efektivitas bantuan sosial bagi masyarakat...

39
1 EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT KAMPUNG IDIOT DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO Oleh: Ambiro Puji Asmaroini Pembimbing: (1) Dra. Arbaiyah Prantiasih, M. Si. (2) Drs. Petir Pudjantoro, M. Si Abstrak: Bantuan sosial merupakan barang yang digunakan untuk membantu untuk kehidupan masyarakat yang membutuhkan. Bantuan sosial untuk masyarakat idiot dikarenakan masyarakat Idiot merupakan masyarakat penyandang cacat mental yang tidak bisa menjalani kehidupan sehari-harinya dengan normal. Masyarakat idiot tersebut memiliki permasalahan, diantaranya: sebagian besar dari mereka tidak mampu bekerja, hidup di bawah garis kemiskinan dan tidak mampu berbicara. Karena keterbatasan masyarakat penderita idiot maka dibutuhkannya bantuan untuk mengurangi bebannya. Kajian efektivitas bantuan sosial diperlukan karena kelompok miskin idiot memiliki karakteristik dan kebutuhan khusus sesuai dengan apa yang dibutuhkan penderita idiot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kondisi sosial ekonomi masyarakat kampung idiot di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo, (2) Macam-macam bantuan yang diberikan kepada masyarakat Kampung Idiot di Desa Karangpatihan, (3) Efektivitas pemberian bantuan bagi masyarakat Kampung Idiot di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data, display data/penyajian data, dan verifikasi data/penarikan kesimpulan.

Upload: lamdieu

Post on 01-Feb-2018

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

1

EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT KAMPUNG

IDIOT DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG

KABUPATEN PONOROGO

Oleh:

Ambiro Puji Asmaroini

Pembimbing:

(1) Dra. Arbaiyah Prantiasih, M. Si. (2) Drs. Petir Pudjantoro, M. Si

Abstrak: Bantuan sosial merupakan barang yang digunakan untuk

membantu untuk kehidupan masyarakat yang membutuhkan.

Bantuan sosial untuk masyarakat idiot dikarenakan masyarakat

Idiot merupakan masyarakat penyandang cacat mental yang tidak

bisa menjalani kehidupan sehari-harinya dengan normal.

Masyarakat idiot tersebut memiliki permasalahan, diantaranya:

sebagian besar dari mereka tidak mampu bekerja, hidup di bawah

garis kemiskinan dan tidak mampu berbicara. Karena keterbatasan

masyarakat penderita idiot maka dibutuhkannya bantuan untuk

mengurangi bebannya. Kajian efektivitas bantuan sosial diperlukan

karena kelompok miskin idiot memiliki karakteristik dan

kebutuhan khusus sesuai dengan apa yang dibutuhkan penderita

idiot.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kondisi

sosial ekonomi masyarakat kampung idiot di Desa Karangpatihan

Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo, (2) Macam-macam

bantuan yang diberikan kepada masyarakat Kampung Idiot di

Desa Karangpatihan, (3) Efektivitas pemberian bantuan bagi

masyarakat Kampung Idiot di Desa Karangpatihan, Kecamatan

Balong, Kabupaten Ponorogo.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Sedangkan teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data,

display data/penyajian data, dan verifikasi data/penarikan

kesimpulan.

Page 2: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

2

Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

(1). Kondisi sosial ekonomi masyarakat kampung idiot di Desa

Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo sangat

minim, terlihat dari kondisi rumah dan prasarananya, mata

pencaharian, dan menu makanan. (2) Bantuan sosial kepada

masyarakat kampung idiot di Desa Karangpatihan, yaitu: konsumsi

(beras, air bersih, sarden, garam beryodium, minyak makan, ikan

asin, paket sembako, sarimi, dan lauk pauk), kesehatan (pengobatan

gratis), sarana rumah tinggal (pembangunan rumah tidak layak

huni, alat-alat rumah tangga, tikar mendong), dan produktif (ternak

kambing dan kandang ayam), (3) Efektivitas pemberian bantuan

bagi masyarakat Kampung Idiot di Desa Karangpatihan,

Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, yaitu (a) Efektivitas

ditinjau dari segi jenis bantuan yang diberikan dan pihak pemberi

bantuan, ada beberapa bantuan efektif diantaranya bantuan yang

efektif menurut keluarga idiot adalah sembako, uang, pembenahan

rumah, ternak kambing, tikar/kasur, tanaman, dan bak/timba.

Bantuan tersebut efektif karena bisa digunakan oleh keluarga dan

mampu meringankan beban kebutuhan keluarga idiot. Efektivitas

dari segi pihak pemberi bantuan, bantuan yang efektif didominasi

oleh bantuan dari pihak pemerintah. Hal ini dikarenakan bantuan

dari pemerintah terdiri dari berbagai instansi yang memberikan

bantuan. Namun, konsistensinya bantuan yang efektif adalah dari

perorangan yang hampir setiap bulan memberikan bantuan tersebut

dari tahun 2010 akhir hingga tahun 2012 sekarang. (b) Efektivitas

dari segi bantuan yang sesuai dengan kebutuhan, dari bantuan yang

diterima sesuai dengan kebutuhannya adalah sembako/beras sesuai

dengan kebutuhan sehari-hari dimasak untuk makan; uang sesuai

dengan kebutuhan untuk membeli keperluan makan; pembenahan

rumah sesuai dengan kebutuhan karena tidak mampu membenahi

rumahnya sendiri; kasur/tikar sesuai dengan kebutuhannya karena

bisa membantu untuk tidur; ternak kambing sesuai dengan

Page 3: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

3

kebutuhan karena bisa menambah penghasilan dengan menjual

anak kambingnya; bak/timba sesuai dengan kebutuhan karena

setiap hari untuk menyimpan air, meminumi kambing dan mencuci;

bantuan pakaian sesuai dengan kebutuhan keluarga idiot karena

setiap hari yang dipakai adalah pakaian dari pemberi bantuan, dan

pipa/saluran air juga sesuai dengan kebutuhan keluarga idiot karena

pipa tersebut menyalurkan air dari sumber air gunung ke sumur-

sumur idiot untuk dimasak, meminumi kambing, mandi dan

mencuci. Ada pula bantuan yang kurang sesuai dengan kebutuhan.

Bantuan tersebut berupa bibit tanaman. Bantuan ini kurang sesuai

karena misalnya belimbing yang ditanam sudah berbuah maka yang

memakan bukan dari keluarga idiot sendiri namun anak-anak kecil

dan siapa saja yang ingin makan boleh memakannya dan bibit yang

ditanam masih kecil belum membuahkan hasil, ada pula bibit yang

ditanam mati karena kekurangan air. (c) Efektivitas dari segi pola

pengelolaan bantuan, dari berbagai donatur dari pemerintah dan

non pemerintah, dalam memberikan bantuan dengan mengadakan

observasi dan cara ini efektif untuk mengetahui bantuan yang

dibutuhkan keluarga idiot. Pemberian bantuan langsung diberikan

kepada keluarga idiot bersamaan dengan pengelola bantuan di desa

atau perangkat desa. Pengelolaan bantuan di desa dengan

membentuk panitia bakti sosial merupakan cara yang efektif.

Karena dari pengelolaannya, panitia bakti sosial memiliki tugas

untuk mengurusi bantuan, mengantarkan donatur yang akan

memberikan bantuan dan mengecek kebutuhan keluarga idiot. Dan

bantuan dari donatur lansung dibagikan kepada keluarga idiot.

Berdasarkan pola pengelolaan bantuan yang diberikan, ada bantuan

yang pola pengelolaannya dari pemerintah yang tidak efektif. Hal

ini disebabkan bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan

kenyataan di lapangan. Bantuan tersebut diberikan oleh Dinas

Sosial Kabupaten Ponorogo yang telah mengungkapkan bahwa

bantuan yang diberikan berupa sembako, air bersih, roti, super mie,

Page 4: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

4

aspal jalan, pelayanan kesehatan gratis, dan biaya pendidikan wajib

belajar 9 Tahun. Bakti sosial sejak tahun 2000an. Bantuan yang

lainnya berupa pemberdayaan dengan pemberian benih bibit

mangga, dan pemberian kambing. Namun ada beberapa bantuan

yang tidak ada di lapangan, bantuan tersebut berupa air bersih,

aspal jalan, dan pelayanan kesehatan gratis. (d) Efektivitas dari segi

jumlah bantuan yang dialokasikan, bantuan yang efektif

berdasarkan jumlah bantuan yang dialokasikan diantaranya:

sembako/beras, bak/timba, pipa/saluran air dan pakaian. Bantuan

ini efektif karena bisa terus digunakan oleh keluarga idiot dan bisa

merasakan bantuan tersebut dengan jumlah yang cukup banyak.

Bantuan yang jumlahnya banyak merupakan bantuan yang efektif

(sembako, bak/timba, pakaian). Hal ini dikarenakan sesuai apa

yang dibutuhkan oleh keluarga idiot. Bantuan yang diberikan

banyak namun tidak efektif karena mati, bantuan ini berupa ternak

kambing dan bibit tanaman. Ada pula bantuan yang kurang efektif

karena jumlahnya sedikit diantaranya pembenahan rumah yang

hanya satu kali sehingga bila ada kerusakan mereka tidak mampu

memperbaiki. (e) Efektivitas dari segi komitmen penerima untuk

mengelola bantuan, Berdasarkan deskripsi pandangan yang digali

dari masyarakat kampung idiot penerima bantuan yang telah

dipaparkan maka bisa ditegaskan bahwa, komitmen penerima untuk

mengelola bantuan, bantuan yang paling disenangi dan digunakan

adalah sembako atau beras karena bantuan ini bisa langsung

digunakan untuk dimasak. Bantuan lain yang disenangi adalah

bantuan dalam bentuk uang karena uang ini bisa langsung

digunakan untuk membeli keprluan yang dibutuhkan. Bantuan

pembenahan rumah juga disenangi oleh keluarga idiot karena

dengan adanya pembenahan rumah maka rumahnya lebih baik dari

sebelum dibantu. Ternak kambing juga merupakan bantuan yang

disenangi oleh keluarga idiot karena dengan adanya ternak

kambing bila beranak maka anaknya dijual untuk menambah

Page 5: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

5

pendapatan. Bantuan berupa bak/timba juga disenangi oleh

keluarga idiot karena bantuan ini bisa digunakan setiap hari untuk

tempat penampungan air, mencuci dan meminumi kambing. Dari

berbagai bantuan yang efektif atau disenagi berdasarkan komitmen

penerima untuk pengelola bantuan, ada pula bantuan yang kurang

efektif atau kurang disenangi adalah bibit tanaman. Bantuan

tersebut kurang disenagi karena tanamannya ada yang mati, bila

berbuah maka buahnya tidak dimakan sendiri dan dari tanaman

tersebut ada yang belum membuahkan hasil.

Dari hasil penelitian ini saran-saran yang diajukan yaitu: (1) Bagi

Pemerintah hendaknya lebih mengoptimalkan bantuan yang

diberikan kepada masyarakat penderita idiot. Selain itu pemerintah

lebih memperhatikan masyarakat yang memiliki keterbelakangan

mental. (2) Bagi Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo hendaknya

memberikan bantuan lebih tepat pada sasaran dan lebih

memperhatikan masyarakat idiot dan tidak memberikan

keterangan palsu dan tidak ada buktinya di lapangan. (3) Bagi

Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Ponorogo hendaknya

memberikan bantuan secara bertahap, dan tidak hanya satu kali

saja. (4) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo hendaknya

memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan penderita idiot. (5)

Bagi Desa Karangpatihan hendaknya membantu masyarakat idiot

untuk memberikan kesempatan kerja yang lebih agar mendapat

penghasilandan pemberdayaan penderita idiot. (6) Berdasarkan

karakteristik penderita idiot, alangkah baiknya bila memberikan

bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan

optimalisasi pemberdayaan idiot. Karena sampai saat ini belum ada

bantuan perawatan dan penempatan di lembaga bagi penderita

idiot. Pemberdayaan bagi penderita idiot juga belum maksimal

sehingga perlu dimaksimalkan

Kata Kunci : Bantuan Sosial, Masalah, Kampung Idiot

Page 6: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

6

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan suatu

keadaan di mana seseorang karena memiliki suatu keterbatasan sehingga tidak

mampu mensejahterakan dirinya. Ilmawan (2010,

http://pekerjasosialtuban.wordpress.com/, diakses 26 Oktober 2011), menyatakan

bahwa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang,

keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau

gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat

terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani dan sosial secara memadai

dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan,

keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterpencilan dan

perubahan lingkungan yang kurang mendukung, seperti terjadinya bencana.

Sebagaimana dikemukakan oleh Ilmawan, beberapa jenis PMKS antara

lain meliputi: anak balita terlantar, anak terlantar, anak yang menjadi korban

tindakan kekerasan atau diperlakukan salah, anak nakal, anak jalanan, anak cacat,

wanita rawan sosial ekonomi, wanita yang menjadi korban tindakan kekerasan

atau diperlakukan salah, lanjut usia terlantar, lanjut usia yang menjadi korban

tindak kekerasan atau diperlakukan salah, penyandang cacat, penyandang cacat

bekas penyakit kronis, tuna sosial, pengemis, gelandangan, gelandangan psykotik,

bekas nara pidana, korban penyalahgunaan napza, keluarga fakir-miskin, keluarga

berumah tak layak huni, keluarga bermasalah sosial psikologis, komunitas adat

terpencil, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, korban bencana

alam, korban bencana sosial/pengungsi, pekerja migran terlantar, pengidap

HIV/AIDS dan keluarga rentan.

Idiot sebagai bagian dari penyandang cacat, sedangkan penyandang cacat

dikategorikan sebagai penyandang cacat tubuh, penyandang cacat buta,

penyandang cacat tuli bisu, dan penyandang cacat mental. Salah satu penyandang

cacat mental yaitu cacat mental retardasi. Cacat mental retardasi dapat dibagi

menjadi tiga, yaitu: idiot, embisil, dan debil. Dari sini dapat diketahui bahwa idiot

merupakan bagian dari PMKS.

Page 7: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

7

Salah satu fenomena menonjol mengenai penderita cacat idiot ini berada di

Kabupaten Ponorogo. Di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten

Ponorogo terdapat komunitas penderita idiot dengan jumlah yang cukup besar,

kurang lebih 70 orang. Kampung Idiot telah menyita perhatian dari berbagai

pihak.

Sampai saat ini Kampung Idiot memperoleh berbagai bantuan dari

pemerintah maupun non pemerintah. Bantuan tersebut diantaranya dari Dinas

kesehatan Provinsi Jawa Timur, PDAM Ponorogo, Dinas Ketahanan Pangan

Ponorogo, Dompet Duafa , Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, BNPB, BI

Kediri, Dana Hibah Provinsi Jawa Timur, Muhammadiyah Ponorogo, Persatuan

Janda Muslim Ponorogo, dan Rumah Sakit Aisyiyah Ponorogo. Bantuan yang

paling banyak diterima Kampung Idiot adalah kebutuhan dasar meliputi

makanan pokok dalam bentuk sembako, air untuk MCK, pakaian pria/wanita,

fasilitas kesehatan dan pembenahan rumah.

Terhadap bantuan-bantuan yang sudah diberikan, secara umum bermaksud

untuk membantu penderita idiot agar bisa keluar dari masalahnya. Dengan

demikian, menarik untuk ditelaah apakah bantuan yang diberikan dari berbagai

pihak selama ini cukup efektif untuk menolong penderita idiot agar keluar dari

masalah yang dideritanya. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud untuk

mengkaji “Efektivitas Bantuan Sosial untuk Penanggulangan Masalah Masyarakat

Kampung Idiot di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo”.

Penelitian ini penting dilakukan untuk menformulasikan strategi yang efektif

untuk memberdayakan masyarakat miskin terutama yang berkebutuhan khusus

seperti masyarakat Kampung Idiot.

2. Landasan Teori

1) Kelompok Masyarakat Kampung Idiot sebagai Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial

a. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dapat dikatakan seseorang,

keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau

gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat

Page 8: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

8

terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani dan sosial secara memadai

dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan,

keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan,

keterasingan/keterpencilan dan perubahan lingkungan (secara mendadak) yang

kurang mendukung, seperti terjadinya bencana.

Ada beberapa jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial antara lain

menurut Ilmawan (2010: http://pekerjasosialtuban.wordpress.com/, diakses 26

Oktober 2011): anak balita terlantar, anak terlantar, anak yang menjadi korban

tindakan kekerasan atau diperlakukan salah, anak nakal, anak jalanan, anak cacat,

wanita rawan sosial ekonomi, wanita yang menjadi korban tindakan kekerasan

atau diperlakukan salah, lanjut usia terlantar, lanjut usia yang menjadi korban

tindak kekerasan atau diperlakukan salah, penyandang cacat, penyandang cacat

bekas penyakit kronis, tuna sosial, pengemis, gelandangan, gelandangan psykotik,

bekas nara pidana, korban penyalahgunaan napza, keluarga fakir-miskin, keluarga

berumah tak layak huni, keluarga bermasalah sosial psikologis, komunitas adat

terpencil, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, korban bencana

alam, korban bencana sosial/pengungsi, pekerja migran terlantar, pengidap

HIV/AIDS dan keluarga rentan.

b. Penderita Gangguan Idiot

Berdasarkan kamus kedokteran lengkap (Diana, 345) idiot adalah

seseorang yang terkena retardasi mental berat. Retardasi mental merupakan

gangguan dalam perkembangan di mana terjadi gangguan dalam fungsi intelektual

yang sub normal adanya perilaku adaptif sosial dan timbul pada masa

perkembangan yaitu di bawah umur 18 tahun (Hidayat, 2005: 44-45).

Terjadi gangguan dalam fungsi intelektual sub normal yaitu dilakukan tes

Intelligence Quotient (IQ) dengan angka 70. Sedangkan perilaku adaptif perilaku

sosial dengan retardasi mental dapat dilihat dengan kemampuan dalam melakukan

tugas kemandirian atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tugas

perkembangan pada usianya belum optimal.

Terjadinya retardasi mental dapat disebabkan beberapaf faktor,

diantaranya faktor genetik atau juga kelainan dalam kromosom, faktor ibu selama

hamil di mana terjadi gangguan dalam gizi atau penyakit pada ibu seperti rubella,

Page 9: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

9

adanya gangguan-gangguan tertentu diperoleh sebelum kelahiran sebagai akibat

dari zat-zat kimia yang mamasuki janin melalui placenta dan juga disebabkan oleh

penyakit atau luka pada waktu kelahiran atau sesudah kelahiran, atau adanya virus

lain atau juga faktor setelah lahir di mana dapat terjadi kerusakan otak apabila

terjadi infeksi seperti meningitis, ensefalitis, dan lain-lain.

Masyarakat kampung idiot sebagai masyarakat Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial. Masyarakat kampung idiot tersebut memiliki hambatan,

kesulitan atau gangguan sehingga tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya,

tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani dan sosial secara

memadai dan wajar.

c. Faktor-Faktor Penyebab Idiot

a) Faktor-Faktor Prenatal

Beberapa kasus retardasi mental disebabkan oleh infeksi atau

penyalahgunaan obat selama ibu mengandung. Rubella (cacar Jerman) pada ibu,

misalnya dapat ditularkan pada bayi yang belum lahir, mengakibatkan kerusakan

otak sehingga menyebabkan retardasi, dan ini dapat berperan juga pada autisme

(Nevid, dkk, 2005: 152). Obat-obatan yang digunakan digunakan ibu selama

kehamilan dapat mempengaruhi bayi. Sebagian dapat menyebabkan cacat fisik

dan retardasi mental yang parah. Komplikasi kelahiran, seperti kekurangan

oksigen atau cedera kepala, menempatkan anak pada resiko yang lebih besar

terhadap gangguan neurologis, termasuk juga retardasi mental.

Kesehatan ibu selama hamil, keadaan gizi dan emosi ikut mempengaruhi

keadaan bayi sebelum lahir. Faktor prenatal lain yang dapat menyebabkan

terjadinya retardasi mental ialah : penyakit menahun pada ibu hamil seperti

tuberculosis paru, hipertensi, diabetes mellitus, anemia, penggunaan narkotik,

alcohol, serta rokok yang berlebihan (Budhiman, 1991: 67).

b) Penyebab-Penyebab Budaya Keluarga

Kasus retardasi mental dalam rentang tingkat keparahan yang ringan tidak

hanya terdapat pada penyebab biologis atau perbedaan ciri-ciri fisik yang

membedakan seorang anak dengan anak-anak lain. Faktor-faktor psikososial,

seperti lingkungan rumah atau sosial yang miskin, yaitu yang tidak memberikan

stimulasi intelektual, penelantaran, atau kekerasan dari orang tua, dapat menjadi

Page 10: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

10

penyebab atau memberi kontribusi dalam perkembangan retardasi mental pada

anak-anak ini (Nevid, dkk, 2005: 152).

c) Faktor Genetik

Kasus retardasi mental/idiot yang termasuk dalam golongan ini adalah

kelainan kromosom maupun gen yang secara klinis menyebabkan berbagai

macam gangguan metabolisme. Kelainan pada kromosom seks seperti pada

sindrom Klinefelter atau Turner tidak selalu disertai dengan retardasi mental,

namun gangguan pada kromosom autosomal biasanya disertai dengan gejala

retardasi mental (Budhiman, 1991: 66).

2) Strategi Penanggulangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus (Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, 2008:

1340).

Berdasarkan Badan Perencanaan Nasional, peningkatan perlindungan dan

kesejahteraan sosial memiliki beberapa program pembangunan, program

pembanguna tersebut diantaranya:

a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Tujuan program ini untuk memulihkan fungsi sosial, memberikan pelayanan dan

rehabilitasi sosial bagi para PMKS, termasuk bagi lanjut usia terlantar,

penyandang cacat, dan anak terlantar, untuk kelangsungan hidup dan tumbuh

kembangnya. (www.bappenas.go.id/get-file-server/node/174/, diakses 22

November 2011).

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:

1. Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi PMKS;

2. Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial bagi PMKS;

3. Peningkatan pembinaan, pelayanan dan perlindungan sosial dan hukum bagi

anak terlantar, lanjut usia, penyandang cacat, dan tuna sosial;

4. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi

PMKS;

Page 11: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

11

5. Peningkatan pelayanan psikososial dan pembangunan pusat pelayanan krisis

(trauma center) bagi PMKS, termasuk korban bencana alam dan sosial; dan

6. Pelaksanaan komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai anti eksploitasi,

kekerasan, perdagangan perempuan dan anak, reintegrasi eks-PMKS, dan

pencegahan HIV/AIDS serta penyalahgunaan NAPZA.

b. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya

Tujuan program ini untuk meningkatkan kemampuan, keberdayaan sosial dan

kualitas hidup keluarga, fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya

(www.bappenas.go.id/get-file-server/node/174/, diakses 22 November 2011).

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:

1. Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil dan

PMKS lainnya, melalui peningkatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan

Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) serta Kelompok Usaha Bersama (KUBE);

2. Peningkatan kerjasama kemitraan antara pengusaha dengan KUBE dan LKM;

3. Pengembangan Geographic Information System (GIS) bagi pemetaan dan

pemberdayaan KAT dan PMKS; dan

4. Peningkatan kemampuan bagi petugas dan pendamping pemberdayaan sosial

keluarga, fakir miskin, KAT, dan PMKS lainnya.

c. Program Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial

Tujuan program ini untuk penataan sistem dan mekanisme kelembagaan, serta

pengembangan kebijakan perlindungan sosial di tingkat nasional dan daerah,

termasuk pengkajian strategi pendanaan perlindungan sosial, terutama bagi

penduduk miskin dan rentan (www.bappenas.go.id/get-file-server/node/174/,

diakses 22 November 2011).

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:

1. Penyerasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan kebijakan

yang berkaitan dengan sistem perlindungan sosial;

2. Pengembangan kebijakan dan strategi pelayanan perlindungan sosial,

termasuk sistem pendanaan;

Page 12: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

12

3. Penyempurnaan kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan sosial bagi

penduduk miskin dan rentan; dan

4. Pengembangan model kelembagaan bentuk-bentuk kearifan lokal

perlindungan sosial.

d. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Tujuan program ini untuk meningkatkan kemampuan, kepedulian, pelestarian dan

pendayagunaan nilai dasar kesejahteraan sosial, dan ketahanan sosial masyarakat,

khususnya Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM)/relawan sosial, dan

dunia usaha (www.bappenas.go.id/get-file-server/node/174/, diakses 22

November 2011).

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:

1. Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial dan masyarakat

(TKSM/relawan sosial, Karang Taruna, organisasi sosial, termasuk

kelembagaan sosial di tingkat lokal);

2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam mendukung

upaya-upaya penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS;

3. Pembentukan jejaring kerjasama pelaku-pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial

(UKS), masyarakat dan dunia usaha, termasuk organisasi sosial tingkat lokal;

dan

4. Peningkatan pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan.

e. Program Bantuan Dan Jaminan Kesejahteraan Sosial

Tujuan program ini untuk memberikan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi

korban bencana alam dan sosial, serta memberikan jaminan kesejahteraan sosial

bagi PMKS (www.bappenas.go.id/get-file-server/node/174/, diakses 22

November 2011).

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi :

1. Penyusunan berbagai peraturan perundangan yang berkaitan dengan bantuan

dan jaminan kesejahteraan sosial;

2. Penyediaan bantuan dasar pangan, sandang, papan dan fasilitas bantuan

tanggap darurat dan bantuan pemulangan/terminasi, serta stimulan bahan

bangunan rumah bagi korban bencana alam, bencana sosial dan PMKS

lainnya;

Page 13: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

13

3. Pemberian bantuan bagi daerah penerima eks-korban kerusuhan dan pekerja

migran bermasalah;

4. Pemberian bantuan bagi korban tindak kekerasan melalui perlindungan dan

advokasi sosial; dan

5. Penyelenggaraan bantuan dan jaminan sosial bagi fakir miskin, penduduk

daerah kumuh, dan PMKS lainnya.

Ada tiga macam intervensi yang dapat dilakukan terhadap orang yang

mengalami retardasi mental, yakni penempatan di lembaga, perawatan, dan

pendidikan.

a. Di tempatkan di Lembaga

Tidak semua anak cacat mental di tempatkan di lembaga. Sebagian besar

bagi mereka yang mentalnya sedikit cacat dapat menyesuaikan diri secara adekuat

dalam lingkungan keluarga mereka jika mereka diterima oleh orang tua dan

saudara-saudaranya. Biasanya anak yang mentalnya sangat cacat lebih baik

ditempatkan di lembaga.

Banyak hal yang bisa dilakukan di dalam lembaga untuk orang-orang yang

cacat mental. Di lembaga itu dilakukan usaha-usaha untuk menggunakan

kemampuan motorik dan intelektual yang mungkin dimiliki penderita sebagai

modal untuk mendidiknya agar mencapai kemampuan untuk menyesuaikan diri

dengan maksimal. Dalam mencapai sasaran yang diinginkan, maka lembaga itu

harus memiliki dana yang cukup dan staf yang terlatih dalam program rehabilitasi.

Program ini dirancang untuk mengembalikan orang-orang yang cacat ini ke dalam

masyarakat dengan bekal pendidikan dan kestabilan emosi yang cukup sehingga

mereka bisa mandiri dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.

b. Perawatan

Perawatan terhadap orang-orang yang menderita retardasi mental secara

khusus menggunakan intervensi-intervensi yang bertujuan untuk mengobati

masalah-masalah yang menyangkut emosi dan tingkah laku. Hasil-hasil penelitian

menunjukkan bahwa sejumlah orang yang mengalami retardasi mental juga

menderita juga menderita gangguan-gangguan psikologis (Matson & Barrett,

Jacobson dalam Kanisius, 2006: 294)

Di antara masalah-masalah yang mereka hadapi adalah

gangguan-gangguan kognitif (halusinasi-halusinasi), gangguan-

Page 14: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

14

gangguan emosional (depresi), dan gangguan-gangguan tingkah

laku (agresi dan melukai diri sendiri). Dari bermacam-macam

tingkat fungsi intelektual, rata-rata setengah dari jumlah pasien

mengalami masalah-masalah tingkah laku (Kanisius, 2006: 294).

Perawatan terhadap masalah-masalah emosi dan tingkah laku untuk orang-

orang yang mengalami retardasi mental adalah sama dengan perawatan yang

digunakan untuk orang-orang lain yang tidak mengalami retardasi mental tetapi

hanya perawatannya disesuaikan dengan tingkat kemampuan konseptual dari

pasien. Perawatan ini akan mengikuti orientasi tingkah laku (Baer, Wolf & Risley,

Birnbauer dalam Kanisius, 2006: 294).

c. Pendidikan

Pendidikan untuk orang-orang yang mengalami retardasi mental

diprogramkan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak ini. Meskipun strategi-

strategi pengajarannya sama dengan yang digunakan pada kelas-kelas regular,

tetapi tetap diadakan penyesuaian-penyesuaian sejalan dengan langkah dan tingkat

masing-masing anak yang bejajar (Kanisius, 2006: 296). Pendidikan khusus ini

mengisolasi anak-anak yang mengalami retardasi mental dari anak-anak yang

normal.

3) Efektivitas Pemberian Bantuan bagi Penyandang Idiot

Efektivitas berasal dari kata efektif. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia Pusat Bahasa (2008: 352) efektif merupakan ada efeknya (akibatnya,

pengaruhnya, kesannya). Efektivitas merupakan keefektifan. Keefektifan

merupakan 1 keadaan berpengaruh; hal berkesan; 2 kemanjuran; kemujaraban; 3

keberhasilan (tentang usaha, tindakan).

Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai

dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat dalam Dahfar (2009,

http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/, diakses 20

Oktober 2011) yang menjelaskan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang

menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai.

Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya.

Page 15: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

15

Dari pengertian-pengertian efektifitas di atas dapat disimpulkan bahwa

efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan keberhasilan dan seberapa jauh

target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang

mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

Bantuan berasal dari kata bantu. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia Pusat Bahasa (2008: 137) bantu merupakan 1 Tolong; 2 Penolong.

Sedangkan bantuan merupakan barang yang dipakai untuk membantu,

pertolongan, sokongan.

Dari pengertian efektivitas dan bantuan maka dapat disimpulkan bagi

peneliti bahwa efektivitas bantuan merupakan suatu ukuran pertolongan barang

yang dipakai untuk membantu yang menyatakan keberhasilan dan seberapa jauh

target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang

mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

Bantuan kepada penderita idiot dapat berupa terapi okupasi. Seperti yang

diungkap oleh Soeharso dalam Sujarwanto (2005: 10) mengemukakan

Occupational Therapy (terapi okupasi) adalah suatu terapi yang berdasarkan atas

occupation atau gerak di dalam suatu pekerjaan. Pada kegiatan terapi okupasi

berusaha atau mencapai perbaikan dari kelainan dengan jalan memberikan

pekerjaan kepada penderita.

a. Prasyarat

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (2008: 1099)

prasyarat merupakan syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan, mengikuti,

atau memasuki pendidikan atau suatu kegiatan.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi para donatur menurut peneliti

adalah di sesuaikan dengan kondisi masyarakat kampung idiot tersebut. Dengan

melihat kondisi masyarakat yang menyandandang idiot tersebut maka akan

diketahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat kampung idiot tersebut.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Desa Karangpatihan adalah

susunan kepanitiaan yang akan mengelola bantuan dari para donatur untuk

diberikan kepada masyarakat Kampung Idiot.

Page 16: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

16

b. Pola pemberian bantuan

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (2008: 1088)

pola merupakan sistem; cara kerja.

Cara kerja dalam pemberian bantuan kepada masyarakat kampung idiot

menurut peneliti, para donatur menghubungi aparat Desa Karangpatihan dan

pihak-pihak yang ditunjuk menjadi panitia yang mengelola bantuan kepada

masyarakat Kampung Idiot.

c. Jenis bantuan

Jenis bantuan yang diberikandisesuaikan dengan kondisi masyarakat

Kampung Idiot. Bagaimana tidak, hampir seluruh masyarakat di sini memiliki

keterbelakangan mental (idiot) dan yang menyedihkan lagi mereka ini semua

hidup di dalam kemiskinan. Makanya kampung ini disebut sebagai Kampung

Idiot. (Abud, 2011, http://clubbing.kapanlagi.com/threads/109871-Kampung-Idiot

Ponorogo?s=993a3c76527ed519be7cae3ecb7966a9, diakses 20 November 2011).

Berdasarkan permasalahan yang diperoleh peneliti dari wawancara dan

pengamatan langsung, maka jenis bantuan yang sesuai dapat berupa sarana

kesehatan, alat-alat rumah tangga, uang, sembako, beras, kebutuhan sandang,

pembenahan rumah, kamar mandi dan jamban. Selain itu diberikan pekerjaan

bagi Masyarakat Kampung Idiot yang mampu di bina agar memiliki penghasilan.

Terkait jenis bantuan kepada penderita idiot atau berkebutuhan khusus,

Abdurrachman dan Sudjadi (1994: 224) dalam masyarakat modern, keluarga yang

tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik berupa makana, pakaian, dan perumahan

akan memperoleh bantuan dari pemerintah.

Bantuan berupa kandang ayam dari Kodam V Brawijaya bertujuan untuk

kesejahteraan berkelanjutan. Menurut Dandim 0802 Ponorogo Luthfie Beta, pola

bantuan yang diberikan kali ini bukan berupa paket sembako seperti sebelumnya.

Atau sesuatu yang hanya bisa dinikmati sesaat. Akan tetapi sebisa mungkin,

wujud bantuan itu diharapkan mampu bermanfaat dan digunakan dalam kurun

waktu yang lama dan berkelanjutan (Penrem081, 2011,

http://korem081madiun.com/index.php/kodim-0802-ponorogo/246-kodim-0802-

peduli-karang-patihan-beri-bantuan-kandang-ayam, diakses 22 November 2011 ).

Page 17: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

17

Secara umum Pelayanan Kesejahteraan Sosial meliputi penyelenggaraan

rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, bantuan dan jaminan sosial, serta

berbagai pelayanan sosial dasar (seperti pelayanan pendidikan, kesehatan, pangan,

perumahan) yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan

kesejahteraan sosial, termasuk penyandang cacat (Muis,

http://ichwanmuis.com/?cat=58, diakses 20 November 2011).

d. Follow Up (Pelaksanaan)

Pelaksanaan pemberian bantuan kepada masyarakat kampung idiot

menurut peneliti, para donatur menghubungi pihak panitia pengelola bantuan

terhadap masyarakat kampung idiot. Setelah menghubungi maka akan di rancang

dalam memberikan bantuan tersebut. Berdasarkan wawancara dengan bapak

kepala desa, maka bila bantuan tersebut banyak maka masyarakat kampung idiot

tersebut dikumpulkan lalu di bagikan bantuan tersebut oleh donaturnya. Bila

bantuan yang diberikan sedikit maka akan dibagikan langsung kepada Masyarakat

Kampung Idiot.

B. METODE

Penelitian kualitatif menurut Denzin dan Lincoln dalam Moleong (2007:

5) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan

latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan

dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka pendekatan deskriptif kualitatif ini

adalah suatu pendekatan dalam memahami kondisi sosial ekonomi masyarakat

Kampung Idiot di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo,

memahami macam-macam bantuan yang diberikan kepada masyarakat tersebut

dan memahami efektivitas dari bantuan tersebut bagi masyarakat Kampung Idiot.

Untuk memahami hasil penelitian tersebut diperlukan data-data yang valid untuk

mendapatkan hasil penelitian yang maksimal. Pendekatan kualitatif berusaha

mengumpulkan data deskriptif yang banyak dituangkan ke dalam bentuk laporan

yang diperoleh dari catatan lapangan, dokumen, hasil observasi, dan wawancara.

Page 18: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

18

C. TEMUAN PENELITIAN

1. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung Idiot di Desa

Karangpatihan

Kondisi sosial ekonomi penderita idiot umumnya sangat minim. Hal ini

tercermin dari kondisi rumah dan prasarananya, mata pencaharian, dan menu

makanan. Rumah penderita idiot sangat sederhana. Sebelum ada bantuan dari

hibah dana Provinsi Jawa Timur pada tahun 2009, dindingnya terbuat dari

anyaman bambu dan berlantaikan tanah. Setiap malam hanya menggunakan 1

lampu untuk menerangi rumahnya. Listriknya menggunakan milik tetangganya.

Prasarana rumahnya juga masih kurang. Hal ini dikarenakan keluarga idiot tidak

memiliki tempat mandi dan WC sendiri sehingga mereka menumpang dengan

tetangganya 1 jamban dan 1 WC untuk 3 keluarga. Masyarakat idiot dapat

dikatakan sebagai masyarakat yang tidak mampu menjalani hidupnya dengan

normal. Hal ini dikarenakan masyarakat idiot tersebut sebagian besar dari mereka

tidak mampu bekerja. Pekerjaan yang paling banyak dilakukan bagi keluarga idiot

yang normal maupun yang tingkatannya belum parah idiotnya/debil adalah

sebagai buruh tani. Selain sebagai buruh tani, karena masyarakat idiot tersebut

diberikan bantuan sebagai ternak kambing, maka menciptakan lapangan pekerjaan

baru bagi masyarakat idiot, terutama bagi keluarga idiot yang normal. Karena

keluarga idiot memiliki keterbatasan ekonomi, bila ada kebutuhan tidak membeli

namun mencari untuk mengurangi pengeluaran, dengan cara mencari kayu di

gunung Desa Karangpatihan. Masyarakat penderita idiot juga berinteraksi dengan

lingkungannya. Dalam berinteraksi dengan lingkungannya, penyandang idiot

tersebut menggunakan bahasa isyarat.

2. Bantuan Sosial kepada Masyarakat Kampung Idiot di Desa

Karangpatihan

• Jenis bantuan yang diberikan dan pihak pemberi bantuan

Jenis bantuan yang diberikan kepada masyarakat kampung idiot dapat

dikategorikan menjadi beberapa, yaitu Kebutuhan dasar (makanan pokok,

sembako, air dan sumur, pakaian pria/wanita, fasilitas kesehatan, perlengkapan

tidur, dana, lampu penerangan, dan pembenahan rumah), bantuan lain berupa

Page 19: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

19

ternak kambing, dan bibit tanaman. Jenis bantuan yang diberikan masyarakat

Kampung Idiot yang paling banyak dalam bentuk kebutuhan pokok. Kebutuhan

pokok tersebut diantaranya sembako, ikan asin, dan kopi. Sedangkan bantuan

dalam bentuk ternak(ternak kambing) hanya sebagian kecil saja.

Bantuan yang seharusnya dibutuhkan oleh penderita idiot antara lain

perawatan, pendidikan dan pemberdayaan. Hal ini dikarenakan pemberdayaan

idiot masih minim atau terbatas karena sebagian besar memiliki tingkat idiot yang

parah dan tidak mendapatkan penyuluhan sejak awal.

3. Efektivitas pemberian bantuan bagi masyarakat Kampung Idiot di Desa

Karangpatihan

a) Efektivitas dari segi jenis bantuan yang diberikan dan pihak pemberi

bantuan

Bantuan yang efektif menurut keluarga idiot adalah sembako, uang,

pembenahan rumah, ternak kambing, tikar/kasur, tanaman, dan bak/timba.

Sedangkan bantuan yang kurang efektif adalah pakaian. Bantuan yang diberikan

dalam bentuk makanan sangat membantu kondisi ekonomi keluarga idiot.

Sebelum adanya bantuan, keluarga idiot memakan nasi tiwul yang diperoleh dari

pekarangan rumahnya. Uang merupakan bantuan yang efektif. Hal ini dikarenakan

uang tersebut bisa digunakan untuk membeli keperluan yang dibutuhkan, membeli

beras, dan membayar hutang. Bantuan dalam bentuk tikar efektif bagi masyarakat

idiot. Tikar tersebut digunakan oleh keluarga idiot untuk duduk bersama peneliti

saat peneliti mendatangi rumahnya. Selain tikar, bantuan dalam bentuk kasur juga

efektif dan bisa membantu keluarga idiot. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan

kasur lantai dan tikar oleh keluarga idiot untuk tidur di malam hari. Bantuan

dalam bentuk bak/timba juga efektif. Karena timba ini digunakan keluarga idiot

untuk mengambil air di sumur, untuk memberi minum kambing, dan untuk tempat

mencuci piring. Selain kebutuhan dasar, bantuan lain berupa ternak kambing juga

efektif. Ternak kambing ini diberikan kepada keluarga idiot yang mampu

mengurusnya. Bantuan ternak ini cukup efektif karena bisa menambah

perekonomian keluarga idiot. Bantuan berupa pembenahan Rumah Tidak Layak

Huni (RTLH) menjadi rumah layak huni sangat efektif bagi keluarga idiot.

Page 20: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

20

Karena keterbatasan biaya yang dimiliki keluarga idiot sehingga tidak mampu

membenahi rumah. Selain itu, bantuan bibit tanaman efektif bagi keluarga idiot.

Hal ini dikarenakan, setiap keluarga idiot mendapatkan bibit tanaman yang di

tanam di sekitar rumahnya. Sedangkan bantuan yang kurang efektif adalah

pakaian. Pakaian ini kurang efektif karena sudah terlalu banyak pakaian yang

dimiliki keluarga idiot.

Efektivitas dari segi pihak pemberi bantuan

Efektivitas dari pihak pemberi bantuan diantaranya dari Kantor Ketahanan

Pangan, Ibu Duma, Dompet Duafa Jakarta, Muhammadiyah Ponorogo, Pak De

Karwo, Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo, H. Rifa’i, Ikatan Istri pegawai BI

Kediri, Bapak Hari Sasono, BI Kediri, Himpunan Janda Muslim Ponorogo, dan

Bapak Damar. Efektif karena pihak-pihak tersebut memberikan bantuan dalam

bentuk sembako/beras yang mampu meringankan beban keluarga idiot.

Pihak yang memberikan bantuan yang dinilai efektif berdasarkan

dokumen desa tahun 2009 sampai 2011 adalah Ibu Duma dari Yogyakarta,

dan Bapak Yorhan dari Bali. Bantuan yang diberikan adalah uang.

Pihak lain yang dinilai efektif adalah dari Provinsi Jawa Timur.

Bantuan yang diberikan adalah pembenahan rumah sebanyak 43 KK pada

tahun 2009. Sebelum adanya bantuan pembenahan rumah, rumah keluarga

idiot terbuat dari anyaman bambu.

Berdasarkan pihak pemberi bantuan yang efektif adalah dari Dinas

Pertanian Provinsi, BI Kediri, Bapak Yorhan dari Bali, dan Kodim 0802

Kabupaten Ponorogo. Bantuan yang diberikan dalam bentuk ternak kambing.

Ternak kambing tersebut menambah perekonomian keluarga idiot. Namun ada

beberapa kepala keluarga yang belum mendapatkan ternak kambing sekitar 10

KK. Karena dalam pemberian bantuan tersebut pihak desa merangking mana

keluarga yang lebih berhak mendapatkan kambing terlebih dahulu. Dan ada pula

kambing bergilir. Kambing bergilir tersebut bila sudah beranak maka induknya

digilir kepada warga miskin yang lainnya

Pihak lain yang dinilai efektif dari Muhammadiyah Ponorogo. Bantuan

yang diberikan dalam bentuk tikar/kasur . Kasur ini digunakan untuk tidur setiap

malam, sedangkan tikar digunakan pada saat ada tamu ke rumah keluarga idiot.

Page 21: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

21

Pihak KIMPRASWIL Provinsi Jawa Timur dan BNPB juga efektif.

Bantuan yang diberikan dalam bentuk bak/timba yang merupakan bantuan efektif.

Karena bak/timba tersebut bisa digunakan penderita idiot dalam sehari-harinya.

Pihak yang efektif selanjutnya adalah dari Dinas Pertanian Provinsi dan

Dinas Pertanian Ponorogo. Bantuan yang diberikan berupa bibit tanaman yang di

tanam di pekarangan rumah keluarga idiot yang memiliki pekarangan.

Selain pihak yang memberikan bantuan efektif, ada pula pihak yang

memberikan bantuan dinilai kurang efektif. Pihak yang memberikan bantuan

dalam bentuk pakaian diantaranya berdasarkan dokumen desa tahun 2009 sampai

tahun 2012 dari Bapak Upik Bandung dan BPBD Jawa Timur. Bantuan dalam

bentuk pakaian kurang efektif karena pakaian sudah banyak dimiliki oleh keluarga

idiot. Walaupun seperti itu, karena mereka hidup sederhana maka bantuan dalam

bentuk apapun diterima dengan senang hati.

Bantuan yang efektif didominasi oleh bantuan dari pihak pemerintah. Hal

ini dikarenakan bantuan dari pemerintah terdiri dari berbagai instansi yang

memberikan bantuan. Namun, konsistensinya bantuan yang efektif adalah dari

perorangan atau individu yaitu Bapak Damar yang memberikan bantuan sembako

hampir setiap bulan.

b) Efektivitas dari segi bantuan yang sesuai dengan kebutuhan

Berdasarkan deskripsi pandangan yang digali dari masyarakat kampung

idiot penerima bantuan yang telah dipaparkan maka bisa ditegaskan bahwa, dari

bantuan yang diterima sesuai dengan kebutuhannya adalah sembako/beras sesuai

dengan kebutuhan sehari-hari dimasak untuk makan; uang sesuai dengan

kebutuhan untuk membeli keperluan makan; pembenahan rumah sesuai dengan

kebutuhan karena tidak mampu membenahi rumahnya sendiri; kasur/tikar sesuai

dengan kebutuhannya karena bisa membantu untuk tidur; ternak kambing sesuai

dengan kebutuhan karena bisa menambah penghasilan dengan menjual anak

kambingnya; bak/timba sesuai dengan kebutuhan karena setiap hari untuk

menyimpan air, meminumi kambing dan mencuci; bantuan pakaian sesuai dengan

kebutuhan keluarga idiot karena setiap hari yang dipakai adalah pakaian dari

pemberi bantuan, dan pipa/saluran air juga sesuai dengan kebutuhan keluarga idiot

Page 22: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

22

karena pipa tersebut menyalurkan air dari sumber air gunung ke sumur-sumur

idiot untuk dimasak, meminumi kambing, mandi dan mencuci.

Selain bantuan yang sesuai dengan kebutuhan, ada pula bantuan yang

kurang sesuai dengan kebutuhan. Bantuan tersebut berupa bibit tanaman. Bantuan

ini kurang sesuai karena misalnya belimbing yang ditanam sudah berbuah maka

yang memakan bukan dari keluarga idiot sendiri namun anak-anak kecil dan siapa

saja yang ingin makan boleh memakannya dan bibit yang ditanam masih kecil

belum membuahkan hasil, ada pula bibit yang ditanam mati karena kekurangan

air.

Ada beberapa kebutuhan khusus yang belum diterima oleh penderita idiot.

Bantuan khusus ini antara lain minimnya pemberdayaan bagi penderita idiot dan

pemberdayaan idiot hanya bagi yang mampu dibina karena tingkat idiot yang

belum terlalu parah.

c) Efektivitas dari segi pola pengelolaan bantuan

Berdasarkan deskripsi dari berbagai donatur dari pemerintah, dalam

memberikan bantuan dengan mengadakan observasi dan cara ini efektif untuk

mengetahui bantuan yang dibutuhkan keluarga idiot. Pemberian bantuan langsung

diberikan kepada keluarga idiot bersamaan dengan pengelola bantuan di desa atau

perangkat desa.

Berdasarkan deskripsi dari berbagai donatur dari non pemerintah/swasta,

dalam memberikan bantuan dengan mengadakan observasi dan cara ini efektif

untuk mengetahui bantuan yang dibutuhkan keluarga idiot. Pemberian bantuan

langsung diberikan kepada keluarga idiot bersamaan dengan pengelola bantuan di

desa atau perangkat desa. Pola pengelolaan bantuan dari non pemerintah/swasta

efektif karena bantuan yang diberikan sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Pengelolaan bantuan di desa dengan membentuk panitia bakti sosial

merupakan cara yang efektif. Karena dari pengelolaannya, panitia bakti sosial

memiliki tugas untuk mengurusi bantuan, mengantarkan donatur yang akan

memberikan bantuan dan mengecek kebutuhan keluarga idiot. Dan bantuan dari

donatur lansung dibagikan kepada keluarga idiot.

Berdasarkan pola pengelolaan bantuan yang diberikan, ada bantuan yang

pola pengelolaannya dari pemerintah yang tidak efektif. Hal ini disebabkan

Page 23: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

23

bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Bantuan

tersebut diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo yang telah

mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan berupa sembako, air bersih, roti,

super mie, aspal jalan, pelayanan kesehatan gratis, dan biaya pendidikan wajib

belajar 9 Tahun. Bakti sosial sejak tahun 2000an. Bantuan yang lainnya berupa

pemberdayaan dengan pemberian benih bibit mangga, dan pemberian kambing.

Namun ada beberapa bantuan yang tidak ada di lapangan, bantuan tersebut berupa

air bersih, aspal jalan, dan pelayanan kesehatan gratis.

Bantuan dari perseorangan rata-rata memberikan bantuan dengan langsung

membawa bantuan dan merupakan pola pengelolaan bantuan yang kurang efektif.

Hal ini dikarenakan bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan

keluarga idiot. Ada pihak individu/perseorangan yang memberikan bantuan

membawa sembako dan teh. Teh tersebut tidak sesuai dengan minuman sehari-

hari keluarga idiot karena kebiasaan dari mereka meminum kopi.

Berdasarkan pengelolaan di desa, ada bantuan yang kurang efektif.

Bantuan ini kurang efektif dalam pengelolaannya karena dari beberapa bantuan

dalam bentuk ternak kambing tidak dibagikan rata kepada keluarga idiot. Ada

beberapa keluarga idiot yang tidak mendapatkan bantuan dalam bentuk ternak

kambing. Keluarga idiot yang tidak mendapatkan kambing didasarkan pada

kemampuan keluarga idiot untuk mengurusi ternak kambing tersebut. Selain itu

adanya rangking kemiskinan, bagi keluarga yang lebih miskin yang mendapatkan

ternak kambing terlebih dahulu.

Berdasarkan deskripsi pandangan yang digali dari masyarakat kampung

idiot penerima bantuan yang telah dipaparkan maka bisa ditegaskan bahwa

Sembako/beras ini mudah dikelola karena setiap hari yang dimasak adalah beras.

Bantuan berupa uang juga efektif karena bisa dibelikan keperluan dapur dan

membayar hutang. Bantuan berupa tikar/kasur juga efektif karena setiap hari

digunakan untuk tidur. Misalnya bantuan dalam bentuk uang bisa digunakan

untuk membeli beras, kebutuhan-kebutuhan dan membayar hutang. Hal ini

diungkapkan oleh Mitun pada tanggal 7 April 2012.

Bantuan pembenahan rumah kurang efektif dalam mengelola karena

rumahnya sempit dan abu sisa kayu bakar untuk memasak diletakkan di dekat

Page 24: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

24

tungku memasak dan kayu bakar. Bantuan ternak kambing juga kurang efektif

karena tidak mampu mencari pakan kambing saat sakit sedangkan anaknya idiot

tidak bisa membantu mencari pakan kambing.

d) Efektivitas dari segi jumlah bantuan yang dialokasikan

Bantuan yang efektif berdasarkan jumlah bantuan yang dialokasikan

diantaranya: sembako/beras, bak/timba, pipa/saluran air dan pakaian. Bantuan ini

efektif karena bisa terus digunakan oleh keluarga idiot dan bisa merasakan

bantuan tersebut dengan jumlah yang cukup banyak.

Sedangkan bantuan yang kurang efektif adalah uang, pembenahan rumah,

kasur/tikar, ternak kambing dan bibit tanaman. Hal ini dikarenakan bantuan dalam

bentuk uang, pembenahan rumah dan kasur jumlahnya kurang dan bantuan dalam

bentuk ternak kambing dan bibit tanaman kurang mampu dikelola oleh keluarga

idiot.

Bantuan yang jumlahnya banyak merupakan bantuan yang efektif

(sembako, bak/timba, pakaian). Hal ini dikarenakan sesuai apa yang dibutuhkan

oleh keluarga idiot. Bantuan yang diberikan banyak namun tidak efektif karena

mati, bantuan ini berupa ternak kambing dan bibit tanaman. Ada pula bantuan

yang kurang efektif karena jumlahnya sedikit diantaranya pembenahan rumah

yang hanya satu kali sehingga bila ada kerusakan mereka tidak mampu

memperbaiki. Bantuan kasur yang kurang lebar, dan bantuan uang yang jarang

diberikan.

Bantuan yang diberikan terus menerus merupakan bantuan yang efektif

terutama untuk sembako dan pakaian. Namun ada satu jenis bantuan apabila

diberikan terus menerus tidak efektif, bantuan tersebut berwujud bibit tanaman.

e) Efektivitas dari segi komitmen penerima untuk mengelola bantuan

Berdasarkan deskripsi pandangan yang digali dari masyarakat kampung

idiot penerima bantuan yang telah dipaparkan maka bisa ditegaskan bahwa,

komitmen penerima untuk mengelola bantuan, bantuan yang paling disenangi dan

digunakan adalah sembako atau beras karena bantuan ini bisa langsung digunakan

untuk dimasak. Bantuan lain yang disenangi adalah bantuan dalam bentuk uang

karena uang ini bisa langsung digunakan untuk membeli keprluan yang

dibutuhkan. Bantuan pembenahan rumah juga disenangi oleh keluarga idiot

Page 25: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

25

karena dengan adanya pembenahan rumah maka rumahnya lebih baik dari

sebelum dibantu. Ternak kambing juga merupakan bantuan yang disenangi oleh

keluarga idiot karena dengan adanya ternak kambing bila beranak maka anaknya

dijual untuk menambah pendapatan. Bantuan berupa bak/timba juga disenangi

oleh keluarga idiot karena bantuan ini bisa digunakan setiap hari untuk tempat

penampungan air, mencuci dan meminumi kambing.

Dari berbagai bantuan yang efektif atau disenagi berdasarkan komitmen

penerima untuk pengelola bantuan, ada pula bantuan yang kurang efektif atau

kurang disenangi adalah bibit tanaman. Bantuan tersebut kurang disenagi karena

tanamannya ada yang mati, bila berbuah maka buahnya tidak dimakan sendiri dan

dari tanaman tersebut ada yang belum membuahkan hasil.

D. PEMBAHASAN

1. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung Idiot di Desa

Karangpatihan

Berdasarkan temuan penelitian dapat dikatakan kondisi sosial ekonomi

penderita idiot umumnya sangat minim. Hal ini tercermin dari kondisi rumah dan

prasarananya, mata pencaharian, dan menu makanan. Rumah penderita idiot

sangat sederhana. Sebelum ada bantuan dari hibah dana Provinsi Jawa Timur pada

tahun 2009, dindingnya terbuat dari anyaman bambu dan berlantaikan tanah.

Setiap malam hanya menggunakan 1 lampu untuk menerangi rumahnya.

Listriknya menggunakan milik tetangganya. Prasarana rumahnya juga masih

kurang. Hal ini dikarenakan keluarga idiot tidak memiliki tempat mandi dan WC

sendiri sehingga mereka menumpang dengan tetangganya 1 jamban dan 1 WC

untuk 3 keluarga. Masyarakat idiot dapat dikatakan sebagai masyarakat yang tidak

mampu menjalani hidupnya dengan normal. Hal ini dikarenakan masyarakat idiot

tersebut sebagian besar dari mereka tidak mampu bekerja. Pekerjaan yang paling

banyak dilakukan bagi keluarga idiot yang normal maupun yang tingkatannya

belum parah idiotnya/debil adalah sebagai buruh tani. Selain sebagai buruh tani,

karena masyarakat idiot tersebut diberikan bantuan ternak kambing, maka

menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat idiot, terutama bagi

keluarga idiot yang normal. Karena keluarga idiot memiliki keterbatasan ekonomi,

Page 26: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

26

bila ada kebutuhan tidak membeli namun mencari untuk mengurangi pengeluaran,

dengan cara mencari kayu di gunung Desa Karangpatihan.

Temuan tersebut apabila dirujukkan dengan teorinya Ilmawan (2010,

http://pekerjasosialtuban.wordpress.com/ diakses 26 Oktober 2011), menyatakan

bahwa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang,

keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau

gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat

terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani dan sosial secara memadai

dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan,

keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterpencilan dan

perubahan lingkungan yang kurang mendukung, seperti terjadinya bencana.

Berdasarkan temuan penelitian dapat dikatakan masyarakat penderita idiot

juga berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi dengan

lingkungannya, penyandang idiot tersebut menggunakan bahasa isyarat. Mereka

menggunakan bahasa isyarat dikarenakan menyandang bisu dan tidak bisa

berbicara normal. Temuan tersebut apabila dirujukkan dengan teorinya Ilmawan

(2010, http://pekerjasosialtuban.wordpress.com/, diakses 26 Oktober 2011)

tentang penyandang cacat. Ciri-cirinya antara lain:

1. Penyandang cacat tubuh: tidak lengkap, putus tangan atau kaki ;cacat tulang,

sendi tangan atau kaki; cacat tulang punggung, paraplegia/lumpuh; dan

lumpuh total.

2. Penyandang cacat buta (tuna netra): buta kedua matanya dan seseorang yang

mengalami kebutaan, yang tidak dapat melihat atau menghitung jari tangan

orang lain dalam jarak 1 meter, karena bawaan atau kecelakaan.

3. Penyandang cacat tuli bisu (tuna rungu wicara): tidak dapat mendengar dan

berbicara serta berbicara tidak jelas.

4. Penyandang cacat mental:

1) Cacat Mental Psikotik: orang bekas menderita penyakit gila dan masih

bertingkah laku aneh-aneh.

2) Cacat Mental Retardasi:

a. Idiot yaitu seseorang yang tingkat kemampuan dan tingkah lakunya

setingkat dengan anak normal berusia 2 tahun, yang pada umumnya

Page 27: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

27

kehidupannya dihabiskan di tempat tidur dengan terlentang atau miring

serta buang kotoran (kencing dan buang air besar) di tempat tidur.

b. Embisil yaitu seseorang yang kemampuan mental dan tingkah lakunya

setingkat dengan anak normal berusia 3 – 7 tahun dengan ciri-ciri kepala

besar tidak seimbang dengan besar tubuhnya.

c. Debil yaitu seseorang yang kemampuan mental dan tingkah lakunya

setingkat dengan anak normal berusia 8 – 12 tahun dengan ciri-ciri antara

lain tingkah lakunya masih ke kanak-kanakan dan sangat bodoh.

Penyandang idiot disebabkan oleh faktor kekurangan gizi ibu selama

sebelum hamil dan sebelum melahirkan (prenatal). Temuan penelitian ini sesuai

dengan pendapat Budhiman (1991: 67) Kesehatan ibu selama hamil, keadaan gizi

dan emosi ikut mempengaruhi keadaan bayi sebelum lahir. Faktor prenatal lain

yang dapat menyebabkan terjadinya retardasi mental ialah : penyakit menahun

pada ibu hamil seperti tuberculosis paru, hipertensi, diabetes mellitus, anemia,

penggunaan narkotik, alcohol, serta rokok yang berlebihan.

2. Bantuan Sosial kepada masyarakat Kampung Idiot di Desa

Karangpatihan

Berdasarkan temuan penelitian dapat dikatakan jenis bantuan yang

diberikan kepada masyarakat kampung idiot dapat dikategorikan menjadi

beberapa, yaitu Konsumsi (beras, air bersih, sarden, garam beryodium, minyak

makan, ikan asin, paket sembako, sarimi, dan lauk pauk), kesehatan (pengobatan

gratis), sarana rumah tinggal (pembangunan rumah tidak layak huni, alat-alat

rumah tangga, tikar mendong), dan produktif (ternak kambing dan kandang ayam)

Temuan tersebut apabila dirujukkan dengan teorinya Badan Perencanaan

Nasional (www.bappenas.go.id/get-file-server/node/174/, diakses 22 November

2011), pemberian bantuan dalam bentuk kebutuhan pokok sesuai dengan

peningkatan perlindungan dan kesejahteraan social melalui Program Bantuan Dan

Jaminan Kesejahteraan Sosial. Tujuan program ini untuk memberikan bantuan

dasar kesejahteraan sosial bagi korban bencana alam dan sosial, serta memberikan

jaminan kesejahteraan sosial bagi PMKS.

Page 28: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

28

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi :

1) Penyusunan berbagai peraturan perundangan yang berkaitan dengan bantuan

dan jaminan kesejahteraan sosial;

2) Penyediaan bantuan dasar pangan, sandang, papan dan fasilitas bantuan

tanggap darurat dan bantuan pemulangan/terminasi, serta stimulan bahan

bangunan rumah bagi korban bencana alam, bencana sosial dan PMKS

lainnya;

3) Pemberian bantuan bagi daerah penerima eks-korban kerusuhan dan pekerja

migran bermasalah;

4) Pemberian bantuan bagi korban tindak kekerasan melalui perlindungan dan

advokasi sosial; dan

5) Penyelenggaraan bantuan dan jaminan sosial bagi fakir miskin, penduduk

daerah kumuh, dan PMKS lainnya.

Temuan penelitian dalam kategori bantuan produktif (ternak kambing)

bagi keluarga idiot bila dirujukkan dengan teorinya Soeharso dalam Sujarwanto

(2005: 10) mengemukakan Occupational Therapy (terapi okupasi) adalah suatu

terapi yang berdasarkan atas occupation atau gerak di dalam suatu pekerjaan.

Pada kegiatan terapi okupasi berusaha atau mencapai perbaikan dari kelainan

dengan jalan memberikan pekerjaan kepada penderita. Karena pemberian bantuan

dalam bentuk produktif ini menjadikan keluarga idiot dan panderita idiot yang

mampu bekerja mencari makan kambing sebagai pekerjaan dan pemberdayaann

keluarga idiot.

3. Efektivitas pemberian bantuan bagi masyarakat Kampung Idiot di Desa

Karangpatihan

a) Efektivitas dari segi jenis bantuan yang diberikan dan pihak pemberi

bantuan

Berdasarkan temuan penelitian bantuan yang efektif menurut keluarga

idiot adalah sembako/beras, uang, pembenahan rumah, ternak kambing,

tikar/kasur, tanaman, dan bak/timba. Sedangkan bantuan yang kurang efektif

adalah pakaian. Bantuan yang diberikan dalam bentuk makanan sangat membantu

kondisi ekonomi keluarga idiot. Sebelum adanya bantuan, keluarga idiot

Page 29: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

29

memakan nasi tiwul yang diperoleh dari pekarangan rumahnya. Uang merupakan

bantuan yang efektif. Hal ini dikarenakan uang tersebut bisa digunakan untuk

membeli keperluan yang dibutuhkan, membeli beras, dan membayar hutang.

Bantuan dalam bentuk tikar efektif bagi masyarakat idiot. Tikar tersebut

digunakan oleh keluarga idiot untuk duduk bersama peneliti saat peneliti

mendatangi rumahnya. Selain tikar, bantuan dalam bentuk kasur juga efektif dan

bisa membantu keluarga idiot. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan kasur lantai

dan tikar oleh keluarga idiot untuk tidur di malam hari. Bantuan dalam bentuk

bak/timba juga efektif. Karena timba ini digunakan keluarga idiot untuk

mengambil air di sumur, untuk memberi minum kambing, dan untuk tempat

mencuci piring. Selain kebutuhan dasar, bantuan lain berupa ternak kambing juga

efektif. Ternak kambing ini diberikan kepada keluarga idiot yang mampu

mengurusnya. Bantuan ternak ini cukup efektif karena bisa menambah

perekonomian keluarga idiot. Bantuan berupa pembenahan Rumah Tidak Layak

Huni (RTLH) menjadi rumah layak huni sangat efektif bagi keluarga idiot.

Karena keterbatasan biaya yang dimiliki keluarga idiot sehingga tidak mampu

membenahi rumah. Selain itu, bantuan bibit tanaman efektif bagi keluarga idiot.

Hal ini dikarenakan, setiap keluarga idiot mendapatkan bibit tanaman yang di

tanam di sekitar rumahnya. Sedangkan bantuan yang kurang efektif adalah

pakaian. pakaian ini kurang efektif karena sudah terlalu banyak pakaian yang

dimiliki keluarga idiot.

Temuan penelitian ini bagi penyandang cacat mental/retardasi mental ,

tidak semua anak cacat mental di tempatkan di lembaga. Sebagian besar bagi

mereka yang mentalnya sedikit cacat dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan

keluarga mereka jika mereka diterima oleh orang tua dan saudara-saudaranya.

Biasanya anak yang mentalnya sangat cacat lebih baik ditempatkan di lembaga.

Seperti yang telah diungkapkan oleh Kanisius (2006: 293).

Jika lingkungan tempat tinggalnya tidak memiliki fasilitas-

fasilitas untuk mendidiknya, maka lebih baik anak itu

ditempatkan di lembaga di mana diberikan pelajaran khusus.

Pendidikan seperti itu dapat memberikan kemungkinan bagi anak

yang mentalnya sedikit cacat untuk menyesuaikan diri secara baik

dengan masyarakat. Beberapa anak cacat mental entah karena

inteligensinya sangat rendah atau karena gangguan tingkah

Page 30: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

30

lakunya sangat berat, bisa ditempatkan di lembaga supaya mereka

sendiri dan orang lain terlindungi.

Saat ini, penderita idiot di Desa Karangpatihan masih belum ada yang di

tempatkan di lembaga untuk di bina. Pembinaan dilaksanakan di rumah masing-

masing karena keluarga telah menerima keadaan anaknya yang mengalami idiot.

Selain kebutuhan di tempatkan di lembaga, ada pula kebutuhan dalam

bentuk perawatan. Perawatan terhadap emosi dan tingkah lakuuntuk orang-orang

yang mengalami retardasi mental adalah sama dengan perawatan yang digunakan

untuk orang-orang lain yang tidak mengalami retardasi mental tetapi hanya

perawatannya disesuaikan dengan tingkat kemampuannya. Sampai saat ini

penderita idiot telah mendapatkan perawatan dari keluarganya salah satunya

berupa cara buang air besar dan kecil. Pendapat ini sesuai dengan pendapat Giles

& Wolf dalam Kanisius (2006: 294) perawatannya dengan memperbaiki perilaku

buang air besar dan kecil. Pendapat ini juga sesuai dengan pendapat Baker,

Landen & Khasima, Crnic, Friedrich & Greenberg, Crnic & Reid dalam Kanisius,

(2006: 294) para anggota keluarga juga harus dilibatkan dalam perawatan anak-

anak yang mengalami retardasi mental.

Kebutuhan lain yang diperlukan penderita retardasi mental/idiot adalah

pendidikan. Seperti yang telah diungkapkan oleh Kanisius (2006: 296) Pendidikan

untuk orang-orang yang mengalami retardasi mental diprogramkan untuk

memenuhi kebutuhan anak-anak ini. Meskipun strategi-strategi pengajarannya

sama dengan yang digunakan pada kelas-kelas regular, tetapi tetap diadakan

penyesuaian-penyesuaian sejalan dengan langkah dan tingkat masing-masing anak

yang bejajar. Pada penerapannya, penderita retardasi mental ini belum

mendapatkan layanan pendidikan. Adanya penderita idiot sejak 40 tahunan yang

lalu, namun baru terungkap sekitar 4 tahun ini terhitung dari tahun 2009 hingga

2012. Bantuan yang masuk di Desa Karangpatihan terhitung dari tahun 2009.

Sampai saat ini, bantuan yang paling menonjol berupa permakanan dan pemberian

ternak kambing.

Temuan penelitian ini terkait dengan kebutuhan orang berkebutuhan

khusus/idiot untuk aktualisasi bila dirujukkan dengan teorinya Abdurrachman dan

Sudjadi (1994: 224) dalam masyarakat modern, keluarga yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan fisik berupa makanan, pakaian, dan perumahan akan

Page 31: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

31

memperoleh bantuan dari pemerintah. Temuan ini sesuai karena keluarga idiot

merupakan keluarga yang tergolong sangat miskin dan mendapatkan bantuan

berupa makanan (sembako/beras), pakaian, dan pembenahan rumah. Tidak hanya

itu saja, bantuan yang diberikan ada yang berupa uang, ternak kambing, tikar dan

kasur, bak/timba dan bibit tanaman. Tidak hanya dari pemerintah saja yang

memberikan bantuan, namun pihak swasta dan perorangan juga ikut memberikan

bantuan yang dibutuhkan keluarga idiot.

Temuan penelitian ini juga sesuai dengan analisa peneliti bahwa

berdasarkan permasalahan yang diperoleh peneliti dari wawancara dan

pengamatan langsung, maka jenis bantuan yang sesuai dapat berupa sarana

kesehatan, alat-alat rumah tangga, uang, sembako, beras, kebutuhan sandang,

pembenahan rumah, kamar mandi dan jamban. Selain itu diberikan pekerjaan

bagi Masyarakat Kampung Idiot yang mampu di bina agar memiliki penghasilan.

Efektivitas dari segi pihak pemberi bantuan

Berdasarkan temuan penelitian, berbagai pihak telah memberikan bantuan

kepada masyarakat kampung idiot. Efektivitas dari pihak pemberi bantuan

diantaranya dari Kantor Ketahanan Pangan, Ibu Duma, Dompet Duafa Jakarta,

Muhammadiyah Ponorogo, Pak De Karwo, Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo, H.

Rifa’i, Ikatan Istri pegawai BI Kediri, Bapak Hari Sasono, BI Kediri, Himpunan

Janda Muslim Ponorogo, dan Bapak Damar. Efektif karena pihak-pihak tersebut

memberikan bantuan dalam bentuk sembako/beras yang mampu meringankan

beban keluarga idiot.

Pihak yang memberikan bantuan yang dinilai efektif berdasarkan

dokumen desa tahun 2009 sampai 2011 adalah Ibu Duma dari Yogyakarta,

dan Bapak Yorhan dari Bali. Bantuan yang diberikan adalah uang.

Pihak lain yang dinilai efektif adalah dari Provinsi Jawa Timur.

Bantuan yang diberikan adalah pembenahan rumah sebanyak 43 KK pada

tahun 2009. Sebelum adanya bantuan pembenahan rumah, rumah keluarga

idiot terbuat dari anyaman bambu.

Berdasarkan pihak pemberi bantuan yang efektif adalah dari Dinas

Pertanian Provinsi, BI Kediri, Bapak Yorhan dari Bali, dan Kodim 0802

Kabupaten Ponorogo. Bantuan yang diberikan dalam bentuk ternak kambing.

Page 32: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

32

Ternak kambing tersebut menambah perekonomian keluarga idiot. Namun ada

beberapa kepala keluarga yang belum mendapatkan ternak kambing sekitar 10

KK. Karena dalam pemberian bantuan tersebut pihak desa merangking mana

keluarga yang lebih berhak mendapatkan kambing terlebih dahulu. Dan ada pula

kambing bergilir. Kambing bergilir tersebut bila sudah beranak maka induknya

digilir kepada warga miskin yang lainnya

Pihak lain yang dinilai efektif dari Muhammadiyah Ponorogo. Bantuan

yang diberikan dalam bentuk tikar/kasur . Kasur ini digunakan untuk tidur setiap

malam, sedangkan tikar digunakan pada saat ada tamu ke rumah keluarga idiot.

Pihak KIMPRASWIL Provinsi Jawa Timur dan BNPB juga efektif.

Bantuan yang diberikan dalam bentuk bak/timba yang merupakan bantuan efektif.

Karena bak/timba tersebut bisa digunakan penderita idiot dalam sehari-harinya.

Pihak yang efektif selanjutnya adalah dari Dinas Pertanian Provinsi dan

Dinas Pertanian Ponorogo. Bantuan yang diberikan berupa bibit tanaman yang di

tanam di pekarangan rumah keluarga idiot yang memiliki pekarangan.

Temuan penelitian dari segi pihak pemberi bantuan berupa sembako/beras

dan pembenahan rumah, sesuai dengan pendapat Muis

(http://ichwanmuis.com/?cat=58, diakses 20 November 2011), bahwa secara

umum Pelayanan Kesejahteraan Sosial meliputi penyelenggaraan rehabilitasi

sosial, pemberdayaan sosial, bantuan dan jaminan sosial, serta berbagai pelayanan

sosial dasar (seperti pelayanan pendidikan, kesehatan, pangan, perumahan) yang

ditujukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan sosial,

termasuk penyandang cacat.

Berdasarkan temuan penelitian, bantuan yang efektif didominasi oleh

bantuan dari pihak pemerintah. Hal ini dikarenakan bantuan dari pemerintah

terdiri dari berbagai instansi yang memberikan bantuan. Namun, konsistensinya

bantuan yang efektif adalah dari perorangan yaitu Bapak Damar yang

memberikan bantuan sembako hampir setiap bulan.

Temuan penelitian terkait bantuan yang efektif merupakan bantuan yang

diberikan dari pemerintah sesuai dengan UUD 1945 amandemen keempat dalam

pasal 34 yang berbunyi:

(1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh

negara.****

)

Page 33: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

33

(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh

rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak

mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.****

)

(3) Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan

kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.****

)

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur

dalam undang-undang.****

)

Meskipun pihak dari pemerintah merupakan pihak yang efektif dalam

memberikan bantuan, namun dalam pelaksanaanya masih kurang maksimal. Hal

ini dikarenakan ada beberapa bantuan yang dibutuhkan penderita idiot namun

belum diberikan. Ada pula keterangan yang tidak sesuai dengan kenyataan di

lapangan bahwa Dinas Sosial telah memberikan bantuan terutama layanan

kesehatan gratis, air bersih, dan ternak kambing.

b) Efektivitas dari segi bantuan yang sesuai dengan kebutuhan

Berdasarkan temuan penelitian, dari bantuan yang diterima sesuai dengan

kebutuhannya adalah sembako/beras sesuai dengan kebutuhan sehari-hari dimasak

untuk makan; uang sesuai dengan kebutuhan untuk membeli keperluan makan;

pembenahan rumah sesuai dengan kebutuhan karena tidak mampu membenahi

rumahnya sendiri; kasur/tikar sesuai dengan kebutuhannya karena bisa membantu

untuk tidur; ternak kambing sesuai dengan kebutuhan karena bisa menambah

penghasilan dengan menjual anak kambingnya; bak/timba sesuai dengan

kebutuhan karena setiap hari untuk menyimpan air, meminumi kambing dan

mencuci; bantuan pakaian sesuai dengan kebutuhan keluarga idiot karena setiap

hari yang dipakai adalah pakaian dari pemberi bantuan, dan pipa/saluran air juga

sesuai dengan kebutuhan keluarga idiot karena pipa tersebut menyalurkan air dari

sumber air gunung ke sumur-sumur idiot untuk dimasak, meminumi kambing,

mandi dan mencuci.

Temuan penelitian ini terkait dengan kebutuhan orang berkebutuhan

khusus/idiot untuk aktualisasi dirujukkan dengan teorinya Abdurrachman dan

Sudjadi (1994: 224) dalam masyarakat modern, keluarga yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan fisik berupa makanan, pakaian, dan perumahan akan

memperoleh bantuan dari pemerintah. Temuan ini sesuai karena bantuan yang

sesuai dengan kebutuhan menurut keluarga idiot berupa makanan

(sembako/beras), pakaian dan pembenahan rumah. Ditambah pula bantuan lain

Page 34: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

34

berupa uang, kasur/tikar, dan bak/timba sebagai bantuan yang efektif menurut

mereka.

Bantuan kesehatan juga diberikan dari Desa Karangpatihan berupa satu

unit Polindes. Polindes ini kurang efektif bagi keluarga idiot. Hal ini disebabkan

karena keluarga idiot tidak mau berobat ke Polindes, namun di bawa ke Dukun

Suwok yang dianggap mampu menyembuhkan penyakit.

Ada beberapa kebutuhan khusus yang belum diterima oleh penderita idiot.

Bantuan khusus ini antara lain minimnya pemberdayaan bagi penderita idiot dan

pemberdayaan idiot hanya bagi yang mampu dibina karena tingkat idiot yang

belum terlalu parah.

c) Efektivitas dari segi pola pengelolaan bantuan

Berdasarkan temuan penelitian, dari berbagai donatur dari pemerintah dan non

pemerintah/swasta, dalam memberikan bantuan dengan mengadakan observasi dan

cara ini efektif untuk mengetahui bantuan yang dibutuhkan keluarga idiot.

Pemberian bantuan langsung diberikan kepada keluarga idiot bersamaan dengan

pengelola bantuan di desa atau perangkat desa.

Temuan penelitian tersebut sesuai dengan analisa peneliti bahwa syarat-

syarat yang harus dipenuhi bagi para donatur menurut peneliti adalah di sesuaikan

dengan kondisi masyarakat kampung idiot tersebut. Dengan melihat kondisi

masyarakat yang menyandandang idiot tersebut maka akan diketahui apa yang

dibutuhkan oleh masyarakat kampung idiot tersebut.

Berdasarkan temuan penelitian, pengelolaan bantuan di desa dengan

membentuk panitia bakti sosial merupakan cara yang efektif. Karena dari

pengelolaannya, panitia bakti sosial memiliki tugas untuk mengurusi bantuan,

mengantarkan donatur yang akan memberikan bantuan dan mengecek kebutuhan

keluarga idiot. Dan bantuan dari donatur lansung dibagikan kepada keluarga idiot.

Temuan penelitian tersebut sesuai dengan analisa peneliti bahwa syarat-

syarat yang harus dipenuhi oleh Desa Karangpatihan adalah susunan kepanitiaan

yang akan mengelola bantuan dari para donatur untuk diberikan kepada

masyarakat Kampung Idiot.

Berdasarkan temuan penelitian, sembako/beras ini mudah dikelola karena

setiap hari yang dimasak adalah beras. Bantuan berupa uang juga efektif karena

Page 35: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

35

bisa dibelikan keperluan dapur dan membayar hutang. Bantuan berupa tikar/kasur

juga efektif karena setiap hari digunakan untuk tidur. Misalnya bantuan dalam

bentuk uang bisa digunakan untuk membeli beras, kebutuhan-kebutuhan dan

membayar hutang.

Temuan penelitian ini sesuai dengan analisa peneliti bahwa syarat-syarat

yang harus dipenuhi bagi para donatur menurut peneliti adalah di sesuaikan

dengan kondisi masyarakat kampung idiot tersebut. Dengan melihat kondisi

masyarakat yang menyandandang idiot tersebut maka akan diketahui apa yang

dibutuhkan oleh masyarakat kampung idiot tersebut.

d) Efektivitas dari segi jumlah bantuan yang dialokasikan

Bantuan yang jumlahnya banyak merupakan bantuan yang efektif

(sembako, bak/timba, pakaian). Hal ini dikarenakan sesuai apa yang dibutuhkan

oleh keluarga idiot. Bantuan yang diberikan banyak namun tidak efektif karena

mati, bantuan ini berupa ternak kambing dan bibit tanaman. Ada pula bantuan

yang kurang efektif karena jumlahnya sedikit diantaranya pembenahan rumah

yang hanya satu kali sehingga bila ada kerusakan mereka tidak mampu

memperbaiki. Bantuan kasur yang kurang lebar, dan bantuan uang yang jarang

diberikan.

Bantuan yang diberikan terus menerus merupakan bantuan yang efektif

terutama untuk sembako dan pakaian. Namun ada satu jenis bantuan apabila

diberikan terus menerus tidak efektif, bantuan tersebut berwujud bibit tanaman.

Temuan penelitian berupa bantuan dalam bentuk sembako/beras juga

sesuai dengan pendapat Muis ( http://ichwanmuis.com/?cat=58, diakses 20

November 2011), bahwa secara umum Pelayanan Kesejahteraan Sosial meliputi

penyelenggaraan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, bantuan dan jaminan

sosial, serta berbagai pelayanan sosial dasar (seperti pelayanan pendidikan,

kesehatan, pangan, perumahan) yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas

kehidupan dan kesejahteraan sosial, termasuk penyandang cacat. Namun

pelayanan pendidikan, dan perumahan masih kurang efektif bagi keluarga dan

penderita idiot, dan bantuan pelayanan pendidikan belum ada di bagi penderita

idiot di Desa Karangpatihan.

Page 36: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

36

e) Efektivitas dari segi komitmen penerima untuk mengelola bantuan

Berdasarkan temuan penelitian, komitmen penerima untuk mengelola

bantuan, bantuan yang paling disenangi dan digunakan adalah sembako atau beras

karena bantuan ini bisa langsung digunakan untuk dimasak. Bantuan lain yang

disenangi adalah bantuan dalam bentuk uang karena uang ini bisa langsung

digunakan untuk membeli keprluan yang dibutuhkan. Bantuan pembenahan rumah

juga disenangi oleh keluarga idiot karena dengan adanya pembenahan rumah

maka rumahnya lebih baik dari sebelum dibantu. Ternak kambing juga merupakan

bantuan yang disenangi oleh keluarga idiot karena dengan adanya ternak kambing

bila beranak maka anaknya dijual untuk menambah pendapatan. Bantuan berupa

bak/timba juga disenangi oleh keluarga idiot karena bantuan ini bisa digunakan

setiap hari untuk tempat penampungan air, mencuci dan meminumi kambing.

Temuan penelitian tersebut sesuai dengan analisa peneliti bahwa syarat-

syarat yang harus dipenuhi bagi para donatur menurut peneliti adalah di sesuaikan

dengan kondisi masyarakat kampung idiot tersebut. Dengan melihat kondisi

masyarakat yang menyandandang idiot tersebut maka akan diketahui apa yang

dibutuhkan oleh masyarakat kampung idiot tersebut. Dengan adanya bantuan

yang masuk di Desa Karangpatihan berdasarkan hasil survey atau kunjungan

terlebih dahulu untuk mengetahui kebtuhan keluarga idiot dan kemampuan dalam

mengelola bantuan yang diberikan.

E. SARAN

Sesuai dengan paparan data, pembahasan, dan kesimpulan yang telah

diuraikan dalam penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran, sebagai

berikut:

1. Bagi Pemerintah hendaknya lebih mengoptimalkan bantuan yang diberikan

kepada masyarakat penderita idiot. Selain itu pemerintah lebih

memperhatikan masyarakat yang memiliki keterbelakangan mental.

2. Bagi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ponorogo

hendaknya memberikan bantuan lebih tepat pada sasaran dan lebih

memperhatikan masyarakat idiot dan tidak memberikan keterangan palsu dan

Page 37: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

37

tidak ada buktinya di lapangan. Dan pemerataan bantuan, tidak hanya

terfokus pada desa idiot tertentu yang dibantu.

3. Bagi Kantor Ketahanan pangan Kabupaten Ponorogo hendaknya memberikan

bantuan secara bertahap, dan tidak hanya satu kali saja

4. Bagi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo hendaknya memberikan bantuan

sesuai dengan kebutuhan penderita idiot.

5. Bagi Desa Karangpatihan hendaknya membantu masyarakat idiot untuk

memberikan kesempatan kerja yang lebih agar mendapat penghasilandan

pemberdayaan penderita idiot.

6. Berdasarkan karakteristik penderita idiot, alangkah baiknya bila memberikan

bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

pemberdayaan idiot. Karena sampai saat ini belum ada bantuan perawatan

dan penempatan di lembaga bagi penderita idiot. Pemberdayaan bagi

penderita idiot juga belum maksimal sehingga perlu dimaksimalkan.

F. DAFTAR RUJUKAN

Abdurrachman, Muljono. & Sudjadi. 1994. Pendidikan Luar Biasa Umum.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Abud, Wan. 2011. Kampung Idiot Ponorogo. (Online),

(http://clubbing.kapanlagi.com/threads/109871-Kampung-Idiot

Ponorogo?s=993a3c76527ed519be7cae3ecb7966a9), diakses 20

November 2011

Aminah, Andi, Nur (2011). Kadar air dan tanah mengandung logam berat yang

bisa mengikat yodium dalam air tanah. (Online),

(http://bataviase.co.id/category/media/republika), diakses 22 November

2011

Arikunto, Suharsimi. 2010. ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : PT Rineka Cipta

Budhiman, Melly. (1991). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. (A.H Markum

dkk, Eds) Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Page 38: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

38

Dahfar. Definisi/Pengertian Eefektifitas. (Online),

(http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/), diakses

20 Oktober 2011

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Diana. Kamus Kedokteran Lengkap dengan Gambar-Gambar yang Berhubungan

dengan Istilah Kedokteran. Surabaya : Serba Jaya

Hidayat, Azis, Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan. (Dripa Sjabana, Ed).

Jakarta : Salemba Medika

Ilmawan, Khoirul. 2010. Pekerja Sosial Tuban Masalah Sosial-Pekerjaan Sosial-

Ilmu Sosial. (Online), (http://pekerjasosialtuban.wordpress.com/), diakses

26 Oktober 2011

Kanisius. 2006. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta : Kanisius

Moleong, Lexy, J. 2007.Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Muis, Ichwan. 2011. Penyandang Tuna Grahita. (Online),

(http://ichwanmuis.com/?cat=58), diakses 20 November 2011

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Nevid, Jeffrey, S., Rathus, Spencer, A. & Greene, Beverly. 2005. Psikologi

Abnormal. (Ratri Medya, Wisnu C. Kristiaji, Eds). Jakarta: Erlangga

PeningkatanPerlindungan dan Kesejahteraan Sosial. Jaringan Dokumentasi dan

Informasi Hukum Badan Perencanaan Nasional (Online),

(www.bappenas.go.id/get-file-server/node/174/), (Pdf) , diakses 22

November 2011

Page 39: EFEKTIVITAS BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D... · bantuan dalam bentuk perawatan, penempatan di lembaga dan optimalisasi

39

Penrem081. 2011. Kodim 0802 Peduli Karang Patihan Beri Bantuan Kandang

Ayam. (Online), (http://korem081madiun.com/index.php/kodim-0802-

ponorogo/246-kodim-0802-peduli-karang-patihan-beri-bantuan-kandang-

ayam), diakses 22 November 2011

Sujarwanto. 2005. Terapi Okupasi untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang:

UM Press.

Undang-Undang Dasar 1945.

Wiyono, Bambang, Budi. 2007. Metodologi Penelitian (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan Action Research) Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Malang