Download - UAS gabung.doc
1. Kerangka Acuana. Kerangka Acuan merupakan dokumen yang merumuskan lingkup dan kedalaman studi Andal dan mengarahkan studi Andal agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia, Serta memiliki fungsi sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, penyusun dokumen Amdal, instansi yang membidangi rencana usaha dan/atau kegiatan, dan instansi lingkungan hidup, serta tim teknis KomisiPenilai Amdal tentang lingkup dan kedalaman studi Andal yangakan dilakukan dan sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai dokumen Andaluntuk mengevaluasi hasil studi Andal.
b. Sistematika Penulisan Kerangka Acuan Dalam Proyek Pembangunan Rusunami Dan Ruko M-Square adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan dan Manfaat Rencana Kegiatan
1.2.1 Tujuan
1.2.2 Manfaat
1.3 Pelaksaan Studi
1.3.1 Pemrakarsa Dan Penanggung Jawab Rencana Dan / Atau Usaha
1.3.2 Pelaksana Studi Amdal
BAB II PELINGKUPAN
2.1 Deskripsi Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan
2.1.1 Status Studi Amdal
2.1.2 Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
2.1.3 Deskripsi Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan
2.1.4 Komponen Yang Ditelaah
2.2 Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal
2.2.1 Komponen Lingkungan Fisik-Kimia
2.2.2 Komponen Geologi Dan Hidrologi
2.2.3 Ruang , Lahan Dan Transportasi
2.2.4 Komponen Lingkungan Biologi
2.2.5 Komponen Lingkungan Sosial, Ekonomi Dan Budaya
2.3 Dampak Penting Hipotetik
2.3.1 Identifikasi Dampak Potensial
2.3.2 Evaluasi Dampak Potensial
2.3.3 Klasifikasi Dan Prioritas
2.3.4 Hasil Proses Pelingkupan
2.4 Batas Wilayah Studi Dan Batas Waktu Kajian
2.4.1 Batas Wilayah Studi
2.4.2 Batas Waktu Kajian
BAB III METODE STUDI
3.1 Metode Pengumpulan Dan Analisis Data
3.1.1 Identifikasi Dampak Potensial
3.1.2 Evaluasi Dampak Potensial
3.1.3 Klasifikasi Dan Prioritas
3.1.4 Hasil Proses Pelingkupan
3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting
3.2.1 Sasaran Prakiraan Dampak Penting
3.2.2 Prakiraan Besaran Dampak Penting
3.3 Metode Evaluasi Dampak Penting
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
c. Peraturan yang mengaturnya adalah sebagai berikut :
Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah RI No. 27 tahun 2012 tentang izin Lingkungan .
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan /atau kegiatan yang wajib memiliki Analisi Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Bidang Industri untuk kota besar dengan luas lahan > 10 Ha, maka kegiatan ini wajib AMDAL .
PERMEN LH No. 05 Tahun 2008, tentang tata kerja komisi penilai ANDAL lampiran IV, luas lahan > 10 Ha adalah kewenangan komisi penilai kota .
Peraturan menteri Negara lingkungan hidup republic Indonesia Nomor 16 tahun 2012 tentang pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung.
Undang-undang No.28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Surat Keputusan Walikota Bandung nomor 640/1586-Bapp
Undang-undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenangakerjaan
Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Kualitas udara ambien nasional.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48/MENLH/11/1996 tentang tingkat kebisingan dibandingkan dengan baku tingkat kebisingan
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 Kelas II tentang tentang baku mutu air
SNI 06-2412-1991
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republic Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.
d. Deskripsi Rencana Kegiatan proyek Pembangunan Rusunami Dan Ruko M-Square adalah sebagai berikut :
Lokasi Kegiatan Pembangunan Rusunami Dan Ruko Secara Administratif Berada Di Kelurahan Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.
Rencana Penggunaan Lahan Pembangunan Rusunami dan Ruko yang akan dilakukan direncanakan pada lahan seluas 24.594 m2 dengan luas bangunan total 57,751 m2 dan terdiri dari Bangunan Utama Rusunami 27 lantai dan Kios ruko 99 unit, food Court, toilet, masjid, parkir ruko, jalan paving block dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Taman.
Dalam mempermudah proses identifikasi berbagai komponen kegiatan yang akan menimbulkan dampak pada rencana pembangunan Rusunami dan Ruko, maka dikelompokkan sebagai berikut :A. Tahap Pra Konstruksi Penentuan Lokasi
Disesuaikan, SK Keputusan walikota Bandung no 640/1586-Bapp.
Pembebasan lahan
Disesuaikan dengan surat PPR dari Walikota Bandung No. 640/1586-Bapp
B. Tahap Konstruksi Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi dan Pengoperasian Base Camp
. Tenaga kerja diperkirakan sekitar 250 orang
Mobilisasi Alat, Bahan dan Material
Peralatan dan bahan material didatangkan dari lokasi terdekat dengan Kota Bandung dan suplai dari luar karena keterbatasan sumber
Pematangan Lahan
Pematangan lahan meliputi perataan tanah sesuai topografi, dengan volume galian 49.188 m3 dan volume urugan 49.188 m3 yang diangkut dengan alat beratt dan dilengkapi pengaturan pengamanan oleh petugas proyek sesuai standar k3
Pembangunan Sarana dan Prasarana Bangunan Rusunami dan Ruko
Konstruksi bangunan Rusunami dan Ruko terdiri dari Pekerjaan Struktur, Pekerjaan Arsitekstur. Dan Pekerjaan mekanikal da elektrikal (MEP).
Penghijauan /LandscapingPembangunan taman di skeitar Rusunami dan Ruko diprioritaskan tanaman keras yang dapat mengurangi polusi dan memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi guna mengurangi runoff yang terjadi.C. Tahap Operasional
Mobilisasi Tenaga Kerja Operasional
Operasional Rusunami dan Ruko melibatkan sekitar 300 orang tenaga kerja untuk mengisi jabatan.
Operasional dan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Rusunami dan Ruko
Penggunaan energi listrik
Penyediaan air bersih
Prasarana dan penegelolaan air limbah (sistem jaringan limbah dan sistem pengolahan air limbah)
Penanganan limbah padat
Sistem tanggap darurat/ penanggulangan bencana
Parkir lalu lintas
D. Jadwal Pelaksanaan PekerjaanDalam pelaksanaan pekerjaan dari tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, dan tahap operasional membutuhkan waktu sekitar 1 tahun 7 bulan.e. Rona Lingkungan Awal yang terkena dampak
1. Komponen Lingkungan Fisik Kimia
Data Iklim Diambil Dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Bandung (2013).
Parameter yang diukur meliputi :
Tipe Iklim, wilayah proyek termasuk kedalam wilayah dengan iklim tipe C.
Curah Hujan, wilayah proyek memiliki curah hujan minimum yang terjadi pada bulan Agustus dan curah hujan rata-rata bulanan maksimum pada bulan Desember. Temperatur udara, wilayah proyek yang terletak di Bandung memiliki temperatur udara minimum 19,2 C dan suhu udara rata-rata maksimum 29,3C.
Kelembaban udara, wilayah proyek yang terletak di Bandung memiliki kelembaban udara antara 74,4%-84,6%.
Kecepatan dan arah angin, wilayah proyek yang terletak di Bandung memiliki Kecepatan angin antara 3-4 knot, dan arah angin dominan di musim hujan dan musim kemarau adalah arah barat.
2. Komponen Geologi dan Hidrologi
Berdasarkan peta geologi daerah bandung da sekitarnya termasuk kedalam formasi cibeureum, dan berdasarkan keadaan hidrologi daerah wilayah studi termasuk kedalam zona kritis (zona I).
3. Ruang, Lahan dan Transportasi
Berdasarkan ruang bahwa lokasi kecamatan Bojongloa Kidul juga termasuk rencana kawasan budidaya dengan peruntukan pengembangan kawasan perumahan padat serta pengembangan kawasan jasa dan perdagangan.
Berdasarkan Lahan bahwa lokasi kecamatan Bojongloa Kidul juga termasuk kedalam kawasan jasa dan perdagangan.4. Komponen Lingkungan Biologi
Kondisi eksisting lahan lokasi kegiatan
Tipe vegetasi di lokasi kegiatan , terdiri dari sawah, kolam, tegalan, dan pekarangan rumah penduduk. Fauna di lokasi kegiatan
Karbon sekuatrasi RTH
5. Komponen Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya
Luas dan kepadatan penduduk
Luas wilayah tersebut memiliki luas 0,66 km2 dan kepadatan penduduk sebesar 14.986 jiwa/km2. Komposisi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan
Yang paling banyak di wilayah ersebut adalah sebagai pengusaha dan pedagang.
f. Matriks Identifikasi Dampak Potensial, adalah sebagai berikut :
NOKOMPONEN LINGKUNGAN HIDUPKOMPONEN KEGIATAN (SUMBER DAMPAK)KETERANGAN
TAHAP PRA TAHAP KONSTRUKSI TAHAP
KONSTRUKSIOPERASIONAL
123456
AFISIK-KIMIATAHAP PRA KONSTRUKSI
1Penurunan Kualitas Udara - -1. Penetapan Lahan
2Peningkatan Intensitas Kebisingan - -
3Timbulnya Getaran - - - - -
BHIDROLOGI DAN KUALITAS AIRTAHAP KONSTRUKSI
1Penurunan Kualitas Air Permukaan - - -2. Mobilisasi Tenaga kerja konstruksi
2Penurunan Kuantitas Air Tanah - - - - - dan pengoperasian Base camp
3Peningkatan Air Larian - - -3. Mobilisasi Alat dan Bahan
CRUANG, LAHAN DAN TRANSPORTASI4. Pematangan Lahan
1Gangguan Arus Lalu Lintas - - - -5. Konstruksi Bangunan
2Kerusakan Jalan - - - - Rusunami dan Ruko
3Timbulan Limbah Padat - - - -
DBIOLOGI
1Terganggunya Flora dan Fauna - - - - -
2Peningkatan Keanekaragaman Hayati - - - - -
ESOSIAL EKONOMITAHAP OPERASIONAL
1Terciptanya Kesempatan Kerja dan peluang usaha - - - -6. Operasional dan Pemeliharaan
2Peningkatan Pendapatan - - - - Sarana dan prasarana Rusunami
3Keresahan Masyarakat - - - dan Ruko
FTINGKAT KESEHATAN
1Penurunan Tingkat Kesehatan Pekerja - - -
2Penurunan Tingkat Kesehatan Masyarakat - - - - -
Keterangan : =Ada reaksi
- = Tidak ada reaksi
g. Matriks Evaluasi Dampak Potensialh. Matriks Dampak Penting Hipotetik, adalah sebagai berikut
NoKomponen LingkunganTanpa ProyekDengan ProyekKondisiKepentinganDikelola /
(TO)(TI)KumulatifDampakTidak
(TI-TO)Dikelola
1Terciptanya kesempatan kerja dan usaha
* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base CampPentingDikelola
* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan RukoPentingDikelola
2Peningkatan Pendapatan
* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base CampPositif PentingPentingDikelola
* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan RukoPositif PentingPentingDikelola
3 Keresahan Masyarakat
* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base CampPentingDikelola
* Mobilisasi Alat dan BahanPentingDikelola
* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan RukoNegatif PentingPentingDikelola
4Penurunan Kualitas Air Permukaan
* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base Camp32-1PentingDikelola
*Pematangan Lahan32-1PentingDikelola
*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko32-1PentingDikelola
5Gangguan Arus Lalu Lintas
* Mobilisasi Alat dan Bahan32-1PentingDikelola
* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan Ruko32-1PentingDikelola
6Kerusakan Jalan
* Mobilisasi Alat dan Bahan42-2PentingDikelola
* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan Ruko43-1PentingDikelola
7Terganggunya Flora dan Fauna
*Pematangan LahanPentingDikelola
8Penurunan Kualitas Udara
* Mobilisasi Alat dan Bahan42-2PentingDikelola
*Pematangan Lahan440PentingDikelola
*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko43-1PentingDikelola
* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan Ruko43-1PentingDikelola
9Peningkatan Intensitas Kebisingan
* Mobilisasi Alat dan Bahan43-1PentingDikelola
*Pematangan Lahan440PentingDikelola
*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko43-1PentingDikelola
* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan Ruko330PentingDikelola
10Penurunan Tingkat Kesehatan Masyarakat
* Mobilisasi Alat dan BahanNegatif PentingPentingDikelola
11Penurunan Kesehatan Pekerja
* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base CampNegatif PentingPentingDikelola
*Pematangan LahanNegatif PentingPentingDikelola
12Peningkatan Surface Run-off dan Debit Air
*Pematangan Lahan42-2PentingDikelola
*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko42-2PentingDikelola
13Timbulnya Getaran
*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko42-2PentingDikelola
14Peningkatan Keanekaragaman Hayati dan Karbon Sekuestrasi
*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan RukoPentingDikelola
15Peningkatan Limbah Padat / Sampah
* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base Camp32-1PentingDikelola
* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan Ruko32-1PentingDikelola
16Penurunan Kuantitas / Muka Air Tanah
Keterangan :
0 = Dampak Sangat Kecil
1 = Dampak Kecil
2 = Dampak Sedang
3 = Dampak Besar
4 = Dampak Sangat Besar
P = Penting
+P = Positif Penting
- P = Negatif PentingNoDAMPAK PENTINGTahapTahapTahap
Pra KonstruksiOperasional
Konstruksi
1234567
A.FISIK-KIMIA
1Kualitas Udara dan Kebisingan
a. Kualitas Udara P0 P P
b. Kebisingan P0 P0
c. Getaran
d. Penurunan Kualitas Air Permukaan P P P
2Hidrologi
a. Air Larian P P
b. Penurunan kuantitas/ P
muka air tanah
3Ruang, lahan, dan tanah
a. Lalu lintas P P
b. Sampah P P
c. Prasarana Jalan P P
B.BIOLOGI
a. Peningkatan keanekaragaman hayati+ P
dan karbon sekuestrasi
b. Flora dan fauna+ P
C.SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA
a. Kesempatan kerja dan berusaha+ P+ P
b. Peningkatan Pendapatan+ P
c. Keresahan Masyarakat+ P+ P P
D.KESEHATAN MASYARAKAT
a. Kesehatan masyarakat P
b. Kesehatan pekerja P P
i. Bagan Alir Pelingkupan, sebagai berikut :
k. Ringkasan Metode Studi
Data yang digunakan terdiri dari data primer dan daa sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung dari masyarakat khususnya untuk berbagai jenis data kependudukan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait seperti pemerintah kota, kecamatan, kelurahan atau lembaga- lembaga pemerintah yang memiliki kaitan dengan proyek tersebut.
Jenis dan teknik pengumpulan data
NOJENIS DATASIFAT DATATEKNIK PENGUMPULAN DATA
1.Kependudukan :Data primer dan Pustaka dan literatur
- Jumlah dan kepadatan pendudukdata sekunder
- Tataguna Lahan
- Komposisi angkatan kerja
- Tingkat pendidikan
- Jenis-jenis pekerjaan
- Mobilitas penduduk
2.Sosial EkonomiData primer dan wawancara dan observasi
- Pola penguasaan lahandata sekunder
- Pola Pengelolaan Sumber
daya Alam oleh Penduduk
- Tingkat Kesejahteraan dan prosentase
kontribusi sumber-sumber penghasilan
rumah tangga
3.Sosial BuadayaData primer dan wawancara dan observasi
- Pola kepemimpinandata sekunder
- sistem organisasi sosial
- pola konflik dan mekanisme penyelesaiannya
- sanitasi lingkungan
- persepsi penduduk terhadap rencana proyek
- persepsi penduduk terhadap dampak sosial
terhadap keluarga dan masyarakat
Metode Pengumpulan Data Survey / Sigi
Dilakukan terhadap rumah tangga sebagai unit sampel peneltian yang mewakili unit sosial ekonomi rumah tangganya. Survey sosial ekonomi dan budaya akan menanyakan berbagai aspek kondisi kependudukan, ekonomi dan budaya yang dimungkinkan untuk digali dengan metode ini.
Wawancara mendalam
Dilakukan terhadap tokoh masyarakat, informan, tokoh adat, para pelaku sosial yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan data. Guna untuk menggali berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik yang relevan serta mempelajari mekanisme dan proses suatu aktivitas sosial tertentu dan institusi yang berkembang diwilayah penelitian
Tabel Ringkasan Metode Studi
NODPHMETODE PRAKIRAAN METODE METODE
DATA DAN INFORMASI PENGUMPULANANALISISMETODE
DAMPAK YANG RELEVAN DATA UNTUKDATA UNTUKEVALUASI
DAN DIBUTUHKANPRAKIRAANPRAKIRAAN
1.Keresahan Masyarakat - Jumlah dan keadatan Pustaka / literaturMetode analisis yangMetode untuk
pendudukwawancara dan observasidigunakan adalahmengevaluasi
- Tingkat keresahananalisis presentasiderajat kepentingan
Masyarakattabulasi silang dandampak akan
- Persepsi dan sikap analisis rasiomenggunakan
Masyarakatfakor-faktor
- Tingkat keamanan dan penentuan dampak
ketertiban masyarakatpenting , yaitu :
2. Kesempatan kerja Survey dan sensus - Pola penguasaan lahanPustaka / literaturMetode analisis yang1) Jumlah manusia
dan peluang usaha - Pola pengelolaan wawancara dan observasidigunakan adalahyang terkena dampak
sumberdaya alam oleh analisis presentasi2) Luas wilayah
penduduktabulasi silang danpersebaran dampak
- Tingkat kesejahteraan analisis rasio3) intensitas dan
dan prosentase kontribusilamanya dampak
sumber-sumber penghasilanberlangsung
rumah tangga4) Banyaknya
3.Peningkatan Survey dan sensus - Pola penguasaan lahanPustaka / literaturMetode analisis yangkomponen lingkungan
Pendapatan - Pola pengelolaan wawancara dan observasidigunakan adalahlainnya yang akan
sumberdaya alam oleh analisis presentasiterkena dampak
penduduktabulasi silang dan5) sifat kumulatif
- Tingkat kesejahteraan analisis rasiodampak akan
dan prosentase kontribusi6) berbalik atau
sumber-sumber penghasilantidak berbaliknya
rumah tanggadampak akan
4.Penurunan TingkatSurvey dan sensus Data dan jumlah penderita Pustaka / literaturMenelaah hasil data7) kriteria lain
kesehatan pekerja beserta jenis penyakit yang penderita yangsesuai dengan
banyak dideritadikaitkan dengan perkembangan ilmu
sumber penyebabnyapengetahuan dan
5.Penurunan E = (Vol x Faktor - Temperatur udaraPengukuran langsungHasil analisisteknologi
Kualitas Udarapolutan ) x Faktor - Kelembaban udaradi lapangan dan analisislaboratorium kemudian
Kecepatan - Arah Angin laboratoriumdibandingkan dengan baku
- KecepatanAngin mutu udara ambien
- Tipe Iklimnasional sesuai
- Karbon MonoksidaPeraturan Pemerintah
- Nitrogen DioksidaNO.41 tahun 1999 tentang
- Sulfida DioksidaPengendalian Pencemaran
- DebuUdara
6.PeningkatanLP = LP -10 log r/rNilai/besaran intensitasPengukuran langsungAnalisis tingkat kebisingan
intensitas kebisingankebisingandi lapangan dilakukan dengan cara
pembacaan langsung pada alat
sound level meter dan selanjutnya
hasilnya dibandingkan dengan
baku tinkat kebisingan
yang mengacu pada keputusan
menteri negara LH.Nomor
48/MENLH/11/1996 tentang baku
tingkat kebisingan
7.GetaranPerbandingan nilai/ besaranNilai/besaran tingkat Pengukuran langsungHasil pengukuran tingkat getaran
getaran dengan baku mutu getarandi lapangan yang didapatkan dibandingkan dengan
ambang batas baku mutu tingkat
getarn berdasarkan Kep-49/MENLH/
XI/1996 tentang baku mutu
tingkat getaran
8.Peningkatam lajuPerhitungan dan analisis - Jumlah unit mesin Pengamatan langsungMenelaah hasil dari perhitungan dan
timbulan limbah padat/sampah produksi dan bahan baku di lapangan analisis imbulan limbah padat
yang akan digunakan
- Prakiraan jumlah pegawai
9.Penurunan Muka Air tanahInventarisasiPeta hidrologi wilayah lokasi Pengukuran langsungData yang diperoleh dituangkan
kegiatan.di lapangan pada peta tematik , dianalisis dan
kajian potensi air tanah di ditaampilkan (overlay), untuk
lokasi kegiatanmendapatkan analisis secara akura dan
cukup lengkap.
10.Penurunan Kualitas AirPerbandingan nilai/besaranNilai / besaran parameterPengukuran langsungHasil analisis laboratorium dibandingkan
Permukaanparameter kualitas airkualitas air permukaandi lapangan dan analisisdengan Perturan Pemerintah No. 82
laboratoriumTahun 2001 Kelas II
11.Peningkatan AirQ = C x A x l - Curah HujanPengamatan langsungMenelaah hasil dari perhitungan
Larian (Run off) - Jumlah hari hujandi lapangan jumlah air hujan
- Koefisein air larian per
jenis bukaan lahan
- Luas masing masing jenis
tata guna lahan
12.Gangguan Arus Lalu lintasC = C x FCw x FCsp x - Data jenis kendaraan Pengumpulan data primerKebutuhan sistem transportasi akan
FCsf (smp/jam) - Data infrastruktur ruasdilakukan melaui diselaraskan dengan penanganan lalu
jalan dan persimpanganpencacahan kendaraan lintas pada jaringan jalan yang ada dan
- Data bangitan dan tarikan(traffic counting) peningkatan keselamatan serta
kawasan proyekterklarifikasi pada titik kenyamanan bagi pemakai jalan.
pengamatan yang Untuk pemecahan lalu lintas yang
ditetapkan diakibatkan oleh karena adanya
bangkitan/tarikan perjalanan pada
dasarnya dapat dilakukan dengan
menerapkan teknik-teknik manajemen
lalu lintas dan manajemen jalan
13.Peningkatan Survey dan pengamatan Kondisi eksisting jenisPengamatan langsungMetode analisis flora yang diterapkan
keaneka ragamantanaman beserta jumlahnyadi lapangan adalah metode kualitatif dan kuantitatif
hayati
14.kerusakan JalanPt =Po (1+ i) - Data kondisi eksisting jalanPengamatan langsungKomparasi kondisi jalan eksisting dengan
- Data penambahan bebandi lapangan kondisi jalan setelah adanya kegiatan
jalanpembangunan Rusunami dan Ruko.
l. Ringkasan Informasi Awal atas Rencana Usaha atau kegiatan yang akan diakukan penapisanPT. Cipta Indah Bangun Anugerah sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang property akan turut turut berperan serta dalam penyediaan sarana pembangunan Rusunami dan Ruko yang terletak di Jl. Cibaduyut Raya No.142 , Kecamatan Bojong Kidul, Kota Bandung, dengan luas lahan seluas 24.945 m2 sebagai lokasi untuk pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square.
1. Lokasi Kegiatan
Rusunami dan Ruko berada di Kelurahan Cibaduyut, Kecamatan Bojong Kidul, Kota Bandung.Kota Bandung adalah ibu kota Provinsi Jawa Barat dengan luas 16.728,65 ha. Kota ini merupakan dataran tinggi yang terletak pada ketinggian 675-1050 meter di atas permukaan laut, yang berada pada koordinat 6o 50 38o 6o 58 50o LS dan 107o 33 34o - 107o 43 50o BT.
Secara geografis, jarak kota Bandung yang relative dekat dengan Jakarta sebagai Ibukota Ngara dan Pusat Perdagangan, menjadikan Kota Bandung berkembang pesat di berbagai bidang kegiatan pembangunan.
Secara morfologi regional, Kota Bandung terletak di bagian tengah Cekungan Bandung, yang mempunyai dimensi luas 233.000 Ha.
Secara administrative, cekungan ini terletak di empat daerah administrasi Kabupaten/Kota, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi.
2. Rencana Kegiatan
a. Rencana Penggunaan Lahan
Lahan yang dialokasikan untuk Rusunami dan Ruko M-square ini dilakukan pada lahan seluas 24.945 m2 dan yang sudah ditetapkan lokasinya melalui persetujuan Pemanfaatan Ruang No. 640/1677-Bappea 17-07-2013
b. Rincian Kegiatan
1. RusunamiPada Rusunami ini direncanakan terdapat area kamar hunian yang memiliki total jumlah lantai yaitu 27 lantai. Pada setiap lantai memiliki jumlah kamar dan fasilitas yaitu pada lantai GF jumlah 14 unit kamar typical, Lantai 1 s/d 22 jumlah 28 unit kamar typical, lantai 23 jumlah 22 unit kamar typical dan Roof Garden dan lantai 24 s/d 27 jumlah 22 unit kamar typical, yang digunakan sebagai area hunian. Total luas pada bangunan Rusunami yaitu 31.860,57 m2.
Pada rusunami terdapat area parker yang terletak di Lantai Parkir 1 dan 2.Secara keseluruhan, total luas area parker yang tersedia pada Rusunami ini seluas 4.433,64 m2.2. RukoRuko terdapat di lantai dasar, dengan jumlah ruko sebanyak 99 unit pada lantai seluas 5,674 m2. Pada setiap lantai ruko terdapat 9 jenis ruko.
3. Fasilitas Pendukung Rusunami dan Ruko M-SquareFasilitas di Rusunami dan Ruko M-Square ini tidak hanya terdiri dari kamar hunian dan area perdagangan, namun terdapat pula fasilitas penunjang lain yang dapat dimanfaatkan seperti Masjid, toilet dan food court.
2.a. Pengertian ANDALAnalisis Dampak Lingkungan Hidup selanjutnya disebut Andal, adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
2.b. Peraturan yang mengaturnyaIND-PUU-7-2012-Permen LH 16-2012 Penyusunan Dokumen LH
PERMEN NOMOR 05 TAHUN 2012 Kegiatan Wajib Amdal
2.c. Sistematika Penulisan ANDALKATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Ringkasan Deskripsi Rencana Usaha
1.2 Rencana Kegiatan Penyebab Dampak
1.3 Ringkasan Dampak Penting Hipotetik yang Ditelaah
1.4 Lingkup Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian
BAB II. RONA LINGKUNGAN
2.1 Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal
BAB III. PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTING
3.1 Tahap Konstruksi
3.2 tahap Operasional
BAB IV. EVALUASI DAMPAK PENTING
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2.d. Analisis prakiraan dampakPrakiraan dampak penting yang dilakukan adalah pada parameter-parameter lingkungan yang terkena dampak penting hipotetik sesuai dengan hasil pelingkupan (scooping).Prakiraan dampak penting yang akan dilakukan terdiri atas dua tahapan, yaitu :
A. Prakiraan Besaran Dampak
B. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak
Tahap Konstruksi
Mobilisasi Tenaga Kerja dan Pengoperasian Base Camp
1. Terciptanya Kesempatan Kerja dan Usaha
Perekrutan tenaga kerja pada tahap konstruksi dapat menimbulkan dampak positif, dengan adanya partisipasi penduduk local yang bekerja pada kegiatan ini. Untuk keperluan tenaga non-skill, penduduk di pemukiman terdekat cukup berpotensi untuk turut bekerja..Oleh karena itu, dampak yang terjadi digolongkan penting.2. Peningkatan Pendapatan
Dengan adanya partisipasi penduduk lokal yang bekerja pada kegiatan ini, tentu akan menimbulkan dampak positif dari upah yang diterima penduduk lokal sehingga dampak ini merupakan dampak positif penting.Oleh karena itu, dampak yang terjadi digolongkan penting.
3. Timbulan Limbah Padat
Kegiatan tahap konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan limbah padat/sampah sebanyak 0,625 m3/orang/hari dari para pekerja konstruksi. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong penting.4. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Kegiatan tahap konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan air limbah sebanyak 25,56 m3/orang/hari dari para pekerja konstruksi. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong penting.
5. Penurunan Tingkat Kesehatan Pekerja
Kegiatan mobilisasi tenaga kerja dan pengoperasian base camp diperkirakan menimbulkan dampak sosial budaya dan kesehatan masyarakat. Penggunaan alat angkutan kendaraan khusus bekerja konstruksi akan meningkatkan zat pencemar berupa debu dan limbah gas polutan lainnya. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen air limbah tergolong penting.
Mobilisasi Alat dan Bahan
1. Gangguan Arus Lalu Lintas
Pada tahap konstruksimsaat kegiatan mobilisasi alat dan bahan, diperkirakan dapat terjadi gangguan arus lalu lintas akibat kegiatan pengangkutan dengan kendaraan yang digunakan selama mobilisasi alat dan bahan/material.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lalu lintas tergolong penting.2. Kerusakan Jalan
Pada tahap kegiatan mobilisasi alat dan bahan berlangsung aktivitas kendaraan pengangkut alat dan bahan serta material menuju lokasi kegiatan dengan volume kendaraan yang besar yang dimungkinkan jika kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan akan membuat tonase jalan menurun. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lalu lintas tergolong penting.3. Penurunan Kualitas Udara
Kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi diperkirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi sebaga akibat terjadinya peningkatan arus lalu lintas menuju lokasi kegiatan yang mengangkut alat dan bahan untuk kegiatan konstruksi melibatkan kendaraan berbahan bakar solar.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong penting.4. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Pada kegiatan mobilisasi alat dan bahan/material akan meningkatkan arus atau kepadatan lalu-lintas terutama pada jalur pengangkutan dari/ke tapak proyek-lokasi sumber bahan konstruksi/material, sehingga intensitas kebisingan akan meningkat pula. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong penting.5. Penurunan Tingkat Kesehatn Masyarakat
Penggunaan alat transportasi akan meningkatkan zat pencemar berupa debu dan limbah gas pluutan lainnya, sehinggan menggangu tingkat kesehatan di lingkungan tersebut. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kesehatan masyarakat tergolong Negatif penting.
Pematangan Lahan
1. Peningkatan Surface Run-off dan Debit Air
Kegatan pematangan lahan dipekirakan dapat menimbulkan dampak berupa peningkatan air larian (surface Run off) akibat perubahan lahan menjadi lahan yang diratakan/dimatangkan.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen hidrologi/air larian tergolong Penting.
2. Penurunan Kualitas Udara
Hal ini terjadi karena sebagai akibat beroperasinya kendaraan dan alat berat berbahan bakar solar pada kegiatan pematangan lahan tersebut.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.3. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Pada kegiatan pematangan lahan akan meningkatkan intensitas kebsngan di tapak proyek sebagai akibat dioperasikannya kendaraan dan alat-alat berat. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong Penting.
4. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Kegiatan tahap pematangan lahan diperkirakan akan terbaanya sedimen lumpr yang terbawa air larian menuju badan air. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen sedimen tergolong Penting.
5. Penurunan Kesehatan Pekerja
Kegiatan pematangan lahan diperkirakan menimbulkan dampak terhadap terganggunya flora dan fauna yeng dilindungi dan termasuk kategori langka.Sehingga berdasarkan hal tersebut, maka dampak dikategorikan penting.
Pekrjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square
1. Penurunan Kualitas Udara
Kegiatan konstruksi pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square diprakirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi sebagai akibat terjadinya beroperasinya kendaraan dan alat-alat berat proyek di lokasi kegiatan yang menggunakan bahan bakar solar.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.
2. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Pada kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square akan meningkatkan intensitas kebisingan akibat dioperasikannya kendaraan dan alat-alat berat. Intensitas kebisingan yang terjadi dari dioperasikannya alat-alat berat pada saat konstruksi bisa mencapai 73-95 dBA pada jarak 15,24 m. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong Penting.
3. Timbulnya Getaran
Keadaan awal sebelum dilakukan kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-square, terutama kegiatan pemancangan pondasi tiang pancang di lokasi kegiatan tidak ada getaran yang menyebabkan gangguan pada rumah penduduk atau bangunan lainnya, sehingga skala keadaan kualitas lingkungan tergolong Baik (skala 4). Adanya penanaman tiang pondasi pada pekerjaan tiang pancang dapat menimbulkan getaranyang bisa berdampak mulai dari gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan penduduk, adanya keretakan plesteran dan rusaknya komponen dinding bangunan rumah hingga adanya kerusakan dinding pemikul beban pada rumah penduduk disekitar lokasi kegiatan.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen getaran tergolong Penting.
4. Peningkatan Surface Run-off dan Debit Air
Kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-square diperkirakan dapat menimbulkan dampak berupa peningkatan air larian (surface run-off) akibat menjadi lahan yang diperkeras dan tertutup bangunan.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen hidrologi/air larian tergolong Penting.
5. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Kondisi air permukaan telah mengalami perubahan sebelum ada kegiatan pembangunan ini buangan air limbah dari baik kegiatan domestik sekitar maupun kegiatan lainnya.Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tergolong sedang (skala 3).Setelah konstruksi bangunan Rusunami berlangsung diperkirakan menghasilkan air limbah yang berasal dari berbagai macam kegiatan.Berdasarkan hal tersebut skala kualitas lingkungan tergolong buruk (skala 2).Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen sedimen tergolong Negatif Penting.
Tahap Operasional
Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rusunami M-Square
1. Terciptanya Kesempatan Kerja dan Usaha
Peluang berusaha yang muncul bagi penduduk local, yaitu peluang promosi bagi produk-prosuk local penduduk di Kel.Cibaduyut yang menekuni usaha kerajinan sepatu.Maka dampak yang terjadi bersifat penting.
2. Penurunan/Peningkatan Pendapatan
Tentunya kesempatan kerja yang tercipta dengan adanya kegiatan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana kawasan terpadu dapat menimbulkan dampak positif dan negative.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lingkungan peningkatan pendapatan tergolong Penting.
3. Gangguan Arus Lalu Lintas
Dengan beroperasinya Rusunami dan Ruko M-Square, maka akan terjadi peningkatan volume lalu lintas kendaraan dan gangguan arus terutama di titik-titik di sekitar gerbang masuk-keluar pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lalulintas tergolong Penting.
4. Penurunan Kualitas Udara
Kegiatan operasional pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square dierkirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi akibat terjadinya beroperasinya kendaraan di lokasi kegiatan yang menggunakan bahan bakar solar.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.
5. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Pada kegiatan operasional Rusunami dan Ruko M-Square akan meningkatkan intensitas kebisingan di lokas kegiatan sebagai akibat lalulalangnya kendaraan.
6. Kerusakan Jalan
Perkerasan jalan Cibaduyut Raya dapat berpotensi rusak yang salah satunya diakibatkan akses keluar masuk kendaraan dan aktivitas transportasi lainnya meskipun akan berdampak pada jangka waktu yang lama, sehingga tergolong dampak sedang.
7. Peningkatan Limbah Padat /Sampah
Kegiatan tahap operasi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan limbah padat/samah sebanyak 9,95 m3/hari dari kondisi maksimum 3000 pengunjung. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong Penting.
2.e. Evaluasi Holistik Keterkaitan dan Interaksi Dampak Penting Hipotetik3.1. Evaluasi DampakPentingEvaluasi dampak penting dilakukan secara holistic yaitu telaahan secara totalitas berbagai dampak yang bersifat penting yang ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan saling pengaruh mempengaruhi, sehingga diketahui sejauh mana perimbangan dampak penting yang bersifat ositif dengan yang bersifat negative dengan menggunakan Metoda Matrik Fisher dan Davies atau matrik evaluasi dasar.
Tabel Matrik evaluasi dasar tahap pra konstruksi, konstruksi dan tahap operasional Rusunami dan ruko M-Square
NoKomponenLingkunganTanpaProyekDenganProyekKondisi
(TO)(TI)Kumulatif
(TI-TO)
1Terciptanyakesempatankerjadanusaha
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPenting
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRukoPenting
2PeningkatanPendapatan
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPositifPenting
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko
3KeresahanMasyarakat
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPenting
* MobilisasiAlatdanBahanPenting
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRukoNegatifPenting
4PenurunanKualitas Air Permukaan
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base Camp32-1
*PematanganLahan32-1
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko32-1
5GangguanArusLaluLintas
* MobilisasiAlatdanBahan32-1
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1
6KerusakanJalan
* MobilisasiAlatdanBahan42-2
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko43-1
7Terganggunya Flora dan Fauna
*PematanganLahanPenting
8PenurunanKualitasUdara
* MobilisasiAlatdanBahan42-2
*PematanganLahan440
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko43-1
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko43-1
9PeningkatanIntensitasKebisingan
* MobilisasiAlatdanBahan43-1
*PematanganLahan440
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko43-1
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko330
10Penurunan Tingkat KesehatanMasyarakat
* MobilisasiAlatdanBahanNegatifPenting
11PenurunanKesehatanPekerja
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampNegatifPenting
*PematanganLahanNegatifPenting
12Peningkatan Surface Run-off dan Debit Air
*PematanganLahan42-2
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko42-2
13TimbulnyaGetaran
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko42-2
14PeningkatanKeanekaragamanHayatidanKarbonSekuestrasi
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRukoPenting
15PeningkatanLimbahPadat / Sampah
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base Camp32-1
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1
16PenurunanKuantitas / Muka Air Tanah
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1
Tabel Matriks evaluasi besaran dan kepentingan dampak penting
NoDAMPAK PENTINGTahapTahapTahap
PraKonstruksiOperasional
Konstruksi
1234578
A.FISIK-KIMIA
1KualitasUdaradanKebisingan
a. KualitasUdara 2P0 1P 1P
b. Kebisingan 1P0 1P0
c. Getaran 2P
d. PenurunanKualitas Air Permukaan 1P 1P 1P
2Hidrologi
a. Air Larian 2P 2P
b. Penurunankuantitas/ 1P
muka air tanah
3Ruang, lahan, dantanah
a. Lalulintas 1P 1P
b. Sampah 1P 1P
c. PrasaranaJalan 1P 1P
B.BIOLOGI
a. PeningkatankeanekaragamanhayatiP
dankarbonsekuestrasi
b. Flora dan faunaP
C.SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA
a. KesempatankerjadanberusahaPP
b. PeningkatanPendapatan+ P
c. KeresahanMasyarakatPP P
D.KESEHATAN MASYARAKAT
a. Kesehatanmasyarakat P
b. Kesehatanpekerja P P
Keterangan :
1 PenetapanLahan (Survey danPengukuran)
2 PembebasanLahan
3 MobilisasiTenagaKerja, Operasional Base Camp
4 MobilisasiAlatdanBahan
5 PematanganLahan
6 PekerjaanKonstruksi
7 OperasionaldanPemeliharaan
0 = DampakSangat Kecil
1 = Dampak Kecil
2 = DampakSedang
3 = DampakBesar
4 = DampakSangatBesar
P = Penting
+P = PositifPenting
- P = NegatifPenting
Tabel Matrik evaluasi dampak penting tahap pra konstruksi dan tahap operasionalNoKomponenLingkunganTanpaProyekDenganProyekKondisiKepentinganDikelola /
(TO)(TI)KumulatifDampakTidak
(TI-TO)Dikelola
1Terciptanyakesempatankerjadanusaha
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPentingDikelola
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRukoPentingDikelola
2PeningkatanPendapatan
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPositifPentingPentingDikelola
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRukoPositifPentingPentingDikelola
3KeresahanMasyarakat
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPentingDikelola
* MobilisasiAlatdanBahanPentingDikelola
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRukoNegatifPentingPentingDikelola
4PenurunanKualitas Air Permukaan
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base Camp32-1PentingDikelola
*PematanganLahan32-1PentingDikelola
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko32-1PentingDikelola
5GangguanArusLaluLintas
* MobilisasiAlatdanBahan32-1PentingDikelola
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1PentingDikelola
6KerusakanJalan
* MobilisasiAlatdanBahan42-2PentingDikelola
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko43-1PentingDikelola
7Terganggunya Flora dan Fauna
*PematanganLahanPentingDikelola
8PenurunanKualitasUdara
* MobilisasiAlatdanBahan42-2PentingDikelola
*PematanganLahan440PentingDikelola
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko43-1PentingDikelola
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko43-1PentingDikelola
9PeningkatanIntensitasKebisingan
* MobilisasiAlatdanBahan43-1PentingDikelola
*PematanganLahan440PentingDikelola
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko43-1PentingDikelola
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko330PentingDikelola
10Penurunan Tingkat KesehatanMasyarakat
* MobilisasiAlatdanBahanNegatifPentingPentingDikelola
11PenurunanKesehatanPekerja
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampNegatifPentingPentingDikelola
*PematanganLahanNegatifPentingPentingDikelola
12Peningkatan Surface Run-off dan Debit Air
*PematanganLahan42-2PentingDikelola
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko42-2PentingDikelola
13TimbulnyaGetaran
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko42-2PentingDikelola
14PeningkatanKeanekaragamanHayatidanKarbonSekuestrasi
*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRukoPentingDikelola
15PeningkatanLimbahPadat / Sampah
* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base Camp32-1PentingDikelola
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1PentingDikelola
16PenurunanKuantitas / Muka Air Tanah
* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1PentingDikelola
Tabel Matrik evaluasi besaran dan kepentingan dampak penting
NoDAMPAK PENTINGTahapTahapTahap
PraKonstruksiOperasional
Konstruksi
1234567
A.FISIK-KIMIA
1KualitasUdaradanKebisingan
a. KualitasUdara P0 P P
b. Kebisingan P0 P0
c. Getaran
d. PenurunanKualitas Air Permukaan P P P
2Hidrologi
a. Air Larian P P
b. Penurunankuantitas/ P
muka air tanah
3Ruang, lahan, dantanah
a. Lalulintas P P
b. Sampah P P
c. PrasaranaJalan P P
B.BIOLOGI
a. Peningkatankeanekaragamanhayati+ P
dankarbonsekuestrasi
b. Flora dan fauna+ P
C.SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA
a. Kesempatankerjadanberusaha+ P+ P
b. PeningkatanPendapatan+ P
c. KeresahanMasyarakat+ P+ P P
D.KESEHATAN MASYARAKAT
a. Kesehatanmasyarakat P
b. Kesehatanpekerja P P
Keterangan :
1 PenetapanLahan (Survey danPengukuran)
2 PembebasanLahan
3 MobilisasiTenagaKerja, Operasional Base Camp
4 MobilisasiAlatdanBahan
5 PematanganLahan
6 PekerjaanKonstruksi
7 OperasionaldanPemeliharaan
0 = DampakSangat Kecil
1 = Dampak Kecil
2 = DampakSedang
3 = DampakBesar
4 = DampakSangatBesar
P = Penting
+P = PositifPenting
- P = NegatifPenting
2.f. Ringkasan Analisis DampakNoDphRona Lingkungan Hidup AwalHasil Prakiraan DampakHasil Evaluasi Dampak
Tahap Konstruksi
Mobilisasi Tenaga Kerja dan Pengoperasian dan Usaha
1Timbulan Limbah PadatBerdasar survey, diketahui bahwa kondisi persampahan dan sanitasi di wilayah studi tergolong cukup memadai dengan masih terbatasnya prasarana TPS sampah. Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tegolong sedang (skala 3)Besarnya Dampak : Kegiatan tahap konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan limbah padat/sampah sebanyak 0,625 m3/orang/hari dari para pekerja konstruksi.
Sifat Dampak Penting : Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
2Penurunan Kualitas Air PermukaanKondisi air saluaran drainase yang akan menjadi saluran pembuangan air limbah dari kegiatan konstruksi dan akan bermuara di Sungai Cikamandilan tergolong masih bisa menampng dan kualias sudah mulai tercemar Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tegolong sedang (skala 3)Besarnya Dampak : Kegiatan tahap konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan air limbah sebanyak 25,56 m3/orang/hari dari para pekerja konstruksi.
Sifat Penting Dampak : Penting, karena berpengaruh buruk untuk masyarakatBerdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
Mobilisasi Alat dan Bahan
1Gangguan Arus Lalu LintasArus stabil, tetapi kecepaatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas dan pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan lalu lintas. Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tegolong sedang (skala 3)Besarnya Dampak :Pada tahap konstruksi saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan, diperkirakan dapat terjadi gangguan arus lalu lintas akibat kegiatan pengangkutan dengan kendaraan yang digunakan selama mobilisasi alat dan bahan/material.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lalu lintas tergolong penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
2Penurunan Kualitas UdaraKualitas udara ambient dengan parameter CO, NO2, SO2, dan debu (TSP) masih berada di bawah baku menurut PP No. 41 tahun 1999Besarnya Dampak : Kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi diperkirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi sebagai akibat terjadinya peningkatan arus lalu lintas menuju lokasi kegiatan yang mengangkut alat dan bahan untuk kegiatan konstruksi melibatkan kendaraan berbahan bakar solar.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
4Peningkatan Intensitas KebisinganIntensitas kebisingan di lokasi rencana kegiatan masih berada di bawah baku tingkat kebisingan menurut KepMenLH No. Kep-48MENLH/11/1996 yaitu berkisar 64,60 dBa, nilai kebisingan di daerah tersebut 64,60 dBaBesarnya Dampak : Pada kegiatan mobilisasi alat dan bahan/material akan meningkatkan arus atau kepadatan lalu-lintas terutama pada jalur pengangkutan dari/ke tapak proyek-lokasi sumber bahan konstruksi/material, sehingga intensitas kebisingan akan meningkat pula.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
5Penurunan Tingkat Kesehatn MasyarakatKesehatan masyarakat di daerah lokasi konstruksi terjaga dengan baikBesarnya Dampak :Kegiatan mobilisasi tenaga kerja dan pengoperasian base camp diperkirakan menimbulkan dampak sosial budaya dan kesehatan masyarakat. Penggunaan alat angkutan kendaraan khusus bekerja konstruksi akan meningkatkan zat pencemar berupa debu dan limbah gas polutan lainnya.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen air limbah tergolong penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
Pematangan Lahan
1Peningkatan Surface Run-off dan Debit AirKondisi surface Run-off relatif kecil terkbukti tidak ada ejadian banjir/genangan di lokasi lapak proyek dan lingkungan sekitarBesarnya Dampak :Kegatan pematangan lahan dipekirakan dapat menimbulkan dampak berupa peningkatan air larian (surface Run off) akibat perubahan lahan menjadi lahan yang diratakan/dimatangkan.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
2Penurunan Kualitas UdaraKualitas udara ambient dengan parameter CO, NO2, SO2, dan debu (TSP) masih berada di bawah baku menurut PP No. 41 tahun 1999Besarnya Dampak :Kegiatan ini akan menimbulkan penurunan kualitas udara,hal ini terjadi karena sebagai akibat beroperasinya kendaraan dan alat berat berbahan bakar solar pada kegiatan pematangan lahan tersebut.
Sifat Penting Dampak : Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
3Peningkatan Intensitas KebisinganIntensitas kebisingan di lokasi rencana kegiatan masih berada di bawah baku tingkat kebisingan menurut KepMenLH No. Kep-48MENLH/11/1996 yaitu berkisar 49,43 dBa,Besarnya Dampak :Pada kegiatan pematangan lahan akan meningkatkan intensitas kebisngan di tapak proyek sebagai akibat dioperasikannya kendaraan dan alat-alat berat.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
4Penurunan Kualitas Air PermukaanKondisi air saluaran drainase yang akan menjadi saluran pembuangan air limbah dari kegiatan konstruksi dan akan bermuara di Sungai Cikamandilan tergolong masih bisa menampng dan kualias sudah mulai tercemar Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tegolong sedang (skala 3)Besarnya Dampak :Kegiatan tahap pematangan lahan diperkirakan akan terbawanya sedimen lumpr yang terbawa air larian menuju badan air.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen sedimen tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
5Terganggunya Flora dan FaunaTerdapat banyak Flora dan FaunaBesarnya Dampak :Kegiatan pematangan lahan diperkirakan menimbulkan dampak terhadap terganggunya flora dan fauna yeng dilindungi dan termasuk kategori langka.
Sifat Penting Dampak :dampak dikategorikan penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square
1Penurunan Kualitas UdaraKualitas udara ambient dengan parameter CO, NO2, SO2, dan debu (TSP) masih berada di bawah baku menurut PP No. 41 tahun 1999Besarnya Dampak :Kegiatan konstruksi pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square diprakirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi sebagai akibat terjadinya beroperasinya kendaraan dan alat-alat berat proyek di lokasi kegiatan yang menggunakan bahan bakar solar.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
2Peningkatan Intensitas KebisinganIntensitas kebisingan di lokasi rencana kegiatan masih berada di bawah baku tingkat kebisingan menurut KepMenLH No. Kep-48MENLH/11/1996 yaitu berkisar 49,43 dBa,Besarnya Dampak :Pada kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square akan meningkatkan intensitas kebisingan akibat dioperasikannya kendaraan dan alat-alat berat. Intensitas kebisingan yang terjadi dari dioperasikannya alat-alat berat pada saat konstruksi bisa mencapai 73-95 dBA pada jarak 15,24 m.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
3Timbulnya GetaranKeadaan awal sebelum dilakukan kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-square, terutama kegiatan pemancangan pondasi tiang pancang di lokasi kegiatan tidak ada getaran yang menyebabkan gangguan pada rumah penduduk atau bangunan lainnya, sehingga skala keadaan kualitas lingkungan tergolong Baik (skala 4).Besarnya Dampak :Adanya penanaman tiang pondasi pada pekerjaan tiang pancang dapat menimbulkan getaranyang bisa berdampak mulai dari gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan penduduk, adanya keretakan plesteran dan rusaknya komponen dinding bangunan rumah hingga adanya kerusakan dinding pemikul beban pada rumah penduduk disekitar lokasi kegiatan.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen getaran tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
4Peningkatan Surface Run-off dan Debit AirKondisi surface Run-off relatif kecil terkbukti tidak ada ejadian banjir/genangan di lokasi lapak proyek dan lingkungan sekitarBesarnya Dampak :Kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-square diperkirakan dapat menimbulkan dampak berupa peningkatan air larian (surface run-off) akibat menjadi lahan yang diperkeras dan tertutup bangunan.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen hidrologi/air larian tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
5Penurunan Kualitas Air PermukaanKondisi air permukaan telah mengalami perubahan sebelum ada kegiatan pembangunan ini buangan air limbah dari baik kegiatan domestik sekitar maupun kegiatan lainnya.Besarnya Dampak :Setelah konstruksi bangunan Rusunami berlangsung diperkirakan menghasilkan air limbah yang berasal dari berbagai macam kegiatan.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen sedimen tergolong Negatif Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
Tahap Operasional
Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rusunami M-Square
1Terciptanya Kesempatan Kerja dan Usaha-Besarnya Dampak :Peluang berusaha yang muncul bagi penduduk local, yaitu peluang promosi bagi produk-prosuk local penduduk di Kel.Cibaduyut yang menekuni usaha kerajinan sepatu.
Sifat Penting Dampak : Maka dampak yang terjadi bersifat penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
2Penurunan/Peningkatan Pendapatan-Besarnya Dampak : Tentunya kesempatan kerja yang tercipta dengan adanya kegiatan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana kawasan terpadu dapat menimbulkan dampak positif dan negative. Dampak tersebut yaitu Penurunan/Peningkatan Pendapatan
Sifat Penting Dampak : Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lingkungan peningkatan pendapatan tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
3Gangguan Arus Lalu LintasBesarnya Dampak :Dengan beroperasinya Rusunami dan Ruko M-Square, maka akan terjadi peningkatan volume lalu lintas kendaraan dan gangguan arus terutama di titik-titik di sekitar gerbang masuk-keluar pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square.
Sifat Penting Dampak : Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lalulintas tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
4Penurunan Kualitas UdaraKualitas udara ambient dengan parameter CO, NO2, SO2, dan debu (TSP) masih berada di bawah baku menurut PP No. 41 tahun 1999Besarnya Dampak :Kegiatan operasional pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square dierkirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi akibat terjadinya beroperasinya kendaraan di lokasi kegiatan yang menggunakan bahan bakar solar.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.
Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
5Peningkatan Intensitas KebisinganIntensitas kebisingan di lokasi rencana kegiatan masih berada di bawah baku tingkat kebisingan menurut KepMenLH No. Kep-48MENLH/11/1996 yaitu berkisar 64,75 dBa (NAB : 70 dBA)Besarnya Dampak :Pada kegiatan operasional Rusunami dan Ruko M-Square akan meningkatkan intensitas kebisingan di lokas kegiatan sebagai akibat lalulalangnya kendaraan.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong Tidak Penting.
Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
7Peningkatan Limbah Padat /SampahBerdasar survey, diketahui bahwa kondisi persampahan dan sanitasi di wilayah studi tergolong cukup memadai dengan masih terbatasnya prasarana TPS sampah. Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tegolong sedang (skala 3)Besarnya Dampak :Kegiatan tahap operasi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan limbah padat/samah sebanyak 9,95 m3/hari dari kondisi maksimum 3000 pengunjung.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong Penting.
Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
8Penurunan Kualitas Muka Air TanahKetersediaan Air Tanah di sekitar lokasi kegiatan digunakan oleh para penduduk yang bermukim di sekitar lokasiBesarnya Dampak :Kegiatan tahap operasional akan membutuhkan air bersih yang diperhitungkan sebesar 527,26 m3/hari. Pemakaian air tanah ini berdampak penurunan muka air tanah.
Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen hidreologi/kuantitas air tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan
a. Pengertian Rencana Pengelolaan Lingkungan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut RKL adalah upaya penanganan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
b. Sistematika Penulisan RKL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARBAB I PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1.3 KEBIJAKSANAAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
1.4 KEGUNAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
BAB II PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN2.1 PENDEKATAN TEKNOLOGI
2.2 PENDEKATAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA
2.3 PENDEKATAN INSTITUSIBAB III RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
BAB IV RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAFTAR PUSTAKAc. Peraturan yang mengaturnya Undang Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 tahun 2012tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 5 Tahun 2012, tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidupd. Elemen elemen penting dalam RKL Dampak lingkungan (dampak penting dan dampak lingkungan hidup lainnya).
Sumber dampak (dampak penting dan dampak lingkungan hidup lainnya).
Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup.
Bentuk Pengelolaan lingkungan hidup.
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup.
Periode pengelolaan lingkungan hidup.
Institusi pengelolaan lingkungan hidup (PLH).
e. Bentuk Pengelolaan Hidup Pendekatan Teknologi
Pendekatan ini adalah cara-cara atau teknologi yang digunakanuntuk mengelola dampak penting lingkungan hidup. Contoh: Aspek dan dampak linkungan yang akan dikelola dengan pendekatan teknologi dan gambaran umum pendekatan teknologinya diantaranya adalah .- Melakukan pengolahan air limbah domestic yang banyak mengandung bahan organic dan detergen sebelum memasuki badan air penerima.- Penataan dan pembuatan saluran saluran drainase air larian permukaan di area rusunami dan ruko agar tidak menggenang di jalan dan area parker.
Pendekatan Sosial, Budaya dan Ekonomi
Prinsip pendekatan ekonomi social budaya yang akan dilakukan oleh PT. Cipta Indah Bangun Anugrah adalah memilih metoda pengelolaan lingkungan yang layak, baik dari segi kualitas maupun pembiayaan , yaitu dengan cara mengoptimasikan penggunaan alat dan sumberdaya serta potensi daerah Pendekatan Instistusi
Penegelolaan dampak lingkungan rusunami dan ruko M-Square berdampak lintas sektoral, dalam pelaksanaannya akan menyakungkut berbagai institusi pemerintah maupun berbagai lapisan masyarakat. Secara umum pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan berdasarkan pendekatan institusi adalah berupa:
- Secara aktif mengadakan kontak dengan berbagai instansi terkait di lingkungan pemerintah daerah untuk mendapat informasi tentang hal hal yang menyangkut masalah lingkungan dan kebijaksanaanya.
- mengadakan komunikasi aktif dengan masyarakat di daerah wilayah dampak melalui lembaga masyarakat yang ada untuk mengetahui tanggapannya tentang upaya upaya pengelolaan yang dilakukan yang dilakukan oleh PT. Cipta Indah Bangun Anugrah.
f. Matriks RKLNo.Dampak Linkungan yang DikelolaSumber DampakIndikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan HidupBentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi Pengelolaan Lingkungan HidupPeriode Pengelolaan Lingkungan HidupInstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dampak Penting (Hasil Arahan dari Kajian ANDAL)
Tahap Konstruksi
1Terciptanya peluang kerja dan usahaKegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi dan operasional basecamp Jumlah angkatan kerja yang masih menganggur di kelurahan setempat berkurang
Rata rata pendapatan penduduk meningkat Sikap dan presepsi penduduk positif terhadap proyek Rekruitmen tenaga kerja non skill diprioritaskan tenaga kerja lokal, di daerah tapak proyek dan daerah sekitarnya, untuk meningkatkan daya serap tersebut maka diharapkan adanya pelatihan khusus.
Hubungan kerja antara tenaga kerja dengan pemberi kerja mengacu pada peraturan dan kebijakan Departemen Tenaga Kerja dan ketentuan pemerintah lainnya yang menyangkut pengupahan, jaminan kesehatan, jaminan keselamatan kerja dan sebagainya.
Memberikan upah tenaga kerja proyek minimal sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) untuk Kota Bandung.
Mendorong dan mensaratkan pada kontraktor untuk menfaatkan tenaga kerja skill lokal, sebagai bagian dari pengaliha keahlian dan memanfaatkan pekerja non skill secara maksimal sesuai dengan kebutuhan
Mengembangkan dan atau meneruskan institusi kerjasama yang dikembangkan sejak tahap konstruksi sebgai wadah komunikasi kedua belahpihak dalam berbagai hal Mengupayakan secara bertahap agar peluan g peluang menjadi rekanan kerja atau usaha PT. Cipta Bangun Indah Anugrah( pemrakarsa kegiatan) dapat dimasuki oleh penduduk local Koordinasi dengan dinas tenaga kerja kota bandung untuk mengadakan pembinaan / pelatihan kerja bagi masyarakat lokalDi wilayah kelurahan Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul, terutama di sekitar lokasi rencana kegiatanDilakukan pada bersamaan dengan dimulainya tahap knstrukis, namun pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan selama tahap konstruksi.. Instansi pelaksana: PT.Cipta Indah Bangun Anugrah Instansi Pengawas: Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandun, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindangan Masyarakat Kota Bandung, Kantor Kecamatan Bojongloa Kidul dan Kantor Kelurahan Cibaduyut. Instansi Penerima Laporan: BPLH kota Bandung
2Terjadinya peningkatan pendapatan masyarakatKegiatan Mobilisasi tenaga kerja konstruksi dan operasional base camp Rata rata pendapatan penduduk meningkat
4. Rencana Pengelolaan Lingkungan
a. Pengertian Rencana Pengelolaan Lingkungan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut RPL adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak akibat rencana Usaha dan/atau kegiatan..
b. Sistematika Penulisan RPL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARBAB I PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1.3 KEBIJAKSANAAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
1.4 KEGUNAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
BAB II PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN2.1 PENDEKATAN TEKNOLOGI
2.2 PENDEKATAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA
2.3 PENDEKATAN INSTITUSIBAB III RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
BAB IV RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAFTAR PUSTAKAc. Peraturan yang mengaturnya
Undang Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 5 Tahun 2012, tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
d. Elemen elemen penting dalam RPL
Dampak yang dipantau, yang terdiri dari: jenis dampak yang terjadi, komponen lingkungan yang terkena dampak, dan indikator/parameter yang dipantau dan sumber dampak. Bentuk pemantauan lingkungan hidup yang terdiri dari metode pengumpulan dan analisis data, lokasi pemantauan, waktu danfrekuensi pemantauan.
Institusi pemantau lingkungan hidup, yang terdiri dari pelaksana pemantauan, pengawas pemantauan dan penerima laporan pemantauan.
No.Dampak Lingkungan yang TimbulBentuk Pemantauan Lingkungan HidupInstitut Pemantau Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang TimbulIndikator / ParameterSumber DampakMetode dan Pengumpulan Analisis DataLokasi PantauWaktu dan FrekuensiPelaksanaPengawasPenerima Laporan
Dampak Penting (Hasil Arahan dari Kajian ANDAL)
Tahap Konstruksi
1Terciptanya peluang kerja dan usahaJumlah angkatan kerja yang masih menganggur, Rata rata pendapatan penduduk, dan sikap dan presepsi pendudukKegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi dan operasional base camp Melakukan pengumpulan data dengan cara survei, jenis data berupa data primer dan data sekunder, data primer dikumpulkan secara wawancara dan observasi. Wawancara terhadapa respnden melalui kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya
Jumlah sampel ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasar pada kebutuhan penelitian dan diambil dari komunitas yang telah diketahui karakteristiknya terlebih dahulu Di wilayah kelurahan Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul, terutama di sekitar lokasi rencana kegiatanDilakukan tiga bulan sekali selama periode konstruksi ( 14 Bulan ), dimulai 3 bulan setelah tahap konstruksi rusunami dan ruko dimulaiPT.Cipta Indah Bangun Anugrah Selaku pemrakarsa dan seluruh kontraktor konstruksiBadan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandun, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindangan Masyarakat Kota Bandung, Kantor Kecamatan Bojongloa Kidul dan Kantor Kelurahan Cibaduyut.BPLH kota Bandung
2.Terjadinya peningkatan pendapatan masyarakatRata rata pendapatan penduduk, dan sikap dan presepsi pendudukKegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi dan operasional base camp Melakukan pengumpulan data dengan cara survei, jenis data berupa data primer dan data sekunder, data primer dikumpulkan secara wawancara dan observasi. Wawancara terhadapa respnden melalui kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya
Jumlah sampel ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasar pada kebutuhan penelitian dan diambil dari komunitas yang telah diketahui karakteristiknya terlebih dahuluDi wilayah kelurahan Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul, terutama di sekitar lokasi rencana kegiatanDilakukan tiga bulan sekali selama periode konstruksi ( 14 Bulan ), dimulai 3 bulan setelah tahap konstruksi rusunami dan ruko dimulaiPT.Cipta Indah Bangun Anugrah Selaku pemrakarsa dan seluruh kontraktor konstruksiBadan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandun, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindangan Masyarakat Kota Bandung, Kantor Kecamatan Bojongloa Kidul dan Kantor Kelurahan CibaduyutBPLH kota Bandung
Kegiatan lain disekitarya
Rencana Kegiatan
Komponen Lingkungan
Input/Pendapat masyarakat atas pengumuman proyek
Bagan Alir
Matriks
Identikasi Dampak Potensial
Dampak Potensial
Evaluasi Dampak Potensial
Brain Storming
Dampak Penting Hipotetik
Klasifikasi dan prioritas
Hasil Sosialisasi
Prioritas Dampak Penting Hipotetik