edisi revisi bahan ajar...edisi revisi bahan ajar metode penelitian dan penulisan hukum kode mk : (...

37
EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS RWA JAYANTIARI, S.H., M.Kn ANAK AGUNG ISTRI ARI ATU DEWI, S.H., M.H FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 30 JUNI 2016

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

EDISI REVISI BAHAN AJAR

METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM

KODE MK : ( BNI4224 )

OLEH :

I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn

I GUSTI AGUNG MAS RWA JAYANTIARI, S.H., M.Kn

ANAK AGUNG ISTRI ARI ATU DEWI, S.H., M.H

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 30 JUNI 2016

Page 2: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

i

KATA PENGANTAR

Atas asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa

proses penyelesaian buku bahan ajar Metode Penelitian dan Penulisan Hukum edisi revisi

ini dapat diselesaikan sesuai harapan. Penyempurnaan buku bahan ajar ini dilakukan karena

pentingnya panduan pe-ngajaran pada Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar

berkaitan dengan mata kuliah metode penelitian dan penulisan hukum. Hal ini kita sadari

bersama bahwa mengingat hingga saat ini belum banyak karya tulis yang secara

komprehensif tentang metode penelitian dan penulisan hukum yang baku sebagai pedoman

khususnya bagi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana yang tengah menempuh

mata kuliah ini dan mempersiapkan penyusunan skripsi.Hadirnya buku bahan ajar ini

diharapkan yang dapat memberikan gambaran yang jelas dan sistematis mengenai proses

penelitian dari awal perencanaan dalam bentuk usulan proposal hingga penulisan laporan

penelitian sesuai dengan kaidah penulisan akademik.

Buku bahan ajar ini memuat uraian intisari kuliah metode penelitian dan penulisan

hukum yang didasari oleh berbagai sumber referensi berupa literatur terkait sehingga

terangkai menjadi satu kesatuan yang sistematis. Hal ini tentu akan mempermudah

mahasiswa dalam mempelajarinya karena dapat mremahami secara utuh terhadap metode

penelitian dan penulisan hukum yang nantinya dapat digunakan sebagai landasan dalam

penyusunan skripsinya.

Dalam mewujudkan buku bahan ajar ini, tim penyusun telah berusaha maksimal agar

hasil sesuai dengan harapan. Tetapi dengan segala keterbatasan yang ada, penyusun

menyadari bahwa buku bahan ajar ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran

dari berbagai pihak sangat membantu penyempurnaan hasil revisi ini. Atas kritik dan saran

dari semua pihak tersebut kami ucapkan banyak terima kasih. Tidak lupa, Terimakasih kami

Page 3: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

ii

sampaikan pula kepada teman-teman dan pada guru besar khususnya pada bagian hukum dan

masyarakat yang telah memberikan masukan dalam penyusunan bahan ajar ini.

Akhir kata kami tujukan kepada para mahasiswa untuk mempelajari bahan ajar ini

dengan baik sehingga dapat memperoleh pemahaman mengenai metode penelitian dan

penulisan hukum ini dengan baik. Sehingga pada akhirnya akan mampu dan cakap dalam

menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa Fakultas Hukum dengan menghasilkan skripsi

yang baik dan berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Denpasar, 30 Juni 2016

Penyusun

Page 4: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1. Berbagai Cara Menemukan Kebenaran .................................. 1

2. Pengertian Penelitian .............................................................. 3

3. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

4. Jenis-Jenis Penelitian .............................................................. 5

BAB II PENELITIAN HUKUM ............................................................ 7

1. Pengertian Penelitian Hukum ................................................. 7

2. Jenis – Jenis Penelitian ............................................................ 8

a. Penelitian Hukum Normatif ............................................. 9

b. Penelitian Hukum Empiris ............................................... 11

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 15

1. Langkah Umum Penelitian ..................................................... 15

2. Perencanaan Penelitian ........................................................... 18

3. Pengumpulan Data .................................................................. 26

4. Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 29

BAB IV METODE PENULISAN HUKUM ........................................... 31

1. Obyek dan Jenis Penulisan Hukum ......................................... 31

2. Metode Penulisan Skripsi ....................................................... 31

DAFTAR BACAAN

Page 5: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Berbagai cara menemukan kebenaran

Manusia dalam hidupnya selalu disertai oleh rasa ingin tahu terhadap apa yang ada

disekitarnya, mulai dari saat ia mengenal lingkungan di waktu balita hingga meninggal dunia.

Rasa ingin tahu itu membawa manusia kepada upaya untuk memperoleh jawaban, baik

dengan melalui cara bertanya maupun cara-cara lainnya sesuai dengan perkembangan

dirinya. Pada tahapan selanjutnya rasa ignin tahu itu mengarahkan manusia kepada satu

upaya untuk mendapatkan satu kebenaran akan sesuatu atau kemanfaatannya.

Dalam kehidupan manusia dijumpai beberapa cara atau upaya yang ditempuh untuk

mendapatkan kebenaran yang memberikan manfaat baik bagi diri pribadi maupun bagi

kehidupan bersama.Hasrat ingin tahu manusia terpenuhi, manakala ia memperoleh

pengetahuan mengenai hal yang dipertanyakan ( permasalahan). Dan pengetahuan yang

diinginkannya adalah pengetahuan yang benar atau kebenaran. Untuk memperoleh

pengetahuan tadi, manusia dapat melakukan baik melalui pendekatan non ilmiah maupun

pendekatan ilmiah. ( Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004 : 2)

Pendekatan nonilmiah dilakukan antara lain menggunakan akal sehat,

prasangka/dugaan, intuisi, atau penemuan kebetulan atau coba-coba ( trial and error).

Penemuan jenis ini diperoleh tanpa kepastian, karena merupakan kegiatan coba-coba yang

dilakukan tanpa sadar. Temuannya terjadi secara kebetulan. Tata kerja dan cara

pemecahannya masih dicari-cari dengan berproses. Observasi yang dilakukan sifatnya sangat

sederhana dan belum ada langkah-langkah sistematis dan terkontrol. Sedangkan pendekatan

ilmiah menuntut dilakuannya cara-cara atau langkah-langkah yang runtut dan sistematis,

sehingga dicapai pengetahuan yang benar. ( Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004 : 2-3)

Lebih lengkapnya, peneliti menemukan kebenaran dengan berbagai cara yaitu :

1.1. Cara tidak ilmiah (atau semi ilmiah) yang meliputi :

a). Dengan melalui peristiwa kebetulan,

b). Dengan cara coba-coba (trial and error),

c). Dengan spekulasi,

d). Dengan mengikuti pendapat otoritas, atau pendapat umum (common sense)

e). Dengan berpikir kritis (logika/nalar),

f). Dengan berdasarkan pada pengalaman.

Page 6: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

2

1.2. Cara Ilmiah.

Cara ilmiah merupakan cara yang biasa diikuti dalam ilmu pengetahuan.

Sebagaimana diketahui bahwa ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan tentang

sesuatu yang tersusun secara sistematis dan bulat dengan landasan metode ilmiah. Ilmu

pengetahuan memiliki tiga unsur yaitu : obyek, sistem dan metode. Ketiga unsur ini

sebenarnya tidak hanya dimiliki oleh ilmu pengetahuan tetapi juga oleh pengetahuan lainnya

seperti filsafat, agama dll. Apa yang membedakan ilmu dengan pegetahuan lainnya itu adalah

pada metodenya. Metode ilmu bercirikan logika dan empiri, dalam artian cara kerjanya

memadukan antara kegiatan logika dan dukungan pengalaman, sehingga metode ilmiah

dikatakan sebagai cara kerja yang memiliki sifat rasional empiris. Dalam implementasinya,

metode ilmiah mengikuti alur : logico – hipotetico – verifikatif. Maknanya adalah : bahwa

apabila hendak menjawab suatu masalah pertama-tama masalah itu didekati dengan

menggunakan logika yaitu dengan mencari teori-teori yang dianggap relevan dengan masalah

yang diteliti dan melalui proses logika (deduksi) diambil suatu kesimpulan sementara yang

disebut hipotesis. Selanjutnya hipotesis dicocokkan dengan kenyataan yang ada (verifikasi)

untuk selanjutnya diambil kesimpulan akhir yang disebut dengan thesis. Thesis ini adalah

kesimpulan akhir yang bersifat ilmiah.

Cara-cara menemukan kebenaran yaitu dengan melakukan penelitian memiliki

keterkaitan dengan upaya seseorang memperoleh pengetahuan. Hubungan antara penelitian

dengan ilmu pengetahuan adalah erat sekali. Keeratan ini dapat diumpamakan zat dengan

sifat, bagaikan gula dengan manisnya. Oleh karena itu, penelitian adalah proses, sedangkan

hasil dari proses adalah ilmu. Hal ini oleh Zainuddin Ali (2014) digambarkan sebagai berikut

:

Proses Hasil

Guna hasil akhir yaitu kebenaran, didalami lagi bahwa bila dilihat dari aspek filsafat

ilmu, dapat dikatakan penelitian dan ilmu merupakan proses. Sehingga gambar di atas

dapat dilengkapi sebagai berikut :

Penelitian Ilmu

Page 7: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

3

Proses Proses Hasil

Ilmu merupakan proses untuk mencapai kebenaran sebagai suatu tujuan yang

dapat dicapai, namun pada umumnya kajian yang dilakukan seseorang dan/atau beberapa

orang dalam menemukan pengetahuan yang benar selalu diintai oleh kekeliruan. Oleh karena

itu , kebenaran hasil temuan melalui penelitian bersifat nisbi. Dalam hal ini apa yang

dianggap benar hari ini mungkin besok sudah berubah menjadi kekeliran dan kesalahan.

Namun demikian dalam situasi ini yang menonjol adalah sikap moral dan intelektual

ilmuawan terhadap kebenaran, sehingga kegiatan ilmuwan pada jiwanya merupakan

komitmen moral dan intelektual untuk mencoba mendekati kebenaran dengan cara yang

sejujur-jujurnya. ( Zainuddin Ali, 2014 :5 )

2.Pengertian Penelitian

Penelitian adalah kegiatan yang tergolong ilmiah. Dilihat dari akar katanya,

penelitian berasal dari kata teliti yang mendapat awalan pe, dan akhiran an, membentuk kata

kerja yang menggambarkan kegiatan yang didasari oleh ketelitian. Penelitian merupakan

terjemahan dari bahasa Inggris : research, yang mengandung makna menemukan (search)

kembali (re) artinya kegiatan ini berisikan upaya untuk menemukan dan menemukan kembali

jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi manusia.

Penelitian sebagai aktivitas ilmiah merupakan bagian dari proses pengembangan

ilmu pengetahuan dan pencerdasan manusia. Ilmu pengetahuan pada hakekatnya dibangun,

dipelajari serta dikembangkan untuk memberi kemanfaatan bagi umat manusia agar tercipta

sebuah tatanan hidup dinamis dan harmonis. Untuk membangun ilmu pengetahuan ,

menuntut prosesi penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan

parameter kebenaran ilmiah. Prinsip-prinsip penelitian seperti konsistensi, sistematis dan

terukur harus selalu dijadikan pegangan bagi para reserach staff supaya hasil yang diberukan

digunakan dan terus dikembangkan sebagai dasar berpijak bagi kajian dan penelitian

selanjutnya. ( Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2013 : 2)

Penelitian Ilmu Kebenaran

Page 8: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

4

Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli melalui tulisan-tulisannya, dan

tidak ada satu definisipun yang sama dengan defisini yang lainnya. Sebagai contoh misalnya

definisi yang dikemukakan oleh Koetjaraningrat dalam bukunya Metode Metode Penelitian

Masyarakat yang mengutip pandangan dari LIPI bahwa:

Penelitian dalam ilmui-ilmu sosial dan kemanusiaan adalah segala aktivitas

berdasarkan disiplin ilmiah untuk mengumpulkan, mengklaskan, menganlisa dan

menafsir fakta-fakta serta hubungan-hubungan antara fakta-fakta alam,

masyarakat,kelakuan, dan rohani manusia guna menemukan prinsip-prinsip

perngetahuan dan metode-metode baru dalam usaha menganggapi hal-hal tersebut.

Sutrisno Hadi dalam bukunya Metodologi Research mengungkapna bahwa:

Penelitian adalah kegiatan ilmiah guna menemukan, mengembangkan dan menguji

kebenaran ilmu pejgetahuan.

Apabila definisi-definisi itu dicermati lebih dalam lagi maka penelitian dapat diartikan

sebagai satu kegiatan ilmiah untuk menjawab masalah. Sebagai satu kegiatan ilmiah,

penelitian sudah jelas berada dalam lingkungan ilmu pengetahuan, karena sifat ilmiah ada

dalam ilmu pengetahuan. Sebagai kegiatan ilmiah tentunya penelitian menggunakan metode

ilmiah seperti telah dikemukakan di atas, yaitu menggunakan metode rasional-empiris. Setiap

penelitian pasti bertujuan untuk memecahkan masalah, dengan kata lain tidak ada penelitian

tanpa masalah, apakah masalah itu sebagai sesuatu yang dihadapi dalam kehidupan

masyarakat (bersifat praktis) ataukah yang berada dalam lingkungan ilmu atau dalam pikiran

manusia (bersifat teoritis). Masalah merupakan sesuatu yang memerlukan jawaban atau jalan

keluar untuk mengatasinya, dan hasil dari jawaban itu dapat berupa teori, dalil, atau sesuatu

yang dapat memberikan manfaat. Masalah itu biasanya terwujud dalam pertanyaan-

pertanyaan yang perlu dicari jawabannya melalui penelitian.

3. Manfaat Penelitian

Sebagai satu kegiatan ilmiah, penelitian memiliki manfaat, seperti halnya manfaat

yang dapat diberikan oleh ilmu pengetahuan pada umumnya, yaitu manfaat bagi ilmu

pengetahuan dan bagi masyarakat.

Manfaat yang dapat diberikan bagi ilmu pengetahuan yang disebut pula dengan

manfaat teoretis, adalah dalam bentuk penemuan (ilmu pengetahuan baru), pengembangan

dan pengujian (ilmu pengetahuan yang ada. Dengan penelitian, ilmu pengetahuan akan

berkembang terus dan tidak pernah mengenal berhenti dan dengan demikian ilmu

Page 9: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

5

pengetahuan akan dapat dirasakan manfaatnya secara terus menerus oleh masyarakat. Dengan

kata lain melalui penelitian, ilmu pengetahuan akan dapat terus mengisi fungsi pragmatisnya,

yaitu memberikan manfaat bagi masyarakat.

Manfaat yang dapat diberikan oleh penelitian bagi masyarakat disebut dengan

manfaat praktis, dapat dibedakan dalam dua macam yaitu:

1. manfaat dalam aspek (yang bersifat) kausalitas dan

2. manfaat dalam aspek (yang bersifat) instrumentalis.

Manfaat dalam aspek (yang bersifat) kausalitas artinya bahwa penelitian dapat menyebabkan

atau mendorong gerak dan laju perkembangan masyarakat. Dalam hubungan ini penelitian

memberikan manfaatnya secara tidak langsung, yaitu melalui ilmu dan teknologi. Artinya

penelitian mengembangkan ilmu dan teknologi dan selanjutnya ilmu dan teknologi

tersebutlah yang mengakibatkan atau mendorong gerak laju perkembangan masyarakat.

Manfaat dalam aspek (yang bersifat) instrumentalis merupakan manfaat yang dapat diberikan

secara langsung oleh penelitian kepada masyarakat, yaitu sebagai alat (instrumen) untuk

memecahkan masalah-nasalah yang dihadapi oleh masyarakat, misalnya penelitian untuk

mengentaskan kemiskinan dsb. Jadi melalui penelitian tersebut, masyarakat akan dapat

menjawab/memecahkan masalah yang dihadapinya dengan menemukan jalan keluar yang

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

4. Jenis-Jenis Penelitian

Dilihat dari berbagai aspek yang menyertai kegiatan penelitian, dikenal beberapa jenis

penelitian yaitu:

1. Dilihat dari obyeknya ada berbagai macam penelitian seperti penelitian hukum,

penelitian sejarah, penelitian kedokteran dan sebagainya.

2. Dilihat dari sifatnya dikenal jenis-jenis penelitian :

a. penelitian eksploratoris (menjelajah, menjajagi), yaitu penelitian tahap awal

yang berupaya mengumpulkan informasi yang sebanyak-banyaknya mengenai

sesuatu hal yang baru atau langka;

b. penelitian deskriptif (menggambarkan), yaitu penelitian yang berupaya untuk

menggambarkan secara lengkap mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti;

c. penelitian eksplanatoris (menjelaskan), yaitu penelitian yang mencoba untuk

menjelaskan mengenai kemungkinan adanya hubungan antar dua variabel

Page 10: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

6

(faktor) atau lebih. Penelitian ini sudah tergolong sebagai penelitian

mendalam.

3. Dilihat dari sumber data dikenal ada jenis penelitian :

a. penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang datanya bersumber pada bahan-

bahan pustaka atau bahan tertulis.

b. penelitian lapangan, yaitu penelitian yang sumber datanya adalah masyarakat,

dan lingkungan alam.

c. Penelitian laboratorium , yaitu penelitian yang sumber datanya ada di

laboratorium yang biasanya dilakukan dengan percobaan-percobaan

(eksperimen). Dalam arti luas, penelitian ini dapat dimasukkan dalam jenis

penelitian lapangan.

4. Dilihat dari manfaat yang diperoleh ada:

a. penelitian murni, yaitu penelitian yang memberikan manfaat semata-mata bagi

ilmu pengetahuan;

b. penelitian terapan, yaitu penelitian yang memberikan manfaat bagi

masyarakat.

Banyak lagi jenis-jenis penelitian lainnya yang dibedakan menurut aspek-aspeknya

yang lain.

Page 11: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

7

BAB II

PENELITIAN HUKUM

1. Pengertian Penelitian Hukum

Penekitian Hukum ( Legal Research ) mempunyai peran yang sangat penting di dalam

kerangka pengembangan ilmu hukum dan mengungkapkan faktor penyebab timbulnya

masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum. Dari hasil penelitian itu, dapat diketahui

faktor penyebab dan bagaimana pemecahan dari masalah yang diteliti tersebut. Is.tilah

penelitian hukum berasal dari bahasa Inggris, yaitu legal reseach, bahasa Belandanya

ondrezoek de wet, sedangkan dalam bahasa Jermannya disebut dengan forschung das gesetz. (

H Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, 2014 : 5)

Salim HS ( 2014) menguraikan rumusan definisi penelitian hukum yaitu penelitian

yang mengkaji dan menganalisis tentang norma-norma hukum dan bekerjanya hukum dalam

masyarakat yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, pemeriksaan

secara mendalam, pemecahan masalah dan mempunyai tujuan tertentu.

Suatu penelitian ilmiah yang mempelajari suatu gejala hukum tertentu dengan

menhanalisisnya atau melakukan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum untuk

kemudian mengusahan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul dari gejala yang

bersangkutan. Gejala dan fakta hukum memang memberikan ruang yang cukup untuk

menginterpretasikan hukum secara lebih luas. ( Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2013 : 27)

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji (1983) menyebutkan paradigma kerangka

konsepsional dalam suatu penelitian hukum meliputi :

1. Masyarakat hukum

2. Subyek hukum

3. Hak dan kewajiban

4. Peristiwa hukum

5. Hubungan hukum

6. Obyek hukum

Dalam penelitian hukum, adanya kerangka konsepsional dan landasan atau kerangka

teoritis menjadi syarat yang sangat penting. Dalam kerangka konsepsional diungkapkan

beberapa konsepsi atau pengertian yang akan dipergunakan sebagai dasar penelitian

hukum, dan di dalam landasan kerangka teoritis diuraikan segala sesuatu yang terdapat

dalam teori sebagai suatu sistem aneka “ theorema “ atau ajaran. ( Soerjono Soekanto dan

Sri Mamudji, 1983 : 7)

Page 12: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

8

Lebih lanjut pengembangan konsep dalam penelitian hukum mempergunakan

paradigma kerangka konsepsional maupun landasan atau kerangka teoritis. Sebagai

contoh oleh Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji mengetengahkan perihal kerangka

konsepsional sebagai berikut :

1. Subyek hukum

Hukum kegunaannya adalah untuk menciptakan kedamaian, maupun untuk mencegah

dan menindak ketidak damaian antar pribadi. Pribadi hukum lazimnya disebut subyek

hukum yakni pendukung hak dan kewajiban.

2. Hak dan Kewajiban

Subyek hukum merupakan pendukung hak dan kewajiban; artinya subyek hukum

mempunyai :

a. Peranan yang harusdilaksanakan

b. Peranan yang tidak harus dilaksanakan

3. Peristiwa hukum

Disamping keadaan dan kejadian, maka sikap dalam hukum merupakan peristiwa

hukum. Sikap tindak dalam hukum terdiri dari tiga kelompok, yaitu :

a. Sikap tindak menurut hukum

b. Penyelewengan hukum

c. Sikap tindak lainnya

4. Hubungan Hukum

Klasifikasi hubungan hukum dikenal dalam :pembedaan hubungan sederajat dan

hubungan beda derajat dan pembedaan hubungan timbal nalik dan hubungan timpang

biasanya sepihak.

5. Obyek hukum

Obyek hukum yang meliputi misalnya bagaimana hukum dipahami dalam perannya

untuk menyelesaikan sengketa.

2. Jenis-Jenis Penelitian Hukum

Penelitian hukum merupakan satu jenis penelitian yang berobyekkan

hukum atau penelitian yang dilakukan terhadap hukum. Penelitian hukum tidak dapat

dilepaskan dari ilmu hukum sebagai dasarnya, sehingga jenis penelitian hukum juga

mengikuti jenis ilmu hukum yang mendasarinya.

Ilmu hukum dalam perkembangannya dibedakan dalam dua macam yaitu:

Page 13: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

9

a). ilmu hukum normatif atau ilmu hukum dogmatik yang menelaah hukum dalam

kedudukannya sebagai norma (das sollen);

b). ilmu hukum empiris atau ilmu hukum non-dogmatik yang menelaah hukum dalam

kedudukannya sebagai gejala sosial atau sebagai satu kenyataan dalam masyarakat (das sein).

Dengan berdasar kepada kedua jenis ilmu hukum ini maka penelitian hukum juga dapat

dibedakan dalam dua macam yaitu :

a). penelitian hukum normatif, yang penelitian terhadap hukum dalam ke-dudukannya

sebagai norma. Sebagai contoh:

1. penelitian terhadap aturan hukum untuk peristiwa tertentu;

2. penelitian terhadap asas-asas hukum;

3. penelitian mengenai konsistensi aturan hukum;

4. penelitian mengenai sinkronisasi aturan hukum baik vertikal mau-pun horizontal;

5. penelitian terhadap sistematika aturan hukum;

6. penelitian terhadap sejarah hukum;

7. penelitian perbandingan hukum.

Pada penelitian hukum normatif, bahan pustaka merupakan data dasar yang ada dalam

( ilmu ) penelitian digolongkan sebagai data sekunder. Data sekunder tersebut mempunyai

ruang lingkup sangat luas, meliputi surat-surat pribadi, buku-buku harian, buku-buku sampai

pada dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan pemerintah.( Soerjono Soekanto, 1983 : 24)

Zainuddin Ali menyebut berdasarkan sudut pandang penelitian atas sebuah

sistematika mengenai macam-macam penelitian dan tujuannya , peneliti umumnya

mengumpulkan data yang bisa diperoleh langsung melalui wawancara dan survei di lapangan

yang berkaitan dengan perilaku masyarakat. Data sekunder adalah data yang diperoleh

melalui bahan pustaka. Di dalam penelitian hukum yang berkaitan dengan penelitian normatif

Page 14: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

10

ini penggunaan bahan hukum dikategorikan menjadi 3 (tiga) karakteristik kekuatan

mengikatnya, yaitu sebagai berikut :

1. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat yang terdiri atas :

a. Norma atau kaidah dasar, yaitu Pembukaan UUD 45

b. Peraturan Dasar

c. Batang Tubuh UUD 1945

d. Ketetapan-Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

e. Peraturan Perundang-undangan

f. Undang-Undang dan Peraturan setaraf

g. Peraturan pemerintah dan peraturan setaraf

h. Keputusan Presiden dan peraturan yang setaraf

i. Keputusan Menteri dan peraturan yang setaraf

j. Peraturan peraturan daerah

k. Bahan-bahan hukum yang belum dikodifikasikan, hal yang bisa ditemukan

dalam hukum islam dan hukum adat

l. Yurisprudensi

m. Traktat

n. Bahan hukum yang ada sejak zaman penjajahan Belanda yang sampai saat ini

masih berlaku, misalnya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata, dan sebagainya

2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap

bahan hukum primer, misalnya : rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian,

hasil karya dari pakar hukum dan sebagainya.

Page 15: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

11

3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap

bahan hukum primer dan sekunder. Misalnya : kamus, ensiklopedia, indeks

kumulatif, dan sebagainya.

Untuk penelitian hukum normatif, bahan- bahan hukum ini dipergunakan baik dalam

penelitian berikut :

1. Penelitian asas-asas hukum yang bertujuan menemukan asas hukum dan doktrin

hukum positif yang berlaku. Lazimnya disebut studi dogmatic atau penelitian doktinal

( doktrinal research).Untuk penelitian asas hukum tersebut, dapat memnfaatkan

metose historis, deskriptif, dan eksperinental. Pemanfaatan metode ini berkaitan

dengan dimensi waktu yang meliputi :

a. Penjelasan tentang masa lampau

b. Penjelasan tentang apa yang sekarang sedang berlangsung/berlaku

c. Penjelasan tentang masa yang akan datang

2. Penelitian tentang sistematika hukum

Ini dilakukan terhadap peraturan perundang-undangan tertentu atau hukum tertulis.

Tujuannya adalah untuk mengadakan identifikasi terhadap pengertian pokok/dasar

hak dan kewajiban , peristiwa hukum, hubungan hukum dan obyek hukum.

3. Penelitian terhadap Taraf Sinkronisasi Hukum yaitu penelitian terhadap taraf

sinkronisasi yang menjadi objek penelitian adalah sampai sejauh mana hukum positif

tertulis yang ada sinkron atau serasi satu sama lainnya. Hal ini dapat dilakukan

melalui dua faktor yaitu vertikal dan horisontal.(Zainuddin Ali, 2014)

b). Penelitian hukum empiris atau sosiologis (socio-legal research), yaitu merupakan salah

satu jenis penelitian hukum yang menganalisis dan mengkaji bekerjanya di dalam

masyarakat. Bekerjanya hukum dalam masyarakat dapat dikaji dari tingkat efektivitasnya

hukum, kepatuhan hukum, peranan lembaga atau institusi hukum didalam penegakan

Page 16: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

12

hukum, implementasi aturan hukum, pengaruh aturan hukum terhadap masalah sosial

tertentu atau sebaliknya, pengaruh masalah sosial terhadap aturan hukum. ( Salim HS dan

Erlies Septiana Nurbani, 2014 : 20)

Penelitian terhadap hukum sebagai bagian dari kenyataan masyarakat, antara lain:

1. penelitian mengenai penerapan aturan hukum;

2. penelitian mengenai effektivitas aturan hukum;

3. penelitian mengenai pengaruh timbal balik antara hukum dengan gejala sosial

lainnya.

Khusus mengenai penelitian terhadap penerapan aturan hukum yang dijumpai di lembaga-

lembaga penegak hukum yang semata-mata dikaji dari sudut pandang aturan hukum yang

ada (berlaku), dapat disebut sebagai penelitian hukum yang bersifat empiris-yuridis,

sedangkan penelitian dalam hubungannya dengan perilaku warga masyarakat (seperti

penelitian mengenai efektivitas hukum) dan atau mengenai hubungan timbal balik antara

hukum dengan gejala sosial lainnya tergolong penelitian hukum yang empiris-sosiologis

(socio-legal research).

Soetandyo Wignyosoebroto, dalam tulisannya yang berjudul Tipologi Penelitian

Hukum, mencoba untuk membuat satu tipologi penelitian hukum dengan mengemukakan

bahwa setidak-tidaknya ada 4 tipe penelitian hukum yaitu :

1. Inventarisasi hukum positif, yang dilakukan dengan mengumpulkan dan

mengklasifikasi aturan-aturan hukum positip dalam bidang tertentu . Dalam

penelitian ini diperlukan konsep yang jelas mengenai hukum positip yang akan

diinventarisasikan, apakah mengikuti konsep hukum yang legalistik, sosiologis atau

antropologis.

2. Penelitian terhadap asas-asas dan doktrin hukum yaitu penelitian yang berupaya

menemukan azas-asas yang melandasi norma hukum positip yang berlaku, atau

Page 17: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

13

menemukan ajaran-ajaran (doktrin) hukum. Penelitian ini disebut dengan penelitian

hukum doktriner.

3. Penelitian terhadap aturan hukum in concreto, yaitu penelitian terhadap aturan

hukum positip yang berlaku berkenaan dengan kasus-kasus riil yang terjadi di

masyarakat. Contoh penelitian terhadap putusan-putusan pengadilan (yurisprudensi).

4. Penelitian mengenai proses terbentuknya dan bekerjanya hukum dalam masyarakat.

Penelitian ini dinamakan pula dengan penelitian hukum sosiologis (socio legal

research) atau penelitian hukum non doktriner, karena tidak lagi bertumpu pada

ajaran-ajaran umum tentang hukum (dogmatik hukum) melainkan melihat hukum

sebagai bagian dari kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini hukum dilihat dalam

dua posisi yaitu : pertama dalam penelitian mengenai proses terbentuknya hukum,

hukum dilihat sebagai dependent variable yaitu sebagai variabel terikat yang

dipengaruhi oleh gejala-gejala sosial lainnya; kedua yaitu dalam penelitian mengenai

proses bekerjanya hukum dalam masyarakat, hukum dilihat sebagai independent

variable atau sebagai variabel bebas yang mempengaruhi gejala-gejala sosial lainnya

Sintesis pendapat beberapa ahli hukum tentang jenis penelitian ini oleh Salim HS

dijabarkan bahwa ada dua hal yang menjadi fokus kajian dalam penelitian hukum

empiris yaitu :

a. Subyek yang diteliti

b. Sumber data yang digunakan.

Subjek yang diteliti dalam penelitian ukum empiris yaitu perilaku hukum ( legal

behavior). Legal behavior yaitu perilaku nyata dari individu atau masyarakat yang

sesuai dengan apa yang dianggap pantas oleh kaidah-kaidah hukum yang berlaku.

Sementara itu sumber data yang digunakan untuk mengkaji penelitian hukum empiris

yaitu data primer. Data primer untuk mengkaji penelitian hukum ini merupakan data

Page 18: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

14

yang berasal dari sumber utama, yaitu masyarakat atau orang-orang yang terkait

secara langsung dengan objek penelitian.

Objek kajian hukum empiris meliputi :

a. efektivitas hukum;

b. kepatuhan terhadap hukum;

c. peranan lembaga atau institusi hukum di dalam penegakan hukum;

d. implementasi aturan hukum;

e. pengaruh aturan hukum terhadap masalah sosial tertentu atau sebaliknya dan;

f. pengaruh masalah sosial terhadap aturan hukum. ( Peter Mahmud Marzuki, 2009

:87)

Page 19: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

15

BAB III

METODE PENELITIAN HUKUM

1. Langkah-Langkah dalam Penelitian Hukum.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, cara kerja ilmiah yang memiliki sifat

rasional-empiris, dalam penelitian digambarkan dalam satu proses yang mengikuti alur:

logico-hipotetico-verifikatif. Alur proses ini menjadi dasar dalam menetapkan langkah-

langkah yang harus diikuti dalam melakukan penelitian. Apabila alur proses tersebut

dijabarkan dalam penelitian maka dapat dilihat langkah pokok dari penelitian adalah:

1. menetapkan masalah

2. menyusun kerangka pikir (logika)

3. merumuskan hipotesis

4. melakukan pengujian hipotesis (verifikasi)

5. mengambil kesimpulan.

Langkah-langkah ini merupakan langkah pokok dari penelitian yang dalam

pelaksanaannya masih memerlukan langkah-langkah tambahan yang fungsinya menjabarkan

atau mendahului langkah pokok tesebut. Sebagai contoh, sebelum menyusun kerangka pikir

diperlukan langkah tambahan berupa membaca buku atau tulisan-tulisan yang relevan dengan

masalah yang diteliti. Demikian pula dalam rangka melakukan pengujian hipotesis diperlukan

langkah-langkah sebagai penjabarannya yaitu: mengumpulkan data serta mengolah dan

menganalisis data dan sebelumnya perlu ditetapkan metode yang tepat untuk itu. Apabila

langkah-langkah ini dirumuskan dalam bentuk penjabarannya maka dapatlah dirumuskan

langkah operasional dari penelitian sebagai berikut:

1. menetapkan masalah

2. memeriksa tulisan-tulisan yang relevan

3. menyusun kerangka pemikiran teoretis

Page 20: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

16

4. merumuskan hipotesis

5. menetapkan metode penelitian

6. mengumpulkan data

7. mengolah dan menganalisis data

8. menetapkan kesimpulan

9. menuliskan laporan penelitian

Langkah-langkah yang dikemukakan di atas merupakan langkah-langkah dalam

penelitian yang bersifat eksplanatoris atau eksperimental. Untuk penelitian yang bersifat

eksploratoris dan deskriptif dijumpai penentuan langkah yang berbeda dan lebih sederhana

dibandingkan dengan penelitian eksplanatoris. Adapun langkah-langkah pokok untuk

penelitian eksploratoris dan deskriptif tersebut adalah :

1. menetapkan masalah

2. mengumpulkan data

3. mengolah dan menganalisis data

4. mengambil kesimpulan.

Apabila langkah-langkah pokok ini dijabarkan lagi dalam langkah yang lebih

operasional maka dapat dirumuskan langkah-langkah sebagai berikut:

1. menetapkan masalah

2. memeriksa tulisan yang relevan

3. menetapkan metode penelitian

4. mengumpulkan data

5. mengolah dan menganalisis data

6. mengambil kesimpulan

7. menulis laporan penelitian.

Page 21: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

17

Langkah-langkah yang dikemukakan di atas, baik untuk penelitian eksplanatoris

maupun eksploratoris dan deskriptif, dapat dikelompokkan lagi dalam 4 tahapan penelitian

yaitu :

1. Perencanaan Penelitian

2. Pengumpulan Data

3. Pengolahan dan Analisis Data

4. Penulisan Laporan Penelitian.

Setiap tahapan penelitian ini memiliki makna yang sama dalam mendukung

berhasilnya penelitian, sehingga harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya mulai dari

tahapan pertama sampai terakhir.

Penelitian hukum dapat berupa penelitian yang sifatnya deskriptif maupun

eksplanatoris. Karenanya manakala penelitian bersifat deskriptif maka langkah-langkah yang

diikuti adalah langkah-langkah untuk penelitian deskriptif seperti dikemukakan di atas.

Sedangkan apabila penelitiannya bersifat eksplanatoris maka diikuti langkah-langkah untuk

penelitian eksplanatoris. Penelitian hukum yang bersifat normatif umumnya bersifat

deskriptif, sedangkan penelitian hukum yang bersifat empiris bisa berupa penelitian deskriptif

atau eksplanatoris. Baik dalam penelitian hukum normatif maupun empiris dapat dilihat

penggunaan metode yang bersifat rasional empiris (dalam arti luas norma itupun merupakan

bagian dari pengalaman manusia, jadi bersifat empiris pula), hanya penggunaannya berbeda

antara penelitian hukum yang bersifat eksplanatoris dengan penelitian deskriptif. Dalam

penelitian hukum yang eksplanatoris penggunaan logika dimulai sejak awal dan hingga akhir

(analisis), sedangkan dalam penelitian hukum yang deskriptif penggunaan logika kelihatan

dalam tahapan analisisnya.

Kembali kepada tahapan penelitian seperti dikemukakan di atas berikut ini akan

dibahas satu persatu dari tahapan-tahapan penelitian tersebut.

Page 22: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

18

2. Perencanaan Penelitian

Apabila diperhatikan langkah-langkah yang dikemukakan di atas, tampaknya dalam

penelitian yang bersifat eksploratoris dan deskriptif tidak disertai dengan penyusunan

kerangka pemikiran teoretis dan perumusan hipotesis seperti yang dilakukan dalam

penelitian eksplanatoris. Dalam pembahasan mengenai perencanaan penelitian ini pokok

bahasan diarahkan pada penelitian yang bersifat eksplanatoris yang memiliki langkah-

langkah yang lebih lengkap.

Perencanaan penelitian sebagai tahapan awal dari kegiatan penelitian meliputi

langkah-langkah sebagai berikut :

1. menetapkan masalah

2. memeriksa tulisan yang relevan

3. menyusun kerangka teori

4. merumuskan hipotesis

5. menetapkan metode penelitian

Kegiatan perencanaan penelitian ini dalam prakteknya menghasilkan suatu usulan

penelitian yang perlu disampaikan kepada pemberi dana atau kepada lembaga yang terkait

untuk dinilai dan disetujui. Usulan penelitian ini disusun dengan mengikuti format tertentu

yang telah ditetapkan oleh lembaga yang bersangkutan.

1. Menetapkan Masalah

Masalah merupakan unsur utama dari suatu penelitian, karena penelitian tersebut

bertujuan untuk memecahkan/menjawab masalah dengan menggunakan metode tertentu.

Oleh karena itu dalam setiap penelitian harus ditetapkan terlebih dahulu masalah yang akan

diteliti.

Dalam langkah menetapkan masalah ini ada tiga hal yang harus dilakukan oleh

peneliti yaitu:

Page 23: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

19

1. mengidentifikasi masalah

2. menetapkan ruang lingkup masalah

3. merumuskan masalah

1. Identifikasi Masalah.

Masalah merupakan sesuatu persoalan yang memerlukan jawaban. Masalah itu

muncul karena adanya gap atau kesenjangan antara dan sollen dengan dan sein atau antara

harapan dan kenyataan, antara apa yang diinginkan dan apa yang dicapai, antara apa yang

seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataannya dsb. Adanya kesenjangan ini didasarkan

pada penilaian peneliti sendiri yang dapat berada dalam kehidupan praktis (di masyarakat)

atau dalam lingkungan akademis (di bidang ilmu) dengan menunjukkan apa yang merupakan

das sollen dan apa yang menjadi das sein. Inilah yang merupakan hakekat dari masalah yang

akan diteliti dan dalam usulan penelitian dikemukakan sebagai latar belakang masalah.

Sebelum menetapkan satu masalah yang akan diteliti, peneliti harus menguji terlebih

dahulu mengenai layak tidaknya masalah tersebut untuk diteliti dengan menggunakan

kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria

yang biasa digunakan dapat dibedakan dalam dua macam yaitu:

1. masalah tersebut harus dapat diteliti (researchable)

2. penelitian terhadap masalah tersebut dapat dilakukan (managable).

Ad. 1. Masalah harus researchable. Kriterianya adalah :

1. harus ada data yang dapat dicari atau dikumpulkan. Data merupakan syarat yang

bersifat mutlak, karena tanpa data tidak mungkin untuk melakukan penelitian.

2. harus jelas batas-batasnya. Dengan batas yang jelas maka penelitian akan dapat

dikontrol dengan sebaik-baiknya.

Page 24: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

20

3. harus dapat memberikan sesuatu yang baru. Kriteria ini berkaitan dengan tujuan untuk

mengembangkan hasil-hasil penelitian, sehingga tidak hanya merupakan pengulangan

saja dari apa yang telah dilakukan sebelumnya.

4. harus dapat memberikan manfaat. Ini sesuai dengan hakekat penelitian yang

diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi ilmu maupun masyarakat.

5. harus menarik untuk diteliti. Kriteria ini bersifat subyektif karena berkaitan dengan

peneliti sendiri di dalam melakukan penelitiannya. Apabila masalahnya menarik tentu

si peneliti menjadi serius dan tekun dalam melakukan penelitiannya.

Ad.2. Penelitian terhadap masalah harus managable. Kriterianya adalah:

1. harus ada kemampuan untuk meneliti masalah tersebut, secara akademik yang

menyangkut penguasaan teori dan metodologi.

2. harus ada kemampuan finansiil untuk mendukung pelaksanaan penelitian yang

meliputi biaya, tenaga dan waktu.

2. Menetapkan ruang lingkup masalah

Langkah ini merupakan jabaran dari upaya memperjelas batas-batas masalah yang

diteliti, dengan menunjukkan aspek-aspek dari masalah tersebut yang akan diteliti

(menyangkut materi masalahnya atau obyek penelitiannya) dan mengenai batas-batas lingkup

wilayah penelitiannya. Penetapan ruang lingkup masalah ini erat kaitannya dengan

kemampuan finansiil (biaya, tenaga dan waktu) yang dimiliki si peneliti.

3. Merumuskan masalah

Setiap masalah memerlukan jawaban melalui penelitian. Oleh krrena itu masalah

lazimnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan (dengan kalimat tanya), yang

dirumuskan secara singkat dan menggambarkan secara jelas variabel-variabelnya. Dengan

kata lain perumusan masalah harus memperhatikan syarat sebagai berikut:

1. dirumuskan dalam bentuk pertanyaan

Page 25: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

21

2. rumusannya singkat

3. jelas variabelnya.

2. Memeriksa Tulisan-Tulisan yang Relevan.

Langkah ini memiliki makna mempelajari bahan-bahan pustaka yang ada sangkut

pautnya dengan masalah yang diteliti, baik dalam rangka mempertajam masalah tersebut

maupun dalam rangka menyusun kerangka teoretis. Langkah ini sering disebut dengan studi

eksploratoris karena berupaya mengumpulkan bahan yang sebanyak-banyaknya berkenaan

dengan masalah yang diteliti. Dalam rangkaian proses penelitian, langkah ini memiliki fungsi

:

1. untuk memperjelas dan mempertajam masalah

2. membantu penyusunan kerangka pemikiran teoretis dan perumusan hipotesis

3. menghindarkan terjadinya penelitian ulangan.

Di dalam memilih bahan-bahan pustaka tersebut ada dua prinsip yang harus

diperhatikan yaitu :

1. prinsip relevansi, artinya bahwa bahan pustaka yang diperiksa harus benar-benar

dekat hubungannya dengan masalahnya.

2. prinsip recency (kemutakhiran) artinya, bahan-bahan yang diperiksa berasal dari

publikasi yang terakhir (terbaru).

3. Menyusun Kerangka Teoretis (Kerangka Berpikir).

Langkah ini sering disebut dengan Kerangka Teori karena mengungkap teori-teori

yang dipandang relevan dengan masalah, atau Kerangka Pemikiran Teoretis (Kerangka

Teoretis) karena baru dalam taraf pemikiran-pemikiran peneliti sendiri tanpa adanya teori-

teori yang relevan atau hanya mengacu kepada pendapat-pendapot yang ada (bukan teori).

Kerangka teori (teoretis) ini merupakan suatu uraian yang cukup panjang yang

memberikan gambaran mengenai pemikiran dari peneliti, dengan menggunakan logika

Page 26: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

22

deduksi, berkenaan dengan masalah yang diteliti. Dengan bertitik tolak pada teori-teori yang

ada atau pendapat-pendapat dari para ahli (sarjana), peneliti mencoba untuk menelaah

masalahnya untuk akhirnya sampai pada kesimpulan teoretis yang disebut dengan hipotesis.

4. Merumuskan Hipotesis.

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang sifatnya teoretis karena dihasilkan

melalui suatu pemikiran yang bersifat teoteris. Dikatakan sebagai jawaban sementara karena

masih diperlukan pengujian-pengujian lebih lanjut melalui proses verifikasi untuk

menghasilkan jawaban akhir (tesis).

Dilihat dari fungsinya, hipotesis dapat dibedakan dalam dua macam yaitu :

1. hipotesis kerja, yang berfungsi untuk memberikan arah kepada penelitian dalam

proses selanjutnya.

2. hipotesis penguji yaitu hipotesis yang disusun secara berlawanan dengan hipotesis

kerja yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis kerja tersebut. Rumus-

rumus statistik yang ada lazimnya disusun untuk pengujian hipotesis penguji,

sehingga apabila hipotesis penguji diterima berarti hipotesis kerja tidak dapat diterima

(ditolak).

Dilihat dari rumusannya, dikenal dua macam hipotesis, sejalan dengan

pengelompokan menurut fungsinya. Hipotesis yang dimaksud adalah:

1. hipotesis alternatif, yang lazimnya digunakan untuk rumusan hipotesis kerja, karena

mengemukakan alternatif jawaban yang dianggap tepat bagi masalahnya. Hipotesis

alternatif ini dapat dibedakan lagi dalam : hipotesis yang directional yaitu yang

menggambarkan secara jelas hubungan yang ada antara variabel yang diteliti, dan

hipotesis non-directional yaitu yang tidak menggambarkan secara jelas pola

hubungan yang dimaksud. Hipotesis yang directional dapat dibedakan lagi dalam dua

Page 27: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

23

macam yaitu hipotesis directional yang direct yaitu yang menggambarkan hubungan

yang sejalan, dan hipotesis directional yang inverse yaitu yang berlawanan arah.

Contoh:

“Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi pula tingkat kesadaran

hukumnya” (hipotesis directional yang direct).

“Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah tingkat kesadaran

hukumnya”(hipotesis directional yang inverse).

“Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kesadaran hukum”

(hipotesis non-directional)

2. hipotesis nol, yang digunakan untuk rumusan hipotesis penguji dengan rumusan yang

menyatakan bahwa tidak ada hubungan atau perbedaan antara variabel yang diteliti.

Contoh:

“tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kesadaran hukum”.

5. Menetapkan Metode Penelitian

Langkah ini merupakan persiapan untuk melakukan pengujian hipotesis, dengan

langkah-langkah yang sangat variatif sekali tergantung pada instansi/lembaga yang terkait

sebagai penyandang dana atau pelaksana pendidikan. Pada pembahasan ini disesuaikan

dengan pedoman yang ada mengenai penyusunan skripsi bagi mahasiswa S1 di Fakultas

Hukum UNUD.

a. Jenis Penelitian : Sesuai dengan bahasan dalam Bab II Buku bahan ajar ini dengan

mengidentifikasi dan mengkaji permasalahan secara lebih mendalam, mahasiswa akan dapat

mengkategorikan jenis penelitiannya yaitu apakah yang kemudian difokuskan pada jenis

penelitian hukum normatif ataukah jenis penelitian hukum empiris.

Page 28: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

24

b. Pendekatan masalah

Langkah ini disesuaikan dengan tipe penelitian yang dilakukan yaitu apakah

penelitian hukum normatif ataukah empiris. Jika penelitiannya bersifat normatif maka

pendekatannya adalah pendekatan normatif yang bertumpu pada norma-norma atau teori-

teori yang ada berkenaan dengan hal itu. Sedangkan, jika penelitiannya bersifat empiris maka

pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan empiris (sosiologis) dengan bertumpu pada

teori dan fakta-fakta yang ada di masyarakat.

Dapat pula terjadi kedua pendekatan ini digunakan secara bersamaan, tergantung pada

masalahnya.

c. Sumber data.

Sumber data yang dimaksud adalah sebagai sumber dari mana data diperoleh. Sumber

ini dapat berupa bahan-bahan tertulis (bahan pustaka), dan dapat pula berupa lingkungan

alam/masyarakat. Apabila sumber data tersebut adalah lingkungan masyarakat, maka secara

konkrit sumber data tersebut berupa orang-orang yang mengetahui atau dianggap mengetahui

hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Orang-orang ini sebagai sumber data

dapat dibedakan dalam dua macam yaitu : 1), Responden adalah orang-orang yang

memberikan data (keterangan) berkenaan dengan dirinya dan apa yang dialaminya sendiri;

dan 2). Informan yaitu orang-orang yang memberikan keterangan mengenai orang lain.

d. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data juga tergantung pada jenis penelitian dilihat dari sumber

data di atas. Apabila sumber datanya dalah bahan-bahan pustaka maka teknik pengumpulan

datanya menggunakan teknik pengumpulan data kepustakaan yang lazimnya berupa teknik

kutipan dan teknik ringkasan (saduran). Apabila sumber datanya di masyarakat maka teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data lapangan yang meliputi

teknik observasi (pengamatan), wawancara (interview) dan kuesioner (angket). Pemilihan

Page 29: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

25

teknik pengumpulan data tersebut disesuaikan dengan masalah penelitiannya dan kondisi

lapangannya. Mengenai hal ini lebih lanjut akan dibahas dalam tahapan pengumpulan data.

d. Teknik Pengolahan dan Analisis data.

Pada bagian ini digambarkan mengenai teknik pengolahan data yang digunakan

setelah data terkumpul, apakah akan menggunakan teknik pengolahan yang bersifat kualitatif

ataukah kuantitatif. Demikian pula mengenai analisisnya apakah akan menggunakan analisis

berdasarkan statistik ataukah hanya berupa analisis isi (content analysis). Lebih lanjut hal ini

akan dibahas dalam tahapan Pengolahan dan Analisis Data.

Demikialah langkah-langkah yang diikuti dalam tahapan Perencanaan Penelitian yang

nantinya dirumuskan dalam satu usulan penelitian (proposal) yang formatnya menyesuaikan

dengan kepentingan lembaga terkait. Untuk pembuatan skripsi, penyusunan proposal/usulan

penelitian mengikuti pedoman yang telah disusun sebagai acuan agar ada keseragaman .

Lebih jauh bila mahasiswa yang memprogram tugas akhir berupa skripsi pedoman bakunya

yaitu sesuai dengan lihat pedoman Fakultas Hukum Universitas Udayana Edisi yang

terakhir yaitu Tahun 2013.

Page 30: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

26

3. PENGUMPULAN DATA

3.1. Pengertian data

Langkah pengumpulan data merupakan langkah selanjutnya setelah perencanaan

penelitian selasai dikerjakan dalam satu wujud proposal untuk penelitian tersebut. Sebelum

melakukan pengumpulan data yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis atau

memberikan jawaban atas masalah penelitian yang bersangkutan, peneliti harus memahami

hakekat dari data yang akan dikumpulkannya.

Apakah yang dimaksud dengan data?

Data mengandung makna plural (jamak) dengan asal kata datum (bentuk tunggal/singular)

dapat diartikan sebagai segala informasi yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau

menjawab masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari orang-orang yang terkait

atau dari sumber tertulis dan dalam berbagai bentuk dan sifatnya. Atas dasar berbagai aspek

yang menyertai data tersebut maka data dapat dibedakan dalam beberapa macam.

3.2. Jenis-jenis data.

Data dapat dikelompokkan ke dalam berbagai macam/jenis dilihat dari aspek-aspek

tertentu yang terkait dengannya yaitu:

a. dilihat dari sifatnya data dapat dibedakan dalam:

1. data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama

2. data skunder, yuaitu data yang diperoleh dari sumber kedua.

b. dilihat dari sumbernya, data dapat dibedakan dalam:

1. data pustaka, yaitu data yang diperoleh dari bahan-bahan tertulis, yang berupa

buku-buku ilmiah, buku pelajaran, majalah dan lain sebagainya.

2. data lapangan, yaitu data yang diperoleh dari lingkungan masyarakat berupa

orang-orang atau lingkungan alam dengan segala isinya.

c. dilihat dari bentuknya data dapat dibedakan dalam:

Page 31: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

27

1. data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka atau dapat diangkakan.

2. data kualitatif, yaitu data yang tidak berupa angka-angka atau tidak dapat

diangkakan.

3.3. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data terkait dengan jenis data dilihat dari sumbernya yaitu data

kepustakaan dan data lapangan. Jenis data ini diikuti oleh teknik pengumpulan data yang

tersendiri.

Untuk data kepustakaan, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan sistem

kartu, artinya peneliti membuat kartu-kartu yang digunakan untuk mencatat data dari bahan

pustaka tersebut. Setidaknya ada 3 jenis kartu yang dapat digunakan yaitu : kartu kutipan,

kartu ringkasan, dan kartu saduran. Dalam setiap kartu dicantumkan sumber data pustaka

yang bersangkutan mulai dari judul, penulis, penerbit, tempat penerbit, tahun, dan halaman.

Kartu kutipan berisikan kutipan yang diambil dari satu bahan pustaka. Yang dimaksud

dengan kutipan adalah pengambilan bagian tertentu dari bahan pustaka yang disalin sesuai

dengan aslinya tanpa penambahan dan pengurangan. Kartu ringkasan berisikan ringkasan dari

bahan yang diambil, dengan mengurangi beberapa kata/kalimat yang dipandang tidak perlu.

Kartu saduran berisikan uraian yang hanya memuat intisari dari bahan pustaka yang diambil,

dengan menggunakan kalimat sendiri.

Untuk data lapangan dapat digunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :

a. observasi, yaitu satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan disertai

dengan pencatatan secara sistematis. Obnservasi dilakukan untuk peristiwa yang sedang

terjadi/berlangsung. Karena keterbatasan kemampuan peneliti untuk mengamati segala

aspek dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang relatif singkat maka peneliti dapat

menggunakan alat bantu berupa video atau photo kamera, tape recorder dan sebagainya

atau dengan menggunakan tenaga yang banyak untuk keperluan itu. Observasi dapat

Page 32: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

28

dibedakan dalam dua macam yaitu: obersvari partisipasi dan observasi non-portisipasi.

Observasi partisipasi adalah observasi yang dilakukan dengan menjadikan diri peneliti

sebagai bagian dari kehidupan masyarakat yang dijadikan obyek observasi. Dengan

observasi seperti ini diharapkan segala situasi yang terjadi berlangsung secara alamiah

sebagaimana adanya. Namun observasi ini dalam pelaksanaannya harus juga

memperhatikan unsur moralitas. Observasi non-partisipasi adalah observasi yang

dilakukan oleh peneliti sebagai orang luar terhadap lingkungan masyarakat yang

diobservasinya. Teknik ini digunakan manakala waktu observasi agak terbatas.

b. wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara

sepihak antara peneliti (pengumpul data) dengan sumber data (responden/informan).

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan pendapat orang,

mengenai peristiwa yang sudah terjadi dan sebagainya. Teknik wawancara ada dua macam

yaitu : wawancara bebas dimana peneliti melakukan wawancara tanpa bantuan daftar

pertanyaan yang tertulis melainkan langsung dilakukan sesuai dengan kemampuan yang

ada dalam dirinya (pikirannya). Kemudian ada wawancara berstruktur yaitu wawancara

yang dilakukan dengan berpatokan pada satu pedoman wawancara (interview guide) atau

pada satu daftar pertanyaan yang lengkap (interview schedule). Dalam melaksanakan

wawancara diharapkan peneliti menjalin hubungan yang kondusif dengan sumber data

agar data yang diperoleh sesuai dengan apa adanya.

c. kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberikan/mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh sumber data. Daftar

pertanyaan tersebut disusun secara lengkap, bisa dirumuskan secara tertutup (dengan

alternatif jawaban) atau terbuka (jawaban bebas dari sumber data)

Dalam satu penelitian ketiga teknik pengumpulan data ini dapat dilakukan secara

bersama-sama atau secara sendiri-sendiri tergantung pada masalahnya dan sumber datanya.

Page 33: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

29

4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

4..1. Pengertian Pengolahan data

Pengolahan data mengandung pengertian sebagai satu langkah atau upaya untuk

membuat data (mentah) yang diperoleh di lapangan menjadi bermakna (berbicara) dalam

artian memberikan jawaban atas masalah yang diteliti. Pengolahan data dapat bersifat

kualitatif dan kuantitatif tergantung pada jenis data yang dikumpulkan. Kedua jenis

pengolahan data ini mengikuti pola yang berbeda, namun dalam beberapa hal menunjukkan

kesamaan.

4.2. Langkah-langkah Pengolahan data

Langkah-langkah pengolahan data, khususnya yang bersifat kuantitatif (dalam

beberapa hal juga dilakukan untuk yang bersifat kualitatif) adalah :

1. Editing : yaitu memeriksa data yang berkaitan dengan kejelasan, konsistensi dan

keseragaman ukuran yang digunakan.

2. Coding : yaitu memberikan kode kepada jawaban yang diperoleh, khususnya untuk

pertanyaan-pertanyaan yang terbuka (jawabannya diserahkan sepenuhnya kepaa

sumber data). Pemberian kode ini gunanya untuk memudahkan nantinya dalam

melakuikan perhitungan frekwensi jawaban yang bersangkutan. Untuk pertanyaan

yang sifatnya tertutup langkah ini sudah dilakukan sebelumnya (pada saat penyusunan

pertanyaan) dan disebut dengan pra-coding

3. Tallying : menghitung frekwensi (kehadiran) jawaban dari seluruh responden yang

telah terisikan dalam daftar pertanyaan yang dikumpulkan.

4. Tabulating (tabulasi) yaitu membuat tabel-tabel sesuai dengan hasil perhitungan

frekwensi jawaban sebelumnya. Tabel-tabel yang dibuat dapat berupa tabel frekwensi

(saja) atau tabel silang yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Dari tabel-tabel

Page 34: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

30

tersebut akan dapat dibaca jawaban-jawaban yang ada yang nantinya dapat

dihubungkan dengan masalah yang diteliti.

4.3. Analisis data

Dari hasil pengolahan data ini yang berupa tabel-tabel nantinya dapat dilakukan satu

analisis yaitu menilai atau memberikan interpretasi pada hasil yang diperoleh dengan

menggunakan logika, baik didasarkan pada alat-alat bantu statistik ataupun tidak, untuk

nantinya sampai pada kesimpuilan mengenai jawaban dari masalahnya. Jadi dari

pengolahan dan analisis data tersebut nantinya dapat disimpulkan apa jawaban dari

masalah yang diteliti. Untuk data kualitatif, analisis data biasanya dilakukan dengan

analisis isi (content analysis) atau dapat pula dengan analisis situasional (situational

analysis).

5. Penulisan Laporan.

Penulisan laporan penelitian merupakan langkah akhir dari penelitian sebagi satu bentuk

pertanggung-jawaban peneliti mengenai apa yang telah dilakukannya. Dengan adanya

laporan penelitian ini semua pihak yang memiliki perhatian mengenai masalah penelitian

tersebut akan dapat memberikan tanggapan, sehingga segala kekurangan dari proses

penelitian itu dapat diperbaiki ke arah kesempurnaan.

Ada berbagai pola dalam penulisan laporan ini, tergantung pada instansi/lembaga

penyandang dana, namun secara umum memiliki kesamaan. Mengenai hal ini akan dibahas

lebih lanjut dalam Bab IV tentang Penulisan Hukum.

Page 35: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

31

BAB IV

METODE PENULISAN HUKUM

1. Obyek dan jenis penulisan hukum

Penulisan hukum sebagai satu istilah yang menunjukkan satu karya ilmiah di bidang

hukum tentunya memiliki obyek yang berkaitan dengan permasalahan dibidang hukum baik

yang sifatnya normatif maupun empiris. Jadi pada hakekatnya penulisan hukum tersebut

merupakan satu bentuk/nama lain dari hasil karya ilmiah di bidang hukum yang didahului

dengan satu penelitian.

Di kalangan akademik, ada beberapa jenis/bentuk karya ilmiah yang lazim dibuat,

tergantung pada jenjang pendidikannya dan juga luas serta dalamnya kajian yang dilakukan.

Beberapa jenis karya yang dimaksud adalah:

1. Paper/makalah : merupakan karya tulis yang mencakup permasalahan yang sempit

dengan kajian yang sederhana atau mendalam.

2. Skripsi : satu bentuk karya ilmiah yang harus diselesaikan dalam jenjang pendidikan

S1, dengan lingkup permasalahan yang agak luas dan kajian/analisis lebih bersifat

deskriptif.

3. Thesis : satu karya ilmiah untuk jenjang pendidikan S2, dengan analisis yang sudah

menggunakan landasan teori.

4. Disertasi : karya ilmiah untuk jenjang pendidikan S3, yang sudah menghasilkan teori

atau dalil-dalil.

Setiap bentuk karya tulis tersebut di atas mengikuti pola penulisan yang berbeda-beda

tergantung pada institusinya.

2. Metode Penulisan Skripsi

Tujuan utama dari mata kuliah ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman

kepada mahasiswa tentang penelitian dan penulisan karya ilmiah di bidang hukum,

khususnya dalam penyelesaian studi akhir dalam bentuk Skripsi.

Dalam penulisan Skripsi, ada satu pedoman yang telah dibuat oleh Fakultas sebagai

satu bentuk/model yang digunakan demi keseragaman. Ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam penulisan skripsi seperti telah ditetapkan dalam Buku Pedoman Fakultas

Hukum Univ. Udayana Edisi Terakhir Tahun 2013 (hal 71-91). Adapun bagian-bagian yang

dimaksud adalah :

Page 36: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

32

1. Kerangka Skripsi : dibagi menjadi tiga bagian :

a. bagian awal

b. bagian isi

c. bagian akhir

2. Bentuk/Format Skripsi meliputi :

a. ukuran kertas

b. margin

c. alinea baru

d. nomor halaman

e. penomoran bab

f. penulisan sub. bab.

3. Penulisan Kutipan :

a. Kutipan Langsung

b. Kutipan tidak langsung (ringkasan/saduran)

4. Penulisan Footnote/Catatan kaki.

5. Menyingkat Footnote

6. Penulisan dan Penyusunan Daftar Pustaka

Page 37: EDISI REVISI BAHAN AJAR...EDISI REVISI BAHAN AJAR METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM KODE MK : ( BNI4224 ) OLEH : I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn I GUSTI AGUNG MAS …

33

DAFTAR BACAAN

Amiruddin dan H Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers,

Jakarta

H Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, 2014, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian

Tesis dan Disertasi, Rajawali Pers, Jakarta

Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2013, Dualisme Penelitian Hukum Normatif

&Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Peter Mahmud Marzuki, 2009, Penelitian HuKum,Kencana, Jakarta

Pedoman Pendidikan Fakultas Hukum Universitas Udayana Tahun 2013

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 1986, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan

Singkat, Rajawali Pers, Jakarta

Sabian Utsman, 2014, Metode Penelitian Hukum Progresif, Pustaka Pelajar Yogyakarta

Zainuddin Ali, 2014, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika Jakarta