draft jambi akhir bab 1
TRANSCRIPT
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 1/14
Bab ini akan menjabarkan latar belakang; maksud, tujuandan sasaran pekerjaan; ruang lingkup; pendekatan danmetodologi Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP) serta sistematikapenulisan laporan.
1.1 LATAR BELAKANG
Gambaran ekonomi Jambi tahun 2006-2010 akan dipengaruhi oleh
perkembangan lingkungan eksternal berupa perkembangan globalisasi yang
semakin meningkatkan integrasi perekonomian regional, seperti menyatunya
pasar Asia Tenggara yang terintegrasi dalam Asean Free Trade Area (AFTA).
Keadaan ini disatu pihak akan menciptakan peluang yang lebih besar bagi
perekonomian daerah seperti Jambi, tetapi dilain pihak juga menuntut daya
saing perekonomian Jambi yang lebih tinggi.
Proses pembangunan yang berlangsung di Provinsi Jambi selama ini telah
menghasilkan kemajuan. Hal tersebut terindikasikan dari kontribusi Penerimaan
Daerah Sendiri (PDS) yang dalam perkembangannnya selama periode
1999/2000–2003, memberikan kontribusi yang terus meningkat secara positif.
Perekonomian Provinsi Jambi pada triwulan III Tahun 2005 ini tumbuh 2,11%,
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya 1,68%. Demikian
juga pertumbuhan PDRB tahunan pada triwulan laporan tumbuh 5,72%, lebih
tinggi dibandingkan pertumbuhan PDRB tahunan pada triwulan sebelumnya
tumbuh 5,64%.
Untuk melanjutkan pembangunan Propinsi Jambi, telah disusun RPJM 2006-2010,
meliputi 4 (empat) AGENDA PEMBANGUNAN, yaitu:
1. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
2. Meningkatkan Kemampuan dan Pemerataan Pembangunan Daerah
3. Meningkatkan Kesejahteraan dan Kehidupan Masyarakat Yang
Berkualitas
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-1
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 2/14
4. Meningkatkan Pembangunan Hukum dan Tata Pemerintahan Yang
Baik
Terkait dengan Agenda 1; meningkatkan daya saing ekonomi; dijabarkan lebih
lanjut pokok-pokok kegiatan, meliputi:
a) Peningkatan Stabilitas Ekonomi Makro Daerah
b) Peningkatan Investasi dan Eksport Non Migas
c) Peningkatan Lapangan Usaha dan Kesempatan Kerja
d) Peningkatan Daya Saing Agroindustri
e) Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
f) Peningkatan Pembangunan Infrastruktur
g) Peningkatan Kualitas Pengelolaan BUMD
Sebagai bentuk respon terhadap situasi yang dihadapi Jambi saat ini, maka
dalam 5 tahun mendatang, Pemerintah Provinsi Jambi akan berupaya melakukan
akselerasi pembangunan daerah yang akan difokuskan untuk mencapai
peningkatan kualitas pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja yang berbasis
pada sektor pertanian. Melalui upaya ini juga diharapkan akan dapat
meningkatkan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah, pendapatan asli
daerah, dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Kondisi perekonomian yang semakin membaik tersebut diharapkan dapat
menurunkan tingkat pengangguran tenaga kerja dari 6,5 % total angkatan kerja
tahun 2004 menjadi 3,5 % dari total angkatan kerja tahun 2010 nanti. Melalui
pengembangan Kawasan Agro-Industri Jambi (JAIP), maka selama periode waktu
2006-2010, peningkatan penciptaan kesempatan kerja yang cukup besar
diharapkan terjadi disektor industri pengolahan agribisnis, seperti industri hilir
CPO, kelapa dan crumb rubber ; sektor perdagangan, hotel dan restoran
diharapkan dapat menyerap tenaga kerja 300.000-500.000 orang selama periode
2006-2010
1.2 RUMUSAN PERSOALAN
Lemahnya nilai tukar produk pertanian terutama produk-produk berupa bahan
primer memaksa pemerintah, swasta dan masyarakat untuk dapat meningkatkan
nilai tambah dari sebuah komoditi pertanian berupa bahan primer menjadi bahan
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-2
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 3/14
jadi atau setengah jadi. Hal ini juga didukung dengan semakin luasnya upaya
ekstensifikasi perkebunan sawit di Provinsi Jambi yang diperkirakan akan terjadi
booming pada awal tahun 2010. Kondisi demikian jika tidak diimbangi dengan
upaya peningkatan dan pengembangan industri pengolahan sawit yang tidakhanya sebatas penyulingan menjadi minyak sawit mentah (Cruid Palm Oil ) maka
keterpurukan sektor pertanian yang ditandai dengan relatif miskinnya para
petani Jambi, terus berdampak negatif terhadap sektor dan sub sektor lainnya.
Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, sektor pertanian mendominasi
perekonomian Provinsi Jambi dengan peningkatan kontribusi cukup signifikan.
Pada tahun 1999, kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jambi berdasarkan harga konstan baru berkisar
27,65 %, kemudian meningkat drastis mencapai 30,22 % pada tahun 2003. Halini menunjukkan bahwa peran sektor pertanian terhadap perekonomian daerah
tetap terbesar, yang berarti pertumbuhan ekonomi yang berbasis ekonomi
kerakyatan telah dapat diimplementasikan. Namun ternyata peningkatan
kontribusi sektor pertanian tersebut tidak diikuti dengan peningkatan kontribusi
sektor industri pengolahan, dimana selama kurun waktu tersebut perkembangan
kontribusi sektor industri pengolahan relatif stabil. Hal ini mengindikasikan
bahwa produk-produk pertanian yang dihasilkan lebih banyak dipasarkan oleh
petani dalam bentuk bahan primer yang tidak mempunyai nilai tambah, belum
diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi.
Dalam hal penduduk miskin, berdasarkan data penduduk miskin (Badan Pusat
Statistik Jakarta, 2004), jumlah penduduk miskin Provinsi Jambi pada tahun
2002/2003 berada pada ranking ke-3 se-wilayah Sumatera, setelah Bangka
Belitung (1) dan Sumatera Barat (2). Namun jika dibandingkan proporsinya,
Provinsi Jambi memiliki proporsi yang terbesar. Dari hasil-hasil penelitian baik
yang dilakukan oleh berbagai Perguruan Tinggi, baik Perguruan Tinggi daerah
maupun yang berasal dari luar daerah, termasuk penelitian yang dilakukan oleh
beberapa LSM, diketahui bahwa tertinggalnya petani Jambi dibandingkan dengan
petani daerah lain di Sumatera paling tidak disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
(1) kualitas sumberdaya manusia (SDM) masyarakat pertanian yang rendah dan
(2) posisi tawar yang lemah.
Sehubungan dengan permasalahan di atas paling tidak terdapat dua program
prioritas dan mendasar dalam upaya mengentaskan kemiskinan keluarga petani,
yaitu : (1) Meningkatkan kualitas sumberdaya menusia masyarakat pertanian dan
(2) Meningkatkan posisi tawar petani yang salah satunya melalui peningkatan
nilai tambah produk pertanian melalui industri pengolahan hasil pertanian (agro-
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-3
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 4/14
industri) atau peningkatan dan pengembangan industri hilir yang mampu
mengolah produk pertanian menjadi bahan jadi atau setengah jadi sesuai dengan
permintaan pasar, baik lokal, domestik maupun pasar mancanegara.
Sementara, disisi lain, pengembangan industri pengolahan di Provinsi Jambi
masih dihadapkan pada beberapa kendala dan tantangan, seperti: (1) buruknya
kinerja perekonomian nasional yang tercermin dalam kinerjanya di perdagangan
internasional, investasi, ketenagakerjaan, dan stabilitas harga yang menyebabkan
kurangnya gairah investor untuk berinvestasi, terutama investor manca negara,
(2) kurang tanggapnya kelembagaan pemerintahan dalam mengembangkan
kebijakan terutama dalam perizinan untuk berinvestasi di Jambi, (3) belum ada
jaminan konsistensi dan keberlanjutan dari berbagai produk pertanian yang
berhubungan dengan kuantitas maupun kualitas produk, (4) jaminan keamanandan stabilitas politik yang belum menentu, (5) lambannya pengembangan
berbagai peraturan dan perundangan untuk iklim usaha yang kondusif dan
lemahnya koordinasi antar dinas/instansi terkait, (6) belum tersedianya infra
struktur pendukung yang memadai, baik infrastruktur fisik, teknologi, dan
infrastruktur dasar, dan (7) relatif rendahnya kualitas SDM masyarakat pertanian
yang merupakan bagian terbesar dari populasi masyarakat.
JAMBI AGRO INDUSTRIAL PARK (JAIP) merupakan gagasan yang diharapkan
mampu mengatasi keterbatasan pengembangan sektor pertanian dan kondisisosial ekonomi petani saat ini di Provinsi Jambi, sekaligus mampu menjawab
tantangan pengembangan sektor industri pengolahan, baik di Provinsi Jambi
sendiri maupun dalam skala nasional. JAIP merupakan kawasan ekonomi yang
memiliki fasilitas dan insentif khusus untuk mengintegrasikan seluruh aktivitas
ekonomi dari hulu hingga hilir dengan mengedepankan konsep Cluster Industry
(berbasiskan pada kekhususan komoditi), memfasilitasi tumbuh dan
berkembangnya industri menengah dan kecil (UKM), fokus pada processing
industries , merupakan Industri pengolahan yang dikembangkan untuk
meningkatkan nilai tambah komoditi unggulan dalam bentuk derrivative
industries .
Gagasan ini perlu ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkrit, agar tercipta
produk-produk unggulan hasil processing komoditas primer Provinsi Jambi yang
diharapkan mampu meningkatkan kondisi ekonomi kawasan. Langkah konkrit ini
dapat diawali dengan menyusun Studi Kelayakan Pengembangan Kawasan
Industri Terpadu JAIP.
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-4
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 5/14
1.3 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
A. Maksud
Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan studi kelayakan pengembangan
Kawasan Industri Terpadu JAIP di Kawasan Muara Sabak yang dapat dijadikan
sebagai landasan kerja bagi pihak-pihak terkait dalam merealisasikan
pembangunannya.
B. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah membantu pihak-pihak terkait untuk
memperoleh gambaran atas rencana pengembangan kawasan Agro-Industri
Jambi (JAIP), terutama gambaran kelayakan fisik yang diterjemahkan dalam
kelayakan finansial rencana pembangunan kawasan Agro-Industri Jambi (JAIP).
Disamping itu dukungan sosial ekonomi masyarakat disekitar kawasan
diperlukan untuk mewujudkan pembangunan JAIP. Hal ini diharapkan dapat
menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan (decision
maker ) dan stakeholder terkait untuk mewujudkan rencana pengembangan
kawasan Agro-Industri yang layak.
C. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah:
1) Terdata seluruh potensi sumberdaya alam dan komoditas unggulan yang
mendukung pengembangan kawasan Agro-Industri Jambi (JAIP) secara baik
dan benar.
2) Terumuskan pelayanan prasarana, sarana, dan infrastruktur yang menunjang
bagi pengembangan kawasan Agro-industri Jambi (JAIP).
3) Terumuskan potensi market (growth opportunity ) eksisting dan peluangnya
di masa mendatang di kawasan Agro-industri Jambi (JAIP)
4) Terformulasikan kelayakan teknis dan operasional pengembangan kawasan
Agro-industri Jambi (JAIP).
5) Terumuskan dukungan informasi, pengetahuan dan teknologi terkait
pengembangan kawasan Agro-industri Jambi (JAIP).
6) Terumuskan pencapaian pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang
terkait JAIP.
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-5
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 6/14
7) Teridentifikasinya kemampuan pendanaan dan sistem pembiayaan
pengembangan oleh Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Pusat, swasta, dan masyarakat setempat terkait dengan pengembangan
kawasan Agro-Industri Jambi (JAIP).
8) Dapat ditemukenali sistem kelembagaan lokal yang memiliki peluang untuk
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengembangan kawasan Agro-
Industri Jambi (JAIP).
1.4 RUANG LINGKUP
A. Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah studi ini dibagi atas wilayah kajian dan wilayah perencanaan.
Wilayah kajian meliputi seluruh Provinsi Jambi dan kaitannya dengan wilayah-
wilayah lain di lingkungan regionalnya. Sementara, wilayah perencanaan akan
difokuskan pada kawasan yang dipilih sebagai pengembangan JAIP, seluas 200
ha, disekitar Pelabuhan Muara Sabak.
Gambar 1. 1 Wilayah Administratif Provinsi Jambi
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-6
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 7/14
B. Lingkup Materi
Secara keseluruhan studi ini akan mengakomodasi aspek-aspek:
1) Spasial (Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi, Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten/Kota).
2) Sosial ekonomi (Kondisi sosial ekonomi eksisting dan perkembangannya,
kajian terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh secara
signifikan terhadap perkembangan wilayah Provinsi Jambi)
3) Kelayakan teknis dan ekonomis dari pengembangan kawasan Agro-Industri
Jambi (JAIP).
C. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan Bagi Pengembangan Kawasan
Agro-Industri Jambi (JAIP) pada lokasi terpilih, meliputi:
1) Pengumpulan data fisik dari calon lokasi yang berkaitan dengan kondisi
topografi dan daya dukung lahan.
2) Penyusunan rencana garis besar (outline plan).
3) Penyusunan rencana Preliminary Engineering untuk:
a Pembentukan muka tanah (grading plan macro )
b Penyiapan jaringan infrastruktur jaringan jalan, drainase, sewerage,
jaringan listrik dan jaringan air bersih
c Sistem Pembangkit listrik (power plant )
d Sistem pengolahan air limbah (WWTP)
e Sistem penyediaan air bersih
f Sistem pengolahan limbah padat.
4) Penyusunan rencana garis besar atas berbagai fasilitas penunjang lain
seperti kantor pengelola, lapangan olahraga, poliklinik, perumahan
karyawan/guest house dan sebagainya.
5) Melakukan perkiraan makro atas volume pekerjaan (macro bill of quantity)
dan estimasi biaya pengembangan atas seluruh infrastruktur dan prasarana
penunjang diatas.
6) Melakukan perkiraan sumber-sumber pendanaan bagi pembangunan.
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-7
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 8/14
7) Melakukan perkiraan tahapan pengembangan kawasan Agro-Industri Jambi
(JAIP).
8) Melakukan analisis kelayakan finansial, baik berdasarkan arus masuk dan
arus keluar (cashflow), sehingga dapat diketahui IRR, PBP, BEP dari rencana
proyek
9) Menyusun sistem manajemen pengelolaan Kawasan Industri.
D. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pekerjaan ini adalah:
1) Melakukan akuisisi dan analisa data serta inventori kebijakan terkait
pengembangan kawasan Agro-Industri Jambi (JAIP).
2) Melakukan cek/survei fisik/observasi lapangan sesuai kebutuhan pekerjaan.
3) Melakukan koordinasi dengan stakeholders terutama menyangkut aspek
kelembagaan, kebijakan dan kemampuan pendanaan.
4) Mendiskusikan konsep perencanaan dengan pemberi tugas atau institusi
terkait pada forum yang telah ditentukan di tingkat pusat maupun di tingkat
daerah.
5) Melaporkan hasil kerja dari tiap-tiap tahapan kegiatan yang telah ditetapkan.
1.5 KEBUTUHAN FEASIBILITY STUDI (STUDI KELAYAKAN)
Feasibility Study (studi kelayakan) didefinisikan sebagai :
• penentuan kemungkinan yang tentang proyek yang diusulkan atau
pengembangan yang akan memenuhi sasaran dari investor tertentu.
Sebagai contoh, suatu studi kelayakan untuk suatu usulan subdivisi
perumahan seharusnya: (1) menaksir permintaan untuk unit perumahan
di dalam area; (2) menaksir tingkat penyerapan untuk proyek; (3)
mendiskusikan undang-undang dan pertimbangan lain; (4) peramalan
arus kas; dan (5) meramalkan pengembalian investasi bila diproduksi
(Business Dictionary) .
• bagian dari siklus pengembangan sistem yang bertujuan untuk
menentukan apakah masuk akal untuk mengembangkan beberapa
sistem. Model studi kelayakan yang populer adalah "TELOS", mewakili
Teknis, Ekonomi, Kebijakan (Legall ), Operasional, dan Jadwal (Schedule).
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-8
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 9/14
- Kelayakan Teknis: apa teknologi yang ada untuk menerapkan
sistem yang diusulkan? Apakah itu suatu argumen praktis?
- Kelayakan Ekonomi: apakah sistem hemat biaya? Apakah manfaat
lebih besar dibanding biaya yang dikeluarkan?
- Kelayakan Kebijakan: adakah konflik antara ketentuan hukum dan
sistem yang diusulkan, contoh: Tindakan Perlindungan Data?
- Kelayakan Operasional: apakah praktek pekerjaan yang sekarang
dan ada prosedur cukup untuk mendukung sistem yang baru?
- Kelayakan Jadwal: dapatkah sistem dikembangkan pada waktunya?
(Webster's New Millennium™ Dictionary of English, Preview
Edition).
• suatu studi persiapan yang dikerjakan sebelum pekerjaan yang nyata dari
suatu proyek untuk memastikan kemungkinan sukses proyek itu. Hal ini
adalah suatu analisa dari solusi alternatif yang mungkin bagi suatu
masalah dan suatu rekomendasi atas alternatif yang terbaik. Studi
kelayakan dapat memutuskan apakah suatu pengolahan pesanan
dilaksanakan oleh suatu sistem baru lebih efisien dibanding yang
sebelumnya.
1.6 PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Secara umum aspek-aspek yang akan dikaji dalam studi kelayakan meliputi:
aspek hukum, sosial-ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis dan teknologi, aspek manajemen, dan aspek keuangan.
Dengan mempertimbangkan ruang lingkup wilayah kajian dan kedalaman materi,
maka metodologi pengerjaan yang digunakan merupakan metode penyusunan
studi kelayakan (feasibility study ). Secara garis besar, tahapan penyusunan studi
kelayakan meliputi:
1) Kajian faktor determinan, yang terdiri dari:
a. Kebijakan daerah yang berpengaruh signifikan terhadap
pengembangan kawasan industri JAIP
b. Tinjauan rona eksisting wilayah kajian
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-9
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 10/14
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-10
2) Kajian faktor internal (identifikasi karakteristik kawasan ditinjau dari
aspek daya dukung fisik lingkungan)
3) Analisis kelayakan kawasan berdasarkan indikator kelayakan (kebijakan,
spatial dan fisik alam, ekonomi, sosial, infrastruktur, kelembagaan dan
finansial),
4) Mengidentifikasi tingkat kelayakan pengembangan Kawasan JAIP
5) Kesimpulan, Saran dan Rekomendasi bagi penyusunan Masterplan JAIP
A. Kajian Kelayakan Kebijakan
Merupakan kajian terhadap dukungan dan kelayakan kebijakan dan arahan
yang pernah ada dan berpengaruh atau terkait secara langsung dengan
Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP). Termasuk dalam kebijakan yang
ditelaah antara lain:
Kebijakan penataan ruang, seperti RTRWN, RTRW pulau, RTRW
propinsi, RTRW Kabupaten, RUTR Kecamatan
Kebijakan perwilayahan propinsi dan regional
Kebijakan daerah, seperti RPJM, RPJP, dll
Kajian dilakukan dengan menggunakan metodologi deskriptif analisis,
artinya tidak hanya menjabarkan fakta pengaturan yang ada, tapi juga
menganalisis lebih lanjut dan mendalam mengenai kekurangan dan
kelebihan dari kebijakan-kebijakan tersebut.
Analisis Kelayakan/Dukungan kebijaksanan, yang meliputi :
1. Analisis peraturan dan rujukan baru yang berpengaruh terhadap
pengembangan Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP);
2. Analisis kebijaksanaan baru baik yang dikeluarkan oleh pusat,
propinsi/kabupaten (seperti RTRWP, RTRWK, Propeda Propinsi dan
Kabupaten, dll) serta kebijaksanaan sektoral yang berpengaruh
terhadap pengembangan Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP);
3. Analisis perubahan-perubahan dinamis akibat kebijaksanaan
maupun pertumbuhan ekonomi, yang berpengaruh terhadap
pengembangan Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP);
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 11/14
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 12/14
4. Analisis paradigma baru pembangunan, karena adanya dampak dari
globalisasi maupun penemuan teknologi baru yang berpengaruh
terhadap perubahan kebijakan pengembangan Kawasan Agro
Industri Jambi (JAIP);
Output dari kajian dukungan kebijakan diharapkan didapat keluaran
berupa:
1. Derajat dukungan dan
2. Kelayakan kebijakan terhadap rencana pengembangan Kawasan
Agro Industri Jambi (JAIP).
3. Pengaruh Kebijakan daerah dan sektoral terhadap pengembangan
Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP).
4. Pengaruh kebijakan daerah dan sektoral terhadap jenis Agro
Industri yang akan dikembangkan.
B. Kajian Lingkungan Eksternal
Merupakan kajian terhadap kondisi Regional/Wilayah/Hinterland di luar
Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP) yang berpengaruh atau terkait
secara langsung dengan kawasan.
Kajian dilakukan dengan menggunakan metodologi deskriptif analisis,
artinya tidak hanya menjabarkan fakta pengaturan yang ada, tapi juga
menganalisis lebih lanjut dan mendalam mengenai kelayakan kondisi
regional/wilayah dan wilayah hinterland kawasan tersebut. Kajiannya
mencakup aspek-aspek Ekonomi Wilayah, Fisik dan Spatial Wilayah,
Sosial dan Kependudukan Wilayah, Prasarana dan Sarana (infrastruktur)
Wilayah, Kelembagaan Lingkup Wilayah dan Kajian Finansial/
Pembiayaan Pembangunan Lingkup Wilayah.
C. Kajian Faktor Internal
Kajian faktor internal akan difokuskan pada analisis terhadap kondisi
dukungan infrastruktur bagi sektor industri di Provinsi Jambi serta
analisis terhadap kondisi lokasi pengembangan JAIP di Muara Sabak,
meliputi analisis posisi dan lokasi, kesesuaian fisik dasar, dukungan
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-12
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 13/14
ketenagakerjaan (sosial masyarakat), kesesuaian finansial, serta
penetapan jenis dan skala kegiatan industri yang akan dikembangkan.
1.7 KELUARAN PEKERJAAN (OUTPUT)
Hasil akhir (keluaran) dari pekerjaan ini adalah Studi Kelayakan (Feasibility Sudty )
yang merupakan suatu appraisal guna mengetahui kelayakan suatu kegiatan
untuk dilaksanakan pembangunan.
Studi kelayakan bersifat teknis; berdimensi spasial, menunjuk lokasi dan
berorientasi fisik; berskala (terukur); dan memanfaatkan data primer.
Dokumen studi kelayakan terdiri dari: 1) Potensi demand, 2) Kajian kelayakan
teknis, ekonomi, finansial, dan operasional, 3) Dimensi spasial, dengan
menunjuk lokasi dan besaran fisik, biaya bersifat indikatif, serta 4) Jadwal dan
pola implementasi
Dokumen Studi Kelayakan mempunyai jangkauan penggunaan jangka pendek-
menengah (maksimum 5 tahun) dengan ketentuan harus ditinjau ulang kembali
untuk validasi.
1.8 SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan Draft Laporan Akhir Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP) menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 Menjabarkan latar belakang; maksud, tujuan, dan sasaran; ruang lingkup;
pendekatan dan metodologi; keluaran pekerjaan; dan sistematika
penulisan.
BAB 2 Merupakan bab yang menjabarkan kerangka kebijakan terkait
pengembangan kawasan industri di Provinsi Jambi.
BAB 3 Merupakan kajian dan analisa kondisi pertanian dan perkebunan dalam
mendukung pengembangan sektor pertanian dan industri pertanian di
Provinsi Jambi. Kajian akan mencakup komoditi, kesesuaian lahan,
kebijakan terkait, kelayakkan usaha industri hilir pilihan
BAB 4 Merupakan Anaisa ejauhmana kondisi sektor industri saat ini dan peluang
pengembangannya dimasa mendatang, didukung oleh keberadaan
komoditas-komoditas pertanian yang ada.
.
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-13
5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 14/14
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)
I-14
BAB 5 Merupakan kondisi infrastruktur dalam mendukung pengembangan
sektor industri di Provinsi Jambi. Kajian akan mencakup infrastruktur
transportasi, energi, telekomunikasi, air bersih, dan jaringan irigasi.
BAB 6 Merupakan analusa Tenaga Kerja di Provinsi Jambi. Kajian akan mencakup
Manufaktur Agroindustri
BAB 7 Merupakan Keuangan Daerah di Provinsi Jambi. Kajian akan mencakup
komoditi, kesesuaian lahan, kebijakan terkait, kelayakkan usaha industri
hilir pilihan