin

Jonathan Christoper

Afina Rahmani

Muhammad Azhar Luthfi

Ryzka Pranata

Faisal Rizki Mujahid

Octaviana Utari

Ricky Febrianto

Brenda Kalista

Ayu Rizki Ramadhani

Fandhy Harianto

Devina Regina

Yessica

Sumantri Ishak

Antonius Prasetya

M Farras Wibisono

Samuel Zefanya

Yessica Berliana M

Stephen Joshua

Kharis Adi Rahmanto

Faisal Anggi Rangkuti

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITBProgram Studi Teknik Kimia ITBGedung Labtek X Kampus ITBJl. Ganeca 10, Bandung 40132

Telp. (022) 250 09 89, Fax. (022) 250 14 38che.itb.ac.id

TIM REDAKSI

TIM KREATIF

TIM SPONSORSHIP

SEKRETARIS-

BENDAHARA

KONTRIBUTOR

PIMPINAN UMUM M Rizki Fernando

E UILIBRIUMQ

Page 5: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

5DAFTAR I S I |

Q

KataPengantar

Daftar Isi

3

46

10

14

18

24

28

34

36

40

44

TimRedaksi

ChEToday:IndustriAsamSulfat

MotorPergerakanKemandirianIndustriIndonesia

ChEToday:IndustriKatalisIndonesiauntuk

KatalisKemandirianBangsa

ChEToday:KemandirianEnergiIndonesia

denganSelSuryaMelaluiTechnopreneurship

ChEToday:ENERGISURYA

KilasNusantara:Thorium:Indonesia’sFutureEnergy

MomenHIMATEK

Epilogue

ChEToday:CHITOSAN

DALAMNAWACITA

ChEToday:PemanfaatanNannochloropsissalinadalamProduksiGreenDiesel

Sosok:SumantriIzhak

Page 6: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

| ChE TODAY 6

Motor Pergerakan Kemandirian Industri

IndonesiaOleh Faisal Anggi Rangkuti

Mungkin kita sudah tidak asing lagi

dengan “Asam Sulfat” terutama saat

mempelajari kimia, dimana asam sulfat sering

dijadikan model dalam berbagai reaksi kimia.

Asam Sulfat (sulfuric Acid ) yang memliki

rumus H2SO4 dalam konsetrasi tinggi (98 %)

memiliki sifat fisik berupa larutan tak

berwarna yang berbau menyengat serta

korosif. Konsep nano kemudian dipopulerkan

oleh Prof. Taniguchi pada tahun 1974.

Di balik sifatnya yang korosif banyak

sekali kegunaan dari zat ini. Asam Sulfat

hampir digunakan diseluruh industri saat ini,

mula i dar i indus t r i per tambangan,

perminyakan, energi baru terbarukan, dan

lainnya. Asam Sulfat merupakan senyawa

yang sangat unik karena multifungsi dalam

berbagai proses. Ia dapat bertindak sebagai

perengkah, pemisah, bahkan dapat menjadi

suatu katalis dalam reaksi kimia yang selektif.

Berkat kegunaannya yang banyak tersebut, zat

ini menjadi sangat berharga dan memiliki

peran penting dalam dunia industri.

Mungkin kita sudah tidak asing lagi

dengan “Asam Sulfat” terutama saat

mempelajari kimia, dimana asam sulfat sering

Page 7: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

ChE TODAY | 7

dijadikan model dalam berbagai reaksi kimia.

Asam Sulfat (sulfuric Acid ) yang memliki

rumus H2SO4 dalam konsetrasi tinggi (98 %)

memiliki sifat fisik berupa larutan tak

berwarna yang berbau menyengat serta

korosif.

Di balik sifatnya yang korosif banyak

sekali kegunaan dari zat ini. Asam Sulfat

hampir digunakan diseluruh industri saat ini,

mula i dar i indus t r i per tambangan,

perminyakan, energi baru terbarukan, dan

lainnya. Asam Sulfat merupakan senyawa

yang sangat unik karena multifungsi dalam

berbagai proses. Ia dapat bertindak sebagai

perengkah, pemisah, bahkan dapat menjadi

suatu katalis dalam reaksi kimia yang selektif.

Berkat kegunaannya yang banyak tersebut, zat

ini menjadi sangat berharga dan memiliki

peran penting dalam dunia industri.

Fungsi dari asam sulfat yang cukup

vital adalah zat ini merupkan bahan baku

pembuatan berbagai jenis pupuk. Indones ia

sebagai negara agraris dengan lahan hijau luas

terbentang memiliki tingkat konsumsi pupuk

yang tinggi. Hal ini terlihat dari selalu

kurangnya pasokan pupuk bagi Indonesia

setiap tahunnya. Salah satu jenis pupuk yang

komersial adalah ZA (zwavelzure ammoniak)

atau ammonium sulfat yang terbuat dari asam

sulfat dan gas amoniak.

Selain pupuk, sektor yang besar dari

penggunaan asam sulfat ini adalah obat-

obatan dan katalis. Hampir setiap pabrik obat

menggunakan zat ini sebagai salah satu bahan

baku untuk membuat gugus aktif pada obat,

seperti gugus silfamat, sulfanilat, dan sulfat.

Industri Indonesia terikat kebutuhan Asam

Sulfat

Indonesia merupakan salah satu

negara dengan perkembangan ekonomi yang

cepat didunia. Menurut para ekonom yang

disurvei oleh Bloomberg., Indonesia berada di

posisi 5 dari 20 negara dengan pertumbuhan

ekonomi tercepat tahun 2015. Dengan

semakin cepatnya laju pertumbuhan ekonomi

dan industri Indonesia, semakin meningkat

pula kebutuhan bahan baku, termasuk asam

sulfat. Hingga saat ini, Indonesia masih belum

mampu memenuhi kebutuhan asam sulfat

pertahunnya, dan setiap tahunnya impor asam

sulfat indonesia bertambah.

Tabel1.DataImporAsamSulfatIndonesia

TahunJumlah(ton)

( sumber : www.bps.go.id)

Pada tahun 2012 impor asam sulfat melejit

naik hingga 3 kali lipat dari tahu 2011. Hal ini

mengindikasikan akan terus bertambahnya

kebutuhan asam sulfat. Hal ini menyadarkan

kita akan pentingnya industri ini yang

merupakan salah satu motor perbaikan

ekonomi negeri ini.

Pembuatan Asam Sulfat skala Industri

Industri asam sulfat didahului oleh

pengambilan belerang dari alam, yaitu dengan

proses Frasch.Untuk mengoperasikan proses

Frasch ini, air panas bersuhu 160oC

dilewatkan melalui ruang anulus antara pipa

20 cm dan pipa 10 cm. Air itu akan keluar

melalui perforasi (lubang-lubang) ke dalam

formasi berpori di dasar sumur dan belerang

pun menacair. Belerang cair yang lebih berat

dari air akan tenggelam dan membentuk suatu

Page 8: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

kolam di sekitar dasar sumur, kemudian masuk

melalui perforasi sebelah bawah, lalu naik ke

atas melelui ruang antara pipa 10 cm dan pipa

3 cm. Belerang cair itu didorong ke atas oleh

tekanan air panas sampai kira-kira separuh

ketinggian ke permukaan. Udara tekanan air

panas dipompakan melalui pipa 3 cm untuk

mengaerasi belerang cair dan menurunkan

densitasnya sehingga naik kepermukaan.

Penambangan belerang di Indonesia

masih tergolong konvensional, yaitu

penambangan langsung oleh tukang sehingga

laju produksipun masih tergolong lambat.

Setelah ditambang, belerang pun masih dalam

proses berikutnya yaitu pembuatan asam

sulfat.

Dalam industri produksi asam sulfat

terdapat dua proses yang sering digunakan

dalam proses pembuatan asam sulfat. Pertama

adalah proses bilik Timbal dan kedua adalah

proses kontak. Hampir semua industri asam

sulfat menggunakan proses kontak karena

selain harga yang lebih ekonomis produk yang

dihasilkan lebih bagus dibandingkan dengan

proses bilik Timbal, walaupun cara bilik

Timbal masih digunakan di beberapa daerah di

dunia.

Tabel2.PerbandinganProsesKontakdan

bilikTimbal

Bahan baku yang digunakan adalah

belerang yang kemudian dibakar dengan

oksigen. Katalis yang digunakan berupa zat

padat berpori yaitu seperti Pt, V O dan Fe O2 5, 2 3.

Reaksi :

Dewasa ini, nanoteknologi merupakan salah

satu bidang keilmuan yang berkembang

pesat secara global. Teknologi ini memiliki

potensi yang besar untuk mengembangkan

dan memberi inovasi terhadap berbagai

industri, termasuk pangan. Sayangnya di

Indonesia, nanoteknologi masih dalam tahap

penelitian sehingga belum dapat

diaplikasikan pada industri-industri.

| ChE TODAY 8

Page 9: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Udara yang digunakan untuk pembakaran

belerang dibersihkan dalam Waste Heat Boiler

kemudian dimasukkan dalam converter

bersama O . Gas dari reaktor dimasukkan 2

dalam menara absorber dengan absorber asam

sulfat 98,5%. (Austin,1967).

Potensi sumber daya alam dan peranan sarjana

teknik kimia

Sudah tidak asing lagi julukan Ring of Fire

melekat pada setiap telinga masyarakat

Indonesia. Banyaknya jumlah gunung berapi

di Indonesia menjadikan potensi Indonesia

akan belerang/sulfur menjadi sangat besar.

Misalnya, daerah Kawah Ijen, penghasil

belerang utama dan terbesar dengan

sedikitnya 14 ton belerang ditambang setiap

harinya.

Menurut analisa BPPTK (Balai

Penyidikan dan Pengenmbangan Teknologi

Kegunungapian) nilai diatas hanya 20% dari

potensi yang sesungguhnya berada di alam.

Bahkan menurut kelompok program

Teknologi Informasi Pertambangan (2005),

bila pertambangan Belerang diolah dengan

metoda sublimasi, produksi belerang

merupakan produsi pertambangan yang

hampir tak terbatas.

Dengan potensi sumber daya alam

yang melimpah inilah,sudah seharusnya kita

sebagai bangsa sendiri dapat megolahnya

menjadi barang yang bernilai tinggi. Sarjana

Teknik Kimia menjadi kelompok pertama

yang andil dalam pengolahan sumber daya

alam yang melimpah ini, karena Sarjana

Teknik Kimia adalah pionir kemajuan industri

dalam suatu negara dan juga sebagai ujung

tombak keberlangsungan industri suatu

negara.

ChE TODAY| 9

Page 10: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Industri Katalis Indonesia untuk Katalis Kemandirian

BangsaOleh: Muhammad Farras Wibisono

Katalis merupakan sebuah kata yang

tidak asing lagi didengar. Katalis dalam arti

luas adalah agen yang mempercepat suatu

reaksi, tetapi tidak terlibat langsung dalam

reaksi tersebut. Secara teknis, katalis

merupakan suatu komponen dalam reaksi

yang berfungsi untuk menurunkan energi

aktivasi reaksi sehingga reaksi dapat berjalan

lebih cepat dan dalam kondisi yang lebih

lunak. Selain mempercepat reaksi, katalis

terkadang juga dapat meningkatkan konversi

dan selektivitas reaksi. Tanpa katalis, reaksi

akan berjalan sangat lambat serta suhu dan

tekanan reaksi akan sangat tinggi sehingga

reaksi sulit untuk dijalankan. Dengan fungsi-

-nya yang sangat sentral tersebut, katalis

merupakan komponen wajib dalam proses

reaksi di hampir segala pabrik dan dapat

menjadi salah satu pilar kemandirian bangsa.

Katalis sendiri sangat banyak

jenisnya, mulai dari zeolite, katalis berbasis

nikel, tembaga, dan lain-lain. Kebutuhan

katalis sangat besar dan luas, mulai dari proses

hilir minyak bumi, proses pembuatan pupuk,

ammonia, asam sulfat, hingga pengendali

emisi pembakaran kendaraan bermotor. Selain

itu katalis perlu diganti secara berkala setelah

| ChE TODAY10

Page 11: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

ChE TODAY| 11

Page 12: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

| ChE TODAY 12

K a t a l i s s e n d i r i s e b e n a r n y a

merupakan salah satu kunci kemandirian suatu

bangsa. Jika suatu bangsa telah dapat

menghasilkan katalis sendiri, maka dalam

melakukan produksi suatu bahan kimia bangsa

tersebut tidak tergantung oleh bangsa lain.

Selain itu, katalis yang baik adalah kunci dari

efektivitas dan efisiensi sebuah reaksi,

sehingga dengan memiliki katalis yang

mumpuni produksi dapat berlangsung secara

efisien dan dapat menjadikan sebuah bangsa

menjadi yang paling unggul dalam produksi

bahan kimia tersebut.

I n d o n e s i a s e n d i r i b e l u m

mengembangkan dan memproduksi katalis

secara massal. Suplai katalis di Indonesia

masih mengandalkan impor sebesar 5.207.728

kg atau setara dengan $67.841.792 pada tahun

2014. Pabrik katalis yang dimiliki Indonesia

masih sangat terbatas, salah satunya adalah

yang dimiliki oleh PT. Kujang Süd-Chemie

Catalysts, sebuah perusahaan hasil kerjasama

PT. Pupuk Kujang dengan Süd-Chemie

Jepang dan Jerman yang berada di Kawasan

Industri Kujang, Cikampek. Hingga saat ini

masih sedikit bahkan hampir tidak ada

perusahaan katalis yang benar-benar milik

Indonesia. Jika pun ada, hanya berupa pabrik

manufaktur dengan lisensi teknologi tetap

milik perusahaan luar negeri. Hal ini sangat

disayangkan mengingat sudah banyak peneliti

Indonesia yang berfokus pada pengembangan

katalis dan mampu untuk membuat katalis

sendiri. Namun, sebagian besar berakhir

sebagai riset atau laporan di atas kertas karena

belum dikomersialisasikan.

B a n y a k p e n y e b a b d a r i

ketidakmampuan Indonesia untuk membuat

industri katalis sendiri. Salah satunya adalah

anggapan bahwa biaya katalis yang rendah

jika dibandingkan biaya total produksi dalam

suatu pabrik (sekitar 0,1-0,4%) sehingga

perusahaan memilih untuk membeli katalis

impor yang telah teruji kualitasnya walaupun

dengan harga yang lebih tinggi. Selain itu,

modal yang besar serta skala produksi yang

keci l juga menjadi halangan karena

keuntungan yang didapat tidak seberapa. Hal

ini menyebabkan perkembangan industri

katalis Indonesia sangat lambat dan tidak

dianggap sehandal katalis impor karena umur

industri yang masih muda.

Industri katalis sangat membutuhkan

p e n g u a s a a n t e k n o l o g i y a n g t i n g g i .

Pembangunan pabrik manufaktur katalis tidak

membutuhkan proses-proses yang sulit dan

kompleks, tetapi menemukan formulasi atau

resep yang tepat sehingga didapatkan katalis

yang memiliki unjuk kerja tinggi dan kualitas

baik adalah bagian tersulit dari pendirian

industri ini. Hal ini disebabkan oleh

pembuatan katalis yang mungkin lebih tepat

dikatakan sebagai “seni” dibandingkan suatu

hal yang eksak karena harus melalui proses

trial and error yang memakan waktu dan biaya

yang tidak sedikit. Inilah yang menyebabkan

perkembangan katalis selalu terdengar di

negara-negara maju, tetapi tidak di negara-

negara berkembang.

Untuk mewujudkan Indonesia yang

mampu mengembangkan industri katalis

diperlukan peran aktif dari quadruple helix:

pemerintah, industri, akademisi, serta

masyarakat. Pemerintah harus memberikan

dukungan melalui insentif dan kebijakan-

kebijakan strategis sehingga perusahaan yang

berada di Indonesia wajib menggunakan

katalis buatan Indonesia. Para pelaku industri

pun harus memiliki semangat merah putih

untuk memajukan industri katalis Indonesia

dengan menggunakan katal is buatan

Indonesia. Akademisi harus selalu berusaha

untuk menciptakan katalis-katalis dengan

unjuk kerja tinggi dan sesuai dengan

kebutuhan. Jika terdapat satu dari empat

pemegang kepentingan ini tidak mendukung

Page 13: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

perkembangan industri katalis, maka industri

ini akan sulit untuk maju.

Jika dilihat dari sumber daya alam

yang tersedia, Indonesia memiliki potensi

yang sangat besar untuk menjadi negara

penghasil katalis. Bahan baku katalis seperti

nikel, tembaga, dan aluminium melimpah,

tetapi hal yang sangat disayangkan adalah

bahan baku tersebut justru diekspor tanpa

diolah terlebih dahulu. Menurut data dari

Badan Pusat Statistik, ekspor nikel Indonesia

mencapai 64.802.857 ton pada tahun 2013 dan

ekspor tembaga Indonesia mencapai 715.000

ton pada tahun 2014. Jika Indonesia mampu

mengolah hasil alam tersebut menjadi katalis

yang memiliki nilai jual lebih tinggi, maka

perekonomian Indonesia dapat membaik dan

kehidupan masyarakat akan lebih sejahtera.

Keberadaan industri katalis juga dapat

menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang

banyak dan dapat memangkas biaya impor se-

-hingga mengurangi dampak perubahan nilai

tukar mata uang asing terhadap perekonomian

Indonesia.

Kini, Indonesia membutuhkan para

pemuda yang berani untuk berjuang dan

berusaha memajukan industri katalis di

Indonesia. Sumber daya sudah tersedia dan

melimpah. Para ahli katalis pun sudah banyak

di kalangan masyarakat Indonesia. Hal yang

dibutuhkan adalah keberanian untuk

mendobrak pasar, kemauan untuk belajar

mendalami teknologi dan manufaktur katalis,

kemampuan untuk meyakinkan pemerintah

dan pelaku industri untuk menggunakan

katalis buatan Indonesia, serta kolaborasi

dengan para akademisi dan peneliti untuk

pengembangan katalis. Bukan tugas yang

mudah, namun dengan semangat mewujudkan

kemandirian Indonesia hal ini dapat tercapai.

kebutuhannya tentunya sangat besar.

ChE TODAY|13

Page 14: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

MATAHARI, INDONESIA DAN TEKNIK KIMIA: Kemandirian Energi Indonesia dengan Sel SuryaOleh : Kharis Adi Rahmanto

ndonesia merupakan negara yang paling Iberuntung di bumi ini. Indonesia

dianugerahi berbagai macam sumber daya

alam yang melimpah dan memiliki keragaman

hayati terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia

sebagai negara ekuatorial disinari matahari

sepanjang tahun. Potensi energi surya di

Indonesia sebesar rata-rata 4,8 kWh/m� atau

setara dengan 112.000 GW (ESDM, 2013).

Namun, hanya 19,2 MW yang dimanfaatkan

untuk membangkitkan listrik (Dirjen EBTKE,

2014). Pemanfaa tan energ i su rya d i

Indonesia yang rendah disebabkan oleh

mahalnya teknologi untuk mengubah energi

surya menjadi energi yang langsung pakai. Sel

surya saat ini dibuat dari teknologi wafer

silicon yang proses produksinya mahal dan

kompleks. Terlebih lagi pemanfaatan energi

surya pada pembangkit listrik tenaga surya

(PLTS) memerlukan beberapa komponen

pendukung tambahan seperti inverter, sistem

kontrol, dan lain-lain. Selain itu, energi surya

merupakan energi yang intermittent (tidak ada

setiap saat) dan agar dapat dimanfaatkan

se t i ap wak tu d ipe r lukan komponen

penyimpan energi, yaitu baterai. Teknologi

yang digunakan untuk menciptakan baterai

saat ini masih mahal dan dengan kapasitas

penyimpanan terbatas. Orang Indonesia cenderung akan

berpikir pesimis jika melihat premis energi

surya untuk ketahanan energi nasional dan

berpikir bahwa tidak mungkin Indonesia

mampu memanfaatkan anugerah yang

dimiliki dengan sebaik-baiknya. Orang

kebanyakan selalu memikirkan masalah apa

yang mungkin muncul, bukan memikirkan

peluang apa yang muncul dari masalah

tersebut.

Indonesia kaya akan

sumber daya alam,

mereka hanya belum

tahu cara

memanfaatkannya.

| ChE TODAY 14

Page 15: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

La in ha lnya dengan s eo rang

teknopreneur. Seorang teknopreneur akan

menilik permasalahan tadi dengan pola pikir

positif dan kreatif untuk menghasilkan suatu

solusi dan dalam hal ini salah satunya adalah

pembuatan sel surya. Pembuatan sel surya

menghabiskan 50% biaya untuk membuat

wafer silicon yang berasal dari kuarsa. Kuarsa

sendiri tersedia dalam jumlah yang banyak di

Pulau Bangka dan Pulau Belitung, tetapi

pembuatan wafer silicon perlu dikembangkan

lebih lanjut dengan keilmuan teknik kimia,

terutama tahap pemurnian kuarsa menjadi

silikon murni. Langkah pertama pengolahan kuarsa

menjadi silikon murni adalah pemisahan

silikon dari silika. Pemisahan dilakukan

dengan memasukkan pasir kuarsa ke dalam

electric arc furnace bersamaan dengan

material karbon. Silikon terpisah dari oksigen

melalui reaksi berikut:

SiO�(g) + 2C(s) → Si(l) + 2CO(g)

Tungku yang digunakan merupakan

tungku rotasi terbuka yang bekerja pada

temperatur 1900 - 2100°C dengan beban

listrik sebesar 10 - 30 MW. Karena beban

listrik yang sangat besar tersebut belum ada

industri pengolah kuarsa menjadi silikon

kualitas semikonduktor di Indonesia. Reaksi

dilangsungkan pada suhu sangat tinggi agar

pasir kuarsa dan karbon meleleh sehingga

reaksi berlangsung lebih cepat. Silikon yang

dihasilkan masih mengandung pengotor

berupa karbon, besi, kalsium, dan aluminium

sehingga perlu tahapan pemurnian lanjutan. P r o s e s p e m u r n i a n l a n j u t a n

m e n g g u n a k a n g a s o k s i d a t i f y a n g

dilangsungkan pada temperatur 1700°C dan

menghas i lkan l e l ehan s i l ikon 99%.

Kemurnian silikon ini cukup untuk berbagai

kebutuhan industri namun belum cukup untuk

digunakan sebagai material utama sel surya

sehingga silikon melalui proses berikutnya,

yaitu Proses Siemens. Silikon murni

direaksikan dengan asam klorida membentuk

triklorosilan yang berlangsung pada 350°C.

Triklorosilan dimasukkan ke dalam reaktor

Siemens bersama dengan gas hidrogen. Di

dalam reaktor terdapat batangan silikon yang

berfungsi menjadi umpan silikon murni.

Silikon murni mengendap pada batangan

silikon tersebut dan silikon yang dihasilkan

merupakan silikon kualitas semikonduktor

yang mempunyai kemurnian h ingga

99,999999999%.

ChE TODAY | 15

Page 16: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

T a h a p s e l a n j u t n y a a d a l a h

penambahan fosfor dan boron sebagai

pembentuk silikon tipe negatif (n-type) dan

tipe positif (p-type) serta pembentukan

monocrystalline silicon menggunakan

Metode Czochralski. Silikon kualitas

semikonduktor dilebur di dalam reaktor yang

dibarengi dengan pemasukan batang umpan

silikon. Ketika batang umpan ini ditarik

sambil diputar, silikon dari leburan akan

menempel pada batang umpan dan membeku

sebagai satu kristal besar silikon. Reaksi

dilangsungkan pada temperatur 1000 –

1200°C. Proses ini menghasilkan batangan

besar silikon yang kemudian dipotong-potong

setipis 2 mm.

Salah satu faktor penghambat

perkembangan sel surya saat ini adalah harga

monocrystalline silicon yang masih mahal.

U n t u k m e n g a t a s i p e r m a s a l a h a n i n i

d i k e m b a n g k a n t e k n i k l a i n u n t u k

memproduksi polycrystalline silicon, yaitu

silikon yang kemurnian dan efisiensinya di

bawah monocrystalline silicon, tetapi tetap

efisien untuk digunakan sebagai sel surya. Pembuatan polycrystalline silicon

dilakukan dengan menuangkan silikon

kualitas semikonduktor ke dalam sebuah tanur

bersuhu tinggi hingga meleleh. Lelehan

selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan dan

dibiarkan membeku. Silikon yang sudah keras

kemudian dipotong-potong setebal 2 mm.

| ChE TODAY 16

Page 17: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Peran insinyur teknik kimia mungkin

sebatas pemurnian silika menjadi wafer

silicon yang siap digunakan menjadi material

utama sel surya. Namun, seorang insinyur

teknik kimia yang berkarakter, cinta dengan

bangsanya, handal dalam rekayasa, dan

berjiwa technopreneurship tidak akan

berhenti pada teknik pemrosesan untuk

memproduksi wafer silicon saja, tetapi juga

ikut menumbuhkan dan mengembangkan

teknologi tersebut agar dapat diproduksi di

dalam negeri, oleh anak negeri, dan dengan

menggunakan kekayaan alam negeri sehingga

pada akhirnya teknologi yang dikembangkan

dapat digunakan untuk menyejahterakan

negeri. Perlu disadari bahwa teknik kimia

m a m p u m e n y e l e s a i k a n b e r b a g a i

permasalahan yang sedang melanda kita.

Sa lah sa tunya ada lah permasa lahan

pemanfaatan sumber daya alam negeri seperti

yang sudah dibahas. Sayang sekali jika

hardskill kerekayasaan yang dimiliki seorang

insinyur teknik kimia tidak dibarengi dengan

pemikiran positif dan kreatif layaknya

teknopreneur dan rasa cinta terhadap

bangsanya untuk mewujudkan Indonesia yang

mampu berdiri di atas kakinya sendiri.

ChE TODAY | 17

Page 18: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

CHITOSAN DALAM NAWACITA

LAUT, WARISAN IBU PERTIWI Oleh: Samuel

Indonesia kian menjadi pusat sorotan

dunia dalam hal sumber daya alam. Kekayaan

alam Indonesia yang lengkap di tiga zona,

yaitu atmosfer, permukaan Bumi, dan di dalam

Bumi mengukuhkan Indonesia sebagai negara

penggerak di masa depan. Berangkat dari visi

Presidan Republik Indonesia Joko Widodo,

sektor kelautan menjadi satu dari dua sektor

yang diberi perhatian utama oleh beliau selain

sektor pertanian.

Indonesia tercatat memiliki wilayah 2

laut seluas 5,8 juta km dengan panjang garis

pantai 81 ribu km. Menurut Rokhman Dahuri,

nilai potensi lestari laut Indonesia, baik hayati,

non-hayati, maupun wisata, besarnya

mencapai US$ 82 miliar atau sekitar 738

triliun Rupiah. Potensi kelautan memberikan

fakta menarik, yaitu udang sebagai komoditas

terbanyak yang dikonsumsi dari Indonesia.

Udang di Indonesia pada umumnya

diekspor dalam bentuk beku yang telah

dibuang kepala, ekor, dan kulitnya. Udang

memberikan devisa sebesar US$ 93,5 juta

menurut data perdagangan Pemerintah

| ChE TODAY 18

Page 19: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

ChE TODAY | 19

Amerika Serikat pada Maret 2015 atau setara

dengan penguasaan pasar sebesar 22,7% di

AS. Sayangnya, limbah berupa kepala, ekor,

dan kulit tersebut belum diolah dan

dimanfaatkan secara maksimal sehingga

menyebabkan pencemaran lingkungan

khususnya bau dan estetika lingkungan yang

buruk. Eksoskeleton krustasea kerap kali

menjadi penyebab polusi terbesar pada daerah

pantai (Dutta, 2004). Perkembangan teknologi

kemudian membuktikan bahwa limbah udang

dapat dimanfaatkan menjadi senyawa kitosan.

Kitin dan Kitosan Kitosan dapat diperoleh dengan

mengkonversi kitin, sedangkan kitin sendiri

dapat diperoleh dari kulit udang. Kitin

merupakan senyawa dengan rumus molekul

C H N O (Hirano, 1976) yang merupakan 18 26 2 10

zat padat yang tak berbentuk, tak larut dalam

air, asam anorganik encer, alkali, alkohol, dan

pelarut organik lainnya, tetapi larut dalam

asam-asam mineral yang pekat. Kitin

merupakan polisakarida alami terbanyak

kedua di Bumi setelah selulosa. Secara umum,

kitin banyak terkandung dalam eksoskeleton

krustasea seperti udang, kepitin, dan kerang.

Senyawa kitin pada umumnya tidak

digunakan secara murni, tetapi diturunkan

m e n j a d i s e n y a w a l a i n y a n g l u a s

penggunaannya, misalnya kitosan.

Kitosan, β-1,4-2-amino-2-dioksi-D-

glukosa, merupakan senyawa turunan dari

kitin yang didapat melalui proses deasetilasi.

Kitosan merupakan kitin yang dihilangkan

gugus asetilnya dengan menggunakan basa

pekat. Semakin banyak gugus asetil yang

hilang dari polimer kitin, semakin kuat

interaksi ikatan hidrogen dari ion dari kitosan.

Kitosan memiliki struktur yang mirip dengan

selulosa, namun gugus C nomor 2 pada

selulosa disubstitusi oleh gugus amina

sehingga terjadi peningkatan kekuatan dari

ikatan hidrogen yang menyebabkan polimer

kitosan memiliki matriks yang lebih kuat

daripada selulosa. Struktur kimi untuk kitin

dan kitosan ditampilkan pada Gambar 1 dan

HO

CH OH2

HO

CH OH2

CH OH2

HONHCOCH3

NHCOCH3

NHCOCH3

O

OO

O

O

O

n

HO

CH OH2

HO

CH OH2

CH OH2

HOO

OO

O

O

O

n

NH2

NH2

NH2

Gambar 1. Struktur molekul kitin (Hamed, 2016)

Gambar 2. Struktur molekul kitosan (Hamed, 2016)

Page 20: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Gambar 2.

Isolasi kitin dari limbah kulit udang

dilakukan secara bertahap, yaitu tahap

p e m i s a h a n p r o t e i n ( d e p r o t e i n a s i ) ,

demineralisasi, kemudian tahap depigmentasi

(bleaching). Sedangkan transformasi kitin

menjadi kitosan dilakukan tahap deasetilasi

dengan basa berkonsentrasi tinggi. Basa yang

biasa digunakan untuk tahap deasetilasi adalah

natrium hidroksida (NaOH) yang dapat

mengubah berat molekul, derajat deasetilisasi,

dan degradasi nutrisi protein dari produk

(Synoweicki & Al-Khateeb, 2003). Diagram

alir ditunjukkan pada Gambar 3.

Berikut ini merupakan tahapan yang

dilalui pada proses ekstraksi kitin dan sintesis

kitosan:

1. Tahap deproteinasi

D e p r o t e i n a s i b e r t u j u a n u n t u k

menghilangkan protein dari kitin dengan

menggunakan larutan NaOH. Protein dari

kitin akan terekstrak dalam bentuk Na-+ proteinat. Ion Na dari NaOH akan

mengikat ujung rantai protein yang

bermuatan negatif dan mengendap. Dari

tahap ini diperoleh kitin kasar.

2. Tahap demineralisasi

Kitin hasil deproteinasi kemudian

ditambahkan asam klorida dengan

perbandingan 1:10. Pemisahan dilakuakn

antara residu dan filtrat. Filtrat kemudian

diuji dengan amonium oksalat, sedangkan

residu dicuci dengan akuades hingga pH

netral, lalu dikeringkan dalam oven.

D e m i n e r a l i s a s i b e r t u j u a n u n t u k

menghilangkan mineral atau senawa

anorganik yang terdapat pada kulit udang.

Kandungan utamanya adalah CaCO dan 3

Ca (PO ).3 4

3. Tahap pemutihan (bleaching)

Kitin kasar hasil demineralisasi diekstraksi

dengan aseton, kemudian residu dicuci

dengan akuades sampai pH netral dan

ChE TODAY|3

Kulit udang

Pencucian dan pengeringan

Penghalusan

Deproteinasi

Penyaringan

Pencucian sampai pH netral dan pengeringan (60oC, 4 jam)

Demineralisasi

Pencucian sampai pH netral dan pengeringan (60oC, 4 jam)

Penghilangan warna

Pencucian dan pengeringan

Pemutihan

Kitin

Kitosan

Transformasi

Gambar 3. Diagram alir proses produksi kitosan (www.untag-sby.ac.id)

Page 21: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

dikeringkan dengan oven pada suhu 60°C

selama 1 jam. Depigmentasi bertujuan

untuk menghilangkan pigmen atau zat

warna yang terdapat pada kitin. Pigmen

yang terdapat pada kitin adalah dari jenis

karotenoid seperti karoten dan astaxanthin.

4. Sintesis kitosan

Proses deasetilasi merupakan proses akhir

untuk mengubah kitin menjadi kitosan.

Kitin diaduk di atas pemanas air pada suhu

100°C selama 1 jam. Residu dicuci hingga

pH netral dan dikeringkan dalam oven.

Dengan demikian, terbentuklah kitosan.

Skema transformasi ditunjukkan pada

Gambar 4.

Prospek Kitosan di Masa Depan Produksi kitosan merupakan kegiatan

yang menguntungkan. Menurut BPPT 2004,

perhitungan dan kelayakan tekno-ekonomi

untuk memproduksi kitosan dengan asumsi

umur peralatan 10 tahun ditunjukkan oleh

Tabel 1.

Kandungan kitin pada limbah udang

sebesar 42 - 57%. Dengan limbah udang yang

didapatkan sebesar 298.642,25 ton per tahun,

maka kitin yang diolah sebesar 170.226 ton

per tahun atau 14.185 ton per bulan. Menurut

penelitian, rata-rata hasil deasetilasi kitin

menjadi kitosan adalah berkisar 6,04 - 11,33%

sehingga kitosan yang dihasilkan setiap

bulannya antara 856,774 - 1607,16 ton. Bila

kitosan diproduksi secara massal dengan nilai

investasi Rp 7,7 miliar per 2 ton kitosan berarti

senilai dengan 3,298 - 6,187 triliun rupiah.

Dengan investasi yang sangat besar tersebut

akan dihasilkan keuntungan yang berlipat

ganda kira-kira sebesar Rp 104,56 - 196,15

miliar per bulan. Dengan adanya peningkatan

laba, berarti PEP semakin mengecil yang

artinya balik modal akan semakin cepat.

Sebagai sarjana Teknik Kimia,

sintesis senyawa kitosan merupakan isu yang

menarik untuk dikembangkan. Tahap proses

yang tidak rumit dan sifat kitosan yang ramah

lingkungan menjadi poin penting untuk

meningkatkan semangan dalam sintesis

kitosan. Penulis mengangkat kitosan bukan

tanpa alasan. Kitosan merupakan senyawa

intermediet yang memiliki banyak kegunaan,

seperti suplemen makanan, kosmetik,

koagulan, dan sebagai pengawet makanan.

Indonesia masa depan butuh para penggerak,

bukan para pekerja lagi. Bila Indonesia

mampu memproduksi kitosan, maka

kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi tanpa

harus mengimpor, dan berpotensi memenuhi

kebutuhan luar negeri melalui ekspor.

Produksi kitosan merupakan suatu proyek

HO

CH OH2

HO

CH OH2

CH OH2

HONHCOCH3

NHCOCH3

NHCOCH3

O

OO

O

O

O

n

NH2

HO

CH OH2

HO

CH OH2

CH OH2

HOO

OO

O

O

O

nNH2

NH2

+NaOH

Glc

H

H

Glc CH3CH3CH3 CHCC

O O

O O

O

OH-

N NH2

-Na

+

+

..

-Na+.. ....

..

..

..

..

..

..

Na+

kitin kitosan natrium asetat

Glc N

H

kitin kitosan

Gambar 4. Mekanisme reaksi deasetilasi kitin menjadi kitosan (Djamu, 2015)

ChE TODAY | 21

Page 22: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

besar yang harus dibangun secara serius dan

bersama-sama.

Referensi:

Djamu, Elice Aldora, Jessica, dan Sherly. (2015).

Produksi Kertas dari Kitosan dengan Bahan

Baku Kitin yang Diekstraksi secara

Biologis dari Cangkang Hewan Krustasea.

Dutta, P.K., Dutta, J., dan Tripathi, V.S. (2004). Chitin

and Chitosan-General Properties and

Applications. Journal of Scientific &

Industrial Research.

Li, H., Du, Y., Wu, X., & Zhan, H. (2004). Effect of

molecular weight and degree of substitution

of quarternary chitosan on its adsorption

and flocculation properties for potential

retention-aids in alkaline papermaking.

Colloids and Surfaces A: Physicochemical

and Engineering Aspects, 242(1), 1-8.

Synowiecki, J. dan Al-Khateeb, N.A. (2003).

Production properties, and some new

applicaion of chitin and its derivatives.

Critical Reviews in Food Science and

Nutrition, vol. 43, no. 2, p. 145-171

Wahyudi, Edi. Manfaat Kulit Udang Terhadap Limbah

Industri. http://www.untag-sby.ac.id/berita-

152-manfaat-kulit-udang-terhadap-limbah-

industri-html. Akses terakhir: 5 Januari

2016 pukul 14.32 WIB.

ChE TODAY|5

Tabel 1 Analisis tekno-ekonomi produksi kitosan

Kapasitas produksi

5 ton kitin/bulan

2 ton kitosan/bulan

Biaya investasi alat Rp 7,7 miliar

NPV (net present value) Rp 3,4 miliar (bunga 20%)

IRR (internal rate of return) 36,70%

PEP (payback period) Minimal 3,5 tahun

Biaya produksi rata-rata/kg Rp 47.950,-

Harga jual kitin/kg Rp 51.000,-

Harga jual kitosan/kg Rp 170.000,-

Page 23: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Sumber: http://www.1zoom.net/big2/29/199095-melisenta.jpg

2Indonesia tercatat memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km dengan

panjang garis pantai 81 ribu km. Menurut Rokhman Dahuri, nilai potensi

lestari laut Indonesia, baik hayati, non-hayati, maupun wisata, besarnya

mencapai US$ 82 miliar atau sekitar 738 triliun Rupiah. Potensi kelautan

memberikan fakta menarik, yaitu udang sebagai komoditas terbanyak

yang dikonsumsi dari Indonesia.

ChE TODAY | 23

Page 24: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

ENERGI SURYAOleh Stephen Joshua

Indonesia merupakan negara yang

berada di garis khatulistiwa sehingga

Indonesia dapat disinari matahari sepanjang

tahun dan memiliki siang hari yang lebih lama.

Namun, panas matahari yang memancar

tersebut hanya menyinari bumi dan kembali

lagi ke atmosfer. Hal ini sangat disayangkan

mengingat setiap gelombang panas tersebut

dapat menjadi sumber energi surya yang dapat

menjadi energi l is t r ik . Energi surya

merupakan energi baru terbarukan yang ramah

lingkungan dan juga dapat meningkatkan

tingkat elektrifikasi di Indonesia. Pada tahun

2015, tingkat elektrifikasi di Indonesia

mencapai kurang lebih 74% padahal Indonesia

memiiliki banyak sekali potensi energi yang

belum digunakan secara maksimal.

Kapasitas energi surya Indonesia saat

ini hanya mencapai 42,78 MW padahal

potensi energi surya yang ada mencapai 4,8 2kWh/m /hari. Bauran energi Indonesia pada

tahun 2025 menyatakan Indonesia akan

memiliki target kapasitas energi surya

mencapai 870 MW. Indonesia dengan luas 2wilayah hingga 1.919.000 km dapat

menghasilkan energi surya sebesar 191,9 juta

MW hanya jika setiap wilayah di Indonesia

dapat menggunakan panel surya di setiap

FOTO:A

SSETS.IN

HABITAT.COM

| ChE TODAY 20

Page 25: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

s i s i n y a . U n t u k m e m b a n t u p r o g r a m

pemenuhan listrik sebesar 35.000 MW dapat

dipenuhi dengan menggunakan panel surya 2sebesar 87,5 km atau setengah dari wilayah

kota Bandung.

Tiga negara yang menjadi pasar

utama untuk instalasi Photovoltaic (PV)

adalah Cina, Jepang, dan Amerika dengan

negara - negara yang memiliki kebutuhan akan

instalasi PV yang tinggi yaitu Inggris dan

India. Negara - negara tersebut selain

mendapat dukungan dari pemerintah juga

mendapat dukungan dari sektor industri.

P e r u s a h a a n m i n y a k d a n g a s y a n g

memerhatikan potensi energi baru terbarukan

pada energi surya contohnya adalah TOTAL.

Inovasi terhadap PV selalu dilakukan

setiap tahunnya untuk mendapatkan panel

surya yang efektif dalam mengonversi energi

surya menjadi energi listrik. Saat ini, panel

surya diciptakan dengan mencampurkan

silikon cair dengan khlorin dan menambahkan

ohidrogen dan dipanaskan hingga 2.600 F.

Inovasi yang sudah dilakukan sampai saat ini

adalah panel surya yang tipis dan dapat dilipat

dengan efisiensi hinga 19,9%. Selain itu juga

terdapat panel surya pada suatu balon, panel

surya dengan menggunakan kabel nano, dan

panel surya dari Cadmium telluride. Inovasi

yang tercipta menciptakan teknologi dalam

pemanfaatan energi surya serta memberikan

anak tangga untuk perkembangan di masa

yang akan datang.

Setiap unit panel surya memiliki

umur kerja alat kurang lebih 25 hingga 30

tahun. Setelah melewati umur tersebut maka

unit panel surya perlu didaur ulang supaya bisa

digunakan kembali. Daur ulang yang

dilakukan juga memperhitungkan limbah

yang akan terbentuk dan harus sesuai dengan

peraturan dari Kementrian Lingkungan Hidup

maupun peraturan Internasional. Secara

umum, proses daur ulang panel surya terdiri

dari proses penggilingan, pemisahan padatan

FOTO:G.FOOLCDN.COM

ChE TODAY | 21

Page 26: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

dan cairan, pemisahan logam, dan pemisahan

material kaca. Setelah proses tersebut akan

didapat laminate material, tellurium,

cadmium, serta serpihan kaca yang kemudian

dapat digunakan kembali menjadi panel surya

yang baru.

Regu la s i dan keb i j akan da r i

pemerintah merupakan faktor penting yang

harus ada dalam mendukung penggunaan

energi terbarukan. Feed-in tariff (FiT)

merupakan suatu mekanisme kebijakan untuk

mempercepat investasi terhadap teknologi

energi terbarukan. Implementasi kebijakan ini

sudah berlaku di beberapa negara seperti

Inggris, Ukraina, Australia, Spanyol, Taiwan,

Jerman, bahkan Tanzania. Berdasarkan

Permen ESDM no. 17/2003 tentang pembelian

tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) dari PLTS

Fotovoltaik menyatakan harga pembelian

energi listrik sebesar 25 sen USD/kWh untuk

10 tahun pertama dan 13 sen USD/kWh untuk

10 tahun kedua. Kemudian jika menggunakan

modul surya dengan tingkat komponen dalam

negeri lebih dari 40% maka pembelian energi

listrik sebesar 30 sen USD/kWh.

Setiap daerah memiliki intensitas

panas yang berbeda sehingga dapat

menghasilkan listrik yang berbeda.

Perbedaan listrik yang digenerasi tersebut

dapat menghasilkan perbedaan jangka

waktu kembalinya investasi. Selain itu,

setiap provinsi di Indonesia memiliki

kebutuhan listrik yang berbeda sehingga

kapasitas panel surya yang dibutuhkan

berbeda pula. Analisis ekonomi dilakukan

s e h i n g g a d a p a t d i k e t a h u i a p a k a h

penggunaan panel surya menguntungkan

atau tidak. Biaya panel surya sebesar $

4,6/Wp (> 100 kW) dan $5,3/Wp (<100 kW)

dengan biaya operasi dan perawatan sebesar

$ 50.000/tahun. Periode waktu kembalinya

investasi beragam dari 11 tahun hingga 18

tahun. Meskipun nilai tersebut berbeda

dibandingkan dengan investasi pada industri

kimia umumnya tetapi investasi pada

pembangkit listrik tenaga surya dapat

mengurangi karbon dioksida sebesar

250.000 ton CO /tahun. Dalam hal ini, 2

pemerintah diharapkan dapat meningkatkan

nilai FiT serta bersama mengembangkan

teknologi panel surya sehingga didapat

biaya perawatan dan operasi yang lebih

murah. Subsidi untuk investor panel surya

juga dibutuhkan untuk dapat memancing

investor untuk membangun pembangkit

listrik tenaga surya. Tantangan yang terjadi

adalah masalah politik yang ada Indonesia

sehingga perkembangan energi baru

terbarukan terhambat. Maraknya kasus suap

maupun korupsi dari pihak - pihak yang

terkait dengan perusahaan minyak dan gas

menyebabkan pihak legislatif Indonesia

acuh tak acuh dengan adanya potensi energi

b a r u t e r b a r u k a n . U n t u k m e m a c u

perkembangan teknologi energi baru

terbarukan perlu adanya kesadaran dari

pihak – pihak terkait dan lembaga

pemerintahan yang bersih sehingga

pe rkembangan t ekno log i memang

berdasarkan kebutuhan masyarakat bukan

kebutuhan para pejabat saja.

Peran seorang sarjana Teknik Kimia

adalah merancang alat yang dapat menyimpan

energi surya dan mengubah menjadi energi

listrik secara efisien karena Teknik Kimia

mempelajari bahan baku material serta

perpindahan panas. Seorang sarjana Teknik

Kimia juga harus menjaga lingkungan dengan

menghasilkan teknologi – teknologi yang

dapat mengurangi emisi karbon dioksida.

Pengolahan limbah dan proses daur ulang juga

dapat dilakukan seorang sarjana Teknik Kimia

untuk mencegah terjadinya kerusakan

lingkungan. Potensi ini juga dapat digunakan

sebagai ide bisnis baik dari investasi panel

surya maupun proses daur ulang. Dengan

| ChE TODAY 22

Page 27: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

FOTO:M

AIN

STREAMRP.COM

Jangan pernah sia – siakanrahmat yang sudah diberikan olehTuhan kepada kita. Angin, air, dansinar matahari bisa menjadi potensiyangsangatbesarjikakitasemuabisamemanfaatkannyadenganbaik.

meningkatnya kebutuhan akan panel surya ke

depannya maka pasar dari panel surya di

Indonesia akan meningkat. Semua potensi ini

diharapkan dapat dieksplorasi dengan baik

untuk dapat menciptakan Indonesia yang lebih

mandiri.

Daftar pustaka :

http://www.fool.com/investing/general/201

5/01/17/1-big-oil-company-that-sees-a-

future-in-renewable.aspx

Outlook Energi Indonesia 2015

Fathoni, Andhy Muhammad et al. 2014. A

Technical and Economic Potential of Solar

Energy Application with Feed-in Tariff Policy in

Indonesia. Procedia Environmental Sciences

20. Halaman 89 – 96

http://www.firstsolar.com/en/Technologies-

and-Capabilities/Recycling-Services.aspx

ChE TODAY | 23

Page 28: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Sebagai Sumber Utama Pendapatan Nasional

ebutuhan energi di Asia Tenggara Kdiperkirakan akan mengalami

kenaikan hingga lebih dari 80% dari

tahun 2015 ke tahun 2035. Indonesia sebagai

salah satu pengguna energi terbesar di Asia

Tenggara mencakup 36% dari permintaan

energi keseluruhan tentu akan mengalami

dampak pertama kali jika bahan bakar fosil

telah habis, sehingga kenaikan kebutuhan

energi ini mendesak kebutuhan akan energi

terbarukan untuk menggantikan bahan bakar

fosil yang semakin menipis.

Indonesia merupakan negara yang

dilewati oleh garis khatulistiwa dan memiliki

garis pantai terpanjang di dunia. Hal ini

menjadi modal untuk Indonesia dalam

Pemanfaatan Nannochloropsis salina dalam Produksi Green Diesel

mengembangkan mikroalga yang dapat menjadi

solusi untuk menggantikan bahan bakar fosil.

Mikroalga sendiri memiliki banyak kelebihan

dibandingkan dengan sumber bahan bakar

terbarukan lainnya. Pertama adalah mikroalga

memiliki manfaat yang spesifik setiap jenisnya

sehingga industri energi yang akan menggunakan

mikroalga sebagai bahan baku tidak akan

berkompetisi dengan industri lain seperti industri

pangan. Kelebihan kedua adalah mikroalga

memiliki kandungan energi yang lebih besar

daripada sumber energi lain seperti kelapa sawit,

jarak, kedelai, dan rapeseed. Pada Tabel 1 dapat

dilihat bahwa kandungan energi mikroalga

mencapai 31 kali lipat lebih besar daripada kelapa

sawit dan 20 kali lipat dari jarak.

FOTO:MICROALGAEVARIETY|PLANTTECH.COM

Oleh : Yessica Berliana Megistriani

Tabel1.PerbandinganMinyakdanKandunganEnergipadaSumberEnergiTerbarukan

(sumber:oilseedcrops.org)

| ChE TODAY 24

Page 29: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

FOTO:GREENDIESEL|TEAK-TECA.COM

Mikroalga memiliki berbagai jenis

spesies dan fungsi. Salah satu diantaranya

berfungsi sebagai bahan baku pembuatan

bahan bakar terbarukan. Salah satu jenis yang

hidup di Indonesia dan memiliki minyak yang

tepat untuk memproduksi diesel adalah

Nannochloropsis salina. Jenis mikroalga ini

merupakan salah satu spesies yang tahan pada

salinitas tinggi sehingga mikroalga ini cocok

un tuk d ibudidayakan secara massa l

menggunakan air laut yang harganya jauh

lebih murah daripada air tawar.

Terdapat dua jenis produk diesel dari

minyak mikroalga yaitu biodiesel dan green

diesel. Perbedaan dari keduanya adalah pada

t a h a p r e a k s i p e m r o s e s a n n y a d a n

penggunaannya. Biodiesel merupakan jenis

yang lebih banyak diproduksi daripada green

diesel. Namun, penggunaannya masih bersifat

sebagai campuran dari bensin. Persentase

campuran biodiesel hanya mencapai sebesar

25% dari total campuran. Berbeda dengan

green diesel, bahan bakar ini dapat langsung

digunakan pada mesin-mesin mobil yang ada

sekarang dan dapat seluruhnya menggantikan

bensin. Hal ini terjadi karena green diesel

memiliki struktur berupa hidrokarbon yang

sama dengan bensin sehingga produksi green

diesel dari mikroalga lebih menguntungkan

daripada biodiesel.

Indonesiasebagaisalah

satupenggunaenergi

terbesardiAsiaTenggara

akanmengalamidampak

pertamakalijikabahan

bakarfosiltelahhabis.

ChE TODAY | 25

Page 30: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Proses Produksi Green Diesel dari Minyak

Nannochloropsis salina

P e m b u a t a n g r e e n d i e s e l d a r i

mikroalga mencakup beberapa tahap yaitu

kultivasi mikroalga, persiapan umpan untuk

reaksi, dan proses utama. Dalam kultivasi

mikroalga diperlukan beberapa sumber nutrisi

berupa karbon, nitrogen, dan fosfor. Tahap

persiapan umpan mencakup pemisahan

minyak dari biomassa mikroalga. Sedangkan,

tahap proses utama mencakup proses reaksi

dan fraksinasi.

Sistem 'open pond' merupakan cara

kultivasi mikroalga yang paling sederhana dan

murah untuk skala besar. Prinsipnya adalah

mengembangbiakkan mikroalga dalam kolam

terbuka agar dapat melakukan fotosintesis

secara alami. Kolam kemudian ditambahkan

nutrisi berupa karbon, nitrogen, dan fosfor

untuk membantu mikroalga tumbuh. Sumber

nitrogen dan fofor dapat diperoleh dari

penambahan pupuk atau air limbah yang kaya

akan nitrogen dan fosfor. Sedangkan, Sumber

karbon dapat diperoleh dengan mengalirkan

CO dalam bentuk microbubble. Produksi 2

biomassa dari mikroalga sangat bergantung

oleh nutrisi yang diberikan dan temperatur.

Pada temperatur 30°C, Nannochloropsis

salina menunjukkan perkembangan yang

signifikan saat konsentrasi CO dinaikkan dari 2

kondisi ambien yaitu 0,036% menjadi 6%.

Pada tahap persiapan umpan terdapat

beberapa masalah yang dihadapi, salah

satunya adalah kandungan air yang sangat

besar pada mikroalga. Sekitar 40% dari

mikroalga adalah air. Hal ini menyebabkan

pemilihan teknologi untuk memisahkan

minyak mikroalga dari air dan biomassa harus

TahapanProsesProduksiGreenDieseldariMinyakMikroalga

tepat. Pada tahun 2009, sebuah perusahaan

bernama OriginOil Inc. mengembangkan

teknologi bernama 'Single Step Extraction'.

Teknologi ini dimulai dari pengaliran mikroalga

yang telah dipanen ke dalam tangki ekstraksi.

Sebelum memasuki tangki ekstraksi, mikroalga

dikontakkan terlebih dahulu dengan medan

elektromagnetik dan gas CO . Reaksi ini disebut 2

dengan 'quantum fracturing'. Quantum fracturing

membentuk efek fracturing pada cairan yang akan

membuat sel alga pecah dan melepaskan minyak.

Medan elektromagnetik dibentuk dari listrik

| ChE TODAY 26

Page 31: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

tegangan rendah, sedangkan gas CO 2

diinjeksi untuk mengoptimasi pengiriman

elektromagnetik dan menurunkan pH.

Setelah dilakukan quantum fracturing,

mikroalga dialirkan ke clarifier. Clarifier

akan memisahkan mikroalga membentuk

konfigurasi minyak-air-biomassa dari atas

hingga bawah. Air kemudian akan didaur ulang,

biomassa alga dikumpulkan ke tempat

penyimpanan, dan minyak dari mikroalga akan

dialirkan ke seksi proses utama. Metode single

step extraction dapat mengekstraksi hingga 97%

dari kandungan minyak pada sel mikroalga.

Minyak yang telah diekstrak akan

diumpankan kedalam reaktor fixed-bed. Umpan

dipanaskan hingga temperatur 360°C terlebih

dahulu. Kemudian, hidrogen sulfida ditambahkan

dalam umpan untuk menjaga kondisi katalis yang

digunakan. Reaktor menggunakan katalis berupa

NiMO/Al O yang memberikan selektivitas 2 3

sebesar 80% untuk reaksi dekarboksilasi dan

100% konversi membentuk hidrokarbon. Namun,

katalis NiMo juga aktif untuk melakukan reaksi

water-gas shift. Sehingga, selain produk utama

hidrokarbon, terdapat produk samping berupa

karbon monoksida, karbon dioksida, dan hidrogen.

Produk-produk dari reaksi kemudian dipisahkan.

Produk utama hidrokarbon kemudian diumpankan

ke seksi fraksinasi.

Produk hasil reaksi berupa hidrokarbon

difraksinasi menggunakan dua kolom distilasi.

Kolom distilasi pertama dioperasikan dengan

tekanan sedang. Sehingga bahan bakar berupa

naphtha akan diperoleh sebagai produk atas.

Sedangkan produk bawah akan dialirkan ke kolom

d is t i l as i kedua . Kolom d is t i l as i kedua

dioperasikan dengan tekanan lebih rendah untuk

menghasilkan jet fuel sebagai produk atas dan

green diesel sebagai produk bawah.

SistemKultivasi‘OpenPond’-Merupakan

carakultivasimikroalgayangpalingsederhanadanmurah

untukskalabesar.

FOTO:WWW.ABAN.COM

ChE TODAY | 27

Page 32: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

FOTO:WWW.OLIGAE.COM

ProsesEkstraksi'SingleStepExtraction'

Kesimpulan

Produksi green diesel dari minyak

mikroalga merupakan teknologi yang menarik

untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan oleh

lokasi Indonesia yang sangat strategis untuk

pengembangan mikroalga. Produk bahan

bakar terbarukan ini akan sangat memberikan

dampak yang besar, khususnya untuk menjaga

ketahanan energi di Indonesia.

Daftar Pustaka

DuByne, D. 2012. Microalgae Oil Production

National Cheng Kung Universi ty New

T e c h n o l o g y . [ O n l i n e ]

http://www.oilseedcrops.org/?s=microalgae

diakses pada 25 Januari 2016.

International Energy Agency (IEA). Southeast Asia

E n e r g y O u t l o o k 2 0 1 5 . [ O n l i n e ]

https://www.iea.org/publications/freepublicatio

ns/publication/WEO2015_SouthEastAsia.pdf

diakses pada 24 Januari 2016

Lee, S., Speight, J. G., dan Loyalka, S. K. 2014. Handbook

of Alternative Fuel Technologies. Boca Raton: CRC

Press. Halaman 463—464.

Muthkumar, A. 2012. Biodiesel Production from Marine

Microalgae Chlorella marina and Nannochloropsis

salina. Journal of Petroleum Technology and

Alternative Fuels. 3:58—63.

Narasimhan, A. M. 2010. Microalgal Bioremediation of

Nutrients in Wastewater and Carbon Dioxide in Flue

Gas. Master's Thesis, Missouri University of Science

and Technology.

Prabakaran, P. 2012. Influence of Different Carbon and

Nitrogen Sources on Growth and CO Fixation of 2

M i c r o a l g a e . P e l a g i a R e s e a rc h L i b r a r y .

3:1714—1717.

Slade, R. 2015. Micro-algae Cultivation for Biofuels: Cost,

Energy Balance, Environmental Impacts and Future

Prospects. Imperial Centre for Energy Policy and

Technology. 1: 4062—4077.

| ChE TODAY 28

Page 33: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Produksigreendieseldariminyakmikroalga

merupakanteknologiyangmenarikuntuk

dikembangkan.

HalinidisebabkanolehlokasiIndonesiayangsangatstrategisuntuk

pengembanganmikroalga

”FOTO:F

UELFIX.COM

FOTO:A

LGOSO

URCE.COM

ChE TODAY | 29

Page 34: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

THORIUM : Indonesia's Future Energy

The scarcity of conventional

energy sources force many countries to

find new sources for this sector.

Thorium-based nuclear plant could be

the solution for Indonesia, power plant

fuelled by the nuclear fission of the

isotope uranium-233 produced from the

fertile element thorium. Why? First,

Indonesia have abundant thorium,

around 120 thousands ton! Second,

comparing with uranium-based nuclear

plant, thorium-based nuclear plant is

cleaner – because significant reduction

of long-lived radioactive isotopes, also

safer – because thorium have more

superior physical and nuclear fuel

properties. Third, thorium-based nuclear

plant have least cost per kWh (0.04$ per

kWh) and capital cost- ($1400 per kW) if compare with

other energy sources (DBI Cost Study,

2013). Because its benefit, many

countries already built thoriumbased

nuclear plant – China with TMSR

(Thorium Molten-Salt Reactor) ,

Germany with THTR (Thorium High

Temperature Reactor), and India with

FBR (Fast Breeder Reactor). How about

Indonesia? This is a big challenge for us,

chemical engineer, to design the reactor

with consider optimal condition to

produce electricity and safety factor. I

dare you!

By: Antonius Prasetya

3 4 | K ILAS NUSANTARA

Page 35: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

3 5 KILAS NUSANTARA |

new

s-i

mages. v

i ce. c

om

Page 36: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

36| SOSOK

Alumni Teknik Kimia ITB 1987

Sumantri Ishak

Apakah Negeri Kita Membutuhkan Teknopreneur?

umantri Ishak, alumni Teknik Kimia

SITB tahun 1987, merupakan salah satu

dari sedikit teknopreneur di Indonesia.

Jiwa teknopreneurnya ini sudah terlihat

semasa kuliahnya. Ketika menjabat sebagai

ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia –

ITB (HIMATEK-ITB), beliau menjadikan

himpunan bukan hanya sebagai organisasi

politik dan keprofesian melainkan juga

sebagai sebuah perusahaan. Di bawah

pimpinannya, HIMATEK saat itu mulai

memproduksi brand HIMATEK seperti logo

dan jaket himpunan. Sekarang ini, beliau

merupakan managing director pada PT Zeus

Kimiatama Indonesia (Zekindo). Melalui

tulisan ini, penulis akan memaparkan apa dan

bagaimana cara menjadi teknopreneur

menurut Sumantri Ishak.

Teknop reneu r s eca r a kons ep

memi l ik i makna en t r ep reneur yang

berbasiskan teknologi. Entrepreneur sendiri

dapat diartikan secara singkat yaitu orang

yang melakukan usaha atau bisnis. Unsur

teknologi pada konsep teknopreneur

merupakan perwujudan dari aplikasi keilmuan

teknik dalam membangun sebuah usaha.

Keilmuan merupakan aspek yang sangat

mahal dan unik karena tidak semua orang bisa

memilikinya. Menurut pria asal Palembang

ini, banyak orang berbangga tentang bisnis

sukses yang mereka jalani walaupun

melenceng dari keilmuan mereka masing-11

Oleh: Ryan Bagus Fitradi

Page 37: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

SOSOK |

masing. Namun, beliau percaya bahwa mereka

mampu meraih kesuksesan yang lebih besar

lagi jika berbisnis di bidang yang mereka

kuasai keilmuannya. Kuncinya adalah

efisiensi. Walaupun bidang yang dipelajari

sangat luas, dalam kenyataanya hanya sedikit

yang dapat teraplikasi langsung dalam

berbisnis. Misalnya saja, produksi bahan

kimia yang dilakukan PT Zeus Kimiatama

Indonesia hanya berbasis reaktor partaian atau

jika memakai istilah Pak Sumantari, “reaktor

tangki agak bocor” padahal semua jenis

reaktor dipelajari pada saat kuliah. Jadi,

kuasailah paling tidak satu hal saja dari bidang

yang kita pelajari.

Menjadi teknopreneur tentu tidak

luput dari resiko. Perjalanan Pak Sumantri

sebelum sukses seperti sekarang tidaklah lepas

dari kegagalan. Pak Sumantri pernah bekerja

di NALCO dengan gaji dollar sebelum

akhirnya mundur pada saat berumur 28

sebelum krisis moneter. Beliau menyatakan

jika pada saat itu tidak mundur maka ia tidak

akan pernah jadi pengusaha karena nilai dollar

naik sampai lima kali lipat. Beliau membuka

usaha sendiri selama enam tahun dengan hasil

seadanya. Sampai akhirnya, beliau bertemu

dengan teman SMA-nya yang kebetulan

lulusan Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia (FE UI). Dari temannya ini, beliau

baru menyadari perusahaan yang dibangunnya

tersebut rugi sebesar 300 juta. Mulai saat itu,

beliau mulai belajar pada orang ekonomi,

manajemen, akunting dan keilmuan lainnya

dengan cara merekrut orang-orang tersebut

dalam menjalani bisnis yang beliau jalani.

Ini lah kunci la innya dalam menjadi

teknopreneur, tidak bekerja sendiri. Banyak

yang sudah percaya diri bahwa dengan

kemampuan mereka sendiri, mereka dapat

berwirausaha sampai sukses. “Dalam

kenyataannya, kita bukan sebuah lukisan yang

indah, kita hanya sepotong puzzle dari jutaan

potongan lainnya dalam membentuk satu

Dalamkenyataannya,

kitabukansebuah

lukisanyangindah,

kitahanyasepotong

puzzledarijutaan

potonganlainnya

37

Page 38: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

chemicals-technology.com

kesatuan yang utuh”, ujarnya.

Teknopreneur dapat menjadi jawaban

bagi ketergantungan Indonesia terhadap

negara lain. Ketergantungan Indonesia

terhadap negara lain disebabkan oleh pohon

industri Indonesia banyak yang kosong. Ini

t e r l i h a t d a r i b e s a r n y a n i l a i i m p o r

dibandingkan ekspor. Salah satu penyebabnya

tidak lain adalah kurangnya jiwa teknopreneur

pada orang Indonesia. Ambil contoh kasus

depresiasi nilai rupiah. Depresiasi nilai rupiah

se la lu mengakiba tkan kekhawat i ran

masyarakat Indonesia. Berbeda dengan negara

Tiongkok, masyarakat negara tersebut justru

khawatir ketika nilai mata uang mereka naik.

Masyarakat Tiongkok cemas jika mata uang

mereka naik, mereka tidak mempunyai pasar

untuk menjual produk mereka. Tujuan akhir

dari munculnya teknopreneur-teknopreneur

baru adalah untuk mengisi kekosongan pohon-

pohon industri guna membentuk Indonesia

yang maju dan dapat berdiri sendiri.

Pengusaha-pengusaha baru ini juga dapat

mebuka lapangan pekerjaan mengingat

persaingan lapangan pekerjaan yang semakin

ketat dan bonus demografi Indonesia yang

terus meningkat.

Mahasiswa-mahasiswa Indonesia kebanyakan

hanya berpikir ingin menjadi pekerja entah di

BUMN, migas, ataupun consumer goods. Ini

disebabkan oleh rasa “aman” dan pasti yang

dirasakan ketika menjadi pekerja. Mental

tersebut menurut beliau perlu diubah. “Di

dunia ini hanya ada satu yang pasti yaitu

ketidakpastian”, cetus Pak Sumantri.

Ketidakpastian akan selalu ada. Berangkat

dari pemikiran itulah, beliau mulai berani

menjalani kehidupan seorang teknopreneur,

cita-cita yang sudah dibawanya sejak masa

remaja. “Nahkoda yang paling hebat pun tidak

dapat mengubah arah angin dan gelombang

tetapi nahkoda tersebut dapat mengubah arah

kapal dengan memanfaatkan arah angin dan

gelombang tersebut ” Pekerja yang baru sadar

akan hal itu sudah banyak, sayangnya mereka

baru sadar ketika umur mereka sudah tidak

muda lagi. Umur dapat menjadi penghalang

bagi orang yang akan memabngun usaha.

Mengapa? Ada banyak faktor tetapi dua hal

yang paling berpengaruh menurut Pak

38| SOSOK

Page 39: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Sumantri adalah keinginan untuk bangkit

ketika terjatuh dan power syndrome. . Power

syndrome menyebabkan seseorang tidak mau

bekerja dari nol. Pilihan untuk menjadi

teknopreneur harus dimulai sejak dini karena

ketika muda, orang lebih mau belajar banyak

dan mudah bangkit jika terjatuh. Dengan

alasan ini jugalah, beliau cenderung merekrut

pegawai muda yang mempunyai keinginan

untuk berwirausaha agar nantinya dapat

dididik dan dilepaskan pada saat mereka siap

untuk berusaha.

B a g a i m a n a c a r a m e n d i d i k

pengusaha-pengusaha muda? Dalam

menerapkan pendidikan bisnis kepada

k a r y a w a n - k a r y a w a n n y a , b e l i a u

menitikberatkan pada tiga hal yaitu, pertama

bekerja tanpa pilih-pilih. Ini penting karena

pada saat menjadi pemimpin nanti, pemimpin

tentu harus tahu apa saja yang dilakukan oleh

bawahannya. Kedua, kemauan untuk terus

belajar, pengusaha harus terus belajar dan

bertanya. Misalnya saja, untuk pekerjaan

bersih-bersih, OB pun lebih lihai dibanding

kita, apalagi di bidang yang lain. Ketiga,

ringan tangan, pengusaha harus mau bekerja

da r i yang kec i l , t i dak pe r lu t e rus

mengandalkan pelayan untuk hal-hal kecil.

Beliau menyatakan bahwa orang Indonesia

terlalu banyak dilayani sehingga profesi

pelayan, yang menurutnya tidak produktif,

banyak. Contoh paling sederhananya, orang

Indonesia selalu meninggalkan sisa makanan

di restoran tempat mereka makan. Ini

menunjukkan orang Indonesia mempunyai

cara pikir untuk “mengotori”. Bayangkan, jika

mereka dapat menaruh sisa makanan tersebut

ke tempat pencucian dan mencucinya sendiri

maka profesi pelayan tidak dibutuhkan.

Pelayan-pelayan tersebut dapat bekerja pada

pekerjaan yang lebih produktif. Seperti itulah

negara yang efisien. Indonesia dapat maju jika

Indonesia menerapkan efisiensinya.

Pak Sumantri berpesan pada para

calon pengusaha muda agar tidak mengulangi

kesalahan beliau yaitu memulai perusahaan

dari nol. Menurut beliau, jalan untuk memulai

usaha sangat sulit, untuk itu ada baiknya kita

“mengikuti arus” terlebih dahulu baru

kemudian “lepas landas” sehingga kita tidak

perlu menaklukkan koefisien gesekan statis

dalam menjalankan usaha. Mengikuti arus

disini maksudnya adalah dengan belajar dari

bisnis yang sudah ada dan berjalan dan ketika

sudah siap baru menjalankan usaha. Namun,

tetap harus mau belajar dan terus belajar untuk

melawan koefisien gesek dinamis. Menurut

beliau hal yang baik ditumbuhkan sejak dini

adalah attitude, pemikiran jangka panjang, dan

nama baik. Attitude perlu diasah untuk

menghindari tidakan-tindakan yang tercela

seperti korupsi. Banyak dari anak muda hanya

berpikir jangka pendek. Padahal, pemikiran

jangka panjang juga diperlukan agar konsisten

dan tidak terbawa arus. Mulailah menjaga

nama baik dan mencari teman-teman dan

koneksi yang bagus karena nama baik adalah

modal terpenting untuk semua pengusaha.

Namun, ingat! Dari semua hal tersebut

dibutuhkan kerja keras dan kegigihan untuk

terus maju. “Mahasiswa adalah generasi

terbaik. Jika bangsa ini terpuruk siapa yang

salah? Untuk itu kita harus berani mengubah

negara ini”, ucap Pak Sumantri. Teknopreneur

adalah salah satu solusi dari keterpurukan

bangsa saat ini. Beranikah Anda?

Nahkodayangpaling

hebatpuntidakdapat

mengubaharahangin

dangelombangtetapi

arahkapaldapat

diubahdengan

memanfaatkannya.

SOSOK | 39

Page 40: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

| MOMEN H IMATEK

IMATEK ITB sebagai organisasi yang berbasis kemahasiswaan teknik kimia ITB Hmemiliki berbagai program kerja. HIMATEK dengan basis teknik kimia memiliki program kerja yang berkaitan dengan keilmuan tersebut. Di sisi lain, HIMATEK

sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan perlu memiliki program kerja yang mendukung kokohnya organisasi dengan kekompakan dan solidaritas. Momen-momen yang terjadi pada rangkaian kepengurusan diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi anggota HIMATEK, seperti pada acara IChEC, Live in Ciporeat, dan Running Man HIMATEK ft. Jika HIMATEK Menjadi.

40

IChEC 2016epresentatif dari namanya, Indonesia Chemical Engineering Challenge atau biasa disebut dengan RIChEC adalah kompetisi yang berkaitan dengan tantangan atau permasalahan di bidang teknik

kimia. Kompetisi ini diselenggarakan oleh HIMATEK (Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia)

ITB. HIMATEK ITB telah memprakarsai pelaksanaan Lomba Rancang Pabrik Nasional atau yang dikenal

dengan LRPN pada tahun 1996. LRPN menjadi cikal bakal adanya IChEC 2016. Selama kurun waktu 16

tahun, LRPN diadakan sebanyak 14 kali dan dengan dukungan dari BKKMTKI (Badan Koordinasi Kerja

Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia). Pada tahun 2013, LRPN berubah nama menjadi Regional Future

Energy Challenge (RFEC). RFEC merupakan pengembangan konsep dari LRPN dengan target peserta

yang meluas hingga ke ASEAN. Pada tahun 2014, RFEC berganti menjadi IChEC.

Setiap tahun IChEC akan mengusung tema yang berbeda. Tema yang dipilih untuk IChEC 2016 adalah

“Empowering The Nation through Coal-Based Chemical Industry”. Pemilihan tema tersebut dilakukan

untuk menyadarkan kembali mengenai besarnya potensi batubara Indonesia. Kompetisi yang diadakan di

event ini, yaitu lomba rancang pabrik, problem solving, debat, dan poster. Acara puncak IChEC adalah

Grand Seminar yang terbuka untuk umum dengan mengundang pembicara-pembicara dari pihak-pihak

yang terkait dengan tema yang dipilih.

MOMEN HIMATEK

Indonesia Chemical Engineering Challenge

Page 41: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Live In Ciporeat

ive in Ciporeat dilakukan di Desa LCiporeat, Ujung Berung, Bandung

dengan tujuan untuk mengenalkan Desa

Ciporeat ke massa himpunan secara langsung.

Desa Ciporeat merupakan desa binaan HIMATEK

dengan pengembangan khusus di bidang biogas.

Sasaran utama acara ini adalah anggota

HIMATEK angkatan 2014. Melalui Live in

Ciporeat, massa himpunan diharapkan dapat

berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat

setempat. Peserta Live-in berangkat tinggal di

Ciporeat selama satu hari dua malam.

penyampaian materi tentang kebersihan oleh

peserta dan kegiatan menggambar serta mewarnai

oleh para siswa. Peserta Live-in juga dapat melihat

pemasangan reaktor biogas dan reaktor yang sudah

terpasang pada beberapa lokasi di Desa Ciporeat.

Acara keakraban dengan warga setempat

dilakukan pada malam terakhir event ini. Acara

keakraban diisi dengan permainan dan penampilan

dari para peserta Live-in. Peserta dan panitia

pulang keesokan harinya usai berpamitan dengan

induk semang dan tokoh masyakarat.

Diawali dengan pengarahan, kemudian peserta

bermalam di rumah induk semang yang telah

ditentukan sebelumnya oleh panitia. Peserta

membantu induk semang masing-masing di pagi

harinya dan dilanjutkan dengan kegiatan di SD

setempat. Kegiatan yang dilakukan adalah

MOMEN H IMATEK | 41

Page 42: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

unning Man HIMATEK ft. Jika RHIMATEK Menjadi dilaksanakan

d e n g a n t u j u a n u t a m a u n t u k

mengakrabkan seluruh massa HIMATEK. Acara

di tahun 2015 ini memiliki tema “Spy”. Peserta

dibagi menjadi beberapa kelompok dan

melakukan permainan-permainan. Permainan

pertama dilaksanakan di Labtek X, ITB. Pada

permainan pertama, kelompok peserta beradu

untuk menjadi yang terpanjang. Lokasi misi

permainan selanjutnya ditentukan dari permainan

pertama. Permainan selanjutnya dilaksanakan di

luar kampus.

Running Man HIMATEK ft.

Jika HIMATEK Menjadi

di pusat perbelanjaan, yaitu di Bandung Indah

Plaza (BIP). Di BIP, kelompok peserta

menjalankan permainan pelatihan agen rahasia

untuk memperoleh poin agar dapat ditukarkan

dengan skill up. Skill up dapat digunakan untuk

membantu memenangkan permainan terakhir.

Permainan terakhir kembali dilaksanakan di ITB.

Permainan terakhir ini dinamakan The Hunger

Games: Nametag Elimination. Pada Nametag

Elimination akan ditentukan pemenang dari

seluruh rangkaian permainan yang telah dilakukan.

Pada permainan “Jika HIMATEK Menjadi”,

peserta mencari sosok masyarakat yang perlu

dibantu dan kemudian peserta akan membantu

serta merasakan kesulitan sosok tersebut dalam

melakukan pekerjaan, seperti menjadi pengangkut

barang. Peserta juga menjalankan misi permainan

Running Man HIMATEK ft. Jika HIMATEK

Menjadi ditutup dengan pembagian hadiah kepada

kelompok pemenang, menyanyikan Mars

HIMATEK, dan mengabadikan momen dengan

berfoto bersama.

| MOMEN H IMATEK42

Page 43: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

MOMEN H IMATEK | 43

Page 44: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

11 | EP I LOGUE

Epilogue

Munafikbiladikatakansebuah

bisnis didirikan bukan dengan salah

satu alasannya, atau bahkan alasan

u t a m a n y a , a d a l a h u n t u k

mendapatkankeuntungan.Darisudut

padang inimemang terkesan bahwa

entrepreneur mengejar keuntungan

semata untuk kepentingan dirinya

sendiri. Namun, apakah keuntungan

bagi diri sendiri yang diciptakan

dengan memenuhi kebutuhan dan

menyejahterakan banyak orang lain

dapatdibilangegois? Menurut saya

tidak. Entrepreneur mendirikan

bisnis dengan melihat kebutuhan

orang lain, membuka lapangan

pekerjaan untuk orang lain, dengan

mengorbankanwaktu,uang,keringat

serta menggantungkan nasib dari

usaha yang ia dirikan pada pilihan

orang lain.Untuk itu,padadasarnya

yang paling sejati, entrepreneur

merupakan sa lah satu bentuk

penjelmaan dari altruisme, yaitu

d o r o n g a n a t a u p a h am y a n g

memerhatikan dan mengutamakan

kepentingan orang lain. Dengan

bantuan teknologi dalammemenuhi

kebutuhan dan kepentingan banyak

orang, seorang entreprenur tidaklah

hanya dapat memberikan nilai

tambah bagi para konsumennya,

tetapi juga bagi negara ini secara

jangkapanjang. Sayapercayabahwa

tiapkeilmuanyangadadi Indonesia

ini didirikan dan dilangsungkan

karena masing-masing memegang

kuncisolusibagisuatupermasalahan

di Indonesia. Jika semua insan dari

berbagai keilmuan dapat membawa

ilmudanpengetahuanteknologiyang

Page 45: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

m e r e k a m i l i k i s e r t a

mengomersialisasikannya dengan

dasar kebermanfaatan bagi banyak

umatmanusiamakasayayakinbahwa

Indonesia akan berdikari dalam

p e r e k o n om i a n n y a . N a m u n ,

technopreneur merupakan hanya

satu dari komponen Triple Helix

(Academi c i an - Bus ine s sman -

Government. Dibutuhkan ketiganya

untuk membuat Indonesia benar

benar mandiri perekonomiannya.

Sangatlah penting bagi kita untuk

memilih peran apa yang ingin kita

pilih untuk menyelesaikan berbagai

permasalahan di Indonesia ini

nantinya karena technopreneur

hanyalah satu dari berbagai peran

yang bisa kita ambil. Sebagai kata

penutupsayainginmengutipsebuah

tujuandarisuatuorganisasiyangsaya

kagumi dan menurut saya patut

diilhami oleh para pemuda di luar

sanadalammenjalanihidupnya:

“Jayalah HIMATEK-ku! Merdeka

INDONESIA-ku!”

“Dengan mempertahankan sikap

kritis, rasional, terbuka, mental

kepeloporan dan idealisme dalam

menghadapi segala permasalahan

bangsadannegara”

RhesaAvilaZainalKetua Himpunan Mahasiswa Teknik

KimiaITBPeriode2015/2016apatmenjadiaya

Entrepreneur at its truest nature, is one of the many incarnation

of altruism

“”

Page 46: EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3