efficient market hypothesis
DESCRIPTION
Efficient Market HypothesisTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu terobosan penting dalam perkembangan teori keuangan perusahaan adalah
dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market Hypothesis) oleh Fama di tahun
1970. Sejak dikemukakan tahun 1970, teori pasar efisien seakan-akan menjadi magnet bagi
peneliti keuangan untuk terus diuji keabsahannya. Miller (1999), sebagai salah satu penerima
hadiah Nobel bidang Ekonomi dalam artikelnya tentang sejarah keuangan, berpendapat
bahwa Fama juga pantas untuk mendapatkan hadiah Nobel atas teori yang disampaikannya
tersebut. Miller (1999) dan beberapa ahli keuangan perusahaan dengan tegas mengatakan
bahwa salah satu temuan penting dalam sejarah perkembangan teori keuangan adalah teori
pasar efisien dan dari sekian banyak teori keuangan, teori pasar efisien adalah yang paling
banyak mendapat perhatian dan diuji secara empiris di hampir semua pasar modal di dunia.
Dalam satu artikelnya yang berjudul “The Theory of Corporate Finance: A Historical
Overview”, Smith (1990) menyatakan bahwa teori pasar efisien merupakan tonggak penting
dalam perkembangan teori keuangan dan menyebutnya sebagai salah satu kerangka bangun
dasar (fundamental building block) keuangan. Hal senada juga disampaikan oleh Megginson
(1997) serta Shanken dan Smith (1996). Jadi, teori pasar efisien merupakan bagian penting
dalam kita membahas teori keuangan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Efisiensi Pasar?
2. Apa saja bentuk Efisiensi Pasar?
3. Bagaimana bentuk Pengujian Efisiensi Pasar?
4. Apakah yang dimaksud anomali pasar? Apa saja yang termasuk anomali dalam pasar?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan konsep dasar efisiensi pasar.
2. Menjelaskan bentuk-bentuk efisiensi pasar.
3. Menjelaskan Pengujian efisiensi pasar.
4. Menjelaskan tentang anomali pasar dan apa saja yang termasuk di dalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Efisiensi Pasar
Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970).
Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market)
dan pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor
individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal
(abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi
perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan
cerminan dari informasi yang ada atau “stock prices reflect all available information”.
Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga aset atau
sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang aset atau
sekuritas tersebut.
Dalam mempelajari konsep pasar efisien, perhatian kita akan diarahkan pada
sejauh mana dan seberapa cepat informasi tersebut dapat mempengaruhi pasar yang
tercermin dalam perubahan harga sekuritas. Dalam hal ini Haugen (2001) membagi
kelompok informasi menjadi tiga, yaitu (1) informasi harga saham masa lalu
(information in past stock prices), (2) semua informasi publik (all public information), dan
(3) semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam (all available
information including inside or private information). Masing-masing kelompok informasi
tersebut mencerminkan sejauh mana tingkat efisiensi suatu pasar.
Jones (1998) menyebutkan bahwa harga sekarang suatu saham (sekuritas)
mencerminkan dua jenis informasi, yaitu informasi yang sudah diketahui dan informasi
yang masih memerlukan dugaan. Informasi yang sudah diketahui meliputi dua macam,
yaitu informasi masa lalu (misalnya laba tahun atau kuartal yang lalu) dan informasi
saat ini (current information) selain juga kejadian atau peristiwa yang telah diumumkan
tetapi masih akan terjadi (misalnya rencana pemisahan saham). Contoh untuk informasi
yang masih membutuhkan dugaan adalah jika banyak investor percaya bahwa suku
bunga akan segera turun, harga-harga akan mencerminkan kepercayaan ini sebelum
penurunan sebenarnya terjadi.
Untuk mencapai pasar efisien, kondisi-kondisi berikut ideal dibawah ini harus
terpenuhi:
1. Banyak terdapat investor rasional dan berorientasi pada maksimisasi
keuntungan yang secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis,
menilai, dan berdagang saham. Investor-investor ini adalah price taker, artinya
pelaku itu sendiri tidak akan dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas.
2. Tidak diperlukan biaya untuk mendapatkan informasi dan informasi tersedia
bebas bagi pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda).
3. Informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap pengumuman yang ada
diasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang lain.
4. Investor bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap informasi baru
yang masuk di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan
penyesuaian.
2.2 Bentuk Efisiensi Pasar
Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja atau
dapat dilihat tidak hanya dari ketersediaan informasi, tetapi juga dilihat dari kecanggihan
pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia.
Efficient Market Hypothesis memiliki tiga asumsi, yaitu (Shleifer, 2000, p.2):
1. Investor diasumsikan akan berlaku rasional sehingga akan menilai saham secara
rasional.
2. Beberapa investor akan berlaku tidak rasional tetapi perilaku mereka dalam
melakukan transaki perdagangan bersifat acak (random) sehingga pengaruhnya
adalah saling menghilangkan dan tidak mempengaruhi harga.
3. Investor arbiter yang berlaku rasional akan mengurangi pengaruh dari perilaku
investor yang tidak rasional pada harga di pasar modal.
Tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari
informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan
informasi privat berikut ini
1. Efisiensi pasar bentuk lemah
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin
secara penuh dari informasi masa lalu.
2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat
Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di
laporan-laporan keuangan perusahaan. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa
sebagai berikut ini:
a. Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari
perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Contohnya seperti
pengumuman laba, pengumuman pembagian dividen, pengumuman
pengembangan produk baru, dll.
b. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas
sejumlah perusahaan. Contohnya seperti regulasi untuk meningkatkan kebutuhan
cadangan yang harus dipenuhi oleh semua bank-bank.
c. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua
perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Contohnya ialah peraturan akuntansi
untuk mencantumkan laporan arus kas yang harus dilakukan oleh semua
perusahaan.
3. Efisiensi pasar bentuk kuat
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi privat.
2.3 Pengujian Efisiensi Pasar
Ide dari pengujian pasar yang efisien dituangkan dalam suatu hipotesis yang disebut
dengan hipotesis pasar efisien (HPE) atau efficient market hypothesis (EMH). Untuk
mengetahui kebenaran dari hipotesis ini, maka perlu dilakukan pengujian secara empiris
untuk masing-masing bentuk efisiensi pasar.
Pengujian efisiensi pasar dibagi menjadi tiga kategori yang dihubungkan dengan
bentuk-bentuk efisiensi pasarnya sebagai berikut ini :
1. Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak-form test) atau pengujian-pengujian terhadap
pendugaan return (tests for return predictability) yaitu seberapa kuat informasi masa lalu
dapat memprediksi return masa depan. Jika Hipotesis Pasar Efisien benar, maka perubahan
harga sekuritas masa lalu tidak berhubungan dengan harga sekuritas sekarang, sehingga tidak
dapat digunakan untuk memprediksi harga atau return dari sekuritas. Hipotesis untuk menguji
bentuk lemah ini berhubungan dengan hipotesis langkah acak (random walk hypothesis). Jika
harga-harga mengikuti pola langkah acak (random walk), maka perubahan harga dari waktu
ke waktu sifatnya adalah urandom atau acak yang independen. Ini berarti bahwa perubahan
harga hari ini tidak ada hubungannya dengan perubahan harga kemarin atau hari-hari
sebelumnya. Pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah ini dapat dilakukan dengan cara
pengujian statistic atau dengan cara pengujian menggunakan aturan-aturan perdagangan
teknis (technical trading rules). Kedua cara ini akan dibahas berikut ini :
Pengujian secara statistik
Pengujian secara dapat dilakukan dengan menguji independensi dari perubahan-
perubahan harga-harga sekuritas. Pengujian statistik yang banyak dilakukan untuk pengujian
independensi adalah pengujian hubungan variable dengan menggunakan korelasi serial atau
regresi linier dan pengujian run (run test).
Pengujian secara aturan perdagangan teknis
Untuk pasar yang tidak efisien bentuk lemah, pergerakan return atau harga sekuritas dari
waktu ke waktu dapat mempunyai pola yang tertentu. Pola yang terjadi dapat berupa bentuk
linier atau bentuk cyclical. Jika memang pola seperti ini dapat terjadi, maka investor dapat
menggunakannya sebagai strategi perdagangan untuk mendapatkan keuntungan berlebihan.
Salah satu strategi perdagangan yang memanfaatkan pola perubahan harga sekuritas ini
adalah strategi aturan saringan (filter rule). Strategi aturan saringan ini merupakan strategi
waktu (timing strategy), yaitu strategi tentang kapan investor harus membeli atau menjual
suatu sekuritas. Dengan strategi ini, investor akan menjual sekuritas jika harga dari sekuritas
meningkat melebihi batas atas yang sudah ditentukan dan menjualnya jika harganya turun
lebih rendah dari batas bawah yang sudah ditentukan. Harga sekuritas yang berada diantara
dua batas ini dianggap masih merupakan harga sekuritas yang wajar (fair price) yang
sekuritasnya belum perlu dibeli atau dijual.
2. Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi-strong-form tests) atau studi-studi peristiwa
(event studies), yaitu seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang
dipublikasikan. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dan dapat
juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian kandungan
informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang
berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu
pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan
bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan
dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Jika pengujian melibatkan
kecepatan reaksi dari pasar untuk menyerap informasi yang diumumkan, maka pengujian ini
merupakan pengujian efisiensi pasar secara informasi bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan
efisien bentuk setengah kuat jika investor bereaksi dengan cepat untuk menyerap abnormal
return untuk menuju harga keseimbangan yang baru. Jika investor menyerap abnormal return
dengan lambat, maka pasar dikatakan tidak efisien bentuk setengah kuat secara informasi.
3. Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong-form tests) atau pengujian-pengujian terhadap
informasi privat yaitu untuk menjawab pertanyaan apakah investor mempunyai informasi
privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas. Terdapat permasalahan dalam pengujian
efisiensi pasar bentuk kuat. Permasalahannya adalah informasi privat yang akan diuji
merupakan informasi yang tidak dapat diobservasi secara langsung. Oleh karena itu,
pengujian ini harus dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan proksi. Proksi
yang digunakan adalah return yang diperoleh oleh corporate insider dan return yang diperoleh
oleh portofolio reksadana. Alasannya adalah corporate insider dan reksadana dianggap
mempunyai informasi privat di dalam perdagangan sekuritas.
2.4 Anomali Pasar
Pada anomali ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa
pasar efisien benar-benar ada. Artinya, suatu peristiwa (event) dapat dimanfaatkan
untuk memperoleh abnormal return. Dengan kata lain seorang investor dimungkinkan untuk
memperoleh abnormal return dengan mengandalkan suatu perisitiwa tertentu. Anomali yang
ada, tidak hanya ditemukan pada satu jenis bentuk pasar efisien saja, tetapi ditemukan
pada bentuk pasar efisien yang lain. Artinya, bukti empiris adanya anomali di pasar
modal muncul pada semua bentuk pasar efisien, walaupun kebanyakan ditemukan pada
bentuk efisien semi-kuat (semi strong). Pengujian berbasis ada tidaknya anomali
menggunakan model pendekatan uji ke belakang (back tested method). Pada model
pendekatan ini peneliti melakukan pengujian untuk menjawab pertanyaan bagaimana
harga historis (hystorical price data) bergerak (berubah) sebagai konsekuensi dari adanya
kejadian atau pengamatan. Untuk kuatnya suatu pernyataan atau bukti akan adanya anomali
pasar, perlu adanya dukungan yang tidak sedikit. Artinya, beberapa penelitian harus memiliki
kesimpulan yang tidak jauh berbeda satu sama lain.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan diidentifikasi adanya penyimpangan terhadap
konsep pasar efisien yang disebut anomaly pasar, karena factor penyebabnya sulit dijelaskan
dengan tepat. Anomali ini sering diartikan sebagai an exception to a rule model. Beberapa
anomaly pasar dirangkum dalam table berikut:
2.5 Implikasi dari teori Pasar yang Efisien (Efficient Market Hypothesis Theory)
Implikasi dari teori Pasar yang Efisien terhadap manajemen keuangan adalah bahwa
perusahaan akan semaksimal mungkin mengusahakan peningkatan kinerja keuangan
perusahaan lebih baik dari tahun ke tahunnya misalnya saja dengan melakukan aksi korporasi
misalnya menerbitkan saham baru, mengumumkan kenaikan laba dan dividen, merger,
pemecahaan saham (stock split), atau aksi korporasi lainnya. Dengan adanya teori Pasar yang
Efisien maka para analis atau pimpinan perusahaan berusaha keras untuk
hmemaksimalisasikan kerja untuk memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan. Yang
juga kemudian akan berdampak positif bagi posisi perusahaan di pasar modal.
Sedangkan kondisi yang terjadi pada kondisi Pasar Modal Indonesia adalah Kondisi
Pasar yang belum efisien, yaitu masih berada di dalam kondisi pasar berbentuk semi-kuat
(Semi-strong Form). Dimana kondisi di pasar modal mengasumsikan bahwa semua harga-
harga saham mencerminkan seluruh informasi public non pasar. Harga-harga akan segera
“menyesuaikan diri” terhadap semua informasi public yang baru saja diinformasikan.
Misalnya: penelitian mengenai saham baru, pengumuman laba dan dividen, perkiraan laba
perusahaan, perubahan praktek akuntansi, merger, pemecahaan saham (stock split), atau aksi
korporasi (corporate action) lainnya.
Kesimpulannya adalah bahwa investor tidak dapat menggunakan analisa fundamental
di dalam menghasilkan keuntungan di atas normal. Kecuali penggunaan analisa fundamental
untuk tujuan Investasi Jangka Panjang seperti apa yang dilakukan oleh Warren Buffet.
Penggunaan analisa fundamental memegang peranan sangat penting, karena dengan
menggunakan analisa fundamental maka kita dapat dengan tepat memprediksi masa depan
perusahaan dengan menggunakan konsep-konsep diantaranya Value of the Firm, Discounted
Value, Residual Income, dll. Analisa fundamental tidak mengandalkan trend atau pergerakan
siklis dari harga saham, seperti apa yang dilakukan oleh analisa teknikal. Analisa
fundamental lebih banyak menggantungkan dirinya kepada kinerja Laporan Keuangan.
Kadangkala sebagian analis di Pasar Modal melakukan “Financial and Cash Flow Statement
Recast” menggunakan informasi yang ada pada Notes to Financial Statement untuk
mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai kinerja keuangan perusahaan, dengan
memasukkan dan mengeluarkan kembali transaksi-transaksi yang dapat mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan secara signifikan. Dengan dilakukannya Recast maka analis
kemudian dapat memperhitungkan kondisi perusahaan dalam beberapa waktu yang akan
datang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Efisiensi Pasar (Market Eficiency) didefinisikan sebagai hubungan antara harga-harga
sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa
macam definisi, yaitu berdasarkan nilai intrinsik sekuritas, berdasarkan akurasi dari
ekspektasi harga, berdasarkan distribusi informasi, dan berdasarkan pada proses dinamik.
Pasar efisien dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa seperti, informasi tersedia secara
luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan, informasi dihasilkan secara acak
dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya, investor
bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat.
Tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar antara lain, Efisiensi pasar bentuk
lemah yaitu jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh dari informasi masa lalu,
Efisiensi pasar bentuk setengah kuat, dan Efisiensi pasar bentuk kuat yaitu jika harga-harga
sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi
privat.
Pengujian efisiensi pasar dibagi menjadi tiga kategori yang dihubungkan dengan
bentuk-bentuk efisiensi pasarnya, antara lain pengujian bentuk lemah (weak-form test),
pengujian bentuk setengah kuat (semi-strong-form tests), dan pengujian bentuk kuat (strong-
form tests).
Anomali pasar ialah teknik atau strategi yang tampaknya bertentangan dengan pasar
efisien. Beberapa anomaly yang banyak mendapat perhatian adalah anomaly karena strategi
PER rendah (low P/E ratios) dan anomaly efek ukuran perusahaan (size effect).
DAFTAR PUSTAKA
http://blogpejantantanggung.blogspot.com/2013/05/makalah-efisiensi-pasar.html
http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pasar-efisien.html
titaviolet.wordpress.com/2009/11/07/efisiensi-pasar/