emosional psikologi

9
BAB II PENDAHULUAN A. Dasar-dasar pokok dari Emosi Tindakan manusia dipengaruhi oleh dorongan dan tekanan-tekanan emosional maupun oleh hasil berpikir dan pertimbangan yang objektif. Ada tiga dasar pokok dari emosi yaitu: 1. Aspek pengalaman batiniah. 2. Aspek tingkah laku yang nampak. 3. Perubahan-perubahan fisiologis secara internal. Istilah emosi kurang lebih dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang muncul dari organisme manusia. Emosi adalah suatu pengalaman yang sadar yang mempengaruhi kegiatan jasmani, yang mengahasilkan pengindraan organis, kinestis, dan ekspresi yang menampak, serta dorongan dan suasana perasaan kuat. Pada hakikatnya, suatu emosi adalah suatu pengalaman yang sadar, kompleks dan meliputi unsur perasaan, yang mengikuti keadaan fisiologis dan mental yang muncul serta penyesuaian batiniah, dan mengekspresikan dirinya dalam tingkah laku yang menampak. Emosi tidak sama dengan dorongan atau keinginan, atau kehendak atau pun motif. Tetapi terdapat suatu

Upload: arvin-saptyan

Post on 28-May-2015

89 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Emosional psikologi

BAB II

PENDAHULUAN

A. Dasar-dasar pokok dari Emosi

Tindakan manusia dipengaruhi oleh dorongan dan tekanan-tekanan

emosional maupun oleh hasil berpikir dan pertimbangan yang objektif.

Ada tiga dasar pokok dari emosi yaitu:

1. Aspek pengalaman batiniah.

2. Aspek tingkah laku yang nampak.

3. Perubahan-perubahan fisiologis secara internal.

Istilah emosi kurang lebih dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang

muncul dari organisme manusia. Emosi adalah suatu pengalaman yang sadar yang

mempengaruhi kegiatan jasmani, yang mengahasilkan pengindraan organis,

kinestis, dan ekspresi yang menampak, serta dorongan dan suasana perasaan kuat.

Pada hakikatnya, suatu emosi adalah suatu pengalaman yang sadar,

kompleks dan meliputi unsur perasaan, yang mengikuti keadaan fisiologis dan

mental yang muncul serta penyesuaian batiniah, dan mengekspresikan dirinya

dalam tingkah laku yang menampak.

Emosi tidak sama dengan dorongan atau keinginan, atau kehendak atau pun

motif. Tetapi terdapat suatu hubungan sebab akibat antara emosi dan hal tersebut.

Fungsi suatu emosi meliputi perubahan fisiologis. Tingkah laku yang menampak,

perasaan-perasaan dari tekanan-tekanan. Beberapa perasaan sudah dialami sejak

masa awal bayi. Karena anak mereaksi secara emosional, anak tersebut

memperoleh beberapa pengertian tentang tingkah laku orang lain mengenai

dirinya. Sebelum ia dapat mengalami suatu reaksi emosional, mula-mula ia harus

sudah mengembangkan kemampuan untuk mengenal suatu perangsang sebagai

penyebab timbulnya emosi.

Apabila otak yang disebut “cortical areas” sudah cukup berkembang, anak

mengkoordinasikan pola-pola tingkah lakunya melalui larangan-larangan,

Page 2: Emosional psikologi

peraturan-peraturan dan kontrol langsung terhadap perbuatan-perbuatannya

dengan proses-proses mentalnya. Karena itu melalui pengalaman-pengalaman di

masa-masa permulaan hidupnya, pola-pola emosi dibentuk atau diubah.1

Dimilikinya suatu kesenangan yang menyeluruh hanya mungkin pada saat

anak-anak dilahirkan atau beberapa saat yang sangat pendek sesudahnya. Reaksi-

reaksi yang berdiferensi sifatnya tidak dapat dilihat sebelum umur dua tahun.

Kesenangan dan duka cita dapat diketahui pada umur dua bulan: rasa marah, ngeri

dan takut menjelang umur tiga bulan. Sesudah itu dan seterusnya sedikitnya

banyak perubahan-perubahan dalam ekspresi emosi terjadi selama tahun-tahun

permulaan masa kanak-kanak.

Kegembiraan diekspresikan oleh gerakan-gerakan badan keseluruhan

sebagai jawaban terhadap kebutuhan jasmani yang dirasakan. Kepuasan-kepuasan

emosional tercapai melalui gerakan-gerakan duduk, bersandar atau menekan-

nekankan badan, beristirahat, menggeliat, dan permulaan suatu senyum. Tingkah

laku emosional berkembang sebagai akibat interaksi yang konstan antara

perubahan-perubahan organis dan pembiasaan serta belajar. Ketetapan pola

tingkah laku emosional berhubungan dengan suksesnya usaha mencapai tujuan,

kepuasan atau kekurangan ketegangan, dan bukan karena faktor tingkah laku yang

dibawa sejak lahir yang tidak bisa diubah.

B. Berbagai Reaksi Emosional

Reaksi emosi merupakan gejala jiwa yang kompleks, yang mempunyai

bentuk dan variasi yang bermacam-macam. Diantara reaksi emosional itu ialah:

1. Terkejut, ialah suatu reaksi yang tterjadi tiba-tiba karena hal-hal yang tidak

tersangka sebelumnya.

2. Sedih, ialah kekosongan jiwa merasa kehilangan sesautu yang dihargai.

3. Gembira ialah rasa positif terhadap suatu yang dihadapi.

4. Takut, ialah perasaan lemah atau tidak berani menghadapi suatu keadaan.

1 Dr. Wayah Ardhana, Pokok-pokok Ilmu Jiwa Umum, Usaha Nasional, Surabaya, 1985, hal.149.

Page 3: Emosional psikologi

5. Gelisah, ialah semacam takut, tetapi dalam taraf yang ringan. Kegelisahan

merupakan suasana jiwa berhubungan dengan sesuatu yang belum diketahui

kepastiannya, ketidak-tentuan mengenai suatu hak, ketidak-tegasan dan

sebagainya.

6. Khawatir, ialah merasa tidak berdaya, sesuatu dipandang lebih kuasa dan

disertai perasaan terancam.

7. Marah, ialah reaksi terhadap suatu rintangan yang menyebabkan gagalnya

suatu usaha.

8. Heran, ialah suatu reaksi terhadap suatu objek yang belum pernah dialami.

9. Giris, ialah perasaan yang timbul pada seseorang apabila tidak terdapat lagi

keseimbangan antara dirinya dan lingkungan. Penderita tidak sanggup lagi

menghadapi kehidupan. Perasaan ini mempengaruhi kehidupan penderita.,

oleh karena itu perasaan tersebut dapat timbul setiap saat.

C. Pengaruh Perasaan (Emosi) terhadap Individu

Emosi merupakan perkembangan yang sempurna dari suatu pola atau

tingkah laku individu.

1. Pengaruh Emosi terhadap Tingkah Laku

Perasaan takut, marah, kasih sayang, kegembiraan, rasa ingin tahu, dan

cemburu berfungsi sebagai kekuatan-kekuatan pendorong. Mereka mendorong

seorang individu menuju kegiatan kontruktif; mereka berpartisipasi dalam bentuk-

bentuk tingkah laku yang destruktif. Pemilihan kontrol terhadap tingkah laku,

karenanya, menjadi sangat penting selama terjadi pengalaman emosional. Akibat

emosi terhadap tingkah laku individu berbeda-beda karena umur dan tingkat

perkembangan.

Biasanya individu mengalami situasi-situasi yang memaksa mereka

mencapai kematangan emosional sebelum mereka mencapai kedewasaan. Ada

juga beberapa orang yang tidak pernah mencapai sikap emosionsl yang matang

dalam satu atau lebih hubungan-hubungan antar pribadi.

Page 4: Emosional psikologi

Individu yang bertumbuhkembang pola hidupnya memuaskan, yang

dorongan-dorongan keinginannya mendapatkan pemuasan, dan yang minat dan

kebutuhannya memperoleh kepuasan, cenderung untuk menikmati hidup dan

menunjukkan kematangan emosional. Sebaliknya, jika dorongan-dorongan,

keinginan-keinginan, minatnya dan kebutuhannya mengalami frustasi, tingkah

laku emosionalnya ditunjukkannya dalam pola-pola penyesuaian yang jelek.

2. Pengaruh Emosi pada keadaan Jasmani

Emosi memberikan pengaruh besar pada pencernaan dan proses jasmani

yang lainnya. Ketakutan yang berlebih-lebihan, kemarahan yang kuat dan

kebimbangan yang dalam, dapat menimbulkan akibat-akibat yang merugikan

kesehatan. Kelenjar-kelenjar pencernaan dalam mulut, dalam perut, dan dalam

seluruh saluran pencernaan dipengaruhi oleh gangguan emosional. Biasanya

suasana emosi yang tenang dan menggembirakan akan menjadikan kelenjar

pencernaan berfungsi dengan sebaik-baiknya.

3. Pengaruh Emosi (perasaan) pada fungsi-funsgsi lain

Biasanya gangguan bicara seperti gagap itu disebabkan gangguan emosi.

Keadaan seperti ini sering terjadi pada masa-masa remaja. Pengaruh emosi marah

merupakan sumber dari kesulitan bicara dan kelainan-kelainan jasmaniah yang

lain. Bila individu dibebaskan dari gangguan emosi, bicara relatif normal, tetapi

apabila seorang individu dalam keadaan emosi, maka akan menunjukkan

penyimpangan cara berbicara.

D. Afek dan Stemming

1. Afek (affectus) = (keadaan berpenyakit)

Afek ialah gejala yang berlangsung diluar keadaan normal. Bila perasaan-

perasaan tertentu menimbulkan suatu ketegangan dalam kejiwaan, berarti

perasaan tertentu menguasai seluruh hidup, dan berlangsunglah apa yang disebut

afek. Contohnya, mengepalkan tangan sewaktu marah. Tetapi afek tidak

berlangsung lama, kadang-kadang oleh suatu sebab saja dan sekonyong-konyong

hilang.

Page 5: Emosional psikologi

Kesimpulannya: afek ialah rasa ketegangan yang hebat yang timbul dengan

sekonyong-konyong dalam waktu singkat, tidak disadari dan disertai dengan

gejala-gejala jasmaniah yang hebat pula.

2. Stemming (suasana hati)

Stemming ialah suasana jiwa yang berlangsung lama. Stemming ada yang

merupakan perasaan suka atau senang, dan ada yang merupakan perasaan duka

atau tidak senang. Suasana hati yang demikian kadang-kadang disebabkan oleh

hal-hal yang terletak di bawah sadar dan kadang-kadang berhubungan dengan

keadaan jasmani.

Kesimpulannya: stemming ialah suasana hati yang berlangsung agak lama.

Orang merasa senang atau susah, tanpa tahu apa sebabnya. Hal ini berlangsung

lebih tenang.

E. Simpati dan Empati

Kedua jenis perasaan ini berhubungan dengan perasaan seseorang dalam

hubungan dengan orang lain. Simpati (Sympathy), pengertian yang sederhana

adalah perasaan terhadap orang lain. Perasaan yang bagaimana, simpati ialah

kecenderungan untuk ikut merasakan serta merasakan segala sesuatu yang sedang

dirasakan orang lain. Disini ada suituasi: Feeling with another person.

Simpati dapat timbul karena persamaan cita-cita, mungkin karena penderitaan

yang sama, dan sebagainya. Gejala yang berlawanan dengan simpati ialah antipati

(antipathy). Gejala perasaan ini ketidakpuasan terhadap orang lain.

Ketidaksenangan ini dapat berwujud suatu kebencian.

Empati ialah suatu kecenderungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang

lain andaikata dia dalam situasi tersebut. Di sini ada situasi: Feeling into a person

or thing. Contoh: kita mengikuti pertandingan sepak bola yang pada waktu itu

kesebelasan dari sekolah kita bertanding. Setelah pertandingan berlangsung lama,

kedua pihak masih dapat mempertahankan gawangnya masing-masing.

Kedudukan tetap kosong-kosong. Makin lama makin seru. Kedua pihak silih

berganti saling menyerang dan saling bertahan. Suasana tersebut menimbulkan

Page 6: Emosional psikologi

emosi di kalangan penonton. Saat-saat pemain membawa bola ke arah gawang

lawan, suasana menjadi riuh diantara kita ada yang bergerak. Gerakan semacam

ini didorong oleh suatu emosi yang disebut empati.