Download - Sistem imun kel 7
Biologi Dasar Manusia
Dosen pembimbing :
Ihda Mauliyah SST , M.Kes
Nama Kelompok :
Ulfa Zakiyah Wilda Yuladu F EWiratna Cahyani
Yayuk SulistiyowatiYusnita Arisanti
Zuwairiah Nasution
Definisi
Imunitas• Reaksi tubuh
thd masuknya substansi asing
Respon imun• Kumpulan
respon thd substansi asing yg terkoordinasi
Sistem imun• Sel & molekul
yg bertanggung jawad dlm imunitas
• SISTEM IMUN
• Bawaan (the innate immune system ) respon imun non spesifik
• Diperoleh (the adaptive/acquired immune system) respon imun spesifik
imunologi : ilmu yang mempelajari antigen, antiobodi dan fungsi
pertahanan tubuh host yang diperantarai oleh sel, terutama yg berhubungan
dengan imunitas thd penyakit, reaksi biologis
hipersensitifitas, alergi dan penolakan benda asing.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama: bakteri patogen & virus.» Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)
Fungsi sistem imun :1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
Respons Imun
Tahap:1. Deteksi & mengenali benda asing2. Komunikasi dgn sel lain untuk berespons3. Rekruitmen bantuan & koordinasi respons4. Destruksi atau supresi penginvasi
Imunologi Pada Janin
PengertianSistem imun membentuk sistem pertahanan badan terhadap bahan/ benda asing seperti
mikroorganisme, molekul-molekul berpotensi toksik, atau sel-sel tidak normal (sel terinfeksi virus atau malignan). Sistem ini menyerang bahan asing atau antigen dan juga mewujudkan peringatan tentang kejadian tersebut supaya pendedahan yang berkali-kali terhadap bahan yang sama akan mencetuskan gerak balas yang lebih cepat dan bertingkat.
Antibodi Peran dan karakteristikIgG Antibodi yang paling banyak (85% dari antibodi dalam sirkulasi), ditemukan di darah dan
semua kompartemen cairan termasuk cairan serebrospinalis. Di produksi dalam jumlah yang besar pada respon adaptip sekunder sehingga mencerminkan riwayat pajanan terhadap patogen. Bertahan lama. Dapat berdifusi keluar dari aliran darah ke tempat infeksi akut dan dapat menembus plasenta. Bekerja sebagai opsonin kuat yang menjembatani fagosit dan sel sasaran. Penting dalam pertahanan terhadap bakteri dan pengaktifan sistem komplemen melalui jalur klasik.
IgV Molekul IgM bergabung dalam kelompok lima "pentamer IgM" sehingga cenderung menggumpalkan antigen yang menjadi sasaran fagosit dan sel NK. Merupakan molekul besar sehingga tidak dapat berdifusi keluar aliran darah. Merupakan aktivator kuat sistem komplemen, penting dalam respon imun terhadap bakteri. Antibodi pertama yang diproduksi daat tubuh menghadapi suatu antigen baru.
IgA Sebagian besar dalam sekresi, misalnya air liur, air mata, keringat, dan air susu terutama kolostrum. Menyatu dalam kelompok yang terdiri atas dua atau tiga molekul. Melindungi tubuh dengan melekat ke patogen dan mencegah perlekatan patogen ke rongga tubuh. Tidak dapat mengaktifkan komplemen atau menembus plasenta.
IgE Ekornya berlekatan dengan reseptor di sel mast sehingga berperan dalam peradangan akut, respon alergi dan hipersensitivitas. Tempat pengikatan untuk antigen di parasit yang lebih besar, misalnya cacing dan flukes. Sebagian orang memiliki IgE untuk protein lingkungan yang tidak berbahaya misalnya serbuk sari, kutu debu rumah, dan penisilin.
IgD Jarang disintesis, hanya sedikit yang diketahui tentang fungsinya. Berukuran besar, hanya dapat ditemukan di darah. Mungkin terlibat dalam stimulasi sel B oleh antigen.
Penggolongan antibodi
Perkembangan Imunologi janin
Pada kehamilan dini, antibodi yang dihasilkan janin jauh sangat kurang untuk merespon invasi antigen ibu/invasi bakteri. Dari minggu ke 20 kehamilan, respon imun janin terhadap antigen mulai meningkat. Respon janin dibantu oleh pemindahan molekul antibodi dari ibu (asalkan ukurannya tidak terlalu besar) ke janin sehingga memberikan perlindungan pasif yang menetap sampai beberapa minggu. Proses kelahiran sendiri, mulai dari pecahnya kantong amnion yang tersegel dan seterusnya akan membuat janin terpajan dengan mikroorganisme baru. Candida alicans, gonococcus dan herpes virus dapat dijumpai pada vagina. Pada kasus infeksi herpes yang diketahui, pelahiran pervaginam tidak diperbolehkan. Begitu lahir, bayi cenderung akan bertemu dengan Staphylococcus aureus, suatu mikroorganisme dimana resisten bayi tehadapnya sangat kecil.
Untuk mengimbangi status imunologi yang belum berkembang dengan baik pada bayi baru lahir, maka pengawasan antenatal yang cermat, pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi atau terapi untuk mengatasi infeksi, teknik-teknik melahirkan yang aseptik tanpa memasukkan mikroorganisme dan perawatan yang cermat dengan memperhatikan segala aspek dalam penanganan bayi baru lahir, semuanya ini merupakan tindakan yang sangat penting.
Sistem Imun Pasif pada JaninDalam perkembangannya, Janin dapat
terlindung dari lingkungan yang berbahaya selama dalam kandungan. Umumnya kuman
patogen atau bibit penyakit tidak dapat menembus barier placenta. Bayi yang baru lahir, tanpa adanya antibodi, akan sangat mudah terinfeksi. Bayi yang mature telah
memperoleh antigen dan imunitas pasif dari ibu terhadap jenis-jenis tertentu dalam waktu
6 minggu atau lebih sebelum dilahirkan. Namun demikian, bayi yang meninggalkan
lingkungan yang steril untuk kemudian secara tiba-tiba bertemu dengan banyak
mikroorganisme dan antigen lainnya. Diperlukan waktu beberapa minggu sebelum
imunitas aktif terbentuk.
Proses penyaluran imun pasif dari maternal : Sistem imun janin diperkuat oleh penyaluran imunoglobulin menembus plasenta dari ibu kepada janinnya melalui aliran darah yang membawa antibodi serta penyaluran melalui air susu. Profil imunoglobulin yang disalurkan melalui plasenta dan disekresikan melalui air susu bergantung pada mekanisme transportasi spesifik untuk berbagai kelas imunoglobulin. IgG ibu menembus plasenta ke dalam sirkulasi janin melalui mekanisme aktif spesifik, yang efektif dari sekitar usia gestasi 20 minggu, tetapi aktivitasnya meningkat pesat sejak usia gestasi 34 minggu. Ibu akan menghasilkan respons imun terhadap antigen yang ia temui dengan menghasilkan IgG, yang dapat melewati plasenta. Bahkan kadar IgG ibu rendah, IgG akan tetap di salurkan melalui plasenta. Hal ini berarti janin akan mendapat imunisasi pasif terhadap patogen yang besar ditemukan di lingkungan setelah lahir. Imunitas pasif ini memberikan perlindungan temporer penting pascanatal sampai sistem bayi sendiri matang dan menghasilkan sendiri antibodi.
KEKEBALAN
ALAM (Natural)
DIDAPAT (Acquired)
AKTIF PASIF
ALAM BUATAN
SAKIT VAKSINASI
ALAM (Kongenital)
BUATAN
SERUM HIPERIMUN
TRANSPLASENTA
Reaksi respon imun terhadap antigen
Antigen
Respon imun
Alamiah Adaptif /diperoleh(Nonspesifik) (spesifik)
Humoral Seluler Humoral Seluler
MACAM RESPON IMUN
1. Bawaan (the innate immune system )
respon imun non spesifik
2. Diperoleh (the adaptive/acquired immune system)
respon imun spesifik
Toleransi
Sistem Imun Eksternalmerupakan pertahanan
pertama yang berperan penting dalam menahan bendaasing seperti bakteri. Diantaranya kulit, membran mukosa dan
sekresi dari kulit dan membran mukosa
Sistem imun InternalMerupakan garis pertahanan
kedua, jika pertahanan pertama dapat ditembus. Diantaranya sel darah putih fagosit, protein anti
mikroba, dan respon peradangan.
•Barier fisik•Barier kimiawi•Flora bakterial
• Barier fisis• Barier kimiawi
Membran mukosa
SISTEM IMUN NON SPESIFIK (PERTAHANAN FISIK, KIMIAWI DAN BIOLOGIS)
- Tersebar diseluruh tubuh- Dalam sumsum tulang, timus, darah, KGB, limpa, sal nafas, saluran cerna,
sal kemih dan jaringan- Berasal dari sel prekursor multipoten dalam sumsum tulang
• Membran mukosa• Epitel bersilia
Saluran pernapasan
• Membran mukosa• Asam dan basa• Flora bakterial
Saluran cerna
Kulit
Fisik
Biokimia
- lisozim (keringat, ludah, air mata, ASI) menghancurkan dinding sel kuman gram positif
- Laktoferin & asam neuraminik (ASI) anti bakterial E coli & staphylococus
- HCl, enzim proteolitik, empedu lingkungan ~ cegah infeksi bakteri
- Laktoferin & transferin (dr makrofag) ikat zat besi
- Lisozim (dr makrofag) hancurkan kuman gram negatif
Larut
Humoral
- protein fase akut
-kadar me pd infeksi akut, kerusakan jaringan
-Cara kerja opsonisasi CRP melapisi bakteri shg mudah dikenali & dimakan oleh makrofag fagositosis >>
» Interferon
- Glikoprotein yg dihasilkan sel tubuh sbg respon thd infeksi virus
- Sifat antivirus
induksi sel sekitar shg resisten thd virus
aktifkan sel NK
» Komplemen
- Komplemen meningkatkan fagositosis dgn cara :
1. Menghancurkan membran bakteri
2. Melepas bahan kemotaktik makrofag >> ke tempat bakteri
3. Opsonisasi memudahkan makrofag mengenali dan memakan bakteri
- Td 9 komponen C1 – C9
C3 >> kadar C3 serum ~ gamb biologik konsentrasi C
Aktivasi interaksi Ag-Ab kontak dg dinding sel sasaran
1. Jalur klasik
C1qrs (esterase) pengenalan
C4 C4b & C4a
C2 C2a & C2b
C4b2a + Mg C3 konvertase aktivasi
C3 C3b & C3a
C4b2a3b C3 peptidase
C5 C5b & C5a
penghancuran C5-6-7 C5-6-7-8 C5-6-7-8-9
- Jalur reaksi komplemen:
a. Jalur klasik/intrinsik
b. Jalur alternatif/ekstrinsik
2. Jalur alternatif
- Aktivasi langsung melalui C3
- Pencetus : endotoksin
zymosan
IgA
bisa ular kobra
Fungsi komplemen-Sitolisis C56789
-Anafilatoksin C3a, C4a, C5a
-Kemotaksis C3a, C5a, C567
-Kinin C2 bebas
-Imunoderens C3b, C4b
- Sel fagosit : monosit, makrofag, neutrofil, eosinofil
Seluler
- Sel nul : sel Natural Killer
- Sel mediator : basofil, mastosit, trombosit
MastositSel Natural Killer
1. Sel NK
sifat sitotoksik virus, keganasan
aktivasi oleh interferon
2. Mononuklear (MN) monosit & makrofag- Siklus hidup lama- Granul lisozim, komplemen, interferon, sitokin- Gerak lambat 7-8 jam
3. Polimorfonuklear (PMN) neutrofil, eosinofil- Siklus hidup pendek- Granul enzim hidrolitik, laktoferin- Gerak cepat 2-4 jam
Cont’
Fagositosis makrofag/monosit, segmen eosinofil, netrofil memakan, mamasukan, menghancurkan Dibantu oleh :
- C3a, C5a, C567 kemotaksis- C3b pengenalan Ag sasaran oleh sel fagosit- opsonin
Proses fagositosisTerdiri dari :1. Kemotaksis gerakan sel fagosit ke tempat infeksi2. Menelan 3. Memakan (fagositosis) dgn pembentukan fagosom4. Membunuh lisozom, H2O2, mieloperoksida
( membentuk fagolisosom)5. Mencerna
Fagositosis
Pathogen Fagosit/memakanChemotaxis/bergerak
Menyerangan Membunuh Mencerna
1
2
3 4 5
Kemampuan mengenal benda asing/antigen spesifik menghancurkan antigen yg sdh dikenal sebelumnya
SISTEM IMUN SPESIFIK (adaptif/didapat)
Cara sistem ini didapat :
1. Aktif
2. Pasif
Sel B menemukan antigen dan menangkap
Sel B menunggu aktivasi dari sel T helper
Kemudian sel B mengktivasi sel plasma dan sel memori
Kmd sel plasma memproduksi antibodi untuk menyerang antigen
Sel antibodi memfagosit antigen
Sel memori mengingat terus apbl ada antigen yang sama
Respon imun spesifik
Sistem seluler (Cell Mediated Immunity/ CMI ) - Diperankan oleh limfosit T : Th, Ts, Tdh, Tc - pertahanan thd bakteri intraseluler, virus, jamur,
parasit, keganasan Antibody dependent cellular immune respons
sel null sel K
Respon imun spesifik terdiri dari :
Sistem humoral - Diperankan oleh limfosit B - Rangsangan antigen sel B proliferasi & diferensiasi sel plasma membentuk antibodi - Pertahanan thd bakteri ekstra seluler, netralisir toksin
SEL T- Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus - Mempunyai petanda permukaan membedakan dg sel B pemeriksaan rosette (+)- Mempunyai petanda CD (cluster differentiation) sel T dlm berbagai fase pertumbuhan- Mempunyai petanda fungsional concanavalin A & phytohemaglutininFungsi :- membantu sel B dlm memproduksi antibodi
- mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi virus- mengaktifkan makrofag dlm fagositosis- mengontrol ambang & kualitas sistem imun
Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed hypersensitivity), Tc (cytotoxic)
SEL B
- Dibentuk & dimatangkan di sumsum tulang
-Imunitas yang diperantarai antibodi
-Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar di darah dan limfe
-Rangsangan antigen I terbentuk IgM
- Selanjutnya akan terjadi switching Ig A, Ig E. Ig D, Ig G
Sel B
Sirkulasi limfosit
Limpa Kelenjarlimfe
Sumsum tulang
Thymus
Blood stream
Syarat antigen yg baik :
-BM besar 40.000
-Kekakuan struktur
-Keasingan molekul
-Larut/tidak
-Kecepatan dihancurkan sel tubuh
-Jumlah antigen
Sifat
-dapat melekatkan Ab pd antigenic determinant/epitop
-dapat merangsang pembentukan Ab
ANTIGEN
Tempat terjadinya ikatan Antigen
Ikatan rantai kuat
Ikatan variabel
Ikatan rantai disulfida
Tempat ikatan rantai yang bersifat konstan
Rantai berat
Rantai terang
Ikatan variabel pada rantai berat
Ikatan constan pada rantai terng
Sekarang molekul antibodi di sebut imunoglobulin
Dibentuk oleh sel plasma dr limfosit B
Macam/bentuk:
1. Ig M
2. Ig G
3. Ig A
4. Ig D
5. Ig E
ANTIBODI
BENTUK-BENTUK ANTIBODIKlas Tempat Fungsi
IgG Bentuk antibodi utama di sirkulasi
Mengikat patogen, mengaktifkan komplemen, meningkatkan fagositosis
IgM Di sirkulasi, antibodi terbesar
Aktifkan komplemen, menggumpalkan sel
IgA Di saliva dan susu Mencegah patogen menyerang sel epitel traktus digestivus dan respiratori.
Ig D Di sirkulasi dan jumlahnya paling rendah
Menandai kematuran sel B
Ig E Membran berikatan dengan reseptor basofil dan sel mast dalam jaringan
Bertanggung jawab dalam respon alergi dan melindungi dari serangan parasit cacing
Sistem imun non spesifik & spesifik tidak dapat dipisahkan secara tegas
Respon imun terkendali Autoimun, keganasan
HIPERSENSITIVITAS
Hipersensitivitas atau alergi suatu kondisi respon
imunitas yg menimbulkan reaksi yg berlebihan atau reaksi yg tidak sesuai, yg
berbahaya bagi host
Terdapat empat tipe Hipersensitivitas (I, II, III dan
IV)
Hipersensitivitas Tipe I (Reaksi Alergi)
• Terjadi hanya dalam waktu beberapa menit setelah Ag bergabung dgn Ab yg sesuai
• Manifestasi klinis : Anafilaktik sistemik atau alergi atopi
Mediator yg Berperan
1. Histamin (mediator utama)
vasodilatasi, peningkatan
permeabilitas kapiler dan
kontraksi otot polos
2.Prostaglandin dan Tromboxan • Prostaglandin
bronkokonstriksi dan dilatasi serta peningkatan permeabilitas kapiler
• Tromboxan agregasi trombosit
Debu
Pengobatan dan Pencegahan
• Tujuan : utk menghentikan aksi mediator dgn cara:
– mempertahankan jalan napas,
– memberikan ventilasi dan
– mempertahankan fungsi jantung
• Obat : Epinefrin, antihistamin, kortikosteroid dan
kromolin
• Mencegah alergen masuk ke dalam tubuh