Download - Tugas Bangunan Pantai 3
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
1/12
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
2/12
(c)
$ambar %&. (a). (b), (c) Sistem Polder
• Komponen Sistem Polder
a. 'anggul keliling dan atau pertahanan laut (sea defense) atau konstruksi isolasi lainnya
b. Sistem drainase lapangan (field drainage system)
c. Sistem pembawa (conveyance system)
d. Kolam penampung dan stasiun pompa (outfall system)
e. adan air penerima (reciving waters)
• spek 'eknis *embangunan Polder
a. *embangunan tanggul laut
'anggul laut dalam sistem Polder merupakan pembatas hidrologi yang melindungi
daerah di dalam sistem Polder dari pengaruh air laut (pasang surut dan gelombang).
*embuatan tanggul laut harus memperhatikan kondisi tanah setempat. anyak tanggul
laut harus dibuat pada lokasi yang kondisi tanahnya sangat lunak, sehingga resiko
kegagalan lereng (slope failure) sering teradi,
b. *enurunan tanah
anyak sistem Polder yang dikembangkan di daerah endapan alluvial, dengan kondisi
tanah lunak yang cukup tebal, sehingga penurunan angka panang akibat proses
konsolidasi sangat berpengaruh terhadap elevasi akhir, dan dapat menyebabkan
kerusakan pada bangunan!bangunan.
c. Konservasi pantai
Kawasan pantai merupakan daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Keanekaragaman pemanfaatan kawasan pantai yang melibatkan berbagai pihak dapat
menimbulkan konflik dan permasalahan bagi pengguna maupun pengambil keputusan.
*erencanaan setiap prasarana harus dilakukan secara terpadu/integral.
d. #anaemen Polder
Sistem Polder merupakan bangunan yang beresiko tinggi, sehingga perlu manaemen
yang memadai. #anaemen Polder yang menyangkut operasi dan pemeliharaan,
dituukan untuk mencegah penurunan fungsi dari semua elemen yang ada di dalam
sistem Polder , yang meliputi tanggul, aringan drainase, kolam tandon, stasiun pompa,
dan receiving waters.
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
3/12
(a)
$ambar %%. (a), (b)
Polder Semarang 'awang
(b)
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
4/12
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
5/12
• Pengertian Tanah Gambut
'anah gambut disebut uga tanah -istosol (tanah organic) asal bahasa unani histories
artinya aringan. -istosol sama halnya dengan tanah rawa, tanah organik dan gambut.-istosol
mempunyai kadar bahan organik sangat tinggi sampai kedalaman & cm (+ inches)
kebanyakan adalah gambut (peat) yang tersusun atas sisa tanaman yang sedikit banyak
terdekomposisi dan menyimpan air.0enis tanah -istosol merupakan tanah yang sangat kaya
bahan organik keadaan kedalaman lebih dari 1& cm dari permukaan tanah. 2mumnya tanah
ini tergenang air dalam waktu lama sedangkan didaerah yang ada drainase atau dikeringkan
ketebalan bahan organik akan mengalami penurunan (subsidence).
ahan organik didalam tanah dibagi macam berdasarkan tingkat kematangan yaitu
fibrik, hemik dan saprik. 3ibrik merupakan bahan organik yang tingkat kematangannya
rendah sampai paling rendah (mentah) dimana bahan aslinya berupa sisa!sisa tumbuhan
masih nampak elas. -emik mempunyai tingkat kematangan sedang sampai setengah matang,
sedangkan sapri tingkat kematangan lanut."alam tingkat klasifikasi yang lebih rendah ($reat
$roup) diumpai tanah!tanah 'rophemist dan 'roposaprist. *enyebaran tanah ini berada pada
daerah rawa belakangan dekat sungai, daerah yang dataran yang telah diusahakan sebagai
areal perkebunan kelapa dan dibawah vegetasi #angrove dan 4ipah.
Secara umum definisi tanah gambut adalah: 5'anah yang enuh air dan tersusun dari
bahan tanah organik, yaitu sisasisa tanaman dan aringan tanaman yang melapuk dengan
ketebalan lebih dari 6& cm. "alam sistem klasifikasi baru ('aksonomi tanah), tanah gambut
disebut sebagai -istosols (histos 7 aringan ).8*ada waktu lampau, kata yang umum
digunakan untuk menerangkan tanah gambut adalah tanah rawang atau tanah merawang. "i
wilayah yang memiliki empat musim, tanah gambut telah dikelompokan dengan lebih rinci.
*adanan yang mengacu kepada tanah gambut tersebut adalah bog, fen, peatland atau moor.
• Pembentukan Tanah Gambut
$ambut terbentuk dari timbunan sisa!sisa tanaman yang telah mati, baik yang sudah
lapuk maupun belum. 'imbunan terus bertambah karena proses dekomposisi terhambat oleh
kondisi anaerob dan/atau kondisi lingkungan lainnya yang menyebabkan rendahnya tingkat
perkembangan biota pengurai. *embentukan tanah gambut merupakan proses geogenik yaitu
pembentukan tanah yang disebabkan oleh proses deposisi dan transportasi, berbeda dengan
proses pembentukan tanah mineral yang pada umumnya merupakan proses pedogenik.
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
6/12
Sedangkan pengertian lainnya menyebutkan bahwa, gambut merupakan tanah yang
terbentuk dari bahan organik pada fisiografi cekungan atau rawa, akumulasi bahan organik
pada kondisi enuh air, anaerob, menyebabkan proses perombakan bahan organik beralan
sangat lambat, sehingga teradi akumulasi bahan organik yang membentuk tanah gambut.
9ebih elasnya, gambut terbentuk dari timbunan bahan organik yang berasal dari
tumbuhan purba yang berlapis!lapis hingga mencapai ketebalan 1& cm. *roses penimbunan
bahan sisa tumbuhan ini merupakan proses geogenik yang berlangsung dalam waktu yang
sangat lama.
*embentukan gambut diduga teradi pada periode -olosin antara %&.&&& ; 6.&&&
tahun silam. #enurut ndrisse (%
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
7/12
$ambar %. *roses pembentukan gambut di daerah cekungan lahan basah: a. *engisian
danau dangkal oleh vegetasi lahan basah, b. *embentukan gambut topogen, dan
c. pembentukan gambut ombrogen di atas gambut topogen (4oor, +&&% dan van
de #eene, %rganosol atau
-istosols yaitu tanah yang memiliki lapisan bahan organik dengan berat enis (") dalam
keadaan lembab ? &,% g cm! dengan tebal @& cm atau lapisan organik dengan " &,% g
cm! dengan tebal 1& cm (Soil Survey Staff, +&& dalam gus dan Subiksa, +&&). $ambut
diklasifikasikan lagi berdasarkan berbagai sudut pandang yang berbedaA dari tingkat
kematangan, kedalaman, kesuburan dan posisi pembentukannya. B erdasarkan tingkat
kematangannya, gambut dibedakan menadi:
a. $ambut saprik (matang) adalah gambut yang sudah melapuk lanut dan bahan asalnya
tidak dikenali, berwarna coklat tua sampai hitam, dan bila diremas kandungan
seratnya ? %6C.
b. $ambut hemik (setengah matang) adalah gambut setengah lapuk, sebagian bahan
asalnya masih bisa dikenali, berwarma coklat, dan bila diremas bahan seratnya %6 ;
=6C.
c. $ambut fibrik (mentah) adalah gambut yang belum melapuk, bahan asalnya masih
bisa dikenali, berwarna coklat, dan bila diremas =6C seratnya masih tersisa.
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
8/12
$ambar +. Bontoh tanah gambut yang diambil menggunakan bor gambut (peat sampler).
$ambar atas memperlihatkan contoh gambut fibrik (mentah) dan gambar
bawah contoh gambut hemik (setengah matang) (gus dan Subiksa, +&&).
erdasarkan tingkat kesuburannya, gambut dibedakan menadi:
a. $ambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa!
basa serta unsur hara lainnya. $ambut yang relative subur biasanya adalah gambut
yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut.
b. $ambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan
mineral dan basa!basa sedang.
c. $ambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral dan basa!
basa. agian kubah gambut dan gambut tebal yang auh dari pengaruh lumpur sungai
biasanya tergolong gambut oligotrofik.
erdasarkan lingkungan pembentukannya, gambut dibedakan atas:
a. $ambut ombrogen yaitu gambut yang terbentuk pada lingkungan yang hanya
dipengaruhi oleh air huan .
b. $ambut topogen yaitu gambut yang terbentuk di lingkungan yang mendapat
pengayaan air pasang. "engan demikian gambut topogen akan lebih kaya mineral dan
lebih subur dibandingkan dengan gambut ombrogen.
erdasarkan kedalamannya gambut dibedakan menadi:
a. $ambut dangkal (6& ; %&& cm), b. $ambut sedang (%&& ; +&& cm),
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
9/12
c. $ambut dalam (+&& ; && cm), dan
d. $ambut sangat dalam ( && cm)
erdasarkan proses dan lokasi pembentukannya, gambut dibagi menadi:
a. $ambut pantai adalah gambut yang terbentuk dekat pantai laut dan mendapat pengayaan mineral dari air laut.
b. $ambut pedalaman adalah gambut yang terbentuk di daerah yang tidak dipengaruhi
oleh pasang surut air laut tetapi hanya oleh air huan.
c. $ambut transisi adalah gambut yang terbentuk di antara kedua wilayah tersebut, yang
secara tidak langsung dipengaruhi oleh air pasang laut.
Aspek Lingkungan Tanah Gambut
eberapa aspek lingkungan yang berhubungan dengan lahan gambut adalah (i) lahan
gambut sebagai penambat dan penyimpan karbon, (ii) lahan gambut sebagai sumber emisi
gas rumah kaca, (iii) kebakaran lahan gambut, (iv) aspek hidrologi dan subsiden.
i. 9ahan $ambut sebagai *enambat dan *enyimpan Karbon
9ahan gambut hanya meliputi C dari luas daratan di seluruh dunia, namun
menyimpan 66& $igaton B atau setara dengan &C karbon tanah, =6C dari seluruh
karbon atmosfir, setara dengan seluruh karbon yang dikandung biomassa (massa total
makhluk hidup) daratan dan setara dengan dua kali simpanan karbon semua hutan di
seluruh dunia. 9ahan gambut menyimpan karbon pada biomassa tanaman, seresah di bawah hutan gambut, lapisan gambut dan lapisan tanah mineral di bawah gambut
(substratum). "ari berbagai simpanan tersebut, lapisan gambut dan biomassa tanaman
menyimpan karbon dalam umlah tertinggi.
ii. 9ahan $ambut sebagai Sumber Dmisi $as Eumah Kaca
Dmisi dan penambatan karbon pada lahan gambut berlangsung secara simultan,
namun besaran masing!masingnya tergantung keadaan alam dan campur tangan
manusia. "alam keadaan hutan alam yang pada umumnya enuh air (suasana
anaerob), penambatan (sekuestrasi) karbon berlangsung lebih cepat dibandingkan
dengan dekomposisi. Karena itu gambut tumbuh dengan kecepatan antara &! mm
tahun!%. *ada tahun!tahun di mana teradi kemarau panang, misalnya tahun Dl!4iFo,
kemungkinan besar gambut tumbuh negatif (menipis) disebabkan lapisan
permukaannya berada dalam keadaan tidak enuh (aerob) dalam waktu yang cukup
lama sehingga emisi karbon lebih cepat dari penambatan. $as rumah kaca ($EK)
utama yang keluar dari lahan gambut adalah B>+, B-1 dan 4+>. Dmisi B>+ auh lebih
tinggi dibandingkan dengan emisi B-1 (walaupun dikalikan dengan global warming
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
10/12
potentialnya setinggi + kali B>+) dan emisi 4+>. "engan demikian data emisi B>+
sudah cukup kuat untuk merepresentasikan emisi dari lahan gambut, apabila
pengukuran $EK lainnya seperti B-1 dan 4+> sulit dilakukan. Konversi hutan dan
pengelolaan lahan gambut, terutama yang berhubungan dengan drainase dan
pembakaran, merubah fungsi lahan gambut dari penambat karbon menadi sumber
emisi $EK. 9ahan hutan yang terganggu (yang kayunya baru ditebang secara selektif)
dan terpengaruh drainase, emisinya meningkat taam, bahkan bisa lebih tinggi
dibandingkan emisi dari lahan pertanian yang uga didrainase. -al ini disebabkan oleh
banyaknya bahan organik segar yang mudah terdekomposisi pada hutan terganggu.
Dmisi B-1 cukup signifikan pada lahan hutan gambut yang tergenang atau yang muka
air tanahnya dangkal ( ?1& cm). "engan bertambahnya kedalaman muka air tanah,
emisi B-1 menadi tidak nyata. Dmisi B-1 pada lahan pertanian relatif kecil karena
rendahnya pasokan bahan organik segar yang siap terdekomposisi secara anaerob.
entuk intervensi manusia yang sangat mempengaruhi fungsi lingkungan lahan
gambut adalah penebangan hutan gambut, pembakaran hutan gambut dan drainase
untuk berbagai tuuanA baik untuk pertanian, kehutanan (hutan tanaman industri),
maupun untuk pemukiman .
iii. Kebakaran 9ahan $ambut
pabila biomassa tanaman hutan gambut terbakar maka tidak hanya biomassa
tanaman saa yang akan terbakar, tetapi uga beberapa centimeter lapisan gambut
bagian atas yang berada dalam keadaan kering. 9apisan gambut ini akan rentan
kebakaran apabila muka air tanah lebih dalam dari & cm. *ada tahun Dl 4ino seperti
tahun %+ ha!
%.
iv. -idrologi dan Subsiden
*enurunan permukaan lahan gambut (subsiden) teradi segera sesudah lahan gambut
didrainase. *ada umumnya subsiden yang berlebihan bersifat tidak dapat balik. -anya
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
11/12
melalui penenuhan yang sempurna dan dalam waktu yang lama masalah subsiden
dapat diatasi secara perlahan. Kecepatan subsiden tergantung pada banyak faktor,
antara lain tingkat kematangan gambut, tipe gambut, kecepatan dekomposisi,
kepadatan dan ketebalan gambut, kedalaman drainase, iklim, serta penggunaan lahan.
*roses subsiden gambut dapat dibagi menadi empat komponen:
%. Konsolidasi yaitu pemadatan gambut karena pengaruh drainase. "engan
menurunnya muka air tanah, maka teradi peningkatan tekanan dari lapisan
gambut di atas permukaan air tanah terhadap gambut yang berada di bawah muka
air tanah sehingga gambut terkonsolidasi (menadi padat).
+. *engkerutan yaitu pengurangan volume gambut di atas muka air tanah karena
proses drainase/pengeringan.
. "ekomposisi/oksidasi yaitu menyusutnya massa gambut akibat teradinya
dekomposisi gambut yang berada dalam keadaan aerobik.1. Kebakaran yang menyebabkan menurunnya volume gambut.
Kedalaman muka air tanah merupakan faktor utama penentu kecepatan subsiden
karena sangat mempengaruhi keempat proses di atas. 3aktor lain yang ikut
mempengaruhi adalah penggunaan alat!alat berat. dan pemupukan. *roses subsiden
berlangsung sangat cepatA bisa mencapai +&!6& cm tahun!% pada awal dibangunnya
saluran drainase (Gelch dan 4or, %
-
8/17/2019 Tugas Bangunan Pantai 3
12/12
REFERENSIgus, 3ahmuddin dan Subiksa, H.$. #ade. +&&. 9ahan $ambut: *otensi untuk *ertanian dan
spek 9ingkungan.
Sagiman, Saeri. +&&=. *emanfaatan 9ahan $ambut dengan *erspektif *ertanian
erkelanutan.Sorrell, rian. +&&&. Bonservation values and management of the Kongahu Swamp, uller
"istrict.
Suriadikarta, "idi rdi. +&&