Download - Tk Bahan Aditif Pada Sabun
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
1/23
Proses Pembersihan
Baik sabun maupun detergen dapat berfungsi sebagai pembersih lemak dan kotoranlainnya karena sebagian komponennya berfungsi sebagai surfaktan.
Surfaktan adalah struktur molekul yang berfungsi menghubungkan antara air dengan
partikel-partikel kotoran sehingga memudahkan air dalam menghilangkan kotoran dari
serat kain.Molekul tersebut dapat bertindak demikian karena bentuknya berupa rantai panjang yangsalah satu ujungnya bersifat hidrofilik (mengikat air) dan ujung satunya lagibersifat hidrofobik (mengikat partikel yang tidak terlarut di dalam air).
Di dalam air, sabun berfungsi untuk meningkatkan daya pembasah (wetting ability) padaair. Hal ini akan memudahkan air dalam membersihkan dan melarutkan kotoran-kotoran
yang menempel.
Tahapan pembersihan pakaian kotor dengan sabun dan detergen adalah sebagaiberikut.
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
2/23
ntuk menambahkan aroma yang segar dan harum, biasanya dalam sabun ataudetergen ditambahkan pengharum. !ada sabun mandi, sabun "u"i, sampo, pasta gigi,dan pembersih lantai atau toilet, aroma pengharum yang sering digunakan adalah aroma
bunga dan buah-buahan.
#elain itu, juga ditambahkan bahan-bahan lain sesuai kebutuhan dan tujuan penggunaanbahan pembersih tersebut. Bahan-bahan tersebut disebut sebagai bahan aditif.
Berikut ini beberapa bahan aditif pada produk pembersih.
Bahan Tambahan Keterangan
Penguat pada cairanpencuci piring
Bahan ini berfungsi untuk mengefektifkan fungsi bahanaktif (surfaktan) pada produk pembersih. Biasanya berupacampuran antara LABS (linear alkil benzen sulfonat),larutan soda api, dan air yang disebut larutan atinsoft.
Bahan pengental aram dapur atau natrium klorida (!a"l) yangditambahkan ke dalam campuran beberapa produk
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
3/23
pembersih berperan untuk mengatur kekentalan.
Penga#et produk Beberapa $enis bahan penga#et yang sering dipakai
adalah natrium salisilat, natrium benzoat, formaldehid,dan %&'A (%tilen &iamin 'era Asetat). Bahan ini dipakaiuntuk men$aga produk dari serangan $amur ataumikroorganisme lain.
Pelembut pakaian(softener )
Bahan utama cairan pelembut pakaian adalah distearildimetil amonium klorida. Bahan utama ini di$umpai dipasaran dengan nama dagang, antara lain uartamin&*+P, Bratasoft, dan Accosoft.
Penguat pada detergen(builder )
Bahan ini berfungsi meningkatkan esiensisurfaktan. Builder digunakan untuk melunakkan air sadahsehingga bahan aktif(surfaktan) dapat berfungsi lebihbaik. Selain itu, builder $ugamembantu menciptakan
kondisi keasaman yang tepat agar proses pembersihandapat berlangsung lebih baik."ontohbuilder adalah natrium karbonat, natrium sitrat,senya#a kompleks fosfat, natrium silikat atau zeolit.
Parfum dan pe#arna Pemilihan parfum dan pe#arna yang tepat akan sangatberarti bagi produk yang akan dipasarkan karena bauharum dan #arna khas akan men$adi daya tarik tersendiribagi pembeli.
-edium (pelarut) Air digunakan sebagai pelarut produk pembersih yangberbasis cair (liquid based) seperti sampo. ntuk men$agakestabilan produk, air yang ideal digunakan adalah airyang sudah mengalami deionisasi (dihilangkan ion/ion
yang terkandung di dalamnya).0itamin, protein, danmineral pada sampo
0itamin, protein, dan mineral yang dapat diperoleh daritumbuhan dan he#an terbukti mampu mera#at danmenambah kesuburan serta keindahan rambut. -isalnya,kandungan mineral pada merang yang dibakar, proteinpada kuning telur, beta karoten dalam #ortel, kandunganzat aktif polisakarida dalam lidah buaya, atau 1itamin %dan B dalam kacang hi$au, semuanya bermanfaat bagikesuburan dan keindahan rambut.
Penguat padapembersih kaca
-etanol ("2342) dan isopropil alkohol adalah senya#agolongan alkohol yang biasanya berfungsi sebagaipenguat pada pembersih kaca.
Anti/redeposisi padadetergen
Supaya kotoran yang terlepas tidak kembali menempel,biasanya ditambahkan zat kimia tertentu yang disebut zatanti/redeposisi. "ontoh zat anti/redeposisi adalah metilkarboksi selulosa.
Pemanis pada pastagigi
Sakarin biasanya digunakan sebagai pemberi rasa manispada pasta gigi.
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
4/23
1. BAHAN PEMBERSIH
Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai
memiliki sifat yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah
bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang
direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa,
yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (aOH).
!dapun detergen adalah senya"a kimia bernama alkyl benzene sulfonat (!#$)
yang direaksikan dengan natrium hidroksida (aOH).
#ahan !#$ diperoleh dari pengolahan minyak bumi.. $abun dan deterjen
dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun memiliki dua sifat sekaligus,
yaitu sifat polar dan sifat non polar. !ir disebut sebagai larutan yang bersifat polar
artinya larutan yang dapat bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. %inyak
bersifat non polar artinya tidak dapat bermuatan listrik. %inyak yang bersifat non
polar tidak dapat ber&ur dengan air yang bersifat polar. !gar minyak dan air
dapat ber&ur maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi
bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. !ir yang bersifat polar diikat oleh
ujung sabun yang bersifat polar sedangkan minyak'lemak'kotoran organik yang
bersifat non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga.
Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya &u&i detergen lebih kuat
dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. !kan tetapi sabun
lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.
a. Pembersih Badan
#ahanbahan kimia yang termasuk kategori pembersih badan sangat banyak
misalnya sabun mandi, pasta gigi, sampho, pembersih muka dan pen&u&i tangan.
SABUN Kandungan utama sabun adalah akarboksilat (*COOa), sabun
mandi dibuat dari &uran basa dengan minyak. +mumnya basa yang digunakan
adalah kalium hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur
yang berfungsi sebagai antiseptik. aram mandi merupakan -at aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. aram mandi
umumnya mengandung garamgaram anorganik, minyak esensial dan pe"angi.
PASTI GIGI. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak
ingin sakit gigi. $akit gigi umumnya disebabkan karies atau disebut
demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena adanya plak gigi
yang merupakan lengketan bakteri dan produkproduk yang terbentuk pada
permukaan gigi. enis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya
email gigi ikut larut dan timbullah karies. +mumnya pasta gigi mengandung
fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan kalsium.
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
5/23
SAMPHO. $ampho berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan
menggunakan sampo dapat menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala.
Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah psikis seperti stress.
$eseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai
dari rasa gatal hingga infeksi.
.
b. Pembersih Pakaian
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
6/23
$abun &u&i pakaian dapat dibagi dua, yaitu sabun dan detergen. $abun dan
detergen memiliki fungsi yang sama, yaitu bila ditambahkan ke dalam air, dapat
melepaskan kotoran dari suatu benda. Cara kerjanya adalah menurunkan tegangan
permukaan air, sehingga air mudah membasahi bahan, kemudian sabun atau
detergen menarik kotoran dari bahan, menahan kotoran agar tetap sebagai
suspensi dalam air. . Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak
tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu,
diperlukan detergen sebagai pembersihnya. +jung hidrofob detergen yang bersifat
nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan &u&ian. %aka ketika
menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiranbutiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. ugus
polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air. /etergen dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
1) /etergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus.
#ahan ini dapat dihan&urkan oleh mikroba (#iodegradable)
0) /etergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya ber&abang.
#ahan ini tidak dapat dihan&urkan oleh mikroba (+nbriodegradable)
Komponen detergen ada 3 yaitu :
1. $urfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga kotoran yang berlemak dapat dibasahi, mengendorkan dan mengangkut kotoran dari kain dan
mensuspensikan kotoran yang telah terlepas, sehingga kotoran tidak menempel
kembali pada barang yang di&u&i. %a&amma&am surfaktan yang digunakan pada
detergen yaitu
a) inear alkil ben-ena sulfanat (!$), etoksisulfat, alkil sulfat, memiliki daya
bersih yang sangat baik, dengan busa yang sangat banyak, biasanya digunakan
untuk pen&u&i kain dan pen&u&i piring.
b) 2toksilat, dapat men&u&i dengan baik hampir semua jenis kotoran dan dapat
bekerja di air sadah (air yang kandungan mineralnya tinggi)
&) !monium kuarterner digunakan pada pelembut (softener)d) 3mida-olin dan betain, digunakan untuk pen&u&i alatalat rumah tangga.
0. Penguat (builder) berfungsi meningkatkan efesiensi surfaktan, membantu
men&iptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat
berlangsung lebih baik serta membantu mendispersikan dan mensuspensikan
kotoran yang telah lepas. #uilder yang digunakan adalah senya"a kompleks
fosfat, natrium sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau -eolet.
4. Parfum berfungsi memberi aroma pada sabun atau deterjen.
c. Pembersih Lantai
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
7/23
Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif.
5ormalin berfungsi sebagai pembunuh kuman, akan tetapi bera&un jika termakan.
+ntuk itu berhati hatilah menggunakan pembersih lantai. +ntuk lebih
memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi
pe"angi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.
*umah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan
pembersih porselen. Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda
dengan pembersih lantai. #iasanya pembersih porselen dibuat dari asamasam
kuat seperti klorida (HC). !sam tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yangada di porselen.
d. Pembersih Peralatan a!"r
/ari dulu sampai sekarang, banyak orang yang masih menggunakan abu
untuk membersihkan peralatan makan. Hal ini sebenarnya &ukup baik, karena
pada abu terdapat -at yang dapat membantu menghilangkan kotoran. amun,
untuk efekti6itas orang telah menggunakan sabun pembersih peralatan masak.
7alaupun di beberapa rumah tangga masih men&urkan dengan abu.
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
8/23
Sabun Vs Deterjen
A. SABUN
• Pengenalan Sabun
Sabun merupakan bahan logam alkali dengan rantai asam
monocarbo5ylic yang pan$ang. Larutan alkali yang digunakan dalam
pembuatan abun bergantung pada $enis sabun tersebut. Larutan alkali
yang biasa yang digunakan pada sabun keras adalah !atrium
2idroksida (!a42) dan alkali yang biasa digunakan pada sabun lunak
adalah 6alium 2idroksida (642).
Sabun berfungsi untuk mengemulsi kotoran kotoran berupa
minyak ataupun zat pengotor lainnya. Sabun dibuat melalui prosessaponikasi lemak minyak dengan larutan alkali membebaskan
gliserol. Lemak minyak yang digunakan dapat berupa lemak he#ani,
minyak nabati, lilin, ataupun minyak ikan laut.
Pada saat ini teknologi sabun telah berkembang pesat. Sabun
dengan $enis dan bentuk yang ber1ariasi dapat diperoleh dengan
mudah dipasaran seperti sabun mandi, sabun cuci baik untuk pakaian
maupun untuk perkakas rumah tangga, hingga sabun yang digunakan
dalam industri.
6andungan zat zat yang terdapat pada sabun $uga ber1ariasisesuai dengan sifat dan $enis sabun. 7at zat tersebut dapat
menimbulkan efek baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan. 4leh karena itu, konsumen perlu memperhatikan kualitas
sabun dengan teliti sebelum membeli dan menggunakannya.
• Macam-macam Sabun
a. Shaving Cream
Sha1ing "ream disebut $uga dengan sabun 6alium. Bahan dasarnyaadalah campuran minyak kelapa dengan asam stearat dengan
perbandingan 89.
b. Sabun Cair
Sabun cair dibuat melalui proses saponikasi dengan menggunakan
minyak $arak serta menggunakan alkali (642). ntuk meningkatkan
ke$ernihan sabun, dapat ditambahkan gliserin atau alkohol.
c. Sabun kesehatan
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
9/23
Sabun kesehatan pada dasarnya merupakan sabun mandi dengan
kadar parfum yang rendah, tetapi mengandung bahan/bahan
antiseptic dan bebas dari bakteri adiktif. Bahan/bahan yang digunakandalam sabun ini adalah tri/salisil anilida, tri/klor carbanilyda, irgassan
&p3:: dan sulfur.
d. Sabun Chip
Pembutan sabun chip tergantung pada tu$uan konsumen didalam
menggunakan sabun yaitu sebagai sabun cuci atau sabun mandi
dengan beberapa pilihan komposisi tertentu. Sabun chip dapat dibuat
dengan berbagai cara yaitu melalui pengeringan, atau menggiling atau
menghancurkan sabun yang berbentuk batangan.
e. Sabun Bubuk untuk mencuci
Sabun bubuk dapat diproduksi melalui dr y-m ixing. Sabun bubuk
mengandung bermacam/macam komponen seperti sabun, sodasah,
sodium metaksilat, sodium karbonat, sodium sulfat, dan lain/lain.
• . Bahan Baku Pembuatan Sabun
a. Bahan Baku Min!ak"#emak
-inyak;lemak merupakan senya#a lipid yang memiliki struktur
berupa ester dari gliserol. Pada proses pembuatan sabun, $enis minyak
atau lemak yang digunakan adalah minyak nabati atau lemak he#an.
Perbedaan antara minyak dan lemak adalah #u$ud keduanya dalam
keadaan ruang. -inyak akan ber#u$ud cair pada temperatur ruang (<
8*="), sedangkan lemak akan ber#u$ud padat.
-inyak tumbuhan maupun lemak he#an merupakan senya#a
trigliserida. 'rigliserida yang umum digunakan sebagai bahan baku
pembuatan sabun memiliki asam lemak dengan pan$ang rantai karbon
antara 98 sampai 9*. Asam lemak dengan pan$ang rantai karbonkurang dari 98 akan menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan rantai
karbon lebih dari 9* akan membuat sabun men$adi keras dan sulit
terlarut dalam air. 6andungan asam lemak tak $enuh, seperti oleat,
linoleat, dan linolenat yang terlalu banyak akan menyebabkan sabun
mudah teroksidasi pada keadaan atmosferik sehingga sabun men$adi
tengik. Asam lemak tak $enuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik
lelehnya lebih rendah daripada asam lemak $enuh yang tak memiliki
ikatan rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan $uga akan lebih
lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi.
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
10/23
b. Bahan Baku Alkali
>enis alkali yang umum digunakan dalam proses saponikasiadalah !a42, 642, !a8"43, !2?42, dan ethanolamines. !a42, atau
yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam industri sabun,
merupakan alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan
sabun keras. 642 banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair
karena sifatnya yang mudah larut dalam air. !a8"43 (abu
soda;natrium karbonat) merupakan alkali yang murah dan dapat
menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat menyabunkan
trigliserida (minyak atau lemak).
%thanolamines merupakan golongan senya#a amin alkohol.
Senya#a tersebut dapat digunakan untuk membuat sabun dari asam
lemak. Sabun yang dihasilkan sangat mudah larut dalam air, mudah
berbusa, dan mampu menurunkan kesadahan air. Sabun yang terbuat
dari ethanolamines dan minyak kelapa menun$ukkan sifat mudah
berbusa tetapi sabun tersebut lebih umum digunakan sebagai sabun
industri dan deter$en, bukan sebagai sabun rumah tangga.
Pencampuran alkali yang berbeda sering dilakukan oleh industri sabun
dengan tu$uan untuk mendapatkan sabun dengan keunggulan tertentu.
c. Bahan Pendukung
Bahan baku pendukung digunakan untuk membantu proses
penyempurnaan sabun hasil saponikasi (pegendapan sabun dan
pengambilan gliserin) sampai sabun men$adi produk yang siap
dipasarkan. Bahan/bahan tersebut adalah !a"l (garam) dan bahan/
bahan aditif.
!a"l merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun.
6andungan !a"l pada produk akhir sangat kecil karena kandungan
!a"l yang terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras struktur
sabun. !a"l yang digunakan umumnya berbentuk air garam (brine)
atau padatan (kristal). !a"l digunakan untuk memisahkan produksabun dan gliserin.
Bahan aditif merupakan bahan/bahan yang ditambahkan ke dalam
sabun yang bertu$uan untuk mempertinggi kualitas produk sabun
sehingga menarik konsumen. Bahan/bahan aditif tersebut antara lain
Builders, @illers inert, Anti oksidan, Pe#arna,dan parfum.
• Met$de-met$de Pembuatan Sabun
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
11/23
Pada proses pembuatan sabun, digunakan metode/metode
untuk menghasilkan sabun yang berkualitas dan bagus. Beberapa
metode pembuatan sabun, yaitua. Met$de Batch
Pada proses batch, lemak atau minyak dipanaskan dengan alkali
(!a42 atau 642) berlebih dalam sebuah ketel. >ika penyabunan telah
selesai, garam garam ditambahkan untuk mengendapkan sabun.
Lapisan air yang mengandung garam, gliserol dan kelebihan alkali
dikeluarkan dan gliserol diperoleh lagi dari proses penyulingan.
%ndapan sabun gubal yang bercampur dengan garam, alkali dan
gliserol kemudian dimurnikan dengan air dan diendapkan dengan
garam berkali/kali. Akhirnya endapan direbus dengan air secukupnyauntuk mendapatkan campuran halus yang lama/kelamaan membentuk
lapisan yang homogen dan mengapung.
Sabun ini dapat di$ual langsung tanpa pengolahan lebih lan$ut,
yaitu sebagai sabun industri yang murah. Beberapa bahan pengisi
ditambahkan, seperti pasir atau batu apung dalam pembuatan sabun
gosok. Beberapa perlakuan diperlukan untuk mengubah sabun gubal
men$adi sabun mandi, sabun bubuk, sabun obat, sabun #angi, sabun
cuci, sabun cair dan sabun apung (dengan melarutkan udara di
dalamnya).
b. Met$de K$ntinu
-etode kontinu biasa dilakukan pada zaman sekarang. lemak atau
minyak dihidrolisis dengan air pada suhu dan tekanan tinggi, dibantu
dengan katalis seperti sabun seng. Lemak atau minyak dimasukkan
secara kontinu dari salah satu u$ung reaktor besar. Asam lemak dan
gliserol yang terbentuk dikeluarkan dari u$ung yang berla#anan
dengan cara penyulingan. Asam/asam ini kemudian dinetralkan
dengan alkali untuk men$adi sabun.
%.
• Pembuatan Sabun dalam &ndustri
a. Saponikasi Lemak !etral
Pada proses saponikasi trigliserida dengan suatu alkali, kedua
reaktan tidak mudah bercampur. eaksi saponikasi dapat
mengkatalisis dengan sendirinya pada kondisi tertentu dimana
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
12/23
pembentukan produk sabun mempengaruhi proses emulsi kedua
reaktan tadi, menyebabkan suatu percepatan pada kecepatan reaksi.
>umlah alkali yang dibutuhkan untuk mengubah paduan trigliseridamen$adi sabun dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut
'rigliserida 3!a42 3"44!a liserin
!a42 C DS0 5 :,:::E93F 5 9::; !a42 (G) DS0 ; 9:::F 5 D-0
(!a42);-0(642)
&imana S0 adalah angka penyabunan dan -0 adalah berat molekul
6omponen penting pada sistem ini mencakup pompa berpotongan
untuk memasukkan kuantitas komponen reaksi yang benar ke dalam
reaktor autocla1e, yangt beroperasi pada temperatur dan tekananyang sesuai dengan kondisi reaksi. "ampuran saponikasi disirkulasi
kembali dengan autocla1e. 'emperatur campuran tersebut diturunkan
pada mi5er pendingin, kemudian dipompakan ke separator statis untuk
memisahkan sabun yang tidak tercuci dengan larutan alkali yang
digunakan. Sabun tersebut kemudian dicuci dengan larutan alkali
pencuci dikolam pencuci untuk memisahkan gliserin (sebagai larutan
alkali yang digunakan) dari sabun. Separator sentrifusi memisahkan
sisa sisa larutan alkali dari sabun. Sabun murni (+:/+3 G '@-)
dinetralisasi dan dialirkan ke 1akum spray dryer untuk menghasilkan
sabun dalam bentuk butiran (E*/*3 G '@-)yang siap untuk diprosesmen$adi produk akhir.
b. Pengeringan Sabun
Sabun banyak diperoleh setelah penyelesaian saponikasi (sabun
murni) yang umumnya dikeringkan dengan 1akum spray dryer.
6andungan air pada sabun dikurangi dari 3:/3HG pada sabun murni
men$adi */9*G pada sabun butiran atau lempengan. >enis $enis
1akumspray dryer, dari sistem tunggal hingga multi sistem, semuanya
dapat digunakan pada berbagai proses pembuatan sabun. 4perasi
1akum spray dryer sistem tunggal meliputi pemompaan sabun murnimelalui pipa heat e5changer dimana sabun dipanaskan dengan uap
yang mengalir pada bagian luar pipa.
Sabun yang sudah dikeringkan dan didinginkan tersimpan pada
dinding ruang 1akum dan dipindahkan dengan alat pengerik sehingga
$atuh di plodder, yang mengubah sabun ke bentuk lon$ong pan$ang
atau butiran. &ryer dengan mulai memperkenalkan proses
pengeringan sabun yang lebih luas dan lebih esien daripada dryer
sistem tunggal.
c. !etralisasi Asam Lemak
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
13/23
eaksi asam basa antara asam dengan alkali untuk menghasilkan
sabun berlangsung lebih cepat daripada reaksi trigliserida dengan
alkali.
"442 !a42 "44!a 284
>umlah alkali (!a42) yang dibutuhkan untuk menetralisasi suatu
paduan asam lemak dapat dihitung sebagai berikut
!a42 C Iberat asam lemak 5 ?:) ; -J asam lemak
Berat molekul rata rata suatu paduan asam lemak dapat dihitung
dengan
persamaan
-J asam lemak C H+,9 5 9:::; A0
&imana A0 (angka asam asam lemak paduan) C mg 642 yang
dibutuhkan untuk menetralisasi 9 gram asam lemak
d. Penyempurnaan Sabun
&alam pembuatan produk sabun batangan, sabun butiran
dicampurkan dengan zat pe#arna, parfum, dan zat aditif lainnya
kedalamm i5er(analgamator). "ampuran sabun ini klemudianditeruskan untuk digiling untuk mengubah campuran tersebur men$adi
suatu produk yang homogen. Produk tersebut kemudian dilan$utkan ke
tahap pemotongan. Sebuah alat pemotong dengan mata pisau
memotong sabun tersebut men$adi potongan potongan terpisah yang
dicetak melalui proses penekanan men$adi sabun batangan sesuai
dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan. Proses pembungkusan,
pengemasan, dan penyusunan sabun batangan merupakan tahap
akhir.
• Cara Ker'a Sabun
6eadaan kotor yang kita $umpai saat membuat sabun berbeda
sekali dengan kegunaan sabun yang tiada bandingnya untuk
membersihkan kotoran. Sekilas sabun adalah bahan a$aib yang bisa
membersihkan segala kotoran, dia bisa membedakan yang mana yang
kotoran dan yang mana yang bukan. &ia $uga bisa
menyatukan;memba#a sekaligus air dan kotoran yang dilekatkan oleh
badan kita dengan keringat yang mengandung minyak, padahal kita
tahu bah#a air dan minyak tidak mungkin bersatu. 'api bahab a$aib itu
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
14/23
sebenarnya tidak ada. ntuk mengetahui cara ker$anya kita harus
melihat dulu susunan molekul sabun.
-olekul sabun terdiri dari bagian yang disebut ekor dan kepala.%kor sabun terdiri dari bahan minyak dan kepala sabun terdiri dari
bahan air (lihat bahan pembuat sabun). 6arena ekor sabun terdiri dari
minyak, maka ekor sabun akan bisa menyatu dengan kotoran yang
terdiri dari minyak $uga. Sementara itu kepala sabun yang terdiri dari
air akan melekat dengan molekul air. Ktulah sebabnya sabun bisa
memba#a minyak dan air sekaligus.
(.
B. )*T*+,*N
. Pengenalan )eter'en
&eter$en merupakan salah satu produk industri yang sangat penting
dalam kehidupan sehari/hari, terutama untuk keperluan rumah tangga
dan industri. &eter$en dapat berbentuk cair, pasta, atau bubuk yang
mengandung konstituen bahan aktif pada permukaannya dan
konstituen bahan tambahan. 6onstituen bahan aktif adalah berupa
surfaktan yang merupakan singkatan dari sur face act ive agent s, yaitu
bahan yang menurunkan tegangan permukaan suatu cairan dan di
antarmuka fasa (baik cair/gas maupun cair/cair) untuk mempermudah
penyebaran dan pemerataan. Adapun konstituen tambahan dapat
berupa pembangun, zat pengisi, zat pendorong, diantaranya adalah
aram dodesilbenzena sulfonat, natrium lauril eter sulfat, kokonum
sitrat, dan metil paraben.
&eter$en pertama yang dihasilkan yaitu natrium lauril sulfat (!SL)
yang berasal dari lemak trilausil yang kemudian direduksi dengan
hidrogen dibantu dengan katalis. Setelah itu, direaksikan dengan asam
sulfat lalu dinetralisasi. 6arena proses produksinya yang mahal, makapenggunaan !SL ini tidak dilan$utkan.
Kndustri deter$en selan$utnya dikembangkan dengan menggunakan
alkil benzena sulfonat (ABS). Akan tetapi, ABS ini memiliki dampak
negatif terhadap lingkungan karena molekul ABS ini tidak dapat
dipecahkan oleh mikroorganisme sehingga berbahaya bagi persediaan
suplai air tanah. Selain itu, busa dari ABS ini menutupi permukaan air
sungai sehingga sinar matahari tidak bisa masuk pada dasar sungai
yang dapat menyebabkan biota sungai men$adi mati dan sungai
men$adi tercemar.
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
15/23
Perkembangan selan$utnya ABS diganti dengan linear alkil sulfonat
(LAS). &etergen ini memiliki rantai karbon yang pan$ang dan dapat
dipecahkan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan busapada air sungai. Akan tetapi, LAS $uga memiliki kekurangan yaitu dapat
membentuk fenol, suatu bahan kimia beracun.
&eter$en yang beredar di pasaran atau yang dikonsumsi sebagian
masyarakat Kndonesia merupakan hasil produksi dalam negeri, tetapi
dengan lisensi dari perusahaan luar negeri.
. Bahan Baku Pembuatan )eter'en
a. Surfaktan
Surfaktan (surface active agent ) merupakan zat aktif permukaan yang
mempunyai u$ung berbeda yaitu hidrol (suka air) dan hidrofob (suka
lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air
sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan
bahan, meningkatkan daya pembasahan air sehingga kotoran yang
berlemak dapat dibasahi, mengendorkan dan mengangkat kotoran dari
kain dan mensuspensikan kotoran yang telah terlepas. Secara garisbesar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu
Anionik Alkyl Benzene Sulfonate (ABS), Linier Alkyl Benzene Sulfonate
(LAS), dan Alpha 4lein Sulfonate (A4S)
6ationik aram Ammonium
!on ionik !onyl phenol polyetho5yle
Amphoterik Acyl %thylenediamines
b. Builder
Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan esiensi pencuci dari
surfaktan dengan cara menon/aktifkan mineral penyebab kesadahan
air.
@osfat Sodium 'ri Poly Phosphate (S'PP)
aram posfat digunakan sebagai pembina (builder ) dalam
detergen dimana ia memberikan perlembutan air (water softening),
kealkalian dan penghilangan kotoran serta penyebaran (dispersion).
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Surfaktan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_permukaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosfathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Surfaktan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_permukaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosfat
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
16/23
>uga sebagai bahan bantu pada proses terbaik semasa pembuatan
detergen seperti penyerapan surfaktan cair dan pengikatan air bebas.
@osfat yang paling lazim digunakan dalam aplikasi detergen
adalah garam sodium dan potassium pirofosfat dan tripolifosfat.
Asetat !itril 'ri Acetate (!'A) dan %thylene &iamine 'etra Acetate
(%&'A)
Silikat 7eolit
Sitrat Asam Sitrat
c. @iller
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deter$en yang tidak
mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah
kuantitas. "ontohnya adalah sodium karbonat. Sodium karbonat
merupakan bahan deter$en multifungsi. &iantaranya adalah untuk
kekerasan air (melalui pemendakan), sumber kealkalian, pengisi (ller ),
pemba#a dan bahan bantu pengaglomeratan (agglomeration) untuk
serbuk.
d. Aditif
Aditif adalah bahan suplemen ; tambahan untuk membuat produk lebih
menarik, misalnya pe#angi, pelarut, pemutih, pe#arna dst, tidak
berhubungan langsung dengan daya cuci deter$en. Additi1es
ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
"ontoh %nzim, Boraks, Sodium klorida, "arbo5y -ethyl "ellulose
("-").
/. ,enis-'enis )eter'en
Berdasarkan senya#a organik yang dikandungnya, deter$en dikelompokkan
men$adi
a. )eter'en ani$nik 0)A&1
-erupakan deter$en yang mengandung surfaktan anionik dan dinetralkan
dengan alkali. &eter$en ini akan berubah men$adi partikel bermuatan negatif
apabila dilarutkan dalam air. Biasanya digunakan untuk pencuci kain.
6elompok utama dari deter$en anionik adalah
• antai pan$ang (berlemak) alkohol sulfat
http://id.wikipedia.org/wiki/Asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Silikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Zeolithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sitrat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_Sitrat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borakshttp://id.wikipedia.org/wiki/Sodium_kloridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Silikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Zeolithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sitrat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_Sitrat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borakshttp://id.wikipedia.org/wiki/Sodium_klorida
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
17/23
• Alkil aril sulfonat
• 4len sulfat dan sulfonat
b. )eter'en kati$nik
-erupakan deter$en yang mengandung surfaktan kationik. &eter$en ini
akan berubah men$adi partikel bermuatan positif ketika terlarut dalam air,
biasanya digunakan pada pelembut (softener ). Selama proses pembuatannya
tidak ada netralisasi tetapi bahan/bahan yang mengganggu dihilangkan
dengan asam kuat untuk netralisasi. Agen aktif permukaan kationik
mengandung kation rantai pan$ang yang memiliki sifat aktif pada
permukaannya. 6elompok utama dari deter$en kationik adalah
• Amina asetat (!23)44""23 (C* sampai 98 atom ")
• Alkil trimetil amonium klorida (!("23))3 (C* sampai 9* atom karbon)
• &ialkil dimetil amonium klorida (8!("23)8)"l/ (C* sampai 9* atom ")
• Lauril dimetil benzil amonium klorida (8!("23)8"28"82+)"l
c. )eter'en n$ni$nik
-erupakan senya#a yang tidak mengandung molekul ion sementara,
kedua asam dan basanya merupakan molekul yang sama. &eter$en ini tidakakan berubah men$adi partikel bermuatan apabila dilarutkan dalam air tetapi
dapat beker$a di dalam air sadah dan dapat mencuci dengan baik hampir
semua $enis kotoran. 6elompok utama dari deter$en nonionik adalah
• %tilen oksida atau propilen oksida
• Polimer polioksistilen
24("28"284)a("2"284)b("28"284)c2 "23
"23
• Alkil amida
24"2"23!28/244""9E43*
d. )eter'en Am2$terik
&eter$en $enis ini mengandung kedua kelompok kationik dan anionik.
&etergen ini dapat berubah men$adi partikel positif, netral, atau negatif
bergantung kepada p2 air yang digunakan. Biasanya digunakan untuk pencuci
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
18/23
alat/alat rumah tangga. 6elompok utama dari deter$en ini adalah !atrium
lauril sarkosilat ( "23("28)9:"28!2"28"28"28"44!a) dan natrium mirazol.
-enurut kandungan gugus aktifnya maka detergen diklasikasikansebagai berikut
a. )etergen 'enis keras
&etergen $enis keras sukar dirusak oleh mikroorganisme meskipun
bahan tersebut dibuang akibatnya zat tersebut masih aktif. >enis inilah
yang menyebabkan pencemaran air.
"ontoh Alkil Benzena Sulfonat (ABS).
ABS merupakan suatu produk deri1at alkil benzen. Proses pembuatanABS ini adalah dengan mereaksikan Alkil Benzena dengan Belerang
'rioksida, asam Sulfat pekat atau 4leum. eaksi ini menghasilkan Alkil
Benzena Sulfonat. >ika dipakai &odekil Benzena, maka persamaan
reaksinya adalah
"+2H"9828H S43 C "+2?"9828HS432 (&odekil Benzena Sulfonat)
eaksi selan$utnya adalah netralisasi dengan !a42 sehingga
dihasilkan !atrium &odekil Benzena Sulfonat
b. )etergen 'enis lunak
&etergen $enis lunak, bahan penurun tegangan permukaannya mudah
dirusak oleh mikroorganisme, sehingga tidak aktif lagi setelah dipakai .
"ontoh Lauril Sulfat atau Lauril Alkil Sulfonat. (LAS).
Proses pembuatan (LAS) adalah dengan mereaksikan Lauril Alkohol
dengan asam Sulfat pekat menghasilkan asam Lauril Sulfat dengan
reaksi
"9828H42 28S4? C "9828H4S432 284
Asam Lauril Sulfat yang ter$adi dinetralisasikan dengan larutan !a42
sehingga dihasilkan !atrium Lauril Sulfat.
3. Pembuatan )eter'en
Alkil aril sulfonat terbentuk dari sulfonasi alkil benzena, alkil benzena
mengandung inti dengan satu atau lebih rangkaian alifatik (alkil). Knti
alkil benzena bisa benzena, toluene, 5ylena, atau fenol. Alkil benzena
yang biasa digunakan adalah $enis &&B (deodecil benzena).
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
19/23
Pembuatan deodecil benzena ("+2+"9828H) dilakukan dengan alkilasi
benzena dengan alkena ("9828?) dibantu dengan katalis asam. Alkilasi
benzena kemudian dilakukan reaksi @iedel/"raft. &etergen alkilbenzena yang dihasilkan melalui proses @iedel/"raft memliki sifat
degradasi biologis yang buruk karena terdapat 3:: isomer dari
propilen tetramer.
Blok &iagram Sabun
. BA4AN P*MB*+S&4
A. Sabun
Bahan pembuat sabun
Bahan dasar lemak he#an dan minyak
tumbuhan.
!atrium hidroksida (!a42) atau 6alium
hidroksida (642).
Bahan tambahan krim
parfum
1itamin dll
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
20/23
Struktur molekulnya berbentuk pan$ang, dengan 8 u$ung
yang mempunyai sifat yang berbeda, u$ung yang satu
bersifat hidrol ( (gugus molekul selalu menu$u
air) sedang u$ung yang lain bersifat hidrofob (selalu
men$auhi air dan tertarik ke minyak).
@ungsi sabun
-engangkat kotoran yang menempel pada pakaian
dan melarutkannya dengan air.
Sebagai zat emulgator (pengemulsi), yaitu zat
yang mampu melarutkan minyak dan lemak.
Berdasarkan bentuknya, sabun ada 3 macam
Sabun lunak sabun yang bahan
dasarnya garam kalium.
Sabun keras sabun yang bahan
dasarnya garam natrium.
Sabun toilet sabun yang bahan
dasarnya garam kalium dengan
penambahan parfum dan zat
aditif.
9. B. )etergen
@ungsinya sama dengan sabun, dengan daya cuci yang
lebih kuat dari pada sabun, tetapi terlalu kuat untuk
kulit.
Struktur molekulnya sama dengan sabun, dengan sifat
hidrol dan hidrofob pada ke u$ung molekulnya.
Bahan bahan penyusun detergen
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
21/23
9. . Bahan dasar mengandung senya#a/senya#a
yang tidak mudah terurai oleh bakteri; mikro organisme,
yaitu
ABS (Alkyl Benzene Sulfonate) ,senya#a ini berasal
dari olahan minyak bumi.Limbahnya menimbulkan buih
tetap di badan/badan air seperti di sungai;danau, karena
molekulnya sulit terurai oleh mikro organisme, sehingga
merusak lingkungan,
LAS (Lauril Alkyl Sulfonate), senya#a ini $uga berasaldari minyak bumi. 2anya dapat terurai dilingkungan
yang aerob dengan kadar oksigen
yang cukup.&alamlingkungan yang tercemar
berat ,LAS tidak dapat terurai.
! (arbo"ymethyl ellulosa),merupakan bahan
pembuih; penghasil busa. Banyak orang menganggap
makin banyak buih, berarti detergen bagus. Padahal
sebenarnya buih tidak banyak berpengaruh terhadapdaya ker$a detergen. &aya pembersih detergen terletak
pada kemampuannya mengemulsikan lemak ke air .
9. . Bahan penun#ang, meliputi
%nzim, sebagai bahan aktif yang berfungsi menguraikan
noda yang berasal dari zat organik seperti lemak dandarah.
Senya#a S$$% (Sodium $rpholyphosphate), bahan
penun$ang yang berfungsiuntuk mengikat ion
kalsium dan magnesium dari air sadah sehingga
tidak menggangu ker$a detergen.
Air sebagai bahan pengikat
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
22/23
3. Bahan Pembersih #ain
9. . Shamp$
Satu/satunya komponen esensial dalam shampo adalah
detergen, yang membuatnya berbeda hanyalah
kepekatan detergennya.
Bahan dasar sebagai pembersihnya adalah detergen
sintetis, misalnya natrium dodesilsulfat
-enggunakan shampo untuk membersihkan rambut
lebih baik daripada menggunakan sabun, karena sabun
hanya berfungsi baik dalam air lunak.&alamair sadah,
sabun meninggalkan endapat berupa lapisan tipis yang
membuat ranbut $adi kusam.
. Pasta gigi
Bahan dasarnya adalah
&etergen. Salah satu detergen yang banyak digunakan
adalah natrium dodesilsulfat,sama seperti pada
shampo.
Abrasif , yaitu bahan penggosok seperti amplas.
Senya#a Mourida, yang fungsinya untuk memperkuat
email.
/. Pembersih #antai " Karb$l
-
8/19/2019 Tk Bahan Aditif Pada Sabun
23/23
Bahan dasarnya adalah desinfektan yang berfungsi
sebagai pembasmi kuman.
Bersifat korosif dan beracun.
&esinfektan pertama yang digunakan untuk bahan
pembersih lantai adalahfenol atau asam carbolat ,
sehingga pembersih lantai sering disebut karbol. @enol
atau asam karbolat adalah zat yang beracun dan
merusak kulit,sehingga bahan pembersih lantai saat ini
sudah menggunakan desinfektan yang lebih baik,misalnya
2eksil resorsinol
6resol
Benzal konium khlorida