Download - Sasaran MDG'S 4
Djoti - Atmodjo
8 MISI MDGs
4
B. TARGET MDGs 2015GOAL 1 : MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN
GOAL 2 : MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA
GOAL 3 : MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
GOAL 4 : MENURUNKAN KEMATIAN ANAK
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB)
GOAL 7 : MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
GOAL 8 : MENGEMBANGKAN KEMITRAAN PEMBANGUNAN DI TINGKAT GLOBAL
Sasaran MDGs terkait Standar Akreditasi Baru
Sasaran I : 6 Elemen Penilaian Penurunan angka kematian bayi dan Peningkatan kesehatan ibuSasaran II: 7 Elemen Penilaian Penurunan angka kesakitan HIV/AIDSSasaran III: 6 Elemen Penilaian Penurunan angka kesakitan TB
Standar SMDGs I
Maksud dan Tujuan
Rumah sakit melaksanakan PONEK
Proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu dalam bentuk pelayanan obstetrik dan neonatus emergensi komprehensif (PONEK) di rumah sakit dan pelayanan obstetrik dan neonatus dasar (PONED) di Puskesmas
Penurunan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu
Langkah – langkah PONEK
1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna
2. Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan standar
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi.
4. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 Jam)
5. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembina teknis dalam pelaksanaan Inisisasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif
6. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya.
7. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit dalam Perawatan Metode Kangguru (PMK) pada bayi BBLR.
8. Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi (RSSIB) 10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu
Langkah – langkah PONEK
ELEMEN PENILAIAN MDGS I
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana PONEK
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses/mekanisme dalam program PONEK termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan PONEK
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim PONEK Rumah Sakit5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar6. Terlaksananya fungsi rujukan PONEK pada rumah sakit
sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Dokumen yang harus dipersiapkan RS:
SK Direktur Rumah Sakit tentang Pembentukan Tim PONEK
Kebijakan/ Pedoman/ Panduan tentang : Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus
Penyelenggaraan PONEK 24 jam di Rumah Sakit
Rawat Gabung Ibu dan Bayi Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif Perawatan Metode Kangguru pada BBLR Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi Pelaksanaan Rujukan
Dokumen yang harus dipersiapkan RS:
Program : Rencana Strategi Rencana Kerja & Anggaran Program Unit Kerja terkait Pelatihan Tim PONEK
Dokumen yang harus dipersiapkan RS:
Dokumentasi implementasi: Laporan kegiatan Sertifikasi pelatihan PONEK MoU Rujukan dengan RS Rujukan Notulen rapat
Materi yang disiapkan : Proses penyusunan rencana RS untuk melaksanakan PONEK
Lingkup PONEK yg dilaksanakan, strategi pelaksana an, mekanisme monitoring dan evaluasi, serta sistem pelaporannya
Penyusunan regulasi, penyediaan fasilitas & dukung an pembiayaan dalam RKA serta realisasinya
Pembentukan Tim/Panitia PONEK, pengorganisasian, pedoman kerja, program kerja, monitoring dan evaluasi pelaksanaannya
Pelaksanaan pelatihan utk meningkatkan PONEK & pelaksanaan rujukan
Sasaran telusur :• Pimpinan RS• Ketua dan anggota Tim PONEK• Kepala unit kerja dan pelaksana PONEK (tenaga medis, keperawatan, farmasi,
gizi dsb)
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS
Langkah – langkah penanggulangan HIV/AIDS
Meningkatkan fungsi pelayanan VCT (Voluntary Counseling and Testing);
Meningkatkan fungsi pelayanan ART (Antiretroviral Therapy); Meningkatkan fungsi pelayanan PMTCT (Prevention Mother to
Child Transmision); Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO); Meningkatkan fungsi pelayanan pada Orang Dengan HIV AIDS
(ODHA) dengan faktor risiko Injection Drug User (IDU); dan Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang, yang meliputi:
pelayanan gizi, laboratorium, dan radiologi, pencatatan dan pelaporan.
• Jumlah ODHA meningkat tempat layanan & dukungan perlu dikembangkan
• Banyak RS yang secara mental belum siap melayani ODHA
• Perlu one stop clinic bagi ODHA – layanan diagnostik – layanan obat ARV – layanan infeksi oportunistik–Dukungan psikososial
Perlunya VCT
Standar MDGs II
Rumah sakit melaksanakan
Penanggulangan HIV/AIDS sesuai
pedoman rujukan ODHA
Standar SMDGs II
Maksud dan Tujuan
Rumah sakit melaksanakan Penanggulangan HIV/AIDS sesuai pedoman rujukan ODHA
kemudahan akses bagi ODHA untuk mendapatkan layanan pencegahan, pengobatan, dukungan dan perawatan, sehingga diharapkan lebih banyak ODHA yang memperoleh pelayanan yang berkualitas di rumah sakit yang ditetapkan sebagai RS rujukan ODHA.
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS
Langkah – langkah penanggulangan HIV/AIDS
Meningkatkan fungsi pelayanan VCT (Voluntary Counseling and Testing);
Meningkatkan fungsi pelayanan ART (Antiretroviral Therapy); Meningkatkan fungsi pelayanan PMTCT (Prevention Mother to
Child Transmision); Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO); Meningkatkan fungsi pelayanan pada Orang Dengan HIV AIDS
(ODHA) dengan faktor risiko Injection Drug User (IDU); dan Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang, yang meliputi:
pelayanan gizi, laboratorium, dan radiologi, pencatatan dan pelaporan.
1. mpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencan
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana yan penanggulangan HIV/AIDS
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses/mekanisme dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim HIV/AIDS Rumah Sakit
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim HIV/AIDS sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku
7. Terlaksananya pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dgn faktor risiko IDU, penunjang sesuai dengan kebijakan
Elemen Penilaian SMDGs II
Dokumen yang harus dipersiapkan RS:
1. SK Direktur RS ttg Pembentukan Tim HIV/AIDS2. Kebijakan/ Pedoman/ Panduan tentang : Pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dng faktor risiko IDU & penunjang di RS
Pelaksanaan Rujukan
Dokumen yang harus dipersiapkan RS:Program :1. Rencana Strategi2. Rencana Kerja & Anggaran3. Pelatihan Tim HIV AIDS4. Pelatihan HIV AIDS pada unit kerja
terkait Dokumen implementasi :A. Laporan kegiatanB. Sertifikasi pelatihan HIV AIDSC. MoU Rujukan dengan RS Rujukan
Materi telusur yang harus dipersiapkan RS: Rencana RS sakit utk melaksanakan layanan HIV/AIDS
Lingkup layanan HIV/AIDS yg dilaksanakan, strategi pe laksanaan, mekanisme monitoring dan evaluasi, serta sistem pelaporannya
Penyusunan regulasi, penyediaan fasilitas & dukungan pembiayaan dalam RKA serta realisasinya
Pembentukan Tim/Panitia layanan HIV/AIDS, pengor ganisasian, operasional, program kerja, monitor ing dan evaluasi pelaksanaannya
Pelaksanaan latihan utk meningkatkan pelayanan HIV/AIDS
Pelaksanaan rujukan
Sasaran telusur :• Pimpinan RS• Ketua dan anggota Tim HIV/AIDS• Kepala unit kerja dan pelaksana
pelayanan HIV/AIDS (tenaga medis, keperawatan, dsb)
Other diseases:Tuberkulosis
27
TB DI INDONESIA
- Negara ke-3 tertinggi dalam jumlah penderita TB di dunia (China, India)
- Jmlah penderita th 2010 diperkirakan sekitar 600.000- Terdapat di semua kabupaten/kota - Penderita baru sekitar 583.000/tahun- Kematian per tahun sekitar 61.000- HIV/AIDS memperburuk keadaan TB- Dibutuhkan upaya keras Target MDGs (2015)- Timbul tanda2 resistensi kuman TB - Penyakit TB & kemiskinan berpengaruh timbal balik.
Standar MDG’s III.Rumah sakit
melaksanakan Penanggulangan TB
sesuai pedoman strategi DOTS
Standar SMDG’s III.
Maksud dan Tujuan
Rumah sakit melaksanakan Penanggulangan TB sesuai pedoman strategi DOTS
Penerapan strategi DOTS di rumah sakit dalam meningkatan angka: penemuan kasus (care detection rate, CDR), keberhasilan pengobatan (cure rate), dan keberhasilan rujukan (success referal rate).
Other diseases:Tuberkulosis
Elemen Penilaian SMDGs III
1. 1PPPPn RS berpartisipasi dalam menyusun rencana
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana pelayanan DOTS TB
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses/mekanisme dalam program pelayanan DOTS TB termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan DOTS TB sesuai dengan standar
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim DOTS TB Rumah Sakit
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim DOTS TB sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku
Dokumen yang harus dipersiapkan RS:
1. SK Direktur RS ttg Pembentukan Tim DOTS TB2. Kebijakan/ Pedoman/ Panduan tentang : Pelayanan TB dengan strategi DOTS Pelaksanaan Rujukan
Dokumen yang harus dipersiapkan RS:Program :1. Rencana Strategi2. Rencana Kerja & Anggaran3. Pelatihan Tim DOTS TB Dokumen implementasi :A. Laporan kegiatanB. Sertifikasi pelatihan DOTSC. MoU Rujukan dengan RS Rujukan
Materi telusur yang harus dipersiapkan RS: Rencana RS sakit utk melaksanakan layanan DOTS TB
Lingkup layanan DOTS TB yg dilaksanakan, strategi pe laksanaan, mekanisme monitoring dan evaluasi, serta sistem pelaporannya
Penyusunan regulasi, penyediaan fasilitas & dukungan pembiayaan dalam RKA serta realisasinya
Pembentukan Tim/Panitia layanan DOTS TB, pengor ganisasian, operasional, program kerja, monitor ing dan evaluasi pelaksanaannya
Pelaksanaan latihan utk meningkatkan pelayanan
Pelaksanaan rujukan
Sasaran telusur :• Pimpinan RS• Ketua dan anggota Tim DOTS TB• Kepala unit kerja dan pelaksana
pelayanan DOTS TB (tenaga medis, keperawatan,
farmasi,dsb)