dysphagia blok 9

31
Dysphagia oleh: Rachel Noviana Tommy 102011261 E5 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2012 Abstrak Pada umumnya semua makanan yang kita makan sehari-hari akan melawati perubahan bentuk dari yang tidak sederhana menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung. Dan, proses pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Berarti, proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Proses pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat- zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan

Upload: meldagunawan

Post on 05-Sep-2015

256 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

yg

TRANSCRIPT

Dysphagiaoleh:

Rachel Noviana Tommy

102011261

E5

[email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

2012

AbstrakPada umumnya semua makanan yang kita makan sehari-hari akan melawati perubahan bentuk dari yang tidak sederhana menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung. Dan, proses pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Berarti, proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Proses pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.Kata Kunci : enzimatis, mekanik, mamalia, enzim, esofagus.Pendahuluan

Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan (bahasa Inggris:gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.1 Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.1 Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.1Isi MakalahSkenario 5 :

Seorang laki-laki usia 80 tahun yang menderita tekanan darah tinggi datang ke RS dengan keluhan tiba-tiba pusing dan sukar berjalan. Pada pemeriksaan ternyata ia menderita stroke dengan dysphagia, sehingga dianjurkan untuk memakai sonde lambung.

2.1 Istilah yang Tidak Diketahui :1. Dysphagia: kesulitan dalam menelan ( Dorlands Medical Dictionary for Health Consumers. 2007)

2. Stroke

: sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif cepat, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak dannontraumatik. ( Dorlands Medical Dictionary for Health Consumers. 2007)3. Sonde Lambung : 2.2 Rumusan Masalah :

1. Seorang laki-laki berusia 80 tahun menderita stroke dengan dysphagia, sehingga dianjurkan untuk memakai sonde lambung.

2.3 Analisis Masalah :

2.3.1 Struktur Anatomi pada Sistem PencernaanSaluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.1Mulut (kavum oris) merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut atau kavum oris merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus, caninus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, premolar), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.1 Palatum durum adalah suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossismaxillae dan processus horizontalis ossis palatini. Tulang-tulang ini dilapisi olehselaput lendir di sisi superior dan inferior.

Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat bagibeberapa otot.

Pendarahan : cabang-cabang a. maxilaris yakni a. palatina descendens, aa. Palatinamayor (palatum durum), dan aa. Palatinae minores (palatum molle). Persarafan : plexus pharyngeus (N. IX +N. X), kecuali M. Tensor veli palatini oleh n.Tensoris veli palatini cabang n. Trigeminus V3.1 Diaphragma oris.Dasar mulut dibentuk oleh 3 otot yakni M.Digastricus venter anterior,M. Mylohyoideus, dan M. Geniohyoideus. Fungsinya untuk membuka mulut.

Isthmus faucium adalah hubungan antara rongga mulut dan ororpharynx. Batas-batasnya yakni : tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus, dan dorsum linguae.

Lidah (lingua) mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada dasar mulut. Pendarahan: nadi: a. lingualisbalik : v.Dorsalis linguale,Vv. Profunda linguae,V. Sublingualis.

Persarafan: sensibel : N. LingualisV3, N. IX, N. XPengecap : N. LingualisV3(chorda typani N.VII), N. X.1Tenggorokan (Pharynx), merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Didalam lengkung pharynx terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.1 Tekak terdiri dari,

Nasopharynx (superior), bagian yang sangat tinggi dengan hidung.

Oropharynx (media), bagian yang sama tinggi dengan mulut.

Laringopharynx (inferior), bagian yang sama tinggi dengan laring.

Bagian superior disebut nasopharynx, pada nasopharynx bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut oropharynx, bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laringopharynx yang menghubungkan oropharynx dengan larynx.1Kerongkongan (Esofagus), adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Sering juga disebut esofagus (dari bahasa Yunani: i, oeso membawa, dan , phagus memakan). Esofagus bertemu dengan Pharynx pada ruas ke-6 tulang belakang.1Lambung (Gaster), merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti guci. Terdiri dari 3 bagian yaitu fundus, korpus, dan pylorus (antrum, canalis pylorica, sfingter pylorica). Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.2Usus halus atau intestinum adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), jejenum, dan ileum.2 Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. Ph usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.2 Jejenum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus.2 Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.2Duodenum dipendarahi oleh a.gastroduodenalis, a.pancreaticoduodenalis superior dan a. pancreaticoduodenalis inferior. Pembuluh baliknya adalah v.pancreaticoduodenalis superior dan inferior yang akan bermuara ke vena porta. Yeyunum dan ileum mendapat pendarahan dari aa.jejunales et ilei yang mempunyai pembuluh balik yang sama dan bermuara ke vena porta.2Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.2 Usus besar terdiri dari :

* Kolon asendens (kanan)* Kolon transversum

* Kolon desendens (kiri)

* Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, buta) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.2Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen). Penggantung organ apendix ini adalah mesenteriolum. Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum. Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.2Rektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).22.3.2 Struktur Histologi pada Sistem Pencernaan

Mulut merupakan epitel berlapis gepeng tanpa tanduk. Sel-sel superfisialnya berinti dan mempunyai granula-granula keratin di bagian dalamnya. Dalam rongga mulut terdapat kelenjar-kelenjar mucus, berfungsi untuk menghasilkan mucus sebagai pembasah dan pelicin makanan. Atap mulut terdiri dari palatum keras dan lunak, diliputi oleh epitel berlapis gepeng. Palatum keras adalah membran mukosa yang melekat pada jaringan tulang, sedangkan palatum lunak mempunyai pusat otot rangka dan banyak kelenjar mukosa pada lapisan submukosanya.3Lidah merupakan massa jaringan pengikat dsan otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot. Pada bagian bawah lidah membran mukosanya halus. Permukaan atas lidah mengandung banyak tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina propia (yang disebut papilla).3 Terdapat empat jenis papilla: Filiformis terdapat di bagian posterior membentuk penonjolan konis, sangat banyak diseluruh permukaan lidah, epitel tidak mengandung taaste bud, epitel berambut.3 Fungiformis di bagian anterior dan diantara filiformis, menyerupai jamur karena menpunyai tangkai sempit dan permukaan yang halus, bagian atas melebar, mengandung taste bud, tersebar di permukaan atas, epitel berlapis pipih tak menanduk.3 Foliatel pada pangkal lidah bvagian lateral, terdapat beberapa tonjolan-tonjolan padat bentuk sirkumvalata, banyak taste bud.3 Circumfalate mempunyai papillae yang sangat besar dengan permukaannya yang pipih meluas di atas papillae lain, susunan seperti parit, tersebar di daerah V bagian posterior lidah banyak kelenjar mukosa dan serosin banyak putting kecap yang terdapat di sepanjang sisi papilla.3Gigi, tersusun dalam 2 lengkung, terletak pada maxilla dan mandibula, masing-masing gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas ginggiva (atau gum) yaitu mahkota dan di bawah ginggiva yaitu akar (mempertahankan gigi dalam lekuk tulang atau alveolus). Tempat peralihan mahkota ke akar sampai leher. Tiap gigi mempunyai rongga sentral, rongga pulpa. Terdiri dari bagian nonmineral: pulpa, dan 3 bagian bermineral: email, dentin, sementum.3 Dentin merupakan jaringan kalsifikasi yang mirip tulang, tetapi lebih keras karena mengandung banyak garam-garam kalsium. Dentin terutama terdiri atas serabut-serabut kolagen, glikosaminoglikans, dan garam-garam kalsium (80%) berat kering dalam bentuk kristal-kristal hidroksiapatit. Dentin peka terhadap banyak rangsngan seperti panas, dingin, asam, trauma dan memberi respon terhadap semua rangsang sakit. Matriks organiknya disintesis oleh sel-sel odontoblas.3 Email merupakan struktur paling keras dari tubuh dan banyak mengandung kalsium. Terdiri atas 97% garam-garam kalsium dan 3% zat organic. Berasal dari epitel ectoderm, sedangkan struktur lain gigi berasal dari mesoderm. Matriks amail disekresi oleh sel-sel (ameloblas). Email terdiri atas struktur batang yang berbentuk prisma atau toraks heksagonal, prisma email yang berikatan satu sama lain dengan zat interprismatis.3 Pulpa gigi terdiri dari jaringan pnyambung jarang. Unsur-unsur utamanyaadalah serabut-serabut kolagen halus yang tersusun asimetris dan substansia dasar yang mengandung glikosaminoglikans. Pulpa merupakan jaringan yang sangat banyak mengandung persyarafan dan pembuluh darah, serta banyak terhadap fibroblas.3Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya + 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam keluar: lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot melingkar sirkuler, dan lapisan otot memanjang longitudinal. Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung.3Gaster merupakan organ pencernaan yang terbagi menjadi empat bagian, yaitu cardia, fundus, corpus, dan pylorus. Pada lapisan mukosa lambung terdapat epitel selapis torak, kelenjar lambung dan tunika muskularis mukosa, pada lapisan submukosa terdapat jaringan ikat padat, pembuluh darah besar dan jaringan plexux meissner; pada lapisan muskularis terdapat lapisan otot sirkuler, plexux aurbach dan lapisan otot longitudinal. Dan pada lapisan serosa merupakan jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan limfe.3Usus halus epitelnya terdiri dari selapis toraks dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya terdapat brush border/mikrovili yang berfungsi untuk memperluas permukaan absorptif dan juga mengandung sel-sel pencernaan. Semakin ke distal, sel goblet semakin banyak. Terdapat vili intestinalis.Sepanjang mukosa terdapat glandula intestinalis (cryptus Lieberkuhn), tubulosa simpleks, yang bermuara diantar vili intestinalis.Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, dibagian apikalnya mengandung granula eosinofilia. Sel-sel crytus berfungsi menggantikan sel-selepitel permukaan yang rusak.3 Dibagi dalam 3 daerah yakni: 1. Duodenum, terdapat kelenjar Bruner, mukus, dan kompleks tubulosa bercabang. Bentuk vili intestinalis berbentuk lebar.32. Jejunum, tidak terdapat kelejar Bruner ataupun agmina peyeri. Plica sirkularis Kerckringi tinggi-tinggi. Vili intestinalis berbentuk budar seperti lidah.33. Illeum, terdapat agregat limfonodus atau agmina peyeri/ Plaque Peyeri di lamina propria meluas ketunica submukosa.Vili instetinalisnya berbentuk jari-jari.3Usus Besar, tunica mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinalis. Sel goblet banyak dintara sel epitel. Memiliki Cryptus Lieberkuhn dan limfonodus solitorius. Sel paneth dan sel argentafin sedikit sekali. Tunica muscularis longitudinal membentuk3 pita longitudinal yang disebut taenia coli appendix merupakan evaginasi dari usus besar. Lumennya sempit, sering berisis debris. Memiliki banyakfolikel limphoid di sub mukosa. Tidak ada taenia coli. Strukturnya menyerupai usus besar.3Rektum, mukosa mempunyai lipatan longitudinal rectal collum (Anal column, Column of Morgagni). Epitelnya selapis torak. Terdapat cryptus. Pertemuan anatar rektum dan anus disebut Linea Pectinata.3Anus, tunica submukosa mengandung banyak pembuluh darah, saraf, dan badan vater Pacini. Pembuluh-pembuluh vena membentuk plexus hemmoroid. Tunica Muskularis Mukosa/ lapisan longitudinal membentuk musculis dilator ani internus.Tunica musckularis sirkular menebal pada ujungnya membentuk musculus Sphincter ani internus. Di luar lapisan otot ini terdapat jaringan otot lurik Musculus Sphincter ani externus. Epitelnya berlapis gepeng dengan lapisan tanduk,memiliki folike rambut, dan kelenjar sebasea.32.3.3 Fungsi dari Organ Sistem PencernaanMulut (cavum oris) dan faring. Mulut merupakan alat (organ) pencernaan pertama, di dalamnya terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Macam gigi adalah gigi seri, gigi taring dan gigi geraham. Fungsi gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk merobek, gigi geraham untuk mengunyah makanan. Susunan gigi secara umum dari luar ke dalam meliputi lapisan email (sebagai pelindung lapisan gigi). Lidah di dalam mulut berfungsi untuk mengecap rasa makanan, memindahkan makanan pada saat dikunyah dan membantu menelan makanan. Kuncup pengecap di lidah disebut papilla. Daerah lidah yang peka terhadap rasa manis terletak di bagian ujung lidah, peka asam dan asin di pinggir lidah serta yang peka terhadap rasa pahit terletak di pangkal lidah. Saliva atau air ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah, berfungsi untuk melunakkan makanan serta membantu dalam menelan makanan. Saliva mengandung enzim ptialin. Makanan dari rongga mulut menuju ke kerongkongan melalui faring. Faring berupa saluran memanjang di belakang rongga mulut. Pada pangkal faring terdapat epiglotis, untuk menutup saluran pernapasan pada saat menelan makanan.4Kerongkongan (esophagus). Kerongkongan berupa saluran panjang yang terdapat di dalam leher, berfungsi untuk memasukkan makanan dari mulut menuju lambung. Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.4Lambung (ventriculus). Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung.4 Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :

Senyawa KimiaFungsi

Asam HClMengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus

LipaseMemecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit

ReninMengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.

MukusMelindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.4Usus halus (intestinum). Usus halus terdapat 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (yeyenum) dan usus penyerap (ileum). Duodenum memiliki panjang sekitar dua belas jari, terdapat muara dari dua saluran : saluran dari kelenjar pankreas dan saluran dari kantung empedu. Di dalam duodenum makanan dicerna dengan bantuan enzim pencernaan menjadi molekul yang lebih sederhana. Pada duodenum sudah terjadi penyerapan (absorbsi) asam amino yang berlangsung cepat. Selanjutnya makanan melewati yeyenum (sekitar 7 meter) menuju ileum. Di dalam ileum terjadi penyerapan sari makanan hasil pencernaan. Dinding dalam dari ileum berlipat-lipat yang disebut dengan jonjot (villi). Villi berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan sari makanan. Sari makanan yang larut dalam air (seperti glukosa, asam amino, vitamin B dan C) diserap oleh darah dalam pembuluh kapiler kemudian diedarkan ke seluruh sel yang membutuhkan. Molekul glukosa diserap secara difusi dengan kecepatan maksimum 120 gram tiap jam. Sedangkan sari makanan yang larut dalam lemak (seperti asam lemak, gliserol, vitamin A, D dan E ) diserap dan diangkut oleh cairan getah bening (limfe) di dalam pembuluh kill. Sisa makanan yang tidak dapat dicerna seperti zat serat (sellulosa) dan bahan yang telah diserap sarinya menuju ke usus besar. Makanan berada di dalam usus kira-kira 12 sampai 24 jam.4 Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :Senyawa KimiaFungsi

DisakaridaseMenguraikan disakarida menjadi monosakarida

ErepsinogenErepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.

Hormon SekretinMerangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus

Hormon CCK (Kolesistokinin)Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :

Senyawa KimiaFungsi

BikarbonatMenetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung

EnterokinaseMengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.

AmilaseMengubah amilum menjadi disakarida

LipaseMencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol

TripsinogenTripsin yang belum aktif.

KimotripsinMengubah peptone menjadi asam amino

NukleaseMenguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat

Hormon InsulinMenurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal

Hormon GlukagonMenaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

Usus besar (colon). Pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu dan umbai cacing (appendiks). Belum diketahui fungsi utama appendiks. Usus besar memiliki ukuran yang lebih pendek dari pada usus halus, tetapi memiliki diameter lebih lebar sampai 3X usus halus (mencapai 7 cm). Pada usus besar terjadi penyerapan garam-garam mineral dari sisa makanan serta penyerapan air (reabsorbsi) dalam jumlah tertentu. Apabila sisa makanan kekurangan air, maka air dilepaskan kembali. Di alam usus besar terdapat banyak mikroorganisme yang membantu membusukkan sisa makanan, seperti Escherichia coli. Sisa makanan yang telah busuk ini disebut faeces. Colon terdiri dari colon ascendens (naik), colon transcendens (mendatar) dan colon menurun.6 Fungsi kolon adalah :

a. Menyerap air selama proses pencernaan.

b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.

c. Membentuk massa feses

d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon kedalam darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.6 3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:

1. Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah

2. Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah

3. Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin danglukagon).4Hati. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Darah diolah dalam 2 cara: 1. Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang,2. Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakanoleh tubuh.42.3.4 Kelenjar-kelenjar yang Berperan dalam Sistem PencernaanPencernaan makanan di dalam saluran pencernaan dibantu dengan enzim. Enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Macam kelenjar pencernaan pada manusia diantaranya : kelenjar ludah (parotis), kelenjar lambung, kelenjar pankreas dan hati.41. Kelenjar ludah (parotis)Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah sebelah kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis yang membayangkan makanan tertentu serta refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam mulut. Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase ludah.42. Kelenjar lambung

Lambung memiliki kelenjar yang menghasilkan enzim pepsin, enzim renin dan asam khlorida (HCl). Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung. Sekresi atau pengeluaran asam lambung dipengaruhi oleh refleks jika ada makanan yang masuk ke dalam lambung, serta dipengaruhi oleh hormon gastrin yang dikeluarkan oleh dinding lambung. Produksi asam lambung yang berlebih dapat membuat radang pada dinding lambung.43. Kantong empedu Kantong empedu menempel di hati, sebagai tempat menampung cairan empedu. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang tua atau rusak oleh hati. Cairan empedu dialirkan ke dalam duodenum. Pengeluaran cairan empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin. Hormon ini dihasilkan oleh duodenum.44. Kelenjar pankreas

Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu:enzim amilase, enzim tripsinogen, enzim lipase dan NaHCO3. Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin. Hormon sekretin dihasilkan oleh duodenum pada saat makanan masuk duodenum (usus dua belas jari).45. Kelenjar di usus halus

Kelenjar pada usus halus menghasilkan enzim enterokinase, enzim erepsin (peptidase), enzim maltase, enzim sukrase, enzim laktase dan enzim nuklease serta lipase. Pengeluaran enzim-enzim ini dipengaruhi oleh hormon enterokrinin yang dihasilkan oleh duodenum.42.3.5 Mekanisme Pencernaan

Motilitas, mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan. Seperti otot polos vaskuler, otot polos di dinding saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut tonus. Tonus penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap serta untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami distensi( peregangan). Terhadap aktivitas tonik yang terus menerus tersebut, terjadi dua jenis dasar motilitas pencernaan: gerakan propulsive (mendorong) dan gerakan mencampur. Gerakan propulsive memajukan isi saluran pencernaan kea rah depan dengan kecepatan yang berbeda-beda, dengan laju propulsi bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap region saluran pencernaan.5

Sekresi sejumlah getah pencernaan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin yang terletak di sepanjang rute, masing-masing dengan produk sekretotik spesifiknya sendiri. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organic spesifik yang penting dalam proses pencernaan, seperti enzim, garam empedu, atau mucus. Sel-sel sekretorik mengekstrasi dari plasma sejumlah besar air dan bahan-bahan mentah yang penting untuk menghasilkan produk sekretorik mereka. Sekresi semua getah penernaan memerlukan energy, baik untuk transportasi aktif sebagai bahan mentah ke dalam sel, sebagian berdifusi secara pasif maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh reticulum endoplasma.5Pencernaan mengacu kepada proses penguraian makanan dari yang srukturnya kompleks diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam system pencernaan. Manusia mengkonsumsi tiga kategori biokimiawi makanan kaya energy: karbohidrat, protein dan lemak. Molekul-molekul besar tersebut tidak bisa menembus membrane plasma utuh untuk diserap ke dalam darah atau limfe. Bentuk karbohidrat yang paling sederhana adalah gula sederhana atau monosakarida misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa, yang dalam keadaan normal jumlahnya sangat sedikit terkandung dalam makanan. Sebagian besar karbohidrat yang dikonsumsi dari makanan dalam bentuk polisakarida. Tepung kanji yang berasal dari makanan nabati paling banyak mengandung polisakarida, sedangkan daging mengandung glikogen yang merupakan bentuk simpanan glukosa dalam daging. Selulosa, yang merupakan polisakarida pada dinding tumbuhan tidak dapat dicerna oleh getah pencernaan yang dihasilkan oleh manusia, sehingga menjadi serat yang tidak tercerna dalam makanan manusia. Selain itu, ada juga dalam bentuk disakarida seperti sukrosa yang banyak terdapat dalam gula dan laktosa yang didapat dalam susu.5Penyerapan merupakan proses penyelesaian dari pencernaan dan penyerapan sebagian besar terjadi di usus halus. Melelui proses penyerapan (absorpsi), satuan-satuan kecil yang dapat diserap dihasilkan dari proses pencernaan tersebut, bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe.52.3.6 Proses Menelan

Proses menelan merupakan suatu proses yang kompleks, yang memerlukan setiap organ yang berperan harus bekerja secara terintegrasi dan berkesinambungan. Dalam proses menelan ini diperlukan kerjasama yang baik dari6 syaraf cranial,4 syaraf servikaldan lebih dari30 pasang otot menelan. Pada proses menelan terjadi pemindahan bolus makanan dari rongga mulut ke dalam lambung. Secara klinis terjadinya gangguan pada deglutasi disebutdisfagiayaitu terjadi kegagalan memindahkan bolus makanan dari rongga mulut sampai ke lambung. Proses menelan dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase oral, fase faringeal dan fase esophageal.6FASE ORALPada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus makanan yang dilaksanakan oleh gigi geligi, lidah, palatum mole, otot-otot pipi dan saliva untuk menggiling dan membentuk bolus dengan konsistensi dan ukuran yang siap untuk ditelan. Proses ini berlangsung secara di sadari.6Pada fase oral ini perpindahan bolus dari ronggal mulut ke faring segera terjadi, setelah otot-otot bibir dan pipi berkontraksi meletekkan bolus diatas lidah. Otot intrinsik lidah berkontraksi menyebabkan lidah terangkat mulai dari bagian anterior ke posterior. Bagian anterior lidah menekan palatum durum sehingga bolus terdorong ke faring.6Bolus menyentuh bagian arkus faring anterior, uvula dan dinding posterior faring sehingga menimbulkanrefleks faring. Arkus faring terangkat ke atas akibat kontraksi m. palato faringeus (n. IX, n.X dan n.XII). Jadi pada fase oral ini secara garis besar bekerja saraf karanial n.V2 dan nV.3 sebagai serabut afferen (sensorik) dan n.V, nVII, n.IX, n.X, n.XI, n.XII sebagai serabut efferen (motorik).6

FASE FARINGEALFase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior (arkus palatoglosus) danrefleks menelansegera timbul.6 Pada fase faringeal ini terjadi :

1. m. Tensor veli palatini (n.V) dan m. Levator veli palatini (n.IX, n.X dan n.XI) berkontraksi menyebabkan palatum mole terangkat, kemudianuvula tertarik keatasdan ke posterior sehingga menutup daerah nasofaring.

2. m.genioglosus (n.XII, servikal 1), m ariepiglotika (n.IX,nX) m.krikoaritenoid lateralis (n.IX,n.X) berkontraksi menyebabkanaduksi pita suarasehingga laring tertutup.

3. Laring dan tulang hioid terangkat keatas ke arah dasar lidah karena kontraksi m.stilohioid, (n.VII), m. Geniohioid, m.tirohioid (n.XII dan n.servikal I).

4. Kontraksi m.konstriktor faring superior (n.IX, n.X, n.XI), m. Konstriktor faring inermedius (n.IX, n.X, n.XI) dan m.konstriktor faring inferior (n.X, n.XI) menyebabkanfaring tertekan kebawahyang diikuti oleh relaksasi m. Kriko faring (n.X)

5. Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esofagus dan dorongan otot-otot faring ke inferior menyebabkanbolus makanan turunke bawah dan masuk ke dalam servikal esofagus. Proses ini hanya berlangsung sekitar satu detik untuk menelan cairan dan lebih lama bila menelan makanan padat.6

Pada fase faringeal ini saraf yang bekerja saraf karanial n.V.2, n.V.3 dan n.X sebagai serabut afferen dan n.V, n.VII, n.IX, n.X, n.XI dan n.XII sebagai serabut efferen.6

Bolus dengan viskositas yang tinggi akan memperlambat fase faringeal, meningkatkan waktu gelombang peristaltik dan memperpanjang waktu pembukaan sfingter esofagus bagian atas. Bertambahnya volume bolus menyebabkan lebih cepatnya waktu pergerakan pangkal lidah, pergerakan palatum mole dan pergerakan laring serta pembukaan sfingter esofagus bagian atas. WaktuPharyngeal transitjuga bertambah sesuai dengan umur. Kecepatan gelombang peristaltik faring rata-rata 12 cm/detik. Mc.Connel dalam penelitiannya melihat adanya 2 sistem pompa yang bekerja yaitu :

1. Oropharyngeal propulsion pomp (OOP)adalah tekanan yang ditimbulkan tenaga lidah 2/3 depan yang mendorong bolus ke orofaring yang disertai tenaga kontraksi dari m.konstriktor faring.

2. Hypopharyngeal suction pomp (HSP)adalah merupakan tekanan negatif akibat terangkatnya laring ke atas menjauhi dinding posterior faring, sehingga bolus terisap ke arah sfingter esofagus bagian atas. Sfingter esofagus bagian atas dibentuk oleh m.konstriktor faring inferior, m.krikofaring dan serabut otot longitudinal esofagus bagian superior.6FASE ESOFAGEALPada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari. Bolus makanan turun lebih lambat dari fase faringeal yaitu 3-4 cm/ detik.6 Fase ini terdiri dari beberapa tahapan :

1.dimulai dengan terjadinya relaksasi m.kriko faring.Gelombang peristaltik primerterjadi akibat kontraksi otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus bagian proksimal. Gelombang peristaltik pertama ini akan diikuti olehgelombang peristaltik keduayang merupakan respons akibat regangan dinding esofagus.

2.Gerakanperistaltik tengah esofagusdipengaruhi oleh serabut saraf pleksus mienterikus yang terletak diantara otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus dan gelombang ini bergerak seterusnya secara teratur menuju ke distal esofagus.

Cairan biasanya turun akibat gaya berat dan makanan padat turun karena gerak peristaltik dan berlangsung selama 8-20 detik.Esophagal transit timebertambah pada lansia akibat dari berkurangnya tonus otot-otot rongga mulut untuk merangsang gelombang peristaltik primer.6

PERANAN SISTEM SARAF DALAM PROSES MENELANProses menelan diatur oleh sistem saraf yang dibagi dalam 3 tahap :

1. Tahap afferen/sensoris dimana begitu ada makanan masuk ke dalam orofaring langsung akan berespons dan menyampaikan perintah.

2. Perintah diterima oleh pusat penelanan di Medula oblongata/batang otak (kedua sisi) pada trunkus solitarius di bag. Dorsal (berfungsi utuk mengatur fungsi motorik proses menelan) dan nukleus ambigius yg berfungsi mengatur distribusi impuls motorik ke motor neuron otot yg berhubungan dgn proses menelan.

3. Tahap efferen/motorik yang menjalankan perintah.6Penutup

3.1 Hipotesis:

Seorang laki-laki 80 tahun mengalami stroke sehingga mengalami dysphagia, sehingga dianjurkan memakai sonde lambung.3.2 Sasaran Pembelajaran:

Memahami struktur makroskopis, mikroskopis, serta mekanisme dan fungsi pada sistem pencernaan.

3.3 Kesimpulan:

Setiap manusia memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sari makanan dapat diangkut oleh darah dalam bentuk molekul-molekul yang kecil dan sederhana. Oleh karenanya, makanan yang dimakan dihancurkan terlebih dahulu sebelum diangkut. Proses ini disebut proses pencernaan. Pencernaan dilakukan oleh sistem pencernaan. Sistem pencernaan meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat yang dilalui makanan seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Saluran pencernaan berfungsi memecahkan makanan yang besar menjadi berukuran lebih kecil dan halus. Kerja saluran pencernaan dibantu dengan adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.Daftar Pustaka

1. Karmana O. Anatomi fisiologi. Jakarta: Grafindo Media Pratama; 2006. hal:237-50

2. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008. hal:301-14

3. Tambayong J. Buku ajar histologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2004. hal:657-69

4. Asih Y. Anatomi fisiologi tubuh manusia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2007. hal:203-11

5. Tate SS. Anatomi dan fisiologi edisi internasional. New York: Candice Fuhran; 2004. hal:145-526. Lucente FE, Ilmu THT esensial edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG; 2004. hal:341-5