MAKALAH
SEMINAR FOOD DAY
Bertemakan Memanfaatkan Hasil Agrikultur Keluarga Untuk Ketahanan Pangan
“Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknologi Pengawetan”
Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Leni Herliani Affrianti., MP.
Disusun Oleh:
Nama : Wulan Marayani
NRP : 123020362
Kelas : G
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
KOTA BANDUNG
2014
PEMATERI:
Dr. Ir. Asep Dedi Sutrisno., MP dari Universitas Pasundan Bandung.
Dr. Bibong Widyarti dari Aliansi Organis Indonesia.
Ibu Endang dari Balai Penelitian Bogor.
BAB I PENDAHULUAN
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan tiga buah sub bab yakni:
(1.1) Latar Belakang, (1.2) Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Seminar, dan (1.3) Pemateri
Seminar Food day.
1.1. Latar Belakang
Sejak tahun 1981 Food and Agriculture Organization (FAO) melalui resolusi
PBB No. 1/1979 menetapkan tanggan 16 Oktober sebagai Hari Pangan Sedunia.
Penetapan ini sebagai upaya pemerintah dalam mendorong dan mempertahankan
swasembada pangan, kemandirian dan ketahanan pangan melalui kebijakan-
kebijakan yang berpihak pada sektor pangan nasional. Salah satu cara untuk
merayakan hari pangan sedunia adalah melalui seminar Food Day yang biasa
dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai ketahanan
pangan.
Dengan latar belakang diatas, maka Himpunan Jurusan Teknologi Pangan
mengadakan talk show atau seminar dengan tema “Memanfaatkan Hasil Agrikultur
Keluarga Untuk Ketahanan Pangan”, yang materinya disampaikan oleh para ahli.
1.2. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Seminar
Seminar Food Day dilaksanakan pada Hari Sabtu, 18 Oktober 2014 tepatnya
pukul 08.00 s/d selesai. Dilaksanakan di Aula Lama Kampus IV Universitas
Pasundan Jl. Dr. Setiabudhi No. 193 Kota Bandung.
1.3. Pemateri Seminar Food Day
Dalam seminar Food Day, materi yang bertemakan Memanfaatkan Hasil
Agrikultur Keluarga Untuk Ketahanan Pangan, disampaikan oleh tiga orang
pemateri, diantaranya yaitu Bapak Dr. Ir. Asep Dedi Sutrisno., MP dari Universitas
Pasundan Bandung, Ibu Dr. Bibong Widyarti dari Aliansi Organis Indonesia dan
Ibu Endang dari Balai Penelitian Bogor.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI SEMINAR FOOD DAY
Hari pangan sedunia biasa kita laksanakan setiap tanggal 16 Oktober, dimana
biasanya untuk merayakan hari pangan sedunia diadakan seminar hari pangan sedunia,
bazar pangan dan pembagian makanan gratis kepada masyarakat seperti pembagian
telur, susu, roti dan lain-lain. Hari pangan sedunia dilaksanakan untuk mengetahui
bahwa pangan berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. (Dr. Ir. Asep Dedi
Sutrisno, 2014)
Pada seminar hari pangan sedunia ini, diangkat tema yang menarik yakni
Memanfaatkan Hasil Agrikultur Keluarga Untuk Ketahanan Pangan. Agrikultur
keluarga itu sendiri adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit terkecil dari
pertanian. Secara umum agrikultur keluarga adalah melaksanakan penanaman atau
bercocok pangan dihalaman rumah sendiri. Keuntungan dari agrikultur keluarga adalah
kita mampu menciptakan komoditi buah atau sayur dihalaman rumah sendiri yang dapat
dijamin keamanannya. Kita tahu, bahwa untuk mencegah hama biasanya para petani
menyemprotkan pestisida dan insektisida pada tanaman buah dan sayur sehingga
mungkin keamanan pangan untuk bahan pangan tersebut tidak terjamin sepenuhnya,
namun apabila kita menanam tanaman pangan dihalaman rumah sendiri kita dapat tahu
dan kita yang menjamin keamanannya. (Ibu Dr. Bibong Widyarti, 2014)
Komoditas yang dapat dihasilkan melalui agrikultur keluarga sangatlah beragam.
Kita dapat menanam tanaman apapun dilingkungan sekitar kita seperti tomat, kangkung,
bayam, cabai, terong dan lain-lain. Kelebihan hasil panen dapat ditangani dengan cara
melakukan pengawetan ataupun dijual sebagai peluang bisnis, bahkan dapat dibagikan
kepada orang-orang yang membutuhkan sebagai ladang amal bagi kita. (Dr. Ir. Asep
Dedi Sutrisno, 2014)
Kita tidak perlu menggunakan bahan pangan import untuk menghasilkan produk
yang berkualitas. Kita pun dapat menggunakan produk lokal dari sekarang, selain untuk
memajukan pendapatan para petani kita, melalui upaya tersebut kita dapat menjaga
ketahanan pangan di Indonesia. Dengan sumber daya alam yang luas dan melimpah,
peluang untuk menghasilkan komoditi tanaman pangan baik buah ataupun sayur secara
besar-besaran sangatlah besar. (Ibu Endang, 2014)
Mungkin di perkotaan sangat jarang sekali pekarangan rumah dijadikan tempat
untuk bercocok tanam, biasanyanya measyarakat hanya memanfaatkannya untuk tempat
menyimpan kendaraan pribadi saja. Namun, saat ini konsep aquafonik dapat dilakukan
oleh masyarakat urban diperkotaan. Aquafonik adalah sistem budidaya ikan dengan cara
memadukan ikan dengan tanaman. Tanaman tersebut dapat menyaring air sehingga
kondisinya tetap jernih. Mungkin dengan konsep ini juga dapat menambah keindahan
rumah didaerah perkotaan. Kita pun dapat memanfaatkan polibag, botol bekas minuman
sebagai terpat bercocok tanam, dan tidak perlu dirawat setiap jam, cukup satu jam sekali
saja karena kita tahu bahwa saat ini masyarakat diperkotaan sangatlah sibuk. (Ibu Dr.
Bibong Widyarti, 2014)
Selain membahas mengenai agrikultur keluarga, dalam seminar ini juga dibahas
mengenai ketahanan pangan. Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan
kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dapat dikatakan
memiliki ketahanan pangan jika seluruh penghuninya tidak berada dalam kondisi
kelaparan. Ketahanan pangan diatur dalam UU Pangan No. 18 tahun 2012. (Dr. Ir. Asep
Dedi Sutrisno, 2014)
World Health Organiozation (WHO) mendefinisikan tiga komponen utama dalam
ketahanan pangan atau tiga buah pilar dari ketahanan pangan yaitu ketersediaan pangan,
akses pangan dan pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan adalah kemampuan
memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah
kemampuan memiliki sumber daya secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan
bahan pangan yang bernutrisi. Sedangkan, pemanfaatan pangan adalah kemampuan
memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan tepat secara proporsional. (Ibu Endang,
2014)
Tiga hal penting didunia adalah air, pangan dan energi. Kita tahu, bahwa kita
tidak dapat melepaskan air dari kehidupan sehari-hari untuk mengolah makanan,
membersihkan diri, minum dan lain-lain. Pangan pun tidak kalah pentingnya karena
selama orang itu hidup, maka pasti orang tersebut memerlukan bahan pangan untuk
diolah menjadi makanan. Sedangkan energi merupakan hal ketiga yang utama untuk
kehidupan sehari-hari meskipun pada dasarnya Tuhan sudah memberikan energi paling
besar yang bersumber dari sinar matahari setiap harinya. (Ibu Dr. Bibong Widyarti,
2014)
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan materi yang disampaikan dapat disimpulkan bahwa
ketahanan pangan sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia. Salah satu upaya
untuk menjaga ketahanan pangan adalah dengan agrikultur keluarga yakni
melakukan upaya bercocok tanam tanaman pangan baik buah ataupun sayur
dipekarangan rumah sendiri.
Siapa yang menguasai pangan, maka dia menguasai dunia melebihi orang-
orang yang menguasai persenjataan. Pentingnya pangan harus diperhatikan dan
diusahakan kita selalu menggunakan produk olahan dari bahan lokal.
3.2. Saran
Diharapkan setiap Hari Pangan Sedunia selalu diadakan seminar yang lebih
inovatif lagi, dengan jumlah peserta yang ditambah karena menurut saya semua
wajib memahami dan tahu mengenai ketahanan pangan. Dan mulailah
menggunakan bahan pangan lokal untuk memajukan pendapatan petani kita dan
ketahanan pangan yang lebih kuat.