e---journal ee peternakan tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus...

18
e-Journal Journal Journal Journal Peternakan Tropika Peternakan Tropika Peternakan Tropika Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: [email protected] e-journal journal journal journal FAPET UNUD FAPET UNUD FAPET UNUD FAPET UNUD Elektronik Jurnal Peternakan Tropika dipublikasikan oleh: Fakultas Peternakan Universitas Udayana Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1 Telp. 0361-235231/222096 email: [email protected] Volume Nomor Tahun VII 3 2019

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

eeee----JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

eeee----journal journal journal journal

FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD

Elektronik Jurnal Peternakan Tropika

dipublikasikan oleh:

Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1

Telp. 0361-235231/222096

email: [email protected]

Volume Nomor Tahun

VII 3 2019

Page 2: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

SUSUNAN DEWAN REDAKSI

E-JOURNAL PETERNAKAN TROPIKA

REDAKTUR / KETUA EDITOR

Dr. I Made Mudita, S.Pt., MP

EDITOR

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS

Prof. Dr. I Komang Budaarsa, MS

Prof. Dr. I Gusti Nyoman Bidura, MS

Ir. Desak Putu Mas Ari Candrawati, MSi

Eny Puspani, SPt., MSi

I Wayan Wirawan, SPt., MP

Anak Agung Putu Putra Wibawa, SPt., MSi

Dr. Ir. Ni Wayan Siti, MSi

Dr. Ir. Ni Putu Mariani, MSi

Ir. Ni Putu Sarini, MSc

Dr. Budi Rahayu Tanama Putri, SPt, MM

I Wayan Sukanata, SPt., MSi

ALAMAT REDAKSI:

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA Jl. P.B. Sudirman Denpasar. GedungAgrokompleks Lantai 1

Telp. 0361- 222096 / 235231 /087784792574

Email: [email protected]

Page 3: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

eeee----JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected] eeee----journal journal journal journal

FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD

PANDUAN BAGI PENULIS

Ketentuan Umum

1. Naskah yang dikirim merupakan naskah asli/orisinil dan belum pernah diterbitkan

(Naskah dari mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir dalam level S1 minimal berasal

dari naskah seminar tugas akhir (Seminar hasil penelitian/Pra-Skripsi) yang telah

disahkan/Acc oleh tim penguji dan pembimbing, sedangkan untuk penulis lain naskah

disesuaikan dengan aturan ilmiah yang berlaku umum)

2. Lingkup ejurnal ini memuat hal-hal yang menyangkut dunia peternakan dalam bentuk

hasil penelitian, kegiatan ilmiah, kajian pustaka dan/atau gagasan dengan topik aktual.

3. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris sesuai dengan format yang

ditentukan

4. Penulis mengirim 2 (dua) eksemplar naskah ke redaksi yang dilengkapi dengan softcopy

(berupa CD) atau naskah dapat pula dikirim via email dalam bentuk program Microsoft

Word.

5. Naskah dan Softcopy (CD) dikirim kepada:

Redaksi eJournal Peternakan Tropika

d.a Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Gedung Agrokompleks Lantai 1 Kampus UNUD Denpasar

Jl. P. B. Sudirman Denpasar, Bali

Telp. 0361-222096 / HP. 087784792574

Email: [email protected]

Page 4: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Standar Penulisan

1. Naskah diketik menggunakan program Microsoft Word dengan jarak 1.5 spasi kecuali

Judul, Abstrak, Judul Tabel, Judul Gambar, dan lampiran yang diketik 1 spasi. Naskah

dicetak pada kertas ukuran A4, dengan huruf Time New Roman berukuran 12 point

(kecuali Judul berukuran font 14); margin atas dan margin kiri berukuran 3 cm,

sedangkan margin kanan dan margin bawah berukuran 2 cm.

2. Judul dari Makalah, Abstrak, Abstract, bab (Pendahuluan, Materi dan Metode, Hasil

dan Pembahasan, Simpulan dan Saran, Ucapan Terima Kasih), dan Daftar Pustaka

ditulis dengan Huruf Kapital. 12 point (Bold) (kecuali Judul memakai font 14 point).

Font Time New Roman.

3. Nama Penulis, Sub Bab, Institusi, Judul Tabel/Gambar/Ilustrasi lainnya. ditulis dengan

diawali dengan Huruf Kapital. 12 point. Time New Roman. Institusi penulisan tidak di

Bold, sedangkan Nama Penulis, Sub Bab, Judul Tabel/Gambar/Ilustrasi lainnya,

penulisan di Bold

4. Naskah ditulis maksimum 20 halaman dan setiap halaman tidak perlu diberi nomor

(Nomor akan diisi oleh tim penyusun, disesuaikan dengan urutan publikasi naskah).

5. Naskah hasil penelitian disusun dengan urutan judul, nama penulis dan nama instansi,

alamat korerspondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan

Bahasa Indonesia), pendahuluan, metode (sosial ekonomi) atau materi dan metode

(eksakta), hasil dan pembahasan, simpulan (+ saran), ucapan terima kasih, dan daftar

pustaka.

Sedangkan naskah kajian pustaka/gagasan aktual disusun dengan urutan judul, nama

penulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP),

abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia), pendahuluan, masalah dan

pembahasan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka.

Page 5: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

TATA CARA PENULISAN NASKAH

1. JUDUL, harus singkat, spesifik dan informatif yang menggambarkan isi naskah,

maksimal 20 kata. Untuk kajian pustaka, dibelakang judul agar ditulis: Suatu kajian

Pustaka. Untuk gagasan Aktual, dibelakang judul agar ditulis: Suatu Gagasan Aktual.

Judul ditulis dengan hurup kapital. Time New Roman berukuran 14 point (Bold), jarak

1 (satu) spasi dan terletak ditengah-tengah tanpa titik.

2. Nama Penulis, ditulis nama lengkap tanpa gelar akademis. Artikel yang ditulis oleh

Mahasiswa melibatkan juga pembimbing dan/atau orang yang terlibat dengan

penelitian/artikel yang ditulis. Sedangkan penulis dari kalangan umum, penulis

mencerminkan pemilik dari artikel/penelitian/gagasan yang akan dimuat. Penulisan

nama penulis pertama artikel dimulai dari nama utama yang akan dimuat, diikuti

dengan pendukung (nama urutan kelahiran/marga/dll) sedangkan penulisan nama

penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. Nama

utama ditulis utuh, sedangkan nama pendukung disingkat dengan satu huruf/singkatan

umum yang berlaku.

3. Nama Lembaga/Instansi/Institusi, nama lembaga/institusi ditulis secara lengkap

disertai alamat.

4. Alamat Korespondensi (No. Telpon dan email), No. Telp dan alamat email yang

ditulis adalah yang aktif untuk memudahkan komunikasi terkait artikel yang akan

dipublikasikan

5. ABSTRAK, ditulis dalam Bahasa Indonesia (ABSTRAK) dan Bahasa Inggris

(ABSTRACT). Abstrak ditulis dalam 1 paragraf yang berisikan tujuan penelitian,

metode, hasil dan simpulan. Abstrak tidak lebih dari 250 kata. diketik satu spasi

6. Kata Kunci (key Word), diketik miring, maksimal 5 kata yang merupakan kata-kata

utama dari artikel, 1 (dua) spasi setelah abstrak + 12 pt setelah abstrak.

7. PENDAHULUAN. Berisi latar belakang permasalahan, fakta/data dari pustaka

mendukung, solusi/alternative solusi serta tujuan penulisan. Dalam mengutip pendapat

orang dipakai sistem nama dan tahun. Contoh: Udayana (2005); Quan et al. (2002)

8. MATERI DAN METODE. ditulis lengkap dan terperinci terutama desain penelitian.

Metode penelitian mengikuti acuan yang berlaku dengan mencantumkan sumbernya.

9. HASIL DAN PEMBAHASAN. Menyajikan uraian hasil penelitian dan pembahasan

hasil secara jelas dan komprehensif . Penulisan hasil dan pembahasan disatukan

(bukan terpisah hasil saja / pembahasan saja)

Page 6: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Ilustrasi (Tabel, Grafik, Histogram, Sketsa, Gambar)

a. Judul Tabel, grafik, histogram, sketsa, dan/atau gambar diberi nomor urut, judul

singkat tetapi jelas beserta satuan-satuan yang dipakai. Judul ditulis menggunakan

huruf Times New Roman berukuran 12 point (Bold), awal kata menggunakan hurup

kapital (kecuali kata penghubung), dengan jarak 1 (satu) spasi

b. Isi Tabel/Ilustrasi lain ditulis dengan Font Time New Roman 11 - 12 point

(disesuaikan dengan ukuran/isi table). Isi item Tabel/Ilustrasi lain yang

disingkat/istilah khusus dapat diisi notasi baik berupa huruf/angka yang selanjutnya

wajib diberi keterangan terkait notasi tersebut

c. Keterangan Tabel/Ilustrasi ditulis dari disebelah kiri bawah menjulur ke kanan (bisa

dipisah setiap notasi atau menjalur terus untuk kesemua notasi), menggunakan

huruf Times New Roman berukuran 11 point, dengan jarak 1 (satu) spasi + 6 pt

setelah Ilustrasi. Penulisan tanda atau notasi untuk data yang dianalisis dengaan

analisis statistik menggunakan superskrip berbeda pada baris/kolom yang sama

yang menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) atau berbeda sangat nyata (P<0,01)

d. Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa Indonesia dipisahkan dengan

tanda koma ( , ), untuk bahasa Inggris digunakan titik ( . ).

e. Grafik, gambar dan Foto: Grafik dibuat dalam program excel, Gambar baik berupa

gambar biasa/foto harus tajam dengan resolusi tinggi

f. Satuan pengukuran menggunakan sistem internasional (SI)

g. Nama Latin, Yunani/Daerah dicetak miring. Istilah asing/khusus diberi tanda petik

10. SIMPULAN DAN SARAN (bila diperlukan). ditulis secara singkat dan jelas

11. UCAPAN TERIMA KASIH. disampaikan kepada berbagai pihak yang membantu

sehingga penelitian/artikel dapat dihasilkan, misalnya pemberi gagasan, pemilik

proyek/penyandang dana (pembimbing tugas akhir tidak perlu diberi ucapan terima

kasih, pembimbing tugas akhir langsung diisi sebagai penulis) dll

12. DAFTAR PUSTAKA. Memuat nama pengarang yang dirujuk dalam naskah, disusun

menurut abjad pengarang dan tahun penerbitan. Untuk buku dicantumkan semua nama

penulis, tahun, judul buku, penerbit dan tempat. Untuk jurnal dicantumkan nama

penulis, tahun, judul tulisan, nama jurnal, volume, nomor publikasi dan halaman.

Artikel dalam buku dcicantumkan nama penulis, tahun, judul tulisan, editor, judul

buku, penerbit dan tempat. Artikel internet dicantumkan nama penulis, tahun dibuat,

judul tulisan, alamat web, waktu akses.

Page 7: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

e-Journal

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected] e-journal

FAPET UNUD

1107

Edible Offals Broiler yang Diberi Bubuk Kunyit

Setiawan. I. P. D. W., I. P. A. Astawa,dan N. W. Siti.

PS. Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman, Denpasar

E-mail :[email protected] Telphone. 083115695069

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bubuk kunyit terhadap

Edible Offals broiler.Penelitian dilaksanakan selama 40 hari dengan materi broiler fase starter.

Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5

ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P0 (tanpa diberikan bubuk kunyit pada air minum), P1

(pemberian bubuk kunyit sebanyak 0,5g /liter air minum), dan P2 (pemberian bubuk kunyit

sebanyak 1g/liter air minum). Variabel yang diamati adalah persentase kepala, persentase ceker,

persentase hati, persentase jantung, persentase rampela, dan persentase usus halus. Data

dianalisis dengan sidik ragam, apabila diantara perlakuan terdapat perbedaan yang nyata

(P<0,05), maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukan

bahwa pemberian bubuk kunyit melalui air minum dengan level 0,5g, dan 1g tidak berpengaruh

nyata (P>0,05) terhadap persentase kepala, persentase ceker, persentase hati, persentase jantung,

persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan

bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak 0,5g - 1g/1 liter melalui air minum tidak berpengaruh

terhadap edible offals broiler (persentase kepala, ceker, hati, jantung, rampela, dan usus halus).

Kata kunci : Kunyit, Edible Offals, Broiler

Edible Offals Of Broiler That Given Turmeric Powder

ABSTRACT

The research aims to determine the effect to giving turmeric powder to edible offals

broiler. This research was cobducted for 40 days with the starter phase of broiler chicken. The

design used was a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 5 replications.

The treatments given is P0 (without given turmeric powder in water), P1 (giving turmeric powder

as much 0,5g/liter of water), and P2 (giving turmeric powder as much as 1g/liter of water). The

variables observed were head percentage, claw percentage, liver percentage, heart percentage,

rampage percentage, and percentage of small intestine. Data were analyzed by variance, if

between treatments there were significant differences (P<0,05), then continued with Duncan’s

multiple distance test. The results showed that administration of turmeric powder through water

with 0,5g and 1g levels could increase cutting weight, but did not significantly (P>0,05) to head

percentage, claw percentage, liver percentage, heart percentage, rampage percentage, and

percentage of small intestine. Based on the results of the research, it can be concluded that

administration of turmeric powder as much as 0,5g/ - 1g/1 liter though water not effect to broiler

edible offals (percentage of head, claw, liver, heart, rampage, and small intestine).

Keywords : Turmeric, Edible Offals, Broiler

Submitted Date: Octoer 15, 2019 Accepted Date: October 21, 2019 Editor-Reviewer Article;: I Made Mudita & A.A.Pt. Putra Wibawa

Page 8: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Setiawan et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019: 1107 - 1118 Page 1108

PENDAHULUAN

Broiler adalah ayam yang sangat efisien dalam mengubah pakan menjadi daging, oleh

karena itu broiler sebagai salah satu alternatif untuk penyediaan kebutuhan protein hewani.

Broiler umumnya dipanen pada umur sekitar 4-5 minggu dengan bobot badan antara 1,2-1,9

kg/ekor yang bertujuan sebagai sumber daging (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). Untuk

meningkatkan produktivitas ayam pedaging, pakan merupakan salah satu hal penting untuk

mendukung sebuah peternakan ayam pedaging.Kandungan nutrien yang lengkap dalam pakan

belum tentu dapat menghasilkan broiler yang lebih baik.Kemampuan ternak dalam mencerna

bahan makanan ditandai dengan efisiensi suatu bahan makanan yang dapat dicerna atau diserap

oleh saluran pencernaan.

Salah satu upaya dalam meningkatkan kecernaan pakan biasanya sering dilakukan dengan

menambahkan feed additif di dalam pakan. Pemberian feed additif dimaksudkan untuk memacu

pertumbuhan atau meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak serta meningkatkan efisiensi

produksi (Sinurat et al. 2003). Feedadditif yang umum digunakan oleh peternak saat ini berasal

dari tanaman berkhasiat atau tanaman herbal seperti kunyit. Selain ditambahkan dalam pakan,

feed additif juga dapat ditambahkan pada air minum.Kandungan utama yang terdapat dalam

kunyit adalah kurkumin sebanyak 3% dan minyak atsiri sebanyak 3% (Sejati 2002).Pemanfaatan

kunyit untuk ayam broiler yaitu dapat meningkatkan kerja organ pencernaan, merangsang

keluarnya getah pankreas yang mengandung enzim amilase, lipase, dan protease (Ariyanto et al.

2013).Beberapa penelitian terhadap penambahan kunyit menunjukan bahwa kunyit dapat

meningkatkan performa broiler seperti konsumsi ransum dan pertambahan bobot

badan.Penambahan kunyit melalui air minum taraf 16g / 1liter yang diberikan 3 kali dalam

seminggu mampu memperbaiki performa broiler yang dipelihara selama 28 hari (Akhmad,

2017). Hardiawan et al. (2015) menyatakan bahwa pemberian ransum yang mengandung ekstrak

kunyit 0,04 ml dan 0,06 ml /kg berat ransum pada babi bali berpengaruh nyata terhadap berat

organ hati, sedangkan untuk bobot jantung, paru-paru, ginjal, dan limpa tidak berbeda nyata

dengan pemberian ransum yang tidak mengandung ekstrak kunyit.

Offals dikategorikan menjadi dua bagian yaitu Edible Offals dan Inedible Offals.Edible

Offals adalah semua bagian yang dapat dimakan dari organ-organ yang berasal dari ternak yang

dipotong selain karkas dan lemak yang tidak membahayakan bagi kesehatan.Ditinjau dari segi

Page 9: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Setiawan et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019: 1107 - 1118 Page 1109

ekonomis, edible offals memiliki nilai ekonomis yang lebih rendah dari pada potongan karkas

ternak sehingga harga jual menjadi lebih rendah (Anonymous, 2001).

Berdasarkan latar belakaang tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh pemberian bubuk kunyit melalui air minum terhadap edible offals ayam

broiler.

MATERI DAN METODE

Materi Penelitian

Broiler

Ayam yang digunakan pada penelitian ini adalah broiler strain CP 707 umur 1 minggu

sebanyak 180 ekor tanpa membedakan jenis kelamin dengan berat badan rata-rata 179,33±12,56

g yang diperoleh dari PT. Charoen Phokphand Indonesia, Tbk.

Kandang

Kandang yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang “Close House” yang dibagi

menjadi 15 skat dengan ukuran 1x1 m serta alas kandang dari sekam. Setiap unit kandang

dilengkapi tempat makan, tempat minum yang terbuat dari plastik.

Alat penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah :

a. Timbangan digital yang digunakan untuk menimbang bobot badan ayam yang digunakan

dalam penelitian, dan untuk menimbang variabel-variabel yang diamati pada penelitian.

b. Pisau, talenan, dan nampan yang dipergunakan pada saat proses pemotongan ayam.

c. Kertas, spidol, dan tali untuk penomoran pada sampel broiler yang akan digunakan pada

penelitian.

d. Alat tulis yang digunakan untuk mencatat hasil, dan sebagainya.

Kunyit

Bubuk kunyit yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari toko obat-obatan ternak

yang berada disekitar daerah Jembrana.Komposisi vitamin dalam bubuk kunyit dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

Page 10: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Setiawan et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019: 1107 - 1118 Page 1110

Tabel 1 Komposisi Vitamin Bubuk Kunyit

Setiap kg mengandung

Vitamin A 8.000.000 I.U.

Vitamin D3 1.500.000 I.U.

Vitamin E 30.000 mg

Vitamin B1 750 mg

Vitamin B2 2.500 mg

Vitamin B6 1.200 mg

Vitamin B12 3 mg

Vitamin H2 6 mg

Vitamin K3 1.000 mg

Vitamin C 40.000 mg

Calcium-d-Pantothenate 4.000 mg

Asam Folat 300 mg

Nicotinamide 10.000 mg Sumber: PT. Trouw Nutrition Indonesia MM 2100 Industrial Town, Jl. Selayar blok A 3-2 Cikarang Barat, Bekasi

Indonesia.

Ransum dan air minum

Ransum yang diberikan adalah ransum BR0-S10 diberikan pada umur 0-1 minggu

(prestarter), ransum BR1-S11 pada umur 1-3 minggu (Starter), dan BR2-S12 pada umur 3-6

minggu (masa akhir) yang diproduksi oleh PT. Charoen Phokphand Indonesia, Tbk. Komposisi

kimia pakan dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2 Kandungan Nutrisi Ransum BR0-S10, BR1-S11, dan BR2-S12

Komponen BR0-S10 BR1-S11 BR2-S12

Kadar Air 13.00% 13.00% 13.00%

Protein (%) 22.00-24.00% 21.00-23.00% 20.00-22.00%

Lemak (%) 5.00% 5.00% 5.00%

Serat (%) 4.00% 5.00% 5.00%

Abu (%) 7.00% 7.00% 7.00%

Kalsium (Ca)(%) 0.90% 0.90% 0.90%

Fospor (P)(%) 0.60% 0.60% 0.60%

Aflatoksin 40ppb 50ppb Sumber: Brosur makanan ternak PT. Charoen Phokphand Indonesia.

Air minum yang diberikan adalah air minum yang sudah dicampurkan dengan bubuk

kunyit yang sudah sesuai dengan perlakuan.

Page 11: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Setiawan et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019: 1107 - 1118 Page 1111

Metode Penelitian

Tempat dan lama penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di peternakan ayam pedaging yang bertempat di Desa Candi

Kusuma, Melaya, Jemberana, selama 40 hari dari tanggal 11 Maret sampai 21 April 2019.

Rancangan penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan 3 perlakuan termasuk kontrol. Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan, setiap ulangan

menggunakan 12 ekor ayam sehingga jumlah total ayam yang dipergunakan sebanyak 180 ekor

dengan berat rata-rata 179,33g ± 12,56g. Ketiga perlakuan tersebut yaitu :

P0. Perlakuan tanpa pemberian bubuk kunyit pada air minum.

P1. Perlakuan dengan pemberian bubuk kunyit sebanyak 0,5g /liter air minum.

P2. Perlakuan dengan pemberian bubuk kunyit sebanyak 1g /liter air minum.

Pengacakan ayam

Sebelum penelitian dimulai, untuk mendapatkan berat badan ayam yang homogen, semua

ayam ditimbang untuk mencari berat badan rata-rata dan standar deviasinya.Ayam yang

digunakan adalah yang memiliki kisaran berat badan rata-rata ± standar deviasinya sebanyak 180

ekor.Ayam tersebut kemudian dimasukan ke dalam 15 unit kandang dan masing-masing unit diisi

12 ekor.

Pencampuran bubuk kunyit

Sebelum melakukan pencampuran pada air minum, bubuk kunyit terlebih dahulu

ditimbang sesuai dengan perlakuan, P0 sebagai kontrol, P1 dengan perlakuan bubuk kunyit

dengan perbandingan 0,5g : 1 liter air, dan P2 dengan perlakuan bubuk kunyit dengan

perbandingan 1g : 1 liter air.

Pemberian ransum dan air minum

Ransum diberikan ad libitum, yaitu sesuai dengan kebutuhan ternak dan habisnya ransum

dalam tempat pakan. Penambahan air minum diberikan satu kali sehari setiap pukul 14:00 wita,

dan pemberian feed additive kunyit dalam air minum disesuaikan dengan level perlakuan.

Prosedur pemotongan

Pemotongan dilakukan pada tempat penelitian saat ayam berumur 5 minggu, pada setiap

unit perlakuan seluruh ayam ditimbang untuk mencari bobot rata-rata, dan diambil 1 ekor ayam

yang mempunyai berat badan mendekati berat badan rata-rata. Sebelumnya ayam dipuasakan

Page 12: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Setiawan et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019: 1107 - 1118 Page 1112

selama 12 jam, kemudian pemotongan ayam dilakukan dengan pisau kecil dengan memotongan

Vena jugularis dan Arteri carotis di dasar rahang, tanpa memutuskan trakea. Jika trakea terputus,

ayam akan lebih cepat mati dan pendarahan lebih cepat terhenti, sehingga pengeluaran darah

tidak sempurna. Hal ini menyebabkan proses pembusukan terjadi lebih cepat, rasa daging ayam

kurang enak, dan warna karkas serta persediaan menjadi kemerah-merahan (Murtidjo, 2003).

Setelah Vena jugularis dan Arteri carotis dipotong maka darah ditampung.Bila ayam telah mati

dilanjutkan dengan pencabutan bulu yang terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air hangat dan

setelah itu ayam dicelupkan ke air panas dengan suhu 60oC selama 1-2 menit untuk memudahkan

pencabutan bulu.

Pemisahan bagian-bagian tubuh ayam yaitu pengeluaran saluran pencernaan dan organ

dalam dengan jalan membelah perut, pemotongan kaki dengan cara memotong pertautan (Os

tarsa)ldan (Os tibia), kepala dengan memotong sendi Atlanto occipitalis yaitu pertautan antara

pertautan antara tulang atlas (Os sternum vertebrae cervicalis) dengan tulang tengkorak. Untuk

memisahkan leher dari bagian punggung dilakukan pemotongan pada bagian tulang leher terakhir

(Vertebrae cervicalis) dengan tulang punggung (Vertebrae thoracalis).Setelah dilakukan

pemisahan kepala, kaki, leher, kemudian isi rongga perut dikelurkan dan dilakukan penimbangan

untuk mendapat hasil dari variabel penelitian.

Variabel penelitian

Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu :

a. Persentase kepala

Persentase kepala merupakan bobot kepala dibagi bobot potong dikali 100%.

Persentase kepala = x 100%.

b. Persentase ceker

Persentase ceker merupakan bobot ceker dibagi bobot potong dikali 100%.

Persentase ceker = x 100%.

c. Persentase hati

Persentase hati merupakan bobot hati dibagi bobot potong dikali 100%.

Persentase hati = x 100%.

d. Persentase jantung

Persentase jantung merupakan bobot jantung dibagi bobot potong dikali 100%.

Page 13: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Setiawan et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019: 1107 - 1118 Page 1113

Persentase jantung = x 100%.

e. Persentase rampela

Persentase rampela merupakan bobot rampela dibagi bobot potong dikali 100%.

Persentase rampela = x 100%.

f. Persentase usus halus

Persentase usus halus merupakan bobot usus halus dibagi bobot potong dikali 100%.

Persentase usus halus = x 100%.

Analisis data

Data yang diperoleh dianalisis ragam, apabila diantar perlakuan terdapat perbedaan yang

nyata (P<0,05), maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s (Gomez,K. A. dan A. A

Gomez. 1995).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bubuk kunyit melalui air minum tidak

berpengaruh terhadap edible offals broiler (persentase kepala, ceker, hati, jantung, rampela, dan

usus. (Tabel 3).

Tabel 3. Pengaruh pemberian bubuk kunyit melalui air minum terhadap edible offals broiler.

Variable Perlakuan SEM(2)

P0(1)

P1(1)

P2(1)

Bobot potong (g)(4)

1641a3

1838b 1918

b 38.43

Kepala (%) 6.29a 6.62

a 7.57

a 0.44

Ceker (%) 2.43a 2.66

a 2.64

a 0.07

Hati (%) 2.02a 2.10

a 2.06

a 0.15

Jantung (%) 0.38a 0.39

a 0.42

a 0.01

Rampela (%) 1.85a 2.05

a 2.07

a 0.08

Usus halus (%) 4.33a 4.37

a 4.74

a 0.21

Keterangan :

1) P0: Perlakuan tanpa pemberian bubuk kunyit pada air minum.

P1: Perlakuan dengan pemberian bubuk kunyit sebanyak 0,5g /1 liter air minum.

P2: Perlakuan dengan pemberian bubuk kunyit sebanyak 1g /1 liter air minum.

2) SEM “Standar eror of the treatment means”

3) Nilai dengan hurup yang berbeda pada baris yang sama menunjukan perbedaan yang nyata (P<0,05).

4) Sumber: Widnyana, et al, (2019)

Persentase kepala dan ceker pada broiler memiliki hasil yang tidak berbeda nyata

(P>0,05).Hal ini disebabkan oleh umur ternak yang sama dan kandungan zat-zat gizi dalam

Page 14: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Setiawan et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019: 1107 - 1118 Page 1114

ransum terlebih dahulu dimanfaatkan untuk pembentukan tulang. Pernyataan ini diperkuat oleh

(Irham, 2012 dalam Suartiniyanti et al., 2019) yang melaporkan bahwa kecepatan pertumbuhan

tulang terlepas dari pengaruh pakan, tetapi dipengaruhi oleh umur ternak. Menurut Wahju (2004),

tulang terbentuk pada awal pertumbuhan. Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Forrest et al.

(1979) bahwa pertumbuhan yang paling cepat adalah tulang dan setelah tercapai ukuran

maksimal maka pertumbuhan tulang akan terhenti, tulang terlebih dahulu tumbuh karena

merupakan rangka yang menentukan pembentukan otot. Junior (2002), menyatakan bahwa

kalsium dan fosfor yang seimbang begitu penting dalam pembentukan formasi tulang karena

deposisi kedua mineral ini dalam tulang dapat meningkatkan berat tulang yang masih dalam

proses pertumbuhan. Pada penelitian ini diperoleh persentase kepala broiler pada perlakuan P0,

P1, dan P2 masing-masing sebesar 6,29%, 6,62%, dan 7,57% yang masih dalam kisaran normal,

hal ini sejalan dengan pernyataan Soeparno (1994), bahwa bagian kepala broiler memiliki

persentase 6,5%. Pada persentase ceker diperoleh masing-masing 2,43%, 2,66%, dan 2,64%,

lebih rendah dari hasil penelitian Soeparno (1994) bahwa persentase kaki broiler sebesar 3,3%

maka hasil penelitian yang diperoleh masih dalam kisaran normal.

Rataan persentase hati broiler menunjukan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05), hal ini

menunjukan bahwa berat dan besar hati dapat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya jenis

hewan, besar tubuh, genetika dan pakan yang diberikan.pemberian bubuk kunyit melalui air

minum (0,5g dan 1g/ liter) tidak mempengaruhi kerja hati dan tidak berefek negatif karena hati

mampu melakukan proses detoksifikasinya. Besarnya berat hati disebabkan oleh kerja hati yang

semakin berat pada proses detoksifikasi sehingga kebengkakan hati terjadi (Sturkie, 1976 dalam

Diana et al., 2019). Hati akan mengalami kerusakan apabila terdapat zat toksik yang berlebih

dalam tubuh. Hasil penelitian ini diperoleh persentase hati sebesar 2,02%, 2,10%, dan 2,06%

yang masih dalam kisaran normal sesuai dengan pernyataan (Putnam, 1991 dalam Wiliyanti et

al., 2017) bahwa rata-rata persentase hati broiler yaitu 1,70% – 2,80% dari bobot badan.

Hasil statistik persentase jantung broiler menunjukan hasil tidak berbeda nyata.Persentase

jantung pada perlakuan P1 dan P2 lebih besar dibandingkan dengan perlakuan P0, hal tersebut

diduga karena adanya perbedaan aktivitas ternak. Dalam penelitian ini diperoleh persentase

jantung masing-masing 0,38%, 0,39%, dan 0,42% yang masih dalam kisaran normal sesual denga

pernyataan (Putnam, 1991 dalam Wiliyanti et al., 2017) menyatakan bahwa persentase jantung

unggas sekitar 0,66% - 1,30% dari bobot hidup. Hal ini mencerminkan bahwa pemberian bubuk

Page 15: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Setiawan et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019: 1107 - 1118 Page 1115

kunyitpada level tersebut belum berdampak negatif terhadap kerja jantung. Selain itu tidak

ditemukan kelainan dalam bentuk jantung pada ayam penelitian.Hal ini menunjukkan bahwa

bubuk kunyityang diberikan melalui air minum tidak bersifat toksik atau mengandung zat anti

nutrisi.Menurut Frandson (1992), jantung pada broiler sendiri diketahui sangat peka terhadap

racun dan zat anti nutrisi.Akumulasi racun dan zat anti nutrisi dapat berpengaruh terhadap ukuran

jantung broiler.

Rampela (gizzard) mempunyai fungsi sebagai penggerus, penggiling untuk menghaluskan

makanan dan memperkecil ukuran partikel (Klasing, 1999).Partikel pakan yang masuk kedalam

pencernaan segera digiling menjadi pertikel kecil yang mampu melalui usus. Material usus halus

akan masuk ke rampela kemudian akan keluar lagi dalam beberapa menit, sedangakan material

kasar akan tinggal di rampela untuk beberapa jam (Suprijatna et al., 2005). Persentase rampela

yang diperoleh pada perlakuan P0, P1, dan P2 masing-masing adalah 1,85%, 2,05%, dan 2,07%

dari berat hidup. Hasil persentase rampela lebih kecil dari penelitian Sumirat (2002) yang

berkisar antara 4,29% - 5,68%, dan (Wiliyanti et al., 2017) yang berkisar antara 3,32%, 4,48%,

dan 3,59% dari berat badan. Hal ini menunjukan bahwa efektifnya peran bubuk kunyit yang

diberikan melalui air minum dapat meringankan beban pencernaan mekanik yang dilakukan oleh

rampela.

Usus halus berfungsi sebagai digesti, absorpsi, penyerapan zat makanan yang larut dalam

garam organik. Usus halus dibagi menjadi tiga bagian yaitu : duodenum, jejenum, dan ileum.

Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase usus halus pada perlakuan P0, P1, dan P2 masing-

masing yaitu 4,33%, 4,37%, dan 4,74%. Hasil persentase usus halus lebih besar dari penelitian

(Parwata et al., 2015) yang berkisar antara 4,18%, dan 3,81%, namun masih dalam kisaran

normal. Hal ini disebabkan oleh salah satu manfaat dari kunyit adalah efek kholeretik yang

ditimbulkan, sehingga menyebabkan gerak peristaltic saluran pencernaan semakin lambat,

akibatnya digesta berada lebih lama didalam usus.Kondisi ini mengakibatkan pencernaan dan

penyerapan zat-zat makanan dalam saluran pencernaan meningkat (Ramaprasad dan Sirsi, 1985

dalam Martini 1998). (Amllurah, 2004 dalam Dewi et al., 2019) menyatakan bahwa perubahan

panjang, tebal, dan berat berbagai bagian saluran pencernaan dapat terjadi selama proses

perkembangan yang dipengaruhi oleh jenis ransum yang diberikan.

Page 16: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Setiawan et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019: 1107 - 1118 Page 1116

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak 0,5 -

1 g/1 liter melalui air minum tidak berpengaruh terhadap edible offals broiler (persentase kepala,

ceker, hati, jantung, rampela, dan usus halus).

Saran

Dari hasil penelitian, dapat disarankan untuk peternak ayam pedaging dapat

memanfaatkan bubuk kunyit sebagai additif pada level 1g melalui air minum dapat menjaga

kesehatan ternak, dan memberikan pertumbuhan yang baik sehingga meningkatkan berat badan

pada broiler.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan banayak terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr.

dr. A. A. Raka Sudewi, Sp. S (K) dan Dekan Fakultas Peternakan Universitas Udayana Bapak Dr.

Ir. I Nyoman Tirta Ariana, MS atas pelayanan administrasi dan fasilitas yang diberikan kepada

penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Peternakan Universitas Udayanan.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, S. 2017. Performa Ayam Broiler yang Diberi Air Minum dengan Penambahan Kunyit

(Curcuma domestica Vahl.). Fapet IPB. Bogor.

Amrullah, I. K. 2003. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunungbudi, Bogor.

Anonymous. 2001. Food Balance Sheets. FAO, Rome. Itali.

Ariyanto AN, Iriyanti N, Mufti M. 2013.Pemanfaatan tepung kunyit (Curcuma domestica Val)

dan sambiloto (Andrographis paniculata Nees) dalam pakan terhadap konsumsi pakan dan

pertumbuhan bobot badan broiler.Jurnal Ilmiah Peternakan 1(2): 471-478.

Dewi, N. M. A.W., N. W. Siti, dan N. M. S. Sukmawati. 2019. Pengaruh Pemberian Probiotik

Effective Microorganism-4 Melalui Air Minum terhadap Berat Organ Dalam Itik Bali Jantan.

Peternakan Tropika Voll. 7 No. 2 Tahun 2019: 544-558.

Diana, I. P. R. S., M. Wiraparta dan G. A. M. K. Dewi. 2019. Pengaruh Pemberian Tepung Kulit

Buah Naga Terfermentasi pada Ransum terhadap Organ Dalam Ayam Petelur (Lohmann

Brown) Umur 21 Minggu. Peternakan Tropika Voll. 7 No. 2 Tahun 2019 : 633 -649

Forrest, J.C., E. D. Abrele, H. B. Hedrick, M. D. Judge dan R. A. Merkel. 1979. Principle of

Meat Science. 2nd Ed. W. H. Freeman & Company. San Fransisco.

Page 17: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Setiawan et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019: 1107 - 1118 Page 1117

Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak.Edisi ke-4.Terjemahan. Gadjah Mada.

University Press.Yogyakarta.

Gomez, K. A. and A.A Gomez 1995.Prosedur Statistik untuk Pertanian. Edisi Kedua. Terjemahan

oleh Endang Sjamsudin dan Justika S Baharsjah.Penerbit Universitas Indonesia.

Hardiawan. N. D., I G. Mahardika dan I P. A. Astawa. 2015. Pengaruh pemberian ekstrak kunyit

(curcuminoid) dalam ransum terhadap organ dalam babi bali. Peternakan Tropika Vol.3 No.3

Th.2015: 492-500.

Junior, P.J.M. 2002. Hormonios e regalacao do tecido osseo. In: Macari, M., Furian, R.L.,

Gonzales, E.(Eds), Fisiologia aviaria aplicada a frangos de corte. FUNEP/UNESP,

Jaboticabal. : 260 – 273.

Kartasudjana, R dan Suprijatna, E. (2006).Manajemen Ternak Unggas. Jakarta : Penebar

Surabaya.

Klasing, K. C. 1999. Comparative Avian Nutrition. CABI Publishing, Wallingford, U. K.

Martini, S. 1998. Pengaruh Pemberian Ransum yang Mengandung berbagai jenis Curcuma dan

Berbagai Kombinasinya sebagai Pakan Additive terhadap Produksi Karkas serta Komposisi

Asam Lemak Karkas pada Kelinci Peranakan New Zealand White. Disertasi UNPAD,

Bandung.

Murtidjo, B. A. 2003. Pemotongan dan Penanganan Dging Ayam. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Parwata.I W. A., I N. T. Ariana., A. A. Oka.Edible Offals Ayam Broiler yang Diberi Tambahan

Probiotik Starbio Pada Ransum. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 3 Th. 2015: 561-573.

Putnam, P. A. 1991. Handbook of Animal Science.Academic Press. San Diego.

Ressang A.A. 1984. Patologi Khusus Veteriner. N.V. Percetakan Bali. Denpasar.

Sejati NIP. 2002. Formulasi, karakterisasi kimia dan uji aktivitas anti oksidan produk minuman

tradisional berbasis kunyit (Curcuma domestica Val.) dan asam jawa (Tamarindus

indicaLinn.). Fapet IPB. Bogor.

Sinurat AP, Purwadaria T, Togatorop MH, Pasaribu T. 2003. Pemanfaatan bioaktif tanaman

sebagai “feed additive”pada ternak unggas: pengaruhpemberian gel lidah buaya atau

ekstraknya dalam ransum terhadap penampilan ayam.JITV.8(3): 139-145.

Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging Cetakan ke-2. Gadjah Mada University

Press.Yogyakarta.

Sturkie, P.D. 1976. Avian Physiology.3th Edition.Spinger-Verlag. New York.

Suartiniyanti. N. L. A., G. A. M. K. Dewi, dan M. Dewantari. 2019. Pengaruh Penggunaan Kulit

Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Terfermentasi Dalam Ransum Terhadap External

Offal Broiler Peternakan Tropika Voll. 7 No. 2 Tahun 2019 : 392-402.

Page 18: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 6. 27. · persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak

Setiawan et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019: 1107 - 1118 Page 1118

Sumirat, A. 2002.Persentase bobot saluran pencernaan dan organ dalam itik local (anas

platyrhyncos) jantan yang diberi berbagai taraf kayambang (salviniamolesta) dalam

ransumnya.Skripsi Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suprijatna. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan ke-6. Gadjah Mada University Press, Yogjakarta.

Wiliyanti, N. K., N.W. Siti, dan N. M. Witariadi. 2017. Pengaruh Penambahan Daun Pepaya

Terfermentasi Terhadap Organ Dalam Itik Bali. Peternakan Tropika Voll. 5 No. 1 Tahun

2017 : 131-145