efek penambahan tragakan sebagai dan … javaplant..... 63 lampiran 2. proses ekstraksi ekstrak...

100
EFEK PEN SEBA EK NAMBAHA GAI HUME KSTRAK A Diaju Memp UN AN TRAGAK EKTAN TE AIR-ALKOH ukan untuk M peroleh Gela Progra Maria F NIM FAKUL NIVERSITA YO KAN SEBA ERHADAP S HOL DAUN SKRIPSI Memenuhi Sa ar Sarjana Fa am Studi Far Oleh: ransiska Sila M : 0781141 LTAS FARM AS SANATA GYAKART 2011 AGAI BIND SIFAT FISI N SIRIH (Pi alah Satu Sy armasi (S.Fa rmasi aonang 34 MASI A DHARMA TA DER DAN G IS PASTA G iper betle L. yarat arm.) A GLISERIN GIGI .)

Upload: buinhu

Post on 04-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

EFEK PENSEBA

EK

NAMBAHAGAI HUMEKSTRAK A

DiajuMemp

UN

AN TRAGAKEKTAN TE

AIR-ALKOH

ukan untuk Mperoleh Gela

Progra

Maria F

NIM

FAKULNIVERSITA

YO

KAN SEBAERHADAP SHOL DAUN

SKRIPSI

Memenuhi Saar Sarjana Faam Studi Far

Oleh:

ransiska Sila

M : 0781141

LTAS FARMAS SANATAGYAKART

2011

AGAI BINDSIFAT FISIN SIRIH (Pi

alah Satu Syarmasi (S.Farmasi

aonang

34

MASI A DHARMATA

DER DAN GIS PASTA Giper betle L.

yarat arm.)

A

GLISERIN GIGI .)

Page 2: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

EFEK PENSEBA

EK

NAMBAHAGAI HUMEKSTRAK A

DiajuMemp

UN

AN TRAGAKEKTAN TE

AIR-ALKOH

ukan untuk Mperoleh Gela

Progra

Maria F

NIM

FAKULNIVERSITA

YO

i

KAN SEBAERHADAP SHOL DAUN

SKRIPSI

Memenuhi Saar Sarjana Faam Studi Far

Oleh:

ransiska Sila

M : 0781141

LTAS FARAS SANATAGYAKART

2011

AGAI BINDSIFAT FISIN SIRIH (Pi

alah Satu Syarmasi (S.Farmasi

aonang

34

MASI A DHARMATA

DER DAN GIS PASTA Giper betle L.

yarat arm.)

A

GLISERIN GIGI .)

Page 3: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

ii  

Page 4: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

iii  

Page 5: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

HALAMA

iv

AN PERSEM

MBAHAN

 

 

Page 6: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

v  

Page 7: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

vi  

Page 8: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

vii  

PRAKATA

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

kasih dan karuniaNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Efek Penambahan Tragakan sebagai Binder dan Gliserin sebagai Humektan

terhadap Sifat Fisis Pasta Gigi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih (Piper betle L.)”

dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) program studi Farmasi.

Selama perkuliahan, penelitian hingga proses penyusunan skripsi, Penulis

telah mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak berupa bimbingan,

pengarahan, dorongan, semangat, saran, kritik maupun sarana. Pada kesempatan

ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, dan masukkan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi.

3. Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan, kritik dan saran.

4. Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukkan, kritik dan saran kepada Penulis.

5. Segenap dosen fakultas farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

mengajar dan membimbing penulis selama perkuliahan.

Page 9: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

viii  

6. Ba, Ma, kakakku Anan dan adikku Maya atas semua doa, cinta, motivasi tanpa

batas yang selalu diberikan kepada Penulis.

7. Ci Yuvita atas masukan, dukungan, bantuan dan saran yang telah diberikan

selama penyusunan skripsi.

8. Septi, Yemi, dan Daniel sebagai teman satu tim atas kerjasama, bantuan,

kebersamaan, kegembiraan, canda-tawa dan keluh kesah selama penyusunan

skripsi ini.

9. Teman-teman skripsi lantai 1 Lia, Dinar, Siska, Cinthya, Eka, Reka, Evina,

Oki, Mala, Bella, Tika, Puput, Yoga, Manda, Ayu, Ius, dan Robby atas

kebersamaan, canda tawa dan keluh kesah selama ini.

10. Teman-teman matahari sejatiku “No Man No Cry” (NMNC) Ani Iting, Venty

ompong, Eka Bengkok, Lita kecil, Nata ubun, Lady itam dan Ochy Dogu.

Walaupun sekarang kita jarang kontak kalian selalu ada dalam hati dan doaku.

11. Ana Debang, Ivon, Nani dan anak kos Pelangi lainnya atas tumpangan

menginap selama ini.

12. Teman-teman FST 2007 atas segala kebersamaan kita.

13. Pak Musrifin, Mas Agung, Mas Ottok, Mas Iswandi, Mas Wagiran, Mas Sigit,

Mas Parlan serta laboran-laboran lain yang telah membantu Penulis selama

penelitian.

14. Gadis-gadis Wisma Goretti dan tamu-tamunya (Mbak Shinta, Mbak Clare,

Wul-Wul, Phi-Phi, Tela-Tela, Bemzky, Mas Rony, Bang Ucok ), Ibu kosku

Mbak Siska, Bapak dan Tresia atas kebersamaan, kebahagiaan, cerita dan

keluh kesah kalian dalam memberi warna hari-hariku.

Page 10: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

ix  

15. Saudara-saudariku di komunitas Sant’ Egidio yang tak bisa kusebutkan nama

kalian satu persatu atas kekeluargaan, kegembiraan dan masukan kalian dalam

membentuk aku menjadi aku yang sekarang.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

Penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan akhir skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan adanya kritik dan

saran yang membangun dari semua pihak. Penulis berharap semoga laporan akhir

skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak, khususnya dalam bidang farmasi.

Penulis

Page 11: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

x  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

PRAKATA ................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR PERSAMAAN ............................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

INTISARI .................................................................................................... xix

ABSTRACT ................................................................................................... xx

BAB I. PENGANTAR ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

1. Perumusan masalah ......................................................... 4

2. Keaslian Penelitian .......................................................... 4

3. Manfaat Penelitian ........................................................... 5

a. Manfaat teoritis ........................................................... 5

b. Manfaat metodologis .................................................. 5

Page 12: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

xi  

c. Manfaat praktis ........................................................... 5

B. Tujuan Penelitian ................................................................... 5

1. Tujuan umum ................................................................... 5

2. Tujuan khusus .................................................................. 5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ....................................................... 7

A. Sirih ....................................................................................... 7

1. Morfologi ......................................................................... 7

2. Kandungan kimia ............................................................. 8

3. Kegunaan ekstrak air-alkohol daun sirih sebagai

antibakteri ........................................................................ 8

B. Gigi ........................................................................................ 9

1. Struktur gigi ..................................................................... 9

2. Karies Gigi ....................................................................... 10

C. Pasta Gigi ............................................................................... 12

1. Definisi ............................................................................ 12

2. Karakteristik pasta gigi .................................................... 12

3. Mekanisme pembersihan gigi oleh pasta gigi ................. 14

4. Sifat fisis pasta gigi dan metode evaluasi ........................ 14

a. Densitas .................................................................... 14

b. Viskositas .................................................................. 15

c. Cohesiveness ............................................................... 17

d. Ekstrudability ............................................................. 17

e. Sag .............................................................................. 18

Page 13: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

xii  

D. Bahan-bahan Pasta Gigi ........................................................ 18

1. Abrasif ............................................................................. 18

2. Binder .............................................................................. 18

3. Surfaktan .......................................................................... 19

4. Humektan ........................................................................ 19

5. Pemanis ............................................................................ 19

6. Perasa ................................................................................ 20

7. Aquadest ........................................................................... 20

8. Pengawet ........................................................................... 21

E. Tragakan ................................................................................ 21

F. Gliserin .................................................................................. 22

G. Metode Desain Faktoial ......................................................... 23

H. Landasan Teori ...................................................................... 25

I. Hipotesis ................................................................................ 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 27

A. Jenis Rancangan Penelitian ................................................... 27

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................... 27

1. Variabel penelitian ........................................................... 27

2. Definisi operasional ......................................................... 27

C. Alat ........................................................................................ 29

D. Bahan ..................................................................................... 29

E. Tata Cara Penelitian .............................................................. 29

1. Verifikasi ekstrak air-alkohol daun sirih ......................... 29

Page 14: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

xiii  

a. Ekstraksi daun sirih ................................................... 29

b. Uji kualitatif ekstrak air-alkohol daun sirih secara

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ............................... 30

2. Formula ............................................................................ 30

3. Pembuatan pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih ....... 31

4. Uji sifat fisis pasta gigi .................................................... 32

a. Uji viskositas ............................................................. 32

b. Uji sag ....................................................................... 32

F. Analisis Data .......................................................................... 32

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 34

A. Verifikasi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih ........................... 34

1. Ekstraksi Daun Sirih ........................................................ 34

2. Uji kualitatif dengan KLT ............................................... 34

B. Pembuatan Pasta Gigi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih ....... 36

C. Karakterisasi Sifat Fisis Pasta Gigi Ekstrak Air-Alkohol

Daun Sirih .............................................................................. 40

D. Efek Tragakan, Gliserin dan Interaksi Keduanya terhadap

Sifat Fisis Pasta Gigi ............................................................. 47

1. Viskositas ........................................................................ 48

2. Sag ................................................................................... 52

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 58

A. Kesimpulan ............................................................................ 58

B. Saran ...................................................................................... 58

Page 15: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

xiv  

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 59

LAMPIRAN ................................................................................................. 63

BIOGRAFI PENULIS … ............................................................................. 79

Page 16: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

xv  

DAFTAR TABEL

Tabel I. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan

dua level .................................................................................. 24

Tabel II. Formula standar pasta gigi ...................................................... 30

Tabel III. Formula modifikasi pasta gigi ekstrak air alkohol daun sirih

(100 g) ..................................................................................... 31

Tabel IV. Percobaan desain faktorial (tiap percobaan direplikasi 3 kali) 31

Tabel V. Signifikansi dan linearitas antara viskositas dan sag ............... 42

Tabel VI. Sifat fisis pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih .................. 43

Tabel VII. Efek tragakan dan gliserin serta interaksi keduanya

dalam menentukan viskositas pasta gigi .................................. 48

Tabel VIII. Persamaan desain faktorial viskositas ...................................... 51

Tabel IX. Hasil analisis menggunakan ANOVA dengan Design Expert

pada respon viskositas Setelah 48 jam ..................................... 52

Tabel X. Efek tragakan, gliserin dan interaksi keduanya dalam

menentukan sag pasta gigi ekstrak air alkohol daun sirih ....... 52

Tabel XI. Persamaam desain faktorial sag ............................................... 55

Tabel XII Hasil analisis menggunakan ANOVA dengan Design Expert

pada respon sag setelah 48 jam ................................................ 56

Page 17: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

xvi  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman sirih .............................................................................. 7

Gambar 2. Struktur gigi ............................................................................... 9

Gambar 3. Mekanisme pembentukan karies gigi ......................................... 11

Gambar 4. Piknometer alumunium ............................................................... 15

Gambar 5. Viskometer ................................................................................. 16

Gambar 6. Instron tensiometer ..................................................................... 17

Gambar 7. Rumus bangun natriun sakarin ................................................... 20

Gambar 8. Rumus bangun natrium benzoat .................................................. 21

Gambar 9. Struktur tragakan ........................................................................ 21

Gambar 10. Rumus bangun gliserin ............................................................. 23

Gambar 11. Kromatogram KLT ekstrak-air alkohol daun sirih deteksi sinar

UV 254 nm ............................................................................. 35

Gambar 12. Struktur tragakan ...................................................................... 37

Gambar 13. Pembentukan viscolized matrix ............................ 37

Gambar 14. Profil periodik viskositas (X±SD) selama penyimpanan 21 hari 45

Gambar 15. Profil periodik sag (X±SD) selama penyimpanan 1 bulan ........ 46

Gambar 16.Grafik hubungan tragakan, gliserin dan interaksi keduanya

terhadap respon viskositas setelah 48 jam ................................ 49

Gambar 17. Grafik hubungan tragakan, gliserin dan interaksi keduanya

terhadap respon sag setelah 48 jam ......................................... 53

Page 18: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

xvii  

DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan (1) ............................................................................................... 23

Persamaan (2) ............................................................................................... 32

Persamaan (3) ............................................................................................... 51

Persamaan (4) ................................................................................................ 55

Page 19: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

xviii  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih

produksi Javaplant .................................................................. 63

Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih

produksi Javaplant .................................................................. 64

Lampiran 3. Notasi Desain Faktorial dan Percobaan Desain Faktorial ....... 66

Lampiran 4. Data Uji Sifat Fisis Pasta Gigi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih 67

Lampiran 5. Data Hasil Analisis Menggunakan SPSS 18 ........................... 70

Lampiran 6. Data Hasil Analisis Menggunakan Design Expert .................. 72

Lampiran 7. Dokumentasi ............................................................................ 76

Page 20: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

xix  

INTISARI

Daya antibakteri ekstrak air-alkohol (1:1) daun sirih terhadap

Streptococcus mutans berpotensi untuk dikembangkan menjadi sediaan pasta gigi. Sifat fisis pasta gigi yang baik dipengaruhi oleh bahan dan jumlah bahan yang ditambahkan ke dalam pasta gigi. Sebagai binder, tragakan dapat meningkatkan viskositas fase cair sedangkan sebagai humektan, gliserin dapat mempengaruhi konsistensi pasta gigi. Oleh karena itu, penambahan jumlah tragakan dan gliserin berpengaruh terhadap sifat fisis pasta gigi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan tragakan dan gliserin terhadap sifat fisis pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih.

Penelitian ini menggunakan desain faktorial dengan dua faktor yaitu jumlah tragakan dan gliserin dan dua level yaitu level tinggi-level rendah. Sifat fisis yang diamati adalah viskositas dan sag yang dialakukan 48 jam setelah pembuatan serta pengamatan profil viskositas dan sag secara periodik saat penyimpanan selama 3 minggu untuk viskositas dan 1 bulan untuk sag. Data dianalisis secara statistik menggunakan Design Expert 7. 1.4 untuk mengetahui signifikansi (p<0.05) dari setiap faktor dan interaksinya dalam memberikan efek.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tragakan, gliserin dan interaksi keduanya memberikan efek yang signifikan terhadap respon viskositas. Pada respon sag, tragakan dan gliserin memberikan efek yang signifikan namun interaksi keduanya memberikan efek yang tidak signifikan.

Kata kunci : tragakan, gliserin, pasta gigi, ekstrak air-alkohol daun sirih (Piper betle L) dan desain faktorial

 

Page 21: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

  

xx  

ABSTRACT

Antimicrobial activity of water-ethanol extract of Piper betle leaves on the Streptococcus mutans have potention to develop a toothpaste. The good physical properties of toothpaste influenced by it’s component and amaunt of component added in to the toothpaste formulation. As a binder, tragacanth can increases viscosity of liquid phase and as a humectant, glycerin can influences consistention of toothpaste. So, the addition of tragacanth and glycerin influences physical properties of toothpaste.

The purpose of this study is to knew efect the adition of tragacanth and glycerin to physical properties of water-ethanol extract of the leaves of Piper betle toothpaste.

This study used factorial design with two factors tragacanth and glycerin and two level, high level-low level. The physical properties (viscosity and sag) were observed at 48 hours and periodically at three weeks for viscosity and a month for sag. The data were analyzed statistically using Design Expert 7.1.4 for knowing the significance (p<0,05) of each factor and their interaction in giving effect.

The result of this study showed that tragacanth, glycerin and their interaction provided significant effect on viscosity. in the sag response, tragacanth and glycerin provided significant effect but did not significant in their interaction.

Keywords : tragacanth, glycerin, toothpaste, water-ethanol extract of Piper betle leaves, and factorial design.

Page 22: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

1  

BAB I

PENGANTAR

 

A. Latar Belakang

Mulut dan gigi yang sehat adalah cerminan kepedulian seseorang dalam

menjaga dan merawat kesehatan tubuh. Menurut Lesmana, gigi yang sehat adalah

gigi yang rapi, bersih, bercahaya dan didukung dengan gusi yang kencang dan

berwarna merah muda. Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan melakukan

perawatan gigi yang tepat. Namun berdasarkan laporan Survei Kesehatan Rumah

Tangga (SKRT) Depkes RI tahun 2001, diantara penyakit yang dikeluhkan dan

yang tidak dikeluhkan, prevalensi penyakit gigi dan mulut adalah yang tertinggi

yakni 60% dari total penduduk Indonesia (Tampubolon, 2005). Penyakit gigi dan

mulut yang paling banyak menyerang manusia adalah karies gigi dan penyakit

periodontal (Kristanti, Maruf, Budiarso, dan Naseh, 1995).

Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang ditandai dengan

terjadinya dekalsifikasi bagian anorganik dan diikuti dengan disintegrasi substansi

organik gigi (Rieger, 2000). Penelitian Keyes pada tahun 1960 dan Fitzgerald dan

Keyes pada tahun 1960 menunjukkan bahwa karies terbentuk dari plak yang

disusun oleh bakteri Streptococcus mutans (Kidd dan Joyston, 1992).

Streptococcus mutans dapat mengubah gula yang berasal dari sisa makanan

menjadi polisakarida lengket yang kemudian menempel pada permukaan gigi

sehingga membantu bakteri ini untuk melekat pada gigi dan saling menempel satu

sama lain (Mitsui, 1997). Bakteri yang terdapat dalam lapisan plak memiliki

Page 23: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

2  

 

pelindung glikoprotein dan enzim yang memungkinkan bakteri tersebut melekat

pada hidroksi apatit, pelikel, matriks, dan bakteri lain (Haake, 2002). Selain itu,

asam yang dihasilkan Streptococcus mutans dapat melarutkan konstituen

anorganik gigi (dekalsifikasi) yang dapat menyebabkan karies gigi (Mitsui, 1997).

Sejauh ini, populasi bakteri dan akumulasi plak pada gigi dapat dicegah dengan

cara mekanis yakni dengan menggosok gigi menggunakan pasta gigi (Hoag dan

Pawlak, 1995). Dalam pasta gigi terdapat abrasif yang berfungsi untuk

mengangkat kotoran, sisa makanan dan plak yang terdapat pada gigi secara

mekanis (Rieger, 2000). Pencegahan akumulasi plak dan bakteri secara kimiawi

menggunakan antibakteri akan lebih efektif jika digunakan secara bersamaan

dengan cara mekanis (Hadidjah dan Lambri, 1995).

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di

dunia, telah dilakukan banyak penelitian untuk mengatahui aktivitas antibakteri

herbal. Salah satu herbal yang memiliki aktivitas antibakteri adalah daun sirih.

Penelitian Suwondo, Sidik, Somadilaga, dan Soelarko pada tahun 1992

menunjukkan bahwa ekstrak air-alkohol dan ekstrak heksan daun sirih memiliki

efek antibakteri yang paling menonjol. Penelitian Suwondo (2007) menunjukkan

bahwa ekstrak air-alkohol (1 : 1) daun sirih memiliki aktivitas antibakteri

terhadap Streptococcus mutans pada konsentrasi sebesar 1 % dengan

menggunakan metode difusi agar dengan cakram kertas (metode Bauer-Kirby).

Daun sirih segar mengandung minyak atsiri 0,7 – 2,6% yang mengandung

alilkatekol, kadinen, karvakrol, karyovilin, kavibetol, sineol, estragol, eugenol,

dan eugenol metileter serta mengandung pirokatekin (Darwis, 1992). Selain itu,

Page 24: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

3  

 

daun sirih juga mengandung enzim diasfase, gula dan tanin (Damayanti dan

Mulyono, 2005). Aktivitas antibakteri daun sirih disebabkan adanya senyawa

fenol yakni kavikol dan betelfenol dalam minyak atsiri daun sirih yang mampu

mendenaturasi protein sel bakteri (Hasim, 2003).

Salah satu cara pemanfaatan daun sirih dalam merawat kesehatan mulut

adalah dengan memformulasikannya menjadi pasta gigi. Saat ini pasta gigi yang

mengandung minyak atsiri daun sirih telah beredar di pasaran. Namun

penggunaan minyak atsiri memiki kelemahan antara lain mudah teroksidasi dan

tidak stabil selama penyimpanan. Di dalam pasta gigi, ekstrak air-alkohol daun

sirih dapat terperangkap di dalam matriks yang dibentuk oleh binder sehingga

dapat megurangi potensi oksidasi oleh udara. Hal ini karena matriks tersebut dapat

mengurangi kontak langsung antara molekul komponen ekstrak air-alkohol daun

sirih dengan udara di sekitarnya dan mengurangi mobilitas molekul ekstrak air-

alkohol daun sirih. Akibatnya kestabilan dan konsentrasi zat aktif serta daya

antibakteri dapat tetap dipertahankan.

Dalam pembuatan pasta gigi, penambahan jumlah tragakan sebagai

binder dan gliserin sebagai humektan akan mempengaruhi sifat fisis sediaan pasta

gigi. Binder berfungsi untuk mencegah pemisahan komponen padat dan cair pada

pasta gigi dan menghasilkan pasta gigi dengan konsistensi yang baik (Mitsui,

1997). Humektan dapat berfungsi untuk memperbaiki konsistensi pasta gigi dan

mencegah pasta gigi kehilangan lembab (Anonim, 2008). Tekstur dan konsistensi

pasta gigi dikontrol dengan mengatur jumlah atau konsentrasi binder,

perbandingan solid dan cairan serta perbandingan air dan humektan (Anonim,

Page 25: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

4  

 

2008). Oleh karena itu, variasi jumlah binder dan humektan diyakini dapat

memberikan efek yang dapat diukur kebermaknaannya dalam menentukan sifat

fisis pasta gigi selama penyimpanan.

Efek penambahan tragakan sebagai binder dan gliserin sebagai humektan

terhadap sifat fisis pasta gigi dapat dianalisis menggunakan desain faktorial.

Desain faktorial dua level dan dua faktor (Full Factorial Design 22) adalah

metode yang sesuai untuk melihat efek faktor terhadap sifat fisis sediaan. Faktor

yang diteliti adalah binder dan humektan sedangkan jumlah tragakan dan

humektan yang ditambahkan dijadikan sebagai level. Efek setiap faktor maupun

interaksi keduanya terhadap sifat fisis pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih

dianalisi dengan metode ANOVA pada taraf kepercayaan 95 % (p<0,05).

1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun permasalahan:

Apakah variasi jumlah tragakan dan gliserin pada level yang diteliti memberikan

efek yang signifikan terhadap sifat fisis pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih

yang meliputi viskositas dan sag?

2. Keaslian penelitian

Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan penulis,

penelitian mengenai efek penambahan tragakan sebagai binder dan gliserin

sebagai humektan terhadap sifat fisis pasta gigi dari ekstrak air-alkohol daun sirih

dengan aplikasi desain faktorial belum pernah dilakukan.

Page 26: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

5  

 

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah

memberikan tambahan informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai

efek penambahan tragakan sebagai binder dan gliserin sebagai humektan terhadap

sifat fisis pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih dengan aplikasi desain faktorial

dalam menganalisis pengaruh tersebut.

b. Manfaat metodologis. Manfaat metodologis dalam penelitian ini

adalah memberikan tambahan informasi dalam bidang kefarmasian mengenai

penggunaan desain faktorial dalam mengamati efek penambahan tragakan sebagai

binder dan gliserin sebagai humektan terhadap sifat fisis pasta gigi dari ekstrak

air-alkohol daun sirih.

c. Manfaat praktis. Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah

mengetahui efek penambahan tragakan sebagai binder dan gliserin sebagai

humektan dan interaksi keduanya terhadap sifat fisis pasta gigi ekstrak air-alkohol

daun sirih sehingga dapat diterima oleh masyarakat.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah membuat sediaan pasta gigi

dengan zat aktif ekstrak air-alkohol daun sirih.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah mengetahui efek dari

penambahan tragakan sebagai binder dan gliserin sebagai humektan serta

Page 27: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

6  

 

interaksi keduanya dalam menentukan sifat fisis pasta gigi ekstrak air-alkohol

daun sirih yang meliputi viskositas dan sag.

Page 28: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

7  

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Sirih

Tanaman sirih (Piper betle Linn.) merupakan anggota suku Piperaceae.

Tanaman ini memiliki sinonim Chavica auriculata Miq dan C. betle Miq. Sirih

merupakan nama umum atau dagang dari tanaman ini (Syamsuhidayat dan

Hutapea, 1991).

1. Morfologi

Gambar 1. Tanaman sirih (Anonim, 2011)

Habitus tanaman sirih adalah perdu dan merupakan tumbuhan

merambat. Helaian daun berbentuk bulat telur atau bulat lonjong, pada bagian

pangkal berbentuk jantung atau agak bundar, tulang daun bagian bawah gundul

atau berambut sangat pendek, tebal, berwarna putih, panjang 5 cm sampai 18 cm,

lebar 2,5 cm sampai 10,5 cm. Bunga berbentuk bulir, berdiri sendiri di ujung

cabang dan berhadapan dengan daun. Daun pelindung berbentuk lingkaran,

bundar telur terbalik atau lonjong, panjang kira-kira 1 mm. Bulir jantan, panjang

Page 29: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

8  

 

gagang 1,5 cm sampai 3 cm, benang sari sangat pendek. Bulir betina, panjang

gagang 2,5 cm sampai 6 cm. Kepala putik 3 sampai 5. Buah merupakan buah

buni, bulat dengan ujung gundul. Bulir masak berambut kelabu, rapat, tebal 1 cm

sampai 1,5 cm. Biji membentuk lingkaran (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat

dan Makanan RI, 1980).

2. Kandungan kimia

Daun sirih segar mengandung minyak atsiri 0,7 – 2,6 % yang terdiri atas

allilkatekol 2,7 – 4,6 %, kadinen 6,7 – 9,1 %, karvakrol 2,2 – 4,8 %, karyofilen

0,2 – 11,9 %, kavibetol 0,0 – 1,2 %, kavikol 5,1 – 8,2 %, sineol 3,6 – 6,2 %,

estragol 7 –14,6 %, eugenol 26,8 – 42,5 %, dan eugenol metileter 8,2 – 15,8 %

(Darwis, 1992). Selain itu, daun sirih juga mengandung enzim diasfase, gula dan

tanin (Damayanti dan Mulyono, 2005).

3. Kegunaan ekstrak air-alkohol daun sirih sebagai antibakteri

Ekstrak air-alkohol daun sirih (1 : 1) pada konsentrasi 1 % memiliki

aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans berdasarkan metode difusi

agar dengan cakram kertas (metode Bauer-Kirby) (Suwondo, 2007). Daun sirih

juga menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mitis,

Streptococcus sanguis, dan Acctinomyces viscosus yang dapat membentuk plak

gigi dan menghambat pelekatan bakteri pada permukaan gigi (Thurairajah dan

Rahim, 2006).

Ekstrak air alkohol daun sirih mengandung senyawa turunan fenol.

Senyawa tersebut dapat menyebabkan struktur protein pada Streptococcus mutans

terganggu dan terbuka menjadi struktur acak tanpa terjadi kerusakan pada struktur

Page 30: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

9  

 

kerangka kovalen. Hal ini menyebabkan protein terdenaturasi sehingga tidak

dapat melakukan fungsi dan aktivitas biologisnya dengan baik (Anonim, 2009).

B. Gigi

1. Struktur gigi

Gigi adalah salah satu organ pengunyah yang terdiri atas gigi-gigi pada

rahang atas dan rahang bawah (Tarigan, 1992). Setiap gigi terdiri dari mahkota

gigi (bagian gigi yang berada di atas gusi dan dapat dilihat), akar (bagian gigi di

dalam gusi yang tidak terlihat) dan leher gigi yang terletak di antara kedua bagian

ini (Gafar, 2001).

Gambar 2. Struktur gigi (Anonim, 2010)

Gigi terbentuk oleh lima jaringan berbeda dengan fungsi yang spesifik

(Gafar, 2001). Enamel merupakan jaringan keras terluar yang melapisi mahkota

gigi. Enamel berfungsi untuk melindungi mahkota gigi dari pengikisan akibat

tekanan saat mengunyah (Gafar, 2001). Enamel tersusun dari hidroksiapatit

(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2) dengan jumlah sebesar 98 % dari komposisi total

sedangkan sisanya adalah keratin dan air (Rieger, 2000).

Page 31: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

10  

 

Di bawah lapisan enamel mahkota gigi, terdapat lapisan dentin yang

tersusun dari hidroksiapatite dengan jumlah kira-kira 70 %, sisanya adalah air dan

kolagen (Rieger, 2000). Lapisan dentin pada bagian akar gigi ditutupi oleh

sementum. Dentin berfungsi untuk mendukung dan membentuk bulk pada struktur

gigi (Gafar, 2001).

Pulpa merupakan jaringan halus di antara pusat mahkota dan akar yang

mengandung saraf, pembuluh darah dan pembuluh limfa. Pulpa berfungsi untuk

memproduksi dentin dan menyediakan nutrisi untuk gigi. Karena kaya akan suplai

darah dan saraf, pulpa juga berfungsi sebagai sistem pertahanan terhadap mikroba

dan sensor sinyal rasa sakit (Gafar, 2001).

Sementum merupakan jaringan seperti tulang tipis yang melapisi akar

gigi dan berfungsi untuk melekatkan gigi pada tulang di sekitarnya (Gafar, 2001).

Jaringan periodontal merupakan lapisan jaringan konektif yang

membentang di antara sementum dan tulang sehingga menghubungkan akar gigi

dengan tulang rahang. Jaringan ini juga melindungi gigi dari tekanan selama

proses pengunyahan makanan (Gafar, 2001).

2. Karies gigi

Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang ditandai dengan

terjadinya dekalsifikasi bagian anorganik dan diikuti dengan disintegrasi substansi

organik gigi (Rieger, 2000). Hal ini diakibatkan oleh terganggunya keseimbangan

antara email dengan lingkungan di sekitarnya yang disebabkan oleh pembentukan

asam mikrobial dari medium makanan bakteri yang dilanjutkan dengan timbulnya

Page 32: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

11  

 

destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitasi

(pembentukan lubang) (Schuurs, 1993).

Gambar 3. Mekanisme pembentukan karies gigi (Anonim, 2000)

Karies gigi terjadi akibat peranan berbagai faktor yang saling berkaitan.

Faktor-faktor tersebut adalah faktor tuan rumah yakni ludah dan gigi, faktor agen

(mikroorganisme atau substrat mengandung gula), dan faktor waktu (Situmorang,

2005). Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan pelekatan Streptococcus

mutans pada permukaan gigi. Adhesin pada Streptococcus mutans yakni antigen

I/II berinteraksi dengan α-galaktosida pada senyawa glikoprotein turunan saliva

pada pelikel gigi. Akumulasi Streptococcus mutans pada permukaan gigi dapat

terjadi dengan bantuan glukosa. Glukosa akan diubah oleh enzim

glukosiltransferase (GTF) pada bakteri menjadi glukan ekstraselular (Taubman

dan Nash, 2006). Glukan yang tidak larut ini akan melekat pada permukaan gigi

dan disebut plak gigi (Mitsui, 1997). Streptococcus mutans memiliki glucan-

binding protein (GBP) yang dapat berikatan dengan glukan secara spesifik. Selain

Page 33: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

12  

 

berikatan dengan GBP, glukan dapat berikatan dengan GTF yang memiliki glucan

binding domain yang berfungsi sebagai reseptor glukan. Dengan demikian,

Streptococcus mutans dapat terakumulasi pada permukaan gigi Proses perubahan

glukosa menjadi glukan menghasilkan asam laktat (Taubman dan Nash, 2006).

Adanya asam dapat menurunkan pH saliva menjadi 5,5 sehingga dapat

melarutkan jaringan keras pada permukaan gigi (Mitsui, 1997).

C. Pasta Gigi

1. Definisi

Pasta gigi adalah sistem dispersi yang mengandung air dan cairan larut

air, minyak maupun zat padat yang terlarut maupun tak terlarut. Oleh karena itu,

pasta gigi merupakan dispersi padatan dalam pembawa cairan (Garlen, 1996).

2. Karakteristik pasta gigi

Pasta gigi memiliki karakteristik yang penting antara lain konsistensi,

abrasiveness, appearance, pembusaan, stabilitas dan keamanan. Konsistensi

menjelaskan rheologi pasta gigi. Konsistensi ideal sebuah pasta gigi adalah dapat

dikeluarkan dengan mudah dari tube, dapat mempertahankan bentuk atau

konsistensinya (tidak berubah bentuk pada sikat gigi) dan tidak jatuh saat

diletakkan di atas sikat gigi (Garlen, 1996).

Abrasiveness adalah kemampuan pasta gigi untuk membersihkan gigi.

Pasta gigi yang ideal harus mengandung cukup abrasif untuk membersihkan gigi,

menghilangkan partikel makanan dan plak serta mengkilapkan permukaan gigi.

Pasta gigi harus mengandung jumlah abrasif yang rendah namun cukup sehingga

Page 34: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

13  

 

tidak mengikis enamel ataupun dentin halus yang berada pada persambungan gigi

dan gusi secara berlebihan. Oleh karena itu, kemampuan abrasif perlu diukur

(Garlen, 1996).

Metode pengukuran kemampuan abrasif yang paling sering digunakan

adalah radioactive dentin abrasion atau radioactive enamel abrasion. Metode ini

dilakukan dengan cara memaparkan radiasi pada enamel maupun dentin gigi

setelah disikat pada kondisi standar. Kemampuan abrasif diukur sebagai tingkat

radioaktif yang ditemukan pada pasta gigi (Garlen, 1996).

Tidak ada standar maksimum yang ditetapkan baik untuk radioactive

dentin abrasion maupun radioactive enamel abrasion. Bagaimanapun juga, abrasi

enamel secara berlebihan tidak normal dijumpai karena enamel memiliki struktur

yang keras. Abrasif yakni kalsium pirofosfat digunakan sebagai standar dengan

nilai kemampuan abrasif 100. Pasta gigi dengan nilai 4 kali lebih besar dari nilai

ini dikategorikan sangat abrasif. Sebagian besar perusahaan memasarkan pasta

gigi dengan batas atas nilai abrasivitas sebesar150 (Garlen, 1996).

Pasta gigi yang baik harus tampak halus, memiliki ukuran partikel

seragam, mengkilap, bebas dari gelembung udara dan memiliki warna yang

menarik (Garlen, 1996).

Pasta gigi harus dapat mempertahankan stabilitasnya selama

penyimpanan. Pasta gigi dikatakan stabil jika dapat mempertahankan

viskositasnya, pH, jumlah zat aktif yang digunakan dan tidak terpisah (Garlen,

1996).

Page 35: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

14  

 

3. Mekanisme pembersihan gigi oleh pasta gigi

Abrasif dalam pasta gigi akan mengangkat sisa makanan, pelikel, plak

dan kotoran lain yang menempel di permukaan gigi (Rieger, 2000). Abrasif

membersihkan gigi secara mekanis dengan bantuan penggunaan sikat gigi.

Dengan menggunakan sikat gigi, abrasif dapat masuk hingga ke sela-sela gigi

sehingga kotoran yang terdapat di sela-sela gigi dapat terangkat. Kotoran tersebut

dapat dibilas dengan cara berkumur-kumur menggunakan air setelah menggosok

gigi (Garlen, 1996 dan Mitsui, 1997).

4. Sifat fisis pasta gigi dan metode evaluasi

Sifat fisis pasta gigi ditentukan oleh bahan dan jumlah bahan ynag

digunakan dalam formula pasta gigi. Bahan tersebut antara lain binder dan

humektan. Binder digunakan untuk mencegah pemisahan fase padat dan cair pada

pasta gigi dan memberikan tingkat konsistensi tertentu untuk pasta gigi (Mitsui,

1997). Humektan berfungsi untuk menjaga kelembaban sediaan, mencegah

hilangnya lembab dari pasta gigi dan memberikan efek segar pada mulut (Garlen,

1996).

Sifat fisis yang dipengaruhi oleh komposisi bahan dalam formula pasta

gigi antara lain densitas, viskositas, cohesiveness, extrudability dan sag.

a. Densitas. Densitas pasta gigi merupakan gambaran konsentrasi

abrasif, humektan dan air yang terkandung di dalam pasta gigi. Pasta gigi yang

mengandung silika memiliki densitas sekitar 1,3 sedangkan pasta gigi yang

mengandung kalsium fosfat dan kapur memiliki densitas 1,5 sampai 1,6.

Penetapan nilai densitas pasta gigi berfungsi untuk mengetahui terjadinya aerasi

Page 36: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

15  

 

berlebih pada proses pembuatan. Oleh karena itu, penetapan densitas dapat

membantu verifikasi ketepatan proses pembuatan pasta gigi (Garlen, 1996).

Gambar 4. Piknometer alumunium (Anonim, 2005)

Densitas pasta gigi dapat diukur menggunakan piknometer alumunium.

Alat ini dapat menjamin presisi volume pasta gigi. Densitas pasta gigi dapat

diketahui dengan membagi massa pasta gigi dengan massa air pada volume yang

sama (Garlen, 1996).

b. Viskositas. Viskositas adalah suatu tahanan yang mencegah zat cair

untuk mengalir. Semakin tinggi viskositas maka semakin besar tahanan dengan

kata lain semakin kental cairan, maka makin besar gaya yang dibutuhkan untuk

membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu (Voigt, 1984).

Berdasarkan tipe alir dan deformasinya, zat dapat dibagi menjadi dua

kategori yakni sistem newton dan non newton. Pada sistem newton, semakin

tinggi viskositas suatu cairan maka semakin besar gaya per satuan luas yang

dibutuhkan untuk menghasilkan kecepatan geser tertentu. Jadi, kecepatan geser

berbanding lurus dengan tekanan geser (Martin, Swarbick, dan Cammarata,

1993). Pada sistem non newtonian, viskositas tidak berbanding lurus dengan

kecepatan geser. Sistem ini berlaku untuk koloidal, suspensi cair, emulsi dan salep

Page 37: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

16  

 

(Martin, dkk., 1993). Suatu pasta gigi yang baik menunjukkan sifat alir

pseudoplastik dan tiksotropi (Pader, 1993).

Pada tipe pseudoplastis, viskositas menurun seiring meningkatnya

kecepatan geser. Sifat ini disebut shear thinning (Martin, dkk., 1993). Sifat ini

merupakan sifat yang penting pada pasta gigi. Dengan kecepatan geser rendah,

pasta gigi harus memiliki viskositas yang cukup tinggi untuk mencegahnya keluar

dari tube dan dapat bertahan di atas sikat gigi (Pader, 1993).

Tipe alir pseudoplastis dapat mengalami fenomena tiksotropi. Tiksotropi

adalah suatu pemulihan yang bersifat isoterm dan lambat pada pendiaman bahan

yang kehilangan konsistensinya karena shearing. Suatu sediaan dispersi

diharapkan memiliki sifat tiksotropi dimana sediaan tersebut mempunyai

konsistensi yang tinggi dalam wadah namun dapat dikeluarkan dan tersebar

dengan mudah (Martin, dkk., 1993).

Gambar 5. Viskometer (Anonim, 2007a)

Viskositas pasta gigi dapat diukur menggunakan viskometer Brookfield

menggunakan spindel berbentuk T. Spindel akan berputar melalui pasta dan

menjamin pembacaan nilai viskositas yang konsisten (Garlen, 1996).

Page 38: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

17  

 

c. Cohesiveness. Tidak ada standar industri dalam pengukuran

cohesiveness. Meskipun demikian, cohesiveness dapat diukur dengan cara

mengeluarkan pasta gigi dengan massa tertentu dari tube ke atas lapisan baja

kemudian dialiri dengan aliran air yang kecepatannya konstan. Massa pasta gigi

harus diketahui dengan tepat. Lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan

semua pasta gigi pada lapisan baja tersebut dinilai sebagai cohesiveness. Pasta

gigi yang ingin diuji dibandingkan dengan pasta gigi kontrol yang memiliki

cohesiveness yang baik. Pengukuran ini terjamin keterulangannya jika massa,

kecepatan alir dan tekanan aliran air dibuat konstan dan sama (Garlen,1996).

d. Extrudability. Extrudability diukur sebagai kekuatan untuk menekan

keluar pasta gigi dari dalam tube. Nilai extrudability dipengaruhi oleh kombinasi

konsistensi pasta gigi dengan diameter tube. Uji extrudability dapat dilakukan

dengan cara meletakkan tube pasta gigi yang telah dibuka tutupnya di atas sebuah

kertas. Beban diletakkan di atas bagian horizontal tube. Peningkatan beban

dilakukan setiap 100 gram hingga pasta gigi keluar dari tube.

Gambar 6. Instron tensiometer (Block, 1975)

Page 39: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

18  

 

e. Sag. Sag merupakan ketidakmampuan pasta gigi untuk

mempertahankan bentuknya setelah dikeluarkan dari tube. Pasta gigi dengan nilai

sag yang baik tidak terselip di antara bulu sikat gigi ketika diletakkan di atas sikat

gigi. Sifat ini dapat diukur dengan cara menekan keluar pasta gigi dari tube ke

atas sikat gigi, kaca atau lembaran kertas. Nilai sag pasta gigi sebaiknya sekecil

mungkin setelah didiamkan selama 1 menit (Garlen, 1996).

D. Bahan-Bahan Pasta Gigi

1. Abrasif

Abrasif adalah partikel tidak larut yang berfungsi untuk membersihkan

dan mengkilapkan gigi saat menyikat gigi (Garlen, 1996). Abrasif menghilangkan

substansi yang melekat pada permukaan gigi tanpa menggores dan mengikis

permukaan alami gigi (Rieger, 2000). Abrasif biasa digunakan dengan jumlah 20

% sampai 50 % dari total formula (Garlen, 1996).

Salah satu jenis abrasif adalah kalsium karbonat. Kalsium karbonat

merupakan abrasif yang efektif dan tersedia dalam beberapa jenis, yang berbeda

dalam hal bentuk kristal, ukuran partikel dan luas permukaan (Rieger, 2000).

2. Binder

Binder berfungsi untuk mencegah pemisahan komponen padat dan cair

pada pasta gigi, menyediakan tingkat konsistensi tertentu dalam membentuk pasta

gigi (Mitsui, 1997). Selain itu, binder dapat meningkatkan viskositas fase cair

pasta gigi. Binder biasa digunakan pada konsentrasi 0,9 sampai 2,0 % dari total

Page 40: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

19  

 

formula (Garlen, 1996). Binder yang biasa digunakan meliputi gum alam seperti

tragakan ataupun sintetik (Rieger, 2000).

3. Surfaktan

Surfaktan atau agen pembusa berfungsi untuk membantu dispersi pasta

gigi pada rongga mulut sehingga meningkatkan efek pembersihan serta

membersihkan kotoran pada gigi (Mitsui, 1997). Surfaktan biasanya digunakan

pada jumlah 0,5 % sampai 2,0 % untuk menghasilkan busa yang diinginkan

(Garlen, 1996).

Surfaktan yang digunakan dalam pasta gigi harus tidak berasa, tidak

beracun dan tidak mengiritasi mukosa mulut (Rieger, 2000). Surfaktan yang

paling sering digunakan adalah natrium lauril sulfat (Garlen, 1996).

4. Humektan

Humektan berfungsi untuk mencegah hilangnya air dari pasta gigi dan

memberikan efek yang menyenangkan di mulut (Garlen, 1996). Humektan yang

baik harus stabil, tidak beracun dan berkontribusi dalam memberikan rasa manis

pada pasta gigi (Rieger, 2000). Jumlah humektan pada pasta gigi opak adalah 20

% sampai 40 % sedangkan pada gel sebesar 80 %. Humektan yang sering

digunakan pada pasta gigi adalah gliserin, sorbitol dan propilen glikol (Garlen,

1996).

5. Pemanis

Sebagian besar pasta gigi memiliki rasa sedikit pahit dan membutuhkan

pemanis tambahan untuk meningkatkan kenyamanan penggunaan (Garlen, 1996).

Natrium sakarin merupakan pemanis tambahan yang sering digunakan dengan

Page 41: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

20  

 

jumlah 0,05 % sampai 0,25 % (Garlen, 1996). Natrium sakarin berwarna putih,

tidak berbau atau sedikit berbau aromatis, berkembang, berbentuk serbuk kristal

dengan berat molekul 241,19. Natrium sakarin terasa sangat manis dengan tingkat

kemanisan 300-600 lebih manis dibanding sukrosa (Rowe, Sheskey dan Quinn

2006).

S

NNa

O

O O

2H2O

 Gambar 7. Rumus bangun natrium sakarin (Rowe, dkk., 2006)

6. Perasa

Rasa suatu pasta gigi merupakan salah satu faktor penting dalam

mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen (Rieger, 2000). Oleh karena itu,

diperlukan perasa untuk memudahkan penggunaan pasta gigi oleh konsumen,

menutupi bau dan rasa komponen pasta gigi, memberikan rasa sejuk dan

menyegarkan di mulut (Mitsui, 1997). Perasa biasa digunakan pada konsentrasi

0,2 % sampai 2 % dari total formula pasta gigi. Perasa yang sering digunakan

antara lain pepermint, spearmint, wintergreen, sassafras dan anise (Garlen, 1996).

7. Aquadest

Dalam formula pasta gigi, aquadest berfungsi sebagai pelarut garam dan

diluent untuk menurunkan harga bahan baku (Garlen, 1996). Karena sebagian

besar pasta gigi dibuat pada suhu ruangan maka kemurnian aquadest dan

keberadaan kontaminasi bakteri sangat penting untuk diperhatikan. Jumlah

aquadest pada formula pasta gigi lebih dari 20 % membutuhkan lebih banyak

pengawet (Garlen, 1996).

Page 42: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

21  

 

8. Pengawet

Pengawet berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada

pasta gigi. Pengawet yang biasa digunakan adalah natrium benzoat (Rieger,

2000). Natrium benzoat merupakan butiran atau kristal putih, sedikit higroskopis,

tidak berbau atau dengan sedikit bau kapur barus dan memiliki rasa seperti garam.

Natrium benzoat digunakan pada konsentrasi 0,02 – 0,5 % dalam obat oral, 0,5 %

dalam produk parenteral dan 0,1 – 0,5 % dalam kosmetik (Rowe, dkk., 2006).

ONa

O

 Gambar 8. Rumus bangun natrium benzoat (Rowe, dkk., 2006)

E. Tragakan

Tragakan adalah gum alam yang diperoleh dari Astragalus gummifer

Labillardiee dan jenis astragalus lain yang tumbuh di Asia bagian barat. Tragakan

berwarna putih kekuningan, tembus cahaya, tidak berbau dan bersifat asam

dengan pH 5-6 namun bersifat sangat stabil pada pH 4-8 (Rowe, dkk., 2006).

Gambar 9. Struktur tragakan (Stephen dan Churm, 1995)

Tragakan tersusun dari dua komponen besar yakni basorin dan

tragakantin. Basorin merupakan komponen yang mengembang dalam air

sedangkan tragakantin adalah komponen yang larut dalam air (Anonim, 2007b).

Page 43: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

22  

 

Tragakantin terdiri dari arabinogalactan dan tragakanic acid sedangkan basorin

terdiri dari methoxylated acid. Tragakan dapat digunakan sebagai binder,

thickener dan pengemulsi pada konsentrasi 0,2 % – 1,30 % (Jones, 2008). Gum

tragakan dengan konsntrasi 1 % menghasilkan viskositas sebesar 300 cps sampai

3000 cps. Larutan tragakan bersifat pseudoplastis dan menunjukkan penurunan

viskositas yang bersifat reversibel pada suhu yang tinggi dan memberikan yield

value yang baik (Anonim, 2007b).

F. Gliserin

Gliserin adalah cairan viscous, jernih, tidak berbau, higroskopis dan

berasa manis. Gliserin sering digunakan sebagai humektan dan emolien dalam

sediaan kosmetik dan sediaan farmasi (Rowe, 2006). Selain itu, gliserin dapat

digunakan sebagai pelarut dan pengisotonis dalam produk farmasi (Smolinske,

1992). Penambahan gliserin juga dapat menurunkan kepolaran solven dan

meningkatkan kelarutan solut lipofilik (Buchmann, 2001).

Gliserin merupakan alkohol dan memiliki tiga gugus –OH yang

bertanggung jawab dalam kelarutannya di air. Gliserin memiliki rumus molekul

C3H8O3 dengan bobot molekul 92,09. Gliserin dapat bercampur dengan air dan

etanol namun tidak larut dalam kloroform, eter, minyak lemak dan minyak

menguap. Bobot jenisnya tidak kurang dari 1,249 (Anonim, 1999).

Page 44: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

23  

 

H2C

OH

CH

OH

CH2

OH

Gambar 10. Rumus bangun gliserin (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan

Makanan RI, 1995)

G. Metode Desain Faktorial

Desain faktorial adalah teknik untuk memberikan model hubungan

antara variabel respon dengan satu atau lebih variabel bebas. Desain faktorial

digunakan dalam suatu percobaan untuk mengevaluasi secara simultan efek dari

beberapa faktor dan interaksi yang signifikan. Model yang diperoleh dari analisis

tersebut berupa suatu persamaan matematika (Bolton, 1997).

Desain faktorial dua level berarti ada dua faktor (misalnya A dan B) yang

setiap faktor diuji pada dua level yang berbeda yaitu level rendah dan level tinggi.

Dengan desain faktorial dapat diketahui faktor yang dominan berpengaruh secara

signifikan terhadap suatu respon (Bolton, 1997).

Optimasi campuran dua bahan (dua faktor) dengan desain faktorial (two

level factorial design) dilakukan berdasarkan rumus :

Y = bo + b1X1 + b2X2 + b12X1X2 ......................................(1) Dengan: Y = respon hasil atau sifat yang diamati

X1, X2 = level bagian A, level bagian B

bo, b1, b2, b12 = koefisien dapat dihitung dari hasil percobaaan

bo = rata-rata hasil semua percobaan

b1, b2, b12 = koefisien yang dihitung dari hasil percobaan

Page 45: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

24  

 

Pada desain faktorial dua level dan dua faktor diperlukan empat

percobaan (2n=4), dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah

faktor). Penamaan formula untuk jumlah percobaan = 4 adalah formula 1 untuk

percobaan I, formula a untuk percobaan II, formula b untuk percobaan III dan

formula ab untuk percobaan IV (Bolton, 1997).

Tabel I. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level Percobaan Faktor A Faktor B Interaksi

(1) - - + a + - - b - + - ab + + +

Keterangan: (-) = level rendah (+) = level tinggi Percobaan (1) = faktor A level rendah, faktor B rendah Percobaan a = faktor A level tinggi, faktor B rendah Percobaan b = faktor A level rendah, faktor B tinggi Percobaan ab = faktor A level tinggi, faktor B tinggi

Besarnya efek masing-masing faktor dan efek interaksi dapat dihitung

dengan substitusi matematis pada persamaan tersebut. Besarnya efek dapat dicari

dengan menghitung selisih antara rata-rata respon pada level tinggi dan rata-rata

respon pada level rendah menurut Bolton (1997), konsep perhitungan adalah

sebagai berikut :

Efek faktorial I = [(a-(1)) + (ab-b)] / 2

Efek faktorial II = [(b-(1)) + (ab-a)] / 2

Efek faktorial III = [(ab-b) - (a-(1))] / 2

Desain faktorial memiliki beberapa keuntungan. Metode ini memiliki

efisiensi yang maksimum untuk memperkirakan efek yang dominan dalam

menentukan respon. Dengan metode ini dimungkinkan untuk mengidentifikasi

Page 46: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

25  

 

efek masing-masing faktor, maupun efek interaksi antar faktor. Metode ini

ekonomis karena dapat mengurangi jumlah penelitian jika dibandingkan dengan

meneliti dua efek faktor secara terpisah (Bolton, 1997).

H. Landasan Teori

Ekstrak air-alkohol daun sirih dengan konsentrasi 1 % dilaporkan

memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcos mutans berdasarkan metode

difusi agar dengan cakram kertas (metode Bauer-Kirby) (Suwondo, 2007).

Salah satu cara pemanfaatan daun sirih dalam merawat kesehatan mulut

adalah dengan memformulasikannya menjadi pasta gigi. Dalam pasta gigi, ekstrak

air-alkohol daun sirih dapat terjebak dalam matriks yang dibentuk oleh binder

sehingga dapat meminimalkan potensi oksidasi oleh udara. Akibatnya stabilitas

dan konsentrasi zat aktif serta daya antibakteri dapat dipertahankan.

Salah satu kriteria penting yang perlu diperhatikan dalam formulasi pasta

gigi untuk memperoleh sediaan pasta gigi yang memiliki sifat fisis yang baik

adalah bahan dan jumlah bahan yang digunakan. Sifat fisis yang dipengaruhi

bahan pasta gigi adalah viskositas dan sag. Dalam pembuatan pasta gigi, bahan

dan jumlah bahan yang berpengaruh terhadap sifat fisis pasta gigi adalah tragakan

yang berfungsi sebagai binder dan gliserin yang berfungsi sebagai humektan.

Variasi jumlah tragakan dan gliserin diyakini akan memberikan efek

yang dapat diukur signifikansinya dalam menentukan parameter-parameter sifat

fisis pasta gigi. Desain eksperimen yang sesuai untuk mengevaluasi secara

simultan efek penambahan tragakan dan gliserin serta interaksi keduanya secara

Page 47: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

26  

 

signifikan adalah metode desain faktorial. Evaluasi efek faktor yang diteliti

terhadap sifat fisis sediaan dapat dilakukan menggunakan desain faktorial pada

dua level dan dua faktor (Full Factorial Design 22). Monitor sifat fisis pasta gigi

yakni viskositas dan sag dapat diketahui dengan menentukan signifikansi antara

viskositas dan sag 48 jam setelah pembuatan dengan penyimpanan selama 3

minggu untuk viskositas dan 1 bulan untuk sag menggunakan uji T berpasangan

jika distribusi data normal atau uji Wilcoxon jika distribusi data tidak normal.

I. Hipotesis

Variasi jumlah tragakan dan gliserin pada level yang diteliti memberikan

efek signifikan terhadap sifat fisis pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih yang

meliputi viskositas dan sag.

Page 48: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

27  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian quasi eksperimental dengan

desain penelitian secara desain faktorial.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi

penambahan jumlah tragakan dan gliserin dengan 2 level.

b. Variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah

sifat fisis pasta gigi yakni viskositas dan sag.

c. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam

penelitian ini adalah lama penyimpanan, sifat dari wadah penyimpanan, suhu

peyimpanan, intensitas cahaya, kecepatan dan lama pengadukan mixer.

d. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali

dalam penelitian ini adalah suhu ruangan dan kelembaban udara.

2. Definisi operasional

a. Ekstrak air-alkohol daun sirih. Ekstrak air-alkohol daun sirih adalah

ekstrak kering daun sirih berupa serbuk halus, diekstraksi dengan pelarut air-

alkohol dengan perbandingan 1 : 1 yang diproduksi oleh Javaplant.

Page 49: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

28  

 

b. Faktor. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon. Dalam

penelitian ini digunakan 2 faktor, yaitu penambahan jumlah tragakan dan gliserin.

c. Level. Level adalah nilai untuk faktor. Dalam penelitian ini terdapat 2

level yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah penambahan tragakan

adalah 1 gram sedangkan level tinggi 1,25 gram. Level rendah penambahan

gliserin adalah 12 gram sedangkan level tinggi 21 gram.

d. Respon. Respon adalah besaran yang akan diamati perubahan efeknya,

besarnya dapat dikuantitatif. Respon dalam penelitian ini adalah sifat fisis pasta

gigi.

e. Sifat fisis pasta gigi. Sifat fisis pasta gigi adalah parameter untuk

mengetahui kualitas fisis pasta gigi. Dalam penelitian ini adalah viskositas dan

sag 48 jam setelah pembuatan serta stabilitas viskositas setelah 21 hari

penyimpanan dan sag setelah 1 bulan penyimpanan.

f. Viskositas. Viskositas adalah suatu ketahanan cairan untuk mengalir.

Satuan viskositas pasta gigi adalah dPas.

g. Sag. Sag adalah ketidakmampuan pasta gigi untuk mempertahankan

bentuknya selama 1 menit setelah pasta gigi tersebut dikeluarkan dari dalam tube.

Satuan sag adalah milimeter.

h. Efek. Efek adalah respon yang disebabkan variasi level dan faktor.

i. Desain faktorial. Desain faktorial adalah desain penelitian yang dapat

digunakan untuk mengevaluasi efek penambahan tragakan dan gliserin.

Page 50: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

29  

 

C. Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas pyrex

Japan, mixer (Fudai), timbangan METTLER TOLEDO GB 3002 Switzerland, dan

Viskometer seri VT 04 (RION-JAPAN) dan tube pasta gigi.

D. Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak air-alkohol

daun sirih produksi Javaplant Surakarta-Indonesia, gliserin (Pharmaceutical

grade), tragakan (Pharmaceutical grade), kalsium karbonat light (Pharmaceutical

grade), natrium benzoat (Pharmaceutical grade), natrium sakarin

(Pharmaceutical grade) dan aquadest (pH 7) dari Laboratorium Kimia Analisis

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Indonesia.

E. Tata Cara Penelitian

1. Verifikasi ekstrak air-alkohol daun sirih

a. Ekstraksi daun sirih. Ekstrak air-alkohol daun sirih dibuat dengan cara

maserasi, yaitu dengan cara merendam simplisia sebanyak 10 gram dalam 100 ml

pelarut air-alkohol selama 24 jam sambil sesekali diaduk. Setelah 24 jam, ekstrak

disaring menggunakan kertas saring dan ampasnya diperas. Ampas ditambah

cairan pelarut secukupnya, diaduk kemudian disaring sehingga diperoleh cairan

ekstrak sebanyak 100 ml. Setelah itu cairan ekstrak diuapkan dengan rotary

vacum evaporator sampai terbentuk cairan kental, kemudian dilanjutkan dengan

Page 51: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

30  

 

menggunakan penangas air dengan suhu antara 500-600C sampai diperoleh ekstrak

kental (Suwondo, 2007).

b. Uji kualitatif ekstrak air-alkohol daun sirih secara Kromatogrgafi

Lapis Tipis (KLT). Ekstrak air-alkohol daun sirih hasil ekstraksi dan ekstrak air-

alkohol daun sirih yang dibeli masing-masing ditimbang sebanyak 0,1 gram

kemudian dilarutkan dalam pelarut air-alkohol (1 : 1) sebanyak 1 ml. Setelah itu,

dilakukan penotolan pada lempeng KLT sebanyak 7 µl tiap totolan. Totolan

pertama adalah ekstrak air-alkohol daun sirih hasil ekstraksi, totolan kedua adalah

campuran ekstrak alkohol daun sirih hasil ekstraksi dan ekstrak air-alkohol daun

sirih produksi Javaplant dan totolan ketiga adalah ekstrak air-alkohol daun sirih

produksi Javaplant. Ketiga totolan tersebut kemudian dielusi. Fase diam: silika

gel GF254. Fase gerak adalah kloroform : metanol (9 : 1) (Thurairajah dan Rahim,

2003). Deteksi bercak pada lempeng KLT menggunakan sinar UV 254 nm. Rf

masing-masing bercak dihitung dan bandingkan nilai Rf ketiga ekstrak tersebut.

2. Formula

Tabel II. Formula standar pasta gigi (Young, 1972) Bahan pasta gigi Satuan (g) Kalsium karbonat 57 Natrium lauril sulfat 1 Gliserin 21 Tragakan 1,5 Pewarna 1 tetes Natrium sakarin 1 tetes Aquadest 19,5 Natrium benzoate 1 mikrospatula

Page 52: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

31  

 

Tabel III. Formula modifikasi pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih (100 g) Bahan pasta gigi Satuan (g)Tragakan 1 Kalsium karbonat 45,3 Gliserin 21 Natrium benzoat 0,45 Natrium sakarin 0,25 Aquadest 31 Ekstrak air-alkohol daun sirih 1

3. Pembuatan pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih

Tragakan dikembangkan dalam 20 ml aquadest selama 20 jam. Setelah

itu, masukkan gliserin dan aduk menggunakan mixer dengan kecepatan putar

nomor 2 selama 10 menit. Di sisi lain, natrium sakarin, natrium benzoat, dan

ekstrak air-alkohol daun sirih masing-masing dilarutkan dalam sisa aquadest.

Larutan natrium benzoat ditambahkan pada campuran tragakan dan gliserin dan

aduk dengan mixer menggunakan kecepatan putar nomor 2 selama 5 menit.

Kemudian tambahkan larutan natrium sakarin dan kalsium karbonat porsi demi

porsi serta aduk perlahan selama 5 menit untuk menghomogenkan campuran.

Pada tahap akhir tambahkan larutan ekstrak air-alkohol daun sirih dan aduk

selama 5 menit sampai homogen (Young, 1972).

Tabel IV. Percobaan desain faktorial (tiap percobaan direplikasi 3 kali) Bahan pasta gigi Formula 1

(g)Formula a

(g)Formula b

(g)Formula ab

(g) Tragakan 1 1,25 1 1,25 Kalsium karbonat 45,3 45,3 45,3 45,3 Gliserin 12 12 21 21 Natrium benzoat 0,45 0,45 0,45 0,45 Natrium sakarin 0,25 0,25 0,25 0,25 Aquadest 31 31 31 31 Ekstrak air-alkohol daun sirih

1 1 1 1

Total 91 91,25 100 100,25

Page 53: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

32  

 

4. Uji sifat fisis pasta gigi

a. Uji viskositas. Pengukuran viskositas menggunakan alat viskometer

RION seri VT 04. Pasta gigi dimasukkan ke dalam wadah sampai penuh dan

dipasang pada portable viscotester. Viskositas pasta gigi diketahui dengan

mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas (Instruction Manual Viscotester

VT-04E). Uji ini dilakukan 48 jam setelah pembuatan untuk mengetahui efek

faktor terhadap viskositas sedangkan untuk memonitor stabilitas sifat fisis

dilakukan pada 7 hari, 14 hari dan 21 hari setelah pembuatan.

b. Uji Sag. Pasta gigi dari setiap formula dimasukkan ke dalam tube

pasta gigi. Setelah itu, pasta gigi dikeluarkan sepanjang 2 cm dengan cara

menekan bagian ujung tube pasta gigi ke atas kaca bundar berskala. Kemudian

dilakukan pengamatan terhadap diameter awal silinder pasta gigi dan diameter

silinder pasta gigi setelah 1 menit. Nilai sag ditentukan dengan menghitung selisih

diameter silinder pasta gigi (Garlen, 1996).

sag = diameter akhir - diameter awal....................(2)

  Uji ini dilakukan 48 jam setelah pembuatan untuk mengetahui efek

faktor terhadap sag sedangkan untuk memonitor stabilitas sifat fisis dilakukan

pada 7 hari, 14 hari dan 21 hari dan 1 bulan setelah pembuatan.

F. Analisis Data

Data standarisasi ekstrak air-alkohol daun sirih mengacu pada standar

yang tercantum dalam Certificate of Analysis dan verifikasi ekstrak dengan uji

KLT. Data yang terkumpul adalah data uji viskositas dan uji sag 48 jam setelah

Page 54: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

33  

 

pembuatan serta profil viskositas secara periodik selama 21 hari penyimpanan dan

sag selama 1 bulan penyimpanan. Metode desain faktorial digunakan untuk

mengetahui efek penambahan tragakan sebagai binder dan gliserin sebagai

humektan dan interaksinya dalam menentukan sifat fisis pasta gigi.

Profil viskositas setelah 21 hari penyimpanan dan sag setelah 1 bulan

penyimpanan dianalisis signifikansinya terhadap viskositas dan sag 48 jam setelah

pembuatan menggunakan uji T berpasangan bila distribusi data normal dan

menggunakan Wilcoxon bila distribusi data tidak normal.

Analisis data viskositas dan sag 48 jam setelah pembuatan menggunakan

Design Expert 7.1.4 (Serial number 2014.7723) dengan uji ANOVA pada taraf

kepercayaan 95%. Dari hasil analisis, diperoleh nilai p (probability-value), apabila

nilai p<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap faktor dan interaksinya

memberikan efek yang signifikan terhadap respon.

Page 55: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

34  

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Verifikasi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih

1. Ekstraksi daun sirih

Ekstrak air-alkohol daun sirih yang digunakan dalam penelitian ini

adalah ekstrak kering yang diproduksi oleh Javaplant Surakarta, Indonesia. Data

standarisasi ekstrak air-alkohol daun sirih mengacu pada standar yang tercantum

dalam Certificate of Analysis (CoA) dan verifikasi ekstrak dengan kromatografi

lapis tipis (KLT).

Daun sirih yang digunakan untuk ekstraksi diperoleh dari Kulonprogo,

Yogyakarta. Ciri-ciri morfologi daun sirih adalah sebagai berikut: warna daun

hijau tua, bentuk jantung dengan panjag 10 cm sampai 12 cm dan lebar 6 cm

sampai 8 cm. Ekstraksi daun sirih dilakukan dengan mengeringkan dan

menghaluskan daun sirih menjadi serbuk, kemudian dimaserasi dengan pelarut

air-alkohol (1 : 1) selama 24 jam. Setelah maserasi, ekstrak cair dipekatkan

dengan rotary vacum evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental dan

dikeringkan di atas waterbath pada suhu 500 – 600C sampai diperoleh ekstrak

kental (Suwondo, 2007).

2. Uji kualitatif ekstrak air-alkohol daun sirih secara kromatografi lapis tipis

(KLT)

Uji kualitatif ekstrak air-alkohol daun sirih secara KLT bertujuan untuk

melakukan verifikasi terhadap ekstrak kering air-alkohol daun sirih produksi

Page 56: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

 

J

a

m

p

m

R

d

a

b

p

a

H

d

d

b

Javaplant. V

air-alkohol

memiliki ka

penulis. Uji

menggunaka

1) dengan ja

Rahim, 200

dihasilkan o

alkohol dau

buatan penu

penotolan c

adalah untuk

Harga Rf a

dengan jarak

digunakan a

berdasarkan

Gambar 11.

Verifikasi ek

daun sirih

andungan s

i kualitatif

an fase diam

arak elusi 10

03). Verifik

oleh ekstrak

un sirih buat

ulis dengan e

ampuran ek

k mencegah

adalah perba

k garis depa

adalah air-a

n pada pelaru

. Kromatogra

kstrak bertuj

produksi J

enyawa yan

ekstrak air

m silika gel G

0 cm dan did

kasi dilakuk

k air-alkohol

tan penulis

ekstrak air-a

kstrak buatan

h kesalahan p

andingan an

an pelarut d

alkohol (1

ut yang digun

am KLT ekstr

KFFJaEE

E

juan untuk m

Javaplant y

ng sama de

r-alkohol da

GF 254 dan fa

deteksi pada

an dengan

l daun sirih

dan campur

alkohol daun

n penulis de

positif palsu

ntara jarak t

ari titik awa

: 1). Pemil

nakan untuk

rak air-alkoho

Keterangan : Fase diam = siFase gerak = karak elusi = 1

E1 = ekstrak aiE2 = campuran

penulis daE3 = ekstrak ai

mengetahui

yang diguna

engan ekstr

aun sirih d

ase gerak klo

sinar UV 25

membandin

h produksi J

ran ekstrak

n sirih produ

engan ekstra

u dalam meli

titik pusat b

al. Pelarut ek

lihan pelaru

k mengekstra

ol daun sirih d

ilika gel GF254kloroform : met0 cm

ir-alkohol daunn ekstrak air-alkan dari Javaplair-alkohol daun

apakah ekst

akan dalam

rak daun si

dilakukan se

oroform : m

54 nm (Thur

ngkan harga

Javaplant, e

air-alkohol

uksi Javapla

ak produksi

ihat bercak

bercak peno

kstrak daun

ut air-alkoho

aksi daun siri

deteksi sinar U

tanol (9 : 1)

n sirih dari Javakohol daun siriant n sirih buatan p

35

trak kering

penelitian

rih buatan

ecara KLT

metanol (9 :

airajah dan

a Rf yang

ekstrak air-

daun sirih

ant. Tujuan

i Javaplant

hasil elusi.

tolan awal

sirih yang

ol (1 : 1)

ih.

UV 254 nm

aplant ih buatan

penulis

Page 57: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

36  

 

Pada kromatogram dapat dilihat bahwa hasil elusi ekstrak air-alkohol

daun sirih memiliki posisi bercak yang sama. Bercak pada gambar 11 merupakan

bercak khas ekstrak air alkohol daun sirih. Sebenarnya terdapat bercak lain,

namun tidak dapat dihitung nilai Rf karena pemisahannya kurang sempurna.

Berdasarkan kromatogram pada gambar 11, ekstrak air alkohol daun sirih

produksi Javaplant (E1) memberikan 2 bercak pada nilai Rf 0,63 dan 0,83. Pada

kromatogram campuran ekstrak Javaplant dengan ekstrak buatan penulis (E2)

menghasilkan 2 bercak dengan nilai Rf 0,62 dan 0,83 sedangkan ekstrak air-

alkohol daun sirih buatan penulis (E3) menghasilkan 2 bercak pada nilai Rf 0,63

dan 0,83. Semua bercak berwarna ungu saat dideteksi di bawah sinar UV 254 nm.

Berdasarkan profil kromatogram yang terbentuk yakni posisi bercak,

nilai Rf dan warna bercak maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ekstrak air-

alkohol daun sirih produksi Javaplant mempunyai kandungan yang hampir sama

dengan ekstrak air-alkohol daun sirih yang dibuat penulis. Oleh karena itu,

diharapkan ekstrak air-alkohol daun sirih produksi Javaplant memberikan khasiat

yang sesuai dengan bukti ilmiah dari berbagai penelitian yang telah dilakukan

mengenai khasiat daun sirih.

B. Pembuatan Pasta Gigi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih

Sedian yang dibuat adalah pasta gigi ekstrak air-akohol daun sirih.

Formula pasta gigi diperoleh dari formula standar (Young, 1972) yang telah

mengalami modifikasi. Modifikasi yang dilakukan berupa penghilangan beberapa

bahan yakni surfaktan dan pewarna, penambahan ekstrak air-alkohol daun sirih

Page 58: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

37  

 

dan pengurangan jumlah bahan dalam formula pasta gigi. Meskipun demikian,

modifikasi formula yang dilakukan tidak mengubah fungsi pokok pasta gigi dalam

proses pembersihan gigi. Tragakan digunakan sebagai binder karena dapat

menghasilkan viskositas yang cukup baik. Saat didispersikan di dalam air, hanya

tragakantin saja yang terlarut membentuk hidrosol koloid, sedangkan bassorin

mengembang menjadi gel.

Gambar 12. Struktur tragakan (Stephen dan Churm, 1995)

Tragakan merupakan suatu gum alam yang termasuk dalam viscolized

matrix. Saat didispersikan di dalam air, rantai tragakan akan mengalami proses

entangelment sehingga terbentuk matriks. Matriks yang terbentuk bersifat dinamis

dimana rantai polimer dapat berpindah relatif terhadap yang lainnya (Collett dan

Moreton, 2002). Gambar 13 merupakan ilustrasi pembentukan entanglement pada

tragakan.

Gambar 13. Pembentukan viscolized matrix (Collett dan Moreton, 2002)

Page 59: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

38  

 

Matriks yang terbentuk menyebabkan ekstrak daun sirih terperangkap di

dalamnya sehingga terlindung dari proses oksidasi oleh udara. Selain itu, proses

entanglement antar rantai polimer tragakan dapat meningkatkan viskositas

sediaan. Semakin besar viskositas pasta gigi menyebabkan mobilitas molekul

penyusun pasta gigi termasuk ekstrak air-alkohol daun sirih semakin kecil.

Akibatnya, kontak antara ekstrak air-alkohol daun sirih dengan udara dapat

diperkecil sehingga oksidasi oleh udara dapat dihindari. Gum tragakan bersifat

nontoksik dan biokompatibel sehingga aman untuk digunakan pada rongga mulut

dan dapat bercampur dengan ekstrak air-alkohol daun sirih. Selain itu, gum

tragakan stabil pada rentang pH dan temperatur yang cukup luas.

Gliserin digunakan untuk mempertahankan kelembaban sediaan pasta

gigi dan mencegah pasta gigi kehilangan lembab sehingga pasta gigi tidak kering

dan mengeras. Gliserin dapat mencegah pasta gigi kehilangan lembab karena

mempunyai kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen yang lemah dengan

air.

Kalsium karbonat digunakan sebagai abrasif. Kalsium karbonat yang

digunakan berupa serbuk dengan kerapatan kecil (light). Dengan bantuan sikat

gigi, kalsium karbonat dapat membersihkan sisa makanan dan plak yang

menempel pada permukaan gigi. Sisa makanan pada umumnya berbentuk partikel

sedangkan plak merupakan polisakarida yang melengket pada permukaan gigi.

Sisa makanan berupa minyak tidak dapat menempel pada gigi karena pada rongga

mulut terdapat air liur. Oleh karena itu, pembersihan gigi dianggap cukup hanya

dengan menggunakan abrasif tanpa penambahan surfaktan. Selain berpengaruh

Page 60: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

39  

 

terhadap pembersihan gigi, sebagai fase padat penambahan kalsium karbonat

dapat berpengaruh terhadap viskositas pasta gigi yakni meningkatkan viskositas.

Natrium benzoat digunakan sebagai pengawet karena mudah larut di

dalam air dan aman digunakan untuk sediaan topikal. Natrium benzoat dapat

mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada pasta gigi. Adanya mikroorganisme

dapat mempengaruhi sifat fisis pasta gigi. Sakarin digunakan sebagai pemanis

karena memiliki tingkat kemanisan yang cukup tinggi dan mudah larut di dalam

air.

Pembuatan pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih dilakukan dengan

cold method (Garlen, 1996). Pembuatan pasta gigi dimulai dengan

mengembangkan tragakan di dalam aquadest selama 20 jam. Waktu yang

dibutuhkan gum tragakan untuk mengembang adalah 2 jam, namun dalam

penelitian ini tragakan dikembangkan selama 20 jam didasarkan pada orientasi,

dimana tragakan mengembang dengan sempurna. Natrium benzoat, natrium

sakarin dan ekstrak air-alkohol daun sirih dilarutkan dalam sisa aquadest karena

dapat larut dalam aquadest. Aquadest dipilih sebagai pelarut ekstrak air-alkohol

daun sirih karena berdasarkan Certificate of Analysis (CoA) ekstrak air-alkohol

daun sirih dapat larut dalam aquadest. Gum tragakan dicampurkan dengan

gliserin menggunakan mixer selama 10 menit pada kecepatan 700 rpm. Setelah itu

ditambahkan larutan natrium benzoat dan larutan sakarin. Abrasif yakni kalsium

karbonat ditambahkan sedikit demi sedikit dengan pengadukan yang lebih lambat.

Ekstrak air-alkohol daun sirih ditambahkan terakhir. Semua proses tersebut

Page 61: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

40  

 

berdasarkan hasil orientasi dimana dihasilkan pasta gigi yang homogen dan

memiliki konsistensi yang cukup baik.

Formula pasta gigi yang digunakan berdasarkan pada orientasi yang

dilakukan penulis. Penggunaan bahan-bahan dalam formulasi pasta gigi memiliki

fungsi tertentu dan disesuaikan dengan rentang konsentrasi penggunaan yang

disesuaikan dengan fungsi masing-masing. Bahan-bahan tersebut terlibat dalam

pembentukan pasta gigi.

C. Karakterisasi Sifat Fisis Pasta Gigi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih

Kualitas suatu sediaan dapat diketahui berdasarkan sifat fisis sediaan

tersebut. Suatu sediaan pasta gigi yang baik memiliki sifat fisis yang baik dan

satabil selama waktu penyimpanan tertentu. Sifat fisis pasta gigi yang dapat

diukur antara lain densitas, viskositas, cohesiveness, extrudability, dan sag.

Namun sifat fisis sediaan pasta gigi yang diukur dalam penelitian adalah

viskositas dan sag 48 jam setelah pembuatan. Selain itu, diamati juga profil

viskositas dan sag secara periodik setiap minggu selama penyimpanan 21 hari

untuk viskositas dan 1 bulan untuk sag.

Viskositas merupakan tahanan untuk mengalir. Pengamatan viskositas

bertujuan untuk mengetahui kekentalan pasta gigi yang menentukan penampilan

pasta gigi, kemudahan pasta gigi dikeluarkan dari tube dan tingkat kenyamanan

penggunaannya. Semakin besar viskositas berarti semakin kental sediaan yang

dihasilkan, demikian pula sebaliknya semakin kecil viskositas berarti semakin

encer sediaan yang dihasilkan. Viskositas menjadi parameter penting sifat fisis

Page 62: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

41  

 

sediaan karena menentukan kenyamanan penggunaan, yakni pada kemudahan

pasta gigi dikeluarkan dari tube dengan kekuatan penekanan yang kecil. Oleh

karena itu, pengukuran viskositas 48 jam setelah pembuatan perlu dilakukan.

Viskositas pasta gigi diukur dengan menggunakan viskometer RION seri VT 04

dengan rotor no. 2 kemudian viskositas dilihat pada skala yang tertera pada alat

dengan satuan dPas (satuan internasional: poise). Pengukuran viskositas dilakukan

pada saat 48 jam setelah pembuatan, 7 hari, 14 hari, dan 21 hari penyimpanan

untuk memonitor viskositas pasta gigi selama waktu penyimpanan tersebut.

Pengamatan sag bertujuan untuk mengetahui kemampuan pasta gigi

mempertahankan bentuknya sama seperti saat dikeluarkan dari tube. Pasta gigi

yang baik hendaknya dapat tetap mempertahankan bentuknya dan tidak terselip di

antara bulu sikat gigi. Semakin besar nilai sag menunjukkan bahwa semakin besar

pelebaran bentuk pasta gigi. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil nilai sag

menunjukkan semakin kecil pelebaran bentuk pasta gigi. Nilai sag pasta gigi

diukur dengan menggunakan kaca bundar berskala dengan satuan mm.

Pengukuran nilai sag dilakukan pada saat 48 jam setelah pembuatan, 7 hari, 14

hari, 21 hari dan 1 bulan penyimpanan untuk memonitor sag pasta gigi selama

waktu penyimpanan tersebut.

Pengukuran viskositas dan sag tidak dilakukan pada rentang waktu yang

sama. Pada penelitian ini, pengukuran viskositas dilakukan hingga 21 hari

penyimpanan sedangkan sag dilakukan hingga 1 bulan penyimpanan. Untuk

mengetahui apakah pengukuran viskositas dan sag perlu dilakukan pada rentang

waktu penyimpanan yang sama maka dapat dilakukan analisisi regresi linear

Page 63: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

42  

 

dengan viskositas sebagai prediktor dan sag sebagai kriterium. Berikut ini

merupakan nilai p dan r hasil regresi linear:

Tabel V. Signifikansi dan lineritas antara viskositas dan sag Formula p r

F1 0,164 -0,836 Fa 0,027 - 0,973 Fb 0,071 - 0,929 Fab 0,040 - 0,960

Berdasarkan regresi linear, diperoleh nilai p yang menunjukkan ada

tidaknya korelasi antara viskositas dengan sag. Korelasi antara viskositas dan sag

diaanggap bermakna jika nilai p<0,05 sedangkan tidak bermakna jika nilai

p>0,05. Berdasarkan nilai p pada tabel dapat diketahui bahwa korelasi antara

viskositas dan sag tidak bermakna pada F1 dan Fb sedangkan korelasi viskositas

dan sag bermakna pada Fa dan Fab. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat variasi

pada korelasi antara viskositas dan sag. Demikian pula dengan nilai r pada tabel.

Nilai r menunjukkan linearitas antara viskositas dan sag pada F1, Fa, Fb dan Fab.

Nilai r F1, Fa, Fb dan Fab secara berturut-turut adalah -0,836, -0,973, -0,929, dan

-0,960. Suatu korelasi dikatakan linear jila nilai r>0,9. Berdasarkan nilai r, dapat

diketahui bahwa viskositas memiliki hubungan yang linear dengan sag pada Fa,

Fb dan Fab sedangkan hubungan viskositas dan sag tidak linear pada F1. Hal

tersebut berarti terdapat variasi pada hubungan antara viskositas dan sag. Karena

terdapat variasi nilai p dan r maka pengukuran viskositas dan sag tidak harus

dilakukan pada rentang waktu yang sama.

Berikut ini merupakan data hasil pengukuran sifat fisis pasta gigi ekstrak

air-alkohol daun sirih yang meliputi viskositas dan sag:

Page 64: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

43  

 

Tabel VI. Sifat fisis pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih

Respon Formula Waktu 48 jam

Viskositas (dPas)

F1 526,7± 12,5 Fa 620,0 ± 8,2 Fb 303,3 ± 4,7 Fab 440,0 ± 8,2

Sag (mm)

F1 2,3 ± 0,5 Fa 1,3 ± 0,5 Fb 4,3 ± 0,5 Fab 3,0 ± 0

Berdasarkan tabel VI, dapat dilihat bahwa viskositas pada waktu 48 jam

setelah pembuatan yang terbesar terdapat pada formula a (tragakan level tinggi

dan gliserin level rendah) sedangkan viskositas terkecil pada formula b (tragakan

level rendah dan gliserin level tinggi). Formula a memiliki nilai viskositas terbesar

karena pada formula tersebut terdapat tragakan level tinggi. Binder dapat

meningkatkan viskositas fase air (Garlen, 1996). Hal ini karena jumlah tragakan

yang lebih banyak menyebabkan semakin tinggi kemampuan tragakan untuk

mengikat komponen-komponen penyusun pasta gigi baik fase padat maupun cair.

Selain itu, pada formula a terdapat gliserin dengan level rendah. Gliserin

merupakan fase cair pada sediaan pasta gigi sehingga jumlahnya yang lebih

sedikit menyebabkan viskositas pasta gigi menjadi lebih besar. Hal sebaliknya

terjadi pada formula b yang mengandung tragakan level rendah dan gliserin level

tinggi.

Berdasarkan tabel VI, nilai sag terbesar dihasilkan oleh formula b

(tragakan level rendah dan gliserin level tinggi) sedangkan nilai sag terkecil

dihasilkan oleh formula a (tragakan level tinggi dan gliserin level rendah).

Formula b memiliki nilai sag yang terbesar karena mengandung tragakan pada

Page 65: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

44  

 

level rendah. Jumlah tragakan yang sedikit menyebabkan kemampuan tragakan

untuk mengikat komponen penyusun pasta gigi baik fase cair maupun padat

menjadi lebih kecil. Hal tersebut menyebabkan pasta gigi menjadi lebih encer dan

tahanan untuk mengalir semakin kecil sehingga pelebaran bentuk pasta gigi

semakin besar. Selain itu, pada formula b terdapat gliserin dengan level tinggi.

Hal ini menyebabkan semakin banyak fase cair pada pasta gigi sehingga pasta gigi

menjadi lebih encer. Akibatnya, ketika dikeluarkan dari tube, pelebaran bentuk

pasta gigi menjadi semakin besar. Hal sebaliknya terjadi pada formula a yang

mengandung tragakan level tinggi dan gliserin level rendah. Berdasarkan tabel VI,

dapat dilihat bahwa nilai sag cenderung besar pada formula yang memiliki

viskositas kecil.

Pengukuran viskositas secara periodik selama 3 minggu dan sag selama 1

bulan penyimpanan bertujuan untuk memonitor sifat fisis pasta gigi ekstrak air-

alkohol daun sirih selama waktu penyimpanan tertentu. Uji statistik yang

digunakan untuk melihat signifikansi perubahan viskositas dan sag secara

periodik selama penyimpanan adalah uji T berpasangan jika data terdistribusi

normal atau uji Wilcoxon jika data terdistribusi tidak normal. Uji T berpasangan

atau uji Wilcoxon dipilih untuk menganalisis data periodik sag dan viskositas

karena dilakukan pembandingan untuk melihat signifikansi antara 2 kelompok

data dari subyek yang sama yaitu data 48 jam dan 3 minggu setelah pembuatan

untuk viskositas dan 48 jam dan 1 bulan setelah pembuatan untuk sag. Normalitas

data diuji dengan Shapiro-Wilk karena jumlah data respon setiap waktu untuk

penelitian ini kurang dari 50 data. Data terdistribusi normal apabila nilai p>0,05

Page 66: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

45  

 

dan terdistribusi tidak normal apabila nilai p<0,05. Berdasarkan uji Shapiro-Wilk,

nilai p respon viskositas adalah 0,178 dan nilai p respon sag adalah 0,495. Dengan

demikian, viskositas dan sag memiliki distribusi data yang normal. Oleh karena

itu, digunakan uji T berpasangan untuk melihat signifikansi respon viskositas

antara 48 jam dengan 21 hari penyimpanan dan sag antara 48 jam dengan 1 bulan

penyimpanan. Profil periodik viskositas dan sag selama penyimpanan ditunjukkan

oleh gambar berikut :

Gambar 14. Profil periodik viskositas (X±SD) selama penyimpanan 21 hari

Sediaan pasta gigi dinyatakan stabil jika tidak terjadi perubahan

viskositas yang signifikan selama penyimpanan berdasarkan uji T berpasangan.

Respon viskositas dianggap berbeda signifikan jika nilai p<0,05. Berdasarkan uji

T berpasangan antara viskositas 48 jam setelah pembuatan dan viskositas 21 hari

penyimpanan diperoleh nilai p F1 sebesar 0,016, Fa sebesar 0,013 dan Fb serta

0

100

200

300

400

500

600

700

48 jam 7 hari 14 hari 21 hari

Vis

kosi

tas (

dPas

)

Waktu

Formula 1 Formula a Formula b Formula ab

Page 67: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

46  

 

Fab sebesar 0,009. Hal ini berarti keempat formula mengalami perubahan

viskositas yang signifikan selama penyimpanan 21 hari sehingga dapat dikatakan

keempat formula tidak stabil selama penyimpanan. F1, Fa, Fb dan Fab tidak stabil

selama penyimpanan diduga karena terjadi penurunan kemampuan tragakan untuk

mengikat komponen pasta gigi seiring pertambahan waktu. Matriks yang dibentuk

tragakan terjadi melalui proses entanglement sehingga dapat berpindah relatif

terhadap yang lainnya. Akibatnya mobilitas molekul komponen pasta gigi

meningkat sehingga viskositas berkurang.

Gambar 15. Profil periodik sag (X±SD) selama penyimpanan 1 bulan

Sediaan pasta gigi dinyatakan stabil jika tidak terjadi perubahan sag yang

signifikan selama penyimpanan berdasarkan uji T berpasangan. Respon sag

dianggap berbeda signifikan jika nilai p<0,05. Berdasarkan uji T berpasangan,

diperoleh diperoleh nilai p F1 sebesar 0,074, sedangkan nilai p Fa, Fb dan Fab

sebesar 0,020. Berdasarkan nilai p tersebut dapat diketahui bahwa tidak terjadi

perubahan sag yang signifikan pada F1 sedangkan Fa, Fb dan Fab mengalami

0123456789

48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan

Sag

(mm

)

Waktu

Formula 1 Formula a Formula b Formula ab

Page 68: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

47  

 

perubahan sag yang signifikan. Hal ini berarti F1 stabil selama penyimpanan

sedangkan Fa, Fb dan Fab tidak stabil selama penyimpan. Dengan demikian,

terdapat variasi respon sag. Variasi tersebut dapat terjadi karena terdapat

perbedaan jumlah bahan penyusun pasta gigi ekstrak air-alkohol setiap formula,

baik itu F1, Fa, Fb, maupun Fab.

D. Efek Tragakan, Gliserin dan Interaksi Keduanya terhadap Sifat Fisis

Pasta Gigi

Data yang diperoleh dari uji sifat fisis pasta gigi kemudian diolah

menggunakan Design Expert 7.1.4 dengan uji ANOVA pada taraf kepercayaan 95

% untuk mengetahui besar efek tragakan, gliserin dan interaksi keduanya dalam

menentukan sifat fisis pasta gigi (viskositas dan sag) dan signifikansi faktor

tragakan, gliserin dan interaksi keduanya dalam memberikan efek.

Efek merupakan perubahan respon saat faktor berubah dari level rendah

ke level tinggi sedangkan nilai persen kontribusi digunakan untuk mengetahui

faktor mana yang paling banyak memberikan kontribusi terhadap setiap respon

yang diamati.

Pada penelitian ini digunakan desain faktorial dengan dua faktor pada

dua level yakni level tinggi dan level rendah. Jumlah bahan lain selain faktor yang

diteliti yakni tragakan dan gliserin dibuat sama sehingga bobot total setiap

formula pada penelitian ini berbeda-beda. Hal ini bertujuan agar respon yang

teramati hanya disebabkan oleh perubahan jumlah tragakan dan gliserin pada level

yang diteliti.

Page 69: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

48  

 

Analisis dengan Design Expert akan menghasilkan persamaan desain

faktorial. Persamaan desain faktorial setiap respon dapat digunakan untuk

memprediksi respon yang akan diperoleh dengan menggunakan faktor penelitian

yang sama yakni tragakan dan gliserin.

1. Viskositas

Tabel VII. Efek tragakan dan gliserin serta interaksi keduanya dalam menentukan viskositas pasta gigi

tragakan Gliserin Interaksi Efek 115,00 |-201,67| 21,67 Kontribusi (%) 24,19 74,38 0,86

Keterangan : - (negatif): efek dari faktor tersebut dapat menurunkan sifat fisis pasta gigi + (positif) : efek dari faktor tersebut dapat meningkatkan sifat fisis pasta gigi

Berdasarkan perhitungan nilai efek untuk viskositas yang ditunjukkan

pada tabel VII, efek tragakan sebesar 115,00, efek gliserin sebesar -201, 67 dan

efek interaksinya sebesar 21,67. Nilai positif pada efek tragakan dan interaksi

menunjukkan bahwa penggunaan tragakan dan interaksi tragakan dengan gliserin

dapat meningkatkan viskositas pasta gigi. ebaliknya, nilai negatif pada efek

gliserin menunjukkan bahwa penggunaan gliserin dapat menurunkan viskositas

pasta gigi. Berdasarkan tabel VII, dapat dilihat nilai persen kontribusi dari yang

terbesar hingga terkecil adalah gliserin sebesar 74,38 %, tragakan sebesar 24,19 %

dan interaksi keduanya sebesar 0,86 %. Semakin besar nilai persen kontribusi

suatu faktor berarti semakin besar pengaruh faktor tersebut terhadap respon yang

diamati. Hal ini berarti gliserin memiliki pengaruh yang lebih besar daripada

tragakan dan interaksi keduanya dalam menentukan viskositas, yakni dengan

menurunkan viskositas pasta gigi.

Grafik hubungan merupakan gambaran dari interaksi dua faktor yang

digunakan. Selain itu, efek faktor terhadap setiap respon dapat dilihat berdasarkan

Page 70: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

49  

 

grafik interaksi. Hubungan antara tragakan dan gliserin serta interaksi keduanya

terhadap viskositas pasta gigi dapat dilihat pada grafik berikut:

Tragakan level rendah Gliserin level rendah Tragakan level tinggi Gliserin level tinggi

16a 16b Gambar 16. Grafik hubungan tragakan, gliserin dan interaksi keduanya terhadap respon

viskositas setelah 48 jam

Berdasarkan grafik hubungan antara tragakan dan gliserin dalam

menentukan respon viskositas (gambar 16a), peningkatan jumlah gliserin akan

menurunkan viskositas pasta gigi baik pada tragakan level tinggi maupun level

rendah. Di dalam pasta gigi, terdapat fase padat maupun fase cair. Adanya

peningkatan jumlah gliserin sebagai salah satu komponen fase cair akan

menyebabkan viskositas pasta gigi berkurang. Selain itu, gliserin akan menjaga

kelembaban sediaan dengan cara menarik air dari lingkungan. Hal ini

menyebabkan kandungan air pada pasta gigi menjadi lebih banyak sehingga

viskositas pasta gigi menurun.

Pada gambar 16a, tidak terdapat overlapping SD baik pada gliserin level

rendah maupun gliserin level tinggi. Hal ini berarti kenaikan respon viskositas

yang dihasilkan akan berbeda signifikan jika kita menaikkan level tragakan dari

Page 71: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

50  

 

level rendah ke level tinggi. Pada gambar 16a, jarak antara kedua titik pada sisi

kiri grafik (level rendah gliserin) lebih kecil dibandingkan jarak antara kedua titik

pada sisi kanan grafik (level tinggi gliserin). Dengan demikian untuk memperoleh

respon viskositas yang baik dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah

gliserin pada level tinggi tragakan.

Sebaliknya, pada peningkatan jumlah tragakan akan meningkatkan

viskositas pasta gigi baik pada gliserin level rendah maupun level tinggi (gambar

16b). Di dalam pasta gigi, tragakan akan mengikat baik fase cair maupun fase

padat agar tetap menyatu homogen dan tidak terpisah. Semakin banyak jumlah

tragakan dalam pasta gigi maka akan semakin besar kemampuan tragakan dalam

mengikat fase padat maupun cair pada pasta gigi. Hal ini menyebabkan semakin

berkurangnya mobilitas kedua fase tersebut sehingga meningkatkan viskositas

pasta gigi.

Garis yang tidak sejajar pada kedua grafik baik pada gambar a maupun b

menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara tragakan dan gliserin dalam

menentukan viskositas pasta gigi. Berdasarkan nilai efek interaksi pada tabel VII,

interaksi antara tragakan dan gliserin dapat meningkatkan viskositas pasta gigi.

Hal ini sesuai teori bahwa kombinasi antara gliserin dengan tragakan dapat

memberikan viskositas yang sinergis (Anonim, 2007b). Namun pengaruh interaksi

kedua faktor tersebut sangat kecil, hal ini dapat dilihat dari nilai persen kontribusi

interaksi tragakan dan gliserin yakni hanya sebesar 0,86 %.

Pada gambar 16b, tidak terdapat overlapping SD baik pada tragakan

level rendah maupun tragakan level tinggi. Hal ini berarti respon viskositas yang

Page 72: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

51  

 

dihasilkan akan berbeda signifikan jika kita menaikkan level gliserin dari level

rendah ke level tinggi. Pada gambar 16b, jarak antara kedua titik pada sisi kanan

grafik (level tinggi tragakan) lebih kecil dibandingkan jarak antara kedua titik

pada sisi kiri grafik (level rendah tragakan). Dengan demikian untuk memperoleh

respon viskositas yang baik dapat dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah

tragakan pada level rendah gliserin.

Tabel VIII. Persamaan desain faktorial viskositas Persamaan Desain Faktorial p Keterangan R2 Y = 682,222 + (142,222) X1 –(44,074) X2 + (19,259) X1X2.................................(3)

<0,0001

Signifikan

0,9943

Keterangan : X1 = tragakan (gram) X2 = gliserin (gram)

Berdasarkan tabel VIII, dapat dilihat bahwa persamaan desain faktorial

yang diperoleh memiliki nilai p<0,05. Hal ini berarti persamaan desain faktorial

yang diperoleh untuk respon viskositas signifikan sehingga persamaan tersebut

dapat digunakan untuk memprediksi respon viskositas secara valid. Selain itu,

validitas persamaan juga dapat dilihat dari nilai R2. Nilai R2 memiliki rentang dari

0-1. Semakin besar nilai R2 maka persamaan yang diperoleh semakin valid

(Shtatland, Moore, dan Barton, 2000). Nilai R2 untuk persamaan viskositas adalah

0,9943 sehingga dapat dikatakan persamaan tersebut valid.

Page 73: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

52  

 

Tabel IX. Hasil analisis menggunakan ANOVA dengan Design Expert pada respon viskositas setelah 48 jam

Hubungan antara tragakan dan gliserin serta interaksi keduanya

memberikan efek yang signifikan terhadap viskositas jika nilai p<0,05.

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel IX, nilai p faktor tragakan, gliserin dan

interaksi keduanya <0,05. Hal ini menunjukkan bahwa faktor tragakan dan

gliserin serta interaksi keduanya memberikan efek yang signifikan terhadap

viskositas pasta gigi.

2. Sag

Tabel X. Efek tragakan, gliserin dan interaksi keduanya dalam menentukan sag pasta gigi ekstrak air alkohol daun sirih

Tragakan Gliserin Interaksi Efek |-1,50| 1,83 0,17 Kontribusi (%) 36,99 55,25 0,46

Keterangan : - (negatif) : efek dari faktor tersebut dapat menurunkan sifat fisis pasta gigi + (positif) : efek dari faktor tersebut dapat meningkatkan sifat fisis pasta gigi

Perhitungan efek untuk respon sag pada tabel X menunjukkan bahwa

efek tragakan sebesar -1,50, efek gliserin sebesar 1,83 dan efek interaksi tragakan

Page 74: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

53  

 

dengan gliserin sebesar 0,17. Efek tragakan bernilai negatif yang berarti bahwa

penggunaan tragakan akan menurunkan respon sag, sedangkan efek gliserin dan

interaksi keduanya bernilai positif yang berarti bahwa penggunaan gliserin dan

interaksi gliserin dengan tragakan akan meningkatkan respon sag. Tragakan

mempunyai kontribusi sebesar 36,99 %, gliserin sebesar 55,25 % dan interaksi

keduanya sebesar 0,46 %. Berdasarkan nilai kontribusi tersebut dapat diketahui

bahwa gliserin memiliki pengaruh yang lebih besar daripada tragakan dan

interaksi keduanya dalam menentukan sag, yakni dengan meningkatkan nilai sag.

Hubungan antara tragakan dan gliserin serta interaksi keduanya terhadap

sag dapat dilihat pada grafik berikut:

Gliserin level rendah Tragakan level rendah Gliserin level tinggi Tragakan level tinggi

17a 17b Gambar 17. Grafik hubungan tragakan, gliserin dan interaksi keduanya terhadap respon

sag setelah 48 jam

Berdasarkan grafik hubungan antara tragakan dan gliserin serta interaksi

keduanya dalam menentukan respon sag (gambar 17a), peningkatan jumlah

tragakan akan menurunkan respon sag baik pada gliserin level rendah maupun

Page 75: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

54  

 

gliserin level tinggi. Peningkatan jumlah tragakan menyebabkan kemampuan

tragakan untuk mengikat komponen penyusun pasta gigi baik fase cair maupun

padat menjadi lebih besar. Hal ini menyebabkan mobilitas molekul komponen

pasta gigi semakin kecil dan tahanan untuk mengalir semakin besar sehingga

pelebaran bentuk pasta gigi menjadi lebih kecil yang berarti nilai sag semakin

kecil pula.

Pada gambar 17a, tidak terdapat overlapping SD baik pada tragakan level

rendah maupun tragakan level tinggi. Hal ini berarti respon sag yang dihasilkan

akan berbeda signifikan jika kita menaikkan level gliserin dari level rendah ke

level tinggi. Pada gambar 17a, jarak antara kedua titik pada sisi kanan grafik

(level tinggi tragakan) lebih kecil dibandingkan jarak antara kedua titik pada sisi

kiri grafik (level rendah tragakan). Dengan demikian untuk memperoleh nilai sag

yang kecil dapat dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah tragakan pada level

rendah gliserin.

Pada peningkatan jumlah gliserin akan meningkatkan respon sag baik

pada tragakan level tinggi maupun tragakan level rendah (gambar 17b). Hal ini

karena gliserin merupakan fase cair pada pasta gigi. Semakin banyak fase cair

pada pasta gigi menyebabkan viskositas pasta gigi menjadi lebih rendah (pasta

gigi lebih encer). Akibatnya ketika dikeluarkan dari tube, bentuk pasta gigi

menjadi semakin melebar yang berarti nilai sag semakin besar.

Garis yang tidak sejajar pada kedua grafik pada gambar 17a dan 17b

menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara tragakan dan gliserin dalam

menentukan sag pasta gigi. Berdasarkan nilai efek interaksi tragakan dengan

Page 76: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

55  

 

gliserin pada tabel X, dapat diketahui bahwa interaksi keduanya dapat

meningkatkan nilai sag. Hal ini berkebalikan dengan pengaruh interaksi kedua

faktor tersebut terhadap viskositas pasta gigi yakni meningkatkan viskositas. Jika

interaksi kedua faktor tersebut meningkatkan viskositas maka seharusnya

menurunkan respon sag. Akan tetapi pengaruh interaksi kedua faktor tersebut

dalam menentukan respon sag sangat kecil, hal ini dapat dilihat dari nilai persen

kontribusi interaksi tragakan dan gliserin yakni hanya sebesar 0,46 %. Selain itu,

berdasarkan nilai p efek interaksi pada tabel XII dapat dilihat bahwa interaksi

antara gliserin dengan tragakan memberikan efek yang tidak signifikan terhadap

nilai sag pasta gigi sehingga dapat diabaikan dalam menentukan respon sag pasta

gigi.

Pada gambar 17b, tidak ditemukan overlapping SD. Hal ini berarti

peningkatan level tragakan dari level rendah ke level tinggi berbeda signifikan

terhadap nilai sag. Pada gambar 17b, jarak antara kedua titik pada sisi kiri (level

rendah gliserin) lebih kecil dibandingkan jarak antara kedua titik pada sisi kanan

(level tinggi) gliserin. Dengan demikian untuk memperoleh nilai sag yang kecil

dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah gliserin pada level tinggi

tragakan.

Tabel XI. Persamaan desain faktorial sag

Persamaan Desain Faktorial Model (p) Keterangan R2

Y = 81,889 – (2,222) X1 + (0,037) X2 – (0,148) X1X2.................................(4)

0,0005

Signifikan

0,8769

Keterangan : X1 = tragakan (gram)

X2 = gliserin (gram)

Page 77: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

56  

 

Berdasarkan tabel XI, dapat dilihat bahwa persamaan desain faktorial

yang diperoleh memiliki nilai p<0,05. Hal ini berarti persamaan desain faktorial

yang diperoleh untuk respon sag signifikan sehingga persamaan tersebut dapat

digunakan untuk memprediksi respon sag. Nilai R2 sag pada tabel XI adalah

0,8769 sehingga dapat dikatakan persamaan valid untuk memprediksi nilai sag.

Tabel XII. Hasil analisis menggunakan ANOVA dengan Design Expert pada respon sag setelah 48 jam

Hasil perhitungan ANOVA dengan Design Expert menghasilkan nilai p

untuk respon sag. Berdasarkan data pada tabel XII, nilai p tragakan dan gliserin

<0,05. Hal ini berarti faktor tragakan dan gliserin memberikan efek yang

signifikan secara statistik terhadap respon sag. Di sisi lain, nilai p interaksi

tragakan dengan gliserin >0,05. Hal ini berarti interaksi tragakan dan gliserin

memberikan efek yang tidak signifikan secara statistik terhadap respon sag.

Berdasarkan hasil pengukuran viskositas dan sag, faktor tragakan dan

Page 78: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

57  

 

gliserin pada level rendah dan tinggi dapat menentukan respon karena

memberikan efek yang signifikan pada level yang diteliti.

Page 79: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

58  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Faktor tragakan, gliserin dan interaksi keduanya memberikan efek yang

signifikan terhadap respon viskositas sebagai parameter sifat fisis pasta gigi

ekstrak air-alkohol daun sirih.

2. Faktor tragakan dan gliserin memberikan efek yang signifikan terhadap respon

sag, sedangkan interaksi keduanya tidak memberikan efek yang signifikan

terhadap respon sag sebagai parameter sifat fisis pasta gigi ekstrak air-alkohol

daun sirih.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat

diberikan adalah:

1. Perlu dilakukan juga uji extrudability, densitas dan cohesiveness untuk

memperlengkap informasi sifat fisis pasta gigi yang dihasilkan.

2. Perlu dicari binder alternatif yang dapat tetap menjaga stabilitas sifat fisis pasta

gigi selama penyimpanan.

Page 80: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

59  

DAFTAR PUSTAKA

Anies, Henry, S., dan Hadisaputro, S., 1997, Karies Gigi dan Perlaku Pencegahan serta Pengobatan di Kotamadya Semarang, Majalah Medika Indonesiana, 32, (1), 37-42.

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1980, Materia Medika

Indonesia, Jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 95-98.

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope

Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 413.

Anonim, 1999, Martindale The Complete Drug Reference, 32nd ed, diterjenahkan

oleh Kathleen Parfitt, Pharmaceutical Press, USA, pp. 1471. Anonim, 2000, Teeth and Tooth Decay,

http://greenfield.fortunecity.com/rattler/46/upali3.htm, diakses tanggal 18 Januari 2011.

Anonim, 2005, Specific Grafity, http://www.ontechwinfull.com.cn/ColeParmer

/Cole-Parmer_PDF/Cole-Parmer_1524_1525.pdf, diakses tanggal 17 Januari 2011.

Anonim, 2007a, A Wide Range of Viscosity Measurement,

http://www.envinst.co.za/doc/rion-vt-03-04-f.pdf, diakses tanggal 17 Januari 2011.

Anonim, 2007b, Hydrocolloids : Efficient Rheology Control Additives, Science

Tech Entrepreneur, http://www.lucidgroup.com/knowledge-center/hydrocolloids_efficient.pdf, diakses tanggal 19 Agustus 2010.

Anonim, 2008, Formulating Toothpaste Using Carbopol®* Polymer,

Pharmaceutical Bulletin, 24, 1-18. Anonim, 2009, Khasiat Daun Sirih, http://kimia.upi.edu, diakses tanggal 1

Februari 2010. Anonim, 2010, Mouth, Teeth and Dental Caries, http://www.dhin.nl/art manual

chapter 1.html, diakses tanggal 18 Januari 2011. Anonim, 2011, Amtenar Penyuling Sirih, http://www.trubus-online.co.id/trindo3/

images/stories/media011/1146.jpg, diakses tanggal 16 Januari 2011.

Page 81: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

60  

 

Block, M., 1975, Four Methods for The Characterization of Dentrifices and Other Semisolids, Journal of The Society of Cosmetic Chemists, 26, 189-204.

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical Application, 3rd

ed., Marcel Dekker Inc., New York, pp. 84-85, 308-337, 533-545. Buchmann, 2001, Main Cosmetic Vehicles, in Barel, A. O., Paye, M., and

Maibach, H., I., Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker, Inc., New York, pp. 145-167.

Collett, J., dan Moreton, C., Modified Release Peroral Dosage Forms in Aulton,

M.E., 2002, 2nd ed, Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design, Churchill Livingstone, New York, pp. 299-300.

Damayanti dan Mulyono, 2005, Khasiat dan Manfaat Daun Sirih Obat Mujarab

dari Masa ke Masa, Agromedia Pustaka, Jakarta, pp. 7-8. Darwis, S.N., 1992, Potensi Sirih (Piper betle L.) sebagai Tanaman Obat, Warta

Tumbuhan Obat Indonesia, 1 (1), 9-11. Dea, H., 2010, Daun Sirih sebagai Antibakteri Pasta Gigi, http://www.pdgi-

online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=594&Itemid=1, diakses tanggal 19 April 2010.

Gafar, A., 2001, Oral-Care Product, in Barel, Paye dan Maibach, Handbook of

Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 619-629.

Garlen, D., 1996, Toothpastes, in Lieberman, H.A., (Ed.), Pharmaceutical Dosage

Forms: Dysperse Systems Vol 1, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 423-442.

Haake, S.K., 2002, Periodontal Microbiology, in F.A. Carranza dan M.G.

Newman, Clinical Periodontology, Edisi 9, W.B. Saunders, Philadelphia, pp. 96-113.

Hadidjah, D., dan Lambri, S.E., 1995, Implikasi Klinis Bahan Antimikroba pada

Plak Kontrol, Jurnal Kedokteran Gigi, pp. 30-33. Hasim, 2003, Daun Sirih sebagai Antibakteri Pasta Gigi. Kompas, 24 September. Hoag, M.P., dan Pawlak, E.A., 1995, Essentials of Periodontics, Edisi 4, C.V.

Mosby, Philadelphia, pp. 152-156. Jones, D., 2008, Tragacanth Description-Some Great Medicinal Uses and

Benefits of Tragacanth-Herbal Medicine,

Page 82: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

61  

 

http://ezinearticles.com/?Tragacanth-Description---Some-Great Medicinal-Uses-and-Benefits-of-Tragacanth---Herbal-Medicines&id =996773, diakses tanggal 8 September 2010.

Kidd, A.M., dan Edwina, 1998, Dasar-Dasar Karies, Penyakit dan

Penanggulangannya, EGC, Jakarta, pp. 145-167. Kristanti, Salma, M., Ratna, B., dan Syahrudji, N., 1995, Penyakit Gigi dan Mulut

di Indonesia, Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, XXIII, (8), 145-167.

Martin, A., Swarbick, J., dan Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy, 3rd Ed,

Lea & Febiger, Philadelphia, pp. 522-537, 1077-1119. Mitsui, T., 1997, New Cosmetic Science, Elsevier, Netherlands, pp. 479-487. Pader, M., 1993, Dentifrice Rheology, in Laba, D., (Ed.), Rheological Properties

of Cosmetics and Toiletries, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 347-372.

Rieger, M.M., 2000, Harry’s Cosmetology, 8th ed., Chemical Publishing Co. Inc.,

New York, pp. 594-596, 608-623. Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E., 2006, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 5th ed., Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, United Kingdom, pp. 785-786.

Schuurs, A.H.B., 1993, Patologi Gigi Geligi, UGM Press, Yogyakarta, pp. 139. Shtatland, E.S., Moore, S., dan Barton, M.B., 2000, Why We Need and R2

Measure of Fit (and not only one) In Proc Logistic and Proc Genmod, SUGI’25 Proceedings, SAS Institu Inc., Boston.

Smolinske, S.C., 1992, Handbook of Food, Drug and Cosmetic Excipients, CRC

Press, USA, pp. 199, 251-257. Stephen dan Churm, 1995, Carbohidrate Technology, http:// eu.ib.kmnutt.ac.th/

elearning/Courseware/BCT611/Chap4/chapter4_5.html, diakses pada tanggal 21 Desember 2011.

Suwondo, S., Sidik, Somadilaga, R.S., dan Soelarko, R.M., 1992, Aktivitas

Antibakteri Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap bakteri gingivitas dan bakteri pembentuk plak/karies gigi (Streptococcus mutans), Warta tumbuhan Obat Indonesia, 1-4.

Page 83: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

62  

 

Suwondo, S., 2007, Skrining Tumbuhan Obat yang Mempunyai Aktivitas Antibakteri Penyebab Karies Gigi dan Pembentuk Plak, Jurnal Bahan Alam Indonesia, 6 (2), 65-72.

Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid I,

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta. Tampubolon, N.S., 2005, Dampak Karies Gigi dan Penyakit Periodontal

terhadap Kualitas Hidup, http://www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2005/ppgb_2005 nurmala_situmorang.pdf, diakses tanggal 19 April 2010.

Tarigan, R., 1992, Karies Gigi, Hipocrates, Jakarta, pp. 1. Taubman, M.A., dan Nash, D.A., The Scientific and Public Health Imperative for

A Vaccine Against Dental Caries, http://www.nature.com/nri/journal/v6/n7/fig tab/nri1857 F1.html, diakses tanggal 18 Januari 2011.

Thuirajah, N., dan Rahim, Z.H.A., 2003, Thin Layer Chromatogrphy Compound

of Biological Interest from Piper betle, Investing in Inovation, 3, 27-28. Voigt, R., 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi 5, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta, pp. 11-15, 398, 407, 411-424, 434, 442-444.

Young, A., 1972, Practical Cosmetic Science, Mills and Boon Limited, London,

pp.113-116.

Page 84: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

63  

LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih Produksi

Javaplant

Page 85: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

64  

 

Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih

Produksi Javaplant

Page 86: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

65  

 

Page 87: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

66  

 

Lampiran 3. Notasi Desain Faktorial dan Percobaan Desain Faktorial

1. Notasi

Formula Faktor A Faktor B Interaksi1 - 1 - 1 +1 a +1 - 1 - 1 b - 1 + 1 - 1 ab +1 +1 +1

Keterangan=

Level tinggi : +

Level rendah: -

Faktor A: Tragakan

Faktor B: Gliserin

2. Percobaan Desain Faktorial

Formula Tragakan (gram) Gliserin (gram)1 1 12 a 1,25 12 b 1 21 ab 1,25 21

Page 88: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

67  

 

Lampiran 4. Data Uji Sifat Fisis Pasta Gigi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih

1. Viskositas

Data viskositas: 48 jam, 7 hari, 14 hari dan 21 hari penyimpanan.

Formula 1

Replikasi Viskositas (dPas) 48 jam 7 hari 14 hari 21 hari

1 530 510 480 460 2 540 510 450 430 3 510 480 450 420

X±SD 526,7±12,5 500,0±14,1 460,0±14,1 436,5±16,7

Formula a

Replikasi Viskositas (dPas) 48 jam 7 hari 14 hari 21 hari

1 620 590 540 510 2 630 560 500 480 3 610 560 530 490

X ± SD 620,0±8,2 570,0±14,1 523,3±17 493,3±12,5

Formula b

Replikasi Viskositas (dPas) 48 jam 7 hari 14 hari 21 hari

1 300 280 260 250 2 310 280 260 250 3 300 290 270 260

X ± SD 303,3±4,7 283,3±4,7 263,3±4,7 253,3±4,7

Formula ab

Replikasi Viskositas (dPas) 48 jam 7 hari 14 hari 21 hari

1 450 420 400 390 2 440 410 380 370 3 430 400 390 380

X ± SD 440,0±8,2 410,0±8,2 390,0±8,2 380,0±8,2

Page 89: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

68  

 

2. Uji Sag

Data uji sag: 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 1 bulan penyimpanan.

Formula 1

Replikasi Selisih diameter (mm) 48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan

1 2 4 4 4 6 2 3 4 4 4 5 3 2 4 4 5 6

X ± SD 2,3±0,5 4,0±0 4,0±0 4,3±0,5 5,7±0,5

Formula a

Replikasi Selisih diameter (mm) 48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan

1 5 7 7 7 7 2 4 5 5 7 8 3 4 5 5 6 7

X ± SD 4,3±0,5 5,7±0,9 5,7±0,9 6,7±0,5 7,3±0,5

Formula b

Replikasi Selisih diameter (mm) 48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan

1 1 3 3 3 4 2 2 3 3 4 5 3 1 2 3 4 5

X ± SD 1,3±0,5 2,7±0,5 3,0±0 3,7±0,5 4,7±0,5

Formula ab

Replikasi Selisih diameter (mm) 48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan

1 3 4 5 5 6 2 3 4 4 6 7 3 3 4 4 5 6

X ± SD 3,0±0 4,0±0 4,3±0,5 5,3±0,5 6,3±0,5

Page 90: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

69  

 

Sifat fisis pasta gigi ekstrak air-alkohol daun sirih:

Respon Formula Waktu 48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan

Viskositas (dPas)

F1 526,7± 12,5

500,0 ± 14,1

460,0 ± 14,1

436,7± 17

-

Fa 620,0 ± 8,2

570,0 ± 14,1

523,3 ± 17 493,3 ± 12,5

-

Fb 303,3 ± 4,7

283,3 ± 4,7

263,3 ± 4,7 253,3 ± 4,7

-

Fab 440,0 ± 8,2

410,0 ± 8,2

390,0 ± 8,2

380,0± 8,2

-

Sag (mm)

F1 2,3 ± 0,5 4,0 ± 0 4,0 ± 0 4,3 ± 0,5 5,7 ± 0,5 Fa 1,3 ± 0,5 2,7 ± 0,5 3,0 ± 0 3,7 ± 0,5 4,6 ± 0,5 Fb 4,3 ± 0,5 5,7 ± 0,9 5,7 ± 0,9 6,6 ± 0,5 7,3 ± 0,5 Fab 3,0 ± 0 4,0 ± 0 4,3 ± 0,5 5,3 ± 0,5 6,3 ± 0,5

Page 91: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

70  

 

Lampiran 5. Data Hasil Analisis Menggunakan SPSS 18

a. Uji normalitas sifat fisis 48 jam

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Viskositas .158 12 .200 .904 12 .178 Sag .169 12 .200 .940 12 .495 a. Lilliefors Significance Correction

Sig (p) > 0,05, berarti data normal

Sig (p) < 0,05, berarti data tidak normal

Jumlah semua data untuk masing-masing respon adalah 12 (N=12) sehingga data

yang dilihat adalah Shapiro-Wilk.

Karena signifikansi kedua data >0,05 berarti data normal, sehingga dapat

digunakan statistika paired T test.

b. Uji statistik untuk mengetahui kebermaknaan faktor selama penyimpanan

i. Viskositas

Paired Samples Test Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper F1 _1bulan

– F1 _48jam

90,0000 20,0000 11,54701

139,68275

40,31725

7,794 2 .016

Fa_ 1bulan –

Fa_ 48jam

50,0000 10,0000 5,77350

74,84138

25,15862

8,660 2 .013

Fb_ 1bulan –

Fb_ 48jam

126,667 20,8166 12,01850

178,37812

74,95522

10,539

2 .009

Fab_1bulan –

Fab_48jam

60,0000 10,0000 5,77350

84,84138

35,15862

10,392

2 .009

Page 92: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

71  

 

ii. Sag

Paired Samples Test Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper F1 _1bulan

– F1 _48jam

3,00000 1,00000 ,57735 -,48414 4,48414 3,464 2 ,074

Fa_ 1bulan –

Fa_ 48jam

2,33333 ,57735 ,33333 ,89912 3,76755 7,000 2 ,020

Fb_ 1bulan –

Fb_ 48jam

2,33333 ,57735 ,33333 ,89912 3,76755 7,000 2 ,020

Fab_1bulan –

Fab_48jam

2,33333 ,57735 ,33333 ,89912 3,76755 7,000 2 ,020

Page 93: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

72  

 

Lampiran 6. Data Hasil Analisis Menggunakan Desain Expert

a. Analisis menggunakan ANOVA dengan Desain Expert

i. Viskositas Setelah 48 jam

Final Equation in Terms of Coded Factor:

Y = 472,50 + (57,50)A -(100,83)B + (10,83)AB

Final Equation in Terms of Actual Factors:

Y = 682,22222 + (142,22222)A– (44,07407)B + (19,25926)AB

Page 94: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

73  

 

ii. Sag Setelah 48 jam

Final Equation in Terms of Coded Factor:

Y = 2,75 – (0,58)A+ (0,92)B - (0,083)AB

Final Equation in Terms of Actual Factors:

Y = 81,88889 – (2,22222)A+ (0,037037)B - (0,14815)AB

Page 95: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

74  

 

b. Cek Normalitas

i. Viskositas Setelah 48 jam

Normal Plot of Residuals

Residual vs. Predicted

Box-Cox For Power Transforms

Page 96: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

75  

 

ii. Sag Setelah 48 jam

Normal Plot of Residuals

Residual vs. Predicted

Box-Cox For Power Transforms

Page 97: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

 

L

E

E

K

Lampiran 7

Ekstrak Air

Ekstrak air-a

Kromatogr

7. Dokumen

r-Alkohol D

alkohol hasil

am KLT ek

ntasi

Daun Sirih

l ekstraksi

kstrak air-al

Ekst

lkohol daun

trak air-alkoh

n sirih pada

hol produksi

a sinar UV 2

76

i Javaplant

254 nm

Page 98: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

77  

 

Pasta Gigi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih

F 1 F a

F b F ab

Page 99: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

78  

 

Alat-alat yang digunakan pada penelitian :

Viscometer seri VT 04 (RION-JAPAN) Mixer (Fudai)

Timbangan METTLER PL 300 Switzerland Tube pasta gigi

Kaca bundar berskala

Page 100: EFEK PENAMBAHAN TRAGAKAN SEBAGAI DAN … Javaplant..... 63 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Air-Alkohol Daun Sirih produksi Javaplant..... 64 Lampiran 3. Notasi Desain Lampiran

79  

 

BIOGRAFI PENULIS

Penulis lahir pada tanggal 25 Februari 1990 di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Drs. Bruno Paskalis Silaonang dan Ibu Katharina Banong. Penulis “Efek Penambahan Tragakan sebagai Binder dan Gliserin sebagai Humektan terhadap Sifat Fisis Pasta Gigi Ekstrak Air Alkohol Daun Sirih (Piper betle L.)” memulai masa studinya di TK Santa Familia Kupang pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1995, SD Inpres Sikumana II Kupang pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2001, SLTP Santa Ursula Ende pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2004 kemudian penulis

melanjutkan sekolah di SMA Syuradikara Ende pada tahun 2004 sampa dengan tahun 2007 dan kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.

Selama kuliah penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan antara lain PSF Veronika dan anggota divisi advokasi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) Farmasi periode 2010-2011. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Biokimia dan Semi Solid Liquid (SSL).