Download - Skripsi Ari Proposal
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TEKNOLOGI SISTEM
INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PADA KARYAWAN SWALAYAN DI YOGYAKARTA
Proposal Penelitian Skripsi S1
Jurusan Akutansi
diajukan oleh
Nama : Yunianto Ari WibowoNomor Mahasiswa : 06312223
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA2011
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA
INDIVIDUAL PADA KARYAWAN SWALAYAN DI YOGYAKARTA
Proposal Penelitian
diajukan oleh
Nama : Yunianto Ari WibowoNomor Mahasiswa : 06312223
Telah disetujui oleh Dosen PembimbingPada tanggal.........................
Dosen Pembimbing,
Prapti Antarwiyati Dra. M.Si.,Ak.
1.1 Judul Penelitian
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN
TERHADAP TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA
INDIVIDUAL PADA KARYAWAN SWALAYAN DI YOGYAKARTA
1.2 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dari pengaruh globalisasi sekarang ini begitu
pesat, hal ini diiringi dengan perkembangan sistem informasi yang berbasis
teknologi. Sehingga menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang
begitu cepat di dalam berbagai bidang, hal yang menjadi trend belakangan ini
adalah penggunaan teknologi informasi untuk membantu semua aspek dalam
pengelolaan bisnis. Pasar swalayan sebagai salah satu jasa pelayanan juga
telah mulai menerapkan teknologi sistem informasi untuk mengelola
bisnisnya.
Pasar swalayan adalah operasi pasar yang relatif besar, berbiaya
rendah, margin rendah, bervolume tinggi yang dirancang untuk melayani
kebutuhan konsumen seperti makanan, cucian, produk-produk perawatan
rumah tangga, dimana pasar swalayan memperoleh laba operasi hanya sekitar
1% dari penjualan dan 10% dari nilai bersihnya.
Penggunaan teknologi system informasi ini sangat membantu
operasional pasar swalayan. Penerapan teknologi sistem informasi pada pasar
swalayan tersebut perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat
memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui
kepuasan pemakai sistem informasi (Jumaili, 2005). Selain itu, system informasi
itu hendaknya juga mempertimbangkan kemampuan pemakai sistem
teknologi, Sehingga teknologi sistem informasi dapat dimanfaatkan secara
optimal, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab si pemakai. Diharapkan,
aplikasi teknologi sistem informasi dapat meningkatkan kinerja individual
yang akan berdampak pada kinerja perusahaan.
Kepercayaan adalah hal yang diperlukan oleh pemakai teknologi
sistem informasi agar dia merasa bahwa teknologi sistem informasi yang
diterapkan dapat meningkatkan kinerja individual dalam menjalankan
tugasnya di organisasi perusahaan khususnya pasar swalayan. Teknologi
sistem baru yang dipercaya oleh individu dapat meningkatkan kinerjanya dan
akan menghasilkan tingkat pencapaian kinerja yang lebih baik oleh individu.
Sistem yang berkualitas tinggi akan mempengaruhi kepercayaan pemakai
bahwa dengan sistem tersebut tugas-tugas yang dihadapi akan dapat
diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat. Karena tugas-tugas relatif lebih
mudah dan cepat dikerjakan maka diharapkan kinerja juga akan meningkat.
Goodhue dalam Jumaili (2005 : 725) menyatakan bahwa jika evaluasi
pemakai atas teknologi cocok dengan kemampuan dan tuntutan dalam tugas
pemakai, maka akan memberikan dorongan pemakai memanfaatkan teknologi
itu sendiri. Oleh sebab itu, evaluasi pemakai digunakan sebagai alat ukur
keberhasilan pelaksanaan dan kualitas jasa sistem teknologi informasi yang
dihubungkan dengan kecocokan tugas-tugas dengan teknologi. sedangkan
Irwansyah (2003) mengemukakan kecocokan tugas teknologi akan
mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Oleh sebab
itu, penerapan teknologi dalam sistem informasi perusahaan/organisasi
hendaknya mempertimbangkan pemakai sistem sehingga teknologi yang
diterapkan sesuai dengan tugas dan kemampuan pemakai.
Tjhai (2003) telah meneliti mengenai hubungan pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kinerja individual. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi tidak dapat
mempengaruhi kinerja individual. Sebaliknya, hasil penelitian Sagung (2008)
menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja individual.
Keberhasilan aplikasi sistem informasi baru pada suatu perusahaan
khususnya pasar swalayan, tergantung bagaimana sistem itu dijalankan,
kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang
digunakan. Sugeng (1997) menemukan hubungan kecocokan tugas dan
teknologi yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini
dilakukan dengan harapan untuk mendapatkan informasi
mengenai “PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN
KEPERCAYAAN TERHADAP TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PADA KARYAWAN SWALAYAN
DI YOGYAKARTA.”
1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diungkapkan
diatas, maka pokok permasalahan yang akan dirumuskan
sebagai berikut: apa dampak yang ditimbulkan dari
penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem
informasi terhadap kinerja karyawan swalayan di Yogyakarta?
1.4 Batasan Masalah
Objek studi pada penelitian ini adalah karyawan
swalayan yang telah menggunakan teknologi sistem
informasi di Yogyakarta.
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai permasalahan yang dihadapi, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1.5.1 Mengetahui pengaruh penggunaan teknologi system
informasi terhadap kinerja individual karyawan
swalayan di Yogyakarta.
1.5.2. Mengetahui pengaruh kepercayaan teknologi system
informasi akutansi terhadap kinerja individual karyawan
swalayan di Yogyakarta
1.5.3. Mengetahui pengaruh keterbiasaan menggunakan
teknologi system
informasi akutansi terhadap kinerja individual
karyawan swalayan di
Yogyakarta
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada beberapa pihak antara lain:
1.6.1. Bagi karyawan swalayan, penelitian ini memberikan
hasil bahwa kemampuan menggunakan teknologi
system informasi akutansi sangat mempengaruhi
kinerja individual karyawan swalayan di Yogyakarta
1.6.2. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan tentang manfaat
penggunaan teknologi system informasi akutansi
terhadap kinerja individual karyawan swalayan di
Yogyakarta
1.6.3. Bagi civitas akademika, penelitian ini dapat menambah
informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian
dalam penelitian lebih lanjut.
1.7 Kajian Pustaka
1.7.1 Kepercayaan
Kepercayaan adalah sesuatu yang diberikan karena
adanya rasa percaya. Ada dua konseptualisasi yang dominan
mengenai rasa percaya, yaitu: (1) rasa percaya sebagai
afeksi; dan (2)rasa percaya sebagai aspek kognisi. Afeksi
berkaitan dengan perasaan dan emosi (Partanto dan Yuwono,
1994; dalam Dinar K, 2006). Aspek kognisi merupakan
ekspresi nonverbal yang berupa keyakinan. Keyakinan pada
dasarnya ada dua,yaitu: (1) keyakinan yang berhubungan
dengan atribut yang dimiliki oleh suatuobjek; dan (2)
keyakinan evaluasi, yaitu keyakinan yang berhubungan
dengan manfaat suatu objek.
Kepercayaan terhadap system informasi yang
digunakan sangat penting karena dengan kepercayaan itu
individu akan merasa terbantu dalam pekerjaannya dan hasil
pekerjaannya pun akan lebih maksimal. Goodhe dalam Jumaili
(2005) menyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang
tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakteristik sistem yang
melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat
memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas
mereka. Kecocokan dan kepercayaan terhadap teknologi system informasi
akan mengarahkan individu pemakainya untuk mencapai kinerja yang lebih
baik.
Karena hal itu, maka kepercayaan sangat diperlukan
oleh pemakai teknologi sistem informasi agar mereka dapat
merasakan bahwa teknologi sistem informasi akan
meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya.
1.7.2 Teknologi Sistem Informasi dan Efektivitasnya
Teknologi sekarang sangat berkembang dengan pesat karena teknologi
telah menjadi pilihan banyak individu, perusahaan, atau organisasi untuk
membantu pekerjaan mereka. Teknologi adalah alat yang digunakan oleh
individu untuk membantu menyeleseikan tugas-tugas mereka (Goodhue,
1995; dalam Irwansyah, 2003). Christean (1992) mendefinisikan teknologi
sebagai suatu proses teknik, atau metodologi yang menyatu dalam suatu
desain produk, proses manufaktur atau jasa yang mentransformasikan input
tenaga kerja, kapital, informasi, material, dan energi menjadi output yang
mempunyai nilai yang lebih tinggi.
Dalam penelitian system informasi, teknologi merujuk pada suatu
system komputer yang telah dibuat secara khusus oleh programmer untuk
membantu pemakainya dalam menyeleseikan tugasnya. Penggunaan
teknologi system informasi saat ini telah banyak digunakan oleh pebisnis,
tetapi tidak jarang ditemukan bahwa teknologi system informasi yang
digunakan tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu
pemakainya, sehingga teknologi system informasi kurang memberikan
manfaat dalam meningkatkan kinerja individual. Karena itu, Irwansyah dalam
Jumaili (2005) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam sistem
informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakainya.
Efektivitas adalah suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa
jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya
adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan (Yamit, 1998). Selain itu,
Jumaili (2005) mengemukakan bahwa secara umum, efektivitas penggunaan
atau pengimplementasian teknologi system informasi dalam suatu perusahaan
dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi data,
mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut.
Dalam efektivitas penggunaan teknologi system informasi, pemakai
hendaknya menyesuaikan teknologi system informasi berdasarkan kebutuhan
dan kemampuan pemakai. Pebisnis tidak harus selalu memakai teknologi
yang baru dan canggih selama kebutuhan pemakai terhadap teknologi system
informasi telah terpenuhi. Wikanto (2004) mengemukakan bahwa perusahaan
atau organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya bila kontribusinya untuk
perusahaan atau organisasi itu sendiri tidak signifikan.
Jumlah sarana komputer dalam perusahaan juga sangat mempengaruhi
dalam pencapaian efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dalam
perusahaan. Dengan lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi
pemakai, maka akan semakin memudahkan pemakai mengakses data yang
dibutuhkan untuk penyelesaian tugas individu dalam perusahaan atau
organisasi. Diharapkan dengan penggunaan teknologi sistem informasi,
individu dari perusahaan atau organisasi yang merupakan pemakai system
tersebut dapat menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja yang
dihasilkan tentu akan meningkat (Jumaili, 2005).
1.7.3 Kinerja Individual
Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atau “the degree of
accomplishement” (Rue dan Syars, 1981). Atau dengan kata lain, kinerja
merupakan tingkat pencapaian (Yeremies, 1995; dalam Kusmaryanti, 2004).
Pencapaian kerja individual berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-
tugas individu dengan dukungan teknologi yang ada (Goodhue dan
Thompson, 1995; dalam Dinar K, 2006).
Sutemeister dalam Srimulyo (1999) mengemukakan pendapatnya
bahwa kinerja individual dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
1. faktor kemampuan
a. pengetahuan : pendidikan, pengalaman, latihan, dan minat
b. keterampilan : kecakapan dan kepribadian
2. faktor motivasi
a. kondisi sosial seperti lingkungan keluarga dan tempat tinggal
b. fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois)
Tujuan pokok dalam penelitian kinerja adalah untuk memotivasi
karyawan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan
sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar
perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang
dituangkan dalam anggaran (Mulyadi, 1997).
Konsep evaluasi pemakai adalah suatu penilaian yang dilakukan
kepada pemakai sesuatu barang atau jasa tentang sikap atau kepercayaan
mereka terhadap penggunaan sesuatu tersebut. Dalam penelitian teknologi
system informasi, pemakai akan diberikan evaluasi berdasarkan pada suatu
kenyataan apakah teknologi sistem infromasi yang diterapkan dalam
perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
1.7.4 Pasar Swalayan
Berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Nomor 23/MPP/Kep/1/1998, pasar swalayan adalah pasar yang kegiatan
usahanya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari secara langsung
kepada konsumen dengan teknik pelayanan oleh konsumen itu sendiri.
1.7.5 Pengaruh Penggunaan dan Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi
terhadap Peningkatan Kinerja Pemakai
Teknologi system informasi yang dipakai oleh perusahaan sebaiknya
sesuai dengan karakteristik yaitu suatu teknologi system informasiyang
memudahkan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data, dan
menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi tersebut juga
seharusnya merupakan data yang terintregasi dari seluruh unit perusahaan
(Date, 1981 dan Marthin, 1982; dalam Godhue, 1995; dalam Dinar K 2006).
Sugeng (1997) serta Sumardiyanti (1999) yang menemukan bahwa
kecocokan antara pekerjaan dan teknologi system informasi berpengaruh
positif terhadap peningkatan kinerja. Hal ini juga pernah diteliti Jumaili
(2005) melalui model teknik analisis analisa regresi linear sederhana dan
hasilnya mendukung penelitian sebelumnya bahwa penggunaan teknologi
system informasi berhubungan positif dengan kinerja individual dalam
organisasi / perusahaan dan bahwa kepercayaan terhadap teknologi sistem
informasi baru akan meningkatkan kinerja individu.
1.8 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, diajukan dikembangkan hipotesis sebagai
berikut:
H1 : Efektifitas penggunaan teknologi sistem informasi berhubungan positif
dengan kinerja individu pada pasar swalayan di kota Yogyakarta
H2 : Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akan meningkatkan
kinerja individu.pada pasar swalayan di kota Yogyakarta
H3 : Efektifitas dan kepercayaan terhadap teknologi system informasi akan
berpengaruh positif dengan kinerja individu pada pasar swalayan di
kota Yogyakarta
1.9. Metode Penelitian
1.9.1. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini mengambil populasi pegawai pasar
swalayan karena peneliti mengasumsikan bahwa pagawai
pasar swalayan tersebut telah mendapatkan manfaat
maksimal dari teknologi system informasi. Penentuan sampel
dari penelitian ini adalah dengan pendekatan non probability
sampling yaitu purposive sampling. Penelitian ini mengambil sampel
pegawai dalam pasar swalayan yang telah terdaftar di Dinas
Perindustrian dam Perdagangan Yogyakarta. Alasan peneliti
memilih responden adalah dengan melihat latar belakang
pekerjaan mereka yang secara langsung menggunakan
teknologi system informasi.
1.9.2. Metode Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan
kuosioner yang dibagikan secara langsung oleh peneliti atau
disebar melalui bantuan rekan peneliti. Kuosioner yang
disiapkan oleh peneliti sebanyak 120 buah dengan
penyebaran masing-masing pasar swalayan sebanyak 30
buah kuosioner sesuai dengan batas minimal penyebaran
kuosioner. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan
kuesioner sebanyak 120 buah.
1.9.3. Pengukuran variable
Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan
dengan tujuan agar hipotesis yang diajukan dapat diuji dan
pertanyaan penelitian dapat dijawab. Dalam penelitian ini
peneliti mengadopsi instrumen pengukuran yang telah
dikembangkan dan diuji validitasnya oleh peneliti
sebelumnya. Ada tiga variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Teknologi Sistem Informasi
Teknologi berkaitan dengan pemanfaatan dan
penggunaan teknologikomputer untuk membantu dalam
menyelesaikan tugas.
2. Kinerja Individual
Kinerja individual berkaitan dengan pemanfaatan sistem
komputer oleh individu dalam meningkatkan kinerjanya
dan seberapa besar pengaruhnya terhadap efektivitas
dan produktivitas penyelesaian tugas individu, sehingga
individu merasa lebih produktif dan kreatif.
3. Kepercayaan
Kepercayaan berkaitan dengan sejauh mana individu
percaya bahwa teknologi sistem informasi yang baru akan
dapat mempercepat selesainya tugas dan meningkatkan
kinerja individual.
1.9.4 Uji Validitas dan reabilitas
Pengujian validitas dan realibilitas adalah proses
menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam sebuah
kuisioner, apakah isi dari butir pertanyaan tersebut sudah
valid atau reliabel. Uji ini bermanfaat untuk mendeteksi
kelemahan-kelemahan di dalam instrument penelitian.
Selanjutnya butir-butir yang telah diuji dan dinyatakan valid
dan reliabel disertakan dalam proses penelitian. Untuk
kepentingan uji validitas dan reliabelitas ini menggunakan
program SPSS 12.0.
Uji validitas adalah prosedur pengujian untuk melihat
apakah alat ukur yang berupa kuisioner yang dipakai dapat
mengukur dengan cermat atau tidak, dengan kata lain sejauh
mana alat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas digunakan untuk
memilih item-item pertanyaan yang relevan untuk dianalisis.
Validitas diuji dengan menggunakan besarnya korelasi
antara variabel. Koefisien korelasi dinyatakan dengan r.
Signifikansi nilai r kemudian diuji kemudian untuk
meyakinkan bahwa r sampel dan r populasi tidak berbeda.
Uji reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat apakah
alat ukur yang berupa kuesioner yang digunakan konsisten
atau tidak. Reliabilitas diukur dengan menghitung koefisien
Alpha (α) dan diuji dengan menggunakan Croncbach Alpha.
1.9.5 Model Penelitian
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Ho1: Teknologi sistem informasi baru tidak berpengaruh
positif dengan kinerja individu dalam perusahaan atau
organisasi (Ho1 : ß1<0).
Ha2: Teknologi sistem informasi baru berpengaruh positif
dengan kinerja individu dalam perusahan atau
organisasi. (Ha1 : ß1≥0).
Ho2: Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru
tidak akan meningkatkan kinerja individu (Ho2 : ß2 <0).
Ha2: Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru
akan meningkatkan kinerja individu (Ha2 : ß2 ≥ 0 ).
Pengujian hipotesis ini atas dasar perhitungan analisis
regresi secara parsial (ttest), yang bertujuan untuk membuat
kesimpulan mengenai pengaruh masing-masing variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dalam
melakukan analisis regresi berganda dibantu dengan
menggunakan program Excel dan SPSS (Statistic Package For
Social Science).
1.9.6 Model Penelitian
Pengujian Instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas, serta pengujian
asumsi klasik, yang meliputi uji heteroskedastisitas, uji normalitas, uji
multikolinieritas. Analisis regresi linear berganda dipergunakan untuk
memecahkan masalah dalam penelitian dengan model regresi linear berganda
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + e …………………………… (1)
Y = a + b2X2 + e …………………………… (2)
Y = a + b1X1 + b2X2 + e …………………… (3)
Dimana :
Y : kinerja individual
a : konstanta
b1 : koefisien regresi untuk X1
b2 : koefisien regresi untuk X2
X1 : efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi
X2 : kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi
e : faktor pengganggu
1.10. Sistematika Pembahasan
Agar lebih terarah, penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima
bab
sebagai berikut :
1.10.1. Bab I Pendahuluan
Dalam bab pendahuluan ini memuat beberapa bagian yang ada
dalam proposal penelitian diantaranya adalah latar belakang
masalah, rumusan masalah penelitian, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika laporan
penelitian.
1.10.2. Bab II Kajian Pustaka
Pada dasarnya bab ini berisi penjelasan dan pembahasan secara
rinci kajian pustaka yang meliputi landasan teori untuk
membetuk kerangka penelitian.
1.10.3. Bab III Metode Penelitian
Dalam bab ini merupakan landasan metodologi penelitian, yang
merupakan acuan analisis ilmiah dalam mewujudkan hasil
penelitian yang mencakup: populasi dan sampel penelitian,
sumber data dan teknik pengambilan sampel, definisi dan
pengukuran variabel sampel, uji validitas dan reabilitas data,
model penelitian, operasionalisasi hipotesis serta teknik analisa
data.
1.10.4. Bab IV Analisis dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang pengujian hipotesis atas hipotesis yang
dibuat dan hasil dari pengujian tersebut, serta pembahasan dan
hasil analisis yang dikaitkan dengan teori yang berlaku.
1.10.5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan dan saran dari penulisan penelitian yang
mengemukakan kesimpulan, yaitu hasil-hasil yang diperoleh dari
hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.
Kemudiandengan berdasarkan kesimpulan tersebut, akan
dikemukakan saransaran untuk penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dinar. 2006. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam
Evaluasi Kinerja Individual, Studi Kasus Universitas Islam Indonesia.
Skripsi, FE UII.
Irwansyah. 2003. Evaluasi Pemakai Atas Kecocokan Tugas Teknologi yang
Mempengaruhi Kinerja Individu. Thesis, Universitas Gadjah Mada.
Jumaili, Salman. 2005. “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi
Baru Dalam Evaluasi Kinerja Individual” Kumpulan Materi
Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September 2005
Mulyadi & R. A. Supriyono. 1997. Handout Akuntansi Manajemen.
Yogyakarta : BPFE
Positif Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual. Thesis,
UniversitasGadjah mada.
Srimulyo, Koko. 1999. Analisis Pengaruh Faktor-faktor terhadap Kinerja
Perpustakaan di Kotamadya Surabaya. Tesis Program Pasca Sarjana
Ilmu Manajemen Universitas Airlangga
Sugeng. 1995. Peran Kecocokan Tugas-Teknologi dalam Memperoleh
Pengaruh
Sumardiyanti, SV. 1999. Pengaruh Pemanfaatan Atas Kecocokan Tugas
Teknologi Sistem Informasi terhadap Pencapaian Kinerja Individual.
Thesis, Universitas Gadjah Mada.
Yamit, Zulian. 1998. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta :Ekonisia