i
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENYELEKSIAN PEMBERIAN KREDIT BAGI
CALON NASABAH MENGGUNAKAN METODE
AHP-TOPSIS (Studi Kasus: PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Susukan
Kabupaten Semarang)
Skripsi
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh
Hardo Pranomo
4611412013
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2017
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Mulailah pekerjaanmu dengan penuh keyakinan, jalankan dengan penuh
keikhlasan, dan selesaikanlah dengan penuh kebahagiaan.”
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, apabila engkau telah
selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan
hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (Qs. Al-Insyirah ayat 6-8)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu
memberikan do’a, semangat, motivasi, serta
kasih sayangnya.
2. Kakek dan Nenek saya tercinta yang selalu
memberikan do’a, semangat, serta kasih sayangnya.
3. Kakak-kakak saya tercinta, khususnya Ana
Wati dan Deta Irawan yang selalu
memberikan motivasi.
4. Adik saya tercinta, khususnya Henry
Pratomo yang selalu memberikan
semangat.
5. Teman dekat saya Annisa Cynthia Yanmi
yang selalu memberikan dukungan dan
perhatian.
6. Sahabat-sahabat terdekat, khususnya
Teman-teman Ilkom 2012.
7. Almamaterku UNNES.
vi
ABSTRAK
Pranomo, Hardo. 2016. Sistem Pendukung Keputusan Penyeleksian Pemberian Kredit Bagi Calon Nasabah Menggunakan Metode AHP-TOPSIS. Skripsi, Jurusan
Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing Utama Isa Akhlis, S.Si., M.Si. dan Pembimbing
Pendukung Alamsyah, S.Si., M.Kom.
Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Analitical Hierarchy Process (AHP),
Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS).
Kredit merupakan salah satu kegiatan dalam sebuah bank. Dalam proses
penyeleksian pemberian kredit memiliki kriteri-kriteria yang dinilai, sehingga
dalam penyeleksiannya diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan
multikriteria untuk hasil yang lebih objektif.
Metode yang digunakan pada sistem pendukung keputusan penyeleksian
pemberian kredit bagi calon nasabah adalah kombinasi metode AHP dan metode
TOPSIS. Metode AHP digunakan dalam pembobotan kriteria dan uji konsistensi
terhadap matriks perbandingan berpasangan, sedangkan metode TOPSIS
digunakan untuk melakukan perankingan dalam penentuan alternatif terbaik.
Tujuan penelitian adalah mengetahui perancangan dan membangun sistem
pendukung keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah
menggunakan kombinasi metode AHP dan TOPSIS, serta mengetahui hasil
implementasi kombinasi metode AHP dan TOPSIS sistem pendukung keputusan
penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah.
Hasil yang diperoleh adalah sebuah sistem pendukung keputusan yang
mempunyai keluaran sebuah ranking calon nasabah dari nilai preferensi tertinggi
ke nilai preferensi terendah. Dari hasil perankingan tersebut, diperoleh bahwa
calon nasabah yang memiliki nilai preferensi tertinggi yaitu nasabah P dengan
nilai preferensi 0,901972 dan nasabah yang memiliki nilai preferensi terendah
yaitu nasabah H1 dengan nilai preferensi 0,250392.
Simpulan yang diperoleh adalah perancangan sistem pendukung keputusan
penyeleksian pemberian kredit calon nasabah menggunakan metode AHP dan
TOPSIS dibuat berdasarkan hasil yang diperoleh dari tahap pengumpulan data,
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk membuat desain sistem dan
implementasi metode AHP dan metode TOPSIS pada sistem pendukung
keputusan penyeleksian pemberian kredit ini dapat menentukan bobot kriteria
yang konsisten dan memberikan perankingan calon nasabah dengan nilai
preferensi tertinggi hingga nilai prefernsi terendah.
Saran yang diperoleh, sistem ini dapat dikembangkan dengan
menambahkan jenis kredit yang lainnya, serta menambahkan laporan untuk calon
nasabah yang diterima atau ditolak permohonan kreditnya.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rakhmat dan hidayah-Nya dalam penyusunan skripsi,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Pendukung
Keputusan Penyeleksian Pemberian Kredit Bagi Calon Nasabah Menggunakan
Metode AHP-TOPSIS (Studi Kasus: PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK
Susukan Kabupaten Semarang)”.
Skripsi ini dapat diselesaikan karena adanya kerjasama, bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada
yang terhormat:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
Studi Strata 1 di Jurusan Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika
FMIPA UNNES;
2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E.,M.Si,Akt. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin
kepada penulis untuk menyusun skripsi;
3. Endang Sugiharti, S.Si.,M.Kom. Ketua Jurusan Ilmu Komputer yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk menyusun skripsi;
4. Florentina Yuni Arini, S.Kom.,M.Cs. Selaku ketua penguji, yang telah
memberikan banyak masukan, kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi
ini;
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN ................................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................3
1.3. Batasan Masalah ....................................................................................4
1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................................4
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................6
1.6. Sistematika Skripsi.................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem pendukung Keputusan ...............................................................7
x
2.1.1 Karakteristik sistem pendukung keputusan .......................................... 7
2.2 Analylical Hierarchy Process (AHP) ...................................................9
2.2.1 Pengertian Analylical Hierarchy Process (AHP) .................................9
2.2.2 Langkah-Langkah Metode AHP ..........................................................10
2.3 Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS)...............................................................................................14
2.3.1 Pengertian Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS)...............................................................................................14
2.3.2 Prosedur TOPSIS ................................................................................. 15
2.4 Penyeleksian Pemberian Kredit Bagi Calon Nasabah .......................... 18
2.4.1 Pengertian Kredit ................................................................................. 18
2.4.2 Unsur-Unsur Kredit ............................................................................. 19
2.4.3 Tujuan Penggunaan Kredit .................................................................. 20
2.5 Penelitian Terkait .................................................................................. 21
BAB III METODE PENEITIAN
3.1 Jenis Penelitian .....................................................................................23
3.2 Metode Pengumpulan Data...................................................................23
3.3 Tahap Pengembangan Sistem ...............................................................24
3.3.1 Analisis Kebutuhan ..............................................................................24
3.3.2 Metode AHP ........................................................................................25
3.3.3 Teknik Penilaian Penyeleksian Pemberian Kredit ...............................27
3.3.4 Metode TOPSIS ...................................................................................31
3.3.5 Perancangan Sistem (Design) ..............................................................31
xi
3.3.5.1 Flowchat Sistem ................................................................................... 31
3.3.5.2 Entity Relationship Diagram ................................................................ 33
3.3.5.3 Data Flow Diagram ............................................................................... 34
3.3.5.4 Skema Basis Data ................................................................................. 36
3.3.5.5 Struktur Tabel Basis Data .................................................................... 36
3.3.6 Pengkodean (Code) ..............................................................................39
3.3.7 Pengujian (Teks) ...................................................................................39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 41
4.1.1 Perhitungan Metode AHP dan Metode TOPSIS .................................. 41
4.1.1.1 Perhitungan AHP ................................................................................. 41
4.1.1.2 Perhitungan TOPSIS ............................................................................ 45
4.1.2 Implementasi Sistem ............................................................................ 53
4.1.3 Pengujian Sistem .................................................................................. 58
4.1.3.1 Rencana Pengujian Sistem ................................................................... 58
4.1.3.2 Hasil Pengujian Sistem ........................................................................ 59
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 61
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................... 64
5.2 Saran .................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................66
LAMPIRAN ..................................................................................................... 68
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan .............................................. 11
2.2 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan ..................................................... 12
2.3 Nilai Indeks Random Consistency .............................................................. 14
3.1 Kriteria Penyeleksian Pemberian Kredit .................................................... 26
3.2 Penilaian Intensitas Kepentingan Kriteria .................................................. 26
3.3 Penilaian Kemampuan Membayar Kembali .............................................. 28
3.4 Penilaian Nilai Agunan ............................................................................... 29
3.5 Penilaian Jangka Waktu .............................................................................. 30
3.6 Penilaian Status Rumah............................................................................... 30
3.7 Tabel Login Admin ..................................................................................... 37
3.8 Tabel Kriteria .............................................................................................. 37
3.9 Tabel Kredit ................................................................................................ 37
3.10 Tabel Nilai Kriteria .................................................................................... 38
3.11 Tabel Alternatif .......................................................................................... 38
3.12 Tabel Input ................................................................................................. 38
4.1 Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria .................................. 42
4.2 Hasil Normalisasi Matriks ......................................................................... 42
4.3 Perhitungan Bobot Nilai Prioritas Kriteria ................................................ 43
4.4 Hasil Perhitungan � Maks ......................................................................... 43
4.5 Nilai Bobot Kriteria ................................................................................... 45
xiii
4.6 Data Permohonan Kredit Calon Nasabah .................................................. 45
4.7 Penilaian Jangka Waktu ............................................................................. 47
4.8 Penilaian Status Rumah............................................................................... 48
4.9 Rating Kecocokan Setiap Alternatif ........................................................... 48
4.10 Nilai Akar Kriteria ...................................................................................... 49
4.11 Matriks Ratting Ternormalisasi................................................................... 49
4.12 Matriks Ternormalisasi Terbobot ................................................................ 50
4.13 Nilai Max dan Min Matriks Ternormalisasi Terbobot ................................ 50
4.14 Jarak antar Nilai Solusi Ideal Positif dan Negatif ....................................... 51
4.15 Rangking Hasil Penilaian TOPSIS .............................................................. 53
4.16 Klasifikasi Rencana Pengujian Sistem ........................................................ 59
4.17 Pengujian Login Admin ............................................................................... 59
4.18 Pengujian Menu Input Data ........................................................................ 60
4.19 Pengujian Menu Proses AHP ...................................................................... 60
4.20 Pengujian Menu TOPSIS ............................................................................ 61
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Hirarki AHP ................................................................................... 11
3.1 Model Waterfall ........................................................................................... 25
3.2 Flowchart Sistem ......................................................................................... 32
3.3 ERD .............................................................................................................. 33
3.4 DFD Level 0 ................................................................................................. 34
3.5 DFD Level 1 ................................................................................................. 35
3.6 Skema Basis Data ......................................................................................... 36
4.1 Form Login ................................................................................................. 53
4.2 Menu Home .................................................................................................. 54
4.3 Menu About .................................................................................................. 55
4.4 Menu Input Data ......................................................................................... 56
4.5 Menu Proses AHP ........................................................................................ 57
4.6 Menu Proses TOPSIS ................................................................................... 58
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Data Calon Nasabah.......................................................................................69
2 Perhitungan Metode AHP ..............................................................................71
3 Perhitungan Metode TOPSIS.........................................................................72
4 Hasil Perangkingan Calon Nasabah ...............................................................80
5 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas .................................................................. 81
6 Surat Ijin Penelitian dari PD. BKK Susukan ................................................. 82
7 Source Code Sistem ....................................................................................... 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Adanya kegiatan perkreditan pada sebuah bank tentunya merupakan salah satu
keuntungan bagi pihak bank juga pada nasabah. Perlu adanya penilaian dalam
perkreditan sebagai bahan pertimbangan bagi calon nasabah sebelum pihak bank
memberi keputusan menerima atau menolak permintaan calon nasabah, hal ini
dilakukan mengingat resiko tidak tertagih cukup besar. Beberapa mekanisme pengambil
keputusan pemberian kredit masih dikerjakan secara manual serta penilaian yang
dilakukan tiap petugas di lapangan tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Untuk membantu menjalankan proses tersebut, maka dirasa perlu dibutuhkan sistem
pendukung keputusan sebagai alat bantu pihak bank yang membuat proses seleksi lebih
efektif dan efisien. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat kekurangan dari sistem
penyeleksian pemberian kredit yang sudah ada yaitu membutuhkan waktu hingga lima
hari untuk menentukan kelayakan pemberian kredit kapada nasabah. Penyebabnya
adalah proses perhitungan untuk tiap kriteria masih dikerjakan secara manual dan
diimplementasikan dengan bantuan excel.
Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan sistem yang membantu pembuat
keputusan dalam kondisi keputusan yang kurang terstruktur. Dalam kasus penyeleksian
pemberian kredit bagi calon nasabah, keputusan dipilih dari berbagai alternatif hasil
pengolahan informasi yang diperoleh menggunakan model pengambil keputusan.
2
Analitical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity
to Ideal Solution (TOPSIS) merupakan contoh metode Multi Attribute Decision Making
(MADM). Multi Attribute Decision Making (MADM) merupakan contoh metode yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah SPK.
Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan penyeleksian pemberian
kredit bagi calon nasabah untuk mencari alternatif terbaik berdasarkan kriteria-kriteria
yang telah ditentukan dengan menggunakan kombinasi metode Analitical Hierarchy
Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS) untuk mencari alternatif terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan dengan menggunakan kombinasi. Metode AHP adalah metode pengambil
keputusan dan pemecah masalah yang kompleks dengan inputan data kualitatif
penilaian subjektif dari setiap variabel. Bobot yang digunakan pada perhitungan AHP
berdasarkan teori pengukuran melalui perbandingan berpasangan yang telah diuji
konsistensinya. Sedangkan metode TOPSIS memiliki kemampuan mengukur kinerja
relatif dari beberapa alternatif keputusan dan memilih alternatif yang dekat dengan
solusi ideal positif. Namun pembobotan yang digunakan pada TOPSIS memiliki
subjektifitas tinggi karena murni dinilai secara secara subjektif oleh manusia. Oleh
karena itu, bobot dari metode AHP yang telah melalui uji konsistensi digunakan untuk
menutupi kelemahan pada proses pembobotan metode TOPSIS tersebut. Sedangkan
kelebihan metode TOPSIS dalam memilih alternatif yang dekat dengan solusi ideal
positif dipilih untuk melengkapi proses pengambilan keputusan pada metode AHP yang
pada dasarnya adalah bertujuan memilih suatu alternatif.
3
Salah satu riset menggunakan metode AHP menunjukkan bahwa metode AHP
digunakan untuk pengambilan keputusan kelayakan pemberian kredit dengan banyak
kriteria. Riset lain mengenai penerimaan pegawai mikro kredit sales (MKS) yang
menggunakan metode AHP dan TOPSIS menunjukkan akurasi 83,33%, yang berarti
kombinasi kedua metode tersebut dapat digunakan dalam sistem pengambil keputusan.
Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan, dengan menggunakan kombinasi
metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Technique for Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) ini diharapkan mampu menghasilkan sebuah
sistem yang dapat memberikan urutan alternatif calon nasabah yang layak memperoleh
kredit. Maka dari itu, penulis membuat penelitian yang berjudul “Sistem Pendukung
Keputusan Penyeleksian Pemberian Kredit bagi Calon Nasabah Menggunakan
Metode AHP-TOPSIS”. Studi kasus PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Susukan
Kabupaten Semarang.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana merancang dan membangun sistem pendukung keputusan penyeleksian
pemberian kredit bagi calon nasabah menggunakan kombinasi metode AHP dan
TOPSIS?
2. Bagaimana implementasi kombinasi metode AHP dan TOPSIS pada sistem
pendukung keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah?
1.3. Batasan Masalah
Pada penelitian ini diperlukan batasan-batasan agar tujuan penelitian dapat
tercapai. Adapun batasan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah:
4
1. Sistem pendukung keputusan yang akan dirancang dan dibangun adalah sistem
pendukung keputusan menggunakan kombinasi metode AHP-TOPSIS yang hanya
membantu memberikan alternatif terbaik dalam penyeleksian pemberian kredit bagi
calon nasabah.
2. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah kemampuan
membayar kembali, nilai angunan, jangka waktu dan status rumah.
3. Data Kredit yang digunakan adalah data kredit konsumsi.
4. Penggunaan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Technique for
Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk menyeleksi
alternatif terbaik agar diperoleh calon nasabah yang layak memperoleh pinjaman.
5. Sistem pendukung keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah
akan dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP serta MySQL
sebagai pengolah database.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan sistem pendukung keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi
calon nasabah menggunakan kombinasi metode AHP-TOPSIS.
2. Mengetahui hasil implementasi kombinasi metode AHP dan TOPSIS pada sistem
pendukung keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan bahan acuan untuk
perluasan wawasan dan mengaplikasikan yang didapat dibangku kuliah.
5
2. Sebagai bahan studi kasus bagi pembaca dan acuan bagi mahasiswa, terutama bagi
yang ingin melakukan penelitian sejenis.
3. Sebagai bahan pertimbangan dan perencanaan dalam mengambil suatu keputusan,
terutama bagi yang mempunyai wewenang dalam penyeleksian pemberian kredit
bagi calon nasabah.
1.6. Sistematika Skripsi
Sistematika penulisan untuk memudahkan dalam memahami alur pemikiran
secara keseluruhan skripsi. Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga
bagian yaitu sebagai berikut.
1. Bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, pernyataan keaslian, halaman
persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampiran.
2. Bagian Isi Skripsi
Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut.
a. Bab 1: Pendahuluan
Bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian serta sistematika skripsi.
b. Bab 2: Tinjauan Pustaka
Bab ini terdiri atas landasan teori, kerangka berfikir dan penelitian tedahulu.
c. Bab 3: Metode Penelitian
6
Bab ini terdiri atas objek, waktu dan lokasi penelitian, sumber data, tahap
pembuatan sistem, desain sistem pendukung keputusan, pengkodean, dan
implementasi serta pengujian sistem pendukung keputusan.
d. Bab 4: Hasil dan Pembahasan
Bab ini terdiri atas hasil penelitian dan pembahasan penelitian.
e. Bab 5: Penutup
Bab ini terdiri atas simpulan dan saran.
3. Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka yang merupakan informasi mengenai
buku-buku, sumber-sumber dan referensi yang digunakan penulis serta lampiran-
lampiran yang mendukung dalam penulisan skripsi ini.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Sistem (DSS) secara
umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan
pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi
terstruktur (Turban, 2005: 137).
Menurut Alter dalam Kusrini (2007:15), SPK merupakan sistem informasi
interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem
pendukung tersebut digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi
yang semi terstuktur dan situasi tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara
pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Dari beberapa definisi diatas, maka dapat diketahui bahwa SPK adalah suatu
sistem informasi spesifik yang ditunjukan untuk membantu pengambil keputusan dalam
mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi terstruktur
dan tidak terstuktur. SPK memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai alternatif yang
secara aktif dapat digunakan oleh pemakainya.
8
2.1.1. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban sebagaimana dikutip dalam Kusrini (2007:15-16)
karakteristik SPK adalah sebagai berikut:
1). Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi restruktur dan
tak restruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi
terkomputerasi.
2). Dukungan untuk semua level manajerial dari eksekutif puncak sampai manajer lini.
3). Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang restruktur saring
memerlukan keterlibatan individu dari department dan tingkat organisasi yang
berbeda atau bahkan dari organisasi.
4). Dukungan untuk kepuasan independen dan atau sekuensial. Keputusan bisa dibuat
satu kali, atau berulang (dalam interval yang sama).
5). Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: intelegensi, desain, pilihan,
dan implementasi.
6). Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
7). Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan seharusnya reaktif, bisa
menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan mengadaptasi SPK untuk
memenuhi perubahan tersebut atau bisa dikatakan SPK bersifat fleksibel.
8). Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (akurasi, timelines, kualitas) dari
pada efesiensinya (biaya pengambilan keputusan).
9). Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses
pengambilan keputusan dalam memecahkan satu masalah. SPK secara khusus
menekan untuk mendukung pengambilan keputusan, bukannya menggantikan.
9
10). Pengguna akhir bisa mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem. Sistem
yang lebih besar bisa dibangun dengan bantuan ahli sistem informasi.
11). Biasanya, model-model digunakan untuk menganalisis situasi pengambilan
keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan berbagai
strategi yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda.
12). Akses yang digunakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari
sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi objek.
2.2. Analytic Hierarchy Process (AHP)
2.2.1 Pengertian Analytic Hierarchy Process (AHP)
Metode AHP pertama kali dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Dr. Thomas L.
Saaty seorang ahli matematika dari Universitas Pittsburg, Amerika Serikat. Metode
AHP merupakan sebuah model dengan hirarki fungsional dimana inputnya adalah
persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur
dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya. Kemudian kelompok-kelompok tersebut
diatur menjadi suatu bentuk hirarki (Suryadi dan Ramdhani, 2002: 130). Metode AHP
juga banyak digunakan pada keputusan untuk kriteria, perencanaan, alokasi sumberdaya
dan penentuan prioritas dari strategi-strategi yang dimiliki pemain dalam situasi konflik
(Saaty, 1993 dalam Khotimah, 2013).
Dalam Sistem Pendukung Keputusan metode AHP akan menguraikan masalah
multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, hirarki disini
didefinisikan sebagai suatu representasi permasalahan yang kompleks dalam suatu
struktur multilevel, dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor,
kriteria, subkriteria dan seterusnya kebawah hingga level terakhir dari alternatif (Saaty,
10
2008: 83-87).
Setiap metode pasti mempunyai kelebihan, begitupula metode AHP mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya sebebagai berikut (Suryadi dan
Ramdhani, 2002: 131):
1). Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, sampai
pada subsubkriteria yang paling dalam.
2). Memperhitungkan validasi sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai
kriteria dan alternative yang dipilih oleh para pengambil keputusan.
3). Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas
pengambilan keputusan.
2.2.2 Langkah-langkah Metode AHP
Adapun langkah-langkah dalam metode AHP (Suryadi dan Ramdhani, 2002: 131-132):
1). Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
Dalam tahap ini diupayakan menentukan masalah yang akan dipecahkan secara
jelas, detail dan mudah dipahami serta menentukan solusi yang mungkin cocok bagi
masalah tersebut. Solusi masalah tersebut mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi
tersebut nantinya dikembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya.
2). Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan utama.
Membuat struktur hirarki bertujuan untuk memecahkan atau membagi masalah
yang utuh menjadi bentuk hirarki proses pengambilan keputusan, dimana setiap unsur
atau elemen salin berhubungan. Adapun Struktur Hirarki AHP dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
11
Gambar 2.1. Struktur Hirarki AHP.
3). Membuat matriks perbandingan berpasangan
Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat
perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai
kriteria yang di berikan. Untuk perbandingan berpasangan digunakan bentuk matriks.
Untuk memulai proses perbandingan berpasangan, dimulai dari level paling atas hirarki
untuk memilih kriteria.
Tabel 2.1. Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan
A1 A2 A3 A4 A5A1 1 3 1 2 1/3
A2 0,333 1 1 2 ½
A3 1 1 1 1/3 2
A4 0,5 0,5 3 1 1
A5 3 2 0,5 1 1
Pada baris A1 kolom A2 berisi 3 ini berarti bahwa A1 sedikit lebih penting 3 kali dari
A2, sedangkan pada baris A1 kolom A3 berisi 1 ini berarti kedua elemen sama
pentingnya.
12
Tabel 2.2. Skala penilaian perbandingan pasangan (Saaty, 2008:86)
4). Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgement seluruhnya
sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang
dibandingkan atau dengan melakukan sintesa untuk memperoleh keseluruhan
prioritas. Langkah awal sintesisnya adalah dengan :
a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks.
b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk
memperoleh normalisasi matriks.
c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap matriks dan membaginya dengan jumlah
elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata.
5). Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka
pengambilan data diulangi. Konsistensi penting untuk mendapatkan hasil yang
valid. AHP mengukur konsistensi pertimbangan dengan rasio konsistensi.
Langkah-langkah menghitung nilai rasio konsistensi yaitu:
Intensitas Kepentingan Keterangan1 Kedua elemen sama pentingnya
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen
yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya
7 Satu elemen sangat kuat penting daripada elemen
lainnya
9 Satu elemen amat sangat penting daripada elemen
lainnya
2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang saling
berdekatan
13
a. Mengkalikan nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama,
dan seterusnya.
b. Menjumlahkan setiap baris.
c. Hasil dari penjumlahan baris dibagikan dengan elemen prioritas relatif yang
bersangkutan.
d. Membagi hasil diatas dengan banyak elemen yang ada, hasilnya disebut eigen
value (λ maks).
e. Menghitung Consistency Index (CI) dengan rumus:
CI = (λ maks-n)/n
f. Menghitung Random Consistency (RC) dengan rumus:
CR = CI/RC
Daftar nilai Random Consistency dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.3 Nilai Indeks Random Consistency (Saaty, 2008:86)
Ukuran Matriks
RandomConsistency
Ukuran Matriks
RandomConsistency
1, 2 0,0 9 1,45
3 0,58 10 1,49
4 0,90 11 1,51
5 1,12 12 1,48
6 1,24 13 1,56
7 1,32 14 1,57
8 1,41 15 1,59
6). Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
7). Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai
vektor eigen merupakan bobot setiap elemen.
8). Memeriksa konsistensi hirarki, jika nilainya lebih dari 10% maka penilaian data
judgement harus diperbaiki atau diulang.
14
2.3. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS)
2.3.1 Pengertian Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS)
TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution)
merupakan salah satu metode pengambil keputusan multikriteria yang pertama kali kali
diperkenalkan oleh Yoon dan Kwang (1981). Metode TOPSIS didasarkan pada konsep
dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi
ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Solusi ideal
positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk
setiap atribut/kriteria, sedangkan solusi ideal negatif terdiri dari seluruh nilai terburuk
yang dicapai untuk setiap atribut/kriteria.
TOPSIS mempertimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan
jarak terhadap solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan relatif terhadap solusi
ideal negatif. Berdasarkan perbandingan terhadap jarak relatifnya, susunan prioritas
alternatif bisa dicapai. Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan
keputusan secara praktis. Hal ini disebabkan konsepnya sderhana dan mudah dipahami,
komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan mengukur kinerja relatif dari
alternatif-alternatif keputusan.
TOPSIS banyak digunakan dengan alasan :
1. konsepnya sederhana dan mudah dipahami;
2. komputasinya efisien; dan
15
3. memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif
keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Metode TOPSIS didasarkan pada konsep bahwa alternatif terpilih yang terbaik
tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak
terpanjang dari solusi ideal negatif.
2.3.2 Prosedur TOPSIS
Langkah-langkah dalam melakukan perhitungan dengan metode TOPSIS
(Kusumadewi, 2006) adalah:
1. Rangking Tiap Alternatif
TOPSIS membutuhkan ranking kinerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang
ternormalisasi yaitu :
dengan i=1,2,...m; dan j=1,2,... n;
Keterangan:
- rij adalah nilai normalisasi dari tiap alternatif(i) terhadap kriteria(j) dengan
i=1,2,...,m; dan j=1,2,...,n.
- Xij adalah nilai dari suatu alternatif (i) terhadap kriteria(j) dengan i=1,2,..,m; dan
j=1,2,...n.
2. Matriks keputusan ternormalisasi terbobot
Setelah menghitung nilai ternormalisasi, tahap selanjutnya adalah menghitung nilai
normalisasi terbobot dengan mengalikan nilai pada setiap alternatif dari matrik
16
ternormalisasi dengan bobot yang diberikan pengambil keputusan. Persamaan yang di
gunakan adalah:
dengan i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n;
Keterangan:
- yij adalah nilai ternormalisasi terbobot
- wi adalah bobot masing-masing kriteria
- rij adalah nilai ternormalisasi masing-masing alternatif dimana rij adalah nilai
normalisasi dari tiap alternative (i) terhadap kriteria (j) dengan i=1,2,...,m; dan
j=1,2,...,n.
3. Solusi Ideal Positif Dan Negatif
Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan berdasarkan ranking
bobot ternormalisasi (yij) sebagai berikut :
Keterangan simbol:
- Solusi Ideal positif (A+) diperoleh dengan mencari nilai maksimal dari nilai
normalisasi terbobot(yij) jika atributnya adalah atribut keuntungan dan mencari nilai
minimal dari nilai normalisasi terbobot (yij) jika atributnya adalah atribut biaya.
17
- Solusi Ideal negatif (A-) diperoleh dengan mencari nilai minimal dari nilai
normalisasi terbobot (yij) jika atributnya adalah atribut keuntungan dan menjadi nilai
maksimal dari nilai normalisasi terbobot (yij) jika atributnya adalah atribut biaya.
4. Jarak Dengan Solusi Ideal
Keterangan simbol:
- Jarak antar alternatif Ai dengan solusi ideal positif (yj+) yang dinyatakan dalam
simbol Di+ diperoleh dari nilai akar dari jumlah nilai tiap alternatif yang diperoleh
dengan solusi ideal positif (yi+) dikurangi nilai normalisasi terbobot untuk setiap
laterntif(yij) kemudian di pangkat dua.
- Jarak antar alternatif Ai dengan solusi ideal positif (yj-) yang dinyatakan dalam
simbol Di- diperoleh dari nilai akar dari jumlah nilai tiap alternatif yang diperoleh
dengan nilai normalisasi terbobot untuk setiap laterntif(yij) dikurangi solusi ideal
positif (yi-) kemudian di pangkat dua.
5. Nilai Preferensi Untuk Setiap Alternatif
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :
i=1,2,...,m
Nilai Vi yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif Ai lebih dipilih
18
Keterangan simbol :
- Vi ( nilai preferensi untuk setiap alternatif) di peroleh dari nilai jarak solusi ideal
negatif (Di-) dibagi dengan jumlah nilai jarak solusi ideal negatif(Di-) di tambah
jumlah nilai jarak solusi ideal negatif(Di+).
2.4. Penyeleksian Pemberian Kredit Bagi Calon Nasabah
Menurut Veithzal Rivai (2008: 170), seleksi adalah kegiatan dalam manajemen
sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan setelah proses rekrutmen seleksi
dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah SDM yang memenuhi syarat
untuk kemudian dipilih dengan kriteria tertentu.
2.4.1. Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti kepercayaan, atau
“Credo” yang berarti saya percaya, karena itu dasar dari kata kredit adalah kepercayaan
bahwa seseorang atau penerima kredit akan memenuhi segala sesuatu yang telah
diperjanjikan terlebih dahulu pada masa yang akan datang. Pengertian kredit dalam arti
ekonomi adalah suatu penundaan pembayaran, yaitu uang atau barang (prestasi) yang
diterima sekarang akan dikembalikan pada masa yang akan datang berikut tambahan
suatu kontra prestasi.
Secara singkat kredit berarti “suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada
pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang akan
datang disertai dengan suatu kontra prestasi berupa bunga”. Menurut undang-undang
pokok Perbankan No.14 tahun 1967, kredit didefinisikan sebagai “penyediaan uang atau
tagihan-tagihan yang dapat disamakan, dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-
meminjam antara bank dengan pihak lain. Berdasarkan definisi kredit, maka pihak
19
peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah bunga yang telah ditentukan” (Kasmir,2006).
2.4.2. Unsur-Unsur Kredit
Pada dasarnya pemberian kredit didasarkan atas kepercayaan, yang berarti bahwa
pemberian kepercayaan oleh bank sebagai pemberi kredit, dimana prestasi yang
diberikan benar-benar sudah diyakini akan dapat dibayar kembali oleh penerima kredit
sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui bersama. Berdasarkan hal-hal tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur-unsur yang telah terdapat dalam pemberian kredit
adalah:
1. Kepercayaan, yaitu keyakinan si pemberi kredit (bank) bahwa prestasi (uang) yang
diberikan akan benar-benar kembali dari si penerima kredit pada suatu masa yang
akan datang.
2. Waktu, yaitu jangka waktu antara saat pemberian prestasi dengan saat
pengembaliannya. Dalam unsur waktu ini terkandung pengertian tentang nilai agio
yaitu nilai uang sekarang lebih berharga daripada nilai uang di masa yang akan
datang, sehingga dalam hal ini perlu adanya konta prestasi yang harus berupa uang.
3. Resiko, yaitu resiko yang dapat timbul pada saat pemberian kredit. Untuk
menghindari resiko, maka sebelum kredit diberikan harus dilakukan penilaian
secara cermat dan dilindungi dengan angunan atau jaminan kredit sebagai benteng
terakhir dalam pengaman kredit. Penilaian didasarkan atas banafiditas calon
penerima kredit sehingga dapat ditentukan sampai sejauh mana calon penerima
kredit dapat dipercaya oleh bank.
20
4. Prestasi, dalam hubungannya dengan pemberian kredit yang dimaksud prestasi
adalah uang.
2.4.3. Tujuan Penggunaan Kredit
Jenis kredit dilihat dari segi tujuan pemakaiannya adalah:
1. Kredit Produktif
Merupakan kredit yang dapat digunakan untuk meningkatkan usaha atau produksi
atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa. Artinya kredit
ini digunakan untuk diusahakan sehingga menghasilkan sesuatu baik berupa barang
maupun jasa.
2. Kredit Konsumtif
Merupakan kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi.
Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena
memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.
2.5. Penelitian Terkait
Sebagai bahan perbandingan dalam penelitian Sistem Pendukung Keputusan
Penyeleksian Pemberian Kredit Bagi Calon Nasabah Menggunakan Metode AHP dan
TOPSIS, penelitian serupa yang pernah ada yakni penelitian yang dilakukan oleh
(hidayat, 2010) yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian
Kredit”, pada penelitian ini menggunakan AHP untuk membantu memutuskan nasabah
mana yang akan dipilih. Kriteria yang digunakan adalah kondisi ekonomi, karakter,
modal, kemampuan, jaminan. AHP digunakan sebagai perhitungan yang nantinya akan
memberikan gambaran yang jelas dan rasional kepada pengambil keputusan tentang
keputusan yang dihasilkan. Hasil pengujian aplikasi cukup baik, sesuai dengan data-
21
data yang berkaitan dengan permohonan kredit. Kesimpulannya sistem yang dihasilkan
dapat memberikan kemudahan bagi manajer dalam menilai kelayakan calon kreditor
apakah diterima atau ditolak.
Indriati dkk, (2014) melakukan penelitian yang berjudul “Sistem Pendukung
Keputusan Penerimaan Pegawai Mikro Kredit Sales (MKS) Menggunakan Metode AHP
dan Topsis”. Aplikasi sistem pendukung keputusan ini membantu dalam penyeleksian
penerimaan pegawai dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS. Kriteria yang
dipakai adalah latar belakang diri, motivational fit, orientasi layanan, kemampuan
intrapersonal, orientasi prestasi, kemampuan menjual, kepercayaan diri, dapat
dipercaya, etos kerja. Metode AHP dan TOPSIS akan melakukan perhitungan
pembobotan kriteria dan perangkingan setiap pegawai. Penggunaan aplikasi ini akan
membantu dalam menentukan calon pegawai yang berhak dan layak diterima menjadi
karyawan MKS berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Dibandingkan dengan dua penelitian sebelumnya, penelitian ini akan membangun
sebuah sistem pendukung keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah
dengan menggabungkan metode AHP dan TOPSIS. Kriteria yang dipakai adalah
kemampuan membayar kembali, nilai angunan, jangka waktu dan status rumah. Nilai
yang digunakan pada tiap kriteria merupakan nilai yang dikategorikan menjadi empat
kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, dan buruk. Tujuan penggabungan metode AHP
dan TOPSIS adalah untuk memperoleh hasil rekomendasi yang lebih baik. Kombinasi
kedua metode ini memanfaatkan kelebihan dari masing-masing metode. Metode AHP
digunakan untuk pembobotan kriteria dan uji konsistensi terhadap matriks perbandingan
berpasangan. Sedangkan metode TOPSIS digunakan untuk perangkingan dalam
22
menentukan alternatif terpilih dengan menggunakan input bobot yang diperoleh dari
metode AHP. Penggunaan sistem pendukung keputusan ini, diharapkan akan dapat
membantu dalam menentukan calon nasabah yang layak untuk memperoleh kredit.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa urutan alternatif saran atau pilihan calon
nasabah yang layak memperoleh kredit. Hasil tersebut dapat memberikan pertimbangan
penilaian kepada pihak bank untuk menentukan solusi terbaik dalam menentukan calon
nasabah yang layak memperoleh kredit.
64
BAB V
PENUTUP
1.7. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1). Merancang dan membangun sistem pendukung keputusan penyeleksian
pemberian kredit bagi calon nasabah menggunakan pengembangan sistem
model waterfall. Tahap-tahap dalam pembangunan sistem dengan waterfall
model yaitu: (1) tahap analisis (2) tahap desain, (3) tahap coding, dan (4) tahap
pengujian. Dalam pengujian sistem menggunakan pengujian dengan metode
black-box, dimana pengujian sistem yang terfokus pada persyaratan fungsional
perangkat lunak yang telah dibangun. Berdasarkan hasil pengujian
menggunakan Black-box dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung
keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah yang dibangun
sudah sesuai dengan rancangan, bebas dari kesalahan sintaks dan secara
fungsional hasil keluarannya sesuai dengan yang diharapkan.
2). Implementasi metode AHP dan TOPSIS pada sistem pendukung keputusan
penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah menggunakan kriteria-
kriteria sebagai masukan awal dalam proses metode AHP untuk pembobotan
kriteria dan uji konsistensi terhadap matriks perbandingan berpasangan
diperoleh nilai CR kurang dari 10% yaitu 0.924 sehingga bobot kriteria yang
65
diperoleh dinyatakan konsisten. Selanjutnya proses metode TOPSIS
digunakan dalam melakukan perankingan sehingga diperoleh hasil
perankingan calon nasabah dari nilai preferensi tertinggi yaitu nasabah P
dengan nilai preferensi 0,901972 dan nilai preferensi terendah yaitu nasabah
H1 dengan nilai preferensi 0,250392. Dari semua calon nasabah maka
disarankan calon nasabah P yang diutamakan untuk memperoleh pinjaman
karena memiliki nilai preferensi tertinggi dari semua calon nasabah.
1.8. SARAN
Berdasarkan simpulan dalam penelitian ini, saran yang perlu disampaikan
adalah sebagai berikut.
1). Sistem ini hanya menangani satu jenis kredit, sehingga diharapkan dalam
pengembangan lebih lanjut, sistem ini dapat menangani lebih dari satu jenis
kredit, ataupun bahkan mampu dikembangkan lebih lanjut untuk menangani
pengajuan permohonan untuk semua jenis kredit yang diajukan oleh calon
nasabah.
2). Dalam memecahkan masalah multikriteria, metode AHP dan TOPSIS bukan
satu-satunya kombinasi metode pengambilan keputusan yang dapat
digunakan, alangkah lebih baik dicoba untuk menggunakan metode
kombinasi yang lain untuk mendukung keputusan yang lebih efektif.
3). Dalam pengembangan aplikasi sebaiknya ditambahkan laporan yang
mencakup keterangan untuk calon nasabah yang permohonan kreditnya
diterima atau ditolak.
66
DAFTAR PUSTAKA
Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta.
Mediakita.
Djumhana, M. 2003. Hukum Perbankan Di Indonesia. Bandung : Citra Aditya
Bakti.
Hidayat. 2010. Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Menggunakan AHP. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Dian Nuswantoro
Semarang.
Indrajani. 2011. Perancangan Basis Data Dalam All in 1, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Kasmir. 2006. Pengertian Kredit dan Dasar Hukumnya.
http://kafeilmu.com/2011/02/pengertian-kredit-dan-dasar-hukumnya.html
[diakses 22-04-2016].
Kurniawan, S. I. 2010. Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Pada BKM Artha Kawula.
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Kustiyahningsih, Y. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta: GrahaIlmu.
Kusumadewi, S., Hartati S., Harjoko A., & Wardoyo R. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Manahani, D. 2011. Penerapan Metode TOPSIS Pada Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Mahasiswa Penerima Beasiswa.
Michael, D., & Constantin Z. 2014. A multicriteria decision support system for bank rating. International Journal on Soft Computing (IJSC), Vol.2, No. 1,
February 2014.
Pressman, R. S. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 6th
Edition. Singapore: McGraw-Hill, Inc.
Putri, R. S., Soebroto A. A., & Indriati. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai MKS Mikro Kredit Sales (MKS) Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS. Malang: Universitas Brawijaya.
Raharjo, B., Imam H., & Enjang R. K. 2012. Modul Pemrograman Web HTML, PHP & MySQL. Bandung: MODULA.
67
Saaty, T. L. 2008. Decision Making With The Analytic Hierarchy Process.
Journal Services Sciences 1(1): 83-87.
Saaty, T. L. 1993. Pengambilan Keputusan bagi para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks.
Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Saaty, T. L. 1980. The Analytic Hierarchy Process, New York: McGraw Hill.
International, Translated to Russian, Portuguese, and Chinese, Revised
editions, Paperback (1996, 2000), Pittsburgh: RWS Publications.
Suharto, I., Girisuta B & Miryanti A. 2004. Perekayasaan Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: ANDI
Suryadi, K. 2002. Sistem Pendukung Keputusan. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Suryadi, K., & Ramdhani M. A. 2002. Sistem Pendukung Keputusan: Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Turban, E., Jay E.A., & Liang T.P. 2005. Decision Support System and Intelligent System (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas). Yogyakarta: Andi
Offset.