entah.docx

1
“Hiks…hiks…” rintihan tangis gadis kecil itu menggema seantero taman takkala dipungutnya puing-puing boneka kesayangannya itu. Ditatapnya tajam kedua orang gadis kembar didepanya itu . “Gomen Yu-chan , andai saja kamu meminjamkan boneka mu itu pada kami, pasti sekarang boneka itu masih baik-baik saja.” Ujar salah satu gadis kembar itu lalu berlari pergi. “Yuchan! Kamu kenapa menangis? Pasti ini ulah si kembar lagi.” Ujar bocah laki-laki seraya berlari menghampirinya. “Onechan…hiks…boneka ku …hiks” tangisnya semakin menjadi-jadi. “Sudah cup-cup berhenti, onechan disini..” peluk bocah itu menenangkan adiknya. “Ren-chan , kenapa kamu tidak menolongku menghadapi si kembar itu?” ujar gadis itu pada bocah lelaki yang terlihat sedang asyik memainkan motor-motorannya. “Aku kan seorang laki-laki, mana mungkin aku ikut campur dengan urusan anak perempuan” jawab bocah laki-laki itu polos sambil terus memainkan dengan mainannya. “Ayo Yuchan kita pulang, papa dan mama sudah menunggu kita” ujar Sae

Upload: yhuiii

Post on 07-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: entah.docx

“Hiks…hiks…” rintihan tangis gadis kecil itu menggema seantero taman takkala dipungutnya puing-puing boneka kesayangannya itu. Ditatapnya tajam kedua orang gadis kembar didepanya itu .

“Gomen Yu-chan , andai saja kamu meminjamkan boneka mu itu pada kami, pasti sekarang boneka itu masih baik-baik saja.” Ujar salah satu gadis kembar itu lalu berlari pergi.

“Yuchan! Kamu kenapa menangis? Pasti ini ulah si kembar lagi.” Ujar bocah laki-laki seraya berlari menghampirinya.

“Onechan…hiks…boneka ku …hiks” tangisnya semakin menjadi-jadi.

“Sudah cup-cup berhenti, onechan disini..” peluk bocah itu menenangkan adiknya.

“Ren-chan , kenapa kamu tidak menolongku menghadapi si kembar itu?” ujar gadis itu pada bocah lelaki yang terlihat sedang asyik memainkan motor-motorannya.

“Aku kan seorang laki-laki, mana mungkin aku ikut campur dengan urusan anak perempuan” jawab bocah laki-laki itu polos sambil terus memainkan dengan mainannya.

“Ayo Yuchan kita pulang, papa dan mama sudah menunggu kita” ujar Sae