eksperimen 1

8
69 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 02 BERMANI ILIR Meilinda Guru SD Negeri 02 Bermani Ilir Kepahiang Abstrak: Masalah hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Bermani Ilir Kepahiang masih rendah. Masalah tersebut diatasi pada penelitian ini dengan menggunakan pembelajaran metode eksperimen. Penelitian dilaksanakan dengan metode PTK menggunakan empat tahap kegiatan, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dari pra siklus dengan nilai rata-rata 5,4 meningkat 6,5 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 7,1 pada siklus ke II. Kata kunci: metode eksperimen, hasil belajar siswa. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses atau aktivitas yang bertujuan agar tingkah laku manusia mengalami pen- didikan tersebut terjadi perubahan (Soeitoe, 1973). Di lain pihak, pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang perlu di kembangkan secara terus menerus, sehubungan dengan itu pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran (guru, siswa, metode, media dan hal yang menunjang lainnya). Menurut Roestiyah (1979), belajar adalah proses untuk memperoleh modifikasi dalam penge- tahuan, keterampilan, dan tingkah laku. Dewasa ini, banyak anggapan bahwa mutu pendidikan di Indonesia tergolong rendah, hal ini dikarenakan kurangnya minat siswa dalam belajar. Pada umumnya hampir setiap Sekolah Dasar dalam proses kegiatan pembelajarannya guru masih menerapkan konsep tradisional yaitu hanya menggunakan metode ceramah ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, malas belajar, sibuk sendiri tanpa memperhatikan pelajaran yang sedang diajarkan, sehingga tujuan pembelajaran yang di inginkan tidak berjalan dengan baik. Pada kegiatan pembelajaran guru berperan sebagai penentu keberhasilan siswa. Sehubungan dengan hal tersebut salah satu cara yang paling tepat adalah dengan menciptakan interaksi, siswa dan guru dalam lingkungan pembelajaran yang kondusif sehingga siswa menjadi aktif Menurut Piaget (1868), pengajaran yang tidak disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif anak, tidak hanya menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar, tetapi juga menghambat per- kembangan kognitif anak tersebut dan anak SD berada pada tahap oprasional konkrit, dimana penalaran anak terbatas melalui peristiwa atau pengalaman yang dirasakan dan dilihat serta diraba, guru dalam melaksanakan tugasnya, harus mampu meningkatkan mutu pendidikan dengan cara menciptakan situasi belajar yang menarik dan menyenangkan serta menantang sehingga dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap perkembangan siswa. Mengingat pentingnya meningkatkan hasil belajar siswa, maka penulis merasa perlu melakukan beberapa upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA antara lain dengan menerapkan metode eksperimen karena metode eksperimen merupakan salah satu metode yang tepat dalam menyampaikan dan memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep IPA dari yang bersifat abstrak ke yang bersifat konkret.

Upload: wulansucitra

Post on 26-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

model pembelajaran

TRANSCRIPT

  • 69

    UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

    DENGAN PENERAPAN METODE EKSPERIMEN

    PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

    SD NEGERI 02 BERMANI ILIR

    Meilinda

    Guru SD Negeri 02 Bermani Ilir Kepahiang

    Abstrak: Masalah hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Bermani Ilir

    Kepahiang masih rendah. Masalah tersebut diatasi pada penelitian ini dengan

    menggunakan pembelajaran metode eksperimen. Penelitian dilaksanakan dengan

    metode PTK menggunakan empat tahap kegiatan, yaitu merencanakan, melakukan

    tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses

    pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA

    dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dari pra siklus dengan nilai rata-rata 5,4

    meningkat 6,5 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 7,1 pada siklus ke II.

    Kata kunci: metode eksperimen, hasil belajar siswa.

    Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu

    proses atau aktivitas yang bertujuan agar

    tingkah laku manusia mengalami pen-

    didikan tersebut terjadi perubahan

    (Soeitoe, 1973). Di lain pihak, pendidikan

    merupakan salah satu aspek pembangunan

    yang perlu di kembangkan secara terus

    menerus, sehubungan dengan itu

    pemerintah terus berupaya meningkatkan

    kualitas dan kuantitas komponen yang

    mempengaruhi proses pembelajaran (guru,

    siswa, metode, media dan hal yang

    menunjang lainnya). Menurut Roestiyah

    (1979), belajar adalah proses untuk

    memperoleh modifikasi dalam penge-

    tahuan, keterampilan, dan tingkah laku.

    Dewasa ini, banyak anggapan bahwa

    mutu pendidikan di Indonesia tergolong

    rendah, hal ini dikarenakan kurangnya

    minat siswa dalam belajar. Pada umumnya

    hampir setiap Sekolah Dasar dalam proses

    kegiatan pembelajarannya guru masih

    menerapkan konsep tradisional yaitu hanya

    menggunakan metode ceramah ketika

    proses pembelajaran berlangsung. Hal ini

    dapat menyebabkan siswa menjadi bosan,

    malas belajar, sibuk sendiri tanpa

    memperhatikan pelajaran yang sedang

    diajarkan, sehingga tujuan pembelajaran

    yang di inginkan tidak berjalan dengan

    baik. Pada kegiatan pembelajaran guru

    berperan sebagai penentu keberhasilan

    siswa. Sehubungan dengan hal tersebut

    salah satu cara yang paling tepat adalah

    dengan menciptakan interaksi, siswa dan

    guru dalam lingkungan pembelajaran yang

    kondusif sehingga siswa menjadi aktif

    Menurut Piaget (1868), pengajaran

    yang tidak disesuaikan dengan tahap

    perkembangan kognitif anak, tidak hanya

    menyebabkan anak mengalami kesulitan

    belajar, tetapi juga menghambat per-

    kembangan kognitif anak tersebut dan

    anak SD berada pada tahap oprasional

    konkrit, dimana penalaran anak terbatas

    melalui peristiwa atau pengalaman yang

    dirasakan dan dilihat serta diraba, guru

    dalam melaksanakan tugasnya, harus

    mampu meningkatkan mutu pendidikan

    dengan cara menciptakan situasi belajar

    yang menarik dan menyenangkan serta

    menantang sehingga dapat meningkatkan

    perhatian siswa terhadap perkembangan

    siswa.

    Mengingat pentingnya meningkatkan

    hasil belajar siswa, maka penulis merasa

    perlu melakukan beberapa upaya dalam

    meningkatkan hasil belajar siswa pada

    mata pelajaran IPA antara lain dengan

    menerapkan metode eksperimen karena

    metode eksperimen merupakan salah satu

    metode yang tepat dalam menyampaikan

    dan memudahkan siswa dalam memahami

    konsep-konsep IPA dari yang bersifat

    abstrak ke yang bersifat konkret.

  • 70, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012

    Metode adalah cara yang di dalam

    fungsi merupakan alat untuk mencapai

    tujuan. Ini berlaku baik bagi guru (metode

    mengajar), maupun bagi murid (metode

    belajar). Semakin baik metode yang di

    pakai semakin efektif mencapai tujuan.

    Dengan memiliki pemahaman secara

    umum tentang sifat suatu metode, baik

    tentang keunggulan maupun pemahaman

    seseorang akan lebih baik menetapkan

    metode yang paling mendukung untuk

    situasi dan kondisi KBM yang di hadapi.

    Menurut Arindawati dan Huda

    (2004), metode eksperimen adalah cara

    penyajian pelajaran di mana siswa

    melakukan percobaan dengan mengalami

    dan membuktikan sendiri sesuatu yang

    dipelajari. Pada proses belajar mengajar

    dengan metode eksperimen ini siswa diberi

    kesempatan untuk mengalami sendiri atau

    melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,

    mengamati suatu obyek, menganalisis,

    membuktikan, dan menarik kesimpulan

    tentang suatu obyek, keadaan, atau proses

    sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut

    untuk mengalami sendiri, mencari suatu

    kebenaran atau mencoba mencari data baru

    yang diperlukannya, mengolah sendiri,

    membuktikan suatu hukum atau dalil, dan

    menarik kesimpulan atas proses yang

    dialaminya. Melalui metode ini siswa

    dilibatkan secara total. Metode eksperimen

    juga diartikan sebagai cara belajar yang

    melibatkan peserta didik dalam mengalami

    dan membuktikan sendiri proses dan hasil

    percobaan, jadi eksperimen adalah

    percobaan tentang sesuatu dan siswa

    melakukan pekerjaan dan mencoba

    sendiri-sendiri, selain itu metode

    eksperimen memberi kesempatan siswa

    untuk mencobakan proses sesuatu. Adapun

    tujuan dari metode eksperimen ialah; 1)

    agar peserta didik dapat menyimpulkan

    fakta-fakta, informasi atau data yang

    diperoleh, 2) melatih peserta didik dalam

    merancang, empersiapkan, melaksanakan

    dan melaporkan percobaan.

    Beberapa kelebihan yang dimiliki

    oleh metode eksperimen yaitu; a) membuat

    peserta didik percaya pada kebenaran

    kesimpulan percobaan sendiri, b) peserta

    didik aktif terlihat mengumpulkan data,

    informasi atau daya yang diperlukan, c)

    dapat menggunakan dan melaksanakan

    prosedur ilmiah dan berfikir ilmiah, d)

    memperkaya pengalaman dan

    melaksanakan hal-hal yang bersifat

    objektif dan realistis, e) hasil belajar

    menjadi kepemilikan peserta didik

    bertahan lama. Selain memiliki kelebihan

    metode eksperimen memiliki kelemahan,

    yaitu; 1) memerlukan peralatan percobaan

    yang cukup komplit, 2) dapat menghambat

    laju pembelajaran dalam penelitian yang

    memerlukan waktu yang lama, 3)

    menimbulkan kesulitan baik bagi guru dan

    siswa apabila berpengaaman dalam

    penelitian. Walau metode eksperimen

    mempunyai beberapa kelemahan namun

    metode ini di anggap baik, apabila

    dilakukan dengan pertimbangan yang

    matang dan dilaksanakan secara efektif.

    Berdasarkan pengamatan pada saat

    guru melakukan pembelajaran dengan

    metode ceramah dan penugasan, terlihat

    bahwa siswa mengalami kesulitan untuk

    memahami konsep-konsep, siswa menjadi

    kurang aktif dalam pembelajaran IPA

    sehingga hasil belajar siswa kurang

    memuaskan. Selain itu aktivitas siswa

    tidak optimal. Hal ini terlihat karena anak

    kurang perhatian terhadap pelajaran,

    kurangnya rasa antusias untuk belajar,

    tidak termotivasi dan kurang aktif selama

    proses pembelajaran berlangsung. Siswa

    hanya mendengarkan, melihat demonstrasi

    guru, mencatat penjelasan guru dan

    menjawab latihan soal. Siswa tidak

    diberikan kesempatan untuk ikut aktif

    selama proses pembelajaran berlangsung.

    Adanya permasalahan tersebut maka

    diperlukan suatu tindakan yang mampu

    untuk mengatasi permasalahan tersebut.

    Hal yang dapat dilakukan oleh guru ialah

    menerapkan metode pembelajaran yang

    sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas

    agar perkembangan kognitif siswa berjalan

    dengan baik dan hasil belajar juga dapat

    ditingkatkan. Peneliti menggunakan

    metode eksperimen karena metode ini

    memiliki beberapa kelebihan yang di

    dalamnya dapat membuat peserta didik

    aktif dalam pembelajaran, sehingga

    diharapkan dengan penerapan metode

    eksperimen dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa.

  • Meilinda, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Eksperimen, 71

    Menurut Kartikasari (2011) kegiatan

    eksperimen merupakan kegiatan ilmiah

    yang dalam menemukan konsep yang

    dilakukan melalui percobaan dan

    penelitian ilmiah. Metode eksperimen

    memberi kesempatan siswa untuk

    mengamati sendiri, mengikuti suatu

    proses, mengamati suatu obyek, keadaan

    atau proses sesuatu. Dengan begitu, siswa

    dituntut untuk mengalami sendiri, mencari

    suatu kebenaran, mencoba mencari data

    baru, mengolah sendiri, membuktikan

    suatu hukum atau dalil dan menarik

    kesimpulan atas proses yang dialaminya.

    Proses penemuan konsep yang melibatkan

    keterampilan-keterampilan yang mendasar

    melalui percobaan ilmiah dapat

    dilaksanakan dan ditingkatkan melalui

    kegiatan laboratorium maupun di alam

    terbuka.

    Berdasarkan uraian diatas peneliti

    melakukan penelitian dengan meng-

    gunakan metode eksperimen dalam mata

    pelajaran IPA. Penelitian tersebut berjudul

    Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Eksperimen

    Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SD

    Negeri 02 Bermani Ilir.

    METODE

    Metode dalam penelitian ini adalah

    PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

    Penelitian ini dilakukan untuk menguji

    efektifitas metode eksperimen dalam

    meningkatkan hasil belajar siswa pada

    pada pembelajaran IPA di Kelas V SD

    Negeri 02 Bermani Ilir. Penelitian tindakan

    kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02

    Bermani Ilir pada siswa kelas V. Dalam

    penelitian diharapkan terjadi peningkatan

    hasil belajar. Di samping itu juga

    diusahakan agar ada peningkatan motivasi

    belajar, keaktifan belajar, keberanian siswa

    dalam mengajukan pertanyaan dan

    mengungkapkan pendapatnya pada waktu

    diskusi kelas. Penelitian dilaksanakan

    dengan menggunakan empat tahap

    kegiatan, yaitu merencanakan, melakukan

    tindakan, pengamatan, dan refleksi.

    Langkah-langkah yang ditempuh sebagai

    berikut.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pra Siklus

    Pada kegiatan pra siklus proses pembelajaran dilaksanakan seperti biasanya, yaitu dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Sehingga pengembangan materi konsep-konsep IPA hanya bersifat abstrak. Proses pembelajaran inilah yang membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, siswa lebih senang

    berbicara dan bermain dengan teman

    sebangkunya dari pada mendengarkan

    penjelasan dari guru sehingga tujuan

    pembelajaran tidak tercapai.

    Adapun hasil atau nilai prestasi

    pelajaran sebelum menerapkan metode

    eksperimen, dapat dilihat dari Tabel 1.

  • 72, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012

    Tabel 1. Daftar Nilai Hasil belajar siswa pada pra siklus Kelas V SD Negeri 02 Bermani Ilir

    No Nama Siswa Nilai

    1 A 6

    2 B 5

    3 DN 7

    4 DS 7

    5 Em 6

    6 Ed 5

    7 Er 4

    8 F 4

    9 Fe 5

    10 G 5

    11 H 6

    12 HR 7

    13 Ht 5

    14 I 4

    15 IM 7

    16 IY 6

    17 K 5

    18 L 6

    19 Lm 6

    20 LG 5

    21 M 4

    22 MN 7

    23 N 4

    24 OP 6

    25 p 4

    26 R 5

    27 RC 5

    28 Sr 4

    29 T 5

    30 W 6

    Jumlah 163

    Rata-rata 5,4

    Berdasarkan hasil yang dicapai pada

    tindakan pra siklus, dapat dilihat bahwa

    keberhasilan siswa sebelum diterapkan

    metode eksperimen belum mencapai hasil

    yang memuaskan. Nilai rata-rata siswa

    pada pra siklus yaitu 5,4 untuk itu peneliti

    merasa perlu suatu tindakan perbaikan

    melalui siklus-siklus tindakan kelas.

    Siklus I

    Pada tahap pelaksanaan ini

    berpedoman pada apa yang telah

    direncanakan peneliti sebagai upaya

    peningkatan prestasi belajar siswa. Pada

    tahap ini peneliti melaksanakan

    pembelajaran sesuai dengan skenario

    pembelajaran yang telah disusun. Pada

    akhir siklus I, nilai belajar siswa sudah

    mulai meningkat, jika dibandingkan

    dengan pembelajaran tanpa penerapan

    metode eksperimen. Adapun hasil atau

    nilai prestasi pelajaran setelah menerapkan

    metode eksperimen pada siklus I, dapat

    dilihat pada Tabel 2.

    Tabel 2. Daftar Nilai Hasil belajar siswa pada siklus I Kelas V SD Negeri 02 Bermani Ilir

    No Nama Siswa Nilai pra siklus Nilai siklus I

    1 A 6 7

    2 B 5 5

    3 DN 7 6,5

    4 DS 7 8

  • Meilinda, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Eksperimen, 73

    5 Em 6 8

    6 Ed 5 5,5

    7 Er 4 6

    8 F 4 5

    9 Fe 5 6,5

    10 G 5 6

    11 H 6 6

    12 HR 7 9

    13 Ht 5 7

    14 I 4 7

    15 IM 7 6

    16 IY 6 7

    17 K 5 5,5

    18 L 6 7

    19 Lm 6 8

    20 LG 5 7

    21 M 4 6

    22 MN 7 8

    23 N 4 6

    24 OP 6 7

    25 p 4 5

    26 R 5 5

    27 RC 5 6

    28 Sr 4 5

    29 T 5 6

    30 W 6 7

    Jumlah 163 190

    Jumlah Rata-rata 5,4 6,5

    Dari hasil penelitian siklus I dapat

    dilihat peningkatan hasil belajar siswa

    pada siklus I bila dibandingkan dengan pra

    siklus sebelumnya dengan nilai rata-rata

    5,4 menjadi 6,5. Dari hasil siklus I, siswa

    memiliki antusias dalam mengikuti

    eksperimen, rasa ingin tau siswa

    meningkat, siswa tidak takut bertanya

    tentang hal-hal yang belum dimengerti,

    sedangkan hal-hal yang belum dicapai

    dalam siklus I adalah hasil belajar siswa

    belum memuaskan sehingga peneliti akan

    memperbaikai kekurangan yang terjadi

    pada siklus I.

    Siklus II

    Pada tahap pelaksanaan siklus ke II

    ini berpedoman dan mengacu pada hasil

    penelitian siklus I, adapun hasil dari

    penelitian siklus II ini sudah memuaskan

    karena semua siswa berperan aktif dalam

    kegiatan eksperimen, siswa dapat

    mengerjakan soal dengan baik, semua

    siswa berperan aktif dalam kegiatan

    eksperimen. Hasil belajar siswa pada

    siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.

    Tabel 3. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus, siklus I, siklus II Kelas V SD Negeri 02

    Bermani Ilir

    No Nama Siswa Nilai

    Pra siklus

    Nilai

    Siklus I

    Nilai

    Siklus II

    1 A 6 7 8

    2 B 5 5 6

    3 DN 7 6,5 8

    4 DS 7 8 10

    5 Em 6 8 10

    6 Ed 5 5,5 6

    7 Er 4 6 -

    8 F 4 5 7

    9 Fe 5 6,5 7

  • 74, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012

    10 G 5 6 8

    11 H 6 6 7

    12 HR 7 9 10

    13 Ht 5 7 8

    14 I 4 7 8

    15 IM 7 6 10

    16 IY 6 7 10

    17 K 5 5,5 7

    18 L 6 7 10

    19 Lm 6 8 9

    20 LG 5 7 10

    21 M 4 6 7

    22 MN 7 8 10

    23 N 4 6 7

    24 OP 6 7 9

    25 p 4 5 6

    26 R 5 5 -

    27 RC 5 6 7

    28 Sr 4 5 6

    29 T 5 6 7

    30 W 6 7 7

    Jumlah 163 190 250

    Jumlah Rata-rata 5,4 6,5 7,1

    Hasil dari belajar siswa dimulai dari

    pra siklus, siklus I sampai siklus II sangat

    terlihat adanya perbedaan yaitu adanya

    peningkatan nilai rata-rata hasil belajar

    yaitu pada pra siklus rata-rata (5,4),

    kemudian pada siklus I rata-rata (6,5) dan

    pada siklus II rata-rata (7,1). Dengan

    demikian, dapat dikatakan bahwa

    penerapan metode eksperimen dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

    di SD Negeri 02 Bermani Ilir. Metode

    eksperimen dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa karena dalam pelak-

    sanaannya siswa dapat mengembangkan

    kemampuan berpikir, bekerjasama,

    mendapatkan pengalaman langsung untuk

    memperoleh fakta dan konsep pada materi

    yang dipelajari untuk dapat berbagi

    pengetahuan dengan siswa lainnya dalam

    rangka memperoleh hasil belajar yang

    maksimal.

    Penelitian ini didukung oleh

    penelitian sebelumnya yang dilakukan

    oleh Mulyono (2004) yang menyatakan

    bahwa metode eksperimen secara

    signifikan dapat meningkatkan prestasi

    belajar siswa. Adanya peningkatan nilai

    hasil belajar dari pretest sampai postest

    (diasumsikan sebagai prestasi belajar

    siswa) pada siklus I, siklus II, dan siklus

    III menunjukkkan penggunaan metode

    eksperimen dalam pembelajaran dapat

    meningkatkan prestasi belajar. Penelitian

    lainnya ialah penelitian yang dilakukan

    oleh Firmadina (2009) yang menyatakan

    bahwa hasil penelitian dengan meng-

    gunakan metode eksperimen pada mata

    pelajaran IPA di kelas VB SDN 19 dapat

    meningkatkan kualitas proses pem-

    belajaran dan dapat menigkatkan prestasi

    belajar siswa.

    Eksperimen adalah menguji atau

    mencoba dengan melalui penyelidikan.

    Pada eksperimen perlu direncanakan,

    menentukan alat dan bahan yang

    digunakan, objek yang akan diteliti,

    faktor-faktor yang perlu diperhatikan,

    prosedur kerja, kriteria keberhasilan,

    mencatat dan mengolah data, serta

    menarik kesimpulan (Sahromi, 1986

    dalam Mulyono, 2004). Menurut

    Roestiyah (2001), metode eksperimen

    adalah salah satu cara mengajar di mana

    siswa melakukan suatu percobaan tentang

    sesuatu hal, mengamati prosesnya serta

    menuliskan hasil percobaan, yang

    kemudian hasilnya disampaikan di depan

    kelas dan dievaluai oleh guru.

    Dijelaskan lebih lanjut oleh

    Roestiyah (2001) bahwa penggunaan

    metode eksperimen mempunyai tujuan

    agar siswa mampu mencari dan

  • Meilinda, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Eksperimen, 75

    menemukan sendiri berbagai jawaban atas

    persoalan-persoalan yang dihadapinya

    dengan mengadakan percobaan sendiri.

    Juga siswa dapat terlatih dalam cara

    berpikir ilmiah. Dengan eksperimen siswa

    menemukan bukti kebenaran dari teori atas

    sesuatu yang sedang dipelajarinya.

    Berdasarkan Sari (2011) mengatakan

    bahwa metode eksperimen yang dapat

    memberikan kesempatan kepada siswa

    untuk mengalami atau melakukan sendiri

    suatu pertanyaan atau suatu hipotesis yang

    dipelajari, siswa aktif terlibat

    mengumpulkan fakta, informasi, atau data

    yang diperlukan melalui percobaan yang

    dilakukannya. Siswa dapat menggunakan

    dan melaksanakan prosedur metode ilmiah

    dan berfikir ilmiah sehingga siswa dapat

    mengembangkan keterampilan ilmiah

    yang dimiliki. Membuat siswa percaya

    pada kebenaran kesimpulan percobaanya

    sendiri dari pada hanya menerima kata

    guru atau buku. Dengan penerapan metode

    eksperimen yang siswa tidak hanya

    mendapat teori-teori di dalam kelas tetapi

    mereka dapat melihat dan mengamati

    secara langsung sehingga diharapkan

    dapat membantu siswa dalam memahami

    materi dan meningkatkan keterampilan

    siswa dalam menginterpretasikan data

    hasil pengamatan.

    Hal ini juga didukung oleh

    pernyataan Boediningsih (1995) yang

    menyatakan bahwa siswa yang hanya

    mendengarkan saja, akan memperoleh

    pengetahuan sebesar 20%. Sedangkan jika

    siswa melaksanakan eksperimen, mereka

    akan melakukan kegiatan melihat,

    mendengarkan dan dapat mengungkap

    sendiri. Mereka akan memperoleh

    pengetahuan 80%. Lebih lanjut dikatakan

    dari data tersebut dapat diketahui betapa

    besar pengetahuan yang diperoleh siswa

    jika melaksanakan kegiatan eksperimen.

    PENUTUP

    Berdasarkan penelitian tidakan kelas

    yang telah dilakukan dapat disimpulkan

    bahwa penerapan metode eksperimen pada

    mata pelajaran IPA dapat meningkatkan

    hasil belajar siswa kelas V SDN 02

    Bermani Ilir, hal ini dapat di tunjukkan

    dari hasil yang diperoleh dari penelitian

    dan hasil analisis data yang dapat dilihat

    dalam proses pembelajaran dari pra siklus

    dengan nilai rata-rata (5,4) meningkat

    pada siklus I dengan nilai rata-rata (7,1)

    dan siswa lebih tertarik dan termotivasi

    dalam proses pembelajaran dan dapat

    dengan mudah memahami konsep-konsep

    IPA.

    DAFTAR RUJUKAN Arindawati, A. dan Huda, H. 2004.

    Beberapa Alternatif Pembelajaran

    di Sekolah Dasar. Malang: Bayu-

    media Publishing.

    Boediningsih. 1995. Intensitas

    Penggunaan Media IPA di Sekolah

    Dasar. Jurnal Kependidikan No. 1

    tahun XXV, 1995; Yogyakarta:

    IKIP Yogyakarta.

    Firmadina. 2009. Penerapan Metode

    Eksperimen Untuk Meningkatkan

    Prestasi Belajar Siswa Pada Mata

    Pelajaran IPA Di Kelas VB SDN 19

    Kota Bengkulu. (Online).

    (library.unib.ac.id/koleksi/Mailan%

    20-FKIP-PGSD-abs-2009.pdf,

    diakses tanggal 07 Juli 2012).

    Kartikasari, R. 2011. Penerapan

    Pendekatan Kontekstual

    (Contextual Teaching and

    Learning) dengan Metode Eks-

    perimen untuk Meningkatkan

    Keterampilan Proses Sains Siswa

    Kelas VIII C SMP Negeri 14

    Surakarta Tahun Pelajaran

    2010/2011. Skripsi tidak

    diterbitkan. Surakarta: Universitas

    Sebelas Maret Surakarta.

    Mulyono, S. 2004. Penggunaan Metode

    Eksperimen Sebagai Upaya Untuk

    Meningkatkan Prestasi Belajar

    Siswa Pada Pembelajaran

    Reproduksi Tumbuhan Di SMA

    Negeri 6 Surakarta. (Online).

    (isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/721

  • 76, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012

    08999_1979-9098.pdf, diakses tang-

    gal 07 Juli 2012).

    Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Pembe-

    lajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

    Sari, YNI. 2011. Penerapan Metode

    Eksperimen Pada Materi Pertum-

    buhan Dan Perkembangan Guna

    Meningkatkan Keterampilan Meng-

    interpretasi Data Pada Siswa Kelas

    VIII SMP Negeri 5 Surakarta Tahun

    2010/2011. Skripsi tidak diter-

    bitkan. Surakarta: Universitas

    Sebelas Maret Surakarta.

    Soeitoe. 1973. Psikologi Pendidikan.

    Jakarta: Depdikbud.