epi
TRANSCRIPT
Penerapan Rula dan Reba pada Aktivitas di Laboratrium
Tugas EROGONOMI
RULA (Rapid Upper Limb Assessment)
RULA adalah sebuah metode untuk menilai postur, gaya dan gerakan suatu aktivitas
kerja yang berkaitan dengan penggunaan anggota tubuh bagian atas (upper limb).
Metode ini dikembangkan untuk menyelidiki resiko kelainan yang akan dialami oleh
seorang pekerja dalam melakukan aktivitas kerja yang memanfaatkan anggota
tubuh bagian atas (upper limb).
Metode ini menggunakan diagram postur tubuh dan tiga tabel penilaian untuk
memberikan evaluasi terhadap faktor resiko yang akan dialami oleh pekerja. Faktor-
faktor resiko yang diselidiki dalam metode ini adalah yang telah dideskripsikan oleh
McPhee’ sebagai faktor beban eksternal (external load factors) yang meliputi :
Jumlah gerakan
Kerja otot statis
Gaya
Postur kerja yang ditentukan oleh perlengkapan dan perabotan
Waktu kerja tanpa istirahat
Untuk menilai empat faktor beban eksternal pertama yang disebutkan di atas (jumlah
gerakan, kerja otot statis, gaya dan postur), RULA dikembangkan untuk :
1. Menyediakan metode penyaringan populasi kerja yang cepat, untuk
penjabaran kemungkinan resiko cidera dari pekerjaan yang berkaitan dengan
anggota tubuh bagian atas;
2. Mengenali usaha otot berkaitan dengan postur kerja, penggunaan gaya dan
melakukan pekerjaan statis atau repetitif, dan hal–hal yang dapat
menyebabkan kelelahan otot;
3. Memberikan hasil yang dapat digabungkan dalam penilaian ergonomi yang
lebih luas meliputi faktor-faktor epidemiologi, fisik, mental, lingkungan dan
organisasional; dan biasanya digunakan untuk melengkapi persyaratan
penilaian dari UK Guidelines on the prevention of work-related upper limb
Nirmala Hapsari – Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Penerapan Rula dan Reba pada Aktivitas di Laboratrium
Tugas EROGONOMI
disorder (Panduan dalam pencegahan cidera kerja yang berkaitan dengan
anggota tubuh bagian atas di negara Inggris.
Aktivitas di Laboratorium Product Development PT Kalbe
Nutritionals
PT Kalbe Nutritionals adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
industry makanan dan minuman. Salah satu produk yang di produksi PT Kalbe
Nutritionals yaitu Susu dalam bentuk liquid. Sebelum produksi susu dalam bentuk
liquid perlu adanya trial proses UHT di Laboratorium,
Laboratorium Product Development sebagai salah satu laboratorium penunjang
penelitian baik produk yang sudah eksis, penelitian produk baru, serta produk yang
akan direvitalisasi yang ada di PT Kalbe Nutritionals sangat banyak aktivitas yang
ada didalamnya. Salah satu kegiatan di laboratorium yaitu melakukan trial proses
UHT (Ultra High Temperature) skala laboratorium. Untuk melakukan trial proses
UHT tersebut ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh laboran yaitu mengambil
sampel di gudang laboratorium, preparasi sampel dan selanjutnya proses pada
mesin UHT.
Nirmala Hapsari – Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Penerapan Rula dan Reba pada Aktivitas di Laboratrium
Tugas EROGONOMI
Mengambil Sampel di Gudang Lab
Preparasi Sampel
Nirmala Hapsari – Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Penerapan Rula dan Reba pada Aktivitas di Laboratrium
Tugas EROGONOMI
Proses Trial UHT
Analisa Kerja
Tugas kerja :
Melakukan trial UHT
Tujuan tugas kerja :
Untuk mengetahui proses UHT sudah berjalan dengan baik dalam skala
laboratorium sebelum nantinya akan digunakan pada proses produksi dengan skala
yang cukup besar.
Tindakan yang dilakukan :
Mengambil sampel di gudang laboratorium
Nirmala Hapsari – Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Penerapan Rula dan Reba pada Aktivitas di Laboratrium
Tugas EROGONOMI
Melakukan preparasi sampel yang akan digunakan untuk trial proses
UHT
Melakukan proses trial di laboratorium
Permasalahan yang muncul :
Permasalahan yang muncul pada laboran yaitu laboran sering merasakan pegal-
pega, sakit punggung serta kelelahan otot akibat mengambil sampel di gudang
laboratorium.
Menilai postur tubuh laboran dalam kegiatan pengambilan sampel di gudang
laboratorium dengan menggunakan metode RULA pada gambar di bawah ini
dengan penilaian pada posisi sebelah kanan.
Step 1 :
Posisi lengan kanan atas membentuk sudut 1300 = 4, karena punggung agak ke atas
maka +1 . total = 4 + 1 = 5
Step 2 :
Posisi lengan bawah membentuk sudut 1600 = 2
Step 3
Pergelangan tangan mengarah ke atas = 2 + 1 = 3
Step 4 :
Pergelangan tangan membengkok = 1
Step 5 :
Score tubuh pada table A = 6
Step 6 :
Penggunaan otot tambahan, dimana pada aktivitas ini dilakukan lebih dari 10 menit
dengan posisi yang tetap = 1
Nirmala Hapsari – Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Penerapan Rula dan Reba pada Aktivitas di Laboratrium
Tugas EROGONOMI
Step 7 :
Beban tambahan, pada aktivitas ini laboran harus memerlukan kekuatan otot karena
harus mengangkat sampel yang ada di dalam box dengan berat kurang lebih 5 Kg=1
Step 8 :
Penjumlahan dari step 5 sampai dengan step 7 = 6 + 1 + 1 = 8
Step 9 :
Posisi leher =1
Step 10 :
Posisi badan = 1
Step 11 :
Kaki tidak ada support = 2
Step 12 :
Score postur pada tabel = 3
Step 13 :
Pengggunaan otot tambahan = 1
Step 14 :
Beban tambahan = 0
Step 15 :
Penjumlahan dari step 12 sampai dengan step 14 = 4
Nirmala Hapsari – Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Penerapan Rula dan Reba pada Aktivitas di Laboratrium
Tugas EROGONOMI
Nirmala Hapsari – Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Penerapan Rula dan Reba pada Aktivitas di Laboratrium
Tugas EROGONOMI
Gambar untuk Penilaian pada posisi sebelah kanan dengan metode Rula
Nirmala Hapsari – Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Penerapan Rula dan Reba pada Aktivitas di Laboratrium
Tugas EROGONOMI
Kesimpulan
Metode kerja yang kurang baik sangat memengaruhi tingkat kelelahan dan
produktivitas para laboran.
Saran
Perbaikan metode kerja untuk mengurangi kelelahan dan meningkatkan
produktivitas serta dilakukan juga perbaikan penempatan box yang berisi sampel di
rak yang tidak terlalu tinggi, sehingga diharapkan dapat memudahkan laboran dalam
pengambilan sampel.
Nirmala Hapsari – Kesehatan dan Keselamatan Kerja