TANAMAN OBAT
Kremi
Nama Ilmiah : Portulaca quadrifida L.
Nama Daerah : Jawa: Kremi , Gorontalo: Jalu-jalu bobudo
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Caryophyllales Suku: Portufacaceae Marga: Portulaca Jenis: Portulaca quadrifida L.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menjalar, semusim, panjang ± 20 cm. Batang: Bulat, beruas-ruas, gundul, ungu. Daun: Tunggal, lonjong, berhadapan, panjang 3-10 cm, lebar 1,5-3,5 cm, tepi rata, ujung dan pangkal membulat, pertulangan menyirip, hijau keunguan. Bunga: Tunggal, bulat, di ketiak daun, kelopak berlekatan, hijau, benang sari hijau kekuningan, putik bercabang, kepala putik bulat, hijau, mahkota bentuk corong, gundul, ujung membulat, berduri, panjang 3-6 cm, kuning. Buah: Lonjong, hijau kekuningan.
Biji: Bentuk ginjal, coklat. Akar: Tunggang, kuning pucat.
Kandungan Kimia
Herba kremi mengandung saponin dan tanin.
Khasiat
Daun kremi berkhasiat sebagai obat sakit perut, untuk peluruh air seni, wasir dan rambut rontok.
Untuk obat sakit perut dipakai + 7 gram daun segar kremi, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.
Krisan
Nama Ilmiah : Chrysanthemum indicum L.
Nama Daerah : Jawa: Krisan, Seruni
Botani : Sinonim: Pyrethrum indicum Cass.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Asterales Suku: Asteraceae Marga: Chrysanthemum Jenis: Chrysanthemum indicum L.
Ciri-ciri
Habitus: Terna, tinggi 0,5-1 m. Batang: Tegak, bulat, sedikit bercabang, permukaan kasar, hijau. Daun: Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi bertoreh, panjang 7-13 cm, lebar 3-6 cm pertulangan menyirip, tebal, permukaan kasar, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk cawan, di ketiak daun atau di ujung batang, garis tengah 3-5 cm, kelopak bentuk cawan, ujung runcing, hijau, benang sari dan putik halus, berkumpul di tengah bunga, mahkota lonjong, lepas, panjang 3-8 mm, kuning. Buah: Lonjong, kecil, ditutupi selaput buah, masih muda putih setelah tua hitam. Biji: Lonjong, kecil, hitam. Akar: Tunggang, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan bunga krisan mengandung saponin, di samping itu daunnya mengandung alkaloida dan tanin, sedang bunganya juga mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Bunga krisan berkhasiat sebagai obat sakit bengkak pada mata dan untuk obat luka.
Untuk obat bengkak mata dipakai + 10 gram bunga krisan, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan sampai hangat-hangat kuku. Air hasil rebusan digunakan untuk merendam atau mengkompres mata yang sakit.
Kremah
Nama Ilmiah : Alternanthera sessilis R. Br.
Nama Daerah :
Lampung: Juruk demah Batak: Ormak Melayu: Sayor udang Sunda: Tolot soyah Jawa: Kremah
Botani : Sinonim: Alternanthera nodiflora R. Br
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Caryophylales Suku: Amaranthaceae Marga: Alternanthera Jenis: Altemanthera sessilis R. Br.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, merambat, panjang ± 30 cm. Batang: Majemuk, berhadapan, lonjong, ujung dan pangkal runcing, panjang ± 2 cm, lebar ± 5 mm, pertulangan menyirip, hijau.
Daun: Bulat, masif, beruas-ruas, hijau kekuningan. Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun dan ujung batang, tangkai silindris, panjang + 5 mm, hijau muda, benang sari lima, tangkai sari bentuk mangkok, mahkota bentuk bulu, panjang 2-3 mm, putih kehijauan. Buah: Kotak, kecil, coklat. Biji: Bulat, hitam. Akar: Tunggang, putih kecoklatan.
Khasiat
Batang bersama daun kremah berkhasiat sebagai obat perut mulas, berak darah dan obat pening kepala.
Untuk obat perut mulas dipakat + 10 gram batang bersama daun segar kremah, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Krangkong
Nama Ilmiah : Ludwigia adscendens (L.) Kara
Nama Daerah
Batak: Buang-buang Sunda: Kambang peucit, Kaloga, Ganggeng landeuy, Jawa: Krangkong, Krema, Pacar banyu, Tapak doro Madura: Pangeor
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Myrtales Suku: Onagraccae Marga: Ludwigia Jenis: Ludwigia adscendens (L.) Kara
Ciri-ciri
Habitus: Terna, aquatik, melata atau merayap, tinggi 20-40 cm. Batang: Bulat, beruas-ruas, dari tiap ruas yang melata tumbuh akar, lunak, berongga, warna hijau atau hijau kemerahan. Daun: Tunggal, tanpa daun penumpu, duduk berseling, tersebar, tangkai pendek, bentuk bulat telur, ujung membulat, pangkal runcing, tulang daun menyirip, permukaan licin, mengkilat, hijau. Bunga: Tunggal, berkelamin satu, di ketiak daun, berkelompok, berbilang 2-6, daun mahkota 4 helai, ujung runcing, hijau, sumbu bunga bentuk tabung, mahkota lepas, 4 helai, panjang 1-2 cm, halus, duduk di atas bakal buah, benang sari 4, kuning muda. Buah: Tunggal, buni, bentuk seperti kapsul memanjang, ujung runcing, panjang 2-3 cm, hijau. Biji: Bulat, banyak, keras, coklat kehitaman. Akar: Serabut, putih kotor.
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan air yang tumbuh secara liar di tepi-tepi sungai, sawah atau ditempat-tempat yang berair, pada ketinggian 10 m sampai 1600 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Mei-Agustus dan pengurnpulan bahan dapat dilakukan sepanjang tahun.
Kandungan Kimia
Seluruh bagian tanaman krangkong mengandung saponin, kardenolin dan flavonoid.
Khasiat
Daun, atau seluruh bagian tanaman krangkong dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan berkhasiat untuk anti nyeri, penurun panas dan peluruh air seni.
Untuk obat sakit kepala seluruh bagian tanaman krangkong segar sebanyak 30 gram, dicuci direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 10 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan 2 kali sehari, untuk obat demam seluruh bagian tanaman krangkong segar sebanyak 60 gram dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
Krangean
Nama Ilmiah : Litsea cubeba Pers.
Nama Daerah :
Sunda: Kilemo Jawa: Krangean
Botani
Sinonim: Litsea citrata Bl, Tethrantera citrata Nees, T. polyantha Wall.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Rhamnales Suku: Lauraceae Marga: Litsea Jenis: Litsea cubeba Pers.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 15 m. Batang: Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor. Daun: Tunggal, lonjong, tepi rata ujung runcing, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, panjang 10-14 cm, Lebar 7-9 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, kelopak hijau muda, bentuk mangkok, berbulu halus, mahkota bulat melengkung, kepala sari bulat, hijau kehitaman. Buah: Bulat, keras, hitam. Biji: Bulat, putih kotor. Akar: Tunggang, coklat kehitaman.
Kandungan Kimia
Kulit batang dan daun krangean mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Kulit batang krangean berkhasiat untuk penawar bisa akibat serangga, buahnya berkhasiat sebagai obat batuk.
Untuk penawar bisa akibat gigitan serangga dipakai 10-15 gram kulit batang segar krangean, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditambah air kapur secukupnya sampai menjadi lembek, kemudian ditempelkan pada bekas gigitan serangga.
Krambilan
Nama Ilmiah : Biophytum sensitivum D C.
Nama Daerah
Melayu: Daun hidup Sunda: Ki payung kalapaon Jawa: Tengah Krambilan
Ternate: Golofino Halmahera: Gogiolo
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Geraniales Suku: Oxalidaceae Marga: Biophytum Jenis: Biophytum sensitivum D C.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tinggi 5-20 cm. Batang: Bulat, tak bercabang, merati muda. Daun: Majemuk, menyirip, dalam roset batang, anak daun empat sampai sepuluh pasang, ujung tumpul, bertepi rata, pangkal tumpul, tangkai 5-20 mm, hijau. Bunga: Majemuk, pada ujung batang, kelopak + 5 mm, bertaju lima, ungu, mahkota ± 5 mm, kuning dengan ujung merah. Buah: Kotak, bulat, kecil, hijau. Biji: Kecil, masih muda putih setelah tua coklat. Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Herba krambilan mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Herba krambilan berkhasiat sebagai peluruh air seni dan sebagai obat otot kejang.
Untuk obat peluruh air seni dipakai herba krambilan ± 20 gram, dicuci. direbus dengan 2 gelas air selama 20 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Kopi (Coffea robusta L)
Nama Ilmiah : Coffea robusta Lindl, ex De Willd.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Rubiales Suku: Rubiaceae Marga: Coffea Jenis: Coffea robusta Lindl, ex De Willd.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tahunan, tinggi ± 5 m. Batang: Berkayu, keras, tegak, putih ke abu-abuan. Daun: Tunggal, bulat telur, mengkilat, ujung runcing, tepi rata, pangkal turnpul, panjang 5-15 cm, lebar 4-6,5 cm, pertulangan menyirip, langkai panjang 0,5-1 cm, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kelopak berbagi lima, hijau, mahkota bentuk bintang, putih, benang sari lima, tangkai sari putih, kepala sari hitam panjang putik ± 3 cm, kepala putik coklat, putih. Buah: Bulat telur, diameter ± 5 mm, masih muda hijau setelah tua merah. Biji: Bulat telur, berbelah dua, keras, putih kotor. Akar: Tunggang, kuning muda.
Kandungan Kimia
Daun kopi mengandung alkaloida. saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Biji kopi berkhasiat sebagai pencegah keracunan tempe bongkrek, obat batuk, obat kuat dan peluruh air seni.
Untuk mencegah keracunan tempe bongkrek dipakai ± 5 gram biji kopi, disaring dan dilumbuk sampai halus, diseduh denga 1/2 gelas air matang panas kemudian disaring, Hasil saringan diminum sekaligus.
Kopi (Coffea arabica L)
Nama Ilmiah : Coffea arabica L
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Rubiales Suku Rubiaceae Marga: Coffea Jenis: Coffea arabica L
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 2-3 m. Batang: Tegak, bulat, percabangan monopodial, permukaan kasar, kuning kotor. Daun: Tunggal, berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung meruncing, pangkal tumpul, panjang 8-15 cm, lebar 4-7 cm, bertangkai pendek, hijau, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kelopak lonjong. lima helai, panjang +3 mm, hijau, tangkai benang sari berlekatan membentuk tabung, panjang + 8 mm, putih, tangkai putik menjulang keluar tabung, putih, mahkota bentuk bintang, lima helai, panjang 7-9 mm, putih. Buah: Batu, bulat telur, diameter 0,5-1 cm, masih muda hijau setelah tua merah. Biji: Bentuk 1/2 bola, salah satu permukaan beralur, panjang 0,5-1 cm, putih kehijauan. Akar: Tunggang, kuning muda.
Kandungan Kimia
Daun, buah dan akar kopi mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu buahnya juga mengandung alkaloida.
Khasiat
Daun dan biji kopi berkhasiat untuk penyegar badan.
Untuk penyegar badan dipakai + 15 gram daun muda kopi, dicuci dan dimakan sebagai lalapan atau urapan.
Kompri
Nama Ilmiah : Symphytum officinale L.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Solanales Suku: Boraginaceae Marga: Symphytum Jenis: Symphytum officinale L.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, membentuk rumpun, tinggi 20-50 cm. Batang: Semu, tidak berkayu, batang bertangkai. Daun: Tunggal, bulat telur.ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan kasar, panjang 27-50 cm, lebar 4,5-14 cm, pertulangan menyirip, pelepah tumbuh berseling pada pangkal merupakan roset akar, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk corong, bertaju lima, benang sari lima, kepala sari kuning, putih kekuningan. Buah: Bulat, tiap buah terdiri dari 4 biji. Biji: Bulat, kecil, keras, hitam. Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daun kompri mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun kompri berkhasiat sebagai obat rematik, obat mencret, obat tipus, obat lambung dan obat pegal linu.
Untuk obat rematik dipakai ± 15 gram daun rnuda segar kompri, dicuci, dipotong kecil-kecil, dimakan sebagai lalab
Kola leli
Nama Ilmiah : Zantedeschia aethiopica (L.) Spreng.
Nama Daerah
Jakarta: Kala leli
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledoneae Bangsa AraleS Suku: Araceae Marga: Zantedeschia Jenis: Zantedeschia aethiopica (L.) Spreng.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi ± 2 m. Batang: Tidak berbatang, membentuk umbi, putih kecoklatan. Daun: Tunggal, bentuk jantung, pangkal berlekuk, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-75 cm, lebar 30-60 cm, permukaan licin, hijau. Bunga: Tongkal, silindris, di ketiak daun, tangkai 20-30 cm, seludang bunga bentuk sodet, putih, benang sari dan putik tersusun dalam bongkol, panjang 5-15 cm, kuning. Buah: Buni, diameter ± 5 cm, hijau. Biji: Bulat panjang, beralur membujur, hijau. Akar: Serabut, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan umbi kola leli mengandung saponin dan polifenol, di samping itu daunnya juga mengandung alkalolda.
Khasiat
Umbi kola leli berkhasiat sebagai obat sakit batuk kering, batuk influensa dan juga untuk obat demam.
Untuk obat batuk kering dipakai ± 15 gram umbi kola leli yang sudah kering lalu ditumbuk halus dan diseduh dengan 1 gelas air matang panas, dinginkan dan disaring, Hasil saringan diminum sekaligus, sehari dua kali pagi dan sore.
Kola
Nama Ilmiah
Cola acuminata Schott et Endl.
Botani
Sinonim: Cola vera Schum
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Maivales Suku: Sterculaceae Marga: Cola Jenis: Cola acuminata Schott et Endl
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 20 m. Batang: Bulat, berkayu, keras, bercabang-cabang, permukaan kasar, hijau kecoklatan, Daun: Tunggal, tersebar, bertangkai, bulat telur memanjang, ujung runcing, tepi rata, pangkal meruncing, panjang 7-19 cm, lebar 2-6 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, kelopak bentuk kerucut, di ketiak daun, masih muda hijau setelah tua coklat, mahkota bentuk bintang, bertaju lima, benang sari sepuluh, tersusun seperti bintang, ungu, putik kuning, kuning keputih-putihan.
Buah: Kotak, tiap tangkai satu sampai lima, bulat memanjang. tiap buah berisi lima sampai lima belas biji, panjang 8-15 cm, diameter 5-9 cm, hijau. Biji: Bulat telur, keras, panjangnya 3-6 cm, lebar 2-4 cm, selaput biji rasa manis, wangi, merah. Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Biji kola mengandung alkaloida, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Biji kola berkhasiat sebagai obat sakit kepala dan obat kuat.
Untuk obat sakit kepala dipakai ± 5 gram serbuk biji kola, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas, di dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Kluwih
Nama Ilmiah : Artocarpus altilis (Park.) Fsb.
Nama Daerah
Melayu: Gomu Aceh: Kulu Batak: Kulur Minangkabau: Kalawi Lampung: Kaluwih
Sunda: Kelewih Jawa: Kluwih Madura: Kolor Bali: Kalewih Bima: Kolo Timor: Lakuf Makassar: Gamasi Selayar: Kuloro Bugis: Ulo Seram: Limes, Unas! Halmahera: Dolai
Botani
Sinonim: Artocarpus communis J.R. & G.A. incisa (Thunb.) L.f.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Urticales Suku: Moraceae Marga: Artocarpus Jenis: Artocarpus altilisis (Park.) Fsb.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 10-25 m. Batang: Tegak, bulat, percabangan simpodial, bergetah, permukaan kasar, coklat. Daun: Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi bertoreh, panjang 50-70 cm, lebar 25-50 cm, pertulangan menyirip, tebal, permukaan kasar, hijau. Bunga: Tunggal, berumah satu, di ketiak daun, bunga jantan silindris, panjang 10-20 cm, kuning, bunga betina bulat, garis tengah 2-5 cm, hijau. Buah: Semu majemuk, bulat, diameter 10-20 cm, berduri lunak, hijau. Biji: Bentuk ginjal, panjang 3-5 cm, hitam. Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Bunga dan daun kluwih mengandung saponin, polifenol dan tanin, sedang kulit batangnya mengandung flavonoida.
Khasiat
Bunga jantan kluwih berkhasiat sebagai obat sakit gigi dan daunnya untuk obat sakit kulit.
Untuk obat sakit gigi dipakai 1 buah bunga jantan kluwih, dibakar sampai rnenjadi arang lalu ditumbuk sampai halus. Hasil tumbukan dioleskan pada gusi gigi yang sakit.
Kismis
Nama Ilmiah : Muehlenbeckia platyclada (F.v. Muell.) Meissn.
Nama Daerah
Sunda: Kismis Jawa: Enceng-enceng
Botani
Sinonim: Homalocladium platycladum (F.v. Muell.) Bailey
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Polygonales Suku: Polygonaceae Marga: Muehlenbeckia Jenis: Muehlenbeckia platyclada (F.v. Muell.) Meissn.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tahunan, tinggi ± 10 m. Batang: Berkayu, tegak, bulat, percabangan simpodial, coklat. Daun: Tunggal, berseling, lanset, panjang ± 7,5 cm, lebar ± 0,75 cm, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, pertulangan sejajar, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk karang, berkelamin dua, di ketiak daun, tangkai bulat, benang sari banyak, kuning, putik satu, putih, kelopak satu, bentuk mangkok, hijau, mahkota lonjong ungu. Buah: Buni, bulat, diameter ± 0,5 cm, hijau. Biji: Kecil, bentuk ginjal, coklat. Akar: Tunggang, putih kecoklatan.
Kandungan Kimia
Buah dan daun kismis mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Buah dan biji kismis berkhasiat sebagai obat seriawan, getahnya untuk menghilangkan kutil (tonjolan pada kulit).
Untuk obat seriawan dipakai ± 30 gram buah segar kismis, dicuci, ditumbuk sampai lumat lalu diseduh dengan 2 gelas air matang panas, setelah hangat-hangat kuku disaring. Hasil saringan digunakan untuk kumur.
Kina (Cinchona succirubra)
Nama Ilmiah : Cinchona succirubra Pavon et Klot.
Botani
Sinonim: Cinchona pubescens Vahl.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Rubiales Suku: Rubiaceae Marga: Cinchona Jenis: Cinchona succirubra Pavon et Klot.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 17 m. Batang: Berkayu, bulat, coklat kehijauan. Daun: Tunggal, lonjong, hampir bulat, tepi rata-ujung dan pangkal tumpul, panjang 15-35 cm, lebar 9-23 cm, pertulangan menyirip, masih muda hijau setelah tua merah. Bunga: Majemuk, bentuk bintang, tangkai 5-11 cm, putih kekuningan, kelopak bertaju lima, bagian pangkal menyatu, hijau, benang sari lima, tangkai sari putih, kepala sari coklat, putik hijau, mahkota bentuk tabung, ujung membesar, coklat muda. Buah: Kotak, lonjong, keras, coklat muda. Biji: Kecil, hitam, Akar: Tunggang, coklat keputih-putihan.
Kandungan Kimia
Kulit batang kina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan politenol.
Khasiat
Kulit batang kina berkhasiat sebagai obat malaria, penurun panas dan penambah nafsu makan.
Untuk obat malaria dipakai ± 2 gram serbuk kulit batang kina, diseduh dengan 1 gelas air matang panas setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.
Kina (Cinchona ledgeriana)
Nama Ilmiah : Cinchona ledgeriana Moens.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Rubiales Suku: Rubiaceae Marga: Cinchona Jenis: Cinchona ledgeriana Moens.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tahunan, tinggi 5-15 cm. Batang: Berkayu, tegak, bercabang-cabang, hijau kecoklatan. Daun: Tunggal, bersilang, berhadapan, helaian bulat telur, ujung tumpul, tepi rata, pangka! runcing, panjang 10-35 cm, lebar 5-25 cm, pertulangan menyirip, tangkai 1-2,5 cm, hijau keunguan, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, di ketiak daun atau di ujung batang, kelopak ujungnya bertaju lima, runcing, kuning agak putih, benang sari putih, kepala sari kuning, tangkai putik kuning kehijauan, kepala putik yang masih muda hijau selelah tua coklat, mahkota bentuk benang, putih kekuningan. Buah: Kotak, lonjong, panjang 1,5-2 cm, lebar 4-6 mm, coklat. Biji: Kecil, coklat. Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Kulit batang kina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Kulit batang kina berkhasiat sebagai obat malaria, penurun panas dan penambah nafsu makan.
Untuk obat malaria dipakai ± 2 gram serbuk kulit batang kina, diseduh dengan 1 gelas air matang panas setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.
Kimpul
Nama Ilmiah : Xanthosoma violaceum Schoot
Nama Daerah
Sunda: Kimpul Jawa: Bentul, Linjik Halmahera Utara: Dilago gogomo
Botani
Sinonim: Xanthosoma nigrum (Veil.) Mansf.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledoneae Bangsa: Arales Suku: Araceae Marga: Xanthosoma Jenis: Xanthosoma violaceum Schoot
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi + 2 m. Batang: Tegak, tidak berkayu, bulat, membentuk umbi, putih kecoklatan. Daun: Tunggal, bentuk jantung, pangkal berlekuk, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-75 cm, lebar 30-60 cm, hijau. Bunga: Tongkol, silindris, di ketiak daun, tangkai 20-30 cm, seludang bunga bentuk sodet, putih, benang sari dan putik tersusun dalam bongkol, kuning. Buah: Buni, diameter + 5 cm, hijau. Biji: Bulat panjang, beralur membujur, hijau. Akar: Serabut, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan umbi kimpul mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu daunnya juga mengandung alkaloida dan polifenol.
Khasiat
Umbi kimpul berkhasiat sebagai obat sakit bisul.
Untuk obat bisul dipakai + 25 gram kimpul, dicuci lalu ditumbuk halus kemudian dioleskan pada bagian yang bisul dan dibalut dengan kain yang bersih.
Ketepeng cina
Nama Ilmiah : Cassia alata L.
Nama Daerah
Melayu: Daun kupang Sunda: Ki manila Jawa: Tengah Ketepeng cina Madura: Acong-acong Ternate: Kupang-kupang Tidore: Tabakun
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Resales Suku: Leguminosae Marga: Cassia Jenis: Cassia alata L.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi ± 5 m. Batang: Berkayu, bulat, percabangan simpodial, coklat kotor. Daun: Majemuk, menyirip genap, anak daun delapan sampai dua puluh empat pasang, bentuk bulat panjang, ujung tumpul, tepi rata, pangkal membulat, panjang 3,5-15 cm, lebar 2,5-9 cm,
pertulangan menyirip, tangkai pendek, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk tandan, kelopak berbagi lima, benang sari tiga, kuning, daun peiindung pendek, jingga, mahkota bentuk kupu-kupu, kuning. Buah: Polong, panjang, bersegi empat, panjang ± 18 cm, lebar ± 2,5 cm, masih muda hijau setelah tua hitam kecoklatan. Biji: Segi tiga lancip, pipih, masih muda hijau setelah tua hitam. Akar: Tunggang, bercabang, bulat, kehitaman.
Kandungan Kimia
Daun ketepeng cina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, tanin dan antrakinon.
Khasiat
Daun ketepeng cina berhasiat sebagai obat kudis dan obat malaria.
Untuk obat kudis dipakai ± 10 gram daun segar ketepeng cina, dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Kemudian tempelkan pada kudis dan dibalut dengan kain bersih.
Ketepeng
Nama Ilmiah ; Cassia tora L.
Nama Daerah
Simalur: Idarang Melayu: Galenggang kecil Jawa Tengah: Ketepeng
Sunda: Ketepeng leutik Timor: Pepo
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Resales Suku: Leguminosae Marga: Cassia Jenis: Cassia tora L.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 1-2 m. Batang: Berkayu, bercabang, hijau. Daun: Majemuk, menyirip genap, anak daun bulat telur, tangkai pendek ujung meruncing, tepi rata, pangkal membulat, panjang 4-10 cm, lebar 15-20 mm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk tandan, di ujung batang atau di ketiak daun, kelopak berbagi lima, panjang ± 1 cm, kuning kehijauan, benang sari sepuluh, terdiri dari tiga lingkaran, lingkaran terluar pendek, lingkaran tengah lebih panjang dan lingkaran dalam terpanjang, menjepit putik dan panjangnya sama, hijau kekuningan, mahkota bulat telur, terdiri dari lima bagian, kuning. Buah: Polong, bertangkai, masih muda bagian tengah coklat tepi hijau, setelah tua coklat. Biji: Pipih, diameter + 50 mm, masih muda hijau setelah tua coklat. Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daun ketepeng mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun ketepeng berkhasiat sebagai obat kudis, obat malaria dan obat panu.
Untuk obat kudis dipakai ± 10 gram daun segar ketepeng, dicuci lalu ditumbuk sampai lumat, ditempelkan pada kudis dan dibalut dengan kain bersih.
Ketela
Nama Ilmiah : Ipomoea batatas Poir.
Nama Daerah
Minangkabau: Ketelo Lampung: Setilo Enggano: Eba Aceh: Gadong Gayo: Gadong Batak: Gadong enjolor Madura: Telo Bali: Kaselo Sunda: Hui boiet Jawa Tengah: Ketela rambat Dayak: Katila Sumbawa: Katabang Bima: Uwi Buol: Wui tutu Makasar: Lame Jawa Bugis: Lame Jawa Seram: Timur Kaetela Ambon: Patatas Buru: Mangat Halmaher:a Daso Ternate: Ima Tidore: Daso
Botani
Sinonim: Batatas edulis Chois, Convolvulus batatas L.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Solanales Suku: Convolvulaceae Marga: Ipomoea Jenis: Ipomoea batatas Poir.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, panjang ± 5 m. Batang: Bulat, bercabang, lunak, bergetah, beruas, tiap buku bisa tumbuh akar, membentuk umbi, hijau pucat. Daun: Tunggal, bertangkai, bulat, ujung runcing, tepi rata, pangkal rompang, pertulangan menyirip, panjang 4-14 cm, lebar 4-11 cm, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, bertaju lima, hijau, mahkota bentuk corong, panjang 3-4,5 cm, putih, benang sari lima, melekat pada mahkota, putik bentuk benang, kepala putik kecil, putih. Buah: Kotak, bulat telur, beruang dua sampai empat, masih muda hijau setelah tua hitam. Biji: Kecil, diameter ± 1 mm, putih kotor. Akar: Tunggang, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan akar ketela mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun ketela berkhasiat sebagai obat bisul, obat penurun panas dan obat luka bakar.
Untuk obat bisul dipakai ± 10 gram daun segar ketela, ditumbuk sampai lumat lalu ditempelkan pada bisul.
Kesemek
Nama Ilmiah : Diospyros kaki Thunb.
Nama Daerah
Jawa: Kesemek
Botani
Sinonim: Diospyros chinensis Blume, D. schitse Bunge, D. roxburghii Corr.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Subdivisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Ebenales Suku: Ebenaceae Marga: Diospyros Jenis: Diospyros kaki Thunb.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 6-8 m. Batang: Tegak, bulat, berkayu, percabangan simpodial, kasar, hijau kotor. Daun: Tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, panjang 10-16 cm, lebar 7-9 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Tunggal, di ketiak daun, kelopak bentuk bintang, hijau, benang sari panjang ± 1 cm,
hijau pucat, kepala putik bulat, kuning, mahkota berbulu, kuning pucat. Buah: Bulat, diameter 6-8 cm, masih muda hijau setelah tua kuning. Biji: Bulat, keras, kuning. Akar: Tunggang, putih kehitaman.
Kandungan Kimia
Buah dan akar kesemek mengandung saponin dan polifenol, di samping itu akarnya juga mengandung flavonoida, daunnya mengandung alkaloida, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Akar kesemek berkhasiat sebagai obat sakit demam.
Untuk obat demam dipakai ± 15 gram akar kesemek, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Kesambi
Nama Ilmiah : Schleichera oleosa (Lour.) Oken
Nama Daerah
Melayu: Kusambi Sunda: Kasambi Jawa: Kesambi Madura: Khosambi Bali: Kesambi
Bima: Sambi Sumba: Komi
Botani
Sinonim: Schleichera trijuga Willd, Stamannia skteroxylon Bl.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Sapindales Suku: Sapindaceae Marga: Schleichera Jenis: Schleichera oleosa (Lour.) Oken
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 25 m. Batang: Tegak, bulat, berkayu, permukaan kasar, percabangan simpodial, coklat kotor. Daun: Tunggal, lanset, berseling, panjang 11-25 cm, lebar 2-6 cm, tepi rata, ujung lancip, pertulangan menyirip tangkai bulat, panjang ± 1 cm, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun atau ujung batang, kelopak 4-6 lembar, bersatu di pangkal, berduri, hijau, mahkota putih. Buah: Bulat, coklat kehitaman. Biji: Bulat, coklat. Akar: Tunggang, coklat muda.
Kandungan Kimia
Daun, akar dan batang kesambi mengandung saponin dan tanin, di samping itu daunnya juga mengandung alkaloida.
Khasiat
Daun kesambi berkhasiat sebagai obat eksim, obat kudis, obat koreng dan obat radang telinga.
Untuk obat eksem dipakai ± 15 gram daun segar kesambi, dicuci, direbus dengan 3 gelas air selama 25 menit, disaring. Hasil saringan dinginkan sampai airnya hangat untuk mencuci eksim sampai bersih.
Kertau
Nama Ilmiah : Morus macroura Miq.
Nama Daerah
Batak: Hole tanduk Minangkabau: Andateh Jawa: Kertau
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Urticales Suku: Moraceae Marga: Morus Jenis: Morus macroura Miq.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 25 m. Batang: Tegak, berkayu, bulat, permukaan berbintik-bintik, percabangan simpodial, hijau keputih-putihan. Daun: Tunggal, berseling, lonjong, panjang 8-12 cm, lebar 4-10 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, tipis, kasar, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, di ketiak daun, kelopak bunga halus, bercangap,hijau kekuningan, mahkota berbulu, putih kekuningan, benang sari empat, kepala
sari dan putik satu, putih kekuningan. Buah: Buni, bulat, hijau kekuningan. Biji: Kecil, hitam. Akar: Tunggang, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun dan buah kertau mengandung alkaloida, saponin dan polifenol.
Khasiat
Daun kertau berkhasiat sebagai obat kudis.
Untuk obat kudis dipakai + 50 gram daun segar kertau, dicuci kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal setengah, dinginkan lalu disaring. Hasil saringan diminum tiga kali sehari pagi, siang dan sore sama banyak.
kembang matahari
Nama Ilmiah : Helianthus annus L.
Nama Daerah
Aceh: Bungong mata hurai Minangkabau: Bunga panca matohari Melayu: Kembang matahari Sunda: Kembang sarengenge Jawa Tengah: Kembang srengenge Madura Kembang mata are
Bali: Sungenge Roti: Bunga ledomata
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Asterales Suku: Compositae Marga: Helianthus Jenis: Helianthus annus L.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, semusim, tinggi ± 2,5 m. Batang: Tegak, bulat, berbulu kasar, permukaan kasap, kuning keputih-putihan. Daun: Tunggal, permukaan kasar, bulat telur, ujung lancip, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10-24 cm, lebar 7-19 cm, tangkai panjang 5-20 cm, bersegi, hijau. Bunga: Tunggal, bentuk cawan, tumbuh di ujung batang, kelopak bentuk tabung, berlekuk, kuning muda, mahkota bentuk lanset, panjang 4-8 cm, benang sari lima, kepala sari berlekatan, hitam, tangkai putik kuning, kepala putik dua, kuning. Buah: Kecil, bentuk tabung, diameter ± 3 mm, putih kotor. Biji: Ujung lancip, pipih, berbulu, bergaris putih, panjang 1-10 mm, lebar ± 7 mm, hitam. Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Biji kembang matahari mengandung flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Biji kembang matahari berkhasiat sebagai obat demam dan obat busung lapar.
Untuk obat demam dipakai ± 100 gram biji kembang matahari, disangrai seiama 15 menit, ditumbuk sampai lumat, dioleskan pada bagian perut dan leher.
Kembang Bugang
Nama Ilmiah : Clerodendrum calamitosum L
Nama Daerah
Melayu: Kayu gambir Sunda Kembang bugang Jawa Tengah: Kembang bugang
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Solanales Suku: Verbenaceae Marga: Clerodendron Jenis: Clerodendrum calamitosum L
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tegak, tinggi 0,5-1 m. Batang: Berkayu, bercabang, diameter ± 1 cm, putih kehijauan. Daun: Tunggal, silang berhadapan, bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 1,5-4 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, di ketiak daun, putih, kelopak bertaju lima, runcing panjang x 1,3 cm, ungu, mahkota bertaju lima, bulat telur, berambut, putih, benang sari lima, panjang ± 2,5 cm, tangkai sari putih kekuningan, tangkai putik putih, ungu.
Buah: Batu, bulat, pipih, hitam mengkilat. Biji: Keras, kecil, hitam. Akar: Tunggang, coklat kekuningan.
Kandungan Kimia
Daun dan akar kembang bugang mengandung saponin dan flavonoida. Di samping itu daun juga mengandung polifenol dan akarnya juga mengandung alkaloida.
Khasiat
Daun kembang bugang berkhasiat sebagai obat demam, obat mencret, obat wasir, obat kencing nanah, obat bisul dan pelega perut.
Untuk obat demam dipakai ± 10 gram daun segar kembang bugang, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Kerak nasi
Nama Ilmiah : Sambucus javanica Reinw. ex Bl.
Nama Daerah
Aceh: Abur Bengkulu: Babalat Melayu: Kelak nasi Sunda: Kerak nasi Jawa: Brobos kebo Tidore: Halemaniri
Botani
Sinonim: Sambucus canadensis L, Lindernia Crustacea F.V. Muell, Torenia polygonoides Benth.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Rubiales Suku: Caprifoliaceae Marga: Sambucus Jenis: Sambucus javanica Reinw. ex Bl.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tanunan, tinggi ± 3 m. Batang: Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor. Daun: Tunggal, berhadapan, lanset, panjang 3-5 cm, lebar 2-3 cm, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi beringgit, pertulangan menyirip, ibu tulang daun bagian bawah menonjol, permukaan halus, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk payung, berkelamin dua, di ujung batang, kelopak bentuk bintang, tangkai putik silindris, halus, kepala sari bulat, mahkota bentuk corong, putih. Buah: Buni, bulat, ungu. Biji: Lonjong, keras, ungu. Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daun dan akar kerak nasi mengandung saponin dan tanin, sedang buahnya mengandung saponin dan flavonoida.
Khasiat
Daun kerak nasi berkhasiat sebagai obat pegal linu dan peluruh air seni.
Untuk obat pegal linu dipakai + 15 gram daun segar kerak nasi, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.
Kepundung
Nama Ilmiah : Baccaurea racemosa Muell. Arg.
Nama Daerah
Melayu: Kepundung Sunda: Menteng Jawa: Kapundung
Botani
Sinonim: Pierardia racemosa Bl.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Euphorbiales Suku: Euphorbiaceae Marga: Baccaurea Jenis: Baccaurea racemosa Muell. Arg.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 10-25 m. Batang: Tegak, berkayu, bulat, kasar, percabangan simpodial, putih kecoklatan. Daun: Tunggal, tersebar, lonjong, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal membulat,
pertulangan menyirip, panjang 7-20 cm, lebar 3-7,5 cm, tangkai silindris, hijau muda, panjang + 2 cm, hijau. Bunga: Majemuk, berkelamin satu, di batang atau di cabang, tangkai silindris, panjang ± 10 cm, kelopak bentuk mangkok, benang sari empat sampai enam, bunga betina lebih besar dari bunga jantan, mahkota terbagi lima, kuning. Buah: Buni, bulat, diameter ± 2 cm, masih muda hijau setelah tua kuning. Biji: Bulat, diameter ± 0,5 cm, putih kekuningan. Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun dan kulit batang kepundung mengandung saponin, flavonoida dan tanin, di samping itu daunnya juga mengandung alkaloids.
Khasiat
Daun kepundung berkhasiat sebagai obat mencret dan untuk peluruh haid.
Untuk peluruh haid dipakai ± 20 gram daun segar kepundung, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.
Kepel
Nama Ilmiah : Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook. f. & Th.
Nama Daerah
Sunda: Burahol Jawa: Kepel
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Ranunculales Suku: Annonaceae Marga: Stelechocarpus Jenis: Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook. f. & Th.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 12 m. Batang: Tegak, bulat, berkayu, percabangan monopodial, coklat. Daun: Tunggal, lonjong, panjang 8-20 cm, lebar 4-6 cm, ujung dan pangkal meruncing, halus, pertulangan bawah menonjol, mengkilat, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk tandan, tersebar di batang dan cabang, tangkai silindris, panjang +/- 4 cm, benang sari dan putik halus, kuning, mahkota lonjong, kuning. Buah: Buni, bulat, kulit kasar, diameter + 5 cm, coklat.
Biji: Bentuk ginjal, halus, hitam mengkilat. Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daging buah, biji dan akar kepel mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu bijinya juga mengandung alkaloida, dan daunnya mengandung flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daging buah kepel berkhasiat sebagai obat radang ginjal dan untuk peluruh air seni.
Untuk obat radang ginjal dipakai ± 1 buah kepel yang sudah matang. kemudian daging buahnya dimakan langsung.
Kentang ireng
Nama Ilmiah : Coleus tuberosus Benth
Nama Daerah
Aceh: Kemili Batak: Hombili Melayu: Gombili Sumatera Barat: Kemili Jakarta: Kentang Jawa Sunda: Huwit kentang
Jawa: Kentang klici, Kentang ireng Madura: Kambili Bali: Sabrang
Botani
Sinonim: Coleus parviflorus Benth.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Solanales Suku: Lamiaceae Marga: Coleus Jenis: Coleus tuberosus Benth.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, tinggi 20-75 cm. Batang: Tegak atau sedikit merambat, bersegi, lunak, hijau. Daun: Tunggal, berseling, bentuk lonjong, ujung tumpul, pangkal bertoreh, tepi beringgit, panjang 3-6 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan daun menyirip, permukaan sedikit berbulu, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ujung batang, bertangkai panjang, kelopak bentuk bintang, mahkota bentuk bibir, kecil, ungu. Buah: Bulat, ditutupi selaput buah, hijau. Biji: Bulat, kecil, hitam. Akar: Serabut membentuk umbi, hitam.
Kandungan Kimia
Umbi dan daun kentang ireng mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Umbi kentang ireng berkhasiat sebagai obat bengkak-bengkak.
Untuk obat bengkak dipakai + 25 gram umbi segar kentang ireng, dicuci, diparut lalu ditempelkan pada bagian yang bengkak kemudian dibalut dengan kain bersih.
Kentang
Nama Ilmiah : Solanum tuberosum L.
Nama Daerah
Minangkabau: Kentang Solor: Uwe wolanda Aceh: Gantang Batak: Kentang Nias: Gowi walandra Palembang: Ubi kumandur Lampung: Ubi mandera Melayu: Kentang Jawa Tengah: Kenlang Sunda: Kentang Madura: Kentang Bali: Kentang Gorontalo: Alatape Makasar: Lame balanda Sumba: Katabi jawa Flores: Tuka wawa Ternate: Artapel Tidore: Artape Buru: Astapel
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Solanales Suku: Solanaceae Marga: Solanum Jenis: Solanum tuberosum L
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi ± 50 cm. Batang: Bulat, bentuk silindris, pucuk berbulu, hijau muda. Daun: Majemuk, bulat telur, berbulu, ujung meruncing, tepi rata, pangkal runcing, panjang 12-15 cm, lebar 6-8 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bercabang menggarpu, di ujung dan di ketiak daun, kelopak panjang 8,5-15 mm, hijau keputih-putihan, mahkota pendek, bentuk lonjong, putih, benang sari melekat pada tabung mahkota, bakal buah 2-6 ruang dengan banyak bakal biji, tangkai putik bentuk jarum, kepala putik kecil, putih. Buah: Buni, bulat lonjong, kuning kecoklatan Biji: Pipih, bentuk ginjal, kuning. Akar: Tunggang, putih kekuningan.
Kandungan Kimia
Umbi kentang mengandung alkaloida, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Umbi kentang berkhasiat sebagai obat luka bakar, obat kencing manis dan obat kurang darah.
Untuk obat luka bakar dipakai ± 50 gram umbi segar kentang, dikupas, diparut dan ditambah 1 sendok teh minyak kelapa, digerus sampai rata dan dibalurkan pada tempat luka bakar.
Kenikir (Tagetes erecta L)
Nama Ilmiah : Tagetes erecta L
Nama Daerah
Jawa Tengah: Kenikir Sunda: Saes
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Asterales Suku: Compositae Marga: Tagetes Jenis: Tagetes erecta L
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, tinggi 0,5-1,5 m. Batang: Bulat, tegak, beralur, bercabang, putih kehijauan. Daun: Majemuk, bentuk lanset, ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 3-15 cm, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk cawan, tangkai panjang, daun pembalut berbentuk lonceng, kepala putik bercabang dua, kuning, benang sari kuning, ungu. Buah: Bentuk lonceng, panjang 1-1,5 cm. Biji: Bentuk jarum, hitam. Akar: Tunggang, putih kekuningan.
Kandungan Kimia
Daun kenikir mengandung saponin dan flavonoida.
Khasiat
Daun kenikir berkhasiat sebagai penangkal serangga.
Untuk penangkal serangga dipakai ± 100 gram daun segar kenikir, dijemur sampai kering kemudian dibakar
Kenikir (Cosmos caudatus H. B. K.)
Nama Ilmiah : Cosmos caudatus H. B. K
Nama Daerah
Melayu: Ulam rija Jawa Tengah: Kenikir
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Asterales Suku: Asteraceae Marga: Cosmos Jenis: Cosmos caudatus H. B. K.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 75-100 cm, bau khas. Batang: Tegak, segi empat, beralur membujur, bercabang banyak, muda berbuu, beruas, hijau keunguan. Daun: Majemuk, bersilang berhadapan, berbagi menyirip, ujung runcing, tepi rata, panjang 15-25 cm, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, di ujung batang, tangkai panjang ± 25 cm, mahkota terdiri dari 8 daun mahkota, panjang + 1 cm, merah, benang sari bentuk tabung, kepala sari coklat kehitaman, putik berambut, hijau kekuningan, merah. Buah: Keras, bentuk jarum, ujung berambut, masih muda hijau setelah tua coklat. Biji: Keras, kecil, bentuk jarum, panjang ± 1 cm, hitam. Akar: Tunggang, putih.
Kandungan Kimia
Daun kenikir mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping minyak atsiri.
Khasiat
Daun kenikir berkhasiat sebagai penambah nafsu makan, obat lemah lambung dan untuk mengusir serangga.
Untuk penambah nafsu makan dipakai + 100 gram daun segar kenikir, dicuci, dimakan sebagai lalab.
Kendal
Nama Ilmiah : Cordia obliqua Auct.
Nama Daerah
Melayu: Teo-teo Sumatera barat: Nunang Jawa: Kendal Madura: Kendhal Bali: Kendai Roti: Kai Nunak Timor: Tatasinunang Gorontalo: Lantolo Bugis: Cena
Botani
Sinonim: Cordia suaveolens Willd, C. dichotoma Forst. f.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Subdivisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Solanales Suku: Boraginaceae Marga: Cordia Jenis: Cordia obliqua Auct.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 15-20 m. Batang: Tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, coklat. Daun: Tunggal, berseling, lonjong, tepi berombak, ujung meruncing, pangkal tumpul, panjang 8-13cm, lebar 3-8 cm, permukaan kasar, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk karang, di ketiak daun, kelopak bentuk tabung, hijau, benang sari 3 helai, putih, tangkai putik pipih, melengkung, putih. mahkota bentuk bintang, panjang 2-5 mm, putih, Buah: Buni, bulat teur, panjang 8-15 mm, masih muda hijau setelah tua merah. Biji: Bulat telur, permukaan beralur. berlendir coklat. Akar: Tunggang, putih kecoklatan.
Kandungan Kimia
Kulit batang, daun dan buah kendal mengandung saponim, di samping itu kulit batang dan daunnya juga mengandung flavonoida dan tanin, sedang buahnya mengandung polifenol.
Khasiat
Kulit batang dan daun kendal berkhasiat sebagai obat demam.
Untuk obat demam dipakai ± 15 gram kulit batang kendal, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan saring. Hasil saringan diminum dua kali pagi dan sore sama banyak.
Kencur
Nama Ilmiah : Kaempferia galanga L.
Nama Daerah
Aceh: Ceuku Gayo: Tekur Batak: Kaciwer Mentawai: Kopuk Minangkabau: Cakue Lampung: Cokur Melayu: Kencur Sunda: Cikur Jawa Tengah: kencur Madura: Kencor Kangean: Cekor Jakarta: Kencur Bali: Cekuh Sasak: Cekur Sumba: Cekir Roti: Sokus Bima: Soku Minahasa: Kencur Gorontalo: Hume Pete Buol: Tukulo Bari: Tadosi Makasar: Cakuru Bugis: Ceku
Ambon: Asuli Haruku: Souro Nusa laut: Soulo Buru: Onega Ternate: Bataka Marind: Ukap
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledonae Bangsa: Zingiberales Suku: Zingiberaceae Marga: Kaempferia Jenis: Kaempferia galanga L.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tahunan, tinggi + 20 cm Batang: Semu, pendek, membentuk rimpang, coklat keputih-putihan. Daun: Tunggal, bentuk lonjong, panjang 7-15 cm, lebar 2-8 cm, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi rata, hijau. Bunga: Tunggal, bentuk terompet, panjang 2,5-5 cm, benang sari panjang ± 4 mm, kuning, puik putih, putih keunguan. Akar: Serabut, coklat kekuningan.
Kandungan Kimia
Rimpang kencur mengandung saponin, flavonoida dan pollfenol. di samping minyak atsiri.
Khasiat
Rimpang kencur berkhasiat sebagai obat batuk, obat kembung, obat mual, obat bengkak dan obat bisul
Untuk obat batuk dipakai ± 5 gram rimpang segar kencur, dicuci, dikunyah-kunyah sampai halus lalu ditelan.
Kenari
Nama Ilmiah : Canarium commune L.
Nama Daerah
Melayu: Kenari Sunda: Kenari Jawa: Kenari Madura: Kandreh Bima: Kenari Flores: Koja Makasar: Kanare Bugis: Kanare Ambon: yale Ternate: Nyiha
Botani
Sinonim: Canarium amboinense Hochr, C. vulgare Leenh, C. moluccanum Bl.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Geraniales Suku: Burseraceae
Marga: Canarium Jenis: Canarium commune L.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 20 m. Batang: Tegak, berkayu, bulat, halus, percabangan simpodial, putih kotor. Daun: Majemuk, menyirip ganjil, berhadapan, lonjong, tepi panjang 12-18 cm, lebar 4-6,5 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di batang sebelah atas, tangkai panjang ± 7 cm, hijau muda, kelopak bentuk tabung, pendek, halus, hijau keputih-putihan, benang sari banyak, putih, kepala sari bentuk segi tiga, mahkota bentuk segi tiga atau bintang, halus, kuning keputih-putihan. Buah: Buni, bulat atau lonjong, masih muda hijau setelah tua biru kehitaman. Biji: Lonjong, keras, hitam. Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun dan kulit batang kenari mengandung saponin dan tanin, bijinya mengandung saponin dan juga minyak lemak.
Khasiat
Daun kenari berkhasiat untuk pelancar haid, minyak bijinya untuk kosmetika.
Untuk pelancar haid dipakai +10 gram daun segar kenari, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 rnenit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Kenanga
Nama Ilmiah : Canangium odoratum Baill.
Nama Daerah
Aceh: Kenanga Gayo: Selanga Nias: Ngana-ngana Minangkabau: Ingona Sumatera Timur: Salapin Sumatera Barat: Kupa Apale Sumatera Selatan: Kupa lena Sunda: Kananga Jawa Tengah: Kenanga Madura: Kananga Bali: Sandat Sasak: Sandat Bima: Kananga Sawu: Tenaga Roti: Bunga kacik Sulawesi Utara: Lalingiran Bugis: Kananga Buru: Lomulilano
Botani
Sinonim: Canangium truticosum Graib.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Ranunculales Suku: Annonaceae Marga: Canangium Jenis: Canangium odoratum Baill.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 10 m. Batang: Berkayu, bulat, bercabang, hijau kotor. Daun: Tunggal, tersebar, bulat telur, ujung runcing, pangkal rata, panjang 10-23 cm, lebar 3-14 cm, pertulangan menyirip, bertangkai 1-5 cm, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kuning, kelopak bentuk corong, hijau, benang sari banyak, coklat muda, kepala putik bulat, daun mahkota enam, lanset, panjang 5-7,5 cm, masih muda hijau setelah tua kuning. Buah: Buni, lonjong, panjang ± 2 cm, hijau. Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Bunga kenanga mengandung saponin, flavonoida dan polfenol, di samping minyak atsiri.
Khasiat
Bunga kenanga berkhasiat sebagai obat nyeri haid, di samping itu bunganya untuk bahan kosmetika.
Untuk obat nyeri haid dipakai ± 15 gram bunga segar kenanga, diseduh dengan 1 gelas air matang panas, setelah dingin airnya diminum sekaligus.
Kemuning
Nama Ilmiah : Murraya paniculata Jacq.
Nama Daerah
Melayu: Kemuning Minangkabau: Kemunieng Sunda: Kamuning Jawa: Tengah Kemuning Madura: Kamoneng Bali: Kemuning Bima: Kemuni Sumba: Kemuning Roti: Sukik Manado: Kamuning Bare: Kamoni Makasar: Kamuning Bugis: Palopo Wetar: Eschi Aru: Fanasa Ambon: Kamoni Ulias: Kamoni Buru: Kamone
Botani
Sinonim: Murraya exotica
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Geraniales Suku: Rutaceae Marga: Murraya Jenis: Murraya paniculata Jacq.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 3-7 m. Batang: Berkayu, beralur, percabangan monopodial, coklat kotor. Daun: Majemuk, anak daun empat sampai tujuh, permukaan licin, bentuk corong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk tandan, kelopak 2-25 mm, benang sari bentuk jarum, putih, putik satu, mahkota panjang 6-27 mm, lebar 4-10 mm, putih. Buah: Buni, jorong, diameter ± 1 cm, masih muda hijau selelah tua merah. Biji: Kecil, lanset, putih. Akar: Tunggang, kuning keputih-putihan.
Kandungan Kimia
Daun dan batang kemuning mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu daunnya juga mengandung tanin, selain minyak atsiri.
Khasiat
Daun kemuning berkhasiat sebagai penghalus kulit dan obat haid tidak teratur, kulit batangnya berkhasiat sebagai obat sakit gigi.
Untuk penghalus kulit dipakai + 30 gram daun segar kemuning, dicuci, ditumbuk sampai lumat, ditambah 1 gelas air di lulurkan pada kulit sebelum tidur.
Kemukus
Nama Ilmiah : Pipercubeba L. f.
Nama Daerah
Simalur: Kemekuh Melayu: Kemukus Sunda: Rinu Jawa Tengah: Kemukus Madura: Kamokos Makasar: Pamukusu
Botani
Sinonim: Cubila Officinalis Miq.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Piperales Suku: Piperaceae Marga: Piper Jenis: Pipercubeba L. f.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, membelit. Batang: Tidak berkayu, lunak, beruas, percabangan simpodial, permukaan licin, diameter 5-15 mm, mempunyai akar pelekat, hijau. Daun: Tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung ujung meruncing, tepi rata, berseling atau tersebar, bekas dudukan daun nampak jelas, panjang 8,5-15,5 cm, lebar 3-9,5 cm, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk bulir, panjang 3-10 cm, tangkai 6-20 mm, hijau, daun pelindung elips, melekat pada tangkai bulir, benang sari tiga, putik tiga sampai lima, putih, kuning kehijauan. Buah: Bulat, bertangkai, diameter 6-8 mm, tangkai panjang 2-5 mm, coklat kehitaman. Biji: Kecil, lanset, putih kecoklatan. Akar: Serabut, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Buah dan bunga kemukus mengandung saponin dan flavonoida, disamping minyak atsiri.
Khasiat
Buah kemukus berkhasiat sebagai obat sesak nafas, penghangat badan dan penghilang bau mulut.
Untuk obat sesak nafas dipakai ± 15 gram serbuk biji kemukus, diseduh dengan 1 gelas air matang panas, setelah dingin disaring. Hasil saringan ditambah 1 sendok makan madu, diaduk sampai rata, kemudian diminum sekaligus.
Kemloko
Nama Ilmiah : Phyllanthus emblica L.
Nama Daerah
Melayu: Malaka Minangkabau: Balaka Sunda: Malaka Jawa: Kemloko Madura: Malakah
Botani
Sinonim: Emblica officinalis Gaertn.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Euphorbiales Suku: Euphorbiaceae Marga: Phyllanthus Jenis: Phyllanthus emblica L.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 10 m. Batang: Tegak, bulat, berkayu, percabangan monopodial, coklat keputih-putihan. Daun: Majemuk, lonjong, pangkal dan ujung runcing, panjang 14-22 mm, lebar 3,5 mm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Tunggal, bulat, di ketiak daun, panjang 5-6 mm, benang sari tiga, putih, tangkai putik berlekatan, hijau pucat, mahkota merah keunguan. Buah: Bundar, beruang tiga, kuning pucat. Biji: Lonjong pipih, keras, coklat muda. Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Buah, daun dan akar kemloko mengandung polifenol, di samping itu daun dan akarnya juga mengandung flavonoida dan daunnya juga mengandung saponin.
Khasiat
Buah kemloko berkhasiat sebagai obat sariawan dan gusi bengkak/bernanah.
Untuk obat sariawan dipakai ± 50 gram daging buah kemloko yang tua, dicuci, diparut dan peras, kemudian hasil perasannya diminum sekaligus.
Kemlandingan
Nama Ilmiah : Leucaena glauca Benth.
Nama Daerah
Melayu: Pete cina Sunda: Kemalandingan / Pelending Jawa Tengah: Kemlandingan Madura: Kalandingan
Botani
Sinonim: Leucaena leucocephala (Lmk.) De Wit.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Rosales Suku: Mimosaceae Marga: Leucaena Jenis: Leucaena glauca Benth.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tahunan, tinggi 2-5 m. Batang: Berkayu, penampang bulat, bercabang, hijau kecoklatan.
Daun: Majemuk, bentuk menyirip, anak daun, bulat telur, panjang 6-25 cm, lebar 2-5 cm, ujung runcing, tepi rata, pangkal tumpul, hijau. Bunga: Bongkol, kelopak bentuk lonceng, hijau, benang sari sepuluh, panjang + 1 cm, daun mahkota lepas, bentuk lanset, panjang ± 5 mm, tangkai panjang, putih kekuningan. Buah: Polong, bentuk lanset, panjang 8-18 cm, lebar ± 2 cm, masih muda hijau setelah tua hitam. Biji: Bulat telur, masih muda hijau setelah tua coklat. Akar: Tunggang, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun kemlandingan mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Biji kemlandingan berkhasiat sebagai peluruh air seni dan obat cacing.
Untuk peluruh air seni dipakai ± 15 gram serbuk biji kemlandingan, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Kemladean
Nama Ilmiah : Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans.
Nama Daerah
Melayu: Pasilan Sunda: Mangandeuh Jawa: Kemladean Jakarta: Benalu
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Santalales Suku: Loranthaceae Marga: Scurrula Jenis: Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans.
Ciri-ciri
Habitus Tema, parasit obligat. Batang: Menggantung, berkayu, silindris, berbintik-bintik, coklat. Daun: Tunggal, berhadapan, lonjong, ujung agak meruncing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 5-9 cm, lebar 2-4 cm, permukaan alas hijau permukaan bawah coklat. Bunga: Majemuk, bentuk payung, terdiri dari 4-6 bunga, di ketiak daun atau di ruas batang, tangkai pendek, kelopak bentuk kerucut terbalik, panjang ± 3 mm, bergigi empat, benang sari panjang 2-3 mm, kepala putik bentuk tombol, tabung mahkota panjang 1-2 cm, taju mahkota melengkung ke dalam, merah. Buah: Kerucut terbalik, panjang + 8 mm, coklat. Biji: Bulat, kecil, hitam. Akar: Menempel pada pohon inang, berfungsi sebagai penghisap, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun dan batang kemladean mengandung saponin dan tanin, di samping itu daunnya juga mengandung alkaloida dan flavonoida.
Khasiat
Daun dan batang kemladean berkhasiat sebagai obat kuning.
Untuk obat sakit kuning dipakai + 15 gram daun dan batang kemladean, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus, sehari dua kali pagi dan sore.
Kemiri
Nama Ilmiah : Aleurites moluccana L.Willd
Nama Daerah
Aceh: Kereh Batak: Hambiri Minangkabau: Buah koreh Melayu: Kemiri Sunda: Muncang Jawa: Kemiri Madura: Komere Bali: Kameri Sumba:; Kawilu Makasssar: Sapiri Bugis: Ampiri Gorontalo: Bintalo dudulaa Ternate: Sakete Buru: Hagi
Botani
Sinonim: Aleurites triloba Forst, A. javanica Gand.
Klasifikasi
Divisi Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Euphorbiales Suku: Euphorbiaceae Marga: Aleurites Jenis: Aleurites moluccana (L.) Willd.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 25-30 m. Batang: Tegak, berkayu, permukaan banyak lentisel, percabangan simpodial, pada batang sebelah atas terdapat tonjolan bekas melekatnya tangkai daun, coklat. Daun: Tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, bergelombang, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, bawah halus, panjang 18-25 cm, lebar 7-11 cm, tangkai silindris, panjang 10-15 cm, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, diujung cabang, tangkai silindris, panjang 2-3, 5 cm, hijau kecoklatan, kelopak lonjong, permukaan bersisik rapat, hijau, benang sari jumlah 5-8 buah, tangkai sari bulat, merah, kepala sari bentuk kerucut, merah, putik bulat, putih, mahkota putih. Buah: Kotak, bulat telur, beruas-ruas, panjang ± 7 cm, lebar ± 6,5 cm, masih muda hijau setelah tua coklat, berkeriput. Biji: Bulat, berkulit keras, berusuk atau beralur, diameter ± 3,5 cm, berdaging, berminyak, putih kecoklatan. Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daging biji, daun dan akar kemiri mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu daging bijinya mengandung minyak lemak.
Khasiat
Daging biji kemiri berkhasiat untuk urus-urus.
Untuk urus-urus dipakai 2 buah daging biji kemiri, dicuci, ditumbuk sampai lumat, kemudian diseduh dengan 1/4 gelas air matang panas dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.