Pendahuluan
1
Kriteria Keterangan
Metode wawancara Wawancara melalui telepon
Metode sampling Pengacakan sistematis
Jumlah sampel 1200 responden
Margin of Error 2.83%
Kriteria responden Min. 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih
Quality control 20% dari total sampel
Wilayah survei Nasional (PSU: kelurahan/desa)
Periode survei 20 – 24 Maret 2021
• Berkaitan dengan situasi pandemi Covid-19, kegiatan survei saat ini dilakukan melalui wawancara telepon.
• Sampel sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsungyang pernah dilakukan oleh Charta Politika Indonesia pada rentang dua tahun terakhir hingga Februari 2020.
• Sebanyak 195.638 responden terdistribusi secara acak dalam rentang 2 tahun terakhir, terdapat sekitar 75% memiliki nomor telepon.
• Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon adalah sebanyak 7.500 data, dan yang berhasildiwawancara adalah sebanyak 1.200 responden.
• Menggunakan asumsi simple random sampling, jumlah responden 1.200 memiliki toleransi kesalahan (margin of error – MoE) sebesar +2,83% pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%.
• Laporan survei kali ini juga menyajikan beberapa data hasil survei menggunakan telepon yang dilakukanCharta Politika Indonesia pada periode 26 – 29 Januari 2021 dan 24 – 28 Februari 2021, masing-masing menggunakan 1.200 responden dengan metode simple random sampling (MoE +2,83%) pada tingkatkepercayaan 95%, untuk melihat dinamika perubahan persepsi publik pada triwulan I 2021.
2
Metode Survei
3
Profil Responden
Sebaran Responden (Wilayah)
No Wilayah Sampel
1 Banten 4.2
2 DKI Jakarta 4.2
3 Jawa Barat 22.3
4 DIY & Jawa Tengah 13.5
5 Jawa Timur 13.6
6 Sumatera Utara 5.8
7 Sumatera Selatan 3.0
8 Lampung 2.3
9 Aceh, Babel, Bengkulu, Jambi, Kepri, Riau, Sumbar 9.8
10 Kalimantan 6.2
11 Sulawesi Selatan 3.7
12 Gorontalo, Sulbar, Sulut, Sultra, Sulteng 3.9
13 Bali, NTB & NTT 5.3
14 Maluku & Papua 2.2
4
Sebaran Responden (Provinsi)
No Provinsi Sampel
1 Aceh 1.7
2 Sumatera Utara 5.8
3 Sumatera Barat 2.0
4 Riau 2.5
5 Jambi 1.2
6 Sumatera Selatan 3.0
7 Bengkulu 0.7
8 Lampung 2.3
9 Kep bangka Belitung 0.5
10 Kep Riau 1.3
11 DKI Jakarta 4.2
12 Jawa Barat 22.3
13 Banten 4.2
14 Jawa Tengah 12.0
15 DI Yogyakarta 1.5
16 Jawa Timur 13.6
17 Bali 2.2
5
No Provinsi Sampel
18 Nusa Tenggara Barat 1.7
19 Nusa Tenggara Timur 1.5
20 Kalimantan Utara 1.7
21 Kalimantan Barat 1.0
22 Kalimantan Tengah 1.5
23 Kalimantan Selatan 1.0
24 Kalimantan Timur 1.0
25 Sulawesi Utara 1.3
26 Sulawesi Tengah 1.0
27 Sulawesi Selatan 3.7
28 Sulawesi Tenggara 0.8
29 Sulawesi Barat 0.5
30 Gorontalo 0.4
31 Maluku 0.6
32 Maluku Utara 0.4
33 Papua Barat 0.4
34 Papua 0.8
Profil Responden
6
NO Jenis Kelamin Sampel
1 Laki – Laki 50.0
2 Perempuan 50.0
NO Agama Sampel
1 Islam 87.8
2 Protestan 7.5
3 Katolik 2.5
4 Hindu 1.4
5 Budha 0.4
6 Kong Hu Cu 0.3
NO Usia Sampel
1 17 - 20 tahun 15.7
2 21 - 35 tahun 46.3
3 36 - 50 tahun 24.8
4 50 tahun atau lebih 13.2NO Pendidikan Sampel
1 Tidak pernah sekolah 0.3
2 Tidak tamat SD 1.7
3 Tamat SD 5.1
4 Tamat SLTP 16.8
5 Tamat SLTA 56.6
6 Tamat Akademi/Diploma 5.8
7 Tamat S1 atau lebih tinggi 13.8
7
Aktivitas Masyarakat
Melakukan aktivitas di luar rumah selama 1 minggu terakhir
8
Selama 1 minggu terakhir, apakah Anda masih beraktivitas di luar rumah?
Responden yang beraktivitas di luar rumah adalah sebanyak 67.1%.
Ya67.1%
Tidak13.8%
TT/TJ19.1%
9
Pilihan terhadap melakukan aktivitas di luar rumah 1 minggu terakhirberdasarkan wilayah
Kategori Base LineYa Tidak TT/TJ Total
67.1 13.8 19.1 100.0
WILAYAH
Sumatera 21.0 67.5 13.5 19.0 100.0
Banten & DKI 8.3 67.0 8.0 25.0 100.0
Jawa Barat 22.3 64.9 10.4 24.6 100.0
Jawa Tengah & DIY 13.5 67.3 17.3 15.4 100.0
Jawa Timur 13.6 65.0 20.2 14.7 100.0
Bali, NTB & NTT 5.3 64.1 14.1 21.9 100.0
Kalimantan 6.2 62.2 16.2 21.6 100.0
Sulawesi 7.6 81.3 11.0 7.7 100.0
Maluku & Papua 2.2 69.2 15.4 15.4 100.0
Selama 1 minggu terakhir, apakah Anda masih beraktivitas di luar rumah?
Trend:Melakukan aktivitas di luar rumah selama 1 minggu terakhir
10
Dalam 1 minggu terakhir, apakah Anda beraktivitas di luar rumah?
Aktivitas di luar rumah dalam tiga bulan terakhir cenderung meningkat.
60.0 62.267.1
16.713.8 13.8
23.3 24.019.1
26-29/1 24-28/2 20-24/3
Ya Tidak TT/TJ
Intensitas beraktivitas di luar rumah selama 1 minggu terakhir dan jenisaktivitas (Lanj.)
11
Intensitas tertinggi aktivitas di luar rumah adalah sebanyak 1-3 kali. Sementara jenis aktivitas di luar rumah tertinggi adalahkepentingan pekerjaan dan silaturahmi / berkumpul bersama keluarga
[YA] Dalam seminggu terakhir, berapa kali Anda keluar rumah?
[YA] Kegiatan apa yang sudah Anda ikuti?
16.5
17.9
8.9
19.1
37.5
0 10 20 30 40 50
TT/TJ
Lebih dari 10 kali
7–10 kali
4–6 kali
1–3 kali
14.4
0.9
1.1
2.2
4.0
5.2
6.0
11.1
24.7
30.4
0 5 10 15 20 25 30 35
TT/TJ
Bepergian ke tempat rekreasi (kebunbinatang, wahana wisata, taman kota)
Mengunjungi mall secara reguler
Menerima kunjungan saudara ataukerabat dari luar kota
Menghadiri pesta pernikahan
Berkumpul bersama teman di kafe/warung kopi
Berolahraga di fasilitas umum
Menghadiri acara keagamaan(pengajian/tahlilan/kebaktian)
Silaturahmi atau berkumpul dengankeluarga
Kepentingan pekerjaan (ke kantor,bertemu klien, dll)
Alasan tidak beraktivitas di luar rumah selama 1 minggu terakhir (Lanj.)
12
[Tidak] Apa alasan Anda tidak beraktivitas di luar rumah?
Alasan utama responden yang tidak beraktivitas di luar rumah adalah tidak ada kepentingan mendesak.
7.8
1.8
9.0
30.1
51.2
0 10 20 30 40 50 60
TT/TJ
Tekanan dari lingkungan/keluarga
Takut tertular Covid-19
Mengikuti arahan pemerintah
Tidak ada kepentingan mendesak
Temuan 1
• Aktivitas responden di luar rumah memiliki kecenderungan meningkat selama tiga bulan terakhir.
• Alasan utama yang mendasari aktivitas yang dilakukan pada umumnya karena kepentingan
pekerjaan dan silaturahmi dengan keluarga.
• Sementara pada responden yang tidak keluar rumah, lebih dikarenakan tidak adanya kepentingan
mendesak. Sementara responden yang tidak beraktivitas di luar rumah karena takut tertular
Covid-19 hanya sebesar 9%.
13
14
Implementasi 3T(Tracing – Testing – Treatment)
Bersedia65.0%
Tidak bersedia
18.2%
TT/TJ16.8%
Kesediaan tes pemeriksaan dini Covid-19
15
Sebanyak 65.0% responden menyatakan bersedia untuk melakukan tes pemeriksaan dini Covid-19. Paling banyakmasyarakat bersedia di test rapid antigen, yaitu 48.5%.
Apakah Anda bersedia melakukan tes pemeriksaan dini Covid-19, seperti rapid antigen, rapid antibodi, swab/ PCR, atau GeNose?
[BERSEDIA] Jika bersedia, apa jenis tes pemeriksaan dini Covid-19 yang Anda pilih?
4.0
7.1
16.3
24.2
48.5
0 10 20 30 40 50
TT/TJ
GeNose
Rapid Antibodi/ Serologi
Swab PCR
Rapid Antigen
16
Pilihan terhadap kesediaan tes pemeriksaan dini Covid-19berdasarkan wilayah
Kategori Base LineBersedia Tidak bersedia TT/TJ Total
65.0 18.2 16.8 100.0
WILAYAH
Sumatera 21.0 58.3 23.4 18.3 100.0
Banten & DKI 8.3 64.0 17.0 19.0 100.0
Jawa Barat 22.3 62.3 19.8 17.9 100.0
Jawa Tengah & DIY 13.5 72.8 14.2 13.0 100.0
Jawa Timur 13.6 71.2 10.4 18.4 100.0
Bali, NTB & NTT 5.3 65.6 18.8 15.6 100.0
Kalimantan 6.2 62.2 20.3 17.6 100.0
Sulawesi 7.6 67.0 19.8 13.2 100.0
Maluku & Papua 2.2 73.1 15.4 11.5 100.0
Apakah Anda bersedia melakukan tes pemeriksaan dini Covid-19, seperti rapid antigen, rapid antibodi, swab/ PCR, atau GeNose?
Alasan tidak bersedia tes pemeriksaan dini Covid-19
17
Kendala biaya yang mahal (43.1%) menjadi alasan utama dari responden yang menyatakan tidak bersedia dilakukan tespemeriksaan dini. Sementara itu, 32.6% beralasan khawatir dinyatakan positif dan harus diisolasi.
Apa alasan Anda tidak bersedia melakukan tes pemeriksaan dini Covid-19?(Ditanyakan pada yang menjawab tidak bersedia melakukan tes pemeriksaan dini Covid-19)
43.1
15.1
32.6
9.2
0
25
50
75
100
Biaya yang mahal Tidak percaya dengan hasiltes
Khawatir dinyatakan positiflalu harus diisolasi
TT/TJ
Ya7.9%
Tidak81.4%
TT/TJ10.7%
18
Pernah terpapar Covid-19 dan tindakan yang dilakukan
[YA] Tindakan apa yang dilakukan setelah Anda/keluarga/kerabat terkonfirmasi positif virus Covid-19?
Apakah Anda/keluarga/kerabat pernah terpapar virus Covid-19?
Sebanyak 7.9% responden menyatakan mereka / keluarga / kerabat pernah terpapar Covid-19. Dari jumlah tersebut, 22.1% menyatakan melakukan isolasi di rumah tanpa memberitahu kerabat/warga sekitar dan tidak melakukan apa-apa.
29.2
13.7
3.2
18.9
22.1
42.1
0 10 20 30 40 50
TT/TJ
Tidak melakukan apa-apa
Melakukan isolasi mandiri dirumah tanpa memberitahu
kerabat/warga sekitar
Melakukan isolasi mandiri atasanjuran rumah sakit
Mencari rumah sakit rujukanCovid-19 untuk melakukan
isolasi
19
Alasan tidak memberitahu warga sekitar
Apa alasan Anda/keluarga/kerabat tidak memberikan informasi kepada pihak terkait tentang kondisi tersebut? (Ditanyakan pada yang menjawab tidak memberitahu kerabat/warga sekitar dan tidak melakukan apa-apa)
Pada responden yang menyatakan melakukan isolasi di rumah tanpa memberitahu kerabat/warga sekitar dan tidakmelakukan apa-apa, secara umum beralasan karena takut dikucilkan oleh kerabat/masyarakat.
4.2
8.3
12.5
12.5
20.8
41.7
0 10 20 30 40 50
TT/TJ
Birokrasi yang rumit
Tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah terkonfirmasiterpapar virus Covid-19
Kepercayaan masyarakat bahwa hidup dan mati seseorangada di tangan Tuhan
Takut dengan biaya perawatan yang mahal
Takut dikucilkan oleh kerabat/masyarakat dekat tempattinggal
Penilaian tes pemeriksaan dini virus Covid-19
20
Menurut Anda, apakah pemeriksaan dini virus Covid-19 dengan tes yang tersedia di wilayah Anda sudah cukup masif?
Responden yang menilai pemeriksaan dini virus Covid-19 dengan tes yang tersedia di wilayahnya sudah cukup masifsebanyak 31.7%. Sementara 26.3% menilai pemeriksaan dini di wilayahnya masih belum cukup.
31.726.3
42.1
0
25
50
75
100
Ya, sudah cukup Belum cukup TT/TJ
21
Pilihan terhadap penilaian tes pemeriksaan dini Covid-19berdasarkan wilayah
Menurut Anda, apakah pemeriksaan dini virus Covid-19 dengan tes yang tersedia di wilayah Anda sudah cukup masif?
Kategori Base LineYa, sudah cukup Belum cukup TT/TJ Total
31.7 26.3 42.1 100.0
WILAYAH
Sumatera 21.0 29.8 29.8 40.5 100.0
Banten & DKI 8.3 38.0 26.0 36.0 100.0
Jawa Barat 22.3 28.4 25.0 46.6 100.0
Jawa Tengah & DIY 13.5 32.1 25.3 42.6 100.0
Jawa Timur 13.6 36.2 24.5 39.3 100.0
Bali, NTB & NTT 5.3 23.4 28.1 48.4 100.0
Kalimantan 6.2 40.5 18.9 40.5 100.0
Sulawesi 7.6 31.9 25.3 42.9 100.0
Maluku & Papua 2.2 23.1 42.3 34.6 100.0
Penilaian pelacakan Covid-19
22
Menurut anda, apakah pelacakan virus Covid-19 di wilayah Anda sudah cukup efektif dalam menekan angka positif Covid-19?
Sebanyak 34.3% responden menilai pelacakan virus Covid-19 di wilayah mereka belum cukup efektif.
35.2 34.330.5
0
25
50
75
100
Ya, sudah cukup Belum cukup TT/TJ
23
Pilihan terhadap pelacakan Covid-19berdasarkan wilayah
Menurut anda, apakah pelacakan virus Covid-19 di wilayah Anda sudah cukup efektif dalam menekan angka positif Covid-19?
Kategori Base LineYa, sudah cukup Belum cukup TT/TJ Total
35.2 34.3 30.5 100.0
WILAYAH
Sumatera 21.0 33.3 34.1 32.5 100.0
Banten & DKI 8.3 45.0 32.0 23.0 100.0
Jawa Barat 22.3 29.5 36.9 33.6 100.0
Jawa Tengah & DIY 13.5 34.6 37.7 27.8 100.0
Jawa Timur 13.6 46.0 28.8 25.2 100.0
Bali, NTB & NTT 5.3 23.4 37.5 39.1 100.0
Kalimantan 6.2 40.5 29.7 29.7 100.0
Sulawesi 7.6 37.4 28.6 34.1 100.0
Maluku & Papua 2.2 15.4 57.7 26.9 100.0
Penilaian fasilitas kesehatan yang diberikan oleh pemerintah
24
Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan oleh pemerintah sudah cukup untuk mengatasi kesehatan Anda selama pandemi berlangsung?
Sebanyak 39.3% responden yang menilai fasilitas kesehatan dari pemerintah belum cukup untuk mengatasi kesehatan selama pandemi berlangsung.
51.1
39.3
9.6
0
25
50
75
100
Ya, sudah cukup Belum cukup TT/TJ
25
Pilihan terhadap fasilitas kesehatan yang diberikan pemerintahberdasarkan wilayah
Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan oleh pemerintah sudah cukup untuk mengatasi kesehatan Anda selama pandemi berlangsung?
Kategori Base LineYa, sudah cukup Belum cukup TT/TJ Total
51.1 39.3 9.6 100.0
WILAYAH
Sumatera 21.0 47.6 40.9 11.5 100.0
Banten & DKI 8.3 58.0 29.0 13.0 100.0
Jawa Barat 22.3 47.0 42.2 10.8 100.0
Jawa Tengah & DIY 13.5 59.9 32.1 8.0 100.0
Jawa Timur 13.6 56.4 39.3 4.3 100.0
Bali, NTB & NTT 5.3 45.3 46.9 7.8 100.0
Kalimantan 6.2 44.6 43.2 12.2 100.0
Sulawesi 7.6 53.8 35.2 11.0 100.0
Maluku & Papua 2.2 34.6 65.4 0.0 100.0
26
Pilihan terhadap fasilitas kesehatan yang diberikan pemerintahberdasarkan provinsi (2)
Kategori Base LineYa, sudah cukup Belum cukup Tidak tahu Total
51.1 39.3 9.6 100.0
PROVINSI
Nusa Tenggara Barat 1.7 40.0 40.0 20.0 100.0
Nusa Tenggara Timur 1.5 29.4 47.1 23.5 100.0
Kalimantan Utara 1.7 29.4 52.9 17.6 100.0
Kalimantan Barat 1.0 63.6 27.3 9.1 100.0
Kalimantan Tengah 1.5 41.7 41.7 16.7 100.0
Kalimantan Selatan 1.0 50.0 30.0 20.0 100.0
Kalimantan Timur 1.0 40.0 40.0 20.0 100.0
Sulawesi Utara 1.3 57.1 42.9 0.0 100.0
Sulawesi Tengah 1.0 50.0 40.0 10.0 100.0
Sulawesi Selatan 3.7 55.9 32.4 11.8 100.0
Sulawesi Tenggara 0.8 37.5 37.5 25.0 100.0
Sulawesi Barat 0.5 80.0 20.0 0.0 100.0
Gorontalo 0.4 20.0 80.0 0.0 100.0
Maluku 0.6 14.3 42.9 42.9 100.0
Maluku Utara 0.4 20.0 60.0 20.0 100.0
Papua Barat 0.4 20.0 40.0 40.0 100.0
Papua 0.8 25.0 50.0 25.0 100.0
Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan oleh pemerintah sudah cukup untuk mengatasi kesehatan Anda selama pandemi berlangsung?
Temuan 2
• Mayoritas responden bersedia untuk dilakukan tes pemeriksaan Covid-19, dengan swab Antigen
dan swab PCR sebagai jenis tes pilihan tertinggi responden.
• Meskipun demikian, kendala biaya untuk melakukan tes masih menjadi permasalahan bagi
masyarakat yang menyatakan tidak bersedia untuk melakukan tes pemeriksaan Covid-19.
• Pada yang menyatakan pernah terpapar Covid-19, masih terdapat responden yang memilih tidak
memberitahu kerabat/warga sekitar atau bahkan tidak melakukan apa-apa.
• Ketakutan akan dikucilkan oleh masyarakat menjadi alasan utama responden untuk tidak
memberitahu kerabat/warga sekitar ketika terpapar Covid-19.
• Pada penilaian fasilitas kesehatan pemerintah, mayoritas responden menilai sudah cukup. Akan
tetapi, pada penilaian terhadap tes pemeriksaan dini dan pelacakan Covid-19, penilaian
responden relatif berimbang yang menyatakan sudah cukup maupun belum cukup.
27
28
Penerimaan Vaksin Covid-19
Kesediaan untuk melakukan vaksinasi
29
Sebanyak 65.7% responden menyatakan bersedia untuk menerima vaksin Covid-19. Sementara itu, 24.3% respondenmenyatakan tidak bersedia untuk divaksinasi.
Apakah Anda bersedia untuk menerima vaksin Covid-19 yang telah disediakan oleh Pemerintah?
Bersedia65.7%
Tidak bersedia24.3%
TT/TJ10.1%
30
Pilihan terhadap kesediaan melakukan vaksinasiberdasarkan gender dan usia
Kategori Base LineBersedia Tidak bersedia TT/TJ Total
65.7 24.3 10.1 100.0
JENIS KELAMIN
Lak-laki 50.0 64.8 24.0 11.2 100.0
Perempuan 50.0 66.5 24.5 9.0 100.0
USIA
17 - 20 tahun 15.7 60.6 26.6 12.8 100.0
21 - 35 tahun 46.3 63.1 25.5 11.3 100.0
36 - 50 tahun 24.8 70.5 21.1 8.4 100.0
50 tahun atau lebih 13.2 71.5 22.8 5.7 100.0
Apakah Anda bersedia untuk menerima vaksin Covid-19 yang telah disediakan oleh Pemerintah?
31
Pilihan terhadap kesediaan melakukan vaksinasiberdasarkan wilayah
Kategori Base LineBersedia Tidak bersedia TT/TJ Total
65.7 24.3 10.1 100.0
WILAYAH
Sumatera 21.0 57.5 31.7 10.7 100.0
Banten & DKI 8.3 68.0 22.0 10.0 100.0
Jawa Barat 22.3 65.7 23.5 10.8 100.0
Jawa Tengah & DIY 13.5 75.9 14.8 9.3 100.0
Jawa Timur 13.6 71.8 20.2 8.0 100.0
Bali, NTB & NTT 5.3 60.9 25.0 14.1 100.0
Kalimantan 6.2 64.9 27.0 8.1 100.0
Sulawesi 7.6 62.6 26.4 11.0 100.0
Maluku & Papua 2.2 57.7 34.6 7.7 100.0
Apakah Anda bersedia untuk menerima vaksin Covid-19 yang telah disediakan oleh Pemerintah?
32
Tren pilihan bersedia untuk divaksinasi
Apakah Anda bersedia untuk menerima vaksin Covid-19 yang telah disediakan oleh Pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo?
51.0
58.3
65.7
27.8 26.824.3
21.3
14.810.1
26-29/1 24-28/2 20-24/3
Bersedia Tidak bersedia TT/TJ
Alasan tidak bersedia divaksinasi
33
Pada responden yang tidak bersedia divaksin, secara umum didasari alasan informasi yang simpang siur mengenai vaksin(41.6%) dan takut terhadap efek samping vaksin (27.1%). Testimoni dari keluarga/kerabat (17.2%) merupakan hal yang
dinyatakan mampu membuat yakin dan bersedia untuk mau melakukan vaksinasi.
[Tidak bersedia] Apa alasan yang paling Anda yakini untuk tidak bersedia melakukan suntik vaksin?
[Tidak Bersedia] Apa hal yang dapat membuat Anda yakin dan bersedia untuk mau melakukan vaksinasi?
14.8
5.2
11.3
27.1
41.6
0 10 20 30 40 50
TT/TJ
Takut vaksin tidak halal
Tidak percaya denganvaksin
Takut terhadap efeksamping vaksin
Informasi yang simpang siurterkait vaksin
71.8
4.8
6.2
17.2
0 25 50 75 100
TT/TJ
Kemudahan birokrasi untukvaksinasi
Program vaksinasi darirumah ke rumah
Testimoni terhadap efeksamping vaksin dari
keluarga/kerabat
Setuju50.3%
Tidak setuju32.4%
TT/TJ17.3%
Sanksi bagi masyarakat yang menolak vaksin
34
Responden yang menyatakan setuju pemberlakuan sanksi/denda bagi masyarakat yang menolak vaksinasi (50.3%) lebihtinggi dibandingkan yang tidak setuju (32.4%). Dari jumlah yang setuju tersebut, penundaan/penghentian pemberian
jaminan sosial (42.3%) dinilai sebagai sanksi paling tepat untuk diberlakukan.
Apakah Anda setuju jika diberlakukan sanksi/denda bagi masyarakat yang menolak vaksinasi?
[SETUJU] Menurut Anda sanksi/denda apakah yang palingtepat untuk diberlakukan bagi masyarakat yang menolak vaksinasi?
11.8
8.6
13.1
24.2
42.3
0 10 20 30 40 50 60
TT/TJ
Penundaan atau penghentianlayanan administrasi
pemerintah
Denda uang
Sanksi sosial
Penundaan atau penghentianpemberian jaminan sosial atau
bantuan sosial
8.3
4.5
15.8
5.8
11.4
54.3
0 10 20 30 40 50 60
TT/TJ
Setelah mendapatkan vaksin boleh tidak menerapkanprotokol kesehatan
Setelah mendapatkan vaksin tidak akan tertular Covid-19
Setelah mendapatkan vaksin tidak terjadi perubahan apa-apa
Setelah mendapatkan vaksin masih berkemungkinan tertularCovid-19
Setelah mendapatkan vaksin masih harus menerapkanprotokol kesehatan
Persepsi mengenai kondisi setelah mendapatkan vaksin
35
Terdapat 20.3% responden yang menyatakan bahwa setelah mendapat vaksin tidak akan tertular dan boleh tidakmenerapkan protokol.
Menurut Anda, manakah pernyataan paling tepat terkait vaksin di bawah ini?
Kendala dalam memenuhi target vaksinasi Covid-19
36
Hal yang dinilai sebagai kendala pemerintah dalam memenuhi target vaksinasi Covid-19 adalah masyarakat yang tidakpercaya akan vaksinasi (47.9%).
Menurut Anda, manakah kendala yang paling memungkinkan dihadapi oleh pemerintah dalam memenuhi target vaksinasi Covid-19 ke seluruh masyarakat Indonesia?
7.8
2.9
3.7
7.3
7.9
9.9
12.7
47.9
0 10 20 30 40 50 60
TT/TJ
Birokrasi yang terlalu rumit
Tenaga medis yang tidak mencukupi
Pendataan yang tidak sesuai
Penyediaan yang lamban dari Pemerintah
Masyarakat yang tidak percaya dengan program Pemerintah
Jalur/akses distribusi yang belum memadai untuk sejumlah daerah diIndonesia
Masyarakat yang tidak percaya akan vaksinasi Covid-19
Optimisme kondisi kesehatan Indonesia
37
Mayoritas responden menyatakan optimis terhadap kondisi kesehatan di Indonesia satu tahun ke depan.
Dengan adanya vaksin Covid-19, apakah Anda optimis akan kondisi kesehatan di Indonesia satu tahun ke depan?
68.8
10.3
20.9
0
25
50
75
100
Optimis Tidak optimis TT/TJ
Tren:Optimisme kondisi kesehatan Indonesia
38
Dengan adanya vaksin Covid-19, apakah Anda optimis akan kondisi kesehatan di Indonesia satu tahun ke depan?
62.167.2 68.8
17.710.1 10.3
0
25
50
75
100
26-29/1 24-28/2 20-24/3
Optimis Tidak optimis TT/TJ
Temuan 3
• Kesediaan masyarakat untuk divaksinasi cenderung meningkat pada triwulan pertama 2021.
• Sementara pada responden yang menolak untuk dilakukan vaksinasi, secara umum karena
simpang siurnya informasi terkait vaksin.
• Mayoritas responden menyatakan setuju untuk diberlakukannya sanksi/denda bagi masyarakat
yang menolak vaksinasi.
• Masih terdapat responden yang memiliki kesalahan persepsi di terkait vaksinasi, dimana setelah
mendapatkan vaksinasi tidak akan tertular Covid-19 dan boleh untuk tidak menerapkan protokol
kesehatan.
• Dengan adanya vaksinasi, mayoritas responden menyatakan optimis dengan kondisi kesehatan di
Indonesia satu tahun ke depan.
39
40
Isu Aktual:Revisi UU ITE
Revisi UU ITE
41
Apakah Anda tahu jika Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk melakukan revisi pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)?
Sebanyak 41.8% responden mengetahui bahwa Presiden Jokowi menginstruksikan melakukan revisi UU ITE.
Tahu41.8%
Tidak tahu38.5%
TT/TJ19.7%
Setuju56.3%
Tidak setuju8.9%
TT/TJ34.8%
Setuju / tidak revisi UU ITE
42
Apakah Anda setuju jika Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) harus direvisi?
Mayoritas responden (56.3%) menyatakan setuju dengan revisi UU ITE. Secara umum responden yang setuju dengan revisiUU ITE beranggapan karena banyaknya kasus saling lapor antar individu dan banyak pasal yang dianggap ambigu.
[Setuju] Apa hal yang membuat Anda setuju dengan direvisinya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)?
11.8
9.3
20.6
28.1
30.2
0 10 20 30 40
TT/TJ
UU ITE membatasi gerakmasyarakat untuk mengkritik
pemerintah
Tidak nyaman menyebarkaninformasi di dunia maya karena
takut melanggar UU ITE
Banyaknya pasal yang dianggapambigu dan merugikan
masyarakat di dunia maya
Banyak kasus saling lapor antarindividu
Temuan 4
• Mayoritas responden menyatakan setuju dengan adanya wacana untuk melakukan revisi UU ITE.
• Banyaknya kasus saling lapor antar individu, pasal yang ambigu dan adanya ketidaknyamanan
didalam membagikan informasi menjadi alasan utama responden menyetujui adanya revisi UU
ITE di atas.
43
44
Isu Aktual:Konflik Partai Demokrat
45
Penggantian Ketua Umum Partai Demokrat melalui KLB
Apakah Anda mengetahui adanya penggantian ketua umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) pada Jumat, 5 Maret 2021?
Mayoritas responden, sebanyak 51.9% menyatakan tahu terkait adanya penggantian Ketua Umum Partai Demokrat melaluiKongres Luar Biasa (KLB) pada 5 Maret 2021.
Tahu51.9%
Tidak tahu23.1%
TT/TJ25.0%
46
Setuju / tidak hasil KLB Partai Demokrat
Apakah Anda setuju dengan hasil Kongres Luar Biasa Partai Demokrat terkait penunjukan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat? (Ditanyakan pada yang mengetahui KLB Partai Demokrat)
Pada responden yang mengetahui penggantian Ketua Umum Partai Demokrat, 37.6% menyatakan tidak setuju denganpenunjukan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
18.1
37.644.3
0
25
50
75
100
Setuju Tidak Setuju TT/TJ
47
Keterlibatan istana dalam kisruh Partai Demokrat
Menurut Anda, apakah pemerintahan Jokowi terlibat atau tidak terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat terkait penunjukan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB? (Ditanyakan pada yang mengetahui KLB Partai Demokrat)
Pada responden yang mengetahui pergantian Ketua Umum Partai Demokrat, mayoritas (51.3%) menyatakan pemerintahanJokowi tidak terlibat dalam Kongres Luar Biasa Partai Demokrat terkait penunjukkan Moeldoko sebagai Ketua Umum.
15.7
51.3
33.1
0
25
50
75
100
Terlibat Tidak terlibat TT/TJ
Temuan 5
• Mayoritas masyarakat mengetahui adanya penggantian Ketua Umum Partai Demokrat melalui
Kongres Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 5 Maret 2021 yang lalu.
• Secara umum responden lebih banyak yang menyatakan tidak setuju dengan penggantian Ketua
Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa tersebut.
• Sementara itu, mayoritas responden menilai bahwa pemerintahan Jokowi tidak memiliki
keterlibatan dalam kisruh Partai Demokrat.
48
49
Isu Aktual:Wacana Presiden 3 Periode
Mengetahui wacana Presiden 3 Periode
50
Apakah Anda mengetahui mengenai wacana perpanjangan masa jabatan Presiden selama 3 periode?
Wacana perpanjangan masa jabatan Presiden selama 3 periode relatif kurang diketahui oleh masyarakat. Hanya 37.8% responden yang menyatakan mengetahui adanya wacana perpanjangan masa jabatan Presiden selama 3 periode.
Tahu37.8%
Tidak tahu36.4%
TT/TJ25.8%
Setuju / tidak perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode
51
Apakah Anda setuju dengan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden selama 3 periode?
Mayoritas responden menyatakan tidak setuju dengan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden selama 3 perioe.
13.9
61.3
24.8
0
25
50
75
100
Setuju Tidak setuju Tidak tahu
Alasan setuju atau tidak setuju perpanjangan masa jabatan Presiden
52
Apa alasan Anda setuju dengan perpanjangan masa jabatan Presiden selama 3 periode?
Pada responden yang setuju perpanjangan masa jabatan Presiden, mayoritas beralasan karena belum ada sosok yang pantas menggantikan Presiden saat ini. Sementara pada responden yang tidak setuju perpanjangan masa jabatan Presiden,
secara umum beralasan karena Batasan 2 periode sudah sesuai konstitusi.
Apa alasan Anda setuju dengan perpanjangan masa jabatan Presiden selama 3 periode?
18.6
12.6
22.8
46.1
0 10 20 30 40 50
TT/TJ
Menghindaripolarisasi/perpecahan di
masyarakat
Masa jabatan 2 periodeterlalu sebentar
Belum ada sosok yangpantas menggantikan
Presiden saat ini
14.0
22.4
29.3
34.3
0 10 20 30 40 50
TT/TJ
Tidak ada hal mendesakuntuk dilakukan
amandemen
Berpotensipenyalahgunaan kekuasaan
Batasan 2 periode sudahsesuai dengan konstitusi
Inisiatif wacana Presiden 3 periode
53
Beredar isu bahwa pemerintahan Jokowi akan mengusulkan amandemen perubahan UUD 1945 terutama mengenai pasal masa jabatan Presiden. Apakah Anda percaya dengan hal ini?
Sebanyak 16.8% responden menyatakan percaya bahwa pemerintahan Jokowi akan mengusulkan amandemen perubahan UUD 1945 terutama mengenai pasal masa jabatan Presiden
16.8
50.9
32.3
0
25
50
75
100
Percaya Tidak percaya Tidak tahu
Temuan 6
• Sebagian besar responden menyatakan tidak tahu dan/atau tidak menjawab mengenai wacana
perpanjangan masa jabatan Presiden selama 3 periode.
• Mayoritas responden menyatakan tidak setuju dengan perpanjangan masa jabatan Presiden
menjadi 3 periode.
• Secara umum ketidaksetujuan responden dengan perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi 3
periode adalah karena tidak sesuai dengan konstitusi dan adanya potensi penyalahgunaan
kekuasaan.
• Sementara alasan tertinggi pada responden yang setuju dengan perpanjangan masa jabatan
Presiden menjadi 3 periode adalah belum adanya sosok yang pantas menggantikan.
54
55
Penilaian Kinerja Pemerintah
56
Kinerja Pemerintah Pusat
Bagaimana penilaian Anda terhadap kinerja pemerintahan pusat di bawah kepemimpinan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin?
Tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah pusat tergolong sedang, berada di pada angka 65.3 persen.
65.3
21.2
13.6
0
25
50
75
100
Puas Tidak puas TT/TJ
57
Pilihan terhadap kinerja pemerintah pusatberdasarkan wilayah
Kategori Base LinePuas Tidak puas TT/TJ Total
65.3 21.2 13.6 100.0
WILAYAH
Sumatera 21.0 59.1 22.6 18.3 100.0
Banten & DKI 8.3 70.0 16.0 14.0 100.0
Jawa Barat 22.3 54.9 28.7 16.4 100.0
Jawa Tengah & DIY 13.5 74.1 15.4 10.5 100.0
Jawa Timur 13.6 75.5 18.4 6.1 100.0
Bali, NTB & NTT 5.3 82.8 9.4 7.8 100.0
Kalimantan 6.2 66.2 20.3 13.5 100.0
Sulawesi 7.6 61.5 24.2 14.3 100.0
Maluku & Papua 2.2 61.5 23.1 15.4 100.0
Bagaimana penilaian Anda terhadap kinerja pemerintahan pusat di bawah kepemimpinan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin?
58
Tren:Kinerja Pemerintah Pusat
2020 2021
70.7
58.8 61.367.2
64.0 64.6 65.3
27.4
35.4 33.830.1
20.3 18.5 21.2
Puas Tidak puas TT/TJ
59
Kondisi politik di Indonesia
Bagaimana Anda melihat keadaan politik nasional saat ini?
Secara umum penilaian responden terhadap kondisi politik nasional saat ini tergolong cukup baik (62.1%).
2.5
59.6
21.4
2.1
14.4
0
25
50
75
100
Sangat baik Baik Buruk Sangat buruk TT/TJ
62.1 23.5
60
Tren:Kondisi politik di Indonesia
2020 2021
62.159.1
62.259.5 61.4
63.8 62.1
25.831.2
25.4 27.0
20.8 22.2 23.5
12.19.7
12.4 13.517.8
14.0 14.4
Feb'20 Mei '20 Jun '20 Jul '20 26-29/1 24-28/2 20-24/3
Baik Buruk TT/TJ
1.8
54.7
27.2
2.8
13.7
0
25
50
75
100
Sangat baik Baik Buruk Sangat buruk TT/TJ
61
Kondisi penegakan hukum di Indonesia
Bagaimana Anda melihat keadaan penegakan hukum secara nasional saat ini?
Penilaian terhadap kondisi penegakan hukum saat ini tergolong kurang baik (56.5%), di bawah 60 persen. Angka ini beradadi bawah tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan secara umum.
56.5 30.0
62
Tren:Kondisi penegakan hukum di Indonesia
2020 2021
59.8 58.9 57.4 55.2 57.2 56.8 56.4
33.0 31.2 32.7 33.930.8 32.2
29.9
7.29.9 9.9 10.9 12.0 11.0
13.7
Feb'20 Mei '20 Jun '20 Jul '20 26-29/1 24-28/2 20-24/3
Baik Buruk TT/TJ
63
Optimisme kondisi ekonomi
Apakah Bapak/Ibu/Saudara optimis atau tidak optimis akan kondisi ekonomi Indonesia 1 tahun kedepan?
Sebanyak 58.5% responden menyatakan optimis dengan kondisi ekonomi Indonesia 1 tahun ke depan, sementara 26.8% responden menyatakan tidak optimis.
Optimis62.1%
Tidak optimis26.8%
TT/TJ11.1%
64
Tren:Optimisme kondisi ekonomi
2020 2021
67.7
32.8
43.349.0
57.4 59.262.1
19.3
47.6
33.228.3
22.526.4 26.8
13.019.6
23.5 22.7 20.114.4
11.1
Feb'20 Mei '20 Jun '20 Jul '20 26-29/1 24-28/2 20-24/3
Optimis Tidak optimis TT/TJ
Kepercayaan terhadap lembaga tinggi negara
65
Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara diantara lembaga tinggi negara di bawah ini, apakah Bapak/Ibu/Saudara sangatpercaya, cukup percaya, tidak percaya, atau tidak percaya sama sekali?
Presiden dan TNI dinilai responden sebagai lembaga tinggi negara yang paling dipercaya.
1.7
2.3
1.6
2.1
2.3
2.6
6.4
5.5
5.9
7.2
56.7
58.8
57.6
59.4
57.3
58.3
66.1
65.3
77.3
77.1
6.9
10.0
12.7
18.2
18.8
18.4
16.8
15.7
7.3
4.8
2.7
1.8
2.5
7.3
4.4
5.5
2.2
4.7
1.8
1.0
32.1
27.2
25.7
13.1
17.3
15.2
8.5
8.9
7.8
9.9
0 25 50 75 100
Mahkamah Agung
Mahkamah Kontistusi
DPD
DPR
Kejaksaan Agung
MPR
KPK
Polri
Presiden
TNI
Sangat percaya Cukup percaya Kurang percaya Tidak percaya sama sekali TT/TJ
Tren:Kepercayaan terhadap lembaga tinggi negara
66
Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara diantara lembaga tinggi negara di bawah ini, apakah Bapak/Ibu/Saudara sangatpercaya, cukup percaya, tidak percaya, atau tidak percaya sama sekali? [Jawaban sangat percaya + cukup percaya]
80
.3
78
.5
70
.5
72
.5
62
.3
61
.2
61
.0
58
.5
60
.8
60
.5
85
.5
82
.4
73
.0
73
.2
61
.3
61
.8
61
.4
59
.8
61
.3
57
.6
87
.8
83
.2
72
.2
71
.8
62
.0
61
.6
61
.0
60
.5
60
.0
59
.4
85
.5
82
.7
71
.6
73
.0
63
.1
60
.3
60
.7
58
.7
59
.5
59
.2
85
.7
81
.5
70
.4
73
.4
62
.2
59
.7
60
.3
58
.2
60
.2
56
.7
84
.3
83
.2
70
.8
72
.5
60
.9
59
.5
61
.5
59
.2
61
.0
58
.3
0
25
50
75
100
TNI Presiden Polri KPK MPR KejaksaanAgung
DPR DPD MahkamahKontistusi
MahkamahAgung
Mei Jun Jul 26-29/1 24-28/2 20-24/3
Temuan 7
• Tingkat kepuasan responden terhadap kinerja pemerintah pusat tergolong sedang, berada pada
rentang 60-70 persen.
• Penilaian responden terhadap kondisi politik dan penegakan hukum relatif stabil jika mengacu
kepada tren yang ada.
• Sementara itu, tren optimisme terhadap kondisi ekonomi terlihat mengalami peningkatan pada
beberapa bulan terakhir.
67
68
Peta Politik Triwulan 1
Pilihan partai politik
69
Seandainya, pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh partai politik di bawah ini, partai apa yang Anda pilih?
PDIP dan Gerindra menjadi partai peringkat teratas pilihan responden.
22.30.10.10.20.20.30.40.6
0.81.0
1.82.2
4.25.4
7.88.2
9.714.2
20.7
0 5 10 15 20 25
TT/TJ
PBB
Ummat
Gelora
PKPI
Berkarya
Garuda
Hanura
Perindo
PAN
PSI
PPP
Demokrat
Nasdem
Golkar
PKS
PKB
Gerindra
PDIP
Tren Pilihan partai politik (1)
70
Seandainya, pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh partai politik di bawah ini, partai apa yang Anda pilih?
1.8
2.2
4.2
5.4
7.8
8.2
9.7
14.2
20.7
1.3
.9
4.2
5.3
7.5
6.1
10.3
14.5
22.2
1.3
1.3
6.4
5.7
7.3
7.4
11.6
13.8
21.5
PSI
PPP
P Demokrat
P Nasdem
P Golkar
PKS
PKB
Gerindra
PDIP
26-29/1 24-28/2 20-24/3
Tren Pilihan partai politik (2)
71
Seandainya, pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh partai politik di bawah ini, partai apa yang Anda pilih?
22.3
0.1
0.1
0.2
0.2
0.3
0.4
0.6
0.8
1.0
22.1
.2
.1
.6
.2
1.1
.8
1.4
1.3
18.3
0.2
0.3
0.2
0.3
0.4
0.7
0.5
1.6
1.5
TT/TJ
PBB
P Ummat
P Gelora
PKPI
P Berkarya
P Garuda
P Hanura
P Perindo
PAN
26-29/1 24-28/2 20-24/3
Pemilihan presiden (simulasi 12 nama)
72
Apabila diadakan pemilihan umum presiden hari ini, siapa yang akan Anda pilih dari nama di bawah ini?
Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil menjadi pilihan tertinggi respondenpada pilihan presiden dalam simulasi 12 nama.
15.2
0.6
1.2
1.3
2.1
3.8
4.8
5.3
8.1
9.3
12.6
16.0
19.6
0 5 10 15 20 25
TT/TJ
Gatot Nurmantyo
Puan Maharani
Moeldoko
Erick Thohir
Mahfud MD
Agus Harimurti Yudhoyono
Tri Rismaharini
Ridwan Kamil
Sandiaga Uno
Anies Baswedan
Ganjar Pranowo
Prabowo Subianto
Pemilihan presiden (simulasi 5 nama)
73
Apabila diadakan pemilihan umum presiden hari ini, siapa yang akan Anda pilih dari nama di bawah ini?
Pada simulasi 5 nama, Prabowo Subianto menjadi pilihan tertinggi, diikuti Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
21.7
9.2
12.7
14.2
20.0
22.2
0 5 10 15 20 25
TT/TJ
Ridwan Kamil
Sandiaga Uno
Anies Baswedan
Ganjar Pranowo
Prabowo Subianto
74
Pilihan terhadap presiden (simulasi 5 nama)berdasarkan wilayah
Kategori Base Line
Prabowo Subianto
Sandiaga Uno
Ganjar Pranowo
Anies Baswedan
Ridwan Kamil TT/TJ
Tota
l
22.2 12.7 20.0 14.2 9.2 21.8 100.0
WILAYAH
Sumatera 21.0 26.2 14.9 11.7 16.9 7.3 23.0 100.0
Banten & DKI 8.3 21.3 13.9 10.2 23.1 6.5 25.0 100.0
Jawa Barat 22.3 25.4 9.7 14.2 13.8 22.8 14.2 100.0
Jawa Tengah & DIY 13.5 11.4 8.9 50.6 10.8 3.2 15.2 100.0
Jawa Timur 13.6 19.2 9.6 26.3 11.4 4.8 28.7 100.0
Bali, NTB & NTT 5.3 20.3 18.8 25.0 10.9 0.0 25.0 100.0
Kalimantan 6.2 27.0 13.5 10.8 13.5 5.4 29.7 100.0
Sulawesi 7.6 22.0 22.0 12.1 13.2 5.5 25.3 100.0
Maluku & Papua 2.2 31.8 9.1 13.6 4.5 9.1 31.8 100.0
Apabila diadakan pemilihan umum presiden hari ini, siapa yang akan Anda pilih dari nama di bawah ini?
Tren:Pemilihan presiden (simulasi 5 nama)
75
Apabila diadakan pemilihan umum presiden hari ini, siapa yang akan Anda pilih dari nama di bawah ini?
26-29/1 24-28/2 20-24/3
Prabowo Subianto 22.1 22.0 22.2
Ganjar Pranowo 18.6 18.1 20.0
Anies Baswedan 13.9 14.3 14.2
Sandiaga Uno 12.7 12.1 12.7
Ridwan Kamil 9.9 9.5 9.2
TT/TJ 22.8 24.0 21.7
22.1 22.0 22.2
18.6 18.120.0
13.9 14.3 14.212.7 12.1 12.79.9 9.5 9.2
0
5
10
15
20
25
30
76