SKRIPSI
STARATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN SIMPEDES DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PT BANK RAKYAT
INDONESIA(PERSERO) TBK CABANG SUNGGUMINASA
KABUPATEN GOWA
SURIYANTI
105720 3453 11
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
STARATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN SIMPEDES DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PT BANK RAKYAT
INDONESIA(PERSERO) TBK CABANG SUNGGUMINASA
KABUPATEN GOWA
SURIYANTI
105720 3453 11
Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan,petujuk serta rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.Shalawat serta
salam tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
ummatnya dari alam yang gelap menuju cahaya yang terang benderang. Skripsi
ini berjudul “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Simpedes Dalam
Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk
Cabang Sungguminasa.” Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai persyaratan
dalam penyelesaian studi Strata satu(S1) pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai hambatan dan
tantangan. Namun berkat bimbingan, motivasi, bantuan dan sumbangan pemikiran
dari berbagai pihak, segala hambatan dan tantangan yang dihadapi penulis dapat
teratasi. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat penulis menghanturkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada H.Sutarjo Tui SE.,M.Si, selaku pembimbing
I dan Samsul Rizal,SE.,MM, Selaku pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan arahan, petunjuk dan motivasi
kepada penulis hingga skripsi ini selesai. Selanjutnya ucapan yang sama
dihanturkan kepada:
1. Dr. Irwan Akib, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
atas segala kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menimba ilmu di
Universitas Muhammadiyah Makassar, khususnya Jurusan Manajemen.
2. Dr. H. Mahmud Nuhung, MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar, atas segala kebijakan-kebijakannya
sebagai pimpinan fakultas, tempat penulis menimba ilmu selama ini.
3. Moh. Aris Pasigai, SE., MM Selaku Ketua Jurusan Manajemen atas segala
bantuannya dalam perkuliahan.
4. Bapak, Ibu Dosen, dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya Jurusan
Manajemen yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan
serta pelayanan kepada penulis.
5. Pimpinan dan karyawan PT. BRI Cabang Sungguminasa yang telah
memberikan pelayanan yang sangat baik kepada penulis.
6. Keluarga yang selalu mendoakan serta memberi motivasi dalam penulisan
skripsi ini.
7. Sahabat-Sahabatku, yang senantiasa memberikan bantuan dan memotivasi
penulis. Terima kasih banyak untuk kebersamaannya.
8. Seperjuanganku di Pondok Annisa Ridha, Yani,Yana,Naia dan kakak darma
yang senantiasa memberikan bantuan serta memotivasi penulis. Terima kasih
atas kebersamaannya.
9. Teman- teman seperjuanganku Manajemen 10 Angkatan 2011 ,Ipul,Andi,
Axo, Gobel,Rudi,kiki,Ridha terima kasih atas kebersamaan,motivasi dan
canda tawanya.
10. Kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan namanya satu-persatu,
namun telah membantu penulis dalam penyelesaian studi. Terima kasih.
11. Teristimewa kepada bapak Asdi MM yang senantiasa memberikan bantuan dan
menuangkan ilmunya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
12. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Nasir dan Ibunda Ukira
Serta Kakek dan Nenek yang membesarkanku,mendoakan dan senantiasa
mencurahkan kasih sayang,perhatian, memotivasi dalam mendidik.Semoga ananda
dapat membalas semua jasa- jasa dan pengorbanan dalam membimbingku
sehingga menjadi manusia yang berguna.
13. Semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan
informasi bagi pembaca, dan semoga kebaikan dan keikhlasan serta bantuan dari
semua pihak bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Amin.
Makassar, April 2015
Penulis
ABSTRAK
Suriyanti No stambuk 105720 3453 11 ”Strategi Pemasaran Produk Tabungan
Simpedes Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero)Tbk Cabang Sungguminasa Kabupaten Gowa. Skripsi.
Dibimbing oleh H.Sutarjo Tui dan Samsul Rizal. Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran produk tabungan
Simpedes dalam meningkatkan jumlah nasabah. Penelitian ini diuji dengan
menggunakan analisis SWOT yaitu dengan mengidentifikasi berbagai faktor
internal dan eksternal perusahaan yaitu analisis faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang kemudian
dirumuskan pada Diagram Cartesius, Matriks Internal, Eksternal dan Matrik Swot.
Dari hasil analisis pada Diagram Cartesius nampak bahwa posisi produk tabungan
simpedes terletak pada Growth sel I yang menunjukkan bahwa produk tabungan
simpedes menghadapi beberapa peluang dan mempunyai berbagai kekuatan yang
mendorong untuk mendapatkan peluang-peluang tersebut. Dan posisi produk
tabungan simpedes pada posisi tumbuh dan dikembangkan yang merupakan posisi
kompetitif pasar yang sangat kuat yang berdaya saing tinggi.
Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Analisis SWOT, Bank BRI
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 8
A. Manajemen Pemasaran Jasa .............................................................. 8
B. Manajemen Pemasaran Bank .............................................................. 10
C. Produk Tabungan Bank ...................................................................... 25
D. Pengertian Nasabah ............................................................................ 28
E. Analisis Swot ..................................................................................... 29
F. Kerangka Pikir ................................................................................... 40
G. Hipotesis ............................................................................................ 41
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 42
A. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 42
B. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 42
C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 43
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 43
E. Metode Analisis Data ......................................................................... 44
F. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 45
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 47
A. Sejarah Singkat PT Bank Rakyat Indonesia ....................................... 47
B. Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................... 50
C. Jenis dan Kegiatan Usaha .................................................................. 63
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 66
A. Analisis Deskriptif .............................................................................. 66
B. Deskripsi Variabel Penelitian ............................................................ 69
C. Analisis Swot Produk Simpedes ......................................................... 83
D. Matriks Swot ...................................................................................... 88
E. Alternatif Strategi ............................................................................... 90
F. Deskripsi Peningkatan Jumlah Nasabah Tabungan Simpedes ............ 92
G. Pembahasan................................................................................ .......... 93
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 94
A. Kesimpulan ........................................................................................ 94
B. Saran .................................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 96
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
1. Matrix Swot ........................................................................................................... 45
2. Jumlah Nasabah Simpedes Tahun 2014 .............................................................. 64
3. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................................ 67
4. Responden Berdasarkan Usia ................................................................................ 67
5. Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................................................................... 68
6. Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk Simpedes ................................ 70
7. Tanggapan Responden Mengenai Kemasan Produk Simpedes .............................. 71
8. Tanggapan Responden Mengenai Harga yang Ditawarkan Produk Simpedes72
9. Tanggapan Responden Mengenai Biaya Administrasi Pembukaan Rekening Simpedes
................................................................................................................................ 73
10. Tanggapan Responden Mengenai Kantor BRI Dekat Pasar .................................... 74
11. Tanggapan Responden Mengenai Kantor BRI Dekat Lokasi Perkantoran .............. 75
12. Tanggapan Responden Mengenai Promosi Dengan Menyebar Brosur .................. 76
13. Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Keseringan Melakukan Promosi Penjualan ................................................................ 77
14. Tanggapan Responden Mengenai Profesional Karyawan ...................................... 78
15. Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Karyawan .................................... 79
16. Tanggapan Responden Mengenai Gedung Kantor yang Bersih ............................. 80
17. Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas Kantor yang Memadai ........................ 81
18. Tanggapan Responden Mengenai Proses yang Mudah Dalam Bertransaksi .......... 82
19. Tanggapan Responden Mengenai Proses Layanan Karyawan ............................... 83
20. Matriks IFAS ............................................................................................................ 84
21. Matriks EFAS .......................................................................................................... 86
22. Matriks Swot Produk Simpedes ............................................................................ 88
23. Peningkatan Jumlah Nasabah ................................................................................ 93
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
1. Diagram Analisis SWOT .......................................................................................... 33
2. SWOT/TOWS Matriks ............................................................................................. 38
3. Kerangka Pikir ........................................................................................................ 40
4. Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia ...................................................... 51
5. Diagram Cartesius .................................................................................................. 87
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pernyataan Responden/ Kuesioner
2. Kisi – Kisi Instrument Penelitian
3. Daftar Pertanyaan Kuesioner
4. Daftar Pertanyaan Wawancara
5. Surat Balasan Permohonan Penelitian
6. Surat Keterangan Selesai meneliti
7. Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan di bidang sosial, budaya, ekonomi, teknologi, politik dan
juga dalam persaingan, dapat mempengaruhi bentuk dan keadaan pasar.
Karena pasar selalu berubah, maka perusahaan juga harus selalu
meningkatkan pelayanannya. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah
bagaimana perusahaan mengambil inisiatif untuk merubah cara pelayanan-
nya agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar perusahaan yang
menghendaki perubahan.
Seperti halnya di dunia perbankan, dimana dewasa ini dunia
perbankan semakin berkembang, hal ini sejalan dengan perubahan di bidang
hukum dan teknologi yang cukup berpengaruh terhadap perbankan secara
umum. Perusahaan perbankan banyak yang berupaya untuk meningkatkan
keterampilan teknologi dalam perencanaan bank, riset dan informasi pasar,
program pemasaran bank yang terpadu, hubungan masyarakat dan lain
sebagainya. Di pihak nasabah juga terjadi perubahan akan kebutuhan
produk/jasa bank yang diikuti oleh keinginan akan adanya peningkatan
kualitas sistem layanan dan kebutuhan akan kanekaragaman layanan bank.
Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi terpenting dari bank yakni
menjembatani kepentingan kelompok masyarakat yang kelebihan dana
1
(surplus unit) dengan kelompok masyarakat yang kekurangan dana (defisit
unit). Peranan ini lebih dikenal dengan fungsi intermediary dimana
kedudukan bank berada di tengah-tengah masyarakat dan sebagai perantara
transaksi yang sangat penting dalam rangka ikut meningkatkan taraf hidup
rakyat. Sebagaimana ditegaskan dalam undang-undang nomor 7 tahun 1992
yang dikemudian dirubah dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998
tentang perbankan bahwa definisi bank adalah usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan
penting dalam perekonomian suatu negara, karena jasa-jasanya merupakan
sentral bagi efektifnya perekonomian. Dalam arti yang luas, sebuah bank
dapat dianggap jantung hati dari suatu struktur keuangan yang kompleks.
Sebagai intermediary, bank menghimpun dana masyarakat berupa simpanan
dalam bentuk giro, deposito dan tabungan yang selanjutnya dana tersebut
disalurkan kepada masyarakat berupa pinjaman atau kredit.
Dewasa ini, tuntutan masyarakat terhadap dunia perbankan semakin
meningkat, dimana masyarakat tidak hanya memandang sebuah bank sebagai
sarana untuk menyimpan uang yang lebih aman, namun lebih dari itu, mereka
mengharapkan hasil investasi yang lebih tinggi, sehingga menciptakan
suasana persaingan antar bank dalam penggalangan dana nasabah yang
semakin ketat dan di sisi lain pemerintah membatasi bank dalam memberikan
suku bunga produk simpanan tidak melebihi bunga perjanjian Bank
Indonesia.
Sebuah bank, tidaklah cukup hanya dengan memberikan jasa-jasa
keuangan saja, tetapi yang terpenting adalah bagaimana cara untuk
meningkatkan mutu dari pemberian jasa-jasa tersebut. Bank harus beroperasi
secara sehat, sehingga kepentingan semua pihak terjaga dan kelanjutan hidup
bank terjamin. Hal ini dapat dicapai dengan kebijaksanaan dan praktek-
praktek yang berpandangan jauh ke depan.
Perkembangan mutakhir dalam perbankan dewasa ini telah
mendorong Bank Rakyat Indonesia untuk mencari jasa-jasa (service) baru
yang dapat ditawarkan kepada nasabah, hal ini sejalan dengan visi dari Bank
Rakyat Indonesia untuk menjadi bank komersial terkemuka yang selalu
mengutamakan kepuasan nasabah serta misi Bank Rakyat Indonesia yang
antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang
peningkatan ekonomi masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional
dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen
resiko serta praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat
baik.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholders).
Meningkatkan citra Bank Rakyat Indonesia sebagai lembaga
keuangan perbankan, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
menawarkan produk yang dapat memenuhi kepuasan nasabah bank, sebab
dengan produk yang sesuai dengan manfaat dan dapat memenuhi harapan
nasabah bank maka akan dapat meningkatkan nilai tambah dari produk yang
ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia. Dengan pentingnya peranan produk
yang ditawarkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) maka salah satu jenis
produk yang menjadi titik pokok dalam penelitian ini adalah produk
Tabungan BRI Simpedes merupakan investasi tabungan dalam rupiah.
Kaitannya dengan uraian tersebut di atas, maka produk tabungan BRI
Simpedes merupakan salah satu produk unggulan Bank Rakyat Indonesia
yang berbasis tabungan yang dipasarkan kepada nasabah guna dapat
meningkatkatkan jumlah nasabah produk tabungan.
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha,baik perusahaan
yang beriorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran
dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
akan suatu produk atau jasa. Pemasaran akan menjadi semakin penting
dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Kemudian juga
dalam rangka menghadapi para pesaing dari waktu ke waktu semakin
meningkat.
Dewasa ini kegiatan pemasaran tidak hanya menopoli perusahaan
yang beriorientasi profit saja, bahkan sudah mulai menggunakan pemasaran
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.Menurut
Assauri (2008 :168) mengemukakan bahwa :
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran,kebijakan
dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan
acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan
dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu
berubah
Lain halnya menurut Gitosudarmo (2008 :182) mendefinisikan
bahwa:
Bauran pemasaran sebagai alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi
nasabahnya dapat menjadi kenal kemudian menyenangi dan
kemudian melakukan transaksi pembelian serta akhirnya nasabah itu
menjadi puas.
Melakukan pemasaran produk Simpedes, BRI perlu mengemas
kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus melakukan riset
pasar. Pemasaran harus dikelolah secara profesional, sehingga kebutuhan
dan keinginan pelanggan akan segera terpenuhi.
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : “Strategi pemasaran produk tabungan simpedes dalam
meningkatkan jumlah nasabah pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk Cabang Sungguminasa Kabupaten Gowa”, dengan
menggunakan metode kualitatif berdasarkan analisis SWOT yakni analisis
kekuatan (Strenght), kelemahan (Weaknessies), peluang (opportunity),
dan ancaman (Threats).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengidentifikasikan
masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions)
yaitu: “Apakah strategi pemasaran produk tabungan Simpedes dapat
meningkatkan jumlah nasabah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk Cabang Sungguminasa Kabupaten Gowa ?“.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini
adalah sebagai berikut : “Untuk mengetahui apakah strategi pemasaran
produk tabungan Simpedes dapat meningkatkan jumlah nasabah pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Kabupaten
Gowa”.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan akan diperoleh informasi
yang dapat bermanfaat antara lain:
1. Memberikan informasi kepada manajemen perusahaan perbankan untuk
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi
pemasaran pada PT. BRI (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Kabupaten
Gowa.
2. Sebagai bahan informasi kepada nasabah khususnya mengenai produk
tabungan Simpedes.
3. Sebagai bahan informasi dan bahan pustaka bagi pihak yang ingin
melakukan penelitian dengan objek yang sama di masa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Pemasaran Jasa
1. Pengertian Manajemen Jasa
Pemasaran jasa merupakan salah satu fungsi dari perusahaaan jasa
disamping fungsi lainnya seperti keuangan, produksi dan personalia.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang pengertian pemasaran jasa, maka
penulis mencoba melakukan pendekatan terhadap berbagai rumusan
pemasaran jasa yang dikemukakan oleh ahli pemasaran seperti yang
dikutip di bawah ini. Definisi pemasaran jasa menurut Kotler dan
Armstrong (2001:11) yaitu :
Pemasaran adalah segala aktivitas atau manfaat yang dapat
ditawarkan oleh suatu kelompok atau organisasi kepada yang
lainnya, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak berakibat pada
kepemilikan apapun.
Adapun Murti (2002 :10) mengemukakan bahwa :
Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial bagi individu
maupun kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran segala
sesuatu yang bernilai dengan individu dan kelompok lain.
Pengertian pemasaran jasa menurut Kasmir (2008:175) yaitu :
Pemasaran jasa adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dan
jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan,
keinginan dan kepuasan nasabah.
Definisi diatas dapat disimpulakan bahwa arti pemasaran adalah jauh
lebih luas daripada arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan
yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu
dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan
harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran
atau penjualan produk tersebut.
2. Ciri-Ciri Pemasaran Jasa
Produk jasa memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan barang (Produk
fisik) tersebut sebagai berikut:
a. Tidak Terwujud (Intangibility).
Jasa mempunyai sifat tidak terwujud karena tidak bisa dilihat, dirasa,
didengar, diraba, atau dicium sebelum ada traksaksi dengan konsumen.
b. Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparability)
Artinya suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya,
apakah sumber itu merupakan manusia atau mesin.
c. Bervariasi (Variability)
Artinya bahwa jasa sesungguhnya sangat bervariasi karena jasa ini
sangat tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan dan dimana
disajikan.
d. Tidak Tahan Lama (Perishability)
Artinya daya tahan suatu jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau
dipakai kemudian.
8
B. Manajemen Pemasaran Bank
1. Pengertian Bank
Sebagai unit bisnis, bank senantiasa berorientasi laba. Kegiatan
pemasaran sudah merupakan suatu kerbutuhan utama dan sudah
merupakan suatu keharusan untuk dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran
jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya akan dipenuhi.
Oleh karena itu, bagi dunia usaha apalagi seperti usaha perbankan perlu
mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus
melakukan riset pasar.
Menurut Kasmir (2002) mengemukankan bahwa:
Bank adalah sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank
lainnya.
Pemasaran harus dikelola secara profesional, sehingga kebutuhan
dan keinginan pelanggan akan segera terpenuhi dan terpuaskan.
Pengelolaan pemasaran bank yang profesional inilah yang disebut dengan
nama manajemen pemasaran bank.
Manajemen pemasaran bank adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi
dari barang-barang, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan
kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Hal
ini berarti dalam manajemen pemasaran tercakup serangkaian kegiatan
analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atas barang, jasa dan
fafasan dengan tujuan utama kepuasan pihak-pihak yang terlibat.
Kenyataannya masyarakat pemasaran akan terlibat sepuluh (10)
macam entitas yaitu :
a. Barang-barang (goods)
b. Jasa-jasa (service)
c. Pengalaman-pengalaman (experiences)
d. Kegiatan-kegiatan (events)
e. Orang-perorang (Persons)
f. Tempat-tempat (places)
g. Harta kekayaan (properties)
h. Banyak organisasi (organizations)
i. Informasi (information)
j. Banyak ide (ideas)
Sementara itu pengertian pemasaran (marketing) saat ini bukan
sekedar menjual (to sales) dengan dimensi jangka pendek (jual-beli putus)
tetapi memasarkan (to marketing) dengan dimensi jangka panjang,
menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontraks antara konsep
penjualan dan pemasaran.
Definisi pemasaran menurut Wahjono (2010 : 2) yaitu pemasaran
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan perwujudan, pemberian harga,
promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan yang
memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.
Selanjutnya Menurut Kotler (2008:19) mengemukakan bahwa :
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Adapun menurut Kasmir ( 2008 : 63 ) mengemukankan bahwa :
Pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan
mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara
memberikan kepuasan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas Manajemen
Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan
organisasi.
2. Strategi Pemasaran Bank
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik perusahaan
yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya
pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan
masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran akan menjadi
semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan
masyarakat. Kemudian juga dalam rangka menghadapi para pesaing yang
dari waktu ke waktu semakin meningkat.
Melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan tentu memiliki
beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang. Ada beberapa tujuan suatu perusahaan melakukan
kegiatan pemasaran antara lain :
a. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa
b. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa
c. Memberikan kepuasan semaksimal mungkin terhadap pelanggannya
d. Meningkatkan penjualan dan laba
e. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing
Dewasa ini kegiatan pemasaran tidak hanya monopoli perusahaan
yang berorientasi profit saja, bahkan usaha badan sosial sudah mulai
menggunakan pemasaran dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Menurut Assauri (2008 :168) mengemukankan
bahwa :
Strategi Pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran,
kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing- masing
tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan
keadaan persaingan yang selalu berubah
Lain halnya menurut Gitosudarmo (2008 : 182) mendefenisikan
bahwa :
Bauran pemasaran sebagai alat bagi pengusaha untuk
mempengaruhi nasabah agar nasabahnya dapat menjadi kenal
kemudian menyenangi dan kemudian melakukan transaksi
pembelian serta akhirnya nasabah itu menjadi puas.
Dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi
profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama.
Tanpa kegiatan pemasaran, jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan
pelanggannya akan terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia perbankan perlu
mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus
melakukan riset pasar. Pemasaran harus dikelola secara profesional,
sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan segera terpenuhi.
Pengelolaan pemasaran bank yang professional inilah yang disebut dengan
pemasaran bank.
Konsep pemasaran bank sebenarnya tidak banyak berbeda dengan
konsep pemasaran untuk sektor bisnis yang lain, seperti sektor industri
manufaktur, sektor bisnis jasa dan lain-lain. Perbankan merupakan salah
satu jenis industri jasa, sehingga konsep pemasarannya lebih cenderung
mengikuti konsep untuk produk jasa, yang membedakan perbankan dari
industri jasa lainnya adalah banyaknya ketentuan dan peraturan
pemerintah yang membatasi penggunaan konsep-konsep pemasaran,
mengingat industri perbankan merupakan industri yang sangat dipengaruhi
oleh tingkat kepercayaan masyarakat.
Dalam pemasaran jasa oleh Boom dan Bitner (Kotler,1997:88)
menyarankan tambahan 3P yaitu P5= People,P6=Physical Evidence dan
P7=Process. Sehingga bauran pemasaran atau marketing mix terdiri dari
7P, (Product, price, place, promotion, people, physical evidence, process)
yaitu :
a. Produk (Product)
Produk perbankan adalah instrumen/perangkat yang dibeli dan
dijual oleh bank. Produk yang dibeli oleh bank sangat banyak
jumlahnya, karena bank dapat menciptakan berbagai jenis produk sesuai
dengan keinginan nasabah. Jasa bank yang diberikan hendaknya
memperhatcikan kualitas dan kuantitas bankir, kualitas yang disajikan
oleh para bankir termasuk waktu pelayanan, teknologi atau peralatan
yang digunakan dalam melayani nasabah, kemasan atau bentuk jasa
yang diberikan, merek bagi setiap jasa yang ditawarkan dan adanya
jaminan terhadap jasa yang diberikan.
Di Indonesia, produk yang dibeli bank antara lain :
1. Simpanan giro
2. Deposito berjangka
3. Sertifikat deposito
4. Tabungan (tabungan nasional, tabungan khusus dan lain-lain)
5. Wesel, surat tagih, promes dan lain-lain
6. Setoran ongkos naik haji
7. Perdagangan valas/mata uang asing
Produk yang dijual oleh bank pun berbagai ragam bentuk/jenisnya.
Bank dapat menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan
masyarakat/pasar. Adapun produk yang dijual bank antara lain :
1. Kredit perdagangan besar, menengah dan kecil
2. Kredit jangka pendek, menengah dan panjang
3. Kredit untuk industri, pertanian, perkapalan dan sektor lainnya
4. Kredit usaha kecil, kredit frofesi dan lain-lain
5. Kredit sindikasi
6. L/C dalam dan luar negeri
7. Perdagangan surat-surat berharga/efek-efek
8. Dan lain-lain
Di samping itu, bank juga menjual beberapa produk yang bersifat
jasa/servis. Produk yang bersifat jasa/servis adalah sebagai berikut :
1. Kiriman uang/transfer dalam dan luar negeri
2. Inkaso/penagihan piutang/collection
3. Loket Penyimpanan Barang Berharga (Safe deposito box)
4. ATM (Automated Teller Machine)
Strategi produk yang dilakukan oleh perbankan dalam mengem-
bangkan suatu produk adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Logo dan Motto
Logo merupakan ciri khas suatu bank sedangkan motto merupakan
serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani
masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirancang dengan benar.
2. Menciptakan Merek
Untuk berbagai jenis jasa bank ada yang perlu dberikan merek
tertentu. Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa
yang ditawarkan.
3. Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia
perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau
jasa kepada para nasabah di samping juga berbagai pembungkus untuk
beberapa jenis jasanya.
4. Keputusan Label
Label merupakan suatu yang dilengketkan pada produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan.
b. Harga (Price)
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan
marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk
diperhatikan mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk
dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal
terhadap produk yang ditawarkan. Bagi perbankan terutama bagi bank
yang berdasarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya
administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya
sewa, biaya iuran dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi bank
yang berdasakan prinsip syariah adalah bagi hasil.
Bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional, pengertian harga
berdasarkan bunga terdapat 3 macam yaitu harga beli, harga jual dan
biaya yang dibebankan ke nasabahnya. Harga beli adalah bunga yang
ditawarkan kepada para nasabah yang memiliki simpanan, sedangkan
harga jual merupakan biaya yang dibebankan kepada penerima kredit.
Kemudian biaya ditentukan kepada berbagai tujuan yang hendak
dicapai. Tujuan penentuan harga secara umum adalah untuk bertahan
hidup, untuk memaksimalkan laba, untuk memperbesar market share,
untuk mengangkat mutu produk, membandingkan dengan harga pesaing.
1. Untuk Memaksimalkan Laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat
sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat
dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
2. Untuk Memperbesar Penguasaan Pasar (Market Share)
Penentuan harga ini dengan harga murah sehinga diharapkan
jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing
beralih ke produk yang ditawarkan seperti penentuan suku bunga
simpanan yang lebih tinggi dari pesaing.
3. Mutu Produk
Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa
yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual
ditentukan setinggi mungkin.
4. Karena pesaing
Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing.
Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga
pesaing, artinya bunga simpanan di atas pesaing dan bunga pinjaman di
bawah pesaing.
Dalam hal penetapan harga deposito berjangka, pada umumnya
bank harus memperhatikan tingkat suku bunga SBI, yang merupakan
reference bagi bank untuk menetapkan tingkat suku bunga depositonya,
baik untuk jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, ataupun 12 bulan. Di samping
itu, Bank Indonesia juga menetapkan ketentuan yang melarang bank
umum untuk memasang harga simpanan depositonya lebih tinggi dari
125 % x tingkat suku bunga SBI. Sebaliknya jika bank, memasang harga
terlalu rendah dibandingkan dengan bank-bank pesaingnya,
dikhawatirkan para deposan mengalihkan dananya ke bank-bank pesaing
tersebut.
c. Lokasi (Place)
Kegiatan pemasaran yang ketiga adalah penentuan lokasi kantor
cabang bank, baik untuk cabang utama, cabang pembantu atau kantor
kas. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah
menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan
prasarana yang harus memberikan rasa yang aman kepada seluruh
nasabahnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan
lokasi suatu bank adalah pertimbangan, yaitu dekat dengan pasar, dekat
dengan lokasi perumahan atau masyarakat, dekat dengan kawasan
industri atau pabrik, dekat dengan lokasi perkantoran, serta
mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
1. Dekat Dengan Pasar
Keputusan pembukaan kantor cabang atau kas di wilayah yang
dekat dengan pasar dapat dilakukan apabila terget pasar yang ingin di
raih adalah para pedagang pasar tersebut. Misalnya agar dapat
mempermudah proses transaksi bisnis mereka. Ukuran pasar yang
dijadikan pilihanpun biasanya adalah yang berukuran besar, baik dalam
hitungan jumlah transaksi maupun jumlah pengunjung. Misalnya
pemilihan pembukaan kantor kas di pasar pagi arengka, hal ini dilakukan
agar para pedagang dapat semakin mudah dalam proses transaksi
bisnisnya sehingga tidak perlu terlalu khawatir dengan uang tunai.
2. Dekat Dengan Perumahan atau Masyarakat
Apabila suatu perbankan memilih untuk dekat dengan perumahan
adalah pada perbankan yang fokus kepada sektor ritel. Hal ini sebagai
upaya mendekatkan diri bank kepada masyarakat. Sehingga tidak perlu
kesulitan untuk mencari kantor cabang bank yang jauh apabila ingin
bertransaksi.
3. Dekat Dengan Kawasan Industri dan Pabrik
Hal ini bisa menjadi pertimbangan, apabila segmen yang akan
dijadikan terget pasar bagi bank adalah pabrik atau karyawan pabrik.
Misalnya bank akan menawarkan fasilitas pembiayaan ekspor bagi
pabrik yang beroperasi di kawasan industri, maka dengan dekat kepada
kawasan industri atau pabrik dapat menjadi pertimbangan dalam
membuka kantor di kawasan tersebut.
4. Dekat Dengan Perkantoran
Pilihan ini dapat diambil jika target pasar yang akan diraih oleh
bank adalah kantor serta karyawan kantor tersebut, sehingga dengan
membuka kantor yang dekat dengan lokasi perkantoran atau bahkan di
gedung perkantoran tersebut menjadi salah satu pertimbangan utama.
Misalkan salah satu bank syariah ingin menawarkan sistem pambayaran
gaji karyawan secara otomatis (payroll) kepada perusahaan, maka dengan
membuka kantor di wilayah tersebut akan memberikan kemudahan baik
kepada perusahaan maupun karyawan perusahaan tersebut dalam
mengakses fasilitas perbankan.
5. Mempertimbangkan Jumlah Pesaing yang ada di suatu Lokasi
Jumlah pesaing yang telah membuka kantor perwakilan di suatu
wilayah harus turut pula menjadi pertimbangan. Meskipun lokasi yang
dipilih sangat strategis, tetapi jumlah pesaingnya banyak maka hal ini
harus dipertimbangkan pula. Sebab perhitungan market share yang ingin
di capai harus dapat dihitung secara tepat. Apabila sudah terlalu banyak
pesaing maka akan mengurangi jumlah pendapatan bank. Apabila suatu
daerah sudah terlalu padat, maka sebaiknya suatu bank tidak membuka
kantor di daerah tersebut.
Dalam bisnis perbankan, salah satu jenis bisnis yang menawarkan
jasa, rangkaian yang ada sedikit berbeda. Pada bisnis perbankan
tradisional, jaringan pemasaran lebih dititik beratkan pada perbedaan
fungsi kontrol terhadap pelaksanaan perdagangan jasa perbankan dan
ditentukan berdasarkan pertimbangan struktur organisasi, pembagian
wilayah serta kewenangan dalam pengambilan keputusan. Dengan
demikian, dalam bisnis perbankan dikenal adanya kantor pusat, cabang
utama cabang pembantu, kantor kas dan seterusnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan telekomuni-
kasi, banyak diperkenalkan metode-metode pemasaran bisnis perbankan
yang menggunakan teknologi tersebut untuk lebih meningkatkan fungsi
pelayanan bank bagi kepuasan konsumen. Misalnya kini hampir semua
bank yang besar telah memanfaatkan penggunaan automated teller
machine (ATM) sehingga nasabah dapat melakukan berbagai transaksi,
seperti pengambilan uang tunai, pembayaran rekening listrik, telepon dan
lain-lain. Selain itu, dengan diperkenalkannya direct banking dan
telephon banking, nasabah dapat memanfaatkan pelayanan perbankan
tanpa harus mendatangi kantor-kantor cabang dari suatu bank yang
dipilihnya.
d. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga
kegiatan dalam marketing mix, baik produk, harga dan lokasi. Dalam
kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk
dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
Tanpa promosi, jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank.
Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk
menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi
bank adalah untuk menginformasikan segala jenis produk yang
ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Paling tidak
ada empat sarana promosi yang digunakan oleh setiap bank dalam
mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana
promosi yang dapat di-gunakan adalah periklanan, promosi penjualan,
publisitas serta penjualan pribadi.
1. Iklan
sarana promosi yang digunakan oleh bank guna meng-
informasikan, menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya.
Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai
media seperti surat kabar, radio, telvisi dan lain sebagainya.
2. Promosi Penjualan
Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatan penjualan
atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan
untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa
yang ditawarkan. Tentu saja agar nasabah tertarik untuk membeli, maka
perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik mungkin.
3. Publisitas
Merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui
kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta kegiatan lainnya. Kegiatan
publisitas dapat meningkatkan pamor bank di mata para nasabahnya.
Oleh karena itu kegiatan publisitas perlu diperbanyak lagi.
4. Penjualan Pribadi
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi lebih banyak dilakukan
oleh petugas customer service. Dalam hal ini customer service
memegang peranan sebagai pembina hubungan dengan masyarakat atau
public relations. Customer service bank dalam melayani para nasabahnya
selalu berusaha menarik calon nasabah menjadi nasabah bank yang
bersangkutan dengan berbagai cara.
Dalam pemilihan strategi promosi yang mempergunakan iklan,
pihak bank dapat memilh cara dan media yang akan dipergunakan.
Apakah promosi yang akan dilakukan menggunakan media cetak,
elektronik ataukah keduanya. Bilamanakah iklan ditayangkan dan berapa
lama jangka waktunya. Hal ini harus dijawab dengan baik. Oleh para
eksekutif bank agar promosi yang dilakukan.
Promosi tersebut dipergunakan untuk :
1. Mempromosikan banknya sebagai suatu image, misalnya memper-
kenalkan berdirinya Bank BRI, dibentuknya bank campuran antara
bank swasta nasional dengan bank asing dan sebaganya.
2. Mempromosikan salah satu produk unggulan dari bank yang
bersangkutan.
e. Orang (People)
Yang dimaksud partsipan disini adalah karyawan penyedia jasa
layanan maupun penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri.
f. Bukti Fisik (Phisical of Evidance)
Terdiri dari adanya logo atau simbol perusahaan, moto, fasilitas
yang dimiliki, seragam karyawan, laporan, kartu nama, dan jaminan
perusahaan
g. Proses (Process)
Proses adalah kegiatan yang menunjukan bagaimana pelayanan
diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian produk atau
jasa.
C. Produk Tabungan Bank
1. Pengertian Produk Tabungan
Menurut Undang-Undang R.I. No. 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan Undang-Undang R.I. No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan :
“Tabungan adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan
itu”. Secara umum tabungan merupakan salah satu kegiatan jasa
perbankan yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan jasa
penyimpanan uang.
Berdasarkan defenisi diatas maka dapat disimpulkan tabungan
adalah pendapatan masyarakat yang tidak konsumsi dan disimpan pada
bank dan penarikannya hanya dapat dikeluarkan menurut syarat-syarat
tertentu yang telah ada.
Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabah untuk
mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikomsumsi
untuk memenuhi kebutuhan, dan keinginan nasabah. Pengertian
kebutuhan nasabah bank adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada
dalam diri seseorang. Sebagai contoh kebutuhan nasabah bank adalah:
1. Kebutuhan akan produk atau jasa bank.
2. Kebutuhan rasa aman berhubungan dengan bank.
3. Kebutuhan kenyamanan berhubungan dengan bank.
4. Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh seluruh karyawan bank.
5. Kebutuhan untuk persahabatan dan keakraban.
6. Kebutuhan untuk diberi perhatian oleh seluruh karyawan bank.
7. Kebutuhan status / prestise.
8. Kebutuhan aktualisasi diri.
Keinginan nasabah bank adalah kebutuhan yang dibentuk oleh
kultur dan kepribadian individu. Keinginan nasabah bank adalah:
1. Ingin memperoleh pelayanan yang tepat.
2. Ingin agar bank dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
3. Ingin memperoleh komitmen bank.
4. Ingin memperoleh pelayanan yang bermutu (cepat dan memuaskan).
5. Ingin memperoleh kepuasan nasabah atas layanan yang diberikan.
6. Ingin dihargai dan dihormati oleh seluruh karyawan bank.
7. Ingin memperoleh perhatian seluruh karyawan bank.
8. Ingin memperoleh status / prestise.
9. Ingin memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang berhubungan
dengan bank.
2. Produk Tabungan BRI Simpedes
Tabungan BRI Simpedes adalah simpanan masyarakat dalam
bentuk tabungan dengan mata uang rupiah, yang dapat dilayani di kantor
cabang BRI/ KCP BRI/ BRI unit/ Teras BRI, yang jumlah penyetoran dan
pengambilan tidak dibatasi baik frekuensi maupun jumlahnya, sepanjang
memenuhi ketentuan yang berlaku.
Keunggulan tabungan Simpedes Bank BRI adalah :
a. Jaringan yang tersebar luas diseluruh indonesia dan terhubung secara
On Line.
b. Peluang besar untuk memenangkan hadiah, total milyaran rupiah
c. Dilengkapi dengan BRI card (kartu BRI) yang berfungsi sebagai kartu
ATM dan kartu debit dengan fitur transaksi yang lengkap.
d. Pembukaan Rekening Tabungan Simpedes BRI yang mudah dan
praktis, diseluruh unit kerja BRI.
e. Jumlah dan frekuensi setor dan ambil tidak dibatasi sepanjang
memenuhi ketentuan yang berlaku.
Fasilitas tabungan simpedes Bank BRI adalah:
a. Transfer Otomatis Antar Rekening
1) AFT (Automatic Fund Transfer)
Fasilitas untuk mentransfer dana dari rekening Simpedes ke rekening
simpanan di BRI, baik di unit kerja sendiri ataupun di unit kerja lain,
setiap tanggal tertentu dengan nominal transfer tertentu yang bersifat
tetap (secara rutin).
2) Account Sweep
Fasilitas untuk mentransfer dana dari rekening Simpedes ke rekening
simpanan di BRI, baik di unit kerja sendiri ataupun di unit kerja lain
secara otomatis yang sebelumnya di set up saldo minimal atau saldo
maksimalnya. Transfer otomatis terjadi apabila batas saldo minimal
atau maksimal tersebut terlampui. Fasilitas ini dapat digunakan
untuk keperluan Simpedes mem-back up giro secara otomatis.
3) AGF (Automatic Grab Fund)
Fasilitas transfer otomatis untuk menarik (mendebet) dana secara
otomatis oleh satu rekening dari rekening lainnya, baik di unit kerja
sendiri ataupun di unit kerja lain. Inisiatif pendebetan berasal dari
rekening yang akan mendebet, dengan nominal transaksi yang
bersifat tetap. Fasilitas ini dapat digunakan untuk pembayaran
angsuran pinjaman secara otomatis, dimana rekening pinjaman akan
secara otomatis mendebet rekening Simpedes untuk membayar
angsuran.
b. Aksesibilitas BRI card
c. Jaringan BRI card
D. Pengertian Nasabah
Arti nasabah pada lembaga perbankan sangat penting. Nasabah itu
ibarat nafas yang sangat berpengaruh terhadap kelanjutan suatu bank. Oleh
karena iu bank harus dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya agar dana
yang terkumpul dari nasabah tersebut dapat diputar oleh bank yang nantinya
disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan bank.
Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang pokok
perbankan pasal 1 mendefenisikan bahwa:
Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank. Nasabah
penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank
dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah
yang bersangkutan.
Menurut Zulian Yamit (2002 : 75) mendefenisikan bahwa “Nasabah
adalah orang yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses produksi
selesai, karena mereka adalah pengguna produk”
Menurut Kasmir (2008 : 94) bahwa nasabah merupakan konsumen
yang membeli atau menggunakan produk yang dijual atau ditawarkan oleh
bank.
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nasabah adalah seseorang
atau badan usaha yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman dan
melakukan transaksi simpanan dan pinjaman tersebut pada sebuah bank.
E. Analisis SWOT
1. Pengertian Analisis SWOT
Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Dengan
melihat kekuatan yang dimiliki serta mengembangkan kekuatan tersebut
dapat dipastikan bahwa perusahaan akan lebih maju dibanding pesaing
yang ada. Demikian juga dengan kelemahan yang dimiliki harus diperbaiki
agar perusahaan bisa tetap eksis. Peluang yang ada harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya oleh perusahaan agar volume penjualan dapat meningkat.
Dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan haruslah dihadapi
dengan mengembangkan strategi pemasaran yang baik.
SWOT menurut Sutojo dan F. Kleinsteuber (2002 : 8) adalah untuk
menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan
dan oleh karenanya diharapkan lebih mudah tercapai.
Menurut Freddy (2013 : 20) mengemukakan bahwa:
SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan
Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan
Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities)
dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan
(Strengths), dan kelemahan (Weaknesses)”.
Sedangkan Kotler (2008 : 88) mengemukakan bahwa analisis SWOT
adalah evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman disebut analisis SWOT.
Apabila teknik swot analisis tersebut diterapkan dalam kasus
menentukan tujuan strategi manajemen pemasaran dapat diutarakan
sebelum menentukan tujuan-tujuan pemasaran yang ingin dicapai
hendaknya perusahaan menganalisis : kekuatan dan kelemahan, peluang
bisnis yang ada, berbagai macam hambatan yang mungkin timbul.
Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal
dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis
SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan
Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Thearts yang
dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor
eksternal Peluang dan Ancaman dan faktor internal Kekuatan dan
Kelemahan.
2. Analisis Internal
a. Analisis Kekuatan (Strenght)
Adalah suatu keunggulan sumber daya, keterampilan dan
kemampuan lainnya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari
pasar yang dilayani atau yang hendak dilayani.Faktor kekuatan yang
dimaksud yaitu memiliki unit kerja terluas karena sudah masuk hingga
kepelosok kecamatan di seluruh Indonesia, Aksebilitas kepada
pemerintah luas karena BRI adalah bank pemerintah,Corporat culture
sangat kuat,teknologi bagus,cakupan pasar yang sangat luas,permodalan
yang kuat dan tingkat kesehatan bank yng baik,reputasi internasional
sebagai world class micro banking dan SDM yang profesional dan
berpengalaman
b. Analisis Kelemahan (Weaknesses)
Adalah keterbatasan / kekurangan dalam sumber daya keterampilan
dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif.
Kelemahan yang dimaksud adalah integrasi jaringan kerja IT yang
belom optimal, service quality yang masih harus terus
ditingkatkan,brand awaren ess masyarakat terhadap produk consumer
banking serta dukungan yang belum memadai dikarenakan alur
birokrasi yang panjang.
3. Analisis Eksternal
a. Analisis Peluang (Opportunity)
Adalah merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan.Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang
membedakan dirinya dari perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau
keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang membutuhkan
sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain,
perusahaan-perusahaan baru bemunculan. Peluang pemasaran adalah
suatu daerah kebutuhan pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi
secara menguntungkan.
b. Analisis Ancaman (Threats)
Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh
suatu kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-
kan dalam lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan
kedudukan perusahaan. Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang
tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.Ancaman ini dapat berupa
adanya pesaing dari bank non pemerintah
Tidak hanya cepat dapat merespon segala kesempatan baik yang
datang, sebuah perusahaan juga harus dapat segera mengambil langkah
jika ada threat yang tiba- tiba muncul karena bila tidak ditangani bisa
saja akan mengalami akibat fatal.
Gambar 1 Diagram Analisis SWOT
Berbagai Peluang
3. Mendukung
strategi turn around
1. Mendukung
strategi agresif
Kelemahan
internal
3. Kekuatan
eksternal
2. Mendukung
strategi diversifikasi
4. Mendukung
strategi defensif
Berbagai Ancaman
Diagram dari analisis SWOT dikemukakan oleh Rangkuti (2008 :
19) dapat dilihat pada gambar 1 diatas :
Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
Growth oriented strategy)
Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan
ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi
yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
cara strategi diversifikasi (produk/pasar)
Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/
kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran ke III
ini mirip dengan question Mark pada BCG matrik. Fokus
strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple
menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi
yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-
produk baru dalam industri micro computer
Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi
berbagai ancaman dan kelemahan internal.
4. Tahapan Analisis SWOT
Sebagai salah satu alat untuk formulasi strategi, analisis SWOT
tidak dapat dipisahkan dari proses perencanaan startegik secara
keseluruhan. Secara umum penyusunan rencana strategik melalui tiga
tahapan, yaitu:
a. Tahap pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data, data yang diperoleh dapat
dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan internal. Data
eksternal diperoleh dari lingkungan diluar organisasi, yaitu berupa
peluang (opportunities) dan ancaman (Threats) terhadap eksistensi
organisasi. Sedangkan data internal diperoleh dari dalam organisasi itu
sendiri, yang terangkum dalam profil kekuatan (Strengths) dan
kelemahan (Weaknesses) organisasi. Model yang dipakai pada tahap
ini terdiri atas Matriks Faktor Strategis Internal dan Matriks Faktor
Strategis Eksternal.
Secara teknis penyusunan Matriks Faktor Strategi Internal
(IFAS=Internal Factors Analysis Summary) mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Buat sebuah tabel yang terdiri atas empat kolom
2) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan pada kolom 1.
3) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2 tersebut dengan
skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting),
berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis
perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi
skor total 1,00).
4) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (Outstanding) sampai dengan 1
(poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi
perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua
variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai +1 sampai
dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-
rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang
bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya jika kelemahan
perusahaan besar sekali dibandingkan denga rata-rata industri,
nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah
rata-rata industri, nilainya 4.
5) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang
nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (Outstanding) sampai dengan 1,0
(poor).
6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Setelah faktor-faktor internal suatu perusahaan diidentifikasi,
selanjutnya penyusunan Matriks Faktor Strategis Eksternal
(EFAS=External Factors Analysis Summary) mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Buat sebuah tabel terdiri yang terdiri atas empat kolom.
2) Susun sebuah daftar yang memuat peluang dan ancaman dalam
kolom 1.
3) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (sangat tidak penting). Faktor-
faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap
faktor strategis.
4) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (sangat tinggi) sampai dengan 1
(sangat rendah) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk
faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi
rating+4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian
nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya jika nilai
ancaman sangat besar ratingnya 1, sebaliknya jika nilai ancamannya
sedikit ratingnya 4.
5) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa
skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya
bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh
total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.
b. Tahap analisis
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh
terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah
memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model
kuantitatif perumusan strategi. Model yang dapat dipergunakan
adalah Matriks TOWS atau SWOT. Alat yang dipakai untuk menyusun
faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT.
Matrik SWOT pada intinya adalah mengkombinasikan peluang,
ancaman, kekuatan, dan kelemahan dalam sebuah matriks. Dengan
demikian, matriks tersebut terdiri atas empat kuadran, dimana tiap
kuadran memuat masing strategi. Matriks SWOT merupakan
pendekatan yang paling sederhana dan cenderung bersifat subyektif-
kualitatif. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Keseluruhan faktor
internal dan eksternal yang telah diidentifikasi dalam matriks IFAS dan
EFAS dikelompokkan dalam matriks SWOT yang kemudian secara
kualitatif dikombinasikan untuk menghasilkan klasifikasi strategi yang
meliputi empat set kemungkinan alternatif strategi, yaitu:
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Rangkuti,
2009:18). Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting
untuk membantu mengembangkan strategi yang mempertimbangkan
profil SWOT, SWOT matriks (juga dikenal sebagai TOWS Matrix)
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 2 SWOT / TOWS Matrix
IFAS
EFAS
Strengths Weaknesses
Opportunities S-O strategies W-O strategies
Threats S-T strategies W-T strategies
a. Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi menggunakan
kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang
ada di luar perusahaan.
b. Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk
memperkecil kelemahan- kelemahan internal perusahaan dengan
memanfaatkan peluang-peluang perusahaan.
c. Strategi ST ( Strength-Threat), melalui strategi ini perusahaan
berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari
ancama-ancaman eksternal.
d. Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini merupakan taknik
untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta
menghindari ancaman.
Sebuah perusahaan tidak selalu harus mengejar peluang yang
menguntungkan karena dengan mengembangkan competitive
advantage ada kesempatan yang lebih baik untuk meraih kesuksesan
dengan cara mengidentifikasi sebuah kekuatan dan kesempatan
mendatang. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mengatasi
kelemahannya dengan cara mempersiapkan diri untuk meraih
kesempatan yang pasti
F. Kerangka Pikir
PT. Bank Rakyat Indonesia adalah merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang lembaga perbankan. Bagi sebuah bank tidaklah cukup
kalau hanya memberikan jasa-jasa keuangan saja, tetapi cara dan mutu
pemberian jasa-jasa itu adalah lebih penting. Bank harus beroperasi secara
sehat, sehingga kepentingan semua pihak terjaga dan kelanjutan hidup bank
terjamin. Hal ini hanya dapat dicapai dengan kebijaksanaan dan praktek-
praktek yang pandangan jauh ke depan.
Peningkatan pemasaran produk atau jasa dilakukan dengan
memberikan pelayanan kepada nasabah sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masyarakat.
Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh bank BRI dalam
memasarkan produk simpedes yaitu dengan menggunakan analisis swot.
Bagaimana perusahan melihat kekuatan dan kelemahan dari internal
perusahaan serta peluang dan ancaman dari eksternal perusaan dalam
meningkatkan jumlah nasabah.
Gambar 3 Kerangka Pikir
Metode Analisis
Swot
PT. BRI (Persero) Tbk
Cabang Sungguminasa
Strategi Pemasaran
Simpedes
Internal
1. Keunggulan
2. Kelemahan
Eksternal
1. Ancaman
2. Peluang
G. Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok yang dikemukakan di atas, maka dapat
dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
“Diduga bahwa strategi pemasaran produk tabungan simpedes dapat
meningkatkan jumlah nasabah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk
Cabang Sungguminasa Kabupaten Gowa.”
Peningkatan Jumlah
Nasabah
BAB III
METODE PENELITIAN
i. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Sungguminasa Kabupaten Gowa.
Sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian ini kurang lebih 2
bulan yaitu dari Maret sampai April 2015.
ii. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:
1. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dan informasi dari buku-
buku, jurnal, internet, dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian
sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian
suatu kejadian.
2. Angket (Kuesioner), yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang
lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan
permintaan pengguna.
3. Wawancara (Interview), yaitu suatu cara pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh informasi lansung dari sumbernya.
4. Pengamatan (observation), yaitu melakukan pengamatan secara langsung
ke objek penelitian untuk melihat dari kegiatan yang dilakukan.
42
iii. Jenis Dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan ini
adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yaitu nasabah,
karyawan dan pimpinan Bank Rakyat Indonesia cabang Sungguminasa
kabupaten Gowa.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari kantor berupa dokumen-dokumen
berkaitan dengan pemasaran produk tabungan Simpedes Bank Rakyat
Indonesia cabang sungguminasa Kabupaten Gowa.
iv. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia, hewan tumbuh-tumbuhan udara,
gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini
dapat menjadi sumber data penelitian, Bungin (dalam buku Siregar,
2012:144).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah nasabah tabungan
simpedes selama 2014 pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Cabang sungguminasa Kabupaten Gowa yang berjumlah 1900 orang.
2. Sampel
Sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian populasi saja
diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki
suatu populasi (Siregar, 2012:145).
Selanjutnya untuk menentukkan sampel yang akan dijadikan
responden maka penulis menggunakan tehnik Double Sampling
yaitu kombinasi dari dua tehnik sampling yang penerapannya sebagai berikut:
a. Quota Sampling
Teknik ini didasarkan pada terpenuhinya jumlah sampel yang diinginkan.
Untuk responden nasabah Bank Rakyat Indonesia ditetapkan quota
sebanyak 30 orang.
b. Purposive Sampling
Teknik pengambilan sampel secara sengaja. Maksudnya peneliti
menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan
tertentu.
E. Metode Analisis Data
Adapun Metode Analisis yang digunakan adalah analisis Deskriptif
dengan pendekatan analisis swot. Analisis ini digunakan untuk memberi
gambaran tentang kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman yang
dimiliki Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa Kabupaten Gowa
dalam meningkatkan jumlah nasabah.
Matrix swot alternatif strategi adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Matriks Swot
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel digunakan agar tidak menimbulkan
penafsiran ganda yaitu dengan memberikan batasan- batasan terhadap
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Strategi Pemasaran adalah merupakan serangkaian tujuan dan sasaran,
kebijaksanaan dan aturan yang memberikan arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan
IFAS
EFAS
Kekuatan(S)
-
-
Kelemahan(W)
-
-
Peluang(O)
-
-
Strategi S-O
-
-
Strategi W-O
-
-
Ancaman(T)
-
-
Strategi S-T
-
-
Strategi W-T
-
-
dan acuan serta alokasinya terutama tanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
2. Tabungan adalah pendapatan masyarakat yang tidak dikonsumsi
melainkan disimpan pada bank dan penarikannya hanya dapat dikeluarkan
menurut syarat-syarat tertentu yang telah ada.
3. Nasabah adalah seseorang atau badan usaha yang mempunyai rekening
simpanan dan pinjaman serta melakukan transaksi simpanan dan pinjaman
tersebut pada Bank Rakyat Indonesia.
4. Analisis swot adalah analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan
untuk mengetahui kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman Bank BRI.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia didirikan di porwokerto, jawa tengah oleh
Raden Aria Wiraatmaja dengan nama Hulpon Spaarbank derinlandsche bank
bantuan atau simpanan milik kaum priyai yang berkebangsaan Indonesia
(Pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1965 yang kemudian dijadikan
sebagai tanggal Bank Rakyat Indonesia.
Salah satu peristiwa yang bersejarah dari rangkaian beberapa Bank
Rakyat Indonesia 1966-1983, adalah lahirnya Bank Rakyat Indonesian Unit
Desa. Pemikiran pimpinan Bank Rakyat Indonesia pada waktu itu adalah
bagaimana cara agar penyaluran kredit biasa dapat terjamin sampai ke
tujuan dan kemudian mengatur pengembaliannya.
Kemudian sejak diberlakukannya UU.NO.7 Tahun 1997, Bank Rakyat
Indonesia mulai mempersiapkan diri guna menyesuaikan bentuk hukuman
menjadi perusahaan perseroan, secara resmi bentuk badan hukum Bank
Rakyat Indonesia berubah menjadi perusahaan perseroan.
Selanjutnya dengan akta pendirian Nomor 133 tanggal 31 Juli 1992
dibuat dihadapan Muhaimi Salim, SH (Notaris dijakarta), yang telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman RI No. C.2-6584.HT.01.01.Th 92 tanggal 12 agustus
47
1992, dan telah diumumkan dalam berita Negara RI tanggal 11 September
1992 No. 73 dan tambahan berita Negara RI No.3 tahun 1992, Nama Bank
Rakyat Indonesia berubah menjadi perusahaan perseroan, disingkat PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero), dalam praktek sehari-hari sering juga PT. Bank
Rakyat Indonesia. (Persero) Tbk.
1. Riwayat Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa
Pada waktu itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang ada di
Sulawesi Selatan hanya ada di Makassar, Watampone, Pare-pare dan Majene.
Akibat perkembangan yang terus meningkat, maka pada tahun 1970 PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang berpusat di Makassar membentuk Bank
Rakyat Indonesia Unit disetiap kecamatan dan desa.
Adapun Bank Rakyat Indonesia yang ada dikabupaten Gowa yaitu
Bank Rakyat Indonesia Unit Sungguminasa, Bank Rakyat Indonesia unit
Katangka, Rakyat Indonesia Unit Pallangga, Rakyat Indonesia Unit
Kalebajeng, Rakyat Indonesia Unit Bontonompo, dll.
Dibentuknya Bank unit disetiap kecamatan dan desa bertujuan untuk
membantu Bank Rakyat Indonesia Cabang Makasssar untuk kebutuhan
jangka panjang, sehingga pada tahun 1974 dikota Sungguminasa dibentuk
KKB atau Kantor Kas Bank yang bertujuan untuk mengkoordinir seluruh
kegiatan bank-bank yang berada dikecamatan dan desa. Selain itu, Kantor
Kas Bank juga mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat untuk
menyalurkan dana-dana kepada petani, serta subsidi pembangunan yang
diberikan oleh pemerintah.
Selanjutnya pada tahun 1975, untuk mendukung kegiatan tersebut,
maka Kantor Kas Bank dirubah statusnya menjadi Kantor Cabang
Sungguminasa, sehingga yang tadinya merupakan jaringan kerja cabang
Makasssar, kemudian terlepas dan statusnya menjadi sama,yaitu tepatnya
pada tanggal 1 Agustus 1975. Sejak saat itu, Bank Rakyat Indonesia
Cabang Sungguminassa terus mengalami perkembangan yang pesat
hingga kini.
2. Visi misi PT Bank Rakyat Indonesia
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga intermediary,
agar dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya tercapai apa yang telah
ditargetkan, berikut ini adalah visi dan misi PT. Bank Rakyat Indonesia:
1. Visi :
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi Bank Komersial
terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
2. Misi :
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan
kerja yang tersebar luas dan ddukung oleh sumber daya manusia
yang profesional dengan melakukan praktek goodcorporate
governance.
c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak –
pihak yang berkepentingan.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada organisasi atau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Struktur organisasi mnggambarkan dengan jelas pemisahaan pekerja
antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana fungsi dan aktifitas
dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan
hubungan wewenang siapa yang melapor kepada siapa yang
menyusun pembagian kerja dan merupakan suatu sistem komunikasi.
Adapun struktur organisasi kegiatan PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) cabang Sungguminasa berbentuk garis. Hal ini dapat dilihat
dari hubungan struktur antara bagian yang satu dengan bagian yang
lainnya pada bank secara keseluruhan didalam menjalankan tugas-
tugasnya.
Lebih jelasnya penulis mengemukankan gambar struktur
organisasi yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
cabang Sungguminasa kabupaten Gowa sebagai berikut:
Gambar 4. Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia
Sumber PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa
Dari struktur organisasi tersebut secara garis besarnya dapat dilihat
bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) cabang Sungguminasa terdapat
seperangkat organisasi guna menunjang kelancaran kegiatan dan tanggung
jawab dari masing-masing bagian kerja adalah sebagai berikut:
1. Pemimpin Cabang
Tugas dan Tanggung Jawab Pokoknya Pokoknya :
a. Membina dan mengawasi kegiatan operasional dikantor Cabang
(kanca)
b. Melakukan pembinaan secara aktif dalam meningkatkan kualitas
setiap fungsi seperti : fungsi marketing, opersional dan support.
c. Mempersiapkan, mengusulkan, melakukan, negosiasi, merevisi, dan
mengupayakan pencapaian RKA ( Rencana Kerja Administrasi).
d. Menciptakan dan menjamin kelancaran pelayanan operasional di
Kanca.
e. Menjamin bahwa seluruh transaksi yang disetujui/ disahkan telah
sesuai dengan kewenangan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. Menjamin ketetapan dan kebenaran pembukuan.
g. Mengelola dan mengawasi kebutuhan logistik secara efesien.
Wewenang Pimpinan Kanca :
a. Melakukan negosiasi dan menyetujui tingkat suku bunga sesuai
dengan kewenangannya.
b. Memprakarsi, merekomendasikan dan memutuskan dengan
kewenangannya.
c. Sebagai Checker atas permintaan hasil bukti kepemilikan nasabah
yang sesuai dengan persyaratan.
d. Sebagai checker atas instruksi pencairan kredit.
e. Memberikan persetujuan penggunaan biaya-biaya sesuai dengan
kewenangannya.
f. Memberikan dan merubahacces untuk OLSIB (Password, User ID)
g. Menerbitkan surat keputusan tentang wewenangan pembayaran tunai
secara teratur.
h. Melaksanakan pembayaran tunai, baik pada bukti pembukuan maupun
OLSIB sesuai dengan kewenangannya.
i. Mewakili direksi dalam urusan dengan pihak lain.
j. Memutuskan tingkat bunga kredit sesuai dengan kewenangannya.
k. Mengusulkan atau menetapkan promosi dan demosi pegawai sesuai
dengan ketentuan.
l. Memberikan rekomendasi pendidikan dan latihan pegawai.
2. Operasional Officer Kanca
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membantu pimpinan cabang ( Pinca) dalam penanganan kegiatan
operasional kanca selama Pinca tidak ditempat. Sedangkan bila Pinca
ada ditempat, membantu kelancaran, pelayanan bidang operasioanal
kepada nasabah.
b. Mengelolah kas dan surat berharga selama pinca tidak ditempat.
c. Mengelolah kas kanca, malaksanakan pergeseran kas antara unit kerja
dan memelihara kerja registrasi.
d. Mengaktifkan rekening pinjaman dan rekening pesertaphoneBanking
/TAC (Transfer Antar Cabang)
e. Mengesahkan dalam OLSIB (On Line Sistem Informasi Bank) dan
menandatangani bukti kas atau transaksi tunai, kliring dan pemindah
bukuan yang ada dalam batas wewenangannya.
f. Melaksanakan tambahan kas awal hari/selama jam pelayanan kas bagi
teller dan ATM (Automatic Teller Machine) serta menerima setoran
kas dari Teller.
g. Memastikan kebenaran pembuatan/penerimaan dokumen/nota yang
berkaitan dengan pelayanan dana dan jasa.
h. Memastikan kebenaran pembuatan laporan yang menjadi tanggung
jawabnya.
i. Menindak lanjuti temuan audit dalam batas kewenangannya.
j. Membina dan menilai performance pegawai yang ada dibawahnya.
k. Memastikan bahwa transaksi keuangan dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang ada.
l. Menindak lanjuti keluhan-keluhan nasabah dan laporan kehilangan
cek, buku tabungan cepebri dan kartu ATM.
m. Melayani seluruh kebutuhan kanca pembantu dan BRI Unit sebagai
Internal Costumer dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Wewenang Operasional Officer :
a. Memeriksa dan mengesahkan dalam batas wewenang atas transaksi
keuangan yang terjadi dikanca.
b. Pengaktifan rekening simpanan di Kanca selama Pinca tidak ada
ditempat.
c. Memegang salah satu kunci kluis dan brankas.
d. Menyetujui pembayaran transaksi tunai, dan pemindahbukuan dalam
batas wewangnya, baik pada OLSIB maupun pada bukti pembukuan
e. Memelihara data nasabah
f. Mengelolah semua surat berharga yang ada dikanca.
g. Mengaktifkan pembukuan rekening pinjaman.
h. Memberikan izin transaksi dan koreksi dalam batas wewenangannya.
i. Melakukan jurnal transaksi gaji pada OLSIB.
Adapun bagian operasional officer, yaitu:
1) Administrasi Dana Jasa
a. Melayani aplikasi pembukuan rekening tertentu pejabat yang
berwenang untuk diproses lebih lanjut.
b. Meneruskan aplikasi pembukuan rekening tertentu kepada
pejabat yang berwenang untuk proses lebih lanjut.
c. Menyiapkan cek/bilyet, giro/bilyet, deposito/smartbri dan
meminta pengesahan pejabat yang berwenang.
d. Mengisi data statis nasabah pada OLSIB
e. Meminta pejabat yang berwenang untuk melakukan pengaktifan
rekening.
f. Melayani permintaan cek, bilyet giro dan salinan R/K (rekening
koran) nasabah.
g. Memelihara kerjakan register
h. Menghitung penalty pokok/bunga deposito yang dicairkan
sebelum jatuh tempo sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Nasabah Inti Kerja Sama
a. Meneliti keabsahan dan kelengkapan dokumen yang diajukan
dalam rangka penyelesaian transaksi yang berhubungan dengan
rekening nasabah inti kerja sama.
b. Meng-update tabel pembayaran gaji kolektif pada OLSIB sesuai
daftar pembayaran yang diterima.
c. Menyiapkan aplikasi pelayanan rekening kerja sama sesuai
ketentuan yang berlaku.
d. Meng-update data pada bulog sesuai dengan L/C yang diterima
setiap ada transaksi
e. Memelihara kerjakan register-register NIK dan laporan-laporan
NIK sesuai ketentuan yang berlaku.
3) Teller
a. Membuat aplikasi tambahan kas awal dan menerima uang dari
OO (Operational Officer)
b. Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokan dengan
tanda setorannya.
c. Membayar uang kepada nasabah yan berhak
d. Meneliti keabsahan bukti kas diterima
e. Mengesahkan data OLSIB, menandatangani bukti kas atas
transaksi tunai yang melebihi kewenangannya.
f. Meminta pengesahan/flat bayar kepada pejabat yang berwenang
atas transaksi yang melebihi batas wewenangannya.
g. Megelolah dan menyetorkan uang fisik kas kepada Operational
Officer baik selama jaman pelayanan kas maupun akhir.
h. Membayarkan biaya-biaya rumah tangga, realisasi kredit dan
transaksi yang kuitansinya telah disahkan oleh pejabat yang
berwenang
i. Mengolah kuitansi pembayaran rekening listrik/telepon
/PAM/PBB dan menerima pembayaran dari pelanggan (bagi
Kanca yang belum mempunyai formasi petugas payment point.
4) Payment Point
a. Menerima setoran uang
b. Memeriksa kebenaran dan keabsahan bukti setoran dan
dokumen pendukungnya
c. Melakukan penyetoran uang ke teller atau OO (dalam hal
bertindak sebagai teller)
d. Melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
atasannya.
5) Unit Pelayanan Nasabah (UPN)
a. Memberikan informasi kepada calon nasabah-nasabah mengenai
produk dan jasa BRI
b. Memberikan informasi saldo simpanan, transfer maupun
pinjaman bagi nasabah yang memerlukan.
c. Melayani permintaan salinan rekening koran bagi nasabah yang
memerlukan (diluar pengiriman secara rutin setiap awal bulan)
d. Memberikan pelayanan khusus kepada nasabah inti yang
memerlukan (seperti mangantarkan atau menjemput uang
ketempat tingkat/usaha nasabah)
e. Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi
maupun jasa BRI.
f. Menerima dan menginventarisir keluhan-keluhan nasabah untuk
diteruskan kepada pejabat yang berwenang.
3. Personalia
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Memelihara data pembayaran gaji pegawai dari kanca induk (Hub),
biaya pengobatan, cuti pegawai dan hak-hak pegawai lainnya dengan
benar sesuai dengan peraturan/ketentuan pegawai yang berlaku.
b. Memelihara kerjakan file kepegawaian secara tertib
c. Memelihara kerjakan absensi pegawai
d. Mengadministrasikan semua bentuk hukuman jabatan bagi pegawai
sesuai dengan intruksi Operational Officer/Pinca
e. Menindak lanjuti semua temuan audit, baik dari interen maupun
eksteren Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa.
f. Melakukan tugas-tugas lain sesuai dengan intruksi dari atasan.
Wewenang dari personalia adalah menyiapkan nota-nota pembukuan
atas transaksi keuangan yang berkaitan dengan bidang personalia.
4. Petugas Administrasi Kredit
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Terpenuhinya kelengkapan dan persyaratan dukumen kredit sesuai
dengan PTK (Putusan Kredit).
b. Memastikan bahwa ketaatan terhadap KUP (Kebijaksanaan Umum
Perkreditan) BRI dan PPK (Pedoman Pelaksanaan Kredit) untuk
setiap permohonan kredit telah dilaksanakan dengan memberikan
pendapat/opini bahwa pemberian kredit telah sesuai dengan KUP BRI
dan PPK serta kriteria yang ditetapkan telah terpenuhi.
c. Menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk realisasi
kredit,seperti : surat penawaran putusan Kredit (Offering Letter), surat
hutang, bukti pemilik agunan, bukti peningkatan agunan, memastikan
nota-nota pembukuan asuransi yang berhubungan dengan kredit telah
dikelola/administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Memastikan bahwa aspek yuridis yang berkaitan dengan kredit telah
diselesaikan dan memeberikan perlindungan yang memadai bagi BRI.
e. Menyiapkan Intruksi Pencairan Kredit (IPK) untuk diperiksa dan
disetujui oleh Pinca.
5. Sekretaris
a. Mengagendakan surat-surat keluar dan surat-surat masuk dengan
tertib sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Mengatur lalu lintas pembicaraan melalui telepon
c. Memeliharakerjakan register kas.
d. Mendstribusikan semua surat-surat masuk kepada pejabat yang
berwenang Kanca.
e. Menyiapkan surat-surat keluar untuk diserahkan kepada petugas
ekspedisi.
f. Mengatur agenda acara Pinca
g. Melayani tamu-tamu yang akan bertemu dengan Pinca.
h. Mengirim surat /berita penting lainnya malalui telex /faximile atas
perintah Pinca.
i. Menatakerjakan register nomor urut faximile-transfer keluar.
j. Melaksanakan pengarsipan bukti kas.
k. Mengirim copy bukti pembukuan pencairan Cepbri ke Kanca Induk
l. Menyiapkan konsep dan mengetik surat-surat sesuai perintah pinca.
m. Menindaklanjuti semua temuan-temuan audit baik intern maupun
eksteren Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa khususnya
yang berkaitan dengan tugasnya.
Wewanang dari sekretaris adalah memberikan informasi tentang
agenda kerja Pinca Spoke.
6. Logistik
Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Memenuhi kebutuhan logistik/supplies kepada pegawai sesuai dengan
kebutuhan
b. Memenuhi kebutuhan bensin, penggantian suku cadang kendaraan
dinas kebutuhan logsitik lainnya sesuai dengan ketetntuan yang
berlaku .
c. Mengadminitrasikan semua aktiva tetap Kanca dengan tertib dan
benar.
d. Melakukan penyusunan aktiva tetap sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Menyiapakan laporan-laporan dibidan logistik sesuai dengan
permintaan Kanwil/Kanpus.
f. Menindaklanjuti semua temuan audit, baik interen maupun ekteren
BRI.
Wewenang logistik adalah menyiapkan nota- nota pembukuan atas
setiap transaksi keuangan yang berkaitan dengan bidang personalia.
7. Costumer Service
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Memberikan informasi kepada calon nasabah mengenai produk dana
dan jasa Bank Rakyat Indonesia Cabang Sungguminasa.
b. Memberikan informasi saldo simpanan, transfer maupun pinjaman
bagi nasabah yang memerlukan
c. Melayani permintaan salinan rekening koran bagi nasabah yang
memerlukan
d. Memberikan pelayan khusus kepada nasabah nti yang memerlukan.
e. Membant masalah yang memerlukan pengisian aplikasi dana maupun
jasa.
f. Menerima dan mengiventarisir keluhan-keluhan,nasabah untuk
diteruskan kepada pejabat yang berwenang.
g. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.
Wewenang Costumer Service adalah memberikan informasi saldo
simpanan maupun pinjaman bagi nasabah yang memerlukan.
8. Fungsi Entry Data
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Memeriksa kebenaran bukti pembukuan dengang dokumen sumber
b. Mencocokan kebenaran paraf pada dokumen sumber dan kebenaran
tanda tangan maker pada bukti pembukuan dengan Spaciment paraf
dan tanda tangan maker yang bersangkutan
c. Membukukan semua transaksi pemindah bukuan ke OLSIB.
d. Melakukan tugas-tugas lain sesuai dengan instruksi dari atasan.
Wewenang fungsi Entry Data adalah menadatangani semua bentuk
transaksi.
C. Jenis dan Kegiatan Usaha
Tugas dan usaha Bank Rakyat Indonesia menurut Undang-Undang
nomor 21 tahun 1968 diarahkan kepada perbaikan ekonomi nasional dengan
jalan melakukan usaha Bank Umum yang mengutamakan :
1. Pemberian kredit kepada sektor koperasi, tani dan nelayan yang meliputi :
a. Membantu perkembangan koperasi terutama dalam bidang pertanian
dan perikanan.
b. Membantu kaum tani dan nelayan yang belum tergabung dalam
koperasi untuk mengembangkan usaha-usahanya dalam bidang
pertanian dan perikanan dan mendorong serta membimbing kearah
usaha bersama atas azas sendi perkoperasian.
2. Membantu rakyat yang belum tergolong dalam koperasi dan menjalankan
kegiatan dalam bidang kerajinan, perindustrian rakyat, perusahaan rakyat
dan perdangangan kecil.
3. Pemberian bantuan terhadap usaha pemerintah dalam pembangunan
masyarakat desa.
4. Pemberian bantuan terhadap usaha negara dalam rangka pelaksanaan
politik agraria.
5. Pembinaan dan pengawasan Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, dan
Bank-Bank sejenis lainnya berdasarkan pentunjuk dari Pimpinan Bank
Indonesia.
Bidang usaha atau jasa perbankan PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk, cabang Sungguminasa meliputi :
1. Simpanan-simpanan terdiri dari : Giro BRI, Britama, Simpedes, Deposito.
2. Pelayanan pinjaman PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meliputi :
Kredit komersil, kredit investasi, kredit konsumtif, kupedes dan lain-lain.
3. Produk Bank lainnya meliputi: Transfer, Inkaso, Kliring, Money Changer,
penerimaan setoran titipan seperti rekening telepon, PAM, PLN, PBB,
PPH, dan lain-lain.
Dari rangkaian kegiatan-kegiatan tersebut diatas tentunya dalam
memilih dan memakai produk tabungan simpedes dapat terpenuhi, dan
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2
Jumlah Nasabah Simpedes Tahun 2014
No Bulan Nasabah Simpedes
1 January 567
2 February 573
3 March 576
4 April 577
5 May 574
6 June 575
7 July 564
8 August 573
9 September 576
10 October 574
11 November 575
12 December 576
Jumlah 6.880
Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa
Berdasarkan perkembangan jumlah nasabah simpedes diatas
dapat diuraiakan perkembangannya dalam tahun 2014 sejumlah 6.880
nasabah: yang perkembangannya sebagai berikut: bulan Januari
berjumlah 567 nasabah,bulan februari sebanyak 573 nasabah, bulan
maret sebanyak 576 nasabah, pada bulan april 577 nasabah, pada bulan
mei sebanyak 574 nasabah, pada bulan Juni sebanyak 575 nasabah, pada
bulan Juli sebanyak 564 nasabah, pada bulan Agustus sebanyak 573
nasabah, pada bulan September sebanyak 576 nasabah, pada bulan
Oktober sebanyak 574 nasabah, pada bulan November sebanyak 575
nasabah dan pada bulan Desember sebanyak 576 nasabah.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif yaitu data berupa keterangan - keterangan yang diperoleh melalui
penyebaran kuesioner secara langsung kepada nasabah pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa Kabupaten Gowa dan
data kuantitatif yaitu data yang di peroleh berupa angka yang dapat di hitung,
harga jual dari produk, jumlah penjualan, dan jumlah pelanggan.
Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data
yang diperoleh dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan pihak
perusahaan, dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen serta sumber lainnya berupa informasi
tertulis yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dengan populasi adalah
seluruh pelanggan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa kabupaten Gowa
1. Karakteristik Responden
a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 orang. Berikut
ini merupakan data responden berdasarkan jenis kelamin.
66
Tabel 3
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Pria 18 60
Wanita 12 40
Jumlah Responden 30 100
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan data diatas, dapat memperlihatkan bahwa responden
jenis kelamin pria sebanyak 18 orang (60%), sedangkan responden
jenis kelamin wanita sebanyak 12 orang (40% ). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa jumlah responden pria lebih banyak daripada
jumlah responden wanita.
b. Responden Berdasarkan Usia
Klasifikasi responden berikutnya ialah berdasarkan usia. Berikut
ini merupakan data responden berdasarkan usia
Tabel 4.
Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
20-25 tahun 4 13
26-30 tahun 7 23
31-40 tahun 11 37
Diatas 40 tahun 8 27
Jumlah Responden 30 100
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan data diatas dapat diperhatikan bahwa klasifikasi
responden yang berusia antara 20 - 25 tahun sebanyak 4 orang(13%).
Responden yang berusia antara 26 – 30 tahun sebanyak 7 orang(23%),
responden yang berusia antara 31 – 40 tahun sebanyak 11 orang(37%).
Dan responden yang berusia diatas 40 tahun sebanyak 8 orang(27).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah responden
terbanyak berusia 31-40 orang yaitu sebanyak 11 orang (total 37% dari
total responden).
c. Responden berdasarkan pekerjaan
Klasifikasi responden berikutnya ialah berdasarkan pekerjaan.
Berikut ini merupakan data responden berdasarkan pekerjaan.
Tabel 5.
Responden Berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
PNS 5 17
Pegawai Swasta 7 23
Pengusaha 8 27
Petani 10 33
Jumlah Responden 30 100
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan data diatas dapat diperhatikan bahwa klasifikasi
responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 5 orang, Responden
yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 7 orang,
responden yang memiliki pekerjaan sebagai pengusaha sebanyak 8
orang, responden yang memiliki pekerjaan sebagai petani sebanyak 10
orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah responden
terbanyak adalah petani yaitu 10 responden (total 30% dari total
responden)
B. Deskripsi Variabel Penelitian
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi
Marketing Mix atau bauran pemasaran yang berkaitan dengan penilaian
bagaimana perusahaan menyajikan dan menawarkan produk tabungan
simpedes pada segmen pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya.
Menganalisa konsep strategi pemasaran yang dianggap efektif yaitu
dengan menggunakan Marketing Mix 7P, yaitu: Product, Price, Promotion,
Place, People, Process, Physical Evidence
Uraian unsur - unsur dari Marketing Mix pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa sebagai berikut :
1. Produk
a. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
produk pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk Sungguminasa
Kabupaten Gowa dengan pertanyaan “Apakah produk Simpedes
berkualitas dan sesuai keinginan nasabah ?” maka dapat disimpulkan
dalam tabel berikut ini:
Tabel 6.
Tanggapan responden mengenai kualitas produk simpedes pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk Cabang Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Berkualitas 4 15 60 60
2 Cukup Berkualitas 3 10 30 30
3 Kurang Berkualitas 2 5 10 10
4 Tidak Berkualitas 1
Jumlah 30 100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai kualitas produk
simpedes PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa menyatakan bahwa 60% “sangat berkualitas” atau
sebanyak 15 responden, 30% “cukup berkualitas” atau sebanyak 10
responden, dan 10% “kurang berkualitas” atau sebanyak 5 responden
sehingga total responden yang berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
b. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
produk pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “Menurut anda, bagaimana
kemasan produk yang dimiliki BRI pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk cabang Sungguminasa” maka dapat disimpulkan dalam
tabel berikut :
Tabel 7.
Tanggapan responden mengenai kemasan produk simpedes pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Menarik 4 10 40 42
2 Cukup Menarik 3 15 45 47
3 Kurang Menarik 2 5 10 11
4 Tidak Menarik 1
Jumlah 30 95 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai kemasan produk
simpedes pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa menyatakan bahwa 42% “sangat menarik” atau
sebanyak 10 responden, 47% “cukup menarik” atau sebanyak 15
responden, dan 11% “kurang menarik” atau sebanyak 5 responden
sehingga total responden yang berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
2. Harga
a. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
harga pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “apakah harga yang ditawarkan BRI
dapat dijangkau oleh nasabah? ” maka dapat disimpulkan dalam tabel
berikut ini :
Tabel 8.
Tanggapan responden mengenai harga yang ditawarkan pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat terjangkau 4 15 60 60
2 Cukup terjangkau 3 10 30 30
3 Kurang terjangkau 2 5 10 10
4 Tidak Terjangkau 1
Jumlah 30 100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai harga yang
ditawarkan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa menyatakan bahwa 60% “sangat terjangkau” atau
sebanyak 15 responden, 30% “cukup terjangkau” atau sebanyak 10
responden, dan 10% “kurang terjangkau” atau sebanyak 5
responden sehingga total responden yang berpartisipasi dalam
pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total
persentase 100%.
b. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
harga pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “apakah setoran awal pembukaan
rekening simpedes dapat dijangkau oleh nasabah? ” maka dapat
disimpulkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 9.
Tanggapan responden mengenai setoran awal pembukaan rekening
simpedes pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Terjangkau 4 20 80 75
2 Cukup Terjangkau 3 6 18 17
3 Kurang Terjangkau 2 4 8 8
4 Tidak Terjangkau 1
Jumlah 30 106 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai biaya
administrasi pembukaan rekening simpedes pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminisa menyatakan bahwa 75%
“sangat terjangkau” atau sebanyak 20 responden, 17% “cukup
terjangkau” atau sebanyak 6 responden, dan 8% “kurang terjangkau”
atau sebanyak 4 responden sehingga total responden yang
berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30 orang
dengan total persentase 100%.
3. Lokasi
a. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
lokasi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “menurut anda, dengan adanya
kantor BRI dekat pasar nasabah semakin mudah dalam proses
transaksi ? ” maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 10.
Tanggapan responden mengenai kantor BRI dekat pasar pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Mudah 4 10 40 42
2 Cukup Mudah 3 15 45 47
3 Kurang Mudah 2 5 10 11
4 Tidak Mudah 1
Jumlah 30 95 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai adanya kantor
BRI dekat pasar pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa menyatakan bahwa 42% “sangat mudah” atau
sebanyak 10 responden, 47% “cukup mudah” atau sebanyak 15
responden, dan 11% “kurang mudah” atau sebanyak 5 responden
sehingga total responden yang berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
b. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
lokasi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “apakah dengan adanya kantor BRI
di dekat lokasi perkantoran akan memberikan kemudahan kepada
karyawan atau perusahaan? ” maka dapat disimpulkan dalam tabel
berikut ini :
Tabel 11.
Tanggapan responden mengenai kantor BRI dekat lokasi perkantoran
pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Mudah 4 15 60 60
2 Cukup Mudah 3 10 30 30
3 Kurang Mudah 2 5 10 10
4 Tidak Mudah 1
Jumlah 30 100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai adanya kantor BRI
di dekat lokasi perkantoran pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk cabang Sungguminasa menyatakan bahwa 60% “sangat
mudah” atau sebanyak 15 responden, 30% “cukup mudah” atau
sebanyak 10 responden, dan 10% “kurang mudah” atau sebanyak 5
responden sehingga total responden yang berpartisipasi dalam
pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total
persentase 100%.
4. Promosi
a. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
promosi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “apakah melakukan promosi dengan
menyebar brosur-brosur dapat memberikan penjelasan yang lengkap
kepada nasabah ? ” maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 12.
Tanggapan responden mengenai promosi dengan menyebar brosur
pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Jelas 4 20 80 75
2 Cukup Jelas 3 6 18 17
3 Kurang Jelas 2 4 8 8
4 Tidak Jelas 1
Jumlah 30 106 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai promosi dengan
menyebar brosur pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk
cabang Sungguminasa menyatakan bahwa 75% “sangat jelas” atau
sebanyak 20 responden, 17% “cukup jelas” atau sebanyak 6
responden, dan 8% “kurang jelas” atau sebanyak 4 responden
sehingga total responden yang berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
b. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
promosi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “Apakah tingkat keseringan BRI
dalam melakukan promosi penjualan kepada nasabah sehingga nasabah
mengenal produk yang ditawarkan ?” maka dapat disimpulkan dalam
tabel berikut ini :
Tabel 13.
Tanggapan responden mengenai tingkat keseringan dalam melakukan
promosi penjualan sehingga nasabah mengenal produk simpedes pada
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Jelas 4 10 40 44
2 Cukup Jelas 3 10 30 33
3 Kurang Jelas 2 10 20 22
4 Tidak Jelas 1
Jumlah 30 90 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai promosi dengan
menyebar brosur pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk
cabang Sungguminasa menyatakan bahwa 44% “sangat jelas” atau
sebanyak 10 responden, 33% “cukup jelas” atau sebanyak 10
responden, dan 22% “kurang jelas” atau sebanyak 5 responden
sehingga total responden yang berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
5. SDM
a. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
SDM pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “Apakah Semua karyawan
professional dalam melayani nasabah ? ” maka dapat disimpulkan
dalam tabel berikut ini :
Tabel 14.
Tanggapan responden mengenai profesional karyawan PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Profesional 4 10 40 42
2 Cukup Profesional 3 15 45 47
3 Kurang Profesional 2 5 10 11
4 Tidak Profesional 1
Jumlah 30 95 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai professional
karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa menyatakan bahwa 42% “sangat profesional” atau
sebanyak 10 responden, 47% “cukup profesional” atau sebanyak 15
responden, dan 11% “kurang profesional” atau sebanyak 5
responden sehingga total responden yang berpartisipasi dalam
pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total
persentase 100%.
b. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
SDM pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “Apakah kemampuan karyawan
yang sangat cakap? ” maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 15.
Tanggapan responden mengenai kemampuan karyawan PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Cakap 4 15 60 60
2 Cukup Cakap 3 10 30 30
3 Kurang Cakap 2 5 10 10
4 Tidak Cakap 1
Jumlah 30 100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai kemampuan
karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa menyatakan bahwa 60% “sangat cakap” atau sebanyak
15 responden, 30% “cukup cakap” atau sebanyak 10 responden, dan
10% “kurang cakap” atau sebanyak 5 responden sehingga total
responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini ada
sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
6. Bukti Fisik
a. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
bukti fisik pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sunggguminasa dengan pertanyaan “Apakah gedung kantor sudah
bersih dan tertata rapi ? ” maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 16.
Tanggapan responden mengenai gedung kantor yang bersih PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Bersih 4 15 60 60
2 Cukup Bersih 3 10 30 30
3 Kurang Bersih 2 5 10 10
4 Tidak Bersih 1
Jumlah 30 100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai gedung kantor
yang bersih pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa menyatakan bahwa 60% “sangat bersih” atau
sebanyak 15 responden, 30% “cukup bersih” atau sebanyak 10
responden, dan 10% “kurang bersih” atau sebanyak 5 responden
sehingga total responden yang berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
b. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
bukti fisik pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “Apakah fasilitas kantor yang sudah
memadai? ” maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini
Tabel 17. Tanggapan responden mengenai fasilitas kantor yang sudah memadai
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentas
e (%)
1 Sangat Memadai 4 20 80 75
2 Cukup Memadai 3 6 18 17
3 Kurang Memadai 2 4 8 8
4 Tidak Memadai 1
Jumlah 30 106 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas, tanggapan responden mengenai Fasilitas kantor
yang sudah memadai pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk
cabang Sungguminasa menyatakan bahwa 75% “sangat memadai”
atau sebanyak 20 responden, 17% “cukup memadai” atau sebanyak 6
responden, dan 8% “kurang memadai” atau sebanyak 4 responden
sehingga total responden yang berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
7. Proses
a. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
proses pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “Apakah proses dan syarat yang
mudah dalam bertransaksi? ” maka dapat disimpulkan dalam tabel
berikut ini
Tabel 18.
Tanggapan responden mengenai proses dan syarat yang mudah dalam
bertransaksi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Mudah 4 20 80 76
2 Cukup Mudah 3 5 15 14
3 Kurang Mudah 2 5 10 10
4 Tidak Mudah 1
Jumlah 30 105 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai Proses dan
syarat yang mudah dalam bertransaksi pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa menyatakan bahwa
76% “sangat mudah” atau sebanyak 20 responden, 14% “cukup
mudah” atau sebanyak 5 responden, dan 10% “kurang mudah” atau
sebanyak 5 responden sehingga total responden yang berpartisipasi
dalam pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total
persentase 100%.
b. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai analisa
proses pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa dengan pertanyaan “Apakah anda merasa puas dengan
proses layanan karyawan? ” maka dapat disimpulkan dalam tabel
berikut ini :
Tabel 19.
Tanggapan responden mengenai merasa puas dengan proses layanan
karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa
No Jawaban
responden Skor Frekuensi
Jumlah
Skor
Presentase
(%)
1 Sangat Puas 4 10 40 44
2 Cukup Puas 3 10 30 33
3 Kurang Puas 2 10 20 22
4 Tidak Puas 1
Jumlah 30 90 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai merasa
puas dengan proses layanan karyawan pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa menyatakan bahwa
44% “sangat puas” atau sebanyak 10 responden, 33% “cukup puas”
atau sebanyak 10 responden, dan 22% “kurang puas” atau sebanyak
10 responden sehingga total responden yang berpartisipasi dalam
pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total
persentase 100%.
C. Analisis SWOT Produk Simpedes
Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran produk tabungan simpedes.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat).
Faktor Internal Produk Simpedes adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan :
a. Setoran awal yang kecil
b. Kantor BRI yang sudah banyak di desa-desa dan dekat pasar
c. Tingkat keseringan melakukan promosi penjualan sehingga nasabah
mengenal produk yang ditawarkan
d. Kemudahan dalam bertransaksi
e. Fasilitas bisa digunakan melalui Phone Banking
2. Kelemahan
a. Tidak semua nasabah memiliki kartu ATM
b. Sarana ATM yang masih terbatas
c. Suku bunga yang relatif kecil
d. Pengetahuan nasabah tentang fasilitas Phone Banking masih lemah.
Tabel 20
Matriks IFAS
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot dan
Rating
KEKUATAN
a. Setoran awal yang kecil
b. Kantor BRI yang sudah banyak
di desa-desa dan dekat pasar
c. Tingkat keseringan melakukan
promosi penjualan sehingga
0,15
3
4
2
0,45
0,80
0,20
nasabah mengenal produk yang
ditawarkan
d. Kemudahan dalam bertransaksi
e. Fasilitas bisa digunakan melalui
Phone Banking
0,20
0,10
0,15
0,10
4
2
0,45
0,20
Jumlah 0,70 2,10
KELEMAHAN
a. Tidak semua nasabah memiliki
kartu ATM
b. Sarana ATM yang masih
terbatas
c. Suku bunga yang relatif kecil
d. Pengetahuan nasabah tentang
fasilitas Phone Banking masih
lemah.
0,10
0,05
0,10
0,05
3
4
3
4
0,30
0,20
0,30
0,20
Sumber : Data diolah, 2015
Keterangan :
Faktor Eksternal Produk Simpedes adalah sebagai berikut :
1. Peluang
a. Banyaknya petani di Kota Sungguminasa yang membutuhkan
pinjaman di Bank.
b. Munculnya UKM baru yang membutuhkan pinjaman untuk modal usaha.
c. Dukungan pemerintah daerah setempat untuk menunjang usaha perbankan
d. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menabung
2. Ancaman
a. Bank – bank pesaing membuka cabang
b. Tarif bank pesaing yang lebih kompetitif.
Tabel 21
Matriks EFAS
Jumlah 0,30 1,00
Total 1,00 3,10
Bobot 0 – 0,05 : tidak penting > 0,05 – 0,10 : kurang penting > 0,10 – 0,15 : cukup penting > 0,15 – 0,20 : sangat
Rating - sangat lemah (peringkat/pengaruh
= 1) - lemah (peringkat/pengaruh = 2) - kuat (peringkat/pengaruh = 3)
Lanjutan Tabel 20
Sumber : Data diolah, 2015
Keterangan :
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot dan
Rating
PELUANG
a. Banyaknya petani di Kota
Sungguminasa yang membutuhkan
pinjaman di Bank
b. Munculnya UKM baru yang
membutuhkan pinjaman untuk modal
usaha. .
c. Dukungan pemerintah daerah setempat
untuk menunjang usaha perbankan
d. Meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya
menabung
0,20
0,15
0,20
0,10
4
3
4
2
0,80
0,45
0,80
0,20
Jumlah 0,65 2,25
ANCAMAN
a. Bank – bank pesaing membuka cabang
b. Tarif bank pesaing yang lebih
kompetitif
0,15
0,20
3
2
0,45
0,40
Jumlah 0,35 0,85
Total 1,00 3,10
Bobot
0 – 0,05 : tidak penting > 0,05 – 0,10 : kurang penting > 0,10 – 0,15 : cukup penting
> 0,15 – 0,20 : sangat penting
Rating
- 4 = sangat berpengaruh - 3 = berpengaruh - 2 = cukup berpengaruh - 1 = tidak berpengaruh
Kelemahan
(1,3)
Kekuatan
(2,10) 1,10
0,86 0,20
Kelemahan
(1,30)
Gambar. 5
Diagram Cartesius
Peluang (2,25)
Ancaman (0,85)
Dari hasil analisis nampak bahwa posisi produk tabungan simpedes
terletak pada sel I yang mempunyai kekuatan lebih besar yaitu (2,10) dan
kelemahan (1,00) sehingga hasilnya (1,10).Dan mempunyai peluang
(2,25),ancaman (0,85) sehingga hasilnya 1,40.Dengan demikian berdasarkan
analisis swot diatas strategi pemasaran produk tabungan simpedes yang
dilakukan oleh BRI dapat meningkatkan jumlah nasabah.
(1,00)
1,40
I. Growth
II. Diversifikasi
III. Stabilitas
IV. Defence
Posisi produk tabungan Simpedes
D. Matriks SWOT
Matiks SWOT merupakan salah satu teknik analisis yang
dikembangkan untuk membantu para perencana strategi dalam proses
pembuatan strategi. Faktor-faktor strategis pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk Sungguminasa Kabupaten Gowa yang terdiri dari faktor strategi
Internal yaitu kekuatan dan kelemahan serta faktor strategi eksternal yaitu
peluang dan ancaman dalam matriks SWOT untuk mendapatkan alternatif
strategi.
Matriks SWOT untuk produk Simpedes adalah sebagai berikut:
Tabel 22
Matriks SWOT Produk Simpedes
IFAS
Kekuatan (S)
a. Setoran awal yang kecil
b. Kantor BRI yang sudah
banyak di desa-desa dan
dekat pasar
c. Tingkat keseringan
melakukan promosi
penjualan sehingga
nasabah mengenal
produk yang ditawarkan
d. Kemudahan dalam
bertransaksi
e. Fasilitas bisa digunakan
melalui Phone Banking
Kelemahan (W)
a. Tidak semua
nasabah memiliki
kartu ATM
b. Sarana ATM yang
masih terbatas
c. Suku bunga yang
relatif kecil
d. Pengetahuan
nasabah tentang
fasilitas Phone
Banking masih
lemah.
EFAS
Peluang (O)
a. Banyaknya petani di Kota
Sungguminasa yang
membutuhkan pinjaman
di Bank.
b. Munculnya UKM baru
yang membutuhkan
pinjaman untuk modal
usaha.
c. Dukungan pemerintah
daerah setempat untuk
menunjang usaha
perbankan
d. Meningkatnya
pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya
menabung
\
Strategi SO
a. Memanfaatkan seluruh
kekuatan produk
simpedes sehingga
dapat menambah
jumlah nasabah
b. Menarik nasabah
dengan memberikan
pinjaman yang sesuai
dengan kriteria
persyaratan kredit
c. Meningkatkan kinerja
pemasaran melalui
strategi distribusi
dengan cara pembukaan
kantor unit di pedesaan
atas kerjasama dengan
pemerintah daerah
d. Memberikan edukasi
kepada masyarakat
melalui program
promosi dengan
menekankan manfaat
memiliki rekening
tabungan di \Bank
Strategi WO
a. Menyediakan sarana
ATM di BRI Unit
agar nasabah mudah
bertransaksi
b. Menjelaskan kepada
nasabah tentang
penggunaan fasilitas
phone banking
c. Menjelaskan
manfaat memiliki
rekening tabungan
dengan
menggunakan
fasilitas kartu debet
Ancaman (T)
a. Bank – bank pesaing
membuka cabang
b. Tarif bank pesaing yang
lebih kompetitif.
Strategi ST
a. pembenahan dan
pengembangan
terhadap kualitas
pelayanan sehingga
dapat memberikan
kepercayaan kepada
nasabah.
b. Mempertahankan
nasabah
Strategi WT
a. Meningkatkan suku
bunga agar lebih
kompetitif.
b. Nasabah harus
memiliki ATM
Lanjutan Tabel 22
E. Alternatif Strategi
Berdasarkan analisis menggunakan model Matrik SWOT seperti pada
tabel 22 diatas maka dapat dibuat berbagai alternatif strategi yang dapat
dikembangkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk cabang
Sungguminasa Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut :
1. Strategi SO (Strategi Kekuatan - peluang)
Strategi ini menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
Strategi SO untuk produk Simpedes yaitu :
a. Memanfaatkan seluruh kekuatan produk simpedes sehingga dapat
menambah jumlah nasabah
b. Memperkenalkan produk dan menarik nasabah dengan memberikan
pinjaman yang sesuai dengan kriteria persyaratan kredit. keberadaan
para petani akan menjadi peluang besar bagi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Cabang Sungguminasa karena bank menyediakan
pinjaman Program bagi petani yang membutuhkan.
c. Memberikan edukasi kepada masyarakat melalui program promosi
dengan menekankan manfaat memiliki rekening tabungan di Bank
d. Meningkatkan kinerja pemasaran melalui strategi distribusi dengan
cara pembukaan kantor unit di pedesaan atas kerjasama dengan
pemerintah daerah
2. Strategi ST (kekuatan – Ancaman)
Yaitu Strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
menghadapi ancaman
a. pembenahan dan pengembangan terhadap kualitas pelayanan sehingga
dapat memberikan kepercayaan kepada nasabah.
b. Mempertahankan nasabah, hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan pelayanan yang bermutu sehingga menciptakan kepuasan
bagi nasabah.
3. Strategi WO (kelemahan – peluang)
Yaitu strategi untuk mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan
peluang yang ada.
a. Menyediakan sarana ATM di BRI Unit agar nasabah mudah
bertransaksi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peluang yang ada
pada PT. Bank Rakyat Indonesia sangat penting dan harus
dimanfaatkan oleh perusahaan karena peluang tersebut sangat
berpengaruh untuk pengembangan unit-unit yang tersebar.
b. Menjelaskan kepada nasabah tentang penggunaan fasilitas phone
banking agar nasabah diharapkan dapat bertransaksi dengan mudah.
c. Menjelaskan manfaat memiliki rekening tabungan dengan
menggunakan fasilitas kartu debet
4. Strategi WT (kelemahan – ancaman)
Yaitu merupakan strategi untuk mengatasi kelemahan dengan cara
menghindari ancaman.
a. Meningkatkan suku bunga agar lebih kompetitif, PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) cabang Sungguminasa harus berfikir inovatif guna
untuk memberikan keselarasan antara permintaan nasabah.
b. Nasabah harus memiliki ATM agar nasabah lebih mudah dan tanpa
harus antri dalam bertransaksi.
F. Deskripsi Peningkatan Jumlah Nasabah Tabungan Simpedes
Bank mempunyai dua aktivitas utama yaitu menghimpun dana dan
menyalurkan dana kemasyarakat yang membutuhkan. Sedangkan tabungan
adalah salah satu bentuk jasa yang dilakukan oleh bank dalam menghimpun
dana. Dalam meningkatkan jumlah tabungan, mempertahankan nasabah dan
menarik nasabah baru maka bank dituntut untuk melakukan kegiatan
pemasaran yang lebih baik dan efektif dalam mencari solusi dan strategi
untuk dapat terus bertahan dalam persaingan dunia perbankan yang ketat.
Bank BRI merupakan salah satu bank yang terpercaya yang memiliki
jaringan yang terluas, saat ini memiliki beberapa produk unggulan yang dapat
bersaing dari segi teknologi maupun kedekatan pada masyarakat.
Berikut perkembangan jumlah tabungan simpedes periode desember
2012 sampai dengan periode desember 2014.
Tabel 23
Peningkatan Jumlah Nasabah
No Tahun Jumlah
Nasabah
Peningkatan
Nasabah Persentase Ket
1 2012 5.880 - - -
2 2013 28.120 22.240 378,23% Naik
3 2014 35.000 6.880 24,47% Naik
Jumlah
Sumber Data: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa
Data diolah, 2015
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2012 jumlah
nasabah simpedes 5.880 nasabah. Kemudian pada tahun 2013 meningkat
menjadi 28.120 nasabah (378,23%) dan pada tahun 2014 meningkat menjadi
6.880 nasabah (24,47%).
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitiaan di lapangan, maka dapat disimpulkan
bahwa jumlah tabungan simpedes mengalami peningkatan setiap tahunnya
dengan diterapkannya strategi analisis swot. Dengan demikian hipotesis yang
diajukan penulis yang berbunyi diduga bahwa strategi pemasaran produk
tabungan simpedes dapat meningkatkan jumlah nasabah pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk cabang Sungguminsa Kabupaten Gowa
“dapat diterima”.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dari hasil identifikasi faktor strategi internal dan faktor strategi eksternal
maka diketahui posisi internal dan eksternal produk tabungan simpedes
yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat . Hal ini ditunjukkan dari
hasil analisis bahwa produk tabungan simpedes terletak pada strategi
growth sel 1 dengan strategi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk
cabang Sungguminasa harus tetap melakukan upaya-upaya dalam
meningkatkan kualitas produk, pelayanan dan distribusi produk.
2. Terdapat empat alternatif strategi yang dapat diterapkan PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero)Tbk cabang Sungguminasa sehubungan dengan
perkembangan bisnis dan perubahan kondisi pasar yang terjadi
berdasarkan faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal produk
tabungan simpedes. Dari empat strategi tersebut (SO,WO,ST,WT)
digunakan untuk diterapkan dalam pengembangan strategi yang dapat
disarankan pada manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk
cabang Sungguminasa kabupaten Gowa.
B. Saran
1. Untuk mempertahankan posisi kompetitif pasar yang kuat, melihat
semakin ketatnya persaingan akibat pertumbuhan jumlah produk tabungan
baik yang sudah beroperasi maupun yang akan beroperasi , maka PT. Bank
94
Rakyat Indonesia (Persero)Tbk Cabang Sungguminasa harus
memperhatikan strategi produk dan terus menerus meningkatkan kualitas
produk, fasilitas yang tersedia dan pelayanan terhadap nasabah.
2. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dalam era internet PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk Cabang Sungguminasa dapat
memanfaatkan secara maksimal websitenya untuk berpromosi dan
memberikan informasi-informasi mengenai produk tabungan simpedes dan
produk tabungan lainnya.
3. Melihat posisi produk tabungan simpedes yang berada pada integrasi
vertikal yang merupakan posisi kompetitif yang kuat, maka PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero)Tbk Cabang Sungguminasa mempunyai
peluang besar untuk mengembangkan produk tabungannya sehingga bisa
memanfaatkan keuntungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998. Jakarta: PT. Rajawali
Pers
Assauri, Sofyan. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi kedua. Cetakan kedelapan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Gitosudarmo, Indriyo. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi kedua. Cetakan
keenam. Yogyakarta: BPFE
Iman Sentot, Wahjono. 2010. Manajemen Pemasaran Bank. Edisi pertama.
Cetakan pertama, Yogyakarta: PT. Graha Ilmu
Info-nabung.blogspot.com/2013/06/simpedes-BRI.html?m=1 (Diakses tanggal 14
Maret 2014)
Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
......., 2008. Manajemen Perbankan. Edisi revisi. Cetakan kedelapan. Jakarta: PT.
Grafindo Persada
Kotler dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Terjemahan damos
sihombing. Edisi 8. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Terjemahan Hendra Teguh. Edisi
kedua belas. Cetakan kedua. Jakarta: PT. Prenhalindo
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi pertama, Jakarta.
Salemba empat.
Murti, Sumarni, 2002, Manajemen Pemasaran Bank , edisi revisi, cetakan
pertama, Yogyakarta: PT Liberty
Siregar, Syofian, 2012. Statistik Deskriptif Untuk Penelitian, Edisi 1-3, Jakarta:
Rajawali Pers.
Sutojo, Siswanto dan F. Kleinsteuber. 2002. Strategi Manajemen Pemasaran.
Cetakan pertama. Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka
Yamit, Zulian. 2002. Manajemen Kualitas Jasa. Edisi 1. Cetakan 1. Jakarta: PT
Ekonisia
Freddy, Rangkuti. 2013. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan
ketujuhbelas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
......., 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan kelimabelas.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
96
KUISIONER PENELITIAN
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Bapak/Ibu/Sdr(i) yang terhormat,
Saya adalah mahasiswa Jurusan Ekonomi Manajemen pada Universitas
Muhammadiyah Makassar, yang sedang melakukan penelitian mengenai:
“Strategi Pemasaran Produk Tabungan Simpedes Dalam Meningkatkan Jumlah
Nasabah Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk Cabang Sungguminasa
Kabupaten Gowa”.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis memohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara (i) agar meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuisioner
ini. Data kuisioner ini akan digabung dengan data lain untuk memperoleh hasil
yang diinginkan dalam penelitian.
Kuisioner ini bukan tes psikologi dari pimpinan atau dari manapun, maka
dari itu Bapak/Ibu/Saudara (i) tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan
jawaban yang sejujurnya dan sesuai dengan kondisi yang dirasakan. Oleh kerena
itu, data dan identitas anda akan dijamin kerahasiaannya.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara (i) terlebih dahulu kami ucapakan terima kasih.
Hormat saya,
Suriyanti
KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN
Variabel Sub Variabel Indikator Banyaknya
item
No
item
1 2 3 4 5
Strategi
Pemasaran
Produk
Tabungan
( X )
Produk
Menciptakan Merek 1 1
Menciptakan
Kemasan 1 2
Harga
Memaksimalkan
Laba 1 3
Memperbesar
Market Share 1 4
Lokasi Dekat pasar 1 5
Dekat Perkantoran 1 6
Promosi Iklan 1 7
Promosi Penjualan 1 8
Orang
Profesional
Karyawan 1 9
Kemampuan
Karyawan 1 10
Bukti Fisik Fisik Kantor 1 11
Fasilitas Kantor 1 12
Proses Proses Transaksi 1 13
Proses Layanan
Karyawan 1 14
DAFTAR PERNYATAAN RESPONDEN
I. Isilah Identitas Bapak/Ibu/Saudara (i) dibawah ini :
1. Usia/umur
Dibawah 25 Tahun Tahun 31 – 40 Tahun
26 – 30 Tahun Diatas 41 Tahun
2. Jenis Kelamin
Laki – laki Perempuan
3. Tingkat Pendidikan
D3 S2
S1 S3
4. Status perkawinan
Menikah Belum Menikah
5. Jenis Pekerjaan
PNS Pelajar
Pegawai Swasta Lainnya
Pengusaha
II. Pililah salah satu jawaban dengan memberi tanda tanda ( x ) sesuai dengan
pendapat anda dari pernyataan-pernyataan di bawah ini : Jawaban
pernyataan :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
A. STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN
No PERNYATAAN
JAWABAN RESPONDEN
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Menciptakan Merek
1 Produk Simpedes berkualitas dan sesuai
keinginan nasabah
Menciptakan Kemasan
2 Kemasan produk yang dimiliki BRI
beragam, menarik dan inovatif
Memaksimalkan Laba
3 Harga yang ditawarkan oleh BRI dapat
dijangkau oleh nasabah
Memperbesar Market Share
4 Setoran awal pembukaan rekening
Simpedes dapat dijangkau oleh nasabah
Dekat Pasar
5
Dengan adanya kantor BRI dekat pasar
nasabah semakin mudah dalam proses
transaksi
Dekat Perkantoran
6
Dengan adanya kantor BRI di dekat lokasi
perkantoran akan memberikan kemudahan
kepada karyawan atau perusahaan
Iklan
7
BRI melakukan promosi dengan
menyebarkan brosur-brosur dan
memberikan penjelasan yang lengkap
kepada nasabah
Promosi Penjualan
8
Tingkat keseringan BRI dalam melakukan
promosi penjualan kepada nasabah
sehingga nasabah mengenal produk yang
ditawarkan
Profesional Karyawan
9 Semua karyawan professional dalam
bekerja.
Kemampuan Karyawan
10 Kemampuan karyawan yang sangat cakap
Fisik Kantor
11 Gedung kantor yang bersih dan tertata rapi
Fasilitas Kantor
12 Fasilitas kantor yang sudah memadai
Proses Transaksi
13 Proses dan syarat yang mudah dalam
bertransaksi
Proses Layanan Karyawan
14 Karyawan melayani nasabah dengan baik
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Apakah produk Simpedes berkualitas dan sesuai keinginan Anda?
2. Apakah kemasan produk yang dimiliki BRI beragam, menarik dan inovatif?
3. Apakah harga yang ditawarkan oleh BRI dapat dijangkau oleh nasabah?
4. Apakah biaya administrasi pembukaan rekening Simpedes dapat dijangkau
oleh nasabah?
5. Apakah dengan adanya kantor BRI dekat pasar nasabah semakin mudah dalam
proses transaksi?
6. Apakah dengan adanya kantor BRI di dekat lokasi perkantoran akan
memberikan kemudahan kepada karyawan atau perusahaan?
7. Apakah BRI melakukan promosi dengan menyebarkan brosur-brosur dan
memberikan penjelasan yang lengkap kepada nasabah?
8. Apakah tingkat keseringan BRI dalam melakukan promosi penjualan kepada
nasabah sehingga nasabah mengenal produk yang ditawarkan?
9. Apakah semua karyawan professional dalam bekerja?
10. Apakah kemampuan karyawan yang sangat cakap ?
11. Apakah gedung kantor sudah bersih dan tertata rapi ?
12. Apakah fasilitas kantor sudah memadai ?
13. Apakah proses dan syarat yang mudah dalam bertransaksi ?
14. Apakah anda merasa puas dengan proses layanan karyawan ?
RIWAYAT HIDUP
Suriyanti, Lahir di Bajiminasa Kab. Bulukumba pada
tanggal 29 juni 1991. Penulis adalah anak pertama dari
pasangan Ayahanda Nasir dan Ibunda Ukira.Penulis
memulai pendidikan pada Sekolah Dasar (SDN NO 85
Bingkarongo) pada tahun 1997 dan tamat pada tahun 2003 Pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan di MTS NO 12 Bingkarongo dan tamat pada
tahun 2006. Dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan Pendidikan di
Madrasah Aliyah Negeri Dampang Kabupaten Bantaeng dan tamat pada tahun
2009. Pada tahun 2011 penulis kemudian melanjutkan Pendidikan kejenjang
perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Program Studi Strata Satu (S1).