editorial tanggapan editorial menanti penerapan psbb ......namanya tercatat dalam daftar pemegang...

1
PEMANGGILAN ULANG RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906 Tbk. KANTOR PUSAT Gedung Treasury Tower Lantai 26 dan 27, District 8 SCBD Lot 28 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Telp. (62-21) 50871906 Faks. (62-21) 50871900 Website : http://www.bankwoorisaudara.com E-mail : [email protected] Direksi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (selanjutnya disebut Perseroan”) berkedudukan di Jakarta Selatan dengan ini mengundang para Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (selanjutnya disebut “Rapat”) yang akan diselenggarakan pada: Hari/Tanggal : Rabu / 29 April 2020 Waktu : Pukul 10.00 WIB – Selesai Tempat : Gedung Medco – Selasar Ampera Jl. Ampera Raya Nomor 18-20 Jakarta Selatan 12560 Dengan mata acara Rapat sebagai berikut: 1. Persetujuan Laporan Tahunan termasuk Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2019. 2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku 2019. 3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2020. 4. Penetapan gaji / honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2020 serta tantiem bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2019. 5. Perubahan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Penjelasan mata acara Rapat: a. Mata acara Rapat ke-1 sampai dengan ke-4 merupakan mata acara yang rutin diadakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. Mata Acara Rapat ke-5 diselenggarakan oleh karena masa jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang saat ini menjabat akan berakhir terhitung sejak ditutupnya Rapat. Catatan: 1. Perseroan tidak mengirimkan undangan tersendiri kepada para Pemegang Saham Perseroan, karena iklan pemanggilan ini merupakan undangan resmi bagi para Pemegang Saham Perseroan. 2. Pemegang Saham yang berhak hadir dalam Rapat adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, tanggal 6 April 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB. 3. Pemegang Saham Perseroan yang berhalangan hadir dapat diwakili oleh kuasanya dengan ketentuan: a. Membawa surat kuasa yang sah dan dalam bentuk yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan atau sesuai formulir surat kuasa yang disediakan oleh Perseroan. b. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam Rapat tidak dihitung dalam pemungutan suara. c. Formulir surat kuasa dapat diperoleh Pemegang Saham Perseroan di: i. Kantor Biro Administrasi Efek Perseroan yaitu PT Sinartama Gunita, beralamat kantor di Sinar Mas Land Plaza Menara 1 Lantai 9, Jalan MH Thamrin No. 51 Jakarta 10350, Telepon (021) 392 2332 (Hunting), Faksimili (021) 392 3003 pada setiap hari kerja dan selama jam kerja Biro Administrasi Efek; ii. Situs web Perseroan (www.bankwoorisaudara.com). d. Bagi Pemegang Saham Perseroan yang berdomisili di luar wilayah Indonesia, maka surat kuasa harus dilegalisasi oleh Notaris setempat dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di wilayah setempat dimana Pemegang Saham Perseroan berdomisili. 4. Pemegang Saham Perseroan atau kuasa-kuasa Pemegang Saham Perseroan yang akan menghadiri Rapat diminta untuk membawa dan menyerahkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau bukti identitas diri lain yang sah dan masih berlaku kepada petugas pendaftaran sebelum memasuki ruang Rapat. Bagi Pemegang Saham Perseroan yang berbentuk Badan Hukum diminta untuk membawa fotokopi Anggaran Dasarnya yang terakhir serta akta pengangkatan susunan Pengurus terakhir. Bagi Pemegang Saham Perseroan yang sahamnya dimasukkan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral (IHN ,QGRQHVLD GLZDMLENDQ PHPEDZD .RQ¿UPDVL 7HUWXOLV XQWXN 5DSDW (KTUR) yang dapat diperoleh melalui perusahaan efek atau Bank Kustodian dimana Pemegang Saham Perseroan membuka rekening efeknya. 5. Bahan mata acara Rapat dalam bentuk dokumen elektronik dan VDOLQDQ GRNXPHQ ¿VLN WHODK WHUVHGLD GL .DQWRU 3HUVHURDQ VHMDN tanggal Pemanggilan Rapat ini sampai dengan penyelenggaraan Rapat. Bahan mata acara Rapat dalam bentuk dokumen elektronik dapat diakses atau diunduh melalui situs web Perseroan (www.bankwoorisaudara.com), sedangkan bahan mata acara 5DSDW GDODP EHQWXN GRNXPHQ ¿VLN GDSDW GLSHUROHK GL .DQWRU 3XVDW Perseroan pada jam kerja Perseroan jika diminta secara tertulis oleh Pemegang Saham Perseroan. 6. Sebagai upaya Perseroan dalam melakukan pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19), bagi Pemegang Saham Perseroan atau kuasa Pemegang Saham Perseroan yang akan hadir dalam Rapat wajib mengikuti protokol keamanan dan kesehatan yang berlaku pada gedung tempat Rapat dilangsungkan serta mengacu pada Tata Tertib Rapat dan informasi tambahan mengenai tindakan preventif penyebaran Covid-19 dalam Rapat yang diumumkan pada situs web Perseroan (www.bankwoorisaudara.com). 7. Untuk mempermudah pengaturan dan tertibnya Rapat, Pemegang Saham Perseroan atau kuasa-kuasanya yang sah dimohon dengan hormat untuk telah berada di tempat Rapat selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) menit sebelum Rapat dimulai. Jakarta, 7 April 2020 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk Direksi P RESIDEN Joko Widodo sudah menetapkan In- donesia dalam kondisi darurat kesehatan ma- syarakat akibat covid-19. Pe- netapan itu tertuang dalam Keppres Nomor 11 Tahun 2020. Itu artinya, seluruh wilayah ne- geri ini, tanpa kecuali, masuk kategori darurat kesehatan ma- syarakat sejak 31 Maret. Konsekuensi penetapan da- rurat kesehatan masyarakat ialah kewajiban upaya penang- gulangan covid-19 sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Ketentuan yang dimak- sud ialah pembatasan sosial ber- skala besar (PSBB) sebagaimana diatur dalam Peraturan Peme- rintah Nomor 21 Tahun 2020. Teknis pelaksanaan PSBB dia- tur dalam Peraturan Menteri Ke- sehatan Nomor 9 Ta- hun 2020 tertanggal 3 April. Idealnya, pera- turan teknis dalam kondisi darurat tidak dibelenggu keru- wetan birokrasi agar memudahkan penerapannya. Kondisi darurat ke- sehatan masyarakat saat ini membutuhkan lang- kah cepat dan tepat. Namun, persyaratan administrasi ma- sih diwajibkan dalam Pasal 4 Permenkes 9/2020. Disebutkan, gubernur/bupati/wali kota dalam mengajukan permo- honan PSBB kepada menteri harus meny- ertakan data pening- katan jumlah kasus menurut waktu; penyebaran kasus menurut waktu; dan kejadian transmisi lokal. Data peningkatan jumlah kasus itu disertai kurva epide- miologi dan peta penyebaran menurut waktu. Sementara itu, data transmisi kejadian lokal disertai hasil penyelidikan epi- demiologi yang menyebutkan telah terjadi penularan generasi kedua dan ketiga. Penyelidikan epidemiologi tentu saja perlu didukung sarana dan prasarana memadai di daerah. Apa pun persyaratan yang ditetapkan itu pasti bertujuan agar daerah lebih realistis dalam mengajukan penetapan PSBB, bu- kan didasari kepanikan. Namun, pada sisi lain, pedoman PSBB itu jangan sampai menimbulkan kesan bukan untuk menghadapi pandemi. Kesan itu pupus ka- rena Menkes menetapkan PSBB hanya dalam tempo dua hari sejak diterimanya permohonan penetapan. Tegas dikatakan bahwa se- bagian dari kegiatan PSBB yang diatur Pasal 13 Permenkes 9/2020 seperti peliburan sekolah dan tempat kerja serta pembatasan kegiatan keagamaan sudah di- terapkan di seluruh negeri ini. Sejauh ini, tiga pembatasan itu konsisten dilaksanakan masyara- kat dengan kesadaran penuh. Pengaturan lainnya dalam pasal itu terkait dengan pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum; pembatasan kegiatan sosial dan budaya; pembatasan moda transportasi; dan pem- batasan kegiatan lainnya khusus terkait dengan aspek pertahanan dan keamanan, mestinya diatur lebih tegas dan lugas lagi. Dalam konteks pembatasan moda transportasi misalnya, bisa saja dipahami untuk mengatur migrasi penduduk sekalipun pe- merintah tidak melarang mudik. Pembatasan migrasi penduduk dipandang penting karena virus covid-19 itu ditularkan manusia. Permenkes itu sama sekali tidak mengatur pencegahan covid-19 di daerah yang belum tertular. Berdasarkan data resmi, hingga kemarin, covid-19 sudah tersebar di 32 provinsi. Hanya dua provinsi, yakni NTT dan Gorontalo, yang tidak ada kasus perdana penularan covid-19. Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: [email protected] Kirimkan komentar Anda atas tema: Taati Pembatasan Sosial Berskala Besar (7-13 April 2020) opini publik ke e-mail: [email protected] FORUM SUARA ANDA SELASA, 7 APRIL 2020 7 Menanti Penerapan PSBB 6 April 2020 EDITORIAL Pindai QR Code untuk video Editorial Berlaku secara Serentak BETUL, dan diharapkan peraturan ini berlaku ke- pada provinsi, kabupaten/kota secara serentak. Tinggal lagi bagaimana cara menyosialisasikannya kepada masyarakat mengingat prinsip jaga jarak, di rumah saja. @ArolinaSidauru1 Bagus bila Ada Sinergi BAGUS kalau memang bisa begitu. Jadi ada sinergi antara pusat dan daerah. Tapi, apa di Jakarta bisa jika pola kepemimpinannya masih seperti itu? Bambang Dian Rahadianto Bersatu Lawan Covid-19 KEREN itu. Mari kita bersatu melawan covid-19. Kalau mau, kita pasti bisa kok. elyn_srg Menolong dalam Kesulitan INDAHNYA gotong royong dan tolong-menolong dalam kesulitan. Inilah yang harus dilestarikan dan bukan aji mumpung untuk mencari untung. simanjuntak214 Tanggapan Editorial Ketika Mudik tidak lagi Asyik K AMPANYE agar warga tidak mudik selama pandemi covid-19 makin gencar dilakukan se- jumlah kepala daerah dan tokoh masyarakat setempat. Pasalnya, aktivitas mudik dikhawatirkan mengaki- batkan penularan virus se- makin masif dan memben- tuk episentrum penyebaran baru di berbagai wilayah. Penundaan mudik merupa- kan cara untuk menunjukkan rasa sayang terhadap diri dan keluarga di kampung hala- man di tengah wabah korona. Oleh sebab itu, masyarakat di- dorong tetap berada di rumah dan jaga jarak aman. Adapun bagi masyarakat yang sudah telanjur mudik, pemerintah mengimbau un- tuk mematuhi protokol kes- elamatan selama melakukan perjalanan jauh. Pertama, lengkapi diri dengan alat pelindung, seperti masker, hand sanitizer, dan disinfek- tan yang senantiasa disem- protkan ke barang bawaan. Kedua, tetap melakukan physical distancing atau jaga jarak secara fisik dalam berkomunikasi. Ya, intinya ialah untuk menjaga agar mereka yang sehat tetap se- hat dan tidak tertular. Dalam hal ini, fondasi keamanan te- tap harus dijaga karena tidak ada jaminan untuk daerah yang tidak terjangkit virus korona tak memiliki risiko penularan covid-19. Ketiga, setelah tiba di kam- pung halaman, segera me- lapor kepada kepala desa. Se- lanjutnya, lakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Jika menemukan ge- jala indikasi covid-19, segera melaporkan diri ke pusat layanan kesehatan terdekat. Terakhir, selalu mempraktik- kan perilaku hidup bersih dan sehat. Misalnya, dengan mem- biasakan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan atau sebelum melakukan kontak ke area wajah. Hasni Tagili Dosen dan Penulis Buku Jln Belanak No 207 Konawe, Sulawesi Tenggara Jangan Menambah Episentrum Baru R AMADAN akan datang sebentar lagi dan tak lama kemudian Lebaran. Dua mo- mentum ini yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahun oleh masyarakat. Namun, virus korona yang tidak kunjung mereda, jelas akan membuat suasana menjadi berbeda. Wabah korona telah membuat sebagian masyarakat merasa dilema antara mudik atau tidak. Pasalnya, pemerintah mengimbau warga agar tidak mudik. Hal itu dilakukan agar pe- nyebaran virus korona tidak semakin meluas di Tanah Air. Sudah pasti kita sangat rindu dengan kelu- arga di kampung halaman. Tentu seperti ada yang kurang karena tidak dapat berkumpul bersama keluarga di momen yang sakral. Terlebih pasti ada yang rugi karena sudah membeli tiket berbagai moda angkutan umum jauh-jauh hari sebelum hari H. Perlu kebijakan dari penyedia moda angkutan untuk membe- rikan refund bagi yang batal mudik. Jangan lupa, mobilitas manusia itu menjadi wahana ampuh untuk penyebaran covid-19. Terlebih ketika ada pergerakan manusia dalam jumlah besar seperti mudik, tentu hal ini sa- ngat riskan karena bisa membuat episentrum baru dalam penyebaran virus korona. Demi keselamatan dan keamanan seluruh masyarakat, mari patuhi aturan pemerintah un- tuk kebaikan kita dan orang-orang tersayang. Cornelia Saphira Evani Mahasiswa IISIP Jakarta B AGI sebagian besar masyara- kat, kegiatan mudik merupa- kan peristiwa yang tak boleh dilewatkan. Momen menjenguk orangtua, kerabat, dan keluarga besar merupakan momen paling ditunggu. Namun, saat pandemi virus ko- rona merebak, kegiatan-kegiatan ini justru amat mengkhawatirkan. Kontak langsung sesama orang atau keluarga yang tidak kita tahu status sehat atau tidak, dapat berpotensi meningkatkan penyebaran mata rantai covid-19. Saat ini covid-19 menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Itu sebab acara mudik Lebaran tahun ini sebaiknya ditiadakan dulu. Hal ini bukanlah tanpa alasan mengingat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun telah mem- perpanjang status darurat covid-19 menjadi 91 hari, yaitu 29 Februari-29 Mei 2020. Dengan demikian, Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan akan tiba pada 23 Mei 2020 itu akan dilewati. Hal itu diperkuat dengan pernyataan Kementerian Koordi- nator Bidang Kemaritiman dan Investasi bahwa tengah dipertim- bangkannya opsi pelarangan mudik Lebaran 2020. Para pemudik yang sebagian besar berasal dari Jakarta memang menjadi hal mengkhawatirkan. Ini mengingat DKI Jakarta merupakan zona merah karena jumlah yang positif korona begitu tinggi. Bayangkan saja, jika kita ke kampung halaman dan tidak tahu apakah dalam perjalanan justru membawa virus kepada orang lain atau sebaliknya. Itu artinya, mudik justru akan semakin memperluas rantai penyebaran. Para pemudik berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus dari daerah yang telah terpapar virus ko- rona. Carrier mungkin tak memiliki keluhan berarti, bahkan orangnya pun tampak sehat. Namun, secara tak kasat mata justru dapat ganas menularkan virus yang mengancam keselamatan orang lain, termasuk ke- luarga di daerah tujuan. Terlebih lagi bagi orang lanjut usia, bila terkena kondisinya bisa tiga kali lebih rentan daripada pasien usia muda. Salah satu cara mencegah penu- laran covid-19 ialah menjaga jarak antarmanusia sekitar 1,5 meter. Di saat mudik berlangsung hal ini tidak dapat dilakukan apalagi bagi yang menggunakan transportasi umum. Di sisi lain, kesiapan fasilitas kesehatan di daerah tujuan para pemudik tidak selengkap di pusat, sehingga akan sulit melakukan pe- nanganan cepat atas pasien. Memang sulit untuk tidak melaku- kan kegiatan rutin yang dilakukan saat hari raya. Namun, amat diper- lukan kekompakan bersama untuk tetap di rumah saja sampai pandemi ini berakhir. Jangan cuma mengede- pankan ego yang justru mengancam keselamatan keluarga di kampung halaman. Syifa Ulya Chairunnisa Mahasiswa IISIP Jakarta Kompleks Taman Dramaga Indah Blok L No 20, Kota Bogor Bila tidak Sayang Keluarga, Silakan Mudik DUTA

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EDITORIAL Tanggapan Editorial Menanti Penerapan PSBB ......namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, tanggal 6 April 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB. 3. Pemegang Saham

PEMANGGILAN ULANGRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906 Tbk.

KANTOR PUSATGedung Treasury Tower Lantai 26 dan 27, District 8 SCBD Lot 28

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190Telp. (62-21) 50871906 Faks. (62-21) 50871900

Website : http://www.bankwoorisaudara.comE-mail : [email protected]

Direksi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) berkedudukan di Jakarta Selatan dengan ini mengundang para Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (selanjutnya disebut “Rapat”) yang akan diselenggarakan pada:Hari/Tanggal : Rabu / 29 April 2020Waktu : Pukul 10.00 WIB – SelesaiTempat : Gedung Medco – Selasar Ampera Jl. Ampera Raya Nomor 18-20 Jakarta Selatan 12560Dengan mata acara Rapat sebagai berikut:1. Persetujuan Laporan Tahunan termasuk Laporan Pengawasan

Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2019.

2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku 2019.

3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2020.

4. Penetapan gaji / honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2020 serta tantiem bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2019.

5. Perubahan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.Penjelasan mata acara Rapat:a. Mata acara Rapat ke-1 sampai dengan ke-4 merupakan mata acara

yang rutin diadakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

b. Mata Acara Rapat ke-5 diselenggarakan oleh karena masa jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang saat ini menjabat akan berakhir terhitung sejak ditutupnya Rapat.

Catatan:1. Perseroan tidak mengirimkan undangan tersendiri kepada para

Pemegang Saham Perseroan, karena iklan pemanggilan ini merupakan undangan resmi bagi para Pemegang Saham Perseroan.

2. Pemegang Saham yang berhak hadir dalam Rapat adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, tanggal 6 April 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

3. Pemegang Saham Perseroan yang berhalangan hadir dapat diwakili oleh kuasanya dengan ketentuan:a. Membawa surat kuasa yang sah dan dalam bentuk yang dapat

diterima oleh Direksi Perseroan atau sesuai formulir surat kuasa yang disediakan oleh Perseroan.

b. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam Rapat tidak dihitung dalam pemungutan suara.

c. Formulir surat kuasa dapat diperoleh Pemegang Saham Perseroan di:i. Kantor Biro Administrasi Efek Perseroan yaitu PT Sinartama

Gunita, beralamat kantor di Sinar Mas Land Plaza Menara 1 Lantai 9, Jalan MH Thamrin No. 51 Jakarta 10350, Telepon (021) 392 2332 (Hunting), Faksimili (021) 392 3003 pada setiap hari kerja dan selama jam kerja Biro Administrasi Efek;

ii. Situs web Perseroan (www.bankwoorisaudara.com).d. Bagi Pemegang Saham Perseroan yang berdomisili di luar wilayah

Indonesia, maka surat kuasa harus dilegalisasi oleh Notaris setempat dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di wilayah setempat dimana Pemegang Saham Perseroan berdomisili.

4. Pemegang Saham Perseroan atau kuasa-kuasa Pemegang Saham Perseroan yang akan menghadiri Rapat diminta untuk membawa dan menyerahkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau bukti identitas diri lain yang sah dan masih berlaku kepada petugas pendaftaran sebelum memasuki ruang Rapat. Bagi Pemegang Saham Perseroan yang berbentuk Badan Hukum diminta untuk membawa fotokopi Anggaran Dasarnya yang terakhir serta akta pengangkatan susunan Pengurus terakhir. Bagi Pemegang Saham Perseroan yang sahamnya dimasukkan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral

(KTUR) yang dapat diperoleh melalui perusahaan efek atau Bank Kustodian dimana Pemegang Saham Perseroan membuka rekening efeknya.

5. Bahan mata acara Rapat dalam bentuk dokumen elektronik dan

tanggal Pemanggilan Rapat ini sampai dengan penyelenggaraan Rapat. Bahan mata acara Rapat dalam bentuk dokumen elektronik dapat diakses atau diunduh melalui situs web Perseroan(www.bankwoorisaudara.com), sedangkan bahan mata acara

Perseroan pada jam kerja Perseroan jika diminta secara tertulis oleh Pemegang Saham Perseroan.

6. Sebagai upaya Perseroan dalam melakukan pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19), bagi Pemegang Saham Perseroan atau kuasa Pemegang Saham Perseroan yang akan hadir dalam Rapat wajib mengikuti protokol keamanan dan kesehatan yang berlaku pada gedung tempat Rapat dilangsungkan serta mengacu pada Tata Tertib Rapat dan informasi tambahan mengenai tindakan preventif penyebaran Covid-19 dalam Rapat yang diumumkan pada situs web Perseroan (www.bankwoorisaudara.com).

7. Untuk mempermudah pengaturan dan tertibnya Rapat, Pemegang Saham Perseroan atau kuasa-kuasanya yang sah dimohon dengan hormat untuk telah berada di tempat Rapat selambat-lambatnya30 (tiga puluh) menit sebelum Rapat dimulai.

Jakarta, 7 April 2020PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

Direksi

PRESIDEN Joko Widodo sudah menetapkan In-donesia dalam kondisi darurat kesehatan ma-

syarakat akibat covid-19. Pe-netapan itu tertuang dalam Keppres Nomor 11 Tahun 2020. Itu artinya, seluruh wilayah ne-geri ini, tanpa kecuali, masuk kategori darurat kesehatan ma-syarakat sejak 31 Maret.

Konsekuensi penetapan da-rurat kesehatan masyarakat ialah kewajiban upaya penang-gulangan covid-19 sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Ketentuan yang dimak-

sud ialah pembatasan sosial ber-skala besar (PSBB) sebagaimana diatur dalam Peraturan Peme-rintah Nomor 21 Tahun 2020.

Teknis pelaksanaan PSBB dia-tur dalam Peraturan Menteri Ke-sehatan Nomor 9 Ta-hun 2020 tertanggal 3 April. Idealnya, pera-turan teknis dalam kondisi darurat tidak dibelenggu keru-wetan birokrasi agar memudahkan penerapannya.

Kondisi darurat ke-sehatan masyarakat

saat ini membutuhkan lang-kah cepat dan tepat. Namun, persyaratan administrasi ma-sih diwajibkan dalam Pasal 4 Permenkes 9/2020. Disebutkan, gubernur/bupati/wali kota dalam

mengajukan permo-honan PSBB kepada menteri harus meny-ertakan data pening-katan jumlah kasus menurut waktu; penyebaran kasus

menurut waktu; dan kejadian t r a n s m i s i lokal.

Data peningkatan jumlah kasus itu disertai kurva epide-miologi dan peta penyebaran menurut waktu. Sementara itu, data transmisi kejadian lokal disertai hasil penyelidikan epi-demiologi yang menyebutkan telah terjadi penularan generasi kedua dan ketiga. Penyelidikan epidemiologi tentu saja perlu didukung sarana dan prasarana memadai di daerah.

Apa pun persyaratan yang ditetapkan itu pasti bertujuan agar daerah lebih realistis dalam mengajukan penetapan PSBB, bu-kan didasari kepanikan. Namun, pada sisi lain, pedoman PSBB itu jangan sampai menimbulkan kesan bukan untuk menghadapi pandemi. Kesan itu pupus ka-rena Menkes menetapkan PSBB hanya dalam tempo dua hari sejak diterimanya permohonan penetapan.

Tegas dikatakan bahwa se-bagian dari kegiatan PSBB yang diatur Pasal 13 Permenkes 9/2020 seperti peliburan sekolah dan tempat kerja serta pembatasan kegiatan keagamaan sudah di-

terapkan di seluruh negeri ini. Sejauh ini, tiga pembatasan itu konsisten dilaksanakan masyara-kat dengan kesadaran penuh.

Pengaturan lainnya dalam pasal itu terkait dengan pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum; pembatasan kegiatan sosial dan budaya; pembatasan moda transportasi; dan pem-batasan kegiatan lainnya khusus terkait dengan aspek pertahanan dan keamanan, mestinya diatur lebih tegas dan lugas lagi.

Dalam konteks pembatasan moda transportasi misalnya, bisa saja dipahami untuk mengatur migrasi penduduk sekalipun pe-merintah tidak melarang mudik. Pembatasan migrasi penduduk dipandang penting karena virus covid-19 itu ditularkan manusia.

Permenkes itu sama sekali tidak mengatur pencegahan covid-19 di daerah yang belum tertular. Berdasarkan data resmi, hingga kemarin, covid-19 sudah tersebar di 32 provinsi. Hanya dua provinsi, yakni NTT dan Gorontalo, yang tidak ada kasus perdana penularan covid-19.

Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: forum@media indonesia.com

Kirimkan komentar Anda atas tema: Taati Pembatasan Sosial Berskala Besar (7-13 April 2020) opini publik ke e-mail: [email protected] O R U M

SUARA ANDA SELASA, 7 APRIL 2020 7

Menanti Penerapan PSBB

6 April 2020

E D I T O R I A L

Pindai QR Code untuk

video Editorial

Berlaku secara SerentakBETUL, dan diharapkan peraturan ini berlaku ke-pada provinsi, kabupaten/kota secara serentak. Tinggal lagi bagaimana cara menyosialisasikannya kepada masyarakat mengingat prinsip jaga jarak, di rumah saja.

@ArolinaSidauru1

Bagus bila Ada SinergiBAGUS kalau memang bisa begitu. Jadi ada sinergi antara pusat dan daerah. Tapi, apa di Jakarta bisa jika pola kepemimpinannya masih seperti itu?

Bambang Dian Rahadianto

Bersatu Lawan Covid-19KEREN itu. Mari kita bersatu melawan covid-19. Kalau mau, kita pasti bisa kok.

elyn_srg

Menolong dalam KesulitanINDAHNYA gotong royong dan tolong-menolong dalam kesulitan. Inilah yang harus dilestarikan dan bukan aji mumpung untuk mencari untung.

simanjuntak214

Tanggapan Editorial

Ketika Mudik

tidak lagi Asyik

KAMPANYE agar warga tidak mudik selama pandemi covid-19

makin gencar dilakukan se-jumlah kepala daerah dan tokoh masyarakat setempat. Pasalnya, aktivitas mudik dikhawatirkan mengaki-batkan penularan virus se-makin masif dan memben-tuk episentrum penyebaran baru di berbagai wilayah. Penundaan mudik merupa-kan cara untuk menunjukkan rasa sayang terhadap diri dan keluarga di kampung hala-man di tengah wabah korona. Oleh sebab itu, masyarakat di-dorong tetap berada di rumah dan jaga jarak aman.

Adapun bagi masyarakat yang sudah telanjur mudik, pemerintah mengimbau un-tuk mematuhi protokol kes-elamatan selama melakukan perjalanan jauh. Pertama, lengkapi diri dengan alat pelindung, seperti masker, hand sanitizer, dan disinfek-tan yang senantiasa disem-protkan ke barang bawaan.

Kedua, tetap melakukan physical distancing atau jaga jarak secara fisik dalam berkomunikasi. Ya, intinya ialah untuk menjaga agar mereka yang sehat tetap se-hat dan tidak tertular. Dalam hal ini, fondasi keamanan te-tap harus dijaga karena tidak ada jaminan untuk daerah yang tidak terjangkit virus korona tak memiliki risiko penularan covid-19.

Ketiga, setelah tiba di kam-pung halaman, segera me-lapor kepada kepala desa. Se-lanjutnya, lakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Jika menemukan ge-jala indikasi covid-19, segera melaporkan diri ke pusat layanan kesehatan terdekat.

Terakhir, selalu mempraktik-kan perilaku hidup bersih dan sehat. Misalnya, dengan mem-biasakan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan atau sebelum melakukan kontak ke area wajah.

Hasni TagiliDosen dan Penulis BukuJln Belanak No 207 Konawe, Sulawesi Tenggara

Jangan Menambah Episentrum Baru

RAMADAN akan datang sebentar lagi dan tak lama kemudian Lebaran. Dua mo-mentum ini yang selalu ditunggu-tunggu

setiap tahun oleh masyarakat. Namun, virus korona yang tidak kunjung mereda, jelas akan membuat suasana menjadi berbeda.

Wabah korona telah membuat sebagian masyarakat merasa dilema antara mudik atau tidak. Pasalnya, pemerintah mengimbau warga agar tidak mudik. Hal itu dilakukan agar pe-nyebaran virus korona tidak semakin meluas di Tanah Air.

Sudah pasti kita sangat rindu dengan kelu-arga di kampung halaman. Tentu seperti ada yang kurang karena tidak dapat berkumpul bersama keluarga di momen yang sakral. Terlebih pasti ada yang rugi karena sudah

membeli tiket berbagai moda angkutan umum jauh-jauh hari sebelum hari H. Perlu kebijakan dari penyedia moda angkutan untuk membe-rikan refund bagi yang batal mudik.

Jangan lupa, mobilitas manusia itu menjadi wahana ampuh untuk penyebaran covid-19. Terlebih ketika ada pergerakan manusia dalam jumlah besar seperti mudik, tentu hal ini sa-ngat riskan karena bisa membuat episentrum baru dalam penyebaran virus korona.

Demi keselamatan dan keamanan seluruh masyarakat, mari patuhi aturan pemerintah un-tuk kebaikan kita dan orang-orang tersayang.

Cornelia Saphira EvaniMahasiswa IISIP Jakarta

BAGI sebagian besar masyara-kat, kegiatan mudik merupa-kan peristiwa yang tak boleh

dilewatkan. Momen menjenguk orangtua, kerabat, dan keluarga besar merupakan momen paling ditunggu.

Namun, saat pandemi virus ko-rona merebak, kegiatan-kegiatan ini justru amat mengkhawatirkan. Kontak langsung sesama orang atau keluarga yang tidak kita tahu status sehat atau tidak, dapat berpotensi meningkatkan penyebaran mata rantai covid-19.

Saat ini covid-19 menjadi ancaman

bagi kesehatan manusia. Itu sebab acara mudik Lebaran tahun ini sebaiknya ditiadakan dulu. Hal ini bukanlah tanpa alasan mengingat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun telah mem-perpanjang status darurat covid-19 menjadi 91 hari, yaitu 29 Februari-29 Mei 2020. Dengan demikian, Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan akan tiba pada 23 Mei 2020 itu akan dilewati. Hal itu diperkuat dengan pernyataan Kementerian Koordi-

nator Bidang Kemaritiman dan Investasi bahwa tengah dipertim-bangkannya opsi pelarangan mudik Lebaran 2020.

Para pemudik yang sebagian besar berasal dari Jakarta memang menjadi hal mengkhawatirkan. Ini mengingat DKI Jakarta merupakan zona merah karena jumlah yang positif korona begitu tinggi. Bayangkan saja, jika kita ke kampung halaman dan tidak tahu apakah dalam perjalanan justru membawa virus kepada orang lain

atau sebaliknya. Itu artinya, mudik justru akan semakin memperluas rantai penyebaran.

Para pemudik berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus dari daerah yang telah terpapar virus ko-rona. Carrier mungkin tak memiliki keluhan berarti, bahkan orangnya pun tampak sehat. Namun, secara tak kasat mata justru dapat ganas menularkan virus yang mengancam keselamatan orang lain, termasuk ke-luarga di daerah tujuan. Terlebih lagi

bagi orang lanjut usia, bila terkena kondisinya bisa tiga kali lebih rentan daripada pasien usia muda.

Salah satu cara mencegah penu-laran covid-19 ialah menjaga jarak antarmanusia sekitar 1,5 meter. Di saat mudik berlangsung hal ini tidak dapat dilakukan apalagi bagi yang menggunakan transportasi umum. Di sisi lain, kesiapan fasilitas kesehatan di daerah tujuan para pemudik tidak selengkap di pusat, sehingga akan sulit melakukan pe-

nanganan cepat atas pasien. Memang sulit untuk tidak melaku-

kan kegiatan rutin yang dilakukan saat hari raya. Namun, amat diper-lukan kekompakan bersama untuk tetap di rumah saja sampai pandemi ini berakhir. Jangan cuma mengede-pankan ego yang justru mengancam keselamatan keluarga di kampung halaman.

Syifa Ulya Chairunnisa Mahasiswa IISIP JakartaKompleks Taman Dramaga Indah Blok L No 20, Kota Bogor

Bila tidak Sayang Keluarga, Silakan Mudik

DUTA