epemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan

96
EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 5 PAMBOANG KABUPATEN MAJENE SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. SUPRIADI NIM: 10519206914 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H / 2021 M

Upload: others

Post on 12-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI

SMP NEGERI 5 PAMBOANG KABUPATEN MAJENE

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar.

SUPRIADI

NIM: 10519206914

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H / 2021 M

Page 2: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

ii

C

Page 3: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

iii

Page 4: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

iv

Page 5: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

v

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Supriadi

NIM : 10519206914

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Agama Islam

Kelas : A

Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini,

saya menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Saya tidak melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam menyusun skripsi.

3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 19 Syabban 1441 H

13 April 2020 M

Yang Membuat Pernyataan

Supriadi

10519206914

Materai

6000,-

Page 6: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

vi

ABSTRAK

Supriadi . (10519206914) Kepemimpinan kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Profesionalitas Guru pendidikan Agama Islam di SMP

Negeri 5 Pamboang Kabupaten majene di bimbing oleh Mahlani Sabae,

dan Abd. Rahman Bahtiar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang

diangkat dalam penulisan Skripsi ini adalah: (1) Bagaimana

Kepemimpinan Kepala sekolah di SMP Negeri 5 Pamboang (2)

Bagaimana profesionalitas guru PAI di SMP Negeri 5 pamboang.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui

kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 5 pamboang Kab.

Majene,dan (2) Untuk Mengetahui profesionalitas guru PAI di SMP Negeri

5 pamboang Kab. Majene.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif, lokasi dan penelitian yang digunakan bertempat di

SMP Negeri 5 Pamboang Kec. Pamboang Kab. Mejene dan objek

penelitian Kepala Sekolah dan Guru PAI . Adapun teknik pengumpulan

data yang digunakan yakni meliputi observasi, wawancara, teknik analisis

data deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan kepala Sekolah

Dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru pendidikan Agama Islam di

SMP Negeri 5 Pamboang Kabupaten majene berlangsung dengan sangat

baik antara Kepla Sekolah dengan Guru PAI. Kepemimpinan kepala

Sekolah dalam meningkatkan profesinalitas Guru PAI di SMP Negeri 5

Pamboang, Kepala Sekolah melaksanakan Kelompok Kerja Guru (KKG),

melaksanakan pelatihan (Diklat), Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP).

Page 7: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan

hidayah-Nya, yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis sehingga bisa

menyelesaiakan skripsi dengan “Kepemimpinan kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Profesionalitas Guru pendidikan Agama Islam di SMP

Negeri 5 Pamboang Kabupaten majene”. Peneliti skripsi ini dimaksudkan

sebagai berbagai hambatan dan tantangan, dikarenakan waktu, biaya,

tenaga serta kemampuan peneliti yang sangat terbatas persyaratan dalam

penyelesaian studi pada Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama

Islam Uversitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam menyusun skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang

penulis hadapi namun pada akhirnya dapat dilalui berkat adanya

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Teristimewa kepada orang tua tercinta ayahhanda Jasman dan

Ibunda Yesa serta keluarga yang telah memberikan bimbingan,

kasih sayang, doa, sumbangan moril dan materil. Semoga tercatat

sebagai Ibadah di sisi Allah SWT.

2. Bapak Prof. Dr H. Ambo Asse, M. Ag Rektor Iniversitas

Muhammadiyah Makassar. Yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Page 8: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

viii

3. Drs. H .Mawardi Pewangi, M.Pd.I. Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Dr. Amirah Mawardi, S. Ag., M.Si. Wakil Dekan Fakultas Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Nurhidayah Muktar, S.Pd., M. Pd.I. Ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Mahlani sabae, T, Hi. I. MA dan Dr. Abd. Rahman bahtiar S, Ag.

MA selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu dan tenaga, dalam memberikan arahan, saran

dan motivasi kepada peneliti sejak penyusunan proposal sampai

pada penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam yang tidak

sempat peneliti ucapkan satu persatu yang telah mendidik,

membekali peneliti dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman

yang tak ternilai selama di bangku kuliah. Hanya ucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya dan doa yang setulus-tulusnya yang

dapat peneliti berikan. Semoga Allah SWT memberikan pahala

yang berlipat ganda atas segala kebaikan bapak dan ibu.

8. Kepala Sekolah serta guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang Kec.

Pamboang Kab. Majene yang telah memberikan izin penelitian.

9. Seluruh teman-teman Prodi Pendidikan Agama Islam Khususnya

angkatan 2014 kelas A yang tidak sempat saya sebutkan satu-

persatu, motivasi dan kebersamaannya.

Page 9: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

ix

10. Staf Fakultas Agama Islam yang telah memberkan motivasi saya

mengucapkan banyak-banyak terimakasih dan tak sempat pula

menyebutkan namanya satu-persatu.

11. Kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan namanya,

namun telah membantu peneliti dalam penyelesaian studi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan

informasi bagi pembaca, dan semoga kebaikan dan keikhlkasan serta

bantuan dari semua pihak bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Amin.

Makassar, 19 Syabban 1441H

13 April 2020 M

penulis

Supriadi

Page 10: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... ii BERITA ACARA MUNAQASYAH ...................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................. v ABSTRAK .......................................................................................... vi KATA PENGANTAR .......................................................................... vii DAFTAR ISI ....................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................ xiii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian .............................................................. 9

BAB II TINJUAN TEORITIS ............................................................... 11

A. Kepemimpinan Kepala Sekolah .......................................... 11

1. Pengertian Kepemimpinan ............................................ 11

2. Fungsi, Tugas dan Tanggun Jawab, Kepala sekolah ..... 12

3. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin .............................. 19

B. Profesionalitas Guru PAI .................................................... 21

1. Pengertian Profesioanalitas Guru PAI ........................... 21

2. Komptensi Profesionalitas Guru PAI .............................. 23

3. Guru Profesionalitas PAI ............................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 32

A. Jenis Penelitian ............................................................. 32

B. Lokasi Penelitian ........................................................... 32

Page 11: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

xi

C. Fokus Penelitian ............................................................ 32

D. Deskriptif Fokus Penelitian ............................................ 32

E. Sumber Data ................................................................. 33

F. Instrument Penelitian ..................................................... 34

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 35

H. Teknik Analisis Data ...................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................. 38

A. Kondisi Obyektif dan Lokasi Penelitian................................. 38

1. Sejarah singkat lokasi penelitian ................................... 38

2. Visi dan Misi SMP Negeri 5 Pamboang Kab.

Majene....... ................................................................... 39

3. Keadaan Tenaga Pendidik ............................................ 40

4. Keadaan siswa SMP Negeri 5 Pamboang Kab.

Majene .......................................................................... 41

5. Keadaan Sarana dan Prasarana ................................... 42

B. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Profesionalitas Guru PAI di SMPN 5 Pamboang .................. 42

1. Kepala Sekolah Sebagai Edukator .............................. 44

2. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor ............................ 48

3. Kepala Sekolah Sebagai Manajer ................................ 51

4. Kepala Sekolah Sebagai Administrator ........................ 52

5. Kepala Sekolah Sebagai Innovator .............................. 53

C. Profesionalitas Guru PAI di SMPN 5 Pamboang .................. 55

Page 12: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

xii

1. Kompetensi Pedagogik ................................................ 56

2. Kompetensi Kepribadian .............................................. 63

3. Kompetensi Sosial ....................................................... 67

4. Kompetensi Profesional ............................................... 72

BAB V PENUTUP .............................................................................. 76

A. Kesimpulan .................................................................... 76

B. Saran ............................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Keadaan pendidik SMP Neg. 5 Pamboang Kab. Majene ... 40

Tabel 2 : Keadaan siswa SMP Neg. 5 Pamboang Kab. Majene

tahun ajaran 2019/2020 ..................................................... 42

Tabel 3 : Sarana dan Prasarana SMP Neg. 5 Pamboang Kab. Majene

........................................................................................... 43

Page 14: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Guru ialah kunci kesuksesan suatu instansi pendidikan. Perilaku serta cara mengajar guru akan sangat mendampaki citra lembaga pendidikan. Makanya, sumber daya guru ini perlu ditingkatkan baik lewat pendidikan, pelatihan serta aktivitas lainnya supaya kompetensi profesionalnya lebih berkembang.16 Guru ialah sebagian aspek pokok yang menjamin kualitas pendidikan.Gurulah yang berada dibarisan terdepan untuk melahirkan nilai SDM. Guru bertatapan langsung dengan para peserta didik di kelas lewat proses belajar-mengajar. Melalui guru akan menciptakan peserta didik yang bernilai, baik secara akademis, kemahiran, kematangan emosional, moral ataupun spiritual. Jadi, akan diciptakan generasi masa akan datang yang bersedia hidup dengan hambatan masanya. Makanya, guru perlu memiliki kualifikasi, kapabilitas, serta dedikasi yang kuat didalam melaksannakan kewajiban profesionalnya. 17 Sebagaimana dijelaskan Allah Swt. Menegaskan dalam Q.S al - Bayyinah (98):7 āχ Î) tÏ% ©!$# (#θãΖ tΒ#u (#θè= ÏΗ xåuρ ÏM≈ ysÎ=≈ ¢Á9 $# y7 Í× ¯≈ s9'ρé& ö/ãφ ç�ö� y{ Ïπ−ƒÎ� y9 ø9 $# ∩∠∪ 16 Buchari Alma, Guru Profesional, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 123 17 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 40

Page 15: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

2 Terjemahnya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan pekerjaan yag baik, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk. ( Q.S al - Bayyinah (98):7).18 Dalam ayat ini, Allah menerangkan untuk benar-benar mengerjakan kebajikan dengan ikhlas dan sesuai kententuan syariat, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Mereka adalah makhluk yang Allah kehendaki untuk menjadi khalifah di bumi. Guru ialah sebuah profesi, yakni sebuah jabatan yang membutuhkan kemampuan khusus selaku guru serta tidak bisa dilaksanakan oleh orang yang bukan dibidang pendidikan. 19 Tugas guru mencakup mengajar, mendidik, serta melatih. Mengajar ialah mentransfer serta meningkatkan ilmu pengetahuan serta teknologi. Mendidik ialah mentransfer serta meningkatkan nilai-nilai hidup, sementara melatih ialah meningkatkan kemampuan-kemampuan pada peserta didik.20 Sejalan dengan hal itu, UU RI no. 14 tahun 2005 Bab ll Pasal 2 ayat (1) menyatakan, guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Istilah profesi berasal dari bahasa Inggris “profession” yang berakar dari bahasa Latin “profesus” yang berarti mengakui atau menyatakan ahli didalam sebuah bidang pekerjaan. Pekerjaan tersebut memerlukan pendidikan akademik serta berkesinambungan. Maka, profesi selaku sebuah pekerjaan, memiliki kegunaan pengabdian serta pengakuan dari masyarakat.21 18 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan terjrmahnya, Magfira Pustaka, jakarta : 2016, hal 598 19 Hamzah B Uno, Profesi Kependidikan, (Jakart: Bumi Aksara, 2008), hlm.15 20Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008), hlm. 7 21 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum….,hlm. 134

Page 16: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

3 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.22 Masalah kompetensi profesional guru merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun.23Yang dimaksud guru disini adalah guru pendidikan agama Islam.Di zaman globalisasi ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dan mengalami pertukaran yang sangat cepat.Profesionalisme dalam bidang tersebut sangat diharuskan, terutama profesionalisme guru. Guru harus peka dan tanggap terhadap perubahan-perubahan, pembaharuan serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Disinilah tugas guru untuk senantiasa meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga apa yang diberikan kepada peserta didiknya tidak terlalu ketinggalan dengan perkembangan kemajuan zaman.24 Namun kenyataan sekarang ini banyak guru-guru yang belum profesional dalam menjalankan tugasnya. Banyak guru yang 22Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005Tentang GURU dan DOSEN, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm, 8-9. 23 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 34 24Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional…., hlm. 3

Page 17: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

4 mengajarkan materi pelajaran yang tidak sesuai dengan bidang yang dikuasai, dengan alasan mengisi jam yang kosong dan banyak lagi alasan yang lainnya. Kebanyakan metode mengajar yang digunakan oleh guru pada saat mengajar hanya monoton saja tidak disesuaikan dengan materi pelajaran dan kondisi psikologis peserta didik. Di samping masalah-masalah di atas yang banyak mengakibatkan seorang guru tidak profesional dalam menjalankan tugasnya adalah kurangnya sarana dan prasarana di sekolah tempat mereka mengajar serta berbagai macam persoalan hidup baik itu pribadi, keluarga ataupun masyarakat, serta hal-hal semacam itulah yang mengakibatkan guru tidak profesional dalam mengajarnya. Tugas dan peran guru dari hari ke hari semakin berat, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui sentuhan guru di sekolah, diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh kepercayaan yang kuat saat ini serta kedepannya, sekolah (pendidikan) wajib bisa melahirkan SDM yang bernilai, baik secara akademis ataupun non akademis. Makanya, Gerstner, Jr., dkk dalam Zainal Aqib menerangkan, diperluakan sekolah yang superior yang mempunyai karakteristik: (1) kepala sekolah yang antusias serta informatif dengan kebebasan mengelola mengarah visi kelebiahan pendidikan; (2) mempunyai visi,

Page 18: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

5 misi serta cara untuk memenuhi tujuan yang sudah diagendakan dengan jelas; (3) guru-guru yang terampil serta berjiwa kader yang selalu antusias didalam menjalankan kewajiaban profesionalnya secara inovatif; (4) peserta didik yang aktif, antusias, serta bekerja dengan rajin untuk menciptakan perilaku pembelajaran; (5) masyarakat serta orang tua yang turut andil membantu pendidikan.25 Kusnandar menyebutkan sejumlah hambatan Salah satu di antara beberapa tantangan kesejagatan yang perlu ditanggulangi guru dengan mengutamakan ialah: perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang sangat pesat. Keadaan tersebut guru wajib mampu beradaptasi dengan tanggap, berpengetahuan serta bijaksana. Tanggap maksudnya guru wajib mampu memahami dengan bagus produk iptek, khususnya yang terkait dunia pendidikan, contohnya pembelajaran dengan memakai multimedia sehingga guru tidak tertinggal sesuai perkembangan zaman.26 Makanya, dibutuhkan pergantian paradigma guru, yakni paradigma tradisional beralih ke profesional. Terlebih ciptanya UU Guru serta Dosen menuntut sosok guru yang berkualifikasi, berkompetensi, dan bersertifikasi.27 Sementara itu menurut Kunandar salah satu di antara beberapa paradigma baru yang harus diperhatikan guru dewasa ini adalah guru mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir sehingga memiliki wawasan yang luas dan tidak tertinggal dengan informasi terkini. Guru mempunyai visi ke depan dan mampu membaca tantangan zaman sehingga siap menghadapi perubahan dunia yang tak menentu yang membutuhkan kecakapan dan kesiapan yang baik.28 25 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum….., hlm. 37 26Ibid., hlm. 38 27Ibid., hlm. 42 28Ibid., hlm. 43

Page 19: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

6 Dalam hal ini guru pendidikan agama Islam sebagai tenaga pendidik yang terjun langsung dalam proses belajar mengajar juga harus bisa menguasai teknologi pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut peningkatan kompetensi profesional guru sangat diperlukan. Peningkatan kompetensi profesional guru tidak lepas dari peran kepala sekolah sebagai pemimpin. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah. 29 Bagaimanapun, kepala sekolah ialah bagian krusial untuk efektifivas lembaga pendidikan. Kita tidak akan menemukan sekolah yang bagus dengan kepala sekolah yang buruk atau sebaliknya. Kepala sekolah yang bagus akan berilaku antusias dalam menyediakan beragam jenis program pendidikan. Apalagi tinggi rendahnya kualitas sebuah sekolah akan dibandingkan oleh kepemimpinan kepala sekolah.30 Kepemimpinan berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondisif.Perilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru dengan menunjukan rasa bersahabat, dekat dan penuh pertimbangan terhadap para guru, baik sebagai individu maupun sebagi kelompok. Perilaku pemimpin yang positif dapat mendorong kelompok dalam mengarahkan dan memotifasi individu 29Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 82. 30 Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 167

Page 20: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

7 untuk bekerja sama dalam kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan lembaga pendidikan.31 Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan mempunyai peranan penting dalam mengembangkan kualitas pendidikan.Kepala sekolah sebagai administrator harus mampu mendayagunakan sumber yang tersedia secara optimal. Sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu bekerjasama dengan orang lain dalam organisasi sekolah. Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah harus mampu mengkoordinasi dan menggerakkan potensi manusia untuk mewujudkan tujuan pendidikan.Sebagai supervisor, kepala sekolah harus mampu membantu guru meningkatkan kapasitasnya untuk membelajarkan peserta didik secara optimal. Dengan demikian maka, kepala sekolah diharapkan dengan sendirinya dapat mengelola lembaga pendidikan kearah perkembangan yang lebih baik dan dapat menjanjikan masa depan. Di SMP Negeri 5 Pamboang meskipun para guru PAI telah sarjana namun didalam melaksanakan kewajibannya masih memerlukan arahan serta pembinaan dari kepala sekolah. Selaku pemimpin didalam lembaga pendidikan kepala sekolah di SMP Negeri 5 Pamboang diinnginkan bisa memaksimalkan kompetensi profesional guru PAI berdasarkan pertumbuhan zaman. Persoalan yang mau dikaji oleh penulis ialah bagaimana kepemimpinan kepala sekolah didalam memaksimalkan profesional guru PAI sementara kepala sekolah SMP Negeri 5 Pamboang 31Ibid., hlm. 168

Page 21: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

8 ialah seorang yang sangat sibuk. Bagaimana sebetulnya kepemimpinan yang dilaksanakan kepala sekolah selama ini berdasarkan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, jadi walaupun dengan waktu yang terbatas beliau senantiasa meninjau kemajuan para guru PAI didalam proses belajar mengajar. Oleh karna itu, kepala sekolah perlu memiliki kepemimpinan didalam memaksimalkan profesional guru PAI, supaya proses belajar mengajar tidak membosankan serta mewujudkan lulusan yang bermutu. Jadi, Peneliti tertarik untuk mengkaji persoalan tersebut berjudul “Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesional Guru

Pendidikan Agama Islam DiSMP NEGERI 5 PAMBOANG KABUPATEN

MAJENE B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis membuat beberapa rumusan masalah yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembahasan dalam pembahsan selanjutnya. Adapun rumusan masalah tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Bagaimana Kepemimpinan kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru PAI di SMP Negeri 5 pamboang? 2. Bagaimana Profesionalitas Guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini

Page 22: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

9 adalah : 1. Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalitas Guru PAI di SMP Negeri 5 pamboang. 2. Untuk Mengetahui Profesionalitas guru PAI di SMP Negeri 5 pamboang. D. Manfaat penelitian 1. Peneliti, dapat digunakan untuk memperkaya khazanah mengenai kompetensi profesional yang harus dikuasai oleh guru PAI dalam pelaksanaan pembelajaran dan sebagai bekal sebelummemasuki dunia pendidikan. 2. Guru PAI, dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangandalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran PAI. 3. Kepala sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI di SMPN 5 Pamboang.

Page 23: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

10 BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Kepemimpinan Kepala Sekoalah

1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan adalah terjemahan dari kata leadership yang berasal dari kata leader. Pemimpin (leader) ialah orng yang memimpin, sedangkan pemimipin merupakan jabatannya. Dalam pengertian lain, secara etimologi istilah kepemimpinan bersal dari kata dasar pimpin yang artinya bimbing atau tuntutan. Dari kata pimpin lahirlah kata kerja memimpin yang artinya membimbing dan menuntun.32 Kepemimpinan memepunyai arti yang sangat beragam, bahkan dikatakn bahwa definisi kepemimpinan sama banyak dengan orang yang berusaha mendefinisikannya. Para peneliti biasanya mendefinisikan kepemimpinan sesuai dengan perspektif-perspektif individual dan aspek dari fenomena yang paling menarik perhatian mereka. Kepemimpinan telah didefinisikan dalam kaitannya dengan ciri- ciri individual, perilaku, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi hubungan, hubungan peran, tempatnya pada suatu posisi administrasi, serta persepsi oleh orang lain mengenai keabsahan dari pengaruh Menurut Robbins, Kepemimpinan adalah untuk mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan saran. Sumber dari pengaruh tersebut dapat diperoleh secara formal, yaitu dengan 32Didin kanudin, M.pd dan Dr.Imam machali, M.Pd, Manajemen Pendidikan (Jogjaarta: Ar-Ruzz Media, 2016) hlm.288

Page 24: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

11 menduduki suatu jabatan manajerial yang didudukinya dalam suatu organisasi. Dalam konteks lembaga pendidikan, peran kepemimipinan dilaksanakan oleh kepala sekolah. Dengan demikian, kepemimpinan pendidikan adalah proses memengaruhi semua personel yang mendukung pelaksanaan aktivitas pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Pemimpin dan kepemimpinan merupakan persoalan keseharian dalam kehidupan bermasyarakt, berorganisasi/ berusaha, berbangsa dan bernegara. Kemajuan dan kemunduran masyarakat, organisasi, usaha bangsa dan Negara antara lain dipengaruhi oleh pemimpinnya. 2. Fungsi Dan Tugas Kepala Sekolah Tugas kepala sekolah adalah menunjukkan pengajaran, karena bila pengajaran proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efesien maka dengan sendirinya kualitas pendidikan akan meningkat, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 135, yaitu :

ö≅ è% ÉΘ öθs)≈ tƒ (#θè= yϑ ôã $# 4’ n?tã öΝà6 ÏG tΡ% s3tΒ ’ ÎoΤ Î) ×≅ ÏΒ$tã ( t∃öθ|¡sù šχθßϑ n= ÷ès? tΒ Üχθä3s? … çµs9 èπt7 É)≈ tã Í‘#¤$!$# 3 …çµ̄Ρ Î) Ÿω ßx Î= ø ムšχθßϑ Î=≈ ©à9$# ∩⊇⊂∈∪ Terjemahnya : Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat

Page 25: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

12 (nanti). Sesungguhnya orang – orang yang zalim itu tidak akan beruntung. (QS. Al-An’am ayat, (6) : 135)33 Kemudian dukung oleh hadits Nabi Muhammad SAW yang di riwayatkan oleh Ahmad Ibnu Hambal, Yaitu : َ رُ اْ ِ مََ اِذَا وُ َ ِ وَ ْ َ َ ُ َ ا َ ِ وْ لُ ا ُ َ لَ رَ : ُ ْ َ ُ َ ا ِ رَة َرَ ْ ْ ھُرَ ِ نْ اَ َ ِ ِ رِ اھَْ ْ َ َ رُ اِ ْ ِ َ ظِرِ ا َ ْ َ Terjemahnya: Dari Abu R.A Berkata : Rasulullah SAW bersabda “Jika sesuatu urusan di serahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah akan kehancurannya”. (HR. Ahmad Bin Hambal) 34 Berdasarkan ayat Al-qur’an dan hadist dapat dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab kepala sekolah semakin luas dan semakin banyak bidangnya. Kepala sekolah tidak hanya bertanggungjawab atas kelancaran jalannya sekolah secara teknik dan akademik saja, juga urusan–urusan yang lain. A. Fungsi Kepala Sekola 1. Sebagai pendidik (educator) dengan dengan meningkatkan keprofesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya, menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, melaksanakan model pembelajaran yang menarik, 33 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan terjrmahnya, Magfira Pustaka, jakarta : 2016, hal 145 34 Ahmad bin Hambal, Sunan Ahmad bin Hambal, jilid III, Dar Al- Maktab Al- Islamiyah, ( Beirut : Lebanon), 1993, h.361

Page 26: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

13 serta melaksanakan program ekselerasi bagi siswa cerdas di atas rata-rata. 2. Sebagai manajer dalam mengelolah .tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru dalam hal ini kepala sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan mengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakn di sekolah, seperti : MGMP/MGP tingkat sekolah atau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekoalah seperti : kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain. 3. Sebagai administrator dengan mengelolah kurikulum, siswa, personalia, sarana prasarana, kearsipan dan keuangan. Untuk terciptanya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya akan memepengaruhi terhadap tingkat kompetensi para guru. Oleh karna itu kepala sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan angaran yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru. 4. Sebagai supervisor untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu

Page 27: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

14 melaksanakan kegiatan supervisi, dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan yang menggunakan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembalajaran. Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang sekaligus mempertahankan keunggulan dalam pelaksanaan pembelajaran. 5. Sebagai leader ( pemimipin ) dapat menumbuh- suburkan kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap peningkatan terhadap kompe 6. Kompetensi guru. Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi pada manusia. Dalam rangka peningkatan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi yang ada. 7. Sebagai innovator dengan strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada

Page 28: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

15 seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. 8. Sebagai Motivator dengan strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungisinya.35 B. Tugas Kepala sekolah Kepala sekolah merupakan pemimpin dan sekaligus manager pada suatu institusi pendidikan. Salah satu kunci jaminan berhasil atau tidaknya institusi tersebut mencapai tujuan yang telah direncanakan. Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dapat digolongkan kepada dua bidang yaitu: 1. Tugas Kepala Sekolah dalam bidang administrasi a. Pengeloaan pengajaran Pengelolaan pengajaran merupakan dasar kegiatan dalam melaksanakan tugas pokok. Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sebagai berikut: 1. Pemimpin pendidikan hendaknya menguasai garis-garis besar program pengajaran untuk tiap bidang studi dan tiap kelas. 2. Menyusun program sekolah untuk satu tahun. 3. Menyusun jadwal pembelajaran. 4. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan penyusunan model satuan pembelajaran. 35E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) hlm, 98-120.

Page 29: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

16 5. Mengatur kegiatan penelitian. 6. Melaksanakan norma-norma kenaikan kelas. 7. Mencatat dan melaporkan hasil kemampuan belajar murid. 8. Mengkoordinir kegiatan bimbingan sekolah. 9. Mengkoordinir program non kurikuler. 10. Merencanakan pengadaan. 11. Memelihara dan mengembangkan buku perpustakaan sekolah dan alat-alat pelajaran. b. Pengelolaan Kepegawaian Menyelenggarakan unsur-unsur yang berhubungan dengan penyeleksian, pengangkatan kenaikan pangkat, cuti, perpindahan dan pemberhentian anggota staf sekolah, pembagian tugas-tugas dikalangan anggota staf sekolah. Masalah jaminan kesehatan dan ekonomi, penciptaan hubungan kerja yang tepat dan menyenangkan, masalah penerapan kode etika jabatan. c. Pengelolaan kemuridan Perencanaan dan penyelenggaraan murid baru, pembagian murid atas tingkat-tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok perpindahan dan keluar masuknya murid-murid (mutasi), penyelengaraan pelayanan khusus (special services) bagi murid, mengatur penyelengraan dan aktivitas pengajaran, menyelenggarakan testing dan kegiatan evaluasi, mempersiapkan

Page 30: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

17 laporan tentang kemajuan masalah disiplin murid, pengaturan organisasi siswa, masalah absensi, dan sebagainya. d. Pengelolaan gedung dan halaman Pengelolaan ini menyangkut usaha-usaha perencenaan dan pengadaan, inventarisasi, pengaturan pemakaian, pemeliharaan rehabilitasi perlengkapan dan alat- alat material sekolah, keindahan serta kebersihan umum. e. Pengelolaan keuangan Dalam bidang ini menyangkut masalah-masalah urusan gaji guru-guru dan staf sekolah, usaha penyelengaraan otorisasi sekolah, urusan uang sekolah dan uang alat-alat murid-murid, usaha-usaha penyediaan biaya bagi penyelengaraan pertemuan dan perayaan serta keramaian. f. Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat Untuk memperoleh simpati dan bantuan dari masyarakat termasuk orang tua murid-murid, dan untuk dapat menciptakan kerja sama antara sekolah, rumah dan lembaga-lembaga sosial. 2. Tugas Kepala Sekolah Dalam Bidang Supervisi a. Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami secara jelas. Tujuan-tujuan pendidikan pengajaran yang hendak dicapai dan hubungan antara aktivitas pengajaran dengan tujuan-tujuan. b. Membimbing guru agar mereka dapat memahami lebih jelas tentang persoalan-persoalan dan kebutuhan murid.

Page 31: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

18 c. Menyeleksi dan memberikan tugas-tugas yang paling cocok bagi setiap guru sesuai dengan minat, kemanpuan bakat masing-masing dan mendorong mereka untuk terus mengembangkan minat, bakat dan kemampuannya. d. Memberikan penilaian terhadap prestasi kerja sekolah berdasarkan standar-standar sejauh mana tujuan sekolah itu dicapai.36 3. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menerapkan kepemimpinan Visioner dan situasional. Kepemimpinan visioner adalah kepemimpinan yang mendasarkan pada visi yang ingin dicapai dimasa depan, sedangkan kepemimpinan situasional adalah kepemimpinan yang mempertimbangkan situasi yang sedang di hadapi. Kombinasi dari kedua jenis kepemimpinan tersebut akan mampu memberi inspirasi dan mendorong terjadinya pembelajaran yang futuristik dan konsektual. Pelaksanaan kepala sekolah sebagai pemimpin ialah: a. Memfasilitasi penyusunan tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran b. Melakukan sosialisasi tujuan pmbelajaran dan standar pembelajaran c. Memfasilitasi membentukan kelompok kinerja guru d. Menerapkan ekspektasi yang tinggi e. Melakukan evalusi kinerja guru dan tindak lanjut pengembangannya 36Httpi:// massofa,.wordpress.com/2011/02/09/ fungsi-dan-tanggun –jawab-kepala-sekoalah/diakses pada hari minggu 27/10/12, pukul 11:15 WIB.

Page 32: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

19 f. Membentuk kultur sekolah yang kondisif bagi pembelajaran g. Membangun learning peson dan learning school h. Menyediakan sebagai besar waktu untuk pembelajaran dan selalu mempunyai waktu untuk guru dan siswa i. Melayani dengan prima kepada guru, siswa, dan orang tua siswa j. Melakukan koordinasi terhadap guru,siswa dan orang tua siswa k. Melakukakan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan pembelajaran. Allah SWT. berfirman dalam QS. Shad (38) : 26 ߊ… ãρ# y‰≈tƒ $̄Ρ Î) y7≈ oΨ ù= yèy_ Zπx ‹ Î= yz ’ Îû ÇÚö‘ F{ $# Λ äl ÷n$$sù t ÷t/ Ĩ$̈Ζ9 $# Èd,pt ø: $$Î/ Ÿωuρ ÆìÎ7®Ks? 3“ uθyγø9 $# y7 ¯= ÅÒãŠsù tã

È≅‹Î6y™ «! $# 4 ¨βÎ) tÏ% ©!$# tβθ= ÅÒtƒ tã È≅‹Î6y™ «! $# öΝßγs9 Ò># x‹ tã 7‰ƒÏ‰ x© $yϑ Î/ (#θÝ¡nΣ tΠ öθtƒ É>$|¡Ït ø: $# ∩⊄∉∪ Terjemahnya: “Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka berilah Keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari perhitungan”.37 Dari ayat diatas tersebut sebagai pemimpin (pemerintah) agar tetap berpijak kepada kebenaran yang diturunkan oleh Allah SWT dan tidak menyimpang darinya karena hal itu akan menyesatkan mereka dari jalannya. B. Profesioanalitas Guru PAI. 1. Definisi Profesional guru PAI 37 Al-Qur’an dan terjemahnya, ( Sukarta: CV. Al-Hanan,2009), hal.454

Page 33: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

20 Profesional berasal dari kata profession yang dimaknai selaku macam pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan sejumlah kemampuanyang dipakai didalam aplikasi untuk berinteraksi dengan orang lain ataupun lembaga. Profesional ialah seseorang yang mempunyai sejumlah pengetahuan kemahiran yang eksklusif dari pekerjaannya. Ahli sosial memakai kata profesi yang mengarah pada pekerjaan yang membutuhkan kemampuan yang tinggi, minimal pengetahuan serta kemampuan yang diperoleh dari kursus.38 Pada dasarnya Allah SWT ialah satu-satunya guru yang sebetulnya, sebagaimana tertulis didalam Al –Qur’an Surah Al-Alaq: 4-5 ialah: ù&t� ø% $# y7 š/ u‘ uρ ãΠt� ø.di F{ $# ∩⊂∪ “ Ï% ©!$# zΟ ¯= tæ ÉΟn= s) ø9 $$Î/ ∩⊆∪ zΟ ¯= tæ z≈ |¡Σ M} $# $tΒ óΟs9 ÷Λ s>÷ètƒ ∩∈∪ Terjemahnya : (1). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, (2). yang mengajar (manusia) dengan pena, (3) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al-Alaq, (96) : 4-5).39 Pada ayat tersebut telah dijelaskan diterangkan bahwa Allah SWT ialah yang pertama mengajarkan manusia mengenai berbagai hal yang belum diketahuinya. Maka bisa dinyatakan bahwa manusia ialah selaku perwakilan Allah SWT didalam meneruskan ilmu-ilmunya karna kewajiban manusia ialah selaku khalifah dimuka bumi. 38 Muktar dan A. Priambodo, Mengukir Prestasi Panduan Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: CV. Misaka Galiza, 2001) 39 Al-Qur’an dan terjemahnya, ( Sukarta: CV. Al-Hanan,2009), hal. 597

Page 34: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

21 Sedangkan dalam Undang-undang SISDIKNAS, profesional diartikan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan dan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.40 Jadi, guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Sehingga orang yang disebut guru harus memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelolah kelas agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. Guru PAI merupakan suatu profesi yang begitu mulia, memtrasfe ilmu tanpa ada keperluan pribadi dalam menciptakan kepribadian serta sikap yang bagus untuk peserta didik. Allah SWT memisalkan imbalan kebaikan seorang guru, seperti didalam hadist: َر ْ ِ نْ رٌ َ ْ َ ِ ِ ْ ِ ِ ُ ِ َ ْ َ ِمُ َ ْ َمَ : ا َ ِ وَ ْ َ َ ُ َ ا َ ِ وْ لُ ا ُ َ لَ رَ َ لَ : ُ ْ َ ُ َ ا نْ الَْ ِ ِ م ) ْ د ِدٍ ( رَوَاهُ ا َ Artinya : Dari Ali R.A ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Orang-orang yang berilmu lalu dia mempergunakan ilmu itu (untuk orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang beribadah ataupun ahli ibadah. (H.R Ad-Dailami).41 Para ahli pendidikan biasanya melibatkan guru selaku pekerja profesional yakni pekerjaan yang bisa dilaksanakan saja oleh mereka 40 Departemen Agama RI, UU Th 2005 tentang guru dan dosen serta UU RI No.20 th.2003 tentang

SISDIKNAS, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam, 2005), hlm. 2. 41 http://rosyidnureka.blogspot.com/2013/09/kumpulan-hadist-mengenai-pendidikan.html

Page 35: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

22 yang diagendakan khusus serta bukan pekerjaan yang dilaksanakan oleh mereka akibat tidak mendapatkan pekerjaan lain.42 2. Kompetensi profesioanl Guru PAI Kompetensi profesioanal guru PAI adalah kewenangan untuk menentukan pendidikan agama yang akan diajarkan pada jenjang tertentu di sekolah tempat guru itu mengajar.43 Adpun kompetensi yang harus dimiliki guru agama yaitu: a. Kewenangan Formal Untuk guru agama di sekolah lanjutan, diperlukan ijazah sarjana Fakultas Agama Islam. Untuk membantu pematangan para mahasiswa dalam hal kepribadian guru, pembekalan mereka dengan berbagai cabang ilmu jiwa yang membantu pemahaman peserta didik, disamping penguasaan materi bidang studi yang akan diajarkan. b. Pemahaman Kurikulum Setiap guru agama harus memahami betul kurikulum pendidikan agama pada jenjang sekolah tempat ia mengajar, dan tahu apa tujuan pendidikan agama untuk jenjang pendidikan tertentu. c. Penguasaan Metode Pengajaran 42 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosydakarya, 2006), cet. XX hlm. 14. 43 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Ruhama, 1995), hlm. 95

Page 36: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

23 Seorang guru agama harus menguasai metode pengajarannya agar mudah dipahami oleh peserta didik dalam menerima pelajaran yang diajarkan. Metode-metode pembelajaan yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar akan membuat pelajaran agama lebih menarik dan mengesankan bagi siswa, sehingga mempermudah pencapaian sasaran yang digunakan. Guru agama harus mampu menggunakan pendekatan atau metode pembelajaran yang bervariasi. d. Memahami Psikologi Pengetahuan guru agama islam tantang ciri pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dalam tahap-tahap perkembangannya, agar guru agama dapat menyajikan pelajaran agama sesuai dengan kebutuhan jiwa peserta didik. e. Memperhatikan Keadaan Peserta didik 1. Kegairahan dan kesedihan belajar 2. Membangkitkan minat belajar peserta didik 3. Menumbuhkan bakat dan sikap yang baik 4. Mengatur proses belajar mengajar 5. Mentransfer pengaruh belajar di dalam sekolah kepada penerapannya dalam kehidupan di luar sekolah. Guru agama Islam berada dengan guru-guru bidang studi lainnya. Guru agama disamping melaksanakan tugas pengajaran, yaitu memberitahukan mengetahuan keagamaan, ia juga

Page 37: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

24 melaksanakan tugas pendidikan dan pembinaan bagi peserta didik, ia membantu pembentukan kepribadian, pembinaan akhlak, disamping menumbuhkan dan mengembangkan keimanan dan ketaqwaan peseta didik. 3. Guru Profesional PAI Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata profesional artinya bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, profesional, mutu kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi orang profesional. Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka untuk profesional, artinya bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatau jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil menjabat pekerjaan itu.. guru profesional menurut mohammad Uzer Usman, sebagaimana dikutip oleh piet A, sahertian, adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman.44 A. Tugas Guru Profesionalitas 1. Dalam bidang profesi Profesi memperlihatkan lapangan yang spesifik serta mewajibakan riset serta pemahaman pengetahuan spesifik, contoh bidang hukum, , kependidikan dan lainnya. Profesi seseorang menyelami hukum, 44Moh. User Usman, Menjadi Guru professional , ( Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008), Hlm. 10

Page 38: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

25 contohnya jaksa, hakim, serta pengacara, sedangkan dunia pendidikan ialah guru. Ialah sebuah proses pergantian ilmu pengetahuan, keterampilan serta norma-norma hidup. UU Guru serta Dosen (UU.RI.No.14 thn 2005) yang tercatat pada bab 2 "KEDUDUKAN,FUNGSI SERTA TUJUAN" Pada Pasal 4 bahwa: Seorang guru mempunyai tugas selaku Tenaga Profesional seperti dimaknai dalam pasal 2 ayat 1 berfungsi untuk memaksimalkan martabat serta peran guru selaku agen pembelajaran dalam menaikkan kualitas pendidikan nasional.45 a. Guru Selaku Pendidik Guru ialah seorang pendidik yang selaku tokoh/panutan untuk peserta didik serta lingkungannya. Jadi, Guru perlu: a. Memiliki ukuran mutu pribadi yang bagus b. Bertanggungjawab atas perbuatannya didalam proses pembelajaran di sekolah c. Berani membuat keputusan terkait pembelajaran serta penyusunan kompetensi b. Guru Selaku Pelajar Seorang guru memiliki peran dalam mendukungmembantu peserta didik untuk menyampaikan serta meningkatkan ilmu pengetahuan serta teknologi. Maka seorang guru harus mengikuti perkembangan teknologi agar apa yang dibawakan seorang guru pengajarannya tidak jadul. c. Guru Sebagai Pembimbing 45UUD UU.RI.No.14 th 2005) yang terdapat dalam bab 2 "KEDUDUKAN,FUNGSI DAN TUJUAN" Pada Pasal 4

Page 39: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

26 Sebagai Pembimbing seorang guru dan siswa di harapkan ada kerja sama yang baik dalam merumuskan tujuan secara jelas dalam proses pembelajaran. d. Guru Sebagai Pengarah Seorang guru di harapkan dapat mengarahkan peserta didiknya dalam memecahkan persoalan yang telah dihadapinya dan bisa mengarahkan kepada jalan yang benar apabila mengalami persoalan yang negatif yang telah menimpa dirinya. e. Guru Sebagai Pelatih Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada peserta didik dalam membentuk kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing dari peserta didik. f. Guru Sebagai Penilaian Penilaian merupakan proses penetapan kualitas hasil belajar / proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik yang meliputi tiga tahap yaitu: Persiapan,Pelaksanaan dan Tindak lanjut. 2. Tugas Guru dalam bidang Kemanusiaan Tugas manusiawi/kemanusiaan adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Adapun tugas-tugas tersebut meliputi: a. Seorang guru dapat menjadi orang tua bagi murid-muridnya di sekolah

Page 40: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

27 b. Seorang guru dapat menarik simpati para peserta didiknya c. Seorang dapat menjadi motivator dalam kegiatan belajar mengajar 3. Tugas Guru dalam bidang Kemasyarakatan Sebagai seorang warga negara yang baik, seorang guru turut mengembangkan dan melaksanakan apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945 dan GBHN. Adapun tugas tersebut meliputi: 1. Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi WNI yang bermoral Pancasila 2. Mencerdaskan bangsa Indonesia B. Fungsi Guru profesionalitas 1. Sumber Belajar Guru selaku pentransfer ilmu, diinginkan bisa memahami materi yang disampaikan. karna seorang guru ialah sumber dari belajarnya. Apa yang belum dimengerti oleh peserta didik, diinginkan bisa dibantu oleh guru untuk menyelesaikan permasalahannya. 2. Fasilitator Guru selaku pendamping belajar para peserta didiknya dengan keadaan mengasyikkan supaya bisa menkalankan kewajiban selaku fasilitator. Adapun sejumlah hal yang perlu dimengerti oleh guru ialah bisa: 1. Menguasai beragam bentuk media serta sumber belajar termasuk kegunaannya.

Page 41: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

28 2. Memiliki kemahiran didalam merumuskan sebuah media 3. Mengintegrasikan beragam bentuk media dan bisa mempergunakannya selaku sumber belajar 4. Memiliki kemahiran didalam berbicara serta berinteraksi dengan peserta didik 3. Pengelolah Guru selaku pengatur pembelajaran bertugas dalam membuat iklim belajar yang bisa menjadikan siswa nyaman dalam belajar. Selaku manager, guru mempunyai 4 peran umum: 1. Merumuskan tujuan belajar 2. Mengintegrasikan beragam referensi belajar untuk memenuhi tujuan belajar 3. Memimpin, mencakup: menyemangati, mendukung serta merangsang peserta didik 4. Meninjau semua hak untuk memenuhi tujuan 4. Demonstator Seorang guru bisa memperlihatkan ke peserta didik supaya mengerrti setiap apa yang disampaikannya. 5. Pembimbing Semua peserta didik ketika lahir sudah mempunyai kemampuan-kemampuan yang nantinya bisa dimaksimalkan berdasarkan kemampuannya. Jadi, guru berfungsi untuk membimbing serta menuntunnya. Hal yang perlu dipegang seorang guru ialah:

Page 42: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

29 1. Wajib mengerti peserta didik yang sedang dibimbingnya 2. Wajib mengerti serta ahli didalam merumuskan tujuan kompetensi yang ingin dipenuhi 6. Motivator Guna menciptakan sistem belajar yang maksimal, guru diinginkan untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didiknya lewat: 1. Menerangi tujuan yang mau dipenuhi 2. Menumbuhkan minat peserta didik didalam belajar 3. Menjadikan keadaan yang mengasyikkan 4. Memuji peserta didik atas pencapaiannya 5. Mengomentari yang positif mengenai hasil pekerjaan peserta didik 7. Evaluator Terdapatnya evaluasi, seorang guru bisa melihat apakah siswanya sudah sukses, jadi mereka pantas menerima materi baru ataukah sebaliknya.

Page 43: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

32 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey (lapangan) dengan pendekatan kualitatif dengan mengeksploitasi data di lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu dengan menjelaskan secara gambaran dengan mengungkapkan fenomena yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian46 B. Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian ini di SMP Negeri 5 Pamboang Kabupaten Majene pemilihan lokasi ini mengingat pentingnya kepemimpinan Kepala sekolah sebagai suri tauladan bagi guru dan siswa khususnya dalam meningkatkan professional guru PAI di SMP Neg. 5 Pamboang.

C. Fokus Penelitian Adapun penelitian yang terdiri atas dua yakni: 1. Kepemimpinan Kepala sekolah 2. Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam

46Mansur Muslich,Bagaimana Menulis Skripsi (Jakarta :Bumi Aksara, 2009), h. 9.

Page 44: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

33 D. Deskriptif Fokus penelitian Untuk menghindari kesalapahaman dan untuk menyamakan persepsi, maka terlebih dahulu penulis mengemukakan deskripsi fokus penelitian yang akan di kaji 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah mempengaruhi, mengarahkan, membimbing kepada bawahan dengan cara memperkuat keyakinan, dukungan, dorongan dan kerja sama dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan lembaga pendidikan. 2. Profesionalitas Guru PAI Profesionalitas Guru PAI adalah sifat profesional artinya mempunyai kemampuan mengajar yang berkualitas tinggi sesuai dengan bidangnya yang dimiliki guru pendidikan agama islam. E. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data diperoleh untuk memperoleh sehubungan dengan data yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur yang terkait topik penelitian. Perlunya sumber data yang akan memberikan informasi diantaranya yaitu:

Page 45: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

34 a. Sumber data primer Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara denganKepala Sekolah dan Guru PAI di SMP Neg. 5 Pamboang Kabupaten Majene. b. Sumber data sekunder Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi didapatkan dari data di SMP Neg. 5 Pamboang Kabupaten Majene. F. Instrumen Penelitian Keberhasilan peneliti banyak ditentukan oleh instrumen penelitian sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrument, sebagai alat pengumpulan data instrument penelitian harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sehubungan dengan kegiatan penelitian ini, penulis mempergunakan metode penelitian antara lain; 1. Pedoman Observasi Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan atau suatu studi yang sengaja dan sistematis tentang keadaan sosial atau keadaan psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.

Page 46: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

35 2. Pedoman Wawancara Wawancara terstrukutur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apayang akan diperoleh. Oleh Karena itu, dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.47 3. Catatan Dokumentasi Dokumentasi yaitu peninggalan tertulis dalam berbagai kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatif belum terlalu lama. Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. G. Teknik Pengumpulan Data Arikunto, Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik berupa fakta atau berupa angka.Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber

47Ibid., h. 248.

Page 47: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

36 data disebut subjek, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan penelitian, baik pertanyaan tertulis atau lisan.48 1. Observasi Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan atau suatu studi yang sengaja dan sistematis tentang keadaan sosial atau keadaan psikis dengan jalan mengamati dan mencatat. 2. Interview Interview terstrukutur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh Karena itu, dalam melakukan Interview, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan. Dengan Interview terstruktur ini, setiapresponden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.49 3. Dokumentasi Dokumentasi yaitu peninggalan tertulis dalam berbagai kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatif belum terlalu lama. Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa dokumentasi adalah teknik 48Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 132. 49Ibid., h. 248.

Page 48: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

37 pengumpulan data dengan cara hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. H. Teknik Analisa Data Dalam menganalisis data penelitian ini, penulis memakai metode Deskriptif analisis yaitu suatu analisis data non statistik dimana cara pengambilan kesimpulan berdasarkan atas fenomena dan fakta yang diperoleh dari lapangan dan tersusun secara baik kemudian diuraikan dalam bentuk tulisan yang sistematis. Dengan demikian hasil analisis dari penelitian ini benar-benar obyektif dan akurat sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Page 49: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Obyektif dan Lokasi Penelitian Pembahasan ini peneliti akan menguraikan tentang hasil penelitian ini, terlebih dulu peneliti memberikan gambaran tentang obyektif lokasi penelitian sebagai berikut: 1. Sejarah singkat lokasi penelitian Sebagai lagkah awal dalam pembahasan ini akan di kemukakan sejarah singkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 pamboang di Kabupaten Majene Kecamatan Pamboang Sulawesi Barat yang dijadikan sebagai objek penelitian. SMP Negri 5 Pamboang Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene merupakan salah satu pendidikan formal yang terletak di jalan Bukit Pendidikan Adholang Desa Adholang Dhua Kec. Pamboang Kab. Majene Sulawesi Barat yang didirikan PadaTahun 08-06-2004 Sejak berdirinya SMP Negeri 5 Pamboang pada tahun 2004 sampai pada tahun ajaran 2008-2020 telah mengalami dua kali pergantian kepala sekolah, pada tahun ajaran 2008-2017 yang menjabat sebagai kepala sekolah yang pertama adalah bapak Abidin S.Ag. Kemudian pada tahun ajaran 2017-2020 sampai sekarang digantikan oleh bapak Saharuddin, S.Sos.

Page 50: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

39 2. Visi dan Misi SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene a. Visi “Beriman, berbudaya, berkarakter, dan berwawasan lingkungan dalam meraih prestasi ” b. Misi 1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mewujudkan warga sekolah yang disiplin, profesional dan kompeten. 3. Mewujudkan pengelolaan pendidikan yang transparan dan akuntabel. 4. Meningkatkan budi pekerti, berbudaya dan berkarakter bangsa. 5. Menumbuhkan rasa kecintaan terhadap budaya daerah serta melestarikannya. 6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan akademik dan non akademik. 7. Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga, sekolah, warga masyarakat dan pemerintah. 8. Melaksanakan Pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. 9. Mengupayakan hidup bersih dan sehat. 10. Melaksanakan pelestarian lingkungan hidup, dan mencegah pencemaran.

Page 51: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

40 11. Melaksanakan Pemilihan, pengelolahan dan pemanfaatan sampah sehingga dapat mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat, bersih, hijau dan rapi. 3. Keadaan Tenaga Pendidik Dalam proes belajar mengajar pendidik mempunyai tugas memberi motivasi, membimbing dan memberi fasilitas belajar anak didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena itu pendidik mempunyai tanggung jawab terhadap proses perkembangan anak didiknya. Dengan keahlian pendidik dalam mendidik tentu dia tahu bagaimana perkembangan akhlak anak didiknya dan mengetahui kesulitan-kesulitan belajar anak didiknya. Mengenai keberadaan pendidik di SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene. Tabel 1: Keadaan Pendidik di SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene. No Nama Jabatan status 1. Saharuddin, S.Sos Kepala Sekolah PNS 2. Aspul. M, S.pd Guru PNS 3. Asmira, S.pd.I Guru PNS 4. Hj. Israwati, S.pd Guru PNS 5. Israel,S.pd Guru PNS 6. Mardiana, S.Pd.I Guru PNS 7. Rosliah, S.pd Guru PNS 8. Saharuddin, M.Pd Guru PNS

Page 52: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

41 9. Asdahlianti, S.pd Guru CPNS 10. Andi Nadriani, S.pd.I Guru Tenaga Honorer 11. Fitrayani, S.Pd Guru Tenaga Honorer 12. Irham, S.pd Guru Tenaga Honorer 13 Jirana, S.Pd Guru Tenaga Honorer 14. Asriani, S.Pd.I Guru Tenaga Honorer Sumber data: Kantor SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene50 4. Keadaan siswa SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene Peserta didik merupakan bagian dari komponen yang tiak dapat dipisahkan dari sekolah karena siswa merupakan objek pendidikan dan tujuan untuk diberi pengajaran. Pendidikan tidak mungkin terlaksana tanpa adanya siswa sebagai objek yang menerima pendidikan. Peserta didik SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene tahun pelajaran 2019/2020 berjumlah 151 siswa. Keseluruhan jumlah siswa untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 2: Keadaan siswa SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene tahun

ajaran 2019/2020 No Siswa Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Kelas VII. A 13 13 26 2 Kelas VII. B 12 13 25 50 Sumber data: Kantor SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene

Page 53: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

42 3 Kelas VIII. A 12 9 21 4 Kelas VIII. B 12 9 21 5 Kelas IX. A 13 16 29 6 Kelas IX. B 11 18 26 Jumlah 73 78 151 Sumber data: Kantor SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene51 5. Keadaan Sarana dan Prasarana Untuk mengetahui sarana dan prasarana SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene, berikut ini dicantumkan daftar sarana prasarana yang peneliti susun dalam bentuk tabel. Salah satu penunjang proses kegiatan belajar mengajar adalah sarana dan prasarana. Sarana dan prasrana yang penting dalam menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar, akan tetapi sangat berpengaruh juga dengan fasilitas atau sarana dan prasarana yang dapat menunjang keefektifan belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3: Sarana dan prasarana SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene. No. Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan 1. 2. 3. Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru (Kantor) Ruang Kelas 1 1 6 Baik Baik Baik 51 Sumber data: Kantor SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene

Page 54: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

43 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Ruang TU Musallah Ruang BK Perpustakaan Lab. Komputer Ruang Laboratirium IPA Ruang piket Lapangan Olahraga Kantin Toilet Guru Toilet Siswa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sumber data: Kantor SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene52 Dari tabel keadaan sarana dan prasarana tersebut diatas maka, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene sudah cukup memadai dalam mendukung proses belajar mengajar yang efektif. Dapat dilihat dalam tabel diatas sarana pendukung yang cukup menunjang. B. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Profesionalitas Guru PAI Peran Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam meningkatkan profesionalitas Guru ialah bertugas mendorong para guru di sekolah 52 Sumber data: Kantor SMP Negeri 5 Pamboang Kab. majene

Page 55: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

44 dalam memaksimalkan profesinya serta membatu guru supaya bisa mengetahui permasalahan yang dijumpai didalam ataupun diluar kelas. 1. Kepala Sekolah Sebagai Edukator “Selaku lembaga pendidikan yang dinaungi oleh Dinas pendidikan diPemerintahan Kabupaten, memuai visi misi pendidikan, yang mana gerakpenerapan kewajiban serta tanggungjawabnya selaku tenaga edukatif diwajibkan penjalanan kewajiban selaku guru sebisa mungkin berbuat selaku agen pembelajaran yang profesional. Didalam upaya mengerti kewajiban serta tanggungjawab tenaga pendidik (guru), dalam pijakan serta target yang mau dipenuhi dalam pembelajarannya ialah merujuk pada UU No. 20 Tahun 2003 serta UU RI No. 14 tahun 2005 mengenai Guru serta Dosen dan Kebijakan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan Menyatakan Guru ialah pendidik profesional.”53 Makanya guru diminta lebih memaksimalkan dirinya dalam menempuh pergantian paradigma pendidikan dari mengajar ke proses pembelajaran. Guru bukan hanya selaku sumber belajar, tetapi statusnya selaku fasilitator pembelajaran. Jadi, guru sebisa mungkin mempunyai kaulifikasi akademik minimal S1 (starata satu) yang relevan sertamahir selaku agen pembelajaran. Beragam usaha yang perlu dirumuskan serta dilaksanakan untuk pemaksimalan kualitas pendidikan ialah pemaksimalan proses belajar mengajar yang begitu tergantung oleh profesionalisme guru selaku SDM. Guru diminta untuk mempunyai beragam kemahiran untuk membuat bisa memenuhi tujuan yang diinginkan. Keberadaan guru sangat diinginkan bisa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kemahiran yang dipunyai, berdasarkan beban pertumbuhan jiwa anak. Kecukupan 53 Hamzah B. Uno, Profesi pendidikan, (Jakarta: Bumi aksara, 2007), hlm. 15

Page 56: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

45 kualifikasi pemahaman kompetensi selaku agen pembelajaran yang mencakup Kompetensi Paedagogik, kepribadian, sosial serta profesional ini dilihat lewat proses keberhasilan kualitas pendidikan sesuai Kreteri Ketuntasan Minimal (KKM). Seorang pemimpin yakni kepala sekolah sebagai penanggungjawab pengendalian administrasi serta teknis pembelajaran diinginkan bisa berbuat sebagai manager untuk usaha memaksimalkan kemahiran guru melalui penguatan kompetensi guru lewat penghargaan contoh pemberian kesempatan sertifikasi guru, pendidikan serta latihan profesi, penyediaan sarana pembantu pembelajaran, dan sebagainya. Usaha pembinaan kepala sekolah perlu mampu memimpin anggotanya dengan melaksanakan sejumlah aktivitas, yakni kemunikasi antar pemimpin serta bawahan yang positif, jadi apa yang diharapkan bisa dilakukan dengan bagus serta benar. Jadi, tugas kepala sekolah bisa diamanahkan kepada guru pastinya terarah. artinya guru bisa menjalankan tugas berdasarkan kemahiran serta yang diinginkan. Hasil wawancara peneliti dengan Kepala sekolah SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene Oleh Bapak Saharuddin,S.Sos mengenai Kepemimpin Kepala Sekolah didalam memaksimalkan profesionalisme guru ialah: Beliau menyatakan, usaha yang dilaksanakan untuk meningkatkan profesionalisme guru ialah, menguatkan kompetensi yang dipunyai oleh guru, KKG, menyelenggarakan pelatihan. Pelatihan ini ialah sebagian metode pembinaan untuk memperkaya wawasan guru- guru serta memberikan kesempatan guru-guru melanjutkan studinya. Kegiatan pelatihan (Diklat), harus dilakukan oleh guru yang

Page 57: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

46 berkesinambungan guna mengaplikasikan hasil-hasil pelatihan. Kemudian lalu dilaksanakannnya program pembinaan secara spesifik misal sertifikasi. Terdapatnya sertifikasi akan, menstimulus guru untuk memaksimalkan diri, kualitas ilmu, serta profesionalisme dalam dunia pendidikan. Menjalani beraagam jenis lokakarya, yakni sebuah upaya untuk memaksimalkan kemahiran berpikir serta bekerja berkelompok tentang persoalan teoritis serta praktis, tujuannya untuk memaksimalkan kualitas hidup serta pekerjaan. Melalui lokakarya ini, guru diinginkan bisa mendapatkan pengalaman baru, melahirkan daya kreatifitas, dan menciptakan hasil yang bermanfaat dari proses belajar mengajar.54 Kepala sekolah selaku adukator perlu mempunyai cara yang bagus dalam memaksimalkan profesionalisme serta tenaga kependidikan disekolahnya. usaha yang dilaksanakan kepala sekolah didalam melaksanakann tugasnya selaku adukator adalah : a. Melibatkan guru-guru didalam pelatihan-pelatihan contoh diklat, worshop untuk memperbanyak wawasan serta pengetahuan para guru. b. Mengizinkan guru – guru untuk melanjutkan studinya (S2/S3) untuk memperkaya pengetahuan serta keterampilan didalam belajar mengajarnya. c. Berupaya untuk mencarikan beasiswa untuk guru yang mau melanjutkan studinya lewat kerja sama dengan instansi yang mempunyai hubungan bagus. 2. Kepala sekolah sebagai supervisor Kepala sekolah selaku supervisor adalah untuk melihat terlaksana bagus tidaknya program yang sudah diputuskan, jadi butuh adanya peninjauan dan kunjungan kelas. 54 Saharuddi, S.Sos. Kepala Sekolah WawancaraTanggal 10 April 2020

Page 58: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

47 Hasil wawancara peneliti dengan Guru PAI SMP Negri 5 Pamboang Kab. Majene oleh Ibu Hj. Israwati, S.Pd mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah didalam mengembangkan profesionalisme guru ialah: Usaha yang dilaksanakan oleh kepala sekolah ialah dengan pelatihan (diklat), pembinaan, pertemuan individu serta membuat distingsi kebersamaan serta kekeluargaan, pengiriman guru didalam aktivitas akademik yakni training, worshop, KKG, MGMP. Dan pengawasan secara langsung serta tidak langsung. Pengawasan langsung dilaksanakan berbentuk peninjauan langsung, menyelenggarakan observasi ataupun laporan. Sementara pengawasan tidak langsung lewat kontrol mekanis, contohnya berbentuk laporan lisan ataupun tulisan. Usaha lainnya ialah Lokakarya, yaitu sebuah upaya untuk memaksimalkan kemahiran berpikir serta bekerja serentak tentang persoalan teoritis serta praktis. Tujuannya untuk menaikkan kualitas hidup dan pekerjaannya. Melalui lokakarya, guru diinginkan bisa mendapatkan pengalaman baru, melahirkan daya kreatifitas, dan menciptakan hasil yang bermanfaat dari proses belajar mengajar. Selain itu, guru bisa memaksimalkan perasaan sosial lebih mendalam atas peserta didik, sesama pendidik, serta pegawai ataupun masyarakat.55 Dari hasil wawancara diatas bisa diklaim bahwa Kepala sekolah sebagai supervisor yaitu: a. kepala sekolah berfungsi untuk membimbing, membantu dan mengarahkan tenaga pendidik. b. Kepala sekolah mampu Menghargai pelaksanakan prosedur – prosedur guru yang menunjang kemajuan pendidikan. c. Kepala sekolah juga harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga pendidik Dari uraian tersebut, bisa dinyatakan bahwa Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru ialah menguatkan 55Hj. Israwati, S.pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 59: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

48 kemahiran yang dipunyai oleh guru, KKG, tujuannya ialah untuk menguatkan kemahiran peserta kelompok kerja didalam melakukan proses belajar mengajar yang berkesinambungan. Disamping itu, guru juga bisa menaikkan kualifikasinya selaku guru serta persiapannya didalam menjumpai proses sertifikasi. Selanjutnya lewat MGMP bisa menaikkan profesionalisme guru didalam melakukan pembelajaran yang bernilai berdasarkan keperluan peserta didik. Tujuan dilaksanakannya MGMP ini ialah untuk memaksimalkan kinerja guru selaku tindakan transmisi pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas. kemudian mengadakan pelatihan, yakni untuk memperbanyak wawasan/pengetahuan guru-guru serta keterampilannya dengan belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kegiatan pelatihan (Diklat) harus dilakukan oleh guru yang berkesinambungan untuk mengaplikasikan hasil-hasil pelatihan. Kepala sekolah serta pengawas memiliki peran krusial didalam memaksimalkan profesionalisme guru. Makanya, mereka disini bertugas untuk melaksanakan supervisi atas program yang sudah disusun, untuk mendukung memaksimalkan program ini dalam usaha memaksimalkan profesionalisme guru. Evaluasi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah untuk melihat seberapa jauh setiap guru bidang studi mengerti serta menguasai mata pelajaran yang diambilnya dan memberikan mereka tugas untuk menyusun karya ilmiah mengenai pendidikan serta tindakan kelas. Dan

Page 60: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

49 pengawasan secara langsung serta tidak langsung. Pengawasan langsung dilaksanakan berbentuk peninjauan langsung, menyelenggarakan observasi ataupun laporan, sementara pengawasan tidak langsung lewat kontrol mekanis, contohnya berbentuk laporan lisan ataupun tulisan. 3. Kepala sekolah sebagai manajer Kepala sekolah sebagai manajer adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangkan profesi para guru. Hasil wawancara peneliti dengan Kepala sekolah SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene Oleh Bapak Saharuddin,S.Sos mengenai Kepemimpin Kepala Sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru ialah: Kepala sekolah SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene dapat mempasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah Musyawarah guru Mata Pelajaran (MGMP ), dan Kelompok Kerja Guru ( KKG ) tingkat sekolah, hous training diskusi profesional dan sebagainya, atau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti: Kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.56 Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Kepala sekolah sebagai manejer yang dilakukan adalah a. Memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk mengembangkan profesi melalui bebagai kegiatan pendidikan. 56 Saharuddi, S.Sos. Kepala Sekolah Wawancara Tanggal 10 April 2020

Page 61: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

50 b. Bekerja sama dengan para tenaga kependidikan yaitu berkoordinasi dengan para guru bidangnya masing – masing. Kepala sekolah dalam memimpin sebagai manejer adalah mengimplementasikan sebuah cara membutuhkan perencanaan yang bagus, jadi tujuan yang diharapkan bisa terpenuhi secara maksimal. 4. Kepala sekolah selaku administrator. Kepala sekolah selaku administrator mempunyai kaitan yang sangat kuat dengan beragam kegiatan pengelolaan administrasi berbentuk penulisan, menyusun serta pengarsipan semua program sekolah secara khusus perlu mempunyai kemahira untuk mengelola kurikulum, administrasi peserta didik serta kearsipan, keuangan, sarana prasarana. Program ini harus dilaksanakan dengan efisien supaya bisa menunjang produktifitas sekolah. Kepala sekolah menerangkan mengenai kewajiban setiap guru untuk melengkapi administrasi pembelajaran khususnya didalam perumusannya, yakni silabus, RPP, Program tahunan serta semesteran. Hasil wawancara peneliti dengan Kepala sekolah SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene Oleh Bapak Saharuddin,S. Sos sebagai berikut: “ Guru – guru di SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene sudah diwajibkan untuk menyusun program semester serta tahunan, silabus, RPP sebelum memasuki pembelajaran. Supaya indikator tercapainya berdasarkan SK KD yang tersedia.57 57Saharuddi, S.Sos. Kepala Sekolah Wawancara Tanggal 10 April 2020

Page 62: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

51 Hal tersebut juga didukung oleh Ibu Hj. Israwati, S.pd yang menerangkan: “Benar, saya telah susun RPP sebelum mengajar di kelas. Karna diwajibkan oleh kepala sekolah serta juga sangat dibutuhkan dalam proses mengajar saya nantinya didalam kelas. Karna rencana telah tersedia, jadi di kelas tinggal menjalankan rencana yang disusun tadi. Selain itu para guru juga diwajibkan menyusun prota serta promes”.58 Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Tugas kepala sekolah sebagai administrator adalah memberi tugas kepada guru-guru supaya menyiapkan semua hal yang diperluakan untuk mengajar, seperti menyiapkan RPP, menyusun silabus, program semester serta tahunan. 5. Kepala Sekolah Sebagai Innovator Kepala sekolah diminta untuk memiilki inovasi-inovasi guna memaksimalkan instansi disekolah yang diketuainya. Peran inovator kepala sekolah ialah melakukan perbaikan-perbaikan di bidang KBM, BK, Ekstrakurikuler serta penyelenggaraan pembinaan terhadap guru serta pegawai, dan melaksanakan perbaikan untuk usaha mendapatkan sumber dana untuk pemaksimalan kinerja guru serta peningkatan sekolah. Begitu juga yang dilakukan oleh guru SMP Negeri 5 Pamboang yang senantiasa melaksanakan perbincangan dengan sesama guru mengenai persoalan-persoalan yang timbul didalam pembelajarannya. Hal tersebut terlihat dari uraian Ibu Hj. Israwati, S.pd menerangkan: “Para guru juga biasa berdiskusi, saling sharing apabila timbul persoalan didalam mengajar khususnya mengenai materi ajar maupun sikap siswa. Yakni jika persoalan itu berhubungan dengan 58 Hj. Israwati, S.pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 63: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

52 materi ajar yang tidak tersedia di buku ajar, siswa disuruh untuk gunakan media lain berupa, koran, majalah serta internet.59 Mengenai pernyataan tersebut kepala sekolah menerangkan, tindakan inovasi yang dilaksanakan oleh guru-guru di SMP Negeri 5 Pamboang ialah: “Saat kunjungan kelas yang saya laksanakan, saya juga mendukung tindakan-tindakan inovasi guru dalam pembelajaran. Jadi, pembelajaran yang dilaksanakan tidak menjenuhkan, peserta didik antusias untuk belajar. Didalam rapat, guru-guru juga sering mengutarakann persepsinya serta ketika evaluasi mereka juga banyak memberikan saran kepada saya sebagai kepala sekolah, serta teman-teman guru lainnya.60 Berdasakan hasil wawancara tersebut bisa dinyatakan bahwa Tindakan innovasi guru – guru di SMP Negeri 5 Pamboang terlihat dari kreatifitas dalam mengendalikan pembelajaran di kelas dan penyampaian kepada sesama guru serta kepala sekolah terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah. Berdasarkan observasi peneliti dilapangan, guru-guru sering berdiskusi dengan bapak kepala sekolah mengenai proses belajar mengajar di kelas ataupun bahan ajar, kepala sekolah juga sering mengaplikasikan kepada guru untuk senantiasa menjalin komunikasi mengenai aktivitas belajar mengajar. Selaku seorang innovator kepala sekolah perlu mempunyai cara yang bagus untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, menemukan ide baru, memadukan tiap aktivitas, selaku panutan untuk 59 Hj. Israwati, S.pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020 60 Saharuddi, S.Sos. kepela sekolah WawancaraTanggal 10 April 2020

Page 64: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

53 semua tenaga kependidikan di sekolah, serta meningkatkan model-model pembelajaran yang inovatif. C. Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam Seperti yang diterangkan pada bab sebelumnya bahwa ada 4 pilar profesionalitas guru. Maka jika guru tidak mencukupi keempat pilar ini berarti guru tersebut belum bisa dikatakan guru profesional, atau sebaliknya. Keempat pilar tersebut yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial serta profesional. Guna memperoleh uraian profesionalitas guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang, dipakai wawancara serta observasi kepada guru PAI sesuai keempat pilar profesionalitas guru. Dibawah ini uraian datanya: 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik ialah kemahiran guru dalam mengendalikan pembelajaran untuk membuat keadaan belajar yang efektif serta efisien. Pengajaran umumnya ialah sebuah proses timbulnya interaksi antara guru dengan siswa lewat aktivitas mengajar guru. Jadi, guru diminta untuk bisa mengendalikann aktivitas belajar mengajar supaya tujuan pembelajaran bisa terpenuhi berdasarkan yang diinginkan. Dalam memperoleh cerminan yang jelas tentang kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang, dibawaini ialah hasil risetnya:

Page 65: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

54 1. Pemahaman wawasan ataupun landasan kependidikan. Mengarah pada sistem pengendalian pembelajaran yang beralas subyek (mata pelajaran), guru perlu mempunyai kecocokann antara latar belakang keilmuan dengan subjek yang ditekuni. Disamping itu, guru mempunyai pengetahuan serta jam terbang didalam melaksanakan di kelas. Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Israwati, S.pd tanggal 11 April 2020 mengenai pemahaman wawasan ataupun landasan kependidikan menerangkann: “Benar, saya memegang mata pelajaran ini berdasarkan latar belakang pendidikan yang saya tekuni, saya sarjana S.Pd. Saya sarjana Pendidikan Agama Islam dari IAIN Alauddin Makassar Jurusan Pendidikan Agama Islam, saya lulus tahun 1996. dan alhamdulilah di tahun 2006 saya lulus PNS serta dilokasikan di SMP ini sejak tahun 2012.”61 Dari hasil wawancara serta observasi peneliti dilapangan betul bahwa guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang, mengajar mata pelajaran PAI sudah mempunyai kecocokan antara latar belakang keilmuan dengan subjek (mata pelajaran) yang diajarkan. Ini dibuktikan dengan ijazah dari lulusan Strata 1 Jurusan PAI yang diakreditasi pemerintah. 2. Pemahaman terhadap peserta didik Proses belajar mengajar ialah pokok dari proses pendidikan secara totalitas dengan guru selaku pemilik peranan pokok. Supaya proses belajar mengajar bisa berjalan efektif serta efesien berdasarkan yang diinginkan, jadi guru wajib bisa memahami karakteristik peserta didik. Jadi, 61 Hj. Israwati, S.pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 66: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

55 apa yang diajarkan oleh guru berdasakan apa yang diinginkan oleh peserta didik. Pemahaman terhadap peserta didik memerlukan kecermatan serta keaktifan dari guru, jadi selaku seorang tenaga pengajar guru perlu aktif memahami peserta didik. Hasil wawancara dengan bapak Aspul. M, S.pd tentang mengatasi kemahiran peserta didik yang berlainan, menerangkan: “Kemahiran siswa tentu bervariasi didalam kelas, dari perbedaan itulah seorang guru perlu belajar memahami tingkat kapabilitas siswa. Untuk mengatasinya saya membuat kelompok-kelompok diskusi agar mereka dapat bertukar ide.” 62 Dari wawancara tersebut bapak Aspul. M, S.pd telah memahami keadaan tersebut serta menanggulangi dengan membentuk supaya pemahaman semua siswa bisa mengerti pelajaran. 3. Pengembangan kurikulum dan silabus Pengembangan kurikulum ialah upaya untuk mendapatkan rencana serta pengaturan tentang tujuan, isi serta bahan pelajaran beserta caranya yang dipakai selaku pedoman pelaksanaan aktivitas pembelajaran berdasakan pertumbuhan serta keperluan dalam memenuhi tujuan khusus didalam sebuah instansi. Untuk menjadi guru profesional, guru diwajibkan bisa memahami tentang pengembangan kurikulum serta silabus, sebab silabus ialah sumber utama dalam membuat rencana pelaksanaaan pembelajaran. Didalam mengajar seorang guru diwajibkan 62 Aspul M, S.Pd. guru bahas indonesia Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 67: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

56 beralas pada pedoman pokok yang dipakai pada satuan pendidikan (kurikulum). Hasil wawancara dengan ibu Hj. Israwati, S.pd tentang kurikulum serta silabus ialah: “Dalam mengajar saya berpedoman pada kurikulum, ialah kurikulum apa yang digunakan disekolah itu yang saya pakai selaku pijakan dalam mengajar, saya mengajar di kelas VII,VIII serta IX di sekolah ini, dengan menggunakan kurikulum K13 .” 63 Berdasarkan temuan tersebut, pemakaian kurikulum ditetapkan oleh sekolah berarti kurikulum K13 yang dipakai bergantung kebijakan sekolah, seorang guru telah sewajarnya mengikuti kebijakan-kebijakan sekolah guna memenuhi tujuan yang dirumuskan. 4. Perancangan pembelajaran. Pembelajaran ialah proses yang dikendalikan berdasarkan langkah-secara sistematis mengikutsertakan beragam elemen pembelajaran secara sistematik. Pengaturan yang dilaksanakan secara sistematis serta sistematik ialah supaya proses pembelajaran bisa terlaksana secara logis, efektif serta efesien. Perencanaan pembelajaran menaksir tindakan ataupun kegiatan yang akan dilaksanakan ketika pembelajaran. Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Israwati, S.pd mengenai perancangan pembelajaran ialah: “Sebelum memulai pelajaran, saya persiapkan RPP, di dalam RPP terdapat rencana mengajar dimulai dari kegiatan pendahuluan hingga penutup serta didalamnya terdapat metode mengajar, jadi umumnya sebelum mengajar, yang saya siapkan ialah media 63 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 68: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

57 pembelajaran, bahan-bahan berupa laptop, proyektor serta saya kondisikan dengan materi jikalau memang dibutuhkan”.64 Dari temuan tersebut, perancangan pembelajaran yang dilaksanakan guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang hal yang pokok dilaksanakan ialah mempersiapkan RPP sebelum proses pembelajaran dimulai guna terbentuk pembelajaran yang efektif serta efesien. 5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis Guru melahirkan keadaan belajar untuk anak yang kreatif, aktif serta mengasyikkan sehingga anak bisa mengembangkan potensi serta kemampuannya. Pembelajaran yang lebih dikenal sekarang ialah pembelajaran interaktif dengan berbagai macam model. Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Israwati, S.pd tentang menciptakan pembelajaran yang efektif serta efisien ialah: “Metode yang saya terapkan setiap minggu beragam, di ruangan belajar biasanya saya pakai kelas, metodenya juga bukan teori saja biasa saya minta anak-anak praktek, misalnya praktek fardu kifayah, memandikan, mensholatkan, mengkafani jenazah serta langsung saya minta mempraktekkan dengan alat peraga berupa boneka dan kain kafan.” 65 Temuan diatas serta hasil pengamatan peneliti dilapangan betul bahwa untuk melahirkan keadaan belajar yang kreatif, aktif serta mengasyikkan, Ibu Hj. Israwati, S.pd memakai beragam cara diantaranya memperkunakan kelas untuk proses pembelajaran. 64 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020 65 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 69: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

58 6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran Dalam proses pembelajaran teknologi memiliki peran krusial didalam pendidikan, teknologi serta media yang dibuat secara khusus mampu berkontribusi untuk pengajar yang efektif serta mampu mendukung didalam penguaraian materi pembelajaran. Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Israwati, S.pd tentang pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran ialah: “Yaa..saya memanfatkan teknologi informasi, didalam kelas kita pakai medsos jadi anak-anak kita minta mempost status bersifat dakwah, saya minta diskusi selain mereka membaca sumber dari buku paket, mereka juga bisa mengakses google mengenai materi yang sedang didiskusikan.” 66 Temuan diatas serta hasil pengamatan peneliti dilapangan bahwa guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang dalam proses pembelajaran kadang memakai teknologi informasi. 7. Evaluas hasil belajar Dalam proses pembelajaran evaluasi ialah sebagian hal krusial untuk melihat seberapa jauh tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran. Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Israwati, S.pd tentang evaluasi dalam pembelajaran ialah: “Menggunakan kurikulum K13 sehingga penilainnya itu merujuk pada 3 aspek, yakni penilaian sikap spiritual yang nanti kita observasi serta terdapat blankonya, lalu sikap sosial, serta kognitif itu diambil dari nilai harian, tugas mereka menjawab soal-soal esai ataupun pilihan berganda ada juga nanti MID semester serta yang terakhir keterampilan, diambil dari materi bersifat membutuhkan 66 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 70: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

59 keterampilan jadi blanko-blanko dari ketiga ranah tadi sudah kita persiapkan serta untuk meringankan kita gunakan laptop.”67 Dari temuan tersebut bisa diklaim bahwa guru PAI di SMP Negeri 5 pamboang melakukan evaluasi pembelajaran berbentuk penilaiannya yang merujuk pada sikap spiritual, sosial, serta keterampilan. 2. Kompetensi kepribadian Pribadi guru mempunyai peran besar atas kesuksesan pendidikan, terutama aktivitas pembelajaran serta didalam membentuk pribadi peserta didik. Ini bisa dimengerti sebab manusia ialah mahluk yang gemar mengikuti, yakni mencontohi pribadi gurunya dalam membentuk pribadinya. Segalanya memperlihatkan bahwa kompetensi kepribadian guru sangat diperluakan oleh peserta didik dalam proses pembentukan pribadinya. Semua guru diminta untuk mempunyai kompetensi kepribadian yang cukup. Dalam hal ini, guru bukan hanya diminta untuk bisa mengartikan pembelajaran namun juga bisa membuat pembelajaran selaku ajang pembentukan pribadinya. Untuk kepentingan ini pada bagian tersebut dikaji mengenai cerminan kompetensi kepribadian guru PAI di SMP Negeri 5 pamboang terkait kompetensi kepribadian yang stabil, dewasa, disiplin, arif, serta berakhlak mulia. 1. Disiplin Mengenai kompetensi kepribadian yang dipegang oleh guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang ialah upaya dari guru dalam membimbing serta 67 ibid

Page 71: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

60 membina sikap peserta didik kearah yang positif serta menunjang pembelajaran. Misalnya, guru senantiasa menunjukkan perilaku disiplin yang bagus dengan datang ke sekolah tepat waktu, jika waktunya bel masuk kelas guru langsung segera kekelas sebelum para siswanya datang, sebab peserta didik akan disiplin jika gurunya disiplin. Sikap disiplin dari guru diinginkan selaku panutan peserta didik untuk mengikuti perilaku dsiplin guru yang bagus. Dari hasil pengamatan peneliti, bahwa guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang sikap disiplinnya bagus ini dibuktikan dengan kedisiplinan guru saat bel berbunyi, guru langsung siap-siap masuk kedalam kelas. Saat tidak bisa hadir, guru PAI melaksanakan antisipasisupaya siswa/i tetap melaksanakan proses belajar.. Berikut ialah hasil wawancara dengan Ibu Hj. Israwati, S.pd mengenai tindakan saat berhalangan dalam mengajar: “Saat saya tidak bisa hadir mengajar, saya berkomunikasi dengan kepala sekolah serta para guru-guru di sekolah, kalau bisa semaksimal mungkin kita bertukar jam ataupun diberi tugas kepada siswa/i serta umumnya tugasnya itu dikumpul dan untuk minggu depannya itu kita periksa. Serta umumnya saya biasa kumunikasi lewat HP kepada salah satu siswa saya, meskipun telah kita titip tugas kepiket, saya tetap mengikuti anak-anak dari media sosial.”68 Dari pernyataan tersebut bisa diklaim bahwa guru PAI SMP Negeri 5 Pamboang jika berhalangan hadir mereka akan melaksanakan komunikasi dengan para guru-guru di sekolah, Untuk berbuat sesuatu yang 68 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 72: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

61 seharusnya dilaksanakan supaya siswa/i didalam kelas tetap melaksanakan pembelaran. 2. Berakhlak Mulia, Seorang guru telah sepatutnya menjadi pribadi yang bisa selaku panutan kepada semua anak didiknya melalui sikap, perilaku, serta sopan santun. Sikap guru tersebut menggambarkann akhlak yang mulia seorang pendidik yang pantas digugu serta diikuti. Digugu artinya pesan-pesan yang diucapkan guru terpercaya untuk dijalankan serta pola hidupnya ditiru serta diteladani. Terkait dengan hal tersebut berarti sikap guru seharusnya siap menerima kritikan, perbedaan persepsi dan adil, tidak membeda-bedakan. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Hj. Israwati, S.pd terkait dengan sikap guru saat menerima kritikan, ialah: “Saya bersikap terbuka kepada siapapun yang mengkritik saya baik itu dari anak didik ataupun dari rekan kerja. Kritikan itu suatu cerminan agar besoknya menjadi lebih baik, tidak terburu-buru lah menanggapi kritikan agar tida mengarah ke negatif jadi apabila telah memperoleh data yang benar, ya kritikan itu dijadikan bahan evaluasi. Jika orang mengkritik kita itu berarti masih ada yang sayang sama kita, kritikan itu ialah hal yang membangun menurut saya jadi tidak usah khawatir.” 69 Sementara terkait dengan menanggapi perbedaan persepsi beliau menerangkan: “Jika perbedaan persepsi saya rasa itu hal yang wajar timbul dalam tiap pergaulan manusia, jadi saya menghadapinya pertama gak ngotot ya..dengarin aja. Contohnya perbedaan pandangan dalam menilai siswa, didalam jam pelajaran kita tidak bagus tapi dijam pelajaran guru lain dia bagus. Jadi, saat kita berbeda pendapat kita 69 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 73: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

62 tidak ngotot, namum kita cari apa perbedaannya serta tidak langsung membenarkan diri sendiri.”70 Ungkapan tersebut mencerminkan figur seorang guru yang selalu berupaya untuk menjadi suri tauladan dengan sikap kerendahan hati menjadi pelopor untuk melahirkan orang-orang yang berbudaya, berbudi, serta bermoral melalui sikap empati, terbuka, berwibawa, serta bertanggung jawab. Dari uraian tersebut menggambarkan mengenai kompetensi kepribadian guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang yang senantiasa menerapkan kedisiplinan, memberikan contoh teladan yang bagus, terbuka atas kritik taupun perbedaan pendapat, tidak membedakan serta dewasa dalam melakukan sesuatu. Berdasarkan observasi peneliti dilapangan guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang betul mengaplikasikan kedisiplinan, Berakhlak Mulia, Arif, Berwibawa serta bertangung jawab dalam melaksanakan kewajibannya. 3. Kompetensi Sosial 1. Berkemampuan untuk berkomunikasi dengan peserta didik Guru mempunyai peran selaku seorang komunikator yang mengkomunikasikan materi berbentuk verbal ataupun non verbal. Pesan yang akan disampaikan perlu diatur dengan baik, jadi gampang dipahami, dimengerti, dipelajari, diserap serta diterapkan para siswa. Makanya, menurut kemampuan serta keahlian guru dalam berkomunikasi dengan siswa tidak terbatas di dalam maupun diluar kelas. 70 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 74: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

63 Terkait dengan penjelasan diatas seperti peneliti temukan dilapangan bahwa guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang yakni komunikasi dengan siswa masih terbatas pada hubungan guru serta murid ialah komunikasi pembelajaran yang dilaksanakan di kelas saja serta tidak terlaksana secara intensif. Jenis komunikasi siswa dengan guru di luar kelas ialah jika terdapat siswa yang mendapatkan kesusahan mengerti materi, jadi guru terbuka jika anak memerlukan pendalaman materi secara khusus. 2. Berkemampuan komunikasi dengan kepala sekolah Jenis komunikasi guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang dengan kepala sekolah ialah komunikasi intruksional yakni hubungan kerja antara atasan dengan bawahan mengenai kebijakan, perencanaaan program sekolah serta evaluasi. Seperti hasil wawancara degan Ibu Hj. Israwati, S.pd ialah: “Kerja sama yang kita laksanakan dengan pimpinan kepala sekolah, kita kerja sama internal, berarti menggabungkan visi serta misi untuk meningkatkan pendidikan karakter, untuk menjadikan lingkungan sekolah yang bagus yang membantu proses belajar mengajar, Kerjasama yang saya laksakan ya bahu membahu dalam program sekolah, contohnya dalam hal kekurangan terkait mushollah, saya utarakan itu persoalan yang ada, jadi bisa ditelusuri penanggulangan masalahnya.”71 Berdasarkan hasil tersebut memperlihatkan bahwa komunikasi yang dilaksanakan guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang ialah komunikasi mengenain hubungan kerja serta tugas antara atasan dengan bawahan. Kemampuan yang dipunyai oleh guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang 71 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 75: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

64 tercermin lewat kemahiran guru dalam mengutarakan gagasan, ide ataupun pendapat terkait pengembangan program sekolah. 3. Kemampuan berkomunikasi dengan teman sesama guru Seperti yang tertulis dalam kode etik guru ayat 7 bahwa guru mempunyai hubungan profesi, semangat kekeluargaan serta kesetiakawanan sosial. Artinya guru perlu melahirkan serta menjaga hubungan sesama guru serta semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial didalam serta di luar lingkungan kerjanya. Mengenai hal tersebut, berarti cerminan hubungan dengan sesama guru di SMP Negeri 5 Pamboang ialah guru-guru disekolah ini berupaya membentuk hubungan yang harmonis terkait tugas kedinasan serta kekeluargaan seperti yang dikatakan oleh Ibu Hj. Israwati, S.pd: “Kalau dengan teman sesama, kita sering komunikasi untuk memperbaiki proses belajar mengajar didalam kelas, jadi jika terdapat hambatan serta kekurangan dalam proses pembelajaran yang saya tidak pahami biasanya saya meminta bantuan guru lain, jika terdapat pertanyaan yang ingin ditanyakan ya..kita tanyakan serta jika mereka ada kebutuhan kita saling membantu. Jadi saya juga sering sharing dengan guru-guru lain jika memang saya mendapati hambatan dalam mengendalikan pembelajaran.”72 Hasil tersebut memperlihatkan bahwa guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang selalu menjalin komunikasi yang bagus dengan sesama guru ialah komunikasi yang harmonis, kekeluargaan serta dialogis. 4. Kemampuan berkomunikasi dengan orang tua siswa Dalam membuat pembelajaran yang efektif, guru sebelumnya perlu memahami karakteristik dan latar belakang keluarga siswa sebab hal ini 72 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 76: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

65 sangat berdampak atas sikap ataupun perilaku anak dan pola pikir anak. Dibutuhkan komunikasi yang bagus antara guru dengan orang tua siswa mengenai perolehan data kondisi serta perkembangan anak, jadi apabila guru medapatkan masalah dengan anak berarti dengan gampang guru memberitahukan orang tua siswa dan mencari solusi persoalannya. Makanya, dibutuhkan hubungan yang intensif antara guru dengan orang tua siswa yang saling mendukung dalam menyampaikan informasi. Bapak Saharuddin, S.Sos menerangkan: “Komunikasi dengan orang tua langsung ketka ada rapat pertemuan anatara orang tua siswa dan guru yang dilakukan lewat HP ataupun surat menyurat saat ada kegiatan ROHIS. Dengan siswa yang bermasalah umumnya komunikasi ketemu langsung dengan orang tua siswa.”73 Sementara Ibu Hj. Israwati, S.pd menerangkan: “Jika komunikasi saya dengan orang tua siswa termasuk jarang jikalau memang siswa tidak lagi dapat dituntun ketika mata pelajaran, jadi saya akan menghubungi orang tua mereka lewat hp,dengan tujuan untuk sharing dengan orang tua siswa agar permasalahaan siswa di sekolah bisa diselesaikan.”74 Temuan diatas memperihatkan bahwa kemahiran komunikasi Kepala Sekolah serta guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang dengan orang tua siswa sangat jarang dilaksanakan kecuali jika anak mendapati persoalan disekolah serta terdapat aktivitas ROHIS di sekolah. 5. Kemampuan berinteraksi dengan masyarakat Seperti yang sudah diterangkan diatas bahwa kompetensi sosial ialah kemahiran guru sebagian dari masyarakat untuk bersosial secara 73 Saharuddin, S.Sos. Kepala sekolah wawancara Tanggal 11 April 2020 74 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 77: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

66 efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali serta masyarakat sekeliling. Terkait dengan kemahiran guru berkomunikasi dengan masyarakat sekitar ialah kemahiran guru dalam berperan dan aktivitas kemasyarakatan. Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Israwati, S.Pd ialah: “Pada aktivitas kemasyarakatan kita selaku guru PAI umumnya jika ada aktivitas-aktivitas keagaamaan dalam masyarakat, ya..kita turut andil dalam aktivitas itu. Kegiatan keagaam yang rutin saya ikuti ialah pengajian-pengajian setiap jum’at (perwitiran).”75 Berdasarkan temuan tersebut bisa dinyatakan bahwa bahwa guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang terlibat aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan terutama kegaiatan keagamaan. 4. Kompetensi Profesional 1. Memahami jenis materi pembelajaran Guru yang mempunyai kompetensi profesional wajib bisa memilah serta menentukan dan mengelompokkan materi pelajaran yang ingin diajarkan berdasarkan jenisnya. Guru wajib bisa memutuskan secara tepat materi yang relevan dengan keperluan serta kemampuan peserta didik. Terkait materi pembelajaran, Ibu Hj. Israwati, S.pd mengungkapkan: “Saya berpedoman dengan buku PAI serta Budi Pekerti yang sekolah berikan kepada siswa, yang saya lihat dalam buku paket itu materi-materinya merujuk kepada tauhid, ada fiqih, sejarah islam jadi dalam menyampaikan materi itu saya secara sederhana saja, serta umumnya materi saya siapkan sedapat mungkin tentang kehidupan mereka sehari-hari.”76 75 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020 76 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 78: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

67 Dari hasil wawancara tersebus serta observasi peneliti dilapangan bahwa Ibu Hj. Israwati, S.Pd dalam menyampaikan materi, ia memberikan pengajaran materi yang relevan dengan keperluan peserta didik berupa materi berbakti kepada kedua orang tua serta guru. 2. Mengorganisasikan materi pelajaran Seorang guru diminta untuk menjadi ahli penyalur informasi yang bagus, sebab tugas pokoknya ialah menyampaikan informasi kepada peserta didik. Selain itu, guru juga berperan selaku perencana, pelaksana , serta penilai meteri pelajaran. Jika pelajaran ditujukan untuk mencapai keperluan pribadi peserta didik dengan penyiapan ilmu yang tepat serta latihan keterampilan yang mereka butuhkan, patutlah ada ketergantungan atas materi pelajaran yang efektif serta terstruktur. Makanya, dibutuhkan peran dari para guru untuk mempunyai kemahiran teknis yang bisa untuk mengorganisasikan bahan pembelajaran dan menyampaikan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Dari uraian diatas memberikan indikasi yang erat bahwa guru seharusnya memiliki kemahiran untuk merencanakan pembelajaran terkait dengan materi, tehnik, metode, media dan evaluasi belajar. Cerminan kemampuan guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang berkaitan dengan kemahiran menyusun materi pelajaran bisa diketahui dari kemahiran guru saat membuat rencana pembelajaran. Dalam pembelajaran guru PAI berpedoman pada RPP, silabus dan kurikulum

Page 79: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

68 yang disusun, hal tersebut mencerminkan bahwa guru bisa mengorganisasikan materi pelajaran yang akan diajarkan lewat kemahiran keahlian guru dalam merencanakan RPP, silabus, dan kurikulum yang sudah disusun. 3. Mendayagunakan sumber belajar Guru diminta tidak hanya memakai sumber-sumber pembelajaran yang ada di sekolah contohnya membaca buku ajar, namun diminta untuk mempelajari beragam sumber seperti majalah, surat kabar, internet, televisi serta radio. Guru PAI dalam mengajar perlu memakai alat peraga serta penggunaan teknologi informasi untuk melahirkan pembelajaran yang efektif serta efisien seperti yang dilaksanakan oleh Ibu Hj. Israwati, S.pd bahwa untuk menarik peserta didik dalam belajar beliau membelajarkan anak melalui media massa artinya anak diminta mencari informasi yang mereka peroleh dari media massa lalu dihubungkan materi pembelajaran yang dipelajari. Seperti hasil wawancara dengan beliau, menerangkan: “Sumber belajar yang pasti dipegang anak-anak ialah buku paket dari sekolah, yang dibagikan perorangan serta sumber belajar yang lain ialah HP mereka, saat mereka belajar terkadang dalam waktu-waktu tertentu saya minta membuka artikel ataupun tulisan-tulisan yang ada di google, atau juga sumber belajarnya al-qur‟an langsung, saya minta juga anak-anak untuk membuka ayat yang terkait, selain itu sumber belajar kita juga fasilitas sekolah, ialah musholah jadi itu dimaksimalkan agar anak-anak mengerti bahwa sumber belajar itu bukan hanya buku.”77 77 Hj. Israwati, S.Pd. guru PAI Wawancara Tanggal 11 April 2020

Page 80: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

69 Dari hasil wawancara tersebut memperlihatkan bahwa sumber belajar yang dipakai guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang tidak terbatas hanya memakai buku paket saja, serta berdasarkan observasi peneliti dilapangan guru juga memakai fasilitas sekolah berupa mushollah serta media elektronik handpone jika dibutuhkan untuk membantu proses pembelajaran.

Page 81: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

76 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang “kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 5 Pamboang Kabupaten Majene”, maka dapat di simpulkan bahwa: 1. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 5 Pamboang Kab. Majene yaitu Kepemimpinannya dapat pengembangan lembaga pendidikan Islam dan menjalankan tugasnya dengan baik itu dapat ditandai oleh: tanggung jawab yang kuat seperti mengakui kekurangan dan kesalahan dalam segala aktivitasnya. Sebagai kepala sekolah serta mengikutsertakan seminar dan penataran yang berada di luar sekolah, keberanian dalam mengambil keputusan yang memberikan kesan tugas yang diberikan penting artinya untuk mencapai tujuan yaitu dalam mengembangkan lembaga pendidikan. Usaha kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan lembaga pendidikan yang dapat dilakukan diantaranya yaitu pengembangan kurikulum, sarana prasarana, sumber daya manusia (pendidik, siswa, pegawai) dan peran serta masyarakat. Dari usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah ini, merupakan usaha yang sangat luar biasa dengan adanya perencanaan yang sangat matang dalam mengupayakan pengembangan lembaga pendidik.

Page 82: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

77 2. Profesionalitas guru PAI di SMP Negeri 5 Pamboang dicerminkan pada: a. Kemampuan pedagogik, guru bisa diketahui dari latar belakang pendidikan guru yang mempunyai kualifikasi akademik serta latar belakang pendidikan berdasarkan bidang pekerjaannya, kemahiran memahami peserta didik lewat pendekatan secara individu untuk mendapati kesusahan serta persoalan anak didik, kemudian mengklarifikasi anak didik untuk dilaksanakan tindak lanjut, menyusun RPP dan silabus, kemahiran guru dalam menjalankan proses belajar mengajar dengan metode pembelajaran yang relevan danpola pembelajaran yang menarik serta beragam, memakai teknologi dalam pembelajaran selaku media, lalu menilai hasil belajar berupa penilaian berbasis kelas. b. Kemampuan kepribadian, guru bisa diketahui dari penanaman perilaku disiplin guru dalam melaksanakan tugas mengajar ataupun dalam menuruti tata aturan sekolah, sikap guru yang berakhlak mulia, empati, terbuka, berwibawa, bertanggung jawab serta profesional dalam bertindak. c. Kemampuan sosial bisa diketahui dari kemampuan berkomunikasi dengan kepala sekolah berhubunngan dengan penyampaian ide-ide ataupun pendapat mengenai peningkatan sekolah, komunikasi dengan teman sesama guru yakni hubungan kekeluargaan yang bagus dan saling tukar pendapat dalam memperbanyak wawasan dalam mengajar, sedangkan untuk komunikasi dengan orang tua

Page 83: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

78 siswa jarang dilaksanakan kecuali jika siswa mendapati persoalan di sekolah, serta komunikasi dengan masyarakat ialah guru ikut andil aktif dalam aktivitas keagamaan yang terdapat dalam masyarakat sekeliling. d. Kemampuan profesional, kemahiran guru dalam menguasai bidang studi bisa diketahui dari kemahiran guru dalam menguasai jenis materi pembelajaran, mengorganisasikan materi pelajaran supaya pembelajaran bisa dilaksanakan secara efektif serta mengasyikkan serta memakai sumber belajar untuk membantu kebutuhan materi yang diajarkan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini maka, diajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Kepemimpinan Kepala sekolah Kepemimpinan Kepala Sekolah harus berupaya serta berkomitmen atas pengembangan kinerja para personal khusunya para guru ke arah profesionalisme yang diinginkan, yaitu pengembangan kurikulum, sarana prasarana, sumber daya manusia (pendidik, siswa, pegawai) dan peran serta masyarakat. Dari usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah ini, merupakan usaha yang sangat luar biasa dengan adanya perencanaan yang sangat matang dalam mengupayakan pengembangan

Page 84: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

79 2. Profesionalitas Guru PAI Profesionalisme Guru PAI Memiliki Kemampuan pedagogik guru bisa diketahui dari latar belakang pendidikan guru yang mempunyai kualifikasi akademik serta latar belakang pendidikan berdasarkan bidang pekerjaannya, Kemampuan kepribadian guru bisa diketahui dari penanaman perilaku disiplin guru dalam menjalankan kewajiban mengajar, Kemampuan sosial bisa diketahui dari kemahiran berkomunikasi, serta Kemampuan profesional bisa menguasai bidang studi yakni memahami jenis materi pembelajaran.

Page 85: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

80

Al-Qur’an dan terjrmahnya,2016.Jakarta: Magfira Pustaka,Kementrian Agama.

Al-Qur’an dan Terjemahannya, 2009.Sukarta:CV.Al-Hanan.

Alma Buchari, 2009,Guru Profesional, Bandung: Alfabeta. Anwar. Moch Idochi, 2004, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya

Pendidikan, Bandung: Alfabeta. Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Jakarta: PT. Rineka Cipta. Aspul. M, S.pd, 2020, Operator SMP Negeri 5 Pamboang, Wawancara. Danim Sudarwan, 2002, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: CV. Pustaka Setia.

Daradjat Zakiah,1995,Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah,

Jakarta: Ruhama. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988, Kamus Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. E. Mulyasa, 2007, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. Httpi:// massofa,.wordpress.com/2011/02/09/ fungsi-dan-tanggun –jawab-

kepala-sekoalah/diakses pada hari minggu 27/10/12, pukul 11:15 WIB.

Hamzah B. Uno, 2007, Profesi pendidikan, Jakarta: Bumi aksara.

Hj. Israwati, S.pd, 2020, Guru PAI SMP Negeri 5 Pamboang, Wawancara.

Hamalik Oemar, 2004, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: Bumi Aksara.

Imron ali, 1993, Pembinaan guru di Indonesia, Jakarta: Pustaka Jaya. Kementrian Agama RI, Terjemahan Alquran al-karim ( solo, PT. Tiga

Serangkai Pustaka Mandiri 2014)

DAFTAR PUSTAKA

Page 86: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

81 Kanudin Didin dan Imam machali, 2016, Manajemen Pendidikan Jogjaarta: Ar-Ruzz Media.

Kunandar, 2008, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persadahlm.

, Guru Profesional Implementasi Kurikulu

Mufidah Nur, 2008, Supervisi Pendidikan, Jember: Center for Society Studies. Muslich Mansur, 2009, Bagaimana Menulis Skripsi Jakarta :Bumi Aksara. Notoatmodjo Soekidjo, 1998, Pengembangan Sumber Daya Manusia,

Jakarta: Rineka Cipta. Subroto B.Surya, 1984, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan Di

Sekolah, Jakarta: Bina Aksara. Sulistyorini, 2009, Manajemen Pendidikan Islam, Yogyakarta: Teras. Swasto Bambang, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Malang:

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Saharuddin, S. Sos. 2020, Kepala SekolahSMP Negeri 5 Pamboang,

wawancara . Uno Hamzah B, 2007, Profesi pendidikan, Jakarta: Bumi aksara. Uno Hamzah B, 2008, Profesi Kependidikan, Jakart: Bumi Aksara. Usman. Muh. Uzer, 2008 Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya. Wahjosumidjo, 2005, Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja

Grafindo Persada. Wohjosumidjo, 2013, Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Page 87: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

82 LAMPIRAN A. Intrumen Wawancara Dengan Kepala Sekolah 1. Apa saja upaya kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI di SMP ini ? 2. Bagaimna peningkatkan profesionalisme guru PAI di SMP ini ? 3. Teknik apa saja yang bapak lakukan dalam melaksanakan peningkatan profesionalisme guru PAI di SMP ini ? 4. Menurut bapak, seberapa besar antusias guru PAI, itu dalam meningkatkan profesionalismenya ? 5. Bagaimna cara bapak dalam mengelola program program yang sudah di buat, sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien ? 6. Bagaiman proses evaluasi yang bapak lakukan dalam meningkatkan guru PAI di SMP ini ? B. Instrumen Wawancara Guru PAI 1. Apa saja upaya Kepala Sekolah dalam meningkatkan Profesionalisme guru di SMP ini ? 2. Bagaimana Peningkatkan Profesionalisme guru PAI di SMP ini ? 3. Teknik apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan peningkatan profesionalisme guru di SMP ini? 4. Terkait dengan peningkatan profesionalisme guru, apa saja usaha yang Ibu lakukan sebagai guru PAI di SMP ini ?

Page 88: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

83 5. Bagaimana cara Kepala Sekolah dalam mengelola program yang sudah dibuat, sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien? 6. Bagaimana proses evaluasi yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan profesionalisme gurudi SMP ini?

Page 89: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

84 DOKUMENTASI WAWANCARA Gambar : Depan SMP Negeri 5 Pamboang Gambar : Gambar depan kelas SMP Negeri 5 Paboang

Page 90: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

85 Gambar : Ruang Guru SMP Negeri 5 Pamboang Gambar : Ruang komputer SMP Negeri 5 Pamboabg

Page 91: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

86 Gambar : Lapangan Olahraga SMP Negeri 5 Pamboang Gambar : Musallah SMP Negeri 5 Pamboang

Page 92: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

87 Gambar : Laboratorium SMP Negeri 5 Pamboang Gambar : Gudang SMP Negeri 5 Pamboang

Page 93: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

88 Gambar : Ruanga Perpustakaan SMP Negeri 5 Pamboang Gambar : Wawancara Bersama Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Pamboang

Page 94: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

89 Gambar : Wawancara Bersama Guru PAI SMP Negeri 5 Pamboang Gambar : Wawancara Bersama Operator SMP Negeri 5 Pamboang

Page 95: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

90 Gambar : Poto Bersama guru SMP Negeri 5 Pamboang

Page 96: EPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

91 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Supriadi. Lahir di Majene, 15 November 1995. Putra dari kedua pasangan jasman dan yesa. Pendidikan Peneliti mulai pendidikan tahun 2001 di MI- Alfatah siiyang dan selesai pada tahun 2007. Pada tahun yang sama mendaftar sebagai siswa di SMP Negeri 3 Sendana dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2010. Pada tahun yang sama melanjutkan ke SMK Negeri 4 Majene dan selesai pada tahun 2013. Kemudia pada tahun 2014 melanjutka pendidikan jenjang Strata 1 ( S1 ) pada program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.