Eksistensi, Pelestarian serta Pengamanan Pancasila di Era GlobalisasiEksistensi Pancasila 1.) Globalisasi merupakan proses mendunia yang menjadikan bangsa Indonesia dapat berinteraksi dengan negara-negara lainnya tanpa ada batasan-batasan yang berarti. Dengan demikian menjadikan posisi pancasila sangat rawan terhadap gangguan. 2.) Secara formal, Pancasila tetap diakui oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai ideologi mereka. Namun, pada kenyataannya perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari banyak yang mengalami pergeseran nilai. Secara tidak langsung pergeseran nilai tersebut menjadikan masyarakat perlahan-lahan melupakan Pancasila.Pelestarian Pancasila 3.)Pelestarian nilai-nilai Pancasila merupakan upaya menjadikan nilai-nilai Pancasila lestari, atau tetap selama-lamanya. Dengan kata lain, bangsa Indonesia menghendaki untuk selama-lamanya Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa dan dasar negara Indonesia. Hal ini bukanlah angan-angan semata, sepanjang nilai-nilai Pancasila tetap berakar pada kehidupan budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila haruslah diamalkan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.4.) Pelestarian Pancasila sebagai ideologi dapat ditempuh melalui berbagai cara, cara yang terbaik ialah melalui pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip ini berarti bahwa nilai-nilai Pancasila itu seharusnya menjadi motivasi semua tingkah laku rakyat Indonesia, diamalkan sebagai bagian integral dalam kebudayaan bangsa.Secara formal menjadikan Pancasila sebagai Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dalam kurikulum di sekolah dan pemantapan Pancasila dalam penataran-penataran, lokakarya-lokakarya serta penelitian juga merupakan wujud pelestarian Pancasila. 5.)Pengamanan Pancasila Mengamankan Pancasila berarti menyelamatkan, mempertahankan, dan menegakkan Pancasila yang benar agar tidak diubah, dihapus, ataupun diganti dengan yang lain karena mengamankan Pancasila pada hakekatnya adalah mengamankan negara. Apabila dasar negara Pancasila diganti, maka runtuhlah negara kita. 6.)Secara garis besar, usaha pengamanan Pancasila dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu preventif dan represif.a.)Preventif (Usaha pengamanan bersifat pencegahan) Usaha yang bersifat pencegahan ini pada hakekatnya merupakan upaya yang lebih mendasar, termasuk didalamnya adalah kewaspadaan yang setinggi-tingginya dan terus menerus terhadap berbagai kemungkinan adanya usaha dari manapun, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, yang dapat merongorong Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

7.)Pengamanan preventif / bersifat pencegahan itu antara lain dapat dilakukan dengan : Membina keadaan wawasan nusantara Membina kesadaran ketahanan nasional Melaksanakan system dan doktrin Hankamrata (Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta) Melaksanakan pendidikan moral pancasila Meningkatkan pengertian, pemahaman dan penghayatan tentang pancasila melalui sarana pendidikan, penerangan, santiaji dan lain-lain.8.)b.)Represif (Usaha penanganan dengan penindakan) Usaha yang bersifat atau berupa penindakan ini dilakukan untuk membasmi bahaya yang mengancam, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.9.)ancaman dari dalam negeri Pembrontakan Pengkhianat Pelanggar Hukum Perongrong Pancasila 10.)ancaman dari luar negeri Penjajah Invasi Infiltrasi Subversi Subversi Ideologi / kebudayaan 11.)Usaha pengamanan bersifat penindakan antara lain dengan Menindak pelanggar-pelanggar hukum, penghianat, pembrontakan, dan para perongrong pancasila. Melarang paham, aliran dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Melarang masuknya atau berkembangnya nilai-nilai yang dapat membahayakan nilai-nilai Pancasila 12.)Pewarisan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat di Era Globalisasi Pewarisan nilai-nilai Pancasila merupakan penerusan nilai-nilai pancasila dari generasi tua atau generasi sebelumnya kepada generasi muda atau generasi penerus. Di zaman modern ini bangsa Indonesia telah menghadapi berbagai tantangan, baik tantangan di masa kini maupun tantangan di masa yang akan datang. Tantangan utama yang kita hadapi ialah perkembangan teknologi dengan segala fasilitas dan dampaknya terhadap kehidupan. 13.)Ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan dan perkembangan masyarakat. Suatu masyarakat dengan keadaan dimana meraka tidak menerapkan serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi mereka akan bersifat statis dan tertinggal. Sebaliknya suatu masyarakat yang banyak menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, meraka akan bersifat dinamis. 14.) Dalam membangun masyarakat Indonesia modern kita bukan hanya menyerap masuknya teknologi, akan tetapi juga terbawa masuk nilai-nilai sosial dan politik yang berasal dari kebudayaan yang lain. Masuknya nilai-nilai budaya lain tersebut makin deras mengalir sejalan dengan kebebasan yang sadar kita buka. Namun, yang terpenting bagi kita adalah bagaimana kita menyaring nilai-nilai dari luar itu yang dapat merusak kepribadian kita. Karena itu salah satu persoalan pokok bangsa kita yaitu bagaimana kita memelihara nilai-nilai yang kita anggap baik dan meneruskannya dari generasi ke generasi berikutnya dengan segala proses penyesuaian menuju masyarakat modern.