eksperimen 1
DESCRIPTION
model pembelajaranTRANSCRIPT
-
69
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN PENERAPAN METODE EKSPERIMEN
PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V
SD NEGERI 02 BERMANI ILIR
Meilinda
Guru SD Negeri 02 Bermani Ilir Kepahiang
Abstrak: Masalah hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Bermani Ilir
Kepahiang masih rendah. Masalah tersebut diatasi pada penelitian ini dengan
menggunakan pembelajaran metode eksperimen. Penelitian dilaksanakan dengan
metode PTK menggunakan empat tahap kegiatan, yaitu merencanakan, melakukan
tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses
pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dari pra siklus dengan nilai rata-rata 5,4
meningkat 6,5 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 7,1 pada siklus ke II.
Kata kunci: metode eksperimen, hasil belajar siswa.
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu
proses atau aktivitas yang bertujuan agar
tingkah laku manusia mengalami pen-
didikan tersebut terjadi perubahan
(Soeitoe, 1973). Di lain pihak, pendidikan
merupakan salah satu aspek pembangunan
yang perlu di kembangkan secara terus
menerus, sehubungan dengan itu
pemerintah terus berupaya meningkatkan
kualitas dan kuantitas komponen yang
mempengaruhi proses pembelajaran (guru,
siswa, metode, media dan hal yang
menunjang lainnya). Menurut Roestiyah
(1979), belajar adalah proses untuk
memperoleh modifikasi dalam penge-
tahuan, keterampilan, dan tingkah laku.
Dewasa ini, banyak anggapan bahwa
mutu pendidikan di Indonesia tergolong
rendah, hal ini dikarenakan kurangnya
minat siswa dalam belajar. Pada umumnya
hampir setiap Sekolah Dasar dalam proses
kegiatan pembelajarannya guru masih
menerapkan konsep tradisional yaitu hanya
menggunakan metode ceramah ketika
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini
dapat menyebabkan siswa menjadi bosan,
malas belajar, sibuk sendiri tanpa
memperhatikan pelajaran yang sedang
diajarkan, sehingga tujuan pembelajaran
yang di inginkan tidak berjalan dengan
baik. Pada kegiatan pembelajaran guru
berperan sebagai penentu keberhasilan
siswa. Sehubungan dengan hal tersebut
salah satu cara yang paling tepat adalah
dengan menciptakan interaksi, siswa dan
guru dalam lingkungan pembelajaran yang
kondusif sehingga siswa menjadi aktif
Menurut Piaget (1868), pengajaran
yang tidak disesuaikan dengan tahap
perkembangan kognitif anak, tidak hanya
menyebabkan anak mengalami kesulitan
belajar, tetapi juga menghambat per-
kembangan kognitif anak tersebut dan
anak SD berada pada tahap oprasional
konkrit, dimana penalaran anak terbatas
melalui peristiwa atau pengalaman yang
dirasakan dan dilihat serta diraba, guru
dalam melaksanakan tugasnya, harus
mampu meningkatkan mutu pendidikan
dengan cara menciptakan situasi belajar
yang menarik dan menyenangkan serta
menantang sehingga dapat meningkatkan
perhatian siswa terhadap perkembangan
siswa.
Mengingat pentingnya meningkatkan
hasil belajar siswa, maka penulis merasa
perlu melakukan beberapa upaya dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA antara lain dengan
menerapkan metode eksperimen karena
metode eksperimen merupakan salah satu
metode yang tepat dalam menyampaikan
dan memudahkan siswa dalam memahami
konsep-konsep IPA dari yang bersifat
abstrak ke yang bersifat konkret.
-
70, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012
Metode adalah cara yang di dalam
fungsi merupakan alat untuk mencapai
tujuan. Ini berlaku baik bagi guru (metode
mengajar), maupun bagi murid (metode
belajar). Semakin baik metode yang di
pakai semakin efektif mencapai tujuan.
Dengan memiliki pemahaman secara
umum tentang sifat suatu metode, baik
tentang keunggulan maupun pemahaman
seseorang akan lebih baik menetapkan
metode yang paling mendukung untuk
situasi dan kondisi KBM yang di hadapi.
Menurut Arindawati dan Huda
(2004), metode eksperimen adalah cara
penyajian pelajaran di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami
dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari. Pada proses belajar mengajar
dengan metode eksperimen ini siswa diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,
mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan, dan menarik kesimpulan
tentang suatu obyek, keadaan, atau proses
sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut
untuk mengalami sendiri, mencari suatu
kebenaran atau mencoba mencari data baru
yang diperlukannya, mengolah sendiri,
membuktikan suatu hukum atau dalil, dan
menarik kesimpulan atas proses yang
dialaminya. Melalui metode ini siswa
dilibatkan secara total. Metode eksperimen
juga diartikan sebagai cara belajar yang
melibatkan peserta didik dalam mengalami
dan membuktikan sendiri proses dan hasil
percobaan, jadi eksperimen adalah
percobaan tentang sesuatu dan siswa
melakukan pekerjaan dan mencoba
sendiri-sendiri, selain itu metode
eksperimen memberi kesempatan siswa
untuk mencobakan proses sesuatu. Adapun
tujuan dari metode eksperimen ialah; 1)
agar peserta didik dapat menyimpulkan
fakta-fakta, informasi atau data yang
diperoleh, 2) melatih peserta didik dalam
merancang, empersiapkan, melaksanakan
dan melaporkan percobaan.
Beberapa kelebihan yang dimiliki
oleh metode eksperimen yaitu; a) membuat
peserta didik percaya pada kebenaran
kesimpulan percobaan sendiri, b) peserta
didik aktif terlihat mengumpulkan data,
informasi atau daya yang diperlukan, c)
dapat menggunakan dan melaksanakan
prosedur ilmiah dan berfikir ilmiah, d)
memperkaya pengalaman dan
melaksanakan hal-hal yang bersifat
objektif dan realistis, e) hasil belajar
menjadi kepemilikan peserta didik
bertahan lama. Selain memiliki kelebihan
metode eksperimen memiliki kelemahan,
yaitu; 1) memerlukan peralatan percobaan
yang cukup komplit, 2) dapat menghambat
laju pembelajaran dalam penelitian yang
memerlukan waktu yang lama, 3)
menimbulkan kesulitan baik bagi guru dan
siswa apabila berpengaaman dalam
penelitian. Walau metode eksperimen
mempunyai beberapa kelemahan namun
metode ini di anggap baik, apabila
dilakukan dengan pertimbangan yang
matang dan dilaksanakan secara efektif.
Berdasarkan pengamatan pada saat
guru melakukan pembelajaran dengan
metode ceramah dan penugasan, terlihat
bahwa siswa mengalami kesulitan untuk
memahami konsep-konsep, siswa menjadi
kurang aktif dalam pembelajaran IPA
sehingga hasil belajar siswa kurang
memuaskan. Selain itu aktivitas siswa
tidak optimal. Hal ini terlihat karena anak
kurang perhatian terhadap pelajaran,
kurangnya rasa antusias untuk belajar,
tidak termotivasi dan kurang aktif selama
proses pembelajaran berlangsung. Siswa
hanya mendengarkan, melihat demonstrasi
guru, mencatat penjelasan guru dan
menjawab latihan soal. Siswa tidak
diberikan kesempatan untuk ikut aktif
selama proses pembelajaran berlangsung.
Adanya permasalahan tersebut maka
diperlukan suatu tindakan yang mampu
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Hal yang dapat dilakukan oleh guru ialah
menerapkan metode pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas
agar perkembangan kognitif siswa berjalan
dengan baik dan hasil belajar juga dapat
ditingkatkan. Peneliti menggunakan
metode eksperimen karena metode ini
memiliki beberapa kelebihan yang di
dalamnya dapat membuat peserta didik
aktif dalam pembelajaran, sehingga
diharapkan dengan penerapan metode
eksperimen dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
-
Meilinda, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Eksperimen, 71
Menurut Kartikasari (2011) kegiatan
eksperimen merupakan kegiatan ilmiah
yang dalam menemukan konsep yang
dilakukan melalui percobaan dan
penelitian ilmiah. Metode eksperimen
memberi kesempatan siswa untuk
mengamati sendiri, mengikuti suatu
proses, mengamati suatu obyek, keadaan
atau proses sesuatu. Dengan begitu, siswa
dituntut untuk mengalami sendiri, mencari
suatu kebenaran, mencoba mencari data
baru, mengolah sendiri, membuktikan
suatu hukum atau dalil dan menarik
kesimpulan atas proses yang dialaminya.
Proses penemuan konsep yang melibatkan
keterampilan-keterampilan yang mendasar
melalui percobaan ilmiah dapat
dilaksanakan dan ditingkatkan melalui
kegiatan laboratorium maupun di alam
terbuka.
Berdasarkan uraian diatas peneliti
melakukan penelitian dengan meng-
gunakan metode eksperimen dalam mata
pelajaran IPA. Penelitian tersebut berjudul
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Eksperimen
Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SD
Negeri 02 Bermani Ilir.
METODE
Metode dalam penelitian ini adalah
PTK (Penelitian Tindakan Kelas).
Penelitian ini dilakukan untuk menguji
efektifitas metode eksperimen dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada
pada pembelajaran IPA di Kelas V SD
Negeri 02 Bermani Ilir. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02
Bermani Ilir pada siswa kelas V. Dalam
penelitian diharapkan terjadi peningkatan
hasil belajar. Di samping itu juga
diusahakan agar ada peningkatan motivasi
belajar, keaktifan belajar, keberanian siswa
dalam mengajukan pertanyaan dan
mengungkapkan pendapatnya pada waktu
diskusi kelas. Penelitian dilaksanakan
dengan menggunakan empat tahap
kegiatan, yaitu merencanakan, melakukan
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Langkah-langkah yang ditempuh sebagai
berikut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pra Siklus
Pada kegiatan pra siklus proses pembelajaran dilaksanakan seperti biasanya, yaitu dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Sehingga pengembangan materi konsep-konsep IPA hanya bersifat abstrak. Proses pembelajaran inilah yang membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, siswa lebih senang
berbicara dan bermain dengan teman
sebangkunya dari pada mendengarkan
penjelasan dari guru sehingga tujuan
pembelajaran tidak tercapai.
Adapun hasil atau nilai prestasi
pelajaran sebelum menerapkan metode
eksperimen, dapat dilihat dari Tabel 1.
-
72, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012
Tabel 1. Daftar Nilai Hasil belajar siswa pada pra siklus Kelas V SD Negeri 02 Bermani Ilir
No Nama Siswa Nilai
1 A 6
2 B 5
3 DN 7
4 DS 7
5 Em 6
6 Ed 5
7 Er 4
8 F 4
9 Fe 5
10 G 5
11 H 6
12 HR 7
13 Ht 5
14 I 4
15 IM 7
16 IY 6
17 K 5
18 L 6
19 Lm 6
20 LG 5
21 M 4
22 MN 7
23 N 4
24 OP 6
25 p 4
26 R 5
27 RC 5
28 Sr 4
29 T 5
30 W 6
Jumlah 163
Rata-rata 5,4
Berdasarkan hasil yang dicapai pada
tindakan pra siklus, dapat dilihat bahwa
keberhasilan siswa sebelum diterapkan
metode eksperimen belum mencapai hasil
yang memuaskan. Nilai rata-rata siswa
pada pra siklus yaitu 5,4 untuk itu peneliti
merasa perlu suatu tindakan perbaikan
melalui siklus-siklus tindakan kelas.
Siklus I
Pada tahap pelaksanaan ini
berpedoman pada apa yang telah
direncanakan peneliti sebagai upaya
peningkatan prestasi belajar siswa. Pada
tahap ini peneliti melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan skenario
pembelajaran yang telah disusun. Pada
akhir siklus I, nilai belajar siswa sudah
mulai meningkat, jika dibandingkan
dengan pembelajaran tanpa penerapan
metode eksperimen. Adapun hasil atau
nilai prestasi pelajaran setelah menerapkan
metode eksperimen pada siklus I, dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Daftar Nilai Hasil belajar siswa pada siklus I Kelas V SD Negeri 02 Bermani Ilir
No Nama Siswa Nilai pra siklus Nilai siklus I
1 A 6 7
2 B 5 5
3 DN 7 6,5
4 DS 7 8
-
Meilinda, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Eksperimen, 73
5 Em 6 8
6 Ed 5 5,5
7 Er 4 6
8 F 4 5
9 Fe 5 6,5
10 G 5 6
11 H 6 6
12 HR 7 9
13 Ht 5 7
14 I 4 7
15 IM 7 6
16 IY 6 7
17 K 5 5,5
18 L 6 7
19 Lm 6 8
20 LG 5 7
21 M 4 6
22 MN 7 8
23 N 4 6
24 OP 6 7
25 p 4 5
26 R 5 5
27 RC 5 6
28 Sr 4 5
29 T 5 6
30 W 6 7
Jumlah 163 190
Jumlah Rata-rata 5,4 6,5
Dari hasil penelitian siklus I dapat
dilihat peningkatan hasil belajar siswa
pada siklus I bila dibandingkan dengan pra
siklus sebelumnya dengan nilai rata-rata
5,4 menjadi 6,5. Dari hasil siklus I, siswa
memiliki antusias dalam mengikuti
eksperimen, rasa ingin tau siswa
meningkat, siswa tidak takut bertanya
tentang hal-hal yang belum dimengerti,
sedangkan hal-hal yang belum dicapai
dalam siklus I adalah hasil belajar siswa
belum memuaskan sehingga peneliti akan
memperbaikai kekurangan yang terjadi
pada siklus I.
Siklus II
Pada tahap pelaksanaan siklus ke II
ini berpedoman dan mengacu pada hasil
penelitian siklus I, adapun hasil dari
penelitian siklus II ini sudah memuaskan
karena semua siswa berperan aktif dalam
kegiatan eksperimen, siswa dapat
mengerjakan soal dengan baik, semua
siswa berperan aktif dalam kegiatan
eksperimen. Hasil belajar siswa pada
siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus, siklus I, siklus II Kelas V SD Negeri 02
Bermani Ilir
No Nama Siswa Nilai
Pra siklus
Nilai
Siklus I
Nilai
Siklus II
1 A 6 7 8
2 B 5 5 6
3 DN 7 6,5 8
4 DS 7 8 10
5 Em 6 8 10
6 Ed 5 5,5 6
7 Er 4 6 -
8 F 4 5 7
9 Fe 5 6,5 7
-
74, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012
10 G 5 6 8
11 H 6 6 7
12 HR 7 9 10
13 Ht 5 7 8
14 I 4 7 8
15 IM 7 6 10
16 IY 6 7 10
17 K 5 5,5 7
18 L 6 7 10
19 Lm 6 8 9
20 LG 5 7 10
21 M 4 6 7
22 MN 7 8 10
23 N 4 6 7
24 OP 6 7 9
25 p 4 5 6
26 R 5 5 -
27 RC 5 6 7
28 Sr 4 5 6
29 T 5 6 7
30 W 6 7 7
Jumlah 163 190 250
Jumlah Rata-rata 5,4 6,5 7,1
Hasil dari belajar siswa dimulai dari
pra siklus, siklus I sampai siklus II sangat
terlihat adanya perbedaan yaitu adanya
peningkatan nilai rata-rata hasil belajar
yaitu pada pra siklus rata-rata (5,4),
kemudian pada siklus I rata-rata (6,5) dan
pada siklus II rata-rata (7,1). Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa
penerapan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
di SD Negeri 02 Bermani Ilir. Metode
eksperimen dapat meningkatkan hasil
belajar siswa karena dalam pelak-
sanaannya siswa dapat mengembangkan
kemampuan berpikir, bekerjasama,
mendapatkan pengalaman langsung untuk
memperoleh fakta dan konsep pada materi
yang dipelajari untuk dapat berbagi
pengetahuan dengan siswa lainnya dalam
rangka memperoleh hasil belajar yang
maksimal.
Penelitian ini didukung oleh
penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Mulyono (2004) yang menyatakan
bahwa metode eksperimen secara
signifikan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Adanya peningkatan nilai
hasil belajar dari pretest sampai postest
(diasumsikan sebagai prestasi belajar
siswa) pada siklus I, siklus II, dan siklus
III menunjukkkan penggunaan metode
eksperimen dalam pembelajaran dapat
meningkatkan prestasi belajar. Penelitian
lainnya ialah penelitian yang dilakukan
oleh Firmadina (2009) yang menyatakan
bahwa hasil penelitian dengan meng-
gunakan metode eksperimen pada mata
pelajaran IPA di kelas VB SDN 19 dapat
meningkatkan kualitas proses pem-
belajaran dan dapat menigkatkan prestasi
belajar siswa.
Eksperimen adalah menguji atau
mencoba dengan melalui penyelidikan.
Pada eksperimen perlu direncanakan,
menentukan alat dan bahan yang
digunakan, objek yang akan diteliti,
faktor-faktor yang perlu diperhatikan,
prosedur kerja, kriteria keberhasilan,
mencatat dan mengolah data, serta
menarik kesimpulan (Sahromi, 1986
dalam Mulyono, 2004). Menurut
Roestiyah (2001), metode eksperimen
adalah salah satu cara mengajar di mana
siswa melakukan suatu percobaan tentang
sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaan, yang
kemudian hasilnya disampaikan di depan
kelas dan dievaluai oleh guru.
Dijelaskan lebih lanjut oleh
Roestiyah (2001) bahwa penggunaan
metode eksperimen mempunyai tujuan
agar siswa mampu mencari dan
-
Meilinda, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Eksperimen, 75
menemukan sendiri berbagai jawaban atas
persoalan-persoalan yang dihadapinya
dengan mengadakan percobaan sendiri.
Juga siswa dapat terlatih dalam cara
berpikir ilmiah. Dengan eksperimen siswa
menemukan bukti kebenaran dari teori atas
sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Berdasarkan Sari (2011) mengatakan
bahwa metode eksperimen yang dapat
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengalami atau melakukan sendiri
suatu pertanyaan atau suatu hipotesis yang
dipelajari, siswa aktif terlibat
mengumpulkan fakta, informasi, atau data
yang diperlukan melalui percobaan yang
dilakukannya. Siswa dapat menggunakan
dan melaksanakan prosedur metode ilmiah
dan berfikir ilmiah sehingga siswa dapat
mengembangkan keterampilan ilmiah
yang dimiliki. Membuat siswa percaya
pada kebenaran kesimpulan percobaanya
sendiri dari pada hanya menerima kata
guru atau buku. Dengan penerapan metode
eksperimen yang siswa tidak hanya
mendapat teori-teori di dalam kelas tetapi
mereka dapat melihat dan mengamati
secara langsung sehingga diharapkan
dapat membantu siswa dalam memahami
materi dan meningkatkan keterampilan
siswa dalam menginterpretasikan data
hasil pengamatan.
Hal ini juga didukung oleh
pernyataan Boediningsih (1995) yang
menyatakan bahwa siswa yang hanya
mendengarkan saja, akan memperoleh
pengetahuan sebesar 20%. Sedangkan jika
siswa melaksanakan eksperimen, mereka
akan melakukan kegiatan melihat,
mendengarkan dan dapat mengungkap
sendiri. Mereka akan memperoleh
pengetahuan 80%. Lebih lanjut dikatakan
dari data tersebut dapat diketahui betapa
besar pengetahuan yang diperoleh siswa
jika melaksanakan kegiatan eksperimen.
PENUTUP
Berdasarkan penelitian tidakan kelas
yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode eksperimen pada
mata pelajaran IPA dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V SDN 02
Bermani Ilir, hal ini dapat di tunjukkan
dari hasil yang diperoleh dari penelitian
dan hasil analisis data yang dapat dilihat
dalam proses pembelajaran dari pra siklus
dengan nilai rata-rata (5,4) meningkat
pada siklus I dengan nilai rata-rata (7,1)
dan siswa lebih tertarik dan termotivasi
dalam proses pembelajaran dan dapat
dengan mudah memahami konsep-konsep
IPA.
DAFTAR RUJUKAN Arindawati, A. dan Huda, H. 2004.
Beberapa Alternatif Pembelajaran
di Sekolah Dasar. Malang: Bayu-
media Publishing.
Boediningsih. 1995. Intensitas
Penggunaan Media IPA di Sekolah
Dasar. Jurnal Kependidikan No. 1
tahun XXV, 1995; Yogyakarta:
IKIP Yogyakarta.
Firmadina. 2009. Penerapan Metode
Eksperimen Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Di Kelas VB SDN 19
Kota Bengkulu. (Online).
(library.unib.ac.id/koleksi/Mailan%
20-FKIP-PGSD-abs-2009.pdf,
diakses tanggal 07 Juli 2012).
Kartikasari, R. 2011. Penerapan
Pendekatan Kontekstual
(Contextual Teaching and
Learning) dengan Metode Eks-
perimen untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Siswa
Kelas VIII C SMP Negeri 14
Surakarta Tahun Pelajaran
2010/2011. Skripsi tidak
diterbitkan. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Mulyono, S. 2004. Penggunaan Metode
Eksperimen Sebagai Upaya Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa Pada Pembelajaran
Reproduksi Tumbuhan Di SMA
Negeri 6 Surakarta. (Online).
(isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/721
-
76, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012
08999_1979-9098.pdf, diakses tang-
gal 07 Juli 2012).
Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Pembe-
lajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sari, YNI. 2011. Penerapan Metode
Eksperimen Pada Materi Pertum-
buhan Dan Perkembangan Guna
Meningkatkan Keterampilan Meng-
interpretasi Data Pada Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 5 Surakarta Tahun
2010/2011. Skripsi tidak diter-
bitkan. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Soeitoe. 1973. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Depdikbud.