endofit

5
BAB V PEMBAHASAN Mikroba endofit adalah mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman pada periode tertentu dan mampu hidup dengan membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya. Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung beberapa mikroba endofit yang mampu menghasilkan senyawa biologi atau metabolit sekunder yang diduga sebagai akibat koevolusi atau transfer genetik (genetic recombination) dari tanaman inangnya ke dalam mikroba endofit.. Mikroba endofit ada yang berada didalam (jaringan) dan diluar (permukaan jaringan). Faktor-faktor yang mempengaruhi mikroba endofit berada didalam jaringan diantaranya lingkungan, suhu, kerusakan tanaman dan sifat tanaman itu sendiri. Mikroorganisme endofit memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai sumber zat kimia bahan alam yang memiliki khasiat farmakologis maupun mengobati penyakit-penyakit akibat infeksi. Tujuan melakukan isolasi mikroba endofit terutama untuk mendapatkan produk metabolit sekunder yang aktif secara biologis. Apabila endofit yang diisolasi dari suatu tanaman obat dapat menghasilkan metabolit sekunder sama dengan tanaman aslinya atau bahkan dalam

Upload: dewi-tita

Post on 24-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: endofit

BAB V

PEMBAHASAN

Mikroba endofit adalah mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman

pada periode tertentu dan mampu hidup dengan membentuk koloni dalam jaringan

tanaman tanpa membahayakan inangnya. Setiap tanaman tingkat tinggi dapat

mengandung beberapa mikroba endofit yang mampu menghasilkan senyawa

biologi atau metabolit sekunder yang diduga sebagai akibat koevolusi atau

transfer genetik (genetic recombination) dari tanaman inangnya ke dalam mikroba

endofit..

Mikroba endofit ada yang berada didalam (jaringan) dan diluar (permukaan

jaringan). Faktor-faktor yang mempengaruhi mikroba endofit berada didalam

jaringan diantaranya lingkungan, suhu, kerusakan tanaman dan sifat tanaman itu

sendiri. Mikroorganisme endofit memiliki potensi yang besar untuk digunakan

sebagai sumber zat kimia bahan alam yang memiliki khasiat farmakologis

maupun mengobati penyakit-penyakit akibat infeksi.

Tujuan melakukan isolasi mikroba endofit terutama untuk mendapatkan

produk metabolit sekunder yang aktif secara biologis. Apabila endofit yang

diisolasi dari suatu tanaman obat dapat menghasilkan metabolit sekunder sama

dengan tanaman aslinya atau bahkan dalam jumlah yang lebih tinggi, maka kita

tidak perlu menebang tanaman aslinya untuk diambil sebagai simplisia, yang

kemungkinan besar memerlukan puluhan tahun untuk dapat dipanen.

Sampel tanaman yang digunakan dalam isolasi mikroba endofit ini yaitu

buah mengkudu, daun wijayakusuma, daun sirih hitam, daun sirih merah kulit

buah sirsak dan rimpang jahe. Sampel tanaman tersebut kemudian dicuci dengan

air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang terdapat pada sampel.

Penambahan alkohol pertama berguna sebagai surfaktan untuk melarutkan zat-zat

yang bersifat hidrofobik pada permukaan daun. Penambahan natrium hipoklorit

(NaOCl) untuk mengkerutkan sel agar endofit yang terdapat didalam sel dapat

mudah keluar. Penambahan alkohol kedua berguna untuk menghilangkan sisa

natrium hipoklorit dan lemak. Digunakan alkohol karena alkohol bersifat tidak

Page 2: endofit

toksik bagi manusia. Sampel direndam dalam alkohol selama 30 detik, hal ini

dilakukan karena alkohol yang digunakan diharapkan membersihkan kotoran-

kotoran yang terdapat pada permukaan sampel. Bila terlalu lama maka alkohol

dikhawatirkan dapat merusak mikroba endofit yang terdapat didalam tanaman.

Direndam NaOCl selama 2 menit karena NaOCl membutuhkan waktu yang lama

untuk membersihkan permukaan tanaman yaitu dengan waktu maksimal 30 menit.

Medium yang digunakan untuk isolasi mikroba endofit yaitu medium PDA

dan NA….(lihat sterilisasi)

Waktu yang digunakan untuk inkubasi yaitu bakteri 5x24 pada suhu …

(lihat sterilitas) jam dimana merupakan waku yang optimum untuk pertumbuhan

bakteri. Jamur diinkubasi 14x24 jam

Hasil pengamatan isolasi mikroba endofit sampel buah mengkudu (Morinda

citrifolia L) dengan medium NA maupun PDA terlihat tidak ada koloni mikroba

yang tumbuh dan terdapat kontaminan. Tidak adanya mikroba yang tumbuh dapat

disebabkan terjadi kesalahan pada perendaman tanaman, dimana terlalu lama

direndam dalam alkohol maupun NaOCl sehingga jaringan pada tanaman mati.

Kontaminan yang tumbuh dapat berasal dari luar maupun dari dalam tanaman itu

sendiri. Kontaminan yang tumbuh didalam medium NA berwarna putih

sedangkan pada medium PDA kontaminan yang tumbuh berwarna putih

kekuningan. Mengkudu terdapat endofit di daun dan dibatang. Dalam mengkudu

terdapat endofit Geomyces pannorum.

Hasil pengamatan isolasi mikroba endofit sampel daun sirih merah (Piper

crocatum) dengan medium NA terlihat koloni jamur yang tumbuh beruas-ruas dan

berwarna putih. Hal ini disebabkan saat proses pengerjaan yang tidak aseptis.

Pada medium PDA terlihat disalah satu sampel terdapat hifa yang berwarna putih.

Hasil pengamatan isolasi mikroba endofit sampel kulit buah sirsak (Annona

muricata L) dengan medium NA terlihat koloni yang tumbuh berwarna putih

disekitar sampel. Pada medium PDA koloni jamur terlihat menyebar diseluruh

permukaan medium.

Hasil pengamatan isolasi mikroba endofit sampel rimpang jahe (Zingiber

officinalle) dengan medium NA terlihat koloni yang tumbuh disekitar sampel

Page 3: endofit

berwarna kuning dan putih. Mikroba endofit yang terdapat pada rimpang jahe

yaitu famili Crytosporiosis dan Pyrenomycetes. Pada medium PDA terlihat

koloni jamur yang berwarna kuning disekitar sampel, selain itu juga terdapat

koloni yang berwarna coklat, hitam dan putih.

Hasil pengamatan isolasi mikroba endofit sampel daun sirih hitam (Piper

betle var. nigra) dengan medium NA terlihat koloni yang tumbuh berwarna putih

dan terdapat kontaminan yang berwarna putih berbentuk bulat-bulat kecil. Pada

medium PDA terlihat terdapat hifa dan koloni yang berwarna putih.

Hasil pengamatan isolasi mikroba endofit sampel daun wijayakusuma

(Epiphyllum oxypetalum) dengan medium NA terlihat koloni yang tumbuh

berwarna putih disekitar sampel dan terdapat kontaminan yang berwarna jingga.

Pada medium PDA terdapat koloni yang berwarna coklat.

Tahap selanjutnya yaitu proses pemurnian. Pemurnian ini bertujuan untuk

memisahkan koloni endofit dengan morfologi berbeda untuk dijadikan isolate

tersendiri. Pada sampel buah mengkudu terlihat belum murni dimana terdapat

koloni yang berwarna putih dan kuning yang berbentuk bulat-bulat kecil. Sampel

daun sirih merah goresan terlalu lebar sehingga tidak terlihat koloni yang

terbentuk dan hifa tumbuh ke arah atas. Sampel kulit buah sirsak koloni yang

terbentuk tidak terlihat karena goresan yang terlalu lebar sehingga menyebar

diseluruh permukaan. Sampel rimpang jahe terlihat koloni jamur yang tumbuh

menyebar diseluruh permukaan. Sampel daun sirih hitam terlihat belum murni

dimana terdapat kontaminan di dalam medium dan koloni yang tumbuh berwarna

putih. Sampel daun wijayakusuma terlihat koloni yang tumbuh tidak seluruhnya

menutupin medium dan hifa tumbuh kearah samping.

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Melakukan uji lanjutan tentang spesifikasi jenis antimikroba yang

terdapat dalam

metabolit jamur endofit dari daun sirih.

Page 4: endofit

2. Melakukan karakterisasi dari interaksi mikroba endofit dengan inang