Download - TUGES FATRIA
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
1/20
Penyakit infeksi kecacingan merupakan salah satu penyakit yang masih banyak terjadi
di masyarakat namun kurang mendapatkan perhatian (neglected diseases). Penyakit
yang termasuk dalam kelompok neglected diseases memang tidak menyebabkan
wabah yang muncul dengan tiba-tiba ataupun menyebabkan banyak korban, tetapi
merupakan penyakit yang secara perlahan menggerogoti kesehatan manusia,
menyebabkan kecacatan tetap, penurunan intelegensia anak dan pada akhirnya dapat
pula menyebabkan kematian.
Soil Transmitted Helminths
Soil-transmitted helminths merupakan kelompok parasit cacing nematoda
yang menyebabkan infeksi pada manusia akibat tertelan telur atau melalui kontak
dengan larva yang berkembang dengan cepat pada tanah yang hangat dan basah di
negara-negara subtropis dan tropis di berbagai belahan dunia. Bentuk dewasa soil-
transmitted helminths dapat hidup selama bertahun-tahun di saluran percernaan
manusia. Lebih dari dua milyar penduduk dunia terinfeksi oleh paling sedikit satu
spesies cacing tersebut, terutama yang disebabkan oleh A. lumbricoides, T. trichiura
dan cacing tambang (!", #$$%& !", #$$'.
)abel *. +nfeksi soil-
transmitted helminthspada manusia Cacing
Penyebab Utama di
Seluruh Dunia
Penyakit Perkiraan populasi yang
terinfeksi (juta)
scaris lumbricoides +nfeksi cacing gelang $-*##*
Trichuris trichiura +nfeksi cacing cambuk '$-/%
!ecator americanus dan
ncylostoma duodenale
+nfeksi cacing tambang %'-$
0trongyloides strecoralis +nfeksi cacing benang
(threadworm
1$-*$$
"nterobius #ermicularis +nfeksi cacing kremi -#2 anak
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
2/20
$% skaris &umbricoides
3ambar *. 4acingAskaris Lumbricoides
5lasifikasi 6scaris lumbricoides7
5ingdom 7 6nimalia
Phylum 7 8ematoda
0ubclass 7 0ecernemtea
"rdo 7 6scoridida
0uper famili 7 6scoridciidea
3enus 7 6scaris
0pecies 7 6scaris lumbricoides
a) 'orfologi4acing ini merupakan parasit 8ematoda terbesar pada manusia. Berbentuk
silindris, berwarna putih atau kuning kemerahan, ujung anterior tumpul sedang
ujung posterior lebih meruncing pada tiap# sisi terdapat garis# longitudinal
(9lateral lines: berwarna putih sepanjang badan cacing& tubuhnya ditutupi
kutikula ber-garis# melintang& cacing jantan berukuran panjang ; *$ < 1* cm&
diameter ; # < mm, ujung posterior melengkung ke ventral dengan sepasang
spikula kopulatorius silindris dan bentuknya sederhana yang terletak dalam
kantong& cacing betina7 lebih besar dari cacing jantan, berukuran panjang #$ < 1%
cm, = 1 < ' mm, vulva terletak di ventral tengah, ; di sepertiga anterior tubuh.
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
3/20
Pada ujung anterior terdapat 1 buah labia>bibir, satu di mediodorsal, sepasang di
ventrolateral, dan di tengah, di antara ketiga bibir terdapat kavum bukalis kecil
berbentuk segitiga.
6nterior posterior
3ambar #. ?orfologi cacingAscariasis lumbricoides
)elur mempunyai ukuran %-$ @ 1%-%$ A. i bagian luar ada lapisan albuminoid
yang berbenjol-benjol kasar. )elurnya sendiri mempunyai lapisan hyaline yang
tebal, jernih dengan lapisan luar yang relative tebal sebagai struktur penyokong,
lapisan dalam yang tipis halus, vitelin, dan lipoidal yang tidak dapat ditembus juga
ditemukan telur yang berbentuk ganjil tanpa lapisan albuminoid atau dengan
lapisan yang lebarnya abnormal. )elur yang tidak dibuahi sukar diidentifikasi.
)elur ini tidak hanya ditemukan bila tidak ada cacing jantan, tapi pada dua per
lima dari semua pederita karena populasi yang berulang diperlukan untuk
produksi telur yang dibuahi terus menerus.
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
4/20
3ambar 1. )elur Ascaris
lumbricoides fertil
3ambar . )elur Ascaris lumbricoides
unfertil
b) Siklus hidup
3ambar %. 0iklus !idup 6scariasis lumbricoides
*4acing dewasa, #)elur infertil dan telur fertil, %Larva yang telah menetas,Larva matur
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
5/20
Usus manusia Cacing Telur Cacing *eluar bersama feses Tersebar
'enempel pada makanan Termakan 'enetas &ar#a 'enembus Usus
liran Darah +antung Paru,Paru *erongkongan Tertelan Usus
'anusia Cacing De-asa4acing dewasa biasanya hidup di rongga usus muda. 4acing ini mendapat
makanan dari makanan hospes yang setengah dicerna dan mungkin dari sel-sel
mukosa usus. )elur yang belum membelah bila dikeluarkan oleh hospes melalui
tinja. Bila keadaan lingkungan dalam tanah menguntungkan kira-kira dalam waktu
tiga minggu didalam telur dibentuk larva stadium dua yang infektif. )elur yang
infektif itu bila ditelan manusia menetas dibagian atas usus muda dan mengeluarkan
larva Cabditiform yang menembus dinding usus yang masuk vena kecil dan
pembuluh limfa. ?elalui sirkulasi portal larva ini masuk ke hepar kemudian masuk
ke jantung dan paru-paru. idalam paru-paru, larva ini mengalamai perubahan
kedua dan ketiga. Larva bermigrasi atau dibawa oleh bronchiolus ke bronchus, naik
ke trakea sampai ke epiglotis dan turun melalui esophagus ke usus muda. 0elama
masa hidupnya didalam paru-paru, larva membesar sampai lima kali ukuran semula.
0etelah sampai di usus larvanya mengalami perubahan kelima.
c) Hospes dan distribusi?anusia merupakan satu-satunya hospesAscaris lumbricoides. i manusia,
larva 6scaris akan berkembang menjadi dewasa dan mengadakan kopulasi serta
akhirnya bertelur. Penyakit yang disebabkannnya disebut 6skariasis. 6skariasis
adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing gelangAscaris lumbricoides,
yang merupakan penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.
Penyakit ini sifatnya kosmopolit, terdapat hampir di seluruh dunia. Prevalensi
askariasis sekitar $-$2.
d) "pidemiologi
Ascaris lumbricoides adalah parasit yang penting baik di daerah di musim
dingin maupun di daerah tropic, tetapi cacing ini lebih umum di daerah tropic dan
paling banyak ditemukan di daerah sanitasi buruk. i +ndonesia, prevalensi
askariasis tinggi, terutama pada anak-anak. Drekuensinya antara '$-/$2.
Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang
baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup Ascaris
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
6/20
lumbricoidesini. )elur Ascaris lumbricoides berkembang sangat baik pada tanah
liat yang memiliki kelembapan tinggi dan pada suhu #%E - 1$E 4.
e) Patologi dam .ejala *linis
3ejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan oleh cacing dewasa
dan larva. 3angguan yang disebabkan cacing dewasa biasanya ringan. 5adang-
kadang penderita mengalami gejala gangguan usus ringan seperti mual, nafsu
makan berkurang, diare atau konstipasi.% 0tatus nutrisi anak dengan askariasis
dapat lebih dipengaruhi oleh latar belakang sosioekonomik dan nutrisinya
daripada oleh pengaruh infeksi askaris.
?orbiditas dapat bermanifestasi selama migrasi larva yang melalui paru-
paru atau dihubungkan dengan adanya cacing dewasa di usus halus.
6skariasis paru dapat terjadi paska pemajanan yang berat dan juga seringpada individu yang hidup di daerah dengan penularan infeksi musiman. )anda-
tanda yang paling khas adalah batuk, sputum berbercak darah dan eosinofilia.
Pada foto thoraks tampak infiltrat yang menghilang dalam waktu 1 minggu.
5eadaan ini disebut sindrom Loeffler.
Pada infeksi berat, terutama pada anak dapat terjadi malabsorbsi sehingga
memperberat keadaan malnutrisi. Ffek yang serius terjadi bila cacing-cacing ini
menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus (ileus. 6danya cacing
dewasa pada usus halus disertai dengan keluhan tidak jelas seperti nyeri perut dan
kembung. "bstruksi usus walaupun jarang, dapat karena massa cacing pada anak
yang terinfeksi berat& insiden puncak terjadi pada anak umur *-' tahun. ?ulainya
biasanya mendadak dengan nyeri perut kolik berat dan muntah, yang dapat
berbercak empedu& gejala ini dapat memperburuk dengan cepat dan menyertai
perjalanan yang serupa dengan obstruksi usus akut etiologi lain apapun'
f) Diagnosa
4ara menegakkan diagnosis penyakit adalah dengan pemeriksaan tinja
secara langsung. 6danya telur dalam tinja memastikan diagnosis askariasis. 0elain
itu diagnosis dapat dibuat bila cacing dewasa keluar sendiri baik melalui mulut
atau hidung, maupun melalui tinja.
iagnosis askariasis paru atau obstruktif didasarkan terutama pada data
klinis dan indeks kecurigaan tinggi
/% Trichuris trichiura
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
7/20
3ambar '. 4acing Trichuris trichiura
5lasifikasi Trichuris trichiura:
5ingdom 7 6nimalia
Phylum 7 8ematoda
0ubclass 7 6denophorea
"rdo 7 Fnoplida
0uper famili 7 )tichinelloidea
3enus 7 Trichuris
0pecies 7 Trichuris trichiura
a) 'orfologi4acing betina panjangnya kira-kira % cm, sedangkan cacing jantan kira-kira
cm. Bagian anterior langsing seperti cambuk, panjangnya kira-kira 1>% dari
panjang seluruh tubuh. Bagian posterior bentuknya lebih gemuk, pada cacing
betina bentuknys membulat tumpul dan pada cacing jantan melingkar dan terdapat
satu spikulum.
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
8/20
3ambar . ?orfologi Trichuris trichiura
)elur berukuran %$ < % mikron @ 1# mikron, berbentuk seperti tempayan
dengan semacam penonjolan yang jernih pada kedua kutub. 5ulit telur bagian luar
berwarna kuning-kekuningan dan bagian dalamnya jernih. )elur berisi sel telur
(dalam tinja segar.
3ambar . )elur Trichuris trichiura
b) Siklus hidup
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
9/20
3ambar /. 0iklus hidup cacing )richuris trichiura
?asa pertumbuhan mulai dari telur yang tertelan sampai cacing dewasa betina
melatakkan telur kira-kira 1$-/$ hari.
)elur yang dibuahi dikeluarkan dari hospes bersama tinja. )elur tersebut menjadi
matang, yaitu telur yang berisi larva dan merupakan bentuk infektif, dalam waktu 1
samapai ' minggu dalam lingkungan yang lembab dan tempat yang teduh. 4ara
infektif secara langsung bila kebetulan hospes menelan telur matang. Larva keluar
melalui dinding telur dan masuk ke dalam usus halus. 0esudah dewasa cacing turunke usus bagian distal dan masuk ke daerah kolon, terutama sekum. Gadi cacing ini
tidak mempunyai siklus paru.
c) Hospes dan distribusi
?anusia merupakan hospes cacing ini. Penyakit yang disebabkannya disebut
)rikuriasis. 4acing ini lebih sering ditemukan bersama-sama Ascaris
lumbricoides. 4acing dewasa hidup di dalam usus besar manusia, terutama di
daerah sekum dan kolon. 4acing ini juga kadang-kadang ditemukan di apendiks
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
10/20
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
11/20
4ara menegakkan diagnosis penyakit adalah dengan pemeriksaan tinja
secara langsung. 6danya telur dalam tinja memastikan diagnosis askariasis. 0elain
itu diagnosis dapat dibuat bila cacing dewasa keluar sendiri baik melalui mulut
atau hidung, maupun melalui tinja.
iagnosis askariasis paru atau obstruktif didasarkan terutama pada data
klinis dan indeks kecurigaan tinggi.
3. Oxyuris vermicularis (E. vermicularis)
a. "pidemiologi E. vermicularis
+nsiden tinggi di negara-negara barat terutama J06 1%-* 2. ?erupakan
penyakit keluarga. )idak merata dilapisan masyarakat dan yang sering diserang
yaitu anak-anak umur %-* tahun. Pada daerah tropis insiden sedikit oleh karenacukupnya sinar matahari, udara panas, kebiasaan ke 4 (yaitu sehabis defekasi
dicuci dengan air tidak dengan kertas toilet. 6kibat hal-hal tersebut diatas maka
pertumbuhan telur terhambat, sehingga dapat dikatakan penyakit ini tidak
berhubungan dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat tapi lebih dipengaruhi
oleh iklim dan kebiasaan. Jdara yang dingin, lembab dan ventilasi yang jelek
merupakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan telur.
b% Taksonomi
Fnterobius vermicularis dapat diklasifikasikan sebagai berikut 7
Phylum 7 8ematoda
5elas 7 Plasmidia
"rdo 7 Cabtidia
0uper famili 7 "@yuroidea
Damily 7 "@yuridea
3enus 7 Fnterobius
0pecies 7Enterobius vermicularis
c% 'orfologi
Jkuran telurE. vermicularis yaitu %$-'$ mikron @ #$-1$ mikron (rata-rata %% @
#' mikron. )elur berbentuk asimetris, tidak berwarna, mempunyai dinding yang
tembus sinar dan salah satu sisinya datar. )elur ini mempunyai kulit yang terdiri dari
dua lapis yaitu 7 lapisan luar berupa lapisan albuminous, translucent, bersifat
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
12/20
mechanical protection. i dalam telur terdapat bentuk larvanya. 0eekor cacing betina
memproduksi telur sebanyak **.$$$ butir setiap harinya selama # samapi 1 minggu,
sesudah itu cacing betina akan mati (0oedarto, *//%.
3ambar *$. )elur cacingE. ermicularis
4acing dewasa E. vermicularis berukuran kecil, berwarna putih, yang betina
jauh lebih besar dari pada yang jantan. Jkuran cacing jantan adalah #-% mm, cacing
jantan mempunyai sayap yang dan ekornya melingkar seperti tanda tanya. 0edangkan
ukuran cacing betina adalah -*1 mm @ $, mm, cacing betina mempunyai sayap,
bulbus esofagus jelas sekali, ekornya panjang dan runcing. Jterus cacing betina
berbentuk gravid melebar dan penuh dengan telur. Bentuk khas dari cacing dewasa ini
adalah tidak terdapat rongga mulut tetapi dijumpai adanya 1 buah bibir, bentuk
esofagus bulbus ganda (double bulb oesophagus, didaerah anterior sekitar leher
kutikulum cacing melebar, pelebaran yang khas disebut sayap leher (cervical alae.
3ambar **. 4acing dewasaE. ermicularis
d% Siklus hidupE. vermicularis
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
13/20
?anusia merupakan satu-satunya hospes definitif E. vermicularis dan tidak
diperlukan hospes perantara. 4acing dewasa betina mengandung banyak telur pada
malam hari dan akan melakukan migrasi keluar melalui anus ke daerah 7 perianal dan
perinium. ?igrasi ini disebut 8octurnal migration. i daerah perinium tersebut
cacing-cacing ini bertelur dengan cara kontraksi uterus, kemudian telur melekat
didaerah tersebut. )elur dapat menjadi larva infektif pada tempat tersebut, terutama
pada temperatur optimal #1-#' K4 dalam waktu ' jam (0oedarto, *//%.
aktu yang diperlukan untuk daur hidupnya, mulai dari tertelan telur matang
sampai menjadi cacing dewasa gravid yang bermigrasi kedaerah perianal, berlangsung
kira-kira # minggu sampai # bulan. ?ungkin daurnya hanya berlangsung kira-kira +
bulan karena telur-telur cacing dapat ditemukan kembali pada anus paling cepat %
minggu sesudah pengobatan.
3ambar *#. 0iklus !idupE. ermicularis
e. Cara penularan
4ara penularan Fnterobius vermicularis dapat melalui tiga jalan0
*. Penularan dari tangan ke mulut penderita sendiri (auto infection atau pada orang
lain sesudah memegang benda yang tercemar telur infektif misalnya alas tempat
tidur atau pakaian dalam penderita.
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
14/20
#. ?elalui pernafasan dengan menghisap udara yang tercemar telur yang infektif.
1. Penularan secara retroinfeksi yaitu penularan yang terjadi pada penderita sendiri,
oleh karena larva yang menetas di daerah perianal mengadakan migrasi kembali ke
usus penderita dan tumbuh menjadi cacing dewasa.
3ambar *1. 4ara PenularanE. ermicularis
f% Patologi dan .ejala *linis
Fnterobiasis relative tidak berbahaya, jarang menimbulkan lesi yang serius.
3ejala klinis yang menonjol disebabkan iritasi di sekitar anus, perineum dan vagina
oleh cacing betina gravid yang bermigrasi ke daerah anus dan vagina sehingga
menyebabkan pruritus local. "leh karena cacing bermigrasi ke daerah anus dan
menyebabkan pruritus ani, maka penderita menggaruk daerah sekitar anus sehingga
timbul luka garuk. 5eadaan ini sering terjadi pada malam hari hingga penderita
terganggu tidurnya. 5adang- kadang cacing dewasa muda dapat bergerak ke usus
halus bagian proksimal sampai ke lambung, esophagus dan hidung, sehingga
menyebabkan gangguan di daerah tersebut. 4acing betina gravid berjalan-jalan dan
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
15/20
dapat bersarang di vagina dan tuba Dallopi, sehingga menyebabkan radang di saluran
telur.
g% Diagnosa
4ara memeriksa Fnterobiasis yaitu dengan menemukan adanya cacing dewasa
atau telur dari cacingE. vermiculsris. 6dapun caranya adalah sebagai berikut 7
a% 4acing dewasa
4acing dewasa dapat ditemukan dalam feses, dicuci dalam larutan
8acl agak panas, kemudian dikocok sehingga menjadi lemas, selanjutnya
diperiksa dalam keadaan segar atau dimatikan dengan larutan fiksasi untuk
mengawetkan. 8ematoda kecil seperti E. vermicularis dapat juga difiksasi
engan diawetkan dengan alkhohol $2 yang agak panas.b. )elur cacing
)elurE. vermicularisjarang ditemukan didalam feses, hanya %2 yang
positif pada orang-orang yang menderita infeksi ini (0oejoto dan 0oebari,
*//'. )elur cacingE. vermicularis lebih mudah ditemukan dengan tekhnik
pemeriksaan khusus, yaitu dengan menghapus daerah sekitar anus dengan
0cotch adhesive tape swabM.
1% !ecator americanus dan ncylostoma duodenale
5lasifikasiNecator americanus:
5ingdom 76nimalia
Phylum 7 8ematoda
5elas 7 0ecernentea
"rdo 7 0trongylida
Damily 7 Jncinariidae
3enus 7 8ecator
0pecies 7!ecator americanus
5lasifikasiAncylostoma
duodenale:
5ingdom 76nimalia
Phylum 78ematoda
0ubclass 70ecernemtea
"rdo 7Chabditida
0uper famili 7Chabditoidea
3enus 76ncylostoma0pecies 7Anc"lostoma
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
16/20
#uodenale
a) 'orfologi
4acing betina !ecator americanus tiap hari mengeluarkan telur kira-kira
sekitar /$$$ butir, sedangkan Anc"lostoma duodenale kira-kira *$. $$$ butir.
4acing betina berukuran panjang kurang lebih * cm, cacing jantan $, cm. Bentuk
badan!ecator americanusbiasanya menyerupai huruf 0, sedangkanAnc"lostomaduodenale menyerupai huruf 4. Gantan ukurannya / mm dan betina ukurannya **
mm. Nulva, sedikit kearah anterior dari pertengahan tubuh. )idak ada duri pada
ujung ekor.
a. #uodenale n. Americanus
3ambar *1. ?orfologi cacing!ecator americanus dan Anc"lostoma
duodenale
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
17/20
Congga mulut kedua jenis cacing ini besar. !ecator americanus mempunyai
benda kitin, sedangkan padaAnc"lostoma duodenale ada dua pasang gigi. 4acing
jantan mempunyai bursa kopulatrik. ?emilikiplat-plat pemotong sentral besar
serta licin dan semi lunar bentuknya sepanjang pinggir bebas.
n. americanus a.duodenale
)elur dikeluarkan dengan tinja dan setelah menetas dalam waktu *-*,% hari,
keluarlah larva Cabditiform. alam waktu kira-kira 1 hari larva Cabditiform
tumbuh menjadi larva filoariform, yang dapat menembus kulit dan dapat hidup
dalam - minggu di tanah. )elur cacing tambang yang besarnya kira-kira '$@$
mikron, berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis. i dalamnya terdapat
beberapa sel. Larva Cabditiform panjangnya kira-kira #%$ mikron, sedangkan
larva Dilariform panjangnya kira-kira '$$ mikron.
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
18/20
.ambar $1% Telur Cacing Tambang
b% Siklus hidup
3ambar *%. 0iklus !idup 4acing )ambang
)elur yang dikeluarkan melalui tinja cepat menjadi matang dan mengeluarkan
larva Cabditiformdalam waktu * sampai # hari. Larva Dilariform yang aktif yang
sering pada lapisan atas setebal setengah inci dari tanah mempunyai daya
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
19/20
tigmotaksis yang kuat. Larva Dilariform masuk ke dalam hospesnya melalui folikel
rambut, pori-pori dan juga melalui kulit yang utuh. Larva masuk ke dalam saluran
limfa atau vena kecil dan dibawa dengan aliran darah melalui jantung ke paru-paru.
Larva ini naik ke bronkus dan trakea kemudian ke laring kadang-kadang infeksi
dapat melalui terjadi melalui mulut bila larva dimasukkan ke dalam makanan atau
minuman yang terkontaminasi.
c% Hospes dan distribusi
!ospes definitif kedua cacing ini, adalah manusia. 4acing ini tidak
mempunyai !ospes perantara. )empat hidupnya ada di dalam usus halus terutama
jejunum dan duodenum. Penyakit yang disebabkan oleh parasit ini disebut
8ekatoriasis dan 6nkilostomiasis.
d% "pidemiologi
+nsiden tinggi ditemukan pada penduduk di +ndonesia terutama di pedesaan
khususnya di perkebunan. 0eringkali golongan pekerja perkebunan yang langsung
behubungan dengan tanah mendapat infeksi lebih dari $2. 5ebiasaan defeksi dan
pemakaian tinja sebagai pupuk kebun penting dalam penyebaran infeksi. )anah yang
baik untuk pertumbuhan larva adalah tanah gembur (pasir, humus dengan suhu
optimal untuk !ecator americanus#E-1#E 4, sedangkan untuk Anc"lostoma
duodenale #1E-#%E 4. Jntuk menghindari infeksi salah satu antara lain, dengan
memakai alas kaki (sepatu, sandal.
Dactor-faktor yang menyebabkan penyebaran meningkatan seperti orang-orang
yang mengandung parasit yang defekasi di tanah di daerah yang sering dikunjungi
orang lain, bertumpuknya tinja di tempat-tempat terpencil di dekat rumah, kembalinya
anggota keluarga ke tempat terbatas ini, tanah pasir atau campuran tanah liat dan pasir
merupakan pembiakan yang baik untuk larva cacing tambang, iklim panas, dan
kelembaban 1$-%$ inchi air hujan terutama di musim panas.
e% Patologi dan gejala klinis
+nfeksi ringan cacing ini biasanya ditandai dengan sedikit gejala atau tanpa gejala
sama sekali. Pada infeksi yang berat, kelainan patologi yang terjadi disebabkan oleh 1
fase sebagi berikut7
*. Dase cutaneus, yaitu cutaneus larva migrans, berupa efek larva menembus
kulit. Larva ini menyebabkan dermatitis yang disebut $round itch. )imbul
rasa nyeri dan gatal pada tempat penetrasi.
-
7/26/2019 TUGES FATRIA
20/20
#. Dase %ulmonar", berupa efek yang disebabkan oleh migrasi larva dari
pembuluh darah kapiler ke alveolus. Larva ini menyebabkan batuk kering,
asma yang disertai dengan &hee'ing dan demam.
1. Dase intestinal, berupa efek yang disebabkan oleh perlekatan cacing dewasa
pada mukosa usus halus dan pengisapan darah. 4acing ini dapat mengiritasi
usus halus menyebabkan mual, muntah, nyeri perut, diare, dan feses yang
berdarah dan berlendir. 6nemia defisiensi besi dijumpai pada infeksi cacing
tambang kronis akibat kehilangan darah melalui usus akibat dihisap oleh
cacing tersebut di mukosa usus. )erjadinya anemia defisiensi besi pada
infeksi cacing tambang tergantung pada status besi tubuh dan giIi penjamu,
beratnya infeksi (jumlah cacing dalam usus penderita, serta spesies cacing
tambang dalam usus. +nfeksi A. #uodenale menyebabkan perdarahan yang
lebih banyak dibandingkan !. Americanus1. Gumlah darah yang hilang per
hari per satu ekor cacing adalah $,$1 mL pada infeksi !ecator americanus
dan $,*% mL pada infeksiAnc"lostoma duodenale. Gumlah darah yang hilang
setiap harinya adalah # mL>*$$$ telur>gram tinja pada infeksi !ecator
americanus dan % mL>*$$$ telur>gram tinja pada infeksi Anc"lostoma
duodenale, sehingga kadar hemoglobin dapat turun mencapai level % gr>dl
atau lebih rendah.f% Diagnosa
Pemeriksaan penunjang pada cacing tambang dewasa dilakukan untuk
menemukan telur cacing dan atau cacing dewasa pada pemeriksaan feses.
Pemeriksaan feses basah dengan fiksasi formalin *$2 dilakukan secara langsung
dengan mikroskop cahaya. )anda-tanda anemia defisiensi besi yang sering dijumpai
adalah anemia mikrositik hipokrom, kadar besi serum yang rendah, kadar total iron
binding capacity yang tinggi1.