SERTIFIKASI
INDUSTRI HIJAULet’s do Green
]]
SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAULet’s do Green
]]
DAFTAR ISI
I. Daftar Isi
II. Kata Sambutan
III. Definisi dan Dasar Hukum Industri Hijau
IV. Latar Belakang Penerapan Industri Hijau
V. Penerapan Efisiensi Menuju Industri Hijau
VI. Transformasi Menuju Industri Hijau
VII.Proses Produksi Industri Hijau
VIII.Perkembangan Industri Hijau di Indonesia
IX. Standar Industri Hijau (SIH)
X. Aspek Teknis Standar Industri Hijau
XI. Aspek Manajemen Standar Industri Hijau
]]
DAFTAR ISI
XI. 28 Standar Industri Hijau (SIH)
XII. Sertifikasi Industri Hijau
XIII. Dasar Hukum Sertifikasi Industri Hijau
XIV. Skema Sertifikasi Industri Hijau
XV. Persyaratan Pendaftaran Sertifikasi Industri Hijau
XVI. Aplikasi Penggunaan Logo Industri Hijau
XVII.Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH)
XVIII.Fasilitas Indusri Hijau
XIX. Manfaat Penerapan Industri Hijau
XX. Penerima Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017 - 2020
XXI. Success Story Sertifikasi Industri Hijau
]]
KATA SAMBUTANPola sistem manufaktur secara konvensional (Business As Usual) menyebabkan pemborosan energi, air, bahan baku dan sumber daya alam
lainnya, produktivitas yang rendah serta menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Dengan penerapan industri hijau melalui prinsip 5R
(reduce, reuse, recycle, recovery dan repair) dan penggunaan teknologi rendah karbon, akan memberikan dampak penghematan energi, air
dan bahan baku. Selain itu juga akan meningkatkan produktivitas dan menghasilkan limbah yang lebih sedikit serta penurunan biaya
produksi.
Definisi industri hijau sudah sangat tepat sebagai industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektifitas
penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi
lingkungan hidup, serta dapat memberikan manfat bagi masyarakat.
Lahirnya Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan, salah satu implementasinya adalah menjamin
pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan melalui tersusunnya konsep kebijakan secara operasional dengan pola konsumsi dan
produksi berkelanjutan.
Peningkatan kesadaran konsumen yang signifikan terhadap konsumsi produk yang ramah lingkungan, mengindikasikan tuntutan pasar
domestik maupun internasional untuk menyerap produk-produk yang diproduksi secara berkelanjutan. Proses produksi yang memenuhi
prinsip berkelanjutan, tidak terlepas dari pemilihan bahan material yang baik dan memenuhi aspek keberlanjutan khususnya penggunaan
sumberdaya yang ramah lingkungan. Beberapa perusahaan telah berupaya mempraktekan hal ini diantaranya dengan penerapan
standardisasi dan sertifikasi industri hijau yang telah teruji dan diakui oleh pemangku kepentingan mulai dari proses pra produksi seperti
supply bahan baku, skema penelusuran asal bahan baku hingga manajemen pengusahaan.
]]
KATA SAMBUTANKementerian Perindustrian melalui Pusat Industri Hijau telah mulai membangun industri yang maju dan berwawasan lingkungan
diwujudkan melalui penguatan struktur industri yang mandiri, sehat dan berdaya saing dengan menggunakan sumber daya secara
optimal dan efisien. Pengembangan infrastruktur industri hijau dilakukan dengan penguatan kapasitas kelembagaan melalui program
Sertifikasi, dan Standardisasi dengan penetapan Standar Industri Hijau yang menjadi pedoman bagi perusahaan industri untuk
mewujudkan Industri Hijau. Selain itu telah dibuat juga aturan tentang peran serta Pemerintah pusat dan daerah dengan
mengutamakan produk yang bersertifikat Industri Hijau sebagaimana diamanatkan dalam PP nomor 29 tahun 2018 tentang
Pemberdayaan Industri .
Buku Sertifikasi Industri Hijau ini berisi himpunan kebijakan industri hijau dan penerapannya, sekaligus sebagai sarana
mempromosikan kelembagaan industri hijau serta success story dari beberapa perusahaan industri yang dalam proses produksinya
telah menerapkan prinsip industri hijau melalui program sertifikasi industri hijau sepanjang kurun waktu 2017-2020. Semoga buku ini
dapat menjadi wadah untuk bertukar informasi dan menjadi motivasi bagi perusahaan industri lainnya untuk terus melakukan inovasi
dan perbaikan yang berkelanjutan serta menjadi inspirasi untuk menyelamatkan sumber daya alam yang semakin menipis melalui
penerapan kebijakan pembangunan industri hijau dan sistem manajemen ramah lingkungan.
Salam Industri Hijau,Kepala Pusat industri Hijau
Ir. R. Hendro Martono, MBA
Definisi dan Dasar Hukum Industri HijauIndustri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan
sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan
kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.(UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian)
01 02
03
04
05
06
UU NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN
PP NO. 41/2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI
PP NO. 14/2015 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN 2015 - 2035
PERPRES NO. 59/2017 TENTANG PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PP NO. 29/2018 TENTANG PEMBERDAYAAN INDUSTRI
PERPRES NO. 18/2020 TENTANG RPJM NASIONAL TAHUN 2020-2024
Latar Belakang Penerapan Industri Hijau
Menyelaraskanpertumbuhan ekonomidengan perlindunganlingkungan sesuaiprinsip SDGs
Pembangunan industrirendah karbon
Pengembangan proses produksi mengarah ke 4R (Reduce, Reuse, Recycle,and Recovery)
Pergeseran dari ekonomilinier menuju ekonomisirkular
Trend perdaganganproduk industrisecara global
Keseriusan pemerintah mengembangkan industri hijau sangat beralasan, eksploitasi SDA dan pengembanganteknologi dibangun agar tidak memberikan dampak buruk kepada lingkungan hidup sehingga kualitas kehidupansaat ini tidak terganggu dan SDA akan tetap terjaga untuk menopang kehidupan generasi mendatang.
Penerapan Efisiensi Menuju Industri Hijau
v
Dengan menerapkan prinsip industri hijau perusahaan industri akan mampu menurunkan biaya produksi, meningkatkan daya saing dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya (bahanbaku, energi dan air) pada setiap tahapan produksi,pembaharuan penggunaan atau perbaikan teknologi produksidapat mencegah pencemaran dan perusakan lingkungan sertapenurunan biaya produksi.
Penerapan 5R dalam Proses Produksi
Hemat dalam menggunakan bahan baku, energi dan air
Menggunakan kemasan yang dapat di daur ulang dan ekonomis
Menggunakan bahan baku dan energi alternarif
Dampak
Tingkat Reject
Rendah
Image sebagai Industri Ramah
Lingkungan
Timbulan limbah rendah
Pengelolaan limbah lebih mudah dan
murah
Effisiensi Biaya
ProduksiPeningkatan daya saing
SDM Yang Unggul
Teknologi Rendah Karbon
Intensitas Air RendahPenggunaan Bahan Baku
Alternatif
Efisiensi Material Input
Mengurangi Produksi Limbah
Intensitas Energi Rendah
Transformasi Menuju Industri HijauGreening of Existing Industries
Mengembangkan Industri yang sudah ada menuju Industri Hijau
PROSES PRODUKSI KONVENSIONAL
• Penggunaan Energi >>• Penggunaan Air >>• Penggunaan Bahan• Baku/Penolong >>• Produktivitas Rendah• Volume Limbah Besar• Boros Konsumsi
Sumber Daya Alam
PE
R U
B A
H A
NP
A R
A D
I G
M A
• Penggunaan Energi <<• Penggunaan Air <<• Penggunaan Bahan• Baku/Penolong <<• Effisiensi dalam penggunaan
Sumber Daya Alam• Produktivitas Tinggi• Volume Limbah Kecil / Tidak
ada Limbah
PROSES PRODUKSI INDUSTRI HIJAU
Cost RecoveryINVESTASI HIJAU
Creation of New Green Industries
Membangun Industri baru dengan Prinsip Industri Hijau
UU No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian pasal
81 ayat (1)
“Perusahaan Industri dikategorikan Industri Hijau
apabila telah memenuhi Standar Industri Hijau (SIH)”
Proses Produksi Industri Hijau
Penggunaan Bahan Baku Menggunakan bahan baku alternatif
yang ramah lingkungan dan bahan bakudaur ulang;
Mengurangi penggunaan bahan baku(mengoptimalkan ratio bahan baku)
Mengurangi reject.
Penanganan Bahan Baku
Menjaga kualitas bahan baku pada saathandling maupun penyimpanan;
Menerapkan sistem FIFO.
Pemilihan Bahan Baku
Selektif dalam pemilihan bahan baku:aspek ekonomis (sustain, shiping,kompetitif dari harga dan kualitas), sertaaspek kesehatan;
Mengurangi atau mengeliminasi bahanbaku berbahaya dan beracun;
Mengutamakan bahan mentah darisumber daya yang terbarukan
Penggunaan Energi
Intensitas energi rendah;
Mengurangi penggunaan energi fosil;
Menggunakan energi alternatif.
Manajemen Pengusahaan
Kebijakan dan Organisasi Industri Hijau;
Perencanaan strategis;
Pelaksanaan dan pemantauan
Tinjauan Manajemen;
CSR;
Ketenagakerjaan
Modifikasi Proses
Pemanfaatan energi panas buangan(ekses gas) untuk proses pre-heating
Optimalisasi pemakaian air sisa prosesproduksi sebagai air coolant, umpanboiler, make up water untuk prosesdll.
Modifikasi Teknologi
Melakukan modifikasi peralatan;
Mengganti dengan mesin baru yanglebih efisien (low carbon Technology).
Produk
Produk yang dihasil memenuhi standarmutu produk (SNI, dll);
Merancang produk hemat energi,tahan lama, non B3, biodegradable danmudah perawatan dan perbaikan;
Mereduksi dimensi ukuran fisik produkseminimal mungkin.
Kemasan
Menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang dan ekonomis.
Pengelolaan Limbah
Memiliki sarana pengelolaan limbahcair, udara, padat dan B3;
Memenuhi parameter limbah cair,udara, padat dan B3;
minimalkan produksi Limbah;
Memisahkan limbah berbahaya dantidak berbahaya dan memisahkansesuai tipenya untuk di daur ulang.
Emisi GRK
Rendahnya emisi GRK yang dihasikan.
Penggunaan Air
Intensitas air rendah;
Menggunakan air daur ulang.
Pemanfaatan Limbah
Pemilahan limbah hasil proses yang masih dapat digunakan sebagai energimaupun bahan baku industri lain.
Re-Layout Pabrik
Penerapan tata letak pabrik yang efektifdan efisien.
Proses Poduksi
Memaksimalkan kinerja peralatanyang dinyatakan dengan OverallEquipment Effectiveness (OEE);
Meminimalkan tingkat produk reject Penerapan 4R (Reduce, Reuse, Recycle
dan Recovery); Menghilangkan sumber kebocoran
dan tumpahan.
Landasan pembangunanindustri untuk kelestarianlingkungan
UU N0 5 Tahun 19841
Perjanjian secara hukumtidak mengikat untukPengembangan Industri Hijau
Manila Declaration (2009)2
untuk perusahaan yang telah menerapkan prinsip industri hijau dalam proses produksinya
Penghargaan Industri Hijau Pertama (2010)
3
9 perusahaan dinyatakan memenuhi SIH oleh Lembaga Sertifikasi Industri HIjau
5
4 perusahaan dinyatakan memenuhi SIH oleh Lembaga Sertifikasi Industri Hijau. Hingga akhir tahun 2020, 37 Perusahaan Industri Tersertifikasi Industri Hijau
Sertifikasi Industri Hijau Keempat (2020)
9
5 perusahaan dinyatakan memenuhi SIH oleh Lembaga Sertifikasi Industri HIjau
Sertifikasi Industri Hijau Pertama (2017)
4
17 perusahaan dinyatakan memenuhi SIH dengan pembiayaan dari Pemerintah dan 2 industri dinyatakan memenuhi SIH dengan pembiayaan oleh industri
Sertifikasi Industri Hijau Ketiga (2019)
7
Hingga akhir tahun 2020 sebanyak 28 SIH telah ditetapkan melalui Permenperin
15 Standar Industri Hijau ditetapkan (2020)
5 Standar Industri Hijau ditetapkan (2019)
Hingga akhir 2019 sebanyak 13 SIH telah ditetapkan melalui Permenperin
Perkembangan Industri Hijau di Indonesia
Sertifikasi Industri Hijau Kedua (2018)
6
8
Standar Industri Hijau (SIH)
SIH disusun berdasarkan Jenis Industri sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) digit 5 (Perka BPS No 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Perka BPS No. 95 Tahun2015 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia).
Penyusunan SIH dilakukan dengan berkoordinasi dengankementerian dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian terkait, asosiasi Industri, Perusahaan Industri, dan/atau lembaga terkait.
SIH yang telah ditetapkan akan menjadi pedoman bagi Perusahaan Industri untuk menerapkan Industri Hijau yang saat ini masih bersifat sukarela.
Standar Industri Hijau (SIH) adalah Standar untuk mewujudkan Industri Hijau yang ditetapkan oleh Menteri.
Aspek Teknis StandarIndustri Hijau
Bahan BakuDigunakan secara efisien dan efektif dengan mengupayakanpenggunaan Bahan Baku dan bahan penolong terbarukan.
AirDigunakan secara efisien dan efektif denganmengupayakan penggunaan prinsip 3R.
Proses ProduksiDilakukan dengan optimalisasi kinerja proses produksi.
ProdukMemenuhi persyaratan mutu, termasuk kemasannya.
EnergiHarus digunakan secara efisien dan efektif denganmengupayakan penggunaan energi baru dan terbarukan.
Pengelolaan LimbahHarus menggunakan teknologi yang efektif untukmemenuhi ketentuan baku mutu lingkungan.
Emisi Gas Rumah KacaKegiatan industri merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumahkaca (GRK) di antaranya emisi CO2 yang diyakini menjadi penyebabterjadinya pemanasan global.
Perencanaan StrategisPerusahaan Industri menetapkan tujuan dan sasaran yang terukur darikebijakan penerapan prinsip Industri Hijau & memiliki Rencana Strategis(Renstra) serta program untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Pelaksanaan dan PemantauanPerusahaan industri melaksanakan program sesuai dengan jadwal dandilaporkan secara berkala kepada manajemen serta hasilnya dilaporkansebagai bahan tinjauan manajemen puncak dan masukan dalam melakukanperbaikan berkelanjutan.
Tinjauan ManajemenPerusahaan Industri melakukan tinjauan manajemen secara berkala.
CSRPerusahaan industri mempunyai program CSR yang berkelanjutan.
Kebijakan OrganisasiPerusahaan Industri wajib memiliki kebijakan penerapan prinsip IndustriHijau: Organisasi dan melaksanakan sosialisasi terkait kebijakan dan organisasi Industri Hijau.
Keamanan, kesehatan dan Keselamatan KerjaPenyediaan fasilitas ketenagakerjaan:• Pelatihan Tenaga Kerja• Pemeriksaaan Kesehatan• Pemantauan Lingkungan Tempat Kerja
• Penyediaan alat P3K • Penyediaan alat pelindung diri
1
2
3
4
5
6
Aspek ManajemenStandar Industri Hijau
SEMEN PORTLANDPermenperin No. 26 Tahun 2018
UBIN KERAMIKPermenperin No. 12 Tahun 2019
BUBUR KERTAS DAN INDUSTRI BUBUR KERTAS YANG TERINTEGRASI DENGAN KERTASPermenperin No. 11 Tahun 2019
TEKTIL PENCELUPAN, PENCAPAN DAN PENYEMPURNAANPermenperin No. 13 Tahun 2019
PENGOLAHAN SUSU BUBUK
Permenperin No. 28 Tahun 2018
KARET REMAH
Permenperin No. 9 Tahun 2019
PENGASAPAN KARET DALAM BENTUK RIBBED SMOKED SHEET RUBBER
Permenperin No. 10 Tahun 2019
PUPUK UREA, PUPUK SP 36 DAN PUPUK AMONIUM SULFATPermenperin No. 27 Tahun 2018
PENYAMAKAN KULIT DARI SAPI, KERBAU, DOMBA DAN KAMBINGPermenperin No. 37 Tahun 2019
CAT DAN TINTA CETAK : CAT BERBASIS AIRPermenperin No. 38 Tahun 2019
BATIKPermenperin No. 39 Tahun 2019
KERTAS BUDAYAPermenperin No. 40 Tahun 2019
MINYAK GORENG DARI KELAPA SAWITPermenperin No. 41 Tahun 2019
28 Standar Industri Hijau (SIH)
GULA KRISTAL PUTIHPermenperin No. 9 Tahun 2020
KACA LEMBARANPermenperin No. 12 Tahun 2020
PERALATAN SANITER DARI KERAMIKPermenperin No. 10 Tahun 2020
SUKU CADANG DAN AKSESORI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT ATAU LEBIH -SILENCERPermenperin No. 13 Tahun 2020
BISKUIT DAN PRODUK ROTI KERING LAINNYAPermenperin No. 11 Tahun 2020
KEMASAN DARI KACA
Permenperin No. 48 Tahun 2020
KERTAS DAN PAPAN KERTAS
BERGELOMBANG
Permenperin No. 49 Tahun 2020
PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA
DARI TANAH LIAT/KERAMI
Permenperin No. 46 Tahun 2020
AIR MINERAL
Permenperin No. 47 Tahun 2020
PUPUK NITROGEN, FOSFOR, DAN
KALIUM PADAT
Permenperin No. 50 Tahun 2020
28 Standar Industri Hijau (SIH)
28 Standar Industri Hijau (SIH)CAT DAN TINTA CETAK: INDUSTRI CAT
BERBASIS PELARUT ORGANIK
Permenperin No. 51 Tahun 2020
PENGOLAHAN KOPI INSTAN
Permenperin No. 54 Tahun 2020
KACA PENGAMAN BERLAPIS
Permenperin No. 52 Tahun 2020 TAS ATAU KANTONG BELANJA PLASTIK
DAN BIOPLASTIK
Permenperin No. 55 Tahun 2020KACA PENGAMAN DIPERKERAS
Permenperin No. 53 Tahun 2020
Sertifikasi Industri Hijau
Sertifikasi Industri Hijau adalah rangkaiankegiatan penerbitansertifikat terhadapPerusahaan Industridalam pemenuhanStandar Industri Hijau.
Apr 2017
INFOGRAPHIC DATA 04
MENUGASKAN
AUDITOR INDUSTRI HIJAU
SERTIFIKASI
LEMBAGA SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU
ACUAN
STANDAR INDUSTRI HIJAU
START
PERUSAHAAN INDUSTRI
Permenperin No. 39 Tahun 2018 tentang Tata Cara Sertifikasi Industri HIjau
Hingga Tahun 2020 terdapat28 SIH
Hingga Tahun 2020 terdapat 16 LSIH
Hingga Tahun 2020 terdapat 59 Auditor Industri HIjau
Dasar Hukum Sertifikasi Industri Hijau
DASAR
HUKUM
Pedoman pelaksanaan proses
Sertifikasi Industri Hijau
Pasal 38 ayat 1Sertifikasi Industri Hijau dilakukan melalui suatu rangkaian proses pemeriksaan dan pengujian oleh LSIH yang terakreditasi dan ditunjuk oleh Menteri
Pasal 78 huruf b Penguatan Kapasitas Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam pasal
77 huruf b melalui sertifikasi
UU NO. 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian
Peraturan Pemerintah
No. 29 Tahun 2018 tentang
Pemberdayaan Industri
Permenperin No. 39 Tahun 2018
tentang Tata Cara Sertifikasi Industri
Hijau
Skema Sertifikasi Industri HijauPERMENPERIN NOMOR 39 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU
Perusahaan Industri menyampaikan surat permohonan ke LSIH disertai persyaratan sesuai Permen no 39/2018.
1. PENDAFTARAN
LSIH melakukan pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan pemohon.
2. PEMERIKSAAN DOKUMEN
5. AUDIT KESESUAIAN
LSIH mengevaluasi seluruh informasi dan hasil audit industri hijau dan membuat keputusan sertifikasi.
6. EVALUASI
LSIH menerbitkan sertifikat industri hijau untuk perusahaan yang telah memenuhi seluruh persyaratan SIH. Sertifikat berlaku 4 Tahun.
TIDAK MEMENUHI
4. AUDIT KECUKUPAN
BERHAK MENGGUNAKAN LOGO INDUSTRI HIJAU
LOGO INDUSTRI HIJAU
3. PENUNJUKAN AUDITOR INDUSTRI HIJAU
LSIH menugaskan 2 (dua) orang Auditor IH untuk melakukan audit kecukupan dokumen dan audit kesesuaian.
Pemeriksaan terhadap kelayakan data dan dokumen terkait dengan persyaratan aspek teknis dan manajemen dalam SIH.
Pemeriksaan terhadap seluruh informasi, proses serta verifikasi data terhadap pemenuhan persyaratan SIH.
7. PENERBITAN SERTIFIKAT
MEMENUHI
Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Perusahaan 2
Salinan Izin DokumenLingkungan Hidup Atau SuratPernyataan PengelolaanLingkungan
3
Daftar Isian Profil Perusahaan
4
Salinan Izin Usaha IndustriAtau Tanda Daftar Industri1
Deskripsi dan Diagram Alir Proses Produksi5
Neraca Massa 6
Neraca Energi7
Dokumen Sarana Pengelolaan Limbah dan
Hasil Ujinya9
Salinan Dokumen Standar Operasional Prosedur
10
Salinan Kebijakan dan Struktur Organisasi Industri
Hijau
11
Neraca Air8
salinan perencanaan strategis, pelaksanaan, dan pemantauanpenerapan Industri Hijau
12
Salinan Laporan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Perubahan13
Persyaratan Pendaftaran Sertifikasi Industri HijauHIJAUMengacu kepada PERMENPERIN NO. 39 TAHUN 2018 Tentang Tata Cara Sertifikasi Industri Hijau
1. Kemasan produk dan label produk
2. Kop Surat
3. Kartu Nama
4. Media Promosi Perusahaan
Berdasarkan PERMENPERIN No. 39 Tahun 2018 Pasal 14 Industri yang telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau berhak menggunakan Logo Industri Hijau.
Aplikasi Penggunaan Logo Industri Hijau
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH)PERMENPERIN NO. 14 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENPERIN NO. 41/M-IND/PER/12/2017 TENTANG LSIH
001 LSIH Balai Besar Pulp dan Kertas
Jl. Raya Dayeuhkolot No. 132, Bandung 40258, Bandung
Telp. (022)5202871, 5202980 Fax. (022) 5202871.
Ruang Lingkup Sertifikasi : Bubur Kertas Dan Bubur Kertas Yang Terintegrasi Kertas
(SIH 17011.1:2018) Semen Portland
(SIH 23941.1:2018) Karet Remah
(SIH 22123:2018) Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Smoked Sheet Rubber (RSS)
(SIH 22121.1:2018) Kertas Budaya
(SIH 17012:2019)
002 LSIH Balai Sertifikasi IndustriJl. Cikini IV No. 15 Jakarta Pusat.Telp. (021) 31925807, 31925808 Fax. (021) 31925806.
Ruang Lingkup Sertifikasi : Semen Portland
(SIH 23941.1:2018) Tekstil Pencelupan, Pencapan dan Penyempurnaan
(SIH 13132.1:2018) Bubur Kertas Dan Bubur Kertas Yang Terintegrasi Kertas
(SIH 17011.1:2018) Karet Remah
(SIH 22123:2018) Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Smoked Sheet Rubber (RSS)
(SIH 22121.1:2018) Pengolahan Susu Bubuk
(SIH 10520.1:2018) Pupuk Urea, SP-36 dan ZA
(SIH 20122.1:2018)
Cat dan Tinta Cetak : Cat Berbasis Air (SIH 20221.1:2019)
Minyak Goreng dari Kelapa Sawit(SIH 10437:2017)
Masa Berlaku Penunjukan: 2022
Masa Berlaku Penunjukan: 2022
PERMENPERIN NO. 14 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENPERIN NO. 41/M-IND/PER/12/2017 TENTANG LSIH
003 LSIH Balai Besar Bahan dan Barang Teknik
Jl. Sangkuriang No. 14 Bandung, Bandung
Telp. (022) 2504828, 2510682, 2504828 Fax. (022) 2502027
Ruang Lingkup Sertifikasi : Semen Portland
(SIH 23941.1:2018) Cat dan Tinta Cetak : Cat Berbasis Air
(SIH 20221.1:2019)
004 LSIH Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran IndustriJl. Kimangunsarkoro No. 6 Semarang 50136, SemarangTelp. (024) 8316315, 8314312 Fax. (024) 8414811
Ruang Lingkup Sertifikasi : Semen Portland
(SIH 23941.1:2018) Tekstil Pencelupan, Pencapan dan Penyempurnaan
(SIH 13132.1:2018) Bubur Kertas Dan Bubur Kertas Yang Terintegrasi Kertas
(SIH 17011.1:2018) Karet Remah
(SIH 22123:2018) Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Smoked Sheet Rubber (RSS)
(SIH 22121.1:2018) Pengolahan Susu Bubuk
(SIH 10520.1:2018) Pupuk Urea, SP-36 dan ZA
(SIH 20122.1:2018) Ubin Keramik
(SIH 23929.1:2017)
Minyak Goreng dari Kelapa Sawit(SIH 10437:2017)
Batik (SIH 13134:2019)
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH)
Masa Berlaku Penunjukan: 2022
Masa Berlaku Penunjukan: 2022
PERMENPERIN NO. 14 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PEMENPERIN NO. 41/M-IND/PER/12/2017 TENTANG LSIH
005 LSIH Balai Besar Kulit, Karet dan PlastikJl. Sokonandi No. 9 Yogyakarta 55166, YogyakartaTelp. (0274) 563939, 512929, 563655 Fax. (0274) 563655
Ruang Lingkup Sertifikasi : Karet Remah
(SIH 22123:2018) Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Smoked Sheet Rubber (RSS)
(SIH 22121.1:2018) Penyamakan Kulit dari Sapi, Kerbau, Domba dan Kambing
(SIH 15112.1:2019)
006 LSIH Balai Besar Tekstil
Jl. Jenderal Achmad Yani No. 390 Bandung 40272, Bandung
Telp. (022) 7206214, 7206215 Fax. (022) 7271288
Ruang Lingkup Sertifikasi : Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(SIH 13132.1:2018)
008 LSIH Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang
Jl. Perindustrian II No.12 Km.9 Palembang 30152,
Palembang. Telp. 0711-412482 Fax. 0711-412482
Ruang Lingkup Sertifikasi : Karet Remah
(SIH 22123:2018) Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Smoked Sheet Rubber (RSS)
(SIH 22121.1:2018) Minyak Goreng dari Kelapa Sawit (SIH 10437:2017)
007 LSIH Balai Besar Keramik
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 392 Bandung 40272, Bandung
Telp. (022) 7206295, 7206296, 7206221, 7207115 Fax. (022) 7205322
Ruang Lingkup Sertifikasi : Ubin Keramik
(SIH 23929.1:2017)
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH)
Masa Berlaku Penunjukan: 2022
Masa Berlaku Penunjukan: 2022
Masa Berlaku Penunjukan: 2022
Masa Berlaku Penunjukan: 2022
PERMENPERIN NO. 14 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENPERIN NO. 41/M-IND/PER/12/2017 TENTANG LSIH
009 LSIH PT Sucofindo ICSGraha Sucofindo Lt. 1, Jl. Raya Pasar Minggu, Kav. 34, RT04/ RW 01, Pancoran, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12780Telp. (021) 7983666.
Ruang Lingkup Sertifikasi : Semen Portland
(SIH 23941.1:2018)
Karet Remah
(SIH 22123:2018)
Bubur Kertas Dan Bubur Kertas Yang Terintegrasi Kertas
(SIH 17011.1:2018)
Tekstil Pencelupan, Pencapan dan Penyempurnaan
(SIH 13132.1:2018)
Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Smoked Sheet Rubber (RSS)
(SIH 22121.1:2018)
Ubin Keramik (SIH 23929.1:2017)
Batik (SIH 13134:2019)
Penyamakan Kulit dari Sapi, Kerbau, Domba dan Kambing
(SIH 15112.1:2019)
Cat dan Tinta Cetak: Cat Berbasis Air (SIH 20221.1:2019)
Kertas Budaya(SIH 17012:2019)
Minyak Goreng dari Kelapa Sawit(SIH 10437:2017)
010 LSIH TUV RheinlandMenara Karya Building, 10th F1. Jl. HR. Rasuna Said Block X-5, Kav. 1-2 Jakarta 12950. Telp (021) 57944579,57944575
Ruang Lingkup Sertifikasi : Tekstil Pencelupan, Pencapan dan Penyempurnaan
(SIH 13132.1:2018) Ubin Keramik
(SIH 23929.1:2017) Bubur kertas dan bubur kertas yang terintegrasi kertas
(SIH 17011.1:2018) Semen Portland
(SIH 23941.1:2018)
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH)
Masa Berlaku Penunjukan: 2022
Masa Berlaku Penunjukan: 2022
PERMENPERIN NO. 14 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENPERIN NO. 41/M-IND/PER/12/2017 TENTANG LSIH
011 LSIH PT Integrita Global Sertifikat
Ruko Boulevard Tekno Blok A20 Setu, Jl. Tekno Widya, Setu,
Kota Tangerang Selatan, Banten 15314, Telp (021 29313344
Ruang Lingkup Sertifikasi : Semen Portland
(SIH 23941.1:2018) Tekstil Pencelupan, Pencapan dan Penyempurnaan
(SIH 13132.1:2018) Bubur kertas dan bubur kertas yang terintegrasi kertas
(SIH 17011.1:2018) Karet Remah
(SIH 22123:2018) Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Smoked Sheet Rubber
(SIH 22121.1:2018) Pengolahan Susu Bubuk
(SIH 10520.1:2018) Pupuk Urea, SP-36 dan ZA
(SIH 20122.1:2018) Ubin Keramik
(SIH 23929.1:2017)
012 LSIH PT Mutuagung Lestari
Jl. Raya Bogor No.19, Curug, Cimanggis, Kota Depok,
Jawa Barat 16416 Telp. (021) 8740202
Ruang Lingkup Sertifikasi : Semen Portland
(SIH 23941.1:2018) Tekstil Pencelupan, Pencapan dan Penyempurnaan
(SIH 13132.1:2018) Bubur Kertas Dan Bubur Kertas Yang Terintegrasi Kertas
(SIH 17011.1:2018) Karet Remah
(SIH 22123:2018) Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Smoked Sheet Rubber
(SIH 22121.1:2018) Pengolahan Susu Bubuk
(SIH 10520.1:2018) Pupuk Urea, SP-36 dan ZA
(SIH 20122.1:2018) Ubin Keramik
(SIH 23929.1:2017)
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH)
Masa Berlaku Penunjukan: 2022 Masa Berlaku Penunjukan: 2022
PERMENPERIN NO. 14 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENPERIN NO. 41/M-IND/PER/12/2017 TENTANG LSIH
013 LSIH IAPMO Group IndonesiaJl. Kapuk Timur Delta Silicon III lippo Cikarang Blok F-23No. 11 A, Cicau, Kec. Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat17530, Phone +62-81-110, IAPMO, Kec. Cikarang Pusat,Bekasi, Jawa Barat 42766, Telp. (021) 89911467.
Ruang Lingkup Sertifikasi : Semen Portland
(SIH 23941.1:2018)
Ubin Keramik
(SIH 23929.1:2017)
014 LSIH Global Inspeksi SertifikasiForesta Business Loft 2 Unit 29, Jln. BSD Raya Utama -Tangerang, Pagedangan, Kec. Pagedangan, Tangerang,Banten 15339, Telp. (021) 50560008.
Ruang Lingkup Sertifikasi : Karet Remah
(SIH 22123:2018) Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Smoked Sheet Rubber
(RSS) (SIH 22121.1:2018) Pengolahan Susu Bubuk
(SIH 10520.1:2018) Pupuk Urea, SP-36 dan ZA
(SIH 20122.1:2018) Ubin Keramik
(SIH 23929.1:2017) Batik
(SIH 13134:2019) Cat dan Tinta Cetak: Cat Berbasis Air
(SIH 20221.1:2019)
Kertas Budaya(SIH 17012:2019)
Minyak Goreng dari Kelapa Sawit (SIH 10437:2017)
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH)
Masa Berlaku Penunjukan: 2025
Masa Berlaku Penunjukan: 2025
PERMENPERIN NO. 14 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENPERIN NO. 41/M-IND/PER/12/2017 TENTANG LSIH
015 LSIH Balai Besar Industri AgroJl. Ir. H. Juanda No.11, RT.04/RW.02, Paledang, KecamatanBogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16122,Telp. (0251) 8324068.
Ruang Lingkup Sertifikasi : Pengolahan Susu Bubuk
(SIH 10520.1:2018) Minyak Goreng dari Kelapa Sawit
(SIH 10437:2017)
016 LSIH Balai Besar Kerajinan dan BatikJl. Kusumanegara No.7, Semaki, Kec. Umbulharjo,Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55166,Telp. (0274) 546111.
Ruang Lingkup Sertifikasi : Tekstil Pencelupan, Pencapan dan Penyempurnaan
(SIH 13132.1:2018) Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Smoked Sheet Rubber
(SIH 22121.1:2018) Karet Remah
(SIH 22123:2018) Batik
(SIH 13134:2019)
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH)
Masa Berlaku Penunjukan: 2025
Masa Berlaku Penunjukan: 2025
Fasilitas Industri HijauMenurut Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri Pemerintah Pusat dan Pemdadapat memberikan fasilitas kepada perusahaan industri yang melaksanakan upaya untuk mewujudkan Industri Hijau
Pemerintah pusat dan Pemda memprioritaskan penggunaan produk yang memiliki
Sertifikat Industri Hijau
Pasal 41 - 42
Pasal 43
Contents
4
Fasilitas Industri
HijauNon Fiskal
Fiskal
2
1
3
Pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM industri
Pelimpahan hak produksi atas suatu teknologi yang lisensi patennya dipegang pemerintah pusat atau pemda
Pembinaan keamanan kegiatan operasional industri
Penyediaan bantuan promosihasil produksi
1
2
3
4Fasilitas non fiskal lainnya yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian
5
Manfaat Penerapan Industri Hijau
Meningkatkan profitabilitas (efisiensi sumber daya)
Meningkatkan image perusahaan
Meningkatkan kinerja perusahaan
Meningkatkan daya saing industri
Fleksibilitas dalam regulasi
Terbukanya peluang pasar baru
Menjaga kelestarian fungsi lingkungan Hidup
1
2
3
4
5
6
7
]]
SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
PENERIMA
Tahun 2017 - 2020
PT IndocementTunggal Prakarsa Tbk
Pabrik Citeureup
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
PT Nestle Indonesia Pabrik Kejayan
SIH 10520.1:2018Industri Pengolahan Susu Bubuk
LSIH BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI
PT Pupuk Kalimantan Timur
SIH 20122.1:2018Industri Pupuk Urea, Pupuk
SP-36 dan Pupuk ZA
LSIH BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT Djambi Waras Jujuhan
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH BARISTAND PALEMBANG
PTPN VII Tulung Buyut
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH BARISTAND PALEMBANG
PT Solusi Bangun IndonesiaTbk Plant Cilacap
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT Semen Tonasa
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
PT Pupuk Kujang
SIH 20122.1:2018Industri Pupuk Urea, Pupuk
SP-36 dan Pupuk ZA
LSIH BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI
PT Djambi Waras Jambi
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH BARISTAND PALEMBANG
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT PN VII Way Berulu
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH BARISTAND PALEMBANG
PT PN VII Kedaton
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH BALAI BESAR KULIT KARET DAN PLASTIK
PT Petrokimia Gresik
SIH 20122.1:2018Industri Pupuk Urea, Pupuk
SP-36 dan Pupuk ZA
LSIH BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT Indolakto Jakarta
SIH 10520.1:2018Industri Pengolahan Susu Bubuk
LSIH BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI
PT Arwana Nuansa Keramik
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Tanjung Enim Lestari
SIH 17011.1:2018 Bubur kertas dan bubur kertas
yang terintegrasi kertas
LSIH BALAI BESAR PULP & KERTAS
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT Riau Andalan Pulp & Paper
SIH 17011.1:2018 Bubur kertas dan bubur kertas
yang terintegrasi kertas
LSIH BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
PT Semen Indonesia Plant Tuban
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI
PT. Hok Tong Palembang
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH BALAI BESAR KULIT KARET DAN PLASTIK
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT Hevea MK I
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH BARISTAND PALEMBANG
PT Hevea MK II
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH BARISTAND PALEMBANG
PT Solusi Bangun Indonesia TbkPlant Narogong
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
II
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Pabrik
Tarjun
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
PT Solusi BangunAndalas
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
PT Sari HusadaGenerasi Mahardhika
SIH 10520.1:2018Industri Pengolahan Susu Bubuk
LSIH BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT Pupuk Sriwidjaja
SIH 20122.1:2018Industri Pupuk Urea, Pupuk
SP-36 dan Pupuk ZA
LSIH BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI
PT Arwana Citramulia
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Arwana AnugerahKeramik
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT Sinar Karya Duta Abadi Plant III Gresik
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Sinar Karya Duta Abadi Plant V Mojokerto
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH PT SUCOFINDO ICS
PT Kahatex
SIH 13132.1:2018Industri Tekstil Pencelupan,
Pencapan dan Penyempurnaan
LSIH BALAI BESAR TEKSTIL
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT Frisian Flag Indonesia Plant Pasar Rebon
SIH 10520.1:2018Industri Pengolahan Susu Bubuk
LSIH BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN
INDUSTRI
PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific
SIH 20221:2019Industri Cat Berbasis Air
LSIH PT SUCOFINDO ICS
PT Sunan Rubber
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT INDACO WARNA DUNIA
SIH 20221:2019Industri Cat Berbasis Air
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
PT PINAGO UTAMA TBK -CRF
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH BARISTAND PALEMBANG
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Pabrik Palimanan
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
PT Semen Gresik Plant Rembang
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
* *
PENERIMA SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU
37 Perusahaan Industri telah mendapatkan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2017-2020, 35 (tiga puluh lima) melalui pembiayaan pemerintah dan *2 (dua) pembiayaan oleh industri
]]
SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU
SUCCESS STORY
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR
PT Pupuk Kaltim, sebagai produsen Pupuk terbesar di Indonesia, memiliki visi “Menjadi Perusahaan di BidangIndustri Pupuk, Kimia, dan Agribisnis Kelas Dunia yang Tumbuh dan Berkelanjutan”. Untuk mencapai visitersebut, salah satu misi yang dijalankan adalah peduli pada lingkungan. Perusahaan telah menerapkan prinsipindustri hijau dalam setiap program antara lain sebagai berikut :
1. Bahan bakuPT Pupuk Kaltim telah melakukan effisiensi bahan baku pembuatan Pupuk NPK dengan merecycle bahan bakudalam bentuk slurry dari kolam/bak penampung unit scrubber Pabrik NPK Fusion. Slurry merupakan akumulasidebu-debu bahan baku pada proses produksi yang di-spray dengan air pada tower scrubber dan ditampung dikolam scrubber. Program ini dapat mengurangi losses (selisih tonase hasil akhir pupuk terhadap bahan baku)secara signifikan sebesar 442,72 ton/bulan menjadi 79,34 ton/bulan. Program ini sudah mendapatkan patendari Dirjen HAKI, Kementerian HUM & HAM dengan nomor IDS000002074 pada tanggal 7 Januari 2019.
2. EnergiPupuk Kaltim memiliki fasilitas produksi biodiesel dengan kapasitas maksimum 600 liter/hari dengan bahanbaku berupa minyak jelantah yang didapatkan dari perumahan karyawan, kantin karyawan, rumah makansekitar perusahaan dan masyarakat kampung Malahing. Penggunaan Biodiesel (B100) ini mengurangi konsumsifossil fuel (solar) karena digantikan dengan renewable energy berupa biodiesel (B100) sebanyak 360liter/tahun atau setara 11,52 GJ dan menurunkan beban emisi GRK sebesar 0,74 ton CO2eq pada tahun 2018.
3. Emisi GRKPrecipalm adalah solusi rekomendasi pemupukan presisi pada lahan kelapa sawit berbasis citra satelit, karenadapat memberikan rekomendasi agro input (air, pupuk, pestisida) yang optimal pada petani sesuai kondisilahan. Dengan penggunaan Precipalm, petani sawit dapat meningkatkan efisiensi pemupukan sehingga dapatmengurangi biaya pemupukan dan mengurangi dampak lingkungan akibat pemupukan berlebih sertamengurangi terjadinya eutrofikasi. Program ini juga berdampak pada pengurangan emisi GRK sebesar 1,49 tonCO2eq pada tahun 2019 dan akan terus dikembangkan untuk pemakaian yang lebih lebih luas.
PT Pupuk Kalimantan Timur
SIH 20122.1:2018Industri Pupuk Urea, Pupuk
SP-36 dan Pupuk ZA
LSIH Balai Sertifikasi Industri
4. AirPerusahaan berupaya memanfaatkan air buangan backwash di Water Treatment Plant. Backwash diperlukanuntuk membersihkan kotoran yang melekat pada media filter. Air buangan backwash dimanfaatkan kembali(reuse) sebagai bahan baku Potable Water. Sebanyak 5.100 m3/bulan atau sekitar 60% air buangan backwashdiolah kembali menjadi bahan baku potable water.
5. KemasanPenggantian kemasan bahan kimia NaOH, HCL dan pewarna merah pupuk subsidi dari kemasan drum plastik250 liter menjadi kemasan isi ulang tipe Intermediate Bulk Container (IBC) sehingga dapat mengurangitimbulan limbah B3 kemasan bekas B3 sebesar 46,8 %/tahun. Bahan kimia dalam kemasan IBC yang telahdigunakan dikembalikan ke penyuplai bahan kimia untuk dilakukan isi ulang.
6. Modifikasi Teknologi dalam upaya effisiensiModifikasi alat untuk mengoptimalkan ammonia recovery dari MP & LP Section Pabrik Urea-4 denganpenambahan satu unit absorber. Dengan adanya unit ammonia absorber baru ini, penyerapan ammoniamenjadi lebih optimal sehingga persentase ammonia yang di-recycle ke unit sintesa meningkat dari 41,89%menjadi 42,94% dan berpengaruh terhadap peningkatan produksi urea sebesar 14 ton/hari (436 ton/bulan).Program ini juga berdampak pada penurunan konsumsi energi setara 12.223,30 GJ/bulan yang setara denganpenurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 7.016 ton CO2eq.
7. Pengendalian dalam pengelolaan lingkungan hidupSampah organik dan sampah sisa makanan hasil pemilahan dimanfaatkan sebagai bahan baku kompos danbudidaya Black Soldier Fly (BSF). Pada tahun 2019, produksi kompos mencapai 15 ton. Dari jumlah tersebut,sebanyak 66% hasil produksi kompos atau sebanyak 9,9 ton sudah terdistribusi ke sekolah, masyarakat, DinasLingkungan Hidup dan Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bontang.
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT SEMEN INDONESIA PLANT TUBAN
Perusahaan telah efisien dalam penggunaan bahan baku : Tahun 2019 rasio penggunaan bahan baku terhadapproduk clinker yang sebesar 1,56%, telah memanfaatkan limbah B3 polluter payment sebagai substutisi bahanbaku tanah liat sebesar 14,88% sehingga menghemat biaya sebesar Rp 9,51 Milyar, sedangkan pemanfaatanlimbah B3 copper slag sebagai subtitusi pasir besi sebesar 78,41% sehingga menghemat biaya produksi sebesar25,78 Milyar.
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban telah efisien dalam penggunaan energi : Tahun 2019 komsumsienergi panas spesifik sebesar 751 kkal/kg clinker, komsumsi energi listrik sebesar 87,83 Kwh/ton semen, danpenggunaan energi alternatif/energi terbarukan sebesar 2,44%.
Disamping itu juga telah efisien dalam penggunaan air : Tahun 2019 komsumsi air spesifik sebesar 0,128 m3/tonsemen, sedangkan penggunaan air recycle sebesar 37,83%Pada tahun 2019 berhasil menurunkan emisi Gas Rumah Kaca, emisi yang dikeluarkan dari proses pembuatansemen sebesar 650 kg CO2/ton cementitious.
Perusahaan memiliki program inovasi aplikasi desain pada zak semen untuk replace kraft pasted 80 gsm menjadi75 gsm sehingga menghemat pemakaian kraft sebesar 1.442 ton/tahun dan penghematan biaya pembelian kraftsebesar 15,44 milyar.
Program inovasi/modifikasi teknologi dalam upaya efisiensi yang dimiliki perusahaan : Redesign Slide Saddle dariTypo Slot menjadi Railing untuk Meningkatkan Performance Operasional WHRPG, peningkatan Produksi listriksebesar 17.172 MWatt dan Optimalisasi Idle Off Timer sebagai Solusi Penurunan Losses Power Consumsion padaMain Equipment Finish Mill, Efisiensi konsumsi energi sebesar 971.696 ,24 kWH/tahun.Fasilitas pengolahan air limbah untuk recycle menjadi air siap pakai, untuk limbah padat di reuse sebagai komposdan alternative fuel juga dimiliki perusahaan, disamping alat pemantauan emisi secara real time atau disebutContinuous Emission Monitoring System (CEMS) yang berfungsi sebagai pengendalian emisi diatas baku mutu.Terhadap limbah B3 yang dihasilkan, juga telah memanfaatkan limbah tersebut baik sebagai alternative fuel danalternative material untuk mengurangi pemakaian bahan baku utama, hingga dapat menghemat biaya produksi.
PT Semen Indonesia Plant Tuban
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH Balai Sertifikasi Industri
II
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT HEVEA MK II PALEMBANG
PT. Hevea MK II yang dahulunya bernama Muara Kelingi (1960) berdiri sejak tahun 2010 berlokasi di Gandus –
Palembang Sumatera Selatan merupakan pabrik karet SIR dengan kapasitas 55.000 ton/tahun dengan tujuan
ekspor ke pabrik ban ternama seperti Bridgestone, Cooper, Toyo, & Good Year di Amerika, Eropa, Jepang &
China.
Semenjak 2017, pelanggan kami terutama Good Year & Bridgestone mulai mewajibkan suppliernya
(pabrik karet) untuk menerapkan prinsip prinsip Sustainability, Green Industry, Health & Safety dalam proses
produksi SIR.
Untuk memenuhi hal tersebut, maka PT. Hevea MK II mulai menerapkan prinsip industri hijau dalam proses
produksi dengan mengikuti Program Sertifikasi Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian Republik
Indonesia.
Hal – hal yang dilakukan dalam penerapan industri hijau adalah dengan:
1. Pengurangan penggunaan pompa air dengan tujuan penurunan penggunaan listrik
2. Pemanfaatan maksimal air recycle dalam proses produksi untuk mengurangi penggunaan air.
3. Melakukan sistem pengecekan 100% material input terhadap kontaminasi pada bahan baku dengan
menggunakan slicer sebelum digunakan di proses basah untuk mengurangi pemakaian material input.
4. Mengurangi produk reject pada produk akhir dengan menambah usia jemur karet blanket 2-5 hari dan
modifikasi mesin produksi kering (palletizer ) dengan tujuan agar proses maturasi karet lebih sempurna.
Selain dari terpenuhinya persyaratan pelanggan dimana dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, manfaat
yang dapat kami dapatkan adalah meningkatnya efisiensi dalam proses produksi dimana secara langsung
menurunkan biaya produksi.
PT Hevea MK II
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH BARISTAND PALEMBANG
PT Riau Andalan Pulp and Paper
SIH 17011.1:2018 Bubur kertas dan bubur kertas
yang terintegrasi kertas
LSIH BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT RIAU ANDALAN PULP AND PAPER
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT SEMEN GRESIK REMBANG
PT. Semen Gresik (SG) adalah salah satu anak usaha dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG yang
berdiri pada 10 Januari 2014. Memiliki pabrik yang berlokasi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. SG telah
dipercaya dalam menyediakan produk semen yang berkualitas tinggi yang dihasilkan dari proses produksi
dengan teknologi mutakhir serta ramah lingkungan. SG selalu siap untuk memberikan pelayanan terbaik mulai
dari inovasi teknologi berkelanjutan, hingga komitmen dalam pelestarian lingkungan serta kerja sama dengan
masyarakat sekitar.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk proses produksi yang mengutamakan upaya efisiensi dan
efektifitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan
industri dengan pelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
berdasarkan prinsip industri hijau.
SG pertama kali mengikuti sertifikasi Standar Industri Hijau di tahun 2019 dan melakukan surveillance
Standar Industri Hijau di bulan November 2020. Manfaat yang dirasakan diantaranya:
1. Lebih efektif dan efisien dalam penggunaan sumberdaya (bahan baku, energi, dan air) sehingga mampu
menimalisasi biaya produksi
2. Pemenuhan dan partisipasi terhadap pengelolaan lingkungan lebih meningkat berdampak pada
peningkatan kualitas lingkungan industri dan masyarakat sekitar.
3. Meningkatkan citra produsen dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan
4. Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan kerja pada lingkungan kerja
PT Semen Gresik Plant Rembang
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
Adapun pencapaian SG sesuai dengan kriteria Industri Hijau sebagai berikut :
No ParameterNilai
SatuanHasilAudit SIH
1 Bahan Baku
Rasio Bahan Baku/ Produks 1.50 < 1.67ton kilnfeed/ tonklinker
2 Energi
Energi listrik spesifik 89.10 < 100 kwh/ton semen
Energi Panas Spesifik 841 < 860 kkal/ kg klinker
3 AirRasio Total Air/ Produk 0.08 < 0.25 m3/ton semen
4 Proses ProduksiOEE 75.3 > 75 %
5 Produk
Rasio Kilnker (PCC & PPC) 68 < 82 %
Rasio Kilnker OPC 92 < 94 %
6 Emisi Gas Rumah Kaca(GRK)
Rasio Emisi 667 < 750 kg CO2/ ton
Pencapaian tersebut ditopang dengan program-program
unggulan seperti pemanfaatan limbah internal (seperti
majun bekas, bag cloth, oli bekas), biomas serta limbah
eksternal sebagai alternative fuel, penerapan water
preservation dan close lope sistem pemanfaatan dan
pengelolaan air, program pengurangan clinker factor
semen PCC, pemanfaatan limbah ekternal seperti fly ash-
copper slag sebagai alaternatif raw material, penggunaan
teknologi hemat energi (regenerative long belt conveyor
system, variable speed drive, vertical roller mill), serta
peralatan penangkap debu Main Bag Filter yang mampu
menghasilkan emisi dibawah 30 mg.
PT Semen Gresik Plant Rembang
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
Kondisi oversupply serta penurunan permintaan semen sebesar 13 % di 2020 karena pandemic Covid
merupakan sebuah tantangan yang cukup berat dirasakan Semen Gresik dalam upayanya untuk menjaga
utilisasi produksi serta mengimplementasikan program-program diatas. Namun dengan adanya komitmen dari
Managemen Puncak serta partisipasi dari seluruh stake holder terkait, standar industri hijau tetap bisa
diterapkan dengan baik serta Semen Gresik membukukan penghematan lebih dari 5M.
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT KAHATEX PLANT II RANCAEKEK
Kami mengawali penerapan Industri Hijau adalah dengan ikut bergabung dalam Program RECP
(Resource Efisiensi and Cleaner Production) sejak 2017, yang waktu itu diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan
Hidup, Kemenperin, UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) dan juga salah satu Brand
Costumer kami yaitu H&M yang ikut aktif didalam proses itu. Dari situ beberapa ahli yang mewakili UNIDO
mengunjungi fasilitas kami dan memberikan banyak saran-saran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip industri
hijau yang berguna untuk perkembangan Perusahaan.
Tepatnya menjelang akhir tahun 2019 kami berkesempatan mendapatkan Audit Sertifikasi Industri Hijau yang di
Fasilitasi oleh Pemerintah melalui Kemenperin dan berhasil memecahkan rekor sebagai satu-satunya Pabrik Tekstil
yang lolos Sertifikasi Industri Hijau. Semua keberhasilan kami ini adalah berkat kerjasama team yang solid dan
utamanya dukungan yang maksimal dari Top Management.
Upaya yang kami lakukan pun tidaklah mudah. Dari upaya meningkatkan efisiensi Bahan Baku, kami melakukan
daur ulang atau recycle waste produksi dan recycle limbah botol air mineral untuk dijadikan bahan baku. Dan
semua bahan baku yang kami pakai sudah patuh / comply dengan regulasi yang telah ditetapkan. Selain itu, kami
memanfaatkan Sludge dari IPAL dan diolah menjadi energi alternatif yang dicampur dengan batubara sebagai
bahan bakar untuk Boiler PLTU. Upaya ini sangat efisien untuk mengurangi pemakaian batubara.
Boiler kami pun sangat ramah lingkungan karena pada Boiler kami menggunakan ESP (Electrostatic Preciptator)
sehingga lebih dari 90% emisi yang akan dikeluarkan melalui cerobong ditangkap oleh alat ini. Lebih dari 40% air
limbah kami olah kembali dengan menggunakan RO System untuk Recycle dan menggunakknya kembali untuk
proses produksi. Kami juga banyak menggunakan Teknologi-teknologi baru yang dapat menunjang efisiensi Energi
dan Sumber Daya Mineral kami. Salah satunya adalah menggunakan mesin Celupan yang sangat menghemat
pemakaian Listrik dan air akan tetapi tetap produktif. Semua ini kami lakukan guna untuk mewujudkan Industri
yang ramah Lingkungan
PT Kahatex Plant II Rancaekek
SIH 13132.1:2018Industri Tekstil Pencelupan,
Pencapan dan Penyempurnaan
LSIH BALAI BESAR TEKSTIL
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT PUPUK KUJANG
Pencapaian yang tekah dilakukan PT Pupuk Kujang dalam meraih Sertifikasi Industri Hijau menunjukkankeberhasilan proses produksi yang dalam melaksanakan bisnis prosesnya sejalan juga denganmengedepankan etika bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Sertifikasi Industri Hijau mendorongseluruh insan industri melakukan perbaikan yang berkelanjutan untuk terciptanya peningkaatan efisiensidan efektivitas produksi terutama dengan pendekatan low cost ataupun no cost sekalipun, tetapi tetapmemberikan dampak positif yang besar bagi industri. Adapun program terkait antara lain :
PT Pupuk Kujang
SIH 20122.1:2018Industri Pupuk Urea, Pupuk
SP-36 dan Pupuk ZA
LSIH BALAI SERTIFIKASI INDUSTR
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT NESTLE INDONESIA PABRIK KEJAYAN
Bahan Baku
PT. Nestle Indonesia – Pabrik Kejayan setiap tahun melakukan efisiensi bahan baku dalam bentuk project,
inovasi dan continuous Improvement. Yang dapat berimpact terhadap material losses dan cost reduction.
Contohnya : Pengurangan penggunaan SWP pada SCM proses dan project yang lainnya. Substitusi bahan baku
dalam bentuk perubahan baku dari sintesi menjadi natural dan pegurangan bahan baku yang dikompensasi
dengan bahan baku yang lain. Contohnya : Natural Project dan Phoenix Project. Bahan baku berupa susu sapi
100% adalah product local, dan kompisisi bahan baku yang lain adalah 85% produk local, 25% produk Impor.
Energi , Air dan GRK
PT. Nestle Indonesia – Pabrik Kejayan setiap tahun memiliki challenge untuk efisiensi penggunaan energi,
penggunaan air dan penurunan nilai GRK yang di control di KPI (Key Performance Indicator) yang di bahas dan
di mitoring setiap minggu dan setiap bulan. Dengan berbagai project untuk efisiensi energi (contoh : energi
terbarukan) dan air (pengurangan penggunaan air dan project 3R). Project energi juga akan berpengaruh
terhadap nilai GRK. Modifikasi teknologi dalam upaya efisiensi juga terus dilakukan contohnya : penggantian
lampu menggunaan LED, project boiler biomass dimana hal ini dapat mengurangi penggunaan energi dan
menurunakan emisi GRK.
Kemasan
Project efiesiensi dikemasan contohnya shrink wrap untuk finish product di kurangi, selain efiensi cost juga
menunjang pengurangan plastik. Selain itu juga inovasi penggunaan sedotan non plastik.
Pengelolaan Limbah Cair, padat dan LB3.
Pengolahan Limbah cair di WWTP (Waste Water Treatment Plant) dimana effluent di monitoring setiap bulan.
Limbah padat di 3R melalui pihak ke 3 berizin, sehingga waste to landfill. Limbah LB3 dikirim ke pihak ke 3 yang
berizin untuk diolah lebih lanjut.
PT Nestle Indonesia Pabrik Kejayan
SIH 20122.1:2018Industri Pupuk Urea, Pupuk
SP-36 dan Pupuk ZA
LSIH BALAI SERTIFIKASI INDUSTR
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT TANJUNG ENIM LESTARI
PT TeL adalah pabrik pulp pertama di Indonesia yang telah menerapkan pembangunan berkelanjutan sejak
awal berproduksi dengan memanfaatkan bahan baku kayu Acacia Mangium yang berasal dari HTI.
Sejak tahun 2015, PT TeL terus melakukan pengembangan dan pemanfaatan dengan melakukan inovasi produk
penggantian bahan baku Acacia Mangium dengan Eucalyptus Pellita dimana untuk tahun 2019 telah
mencapai produk yang dihasilkan dari substitusi bahan baku sebesar 75,3 %.
Sumber energi yang digunakan untuk memproduksi pulp merupakan sumber Energi Baru Terbarukan
(Renewable Energy) yang berasal dari limbah padat proses Bark (Kulit) dan Black Liquor (lindi hitam) berasal
produk samping proses pemasakan, dimana Black liquor diumpankan ke Recovery Boiler, dan Bark diumpankan
ke Power Boiler, untuk tahun 2019 EBT dari total energi yang dihasilkan sebesar 91,5% dengan nilai intensitas
sebesar 35,83 GJ/Adt pulp dibawah standar Industri Hijau sebesar 38 GJ/Adt untuk Industri Pulp.
Dalam menjaga keberlangsungan sumber daya alam, PT. TeL telah melakukan program efisiensi, reuse dan
recycle sumber daya air, upaya efisiensi air yang dilakukan antara lain pemanfaatan Hot Water untuk pencucian
Lime Mud, pemanfaatan kondensat untuk Boiler Feed Water, untuk tahun 2019 didapatkan Intensitas Air dari
program ini sebesar 63,91 m3/Adt, hal ini masih dibawah batasan SIH yaitu 65 m3/ADT.
Dalam mendukung program Pemerintah dalam Kegiatan Penurunan Gas Rumah Kaca, PT TeL telah melakukan
melakukan penggantian bahan bakar MFO dengan Gas Alam yang lebih ramah lingkungan dan Bahan Perusak
Ozon untuk Pendingin perkantoran dan ruang proses, untuk tahun 2019 emisi CO2 yang dihasilkan oleh PT TeL
sebesar 0,302 mt CO2/Adt hal ini masih dibawah SIH sebesar 0,35 mt CO2/Adt.
Untuk Pengolahan Limbah Cair menggunakan teknologi Activated Sludge System pada Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) dengan kapasitas 100.000 m3, serta memasang alat pengendalian pencemaran udara yaitu
Electro Static Precipitator (ESP) untuk menangkap debu hasil pembakaran dan Scrubbing System untuk
menangkap emisi Gas. Untuk Sistim pengelolaan Limbah Padat dilakukan dengan Landfill kelas 3 yang diberikan
izin dari KLHK dan Pengelolaan LB3 oleh Pihak Ketiga yang mempunyai izin dari KLH.
PT Tanjung Enim Lestari
SIH 17011.1:2018 Bubur kertas dan bubur kertas
yang terintegrasi kertas
LSIH BALAI BESAR PULP KERTAS
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Cilacap
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT SOLUSI BANGUN INDONESIA PABRIK CILACAP
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Cilacap “SBI Cilacap”, sebelumnya bernama PT Holcim Indonesia Tbk
Pabrik Cilacap “Holcim Cilacap” merupakan bagian dari Semen Indonesia Grup, bergerak di bidang industri
persemenan dan building material serta pemberi jasa yang terkait industri semen dan atau industri lainnya,
dengan kapasitas desain produksi sebesar 2,6 juta ton semen/tahun. Berlokasi 4 km dari pusat kota Cilacap,
Jawa Tengah, dengan luas area sekitar 118,5 ha, termasuk di dalamnya 64,3 ha (55,5% luas area) ditetapkan
sebagai Hutan Kota.
Berbagai inovasi dan perbaikan di segala lini untuk mencapai praktik terbaik dalam menjalankan proses
produksi yang efektif, efisien dan berkelanjutan, salah satu diantaranya adalah Program Refuse Derived Fuel.
Program ini sebagai pengganti batu bara (bahan bakar tak terbarukan) yang merupakan salah satu upaya SBI
Cilacap dalam memperbanyak penggunaan bahan bakar alternatif yang memiliki nilai kalori (MJ), dan juga nilai
dampak positif terhadap lingkungan. Pemanfaatan Refuse Derived Fuel yang diprakarsai oleh SBI ini,
bekerjasama dengan Pemerintah Denmark berkolaborasi bersama pemerintah pusat hingga daerah.
SBI mampu memanfaatkan produk Refuse Derived Fuel ini sebagai bahan bakar alternatif di kiln semen,
sehingga mampu menghemat energi dari pemakaian batu bara. Inovasi ini kontinyu diimplementasikan di SBI
Cilacap sejak Mei 2020 sebanyak 160,18 ton dan pertama kali di Indonesia pada sektor efisiensi energi di
industri semen, keuntungan lainnya (konsumen) juga memunculkan bisnis baru bagi transporter yang
mengangkut hasil Refuse Derived Fuel ke pabrik sebesar Rp. 46.000.000,00/bulan.
Dampak lingkungan yang dihasilkan selama tahun 2020 berupa penghematan energi sebesar 2.933,25 GJ dan
pengurangan tonase dari bahan bakar tak terbarukan (batu bara).
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Narogong
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT SOLUSI BANGUN INDONESIA PABRIK NAROGONG
Efisiensi Bahan Baku
Inovasi efisiensi bahan baku dilakukan dengan mensubtitusi bahan baku alam tanah liat, pasir silica dan pasir
besi dengan bahan baku alternatif dari limbah industri yaitu fly ash, bottom ash, iron concentrate, dan copper
slag sebesar 53% atau 290.506 ton. Inovasi penggunaan 100% phosphogypsum buatan dalam negeri untuk
pembuatan semen PCC berhasil mengurangi impor gypsum natural.
Efisiensi Energi dan Penggunaan Energi Alternatif dan Terbarukan
Inovasi efisiensi energi panas dan listrik dilakukan melalui pemanfaatan EP Dust (debu Electrostatic
Precipitator) sebagai Mineral Component (MIC) untuk menurunkan Clinker Factor semen GU (PCC). Energi yang
berhasil diefisienkan sebesar 578.530 GJ. Untuk energi terbarukan digunakan solar cell pada area perkantoran
dengan kapasitas 35 MWh/tahun. Untuk energi panas penggunaan batubara disubtitusi dengan bahan bakar
alternatif seperti biomassa (sekam padi), limbah industri dan sampah kota dengan nilai subsitusi energi panas
dari bahan bakar alternatif sebesar 1.066.056 GJ.
Efisiensi Air
Efisiensi air dilakukan melalui penggunaan sistem sirkulasi terus menerus melalui cooling tower. Pemanfaatan
air hujan melalui rain water harvesting juga dilakukan untuk mengurangi penggunaan air sungai.
Emisi Gas Rumah Kaca
Pengurangan clinker factor dan penggunaan bahan bakar alternatif adalah upaya inovasi untuk menurunkan
emisi CO2. Pada tahun 2019 spesifik emisi CO2 sebesar 567 Kg CO2/ton Cementitious atau berhasil
menurunkan sebesar 18% dari baseline tahun 2009.
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Narogong
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
Modifikasi Teknologi dalam upaya efisiensi
Upaya inovasi melalui modifikasi proses dan alat terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi. Berikut
modifikasi yang dilakukan tahun 2019-2020:
1. Pemanfaatan EP Dust sebagai Mineral Component (MIC) untuk menurunkan Clinker Factor Semen GU NAR2
yang memberikan dampak berupa efisiensi energi panas dan listrik sebesar 578.530 GJ
2. Instalasi Secondary Crusher Batu Kapur untuk Menurunkan Konsumsi Spesifik Energi Listrik di Finish Mill
Narogong 2 memberikan dampak efisiensi energi listrik sebesar 1.161 GJ
3. Pembuatan Kontrol Proportional Integral (PI) untuk menjaga kestabilan parameter operasional Raw Mill
NAR1 yang memberikan dampak efisiensi energi listrik sebesar 2.993 GJ
4. Pengurangan false air di area EP dan EP fan yang dapat menurunkan Konsumsi Energi Listrik sebesar 1.915
GJ
5. Perubahan Moduli clinker yang dapat menurunkan energi Panas sebesar 56.489 GJ/tahun.
Pengelolaan Limbah Cair, Padat, Udara dan Limbah B3
Konversi alat penangkap debu dari EP menjadi bag filter merupakan upaya inovasi hijau yang bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi penangkapan emisi debu dari cerobong. Untuk limbah cair, pemasangan sand filter
digunakan untuk menyaring air limpasan batubara. Sementara untuk limbah padat berupa sampah dan limbah
B3 dari kegiatan internal yang memiliki nilai kalori dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pada kiln.
I
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT HEVEA MK I
PT. Hevea MK I Palembang yang beralamatkan di Jl. Ir Sutami Rt.14 Rw.04 Kel. Sei Selayur Kec. Kalidoni
Palembang 30118 bergerak di bidang karet remah telah mengikuti Penilaian Penghargaan Industri Hijau sejak
tahun 2017-2018 dan pada tahun 2019 telah mendapatkan Sertifikasi Industri Hijau (SIH) yang di Sertifikasi
oleh Balai Riset dan Standarisasi Industri (BARISTAND) kota Palembang yang telah ditunjuk oleh Kementrian
Perindustrian RI sebagai lembaga yang berkewangan mensertifikasi perusahaan pada program Sertifikasi
Industri Hijau (SIH).
PT. Hevea MK I Palembang telah banyak mendapatkan manfaat dalam program Sertifikasi Industri Hijau (SIH)
ini antara lain pengurangan Emisi GRK/Udara 100% dengan adanya inovasi mesin produksi (mesin Dryer) yang
semula menggunakan bahan bakar solar menjadi menggunakan bahan bakar Cangkang Sawit yang merupakan
penggunaan energi terbarukan. Selain itu, perubahan bahan bakar ini juga sangat berguna dalam mengurangi
budget perusahaan dalam biaya pembelian bahan bakar, mengingat harga bahan bakar solar jauh lebih tinggi di
bandingkan dengan bahan bakar Cangkang Sawit.
PT. Hevea MK I Palembang juga telah berhasil menggunakan air recycle hasil pengolahan Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) hingga 59% dalam proses produksi. Hal ini sangat membantu perusahaan dalam proses
efisiensi penggunaan air permukaan (Sungai Musi) dalam proses produksi.
Hal diatas hanya beberapa manfaat saja yang kami dapat deskripsikan, masih banyak lagi manfaat program
Sertifikasi Industri Hijau (SIH) lainnya yang telah kami dapatkan selain hal tersebut, mulai dari program efisiensi
bahan baku, efisiensi energi lainnya, penurunan jumlah limbah B3, serta modifikasi teknologi dalam upaya
efisiensi lainnya
PT Hevea MK I
SIH 22123:2018Industri Karet Remah
LSIH BARISTAND PALEMBANG
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang mengikuti penilaian Industri Hijau sejak tahun 2012 dan Sertifikasi Industri
Hijau Tahun 2019. Pencapaian yang telah di peroleh dengan mengikuti Sertifikasi Industri Hijau adalah sebagai
berikut :
1. Efisien energi, jumlah pemakaian energi, cenderung menurun tiap-tiap tahun di tahun 2018 pemakaian
energy produksi PT Pusri Palembang sebesar 19,54 GJ/ton turun menjadi 17,97 GJ/ton di tahun 2019.
Program inovasi yang dilakukan tahun 2019 adalah “Menghemat gas dengan mempercepat waktu
proses start up gas masuk absorber 101E dengan mengubah tahapan dan mode start up di unit
Purifikasi Pabrik Ammonia P-IB”
2. Efisiensi Air, intensitas pemakaian air proses produksi pada tahun 2018 sebesar 4,024 m3/ton dan pada
tahun 2019 sebesar 2,812 m3/ton (turun 1,212 m3/ton). Program inovasi efisiensi air yang dilaksanakan
tahun 2020 adalah “Modifikasi Sistem Overflow Air Pendingin di alat Secondary Reformer 103-D”
3. Penurunan Limbah Padat Non B3, intensitas timbulan limbah non B3 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
pada tahun 2018 sebesar 0,1820 ton/urea dan turun di tahun 2019 menjadi 0,1296 ton/Urea. Program
inovasi yang dilakukan untuk menurunkan limbah pada tahun 2019: “Reduse/Efisiensi terhadap proses
administrasi permintaan pelayanan di Departemen Umum dengan pemanfaatan sistem informasi”
4. Emisi Gas Rumah Kaca, adanya penurunan intensitas emisi Gas Rumah Kaca tahun 2019 sebesar 0,6169
ton CO2 eq/ton NH3 turun dari tahun sebelumnya. Program inovasi yang dilakukan untuk menurunkan
emisi Gas Rumah Kaca tahun 2019 “Modifikasi Prosedur Start Up Coal Firing Burner B Stage, Untuk
menghilangkan Komsumsi Solar”
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
SIH 20122.1:2018Industri Pupuk Urea, Pupuk
SP-36 dan Pupuk ZA
LSIH BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI
PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. unit Citeureup
senantiasa melakukan berbagai inovasi untuk mencapai Visi
dan Misi Perusahaan untuk menjadi produsen semen
terkemuka di Indonesia yang tetap memerhatikan
pembangunan berkelanjutan. Hasil kinerja dari berbagai
inovasi yang dilakukan telah menjadikan Indocement Unit
Citeureup sebagai industri semen pertama yang berhasil
meraih Sertifikat Industri Hijau dari Kementerian
Perindustrian pada tahun 2017. Sertifikat tersebut diperoleh
atas hasil kinerja Indocement Unit Citeureup dalam
memenuhi standar yang disyaratkan untuk efisiensi bahan
baku, energi, air, limbah, emisi gas rumah kaca, serta
implementasi kebijakan manajemen dan tanggung jawab
sosial perusahaan.
Kinerja perusahaan dalam pemanfaatan bahan bakar
alternatif telah memenuhi standar yang dipersyaratkan, yaitu
energi panas spesifik sebesar 777.5 kkal/kg clinker dan energi
listrik spesifik sebesar 84,81 kWH/ton semen. Perusahaan
juga mencapai efisiensi untuk konsumsi air senilai 0,127
m3/Ton Semen dan komitmen perusahaan dalam
mengurangi emisi GRK mencapai 637 kgCO2/Ton
Cementitious
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA UNIT CITEUREUP
SUCCESS STORY SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA UNIT PALIMANAN
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Palimanan
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
SUCCESS STORY SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA UNIT TARJUN
Sebagaimana Visi dan Misi Perusahaan untuk melakukan proses produksi ramah lingkungan dan
pembangunan yang berkelanjutan maka melalui Sertifikasi Industri Hijau dari Kemenprin telah membantu
Perusahaan untuk lebih mengarahkan dan membuktikan kepada pihak terkait bahwa PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk, Plant Unit Tarjun adalah salah satu perusahaan dengan predikat Perusahaan Hijau dan
kinerjanya sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan.
Berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh Perusahaan secara sinergi telah membuat kinerja perusahaan
lebih baik diantaranya adalah penggunaan Bahan Baku dan Bahan Bakar Alternatif sehingga penggunaan
bahan baku utama dapat dikurangi menjadi 1.45 Ton semen produk/ton bahan baku serta energy yang
dihasilkan dapat dihemat menjadi 776.86 Kkal/Kg Klinker untuk intensitas energy panas dan 87.5 Kwh/Ton
Semen untuk intensitas listrik.
Perusahaan juga telah mencapai effisiensi untuk penggunaan Air : 0.19 m3/Ton Semen. Operasional
perusahaan juga dapat mengurangi emisi GRK sehingga spesifik emisi mencapai 603.77 kgCO2/Ton
Cementitious.
Pencapaian kinerja juga dikarenakan dilakukannya modifikasi teknologi dalam proses produksi semen sebagai
pendukung pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternative serta pengelolaan 4R terhadap limbah B3
dan non B3 dari internal perusahaan.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Tarjun
SIH 23941.1:2018Industri Semen Portland
LSIH BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK
PT Sari Husada Generasi Mahardika-Prambanan Factory
SIH 10520.1:2018Industri Pengolahan Susu Bubuk
LSIH BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI
SUCCESS STORY SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU PT SARI HUSADA GENERASI MAHARDIKA PRAMBANAN FACTORY
1. EFISIENSI BAHAN BAKU
Efisiensi bahan baku dicapai dengan menurunkan tingkat losses yang ada di sepanjang jalur produksi dari
aktifitas awal (dumping) material sampai dengan filling kemasan produk. Langkah pertama yang dilakukan
adalah identifikasi semua titik yang menyebabkan losses dan membuat pemetaannya.Setelah itu dilakukan
pareto untuk menentukan titik mana saja yang paling besar losses-nya. Upaya difokuskan untuk menekan
top five losess dengan melibatkan karyawan melalui program continuous improvement (Sugestion system,
Problem Solving Group dan Small Group Improvement Activity).
2. EFISIENSI ENERGI
Efisiensi energi dicapai dengan melakukan upaya -upaya mendasar :
a. Penyederhanaan proses produksi, sedemikian hingga proses menjadi ramping. Beberapa peralatan bisa
dihilangkan sehingga pemakaian energi bisa dikurangi secara signifikan.
b. Penggantian peralatan/mesin produksi yang dengan alat/mesin tehnologi baru yang lebih ramah
lingkungan dan hemat energi. Misal penggantian mesin dengan bahan bakar natural gas (sebelumnya
berbahan bakar minyak). Penggunaan burner yang meregenari panas yang keluar dari stack, dll
c. Membangun kesadaran karyawan dalam hal penghematan energi. Hal ini ini berpengaruh pada
penggunaan energi pada fasilitas perkantoran, misal penggunaan AC dan juga penerangan.
PT Sari Husada Generasi Mahardika-Prambanan Factory
SIH 10520.1:2018Industri Pengolahan Susu Bubuk
LSIH BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI
3. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR
Penyederhanaan proses produksi yang dilakukan untuk penghematan energi ternyata juga berpengaruh
langsung pada penurunan penggunaan air. Selain hal tersebut juga dilakukan pemetaan penggunaan air
(Water Mapping/Water Ballance). Dari water balance ini bisa dilihat area yang penggunaan airnya paling
besar dan dijadikan fokus perbaikan. Pemasangan water metering juga dilakukan untuk mendukung akurasi
data. Beberapa upaya yang dilakukan mulai dari reduce, reuse, recycle dan reclaim dilakukan sehingga
secara sistematik penggunaan air menurun.
4. EMISI GAS RUMAH KACA
Emisi Gas Rumah Kaca dikurangi seiring dengan gerakan pengurangan penggunaan energi. Dengan
penurunan penggunaan energi, maka emisi CO2 bisa dikurangi. Penggantian bahan bakar minyak menjadi
natural gas juga mempunyai peran dalam hal ini. Selain penurunan CO2, penggunaan freon untuk bahan
pendingin ruangan juga sudah diganti dengan bahan yang tidak mengandung GRK.
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT FRISIAN FLAG INDONESIA PLANT PASAR REBO
PT Frisian Flag Indonesia memiliki konsumsi Energi 3,00 GJ/ton susu bubuk melalui upaya penggunaan Boiler
yang memiliki efisiensi 94%, Sistem Spray Dryer dilengkapi dengan Dehumidifer sehingga pengeringan udara
lebih efisien, dan sistem Chilled Water yang dilengkapi dengan Variable Speed Drive (VSD).
PT Frisian Flag Indonesia berhasil mendaur ulang air untuk kebutuhan utilitas dengan rasio daur ulang sebesar
31% melalui upaya daur ulang effluent WWTP Produksi. Penggunaan Air mencapai 1,98 m3/ton dicapai melalui
upaya optimalisasi sistem Cleaning In Place (CIP) teknologi terbaru, otomatisasi sistem blowdown Boiler dan
memperpanjang siklus produksi spray dryer.
PT Frisian Flag Indonesia telah berhasil menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebanyak 0,4 ton CO2eq/ton
produk dengan upaya pemasangan boiler yang menggunakan economizer, mengurangi penggunaan generator
listrik (Genset), mengontrol motor surface Aerator WWTP berdasarkan Dissolve Oxygen (DO) level,
menggunakan Sigma Air Manager pada sistem Compressed Air dan menggunakan sistem Chilled Water yang
dilengkapi dengan Variable Speed Drive (VSD).PT Frisian Flag Indonesia memiiki upaya efisiensi produksi
dengan memodifikasi teknologi diantaranya penggunaan sistem Silo untuk menampung susu bubuk sebelum
proses blending dan pengemasan, melakukan inisiatif Continues Improvement seperti mengurangi damage,
mengurangi overfilling dan mengurangi breakdown untuk mengurangi lossess sekaligus meningkatkan rasio
produk terhadap bahan baku.
PT Frisian Flag Indonesia memperoleh penghargaan Green Industri Level 5 dan PROPER Biru pada tahun
2019/2020 atas kinerja pengelolaan Lingkungan meliputi pengelolaan limbah cair melalui Fasilitas Pengelolaan
WWTP Produksi dan STP Domestik yang dioperasikan oleh operator yang kompeten, melakukan upaya 3R
limbah non-B3 dan sampah padat, melakukan perawatan unit Genset dan Boiler untuk menjaga emisi udara
selalu memenuhi baku mutu udara dan memiliki sarana TPS limbah B3 untuk menjamin 100% terkelolanya
Limbah B3 yang dihasilkan.
SIH 10520.1:2018Industri Pengolahan Susu Bubuk
LSIH BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI
PT Frisian Flag Indonesia Plant Pasar Rebo
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT PETROKIMIA GRESIK
PT Petrokimia Gresik dalam menjalankan proses bisnisnya selalu mengutamakan proses yg efisien. Hal
tersebut sejalan dengan kebijakan industri hijau yg mengutamakan efisiensi produksi tanpa mengabaikan
kualitas produk dan aspek lingkungan. Adapun Program Efisiensi yang dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik
sebagai berikut :
1. Program Efisiensi Energi dengan Pemanfaatan Purge Gas Sebagai Bahan Bakar Boiler Purge gas merupakan
produk dari HRU/PGRU di Pabrik Amoniak. Saat ini purge gas tidak dapat terserap dengan baik sebagai
substitusi fuel di primary reformer. Oleh karena itu dilakukan inovasi untuk mengalirkan purge gas sebagai
substitusi bahan bakar gas alam di package boiler (B-1102) dengan cara memodifikasi line interkoneksi dari
HRU/PGRU ke package boiler (B-1102) dan tie-in di sistem gas in burner sehingga konsumsi bahan bakar gas
alam akan menurun. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menambahkan line purge gas 3 inch tie in ke
line Natural Gas yang menuju ke burner. Melakukan modifikasi line dengan ukuran 3 inch dari upstream PC
1003 menuju ke boiler opening PC1003 dari 41% menjadi 0%.SIH 20122.1:2018
Industri Pupuk Urea, PupukSP-36 dan Pupuk ZA
LSIH BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI
PT Petrokimia Gresik
Diagram Interkoneksi Purge Gas Amoniak setelah dilakukan modifikasi
Program efisiensi energi melalui pemanfaatan Purge Gas sebagai bahan bakar boiler memiliki hasil sbb: Konsumsi Konsumsi energi (gas alam) di Pabrik I turun sebesar 8.556 MMBTU/bulan. Pemanfaatan energi dari pengurangan konsumsi gas alam tersebut setara dengan Rp. 600 Juta/bulan Purge gas yang di-venting ke lingkungan turun yang semula 3,946 ton/jam menjadi sebesar 0 ton/jam. Penghematan dari purge gas yang semula dibuang ke lingkungan setara dengan Rp 3,3 Juta/jam.
2. Program Pengurangan Emisi Gas Rumah KacaPengurangan Emisi GRK dengan Pabrik ZA II, Pabrik Urea, Pabrik CO2
Program inovasi pengurangan gas emisi CO2 / GRK yang dilakukan selama tahun 2015-2019 memiliki hasil : Penurunan emisi GRK setiap tahunnya dengan rata-rata penurunan sebesar 8-16% Selain dapat menyukseskan program pengurangan emisi khususnya GRK, pemanfaatan hasil dari CO2 seperti
produk dry ice selain untuk komersil, dry ice juga diberikan kepada masyarakat khususnya bagi para nelayansekitar PT Petrokimia Gresik untuk penyimpanan ikan hasil tangkap nelayan sebagai salah satu program CSR.
Sertifikasi industri hijau memberikan dampak yg baik bagi perusahaan khususnya dalam peningkatan efisiensidan mutu proses produksi yg pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan laba perusahaan.
Beberapa manfaat penerapan sertifikasi industri hijau antara lain :Di tingkat domestik antara lain : Pemakaian material input, air, dan energi lebih efisien serta ramah lingkungan Perusahaan lebih termotivasi untuk melakukan inovasi / perbaikan dalam penerapan efisiensi produksi Peningkatan laba Perusahaan dengan menerapkan program efisiensi produksi Produksi meningkat dan kualitas mutu produk lebih terjaga Secara tidak langsung Perusahaan melakukan self assessment terhadap kinerja perusahaanDi tingkat global : Secara tidak langsung seluruh stakeholder mendapatkan hasil assessment kinerja perusahaan di bidang
produksi, lingkungan dan manajemen perushaan; Citra perusahaan di mata dunia lebih dikenal.
SIH 20122.1:2018Industri Pupuk Urea, Pupuk
SP-36 dan Pupuk ZA
LSIH BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI
PT Petrokimia Gresik
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT. ARWANA CITRAMULIA PLANT 1 – TANGERANG
Dalam rangka pemenuhan Standar Industri Hijau, beberapa penerapan telah dilakukan di berbagai bidang oleh
PT. Arwana Citramulia Tbk. Plant 1 – Tangerang. Di antaranya adalah sebagai berikut :
1. BAHAN BAKU
Pemantauan penggunaan bahan baku sudah dilakukan secara berkala dan sangat ketat, mulai dari
pemakaian bahan baku pada proses produksi sampai dengan limbah padat maupun cair yang dihasilkan dari
proses pengolahan bahan baku tersebut yang kemudian digunakan kembali. Telah dilakukan juga riset oleh
bagian R&D guna mencapai efisiensi dan efektivitas penggunaan bahan baku serta penggantian bahan baku
impor dengan bahan baku lokal.
2. ENERGI
Dilakukan pemantauan secara berkala dan ketat pada kegiatan produksi maupun non-produksi, dengan cara
melakukan pemeriksaan instalasi, pencatatan pemakaian, dan audit energi. Penerapan sky light dan open
space juga dilakukan guna mencapai efisiensi dan efetivitas pemakaian energi.
3. AIR
Pemakaian air sudah dikontrol secara ketat dengan pemasangan flowmeter pada bagian produksi maupun
non-produksi dan dilakukan pencatatan secara rutin. Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi yang
menggunakan air bersih, ditampung untuk digunakan kembali 100% untuk proses produksi.
4. EMISI GRK
Dilakukan pengendalian Emisi GRK secara ketat dengan cara pengujian berkala pada setiap parameter yang
mempengaruhi tingkat emisi. Tindakan perbaikan juga dilakukan pada setiap parameter yang tidak tercapai.
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Arwana Citramulia Tbk
5. KEMASAN
Kemasan produk yang digunakan wajib bebas dari bahan beracun dan berbahaya, disertai COA dan surat
pernyataan dari supplier bahwa kemasan ramah lingkungan dan dapat didaur ulang kembali.
6. MODIFIKASI TEKNOLOGI UNTUK EFISIENSI
Dilakukan penerapan teknologi untuk menunjang efisiensi, seperti Heat Recovery, Cooling Fan, dll.
Pemantauan juga dilakukan secara berkala dengan sistem yang bisa diakses langsung kapanpun dan
dimanapun menggunakan perangkat online.
7. PENGENDALIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Pemeliharaan lingkungan hidup telah dilakukan sejak perusahaan berdiri melalui program CSR maupun
Charity dengan penghijauan dan pembangunan fasilitas umum yang mendukung dalam kegiatan
pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan limbah B3 maupun non-B3 dikelola oleh pihak ketiga yang
resmi dan memiliki izin. Pemantauan lingkungan juga rutin dilakukan setiap semester bersama
laboratorium eksternal yang terakreditasi
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Arwana Citramulia Tbk
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT. ARWANA NUANSAKERAMIK PLANT II SERANG
Dalam rangka pemenuhan persyaratan Sertifikasi Industri Hijau beberapa upaya di berbagai bidang telah
dilakukan PT. Arwana Nuansakeramik , diantaranya adalah sbb:
1. BAHAN BAKU
Efisiensi penggunaan bahan baku telah dikontrol ketat, proses dan hasil produksi dipantau dilaporkan tiap
jam. Bagian R&D senantiasa melakukan ekperimen dan dan inovasi pemakaian bahan bahan baru untuk
substitusi. Kebijakan pembatasan penggunaan bahan baku import telah dilakukan yaitu maksimal 10%.
Limbah padat maupun cair dipakai ulang 100%.
2. ENERGI
Pemakaian energi baik untuk proses produksi maupun proses pendukung dikontrol ketat. Hindari
pemborosan pemakaian energi. Telah dilakukan penambahan cerobong Heatrecovery di kiln plant 2BC dan
pemasangan cerobong SPR di kiln plant 2A adalah salah satu upaya untuk efisiensi energi.
Pemeriksaan sarana dan konsumsi energi tiap hari dilaporkan secara rutin. Ruang kerja sedapat mungkin
dibuat terbuka sehingga sinar matahari dan sirkulasi udara tetap baik secara alami. Audit energi rutin
dilakukan
3. AIR
Pemakaian air untuk proses produksi dan proses pendukung semua terkontrol dengan dilewatkan flowmeter
sehingga terukur tingkat efisiensinya. Limbah cair ditampung di kolam limbah dan dipakai ulang 100% untuk
proses produksi.
4. EMISI GRK
Emisi GRK dikendalikan dengan ketat terhadap semua parameter yang mempengaruhi tingkat emisi.
Tindakan koreksi harus langsung diambil jika ada parameter yang tidak tercapai. Sehingga pencapaian saat
ini adalah maksimal 0,203 ton CO2/m2 produk. Syarat SIH adalah maksimal 0,55 ton CO2/m2 produk.
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Arwana Nuansa Keramik
5. KEMASAN
Kemasan yang digunakan harus bebas dari bahan berbahaya dan harus bisa didaur ulang. Hal ini
dipersyaratan bagi supllier kemasan harus mempunyai COA / CSDS / membuat Surat Pernyataan bahwa
produk yang mereka gundakan dapat di daur ulang.
6. MODIFIKASI TEKNOLOGI UNTUK EFISIENSI
Untuk menunjang efisiensi banyak teknologi yang telah diterapkan, misal penambahan heatrecovery di
Plant 2BC dan pamasangan cerobong SPR di Plant 2A, dll. Pemantauan pemakaian energi tiap mesin telah
dilakukan dan bisa dikendalikan langsung realtime 24 jam dan dari manapun dengan web maupun android.
7. PENGENDALIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Pemeliharaan lingkungan hidup dalam area pabrik telah dilakukan sejak pabrik berdiri, dengan membentuk
tim khusus yaitu Tim Umum dan Tim Comdev dengan mendirikan kampung arwana. Pengelolaan limbah,
baik itu limbah Padat, Cair dan Udara telah dilakukan sesuai peraturan yang ada. Limbah B3 dikelola oleh
Pihak ketiga yang terdaftar di DLH Serang. Pemantauan / Pengukuran Lingkungan rutin dilakukan tiap
semester dengan menunjuk Laboratorium Eksternal yang terakreditasi.
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Arwana Nuansa Keramik
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT. SINAR KARYA DUTA ABADI PLANT III GRESIK
Dalam rangka pemenuhan persyaratan Sertifikasi Industri Hijau beberapa upaya di berbagai bidang telah
dilakukan PT. Sinar Karya Duta Abadi Plant III Gresik , diantaranya adalah sbb:
1. BAHAN BAKU
Efisiensi penggunaan bahan baku telah dikontrol ketat, proses dan hasil produksi dipantau dilaporkan tiap
jam. Bagian R&D senantiasa melakukan ekperimen dan dan inovasi pemakaian bahan bahan baru untuk
substitusi. Kebijakan pembatasan penggunaan bahan baku import telah dilakukan yaitu maksimal 10%.
Limbah padat maupun cair dipakai ulang 100%.
2. ENERGI
Pemakaian energi baik untuk proses produksi maupun proses pendukung dikontrol ketat. Hindari
pemborosan pemakaian energi. Pemeriksaan sarana dan konsumsi energi tiap hari dilaporkan secara rutin.
Ruang kerja sedapat mungkin dibuat terbuka sehingga sinar matahari dan sirkulasi udara tetap baik secara
alami. Audit energi rutin dilakukan
3. AIR
Pemakaian air untuk proses produksi dan proses pendukung semua terkontrol dengan dilewatkan flowmeter
sehingga terukur tingkat efisiensinya. Limbah cair ditampung di kolam limbah dan dipakai ulang 100%
4. EMISI GRK
Emisi GRK dikendalikan dengan ketat terhadap semua parameter yang mempengaruhi tingkat emisi.
Tindakan koreksi harus langsung diambil jika ada parameter yang tidak tercapai. Sehingga pencapaian saat
ini adalah maksimal 0,31 ton CO2/m2 produk. Syarat SIH adalah maksimal 0,55 ton CO2/m2 produk.
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Sinar Karya Duta Abadi Plant III Gresik
5. KEMASAN
Kemasan yang digunakan harus bebas dari bahan berbahaya dan harus bisa didaur ulang. Hal ini
dipersyaratan bagi supllier kemasan terpilih dengan membuat Surat Pernyataan .
6. MODIFIKASI TEKNOLOGI UNTUK EFISIENSI
Banyak teknologi untuk menunjang efisiensi telah diterapkan, misal heatrecovery dll. Pemantauan
pemakaian energi tiap mesin telah dilakukan by system yang bisa dikendalikan langsung realtime 24 jam
dan dari manapun dengan web maupun android.
7. PENGENDALIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Pemeliharaan lingkungan hidup dalam area pabrik telah dilakukan sejak pabrik berdiri, dengan membentuk
tim khusus yaitu Tim Umum. Pengelolaan limbah, baik itu limbah Padat, Cair dan Udara telah dilakukan
sesuai peraturan yang ada. Limbah B3 dikelola oleh Pihak ketiga yang terdaftar di DLH Gresik. Pemantauan
/Pengukuran Lingkungan rutin dilakukan tiap semester dengan menunjuk Laboratorium Eksternal yang
terakreditasi.
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Sinar Karya Duta Abadi Plant III Gresik
SUCCESS STORY SETRTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT ARWANA ANUGERAH KERAMIK
Berlokasi di desa Tanjung Pering, Kec Indralaya Utara, Ogan Ilir dengan luas area 139.366,8 m², denagan
rincian 22.625 m² untuk produksi dan 98.081,8 m² diperuntukan sebagai area hijau. Produk yang dihasilkan
adalah keramik lantai dengan berbagai motif dan design terkini, mulai dari polos, marble, strata, graniti dan
digi-UNO. Dalam rangka pemenuhan persyaratan Sertifikasi Industri Hijau upaya-upaya yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Material Input
Melakukan penggantian material input berbahaya dengan material input ramah lingkungan. Selain
mengganti material input, juga melakukan penghematan pemakaian material itu sendiri tanpa mengurangi
kualitas hasil produksi. Penghematan dilakukan dengan cara modifikasi produk setelah dilakukan riset oleh
tim R&D.
2. Energi
Dalam upaya efisiensi energi, perusahaan menerapkan teknologi Heat Recovery yaitu menggunakan kembali
energi panas yang terbuang dari (Kiln) ke dalam proses produksi (Horizontal Dryer dan Spray Dryer) yang
membutuhkan suhu panas lebih rendah sehingga dapat menghemat penggunaan energi gas.
3. Air
Menggunakan kembali limbah cair sisa produksi untuk milling bahan baku body dengan system Reuse
sehingga dapat menghemat pemakaian air bersih.
4. Emisi GRK
Untuk mengurangi efek gas rumah kaca dilakukan penghematan penggunaan energi fosil dan perawatan
cerobong secra rutin. Penurunan emisi CO2e sebesar 0.0042 per ton produk.
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Arwana Anugerah Keramik
5. Kemasan
Kemasan produk yang digunakan dipastikan tidak mengandung bahan PVC dan PVDC serta menerapkan
system 3R dalam proses produksinya. Hal ini dibuktikan dengan surat pernyataan dari supplier karton.
6. Pengelolaan Lingkungan
Dengan menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) terhadap limbah, perusahaan menjalankan produksi tanpa
menghasilkan limbah. Limbah organik diproses menjadi kompos, limbah kertas dan plastik dikelola sehingga
memiliki nilai ekonomis, sedangkan limbah sisa produksi digunakan kembali untuk campuran material input
dengam komposisi sesuai hasil riset tim R&D, Limbah B3 dikelola secara khusus dan dilakukan manifestasi
malalui pihak ke 3 berizin secara periodik.
7. Teknologi Proses
Peningkatan teknologi proses adalah upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sehingga
lebih efisien dari sisi energi, bahan baku, biaya dan tenaga. Penggunaan digital printing agar lebih hemat
dalam penggunaan glaze dan tinta, lebih efisien dalam penggunaan motif dan ramah lingkungan,
penggunaan Horozontal Dryer 5 layer hasil produksi lebih maksimal dan pemakaian gas bisa berkurang
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Arwana Anugerah Keramik
SUCCESS STORY SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU PT. SINAR KARYA DUTA ABADI PLANT V MOJOKERTO
Dalam rangka pemenuhan persyaratan Sertifikasi Industri Hijau beberapa upaya di berbagai bidang telah
dilakukan PT. Sinar Karya Duta Abadi Plant V Mojokerto , diantaranya adalah sbb:
1. BAHAN BAKU
Efisiensi penggunaan bahan baku telah dikontrol ketat, proses dan hasil produksi dipantau dilaporkan tiap
jam. Bagian R&D senantiasa melakukan ekperimen dan dan inovasi pemakaian bahan bahan baru untuk
substitusi. Bahan baku mampu dimanfaatkan secara efisien sehingga tidak ada material yang terbuang, setiap
limbah baik dalam bentuk padat atapun cair konsisten dilakukan pemanfaatan.
2. ENERGI
Pemakaian energi baik untuk proses produksi maupun proses pendukung dikontrol ketat. Hindari pemborosan
pemakaian energi. Pemeriksaan sarana dan konsumsi energi tiap hari dilaporkan secara rutin. Setiap bagian
wajib melakukan monitoring penggunaan energy, dan mengupayakan penghematan baik dalam jangka waktu
singkat ataupun jangka waktu lama.
3. AIR
Pemakaian air untuk proses produksi dan proses pendukung semua terkontrol dengan flowmeter yang
terhubung secara digital sehingga pencatatannya dapat dilakukan Real Time, dan tepat guna.
4. EMISI GRK
Emisi GRK dikendalikan dengan ketat terhadap semua parameter yang mempengaruhi tingkat emisi. Tindakan
koreksi harus langsung diambil jika ada parameter yang tidak tercapai. Sehingga pencapaian saat ini adalah
maksimal 0,30 ton CO2/m2 produk. Syarat SIH adalah maksimal 0,55 ton CO2/m2 produk.
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Sinar Karya Duta Abadi Plant V Mojokerto
5. KEMASAN
Kemasan yang digunakan harus bebas dari bahan berbahaya dan harus bisa didaur ulang. Kemasan yang tidak
dapat digunakan (Reject) di alihkan fungsi sebagai pelindung ikatan sehingga, tidak ada kemasan yang
terbuang.
6. MODIFIKASI TEKNOLOGI UNTUK EFISIENSI
Banyak teknologi untuk menunjang efisiensi telah diterapkan, misal heatrecovery dll. Pemantauan pemakaian
energi tiap mesin telah dilakukan by system yang bisa dikendalikan langsung realtime 24 jam dan dari
manapun dengan web maupun android.
7. PENGENDALIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Pemeliharaan lingkungan hidup dalam area pabrik telah dilakukan sejak pabrik berdiri, dengan membentuk
tim khusus yaitu Tim Umum. Pengelolaan limbah, baik itu limbah Padat, Cair dan Udara telah dilakukan
sesuai peraturan yang ada. Limbah B3 dikelola oleh Pihak ketiga yang terdaftar di DLH Gresik. Pemantauan /
Pengukuran Lingkungan rutin dilakukan tiap semester dengan menunjuk Laboratorium Eksternal yang
terakreditasi.
SIH 23929.1:2017Industri Ubin Keramik
LSIH BALAI BESAR KERAMIK
PT Sinar Karya Duta Abadi Plant V Mojokerto
]]
SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAULet’s do Green
Informasi
Sekretariat
Industri Hijau
Kementerian PerindustrianPusat Industri HijauJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan
Hotline : (021) 5252746T : (021) 5255509 Ext. 4042 F : (021) 5252746E : [email protected] : www.kemenperin.go.id
Pengarah:R. Hendro MartonoKepala Pusat Industri Hijau
Tim Penulis:1. Radison Silalahi;2. Sri Gadis Pari Bekti;3. Andalia Gustari;4. Twina Muninggar Wijayanti.
Editor:Hamzah Solihat