Download - siklus penggajian &kepegawaian
BAB II
LANDASAN TEORI
Siklus penggajian dan kepegawaian (payroll and personnel cycle )
meliputi penggunaan tenaga kerja dan pembayaran ke semua pegawai, tanpa
memperhatikan klasifikasi atau metode penentuan kompensasi. Siklus ini menjadi
penting dengan beberapa alas an. Pertama gaji, upah dan pajak penghasilan
pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan komponen utama pada
kebanyakan perusahaan. Kedua, beban tenaga kerja (labour) merupakan
pertimbangan penting dalam penilaian persediaan pada perusahaan manufaktur
dan konstruksi, dimana klasifikasi dan alokasi beban upah yang tidak semestinya
dapat menyebabkan salah saji laba bersih secara material. Terakhir, penggajian
merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah besar sumber daya
perusahaan karena inefisiensi atau pencurian melalui fraud.
Ada beberapa perbedaan yang penting antara siklus penggajian dan kepegawaian
dengan siklus lain pada audit yang umum, yaitu :
Hanya ada satu golongan transaksi untuk penggajian. Kebanyakan siklus
paling tidak mencakup dua golongan transaksi. Namun penggajian hanya
memiliki satu golongan karena penerimaan jasa dari pegawai dan
pembayaran atas jasa tersebut melalui penggajian terjadi dalam jangka
waktu yang pendek.
Transaksi-transaksi lebih signifikan daripada akun-akun neraca terkait.
Akun-akun yang terkait dengan penggajian seperti gaji yang masih harus
dibayar dan pajak penghasilan yang dipotong biasanya relative kecil
dibanding jumlah transaksi-transaksi selama satu tahun.
Pengendalian intern atas penggajian pada kebanyakan perusahan
umumnya efektif meskipun pada perusahan kecil. Karena adanya hukuman
yang keras dari pemerintah jika ada kekeliruan dalam memotong dan
menyetorkan pajak penghasilan disamping akan timbul masalah moril
pegawai jika mereka tidak atau kurang bayar.
Karena ketiga karakteristik tersebut, auditor umumnya menekankan diri pada
pengujian pengendalian, pengujian substantive atas transaksi dan prosedur analitis
dalam audit penggajian. Pengujian terinci atas saldo seringkali dilakuukan tanpa
memakan waktu.
2.1 Fungsi-fungsi dalam siklus, dokumen dan catatan terkait, dan
pengendalian intern
Siklus penggajian dan kepegawaian dimulai dengan merekrut pegawai dan
berakhir dengan pembayaran kepada pegawai atas jasa yang diberikan. Siklus ini
mencakup perolehan jasa dari pegawai sesuai dengan tujuan perusahaan dan
akuntansi untuk jasa tersebut dengan cara yang semestinya. Tabel dibawah
memperlihatkan hubungan antara fungsi-fungsi usaha, golongan transaksi, akun,
dan dokumen-dokumen serta catatan.
A. Kepegawaian dan Penempatan Pegawai
Bagian kepegawaian menyediakan sumber yang independen untuk
wawancara dan perekrutan pegawai yang cakap. Bagian ini juga merupakan
sumber catatan yang independen untuk verifikasai intern atas informasi upah.
Catatan kepegawaian (personnel record) adalah catatan yang berisi
seperti tanggal bekerja, penyelidikan pegawai, tariff pembayaran,
pengurangan yang diotorisasi, penilaian kinerja dan pemutusan hubungan
kerja pegawai.
Formulir otorisasi pengurangan (deduction authorization form )
adalah formulir otorisasi pengurangan gaji, mencakup jumlah yang bebas
pemotongan pajak, ASTEK, pension dan asuransi.
Formulir otorisasi tarif (rate authorization form ) adalah formulir
yang memberikan otorisasi tariff gaji. Sumber informasinya adalah perjanjian
kerja, otorisasi oleh manajemen, ayau, dalam kasus pejabat perusahaan,
otorisasi dari dewan direksi dan komisaris.
*Akun-akun operasi terpisah untuk penggajian biasanya meliputi, gaji dan bonus pejabat, gaji kantor, gaji
dan komisi penjualan, serta tenaga kerja pabrik tidak langsung. Akun-akun ini mempunyai hubungan
yang samadengan gaji dan pajak yang masih harus dibayar serta pengurangan lain yang ditunjukkan
untuk tenaga kerja langsung.
Gaji, upah, bonus danKomisi yang masih
Harus dibayar
Pembayaran
Saldo awal gaji,
upah, yang
diterima saldo
akhir
Tenaga Kerja langsungKas di Bank
Pembayaran
gaji
pembayaran
pajak
penghasilan Potongan pajak penghasilan dan pengurangan lain
Pembayaran
Saldo awal
penggajian
potongan saldo
akhir
Pajak penghasilan pegawai yang masih harus dibayar
Pembayaran
Saldo awal
Beban pajak
penghasilan
Saldo akhir
Beban pajak penghasilan
Pengendalian intern, pengendalian intern yang paling penting dari
sudut pandang audit dalam kepegawaian meliputi metode formal dalam
memberitahu petugas pengelola waktu dan penyiapan pembayaran gaji atas
pegawai baru, otorisasi perubahan awal dan periodic atas tariff pembayaran,
dan tanggal pemutusan hubungan kerja. Sebagai bagian dari pengendalian ini,
pemisahan tugas secara khusus menjadi penting. Tidak ada individu yang
memiliki akses terhadap kartu absen, catatan gaji atau pembuatan cek
sekaligus diijinkan memiliki akses terhadap catatan kepegawaian.
Pengendalian penting kedua adalah penyelidikan yang memedai atas
kompetensi dan kejujuran pegawai baru.
Golongan
Transaksi
Akun Fungsi Usaha Dokumen dan
Catatan
Penggajian Gaji Tunai Semua
Akun beban gaji
Kepegawaian dan
penempatan pegawai
Catatan kepegawaian
formulir otorisasi
pengurangan
Semua akun
pemotongan gaji
Formulir otorisasi
tarif
Semua akun akrual
gaji
Pengelolaan waktu
dan penyiapan
pembayaran gaji
Kartu absen
Tiket waktu kerja
Laporan ikhtisar
penggajian
Jurnal penggajian
Berkas induk
penggajian
Pembayaran gaji Cek gaji
Penyiapan surat
pemberitahuan dan
pembayaran pajak
Surat Pemberitahuan
Pajak ( SPT )
B. Pengelolaan Waktu dan Penyiapan Pembayaran Gaji
Fungsi ini memiliki kepentingan utama dalam audit atas penggajian
karena langsung mempengaruhi beban gaji untuk periode tersebut.
Kartu absen (time card) adalah dokumen yang menunjukkan jam
berapa seorang pegawai mulai bekerja dan jam berapa selesainya serta jumla
jam kerja setiap hari.
Tiket waktu (job time ticket) adalah dokumen yang menunjukkan
pekerjaan khusus yang dilakukan pekerja pabrik untuk waktu tertentu.
Laporan ikhtisar penggajian (summary payroll report) adalah dokumen
yang dihasilkan computer yang mengikhtisarkan penggajian untuk satu
periode dalam berbagai bentuk. Salah satu ikhtisar adalah total yang didebit ke
masing-masing akun buku besar untuk pembebanan penggajian.
Jurnal penggajian payroll journal adalah jurnal yang digunakan untuk
mencatat cek gaji. Buku ini biasanya menunjukkan gji kotor, pemotongan, dan
penerimaan bersih. Rincian dalam jurnal terdapat dalam berkas induk gaji.
Berkas induk penggajian (payroll master file) adalah berkas yang
digunakan untuk mencatat setiap transaksi penggajian untuk masing-masing
pegawai pengelolaan total gaji pegawai yang dibayarkan selama setahun
sampai tanggal terakhir.
Pengendalian terakhir, pengendalian yang memadai atas waktu dalam
kartu absen mencakup pengunaan pencatat waktu atau metode lain untuk
menjamin bahwa pegawai dibayar menurut jam kerja actual. Harus terdapat
pula pengendalian untuk mencegah seseorang mengabsen bagi beberapa
pegawai atau menggunakan kartu absen fiktif.
Pengikhtisaran dan perhitungan pembayaran gaji dapat dikendalikan
melalui kebijakan yang baik pada bagian penggajian, pemisahan tugas yang
memungkunkan pengecekan silang otomatis, rekonsiliasi jam kerja gaji
dengan catatan bagian produksi, dan verifikasi intern yang independen atas
seluruh data penting.
Pengendalian atas penyiapan cek gaji meliputi pncegahan orang yang
bertanggung jawab untuk menyiapkan cek dari memiliki akses terhadap kartu
absen, menandatangani atau mendistribusikan cek, atau verifikasi keluaran
penggajian secara independen.
Kalau beban tenaga kerja pabrik mempengaruhi penilaian persediaan,
penekanan khusus seharusnya diberikan pada pengendalian untuk menjamin
beban tenaga kerja didistribusiakn ke dalam klasifikasi akun yang memadai.
C. Pembayaran Gaji
Penandatanganan dan distribusicek actual harus ditangani semestinya
untuk mencegah pencurian.
Cek gaji (payroll check) adalah cek yang diberikan kepada pegawai
atas jasa yang telah diberikan. Jumlah cek adalah gaji kotor dikurangi pajak
dan potongan lain.
Pengendalian intern, pengendalian atas cek seharusnya mencakup
pembaatasan otorisasi penandatanganan cek oleh pegawai yang berweang
yang tidak mempunyai akses terhadap pengelolaan waktu atau penyiapan
pembayaran gaji, distribusi pembayaran gaji oleh seorang yang tidak terlibat
dalam fungsi penggajian lainnya, dan penyetoran kembali gaji yang tidak
diambil.
Kebanyakan perusahaan menggunakan imprest payroll account untuk
mencegah transaksi pembayaran gaji yang tidak diotorisasi. Keuntungan
rekening gaji ialah bahwa ia membatasi payroll fraud, memungkinkan delegasi
tugas penandatanganan cek, pemisahan pengeluaran penggajian rutin dari
pengeluaran yang tidak biasa, dan memungkinkan pengelolaan kas.
D. Penyiapan Surat Pemberitahuan dan Pembayaran Pajak
Penyiapan surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang cermat dan tepat
waktu diperlukan untuk menghindari sanksi dan tuntutan pidana terhadap
perusahaan.
Surat pemberitahuan pajak adalah formulir yang dikirimkan ke Kantor
Pelayanan Pajak untuk melaporkan jumlah pajak penghasilan pegawai yang
telah dipotong selama setahun. Jumlah yang telah dibayarkan, serta jumlah
yang kurang atau masih harus dibayar. Informasi dalam SPT diambil dari
berkas induk penggajian dan biasanya disiapkan dengan menggunakan
computer. Formulir ini lazim disebut sebagai SPT PPh 21.
Pengendalian intern, pengendalian intern yang penting dalam
penyiapan SPT ini adalah seperangkat kebijakan yang didefinisikan dengan
baik yang mengindikasikan kapan setiap formulir harus diarsip. Verifikasi
independen atas keluaran oleh orang yang kompeten merupakan pengendalian
yang penting untuk mencegah kekeliruan dan kewajiban potensial untuk pajak
dan sanksi.
2.2 Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Atas Transaksi
Gambar 1
Metodologi Perancangan Pengujian atas Pengendalian dan Pengujian Substantif
atas Transaksi untuk Siklus Penggajian dan Kepegawaian
Pahami struktur pengendalian intern – penggajian dan
kepegawaian
Tetapkan risiko pengendalian yang derencanakan – penggajian dan
kepegawaian
Evaluasi manfaat – biaya dari menguji pengendalian
Rancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi untuk penggajian dan kepegawaian untuk memenuhi tujuan audit
transaksi
Prosedur audit
Ukuran sampel
Pos/unsur yang dipilih
Saat pelakasanaan
Gambar diatas merupakan metodologi perancangan pegujian atas transaksi untuk
siklus penggajian dan kepegawaian.
Struktur pengendalian intern untuk penggajian sangat terstruktur dan
dikendalikan dengan baik, untuk mengendalikan kas yang dikeluarkan dan untuk
meminimalisasi keluhan pegawai dan ketidakpuasan. Pada ummnya tidak sulit
untuk membentuk pengendalian yang baik dalam siklus penggajian dan
kepegawaian. Untuk pegawai pabrik dan kantor, biasanya terdapat sejumlah besar
transaksi yang relatif homogen, dalam jumlah yang kecil. Terdapat lebih sedikit
transaksi gaji eksekutif, tetapi biasanya konsisten dari segi waktu, komponen dan
jumlah. Karena, perhatian atas penggajian yang relatif konsisten dari satu
perusahaan ke perusahaan lain, sistem komputer yang berkualitas tinggi telah
tersedia. Dengan demikian, auditor jarang berharap untuk menemukan
pengecualian dalam pengujian atas transaksi penggajian. Kadang-kadang terjadi
deviasi dalam pegujian pengendalian, tetapi kebanyakan kekeliruan dan
penyimpangan moneter dikoreksi melalui pengendalian verifikasi interrn atau
sebagai respon atas keluhan pegawai. Dalam kebanyakan audit, terdapat risiko
salah saji material yang minimum meskipun penggajian seringkali merupakan
bagian yang signifikan dari total beban.
2.2.1 Pengendalian Intern, Pengujian Atas Pengendalian Dan Pengujian
Substantif Atas Transaksi
Prosedur penggajian atas transaksi adalah alat yang sangat penting
dalam memverifikasi salso-saldo akun dalam siklus penggajian dan kepegawaian.
Penekanan pengujian atas pengendalian adalah karena ketiadaan bahan bukti dari
pihak ketiga yang independen, seperti konfirmasi, untuk memverifikasi upah yang
mesih harus dibayar, pajakl penghasilan yang harus dipotong, utang pajak
penghasilah penggajian, dan akun neraca lainnya. Dalam kebanyakan audit, akun
neraca untuk ini bersaldo kecil dan dapat diverifikasi dengan relatif mudah kalau
auditor yakin bahwa transaksi penggajian dimasukkan dengan benar ke dalam
komputern dan SPT disiapkan dengan semestinya.
Tabel 1
Ikhtisar dari Tujuan Audit, Pengendalian Kunci, Pengujian atas Pengendalian dan
Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian
Tujuan audit Pengendalian intern Pengujian atas
pengendalian
yang lazim
Pengujian
substantif
atas transaksi
yang lazim
Pembayaran gaji
yang dicatat
adalah untuk
pekerjaan yang
aktual
dilaksanakan
oleh pegawai
non fiktif
(keberadaan)
Kartu absen disetujui
oleh mandor.
Mesin absen digunakan
untuk mencatat waktu
kerja.
Berkas kepegawaian
yang cukup.
Otorisasi kerja.
Pemisahan tugas antara
kepegawaian,
pengelolaan waktu dan
pembayaran gaji.
Periksa kartu
absen untuk
indikasi
perstujuan.
Periksa kartu
absen.
Telaaah kebijakan
kepegawaian.
Periksa berkas
kepegawaian.
Telaah bagan
organisasai,
bicarakan dengan
pegawai dan
amati tugas yang
dikerjakan.
Telaah jurnal
penggajian,
buku besar,
catatan
pendapatan
gaji untuk
jumlah yang
besar atau
tidak biasa.
Bandingkan
cek yang
diambil
dengan jurnal
penggajian
dalam nama,
jumlah dan
tanggal.
Hanya pegawai yang
dicatat dalam data
komputer sebagai aksah
yang diterima kalau
dimasukkan.
Otorisasi untuk
mengeluarkan cek.
Periksa hasil
cetak dari
transaksi yang
ditolak oleh
komputer sebagai
nomor pegawai
yang tidak absen
Periksa
pencatatan
penggajian unutk
indikasi
perstujuan.
Periksa cek
yang dimbil
untuk
persetujuan
yang memadai.
Bandingkan
cek yang
diambil
dengan catatan
kepegawaian.
Transaksi
penggajian yang
ada telah dicatat
(kelengkapan)
Cek gaji adalah
prenumbered dan
dipertanggungjawabkan.
Penyiapan rekonsiliasi
bank yang independen.
Hitung urutan cek
gaji.
Diskusikan
dengan pegawai
dan amati
rekonsiliasi.
Rekonsiliasi
pengeluaran
dalam jurnal
penggajian
dengan
pengeluaran
dalam
rekening bank
gaji.
Buktikan
rekonsiliasi
bank.
Transaksi
penggajian yang
dicatat adalah
jumlah waktu
kerja aktual dan
tingkat upah
Verifikasi intern atas
perhitungan dan jumlah.
Batch total
dibandingkan dengan
laporan ikhtisar
komputer.
Periksa indikasi
verifikasi intern.
Periksa berkas
batch total untuk
inisial klerk
pengendali data;
Hitung ulang
jam kerja dari
kartu absen.
Bandingkan
tingkat
upahdengan
yang semestinya;
pemotongan
dihitung dengan
semestinya
(akurasi)
Otorisasi tingkat upah,
gaji, atau komisi.
Pemotongan, termasuk
jumlah asuransi dan
simpanan kepegawaian.
bandingkan total
ke laporan
ikhtisar
Periksa catatan
penggajian atas
indikasi adanya
verifikasi intern
Periksa otorisasi
dalam berkas
kepegawaian
kontrak kerja,
persetujuan
oleh dewan
direksi dan
komisaris atau
sumber lain
Hitung ulang
pembayaran
kotor.
Cek
pemotongan
dengan acuan
tabel pajak dan
formulir
otorisasi dalam
berkas
kepegawaian.
Hitung ulang
gaji bersih
Bandingkan
cek yang
diambil
dengan jurnal
penggajian
dalam jurnal.
Transaksi
penggajian
diklasifikasikan
dengan memadai
(klasifikasi)
Bagan akun yang
memadai
Verifikasi intern ataas
klasifikasi.
Telaah bagan
akun.
Periksa indikasi
verifikasi intern.
Bandingkan
klasifikasi
dengan bagan
akun atau
pedoman
prosedur.
Telaah kartu
absen untuk
pegawai
bagian dan
tiket kartu
untuk
penugasan
pekerjaan dan
telusuri
melalui
didistribusi
tenaga kerja.
Transaksi
penggajian
dicatat pada
waktu yang tepat
(tepat waktu)
Prosedur yang
memerlukan pencatatan
transaksi sesegera
mungkin setelah gaji
dibayar.
Verifikasi intern.
Periksa pedoman
prosedur dan
amati kapan
dilakukan
pencatatan.
Periksa indikasi
verifikasi intern.
Bandingkan
tanggal
pencatatan cek
dalam jurnal
penggajian
dengan tanggal
pada cek yang
diambil dan
kartu absen.
Bandingkan
tanggal dalam
cek dengan
tanggal cek
diuangkan di
bank.
Transaksi
penggajian
dimasukkan
Verifikasi intern atas isi
berkas induk gaji.
Periksa indikasi
verifikasi intern.
Uji akurasi
klerikal
dengan
dalam berkas
induk penggajian
dengan
semestinya;dan
diikhtisarkan
dengan
semestinya
(posting dan
pengikhtisaran)
Perbandingan berkas
induk penggajian
dengan total buku besar
penggajian.
Periksa laporan
total ikhtisar yang
diinisialisasi yang
mengindikasikan
perbandingan
telah dibuat.
menghitung
penjumlahan
ke bawah
jurnal
penggajian dan
telusuri
posting ke
buku besar dan
berkas induk
penggajian.
2.2.2 Pertimbangan – Pertimbangan Mengenai Persediaan Dan Penggajian
Fiktif
Auditor seringkali memperluas prosedurnya dalam audit ataas
penggajian dalam situasi dan kondisi berikut : (1) kalau penggajian secara
signifikan mempengaruhi penilaian persediaan dan (2) kalau auditor
berkepentingan mengenai kemugkinana transaksi penggajian yang curang secara
material akibat struktur pengendalian intern yang lemah.
Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan. Dalam audit
dimana penggajain merupakan bagian yang signifikan dari persediaan, klasifikasi
akun gaji yang tidak memandai dapat secara signifikan mempengaruhi penilaian
aktiva seperti pekerjaan dalam pelaksanaan, barang jadi, atau konstruksi dalam
pelaksanaan. Demikian pula, penilaian persediaan terpengaruh kalau biaya tenaga
kerja langsung dari masing-masing orang dibebankan secara tidak semestinya ke
pekerjaan atau proses yang salah. Jika tenaga kerja merupakan faktor yang
material dalam penilaian persediaan, harus ada penekanan khusus dalam
pengujian pengendalian intern atas kelayakan klasifikasi transaksi penggajian.
Konsistensi dari periode ke periode, yang penting untuk klasifikasi, dapat diuji
dengan menelaah bagan akun dan pedoman prosedur. Juga diperlukan untuk
menelusuri tiket pekerjaan (job ticket) atau bahan bukti lain mengenai pekerjaan
yang telah dilakukan oleh pegawai untuk pekerjaan atau proses tertentu ke catatan
akuntansi yang mempengaruhi penilaian persediaan.
Pengujian untuk penggajian fiktif. Meskipun auditor terutama tidak
bertanggungjawab untuk menemukan fraud, mereka harus memperluas prosedur
audit kalau pengendalian intern atas penggajian tidak memadai. Terdapat
beberapa cara dimana pegawai dapat melakukan fraud dalam area penggajian.
Pembahasan dibatasi kepada pengujian untuk dua macam fraud yang lazim:
pegawai fiktif dan jam kerja tidak benar.
Penerbitan cek gaji ke orang yang tidak bekerja bagi perusahaan
seringkali terjadi akibat dari keterlanjutan penerbitan cek setelah pegawai
diberhentikan. Biasanya pegawai yang memperhatikan defalkasi sejenis ini adalah
klerk penggajian, mandor, fellow employee, atau bahkan pegawai lama.
Prosedur tertentu dapat dilakukan pada cek-cek yang diambbil sebagai
alat untuk mendeteksi defalkasi. Prosedur yang digunakan dalam audit penggajian
adalah membandingkan nama-nama pada cek-cek yang diambil dengan yang ada
di kartu absen dan catatan lain mengenai tandatangan oleh yang berwenang dan
kelayakan dari pemberian cap. Juga berlaku untuk menera stempel pada cek-cek
yang dibatalkan mengenai pengulangan pemberian stempel atau stempel yang
tidak biasa sebagai suatu indikasi adanya cek-cek fiktif. Pemeriksaan atas cek-cek
yang tercatat “kosong” juga diperlukan untuk meyakinkan bahwa cek-cek tersebut
tidak digunakan dengan curang.
Pengujian untuk pegawai yang tidak absah adalah dengan menelusuri
transaksi terpilih yang dicatat dalam jurnal penggajian ke bagian kepegawain
untuk menentukan apakah pegawai secara aktual dipekerjakan selama periode
penggajian.
Prosedur yang menguji kelayakan penanganan pemberhentian
pegawai adalah dengan memilih beberapa arsip dari catatan kepegawaian untuk
pegawai yang deberhentikan pada tahun berjalan untuk menentukan apakah
masing-masing menerima pesangon sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Pembayaran berkelanjutan fdari pegawai yang telah diberhentikan adalah diuji
dengan memeriksa catatan penggajian dalam periode selanjutnya untuk
meyakinkan bahwa pegawai tidak dibayar lagi.
Jam yang tidak benar terjadi kalau pegawai melaporkan melebihi jam
kerja yang aktual. Karena ketiadaan bahan bukti yang tersedia, biasanya sukar
bagi auditor untuk menemukan kalau seorang pegawai mencatat jam kerjanya
lebih dari yag secara aktual dia kerjakan. Salah satu prosedur adalah dengan
merekonsiliasi total jam yang dibayar sesuai catatan penggajian dengan catatan
independen jam kerja.
2.3 Prosedur Analitis
PROSEDUR ANALITIS KEKELIRUAN YANG MUNGKIN
Bandingkan saldo akun beban gaji
dengan tahun lalu (disesuaikan untuk
peningkatan tingkat upah dan
peningkatan volume)
Salah saji dari akun beban gaji
Bandingkan tenaga kerja langsung
sebagai persentase dari penjualan
dengan tahun lalu
Salah saji dari tenaga kerja langsung
Bandingkan beban komisi sebagai
persentase dari penjualan dengan tahun
lalu
Salah saji dalam beban komisi
Bandingkan beban pajak ditanggung
perusahaan sebagai persentase dari gaji
dan upah dengan tahun lalu
(disesuaikan untuk perubahan dalam
tarif pajak)
Salah saji dalam beban pajak
ditanggung perusahaan
Bandingkan akun utang pajak
penghasilan pegawai dengan tahun lalu
Salah saji dalam utang pajak
penghasilan pegawai
Tabel 2
Prosedur Analitis untuk Penggajian dan Kepegawaian
Penggunaan prosedur analitis penting dalam siklus penggajian dan
kepegawaian seperti juga dalam siklus yang lain. Tabel 2 mengilustrasikan
prosedur analitis untuk akun neraca dan laporan laba rugi dalam siklus penggajian
dan kepegawaian yang bermanfaat untuk membongkar bidang yang memerlukan
tambahan penyelidikan.
2.4 Pengujian Terinci Atas Saldo Untuk Akun Kewajiban Dan Beban
Gambar 2
Metodologi Perancangan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Kewajiban
Penggajian
Gambar 2 menggambarkan metodologi dalam penentuan pegujian terinci atas
saldo yang memadai untuk akun kewajiban penggajian.
Tetapkan risiko pengendalian untuk siklus penggajian dan kepegawaian
Rancang dan laksanakn pengujian atas pengendalian, pengujian substantif atas transaksi dan prosedur analitis untuk siklus penggajian dankepegawaian
Rancang pengujian terinci atas saldo akun penggajian untuk
memenuhi tujuan spesifik audit
Prosedur audit
Ukuran sampel
Pos/unsur yang dipilih
Saat pelakasanaan
Tentukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima serta risiko bawaan untuk akun
kewajiban penggajian
Rancang dan laksanakan prosedur analitis untuk saldo akun kewajiban
penggajian
Verifikasi atas akun kewajiban yang berhubungan dengan penggajian,
seringkali disebut beban gaji yang masih harus dibayar, biasanya terus terbawa
kalau struktur pengendalian intern berjalan efektif. Dua tujuan utama dalam
pengujian kewajiban yang berkaitan dengan penggajian adalah: akrual dalam
neraca saldo dinilai dengan memadai dan transaksi dalam siklus penggajian
kepegawaian dicatat pada periode yang sesuai. Dan tujuan yang kedua adalah
untuk menjamin bahwa tidak terjadi kurang saji atau penghilangan akrual.
Jumlah yang dipotong dari pembayaran pegawai. Pajak pegawai yang
dipotong, tetapi tidak disetorkan, dapat diuji dengan membandingkan saldonya
dengan jurnal penggajian, formulir pajak yang disiapkan pada periode selajutnya,
dan pengeluaran kas pada periode selanjutnya.
Gaji dan upah yang masih harus dibayar. Akrual untuk gaji dan upah
terjadi karena pegawai belum dibayar untuk beberapa hari atau jam yang
diupahkan sampai periode selanjutnya. Pegawai tetap biasanya menerima seluruh
pembayaran kecuali lembur pada hari terakhir dari suatu bulan, tetapi seringkali
beberapa hari gaji untuk pegawai harian belum dibayar sampai dengan hari
terakhir. Pisah batas dan penilaian gaji dan upah yang benar tergantung kepada
kebijakan perusahaan yang seharusnya diikuti dengan konsisten dari tahun ke
tahun. Beberapa perusahaan menghitung jumlah jam pasti yang dibayarkan dalam
periode sekarang dan dibayarkan dalam periode selanjutnya, sedangkan yang
lainnya menghitung taksiran.
Sekali auditor telah menentukan kebijakan perusahaan untuk mengakrual
upah dan mengetahui bahwa hal itu konsisten dengan tahun lalu, prosedur audit
yang memadai untuk menguji pisah batas dan penilaian adalah dengan
menghitung ulang akrual yang dibuat klien. Kekeliruan yang signifikan dalam
saldo adalah kelalaian untuk memasukkan secara memadai jumlah hari yang
dihasilkan tepat tetapii belum dibayar.
Komisi yang masih harus dibayar. Konsep yang sama digunakan dalam
verifikasi gaji dan upah uang masih harus dibayar juga dapat diterapkan dalam
komisi yang masih harus dibayar, tetapi akrual seringkali lebih sulit diverifikasi
karena perusahaan seringkali mempunyai beberapa jenis kesepakatan yang
berbeda dengan pegawai berdasarkan konisi lainnya. Dalam memverifikasi komisi
yang masih harus dibayar, perlu pertama kali untuk menentukan sifat kesepakatan
komisi dan kemudian menguji perhitungan berdasarkan kesepakatan yang telah
dibuat. Penting untuk membandingkan metode pengakuan utang komisi dengan
tahun lalu untuk tujuan konsistensi. Jika jumlahnya material juga lazim untuk
mengkonfirmasi jumlah yang terhitung langsugn dengan pegawai.
Bonus yang masih harus dibayar. Dalam kebanyakan perusahaan, bonus
akhir tahun yang belum dibayar kepada pejabat dan pegawai merupakan unsur
utama yang kelalaian pencatatannya akan menyebabkan salah saji yang material.
Verifikasi akrual yang dicatat biasanya dapat dicapai dengan membendingkannya
dengan jumlah yang disetujui dalam notulen rapat direksi dan komisaris.
Pajak penghasilan pegawai yang masih harus dibayar. Utang pajak
penghasilan pegawai dapat diverifikasi dengan memeriksa formulir pajak yang
disipakan periode berikutnya untuk menentukan jumlah yang seharusnay telah
dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
Beberapa akun dalam laporan laba rugi dipengaruhi oleh transaksi
penggajian. Yang paling utama adalah gaji dan upah pejabat, gaji kantor, gaji dan
komisi penjualan, dan tenaga kerja pabrik langsung. Tunjangan kenikmatan
(fringe benefit) seperti tunjangan asuransi kesehatan juga dimasukkan dalam
beban. Pengujian tambahan yang ekstensif diperlukan hanya kalau terdapat
kelemahan dalam struktur pengendalian intern, ditemukan kekeliruan yang
signifikan dalam pengujian kewajiban atau varians yang besar yang tidak dapat
dijelaskan dalam prosedur analitis. Meskipun demikian, beberapa aku laporan laba
rugi seringkali diuji dalam siklus penggajian dan kepegawaian.