ITB 2019TRACER STUDYREPORT
Tracer Study ITB 2019
Hak cipta pada penulis dan dlindungi Undang-undang Hak penerbitan pada Penerbit ITB Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari penulis dan penerbit. Tim Penulis: Ketua: Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT Konten dan Editor: Angga Dinan A., S.Si., MT Konten: Amalia Nur Alifah, S.Si., M.Si. Ilma Intan Sari, S.Si., M.Si. Indah Gumala Andirasdini, S.Si., M.Si. Foto Cover Oleh: Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT KATALOG DALAM TERBITAN (KDT) Report Tracer Study ITB 2019 / Divisi Riset ITB Career Center Tim Divisi Riset ITB Career Center.-Ed.1.-Cet.1.-Bandung: Penerbit ITB, 2019 (iv, xxx hlm.); 17,6 x 25 cm ISBN: xxx-xxx-xxxx-xx-x
Divisi Riset ITB Career Center 1
Kata Sambutan
Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA
Rektor Institut Teknologi Bandung
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Perguruan tinggi sebagai salah satu wadah pendidikan nasional memiliki peranan
penting dalam melahirkan generasi cerdas dalam membangun bangsa. Fungsi
tersebut menuntut perguruan tinggi untuk mampu berperan dalam penyelenggaraan
dan pengembangan pendidikan serta pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Oleh karena itu, penyelenggaraan
pendidikan tinggi harus sesuai dengan arah kebijakan pembangunan pendidikan
nasional, yaitu untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan
dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satu usaha yang dilakukan ITB dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi
adalah dengan menyelenggarakan Tracer Study ITB. Tracer Study sebagai salah satu
metode dalam memperoleh masukan dari lulusan ITB diharapkan mampu
memberikan informasi terkait keberhasilan pendidikan tinggi yang diterapkan di ITB,
baik pendidikan kurikuler maupun non-kurikuler.
Tracer Study dapat menyajikan informasi mendalam dan rinci mengenai
kecocokan/match kerja baik horisontal (antar berbagai bidang ilmu) maupun vertikal
(antar berbagai level/strata pendidikan). Dengan demikian, Tracer Study dapat ikut
membantu mengatasi permasalahan kesenjangan kesempatan kerja dan upaya
perbaikannya. Bagi perguruan tinggi, informasi mengenai kompetensi yang relevan
bagi dunia usaha dan industri (DUDI) dapat membantu upaya perbaikan kurikulum
dan sistem pembelajaran. Di sisi lain, dunia usaha dan industri dapat melihat ke
dalam perguruan tinggi melalui Tracer Study, dan dengan demikian dapat
Divisi Riset ITB Career Center 2
menyiapkan diri dengan menyediakan pelatihan-pelatihan yang lebih relevan bagi
sarjana pencari kerja baru.
Sementara itu dengan survey pengguna, ITB dapat memperoleh feedback dari
perusahaan-perusahaan terkait dengan kepentingan dan kepuasan DUDI terhadap
alumni ITB. Dengan adanya penilaian kepentingan dan kepuasan ini diharapkan
mampu terciptanya hubungan strategis diantara ITB dan DUDI, yaitu ITB mampu
memenuhi harapan DUDI untuk menghasilkan lulusan yang siap dan sesuai dengan
kebutuhan DUDI saat ini.
Sejak tahun 2017 Divisi Riset ITB Career Center-Lembaga Kemahasiswaan turut
melakukan riset berhubungan dengan alumni ITB penerima beasiswa Bidikmisi. Hasil
riset ini dirangkum dalam laporan Tracer Study Bidikmisi ITB. Laporan ini sendiri
merupakan bentuk tanggung jawab ITB dalam memperhatikan berjalannya program
beasiswa Bidikmisi di ITB, dengan fokus terhadap perkembangan alumni ITB
penerima Bidikmisi dalam karir kerja mereka.
Akhir kata, kami menerima berbagai kritik dan saran yang membangun dengan
tangan terbuka demi hasil yang lebih baik di masa depan.
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Divisi Riset ITB Career Center 3
Kata Sambutan
Dr. Eng. Sandro Mihradi
Ketua Lembaga Kemahasiswaan
Institut Teknologi Bandung
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
ITB merupakan perguruan tinggi berbasis riset yang memiliki indikator keberhasilan
berupa keunggulan akademis dalam bidang edukasi, relevansi, kontribusi
pengetahuan dan pemberdayaan. ITB juga merupakan jembatan yang
menghubungkan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri.
Hubungan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri menjadikan ITB
perlu untuk melakukan perbaikan, penjaminan dan peningkatan dari program
kurikulum dan kualitas lembaga pendidikan tinggi.
Salah satu usaha yang dilakukan ITB dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi
adalah dengan menyelenggarakan Tracer Study ITB. Tracer Study sebagai salah satu
metode dalam memperoleh masukan dari lulusan ITB diharapkan mampu
memberikan informasi terkait keberhasilan pendidikan tinggi yang diterapkan di ITB,
baik pendidikan kurikuler maupun non-kurikuler.
Tracer Study ITB hingga tahun 2019 ini telah memberikan manfaat yang besar bagi
ITB dan juga perguruan tinggi lainnya. Besarnya manfaat yang diperoleh dari Tracer
Study ITB menjadikan Lembaga Kemahasiswaan berkomitmen untuk terus
melakukan penelitian ini setiap tahunnya dengan mempercayakan pengelolaannya
pada ITB Career Center melalui divisi risetnya. Penyelenggaraan riset Tracer Study
dan User Survey hingga tahun ini telah dilakukan sebanyak delapan kali karena setiap
tahunnya diselenggarakan secara kontinu. Penyelenggaraan riset Tracer Study dan
User Survey agar berjalan dengan baik harus dilaksanakan secara melembaga dan
berkelanjutan serta dilakukan perbaikan secara terus-menerus. Kami bersyukur ITB
Career Center melalui divisi risetnya telah menyelenggarakan dengan sangat baik.
Divisi Riset ITB Career Center 4
Kami berharap hasil dari riset ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama
pimpinan ITB dan seluruh civitas akademika.
Pada tahun ini, selain report Tracer Study ITB 2019 dan User Survey 2019 dibuat
pula report khusus Tracer Study Bidikmisi ITB 2019 yang mengambil responden dari
angkatan 2012. Tujuan dibuat report Bidikmisi ini untuk bisa membaca profil alumni
ITB yang mendapatkan beasiswa Bidikmisi selama kuliah di ITB, baik yang penuh
maupun tidak. Hasil report ini menunjukkan hal-hal seperti prestasi akademik, lama
studi, tingkat keberhasilan studi, keaktifan organisasi, pekerjaan, persebaran tempat
bekerja, penghasilan, melanjutkan pendidikan atau tidak, dan masih banyak lagi. Hal
ini sangat penting untuk menjadi feedback bagi penyelenggaraan program
pendidikan di ITB untuk para penerima Bidikmisi.
Melalui report Tracer Study ITB Bidikmisi diharapkan kita mampu mendapatkan
informasi mengenai sejauh mana tingkat keberhasilan program ini yang telah
dicanangkan oleh pemerintah. Selain itu, agar menjadi bukti bahwa peserta Bidikmisi,
yang secara umum merupakan mahasiswa kurang mampu, dapat berhasil dalam
pendidikan dan sukses dalam pekerjaan/masa depan mereka. Sehingga keberhasilan
mereka berdampak pada perbaikan kehidupan diri dan keluarga mereka, dan pada
akhirnya adalah perbaikan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Akhir kata, kami menerima berbagai kritik dan saran yang membangun dengan
tangan terbuka demi hasil yang lebih baik di masa depan.
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Divisi Riset ITB Career Center 5
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Buku Report Tracer Study ITB 2019 akhirnya dapat
terselesaikan dengan baik. Buku Report Tracer Study ITB 2019 ini terdiri dari dua
bagian, yaitu bagian A yang memuat hasil analisis Tracer Study ITB angkatan 2012
dan bagian B yang memuat kumpulan makalah Tracer Study ITB 2019 yang pernah
dipresentasikan di SUMMIT IV Indonesia Career Center di Samarinda tanggal 14-15
November 2019.
Hasil analisis Tracer Study ITB angkatan 2012 pada bagian A terdiri dari tujuh bab.
Pada bab 1 analisis Tracer Study ITB berfokus pada penjelasan terkait konsep dasar
Tracer Study ITB, dalam konsep ini terdapat penjelasan singkat terkait Tracer Study
ITB dan tahapan pelaksanaan Tracer Study ITB serta teknik-teknik yang digunakan
dalam penelitian Tracer Study ITB. Sementara itu, bab 2-7 memuat hasil analisis
Tracer Study ITB angkatan 2012 dengan hal-hal yang ditampilkan adalah mengenai
profil responden (bab 2), penilaian alumni terhadap ITB (bab 3), kompetensi alumni
ITB (bab 4), masa peralihan alumni ITB menuju dunia kerja (bab 5), alumni dan
pekerjaan (bab 6) serta perbandingan data dan analisis (bab 7).
Bagian B pada Buku Report Tracer Study ITB 2019 memuat kumpulan makalah yang
dibuat sepanjang tahun 2019. Tujuan dibuat makalah-makalah ini adalah untuk lebih
dapat mengungkapkan informasi dari data-data yang telah terkumpul di database
secara tematik yang dapat dipublikasikan untuk menjadi pengetahuan yang lebih
luas/lengkap. Bagian B ini terdiri dari enam makalah dengan sumber data umumnya
menggunakan database Tracer Study ITB tahun 2015-2019.
Pada Buku Report Tracer Study ITB 2019 diperoleh beberapa kesimpulan terkait
alumni ITB angkatan 2012. Hal-hal yang menarik dari kesimpulan ini diantaranya
adalah mengenai kemampuan alumni ITB angkatan 2012 yang lebih baik
dibandingkan kontribusi yang diberikan ITB, persebaran tempat kerja alumni ITB
yang masih terfokus di Jakarta namun ada beberapa yang bekerja di luar negeri,
aktivitas alumni ITB selama kuliah yang umumnya aktif namun tidak membebani
terhadap prestasi belajar, tingkat persentase alumni ITB wirausaha yang berada pada
nilai 6% serta alumni ITB yang melanjutkan studi sebanyak 14%.
Pada kesempatan ini pula, kami selaku Tim Divisi Riset ITB Career Center
mengucapkan terima kasih kepada:
Divisi Riset ITB Career Center 6
1. Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA selaku Rektor ITB yang telah memberikan
dukungan penuh dalam penelitian Tracer Study ITB 2019.
2. Prof. Ir. Bermawi Priyatna Iskandar, M.Sc, Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan dan Dr. Miming Miharja, ST, M.Sc. Eng selaku
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi yang
berperan sebagai pelindung sekaligus memberikan pengarahan terhadap
penelitian Tracer Study ITB 2019.
3. Dr. Eng. Sandro Mihradi selaku Ketua Lembaga Kemahasiswaan atas segala
dukungan dan masukan terhadap penelitian Tracer Study ITB 2019.
4. Sapto Wahyu Indratno S.Si., M.Sc., Ph.D selaku Ketua KK Statistika
Matematika ITB yang telah membantu dalam memberi arahan dan masukan
terkait analisis hasil penelitian Tracer Study ITB 2019.
5. Tim KK Statistika Matematika ITB yang turut membantu dalam menuliskan
Buku Report Tracer Study ITB 2019.
6. Tim Surveyor alumni ITB angkatan 2012 atas bantuannya dalam melengkapi
dan validasi database angkatan serta dalam mendorong teman-teman alumni
ITB angkatan 2012 untuk berpartisipasi dalam penelitian Tracer Study ITB
2019.
7. Alumni ITB angkatan 2012 atas peran sertanya dalam penelitian Tracer Study
ITB 2019.
Akhir kata, Divisi Riset ITB Career Center berharap hasil penelitian periode 2019 ini
dapat memberikan kontribusi dan masukan bagi semua pihak, khususnya ITB sebagai
lembaga pendidikan, di dalam merancang program dan kurikulum serta menciptakan
lingkungan akademis maupun non-akademis yang lebih mendukung terciptanya
lulusan yang berkualitas dari segi hardskill, softskill, dan life skill.
Bandung, September 2019
Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT
(Ketua Tim Penulis)
Divisi Riset ITB Career Center 7
Daftar Isi
Kata Sambutan ............................................................................................ 1
Kata Pengantar ........................................................................................... 5
Daftar Isi ..................................................................................................... 7
Daftar Gambar ........................................................................................... 11
Daftar Tabel............................................................................................... 14
Bagian A: Analisis Hasil Tracer Study ITB Angkatan 2012
Konsep Tracer Study ITB ........................................................................... 17
1.1 Konsep Dasar .............................................................................................. 18
1.2 Tujuan Tracer Study ITB .............................................................................. 19
1.3 Manfaat Tracer Study ITB ............................................................................ 20
1.4 Struktur Organisasi Pelaksana Tracer Study ITB ............................................ 21
1.5 Metodologi Penelitian .................................................................................. 22
1.6 Sejarah dan Inovasi Tracer Study ITB ........................................................... 28
1.6.1 Sejarah Tracer Study ITB ................................................................... 28
1.6.2 Inovasi Tracer Study ITB ................................................................... 30
Profil Responden ....................................................................................... 35
2.1 Total Responden ......................................................................................... 36
2.2 IP ............................................................................................................... 39
2.3 Lama Studi ................................................................................................. 41
2.4 Pekerjaan Utama ......................................................................................... 44
2.5 Peta Persebaran .......................................................................................... 47
Penilaian Alumni terhadap ITB ................................................................. 53
3.1 Aspek Pembelajaran .................................................................................... 54
3.2 Aspek Belajar Mengajar ............................................................................... 55
3.3 Kondisi Fasilitas Belajar................................................................................ 56
3.4 Manfaat Program Studi ................................................................................ 57
3.5 Tempat Tinggal Selama Kuliah ..................................................................... 58
3.6 Kursus Selama Masa Kuliah .......................................................................... 59
3.7 Pelatihan dan Konseling ............................................................................... 60
3.8 Program Mahasiswa Wirausaha .................................................................... 61
Divisi Riset ITB Career Center 8
Kompetensi Alumni ITB ............................................................................ 63
4.1 Keaktifan Organisasi .................................................................................... 64
4.2 Kompetensi Alumni ...................................................................................... 66
4.3 Sumber Pembentukan Kompetensi ............................................................... 69
4.4 Kursus setelah Lulus Kuliah .......................................................................... 70
Masa Peralihan Alumni ITB Menuju Dunia Kerja ...................................... 73
5.1 Pencarian Kerja ........................................................................................... 74
5.2 Waktu Pencarian Kerja ................................................................................ 76
5.3 Masa Pencarian Kerja .................................................................................. 77
5.4 Waktu Tunggu Kerja .................................................................................... 79
5.5 Jalur Mendapatkan Pekerjaan ....................................................................... 80
5.6 Alasan Mendapatkan Pekerjaan Pertama ....................................................... 82
5.7 Gambaran Pekerjaan Ideal ........................................................................... 83
5.8 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru ................................................................ 84
5.9 Kondisi Pekerjaan ........................................................................................ 85
5.10 Kategori Perusahaan .................................................................................. 87
5.11 Bentuk Perusahaan Tempat Bekerja ........................................................... 89
5.12 Waktu Memulai Wirausaha ......................................................................... 89
Alumni dan Pekerjaan ............................................................................... 91
6.1 Bekerja ....................................................................................................... 92
6.1.1 Kategori Bidang Usaha ...................................................................... 94
6.1.2 Kategori Jenis Pekerjaan .................................................................... 97
6.1.3 Jabatan Pekerjaan ............................................................................. 98
6.1.4 Penghasilan dan Bonus .................................................................... 100
6.2 Bekerja dan Wiraswasta ............................................................................ 104
6.2.1 Kategori Usaha Pekerjaan Utama ..................................................... 106
6.2.2 Kategori Jenis Pekerjaan .................................................................. 109
6.2.3 Jabatan Pekerjaan ........................................................................... 110
6.2.4 Penghasilan dan Bonus .................................................................... 112
6.2.5 Wiraswasta ..................................................................................... 115
6.3 Wirausaha ................................................................................................ 117
6.3.1 Kategori Usaha Pekerjaan Wirausaha ............................................... 120
6.3.2 Penghasilan, Bonus dan Omset ........................................................ 123
6.4 Melanjutkan Studi ..................................................................................... 127
6.5 Tidak Bekerja ............................................................................................ 130
Divisi Riset ITB Career Center 9
Perbandingan Data dan Analisis ............................................................. 133
7.1 Analisis IP dan Jenis Kelamin ..................................................................... 134
7.2 Analisis IP dan Pekerjaan ........................................................................... 135
7.3 Analisis IP dan Kategori Perusahaan ........................................................... 136
7.4 Analisis IP dan Jabatan .............................................................................. 137
7.5 Analisis IP dan Keaktifan Organisasi ........................................................... 138
7.6 Analisis Penghasilan dan Jenis Kelamin ....................................................... 139
7.7 Analisis Penghasilan dan Kategori Perusahaan............................................. 140
7.8 Analisis Penghasilan dan Bentuk Perusahaan .............................................. 141
7.9 Analisis Penghasilan dan Jabatan ............................................................... 142
7.10 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan (2015-2019) ..................................... 142
Bagian B: Kumpulan Artikel Tracer Study ITB Tahun 2019
Model Kompetensi: Perbandingan antara Penilaian Alumni ITB dan
Kebutuhan Pengguna [Studi Kasus Tracer Study ITB & User Survey
ITB 2015-2017] ....................................................................................... 147
oleh Angga Dinan A dan Adilan Widyawan Mahdiyasa
Klasterisasi Program Studi Berdasarkan Kompetensi Alumni [Studi
Kasus: Alumni ITB Angkatan 2008-2011] .............................................. 157
oleh Indah Gumala Andirasdini, Angga Dinan A dan Bambang Setia Budi
Kriteria Dominan Pengetahuan dan Keterampilan Alumni ITB Lulusan
Tahun 2014 yang Bekerja di Perusahaan ............................................... 167
oleh Indah Gumala Andirasdini, Angga Dinan A dan Bambang Setia Budi
Perkembangan Karir Alumni ITB dari Perspektif Jenis Kelamin [Studi
Kasus: ITB Alumni Angkatan 2010] ........................................................ 177
oleh Ilma Intan Sari, Angga Dinan A dan Bambang Setia Budi
Analisis Jalur Relasi Alumni ITB dalam Memperoleh Pekerjaan di
Bukalapak dengan Menggunakan Analisis Keterhubungan Graf ........ 17785
oleh Amalia Nur Alifah, Angga Dinan A dan Bambang Setia Budi
Profil Alumni ITB Penerima Bidikmisi yang Dihentikan Sebelum 8
Semester [Studi Kasus: ITB Alumni Angkatan 2011-2012] .................... 193
oleh Ilma Intan Sari, Angga Dinan A dan Bambang Setia Budi
Divisi Riset ITB Career Center 10
Perkembangan Karir Alumni ITB Angkatan 2011 dan 2012 dengan
Status Penerimaan Bidikmisi Diberhentikan Sebelum 8 Semester ........ 199
oleh Muhammad Faiz Mustain, Angga Dinan A dan Sandro Mihradi
Metode Pengumpulan Data, Inovasi dan Manajemen Surveyor dalam
Pelaksanaan Tracer Study di ITB [Studi Kasus Tracer Study ITB
2010 - 2019] ........................................................................................... 209
oleh Andi Irwandi Madagaskar M, Angga Dinan A dan Bambang Setia Budi
Perkembangan dan Manajemen Basis Data User Survey ITB ................. 217
oleh Syifa Nur Awalia, Angga Dinan A dan Bambang Setia Budi
Kesimpulan dan Saran ............................................................................ 223
Referensi ................................................................................................. 226
Lampiran I Tim Riset ............................................................................... 232
Lampiran II Daftar Surveyor ................................................................... 233
Lampiran III Daftar Pertanyaan Kuesioner ............................................ 235
A. Website ...................................................................................................... 235
B. Core Quesstionaire ITB................................................................................ 251
Lampiran IV Dokumentasi ...................................................................... 268
Divisi Riset ITB Career Center 11
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Tracer Study .................................................. 18 Gambar 1.2 Tujuan Tracer Study ITB ................................................................. 20 Gambar 1.3 Manfaat Tracer Study ITB ............................................................... 21 Gambar 1.4 Struktur Organisasi Tracer Study ITB ............................................... 22 Gambar 1.5 Tahapan Pelaksanaan Tracer Study ITB ........................................... 23 Gambar 1.6 Flowchart Pelaksanaan Tracer Study ITB .......................................... 24 Gambar 1.7 Tahapan Penyusunan Kuesioner Tracer Study ITB ............................ 25 Gambar 1.8 Tahapan Pengumpulan Database Tracer Study ITB ........................... 26 Gambar 1.9 Email Blast Metode ITB ................................................................... 27 Gambar 1.10 SMS Blast Metode ITB ................................................................... 28 Gambar 1.11 Perkembangan Response Rate Tracer Study ITB ............................. 29 Gambar 1.12 Konsep Inovasi Tracer Study ITB ................................................... 31 Gambar 1.13 Inovasi dan Implementasi Tracer Study ITB ................................... 31 Gambar 1.14 Surveyor dalam Konsep Tracer Study ITB ....................................... 32 Gambar 1.15 Transformasi Kuesioner Tracer Study ITB ....................................... 33 Gambar 1.16 Transformasi Website Tracer Study ITB.......................................... 34 Gambar 2.1 Responden Tracer Study ITB 2019 ................................................... 36 Gambar 2.2 Gross Response Rate ...................................................................... 37 Gambar 2.3 Nett Response Rate ........................................................................ 37 Gambar 2.4 Jumlah Responden per Prodi ........................................................... 38 Gambar 2.5 IP Alumni ITB Angkatan 2012 .......................................................... 39 Gambar 2.6 Rata-rata IP per Prodi ..................................................................... 40 Gambar 2.7 Lama Studi ..................................................................................... 41 Gambar 2.8 Rata-rata Lama Studi per Prodi ........................................................ 42 Gambar 2.9 Terlambat Menyelesaikan Studi per Prodi ......................................... 43 Gambar 2.10 Kendala Penyebab Terlambat Menyelesaikan Studi ......................... 44 Gambar 2.11 Pekerjaan Utama .......................................................................... 45 Gambar 2.12 Pekerjaan Utama per Prodi ............................................................ 46 Gambar 2.13 Peta Persebaran Alumni ITB Angkatan 2012 (Indonesia) ................. 48 Gambar 2.14 Peta Persebaran Alumni ITB Angkatan 2012 (Dunia) ....................... 49 Gambar 2.15 Persebaran Alumni ITB Angkatan 2012 (Negara) ............................ 50 Gambar 3.1 Tempat Tinggal Selama Kuliah ........................................................ 58 Gambar 3.2 Kursus .......................................................................................... 59 Gambar 3.3 Jenis Kursus yang diikuti Selama Perkuliahan ................................... 60 Gambar 3.4 Pelatihan dan Konseling ITB Career Center....................................... 61 Gambar 3.5 Mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha ........................................ 61 Gambar 3.6 Alasan Mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha.............................. 62 Gambar 3.7 Manfaat yang diperoleh dari Program Mahasiswa Wirausaha ............. 62 Gambar 4.1 Keaktifan Organisasi ....................................................................... 64 Gambar 4.2 Jenis Organisasi .............................................................................. 65 Gambar 4.3 Status Keanggotaan Organisasi ....................................................... 66 Gambar 4.4 Kompetensi .................................................................................... 67 Gambar 4.5 Jenis Kursus yang Diikuti Setelah Lulus Kuliah .................................. 71
Divisi Riset ITB Career Center 12
Gambar 5.1 Persentase Alumni yang Pernah dan Tidak Pernah Mencari Pekerjaan .................................................................................................. 74
Gambar 5.2 Pernah Mencari Kerja ...................................................................... 75 Gambar 5.3 Alasan Utama tidak Mencari Kerja .................................................... 75 Gambar 5.4 Waktu Pencarian Kerja .................................................................... 76 Gambar 5.5 Persentase Pencarian Kerja melalu ITB Career Center ....................... 77 Gambar 5.6 Pencarian Kerja melalui ITB Career Center ....................................... 77 Gambar 5.7 Pencarian Kerja di luar ITB Career Center ........................................ 78 Gambar 5.8 Jumlah Perusahaan Dilamar ............................................................ 78 Gambar 5.9 Aktivitas selama Mencari Kerja ........................................................ 79 Gambar 5.10 Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan ......................................... 79 Gambar 5.11 Jalur Mendapatkan Pekerjaan Pertama ........................................... 81 Gambar 5.12 Relasi dalam Mendapatkan Pekerjaan ............................................. 81 Gambar 5.13 Alasan Mendapatkan Pekerjaan Pertama ........................................ 83 Gambar 5.14 Gambaran Pekerjaan Ideal ............................................................ 84 Gambar 5.15 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru ................................................. 85 Gambar 5.16 Komentar Positif terhadap Pekerjaan .............................................. 86 Gambar 5.17 Komentar Negatif terhadap Pekerjaan ............................................ 86 Gambar 5.18 Kategori Perusahaan ..................................................................... 87 Gambar 5.19 Kategori Perusahaan per Prodi ....................................................... 88 Gambar 5.20 Bentuk Perusahaan Tempat Bekerja ............................................... 89 Gambar 5.21 Waktu memulai Usaha .................................................................. 89 Gambar 5.22 Waktu memulai Usaha (Persebaran) .............................................. 90 Gambar 6.1 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan [Bekerja] ................................. 92 Gambar 6.2 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan per Prodi [Bekerja] .................. 93 Gambar 6.3 Kategori Bidang Usaha [Bekerja] ..................................................... 94 Gambar 6.4 Kategori Bidang Usaha per Prodi [Bekerja] ....................................... 96 Gambar 6.5 Kategori Jenis Pekerjaan [Bekerja] ................................................... 97 Gambar 6.6 Jabatan [Bekerja] ........................................................................... 98 Gambar 6.7 Jabatan per Prodi [Bekerja] ............................................................. 99 Gambar 6.8 Penghasilan dan Bonus [Bekerja] ................................................... 100 Gambar 6.9 Penghasilan per Prodi [Bekerja] ..................................................... 102 Gambar 6.10 Bonus per Prodi [Bekerja] ........................................................... 103 Gambar 6.11 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan [Bekerja dan Wiraswasta] ..... 104 Gambar 6.12 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan per Prodi [Bekerja dan
Wiraswasta] ............................................................................................ 105 Gambar 6.13 Kategori Bidang Usaha [Bekerja dan Wiraswasta] ......................... 106 Gambar 6.14 Kategori Bidang Usaha per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta] ........... 108 Gambar 6.15 Kategori Jenis Pekerjaan [Bekerja dan Wiraswasta] ...................... 109 Gambar 6.16 Jabatan [Bekerja dan Wiraswasta] ............................................... 110 Gambar 6.17 Jabatan per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta] ................................. 111 Gambar 6.18 Penghasilan dan Bonus [Bekerja dan Wiraswasta] ........................ 112 Gambar 6.19 Penghasilan per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta] ........................... 113 Gambar 6.20 Bonus per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta] ................................... 114 Gambar 6.21 Jenis Usaha [Bekerja dan Wiraswasta] ......................................... 115 Gambar 6.22 Sumber Modal [Bekerja dan Wiraswasta] ..................................... 115
Divisi Riset ITB Career Center 13
Gambar 6.23 Omset per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta] ................................... 116 Gambar 6.24 Alasan Berwirausaha ................................................................... 117 Gambar 6.25 Kesesuaian Kuliah dengan Bidang Usaha ...................................... 118 Gambar 6.26 Sumber Modal [Wirausaha] ......................................................... 118 Gambar 6.27 Kesesuaian Kuliah dengan Bidang Usaha per Prodi ........................ 119 Gambar 6.28 Kategori Bidang Usaha [Wirausaha] ............................................. 120 Gambar 6.29 Kategori Bidang Usaha per Prodi [Wirausaha] ............................... 122 Gambar 6.30 Penghasilan Bonus dan Omset [Wirausaha] .................................. 123 Gambar 6.31 Penghasilan per Prodi [Wirausaha]............................................... 125 Gambar 6.32 Omset per Prodi [Wirausaha]....................................................... 126 Gambar 6.33 Alasan Melanjutkan Studi ............................................................ 127 Gambar 6.34 Sumber Biaya Kuliah ................................................................... 128 Gambar 6.35 Kategori Pilihan Kuliah ................................................................. 129 Gambar 6.36 Alasan tidak Bekerja .................................................................... 130 Gambar 6.37 Status Pernah Bekerja Sebelumnya .............................................. 131 Gambar 6.38 Lama Bekerja sebelum Melanjutkan Studi atau Berhenti Bekerja .... 131 Gambar 7.1 IP vs Jenis Kelamin ....................................................................... 134 Gambar 7.2 IP vs Pekerjaan ............................................................................ 135 Gambar 7.3 IP vs Kategori Perusahaan ............................................................. 136 Gambar 7.4 IP vs Jabatan ............................................................................... 137 Gambar 7.5 IP vs Keaktifan Organisasi ............................................................. 138 Gambar 7.6 Penghasilan vs Jenis Kelamin......................................................... 139 Gambar 7.7 Penghasilan vs Kategori Perusahaan .............................................. 140 Gambar 7.8 Penghasilan vs Bentuk Perusahaan ................................................ 141 Gambar 7.9 Penghasilan vs Jabatan ................................................................. 142 Gambar 7.10 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan (2015-2019) ........................ 143
Divisi Riset ITB Career Center 14
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Perjalanan Tracer Study ITB ............................................................... 29
Tabel 2.1 Persebaran Alumni ITB Angkatan 2012 (Negara) .................................. 51
Tabel 3.1 Aspek Pembelajaran ........................................................................... 54
Tabel 3.2 Aspek Belajar Mengajar ...................................................................... 55
Tabel 3.3 Kondisi Fasilitas Belajar ...................................................................... 56
Tabel 3.4 Manfaat Program Studi ....................................................................... 57
Tabel 4.1 Nilai Kompetensi Alumni ..................................................................... 68
Tabel 4.2 Sumber Pembentukan Kompetensi Alumni ........................................... 69
Tabel 5.1 Waktu Pencarian Kerja ....................................................................... 76
Tabel 5.2 Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan ............................................... 80
Tabel 5.3 Waktu memulai Usaha ........................................................................ 90
Tabel 6.1 Kategori Bidang Usaha [Bekerja] ......................................................... 94
Tabel 6.2 Penghasilan dan Bonus [Bekerja] ...................................................... 101
Tabel 6.3 Kategori Bidang Usaha [Bekerja dan Wiraswasta] .............................. 106
Tabel 6.4 Penghasilan dan Bonus [Bekerja dan Wiraswasta] .............................. 112
Tabel 6.5 Kategori Bidang Usaha [Wirausaha] .................................................. 120
Tabel 6.6 Penghasilan Bonus dan Omset [Wirausaha] ....................................... 124
Tabel 6.7 Lama Bekerja sebelum Melanjutkan Studi atau Berhenti Bekerja ......... 131
Tabel 7.1 IP vs Jenis Kelamin .......................................................................... 134
Tabel 7.2 IP vs Pekerjaan ................................................................................ 135
Tabel 7.3 IP vs Kategori Perusahaan ................................................................ 136
Tabel 7.4 IP vs Jabatan ................................................................................... 137
Tabel 7.5 IP vs Keaktifan Organisasi ................................................................ 138
Tabel 7.6 Penghasilan vs Jenis Kelamin ............................................................ 139
Tabel 7.7 Penghasilan vs Kategori Perusahaan .................................................. 140
Tabel 7.8 Penghasilan vs Bentuk Perusahaan .................................................... 141
Tabel 7.9 Penghasilan vs Jabatan..................................................................... 142
Divisi Riset ITB Career Center 15
Divisi Riset ITB Career Center 16
Divisi Riset ITB Career Center 17
Bab I Konsep Tracer
Study ITB
Divisi Riset ITB Career Center 18
1.1 Konsep Dasar
Perguruan tinggi sebagai lembaga
pendidikan diharapkan dapat
menghadirkan lulusan yang mampu
berkontribusi di dunia kerja. Setiap
lulusannya dituntut mampu
mengaktualisasikan keilmuan yang
telah mereka kuasai pada bidang kerja
mereka masing-masing. Seiring
semakin dinamis dan kompetitifnya
dunia kerja, pemahaman kualitas dan
kesesuaian kompetensi lulusan
terhadap dunia kerja menjadi hal
mutlak yang harus dimiliki setiap
perguruan tinggi. Perguruan tinggi
dituntut untuk memberikan bukti
empiris bahwa pendidikan dan
pelatihan yang diselenggarakan
berkembang sejalan dengan tuntutan
dan perkembangan dunia kerja. Oleh
sebab itu dibutuhkan metode yang
mampu menyediakan berbagai
informasi untuk menjawab tuntutan
tersebut.
Tracer Study atau yang sering disebut
survey alumni adalah studi mengenai
lulusan lembaga penyelenggara
pendidikan tinggi. Hasil dari Tracer
Study berupa infomasi terkait lulusan
yang dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi dan acuan untuk menilai
mutu pendidikan dari suatu perguruan
tinggi. Kedepannya, informasi ini juga
dapat digunakan untuk membuat
keputusan berarti terkait desain studi
dan solusi praktis berdasarkan hasil
Tracer Study (Schomburg, 2016).
Tracer Study telah dilakukan di banyak
negara di dunia, diantaranya Jerman,
Belanda, Jepang, Ethiopia dan tak
terkecuali Indonesia.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Tracer Study
MASUKAN
Biodata mahasiwa,
pengalaman, motif
MASUKAN
Kondisi dan ketentuan studi
PROSES Belajar
mengajar
KELUARAN
Pengetahuan, keterampilan, motivasi, nilai
HASIL
Transisi pekerjaan, pekerjaan, pelayanan
TRACER STUDY
PASAR KERJA
(Sumber: diterjemahkan dari Schomburg, 2016)
Divisi Riset ITB Career Center 19
Tracer Study memperoleh masukan
berupa data karakteristik mahasiswa.
Data tersebut mencakup pengalaman,
latar belakang pendidikan, jenis
kelamin, motif dan bakat yang dimiliki.
Idealnya data karakteristik mahasiswa
tersebut berpengaruh pada proses
pembelajaran dan pelatihan selama
perkuliahan. Selain dari mahasiwa,
data dari elemen lembaga juga
diperlukan sebagai masukan. Masukan
dari lembaga dapat berupa struktur,
kondisi, kurikulum dan budaya belajar
di perguruan tinggi. Bersama dengan
data karakteristik mahasiswa,
masukan dari elemen lembaga akan
mempengaruhi proses belajar
mengajar yang pada akhirnya
menentukan keluaran. Keluaran yang
dihasilkan ini berupa pengetahuan,
keterampilan, motivasi, nilai dan
aspek-aspek lain yang secara utuh
dapat membentuk karakter dan
kompetensi lulusan.
Berkaitan dengan dunia kerja, Tacer
Study melacak proses transisi
mahasiswa sejak lulus hinggal awal
karir pekerjaannya pada rentang 1-3
tahun setelah lulus. Pada tahap ini
lulusan yang telah bekerja dan/atau
berwirausaha dianggap cukup
berpengalaman dalam memberikan
penilaian terhadap pekerjaannya serta
hasil pembelajaran dan pelatihan
berkaitan dengan bidang
pekerjaannya tersebut. Hasil penilaian
inilah yang digunakan perguruan
tinggi untuk mengetahui tingkat
keberhasilan desain studi dan sebagai
acuan dalam melakukan evaluasi
sehingga dapat menghasilkan lulusan
yang sesuai dengan permintaan dunia
kerja.
1.2 Tujuan Tracer Study ITB
Tracer Study bertujuan untuk
mendapatkan infomasi berkaitan
dengan transisi lulusan perguruan
tinggi ke dunia usaha dan industri
sebagai hasil dari pendidikan tinggi.
Informasi lulusan mencakup keluaran
pendidikan berupa penilaian terhadap
penguasaan dan pembentukan
kompetensi, proses pendidikan dan
kontribusi perguruan tinggi terhadap
pemerolehan kompetensi merupakan
informasi yang bermanfaat sebagai
acuan perbaikan dan pengembangan
perguruan tinggi.
Tujuan Tracer Study ITB
dikembangkan dari empat tujuan
utama Tracer Study yang dikonsep
oleh Schomberg seperti yang terlihat
pada Gambar 1.2. Poin-poin penyajian
bukti empiris, penyediaan informasi
terkait dengan pekerja, umpan balik
dan jaminan kualitas merupakan
pengembangan yang dilakukan Divisi
Riset ITB Career Center berdasarkan
pada kondisi dan kebutuhan saat ini.
Divisi Riset ITB Career Center 20
Gambar 1.2 Tujuan Tracer Study ITB
1.3 Manfaat Tracer Study
ITB
Divisi Riset ITB Career Center sebagai
divisi yang menyelenggarakan Tracer
Study diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi perbaikan sistem
pendidikan yang diterapkan di Institut
Teknologi Bandung. Manfaat yang
diharapkan dari penyelenggaraan
Tracer Study ITB ini dapat dilihat pada
Gambar 1.3 berikut.
(Hard skill, soft skill, faktor
internal/eksternal, kontribusi, mismatch, dll.)
Menyediakan informasi penting dan masukan yang berkaitan dengan pekerja kepada HRD (karakteristik, dll)
Menyajikan bukti empiris tentang alumni dalam relevansi profesional, karir awal, kelayakan kerja, dll
Umpan balik untuk perguruan tinggi / jaminan kualitas pemerintah/
pembuat kebijakan publik
(Fasilitas, proses
pendidikan, pelayanan
kelembagaan, dll)
3. Untuk memberikan kontribusi dalam
proses akreditasi
1. Untuk memperoleh informasi penting guna pengembangan
perguruan tinggi
Data Alumni
2. Untuk mengevaluasi relevansi dari perguruan tinggi
4. Untuk memberikan informasi kepada siswa, orang tua, dosen dan staf
administrasi
5. Untuk penelitian dan menghasilkan paper/pengetahuan sebagai aktivitas
akademik
Developed from INCHER- Schomburg
Divisi Riset ITB Career Center 21
Gambar 1.3 Manfaat Tracer Study ITB
1.4 Struktur Organisasi
Pelaksana Tracer Study ITB
Kegiatan Tracer Study ITB dilakukan
secara terpusat oleh Divisi Riset ITB
Career Center, dengan Kepala ITB
Career Center sebagai koordinator
pelaksana, sedangkan tanggung
jawab penyelenggaaan Tracer Study
ITB dipegang oleh Ketua Lembaga
Kemahasiswaan. Pelindung kegiatan
Tracer Study ITB adalah Wakil Rektor
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
sebagai pelindung pertama dan Wakil
Rektor Bidang Administrasi Umum,
Alumni dan Komunikasi sebagai
pelindung kedua.
Koordinator pelaksana Tracer Study
ITB membawahi beberapa bagian,
yaitu Keuangan, Administrasi dan
Peneliti. Dalam menjalankan
fungsinya, Peneliti di Divisi Riset ITB
Career Center didampingi oleh Asisten
Peneliti, Tim Informasi Teknologi, Tim
Teknis dan Sekretariat, Tim Jurnalis,
Tim Surveyor, serta Tim Sarana dan
Prasarana. Struktur Organisasi Tracer
Study ITB secara lengkap dapat dilihat
pada Gambar 1.4.
wadah untuk membangun jaringan/network alumni
alat untuk mengevaluasi relevansi antara perguruan tinggi dan dunia kerja
database alumni yang terdata berdasarkan program studi dan angkatan (tahun masuk)
alat untuk memberikan kontribusi dalam proses akreditasi nasionalmaupun internasional
penghimpun masukan/informasi penting bagi pengembangan dan perbaikan perguruan tinggi, termasuk di dalamnya kinerja dosen dan staf administrasi,
kurikulum dan desain studi
Divisi Riset ITB Career Center 22
Gambar 1.4 Struktur Organisasi Tracer Study ITB
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian bertujuan untuk
memberikan penjelasan mengenai
alur pelaksanaan Tracer Study ITB,
dimulai dari tahapan perencanaan dan
persiapan hingga diperolehnya
kesimpulan dan buku laporan
penelitian. Pada metodologi penelitian
ditunjukkan gambaran besar skema
pengerjaan Tracer Study ITB secara
terstruktur dan sistematis.
Tahapan-tahapan pelaksanaan Tracer
Study ITB ditampilkan pada Gambar
1.5, flowchart atau algoritma
pelaksanaan Tracer Study ITB dapat
dilihat pada Gambar 1.6.
Pelaksanaan Tracer Study ITB dimulai
dengan tahap persiapan dan
Pelindung
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi
Penanggung Jawab
Ketua Lembaga Kemahasiswaan
Koordinator Pelaksana/Peneliti Utama
Kepala ITB Career Center
Keuangan Administrasi
Tim Teknis dan Sekretariat Tim Sarana dan Prasarana
Tim Surveyor
Divisi Riset ITB Career Center
Peneliti Peneliti Peneliti
Asisten Peneliti
Peneliti
Tim Jurnalis Tim IT
Peneliti
Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti
Divisi Riset ITB Career Center 23
perencanaan. Langkah awal yang
dilakukan adalah penyusunan rencana
kerja, seperti penetapan tujuan
survey, target responden, lama waktu
penelitian dan teknis pelaksanaan
survey. Langkah berikutnya adalah
penyusunan kuesioner dengan
mengadopsi beberapa Core
Questionnaire yang secara lengkap
dapat dilihat pada Gambar 1.7.
Gambar 1.5 Tahapan Pelaksanaan Tracer Study ITB
a. Penyusunan rencana kerja b. Penyusunan kuesioner c. Pengajuan database alumni
pada Dirdik ITB d. Pemilihan dan pengajuan
surveyor angkatan per prodi e. Perbaikan data alumni oleh
surveyor f. Upload database alumni final
pada sistem g. Uji coba sistem kuesioner
Persiapan dan
Perencanaan
Pengumpulan Data
Alumni
a. Pertemuan bulanan dengan surveyor tahap 1 dan 2
b. Email blast c. Update database alumni d. Update status pengisian
kuesioner e. Pertemuan dengan surveyor
tahap 3 f. Email blast g. SMS blast (minggu ke-2 hingga
ke-4) h. Kontak via telepon (minggu ke-
4) i. Update database alumni j. Update status pengisian
kuesioner
Penutupan
Kuesioner & Analisis
Data Alumni
a. Pengumuman penutupan kuesioner
b. Pengolahan data c. Analisis data
Penulisan Laporan
a. Penulisan buku laporan b. Sosialisasi hasil Tracer Study
ITB c. Pembagian buku laporan
Divisi Riset ITB Career Center 24
Gambar 1.6 Flowchart Pelaksanaan Tracer Study ITB
Pada tahap ini juga pengumpulan
database alumni dilakukan. Database
alumni ITB diperoleh dari tiga sumber.
Sumber pertama berasal dari
Direktorat Pendidikan (Dirdik) ITB, lalu
Program Studi ITB dan terakhir
database tersebut dilengkapi oleh
surveyor (perwakilan alumni yang
ditunjuk/dipilih oleh Divisi Riset ITB
Career Center). Teknis pengumpulan
database responden secara lengkap
dapat dilihat pada Gambar 1.8.
Mulai
Penyusunan
Rencana Kerja
Tracer Study
Database
Alumni (dari
DIKTI & Prodi)
Pengelompokan
database alumni
berdasarkan jurusan
dan menentukan
surveyor
Waktu
pelaksanaan =
Bulan ke 3
Rekomendasi Surveyor
untuk menghubungi
via no kontak
Pengiiriman
SMS Blast lebih
dari 3 kali
Pengiriman email
permohonan
pengisian kuesioner
Pengiriman sms
permohonan
pengisian
kuesioner secara
masal
Menghubungi via
telepon untuk
menginformasikan
permohonan
pengisian kuesioner
Pengisian
kuesioner oleh
alumni
Konfirmasi dan
update database
alumni melalui
surveyor
Penghimpunan
data respon dari
alumni
Analisis Data Selesai
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA TIDAK
YA
TIDAK
Divisi Riset ITB Career Center 25
Gambar 1.7 Tahapan Penyusunan Kuesioner Tracer Study ITB
Ketika database akhir alumni diperoleh
maka langkah selanjutnya adalah uji
coba sistem kuesioner oleh surveyor
sebagai perwakilan dari alumni.
Kuesioner yang digunakan oleh Divisi
Riset ITB Career Center berupa
kuesioner online yang dapat diakses
melalui https://karir.itb.ac.id/tracerid.
Kuesioner ini terdiri dari beberapa
halaman yang terkait dengan profil
responden, penguasaan kompetensi,
evaluasi perguruan tinggi dan
pandangan alumni terkait dunia kerja.
Setelah sistem kuesioner lolos uji coba
maka kuesioner siap digunakan.
Tahap kedua, yang dilaksanakan
selama tiga bulan oleh Divisi Riset ITB
Career Center, merupakan tahapan
krusial pada penelitian Tracer Study
ITB. Jika pada tahap pengumpulan
data alumni jumlah responden yang
mengisi kusioner kurang atau bahkan
jauh dari target maka tujuan dari
penyelenggaraan Tracer Study
kemungkinan besar tidak dapat
tercapai dengan baik. Pada tahap ini
pertemuan antara surveyor dengan
Divisi Riset ITB Career Center
dilakukan setiap bulan. Pertemuan ini
bertujuan untuk membahas teknis,
proses dan kendala yang terjadi.
Peranan surveyor menjadi salah satu
kunci suksesnya pemenuhan target
responden. Hal ini dikarenakan
kedekatan surveyor sebagai teman
seangkatan dianggap lebih mampu
menggerakkan alumni untuk mengisi
kuesioner.
Unitrace• International
Core Questionnaire
Indotrace• Indonesia
Core Questionnaire
ITB Core Questionnaire
Prodi Core Questionnaire
Prodi Core Questionnaire
UPLOAD
Pertemuan
Pertemuan
Sosialisasi ke Prodi ITB
Divisi Riset ITB Career Center 26
Gambar 1.8 Tahapan Pengumpulan Database Tracer Study ITB
Alumni yang tidak/belum mengisi
kuesioner dapat disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain kurangnya
motivasi, alamat email (informasi
kontak) salah atau karena kesibukan.
Pada prosesnya, alumni yang
tidak/belum mengisi kuesioner
dilaporkan kepada surveyor. Hal ini
dimaksudkan agar surveyor dapat
membantu Divisi Riset ITB Career
Center terutama untuk memperbaiki
kesalahan alamat email,
mengingatkan alumni untuk mengisi
kuesioner (reminder) dan memberikan
motivasi tambahan dalam pengisian
kuesioner.
Email blast dilakukan oleh Divisi Riset
ITB Career Center secara terjadwal
satu kali setiap bulannya.
Penambahan pengiriman email
dilakukan sesuai dengan permintaan
surveyor jika dirasa perlu. Database
alumni terus diperbarui selama proses
pengumpulan data alumni berjalan
hingga ditutupnya pengisian
kuesioner.
Divisi Riset ITB Career Center 27
Gambar 1.9 Email Blast Metode ITB
Metode pendekatan kepada
responden sedikit berbeda ketika
memasuki bulan ketiga. Alumni yang
belum mengisi kuesioner pada bulan
ketiga mendapatkan SMS blast pada
minggu kedua, ketiga dan keempat.
Jeda waktu pelaksanaan SMS blast
perlu diperhatikan agar tidak
bertumpuk dengan pelaksanaan email
blast. Jika target responden belum
terpenuhi saat menginjak minggu
terakhir maka alumni akan dihubungi
melalui telepon. Kontak melalui
telepon dilakukan berdasarkan
rekomendasi surveyor. Proses
reminder via SMS blast secara lengkap
dapat dilihat pada Gambar 1.10.
Mulai
Cek email dan status
pengisian kuesioner
oleh tim
kesekretariatan
Report update status
pengisian kuesioner
alumni oleh tim
kesekretariatan pada
surveyor per prodi
Reporting
rekomendasi
penginformasian
tracer study oleh tim
surveyor pada tim
kesekretariatan
Bulan ke-3 Minggu ke-1
Email blast
Rekomendasi
surveyor untuk
menghubungi via
no kontak
= OK
SMS blast
Minggu ke-4
Penginformasian
tracer study via
telepon
Analisis Data
Status
pengisian alumni
= SELESAI
Selesai
YA
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
Divisi Riset ITB Career Center 28
Gambar 1.10 SMS Blast Metode ITB
1.6 Sejarah dan Inovasi
Tracer Study ITB
Tracer Study pertama kali
diselenggarakan di ITB pada tahun
2010. Selama delapan tahun
penyelenggaraannya, Tracer Study
ITB telah mengalami banyak
transformasi dan perkembangan serta
bertemu berbagai kendala. Dalam
menyikapi setiap kendala yang
ditemui, Tracer Study ITB terus
melakukan inovasi setiap tahunnya.
1.6.1 Sejarah Tracer Study ITB
Pada tahun 2010, Penelitian Tracer
Study diselenggarakan untuk tiga
Program Studi (Prodi) yang terpilih
sebagai pilot studi Tracer Study ITB
2010. Ketiga Prodi tersebut adalah
Prodi Teknik Elektro, Prodi Arsitektur
dan Prodi Perencanaan Wilayah dan
Kota. Target responden pada
pelaksanaan Tracer Study di tahun
2010 adalah alumni angkatan 2003,
2004 dan 2005. Pada awal
penyelenggaraannya, Tracer Study
menggunakan kuesioner yang
dikirimkan melalui email attachment
dengan pertanyaan bersifat terbuka.
Selesai Analisis
Data
Peng-update-an
nomor kontak oleh
surveyor dan
rekomendasi waktu
penginformasian
tracer study
Respon
negatif SMS
terkirim
Pengiriman
SMS Blast
Pengisian
kuesioner
Report pada
Surveyor
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
Divisi Riset ITB Career Center 29
Tabel 1.1 Perjalanan Tracer Study ITB
No Tahun
Pelaksanaan
Target
Responden Angkatan Teknik Pelaksanaan
1 2010 3 Prodi 2003, 2004,
2005
Penyebaran kuesioner melalui
email attachment
2 2011 3 Prodi 2004, 2005,
2006
Penyebaran kuesioner melalui
email attachment
3 2012 Semua Prodi 2004, 2005 Sistem kuesioner online
4 2013 Semua Prodi 2006 Sistem kuesioner online
5 2014 Semua Prodi 2007 Sistem kuesioner online
6 2015 Semua Prodi 2008 Sistem kuesioner online
7 2016 Semua Prodi 2009 Sistem kuesioner online
8 2017 Semua Prodi 2010 Sistem kuesioner online
9 2018 Semua Prodi 2011 Sistem kuesioner online
10 2019 Semua Prodi 2012 Sistem kuesioner online
Penyebaran kuesioner melalui email
attachment dilakukan kembali pada
penyelenggaraan Tracer Study tahun
2011, dengan Prodi Matematika, Prodi
Teknik Fisika dan Prodi Teknik Kimia
sebagai sasaran studi. Pada Tahun
2011 target responden yang dipilih
adalah alumni angkatan 2004, 2005
dan 2006.
Gambar 1.11 Perkembangan Response Rate Tracer Study ITB
Divisi Riset ITB Career Center 30
Pada tahun 2012, Tracer Study
dilakukan kepada seluruh mahasiswa
ITB yang masuk pada tahun 2004 dan
2005. Di tahun 2012 ini, Tracer Study
dilakukan pada seluruh Prodi di ITB.
Pengembangan sistem kuesioner
dilakukan dan penggunaan kuesioner
online mulai dijalankan pada tahun ini.
Sistem online (kuesioner) yang
dijalankan oleh Divisi Riset ITB Career
Center merupakan sistem yang
dikembangkan sendiri dan disesuaikan
dengan kebutuhan ITB.
Pada tahun 2013, Tracer Study
dilaksanaakan dengan target
responden adalah alumni ITB
angkatan 2006. Pada tahun ini
kuesioner online yang berjalan
disempurnakan dan disesuaikan
kembali dengan kebutuhan ITB untuk
tahun 2013. Jumlah data yang
diperoleh mengalami peningkatan
signifikan, yaitu sebanyak 1902 orang
(72%) dari total alumni 2648 orang.
Tracer Study ITB semakin stabil sejak
tahun 2015 sampai sekarang. Terbukti
dari target responden yang mengisi
kuesioner selalu di atas 90 persen. Hal
tersebut tidak lepas dari berbagai
usaha pengembangan, perbaikan dan
inovasi yang dilakukan. Penambahan
sarana dan prasarana,
penyempurnaan sistem kuesioner dan
penyesuaian jumlah surveyor
terhadap jumlah responden pada
masing-masing prodi adalah beberapa
inovasi yang dilakukan oleh Divisi
Riset ITB Career Center.
1.6.2 Inovasi Tracer Study ITB
Penelitian Tracer Study ITB untuk
terus sukses dan bertahan maka
upaya perbaikan yang berkelanjutan
dan inovasi dalam hal infrastruktur,
fasilitas, metodologi, komunikasi
ataupun publikasi harus terus
dilakukan. Inovasi yang dilakukan
tidak pernah terlepas dari
permasalahan utama dalam
penyelenggaraan Tracer Study, yaitu
rendahnya perolehan response rate.
Konsep Inovasi dalam
penyelenggaraan Tracer Study ITB
mengacu pada kecocokan budaya dan
kondisi Negara Indonesia. Konsep ini
didesain untuk lebih mengarah kepada
hal yang bersifat struktural dan
kultural serta formal dan informal.
Struktural dan kultural dipandang
sebagai konsep yang dilaksanakan
berdasarkan pada ketentuan yang
berlaku serta turut memperhatikan/
memanfaatkan budaya yang berlaku
di masyarakat. Sementara formal dan
informal bermakna bahwa dalam
penyelenggaraan Tracer Study,
tatacara pelaksanaan mengacu pada
prosedur yang berlaku serta sifatnya
santai/fleksibel/tidak kaku dengan
tetap menjaga untuk selalu berada
dalam kondisi keakraban/
kekeluargaan.
Divisi Riset ITB Career Center 31
Gambar 1.12 Konsep Inovasi Tracer Study ITB
Dalam pelaksanaannya, konsep
inovasi Tracer Study ITB telah terbukti
dan teruji manfaatnya mengingat
perolehan response rate yang selalu
tinggi. Implementasi dari konsep
inovasi Tracer Study ini dapat dilihat
dan telah diterapkan pada metodologi,
pendekatan/cara pelaksanaan, sistem
IT, sarana dan prasarana serta
sumber daya.
Pada metodologi dan pendekatan,
demi mendapatkan data secara
menyeluruh dan bukan dengan
mengambil sampel acak, inovasi
berupa pendekatan angkatan
dilakukan sejak awal pelaksanaan
Tracer Study ITB. Pendekatan
angkatan digunakan dengan
pertimbangan latar belakang budaya
yang mengakar kuat di lingkungan ITB
itu sendiri. Di ITB, angkatan dapat
digambarkan sebagai lingkungan yang
memiliki jalur keakraban yang kuat.
Jalur keakraban inilah yang menjadi
kunci dalam usaha untuk
meningkatkan response rate Tracer
Study ITB. Dalam hal ini Surveyor
berperan penting dalam mewujudkan
peningkatan response rate tersebut.
Gambar 1.13 Inovasi dan Implementasi Tracer Study ITB
•Not limited to basic proccedures
•Adapted into Indonesia culture & conditionStructural & Cultural
•Proccedures more flexible and rigid
•Creating familiarity conditionFormal & Informal
Innovation & Implementati
on
Entry of Cohort
Approach
Roles of Surveyor
Reward System
Human Resources
Publications
Self-developed
IT
Divisi Riset ITB Career Center 32
Gambar 1.14 Surveyor dalam Konsep Tracer Study ITB
Surveyor, yang merupakan bagian
dari alumni yang menjadi target
responden, berperan sebagai
penghubung kerjasama/komunikasi
antara alumni dan Divisi Riset ITB
Career Center. Dalam pelaksanaannya
jumlah surveyor disesuaikan dengan
jumlah prodi dan jumlah alumni per
prodi. Jumlah ini selalu berubah-ubah
seiring dengan kebutuhan yang
berbeda dari penyelenggaraan Tracer
Study setiap tahunnya.
Inovasi berikutnya terletak pada
sistem IT. Demi memberikan
kemudahan dalam proses kerja,
sistem IT dari Tracer Study ITB terus
mengalami perbaikan. Beberapa
proses kerja yang mendapat
dukungan IT adalah sistem database,
kuesioner online dan website. Dari
ketiga hal tersebut, kuesioner telah
mendapatkan banyak inovasi dan
perkembangan.
Pada mulanya kuesioner berupa file
dalam format excel yang disebarkan
melalui email attachment. Penyebaran
kuesioner dalam bentuk ini
keunggulannya adalah tidak
membutuhkan biaya besar namun
memiliki kekurangan dalam hal kontrol
status pengisian. Hal ini berdampak
pada kecilnya response rate yang
diperoleh. Oleh karena itu, Divisi Riset
ITB Career Center mengembangkan
kuesioner secara online.
Pada awal penggunaan kuesioner
online, Divisi Riset ITB Career Center
menggunakan sistem kuesioner yang
dikembangkan QTAFI. Namun dalam
proses instalasinya ternyata banyak
kendala yang dihadapi, salahsatunya
adalah respon kurang cepat dari pihak
developer. Berawal dari sini Divisi
Riset ITB Career Center berinisiatif
untuk mengembangkan kuesioner
online mandiri.
Divisi Riset ITB Career Center 33
Kuesioner dalam email attachment (2010-2011)
Kuesioner online (2012-Saat ini)
No Pertanyaan Kuesioner Pendahuluan
1 Nama
Isi manual
2 Jenis Kelamin
Pria
Wanita
3 Angkatan
Isi manual
4 Program Studi/Jurusan
Isi manual
5 IPK
Isi manual
6 Tahun Masuk
Bulan
Tahun
7 Alamat
Isi manual
Kota
Isi manual
Provinsi
Isi manual
Kode Pos
Isi manual
8 Telepon / HP
Isi manual
9 Pekerjaan utama saat ini
Gambar 1.15 Transformasi Kuesioner Tracer Study ITB
Pada tahun 2012 sistem kuesioner
online Tracer Study ITB mulai
digunakan dalam penelitian Tracer
Study ITB. Sistem kuesioner ini terus
dikembangkan dan pada saat ini
sistem kuesioner telah diluncurkan
dalam bentuk shareware sebagai
bentuk apresiasi ITB dalam
mengembangan Tacer Study di
Indonesia. Lebih jauh Tracer Study
ITB juga mengembangkan website
yang dapat memberikan banyak
informasi terkait penyelenggaraan
Tracer Study. Informasi tersebut
dapat diakses melalui
https://tracer.itb.ac.id. Dalam website
tersebut dapat diperoleh pula
informasi mengenai kegiatan seminar
atau workshop Tracer Study ITB yang
diselenggarakan oleh Divisi Riset ITB
Career Center.
Divisi Riset ITB Career Center 34
2012-2015
2015-now
Gambar 1.16 Transformasi Website Tracer Study ITB
Divisi Riset ITB Career Center 35
Bab II Profil
Responden
Divisi Riset ITB Career Center 36
2.1 Total Responden
Target responden pada
penyelenggaraan Tracer Study ITB
2019 adalah alumni Institut Teknologi
Bandung (ITB) angkatan 2012.
Angkatan 2012 dipilih sebagai
responden yang tepat pada
pelaksanaan Tracer Study ITB 2019
karena jika diperhatikan angkatan 2012
berada pada selang 1-3 tahun setelah
kelulusan.
Tercatat terdapat sebanyak 3205 alumni
ITB angkatan 2012 yang diperoleh Divisi
Riset ITB Career Center. Berdasarkan
hasil verifikasi dari Tim Surveyor Tracer
Study ITB 2019, jumlah alumni yang
dilibatkan ada sebanyak 3204 alumni
ITB angkatan 2012. Satu orang alumni
ITB angkatan 2012 tidak dilibatkan
karena telah meninggal dunia. Dari
3204 alumni ini, tercatat sebanyak 3204
alumni yang memiliki alamat email,
namun hanya sebanyak 3202 alumni
yang memiliki email tervalidasi.
Tracer Study ITB 2019 dilaksanakan
pada selang waktu bulan Maret hingga
Juni 2019. Gambar 2.2 menunjukkan
grafik total alumni ITB angkatan 2012
yang telah mengisi kuesioner Tracer
study ITB 2019. Selama 4 bulan
pelaksanaan Tracer Study ITB 2019,
Divisi Riset ITB Career Center
memperoleh response rate sebesar
91,4% (2928 alumni mengisi kuesioner
dari total 3204 alumni). Sebanyak 276
alumni tidak melakukan pengisian
dikarenakan: (i) 2 alumni tidak memiliki
email yang tervalidasi, (ii) 62 alumni
masih dalam status pengisian (on
going), dan (iii) 214 alumni tanpa
keterangan.
Gambar 2.1 Responden Tracer Study ITB 2019
Total alumni dalam 1 angkatan (3205 org)
Total alumni yang dilibatkan dalam
pengisian kuesioner (3204 org)
Alumni yang memiliki
alamat email (3204 org)
Alumni yang memiliki email
tervalidasi (3202 org)
Total alumni yang mengisi
kuesioner (2928 org)
Divisi Riset ITB Career Center 37
Jika dilihat berdasarkan Program Studi
(Prodi) maka total alumni (responden)
yang mengisi kuesioner pada
pelaksanaan Tracer Study ITB 2019
dengan jumlah responden terbanyak
adalah Prodi Teknik Sipil, yaitu
sebanyak 145 responden, sedangkan
Prodi dengan total responden paling
sedikit adalah Prodi Astronomi, yaitu
sebanyak 22 responden.
Gambar 2.2 Gross Response Rate
Namun apabila dilihat berdasarkan
persentase maka pada pelaksanaan
Tracer Study ITB 2019 persentase
terbesar (mencapai 100%) diraih oleh
15 Prodi, yaitu Prodi Aeronotika &
Astronotika, Prodi Arsitektur, Prodi
Farmasi Klinik dan Komunitas, Prodi
Kriya, Prodi Matematika, Prodi
Mikrobiologi, Prodi Oseanografi, Prodi
Perencanaan Wilayah dan Kota, Prodi
Rekayasa Hayati, Prodi Sains dan
Teknologi Farmasi, Prodi Seni Rupa,
Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika,
Prodi Teknik Geologi, Prodi Teknik
Lingkungan, dan Prodi Teknik Mesin,
sedangkan Prodi dengan perolehan
persentase terkecil (mencapai 51.4%)
adalah Prodi Meteorologi.
Gambar 2.3 Nett Response Rate
91.4%
8.6%
Gross Response Rate (2928)
Not Response (276)
91.4%
8.6%
Nett Response Rate (2928)
Not Response (274)
Divisi Riset ITB Career Center 38
Gambar 2.4 Jumlah Responden per Prodi
100.0%
100.0%
91.7%
93.2%
90.5%
87.2%
95.7%
100.0%
94.1%
95.4%
100.0%
67.7%
91.1%
100.0%
51.4%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
85.4%
91.2%
100.0%
100.0%
87.9%
90.8%
89.7%
100.0%
98.5%
100.0%
64.9%
67.0%
97.3%
95.0%
100.0%
85.7%
100.0%
98.2%
93.1%
87.0%
92.4%
93.0%
98.5%
8.3%
6.8%
9.5%
12.8%
4.3%
5.9%
4.6%
32.3%
8.9%
48.6%
14.6%
8.8%
12.1%
9.2%
10.3%
1.5%
35.1%
33.0%
2.7%
5.0%
14.3%
1.8%
6.9%
13.0%
7.6%
7.0%
1.5%
Aeronotika dan Astronotika (68/68)
Arsitektur (100/100)
Astronomi (22/24)
Biologi (68/73)
Desain Interior (38/42)
Desain Komunikasi Visual (41/47)
Desain Produk (44/46)
Farmasi Klinik (39/39)
Fisika (80/85)
Kimia (83/87)
Kriya (38/38)
Manajemen (132/195)
Manajemen Rekayasa Industri (41/45)
Matematika (88/88)
Meteorologi (18/35)
Mikrobiologi (44/44)
Oseanografi (39/39)
Perencanaan Wilayah dan Kota (94/94)
Rekayasa Hayati (42/42)
Rekayasa Kehutanan (41/48)
Rekayasa Pertanian (52/57)
Sains dan Teknologi Farmasi (96/96)
Seni Rupa (39/39)
Sistem dan Teknologi Informasi (29/33)
Teknik Elektro (128/141)
Teknik Fisika (87/97)
Teknik Geodesi dan Geomatika (103/103)
Teknik Geofisika (64/65)
Teknik Geologi (87/87)
Teknik Industri (72/111)
Teknik Informatika (65/97)
Teknik Kelautan (72/74)
Teknik Kimia (115/121)
Teknik Lingkungan (84/84)
Teknik Material (48/56)
Teknik Mesin (139/139)
Teknik Metalurgi (56/57)
Teknik Perminyakan (95/102)
Teknik Pertambangan (87/100)
Teknik Sipil (145/157)
Teknik Telekomunikasi (40/43)
Teknik Tenaga Listrik (65/66)
mengisi tidak mengisi
Divisi Riset ITB Career Center 39
2.2 IP
Indeks prestasi (IP) merupakan salah
satu bentuk gambaran mengenai
pencapaian nilai akademik yang diraih
oleh alumni ITB angkatan 2012 semasa
mengikuti pendidikan di ITB.
Berdasarkan Gambar 2.5 tampak bahwa
2920 alumni ITB angkatan 2012
memiliki rata-rata IP sebesar 3,35
dengan standar deviasi 0,26. IP terbesar
alumni ITB angkatan 2012 adalah 3,99
dan IP terkecil 2,43. Nilai tengah
(median) dari alumni ITB angkatan
2012 adalah sebesar 3,35.
Apabila dilihat berdasarkan Prodi, maka
yang memiliki rata-rata IP paling besar
berasal dari Prodi Desain Komunikasi
Visual (3,61) sedangkan yang memiliki
rata-rata IP paling kecil berasal dari
Prodi Astronomi (3,10). Namun, perlu
diingat bahwa besar kecilnya IP tidak
serta merta menunjukkan bahwa alumni
ITB angkatan 2012 dari Prodi Desain
Komunikasi Visual lebih baik prestasi
bidang akademiknya dibandingkan
Prodi lain. IP tidak sepenuhya
menentukan baik tidaknya prestasi
akademik dari alumni Prodi yang
bersangkutan.
Gambar 2.5 IP Alumni ITB Angkatan 2012
N 2920
Mean 3,35
Std Dev 0,26
Maximum 3,99
Median 3,35
Minimum 2,43
Divisi Riset ITB Career Center 40
Gambar 2.6 Rata-rata IP per Prodi
3.10
3.14
3.15
3.17
3.17
3.19
3.21
3.26
3.27
3.27
3.28
3.28
3.30
3.30
3.31
3.32
3.32
3.32
3.32
3.32
3.32
3.33
3.33
3.33
3.34
3.34
3.34
3.40
3.40
3.42
3.42
3.43
3.43
3.44
3.45
3.47
3.48
3.51
3.52
3.52
3.53
3.61
Astronomi (22/24)
Rekayasa Kehutanan (41/48)
Teknik Geodesi dan Geomatika (103/103)
Oseanografi (39/39)
Teknik Material (48/56)
Fisika (80/85)
Kimia (83/87)
Rekayasa Pertanian (52/57)
Teknik Pertambangan (87/100)
Biologi (68/73)
Meteorologi (18/35)
Teknik Kelautan (71/74)
Aeronotika & Astronotika (68/68)
Manajemen Rekayasa Industri (41/45)
Matematika (88/88)
Teknik Metalurgi (56/57)
Teknik Telekomunikasi (40/43)
Farmasi Klinik dan Komunitas (39/39)
Perencanaan Wilayah dan Kota (94/94)
Teknik Geofisika (64/65)
Teknik Tenaga Listrik (65/66)
Teknik Industri (72/111)
Teknik Lingkungan (84/84)
Teknik Mesin (139/139)
Seni Rupa (39/39)
Sains dan Teknologi Farmasi (95/96)
Arsitektur (100/100)
Teknik Sipil (145/157)
Teknik Fisika (86/97)
Teknik Geologi (87/87)
Teknik Kimia (114/121)
Manajemen (132/195)
Teknik Informatika (65/97)
Desain Interior (38/42)
Teknik Elektro (124/141)
Sistem dan Teknologi Informasi (29/33)
Kriya (38/38)
Mikrobiologi (44/44)
Desain Produk (44/46)
Rekayasa Hayati (42/42)
Teknik Perminyakan (95/102)
Desain Komunikasi Visual (41/47)
Divisi Riset ITB Career Center 41
2.3 Lama Studi
Perlu diketahui bahwa alumni ITB
angkatan 2012 mulai menjalankan masa
studinya pada bulan Agustus tahun
2012. Masa perkuliahan di ITB pada
umumnya dapat diselesaikan paling
cepat 3,5 tahun dan paling lambat 6
tahun. Namun pada kondisi tertentu
mahasiswa diberikan keringanan untuk
bisa menyelesaikan masa studi sarjana
dalam waktu lebih dari 6 tahun. Hal ini
dapat terjadi hanya pada kondisi
tertentu, diantaranya adalah ketika
terdapat mahasiswa yang sakit dalam
waktu lama sehingga tidak
memungkinkan untuk bisa
menyelesaikan masa studinya dalam
waktu 6 tahun.
Gambar 2.7 menunjukkan bahwa
sebagian besar alumni ITB angkatan
2012, yaitu sebanyak 1660 alumni
menyelesaikan studinya dalam waktu 4
tahun. Pada Gambar 2.8 dapat dilihat
bahwa Prodi dengan rata-rata lama
studi paling cepat adalah Prodi
Manajemen, yaitu 3,21 tahun.
Sementara itu, Prodi dengan rata-rata
lama studi paling lama adalah Kriya,
yaitu 4,82 tahun. Prodi Manajemen
memiliki rata-rata lama studi yang cepat
dikarenakan waktu lulus tepat waktu di
Prodi ini adalah selama 3 tahun.
Sebanyak 730 alumni ITB angkatan
2012 menyatakan bahwa dirinya
terlambat menyelesaikan studi. Gambar
2.9 menunjukkan bahwa Prodi Teknik
Mesin merupakan Prodi dengan jumlah
alumni yang terlambat menyelesaikan
studi terbanyak (57 alumni), sedangkan
Prodi dengan alumni yang terlambat
menyelesaikan studi paling sedikit
adalah Prodi Rekayasa Pertanian (3
orang).
Gambar 2.7 Lama Studi
4%8%
57%
14%
7%
1%4% 3%
1%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
3 tahun(106)
3,5 tahun(237)
4 tahun(1660)
4,5 tahun(423)
5 tahun(213)
5,5 tahun(43)
6 tahun(118)
6,5 tahun(91)
7 tahun(29)
Divisi Riset ITB Career Center 42
Gambar 2.8 Rata-rata Lama Studi per Prodi
3.21
4.07
4.08
4.09
4.09
4.11
4.11
4.12
4.14
4.17
4.17
4.17
4.18
4.19
4.20
4.20
4.20
4.22
4.23
4.23
4.23
4.25
4.27
4.29
4.31
4.31
4.31
4.32
4.32
4.33
4.35
4.37
4.38
4.39
4.40
4.44
4.45
4.48
4.52
4.58
4.80
4.82
Manajemen (132/195)
Teknik Fisika (86/97)
Desain Komunikasi Visual (41/47)
Desain Produk (44/46)
Teknik Perminyakan (95/102)
Mikrobiologi (44/44)
Rekayasa Kehutanan (41/48)
Rekayasa Pertanian (52/57)
Teknik Sipil (145/157)
Teknik Kimia (114/121)
Arsitektur (100/100)
Teknik Elektro (124/141)
Teknik Industri (72/111)
Rekayasa Hayati (42/42)
Teknik Geodesi dan Geomatika (103/103)
Teknik Lingkungan (84/84)
Teknik Pertambangan (87/100)
Sains dan Teknologi Farmasi (95/96)
Desain Interior (38/42)
Teknik Metalurgi (56/57)
Teknik Material (48/56)
Manajemen Rekayasa Industri (41/45)
Teknik Geofisika (64/65)
Teknik Tenaga Listrik (65/66)
Farmasi Klinik dan Komunitas (39/39)
Matematika (88/88)
Teknik Geologi (87/87)
Perencanaan Wilayah dan Kota (94/94)
Teknik Telekomunikasi (40/43)
Biologi (68/73)
Kimia (83/87)
Teknik Informatika (65/97)
Teknik Mesin (139/139)
Aeronotika & Astronotika (68/68)
Teknik Kelautan (71/74)
Meteorologi (18/35)
Astronomi (22/24)
Sistem dan Teknologi Informasi (29/33)
Oseanografi (39/39)
Fisika (80/85)
Seni Rupa (39/39)
Kriya (38/38)
Divisi Riset ITB Career Center 43
Gambar 2.9 Terlambat Menyelesaikan Studi per Prodi
6%
8%
10%
13%
14%
15%
15%
16%
16%
17%
17%
17%
18%
19%
19%
20%
21%
22%
23%
24%
24%
25%
26%
26%
27%
28%
29%
32%
32%
34%
35%
38%
38%
39%
40%
41%
41%
41%
46%
49%
51%
59%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%
Rekayasa Pertanian (3/52)
Teknik Sipil (11/145)
Farmasi Klinik dan Komunitas (4/39)
Teknik Perminyakan (12/95)
Arsitektur (14/100)
Desain Komunikasi Visual (6/41)
Manajemen (20/132)
Sains dan Teknologi Farmasi (15/95)
Mikrobiologi (7/44)
Teknik Kimia (19/114)
Teknik Tenaga Listrik (11/65)
Teknik Fisika (15/86)
Teknik Industri (13/72)
Perencanaan Wilayah dan Kota (18/94)
Matematika (17/88)
Teknik Telekomunikasi (8/40)
Desain Interior (8/38)
Rekayasa Kehutanan (9/41)
Teknik Lingkungan (19/84)
Kriya (9/38)
Teknik Pertambangan (21/87)
Teknik Elektro (31/124)
Teknik Geodesi dan Geomatika (27/103)
Biologi (18/68)
Kimia (22/83)
Teknik Informatika (18/65)
Rekayasa Hayati (12/42)
Teknik Metalurgi (18/56)
Aeronotika & Astronotika (22/68)
Manajemen Rekayasa Industri (14/41)
Teknik Kelautan (25/71)
Teknik Material (18/48)
Sistem dan Teknologi Informasi (11/29)
Meteorologi (7/18)
Teknik Geologi (34/86)
Teknik Geofisika (26/64)
Astronomi (9/22)
Teknik Mesin (57/139)
Fisika (37/80)
Oseanografi (19/39)
Seni Rupa (20/39)
Desain Produk (26/44)
Divisi Riset ITB Career Center 44
Gambar 2.10 Kendala Penyebab Terlambat Menyelesaikan Studi
Ketidaktepatan masa studi dari alumni
ITB angkatan 2012 umumnya
dikarenakan beberapa hal seperti
masalah kesehatan, kendala dalam
pengerjaan tugas akhir, masalah
akademik, dan lain-lain. Gambar 2.10
menunjukkan bahwa kendala terbesar
yang menghambat menyelesaikan studi
adalah karena adanya kendala pada
pengerjaan tugas akhir (40%), selain itu
22% alumni terkendala karena ada
syarat sks lulus yang belum terpenuhi
dan 11% karena faktor psikologi.
2.4 Pekerjaan Utama
Pada penelitian Tracer Study ITB 2019,
pekerjaan utama dikategorikan menjadi
lima kategori, yaitu bekerja, bekerja dan
wiraswasta, tidak bekerja, melanjutkan
studi, dan wirausaha. Kategori tidak
bekerja pada penelitian ini diartikan
dengan kondisi alumni saat ini memilih
untuk tidak bekerja. Kategori
melanjutkan studi menunjukkan alumni
yang kembali menempuh pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Kategori
wirausaha menunjukkan alumni memilih
membangun usaha sendiri. Kategori
bekerja dan wiraswasta menunjukkan
alumni memilih bekerja sekaligus
memiliki pekerjaan sampingan
(umumnya membangun usaha sendiri).
Sementara kategori bekerja
menunjukkan alumni memilih untuk
langsung terjun ke dunia kerja.
1%
2%
2%
3%
4%
4%
4%
6%
11%
22%
40%
alasan keuangan (9)
sakit (13)
alasan keluarga (16)
Bekerja/Magang/Kegiatan di luar kampus (23)
Exchange (27)
kendala mata kuliah dan IP (31)
aktivitas kemahasiswaan (32)
tidak memberikan alasan (44)
faktor psikologis (80)
syarat sks lulus belum terpenuhi (162)
kendala dalam pengerjaan tugas akhir (295)
Divisi Riset ITB Career Center 45
Gambar 2.11 Pekerjaan Utama
Gambar 2.11 menunjukkan grafik
persebaran pekerjaan utama dari
alumni ITB angkatan 2012. Tampak
bahwa lebih dari 2/3 alumni ITB
angkatan 2012, yaitu sebanyak 1976
alumni (68%) memiliki pekerjaan utama
saat ini adalah bekerja. Apabila dilihat
berdasarkan Prodi, persentase alumni
ITB angkatan 2012 yang paling banyak
bekerja berasal dari Prodi Teknik
Industri dengan persentase mencapai
82%, sedangkan Prodi dengan
persentase paling sedikit bekerja adalah
Prodi Seni Rupa dengan persentase
sebesar 28%.
Jika dilihat berdasarkan jumlah alumni
maka Prodi dengan jumlah alumni yang
paling banyak bekerja adalah Prodi
Teknik Sipil, yaitu sebanyak 112 alumni,
sedangkan Prodi dengan jumlah alumni
paling sedikit bekerja adalah Prodi
Meteorologi, yaitu sebanyak 10 alumni.
Tidak semua alumni ITB angkatan 2012
memilih untuk bekerja setelah lulus
kuliah, tampak 12% alumni ITB
angkatan 2012 atau sekitar 350 alumni
memilih untuk melanjutkan studi ke
jenjang lebih tinggi. Prodi dengan
persentase alumni yang paling banyak
melanjutkan studi adalah Prodi
Mikrobiologi, mencapai 35%,
sedangkan Prodi dengan jumlah alumni
yang paling banyak melanjutkan studi
adalah Prodi Kimia, yaitu sebanyak 22
alumni.
197668%
2348%
1876%
35012%
1696%
bekerja (1976)
bekerja dan wiraswasta(234)
tidak bekerja (187)
melanjutkan studi (350)
wirausaha (169)
Divisi Riset ITB Career Center 46
Gambar 2.12 Pekerjaan Utama per Prodi
78%
70%
50%
68%
45%
51%
52%
77%
65%
41%
29%
56%
76%
74%
56%
52%
62%
64%
62%
49%
62%
75%
28%
79%
80%
67%
70%
70%
72%
82%
81%
69%
80%
65%
70%
75%
64%
81%
70%
77%
1%
11%
1%
21%
20%
14%
8%
10%
32%
12%
2%
3%
6%
5%
15%
7%
5%
12%
12%
2%
23%
3%
2%
9%
5%
14%
3%
10%
3%
9%
5%
5%
4%
6%
16%
11%
10%
7%
3%
5%
27%
6%
8%
5%
9%
10%
3%
12%
18%
10%
2%
7%
17%
14%
5%
10%
12%
7%
10%
7%
21%
7%
2%
2%
9%
3%
8%
1%
8%
6%
4%
8%
6%
3%
9%
1%
7%
1%
10%
10%
14%
18%
11%
7%
5%
5%
19%
27%
11%
6%
12%
15%
17%
27%
13%
14%
21%
15%
10%
14%
5%
3%
14%
20%
15%
9%
7%
4%
8%
11%
9%
17%
17%
12%
4%
5%
7%
11%
7%
4%
9%
7%
16%
17%
20%
8%
6%
11%
11%
16%
7%
1%
6%
2%
5%
5%
17%
8%
2%
23%
7%
2%
1%
2%
3%
9%
3%
0%
6%
3%
5%
2%
4%
7%
2%
6%
3%
Aeronotika & Astronotika (68/68)
Arsitektur (100/100)
Astronomi (22/24)
Biologi (68/73)
Desain Interior (38/42)
Desain Komunikasi Visual (41/47)
Desain Produk (44/46)
Farmasi Klinik dan Komunitas (39/39)
Fisika (80/85)
Kimia (83/87)
Kriya (38/38)
Manajemen (132/195)
Manajemen Rekayasa Industri (41/45)
Matematika (88/88)
Meteorologi (18/35)
Mikrobiologi (44/44)
Oseanografi (39/39)
Perencanaan Wilayah dan Kota (94/94)
Rekayasa Hayati (42/42)
Rekayasa Kehutanan (41/48)
Rekayasa Pertanian (52/57)
Sains dan Teknologi Farmasi (95/96)
Seni Rupa (39/39)
Sistem dan Teknologi Informasi (29/33)
Teknik Elektro (124/141)
Teknik Fisika (86/97)
Teknik Geodesi dan Geomatika (103/103)
Teknik Geofisika (64/65)
Teknik Geologi (87/87)
Teknik Industri (72/111)
Teknik Informatika (64/97)
Teknik Kelautan (70/74)
Teknik Kimia (114/121)
Teknik Lingkungan (84/84)
Teknik Material (47/56)
Teknik Mesin (139/139)
Teknik Metalurgi (56/57)
Teknik Perminyakan (95/102)
Teknik Pertambangan (86/100)
Teknik Sipil (145/157)
bekerja bekerja dan wiraswasta tidak bekerja melanjutkan studi wirausaha
Divisi Riset ITB Career Center 47
Tampak pula bahwa 8% alumni ITB
angkatan 2012 atau sekitar 234 alumni
memilih untuk bekerja dan wiraswasta.
Prodi Kriya menjadi Prodi dengan
persentase terbesar menjalani dua jenis
pekerjaan ini, yaitu sebanyak 12 alumni
atau mencapai 32%. Sedangkan Prodi
Manajemen menjadi Prodi dengan
jumlah alumni terbanyak yang memilih
untuk bekerja dan wiraswasta, yaitu
sebanyak 16 alumni.
Selain itu juga sekitar 187 alumni atau
6% alumni ITB angkatan 2012 saat ini
memilih untuk tidak bekerja. Prodi
dengan jumlah alumni yang paling
banyak tidak bekerja adalah Prodi
Manajemen, yaitu sebanyak 13 alumni,
sedangkan Prodi dengan persentase
alumni yang paling banyak tidak bekerja
adalah Prodi Astronomi, mencapai 27%.
Alumni ITB angkatan 2012 yang
memutuskan membangun usaha
sendiri, yaitu sebanyak 169 alumni
(6%). Prodi dengan persentase alumni
yang paling banyak wirausaha adalah
Prodi Seni Rupa, mencapai 23%.
Sementara itu Prodi dengan jumlah
alumni yang paling banyak menjadi
wirausaha adalah Prodi Manajemen,
yaitu sebanyak 21 alumni.
2.5 Peta Persebaran
Data terkait domisili saat ini dari alumni
ITB angkatan 2012 memberikan
informasi bahwa alumni ITB angkatan
2012 lebih banyak terfokus di wilayah
Indonesia bagian barat. Provinsi Jawa
Barat menjadi provinsi dengan jumlah
alumni paling banyak, disusul dengan
Provinsi DKI Jakarta di urutan dua. Jika
dilihat berdasarkan kategori pekerjaan
utama, Provinsi Jawa Barat juga
menjadi wilayah dengan total alumni
terbanyak untuk setiap kategori
pekerjaan utama.
Selain itu, terdapat sebanyak 167
alumni ITB yang berdomisili di luar
Indonesia. Negara dengan alumni
paling banyak ditempati adalah Jepang
(59 alumni), dilanjutkan dengan
Belanda (19 alumni) dan Korea Selatan
(14 alumni) diurutan ketiga. Apabila
dilihat berdasarkan pekerjaan utama
maka alumni ITB angkatan 2012 yang
berdomisili di luar Indonesia paling
banyak adalah alumni yang sedang
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi (29 alumni). Berdasarkan
pekerjaan utama, alumni ITB angkatan
2012 yang bekerja dan melanjutkan
studi di luar Indonesia paling banyak
berdomisili di Jepang.
Divisi Riset ITB Career Center 48
Gambar 2.13 Peta Persebaran Alumni ITB Angkatan 2012 (Indonesia)
Divisi Riset ITB Career Center 49
Gambar 2.14 Peta Persebaran Alumni ITB Angkatan 2012 (Dunia)
Divisi Riset ITB Career Center 50
Gambar 2.15 Persebaran Alumni ITB Angkatan 2012 (Negara)
3
2
1
1
1
25
1
1
1
3
8
1
1
1
1
2
8
2
7
2
19
2
6
3
29
11
13
1
1
1
5
1
0 5 10 15 20 25 30 35
Amerika Serikat
Arab
Australia
Belgia
Belanda
Denmark
India
Inggris
Italia
Jepang
Jerman
Kanada
Korea Selatan
Malaysia
Norwegia
Prancis
Selandia Baru
Singapura
Swedia
Thailand
Tiongkok
melanjutkan studi bekerja dan wiraswasta bekerja
Divisi Riset ITB Career Center 51
Tabel 2.1 Persebaran Alumni ITB Angkatan 2012 (Negara)
Negara
Status Pekerjaan
Bekerja Bekerja dan
Wiraswasta Melanjutkan Studi
Indonesia 1958 231 350
Amerika Serikat 3 1 8
Arab 2 2
Australia 1 7
Belgia 2
Belanda 19
Denmark 2
India 1
Inggris 1 6
Italia 1 3
Jepang 25 2 29
Jerman 11
Kanada 1
Korea Selatan 1 13
Malaysia 1
Norwegia 1
Prancis 3 1
Selandia Baru 1
Singapura 8
Swedia 1 5
Thailand 1
Divisi Riset ITB Career Center 52
Divisi Riset ITB Career Center 53
Bab III Penilaian
Alumni terhadap ITB
Divisi Riset ITB Career Center 54
3.1 Aspek Pembelajaran
Aspek Pembelajaran adalah salah satu
feedback yang penting bagi ITB.
Melalui riset tracer study, terdapat
berbagai poin-poin penilaian yang
diteliti dalam Tracer Study ITB 2019.
Penelitian Tracer Study ITB 2019
membagi poin-poin penelitian tersebut
menjadi 6, yaitu perkuliahan,
demonstrasi/peragaan, partisipasi
dalam proyek/ riset, magang,
praktikum kerja lapangan, dan diskusi.
Poin tersebut diukur dengan nilai 1
sampai 5 yang menyatakan besar
kecilnya penekanan aspek
pembelajaran yang dilaksanakan di
dalam program studi.
Tabel 3.1 memberikan informasi
mengenai penilaian aspek
pembelajaran oleh alumni ITB
angkatan 2012. Secara umum,
penilaian yang diberikan oleh alumni
ITB angkatan 2012 terhadap aspek
pembelajaran sudah cukup besar. Poin
yang mendapat penilaian lebih dari
cukup adalah pada perkuliahan yang
mana alumni menganggap ITB sudah
memberikan perkuliahan dengan baik
kepada mereka. Berbeda dengan
aspek pembelajaran pada poin
partisipasi dalam proyek riset, dapat
dikatakan bahwa secara umum alumni
ITB angkatan 2012 menganggap
bahwa partisipasi mahasiswa dalam
proyek riset masih kecil dibandingkan
dengan ke lima poin pada aspek
pembelajaran lainnya.
Tabel 3.1 Aspek Pembelajaran
Variabel Count Mean Min Median Max
Perkuliahan 2926 4,30 1,00 4,00 5,00
Demonstrasi/Peragaan 2926 3,68 1,00 4,00 5,00
Partisipasi dalam proyek riset 2926 3,16 1,00 3,00 5,00
Magang 2926 3,20 1,00 3,00 5,00
Praktikum kerja lapangan 2926 3,59 1,00 4,00 5,00
Diskusi 2926 3,84 1,00 4,00 5,00
Divisi Riset ITB Career Center 55
3.2 Aspek Belajar Mengajar
Poin penilaian lain yang termasuk
dalam feedback bagi ITB adalah
terkait aspek belajar mengajar.
Serupa dengan aspek pembelajaran,
aspek belajar mengajar diukur
berdasarkan nilai 1 sampai 5 yang
menyatakan besar kecilnya
penekanan aspek yang dilaksanakan
di dalam program studi. Kategori
penilaian alumni ITB terhadap aspek
belajar mengajar dibagi dalam 6 poin
yaitu kesempatan untuk berinteraksi
dengan dosen di luar jadwal kuliah,
bimbingan akademik, kondisi ruang
belajar, variasi mata kuliah,
kesempatan memasuki dan menjadi
bagian dari jejaring ilmuwan
professional, serta kesempatan
beasiswa. Tabel 3.2 memberikan
informasi mengenai penilaian aspek
belajar mengajar yang dirasakan oleh
alumni ITB angkatan 2012. Dari ke
enam aspek ini, secara umum aspek
belajar mengajar di ITB sudah dapat
dikatakan baik dengan poin yang
dirasakan sangat baik oleh alumni ITB
adalah pada kondisi variasi mata
kuliah. Namun berbeda halnya dengan
poin kesempatan untuk memasuki dan
menjadi bagian dari jejaring ilmuwan
profesional yang memiliki nilai paling
kecil diantara ke enam aspek belajar
mengajar yang diukur. Hal ini bisa
menjadi salah satu poin yang perlu
diperhatikan lebih lanjut oleh ITB guna
menciptakan lulusan dengan ilmuwan
yang profesional.
Tabel 3.2 Aspek Belajar Mengajar
Variabel Count Mean Min Median Max
Kesempatan untuk berinteraksi dengan dosen-
dosen di luar jadwal kuliah 2926 3,71 1,00 4,00 5,00
Bimbingan akademik 2926 3,78 1,00 4,00 5,00
Kondisi ruang belajar 2926 3,53 1,00 4,00 5,00
Variasi mata kuliah 2926 3,90 1,00 4,00 5,00
Kesempatan untuk memasuki dan menjadi
bagian dari jejaring ilmuwan profesional 2926 3,29 1,00 3,00 5,00
Kesempatan beasiswa 2926 3,76 1,00 4,00 5,00
Divisi Riset ITB Career Center 56
3.3 Kondisi Fasilitas Belajar
Penilaian ITB oleh alumni dalam
penelitian Tracer Study ITB 2019 tidak
hanya berfokus pada sistem
pembelajaran saja. Salah satu aspek
lain yang diperhatikan adalah
penilaian terhadap fasilitas penunjang
antara lain terkait fasilitas
perpustakaan, teknologi informasi dan
komunikasi, pusat bahasa, fasilitas
olahraga,
laboratorium/studio/workshop,
kondisi keamanan dan sistem
keselamatan, kondisi dan fasilitas
toilet, kantin/koperasi/sarana
perbelanjaan, pusat kegiatan
mahasiswa serta layanan kesehatan.
Ukuran penilaian kondisi fasilitas ITB
berada pada nilai 1 sampai 5 yang
menyatakan kurang atau baiknya
aspek tersebut.
Tabel 3.3 menunjukkan penilaian
alumni ITB angkatan 2012 terhadap
fasilitas belajar di ITB. Secara
keseluruhan, alumni ITB angkatan
2012 memberikan penilaian cukup
baik terhadap fasilitas belajar di ITB.
Apabila dilihat dari nilai rata-rata, poin
yang mendapat penilaian lebih dari
alumni adalah pada aspek
perpustakaan. Penilaian yang
diberikan oleh alumni ITB 2012 ini
tentunya diharapkan sebagai masukan
terhadap ITB agar tetap menjaga
sekaligus meningkatkan fasilitas
perpustakaan yang sudah ada. Di sisi
lain, alumni ITB 2012 menilai bahwa
kondisi dan fasilitas toilet yang ada di
ITB memiliki poin yang paling rendah
dibandingkan keseluruh aspek yang
dinilai. Hal ini menjadi masukan yang
sangat penting untuk ITB agar terus
meningkatkan pelayanan kondisi dan
fasilitas toilet dan sanitasi lainnya
yang ada di ITB.
Tabel 3.3 Kondisi Fasilitas Belajar
Variabel Count Mean Min Median Max
Perpustakaan 2926 4,04 1,00 4,00 5,00
Teknologi Informasi dan Komunikasi 2926 3,77 1,00 4,00 5,00
Pusat Bahasa 2926 3,61 1,00 4,00 5,00
Fasilitas Olahraga 2926 3,87 1,00 4,00 5,00
Laboratorium/Studio/Workshop 2926 3,52 1,00 4,00 5,00
Kondisi, Keamanan serta Keselamatan 2926 3,47 1,00 4,00 5,00
Kondisi, Fasilitas Toilet dan Sanitasi lainnya 2926 3,00 1,00 3,00 5,00
Kantin, Koperasi dan Sarana Perbelanjaan 2926 3,46 1,00 4,00 5,00
Pusat Kegiatan Mahasiswa (Fasilitas dan Ruang
Rekreasi) 2926 3,30 1,00 3,00 5,00
Layanan Kesehatan 2926 3,37 1,00 3,00 5,00
Divisi Riset ITB Career Center 57
3.4 Manfaat Program Studi
Alumni ITB dan pekerjaannya saat ini,
baik bekerja ataupun berwirausaha,
tidak terlepas dari hubungan dengan
prodi saat perkuliahan. Hubungan
prodi dan alumni ini menjadi poin
penilaian dalam penelitian Tracer
Study ITB 2019 khususnya terkait
manfaat prodi bagi alumni. Poin aspek
penilaian yang dilibatkan pada
penelitian ini antara lain adalah
memulai pekerjaan, pembelajaran
yang berkelanjutan dalam pekerjaan,
kinerja dalam menjalankan tugas,
informasi karir dan peluang kerja,
pengembangan diri serta
meningkatkan keterampilan
kewirausahaan. Serupa dengan aspek
pembelajaran dan aspek belajar
mengajar, kebermanfaatan program
studi diukur berdasarkan nilai 1
sampai 5 yang menyatakan besar
kecilnya penekanan aspek yang
dilaksanakan di dalam program studi.
Secara umum, penilaian alumni
terhadap poin-poin manfaat prodi
adalah baik. Penilaian yang dianggap
masih kurang baik jika melihat rata-
ratanya adalah peran prodi dalam
meningkatkan keterampilan
kewirausahaan. Prodi diharapkan
mampu lebih meningkatkan
pembekalan keterampilan
kewirausahaan kepada mahasiswa
sehingga saat alumni terjun ke dunia
kerja kesempatan untuk berperan
serta di dunia kerja tidak sebatas pada
perolehan pekerjaan saja namun juga
kemampuan untuk membuka lahan
pekerjaan.
Tabel 3.4 Manfaat Program Studi
Variabel Count Mean Min Median Max
memulai pekerjaan 2926 3,67 1,00 4,00 5,00
pembelajaran yang berkelanjutan dalam pekerjaan 2926 3,70 1,00 4,00 5,00
kinerja dalam menjalankan tugas 2926 3,89 1,00 4,00 5,00
informasi karir dan peluang kerja 2926 3,51 1,00 4,00 5,00
pengembangan diri 2926 3,81 1,00 4,00 5,00
meningkatkan keterampilan kewirausahaan 2926 2,87 1,00 3,00 5,00
Divisi Riset ITB Career Center 58
3.5 Tempat Tinggal Selama
Kuliah
Salah satu kondisi alumni saat
menjalani perkuliahan yang menjadi
bahan penelitian dan merupakan
masukan penting terkait hubungan
alumni dengan masa perkuliahan ITB
adalah tempat tinggal selama
perkuliahan.
Gambar 3.1 menunjukkan sebaran
tempat tinggal alumni ITB angkatan
2012 dengan total 2925 orang selama
menjalani perkuliahan. Dari grafik
tersebut tampak bahwa sebagian
besar alumni ITB angkatan 2012
tinggal di tempat kos (60,27%) dan
bersama orang tua/keluarga
(22,84%). Hal menarik yang
ditemukan terkait tempat tinggal ini
adalah adanya dua alumni ITB
angkatan 2012 yang menjalani
perkuliahan dengan tinggal di kampus.
Selain itu, juga terdapat 4 orang
alumni yang bertempat tinggal di Mess
TNI AU.
Gambar 3.1 Tempat Tinggal Selama Kuliah
Kampus [2]
Apartemen [3]
Mess TNI AU [4]
Rumah sendiri [77]
Asrama mahasiswa [149]
Kos/kontrak bersama-sama [259]
Rumah orang tua/saudara/keluarga [668]
Kos/kontrak sendiri [1763]
0.07%
0.10%
0.14%
2.63%
5.09%
8.85%
22.84%
60.27%
Divisi Riset ITB Career Center 59
3.6 Kursus Selama Masa
Kuliah
Kompetensi (skill) merupakan bagian
penting dalam menghadapi dunia
kerja. Pada dasarnya, kompetensi
yang dimiliki alumni ITB adalah
berupa softskill dan/atau hardskill.
Kompetensi alumni ITB yang diperoleh
dari ITB sebagian besar berupa
pengetahuan di bidang ilmu.
Kompetensi alumni ITB lainnya,
seperti pengetahuan di luar bidang
ilmu, kemampuan bahasa asing dan
kemampuan softskill/hardskill lainnya,
dapat diperoleh dari lingkungan
internal ataupun eksternal ITB. Salah
satu sumber perolehan kompetensi
dari alumni adalah dengan metode
kursus. Kursus dianggap mampu
mengembangkan kompetensi diri
sehingga bisa mengasah kompetensi
yang diperlukan baik di dunia
perkuliahan maupun di dunia kerja.
Dari hasil survey alumni, kursus
dilibatkan dalam penelitian tracer
study untuk melihat alumni yang
menjalani kursus sebelum dan setelah
lulus kuliah. Dalam hal kursus selama
masa kuliah (sebelum lulus),
didapatkan sebanyak 953 orang
(33%) alumni ITB angkatan 2012
yang mengikuti kursus. Sedangkan
setelah lulus kuliah diperoleh
sebanyak 818 orang (28%) alumni ITB
angkatan 2012 yang mengikuti
kursus. Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 3.2 terkait hasil survey alumni
yang mengikuti kursus sebelum dan
setelah lulus kuliah. Penjelasan terkait
jenis kursus yang diambil alumni
setelah lulus kuliah akan dijelaskan
pada Bab 4.
Gambar 3.2 Kursus
Berdasarkan Gambar 3.3, bahasa
asing menjadi opsi pilihan kursus
paling banyak yang diambil oleh
alumni dengan prioritas bahasa inggris
menjadi pilihan kursus dengan
persentase paling besar yaitu sebesar
63,8% dan bahasa asing lainnya
sebesar 25,9%. Data menarik lainnya
adalah terdapat 11% alumni yang
mengikuti bimbingan belajar mata
kuliah selama menjalani perkuliahan.
Adanya 104 orang alumni yang
mengambil kursus bimbingan belajar
mata kuliah menandakan bahwasanya
selama menjadi mahasiswa,
perkuliahan tatap muka di dalam kelas
belum cukup dijadikan standar untuk
bisa memahami suatu mata kuliah.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
sebelumlulus
setelahlulus
33% 28%
67% 72%
Ya Tidak N =2926
Divisi Riset ITB Career Center 60
Gambar 3.3 Jenis Kursus yang diikuti Selama Perkuliahan
3.7 Pelatihan dan Konseling
ITB Career Center, sebagai salah satu
lembaga yang berfungsi dalam
memberi layanan karir bagi
mahasiswanya, menyediakan
pelatihan dan konseling yang dapat
dimanfaatkan oleh mahasiswa
ataupun alumni. Pelatihan dan
konseling yang diberikan ITB Career
Center merupakan dua pelayanan
yang dapat dimanfaatkan
mahasiswa/alumni ITB apabila
mereka sangat membutuhkan
konsultasi terkait pekerjaan ataupun
pelatihan kompetensi kerja.
Pentingnya peran ITB Career Center
dalam memberikan pelatihan dan
konseling bagi mahasiswa ITB turut
menjadi penilaian dalam penelitian
Tracer Study ITB 2019. Penilaian ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar fasilitas pelayanan yang
diberikan ITB Career Center terkait
pelatihan dan konseling yang
dimanfaatkan oleh mahasiswa atau
alumninya.
Gambar 3.4 menunjukkan grafik
pemanfaatan layanan pelatihan dan
konseling ITB Career Center oleh
alumni ITB angkatan 2012.
Berdasarkan grafik tersebut diperoleh
informasi bahwa alumni ITB angkatan
2012 umumnya tidak memanfaatkan
layanan pelatihan dan konseling ITB
Career Center untuk konsultasi terkait
pekerjaan ataupun pelatihan
kompetensi kerja.
Komunikasi umum [6]
Olah raga [37]
Kesenian dan/atau keterampilan [39]
Ilmu agama [51]
Sertifikasi keahlian bidang keilmuan [54]
Autocad, Oracle, SAS, dll [75]
Bimbingan belajar mata kuliah [104]
Bahasa asing lainnya [247]
Bahasa inggris [608]
0.6%
3.9%
4.1%
5.4%
5.7%
7.9%
10.9%
25.9%
63.8%
Divisi Riset ITB Career Center 61
Gambar 3.4 Pelatihan dan Konseling ITB Career Center
3.8 Program Mahasiswa
Wirausaha
Program Mahasiswa Wirausaha
(PMW) adalah program dari Direktorat
Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi
sebagai salah satu bagian dari strategi
pendidikan kewirausahaan di
Perguruan Tinggi. Program ini
bertujuan untuk memfasilitasi para
mahasiswa yang mempunyai minat
berwirausaha dan memulai usaha
dengan basis ilmu pengetahuan
teknologi, seni dan sains.
Buku Tracer Study ITB 2019 kali ini
melacak alumni yang pernah
mengikuti program mahasiswa
wirausaha beserta alasan dan manfaat
yang diperoleh. Hal ini bertujuan
untuk melihat seberapa besar
ketercapaian program ini di ITB.
Gambar 3.5 menunjukkan hasil survey
terkait alumni yang mengikuti
program mahasiswa wirausaha
selama perkuliahan. Dari hasil survey,
terdapat 77 alumni ITB angkatan
2012 (3%) yang pernah mengikuti
program mahasiswa wirausaha dan
2843 orang (97%) yang tidak pernah
mengikuti program ini.
Gambar 3.5 Mengikuti Program
Mahasiswa Wirausaha
10%
90%
Memanfaatkan Konseling Karir ITB Career Center
Ya [294]
Tidak [2632]
7%
93%
Memanfaatkan Pelatihan ITB Career Center
Ya [205]
Tidak [2721]
3%
97%
Ya [77] Tidak [2843]
Divisi Riset ITB Career Center 62
Gambar 3.6 Alasan Mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha
Dari 77 alumni yang mengikuti
program mahasiswa wirausaha ini,
64% alumni mengikuti program ini
untuk belajar wirausaha dan sebesar
3% alumni yang hanya ingin ikut saja
(diajak teman). Sebaran alasan alumni
ITB angkatan 2012 mengikuti program
mahasiswa wirausaha dapat dilihat
pada Gambar 3.6.
Selain itu, Gambar 3.7 menunjukkan
sebaran grafik terkait manfaat yang
dirasakan alumni ITB angkatan 2012
selama mengikuti program ini. Dari
survey, terdapat 51% alumni yang
memperoleh manfaat dalam program
wirausaha (PMW) dalam bentuk
ilmu/wawasan serta terdapat dua
alumni yang sukses membangun
usaha mereka dengan bermodalkan
program ini.
Gambar 3.7 Manfaat yang diperoleh dari Program Mahasiswa Wirausaha
3%
6%
6%
10%
11%
64%
Diajak teman [2]
Pengembangan diri [4]
Passion [4]
Memperolehnetworking/pengalaman [7]
Butuh modal bisnis [8]
Belajar wirausaha [45]
3%
16%
81%
Sukses membangun usaha [2]
Modal pendanaan usaha [11]
Ilmu/wawasan, pengalaman dan pelatihan [57]
Divisi Riset ITB Career Center 63
Bab IV Kompetensi
Alumni ITB
Divisi Riset ITB Career Center 64
4.1 Keaktifan Organisasi
Di ITB, mahasiswa tidak hanya
memperoleh pendidikan akademik
melainkan juga pendidikan non-
akademik. Pendidikan non-akademik
mahasiswa pada dasarnya diperoleh
dengan keaktifan dalam mengikuti
sejumlah organisasi/unit
kemahasiswaan yang terdapat dan
terdaftar di ITB.
Salah satu poin penilaian dalam
pelaksanaan Tracer Study ITB 2019
adalah mengidentifikasi
unit/organisasi kemahasiswaan yang
banyak diikuti oleh alumni semasa
perkuliahan. Selain itu, dari
unit/organisasi yang diikuti akan
diukur keaktifan alumni selama
mengikuti organisasi/unit
kemahasiswaan tersebut selama
menjalani pendidikan di ITB.
Sebagai wujud dari keaktifan
organisasi, alumni diharapkan mampu
berperan aktif dalam dunia kerja baik
terhadap pekerjaan maupun terhadap
lingkungan. Aktifnya alumni dalam
organisasi tentunya masukan pula
bagi ITB agar mampu memberikan
arahan dan koordinasi yang lebih baik
terhadap organisasi-organisasi yang
terdata di ITB.
Gambar 4.1 Keaktifan Organisasi
64; 2%109; 4%
620; 21%
1045; 36% 1088; 37%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
0 1 2 3 4 5
Divisi Riset ITB Career Center 65
Gambar 4.1 menunjukkan grafik
tingkat keaktifan di organisasi dari
alumni ITB angkatan 2012. Grafik ini
menunjukkan bahwa alumni ITB
angkatan 2012 ternyata memiliki
tingkat keaktifan yang tinggi. Kondisi
ini tentunya memberikan gambaran
bahwa alumni ITB, khususnya
angkatan 2012, selain memiliki
prestasi yang baik tetapi juga baik
dalam kegiatan organisasi.
Dari Gambar 4.1 sebesar 64 alumni
(2%) alumni ITB angkatan 2012 tidak
aktif dalam organisasi, 4% (109
alumni) kurang aktif, 21% (620
alumni) cukup aktif, 36% (1045
alumni) aktif, dan 37% (1088 alumni )
sangat aktif. Berdasarkan Gambar 4.2,
diperoleh analisis keaktifan organisasi
alumni yang didominasi dengan
keaktifan di himpunan, yaitu sebanyak
2728 alumni (93%), disusul dengan
unit kesenian dan kebudayaan
sebanyak 1190 alumni (41%) serta
152 alumni (5%) yang melakukan
kegiatan aktif di unit media.
Tidak hanya tingkat keaktifan dan
jenis organisasi saja, status
keanggotaan alumni pada organisasi
juga cukup penting untuk diketahui.
Hal ini bertujuan untuk menganalisis
alumi lebih lanjut dalam
keterlibatannya menjalankan
organisasi. Hasil survey menunjukkan
bahwa sebagian besar alumni ITB
angkatan 2012 yang aktif
berorganisasi memiliki status
keanggotan dengan 41% sebagai
Badan Pengurus, 36% sebagai
anggota aktif, 11% sebagai
ketua/wakil, 6% sekretaris atau
bendahara, dan 5% dari alumni ITB
angkatan 2012 yang menjadi anggota
pasif di organisasi.
Gambar 4.2 Jenis Organisasi
5%
6%
6%
17%
21%
22%
27%
41%
93%
Unit media [152]
Unit pendidikan [174]
Unit keilmuan [177]
Kabinet KM-ITB [506]
Paguyuban daerah [614]
Unit olahraga dan kesehatan [656]
Unit keagamaan [7743]
Unit kesenian dan kebudayaan [1190]
Himpunan program studi [2728]
Divisi Riset ITB Career Center 66
Gambar 4.3 Status Keanggotaan Organisasi
4.2 Kompetensi Alumni
Kemampuan alumni ITB tidak hanya
dinilai dari hard skill saja namun juga
dinilai dari soft skill. Kedua
kemampuan tersebut selayaknya
terus diasah selama masa studi di
perguruan tinggi. Dalam survey ini
alumni diminta memberikan umpan
balik atau penilaian terhadap
penguasaan kompetensi yang ia miliki.
Berbeda dengan buku Tracer Study
sebelumnya, pada tahun ini terdapat
beberapa variabel tambahan dalam
pertanyaan kompetensi diantaranya
adalah variabel bahasa asing, analisis
dan interpretasi data, menggunakan
teknik,keahlian, dan atau alat-alat
modern dalam pekerjaan. Grafik pada
Gambar 4.4 memberikan
perbandingan antara penguasaan
kompetensi, kontribusi perguruan
tinggi dalam memperoleh kompetensi
tersebut dan peran kompetensi yang
dirasakan di dunia kerja.
Alumni memberikan penilaian dengan
skala 1-5 dimana 1 menyatakan
sangat kecil dan 5 menyatakan sangat
besar. Dari hasil analisis diperoleh
bahwa kompetensi dengan capaian
(rata-rata) terbesar yang dikuasai
alumni adalah kejujuran, loyalitas dan
integritas (4,37) sedangkan capaian
terkecil adalah negosiasi (3,52).
Menariknya, kontribusi tertinggi
perguruan tinggi pada kompetensi
alumni bukanlah pada kompetensi
kejujuran, loyalitas dan integritas
(4,08) melainkan pada kompetensi
bekerja dalam tekanan (4,23)
sedangkan kontribusi perguruan tinggi
paling rendah dirasakan pada
pengembangan kompetensi
berkomunikasi menggunakan bahasa
asing (3,17). Namun, hal ini sejalan
dengan kompetensi bekerja dalam
tekanan (4,23) yang berperan paling
besar dalam dunia kerja dan
berkomunikasi menggunakan bahasa
asing (3,59) yang dinilai berperan
paling kecil di dunia kerja.
1%
5%
6%
11%
36%
41%
Badan/Majelis Perwakilan Anggota [17]
Anggota pasif [155]
Sekretaris/bendahara [177]
Ketua/wakil [313]
Anggota aktif biasa [1045]
Badan pengurus [1210]
Divisi Riset ITB Career Center 67
Gambar 4.4 Kompetensi
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0memecahkan masalah kompleks
berpikir kritis
inovasi dan/atau kreatifitas
manajemen diri dan orang lain
bekerja tim
bekerja individu
kecerdasan emosional
penilaian dan pengambilan keputusan
negosiasi
kecerdasan dalam bertindak
belajar sepanjang hayat
adaptasi dengan lingkungankejujuran, loyalitas dan integritas
bekerja dalam tekanan
etika dan tanggung jawab keprofesian
berkomunikasi
pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu
pengetahuan di luar bidang/disiplin ilmu
analisis dan interpretasi data
administrasi, menuliskan laporan/dokumen/hasilpenelitian atau pekerjaan
menggunakan teknik, keahlian, dan/atau alat-alatmodern dalam pekerjaan/kehidupan sehari-hari
merancang dan/atau mendesain suatu komponen,sistem atau proses
bahasa asing
Penguasaan Kompetensi Kontribusi PT Peran Kompetensi
Divisi Riset ITB Career Center 68
Tabel 4.1 Nilai Kompetensi Alumni
Kompetensi sangat
kecil kecil Cukup besar
sangat
besar
Memecahkan Masalah Kompleks 2
(0.1%)
36
(1.2%)
656
(22.4%)
1718
(58.7%)
515
(17.6%)
Berpikir Kritis 3
(0.1%)
37
(1.3%)
563
(19.2%)
1572
(53.7%)
752
(25.7%)
Inovasi dan/atau Kreatifitas 12
(0.4%)
121
(4.1%)
902
(30.8%)
1357
(46.4%)
535
(18.3%)
Manajemen Diri dan Orang Lain 10
(0.3%)
124
(4.2%)
717
(24.5%)
1493
(51.0%)
583
(19.9%)
Bekerja Tim 6
(0.2%)
51
(1.7%)
518
(17.7%)
1537
(52.5%)
815
(27.8%)
Bekerja Individu 2
(0.1%)
20
(0.7%)
298
(10.2%)
1508
(51.5%)
1099
(37.5%)
Kecerdasan Emosional 11
(0.4%)
97
(3.3%)
762
(26.0%)
1500
(51.2%)
557
(19.0%)
Penilaian dan Pengambilan Keputusan 7
(0.2%)
91
(3.1%)
764
(26.1%)
1586
(54.2%)
479
(16.4%)
Negosiasi 45
(1.5%)
312
(10.7%)
1044
(35.7%)
1125
(38.4%)
401
(13.7%)
Kecerdasan dalam Bertindak 3
(0.1%)
43
(1.5%)
726
(24.8%)
1686
(57.6%)
469
(16.0%)
Belajar Sepanjang Hayat 7
(0.2%)
74
(2.5%)
519
(17.7%)
1374
(46.9%)
953
(32.6%)
Adaptasi dengan Lingkungan 2
(0.1%)
52
(1.8%)
484
(16.5%)
1426
(48.7%)
963
(32.9%)
Kejujuran. Loyalitas dan Integritas 2
(0.1%)
20
(0.7%)
252
(8.6%)
1271
(43.4%)
1382
(47.2%)
Bekerja dalam Tekanan 8
(0.3%)
54
(1.8%)
509
(17.4%)
1392
(47.6%)
964
(32.9%)
Etika dan Tanggung Jawab Keprofesian 3
(0.1%)
29
(1.0%)
316
(10.8%)
1544
(52.8%)
1035
(35.4%)
Berkomunikasi 14
(0.5%)
115
(3.9%)
756
(25.8%)
1453
(49.6%)
589
(20.1%)
Pengetahuan dan Penerapan
Bidang/Disiplin Ilmu
22
(0.8%)
107
(3.7%)
747
(25.5%)
1503
(51.4%)
548
(18.7%)
Pengetahuan di Luar Bidang/Disiplin Ilmu 13
(0.4%)
129
(4.4%)
922
(31.5%)
1434
(49.0%)
429
(14.7%)
Analisis dan Interpretasi Data 2
(0.1%)
34
(1.2%)
499
(17.0%)
1587
(54.2%)
805
(27.5%)
Administrasi. Menuliskan
Laporan/Dokumen/Hasil Penelitian atau
Pekerjaan
12
(0.4%)
162
(5.5%)
689
(23.5%)
1385
(47.3%)
679
(23.2%)
Divisi Riset ITB Career Center 69
Menggunakan Teknik. Keahlian. dan/atau
Alat-alat Modern dalam
Pekerjaan/Kehidupan Sehari-hari
8
(0.3%)
69
(2.4%)
659
(22.5%)
1530
(52.3%)
661
(22.6%)
Merancang dan/atau Mendesain suatu
Komponen. Sistem atau Proses
15
(0.5%)
138
(4.7%)
867
(29.6%)
1412
(48.2%)
495
(16.9%)
Bahasa Asing 10
(0.3%)
126
(4.3%)
877
(30.0%)
1395
(47.7%)
519
(17.7%)
4.3 Sumber Pembentukan
Kompetensi
Pentingnya peran kompetensi-
kompetensi yang telah dibahas pada
sub bab sebelumnya dalam dunia
kerja serta guna mengevaluasi proses
pembentukan kompetensi tersebut di
ITB, perlu dicari tahu di mana dan
bagaimana kompetensi tersebut
diperoleh. Secara umum alumni ITB
memperoleh dan/atau mengasah
kompetensi-kompetensi tersebut
melalui perkuliahan, proyek/riset,
himpunan program studi dan unit
kegiatan mahasiswa (UKM). Namun
tidak sedikit pula alumni yang
memperoleh kompetensi tersebut
melalui KM ITB, pengalaman bisnis
dan lomba, lingkungan pertemanan
bahkan dari lingkungan/organisasi di
luar ITB.
Pada sub bab ini pembahasan
kompetensi ditinjau lebih lanjut
dengan sumber darimana kompetensi
tersebut diperoleh oleh alumni.
Tabel 4.2 Sumber Pembentukan Kompetensi Alumni
Kompetensi KM
ITB
Himpunan
Prodi
Lingkungan /
Organisasi
diluar ITB
Perkuliahan Projek /
riset UKM
Memecahkan
Masalah Kompleks
10
(0.3%)
569
(19.6%)
45
(1.5%)
1276
(43.9%)
748
(25.7%)
261
(9%)
Berpikir Kritis 13
(0.4%)
1148
(39.3%)
53
(1.8%)
982
(33.6%)
362
(12.4%)
363
(12.4%)
Kreativitas 6
(0.2%)
827
(28.4%)
105
(3.6%)
570
(19.6%)
548
(18.8%)
858
(29.4%)
Manajemen Diri dan
Orang Lain
18
(0.6%)
1263
(43.4%)
124
(4.3%)
564
(19.4%)
216
(7.4%)
726
(24.9%)
Bekerja Tim 10
(0.3%)
988
(33.8%)
82
(2.8%)
855
(29.3%)
415
(14.2%)
569
(19.5%)
Kecerdasan
Emosional
14
(0.5%)
1263
(43.4%)
144
(5%)
555
(19.1%)
207
(7.1%)
726
(25%)
Divisi Riset ITB Career Center 70
Penilaian dan
Pengambilan
Keputusan
14
(0.5%)
1094
(37.5%)
77
(2.6%)
716
(24.5%)
403
(13.8%)
613
(21%)
Komunikasi 17
(0.6%)
1351
(46.4%)
103
(3.5%)
520
(17.8%)
176
(6%)
747
(25.6%)
Negosiasi 21
(0.7%)
1389
(48%)
110
(3.8%)
374
(12.9%)
259
(9%)
739
(25.6%)
Kecerdasan dalam
Bertindak
12
(0.4%)
886
(30.5%)
71
(2.4%)
972
(33.4%)
450
(15.5%)
518
(17.8%)
Berkaitan dengan kompetensi yang
dimiliki oleh alumni seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 4.4,
penguasaan kompetensi yang dinilai
paling kecil oleh alumni adalah
negosiasi. Kompetensi tersebut
mayoritas dibentuk pada kegiatan
yang ada di Himpunan Prodi (seperti
yang ditunjukkan pada Tabel 4.2). Hal
ini menyatakan bahwa negosiasi yang
dibentuk pada kegiatan yang
dilakukan di Himpunan Prodi masih
belum cukup diaplikasikan pada dunia
kerja. Selaras dengan itu, kompetensi
paling kecil yang dibentuk melalui
Himpunan Prodi adalah memecahkan
masalah kompleks (19.6%),
kompetensi ini paling besar dibentuk
di lingkungan perkuliahan (43.9%).
Untuk masing masing sumber
pembentukan kompetensi, dalam
kabinet Keluarga Mahasiswa ITB (KM
ITB), kompetensi paling besar yang
diperoleh alumni adalah komunikasi
(0.6%) dan kompetensi paling kecil
yang diperoleh alumni adalah
kreativitas (0.2%). Berbeda halnya
dengan unit kegiatan mahasiswa
(UKM), berasarkan penjelasan pada
sub bab 4.1 terkait keaktifan
organisasi, alumni ITB dikenal aktif
dalam berorganisasi selama
perkuliahan. Keaktifan dalam
berorganisasi dalam UKM mampu
membentuk kompetensi alumni yang
dominan dalam hal kreativitas sebesar
29.4%. Selain itu, kreativitas juga
merupakan kompetensi yang dibentuk
dalam lingkungan Himpunan Prodi
dengan persentase sebesar 28.4%.
Kompetensi paling besar yang
terbentuk oleh lingkungan/organisasi
luar kampus adalah kecerdasan
emosial (5%). Sementara itu,
kecerdasan emosional dominan
dibentuk di dalam lingkungan
Himpunan Prodi (43,4%).
4.4 Kursus setelah Lulus
Kuliah
Seperti yang telah disebutkan pada
pembahasan pada subbab 3.6, kursus
merupakan salah satu metode yang
Divisi Riset ITB Career Center 71
dapat digunakan untuk menambah
kompetensi alumni. Sekanjutnya akan
ditunjukkan jenis kursus yang dijalani
oleh Alumni ITB angkatan 2012
sertelah lulus dari perkuliahan guna
untuk mempersiapkan hardskills
ataupun softskills dalam menghadapi
dunia kerja.
Dari hasil survey alumni terkait kursus,
Alumni ITB angkatan 2012 yang
mengambil kursus setelah lulus dari
perkuliahan di ITB ada sebanyak 818
orang (28%) Berdasarkan Gambar
4.5, Bahasa Inggris menjadi pilihan
terbanyak alumni ITB angkatan 2012
yang mengambil kursus setelah lulus
kuliah.
Gambar 4.5 Jenis Kursus yang Diikuti Setelah Lulus Kuliah
ilmu financing (akutansi, perpajakan, saham) [16]
olah raga [26]
ilmu agama [44]
kesenian dan/atau keterampilan [64]
piranti lunak (Autocad, Oracle, SAS, dll) [129]
sertifikasi keahlian bidang keilmuan [140]
bahasa asing lainnya [180]
bahasa inggris [417]
1.6%
2.6%
4.3%
6.3%
12.7%
13.8%
17.7%
41%
Divisi Riset ITB Career Center 72
Divisi Riset ITB Career Center 73
Bab V Masa Peralihan
Alumni ITB Menuju
Dunia Kerja
Divisi Riset ITB Career Center 74
5.1 Pencarian Kerja
Setelah menyelesaikan pendidikan
sarjana di ITB, alumni memiliki banyak
pilihan jalan untuk melanjutkan
hidupnya dan memanfaatkan ilmu
yang telah diperoleh. Salah satu jalan
yang dapat dipilih adalah bekerja.
Pada umumnya untuk memperoleh
pekerjaan dilalui dengan proses
pencarian pekerjaan, namun tak
sedikit pula alumni yang memperoleh
pekerjaan tanpa melalui proses
pencarian. Hal tersebut dapat dilihat
pada Gambar 5.2, terbukti bahwa
persentase alumni ITB angkatan 2012
yang mencari pekerjaan hanya
sebanyak 89% dari total alumni yang
mengisi kuesioner. Proses pencarian
kerja berkaitan dengan waktu
pencarian kerja, penentuan dimana
tempat yang tepat untuk bekerja,
hingga proses memperoleh pekerjaan.
Dari sekian total jumlah alumni ITB
(2924 orang) yang mengisi kuesioner,
Berdasarkan Gambar 5.1 diperoleh
informasi bahwa 95% alumni dengan
pekerjaan utama bekerja, 88% alumni
ITB dengan pekerjaan utama bekerja
dan wiraswata, 61% alumni dengan
pekerjaan utama wirausaha, 71%
alumni yang melanjutkan studi, dan
80% alumni yang tidak bekerja
masing-masing pernah mengalami
proses pencarian kerja.
Gambar 5.1 Persentase Alumni yang Pernah dan Tidak Pernah Mencari Pekerjaan
Bekerja (1977)
Bekerja dan wiraswasta (234)
Melanjutkan studi (357)
Tidak bekerja (187)
Wirausaha (169)
95%
88%
71%
80%
61%
5%
12%
29%
20%
39%
Pernah mencari kerja (2594) Tidak pernah mencari kerja (330)
Divisi Riset ITB Career Center 75
Gambar 5.2 Pernah Mencari Kerja
Dalam Penelitian Tracer Study ITB
2019, hal-hal yang menjadi fokus
penelitian dalam proses pencarian
kerja alumni adalah terkait lama
pencarian kerja, media yang
digunakan dalam mencari kerja,
jumlah perusahaan yang dilamar
untuk bekerja, serta aktivitas utama
yang dilakukan alumni sembari
menunggu memperoleh pekerjaan
pertamanya.
Alumni ITB yang memilih untuk tidak
mencari kerja setelah lulus memiliki
berbagai alasan tersendiri.
Berdasarkan hasil survey yang
termuat pada Gambar 5.3, alasan
utama tidak mencari kerja yang paling
banyak adalah karena melanjutkan
kuliah, yaitu sebanyak 44,2% dari
total alumni yang tidak pernah
mencari kerja, sedangkan alasan
kedua yang paling banyak, yaitu
karena memulai bisnis sendiri dengan
andil sebesar 32,7%.
Gambar 5.3 Alasan Utama tidak Mencari Kerja
89%
11%
Pernah mencari kerja (2594)
Tidak pernah mencari kerja (330)
0.4%
0.7%
0.7%
1.5%
1.9%
3.7%
7.1%
7.1%
32.7%
44.2%
ingin menciptakan lapangan kerja (1)
belum mencari (2)
melanjutkan bisnis keluarga (2)
meningkatakan keahlian (4)
menjadi ibu rumah tangga (5)
alasan pribadi (10)
direkrut/ditawari pekerjaan (19)
sudah memiliki pekerjaan (19)
memulai bisnis sendiri (88)
melanjutkan studi (119)
Divisi Riset ITB Career Center 76
5.2 Waktu Pencarian Kerja
Secara umum, alumni ITB angkatan
2012 mulai mencari pekerjaan satu
bulan setelah lulus. Namun, tidak
menutup kemungkinan untuk alumni
ITB mulai mencari pekerjaan jauh
sebelum lulus maupun lebih dari satu
bulan setelah lulus. Gambar 5.4
memberikan informasi terkait waktu
mulai mencari pekerjaan dari Alumni
ITB angkatan 2012. Dari grafik ini kita
dapat melihat keberagaman alumni
dalam memulai pencarian kerjanya.
Seperti yang terlihat pada Tabel 5.1
bahwa terdapat alumni ITB angkatan
2012 yang mulai mencari pekerjaan
(di luar pekerjaan sambilan) 36 bulan
sebelum lulus dan 30 bulan setelah
lulus.
Tabel 5.1 Waktu Pencarian Kerja
Statistik Sebelum Lulus Sesudah Lulus
Nbr. of observations 1074 1186
Minimum 1 1
Maximum 36 30
Median 2 1
Mean 3,3 3
Standard deviation (n-1) 3,2 3,5
Gambar 5.4 Waktu Pencarian Kerja
0
5
10
15
20
25
30
35
40
SEB ELUM LULUSMean Minimum/Maximum
0
5
10
15
20
25
30
35
SETELAH LULUSMean Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 77
5.3 Masa Pencarian Kerja
Di masa kini, teknologi sudah sangat
berkembang dibandingkan dengan
satu dekade yang lalu dan informasi
sudah lebih mudah untuk diperoleh
bagi para pencari kerja. Informasi
mengenai lowongan pekerjaan bagi
alumni ITB dapat diperoleh melalui
lingkungan internal, seperti ITB Career
Center, program studi, dosen, teman
dari lingkungan ITB, maupun
lingkungan eksternal, seperti melalui
internet, relasi, pameran/bursa kerja
yang diadakan selain oleh ITB Career
Center, dan sebagainya.
Gambar 5.5 Persentase Pencarian Kerja
melalu ITB Career Center
Sebagai alumni dari salah satu kampus
yang memiliki pusat karir, alumni ITB
angkatan 2012 tentunya tidak
melawatkan kesempatan pencarian
kerja melalui ITB Career Center
dengan berbagai fasilitasnya. Hal
tersebut ditunjukkan pada gambar 5.5
bahwa 61% dari jumlah total alumni
yang mengisi kuesioner melakukan
pencarian kerja melalui ITB Career
Center. Fasilitas ITB Career Center
yang paling banyak digunakan oleh
alumni ITB angkatan 2012 untuk
mencari pekerjaan adalah Website ITB
Career Center. Hal tersebut dapat
dilihat pada Gambar 5.6, bahwa 88%
dari jumlah total alumni yang mengisi
kuesioner mencari pekerjaan melalui
Website ITB Career Center.
Lingkungan eksternal ITB juga kerap
dimanfaatkan oleh alumni untuk
mencari pekerjaan. Sebagian besar
lingkungan eskternal ITB yang
dimanfaatkan adalah pencarian kerja
melalui internet, selain itu alumni juga
kerap melakukan pencarian kerja
melalui relasi, bursa/pameran kerja
yang diselenggarakan selain dari ITB
Career Center, dan sarana pencarian
kerja lainnya seperti yang tercantum
pada Gambar 5.7
Gambar 5.6 Pencarian Kerja melalui ITB
Career Center
tidak (938); 39%
ya (1487);
61%
18%
51%
71%
88%
Brosur/Poster/Pamfletdi ITB Career Center
(269)
Campus Recruitmentyang difasilitasi ITBCareer Center (764)
Titian Karir ITB CareerCenter (1049)
Website ITB CareerCenter (1303)
Divisi Riset ITB Career Center 78
Gambar 5.7 Pencarian Kerja di luar ITB Career Center
Saat menjalani proses pencarian
kerja, tidak jarang alumni ITB
mengajukan lamaran ke lebih dari satu
perusahaan. Gambar 5.8 memberikan
informasi bahwa 13% alumni ITB
angkatan 2012 mengajukan lamaran
ke lebih dari 10 perusahaan. Namun,
18% alumni ITB melamar hanya ke
satu perusahaan saja dari total 2594
orang yang melakukan pencarian
kerja.
Berdasarkan Gambar 5.9, selama
menunggu memperoleh pekerjaan
utama, aktivitas yang umumnya fokus
dilakukan alumni ITB angkatan 2012
adalah mencari pekerjaan dan
meningkatkan keahlian. Aktivitas lain
yang fokus dilakukan alumni ITB
angkatan 2012 saat menunggu
pekerjaan pertama adalah mencari
beasiswa kuliah pasca sarjana,
magang, atau bekerja sambilan.
Gambar 5.8 Jumlah Perusahaan Dilamar
0.4%
2.7%
9.6%
11.5%
14.6%
21.1%
29.5%
51.2%
74.2%
menghubungi Kemnakertrans (11)
menghubungi agen tenaga kerja komersial / swasta(69)
membangun bisnis sendiri (248)
melalui iklan di koran / majalah, brosur (298)
melalui penempatan kerja atau magang (380)
melamar ke perusahaan tanpa mengetahui lowonganyang ada (547)
pergi ke bursa / pameran kerja yang diselenggarakanselain ITB Career Center (764)
melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara,teman, dll) (1328)
mencari lewat internet / iklan online / milis di luarwebsite ITB Career Center (1925)
18%
12%
16%
6%
13%
2% 2% 2%1%
9%
13%
0%
5%
10%
15%
20%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 >10
Divisi Riset ITB Career Center 79
Gambar 5.9 Aktivitas selama Mencari Kerja
5.4 Waktu Tunggu Kerja
Penelitian Tracer Study ITB 2019 tidak
hanya memberikan informasi
mengenai proses pencarian kerja
dalam pandangan alumni, tetapi juga
informasi terkait proses mendapatkan
pekerjaan. Informasi yang dapat
diperoleh terkait proses mendapatkan
pekerjaan ini antara lain berupa waktu
tunggu mendapatkan pekerjaan,
aktivitas yang fokus dilakukan saat
menunggu memperoleh pekerjaan
pertama, jalur memperoleh pekerjaan
serta penilaian alumni mengenai
kriteria yang digunakan perusahaan
dalam penerimaan pegawai baru.
Gambar 5.10 Waktu Tunggu
Mendapatkan Pekerjaan
0.2%
0.6%
1.3%
1.5%
1.6%
2.0%
2.6%
2.8%
3.1%
10.8%
13.7%
33.8%
36.5%
merawat keluarga (5)
freelance (16)
menyelesaikan kuliah/tugas akhir (35)
melanjutkan studi (39)
mencari hiburan/ Hobi (42)
menyibukan diri dengan kegitan positif (52)
bekerja sambilan (68)
asisten dosen/riset (72)
wirausaha (81)
magang (279)
mencari beasiswa (355)
meningkatkan keahlian (876)
mencari pekerjaan (947)
-50
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
Series1
Mean
Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 80
Tabel 5.2 Waktu Tunggu Mendapatkan
Pekerjaan
Statistic
Nbr. of observations 2286
Minimum -42
Maximum 29
Median 2
Mean 2
Standard deviation (n-1) 5
< 3 bulan 1234
3 – 6 bulan 748
> 6 bulan 304
Berdasarkan Gambar 5.10 dapat
diperoleh informasi bahwa alumni ITB
angkatan 2012 secara umum
memperoleh pekerjaan utama dua
bulan setelah lulus kuliah. Tabel 5.2
memberikan informasi bahwa
terdapat alumni ITB angkatan 2012
yang telah memperoleh/memiliki
pekerjaan utama kurang dari 3 bulan
ada sebanyak 1234 orang, alumni
yang telah menunggu selama 3-6
bulan untuk mendapat pekerjaan
utama ada sebanyak 748 orang, dan
alumni yang telah menunggu > 6
bulan untuk mendapat pekerjaan
utama ada sebanyak 304 orang.
5.5 Jalur Mendapatkan
Pekerjaan
Berbagai hal dilakukan alumni untuk
memperoleh pekerjaan pertama
mereka, baik dengan melamar
langsung, menunggu panggilan
ataupun menggunakan relasi yang
dimiliki. Gambar 5.11 memberikan
informasi bahwa sebagian besar
alumni ITB angkatan 2012
memperoleh pekerjaan melalui relasi
(37,6%).
Pada Gambar 5.12 diperlihatkan lebih
jauh mengenai jalur relasi yang paling
banyak digunakan oleh alumni ITB
angkatan 2012 dalam memperoleh
pekerjaan. Dari data yang diperoleh,
alumni ITB angkatan 2012 paling
banyak mendapatkan pekerjaan
melalui relasi dari alumni/teman
(67%).
Divisi Riset ITB Career Center 81
Gambar 5.11 Jalur Mendapatkan Pekerjaan Pertama
Kedua gambar tersebut pada
dasarnya memberikan masukan
kepada ITB bahwa alumni ITB,
khususnya angkatan 2012, jalur
mendapatkan pekerjaan dari
lingkungan internal berperan besar
dalam prosesnya. Lingkungan internal
yang dimaksud di sini adalah peran
teman/alumni, keluarga, dan dosen
serta ITB Career Center, sebagai unit
yang memberikan pelayanan dalam
hal karir kepada mahasiswa dan
alumni ITB.
Gambar 5.12 Relasi dalam Mendapatkan
Pekerjaan
0.1%
0.1%
0.3%
0.4%
0.6%
0.6%
0.7%
3.0%
3.1%
6.2%
21.8%
25.6%
37.6%
Melalaui Ikatan Beasiswa yang didapat ketika kuliah(2)
Bekerja di Tempat yang sama dengan tempat kerjasamasa kuliah (3)
Melamar Ke Bursa/Pameran Kerja yangdiselenggarakan selain di ITB Career Center (6)
Melamar Langsung ke Perusahaan (9)
Program Kerja Sama (Seperti Perusahaan denganProdi/Fakultas) (12)
Menghubungi Agen Tenaga kerja Komersial/Swasta(12)
Melalui iklan koran/ Majalah (16)
Melalui Penampilan Kerja/ Magang (65)
Membuka Bisnis Sendiri (66)
Dihubungi Oleh Perusahaan (133)
Memperoleh Informasi Melalui ITB Career Center(470)
Mencari Lewat Internet/Iklan Online di Luar WebsiteITB Career Center (551)
Melalui Relasi (teman/alumni/Keluarga/dosen) (812)
14%
19%
67%
Keluarga/OrangTua/Saudara (116)
Dosen/Guru (152)
Alumni/Teman/Kenalan (539)
Divisi Riset ITB Career Center 82
5.6 Alasan Mendapatkan
Pekerjaan Pertama
Dari 2924 responden, saat ini terdapat
2316 alumni ITB angkatan 2012 yang
memiliki kondisi sedang bekerja di
perusahaan. Hal ini menunjukkan
bahwa banyak alumni yang
memutuskan untuk bekerja
dibandingkan melakukan kegiatan
lainnya seperti berwirausaha atau
melanjutkan kuliah.
Gambar 5.13 menunjukkan bahwa
pertimbangan utama alumni dalam
memilih pekerjaan pertama adalah
karena melalui pekerjaan tersebut
alumni mendapatkan kesempatan
pengembangan diri. Data tersebut
menjelaskan bahwa masih banyak
alumni ITB yang memiliki semangat
untuk mengembangkan dirinya di luar
dunia perkuliahan, salah satunya
melalui perusahaan tempat mereka
bekerja. Selain itu, mereka juga
memiliki semangat tinggi untuk
menyelesaikan tantangan pekerjaan
dan bekerja di perusahaan yang cukup
dekat dengan keluarga dan tempat
tinggal. Kedua alasan tersebut
terdapat pada urutan ketiga dan
keempat. Mereka memprioritaskan
rasa keingintahuan untuk mempelajari
ilmu baru dibandingkan dengan
keinginan mereka untuk memperoleh
gaji dan benefit yang tinggi. Terbukti
bahwa pertimbangan gaji dan benefit
menempati urutan ke-2 dan ke-5
dengan masing-masing persentase
sebesar 21,7% dan 5,3%.
Berdasarkan hasil survey, persentase
tersebut cukup kecil jika dibandingkan
dengan pertimbangan kesempatan
pengembangan diri. Selain itu,
terdapat pertimbangan lain yang
melandasi pemilihan pekerjaan utama
pertama alumni ITB angkatan 2012,
antara lain pertimbangan sesuai
minat, kesempatan beasiswa,
kesesuaian dengan jurusan, dan jenis
pekerjaan.
Divisi Riset ITB Career Center 83
Gambar 5.13 Alasan Mendapatkan Pekerjaan Pertama
5.7 Gambaran Pekerjaan
Ideal
Pekerjaan ideal adalah pekerjaan yang
memenuhi aspek-aspek penilaian
pribadi dalam hal pekerjaan yang
sempurna, tentunya berbeda bagi
setiap orang, bergantung pada
perspektif masing-masing. Gambaran
pekerjaan ideal alumni ITB pada
dasarnya merupakan gabungan
penilaian alumni terhadap kelebihan
dan kekurangan pekerjaan yang telah
atau sedang alumni jalani. Dari
Gambar 5.14 dapat diperoleh
informasi bahwa gambaran pekerjaan
ideal menurut alumni ITB angkatan
2012 adalah pekerjaan yang
memberikan fasilitas dan gaji yang
baik, memberi kesempatan belajar
lebih besar, jenjang karier yang lebih
baik, sesuai dengan minat, serta
lingkungan kerja yang nyaman.
Secara umum gambaran pekerjaan
ideal ini tetap mengedepankan
kemungkinan alumni ITB untuk dapat
mengembangkan diri mereka disertai
dengan adanya peningkatan terhadap
fasilitas dan gaji yang mereka peroleh
selama menjalani pekerjaan tersebut.
0.3%
1.0%
1.1%
1.3%
1.6%
2.0%
5.3%
5.7%
7.1%
21.7%
52.8%
budaya dan lingkungan perusahaan (7)
sesuai minat (24)
kesempatan beasiswa (25)
jenis pekerjaan (31)
segera mendapat pekerjaan/ tidak mau lamamenganngur (37)
kesesuaian dengan jurusan (47)
benefit (transport, uang lembur, akselerasijenjang karir, dll ) (122)
kedekatan dengan Rumah (131)
tantangan pekerjaan (164)
gaji (499)
kesempatan pengembangan diri (1216)
Divisi Riset ITB Career Center 84
Gambar 5.14 Gambaran Pekerjaan Ideal
5.8 Kriteria Penerimaan
Pegawai Baru
Penerimaan pegawai baru di setiap
perusahaan tentunya memiliki
kriterianya masing-masing.
Kesesuaian kriteria kebutuhan
perusahaan dalam hal tenaga kerja
dengan kriteria yang ada pada diri
alumni ITB menyebabkan diterimanya
alumni ITB untuk bekerja di
perusahaan tersebut. Kriteria
diterimanya alumni ITB pada masing-
masing perusahaan dapat beragam,
misal karena kesesuaian bidang studi,
nilai IP, kemampuan bahasa,
kepribadian interpersonal,
pengalaman kerja, ataupun
pengetahuan umum dan komputer.
Penilaian alumni ITB angkatan 2012
terhadap kriteria penerimaan pegawai
tentunya menjadi masukan penting
bagi ITB, khususnya bagi calon lulusan
ITB di masa depan. Berdasarkan
informasi yang termuat pada gambar
5.15, menurut alumni ITB angkatan
2012 kriteria yang paling penting
dalam penerimaan pegawai baru di
perusahaan antara lain kepribadian
dan keterampilan interpersonal,
pengalaman berorganisasi, reputasi
dari perguruan tinggi, kemampuan
bahasa Inggris, program studi, dan
spesialisasi.
37%
45%
56%
63%
64%
65%
72%
73%
76%
78%
80%
86%
Sesuai Bidang Kuliah (1076)
Waktu Fleksibel dan Tidak Terlalu Menguras Tenaga(1305)
Jam Kerja dan Jobdesk sesuai (1638)
Menantang/ Tidak Monoton (1839)
Mampu Meningkatkan Kesejahteraan (1858)
Memberi banyak Manfaat Bagi Banyak Orang (1899)
Menmbah Wawasan (2096)
Sesuai Minat (2147)
Linkungan Kerja yang Nyaman (2224)
Jenjang Karir yang Lebih Baik (2268)
Memberi Kesempatan Belajar Lebih Besar (2333)
Fasilitas dan Gaji yang Baik (2503)
Divisi Riset ITB Career Center 85
Gambar 5.15 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru
5.9 Kondisi Pekerjaan
Apabila pada subbab sebelumnya
pertanyaan yang diberikan lebih
membahas mengenai profil alumni
setelah lulus, pada subbab ini dibahas
mengenai tanggapan alumni terhadap
pekerjaan mereka saat ini. Seperti
magnet yang memiliki dua buah
kutub, positif dan negatif, kesan
terhadap pekerjaan pun demikian
adanya.
Dari Gambar 5.16 dapat dilihat bahwa
komentar positif terhadap pekerjaan
saat ini dengan persentase terbesar
adalah pengembangan diri besar,
sesuai dengan alasan memilih
pekerjaan pertama. Persentase
sebesar 37% menunjukkan bahwa
alumni ITB angkatan 2012 memilih
perusahaan yang benar memberikan
wadah untuk mengembangkan diri.
Selanjutnya 16,3% menyatakan
bahwa perusahaan tempat mereka
bekerja sesuai dengan minatnya,
11%
14%
22%
25%
38%
43%
44%
47%
55%
60%
64%
66%
81%
Pengalaman ke Luar Negeri
Kemampuan Bahasa Asing lainnya
Sertifikasi Profesi
Rekomendasi dari Pihak ketiga
Pengoprasian Komputer
IP
Pengalaman Kerja Selama Kuliah
Spesialisai
Program Studi
Kemampuan Bahasa Inggris
Reputasi dari Perguruan Tinggi
Pengalaman Berorganisasi
Kepribadian dan Keterampilan Interpersonal
Divisi Riset ITB Career Center 86
13,4% menjawab perusahaan tempat
mereka bekerja memiliki lingkungan
kerja yang kondusif, 12% menjawab
perusahaan tempat mereka bekerja
memberikan gaji yang memuaskan,
11,5% menjawab perusahaan tempat
mereka bekerja menyenangkan, 9,7%
menjawab perusahaan tempat mereka
bekerja sesuai dengan yang
diharapkan.
Gambar 5.16 Komentar Positif terhadap
Pekerjaan
Selain sisi positif, tentunya terdapat
sisi negatif juga yang dirasakan oleh
alumni di dunia kerja. Dari Gambar
5.17, sebanyak 30% alumni menyoroti
perihal gaji mereka yang dirasa
kurang memuaskan sebagai salah satu
poin negatif di pekerjaan mereka.
Berikutnya, lingkungan kerja yang
tidak kondusif adalah sisi negatif yang
dirasakan oleh 24% alumni di tempat
kerja mereka. Selanjutnya 18%
alumni menyatakan pekerjaan mereka
tidak sesuai apa yang mereka
harapkan, 17% mengatakan
pekerjaan mereka tidak sesuai minat,
dan 10% mengatakan kesempatan
belajar mereka kecil.
Gambar 5.17 Komentar Negatif terhadap
Pekerjaan
9.7%
11.5%
12.0%
13.4%
16.3%
37.1%
Sesuai yangDiharapkan (211)
Menyenangkan(251)
Gaji Memuaskan(262)
Lingkungan KerjaKondusif (293)
Sesuai Minat (357)
Pengembangan Diri(812)
10%
17%
18%
24%
30%
kesempatan belajarsangat kecil (207)
tidak sesuai minat(347)
tidak sesuai denganyang diharapkan
(356)
lingkungan kerjakurang kondusif
(469)
gaji kurangmemuaskan (604)
Divisi Riset ITB Career Center 87
5.10 Kategori Perusahaan
Survey selanjutnya menjelaskan
kategori perusahaan yang menjadi
tempat alumni ITB angkatan 2012
bekerja saat ini. Pada kuesioner
tersebut, pilihan kategori perusahaan
terbagi menjadi tiga jenis yaitu
perusahaan lokal, nasional, dan
multinasional. Perusahaan lokal
adalah perusahaan yang hanya
terdapat pada suatu wilayah tertentu
saja. Perusahaan nasional adalah
perusahaan yang berbasis di
Indonesia dan terdapat cabang di
beberapa daerah di Indonesia.
Sedangkan perusahaan multinasional
adalah perusahaan yang berbasis di
suatu negara dan memiliki cabang di
beberapa negara lainnya.
Gambar 5.18 Kategori Perusahaan
Dari 1977 responden yang bekerja di
perusahaan, terdapat 1963 responden
yang menjawab kategori perusahaan
tempat mereka bekerja saat ini. Hasil
survey tersebut disajikan pada
Gambar 5.18, bahwa alumni ITB
angkatan 2012 saat ini lebih banyak
bekerja di perusahaan nasional (50%
atau 982 orang) dibandingkan
perusahaan multinasional dan
perusahaan lokal. Berdasarkan
Gambar 5.19, terlihat bahwa alumni
ITB angkatan 2012 untuk masing-
masing prodi yang mayoritas bekerja
di perusahaan lokal adalah Prodi Seni
Rupa (45%), Prodi Kriya (55%), Prodi
Desain Interior (53%), dan Prodi
Arsitektur (49%). Prodi yang
alumninya mayoritas bekerja di
perusahaan nasional adalah Prodi
Teknik Perminyakan (58%), Prodi
Teknik Metalurgi (67%), Prodi Teknik
Industri (61%), Prodi Teknik Geodesi
(53%), Prodi Sains dan Teknologi
Farmasi (62%), Prodi Oseanografi
(58%), Prodi Meteorologi (70%),
Prodi Astronomi (73%), dan Prodi
Aeronotika dan Astronotika (63%).
%). Prodi yang alumninya mayoritas
bekerja di perusahaan multinasional
adalah Prodi Teknik Mesin (52%),
Teknik Kimia (45%), Teknik
Informatika (51%), Sistem dan
Teknologi Informasi (43%), Rekayasa
Pertanian (44%), dan Matematika
(42%).
20%
50%
30%
lokal (388)
nasional (982)
multinasional (593)
Divisi Riset ITB Career Center 88
Gambar 5.19 Kategori Perusahaan per Prodi
10%
49%
18%
35%
53%
38%
30%
43%
25%
24%
55%
16%
24%
29%
10%
22%
13%
22%
23%
25%
16%
18%
45%
17%
13%
16%
24%
18%
16%
14%
16%
21%
13%
25%
18%
5%
19%
4%
12%
19%
10%
18%
63%
33%
73%
46%
41%
33%
48%
47%
44%
53%
27%
49%
52%
29%
70%
43%
58%
63%
58%
50%
41%
62%
36%
39%
47%
48%
53%
31%
63%
61%
33%
46%
42%
53%
45%
43%
67%
58%
64%
65%
47%
52%
27%
19%
9%
20%
6%
29%
22%
10%
31%
24%
18%
35%
24%
42%
20%
35%
29%
15%
19%
25%
44%
20%
18%
43%
40%
36%
24%
51%
21%
25%
51%
33%
45%
22%
36%
52%
14%
38%
24%
15%
43%
30%
Aeronotika & Astronotika (52/68)
Arsitektur (70/100)
Astronomi (11/22)
Biologi (46/68)
Desain Interior (17/38)
Desain Komunikasi Visual (21/41)
Desain Produk (23/44)
Farmasi Klinik dan Komunitas (30/39)
Fisika (52/80)
Kimia (34/83)
Kriya (38/38)
Manajemen (74/132)
Manajemen Rekayasa Industri (29/41)
Matematika (65/88)
Meteorologi (10/18)
Mikrobiologi (23/44)
Oseanografi (24/39)
Perencanaan Wilayah dan Kota (60/94)
Rekayasa Hayati (26/42)
Rekayasa Kehutanan (20/41)
Rekayasa Pertanian (32/52)
Sains dan Teknologi Farmasi (71/95)
Seni Rupa (11/39)
Sistem dan Teknologi Informasi (23/29)
Teknik Elektro (98/124)
Teknik Fisika (58/86)
Teknik Geodesi dan Geomatika (72/103)]
Teknik Geofisika (45/64)
Teknik Geologi (62/87)
Teknik Industri (56/72)
Teknik Informatika (51/65)
Teknik Kelautan (48/71)
Teknik Kimia (91/114)
Teknik Lingkungan (55/84)
Teknik Material (33/48)
Teknik Mesin (103/139)
Teknik Metalurgi (36/56)
Teknik Perminyakan (77/95)
Teknik Pertambangan (59/87)
Teknik Sipil (110/145)
Teknik Telekomunikasi (30/40)
Teknik Tenaga Listrik (44/65)
lokal nasional multinasional
Divisi Riset ITB Career Center 89
5.11 Bentuk Perusahaan
Tempat Bekerja
Gambar 5.20 Bentuk Perusahaan Tempat
Bekerja
Pada Gambar 5.20 dijelaskan bahwa
sekitar 63% dari jumlah total alumni
ITB angkatan 2012 yang berkarir, saat
ini bekerja di perusahaan swata.
Kemudian alumni ITB angkatan 2012
yang bekerja di intansi pemerintah
ada sebanyak 11%, yang bekerja di
BUMN ada sebanyak 17%. Data
tersebut menunjukkan bahwa banyak
alumni yang lebih senang bekerja
pada perusahaan swasta
dibandingkan perusahaan milik
pemerintah. Selanjutnya terdapat 7%
alumni yang bekerja pada perusahaan
sendiri. Alumni yang memiliki
perusahaan sendiri tentunya
merupakan alumni yang bekerja
sebagai wirausaha.
Hal yang menarik dari hasil penelitian
ini yaitu terdapat 2% alumni ITB
angkatan 2012 yang memilih untuk
bekerja di organisasi non-profit/LSM.
Hal ini memperoleh gambaran bahwa
ada alumni yang bekerja tidak hanya
untuk memenuhi kepentingan/
keinginan diri sendiri saja melainkan
mereka juga ingin menumbuhkan rasa
sosial dengan memberikan pelayanan
terhadap yayasan yang mereka kelola.
5.12 Waktu Memulai
Wirausaha
Selain mencari kerja, sebagian alumni
juga ada yang memilih untuk memulai
usahanya sendiri atau berwirausaha.
Berdasarkan waktu mereka memulai
usaha, terdapat 52 alumni yang
memulai usaha mereka sebelum lulus
kuliah sedangkan 97 alumni lainnya
memulai usaha setelah mereka lulus.
Gambar 5.21 Waktu memulai Usaha
11%
17%
2%63%
7%
instansi pemerintah (240)
BUMN (374)
organisasi non-profit / lembagaswadaya masyarakat (47)perusahaan swasta (1385)
wiraswasta / perusahaan sendiri(166)
35%
65%
sebelum lulus (52) sesudah lulus (97)
Divisi Riset ITB Career Center 90
Tabel 5.3 Waktu memulai Usaha
Sebelum lulus Setelah lulus
Nbr. of observations 61 100
Minimum 1 1
Maximum 60 36
Median 6 10
Mean 12,4 11
Standard deviation (n-1) 12,8 9
Pada Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa
alumni yang memulai usaha sebelum
lulus rata-rata memulai usahanya 12
bulan sebelum lulus. Untuk mereka
yang memulai usaha setelah lulus,
dapat dilihat bahwa mereka rata-rata
memulai usahanya 11 bulan setelah
lulus.
Gambar 5.22 Waktu memulai Usaha (Persebaran)
0
10
20
30
40
50
60
70
S EB EL U M L U L U S
Mean
Outliers(1)
Minimum/Maximum
0
5
10
15
20
25
30
35
40
S ET EL A H L U L U S
Mean
Outliers(1)
Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 91
Bab VI Alumni dan Pekerjaan
Divisi Riset ITB Career Center 92
6.1 Bekerja
Pekerjaan alumni ITB angkatan 2012
dibagi menjadi tiga jenis pekerjaan
utama, yaitu bekerja, bekerja dan
berwiraswasta, dan berwirausaha. Pada
penelitian Tracer Study ITB 2019,
terdapat 1976 alumni ITB angkatan
2012 yang saat ini memilih untuk
bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa
bekerja memang menjadi pilihan utama
alumni ITB angkatan 2012.
Ketika berbicara tentang lulusan
perguruan tinggi di dunia kerja,
pembahasan mengenai kesesuaian
kuliah dengan pekerjaan merupakan hal
yang paling menjadi perhatian. Secara
keseluruhan tingkat kesesuaian
pekerjaan alumni ITB angkatan 2012
dengan bidang kuliahnya mencapai
angka 62%.
Berdasarkan data yang diperoleh, Prodi
Teknik Informatika memiliki persentase
kesesuaian kuliah dengan pekerjaan
alumni paling tinggi, yaitu 100%. Lebih
jauh, dalam hal jumlah, Prodi Teknik
Sipil menyumbang 86 dari 108 alumni
yang bekerja yang pekerjaannya sesuai
bidang kuliah, paling banyak jika
dibandingkan prodi lain.
Gambar 6.1 Kesesuaian Kuliah dengan
Pekerjaan [Bekerja]
Berdasarkan data yang diperoleh juga
terlihat bahwa terdapat 4 prodi yang
tingkat kesesuaian kuliah dengan
pekerjaan alumninya berada di bawah
30%, yaitu Prodi Fisika, Prodi
Oseanografi, Prodi Teknik Geofisika,
dan Prodi Astronomi. Namun perlu
diingat juga bahwa lahan pekerjaan
pada kedua bidang tersebut memang
masih sedikit di Indonesia. Lebih jauh,
data untuk masing-masing program
studi dapat dilihat pada Gambar 6.2.
122062%
73738% Ya
Tidak
Divisi Riset ITB Career Center 93
Gambar 6.2 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan per Prodi [Bekerja]
69.2%
81.4%
27.3%
52.2%
64.7%
95.2%
65.2%
86.7%
21.2%
64.7%
81.8%
75.7%
65.5%
69.2%
30.0%
56.5%
25.0%
73.3%
44.0%
30.0%
37.5%
81.4%
45.5%
87.0%
53.1%
34.5%
72.2%
26.7%
56.5%
69.6%
100.0%
39.6%
56.0%
72.7%
45.5%
69.9%
65.7%
36.8%
76.3%
79.6%
60.0%
70.5%
30.8%
18.6%
72.7%
47.8%
35.3%
4.8%
34.8%
13.3%
78.8%
35.3%
18.2%
24.3%
34.5%
30.8%
70.0%
43.5%
75.0%
26.7%
56.0%
70.0%
62.5%
18.6%
54.5%
13.0%
46.9%
65.5%
27.8%
73.3%
43.5%
30.4%
60.4%
44.0%
27.3%
54.5%
30.1%
34.3%
63.2%
23.7%
20.4%
40.0%
29.5%
0.0% 20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0%
Aeronotika & Astronotika (52/68)
Arsitektur (70/100)
Astronomi (11/24)
Biologi (46/73)
Desain Interior (17/42)
Desain Komunikasi Visual (21/47)
Desain Produk (23/46)
Farmasi Klinik dan Komunitas (30/39)
Fisika (52/85)
Kimia (34/87)
Kriya (11/38)
Manajemen (74/195)
Manajemen Rekayasa Industri (29/45)
Matematika (65/88)
Meteorologi (10/35)
Mikrobiologi (23/44)
Oseanografi (24/39)
Perencanaan Wilayah dan Kota (60/94)
Rekayasa Hayati (25/42)
Rekayasa Kehutanan (20/48)
Rekayasa Pertanian (32/57)
Sains dan Teknologi Farmasi (70/96)
Seni Rupa (11/39)
Sistem dan Teknologi Informasi (23/33)
Teknik Elektro (98/141)
Teknik Fisika (58/97)
Teknik Geodesi dan Geomatika (72/103)
Teknik Geofisika (45/65)
Teknik Geologi (62/87)
Teknik Industri (56/111)
Teknik Informatika (51/97)
Teknik Kelautan (48/74)
Teknik Kimia (91/121)
Teknik Lingkungan (55/84)
Teknik Material (33/56)
Teknik Mesin (103/139)
Teknik Metalurgi (35/57)
Teknik Perminyakan (76/102)
Teknik Pertambangan (59/100)
Teknik Sipil (108/157)
Teknik Telekomunikasi (30/43)
Teknik Tenaga Listrik (44/66)
Ya Tidak
Divisi Riset ITB Career Center 94
6.1.1 Kategori Bidang Usaha
Keberagaman bidang studi yang dimiliki
ITB tentunya akan berpengaruh pada
kategori bidang usaha pekerjaan
alumni. Pada penelitian Tracer Study
ITB, kategori usaha pekerjaan alumni
dibagi menjadi kategori A sampai
kategori U (dapat dilihat pada Tabel
6.1). Secara keseluruhan, tiga kategori
tertinggi yang diminati alumni sebagai
tempat bekerja adalah sektor industri
pengolahan, pertambangan dan
penggalian, serta informasi dan
komunikasi. Sedangkan tiga kategori
usaha dengan peminat paling sedikit
adalah sektor usaha barang dan jasa
dalam pelayanan rumah tangga, usaha
jasa persewaan, serta pengangkutan
dan pergudangan. Lebih jauh,
gambaran umum perbandingan pilihan
kategori bidang usaha pekerjaan alumni
angkatan 2012 secara keseluruhan
dapat terlihat dari Tabel 6.1 dan
Gambar 6.3.
Gambar 6.3 Kategori Bidang Usaha [Bekerja]
Tabel 6.1 Kategori Bidang Usaha [Bekerja]
Kategori Persentase Keterangan
A 2,7% Pertanian, perikanan dan perhutanan
B 10,8% Pertambangan dan penggalian
A3%
B11%
C13%
D5%E1%
F8%
G3%
H1%
I2%
J10%
K9%
L1%
M8%
N
O5%
P6%
Q3%
R1%
S9% T
U1%
Divisi Riset ITB Career Center 95
C 12,5% Industri pengolahan
D 4,8% Pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin
E 1,2% Pengelolaan air, pengelolaan air limbah, pengelolaan dan daur
ulang sampah, dan aktivitas remediasi
F 8,3% Konstruksi
G 3,1% Pedagang besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan
sepeda motor
H 0,6% Pengangkutan dan pergudangan
I 2,2% Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman
J 10,2% Informasi dan komunikasi
K 9,3% Jasa keuangan dan asuransi
L 1,3% Real estate
M 8,0% Aktivitas profesional, ilmiah dan teknis
N 0,4% Aktivitas persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi,
ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya
O 5,1% Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib
P 5,6% Aktivitas pendidikan
Q 2,8% Aktivitas kesehatan dan aktivitas sosial
R 1,0% Kesenian, hiburan dan rekreasi
S 9,1% Aktivitas jasa lainnya
T 0,2%
Aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja, aktivitas yang
menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
U 0,9% Kegiatan badan internasional dan kegiatan badan internasional
ekstra lainnya
Gambar 6.2 menunjukkan kategori
bidang usaha pekerjaan utama per
prodi. Dari grafik terlihat mayoritas
alumni ITB angkatan 2012 bekerja
sesuai dengan prodinya masing-masing.
Misalnya adalah bidang usaha informasi
dan komunikasi yang banyak diminati
oleh alumni dari Prodi Sistem dan
Teknologi Informasi (70%), Teknik
Telekomunikasi (67%), dan Teknik
Informatika (59%). Selain itu, bidang
usaha konstruksi dan pembangunan
banyak diminati oleh alumni dari Prodi
Teknik Sipil (59%).
Divisi Riset ITB Career Center 96
Gambar 6.4 Kategori Bidang Usaha per Prodi [Bekerja]
15%
19%
35%
31%
21%
18%
50%
14%
42%
45%
76%
17%
29%
11%
17%
39%
15%
16%
32%
13%
65%
36%
25%
19%
14%
14%
15%
18%
36%
29%
34%
35%
18%
29%
59%
5%
12%
18%
29%
25%
15%
14%
30%
70%
33%
16%
20%
59%
67%
13%
16%
24%
43%
17%
15%
13%
10%
21%
21%
7%
17%
19%
12%
25%
18%
20%
10%
18%
20%
21%
13%
18%
14%
8%
37%
18%
11%
18%
24%
17%
25%
24%
36%
22%
15%
27%
63%
31%
29%
18%
21%
19%
18%
24%
13%
15%
27%
14%
21%
16%
18%
12%
16%
14%
9%
14%
Aeronotika & Astronotika (52/53)
Arsitektur (70/70)
Astronomi (11/11)
Biologi (46/46)
Desain Interior (17/17)
Desain Komunikasi Visual (21/21)
Desain Produk (23/23)
Farmasi Klinik dan Komunitas (30/30)
Fisika (52/52)
Kimia (34/34)
Kriya (11/11)
Manajemen (74/74)
Manajemen Rekayasa Industri (29/31)
Matematika (65/65)
Meteorologi (10/10)
Mikrobiologi (23/23)
Oseanografi (24/24)
Perencanaan Wilayah dan Kota (60/60)
Rekayasa Hayati (26/26)
Rekayasa Kehutanan (20/20)
Rekayasa Pertanian (32/32)
Sains dan Teknologi Farmasi (71/71)
Seni Rupa (11/11)
Sistem dan Teknologi Informasi (23/23)
Teknik Elektro (98/99)
Teknik Fisika (58/58)
Teknik Geodesi dan Geomatika (72/72)
Teknik Geofisika (45/45)
Teknik Geologi (62/63)
Teknik Industri (56/59)
Teknik Informatika (51/52)
Teknik Kelautan (48/48)
Teknik Kimia (91/91)
Teknik Lingkungan (55/55)
Teknik Material (33/33)
Teknik Mesin (103/104)
Teknik Metalurgi (36/36)
Teknik Perminyakan (76/77)
Teknik Pertambangan (59/60)
Teknik Sipil (110/112)
Teknik Telekomunikasi (30/30)
Teknik Tenaga Listrik (44/44)
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
Divisi Riset ITB Career Center 97
6.1.2 Kategori Jenis Pekerjaan
Pada bagian sebelumnya telah dibahas
mengenai kategori bidang usaha yang
bertujuan untuk melihat sektor-sektor
bidang usaha dari perusahaan tempat
alumni ITB bekerja. Namun bila
dilakukan penelitian terhadap
kesesuaian bidang usaha dengan
bidang keilmuan yang diambil oleh
alumni selama kuliah akan terlihat
bahwa banyak alumni yang bekerja di
sektor yang tidak sesuai dengan
keilmuannya, padahal sebenarnya apa
yang dikerjakan oleh alumni tetap
sesuai dengan bidang kuliah. Oleh
karena itu, perlu dilihat juga kategori
jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh
alumni.
Gambar 6.5 Kategori Jenis Pekerjaan [Bekerja]
0.2%
0.3%
0.3%
0.4%
0.6%
0.8%
1.1%
1.3%
1.5%
1.5%
1.7%
1.7%
1.8%
3.1%
3.1%
3.4%
3.5%
3.6%
5.1%
5.2%
5.4%
5.6%
5.9%
6.7%
6.9%
7.6%
9.7%
12.3%
Properti (4)
Hukum (5)
Perdagangan (6)
LSM (7)
Perkebunan, Pertanian, dan Kehutanan (11)
Informasi dan Telekomunikasi (15)
Arsitektur (21)
Administrasi (25)
Asuransi dan Perbankan (28)
Logistik (29)
Lingkungan (32)
Perencanaan Wilayah dan Kota (32)
Pemerintahan (34)
Konsultan (59)
Kesenian dan Desain (59)
Otomotif (65)
Kesehatan (68)
Analis (70)
Sales dan Marketing (98)
Pendidikan (101)
Produksi (105)
Riset dan Pengembangan (109)
Jasa Profesional (113)
Manajemen (129)
Infrastruktur dan Transportasi (133)
Keuangan (146)
Energi dan Pertambangan (188)
IT (238)
Divisi Riset ITB Career Center 98
ITB terdiri dari berbagai program studi,
hal ini tentunya dapat memberikan
pengaruh terhadap jenis pekerjaan
alumninya. Berdasarkan hasil penelitian
Tracer Study ITB 2019 terdapat
sebanyak 28 kategori jenis pekerjaan
alumni ITB angkatan 2012.
Gambar 6.5 menunjukkan bahwa
kategori bidang pekerjaan yang paling
banyak dipilih oleh alumni ITB angkatan
2012 adalah pekerjaan di bidang IT
(12,3%). Hal ini wajar, mengingat saat
ini IT sedang berkembang dengan
pesat. Selain IT, bidang pekerjaan lain
yang banyak diminati alumni adalah
energi dan pertambangan (9,7%),
keuangan (7,6%), infrastruktur dan
transportasi (6,9%) dan manajemen
(6,7%).
6.1.3 Jabatan Pekerjaan
Dari 1976 responden alumni yang
bekerja, terdapat 90% atau sebanyak
1759 alumni yang saat ini posisi
jabatannya sebagai staf dalam
perusahaan. Poin yang menarik adalah
pada urutan kedua terdapat 151 alumni
yang saat ini sudah memiliki jabatan
sebagai manajer perusahaan. Jabatan
tertinggi ketiga adalah alumni yang saat
ini sedang magang di perusahaan, yaitu
2% atau sebanyak 46 alumni. Di sisi
lain, terdapat masing masing 3 alumni
yang menjabat sebagai direktur dan
pemilik.
Gambar 6.6 Jabatan [Bekerja]
Pada Gambar 6.7 dijelaskan mengenai
jabatan alumni ITB angkatan 2012 per
prodi. Secara keseluruhan, jabatan yang
paling banyak ditempati alumni ITB
angkatan 2012 saat ini adalah sebagai
staf. Terdapat tiga prodi yang seluruh
alumninya sekarang bekerja sebagai
staf, yaitu Prodi Astronomi (11 orang),
Desain Komunikasi Visual (21 orang),
dan Perencanaan Wilayah dan Kota (60
orang). Namun saat bicara jumlah,
prodi yang alumninya paling banyak
bekerja sebagai staf adalah Prodi Teknik
Sipil (98 orang). Lebih jauh, terdapat
dua prodi yang alumninya menjadi
pemilik perusahaan, yaitu Prodi Desain
Produk (1 orang) dan Kriya (2 orang).
Prodi yang alumninya paling banyak
menjadi manajer perusahaan adalah
Prodi Manajemen (13 orang). Prodi
yang alumninya paling banyak menjadi
karyawan magang di perusahaan adalah
Prodi Teknik Geologi (6 orang).
8%2%
90%
Direktur (3)
Pemilik (3)
Manajer(151)
Magang (46)
Staf (1759)
Divisi Riset ITB Career Center 99
Gambar 6.7 Jabatan per Prodi [Bekerja]
4%
18%
6%
15%
7%
9%
18%
17%
8%
9%
12%
25%
19%
7%
9%
17%
6%
17%
8%
7%
8%
6%
5%
5%
12%
9%
6%
9%
10%
6%
6%
10%
4%
7%
10%
7%
96%
91%
100%
83%
94%
100%
96%
93%
92%
91%
73%
80%
83%
92%
80%
91%
92%
100%
85%
75%
81%
92%
91%
83%
92%
83%
86%
89%
87%
91%
92%
94%
92%
91%
88%
86%
94%
86%
98%
89%
97%
86%
Aeronotika & Astronotika (52/53)
Arsitektur (70/70)
Astronomi (11/11)
Biologi (46/46)
Desain Interior (17/17)
Desain Komunikasi Visual (21/21)
Desain Produk (23/23)
Farmasi Klinik dan Komunitas (30/30)
Fisika (52/52)
Kimia (34/34)
Kriya (11/11)
Manajemen (74/74)
Manajemen Rekayasa Industri (29/31)
Matematika (65/65)
Meteorologi (10/10)
Mikrobiologi (23/23)
Oseanografi (24/24)
Perencanaan Wilayah dan Kota (60/60)
Rekayasa Hayati (26/26)
Rekayasa Kehutanan (20/20)
Rekayasa Pertanian (32/32)
Sains dan Teknologi Farmasi (71/71)
Seni Rupa (11/11)
Sistem dan Teknologi Informasi (23/23)
Teknik Elektro (98/99)
Teknik Fisika (58/58)
Teknik Geodesi dan Geomatika (72/72)
Teknik Geofisika (45/45)
Teknik Geologi (62/63)
Teknik Industri (56/59)
Teknik Informatika (51/52)
Teknik Kelautan (48/48)
Teknik Kimia (91/91)
Teknik Lingkungan (55/55)
Teknik Material (33/33)
Teknik Mesin (103/104)
Teknik Metalurgi (36/36)
Teknik Perminyakan (76/77)
Teknik Pertambangan (59/60)
Teknik Sipil (110/112)
Teknik Telekomunikasi (30/30)
Teknik Tenaga Listrik (44/44)
Direktur Pemilik Manajer Magang Staf
Divisi Riset ITB Career Center 100
6.1.4 Penghasilan dan Bonus
Informasi terkait pengahasilan dan
bonus yang diperoleh alumni
merupakan informasi yang menarik
untuk diperhatikan. Tidak bisa
dipungkiri bahwa gaji atau penghasilan
merupakan salah satu aspek yang
dipertimbangkan dalam memilih
pekerjaan. Besaran gaji lulusan suatu
program studi juga menjadi salah satu
daya tarik tersendiri bagi prodi yang
bersangkutan. Semakin besar gaji yang
diperoleh lulusan suatu program studi,
maka semakin besar pula minat calon
mahasiswa pada program studi
tersebut.
Berdasarkan data survey, secara
keseluruhan rata-rata penghasilan yang
diperoleh alumni ITB angkatan 2012
adalah sebesar Rp 8.589.161 dengan
median sebesar Rp 7.000.000. Namun
nilai tersebut masih belum termasuk
bonus yang mereka dapatkan. Dari data
yang didapatkan, terlihat bahwa bonus
yang diperoleh alumni dalam setahun
bisa tiga kali lebih besar dibandingkan
penghasilan perbulan mereka. Secara
umum hampir semua prodi
mendapatkan bonus yang lebih besar
dari gaji perbulannya. Namun terdapat
dua prodi yang alumninya mendapatkan
bonus pertahun lebih kecil dari
penghasilan perbulannya, yaitu Prodi
Astronomi dan Seni Rupa.
Gambar 6.8 Penghasilan dan Bonus [Bekerja]
Rp8,589,161
Rp27,693,086
Rp7,000,000
Rp20,000,000
Rp0
Rp5,000,000
Rp10,000,000
Rp15,000,000
Rp20,000,000
Rp25,000,000
Rp30,000,000
Gaji Bonus
mean median
Divisi Riset ITB Career Center 101
Tabel 6.2 Penghasilan dan Bonus [Bekerja]
N Min Mean Median Max Std Dev
Gaji 1853 Rp 400.000 Rp 8.589.161 Rp 7.000.000 Rp 88.600.000 Rp 6.181.982,781
Bonus 1284 Rp 100.000 Rp 27.693.086 Rp 20.000.000 Rp 250.000.000 Rp 28.764.483,41
Pada survey tahun ini, penghasilan
terkecil yang diperoleh alumni sebesar
Rp. 400.000 perbulan. Sedangkan
penghasilan terbesarnya adalah Rp
88.600.000. Menariknya penghasilan
terbesar tersebut diperoleh alumni dari
Prodi Fisika. Alumni tersebut bekerja
sebagai staf IT di Dubai.
Berikutnya akan dilihat penghasilan dan
bonus untuk masing masing prodi.
Dapat dilihat pada Gambar 6.9, tiga
prodi dengan penghasilan tertinggi
(median) berdasarkan alumninya yang
bekerja adalah Prodi Teknik Informatika
(Rp 14.000.000), Teknik Perminyakan
(Rp 11.000.000), dan Sistem dan
Teknologi Informasi (Rp 10.250.000).
Sedangkan tiga prodi dengan
penghasilan terendah dari alumni yang
bekerja adalah Prodi Kriya (Rp
3.250.000), Seni Rupa (Rp 3.750.000),
dan Farmasi Klinik dan Komunitas (Rp
4.190.000).
Di sisi lain, prodi dengan bonus tahunan
tertinggi dari alumni yang bekerja
adalah Prodi Teknik Perminyakan (Rp
42.000.000). Prodi dengan bonus
tahunan tertinggi kedua adalah Teknik
Pertambangan yaitu sebesar Rp
40.000.000. Sedangkan prodi dengan
bonus tahunan terendah dari alumni
yang bekerja adalah Prodi Seni Rupa
yaitu sebesar Rp 1.000.000.
Divisi Riset ITB Career Center 102
Gambar 6.9 Penghasilan per Prodi [Bekerja]
Rp3,250,000
Rp3,750,000
Rp4,190,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,400,000
Rp5,500,000
Rp5,500,000
Rp5,700,000
Rp5,750,000
Rp5,750,000
Rp5,800,000
Rp6,000,000
Rp6,000,000
Rp6,000,000
Rp6,000,000
Rp6,000,000
Rp6,000,000
Rp6,400,000
Rp6,800,000
Rp7,000,000
Rp7,000,000
Rp7,200,000
Rp7,325,000
Rp7,450,000
Rp7,600,000
Rp8,000,000
Rp8,000,000
Rp8,000,000
Rp8,000,000
Rp8,000,000
Rp8,162,500
Rp8,250,000
Rp8,700,000
Rp9,000,000
Rp9,000,000
Rp10,000,000
Rp10,250,000
Rp11,000,000
Rp14,000,000
Kriya (10/11)
Seni Rupa (10/11)
Farmasi Klinik dan Komunitas (25/30)
Biologi (42/46)
Desain Interior (16/17)
Meteorologi (9/10)
Sains dan Teknologi Farmasi (66/71)
Rekayasa Kehutanan (18/20)
Rekayasa Hayati (22/26)
Rekayasa Pertanian (31/32)
Perencanaan Wilayah dan Kota (52/60)
Astronomi (10/11)
Fisika (47/52)
Kimia (33/34)
Arsitektur (60/70)
Desain Komunikasi Visual (20/21)
Desain Produk (23/23)
Mikrobiologi (22/23)
Oseanografi (24/24)
Teknik Kelautan (47/48)
Teknik Geodesi dan Geomatika (72/72)
Teknik Lingkungan (54/55)
Aeronotika & Astronotika (49/53)
Teknik Fisika (56/58)
Teknik Sipil (101/112)
Teknik Material (32/33)
Teknik Geofisika (44/45)
Teknik Geologi (60/63)
Manajemen (70/74)
Manajemen Rekayasa Industri (28/31)
Teknik Metalurgi (33/36)
Teknik Telekomunikasi (29/30)
Teknik Tenaga Listrik (42/44)
Matematika (60/65)
Teknik Industri (54/59)
Teknik Elektro (94/99)
Teknik Mesin (100/104)
Teknik Pertambangan (57/60)
Teknik Kimia (88/91)
Sistem dan Teknologi Informasi (22/23)
Teknik Perminyakan (74/77)
Teknik Informatika (47/52)
Divisi Riset ITB Career Center 103
Gambar 6.10 Bonus per Prodi [Bekerja]
Rp1,000,000
Rp2,650,000
Rp3,900,000
Rp4,150,000
Rp5,650,000
Rp6,000,000
Rp6,500,000
Rp7,125,000
Rp8,000,000
Rp9,000,000
Rp9,000,000
Rp9,250,000
Rp10,000,000
Rp10,000,000
Rp10,000,000
Rp10,500,000
Rp12,000,000
Rp12,000,000
Rp12,000,000
Rp12,000,000
Rp13,000,000
Rp16,500,000
Rp18,000,000
Rp18,000,000
Rp19,000,000
Rp20,000,000
Rp20,000,000
Rp20,000,000
Rp20,000,000
Rp21,000,000
Rp22,000,000
Rp22,500,000
Rp23,000,000
Rp25,000,000
Rp25,000,000
Rp28,000,000
Rp30,000,000
Rp30,000,000
Rp30,000,000
Rp30,000,000
Rp40,000,000
Rp42,000,000
Seni Rupa (5/11)
Astronomi (4/11)
Kriya (6/11)
Desain Interior (8/17)
Desain Komunikasi Visual (10/21)
Farmasi Klinik dan Komunitas (20/30)
Desain Produk (14/23)
Kimia (20/34)
Arsitektur (33/70)
Biologi (21/46)
Sains dan Teknologi Farmasi (40/71)
Oseanografi (18/24)
Fisika (29/52)
Mikrobiologi (17/23)
Rekayasa Hayati (19/26)
Rekayasa Pertanian (20/32)
Aeronotika & Astronotika (35/53)
Perencanaan Wilayah dan Kota (34/60)
Rekayasa Kehutanan (14/20)
Teknik Kelautan (27/48)
Matematika (43/65)
Manajemen Rekayasa Industri (18/31)
Meteorologi (7/10)
Teknik Geodesi dan Geomatika (55/72)
Teknik Fisika (42/58)
Manajemen (49/74)
Teknik Elektro (70/99)
Teknik Informatika (29/52)
Teknik Lingkungan (34/55)
Teknik Sipil (73/112)
Teknik Geofisika (30/45)
Teknik Metalurgi (21/36)
Teknik Geologi (43/63)
Sistem dan Teknologi Informasi (13/23)
Teknik Telekomunikasi (21/30)
Teknik Kimia (59/91)
Teknik Industri (41/59)
Teknik Material (25/33)
Teknik Mesin (76/104)
Teknik Tenaga Listrik (33/44)
Teknik Pertambangan (53/60)
Teknik Perminyakan (55/77)
Divisi Riset ITB Career Center 104
6.2 Bekerja dan Wiraswasta
Tidak sedikit alumni dari angkatan 2012
yang bekerja sekaligus berwiraswasta.
Dari data Tracer Study ITB 2019,
terdapat 234 alumni ITB angkatan 2012
yang bekerja dan berwiraswasta.
Namun tidak semua Prodi memiliki
alumni yang bekerja dan berwiraswasta,
Prodi Astronomi dan Farmasi Klinik dan
Komunitas tidak memiliki alumni yang
bekerja dan berwiraswasta sekaligus.
Kemudian jika dilihat lebih jauh, prodi
yang memiliki responden terbanyak
dalam kategori ini adalah Prodi
Manajemen, yaitu sebanyak 16 orang.
Gambar 6.11 menunjukkan kesesuaian
kuliah dengan pekerjaan untuk alumni
yang bekerja dan berwiraswasta.
Terdapat 4 prodi yang kesesuaian
kuliahnya mencapai 100% dan 5 prodi
yang ketidaksesuaian kuliahnya
mencapai 100%. Keempat prodi dengan
kesesuaian kuliah 100% adalah Prodi
Teknik Telekomunikasi, Teknik
Informatika, Teknik Geologi, Sistem dan
Teknologi Informasi, dan Manajemen
Rekayasa Industri. Sedangkan prodi
yang tingkat ketidaksesuaian kuliahnya
mencapai 100% adalah Prodi
Aeoronotika dan Astronotika, Biologi,
Meteorologi, Sains dan Teknologi
Farmasi, dan Teknik Material.
Gambar 6.11 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan [Bekerja dan Wiraswasta]
12552%
11548% Ya
Tidak
Divisi Riset ITB Career Center 105
Gambar 6.12 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta]
72.7%
37.5%
77.8%
83.3%
16.7%
25.0%
83.3%
81.3%
100.0%
33.3%
50.0%
33.3%
37.5%
50.0%
20.0%
50.0%
66.7%
100.0%
33.3%
33.3%
40.0%
11.1%
100.0%
71.4%
100.0%
14.3%
33.3%
50.0%
66.7%
66.7%
20.0%
77.8%
66.7%
100.0%
28.6%
100.0%
27.3%
100.0%
62.5%
22.2%
16.7%
83.3%
75.0%
16.7%
18.8%
66.7%
100.0%
50.0%
66.7%
62.5%
50.0%
80.0%
50.0%
100.0%
33.3%
66.7%
66.7%
60.0%
88.9%
28.6%
85.7%
66.7%
50.0%
100.0%
33.3%
33.3%
80.0%
22.2%
33.3%
71.4%
Aeronotika & Astronotika (1/68)
Arsitektur (11/100)
Astronomi (0/24)
Biologi (1/73)
Desain Interior (8/42)
Desain Komunikasi Visual (9/47)
Desain Produk (6/46)
Farmasi Klinik dan Komunitas (0/39)
Fisika (6/85)
Kimia (8/87)
Kriya (12/38)
Manajemen (16/195)
Manajemen Rekayasa Industri (1/45)
Matematika (3/88)
Meteorologi (1/35)
Mikrobiologi (2/44)
Oseanografi (6/39)
Perencanaan Wilayah dan Kota (8/94)
Rekayasa Hayati (2/42)
Rekayasa Kehutanan (5/48)
Rekayasa Pertanian (6/57)
Sains dan Teknologi Farmasi (2/96)
Seni Rupa (9/39)
Sistem dan Teknologi Informasi (1/33)
Teknik Elektro (3/141)
Teknik Fisika (9/97)
Teknik Geodesi dan Geomatika (5/103)
Teknik Geofisika (9/65)
Teknik Geologi (3/87)
Teknik Industri (7/111)
Teknik Informatika (2/97)
Teknik Kelautan (7/74)
Teknik Kimia (6/121)
Teknik Lingkungan (4/84)
Teknik Material (2/56)
Teknik Mesin (9/139)
Teknik Metalurgi (9/57)
Teknik Perminyakan (10/102)
Teknik Pertambangan (9/100)
Teknik Sipil (12/157)
Teknik Telekomunikasi (3/43)
Teknik Tenaga Listrik (7/66)
Ya Tidak
Divisi Riset ITB Career Center 106
6.2.1 Kategori Usaha Pekerjaan
Utama
Hasil survey selanjutnya menjelaskan
tentang kategori bidang usaha dari
pekerjaan alumni yang bekerja dan
berwiraswasta. Dari Gambar 6.13
terlihat bahwa alumni yang bidang
usaha pekerjaan utama berada pada
sektor informasi dan komunikasi,
kegiatan jasa lainnya, dan
pertambangan dan penggalian adalah
yang paling banyak memilih untuk
bekerja sembari berwiraswasta.
Sedangkan sektor kategori usaha
dengan alumni yanng bekerja dan
berwiraswasta paling sedikit adalah
sektor usaha pengelolaan air dan limbah
serta usaha jasa persewaan.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan
bahwa kategori usaha sektor informasi
dan komunikasi saat ini cukup banyak
diminati oleh alumni ITB angkatan
2012. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
persentase yang cukup tinggi dalam
kategori alumni yang bekerja maupun
alumni yang bekerja dan berwiraswasta.
Gambar 6.13 Kategori Bidang Usaha [Bekerja dan Wiraswasta]
Tabel 6.3 Kategori Bidang Usaha [Bekerja dan Wiraswasta]
Kategori Presentase Keterangan
A 6,1 % Pertanian, perikanan dan perhutanan
B 10,9 % Pertambangan dan penggalian
A6% B
11%
C7%
D1%
E1%F6%
G7%
H1%I
3%J13%
K6%
L2%
M6%
N1%
O1%
P8%
Q1%
R5%
S11%
T2%
U1%
Divisi Riset ITB Career Center 107
C 7,3 % Industri pengolahan
D 1,2 % Pengadaaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin
E 0,8 % Pengelolaan air, pengelolaan air limbah, pengelolaan dan daur ulang
sampah, dan aktifitas remediaasi
F 5,7 % Kontruksi
G 6,9 % Pedagang besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan
sepeda motor
H 1,2 % Pengangkutan dan pergudangan
I 2,8 % Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman
J 12,6 % Informasi dan komunikasi
K 6,1 % Jasa keuangan dan asuransi
L 2,0 % Real estate
M 6,1 % Aktivitas profesional, ilmiah dan teknis
N 0,8 % Aktivitas persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi,
ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya
O 1,2 % Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib
P 7,7 % Aktivitas pendidikan
Q 1,2 % Aktivitas kesehatan dan aktifitas sosial
R 5,3 % Kesenian, hiburan dan rekreasi
S 11,3 % Aktivitas jasa lainnya
T 1,6 %
Aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja, aktivitas yang
menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
U 1,2 % Kegiatan Badan internasional dan kegiatan badan internasional
ekstra lainya.
Gambar 6.14 menunjukkan kategori
bidang usaha pekerjaan utama per
prodi. Dari grafik tersebut, alumni yang
bekerja dan berwiraswasta banyak yang
memiliki pekerjaan utama sesuai
dengan prodi masing-masing. Misalnya
adalah bidang pertambangan dan
penggalian yang banyak diminati oleh
alumni dari Prodi Teknik Perminyakan
(30%), Teknik Geologi (75%), dan
Teknik Pertambangan (90%).
Di samping itu, terdapat bidang usaha
yang diminati oleh alumni dengan
bidang kuliah yang tidak terlihat
berhubungan. Misalnya adalah bidang
usaha informasi dan komunikasi yang
banyak diminati alumni dari Prodi Fisika
(17%) dan Sains dan Meteorologi
(100%). Selain itu, Prodi Teknik
Geologi saat ini cukup banyak yang
bekerja di jasa keuangan dan asuransi
(25%).
Divisi Riset ITB Career Center 108
Gambar 6.14 Kategori Bidang Usaha per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta]
50%
50%
33%
67%
33%
22%
8%
22%
75%
50%
33%
33%
30%
90%
22%
50%
50%
22%
22%
29%
100%
29%
67%
19%
50%
17%
20%
20%
14%
29%
33%
100%
25%
44%
17%
100%
100%
33%
44%
22%
29%
100%
100%
75%
25%
10%
27% 27%
14%
17%
25%
17%
20%
14%
100%
33%
22%
13%
25%
33%
100%
25%
22%
33%
44%
25%
43%
17%
33%
22%
17%
Aeronotika & Astronotika (1/1)
Arsitektur (11/11)
Astronomi (0/0)
Biologi (1/1)
Desain Interior (8/8)
Desain Komunikasi Visual (9/8)
Desain Produk (7/6)
Farmasi Klinik dan Komunitas (0/0)
Fisika (6/6)
Kimia (9/8)
Kriya (12/12)
Manajemen (16/16)
Manajemen Rekayasa Industri (1/1)
Matematika (4/3)
Meteorologi (1/1)
Mikrobiologi (2/2)
Oseanografi (6/6)
Perencanaan Wilayah dan Kota (8/7)
Rekayasa Hayati (2/2)
Rekayasa Kehutanan (6/5)
Rekayasa Pertanian (6/6)
Sains dan Teknologi Farmasi (2/2)
Seni Rupa (9/9)
Sistem dan Teknologi Informasi (1/1)
Teknik Elektro (3/3)
Teknik Fisika (9/8)
Teknik Geodesi dan Geomatika (5/5)
Teknik Geofisika (9/9)
Teknik Geologi (4/3)
Teknik Industri (7/7)
Teknik Informatika (2/2)
Teknik Kelautan (7/6)
Teknik Kimia (6/6)
Teknik Lingkungan (4/4)
Teknik Material (3/2)
Teknik Mesin (9/9)
Teknik Metalurgi (9/9)
Teknik Perminyakan (10/10)
Teknik Pertambangan (10/9)
Teknik Sipil (12/10)
Teknik Telekomunikasi (3/3)
Teknik Tenaga Listrik (7/7)
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
Divisi Riset ITB Career Center 109
6.2.2 Kategori Jenis Pekerjaan
Bagi alumni yang bekerja dan
berwiraswasta diberikan juga
pertanyaan mengenai kategori jenis
pekerjaan mereka. Berdasarkan hasil
penelitian Tracer Study ITB 2019,
alumni angkatan 2012 yang bekerja
dan berwiraswata kategori jenis
pekerjaannya dapat dikelompokkan
dalam 23 kategori (terlihat pada
Gambar 6.15). Dari data yang
diperoleh, pekerjaan dengan kategori
IT dan kategori Kesenian dan Desain
adalah yang paling banyak dikerjakan
oleh alumni.
Gambar 6.15 Kategori Jenis Pekerjaan [Bekerja dan Wiraswasta]
0.4%
0.4%
0.4%
0.4%
0.4%
0.9%
0.9%
1.8%
2.2%
2.2%
3.6%
4.4%
4.9%
4.9%
4.9%
5.3%
5.8%
6.7%
8.0%
8.0%
10.7%
10.7%
12.0%
Administrasi (1)
Informasi dan Telekomunikasi (1)
Perencanaan Wilayah dan Kota (1)
Pemerintahan (1)
Perkebunan, Pertanian, dan Kehutanan (1)
Otomotif (2)
Properti (2)
Asuransi dan Perbankan (4)
Energi dan Pertambangan (5)
Logistik (5)
Riset dan Pengembangan (8)
Pendidikan (10)
Konsultan (11)
Infrastruktur dan Transportasi (11)
Perdagangan (11)
Sales dan Marketing (12)
Manajemen (13)
Keuangan (15)
Analis (18)
Jasa Profesional (18)
Produksi (24)
Kesenian dan Desain (24)
IT (27)
Divisi Riset ITB Career Center 110
6.2.3 Jabatan Pekerjaan
Dari 234 responden yang memiliki dua
pekerjaan utama, yakni bekerja dan
berwiraswasta, terdapat 78% atau
sebanyak 194 alumni yang saat ini
memiliki jabatan sebagai staf dalam
perusahaan. Poin yang menarik adalah
pada urutan kedua terdapat 13% atau
sebanyak 33 alumni yang saat ini sudah
memiliki jabatan sebagai manajer
perusahaan. Jabatan tertinggi ketiga
adalah sebagai pemilik perusahaan,
yaitu 6% atau sebanyak 14 alumni. Di
sisi lain, jabatan direktur memiliki
jumlah persentase 2% dan magang
memiliki jumlah persentase terendah,
yaitu 1% atau sebanyak 2 alumni.
Gambar 6.16 Jabatan [Bekerja dan
Wiraswasta]
Gambar 6.17 menjelaskan mengenai
jabatan alumni ITB angkatan 2012 per
prodi. Secara keseluruhan, jabatan
paling banyak ditempati oleh alumni ITB
angkatan 2012 yang saat ini bekerja dan
berwiraswasta adalah sebagai staf,
kecuali pada Prodi Desain Interior. Prodi
Astronomi tidak memiliki responden.
Sedangkan Prodi Aeronotika &
Astronotika, Biologi, Manajemen
Rekayasa Industri, Meteorologi, Sistem
dan Teknologi Informasi hanya memiliki
1 responden dan saat ini menjabat
sebagai manajer perusahaan (Prodi
Manajemen Rekayasa Industri, Biologi,
dan Meteorologi) serta staf
perusahaaan (Prodi Aeronotika &
Astronotika dan Sistem dan Teknologi
Informasi.
Prodi yang alumninya paling banyak
berposisi sebagai staf adalah Prodi
Teknik Sipil (12 orang). Prodi yang
alumninya paling banyak sebagai
pemilik perusahaan adalah Prodi Seni
Rupa (3 orang). Prodi yang alumninya
paling banyak sebagai manajer
perusahaan adalah Prodi Manajemen (5
orang). Prodi yang alumninya paling
banyak sebagai direktur perusahaan
adalah Prodi Desain Interior,
Oseanografi, Seni Rupa, dan Teknik
Telekomunikasi (1 orang). Prodi yang
alumninya paling banyak sebagai
karyawan magang perusahaan adalah
Prodi Teknik Geofisika dan Desain
Komunikasi Visual (1 orang).
2% 6%
13%
1%
78%
Direktur (4) Pemilik (14)
Manajer (33) Magang (2)
Staf (194)
Divisi Riset ITB Career Center 111
Gambar 6.17 Jabatan per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta]
13%
17%
11%
33%
13%
17%
13%
17%
33%
50%
14%
25%
33%
11%
100%
38%
11%
22%
31%
100%
50%
100%
50%
33%
17%
33%
11%
14%
33%
11%
30%
43%
11%
100%
100%
38%
78%
100%
100%
78%
75%
56%
50%
100%
83%
100%
50%
50%
83%
100%
56%
100%
67%
100%
100%
78%
100%
100%
50%
71%
67%
75%
67%
100%
78%
70%
100%
100%
67%
57%
Aeronotika & Astronotika (1/1)
Arsitektur (11/11)
Astronomi (0/0)
Biologi (1/1)
Desain Interior (8/8)
Desain Komunikasi Visual (9/8)
Desain Produk (7/6)
Farmasi Klinik dan Komunitas (0/0)
Fisika (6/6)
Kimia (9/8)
Kriya (12/12)
Manajemen (16/16)
Manajemen Rekayasa Industri (1/1)
Matematika (4/3)
Meteorologi (1/1)
Mikrobiologi (2/2)
Oseanografi (6/6)
Perencanaan Wilayah dan Kota (8/7)
Rekayasa Hayati (2/2)
Rekayasa Kehutanan (6/5)
Rekayasa Pertanian (6/6)
Sains dan Teknologi Farmasi (2/2)
Seni Rupa (9/9)
Sistem dan Teknologi Informasi (1/1)
Teknik Elektro (3/3)
Teknik Fisika (9/8)
Teknik Geodesi dan Geomatika (5/5)
Teknik Geofisika (9/9)
Teknik Geologi (4/3)
Teknik Industri (7/7)
Teknik Informatika (2/2)
Teknik Kelautan (7/6)
Teknik Kimia (6/6)
Teknik Lingkungan (4/4)
Teknik Material (3/2)
Teknik Mesin (9/9)
Teknik Metalurgi (9/9)
Teknik Perminyakan (10/10)
Teknik Pertambangan (10/9)
Teknik Sipil (12/10)
Teknik Telekomunikasi (3/3)
Teknik Tenaga Listrik (7/7)
Direktur Pemilik Manajer Magang Staf
Divisi Riset ITB Career Center 112
6.2.4 Penghasilan dan Bonus
Hasil data penghasilan dan bonus
alumni ITB angkatan 2012 yang bekerja
dan berwiraswasta hampir sama
dengan alumni yang bekerja. Alumni
yang bekerja dan berwiraswasta rata-
rata memperoleh bonus per tahun
berkisar tiga kali lipat dari gaji yang
diterima per bulan. Namun jika dilihat
mediannya, bonus yang diperoleh
alumni pada kategori ini per tahun
hanya sebesar dua kali dari penghasilan
per bulan mereka.
Tiga prodi dengan rata-rata penghasilan
tertinggi dari alumni yang bekerja dan
berwiraswasta adalah Prodi Meteorologi
(Rp 17.000.000), Prodi Manajemen
Rekayasa Industri (Rp 15.000.000), dan
Prodi Teknik Perminyakan (Rp
14.170.000). Sedangkan tiga prodi
dengan rata-rata penghasilan terendah
dari alumni yang bekerja dan
berwirausaha adalah Prodi Sains dan
Teknologi Farmasi (Rp 3.125.000),
Rekayasa Pertanian (Rp 4.133.333),
dan Oseanografi (Rp 4.116.667).
Di sisi lain, tiga prodi dengan rata-rata
bonus tahunan tertinggi dari alumni
yang bekerja dan berwiraswasta adalah
Prodi Teknik Tenaga Listrik (Rp
76.500.000), Teknik Pertambangan (Rp
68.444.444), dan Manajemen Rekayasa
Industri (Rp 45.000.000). Sedangkan
tiga prodi dengan rata-rata bonus
tahunan terendah dari alumni yang
bekerja dan berwiraswasta adalah Prodi
Rekayasa Hayati (Rp 1.000.000), Prodi
Kriya (Rp 3.500.000), dan Prodi
Oseanografi (Rp 4.500.000).
Gambar 6.18 Penghasilan dan Bonus [Bekerja dan Wiraswasta]
Tabel 6.4 Penghasilan dan Bonus [Bekerja dan Wiraswasta]
N Min Mean Median Max Std Dev
Penghasilan 224 Rp 1.000.000 Rp 7.885.245 Rp 6.500.000 Rp 50.000.000 Rp 5.441.233
Bonus 145 Rp 800.000 Rp 23.417.241 Rp 12.000.000 Rp 161.200.000 Rp 28.361.891
Rp 7,885,245
Rp23,417,241
Rp 6,500,000
Rp12,000,000
0
10000000
20000000
30000000
Gaji Bonus
mean median
Divisi Riset ITB Career Center 113
Gambar 6.19 Penghasilan per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta]
Rp3,125,000
Rp3,500,000
Rp3,750,000
Rp4,075,000
Rp4,500,000
Rp4,500,000
Rp4,500,000
Rp4,750,000
Rp4,820,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,250,000
Rp5,325,000
Rp5,500,000
Rp5,550,000
Rp5,650,000
Rp6,250,000
Rp6,650,000
Rp6,700,000
Rp7,000,000
Rp8,000,000
Rp8,000,000
Rp8,300,000
Rp8,500,000
Rp8,500,000
Rp8,500,000
Rp8,650,000
Rp9,000,000
Rp10,000,000
Rp10,250,000
Rp10,500,000
Rp11,000,000
Rp11,800,000
Rp12,000,000
Rp12,950,000
Rp15,000,000
Rp17,000,000
Sains dan Teknologi Farmasi (2/2)
Oseanografi (6/6)
Rekayasa Pertanian (6/6)
Seni Rupa (8/9)
Perencanaan Wilayah dan Kota (7/7)
Teknik Geodesi dan Geomatika (5/5)
Teknik Informatika (2/2)
Desain Produk (6/6)
Kimia (8/8)
Desain Komunikasi Visual (8/8)
Kriya (9/12)
Mikrobiologi (2/2)
Rekayasa Hayati (1/2)
Rekayasa Kehutanan (5/5)
Teknik Kelautan (6/6)
Desain Interior (8/8)
Sistem dan Teknologi Informasi (1/1)
Arsitektur (10/11)
Teknik Geofisika (8/9)
Fisika (6/6)
Manajemen (16/16)
Aeronotika & Astronotika (1/1)
Matematika (3/3)
Teknik Industri (7/7)
Teknik Mesin (9/9)
Teknik Sipil (10/10)
Teknik Geologi (3/3)
Teknik Kimia (5/6)
Teknik Telekomunikasi (3/3)
Teknik Fisika (8/8)
Teknik Pertambangan (9/9)
Biologi (1/1)
Teknik Material (2/2)
Teknik Lingkungan (4/4)
Teknik Tenaga Listrik (6/7)
Teknik Metalurgi (9/9)
Teknik Elektro (2/3)
Teknik Perminyakan (10/10)
Manajemen Rekayasa Industri (1/1)
Meteorologi (1/1)
Divisi Riset ITB Career Center 114
Gambar 6.20 Bonus per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta]
Rp1,000,000
Rp3,000,000
Rp4,000,000
Rp4,615,000
Rp5,500,000
Rp5,500,000
Rp5,500,000
Rp5,500,000
Rp5,650,000
Rp5,750,000
Rp6,500,000
Rp7,500,000
Rp7,500,000
Rp9,100,000
Rp10,000,000
Rp10,000,000
Rp11,000,000
Rp12,000,000
Rp12,500,000
Rp15,000,000
Rp16,000,000
Rp17,500,000
Rp18,000,000
Rp19,325,000
Rp19,440,000
Rp19,500,000
Rp20,000,000
Rp20,000,000
Rp20,500,000
Rp21,000,000
Rp23,000,000
Rp25,000,000
Rp25,000,000
Rp26,000,000
Rp26,500,000
Rp45,000,000
Rp78,000,000
Rp80,000,000
Rekayasa Hayati (1/2)
Kriya (3/12)
Teknik Kelautan (3/6)
Mikrobiologi (2/2)
Fisika (3/6)
Oseanografi (4/6)
Rekayasa Kehutanan (2/5)
Seni Rupa (4/9)
Rekayasa Pertanian (6/6)
Desain Produk (4/6)
Desain Komunikasi Visual (4/8)
Kimia (6/8)
Manajemen (8/16)
Teknik Sipil (7/10)
Desain Interior (3/8)
Teknik Geologi (3/3)
Sistem dan Teknologi Informasi (1/1)
Teknik Informatika (1/2)
Arsitektur (6/11)
Teknik Geofisika (4/9)
Teknik Geodesi dan Geomatika (2/5)
Teknik Telekomunikasi (2/3)
Perencanaan Wilayah dan Kota (2/7)
Teknik Perminyakan (10/10)
Matematika (2/3)
Teknik Lingkungan (2/4)
Meteorologi (1/1)
Teknik Industri (5/7)
Teknik Material (2/2)
Teknik Fisika (6/8)
Teknik Metalurgi (6/9)
Biologi (1/1)
Teknik Kimia (5/6)
Teknik Elektro (2/3)
Teknik Mesin (8/9)
Manajemen Rekayasa Industri (1/1)
Teknik Tenaga Listrik (4/7)
Teknik Pertambangan (9/9)
Divisi Riset ITB Career Center 115
6.2.5 Wiraswasta
Gambar 6.21 dan Gambar 6.22
menunjukkan bahwa jenis usaha
terbanyak yang dikembangkan oleh
alumni yang bekerja dan berwiraswasta
adalah usaha pribadi atau tidak memiliki
karyawan dan modal yang digunakan
berasal dari dana pribadi. Hal ini wajar
terjadi karena alumni memiliki
pekerjaan utama yang lain sehingga
dapat menabung untuk membangun
usahanya. Kemudian jenis usaha
terbesar kedua adalah bekerjasama
dengan teman atau saudara. Hal ini
seiring dengan modal kedua terbesar
yang berasal dari keluarga.
Gambar 6.21 Jenis Usaha [Bekerja dan
Wiraswasta]
Penelitian selanjutnya adalah besar
omset rata-rata perbulan dari alumni
yang bekerja dan berwiraswasta.
Berdasarkan Gambar 6.23 terlihat
bahwa tiga prodi dengan omset rata-
rata perbulan terbesar berasal dari Prodi
Teknik Elektro (Rp 200.000.000),
Manajemen Rekayasa Industri (Rp
80.000.000), dan Teknik Material (Rp
42.500.000). Sedangkan tiga prodi
dengan alumni yang mempunyai omset
rata-rata perbulan terkecil adalah Prodi
Rekayasa Hayati (Rp 1.000.000), Desain
Produk (Rp 1.000.000), dan Desain
Komunikasi Visual (Rp 500.000).
Gambar 6.22 Sumber Modal [Bekerja dan
Wiraswasta]0.9%
2.6%
12.0%
12.4%
45.7%
48.3%
Mengambil alihperusahaan [2]
Melayani kontraktortunggal [6]
Bekerja di rumah(Usaha rumahan)
[28]
Membangun dariawal sebuah kantor
/ firma [29]
Kerjasama denganteman / saudara /
lainnya [107]
Usaha sendiri / tidakmemiliki pegawai
[113]
1.0%
1.0%
3.4%
2.4%
11.7%
80.5%
Bank [2]
Proposal [2]
Investor [7]
Proyek [5]
Keluarga [24]
Pribadi / Tabungan[165]
Divisi Riset ITB Career Center 116
Gambar 6.23 Omset per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta]
Rp500,000
Rp1,000,000
Rp1,000,000
Rp1,000,000
Rp1,000,000
Rp1,500,000
Rp2,500,000
Rp2,500,000
Rp3,000,000
Rp3,000,000
Rp3,000,000
Rp3,000,000
Rp3,000,000
Rp3,000,000
Rp3,000,000
Rp3,500,000
Rp4,000,000
Rp4,000,000
Rp4,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp6,000,000
Rp7,500,000
Rp7,500,000
Rp8,000,000
Rp10,000,000
Rp11,000,000
Rp11,500,000
Rp12,000,000
Rp12,500,000
Rp15,000,000
Rp15,000,000
Rp20,000,000
Rp32,500,000
Rp42,500,000
Rp80,000,000
Rp200,000,000
Desain Komunikasi Visual (7/8)
Desain Produk (5/6)
Rekayasa Hayati (1/2)
Sistem dan Teknologi Informasi (1/1)
Teknik Geologi (3/3)
Teknik Metalurgi (7/9)
Arsitektur (10/11)
Seni Rupa (8/9)
Fisika (3/6)
Kimia (8/8)
Kriya (11/12)
Perencanaan Wilayah dan Kota (6/7)
Rekayasa Kehutanan (5/5)
Rekayasa Pertanian (6/6)
Teknik Informatika (1/2)
Teknik Kelautan (4/6)
Matematika (3/3)
Sains dan Teknologi Farmasi (2/2)
Teknik Perminyakan (10/10)
Teknik Fisika (7/8)
Teknik Geofisika (5/9)
Teknik Mesin (7/9)
Teknik Geodesi dan Geomatika (5/5)
Desain Interior (8/8)
Teknik Industri (4/7)
Teknik Telekomunikasi (3/3)
Oseanografi (5/6)
Mikrobiologi (1/2)
Manajemen (12/16)
Teknik Lingkungan (3/4)
Teknik Pertambangan (6/9)
Teknik Sipil (7/10)
Teknik Tenaga Listrik (5/7)
Meteorologi (1/1)
Teknik Kimia (4/6)
Teknik Material (2/2)
Manajemen Rekayasa Industri (1/1)
Teknik Elektro (1/3)
Divisi Riset ITB Career Center 117
6.3 Wirausaha
Selain bekerja di perusahaan, sebagian
alumni ITB angkatan 2012 memilih
untuk berwirausaha. Alasan alumni
lebih memilih berwirausaha antara lain
adalah untuk mengikuti passion atau
keinginan pribadinya. Hal ini sejalan
dengan ciri wirausaha yang dinilai lebih
bebas/tidak bergantung dibanding jika
bekerja di perusahaan. Waktu yang
lebih fleksibel juga menjadi alasan yang
banyak disebutkan oleh alumni. Selain
itu, beberapa alasan lain yang diberikan
alumni adalah untuk membuka
lapangan pekerjaan baru, sebagai
tantangan, mengejar cita cita, melihat
peluang pasar, penghasilan yang dinilai
lebih besar, menunggu diterima kerja
atau untuk meneruskan usaha keluarga.
Menariknya terdapat alumni yang
memilih berwirausaha karena mereka
malas melamar kerja atau merasa
ijazahnya tidak dihargai. Proporsi
masing-masing jawaban alumni ini
dapat dilihat pada Gambar 6.24.
Dengan alasan-alasan tersebut tidak
mengejutkan jika bidang usaha dari
alumni yang berwirausaha tidak sejalan
dengan bidang ilmu yang mereka
pelajari. Hal ini karena sering kali bidang
studi yang diambil memang tidak sesuai
dengan passion masing-masing alumni.
Secara umum berdasarkan data yang
diperoleh, terlihat 61% alumni
menyatakan bahwa bidang usaha
pekerjaan mereka tidak sesuai dengan
bidang studi mereka di masa kuliah.
Gambar 6.24 Alasan Berwirausaha
1%
14%
15%
32%
39%
41%
44%
46%
64%
64%
67%
Mengisi waktu luang (2/169)
Melanjutkan usaha keluarga (24/169)
Malas melamar kerja (25/169)
Penghasilan lebih besar (54/169)
Peluang pasar (66/169)
Cita-cita (69/169)
Tantangan (74/169)
Buka lapangan pekerjaan baru (77/169)
Bebas / Tidak bergantung (108/169)
Waktu yang fleksibel (109/169)
Passion / Keinginan pribadi (113/169)
Divisi Riset ITB Career Center 118
Lebih jauh, saat kita melihat
berdasarkan program studi, ternyata
terdapat 19 program studi di mana
bidang usaha yang dipilih alumni tidak
sesuai dengan bidang studi mereka
selama kuliah. Namun ada juga
program studi yang seluruh alumninya
memilih berwirausaha di bidang yang
sesuai dengan bidang keilmuannya,
yaitu alumni Prodi Geodesi dan
Geomatika, Prodi Manajemen
Rekayasa Industri, dan Prodi Kriya.
Gambar 6.25 Kesesuaian Kuliah dengan
Bidang Usaha
Aspek berikutnya yang penting untuk
dilihat dari mereka yang berwirausaha
adalah aspek modal. Berdasarkan
Gambar 6.26 dapat dilihat bahwa
mayoritas alumni (57,2%)
menggunakan dana pribadi/tabungan
sebagai modal usaha. Selain itu,
alumni mendapatkan modal usahanya
dari keluarga (28.3%), investor
(8.8%), dan proyek (5%).
Gambar 6.26 Sumber Modal [Wirausaha]
6739%
10361%
5%
9%
28%
57%
Proyek[8]
Investor[14]
Keluarga[45]
Pribadi /Tabungan
[91]
Divisi Riset ITB Career Center 119
Gambar 6.27 Kesesuaian Kuliah dengan Bidang Usaha per Prodi
50.0%
40.0%
50.0%
85.7%
66.7%
66.7%
11.1%
100.0%
85.7%
100.0%
40.0%
25.0%
50.0%
70.0%
50.0%
100.0%
33.3%
25.0%
33.3%
40.0%
100.0%
50.0%
100.0%
60.0%
50.0%
14.3%
33.3%
33.3%
100.0%
88.9%
14.3%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
60.0%
100.0%
75.0%
50.0%
30.0%
50.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
66.7%
75.0%
100.0%
66.7%
100.0%
100.0%
100.0%
60.0%
100.0%
Aeronotika & Astronotika
Arsitektur
Astronomi
Biologi
Desain Interior
Desain Komunikasi Visual
Desain Produk
Farmasi Klinik dan Komunitas
Fisika
Kimia
Kriya
Manajemen
Manajemen Rekayasa Industri
Matematika
Meteorologi
Mikrobiologi
Oseanografi
Perencanaan Wilayah dan Kota
Rekayasa Hayati
Rekayasa Kehutanan
Rekayasa Pertanian
Sains dan Teknologi Farmasi
Seni Rupa
Sistem dan Teknologi Informasi
Teknik Elektro
Teknik Fisika
Teknik Geodesi dan Geomatika
Teknik Geofisika
Teknik Geologi
Teknik Industri
Teknik Informatika
Teknik Kelautan
Teknik Kimia
Teknik Lingkungan
Teknik Material
Teknik Mesin
Teknik Metalurgi
Teknik Perminyakan
Teknik Pertambangan
Teknik Sipil
Teknik Telekomunikasi
Teknik Tenaga Listrik
Ya Tidak
Divisi Riset ITB Career Center 120
6.3.1 Kategori Usaha Pekerjaan
Wirausaha
Dari 169 Alumni ITB yang
berwirausaha, 20% memilih bergerak
di bidang aktivitas jasa, 15,9%
bergerak di bidang kesenian, hiburan
dan rekreasi, dan 14,7% di bidang
perdagangan, reparasi dan perawatan
mobil dan sepeda motor. Data lengkap
proporsi kategori usaha alumni ITB
yang berwirausaha dapat dilihat pada
Tabel 6.5.
Seperti telah diketahui, ITB terdiri dari
berbagai program studi dengan
beragam keilmuannya. Hal ini
tentunya dapat memberikan pengaruh
pada minat dan kategori usaha yang
dikembangkan oleh alumni.
Gambar 6.28 Kategori Bidang Usaha [Wirausaha]
Tabel 6.5 Kategori Bidang Usaha [Wirausaha]
Kategori Presentase Keterangan
A 5,9% Pertanian, perikanan dan perhutanan
B 0% Pertambangan dan penggalian
C 5,9% Industri pengolahan
D 1,2% Pengadaaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin
E 1,6% Pengelolaan air, pengelolaan air limbah, pengelolaan dan daur ulang
sampah, dan aktifitas remediaasi
F 2,9% Kontruksi
A6%
BC
6% D1%
E1%
F3%
G15%
H
I12%
J2%
K2%
L2%
M2%
N1%O
P4%
Q2%
R16%
S20%
T5% U
Divisi Riset ITB Career Center 121
G 14,7% Pedagang besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan
sepeda motor
H 0% Pengangkutan dan pergudangan
I 12,4% Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman
J 2,4% Informasi dan komunikasi
K 1,8% Jasa keuangan dan asuransi
L 2,4% Real estate
M 2,4% Aktivitas profesional, ilmiah dan teknis
N 0,6% Aktivitas persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi,
ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya
O 0% Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib
P 4,1% Aktivitas pendidikan
Q 1,8% Aktivitas kesehatan dan aktifitas sosial
R 15,9% Kesenian, hiburan dan rekreasi
S 20,0% Aktivitas jasa lainnya
T 4,7%
Aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja, aktivitas yang
menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
U 0% Kegiatan Badan internasional dan kegiatan badan internasional
ekstra lainya.
Divisi Riset ITB Career Center 122
Gambar 6.29 Kategori Bidang Usaha per Prodi [Wirausaha]
100%
25%
25%
50%
29%
29%
40%
25%
20%
13%
17%
25%
100%
25%
50%
20%
18%
22%
67%
50%
100%
40%
38%
18%
33%
29%
100%
40%
33%
40%
33%
40%
50%
27%
100%
25%
50%
33%
25%
33%
100%
33%
50%
75%
60%
25%
27%
63%
20%
50%
25%
40%
67%
50%
25%
50%
80%
100%
40%
33%
67%
40%
14%
80%
29%
44%
50%
Teknik Tenaga Listrik (1/1)
Teknik Telekomunikasi (4/4)
Teknik Sipil (2/3)
Teknik Pertambangan (4/4)
Teknik Perminyakan (5/5)
Teknik Metalurgi (3/3)
Teknik Mesin (4/4)
Teknik Material (6/6)
Teknik Lingkungan (1/1)
Teknik Kimia (5/5)
Teknik Kelautan (2/2)
Teknik Informatika (4/4)
Teknik Industri (8/8)
Teknik Geologi (3/3)
Teknik Geofisika (2/2)
Teknik Geodesi dan Geomatika (5/5)
Teknik Fisika (1/1)
Teknik Elektro (0/0)
Sistem dan Teknologi Informasi (7/7)
Seni Rupa (5/5)
Sains dan Teknologi Farmasi (3/3)
Rekayasa Hayati (8/8)
Perencanaan Wilayah dan Kota (4/4)
Oseanografi (4/4)
Mikrobiologi (3/3)
Meteorologi (5/5)
Matematika (1/1)
Manajemen Rekayasa Industri (4/4)
Manajemen (11/11)
Kriya (11/11)
Kimia (6/6)
Fisika (7/7)
Farmasi Klinik dan Komunitas (2/2)
Desain Produk (3/3)
Desain Komunikasi Visual (8/8)
Desain Interior (5/5)
Biologi (7/7)
Astronomi (1/1)
Arsitektur (9/9)
Aeronotika & Astronotika (5/5)
A B C D E F G H I J L M N O P Q R S T U
Divisi Riset ITB Career Center 123
6.3.2 Penghasilan, Bonus dan
Omset
Salah satu alasan alumni berwirausaha
adalah penghasilan dari wirausaha yang
dipercaya lebih besar dibandingkan
bekerja di perusahaan. Untuk itu pada
penelitian ini hal tersebut turut dibahas.
Berdasarkan data yang diperoleh,
penghasilan terbesar yang diperoleh
alumni angkatan 2012 yang
berwirausaha sebesar Rp. 140.000.000,
lebih besar dari penghasilan alumni
yang bekerja ataupun alumni yang
bekerja dan berwiraswasta. Namun
secara umum penghasilan yang
diperoleh alumni yang berwirausaha
berkisar pada Rp 5.000.000. Sedangkan
bonus yang diperoleh per tahunnya
berkisar pada Rp 10.000.000.
Ketika kita bandingkan dengan
penghasilan dan bonus yang diperoleh
alumni yang bekerja dan alumni yang
bekerja dan berwiraswasta maka
penghasilan alumni yang berwirausaha
cenderung lebih kecil. Namun jika kita
mempertimbangkan bahwa survey ini
dilakukan pada alumni yang lulus 1-3
tahun, maka hal ini bisa dianggap wajar
karena usaha yang alumni miliki baru
dibangun 1-3 tahun ini. Lebih jauh, pada
masa mendatang sangat mungkin
usaha yang alumni bangun terus
berkembang menjadi lebih besar lagi.
Gambar 6.30 Penghasilan Bonus dan Omset [Wirausaha]
Rp9,991,772
Rp34,899,194
Rp5,000,000
Rp10,000,000
0
5000000
10000000
15000000
20000000
25000000
30000000
35000000
40000000
Gaji Bonus
mean median
Divisi Riset ITB Career Center 124
Jika ditinjau berdasarkan program studi,
median penghasilan tertinggi dimiliki
oleh alumni dari Prodi Teknik Elektro,
yaitu sebesar Rp 100.000.000. Prodi
berikutnya yang memiliki median
penghasilan wirausaha tertinggi adalah
Prodi Teknik Perminyakan (Rp
60.500.000) dan Prodi Teknik Kelautan
(Rp22.500.000). Data selengkapnya
dapat dilihat pada Gambar 6.31.
Omset dalam satu usaha merupakan
salah satu parameter untuk melihat
besarnya satu usaha. Dari data yang
diperoleh, diperlihatkan pada Gambar
6.33, omset dari usaha yang dilakukan
oleh alumni dari prodi Meteorologi
adalah yang paling tinggi. Lebih jauh,
terdapat 5 prodi lain yang median
omsetnya lebih dari Rp. 100.000.000
juta perbulan, yaitu prodi Teknik
Geologi, Teknik Perminyakan, Teknik
Industri, Sistem dan Teknologi
Informasi, dan Teknik Kelautan.
Tabel 6.6 Penghasilan Bonus dan Omset [Wirausaha]
N Min Mean Median Max Std Dev
Penghasilan perbulan 158 Rp 100.000 Rp 9.991.772 Rp 5.000.000 Rp 140.000.000 Rp 18.147.791
Bonus pertahun 62 Rp 100.000 Rp 34.899.194 Rp 10.000.000 Rp 35000.000.000 Rp 66.553.292
Omset perbulan 158 Rp 50.000 Rp 115.250.632 Rp 20.000.000 Rp 3.000.000.000 Rp 369.143.961
Divisi Riset ITB Career Center 125
Gambar 6.31 Penghasilan per Prodi [Wirausaha]
Rp500,000
Rp2,000,000
Rp2,500,000
Rp3,000,000
Rp3,000,000
Rp3,000,000
Rp3,500,000
Rp3,500,000
Rp3,500,000
Rp4,000,000
Rp4,000,000
Rp4,000,000
Rp4,750,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,500,000
Rp6,000,000
Rp6,000,000
Rp7,000,000
Rp7,000,000
Rp7,500,000
Rp7,750,000
Rp9,000,000
Rp9,000,000
Rp9,000,000
Rp10,000,000
Rp10,000,000
Rp11,000,000
Rp11,000,000
Rp12,500,000
Rp15,000,000
Rp22,500,000
Rp22,500,000
Rp60,500,000
Rp100,000,000
Teknik Fisika (1/1)
Biologi (5/5)
Desain Interior (6/6)
Aeronotika & Astronotika (5/5)
Desain Produk (9/9)
Teknik Pertambangan (5/5)
Oseanografi (2/2)
Rekayasa Pertanian (4/4)
Teknik Geologi (8/8)
Manajemen Rekayasa Industri (3/3)
Seni Rupa (7/9)
Teknik Sipil (5/5)
Kriya (4/4)
Arsitektur (3/4)
Desain Komunikasi Visual (7/7)
Farmasi Klinik dan Komunitas (3/3)
Fisika (5/5)
Rekayasa Kehutanan (6/7)
Teknik Metalurgi (4/4)
Teknik Geofisika (2/2)
Teknik Tenaga Listrik (1/1)
Teknik Kimia (3/3)
Teknik Mesin (5/6)
Manajemen (20/21)
Teknik Lingkungan (4/4)
Astronomi (2/2)
Meteorologi (1/1)
Perencanaan Wilayah dan Kota (4/5)
Kimia (7/9)
Mikrobiologi (1/1)
Sains dan Teknologi Farmasi (2/2)
Sistem dan Teknologi Informasi (2/2)
Teknik Geodesi dan Geomatika (2/2)
Teknik Material (1/1)
Teknik Industri (2/2)
Teknik Kelautan (4/4)
Teknik Perminyakan (2/2)
Teknik Elektro (1/2)
Divisi Riset ITB Career Center 126
Gambar 6.32 Omset per Prodi [Wirausaha]
Rp1,000,000
Rp2,000,000
Rp2,500,000
Rp3,000,000
Rp4,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp7,000,000
Rp10,000,000
Rp10,000,000
Rp10,500,000
Rp15,000,000
Rp19,000,000
Rp20,000,000
Rp20,000,000
Rp23,500,000
Rp27,500,000
Rp30,000,000
Rp32,500,000
Rp40,000,000
Rp40,000,000
Rp50,000,000
Rp50,000,000
Rp50,000,000
Rp52,500,000
Rp53,750,000
Rp55,000,000
Rp56,250,000
Rp60,000,000
Rp100,000,000
Rp100,000,000
Rp110,000,000
Rp112,500,000
Rp112,500,000
Rp121,500,000
Rp145,000,000
Rp200,000,000
Teknik Fisika (1/8)
Teknik Tenaga Listrik (1/7)
Desain Interior (6/8)
Biologi (5/1)
Rekayasa Pertanian (4/6)
Arsitektur (3/11)
Seni Rupa (7/9)
Desain Komunikasi Visual (7/8)
Desain Produk (9/6)
Fisika (5/6)
Rekayasa Kehutanan (6/5)
Kriya (4/12)
Teknik Geodesi dan Geomatika (2/5)
Sains dan Teknologi Farmasi (2/2)
Teknik Kimia (3/6)
Oseanografi (2/6)
Teknik Geofisika (2/9)
Teknik Sipil (5/10)
Teknik Lingkungan (4/4)
Manajemen Rekayasa Industri (3/1)
Teknik Pertambangan (5/9)
Farmasi Klinik dan Komunitas (3/0)
Manajemen (20/16)
Teknik Mesin (5/9)
Perencanaan Wilayah dan Kota (4/7)
Astronomi (2/0)
Kimia (7/8)
Teknik Metalurgi (4/9)
Teknik Elektro (2/3)
Aeronotika & Astronotika (5/1)
Mikrobiologi (1/2)
Teknik Kelautan (4/6)
Sistem dan Teknologi Informasi (2/1)
Teknik Industri (2/7)
Teknik Perminyakan (2/10)
Teknik Geologi (8/3)
Meteorologi (1/1)
Divisi Riset ITB Career Center 127
6.4 Melanjutkan Studi
Selain bekerja, tidak sedikit pula alumni
yang memilih untuk melanjutkan studi
setelah mereka lulus kuliah. Pada saat
survey ini dilakukan, terdapat 350
(12%) alumni ITB angkatan 2012 yang
memilih melanjutkan studi. Gambar
6.33 menunjukkan bahwa sebagian
besar alumni yang melanjutkan studi
bertujuan untuk menambah wawasan
yang belum didapatkan sebelumnya.
Hal yang cukup menarik adalah alumni
yang melanjutkan studi tidak semata-
mata hanya untuk mendapatkan gelar,
tapi juga untuk mengembangkan
dirinya.
Data tersebut juga menjelaskan bahwa
masih banyak alumni yang ingin
meningkatkan pengetahuan dan/atau
keahliannya agar dapat bekerja dengan
keilmuan yang relevan. Hal ini terlihat
dari alasan mendapatkan pekerjaan
dengan keilmuan yang relevan dan
meningkatkan keahlian pada urutan
kedua dan keempat. Di samping itu,
banyak alumni yang ingin menjadi
dosen sehingga memilih untuk
melanjutkan studi, hal ini terlihat pada
grafik bahwa alasan ingin menjadi
dosen menempati urutan ketiga. Namun
perlu digarisbawahi bahwa ternyata
alasan gelar serta alasan belum
mendapatkan pekerjaan juga menjadi
alasan mereka untuk melanjutkan studi.
Gambar 6.33 Alasan Melanjutkan Studi
1.6%
1.6%
2.7%
3.3%
3.3%
3.8%
4.4%
5.8%
7.4%
10.7%
12.3%
20.3%
22.7%
gelar (6)
belum mendapatkan pekerjaan (6)
cita-cita (10)
kesempatan (12)
riset (12)
pengalaman (14)
minat (16)
pengembangan diri (21)
belajar (27)
mendapat pekerjaan sesuai keilmuan (39)
ingin menjadi dosen (45)
meningkatkan keahlian (74)
menambah wawasan (83)
Divisi Riset ITB Career Center 128
Mengingat bahwa untuk melanjutkan
studi di dalam maupun di luar negeri,
biaya yang dibutuhkan tidak sedikit.
Sumber biaya kuliah pun menjadi
sesuatu yang penting untuk
dipertimbangkan. Untuk itu menarik
untuk diketahui dari mana saja sumber
biaya kuliah yang digunakan oleh
alumni ITB angkatan 2012.
Gambar 6.34 Sumber Biaya Kuliah
Berikut adalah data hasil kuesioner
terkait sumber biaya alumni ITB
angkatan 2012 yang melanjutkan studi.
Mayoritas alumni yang melanjutkan
studi mendapatkan sumber biaya yang
berasal dari beasiswa, yaitu sebanyak
187 alumni. Selain dari beasiswa, tidak
sedikit pula alumni yang sumber biaya
kuliahnya berasal dari orang tua, yaitu
sebanyak 132 alumni. Kemudian ada
juga alumni yang menggunakan biaya
sendiri (31 alumni) dan pembiayaan dari
tempat kerja (5 alumni) untuk
membayar biaya kuliah mereka.
Aspek berikutnya yang menarik untuk
dibahas dari alumni yang melanjutkan
studi adalah kategori jurusan yang
banyak mereka ambil. Dari 350 alumni
ITB angkatan 2012 yang melanjutkan
studi, kategori kuliah yang paling
banyak diikuti oleh alumni adalah
kategori kuliah bisnis dan manajemen,
yaitu sebanyak 69 alumni atau sekitar
19%. Kategori kuliah kedua dan ketiga
terbanyak yang diikuti alumni adalah
kategori kuliah biologi, biokimia,
bioteknologi, serta energi dan ilmu
terbarukan. Selain itu, ternyata terdapat
pula alumni yang mengambil studi
lanjut di bidang social science dan
bahasa.
Hal yang menarik adalah alumni yang
melanjutkan studi di kategori bisnis dan
manajemen tidak seluruhnya berasal
dari program studi bisnis ataupun
manajemen, melainkan sebagian besar
berasal dari program studi lain. Hal ini
menunjukkan bahwa cukup banyak
alumni yang tertarik mendalami bisnis
ataupun manajemen. Hal menarik
lainnya adalah alumni ITB angkatan
2012 sudah banyak yang tertarik untuk
mendalami ilmu energi dan ilmu
terbarukan. Hal ini perlu ditingkatkan
karena saat ini ilmu tentang energi
terbarukan dinilai sudah sangat
dibutuhkan.
18753%132
37%
319%
51%
beasiswa orang tua
biaya sendiri tempat kerja
Divisi Riset ITB Career Center 129
Gambar 6.35 Kategori Pilihan Kuliah
0.3%
0.5%
0.8%
0.8%
0.8%
1.1%
1.1%
1.1%
1.4%
1.4%
1.4%
1.6%
1.9%
1.9%
1.9%
2.7%
3.0%
3.3%
3.3%
3.6%
3.8%
4.1%
4.7%
5.2%
5.5%
6.0%
7.4%
10.2%
19.0%
fashion (1)
bahasa (2)
sosial sains (3)
astronomi (3)
perminyakan dan tambang (3)
ekonomi (4)
arsitektur (4)
kebumian (4)
dirgantara (5)
keuangan (5)
kesehatan (5)
kehutanan, agroteknologi, dan pangan (6)
apoteker & farmasi (7)
material (7)
industri & produksi (7)
seni & desain (10)
IT (11)
sains komputasi (12)
matematika & statistik (12)
teknik kimia & kimia (13)
sipil & konstruksi (14)
elektro (15)
teknik mesin (17)
urban,perencanaan, pariwisata, dan…
fisika & teknik fisika (20)
lingkungan (22)
energi dan ilmu terbarukan (27)
biokimia, biologi, bioteknologi (37)
bisnis dan manajemen (69)
Divisi Riset ITB Career Center 130
6.5 Tidak Bekerja
Setelah membahas dunia kerja, pada
subbab ini akan menjelaskan kondisi
alumni yang tidak bekerja. Dari 2824
responden, terdapat 7% atau 191
alumni yang saat ini tidak bekerja.
Alasan mereka tidak bekerja pun
bermacam-macam, saat ini sebanyak
36% (67 orang) dari alumni yang tidak
bekerja menyebutkan bahwa mereka
sedang menunggu panggilan kerja,
11% (20 orang) habis kontrak dengan
pekerjaan sebelumnya dan 18% (34
orang) mengundurkan diri dari
perkerjaan sebelumnya. Menikah dan
alasan keluarga (18% dan 5%)
berturut-turut menjadi alasan alumni
lainnya untuk tidak bekerja. Selain itu
terdapat 7% alumni yang tidak bekerja
karena ingin melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Alasan lainnya
yang menyebabkan mereka tidak
bekerja untuk saat ini dapat dilihat pada
Gambar 6.36.
Dari berbagai alasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa alasan alumni tidak
bekerja saat ini bukan karena malas
untuk bekerja, melainkan ada
kepentingan lain yang harus mereka
selesaikan di luar dunia usaha dan
industri atau sedang dalam masa
peralihan pekerjaan.
Gambar 6.36 Alasan tidak Bekerja
1%
2%
2%
5%
7%
11%
18%
18%
36%
Sedang meningkatkan keahlian (1)
Alasan kesehatan (4)
Inging berwirausaha (4)
Alasan keluarga (10)
Ingin lanjut S2 (13)
Habis masa kontrak pekerjaan sebelumnya (20)
Mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya (34)
Menikah (34)
Belum mendapatkan panggilan kerja (67)
Divisi Riset ITB Career Center 131
Gambar 6.37 Status Pernah Bekerja Sebelumnya
Gambar 6.38 Lama Bekerja sebelum Melanjutkan Studi atau Berhenti Bekerja
Tabel 6.7 Lama Bekerja sebelum Melanjutkan Studi atau Berhenti Bekerja
Statistic N Minimum Maximum Median Mean Std Dev
Lama bekerja 270 1 36 11 11,28 7,48
57%55%
43%45%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Tidak bekerja Melanjutkan studi
Ya Tidak
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Mean Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 132
Divisi Riset ITB Career Center 133
Bab VII Perbandingan Data dan Analisis
Divisi Riset ITB Career Center 134
7.1 Analisis IP dan Jenis
Kelamin
Beberapa pendapat mengatakan
bahwa wanita lebih rajin dibandingkan
pria, karena wanita dapat hidup lebih
teratur dibandingkan pria. Hal
tersebut tentunya berpengaruh pada
prestasi wanita yang cenderung lebih
baik dari prestasi pria.
Pendapat tersebut seolah
menggambarkan hasil dari analisis IP
dan jenis kelamin yang dilakukan
terhadap alumni ITB angkatan 2012.
Terlihat pada Gambar 7.1 nilai tengah
dan nilai rata-rata IP wanita lebih
besar dibandingkan pria. Pada Tabel
7.1 dapat dilihat nilai tengah IP wanita
(3,38) unggul 0,05 poin dari nilai
tengah IP pria (3,33) sedangkan nilai
rata-rata IP wanita (3,37) lebih tinggi
0,04 poin dari rata-rata IP pria (3,33).
Gambar 7.1 IP vs Jenis Kelamin
Tabel 7.1 IP vs Jenis Kelamin
Level Number Minimum Maximum Median Mean Std Dev
Pria 1638 2,43 3,98 3,33 3,33 0,27
Wanita 1282 2,65 3,99 3,38 3,37 0,25
Pria Wanita2.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
4.2
Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 135
7.2 Analisis IP dan
Pekerjaan
Berdasarkan analisis nilai IP dan
pekerjaan dari hasil survey Tracer
Study ITB, terlihat pada Gambar 7.2,
kategori alumni yang melanjutkan
studi memiliki rata rata IP tertinggi
yaitu 3,37, terpaut 0,01 poin dari rata-
rata IP alumni bekerja yang
merupakan tertinggi kedua. Rata-rata
IP alumni ITB angkatan 2012 untuk
masing- masing jenis pekerjaan
ternyata tidak memiliki perbedaan
yang signifikan. Pada Tabel 7.2
dijelaskan bahwa rata-rata alumni
untuk masing-masing jenis pekerjaan
hanya berbeda pada 2 digit terkahir
saja. Rata-rata IP alumni yang bekerja
adalah 3,36, alumni yang bekerja dan
wiraswasta memiliki rata-rata IP 3,34
sedangkan alumni yang berwirausaha
memiliki rata rata IP 3,31. Rata-rata IP
alumni yang tidak bekerja adalah 3,19.
Begitu pula dengan nilai minimum,
median, dan maksimum yang
didapatkan tidak terlalu memiliki
perbedaan yang berarti.
Gambar 7.2 IP vs Pekerjaan
Tabel 7.2 IP vs Pekerjaan
Level Number Minimum Maximum Median Mean Std Dev
Bekerja 1977 2,60 3,98 3,36 3,36 0,26
bekerja dan wiraswasta 234 2,68 3,92 3,34 3,34 0,25
Melanjutkan Studi 350 2,60 3,99 3,38 3,37 0,28
Tidak Bekerja 187 2,43 3,87 3,18 3,19 0,27
Wirausaha 169 2,54 3,95 3,32 3,31 0,27
Bekerja
bekerja dan wiraswasta
Melanjutkan Studi
Tidak Bekerja
Wirausaha
2.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
4.2Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 136
7.3 Analisis IP dan Kategori
Perusahaan
Indeks prestasi mahasiswa atau IP
merupakan parameter paling umum
yang kerap diminta dalam proses
rekrutmen kerja. Standar IP minimum
perekrutan pekerja berbeda-beda
bergantung pada kebijakan
perusahaan masing-masing.
Perusahaan multinasional umumnya
memberikan syarat IP lebih tinggi
dibanding perusahaan lokal dan
perusahaan nasional. Hasil analisis
Tracer Study ITB, dapat dilihat pada
Gambar 7.3, memberikan gambaran
hal tersebut.
Dapat dilihat pada Tabel 7.3, rata-rata
dan nilai tengah IP alumni yang
bekerja di perusahaan Multinasional
lebih tinggi dari perusahaan lokal dan
nasional. Meskipun begitu , perbedaan
IP pada ketiga perusahaan tersebut
tidak terlalu signifikan.
Gambar 7.3 IP vs Kategori Perusahaan
Tabel 7.3 IP vs Kategori Perusahaan
Level Number Minimum Maximum Median Mean Std Dev
Lokal 388 2,62 3,92 3,30 3,31 0,27
Multinasional 593 2,68 3,98 3,40 3,39 0,26
Nasional 982 2,60 3,98 3,36 3,37 0,25
Lokal Multinasional Nasional
2.5
2.7
2.9
3.1
3.3
3.5
3.7
3.9
4.1
4.3
Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 137
7.4 Analisis IP dan Jabatan
Beberapa orang masih beranggapan
bahwa semakin tinggi IP seseorang
maka semakin tinggi pula posisi atau
jabatan yang akan dia duduki kelak di
dunia kerja. Namun anggapan
tersebut tidak sepenuhnya benar,
berdasarkan analisis yang dilakukan
pada Alumni ITB angkatan 2012 yang
termuat pada Tabel 7.4, ternyata rata-
rata IP alumni untuk masing-masing
jabatan tidak memiliki perbedaan yang
signifikan, hanya berbeda 2 digit
terakhir saja. Ada hal yang menarik
mengenai nilai tengah tertinggi
didapatkan oleh posisi manajer yaitu
3,39, unggul 0,03 poin dari nilai
tengah IP alumni dengan jabatan
direktur. Selain itu IP tertinggi
diperoleh alumni yang bekerja sebagai
staf. Dari sini dapat disimpulkan
bahwa besar IP tidak mempengaruhi
posisi atau jabatan alumni ITB
angkatan 2012.
Gambar 7.4 IP vs Jabatan
Tabel 7.4 IP vs Jabatan
Level Number Minimum Maximum Median Mean Std Dev
Direktur 8 3,21 3,61 3,36 3,39 0,15
Magang 59 2,77 3,97 3,30 3,32 0,29
Manajer 185 2,76 3,92 3,39 3,39 0,25
Pemilik 183 2,54 3,84 3,32 3,31 0,27
Staf 2044 2,60 3,98 3,35 3,35 0,26
Direktur
Magang
Manajer
Pemilik
Staf2.5
2.7
2.9
3.1
3.3
3.5
3.7
3.9
4.1
4.3Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 138
7.5 Analisis IP dan
Keaktifan Organisasi
Keaktifan di organisasi sering
dikaitkan dengan berkurangnya waktu
belajar mahasiswa yang pada
akhirnya diduga menjadi alasan
rendahnya prestasi mahasiswa
tersebut. Pada subbab ini dilakukan
analisis untuk melihat kebenaran hal
tersebut. Skala 1-5 digunakan untuk
menunjukkan rentang keaktifan
mahasiswa dari tidak aktif sampai
sangat aktif. Berdasarkan hasil
analisis, dapat dilihat pada Tabel 7.5,
ternyata tidak terdapat perbedaan
signifikan pada rata-rata IP
mahasiswa yang tidak aktif dan sangat
aktif. Rata-rata IP kedua kategori
tersebut hanya terpaut 0,01 poin.
Kategori dengan rata-rata IP tertinggi
adalah kategori mahasiswa dengan
tingkat keaktifan 2 (kurang aktif),
namun tetap tidak berbeda jauh
dengan kategori lainnya. Selain itu IP
maksimum dari mahasiswa yang
sangat aktif berorganisasi jauh lebih
tinggi di bandingkan IP maksimum
mahasiswa yang tidak aktif
berorganisasi. Dari sini dapat
disimpulkan keaktifan di organisasi
tidak berpengaruh langsung pada IP
mahasiswa. Selama mahasiswa dapat
membagi waktu dengan baik keaktifan
di organisasi tidak akan mengganggu
waktu belajar mereka.
Gambar 7.5 IP vs Keaktifan Organisasi
Tabel 7.5 IP vs Keaktifan Organisasi
Level Number Minimum Maximum Median Mean Std Dev
1 64 2,70 3,92 3,35 3,34 0,27
2 109 2,67 3,98 3,37 3,37 0,29
3 620 2,65 3,97 3,35 3,35 0,26
4 1045 2,43 3,99 3,37 3,36 0,26
5 1088 2,54 3,98 3,33 3,33 0,26
1 2 3 4 52.4
2.9
3.4
3.9
Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 139
7.6 Analisis Penghasilan
dan Jenis Kelamin
Dalam menjalankan pekerjaan atau
tugas pria dan wanita memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Wanita dinilai lebih teliti
dibanding pria namun lebih mudah
terbawa perasaan. Pria cenderung
lebih logis namun kurang teratur. Oleh
karena itu ingin dilihat apakah
perbedaan tersebut akan berpengaruh
pada penghasilan yang mereka
dapatkan di dunia kerja. Berdasarkan
hasil analisis yang diperoleh, dapat
dilihat pada Tabel 7.6, terlihat
perbedaan keduanya tidaklah
signifikan. Rata-rata dan nilai tengah
penghasilan pria memang lebih besar
dari wanita, namun perbedaan
tersebut hanya berkisar 1-2 juta saja.
Tetapi menariknya nilai maksimum
penghasilan wanita lebih besar
dibandingkan nilai maksimum
penghasilan yang diperoleh pria.
Gambar 7.6 Penghasilan vs Jenis Kelamin
Tabel 7.6 Penghasilan vs Jenis Kelamin
Level Number Minimum Maximum Median Mean Std Dev
Pria 1278 Rp200.000 Rp120.000.000 Rp7.700.000 Rp9.360.986 Rp7.818.336
Wanita 961 Rp100.000 Rp140.000.000 Rp6.200.000 Rp7.638.888 Rp7.228.771
Pria WanitaRp0
Rp20,000,000
Rp40,000,000
Rp60,000,000
Rp80,000,000
Rp100,000,000
Rp120,000,000
Rp140,000,000
Rp160,000,000
Rp180,000,000
Mean Outliers(1) Outliers(2) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 140
7.7 Analisis Penghasilan
dan Kategori Perusahaan
Umumnya perusahaan multinasional
memberikan gaji yang lebih tinggi
dibandingkan perusahaan nasional
dan perusahaan lokal, mengingat
skala usaha mereka yang lebih besar.
Pada Gambar 7.7 dapat dilihat bahwa
hasil analisis penghasilan alumni ITB
angkatan 2012 mendukung hal
tersebut. Rata-rata penghasilan
alumni yang bekerja di perusahaan
multinasional (Rp 11.952.207) jauh
lebih tinggi dibanding rata-rata
penghasilan alumni yang bekerja di
perusahaan nasional (Rp 7.577.576)
atau yang bekerja di perusahaan lokal
(Rp 5.945.479).
Gambar 7.7 Penghasilan vs Kategori Perusahaan
Tabel 7.7 Penghasilan vs Kategori Perusahaan
Level N Minimum Maximum Median Mean Std Dev
Lokal 365 Rp400.000 Rp28.700.000 Rp5.000.000 Rp5.945.479 Rp3.641.433
Multinasional 570 Rp1.000.000 Rp88.600.000 Rp9.235.000 Rp11.952.207 Rp8.927.612
Nasioanal 925 Rp465.000 Rp22.950.000 Rp7.000.000 Rp7.577.576 Rp3.465.686
Lokal Multinasional Nasioanal
Rp0
Rp10,000,000
Rp20,000,000
Rp30,000,000
Rp40,000,000
Rp50,000,000
Rp60,000,000
Rp70,000,000
Rp80,000,000
Rp90,000,000
Rp100,000,000
Mean Outliers(1) Outliers(2) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 141
7.8 Analisis Penghasilan
dan Bentuk Perusahaan
Salah satu informasi yang dapat
diperoleh dari penelitian Tracer Study
ITB adalah standar penghasilan di
instansi pemerintah atau perusahaan
milik Negara. Berdasarkan hasil
pengolahan data penghasilan alumni
ITB angkatan 2012 yang termuat pada
Gambar 7.8 dan Tabel 7.8, ternyata
rata-rata penghasilan alumni yang
bekerja di instansi pemerintah (Rp
7.164.009) masih kalah dengan
penghasilan alumni yang bekerja di
perusahaan swasta (Rp 9.210.321).
Gambar 7.8 Penghasilan vs Bentuk Perusahaan
Tabel 7.8 Penghasilan vs Bentuk Perusahaan
Level N Minimum Maximum Median Mean Std Dev
Instansi
Pemerintah 45 Rp465.000 Rp18.000.000 Rp7.000.000 Rp7.164.009 Rp3.217.240
Organisasi
non-profit /
LSM
562 Rp500.000 Rp50.000.000 Rp4.000.000 Rp5.835.089 Rp7.234.316
Perusahaan
swasta 1309 Rp400.000 Rp100.000.000 Rp7.500.000 Rp9.210.321 Rp7.315.196
Perusahaan
sendiri 152 Rp100.000 Rp120.000.000 Rp5.000.000 Rp7.537.368 Rp12.232.363
instansi pemerintah (termasuk BUMN)
organisasi non-profit / lembaga swadaya
masyarakat
perusahaan swasta
wiraswasta / perusahaan sendiri
Rp0
Rp20,000,000
Rp40,000,000
Rp60,000,000
Rp80,000,000
Rp100,000,000
Rp120,000,000
Rp140,000,000
Rp160,000,000
Mean Outliers(1) Outliers(2) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 142
7.9 Analisis Penghasilan
dan Jabatan
Dalam dunia usaha dan industri, salah
satu indikator yang menentukan besar
kecilnya penghasilan adalah
posisi/jabatan dalam bekerja. Hal
tersebut berlaku juga untuk
penghasilan alumni ITB, semakin
tinggi posisi/jabatan yang diduduki
alumni di tempat kerja maka semakin
besar juga penghasilan yang mereka
peroleh. Namun perlu menjadi catatan
bahwa besar penghasilan pada setiap
jabatan dipengaruhi pula oleh
kebijakan perusahaan tempat mereka
bekerja.
Berdasarkan Gambar 7.9 dan Tabel
7.9, diketahui bahwa secara umum
rata-rata penghasilan alumni yang
menjadi manajer (Rp 11.484.676)
ternyata jauh lebih besar
dibandingkan rata-rata penghasilan
alumni yang menjadi direktur, pemilik,
magang, maupun staf.
Gambar 7.9 Penghasilan vs Jabatan
Tabel 7.9 Penghasilan vs Jabatan
Number Minimum Maximum Median Mean Std Dev
Direktur 7 Rp3.000.000 Rp10.000.000 Rp6.500.000 Rp5.928.571 Rp2.921.594
Magang 47 Rp800.000 Rp40.000.000 Rp4.300.000 Rp6.308.936 Rp6.375.053
Manajer 173 Rp1.000.000 Rp37.500.000 Rp9.025.000 Rp11.484.676 Rp7.078.791
Staf 1844 Rp400.000 Rp88.600.000 Rp7.000.000 Rp8.329.470 Rp5.949.414
Pemilik 172 Rp100.000 Rp140.000.000 Rp5.000.000 Rp9.649.419 Rp17.457.989
Direktur Magang Manajer Staf Pemilik
Rp0
Rp20,000,000
Rp40,000,000
Rp60,000,000
Rp80,000,000
Rp100,000,000
Rp120,000,000
Rp140,000,000
Rp160,000,000
Rp180,000,000
Mean Outliers(1) Outliers(2) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 143
7.10 Kesesuian Kuliah
dengan Pekerjaan (2015-
2019)
Fakta bahwa prospek kerja yang tak
sesuai dengan program studi yang
dijalani selama kuliah, tentu tak asing
lagi didengar pada era saat ini. ITB
dengan berbagai macam bidang
keilmuan didalamnya, tentu
diharapkan mampu menghasilkan
lulusan yang memiliki kemampuan
sesuai dengan bidang keahliannya
masing-masing.
Sebagai salah satu perguruan tinggi di
Indonesia, ITB memiliki peran
terhadap dunia usaha dan industri
akan pemenuhan tenaga kerja yang
sesuai bidang keilmuannnya. Lulusan
yang bekerja sesuai bidang keahlian
turut memberikan masukan kepada
ITB terhadap tepat tidaknya arahan
dan ajaran dari bidang keilmuan yang
ada di ITB itu sendiri.
Pada penelitian Tracer Study ITB
selama 5 tahun terakhir (2015-2019),
persentase kesesuaian kuliah alumni
ITB dengan pekerjaan setelah tahun
2016 mengalami penurunan (Gambar
7.10).
Tentunya banyak faktor yang
menyebabkan sesuai atau tidak
sesuainya pekerjaan yang dijalani
alumni dengan program studinya,
salah satu penyebabnya adalah
kurang luasnya lapangan kerja yang
menerima program studi tertentu.
Gambar 7.10 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan (2015-2019)
58%
60%
62%
64%
66%
68%
70%
72%
2015 2016 2017 2018 2019
70%71%
70%
65%
62%
Divisi Riset ITB Career Center 144
Divisi Riset ITB Career Center 145
Divisi Riset ITB Career Center 146
Divisi Riset ITB Career Center 147
Model Kompetensi: Perbandingan antara Penilaian
Alumni ITB dan Kebutuhan Pengguna
[Studi Kasus Tracer Study ITB & User Survey ITB 2015-2017]
Angga Dinan A1, Adilan Widyawan Mahdiyasa2
1 Kepala Divisi Tracer Study, ITB Career Center, Lembaga Kemahasiswaan, Institut Teknologi
Bandung. 2 Dosen Statistika, Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan,
Institut Teknologi Bandung.
Abstrak
Perkembangan dunia usaha dan industri di Indonesia menuju ke arah ekonomi digital
dan revolusi industri 4.0. Salah satu bentuk penguatan terhadap kondisi ini adalah
kompetensi yang handal dan sesuai dengan kebutuhan. Pada April 2018 dalam salah
satu acara diskusi publik, Menteri Tenaga Kerja Indonesia menyampaikan bahwa
mismatch kompetensi yang dimiliki lembaga pendidikan dengan kebutuhan dunia
industri saat ini mencapai 64%. Berdasarkan fakta-fakta ini, model kompetensi
alumni yang dibutuhkan dunia usaha dan industri (DUDI) menjadi sesuatu yang
penting. Penelitian pada paper ini ditujukan untuk membentuk model kompetensi
alumni ITB dan membandingkannya dengan model kompetensi yang dibutuhkan oleh
DUDI rentang tahun 2015-2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data Tracer Study ITB dan Survey Pengguna ITB 2015-2017. Metode penelitian pada
paper ini adalah dengan menggunakan analisis multivariat dan analisis faktor. Pada
akhir paper ini akan diperoleh bahwa kompetensi alumni ITB yang dibutuhkan DUDI
terdiri dari 5 faktor, yaitu etika kerja, penerapan ilmu dan pengetahuan, keahlian dan
pengalaman, bahasa dan adaptasi, komunikasi serta bekerja tim.
Kata Kunci: kompetensi, tracer study, user survey, DUDI, ITB.
147
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 148
Pendahuluan
Salah satu strategi kebijakan yang
diterapkan Pemerintah Indonesia
adalah implementasi ekonomi digital
dan revolusi industri 4.0. Tujuan yang
hendak dicapai adalah terciptanya
daya saing yang handal dan memadai
dari sisi sumber daya manusia yang
sesuai dengan kebutuhan dunia
industri. Guna mencapai tujuan
tersebut, Pemerintah Indonesia telah
melakukan berbagai cara, salah satu
diantaranya adalah penguatan akses
serta mutu pelatihan dan re-training.
Langkah yang dilakukan ini disisi lain
diharapkan mampu untuk
menuntaskan permasalahan terkait
mismatch dan under qualification.
Permasalahan mismatch
(ketidaksesuaian) kompetensi di dunia
industri merupakan hal yang masih
menjadi perhatian, bahkan Menteri
Tenaga Kerja Indonesia menegaskan
bahwa ketidaksesuaian kompetensi
yang dimiliki alumni lembaga
pendidikan dengan kebutuhan Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DUDI)
mencapai 64% [Cahyu, 2018].
Kebutuhan kompetensi tenaga kerja
sendiri saat ini mengalami perubahan
seiring berjalannya waktu dan
perkembangan zaman. Sebagai
contoh di Indonesia hingga akhir
tahun 2014 kebutuhan tenaga kerja
ahli di bidang perminyakan masih
sangat besar. Namun memasuki tahun
2015, kebutuhan tenaga kerja ahli di
bidang perminyakan cenderung
berkurang bahkan hingga tahun 2018
menunjukkan penurunan yang tajam
[Divisi Riset ITB Career Center, 2018].
Ketidaksesuaian kompetensi alumni
dengan kebutuhan DUDI pada
dasarnya dapat diantisipasi dengan
mengetahui bentuk model kompetensi
kebutuhan DUDI. Namun selain
mengetahui bentuk model ini, model
kompetensi dari sisi alumni juga perlu
mendapat perhatian. Perbandingan
diantara keduanya diharapkan mampu
memberikan informasi yang cukup
dalam menentukan gambaran
kebutuhan kompetensi yang benar-
benar dibutuhkan saat ini.
Pada paper penelitian ini akan
dilakukan perancangan model
kompetensi berdasarkan penilaian
alumni ITB. Model ini kemudian akan
dibandingkan dengan model
kompetensi kebutuhan DUDI rentang
tahun 2015-2017. Hasil yang
diharapkan dari perbandingan ini
diantaranya dapat diperolehnya
penyesuaian kebutuhan kompetensi
yang dibutuhkan oleh DUDI baik dari
sisi lulusan ataupun lembaga
pendidikan.
Metode Penelitian
Pada paper ini, pembentukan model
kompetensi adalah model kompetensi
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 149
alumni ITB dari sisi penilaian alumni
ITB. Data yang digunakan adalah data
Tracer Study ITB rentang tahun 2015-
2017, dengan total responden 7909
orang yang merupakan alumni ITB
angkatan 2008-2010. Model yang
dihasilkan pada paper ini selanjutnya
akan diperbandingkan dengan model
kompetensi alumni ITB berdasarkan
kebutuhan DUDI.
Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis
multivariat dan analisis faktor. Analisis
multivariat merupakan metode
pengolahan variabel dalam jumlah
banyak yang bertujuan untuk mencari
hubungan antar variabel tersebut
dengan suatu objek secara simultan.
Sementara analisis faktor digunakan
sebagai langkah dalam pembentukan
model kompetensi alumni ITB
[Pasaribu., 2016]. Piranti lunak yang
digunakan dalam proses pengolahan
dan analisis data adalah JMP13 dan
XLStat.
Analisis Data
Salah satu hal yang diteliti dalam
Tracer Study ITB adalah mengetahui
kompetensi alumni ITB dalam
pekerjaan [Budi et al., 2016].
Kompetensi yang dijadikan
pengukuran sebanyak 27 variabel (17
softskill, dan 10 hardskill) dengan
rincian sesuai pada Tabel 1.
Langkah pertama yang dilakukan
adalah membentuk model kompetensi
alumni ITB. Model kompetensi yang
dibentuk ini berdasarkan pada 27
kompetensi alumni yang digunakan
dalam penelitian Tracer Study ITB.
Langkah kedua adalah menentukan
nilai eigen dari 27 variabel kompetensi
menggunakan analisi multivariat.
Penggunaan nilai eigen bertujuan
untuk melihat jumlah ketersebaran
data dari suatu variabel yang dapat
dijelaskan oleh faktor yang akan
terbentuk.
Tabel 1. Daftar Kompetensi Alumni ITB dalam Penelitian Tracer Study ITB [2]
Softskill Hardskill
Berpikir kritis Pengetahuan di bidang/disiplin ilmu
Kemampuan belajar Pengetahuan di luar disiplin ilmu
Komunikasi Pengetahuan umum
Bekerja di bawah tekanan Keterampilan internet
Manajemen waktu Keterampilan komputer
Bekerja mandiri Keterampilan riset
Bekerja dalam tim/dengan orang lain Menuliskan laporan/dokumen
Memecahkan masalah Mempresentasikan ide
Negosiasi Manajemen proyek/program
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 150
Toleransi Analisis
Adaptasi
Loyalitas dan integritas
Bekerja dengan orang yang berbeda budaya/latar
belakang
Kepemimpinan
Tanggung jawab
Inisiatif
Terus belajar sepanjang hayat
Berpikir kritis
Berdasarkan Tabel 2 maka faktor baru
yang dapat terbentuk sebanyak 12
faktor. Penentuan 12 faktor ini
berdasar pada nilai persentase
kumulatif pada Tabel 2. Nilai
persentase kumulatif sebesar 75%
dianggap sudah cukup
menggambarkan ketersebaran data
pada faktor yang akan terbentuk.
Langkah ketiga adalah menggunakan
analisis faktor untuk mengetahui
faktor baru yang terbentuk. Pada
langkah ini hal penting yang perlu
diperhatikan adalah besaran nilai
factor loading (Tabel 3). Nilai factor
loading merupakan besar keterikatan
(korelasi) antar variabel yang dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
Tabel 2. Nilai Eigen
Number Eigenvalue Percent Cum Percent
1 10.2120 37.822 37.822
2 1.6640 6.163 43.985
3 1.3595 5.035 49.020
4 1.2454 4.613 53.633
5 0.9720 3.600 57.233
6 0.9437 3.495 60.728
7 0.8165 3.024 63.752
8 0.7915 2.932 66.684
9 0.7610 2.819 69.502
10 0.6902 2.556 72.058
11 0.6196 2.295 74.353
12 0.5958 2.207 76.560
13 0.5599 2.074 78.634
14 0.5087 1.884 80.518
15 0.5031 1.863 82.381
16 0.4759 1.763 84.144
17 0.4664 1.727 85.871
18 0.4617 1.710 87.581
19 0.4473 1.657 89.238
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 151
Number Eigenvalue Percent Cum Percent
20 0.4350 1.611 90.849
21 0.4109 1.522 92.371
22 0.4096 1.517 93.888
23 0.3858 1.429 95.317
24 0.3409 1.263 96.579
25 0.3297 1.221 97.801
26 0.3232 1.197 98.997
27 0.2707 1.003 100.000
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa dari
27 komponen kompetensi dapat
terbentuk tujuh faktor baru. Faktor 1
terdiri dari toleransi, bekerja dengan
orang yang berbeda budaya/latar
belakang, adaptasi, loyalitas dan
integritas, serta bekerja dalam
tim/dengan orang lain. Faktor 2 terdiri
dari kepemimpinan, tanggung jawab,
inisiatif, manajemen proyek/program
dan negosiasi. Untuk faktor
selanjutnya mengikuti besar nilai
korelasi masing-masing variabel
terhadap faktor yang terbentuk.
Pada Tabel 3 masih terdapat nilai
korelasi variabel terhadap faktor di
bawah 0,5, yaitu bekerja dalam
tim/dengan orang lain, loyalitas dan
integritas, negosiasi, bekerja dalam
tekanan, bekerja secara mandiri,
pengetahuan di luar disiplin ilmu,
pengetahuan di bidang/disiplin ilmu,
dan terus belajar sepanjang hayat.
Pada langkah keempat variabel-
variabel tersebut dihilangkan.
Table 3. Rotated Factor Loading
Factor
1
Factor
2
Factor
3
Factor
4
Factor
5
Factor
6
Factor
7
Factor
8
Factor
9
Factor
10
Factor
11
Factor
12
pengetahuan di
bidang / disiplin
ilmu
0.1092 0.1308 0.1532 0.2073 0.1177 0.0536 0.0279 0.2616 0.1192 0.1759 -0.015 -0.147
pengetahuan di
luar disiplin ilmu 0.0883 0.217 0.162 0.153 0.0962 0.4476 0.1566 0.0912 0.0975 0.0623 -0.006 0.2238
pengetahuan
umum 0.1511 0.0983 0.1303 0.1873 0.0648 0.9370 0.0906 0.0653 0.0718 0.0663 0.0151 -0.104
keterampilan
internet 0.1854 0.0482 0.1658 0.6989 0.0815 0.1996 0.0489 0.0753 0.0946 0.1091 0.0495 -0.009
keterampilan
komputer 0.1234 0.1098 0.1227 0.8816 0.0867 0.0857 0.0472 0.0959 0.0825 0.0746 -0.025 0.0208
berpikir kritis 0.1139 0.2356 0.5030 0.2279 0.1108 0.2178 0.2241 0.1808 0.0576 0.2155 0.0774 0.0545
keterampilan riset 0.0975 0.1254 0.1756 0.1180 0.1019 0.0949 0.0722 0.8647 0.1356 0.1419 0.0109 0.0369
belajar 0.1884 0.1177 0.2874 0.1684 0.2416 0.0912 0.1679 0.2454 0.1252 0.5193 0.0145 -0.000
berkomunikasi 0.2135 0.2732 0.1165 0.0682 0.2126 0.1419 0.7245 0.0568 0.1524 0.1204 0.0210 -0.016
bekerja di bawah
tekanan 0.2365 0.2274 0.2319 0.1154 0.4562 0.0737 0.2992 0.0834 0.0952 0.1146 0.1289 -0.026
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 152
Factor
1
Factor
2
Factor
3
Factor
4
Factor
5
Factor
6
Factor
7
Factor
8
Factor
9
Factor
10
Factor
11
Factor
12
manajemen waktu 0.1347 0.2740 0.0905 0.0572 0.6770 0.0761 0.1626 0.0829 0.1618 0.0736 -0.063 0.0379
bekerja secara
mandiri 0.2355 0.1824 0.2604 0.1618 0.4433 0.0611 0.0439 0.1249 0.1471 0.2378 0.0666 -0.020
bekerja dalam tim /
dengan orang lain 0.4048 0.2350 0.2535 0.1614 0.3544 0.0895 0.2786 0.0549 0.1027 0.0451 0.0703 -0.065
memecahkan
masalah 0.2078 0.2894 0.6442 0.1859 0.2159 0.1250 0.1394 0.1061 0.1001 0.1176 0.0488 -0.020
negosiasi 0.1715 0.3900 0.2444 0.0002 0.1772 0.1685 0.4223 0.0830 0.1976 -0.062 -0.084 0.1037
analisis 0.2151 0.1892 0.6045 0.1604 0.1398 0.1259 0.0686 0.1675 0.1602 0.2001 -0.061 -0.001
toleransi 0.6705 0.0540 0.0824 0.0883 0.0420 0.0699 0.0550 0.0675 0.1008 0.0601 -0.172 0.0000
adaptasi 0.5625 0.2066 0.1353 0.1193 0.1857 0.1054 0.2695 0.0470 0.0904 0.1167 0.0633 0.0865
loyalitas dan
integritas 0.4961 0.2326 0.0913 0.1117 0.1512 0.0575 0.0212 0.0695 0.0722 0.1820 0.0479 -0.048
bekerja dengan
orang yang
berbeda budaya
maupun latar
belakang
0.5658 0.1783 0.1687 0.1349 0.1335 0.0989 0.1431 0.0502 0.1001 0.1179 0.2624 0.0052
kepemimpinan 0.2035 0.6033 0.1879 0.0723 0.1876 0.1444 0.3239 0.1026 0.1136 0.0487 0.0428 -0.033
tanggung jawab 0.3263 0.5814 0.1988 0.1295 0.3194 0.0722 0.1108 0.0706 0.0787 0.2039 0.0464 -0.124
inisiatif 0.2054 0.5713 0.2041 0.0872 0.1701 0.1075 0.1468 0.1041 0.1713 0.1819 0.0095 0.0702
manajemen proyek
/ program 0.1726 0.4947 0.2018 0.1154 0.2653 0.1242 0.1218 0.1237 0.3007 0.0728 -0.024 0.0413
mempresentasikan
ide 0.1422 0.3281 0.1884 0.1188 0.0869 0.1172 0.2706 0.1143 0.5837 0.1204 0.0885 0.0370
menuliskan
laporan / dokumen 0.1857 0.1326 0.0745 0.1333 0.2386 0.0668 0.0668 0.1404 0.5343 0.1921 -0.042 -0.029
terus belajar
sepanjang hayat 0.2678 0.1411 0.1700 0.1138 0.0738 0.0618 0.0197 0.1083 0.1947 0.4881 0.0095 0.0063
Pada langkah kelima, variabel yang
memiliki nilai korelasi terhadap faktor
diatas 0,5 kembali dianalisis sesuai
dengan langkah kedua, ketiga dan
keempat seperti pada tahap
sebelumnya. Proses ini terus dilakukan
hingga pada hasil akhir diperoleh
besaran nilai korelasi variabel
terhadap faktor masing-masing
berada diatas 0,5. Pada penelitian ini
proses berhenti pada iterasi keempat.
Pada iterasi keempat diperoleh bahwa
faktor baru yang terbentuk sebanyak
lima (Tabel 4). Kelima faktor ini
dianggap sudah optimal mengingat
besar nilai korelasinya sudah diatas
0,5.
Tabel 4. Rotated Factor Loading Iterasi Keempat
Factor 1 Factor 2 Factor 3 Factor 4 Factor 5
keterampilan internet 0.0812993 0.1799854 0.8775779 0.1752196 0.0681058
keterampilan komputer 0.1347467 0.2039591 0.7265779 0.1415483 0.0420159
berpikir kritis 0.2665210 0.5961514 0.2569583 0.1295591 0.2383471
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 153
Factor 1 Factor 2 Factor 3 Factor 4 Factor 5
berkomunikasi 0.3949646 0.2026661 0.0901255 0.2681556 0.6080157
memecahkan masalah 0.3436644 0.6569926 0.2034400 0.2126392 0.1098478
analisis 0.2185208 0.6979405 0.1791429 0.2426048 0.0371051
toleransi 0.1140980 0.1174969 0.1149302 0.6014917 0.0172553
adaptasi 0.2657833 0.1852737 0.1258301 0.6348597 0.2588424
bekerja dengan orang yang berbeda
budaya maupun latar belakang 0.2655544 0.2086265 0.1707252 0.5447511 0.1300585
kepemimpinan 0.6463134 0.2527484 0.0913342 0.1926942 0.3090699
tanggung jawab 0.6852109 0.2779831 0.1517253 0.3163954 0.0618037
inisiatif 0.5861219 0.2959262 0.1080468 0.2218749 0.1453499
Dari lima faktor baru yang terbentuk
diperoleh bahwa faktor 1 terdiri dari
tanggung jawab, kepemimpinan, dan
inisiatif. Faktor 2 terdiri dari analisis,
memecahkan masalah, dan berpikir
kritis. Faktor 3 terdiri dari
keterampilan internet dan
keterampilan komputer. Faktor 4
terdiri dari adaptasi, toleransi, bekerja
dengan orang yang berbeda
budaya/latar belakang. Faktor 5 terdiri
dari berkomunikasi.
Kelima faktor yang terbentuk ini
selanjutnya diberi nama baru yang
sesuai dengan variabel yang ada
dalam kelompoknya. Faktor 1
merupakan kepemimpinan, faktor 2
merupakan kemampuan analisis dan
memecahkan masalah, faktor 3
merupakan kemampuan IT, faktor 4
merupakan kemampuan beradaptasi,
dan faktor 5 merupakan komunikasi
(Gambar 1).
Gambar 1. Model Kompetensi Alumni ITB (2015-2017)
Model Kompetensi Alumni ITB
(2015-2017)
IT
Kepemimpinan
Analisis dan
Memecahkan Masalah
Adaptasi Komunikasi
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 154
Gambar 2. Model Kompetensi DUDI (2015-2017) [5]
Model kompetensi alumni ITB yang
dihasilkan ini, selanjutnya akan
dibandingkan dengan model
kompetensi DUDI (2015-2017) [Angga
dan Adilan, 2018]. Model kompetensi
alumni ITB terdiri dari lima faktor
sementara model kompetensi DUDI
terdiri dari 6 faktor (Gambar 2).
Persamaan yang muncul dari kedua
model ini setelah dibandingkan adalah
pada kompetensi terkait adaptasi dan
komunikasi. Sisi perbedaan yang
muncul pada model kompetensi
alumni ITB, kompetensi lebih
menonjol pada kemampuan IT,
kepemimpinan dan kemampuan
analisis serta memecahkan masalah.
Sementara pada model kompetensi
DUDI kompetensi yang lebih
ditekankan ada pada penerapan ilmu
dan pengetahuan, etika kerja,
keahlian dan pengalaman serta
kemampuan bekerja tim.
Perbedaan yang muncul dari dua
model kompetensi, antara model
kompetensi alumni ITB dan DUDI,
menunjukkan terjadinya perbedaan
dalam pemahaman kebutuhan
kompetensi kerja oleh alumni ITB.
Tentunya hal ini perlu menjadi
pertimbangan bagi alumni ITB agar
usaha mereka dalam meningkatkan
kompetensi dapat sejalan dengan
kebutuhan DUDI. Sementara bagi ITB
sebagai lembaga pendidikan, mampu
memberikan informasi ataupun
menyiapkan alumninya untuk
memenuhi standar kompetensi yang
dibutuhkan oleh DUDI.
Kesimpulan
Model kompetensi alumni ITB rentang
tahun (2015-2017) dapat dibentuk
dari lima faktor. Kelima faktor baru ini
Model Kompetensi DUDI (2015-2017)
Etika Kerja
Penerapan Ilmu dan Pengetahuan
Keahlian dan Pengalaman
Bahasa dan Adaptasi
Komunikasi
Kerja Tim
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 155
terdiri dari kepemimpinan, analisis dan
memecahkan masalah, IT, adaptasi
dan komunikasi.
Model kompetensi alumni ITB memiliki
persamaan dengan model kompetensi
DUDI. Bentuk kesamaan ini muncul
dalam hal adaptasi dan komunikasi.
Perbedaan yang muncul dari dua
model kompetensi ini tentunya
diharapkan menjadi masukkan bagi
masing-masing pihak terkait. Bagi
alumni tentunya sebagai bahan untuk
lebih menyesuaikan kompetensi
mereka dengan kebutuhan industri.
Bagi ITB dapat sebagai informasi dan
masukkan terhadap kurikulum untuk
lebih menyesuaikan kebutuhan
kompetensi lulusannya dengan
harapan industri. Sementara bagi
industri dapat menjadi informasi
terhadap ketersediaan angkatan kerja
pada tahun tersebut.
Model kompetensi alumni ITB dan
DUDI inipun dapat menjadi gambaran
pula terhadap perkembangan
kebutuhan dunia industri di Indonesia
terhadap angkatan kerja. Tentunya
akan semakin menarik apabila ada
perbandingan dengan kebutuhan
DUDI di dunia. Perbandingan ini akan
menarik mengingat berdasarkan
pembahasan pada World Economic
Forum menyebutkan bahwa pada
tahun 2020 10 kompetensi yang
dibutuhkan didunia antara lain,
complex problem solving, critical
thinking, creativity, people
management, coordinating with
others, emotional inteligence,
judgement and decision making,
service orientation, negotiation, and
cognitive flexibility [Alex Gray, 2016].
Kesepuluh kompetensi yang
dibutuhkan industri di dunia ini jelas
berbeda jauh dengan dua model yang
dibahas dalam penelitian ini. Sehingga
perbandingan diantaranya dapat
menjadi bahan menarik untuk melihat
perkembangan yang terjadi di
Indonesia. Penelitian lanjutan
diharapkan tentunya untuk membahas
hal tersebut.
References
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.
2015. Report Tracer Study ITB
Angkatan 2008. Penerbit ITB,
Bandung.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nissa Fadilah,
Mila Isti. 2017. Report Tracer Study
ITB 2016 Angkatan 2009. Penerbit
ITB, Bandung.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.
2018. User Survey ITB 2017. Penerbit
ITB, Bandung.
Cahyu. 2018. Menaker berharap
Kompetensi SDM Indonesia di Atas
Standar Dunia Kerja, accessed on 20
May 2018, from
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 156
https://www.liputan6.com/news/read
/3445513/menaker-berharap-
kompetensi-sdm-indonesia-di-atas-
standar-dunia-kerja.
Dinan A, Angga, Adilan Widyawan
Mahdiyasa. 2018. Model Kompetensi
Utama Dunia Usaha dan Industri
(DUDI) Rentang Tahun 2015-2017.
Paper prosiding Indonesia Career
Center Summit III 2018 at Universitas
Airlangga. Surabaya.
Divisi Riset ITB Career Center. 2018.
Report Tracer Study ITB 2017.
Penerbit ITB, Bandung.
Gray, Alex. 2016. The 10 skills you
need to thrive in the fourth industrial
revolution, accessed on 20 May 2018,
from
https://www.weforum.org/agenda/20
16/01/the-10-skills-you-need-to-
thrive-in-the-fourth-industrial-
revolution/
Pasaribu, Udjianna S. 2016. Riset
Statistika dalam Tracer Study.
Presentation in Seminar dan
Workshop Tracer Study ITB 2016 at
ITB on 2 May 2016. Bandung-
Indonesia.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 157
Klasterisasi Program Studi
Berdasarkan Kompetensi Alumni
[Studi Kasus : Alumni ITB Angkatan 2008-2011]
Indah Gumala Andirasdini1, Angga Dinan Adrianto2, Bambang Setia Budi3
1 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Performa peningkatan perguruan tinggi tidak terlepas dari input, proses, output dan
outcome dari masing-masing perguruan tinggi. Guna mencapai performa
peningkatan mutu perguruan tinggi yang baik, perlu ditinjau proses keberjalanan
pendidikan yang dilaksanakan dalam perguruan tinggi khususnya program studi.
Tujuan makalah ini adalah untuk mengelompokkan program studi berdasarkan
kompetensi alumni yang telah bekerja di perusahaan sehingga dapat mengukur
standar proses pembelajaran di masing-masing program studi. Nilai ukur kompetensi
diadopsi berdasarkan kuesioner yang berasal dari UNITRACE dan INDOTRACE.
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dengan metode pengolahan analisis
klaster. Analisis klaster adalah salah satu analisis multivariat yang bertujuan untuk
mengelompokkan objek ke dalam beberapa kelompok berdasarkan kesamaan
karakteristik tertentu. Proses klaster pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode tetangga terdekat (single linkange), yaitu mengelompokkan
dua objek yang mempunyai jarak terdekat. Data yang digunakan adalah data Tracer
Study ITB angkatan 2008-2011. Hasil analisis menemukan bahwa terdapat empat
kelas klaster program studi berdasarkan data alumni angkatan 2008 dan 2009 serta
lima kelas klaster program studi untuk data alumni angkatan 2010 dan 2011. Masing-
masing kelas klaster memberikan gambaran pelaksanaan program studi yang telah
berjalan di Perguruan Tinggi.
Kata kunci: tracer study, klaster, program studi, kompetensi
157
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 158
Pendahuluan
Dengan semakin meningkatnya
tuntutan peningkatan mutu
pendidikan tinggi, perguruan tinggi
berusaha mengembangkan
mekanisme untuk terus meningkatkan
sistem pelaksanaan pendidikan
sehingga mampu meningkatkan
performa di tingkat nasional maupun
internasional. Performa peningkatan
perguruan tinggi tidak terlepas dari
input, proses, output dan outcome
dari masing-masing perguruan tinggi.
Berdasarkan ketentuan Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi, indikator performa perguruan
tinggi terdiri atas input (15%), proses
(25%), output (25%), dan outcome
(35%). Keempat indikator tersebut
mencerminkan performa perguruan
tinggi dari sisi Sumber Daya Manusia,
Kelembagaan, Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat, serta Inovasi.
Guna mencapai performa peningkatan
mutu perguruan tinggi yang baik,
perlu ditinjau proses keberjalanan
pendidikan yang dilaksanakan dalam
perguruan tinggi khususnya program
studi. Keberjalanan sistem pendidikan
yang kompeten di setiap perguruan
tinggi akan menghasilkan output dan
outcome yang baik bagi kompetensi
lulusan perguruan tinggi.
Studi pelacakan alumni memiliki
rekam jejak terkait nilai kompetensi
yang dimiliki oleh alumni perguruan
tinggi, khususnya bagi alumni yang
bekerja di perusahaan. Nilai tersebut
diukur dalam skala kualitatif (poin 1-5)
yang merepresentasikan nilai
kompetensi yang dikuasai alumni.
Berdasarkan kuesioner yang diadopsi
dari International Core Quessionaire
(UNITRACE) dan Indonesia Core
Quessionaire (INDOTRACE) terdapat
27 variabel yang mengukur nilai
kompetensi dari seorang lulusan
perguruan tinggi. Penelitian terkait
klasterisasi program studi ini
bertujuan untuk melihat
pengelompokkan program studi
berdasarkan kompetensi alumni yang
telah bekerja di perusahaan sehingga
dapat mengukur standar proses
pembelajaran di masing-masing
program studi.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam paper ini adalah data yang
bersifat kuantitatif dengan metode
pengolahan analisis klaster. Analisis
klaster merupakan salah satu analisis
multivariat yang bertujuan untuk
mengelompokkan objek ke dalam
beberapa kelompok berdasarkan
kesamaan karakteristik tertentu.
Kesamaan karakteristik yang
dimaksud dalam hal ini adalah jarak
antar objek. Pada umumnya, analisis
klaster yang mengukur kesamaan
antar objek dengan menggunakan
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 159
jarak melibatkan jarak euclidean, yaitu
akar dari jumlah kuadrat perbedaan di
dalam nilai untuk setiap variabel.
Proses klaster dengan perhitungan
kesamaan jarak menampilkan output
clustering berupa bentuk hierarki
(dendogram). Adapun beberapa
perhitungan metode clustering
dengan output dendogram terdiri atas
single linkage (tetangga terdekat),
complete linkange (tetangga terjauh),
average linkage (rata-rata jarak),
ward’s method (jumlah kuadrat antar
dua klaster) serta centroid method.
Pada penelitian ini, proses clustering
dilakukan dengan metode tetangga
terdekat (single linkage), yaitu
mengelompokkan dua objek yang
mempunyai jarak terdekat
(minimum). Dua objek dengan jarak
minimum akan menjadi satu klaster
dan seterusnya. Metode single linkage
digunakan agar program studi dengan
kesaman karakterisik (jarak) minimum
bergabung menjadi kelas klaster yang
sama. Untuk membantu proses
penelitian ini tools yang digunakan
adalah JMP pro 13 dan XL STAT 2016.
Analisis Data
Analisis klaster dalam penelitian ini
diterapkan untuk data Tracer Study
ITB angkatan 2008-2011. Berdasarkan
kuesioner yang diadopsi dari
International Core Quessionaire
(UNITRACE) dan Indonesia Core
Quessionaire (INDOTRACE) terdapat
27 komponen variabel yang diukur
untuk mengelompokkan program
studi. Kuesioner ini digunakan untuk
mengidentikfikasi nilai kompetensi
alumni yang diterapkan untuk
angkatan 2008-2010 sehingga akan
dilihat perbedaan klaster program
studi yang terbentuk. Modifikasi
kuesioner terkait variabel kompetensi
alumni diterapkan untuk alumni
angkatan 2011 dengan harapan
outcome dari pelaksanaan
pembelajaran pada masing-masing
program studi tercapai sesuai
kurikulum yang dibentuk.
Dengan variabel yang sama, bentuk
klaster dari program studi angkatan
2008 diperlihatkan pada Gambar 1.
Gambar 1 menunjukkan empat klaster
program studi yang terbentuk
berdasarkan data kompetensi alumni
angkatan 2008, masing-masing
program studi dijelaskan pada Tabel 1.
Uraian program studi yang
ditampilkan pada Tabel 1 dapat dilihat
pada lampiran. Dari hasil klaster,
mayoritas program studi berada pada
kelas klaster pertama. Berbeda
dengan program studi seni rupa, kriya
dan astronomi yang membentuk kelas
klaster tersendiri. Dapat diduga
program studi dengan klaster
tersendiri memiliki kompetensi alumni
yang cenderung berbeda dengan
program studi lainnya. Perbedaan
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 160
rata-rata nilai kompetensi alumni pada
masing-masing program studi ini
dapat dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor baik dari sistem
akademik maupun non akademik.
Gambar 1. Hasil Klaster Program Studi Berdasarkan Data Angkatan 2008
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 161
Tabel 1. Hasil Klaster yang Bersesuaian
Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3 Klaster 4
AE AR EP SR KR
AS
BI DP OS
FA KL MT
GL KI STI
TM PWK EL
FI MB DI
MA TI MG
MS SI DKV
TK ET BM
GD TG IF
TL FKK ME
TA TF
Nilai rata-rata kompetensi dari
masing-masing klaster ditunjukkan
pada gambar 2-5. Hasil profil plot yang
ditunjukkan pada Gambar 2
memberikan gambaran terhadap
kompetensi rata-rata yang dikuasai
alumni untuk program studi di kelas
klaster 1 (terlampir program studi
pada Tabel 1). Pola yang sama
ditunjukkan untuk keselurahan
program studi yang berada pada
klaster ini. Pola kelas klaster ini
menunjukkan kecenderungan nilai
kompetensi yang kecil berada pada
variabel pengetahuan diluar
bidang/disiplin ilmu, riset, manajemen
waktu, dan kepemimpinan. Pola profil
plot memberikan bentuk yang serupa
untuk masing-masing program studi
untuk klaster ini.
Berbeda pada kelas klaster dua,
program studi yang termasuk dalam
klaster ini memiliki nilai kompetensi
yang paling kecil untuk variabel
negoisiasi. Pola profil plot pada kelas
klaster ini tidak sama dengan pola
profil plot untuk kelas klaster 1.
Sedangkan untuk klaster 3, program
studi yang berada pada klaster ini
menunjukkan penilaian kompetensi
yang kecil untuk variabel manajemen
waktu dan menuliskan laporan, memo
dan dokumen. Serupa dengan klaster
sebelumnya, pada kelas klaster 4
(program studi yang termasuk dalam
kelas klaster ini) memberikan pola nilai
kompetensi yang jelas berbeda
dengan klaster 1. Berdasarkan pola
profil plot yang ditampilkan pada kelas
klaster ini, nilai kompetensi variabel
tertinggi berada pada nilai variabel
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 162
belajar sepanjang hayat. Dengan
kecendrungan untuk keseluruhan
kompetensi, nilai rata-rata kompetensi
untuk kelas klaster ini berada pada
nilai cukup baik (3,5). Berbeda pada
kelas klaster 1 yang memiliki nilai rata-
rata diantara nilai 2.5 sampai 4,5 serta
rentang nilai 2,5 sampai dengan 4
untuk kelas klaster 2.
Gambar 2. Profile Plot Klaster 1
Gambar 3. Profil Plot Klaster 2
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 163
Gambar 4. Profil Plot Klaster 3
Gambar 5. Profil Plot Klaster 4
Dengan menerapkan metode yang
sama akan dilihat perbandingan hasil
klaster yang terbentuk untuk masing-
masing angkatan guna melihat hasil
pengelompokkan program studi yang
dibentuk. Data alumni angkatan
2009–2010 dilibatkan dalam
klasterisasi ini. Hasil klasterisasi
program studi ditunjukkan pada
Gambar 6 dengan hasil klaster untuk
empat kelas klaster (angkatan 2009)
serta lima kelas klaster untuk
angkatan 2010 dan 2011. Program
studi berdasarkan kelas klaster
diperlihatkan pada Gambar 6 dengan
warna yang sama menunjukkan kelas
klaster yang sama.
Jika dilihat berdasarkan data alumni
angkatan dari 2008-2010, program
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 164
studi Astronomi (AS) membentuk
klaster tersendiri dibandingkan
dengan program studi lainnya.
Perilaku yang sama ditunjukkan oleh
program studi yang berada pada
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
khususnya pada program studi Seni
Rupa (SR), Kriya (KR), dan Desain
Komunikasi Visual (DKV). Hal ini
menunjukkan bahwa karakterisik yang
sama ditunjukkan oleh program studi
lain kecuali DKV, KR, SR, dan AS.
Berdasarkan data alumni angkatan
2010, program studi Rekayasa Hayati
(BE) juga tergolong menjadi klaster
tersendiri seperti halnya klaster yang
terbentuk pada data angkatan 2008-
2009. Dapat diduga hal ini juga
dipengaruhi karena program studi
yang baru berjalan pada angkatan
2010 sehingga karakter alumni yang
terbentuk berbeda dengan program
studi lainnya. Hal unik ditunjukkan
pada hasil klaster berdasarkan data
angkatan 2011, yang memberikan dua
jenis klasterisasi, yaitu program studi
diluar FSRD serta program studi pada
FSRD sendiri. Dapat diduga bahwa
perbedaan karakter pada kelas klaster
ini dipengaruhi oleh bentuk sistem
pembelajaran yang dijalankan pada
masing-masing program studi.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 165
Gambar 6. Hasil Klaster Program Studi Berdasarkan Data Alumni Angkatan 2009 (kiri), 2010 (tengah), dan 2011 (kanan)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 166
Kesimpulan dan Saran
Metode klasterisasi adalah salah satu
metode yang dapat digunakan untuk
mengelompokkan objek (dalam hal ini
program studi) berdasarkan
kesamaan karakteristik tertentu. Data
alumni angkatan 2008-2011
digunakan untuk melihat bentuk
klaster program studi berdasarkan
nilai kompetensi alumni. Dari data
yang digunakan, klaster yang
terbentuk adalah empat kelas klaster
untuk data alumni angkatan 2008 dan
data alumni angkatan 2009, lima kelas
klaster untuk data angkatan 2010 dan
2011. Pada data alumni angkatan
2010, program studi Rekayasa Hayati
(BE) yang baru dilaksanakan di
Perguruan Tinggi membentuk
klasterisasi tersendiri. Hal yang
berbeda diperlihatkan pada hasil
klaster untuk data alumni angkatan
2011 yang menunjukkan program
studi baru BE sudah memiliki karakter
yang sama dengan program studi
lainnya. Salah satu hal yang
mempengaruhi bentuk klaster ini
adalah perbedaan variabel ukur yang
digunakan untuk data alumni
angkatan 2011. Secara umum, hasil
klaster program studi berdasarkan
data alumni angkatan 2011
memberikan dua jenis klaster, yaitu
program studi non FSRD dan program
studi FSRD.
Metode analisis klaster ini juga dapat
digunakan untuk mengklasterisasi
perguruan tinggi berdasarkan
klasifikasi tertentu sehingga menjadi
input untuk terus semangat
memperbaiki performa pendidikan di
perguruan tinggi. Selain itu, metode
ini juga dapat digunakan untuk
melakukan klasterisasi program studi
berdasarkan kriteria lain seperti
mengelompokkan program studi
berdasarkan kritera prestasi akademik
ataupun non akademik dari lulusan
perguruan tinggi.
Daftar Pustaka
Budi, Bambang Setia., Angga Dinan A.
2016. Report Tracer Study ITB 2015
Angkatan 2008. Penerbit ITB.
Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nissa Fadilah,
Mila Isti. 2017. Tracer Study ITB 2016
Angkatan 2009. Penerbit ITB,
Bandung-Indonesia.
Divisi Riset ITB Career Center. 2018.
Report Tracer Study ITB Angkatan
2010. Penerbit ITB. Bandung-
Indonesia.
Divisi Riset ITB Career Center. 2018.
Report Tracer Study ITB Angkatan
2011. Penerbit ITB. Bandung-
Indonesia.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 167
Kriteria Dominan
Pengetahuan dan Keterampilan Alumni ITB
Lulusan Tahun 2014 yang Bekerja di Perusahaan
Indah Gumala Andirasdini1, Angga Dinan Adrianto2, Bambang Setia Budi3
1 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Penerimaan karyawan di berbagai perusahaan baik lokal, nasional ataupun
multinasional memiliki standar persyaratan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut
tergantung kepada kebutuhan dan keperluan masing-masing perusahaan. Selain
lulus persyaratan administrasi, penguasaan pengetahuan dan keterampilan dari
lulusan perguruan tinggi menjadi nilai lebih dalam pekerjaan. Tracer study memiliki
beberapa variabel pengukuran yang dapat memberikan gambaran dari seorang
alumni yang bekerja di perusahaan. Tujuan makalah ini adalah untuk
mengidentifikasi kriteria dominan pengetahuan dan keterampilan dari lulusan
perguruan tinggi yang bekerja di perusahaan lokal, nasional, dan multinasional.
Selain itu, makalah ini diharapkan dapat memberikan konsep untuk lulusan perguruan
tinggi dalam meningkatkan softskills dan hardskills yang diperlukan di lingkungan
kerja. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dengan metode pengolahan data
prinsipal komponen analisis (PCA). Data yang digunakan adalah lulusan perguruan
tinggi ITB yang lulus pada tahun 2014 dengan angkatan 2007-2010. Hasil Tracer
Study ITB menunjukkan bahwa 20% lulusan bekerja di perusahaan lokal, 48%
bekerja di perusahaan nasional, dan 33% bekerja di perusahaan multinasional. Hasil
analisis menemukan bahwa ada perbedaan dalam kriteria dominan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi yang bekerja di masing-
masing kategori perusahaan. Perusahaan lokal dan multinasional memiliki dua kriteria
untuk pengetahuan dan keterampilan yang dominan sementara perusahaan nasional
memiliki tiga kriteria yang dominan.
Kata kunci: tracer study, kompetensi, lulusan, ITB.
167
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 168
Pendahuluan
Kriteria dalam menerima pegawai di
suatu perusahaan adalah hak dari
suatu perusahaan. Dari segi akademik
ataupun segi kompetensi, masing-
masing perusahaan memiliki kriteria
yang berbeda. Pada umumnya, nilai
akademik menjadi syarat minimal
dalam perekrutan karyawan. Namun
tak banyak perusahaan yang merekrut
calon pegawai dengan kriteria nilai
akademik yang sangat
memuaskan/cumlaude. Dalam buku
Report Tracer Study ITB 2017
disebutkan bahwa pada umumnya
perusahaan multinasional memiliki
karyawan dengan nilai IP (akademik)
yang lebih baik dibandingkan
perusahaan lokal dan nasional.
Meskipun terdapat perbedaan nilai
akademik namun dapat dikatakan
perbedaan ini tidak signifkan.
Perbedaan nilai akademik yang tidak
signifikan ini memberikan suatu
hipotesis bahwa nilai akademik
tidaklah menjadi target utama dalam
perekrutan karyawan di perusahaan.
Berbagai jenis perusahaan lebih
cenderung melihat skills atau
kompetensi yang ada dari seorang
lulusan perguruan tinggi.
Studi pelacakan alumni memiliki
rekam jejak terkait nilai kompetensi
dan skills yang dimiliki oleh lulusan
dalam bekerja. Nilai tersebut diukur
dalam skala kualitatif (poin 1-5).
Berdasarkan kuesioner yang diadopsi
dari International Core Quessionaire
(UNITRACE) dan Indonesia Core
Quessionaire (INDOTRACE) terdapat
27 variabel yang mengukur nilai
kompetensi dari seorang lulusan
perguruan tinggi. Tidak hanya itu,
dalam penelitian ini akan dilibatkan
nilai kompetensi/skills beserta nilai
akademik dan kemampuan bahasa
asing untuk mengkategorikan kriteria
dominan yang dimiliki oleh lulusan dari
perguruan tinggi. Pengkategorian ini
bertujuan untuk melihat gambaran
perbedaan kriteria skills yang ada
sehingga bisa menggambarkan
kriteria penerimaan untuk masing-
masing perusahaan dan
mempersiapkan kriteria skills yang
dominan bagi lulusan perguruan
tinggi.
Metode Penelitian
Analisis multivariat merupakan salah
satu jenis analisis yang dapat
diterapkan dalam pengolahan data
tracer study. Dalam paper ini
digunakan metode penelitian yang
bersifat kuantitatif dengan metode
pengolahan principal component
analysis (PCA). Principal component
analysis merupakan salah satu analisis
multivariat yang digunakan untuk
mentransformasi variabel-variabel
asal yang saling berkorelasi menjadi
variabel-variabel baru yang tidak
saling berkorelasi dengan mereduksi
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 169
dimensi variabel tanpa menghilangkan
informasi dari data. Pada penelitian ini
tools yang digunakan adalah JMP pro
13 dan XL STAT 2016.
Data lulusan perguruan tinggi ITB
pada tahun 2014 yang terdiri dari
alumni ITB angkatan 2007-2010
menjadi sampel dalam penelitian ini.
Analisis data lulusan memberikan
informasi bahwa terdapat 67% lulusan
bekerja, 4% bekerja dan wiraswasta,
23% tidak bekerja dan melanjutkan
studi serta 6% lulusan yang memilih
untuk berwirausaha. Dari 1578 alumni
yang bekerja diperoleh informasi
bahwa terdapat 20% lulusan yang
bekerja di perusahaan lokal, 48%
lulusan yang bekerja di perusahaan
nasional dan 33% lulusan yang
bekerja di perusahaan multinasional
(Gambar 1). Data kompetensi alumni
yang terdiri dari 27 variabel
kompetensi serta IP dan tingkat
kemampuan bahasa asing menjadi
variabel terukur dalam penelitian ini.
Keseluruhan variabel terukur dalam
penelitian ini merupakan variabel yang
diserap dari core questionaire
INDOTRACE.
Gambar 1. Profil Pekerjaan Lulusan ITB 2014 (kiri); Persentase Lulusan 2014 yang Bekerja
Berdasarkan Kategori Perusahaan (kanan)
65%
5% 25%
5%
Bekerja [1578]
Bekerja danWiraswasta [114]
Tidak Bekerja /Melanjutkan Studi[618]
Wirausaha [133]
20%
32%
48%
Lokal Multinasional Nasional
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 170
Analisis dan Interpretasi
Principal component analysis (PCA)
digunakan dalam penelitian ini dengan
tujuan untuk menemukan komponen
utama (kriteria dominan) yang
menjadi variabel-variabel pengganti
dan dapat mewakili variabel-variabel
terukur. Pada paper ini terdapat 29
variabel terukur yang dilibatkan dalam
pembentukan variabel pengganti.
Sebelum menemukan komponen
utama yang menggantikan variabel
terukur pada masing-masing kategori
perusahaan, akan dilihat nilai rata-
rata knowledge and skills alumni pada
Gambar 2.
Gambar 2 menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan signifikan
Knowledge and Skills Alumni untuk
beberapa variabel yang diukur
berdasarkan kategori perusahaan,
sehingga akan dilakukan proses PCA
untuk melihat kriteria dominan
Knowledge and Skills yang dimiliki
oleh masing-masing kategori
perusahaan. Tabel 1 memperlihatkan
eigenvalue dari 29 komponen utama
hasil dari 29 variabel terukur untuk
kategori perusahaan lokal. Dapat
dilihat bahwa enam komponen utama
pertama memiliki eigenvalue lebih dari
1, ini berarti bahwa ke enam
komponen utama tersebut memiliki
porsi varians/variabilitas melebihi
variabel terukur, karena itu dapat
digunakan untuk mewakili variabel
terukur. Disisi lain, 11 komponen
utama pertama memiliki cumulative
percent sebesar 74.488%. Hal ini
menyatakan bahwa 11 komponen
utama tersebut dapat
merepresentasikan 74.488% porsi
kemampuan untuk menjelaskan
informasi dari 29 variabel terukur.
Dengan cara yang sama, didapatkan
eigenvalue dari 29 komponen utama
hasil dari 29 variabel terukur untuk
perusahaan nasional dan
multinasional yang ditampilkan pada
lampiran.
Prinsip pendekatan eigenvalue dengan
nilai lebih dari 1 digunakan dalam
paper ini untuk mengambil 6
komponen utama sebagai variabel
laten yang dianggap sudah mampu
merepresentasikan 59.969% porsi
kemampuan serta menjelaskan
informasi yang ada tanpa kehilangan
informasi dari 29 variabel terukur.
Pada Tabel 2 dapat dilihat bobot dari
seluruh nilai variabel terukur yang
memberikan kontribusi terhadap
komponen utama yang diambil. Dalam
interpretasi analisis dibutuhkan
analisis faktor dengan cara merotasi
komponen utama secara orthogonal
sehingga didapatkan hubungan yang
tidak berkorelasi antar komponen,
dengan nilai faktor loading dari setiap
variabel terukur ke setiap komponen
utama dibuat mendekati 0 (varimax
rotation) (Tabel 2).
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 171
Gambar 2. Nilai Rata-Rata Knowledge and Skills Alumni Berdasarkan Kategori Perusahaan
3.00
3.20
3.40
3.60
3.80
4.00
4.20
4.40
IPtingkat bahasa asing
pengetahuan bidang /disiplin ilmu
pengetahuan luar bidang/disiplin ilmu
pengetahuan umum
keterampilan internet
keterampilan komputer
berpikir kritis
riset
kemampuan belajar
komunikasi
bekerja di bawah tekanan
manajemen waktu
mandiribekerja dalam timmemecahkan masalah
negosiasi
analisis
toleransi
adaptasi
loyalitas dan integritas
bekerja dengan orang yang berbedabudaya
kepemimpinan
tanggung jawab
inisiatif
manajemen proyek / program
mempresentasikan ide / produk /laporan
menuliskan laporan, memo dandokumen
belajar sepanjang hayat
Lokal
Nasional
Multinasional
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 172
Tabel 1. Eigenvalues Analisis Komponen Utama pada Perusahaan Lokal (iterasi 1)
Number Eigenvalue Percent Cum Percent Number Eigenvalue Percent Cum Percent
Percent 1 10.3711 35.762 35.762 16 0.4965 1.712 84.504
2 1.6412 5.659 41.422 17 0.4783 1.649 86.154
3 1.5969 5.507 46.928 18 0.4441 1.531 87.685
4 1.4265 4.919 51.847 19 0.4268 1.472 89.157
5 1.2371 4.266 56.113 20 0.4138 1.427 90.584
6 1.1181 3.856 59.969 21 0.4073 1.404 91.988
7 0.9904 3.415 63.384 22 0.3687 1.271 93.259
8 0.9148 3.155 66.538 23 0.3311 1.142 94.401
9 0.8279 2.855 69.393 24 0.3144 1.084 95.485
10 0.7506 2.588 71.981 25 0.313 1.079 96.565
11 0.7268 2.506 74.488 26 0.2971 1.024 97.589
12 0.6702 2.311 76.799 27 0.2748 0.947 98.536
13 0.6165 2.126 78.924 28 0.2246 0.774 99.311
14 0.5758 1.986 80.91 29
0.1998 0.689 100
15 0.5459 1.882 82.792
Prinsip pendekatan eigenvalue dengan
nilai lebih dari 1 digunakan dalam
paper ini untuk mengambil enam
komponen utama sebagai variabel
laten yang dianggap sudah mampu
merepresentasikan 59.969% porsi
kemampuan serta menjelaskan
informasi yang ada tanpa kehilangan
informasi dari 29 variabel terukur.
Pada Tabel 2 dapat dilihat bobot dari
seluruh nilai variabel terukur yang
memberikan kontribusi terhadap
komponen utama yang diambil. Dalam
interpretasi analisis dibutuhkan
analisis faktor dengan cara merotasi
komponen utama secara orthogonal
sehingga didapatkan hubungan yang
tidak berkorelasi antar komponen,
dengan nilai faktor loading dari setiap
variabel terukur ke setiap komponen
utama dibuat mendekati 0 (varimax
rotation) (Tabel 2).
Tabel 2. Nilai Faktor Loading untuk Kategori Perusahaan Lokal (iterasi 1) Faktor
rr 1
Faktor
rr 2
Faktor
rr 3
Faktor
rr 4
Faktor
rr 5
Faktor
rr 6 negosiasi 0.6978 0.1011 0.1301 0.0772 0.1291 0.1912
komunikasi 0.6932 0.2166 0.2405 0.0906 0.0108 0.1604
kepemimpinan 0.6454 0.2150 0.1556 0.0847 0.1813 0.1186
manajemen proyek / program 0.6062 0.2066 0.1302 0.1124 0.3842 0.1290
manajemen waktu 0.6026 0.2760 0.2669 0.0174 0.1171 -
0.1121 inisiatif 0.5872 0.3594 0.1665 0.1810 0.2040 0.0603
bekerja dalam tim / bekerjasama dengan
orang lain
0.5262 0.1739 0.3281 0.2838 0.0457 -
0.1217 tanggung jawab 0.5226 0.3910 0.2547 0.0887 0.2621 -
0.1624
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 173
bekerja di bawah tekanan 0.4483 0.3740 0.3852 0.0353 0.0719 -
0.0214 pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu 0.3799 0.3399 0.0115 0.1125 -
0.0106
-
0.1109 kemampuan belajar 0.2418 0.6342 0.2170 0.2436 0.0960 -
0.0718 mandiri 0.2554 0.5457 0.3086 0.1514 0.2431 -
0.2171 keterampilan riset 0.1655 0.5372 0.0968 -
0.0083
0.1194 0.1504
berpikir kritis 0.3939 0.5241 0.1056 0.2007 -
0.0026
0.0908
kemampuan analisis 0.2833 0.4841 0.1717 0.2153 0.2464 0.0376
memecahkan masalah 0.4551 0.4624 0.2468 0.2410 0.1759 -
0.0206 adaptasi 0.4501 0.1396 0.6105 0.1214 -
0.0421
0.0637
toleransi 0.0978 0.0306 0.5367 0.1043 0.1162 -
0.0515 bekerja dengan orang yang berbeda
budaya/latar belakang
0.2650 0.1336 0.5338 0.2128 0.1498 -
0.0008 belajar sepanjang hayat 0.0784 0.2891 0.4985 0.0156 0.1210 0.1903
pengetahuan umum 0.1956 0.2054 0.4155 0.1932 -
0.0058
0.4213
loyalitas dan integritas 0.2390 0.1693 0.3271 0.1404 0.3207 -
0.2244 menuliskan laporan, memo dan dokumen 0.0929 0.1815 0.2604 0.9237 0.0110 0.1093
keterampilan internet 0.1880 0.1739 0.1135 0.6545 0.1505 0.0329
mempresentasikan ide / produk / laporan 0.3700 0.3020 0.1940 0.0898 0.5492 0.3003
keterampilan komputer 0.2240 0.2837 0.3089 0.1365 0.4711 0.2216
tingkat kemampuan bahasa asing 0.3253 0.3493 -
0.0372
0.1935 0.1116 0.4412
IP 0.0489 0.0306 0.0744 0.1225 0.1100 0.2889
pengetahuan di luar bidang atau disiplin
ilmu
0.0254 0.0580 0.0382 0.0569 0.0159 -
0.2601
Tabel 2 memberikan informasi
bahawa terdapat beberapa bobot nilai
variabel pada masing-masing faktor
yang tidak besar (dengan asumsi <
0.5), oleh karena itu peneliti
mengeluarkan variabel tersebut dan
melakukan proses pengolahan data
dari awal hingga iterasi ke- 4 sehingga
diperoleh bobot masing-variabel yang
> 0.5.
Tabel 3. Nilai Faktor Loading Kategori Perusahaan Lokal (iterasi ke-4)
Faktor 1 Faktor 2
negosiasi 0.8011 0.1372
komunikasi 0.7110 0.2826
kepemimpinan 0.6533 0.3195
manajemen proyek / program 0.6145 0.3876
inisiatif 0.5799 0.4761
manajemen waktu 0.5158 0.5037
tanggung jawab 0.4343 0.6297
kemampuan belajar 0.2552 0.6267
mandiri 0.1611 0.7795
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 174
Berdasarkan hasil Tabel 3, didapatkan
dua variabel laten yang merupakan
kriteria dominan knowledge and skills
dari lulusan perguruan tinggi yang
bekerja di perusahaan lokal. Kedua
variabel laten bisa disebut sebagai
kemampuan interaksi sosial dan
kemampuan bertanggung jawab.
Kriteria dalam kemampuan interaksi
terdiri atas kemampuan negoisiasi,
komunikasi, kepemimpinan,
manajemen proyek/program, inisiatif
dan manajemen waktu. Kriteria dalam
kemampuan bertanggung jawab
terdiri atas kemampuan tanggung
jawab, kemampuan belajar, serta
mandiri.
Dengan melakukan langkah yang
sama diperoleh kriteria dominan
knowledge and skills yang dimiliki oleh
perusahaan nasional dan
multinasional (Tabel 4 dan Tabel 5).
Pada Tabel 4 memberikan informasi
bahwa terdapat tiga variabel laten
yang merupakan kriteria dominan
knowledge and skills dari lulusan
perguruan tinggi yang bekerja di
perusahaan nasional. Ketiga variabel
laten tersebut bisa disebut sebagai
kemampuan leadership, analitik, dan
dan kemampuan interaksi sosial.
Kriteria dalam kemampuan leadership
terdiri atas kepemimpinan, inisiatif,
tanggung jawab, negoisiasi,
manajemen proyek/program,
komunikasi, dan manjemen waktu.
Kemampuan analitik terdiri atas
analisis, memecahkan masalah,
berpikir kritis dan kemampuan belajar.
Kriteria dalam kemampuan interaksi
sosial terdiri atas bekerja dengan
orang yang berbeda budaya/latar
belakang, toleransi serta adaptasi.
Tabel 4. Nilai Faktor Loading Kategori Perusahaan Nasional (iterasi ke-4) Factor 1 Factor 2 Factor 3
kepemimpinan 0.7613 0.1935 0.1749
inisiatif 0.6313 0.2599 0.1932
tanggung jawab 0.5896 0.3987 0.2024
negosiasi 0.5813 0.1382 0.2071
manajemen proyek / program 0.5465 0.3088 0.2162
komunikasi 0.5261 0.1290 0.3485
manajemen waktu 0.5258 0.2718 0.1307
kemampuan analisis 0.1521 0.7570 0.1894
memecahkan masalah 0.4435 0.6361 0.0855
berpikir kritis 0.3406 0.5474 0.2493
kemampuan belajar 0.1970 0.5167 0.3049
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 175
bekerja dengan orang yang berbeda budaya/latar belakang 0.3469 0.2425 0.4562
toleransi 0.0854 0.1948 0.5467
adaptasi 0.3954 0.1495 0.6717
Tabel 5. Nilai Faktor Loading Kategori Perusahaan Multinasional (iterasi ke-3) Factor 1 Factor 2
keterampilan internet 0.2238 0.6693
keterampilan komputer 0.1260 0.9758
komunikasi 0.6761 0.0879
bekerja di bawah tekanan 0.6631 0.1307
adaptasi 0.6539 0.1126
manajemen proyek / program 0.5965 0.1389
mempresentasikan ide / produk / laporan 0.6479 0.2187
menuliskan laporan, memo dan dokumen 0.5426 0.2764
Di lain pihak, Tabel 5 menunjukkan
informasi tentang kriteria dominan
untuk perusahaan multinasional.
Terdapat dua kriteria dominan yang
menggambarkan lulusan yang bekerja
di perusahaan multinasional. Kedua
variabel laten tersebut bisa disebut
sebagai kemampuan IT dan
kemampuan interaksi sosial. Kriteria
dalam kemampuan IT terdiri atas
keterampilan internet dan komputer.
Kriteria dalam kemampuan interaksi
sosial terdiri atas kemampuan
komunikasi, bekerja dibawah tekanan,
adaptasi, manajeman
proyek/program, mempresentasikan
ide/produk/laporan, menuliskan
laporan, memo dan dokumen.
Analisis variabel yang selalu muncul
pada masing-masing kategori
perusahaan menyatakan bahwa
secara keseluruhan perusahaan
multinasional memiliki nilai skills yang
lebih dibandingkan dengan
perusahaan lokal dan nasional. Hal ini
dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Perbandingan Skills
Berdasarkan Variabel yang Muncul Pada
Kategori Perusahaan
3.72
3.80
3.95
3.69
3.77
3.78
3.40 3.60 3.80 4.00
Lokal
Nasional
Multinasional
manajemen proyek / program
komunikasi
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 176
Kesimpulan
Kriteria dominan knowledge and skills
dari lulusan perguruan tinggi yang
bekerja di perusahaan lokal, nasional,
dan multinasional memiliki karakter
tersendiri. Penentuan kriteria dominan
tersebut diperoleh dengan
menggunakan analisis komponen
utama dengan 3-4 proses iterasi.
Masing-masing iterasi memberikan
bobot variabel terukur yang sudah
dianggap cukup signifikan. Pada
perusahaan lokal dan nasional
dilakukan empat kali iterasi hingga
diperoleh dua kriteria dominan,
sedangkan tiga kali iterasi dilakukan
hingga memperoleh tiga kriteria
dominan pada perusahaan
multinasional.
Perusahaan lokal memiliki kriteria
kemampuan interaksi sosial dan
kemampuan bertanggung jawab.
Perusahaan nasional memiliki kriteria
kemampuan leadership, analisis, dan
dan kemampuan interaksi sosial,
sedangkan perusahaan multinasional
memiliki kriteria kemampuan IT dan
interaksi sosial. Kriteria-kriteria
tersebut merupakan kriteria yang
mendominasi dalam pengukuran
skills/kompetensi yang dibutuhkan
baik oleh masing-masing perusahaan
ataupun lulusan yang ingin bekerja di
perusahaan yang diharapkan.
Daftar Pustaka
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nissa Fadilah,
Mila Isti. 2017. Tracer Study ITB 2016
Angkatan 2009. Penerbit ITB,
Bandung.
Divisi Riset ITB Career Center. 2018.
Report Tracer Study ITB Angkatan
2010. Penerbit ITB. Bandung-
Indonesia.
Kusuma, Hanson E. 2016. Tujuan dan
Metode Tracer Study. Presentation in
Seminar dan Workshop Tracer Study
ITB 2016 at ITB on 2 May 2016.
Bandung-Indonesia.
Pasaribu, Udjianna S. 2016. Riset
Statistika dalam Tracer Study.
Presentation in Seminar dan
Workshop Tracer Study ITB 2016 at
ITB on 2 May 2016. Bandung-
Indonesia.
Rencher A.C.2002. Methods of
Multivariate Analysis. 3th ed. John
Wiley & Sons, United States.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 177
Perkembangan Karir Alumni ITB
dari Perspektif Jenis Kelamin
[Studi Kasus: ITB Alumni Angkatan 2010]
Ilma Intan Sari1, Angga Dinan Adrianto2, Bambang Setia Budi3
1 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Jenis kelamin sering dianggap berpengaruh dalam menentukan karier atau jenis
pekerjaan seseorang. Mayoritas orang menginginkan jenis pekerjaan tertentu yang
dilakukan oleh jenis kelamin tertentu juga. Umumnya seorang wanita cenderung
memilih pekerjaan yang mudah untuk hidup tanpa banyak rintangan, sedangkan
seorang pria berdasarkan karakternya yang kuat, berwibawa, dan rasional cenderung
memilih pekerjaan yang terkait dengan lapangan, memimpin tim, dan pekerjaan yang
menantang. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengembangan karir alumni
ITB 2010 dari sisi gender berdasarkan empat kategori, yaitu kategori tipe
perusahaan, posisi, kondisi kerja dan pendapatan. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan tools XLStat dan hasil analisis
akan disajikan dalam bentuk tabel persentase, boxplot dan grafik yang merupakan
hasil pengolahan data dari XLStat. Berdasarkan kategori tipe perusahaan, persentase
alumni laki-laki yang bekerja di perusahaan milik negara lebih besar daripada alumni
perempuan, yaitu 18% dari total jumlah alumni yang bekerja, sedangkan dalam
kategori jabatan, persentase alumni laki-laki yang menjabat sebagai direktur dan
manajer lebih besar daripada alumni perempuan yang sama dengan 1% dan 5% dari
total 1994 alumni pekerjaan. Berdasarkan kondisi kerja, persentase alumni laki-laki
dan perempuan yang bekerja sesuai dengan minat dan harapan tidak berbeda secara
signifikan, sedangkan berdasarkan pendapatan, pendapatan rata-rata yang diperoleh
oleh alumni laki-laki (Rp 8.484.168) lebih tinggi dari rata-rata pendapatan yang
diperoleh oleh perempuan alumni (Rp 7.208.190).
Kata kunci: karir, gender, tracer study, alumni, ITB.
177
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 178
Pendahuluan
Jenis kelamin sering dianggap
berpengaruh dalam menentukan jenis
pekerjaan atau karir seseorang.
Mayoritas orang menginginkan jenis
pekerjaan tertentu yang dilakukan
oleh jenis kelamin tertentu juga.
Umumnya seorang wanita cenderung
memilih pekerjaan yang mudah dan
tanpa banyak rintangan, sedangkan
seorang pria berdasarkan karakternya
yang kuat, berwibawa, dan rasional
cenderung memilih pekerjaan yang
terkait dengan lapangan, memimpin
tim, dan pekerjaan yang menantang,
dan seringnya laki-laki memiliki
jabatan dan pengahasilan yang lebih
tinggi dibandingkan wanita.
Saat ini Institut Teknologi Bandung
(ITB) melalui divisi riset Tracer Study
ITB melakukan riset terhadap
almuninya mengenai perkembangan
karir alumni ITB 2010 dari sisi gender
berdasarkan empat kategori, yaitu
kategori tipe perusahaan, posisi
jabatan, kondisi kerja dan
pendapatan.
Metode Penelitian
Pada makalah ini, analisis
perkembangan karir alumni ITB dari
sisi gender ditekankan pada alumni
ITB angkatan 2010. Data alumni ITB
angkatan 2010 tersebut diperoleh dari
data Tracer Study ITB 2017. Analisis
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif dengan
tools XLStat dan hasil analisis akan
disajikan dalam bentuk tabel
persentase, boxplot dan grafik yang
merupakan hasil pengolahan data dari
XLStat.
Analisis Data
Berdasarkan kondisi kerja, terlihat
pada Gambar 1 bahwa alumni laki-laki
yang memilih pekerjaan berdasarkan
aspek pengembangan diri yang baik,
persentasinya lebih besar
dibandingkan alumni wanita, yaitu
sebesar 26 % atau sebanyak 455
orang. Sedangkan persentasi alumni
laki-laki dan alumni perempuan yang
memilih pekerjaan berdasarkan aspek
gaji yang memuaskan, lingkungan
kerja yang kondusif, dan pekerjaan
yang sesuai dengan minat dan
harapan tidak berbeda secara
signifikan.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 179
Tabel 1. Persentase Alumni Wanita dan Pria yang Bekerja Berdasarkan Kondisi Pekerjaan
Kondisi Pekerjaan Pria (N=1130) Wanita (N=610)
Gaji memuaskan 5% 2%
Lingkungan kerja kondusif 9% 5%
Menyenangkan 9% 6%
Pengembangan diri yang baik 26% 12%
Sesuai yang diharapkan 3% 2%
Sesuai minat 13% 9%
Gambar 1. Kondsi Pekerjaan Alumni
Tabel 2. Persentase Alumni Pria dan Wanita Berdasarkan Tipe Perusahaan
Kategori Perusahaan Pria (N=1274) Wanita (N=720)
BUMN 18% 8%
LSM/ Organisasi Non Profit 1% 1%
Swasta 40% 24%
Wiraswasta 6% 3%
5%
9%
9%
26%
3%
13%
2%
5%
6%
12%
2%
9%
Gaji memuaskan
Lingkungan kerja kondusif
Menyenangkan
Pengembangan diri yang baik
Sesuai yang diharapkan
Sesuai minat
wanita pria
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 180
Gambar 2. Tipe Perusahaan Tempat Bekerja Alumni
Berdasarkan kategori perusahaan,
dapat dilihat pada Gambar 2 bahwa
presentase alumni laki-laki dan alumni
perempuan yang bekerja pada
perusahaann organisasi non profit dan
perusahaan wiraswasta tidak berbeda
secara signifikan. Sedangkan
persentase alumni laki-laki yang
bekerja di perusahaan milik negara
dan diperusahaan swasta lebih besar
daripada alumni perempuan, yaitu
18% dan 40% dari total jumlah alumni
yang bekerja atau sebanyak 793 dan
391 orang.
Tabel 3. Persentase Alumni Pria dan Wanita Berdasarkan Jabatan di Perusahaan
Jabatan Pria (N=1274) Wanita (N=719)
Direktur 1% 0%
Magang 2% 1%
Manajer 5% 2%
Pemilik 4% 2%
Staf 53% 30%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
BUMN LSM/ OrganisasiNon Profit
Swasta Wiraswasta
18%
1%
40%
6%8%
1%
24%
3%
Pria Wanita
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 181
Gambar 3. Jabatan Alumni
Berdasarkan jabatan yang diduduki
oleh alumni, dari Gambar 3 tampak
terlihat bahwa presentase alumni yang
bekerja sebagai staf lebih banyak
dibandingkan perempuan, namun
dapat dilihat juga bahwa persentase
alumni laki-laki yang menjabat
sebagai direktur dan manajer lebih
besar dari pada alumni perempuan,
yaitu 1% dan 5% dari total 1994
alumni pekerjaan atau sebanyak 16
dan 98 orang, sedangkan alumni
perempuan yang menjabat sebagai
direktur dan manajer hanya sebanyak
5 dan 46 orang.
Tabel 4. Besar Pendapatan Berdasarkan Jenis Kelamin
Level Jumlah Mean Std Dev Minimum Median Maximum
Pria 1250 Rp8.484.168 Rp5.808.698 Rp500.000 Rp7.000.000 Rp51.000.000
Wanita 712 Rp7.208.190 Rp5.143.132 Rp500.000 Rp6.075.000 Rp50.000.000
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Direktur Magang Manajer Pemilik Staf
1% 2%5% 4%
53%
0% 1% 2% 2%
30%
Pria Wanita
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 182
Gambar 4. Pendapatan Alumni
Berdasarkan pendapatan, pendapatan
rata-rata yang diperoleh oleh alumni
laki-laki tinggi dari rata-rata
pendapatan yang diperoleh oleh
alumni perempuan, yaitu sebesar
Rp8.484.168. Hal tersebut disebabkan
karena pengaruh jabatan dan jenis
perusahaan alumni. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. Pendapatan Alumni Berdasarkan Jenis Perusahaan
Level Jumlah Mean Std Dev Minimum Median Maximum
Instansi pemerintah
502 Rp7.249.287 Rp3.532.592 Rp1.000.000 Rp7.000.000 Rp25.000.000
Organisasi non-profit / LSM
36 Rp6.069.444 Rp4.881.602 Rp500.000 Rp5.000.000 Rp23.000.000
Perusahaan swasta
1255 Rp8.551.752 Rp6.083.898 Rp1.350.000 Rp7.000.000 Rp51.000.000
Wiraswasta
169 Rp6.789.054 Rp6.519.522 Rp500.000 Rp5.000.000 Rp50.000.000
Pria
Wanita
Rp0
Rp10,000,000
Rp20,000,000
Rp30,000,000
Rp40,000,000
Rp50,000,000
Rp60,000,000
Rp70,000,000
Mean Outliers(1) Outliers(2) Minimum/Maximum
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 183
Tabel 6. Pendapatan Alumni Berdasarkan Jabatan
Level Jumlah Mean Std Dev Minimum Median Maximum
Direktur 21 Rp8.516.667 Rp7.632.223 Rp850.000 Rp7.000.000 Rp35.000.000
Magang 48 Rp5.964.410 Rp7.117.719 Rp1.000.000 Rp3.400.000 Rp40.000.000
Manajer 141 Rp9.604.965 Rp6.076.631 Rp500.000 Rp8.000.000 Rp28.000.000
Pemilik 113 Rp7.411.504 Rp6.938.579 Rp500.000 Rp5.000.000 Rp50.000.000
Staf 1639 Rp7.980.781 Rp5.355.145 Rp500.000 Rp7.000.000 Rp51.000.000
Kesimpulan
Berdasarkan kategori perusahaan,
persentase alumni laki-laki yang
bekerja di perusahaan milik negara
lebih besar daripada alumni
perempuan, yaitu 18% dari total
jumlah alumni yang bekerja,
sedangkan dalam kategori jabatan,
persentase alumni laki-laki yang
menjabat sebagai direktur dan
manajer lebih besar daripada alumni
perempuan yang sama dengan 1%
dan 5% dari total 1994 alumni
pekerjaan. Berdasarkan kondisi kerja,
persentase alumni laki-laki dan
perempuan yang bekerja sesuai
dengan minat dan harapan tidak
berbeda secara signifikan, sedangkan
berdasarkan pendapatan, pendapatan
rata-rata yang diperoleh oleh alumni
laki-laki (8.484.168 rupiah) lebih tinggi
dari rata-rata pendapatan yang
diperoleh oleh alumni perempuan
(7,208,190 rupiah).
Daftar Pustaka
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.
2017. Tracer Study ITB 2016. Penerbit
ITB, Bandung.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.
2018. Tracer Study ITB 2017. Penerbit
ITB, Bandung.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 184
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 185
Analisis Jalur Relasi Alumni ITB dalam Memperoleh
Pekerjaan di Bukalapak dengan Menggunakan
Analisis Keterhubungan Graf
Amalia Nur Alifah1, Angga Dinan Adrianto2, Bambang Setia Budi3
1 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Pada Juni 2019, Bukalapak berhasil menempatkan diri pada posisi teratas startup asal
Indonesia (versi Startup Ranking). Bukalapak juga merupakan salah satu startup
yang banyak dipilih alumni ITB untuk menjadi tempat bekerja. Selain itu, CEO
Bukalapak juga merupakan alumni ITB angkatan 2004. Dari tahun ke tahun, relasi
teman/alumni merupakan jalur relasi yang paling banyak dipilih oleh alumni ITB
dalam memperoleh pekerjaan. Relasi merupakan aspek yang mempunyai kaitan erat
dengan teori graf, yaitu salah satu struktur matematika yang dapat digunakan untuk
merepresentasikan relasi diantara suatu objek. Namun, di dalam ilmu sosial, teori
graf juga dapat diterapkan di jejaring sosial dengan menganggap individu-individu
sebagai simpul dari graf, dan relasi diantara mereka sebagai sisi dari graf. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data Tracer Study ITB 2016-2019. Penelitian
pada paper ini bertujuan untuk menganalisis jalur relasi alumni ITB angkatan 2009-
2012 dalam memperoleh pekerjaan pertama. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode analisis keterhubungan graf. Pada akhir paper diperoleh hasil bahwa
relasi alumni yang bekerja di Bukalapak sangatlah erat jika dilihat dari benang merah
pada fakultas serta organisasi mahasiswa yang diikuti alumni saat kuliah.
Kata kunci: alumni, analisis, graf, ITB, tracer study.
185
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 186
Pendahuluan
Berdasarkan data dari situs Startup
Ranking per 22 Juni 2019, Bukalapak
merupakan startup asal Indonesia
yang berhasil menempatkan diri pada
posisi teratas. Platform ini menjadi
salah satu startup bertitel unicorn,
yang memiliki valuasi di atas 10 miliar
dolar Amerika Serikat, di Indonesia.
Bukalapak merupakan perusahaan e-
commerce / online marketplace di
Indonesia (biasa dikenal juga dengan
jaringan toko daring) yang
dioperasikan oleh PT. Bukalapak.com
sejak tahun 2010.
Bukalapak didirikan oleh Achmad Zaky
yang sekaligus menjabat sebagai
Chief Executive Officer (CEO)
Bukalapak sejak tahun 2010. Achmad
Zaky merupakan alumni Teknik
Informatika Institut Teknologi
Bandung. Selain itu, dua Co-Fouder
dari Bukalapak juga merupakan
alumni Teknik Informatika Institut
Teknologi Bandung, yaitu Muhammad
Fajrin Rasyid dan Nugroho
Herucahyono. Fajrin Rasyid menjabat
sebagai Presiden Bukalapak yang
bertanggung jawab atas inisiatif
strategi perusahaan dan rencana
jangka panjang serta kemitraan
dengan pihak eksternal. Sebelumnya,
Fajrin Rasyid menduduki jabatan Chief
Financial Officer (CFO) Bukalapak
selama tujuh tahun. Sedangkan
Nugroho Herucahyono menjabat
sebagai Chief Technology Officer
(CTO) Bukalapak.
Gambar 1. Total Alumni yang Bekerja di Bukalapak
0
2
4
6
8
10
12
14
Angkatan 2009 Angkatan 2010 Angkatan 2011 Angkatan 2012
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 187
Bukalapak merupakan salah satu
perusahaan yang banyak dipilih
alumni ITB sebagai tempat bekerja.
Hal ini terlihat dari gambar 1 bahwa
setiap tahun jumlah alumni yang
bekerja di Bukalapak semakin
meningkat. Berbagai hal dilakukan
alumni ITB untuk memperoleh
pekerjaan pertama mereka, baik
dengan melamar langsung, menunggu
panggilan ataupun menggunakan
relasi yang dimiliki. Dari tahun ke
tahun, jalur yang paling banyak dipilih
alumni dalam memperoleh pekerjaan
adalah melalui relasi. Lebih jauh
mengenai jalur relasi yang paling
banyak digunakan oleh alumni ITB
dalam memperoleh pekerjaan, paling
banyak alumni ITB mendapatkan
pekerjaan melalui relasi dari
teman/alumni. Dapat dilihat pada
gambar 2, lebih dari 65% alumni ITB
angkatan 2009-2012 menyatakan
bahwa relasi yang dipilih dalam
mendapatkan pekerjaan adalah relasi
teman/alumni.
Relasi merupakan aspek yang
mempunyai kaitan erat dengan teori
graf, yaitu salah satu struktur
matematika yang dapat digunakan
untuk merepresentasikan relasi
diantara suatu objek. Teori graf
merupakan sebuah ilmu yang terbukti
dapat membantu menyelesaikan
beberapa permasalahan dalam
berbagai disiplin ilmu maupun
permasalahan sosial dalam kehidupan
sehari-hari. Dewasa ini aplikasi graf
telah banyak digunakan oleh manusia
untuk merepresentasikan
permasalahan yang ada agar lebih
mudah dipecahkan. Dengan ini,
selanjutya pada paper ini akan
dianalisis jalur relasi alumni ITB
angkatan 2009-2012 dalam
memperoleh pekerjaan pertama.
Gambar 2. Jalur Relasi yang Digunakan Alumni dalam Memperoleh Pekerjaan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Angkatan 2009 Angkatan 2010 Angkatan 2011 Angkatan 2012
Teman/Alumni Dosen Orangtua/Saudara/Keluarga
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 188
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam artikel ini adalah metode
kuantitatif dengan metode
pengolahan analisis keterhubungan
pada graf. Graf merupakan suatu alat
yang dapat digunakan untuk
merepresentasikan obej-objek diskrit
dan hubungan antara objek-objek
tersebut. Teori graf dalam matematika
dan ilmu komputer adalah cabang
kajian yang mempelajari sifat-sifat
graf. Beberapa sifat yang akan
digunakan dalam analisis ini adalah
sifat keterhubungan graf, kepadatan
graf serta sifat rata-rata derajat pada
suatu graf. Sedangkan analisis
keterhubungan graf disini ditekankan
pada relasi pertemanan saat di
kampus.
Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data alumni ITB angkatan
2009-2012. Data alumni ITB tersebut
diperoleh dari database Tracer Study
ITB 2016-2019. Untuk membantu
proses penelitian ini, software yang
dugunakan adalah XL STAT 2016, Geo
Gebra, dan Maple 18. Selain itu, hasil
analisis pada artikel ini akan disajikan
dalam bentuk diagram bar serta graf.
Analisis dan Interpretasi
Analisis keterhubungan pada graf
dapat dilakukan untuk melihat
seberapa erat relasi yang dimiliki
alumni ITB semasa kuliah, terutama
alumni yang bekerja di perusahaan
Bukalapak. Total responden yang
akan digunakan untuk analisis ini
adalah sebanyak 36 responden. 36
responden ini merupakan alumni yang
bekerja di perusahaan Bukalapak,
dimana 4 responden berasal dari
angkatan 2009, 8 responden angkatan
2010, 11 responden angkatan 2011,
serta 13 responden berasal dari
angkatan 2012.
36 responden yang akan dianalisis
akan direpresentasikan sebagai titik
pada graf. Misalkan G adalah graf
yang merepresentasikan alumni ITB
beserta relasi diantara mereka yang
bekerja di Bukalapak, V merupakan
himpunan titik dari graf G dimana
}36,...,3,2,1{V . Maka sisi yang
terbentuk diantara dua titik pada graf
G menyatakan adanya relasi diantara
2 alumni tersebut. Relasi yang akan
dimunculkan disini merupakan relasi
kesamaan pada fakultas ketika kuliah
serta organisasi kemahasiswaan yang
diikuti ketika kuliah.
Kesamaan fakultas serta organisasi
kemahasiswaan dipilih berdasarkan
asumsi bahwa apabila mahasiswa
berada dalam satu fakultas yang sama
ataupun organisasi kemahasiswaan
yang sama, maka kemungkinan besar
mereka saling mengenal satu sama
lain. Telah dijelaskan sebelumnya
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 189
bahwa setiap titik pada graf G
merepresentasikan setiap alumni ITB
yang bekerja di Bukalapak.
Selanjutnya setiap dua titik pada graf
G akan dihubungkan dengan sebuah
sisi apabila dua alumni yang
direpresentasikan oleh kedua titik
tersebut berasal dari fakultas yang
sama ataupun organsiasi
kemahasiswaan yang sama. Dengan
demikian makan graf G yang
terbentuk dapat menggambarkan
seberapa erat relasi yang terjalin
selama kuliah oleh alumni ITB yang
bekerja di perusahaan Bukalapak.
Pada gambar 3, terlihat bahwa 2 titik
tidak mempunyai sisi yang melekat
padanya, yaitu titik 4 dan titik 14.
Artinya, terdapat 2 alumni ITB yang
bekerja di Bukalapak yang tidak
berada pada fakultas yang sama
maupun organisasi kemahasiswaan
yang sama dengan pekerja Bukalapak
yang lainnya. Sehingga hal ini
mengimplikasikan bahwa 34 alumni
ITB yang bekerja di Bukalapak sisanya
pernah berada pada fakultas ataupun
organisasi kemahasiswaan yang sama
di masa kuliahnya.
Derajat pada suatu titik adalah
banyaknya sisi yang melekat pada titik
tresebut. Hal ini menyatakan bahwa
derajat pada setiap titik dapat
merepresentasikan banyaknya relasi
yang dimiliki pada alumni yang
direpresentasikan oleh titik tersebut.
Artinya, banyaknya derajat pada
setiap titik merupakan banyaknya
alumni ITB lain yang bekerja di
Bukalapak yang berasal dari fakultas
ataupun organisasi mahasiswa yang
sama dengan alumni yang
direpresentasikan oleh titik tersebut.
Rata-rata derajat pada setiap graf
dapat dihitung dengan
||
)(
)()(
V
vd
GdGVv
. Rata-rata derajat
pada setiap graf menyatakan rata-rata
derajat yang dimiliki setiap titik di graf
G , yaitu rata-rata banyaknya sisi
yang melekat pada setiap titip di G .
Dalam arti lain, rata-rata derajat
menyatakan rata-rata banyakya
alumni ITB yang bekerja di Bukalapak
yang berasal dari fakultas ataupun
organisasi masyarakat yang sama.
Berdasarkan Gambar 3, dengan
bantuan software maple, diperoleh
16,18)( Gd . Artinya setiap
responden rata-rata memiliki paling
tidak 18 teman alumni ITB yang
beekrja di Bukalapak yang berasal dari
fakultas ataupun organisasi
mahasiswa yang sama.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 190
Gambar 3. Representasi Relasi Alumni ITB yang Bekerja di Bukalapak
Setiap graf dengan banyak sisi paling
tidak kuadrat dari banyaknya titik
pada graf tersebut akan dikatakan
sebagai graf yang padat. Kepadatan
suatu graf dapat dihitung dengan
2
||||
C
G
n
. Tentunya nilai maksimum dari
kepadatan suatu graf adalah 1.
Berdasarkan gambar 3 serta bantuan
dari software maple, diperoleh nilai
kepadatan dari graf G adalah
52,0630/327/327 236 C .
Dengan nilai kepadatan 0,52, graf G
tergolong padat. Hal ini
mengimplikasikan bahwa relasi alumni
ITB yang bekerja di Bukalapak semasa
kuliah cukuplah erat jika dilihat dari
benang merah pada jurusan serta
organisasi kemahasiswaan yang
diikuti alumni.
Selain itu, keeratan hubungan antar
satu responden dengan responden
yang lain juga dapat dilihat dari
panjang lintasan terpendek yang
dibentuk dari satu titik ke titik lain.
Misalkan jika kita ingin melihat
seberapa erat relasi yang dijalin
responden 5 dengan responden 30
ketika kuliah, maka dapat dilakukan
dengan melihat panjang lintasan
terpendek dari titik 5 ke titik 30.
Semakin kecil panjang lintasan
terpendek antar dua tiik, maka
semakin erat relasi yang dimiliki,
begitupun sebaliknya. Namun panjang
lintasan terpendek antar titik pada
graf G di gambar 3 tidak dapat dilihat
secara langsung karena graf G pada
gambar 3 sangatlah padat. Namun hal
ini dapat dilakukan dengan bantuan
software maple.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 191
Gambar 4. Jalur yang digunakan Alumni ITB yang Bekerja di Bukalapak dalam Memperoleh
Pekerjaan
Berdasarkan gambar 4, terlihat bahwa
sebesar 42% dari alumni ITB yang
bekerja di Bukalapak memanfaatkan
jalur relasi teman/alumni dalam
mendapatkan pekerjaan di Bukalapak.
Dengan melihat hasil analisis
keterhubungan graf dimana alumni
ITB yang bekerja di Bukalapak
mempunyai relasi yang sangat erat
semasa kuliah serta melihat grafik
pada gambar 4, dapat disimpulkan
bahwa alumni ITB yang bekerja di
Bukalapak memanfaatkan jalur
pertemanan mereka semasa kuliah.
Jalur pertemanan yang dimaksud
disini merupakan jalur pertemanan
antar sesama fakultas serta
pertemanan pada organisasi yang
mereka ikuti ketika kuliah.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap 36
responden alumni ITB yang bekerja di
Bukalapak, diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
1. Terdapat 2 alumni ITB yang
bekerja di Bukalapak yang tidak
berada pada fakultas yang sama
42%
6%
14%
3%
8%
6%
17%
6%
Teman / Alumni
Melalui penampilan kerja atau magang
Dihubungi oleh perusahaan
Melamar ke bursa / pameran kerja yangdiselenggarakan selain ITB Career Center
Memperoleh informasi dari ITB CareerCenter (Website, Titian Karir, Brosur /
Pamflet / Poster, Campus Recruitment)
Dosen
Mencari lewat internet / iklan online diluar website ITB Career Center
Tidak Mengisi
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 192
maupun organisasi
kemahasiswaan yang sama dengan
alumni ITB pekerja Bukalapak yang
lainnya. Sehingga hal ini
mengimplikasikan bahwa 34
alumni ITB yang bekerja di
Bukalapak sisanya pernah berada
pada fakultas ataupun organisasi
kemahasiswaan yang sama di
masa kuliahnya.
2. Setiap 36 responden rata-rata
memiliki paling tidak 18 teman
alumni ITB yang bekerja di
Bukalapak yang berasal dari
fakultas ataupun organisasi
mahasiswa yang sama.
3. Relasi alumni ITB yang bekerja di
Bukalapak semasa kuliah cukuplah
erat jika dilihat dari benang merah
pada fakultas serta organisasi
kemahasiswaan yang diikuti alumni
saat kuliah.
4. Alumni ITB yang bekerja di
Bukalapak memanfaatkan jalur
pertemanan mereka semasa
kuliah, yaitu jalur pertemanan
antar sesama fakultas serta jalur
pertemanan pada organisasi yang
mereka ikuti semasa kuliah.
Teori graf merupakan sebuah ilmu
yang terhitung baru, namun telah
terbukti dapat membantu
menyelesaikan beberapa
permasalahan dalam berbagai disiplin
ilmu maupun permasalahan sosial
dalam kehidupan sehari-hari.
Tentunya teori graf dapat digunakan
untuk merepresentasikan
permasalahan yang lain agar lebih
mudah dipecahkan, sehingga analisis
dengan menggunakan teori graf ini
dapat semakin berkembang.
Daftar Pustaka
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nissa Fadilah,
Mila Isti. 2017. Tracer Study ITB 2016
Angkatan 2009. Penerbit ITB,
Bandung-Indonesia.
Diestel, R., (2017): Graph Theory, 5th
Edition, Springer, New York.
Divisi Riset ITB Career Center. 2018.
Report Tracer Study ITB Angkatan
2010. Penerbit ITB. Bandung-
Indonesia.
Divisi Riset ITB Career Center. 2018.
Report Tracer Study ITB Angkatan
2011. Penerbit ITB. Bandung-
Indonesia.
Harjono, Octavianus Marcel . Aplikasi
Graf pada Fitur Friend Suggestion di
Media Sosial. Program Studi Teknik
Informatika ITB. Bandung-Indonesia.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 193
Profil Alumni ITB Penerima Bidikmisi yang
Dihentikan Sebelum 8 Semester
[Studi Kasus: ITB Alumni Angkatan 2011-2012]
Ilma Intan Sari1, Angga Dinan Adrianto2, Bambang Setia Budi3
1 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
ITB sejak tahun 2017 telah melaksanakan penelitian Tracer Study Bidikmisi bagi
alumninya. Responden dalam penelitian ini adalah alumni ITB yang mengikuti
program bidikmisi hingga lulus, dihentikan di pertengahan serta yang menggantikan.
Alumni ITB yang beasiswa bidikmisinya dihentikan saat masih kuliah umumnya
disebabkan oleh faktor nilai IP yang dimiliki tidak memenuhi syarat (IP<2,75). Namun
dihentikannya beasiswa bidikmisi ini tidak mengurangi usaha alumni ITB untuk tetap
dapat lulus dari ITB. Pada makalah ini akan dianalisis terkait kelanjutan perkuliahan
alumni ITB angkatan 2011 dan 2012 setelah bantuan bidikmisinya dihentikan di
pertengahan semester. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif
dengan menggunakan tools XLStat. Data yang digunakan merupakan database
Tracer Study ITB 2018 dan 2019. Pada akhir makalah diperoleh hasil bahwa alumni
ITB angkatan 2012 penerima bidikmisi yang dihentikan, 50% diantaranya mampu
menyelesaikan studi tepat waktu (4 tahun) dengan rata-rata IP 3,32. Hal lain yang
diperoleh dari alumni ITB angkatan 2012 yang dihentikan beasiswa bidikmisinya
adalah 67% dari mereka sangat aktif berorganisasi (58% menjabat sebagai badan
pengurus organisasi). Untuk alumni ITB angkatan 2011 penerima bidikmisi yang
dihentikan, 25% diantaranya mampu menyelesaikan studi tepat waktu. Alumni ITB
angkatan 2011 yang aktif berorganisasi ada 19% alumni (25% menjabat sebagai
badan pengurus organisasi).
Kata kunci: bidikmisi, ITB, tracer study, alumni.
193
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 194
Pendahuluan
Bantuan bidikmisi pertama kali
diberikan pada tahun 2010. Pada saat
itu ITB menerima mahasiswa bidikmisi
sebanyak 450 orang. Definisi Bidikmisi
menurut kemenristekdikti adalah
bantuan biaya pendidikan bagi calon
mahasiswa tidak mampu secara
ekonomi namun memiliki potensi
akademik untuk menempuh
pendidikan di perguruan tinggi.
ITB dikenal sebagai penerima
mahasiswa bidikmisi terbanyak hingga
saat ini dan setiap tahunnya ITB selalu
mendapatkan kenaikan kuota
bidikmisi. Pada tahun 2011 ITB
menerima kuota bidikmisi sebanyak
700 orang dan untuk tahun 2012 ada
sebanyak 800 orang. Selama
menjalani perkuliahan di ITB tentunya
tidak semua mahasiswa penerima
bidikmisi bisa menikmati bantuan
bidikmisi dengan lancar selama 8
semester. Dari jumlah total
mahasiswa ITB angkatan 2011 dan
2012 penerima bidikmisi, terdapat
mahasiswa yang bidikmisinya
dihentikan di pertengahan semester,
yaitu sebanyak 28 orang. Hal ini
disebabkan oleh faktor IP yang dimiliki
mahasiswa tersebut tidak memenuhi
syarat (IP<2,75). Sistem pencabutan
bantuan bidikmisi di ITB biasanya
menunggu hingga mahasiswa
tersebut mendapatkan 3 kali surat
peringatan terlebih dahulu.
Berdasarkan fakta tersebut tentunya
menjadi menarik untuk mengetahui
seperti apakah kelanjutan perkuliahan
alumni ITB angkatan 2011 dan 2012
setelah bantuan bidikmisinya
dihentikan di pertengahan semester.
Analisis dilakukan untuk melihat profil
alumni dari parameter-parameter
tracer study yang relevan dengan
permasalahan diatas.
Metode Penelitian
Data yang digunakan pada analisis ini
adalah data Tracer Study ITB 2018
dan 2019 dengan sasaran alumni ITB
angkatan 2011 dan 2012. Terdapat
sebanyak 1340 alumni yang menjadi
responden, jumlah tersebut mencapai
89% dari total alumni ITB penerima
bidikmisi angkatan 2011 dan 2012.
Dari 1340 responden, sebanyak 28
alumni menyatakan bantuan
bidikmisinya dihentikan di
pertengahan semester. Data dari 28
alumni tersebut akan menjadi fokus
pembahasan pada penelitian ini.
Analisis yang dilakukan pada
penelitian ini adalah analisis
kuantitatif. Hasil analisis menampilkan
beberapa grafik yang
menggambarkan profil alumni. Tools
yang digunakan adalah XLstat.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 195
Analisis Data
Analisis kuantitatif dilakukan pada
parameter-parameter tracer study
yang relevan dengan permasalahan
yang telah dikemukakan diatas.
Parameter-parameter tersebut adalah
indeks prestasi, lama studi, keaktifan
organisasi, jabatan organisasi dan
sumber utama biaya kuliah setelah
bidikmisi dihentikan.
Dari analisa yang tertuang pada
Gambar 1 diperoleh informasi bahwa
25% dari jumlah alumni angkatan
2011 dan 50% dari jumlah alumni
angkatan 2012 penerima bidikmisi
yang dihentikan mampu
menyelesaikan studi tepat waktu
selama 4 tahun. Selain itu terlihat juga
bahwa alumni angkatan 2012
penerima bidikmisi yang dihentikan
tidak ada yang menyelesaikan studi
selama 5,5 tahun dan 7 tahun. Alumni
yang terlambat menyelesaikan studi di
ITB umumnya disebabkan oleh
kendala pengerjaan tugas akhir dan
memegang peran atau jabatan
penting di organisasi yang mereka
ikuti.
Gambar 1. Lama Studi
25%
13% 13%
25%
19%
6%
50%
17%
25%
8%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
4 tahun 4,5 tahun 5,5 tahun 6 tahun 6,5 tahun 7 tahun
Angkatan 2011 (N=16) Angkatan 2012 (N=12)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 196
Gambar 2. Indeks Prestasi
Berdasarkan Gambar 2, diperoleh
informasi bahwa rata-rata indeks
prestasi yang dimiliki oleh alumni ITB
angkatan 2011 dan 2012 penerima
bidikmisi yang dihentikan masih
tergolong baik (IP ≥ 3 ), bahkan
terdapat alumni yang memiliki IP ≥
3,5. Ada hal menarik pada data yang
tertuang pada Gambar 2 yakni indeks
prestasi minimum dari alumni ITB
angkatan 2012 penerima bidikmisi
yang dihentikan lebih besar di
bandingkan alumni yang menerima
bidikmisi penuh selama 8 semester.
Gambar 3. Keaktifan Organisasi
Bidikmisi (dihentikan)
Pengganti
Bidikmisi (8 semester)
2
2.2
2.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
Mean Minimum/Maximum
(2011)
Bidikmisi (dihentikan)
Bidikmisi (8
semester)2
2.2
2.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Pengganti
(2012)
tidak aktif6%
cukup aktif37%
aktif38%
sangat aktif19%
(2011)
sangat aktif67%
aktif16%
cukup aktif17%
(2012)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 197
Gambar 4. Jabatan Organisasi
Berdasarkan keaktifan organisasi yang
tertuang pada Gambar 3, diperoleh
informasi bahwa 19% alumni
angkatan 2011 dan 67% alumni
angkatan 2012 penerima bidikmisi
yang dihentikan sangat aktif dalam
beroganisasi. Gambar 4 memberikan
rincian lebih lanjut mengenai keaktifan
alumni di organisasi. Alumni ITB
angkatan 2011 penerima bidikmisi
yang dihentikan, 25% alumni menjadi
badan pengurus, 13% alumni menjadi
ketua/ wakil, 6% alumni menjadi
sekretaris/bendahara di organisasi.
Sementara untuk alumni ITB angkatan
2012 penerima bidikmisi yang
dihentikan, 58% diantaranya menjadi
badan pengurus dan 17% lainnya
menjadi ketua/wakil pada organisasi
yang mereka ikuti selama menjadi
mahasiswa di ITB. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa ketika
bidikmisi mereka dihentikan, hal ini
tidak menurunkan semangat mereka
untuk terus aktif berorganisasi.
Berdasarkan Gambar 5 diperoleh
informasi bahwa setelah bantuan
bidikmisi yang diterima oleh alumni
ITB angkatan 2011 dan 2012
dihentikan, sumber utama untuk
membiayai kelanjuatan perkuliahan
mereka berasal dari beasiswa lain,
orang tua, bahkan ada yang sebagian
dari beasiswa dan sebagian lagi dari
biaya sendiri (orang tua/mengajar les
privat). Hal ini menunjukkan bahwa
ketika bantuan bidikmisi dihentikan
tidak mengganggu keberlanjutan studi
mereka di ITB.
44%
13%
25%
13%
6%
Anggota aktif biasa(7)
Anggota pasif (1)
Badan pengurus (4)
Ketua/wakil (2)
Sekretaris/bendahara (1)
(2011)
25% (3 org)
58% (7 org)
17 % (2 org)
Anggota aktifbiasa
Badan pengurus
Ketua/wakil
(2012)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 198
Gambar 5. Sumber Utama Biaya Kuliah.
Kesimpulan dan Saran
Pada penelitian ini dapat kita
simpulkan bahwa dihentikannya
bantuan bidikmisi tidak menjadi
kendala utama bagi alumni ITB
Bidikmisi untuk tetap melanjutkan
perkuliahan hingga lulus serta aktif
berorganisasi di ITB. Hal tersebut
dikuatkan dari profil yang dihasilkan
pada makalah ini. Profil alumni ITB
angkatan 2012 penerima bidikmisi
yang dihentikan menunjukkan 50%
alumni mampu menyelesaikan studi
tepat waktu dengan rata-rata IP 3,32,
dan 67% alumni sangat aktif
berorganisasi (58% diantaranya
menjabat sebagai badan pengurus
organisasi). Sementara itu profil
alumni ITB angkatan 2011 penerima
bidikmisi yang dihentikan
menunjukkan 25% alumni mampu
menyelesaikan studi tepat waktu, dan
19% alumni sangat aktif berorganisasi
(25% diantaranya menjabat sebagai
badan pengurus organisasi).
Daftar Pustaka
Budi, Bambang Setia dan Angga Dinan
A. 2018. Report User Survey Tracer
Study ITB 2017. Penerbit ITB,
Bandung.
Budi, Bambang Setia dan Angga Dinan
A. 2019. Report User Survey Tracer
Study ITB 2018. Penerbit ITB,
Bandung.
Beasiswa (8)50%
Biaya sendiri (1)6%
Orang tua/keluarga (3)
19%
Sebagian beasiswa (3)
19%
Sebagian beasiswa, saudara, dan mengajar les private (1)
6%
(2011)
Beasiswa(6)
50%Orang tua/keluarga
(4)33%
Sebagian beasiswa (2) 17%
(2012)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 199
Perkembangan Karir Alumni ITB Angkatan 2011 dan
2012 dengan Status Penerimaan Bidikmisi
Diberhentikan Sebelum 8 Semester
Muhammad Faiz Mustain1, Angga Dinan Adrianto2, Sandro Mihradi3
1 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Ketua Lembaga Kemahasiswaan, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan dari Kemenristekdikti yang disalurkan
melalui perguruan tinggi di Indonesia. Bidikmisi diberikan bagi mahasiswa yang
memiliki keterbatasan ekonomi namun berpotensi untuk meraih prestasi akademik
dan/atau non-akademik. Bidikmisi dapat dihentikan apabila mahasiswa penerima
tidak memenuhi syarat akademik atau mengundurkan diri. Penelitian pada paper ini
ditujukan untuk menganalisis perkembangan karir alumni ITB penerima Bidikmisi
angkatan 2011 dan 2012 yang diberhentikan sebelum 8 (delapan) semester. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil riset Tracer Study ITB tahun
2018 dan 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis korespondensi
dengan bantuan tools statistik JMP. Pada akhir paper, diperoleh hasil bahwa karir
utama alumni dengan status penerimaan Bidikmisi yang diberhentikan adalah 53%
bekerja, 18% bekerja dan wiraswasta, 11% wirausaha, 4% melanjutkan studi, serta
14% tidak bekerja.
Kata kunci: tracer study, bidikmisi, korespondensi, karir, pekerjaan.
199
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 200
Pendahuluan
Bidikmisi merupakan program
bantuan biaya pendidikan dari
Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)
Republik Indonesia yang disalurkan
melalui perguruan-perguruan tinggi
bagi para mahasiswa strata satu (S1)
yang memiliki keterbatasan ekonomi,
namun berpotensi untuk meraih
prestasi akademik dan/atau non-
akademik. Pemberian program
Bidikmisi ini memiliki tujuan agar
mahasiswa dapat menyelesaikan
pendidikan tinggi secara optimal.
Besaran nilai program bantuan
Bidikmisi yang diberikan kepada
mahasiswa penerima umumnya
bervariasi untuk setiap perguruan
tinggi, baik negeri maupun swasta.
Bagi para alumni ITB angkatan 2011
dan 2012 pada saat itu, program
bantuan Bidikmisi yang dialokasikan
oleh pemerintah sebesar satu juta
rupiah, dengan rincian 950 ribu rupiah
diberikan ITB langsung melalui
rekening mahasiswa, dan sisanya 50
ribu rupiah digunakan ITB sebagai
biaya tunjangan pendidikan (Divisi
Riset ITB Career Center, 2018).
Untuk menjamin kualitas proses
pendidikan, ITB sebagai salah satu
Perguruan Tinggi Negeri Badan
Hukum (PTNBH) dapat membuat
suatu kebijakan mengenai status
kelanjutan mahasiswa penerima
program bantuan Bidikmisi. Seorang
mahasiswa akan memperoleh Surat
Peringatan (SP) jika hanya mampu
mencapai NR (Nilai Rapor) kurang dari
2,50 pada suatu semester dan/atau
dinilai kurang aktif dalam kegiatan-
kegiatan pembinaan karakter program
Bidikmisi. Mahasiswa yang telah
mendapatkan SP lebih dari tiga kali,
maka terancam diberhentikan
statusnya sebagai penerima program
bantuan Bidikmisi. Selain kedua hal
tersebut, pemberhentian kelanjutan
status penerimaan program bantuan
Bidikmisi juga dapat disebabkan
karena mahasiswa yang bersangkutan
mengundurkan diri, menerima kontrak
bantuan beasiswa dari institusi lain,
atau mendapatkan sanksi atas
pelanggaran aturan-aturan yang
diberlakukan oleh ITB. Secara khusus,
terdapat suatu kekhawatiran tertentu
bila status kelanjutan penerimaan
program bantuan Bidikmisi seorang
mahasiswa diberhentikan sebelum
delapan semester, terutama bila
ditinjau dari sisi hambatan
perkembangan karir setelah lulus.
Oleh sebab itu, diperlukan suatu studi
pelacakan yang bisa memberikan
informasi mengenai analisis
perkembangan karir alumni ITB
dengan status penerimaan program
bantuan Bidikmisi diberhentikan
sebelum delapan semester. Studi
pelacakan ini menggunakan instrumen
data yang berasal dari riset Tracer
Study ITB tahun 2018 dan 2019.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 201
Tujuan pembuatan paper ini untuk
membaca profil alumni ITB dengan
sampel lulusan angkatan 2011 dan
2012 yang mendapatkan program
bantuan Bidikmisi selama menempuh
pendidikan di ITB, namun kelanjutan
penerimaannya diberhentikan
sebelum delapan semester. Melalui
paper ini, diharapkan agar bisa
diperoleh informasi mengenai tingkat
keberhasilan pelaksanaan program
bantuan Bidikmisi oleh pemerintah,
khususnya bagi para alumni ITB
penerima program bantuan Bidikmisi
yang diberhentikan sebelum delapan
semester. Selain itu, hasil penelitian
pada paper ini diharapkan agar
menjadi bukti bahwa peserta Bidikmisi
yang diberhentikan status
penerimaannya tetap dapat meraih
kesuksesan dalam karir pekerjaan dan
masa depan mereka. Sehingga
keberhasilan mereka juga bisa
berdampak pada perbaikan kehidupan
diri, keluarga, masyarakat, dan
bangsa Indonesia.
Metode Penelitian
Paper penelitian ini akan fokus pada
analisis dan interpretasi mengenai
perkembangan karir alumni ITB
angkatan 2011 dan 2012 dengan
status penerimaan program bantuan
Bidikmisi diberhentikan sebelum
delapan semester. Pengolahan dan
analisis data yang digunakan
bersumber dari data Tracer Study ITB
tahun 2018 dan 2019. Jumlah sampel
yang digunakan dalam paper
penelitian ini sebanyak 28 orang
responden dari total 1.386 orang
responden Tracer Study Bidikmisi ITB
angkatan 2011 dan 2012. Seluruh
sampel tersebut diperoleh dari hasil
jawaban kuesioner Tracer Study ITB
yang diisi oleh responden berdasarkan
status penerimaan program bantuan
Bidikmisi, antara lain beasiswa penuh
delapan semester, menggantikan
sebelum di pertengahan, serta
diberhentikan sebelum delapan
semester. Penelitian pada makalah ini
dibatasi pada alumni bidikmisi yang
lulus dari ITB saja.
Metode analisis yang digunakan
adalah analisis korespondensi secara
kuantitatif disertai dengan statistika
deskriptif. Analisis korespondensi
merupakan salah satu teknik analisis
multivariat statistika deskriptif yang
menggabungkan beberapa fitur
seperti pengurangan data,
penyaringan data, pencocokan data,
serta pemetaan persepsi dengan
tujuan untuk melihat keterkaitan
kategori pada suatu peubah terhadap
kategori peubah lainnya (Jannah dan
Abadyo, 2012). Pengolahan data
dilakukan dengan bantuan perangkat
lunak JMP Pro 13. Beberapa informasi
yang akan dianalisis berdasarkan data
responden mencakup pekerjaan
utama, pendapatan utama per bulan,
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 202
kesesuaian pekerjaan dengan kuliah,
dan sebagainya.
Analisis Data
Total alumni ITB angkatan 2011 dan
2012 adalah 6.292 orang, dengan
jumlah responden yang berpartisipasi
dalam pengisian kuesioner Tracer
Study ITB tahun 2018 dan 2019
sebanyak 5.744 orang atau 91% dari
seluruh populasi. Berdasarkan hasil
penyaringan data, diperoleh jumlah
responden alumni yang menyatakan
diri pernah menerima program
bantuan Bidikmisi sebanyak 1.386
orang atau sekitar 24% dari total
responden. Pada tahun 2011 dan 2012,
jumlah kuota mahasiswa penerima
program bantuan Bidikmisi masing-
masing adalah 700 orang.
Berdasarkan data jawaban responden
Tracer Study Bidikmisi ITB, yang
diklasifikasikan menurut tiga status
penerimaan, terdapat sebanyak 1.166
orang alumni atau sekitar 90% yang
menerima program bantuan Bidikmisi
secara penuh, 101 orang alumni atau
sekitar 8% yang menggantikan di
pertengahan, serta 28 orang alumni
atau sekitar 2% dengan status
kelanjutan penerimaan program
bantuan Bidikmisi diberhentikan
sebelum 8 (delapan) semester.
Perkembangan karir alumni Bidikmisi
ITB angkatan 2011 dan 2012, dengan
status kelanjutan penerimaan
program bantuan Bidikmisi
diberhentikan sebelum delapan
semester, dapat diklasifikasikan dalam
lima kategori utama, yaitu bekerja,
bekerja dan wiraswasta, wirausaha,
tidak bekerja, dan melanjutkan studi.
Kategori bekerja menunjukkan bahwa
alumni lebih memilih untuk langsung
turun ke dunia kerja profesional
setelah kelulusan. Kategori bekerja
dan wiraswasta menunjukkan bahwa
alumni memilih bekerja sekaligus
memiliki pekerjaan sampingan,
umumnya membangun usaha sendiri
di luar pekerjaan. Kategori wirausaha
menunjukkan bahwa alumni lebih
memilih untuk mulai mengembangkan
usaha bisnis sendiri. Kategori
melanjutkan pendidikan menunjukkan
alumni yang kembali menempuh
pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Kategori tidak bekerja pada
paper penelitian ini diartikan sebagai
kondisi alumni yang pada saat ini
memilih untuk tidak bekerja atau
mengambil waktu cuti menganggur
(Divisi Riset ITB Career Center, 2018).
Berdasarkan hasil pengolahan data
responden Tracer Study Bidikmisi ITB
tahun 2018 dan 2019 dengan status
penerimaan Bidikmisi diberhentikan
sebelum delapan semester, status
pekerjaan utama responden saat ini
adalah 15 orang (53%) bekerja, lima
orang atau (18%) bekerja dan
wiraswasta, empat orang (14%) tidak
bekerja, tiga orang (11%) wirausaha,
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 203
serta satu orang atau (4%) yang
melanjutkan studi (Gambar 1).
Dengan demikian, walaupun status
kelanjutan penerimaan program
bantuan Bidikmisi dihentikan sebelum
delapan semester, lebih dari 70%
responden masih bisa memiliki
pekerjaan pada suatu institusi,
organisasi, atau perusahaan.
Empat orang responden yang
memberikan jawaban tidak bekerja
atau berhenti bekerja sebagai kategori
pekerjaan utama, tiga orang
diantaranya menyatakan pernah
bekerja sebelumnya, dan hanya satu
orang yang menyatakan tidak pernah
bekerja sebelumnya. Responden yang
menyatakan tidak pernah bekerja
sebelumnya disbebkan karena
memang belum mendapatkan
panggilan kerja. Sedangkan
responden yang menyatakan
sebelumnya pernah bekerja, memiliki
beberapa alasan untuk berhenti
bekerja, diantaranya karena habis
kontrak pekerjaan sebelumnya, dan
mengundurkan diri dari pekerjaan
sebelumnya. Seluruh responden
tersebut tersebut menyatakan bahwa
bidang pekerjaan yang dipilih
sebelumnya telah sesuai dengan latar
belakang pendidikan kuliah.
Berdasarkan hasil pengolahan data,
sembilan bulan merupakan nilai
median dari lama waktu responden
bekerja sebelum pada akhirnya
memutuskan untuk berhenti bekerja.
Terdapat hanya satu orang responden
yang memberikan jawaban
melanjutkan studi sebagai kategori
pekerjaan utama. Responden tunggal
tersebut menyatakan bahwa tidak
pernah bekerja secara formal sebelum
menempuh studi lanjutan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Alasan
utama responden untuk melanjutkan
studi adalah adanya minat dan
kesempatan untuk mendapatkan
beasiswa, sehingga sumber utama
biaya studi lanjutan diperoleh melalui
beasiswa. ITB dipilih oleh responden
tersebut sebagai perguruan tinggi
tempat melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
Gambar 1. Pekerjaan Utama Responden
Bekerja (15)
53%
Bekerja dan wiraswasta
(5) 18%
Melanjutkan studi (1)
4%
Tidak bekerja (4) 14%
Wirausaha (3)
11%
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 204
Terdapat tiga)orang responden yang
memberikan jawaban wirausaha
sebagai kategori pekerjaan utama.
Seluruh responden pada kategori ini
ternyata tidak pernah bekerja secara
formal pada institusi, organisasi, atau
perusahaan tertentu sebelum
memutuskan untuk berwirausaha.
Bidang-bidang usaha bisnis sendiri
yang dikembangkan oleh responden
antara lain, bidang usaha G
(perdagangan besar/eceran, reparasi
dan perawatan mobil/motor), bidang
usaha R (kesenian, hiburan, dan
rekreasi), serta bidang usaha S
(aktivitas jasa lainnya). Sebanyak dua
orang responden menyatakan bahwa
bidang usaha sendiri yang saat ini
sedang dijalankan sesuai dengan latar
belakang keilmuan atau pendidikan
pada saat berkuliah, sedangkan satu
orang lainnya menyatakan bahwa
bidang usaha sendiri yang sedang
dikembangkan saat ini tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikan
kuliah. Sumber modal yang digunakan
oleh responden untuk membangun
usaha pertama kali berasal dari
tabungan pribadi dan juga keluarga.
Kategori jenis perusahaan sebagai
usaha bisnis yang sedang
dikembangkan oleh responden adalah
pemasaran dan juga toko ritel
berbasis situs web dengan
pemanfaatan fitur e-commerce.
Berdasarkan hasil pengolahan data,
nilai median gaji bulanan responden
sebesar enam juta rupiah di luar
bonus dan juga omset tahunan.
Beberapa jenis usaha bisnis sendiri
yang dikembangkan oleh responden
dalam berwirausaha diantaranya,
usaha rumahan, pelayanan terhadap
kontraktor tunggal, kerja sama
dengan teman atau saudara,
pembangunan suatu kantor atau firma
dari awal, serta usaha mandiri tanpa
pegawai lain (Gambar 2). Alasan-
alasan utama yang diungkapkan oleh
responden dalam memutuskan untuk
berwirausaha diantaranya minat dan
keinginan pribadi, cita-cita, membuka
lapangan kerja baru, waktu kerja yang
lebih fleksibel, adanya peluang pasar,
ingin menghadapi tantangan, serta
adanya kebebasan dan terlepas dari
ketergantungan orang lain dalam
pengelolaan usaha (Gambar 3).
Gambar 2. Jenis Pengembangan Usaha Responden
14%
14%
14%
29%
29%
Usaha rumahan (1)
Usaha sendiri tanpa pegawai (1)
Melayani kontraktor tunggal (1)
Kerjasama dengan teman/saudara (2)
Membangun dari awal sebuah kantor/firma (2)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 205
Gambar 3. Alasan-Alasan Responden Memutuskan Berwirausaha
Terdapat lima orang responden yang
memberikan jawaban bekerja dan
wiraswasta sebagai kategori
pekerjaan utama, dengan dua orang
responden secara khusus memiliki
pekerjaan lain di luar pekerjaan utama,
yaitu wiraswasta pada bidang usaha
pendidikan. Seluruh responden
memiliki posisi atau jabatan sebagai
staf dalam pekerjaan utama. Sektor-
sektor lapangan industri yang
termasuk ke dalam pekerjaan utama
responden diantaranya konstruksi,
informasi dan komunikasi, aktivitas
profesional dan ilmiah/teknis, serta
aktivitas pendidikan. Berdasarkan
hasil pengolahan data, nilai median
gaji bulanan pekerjaan utama
responden sebesar lima juta rupiah di
luar bonus tahunan. Responden
dengan pekerjaan lain berupa
wiraswasta umumnya menempati
posisi staf atau pemilik suatu bisnis
usaha sendiri. Dalam mendukung
pendirian bisnis usaha mandiri sebagai
pekerjaan sambilan responden,
sumber modal yang diperoleh berasal
dari keluarga dan juga tabungan
pribadi. Beberapa jenis bisnis usaha
mandiri yang dikembangkan oleh
responden sebagai pekerjaan
sampingan diantaranya usaha sendiri
tanpa pegawai, kerja sama dengan
teman atau saudara, gerakan sosial
nonprofit, serta pendirian dari awal
sebuah kantor atau firma.
Terdapat 15 orang responden yang
memberikan jawaban bekerja sebagai
kategori pekerjaan utama. Seluruh
responden pada kategori ini
menempati posisi atau jabatan
sebagai staf dalam pekerjaan utama.
Sebanyak 10 orang responden
menyatakan bahwa bidang pekerjaan
utama saat ini sesuai dengan latar
belakang keilmuan atau pendidikan
pada saat berkuliah, sedangkan lima
orang lainnya menyatakan bahwa
bidang pekerjaan utama saat ini tidak
5%
5%
11%
11%
11%
11%
11%
16%
21%
Penghasilan lebih besar (1)
Malas melamar kerja (1)
Cita-cita (2)
Passion/keinginan pribadi (2)
Bebas/tidak tergantung (2)
Tantangan (2)
Peluang pasar (2)
Waktu yang fleksibel (3)
Buka lapangan pekerjaan baru (4)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 206
sesuai dengan latar belakang
pendidikan kuliah. Responden paling
banyak bekerja pada kategori
perusahaan nasional (delapan orang),
lalu pada kategori perusahaan
multinaisonal (empat orang), dan
paling sedikit bekerja pada kategori
perusahaan lokal (tiga orang).
Berdasarkan hasil pengolahan data,
nilai median gaji bulanan responden
sebesar enam juta 38 ribu rupiah di
luar bonus tahunan. Bidang-bidang
usaha bisnis sendiri yang
dikembangkan oleh responden yaitu
bidang usaha B,C, D, F, H, I, J, L, M,
dan juga P. Penjelasan mengenai
besaran persentase dan keterangan
bidang usaha pekerjaan utama
responden dapat dilihat pada Gambar
4 berikut ini.
Kategori jenis pekerjaan utama
responden saat ini meliputi teknologi
informasi, pemeliharaan dan
perawatan, konstruksi bangunan,
manufaktur, minyak dan gas,
pendidikan dan konsultasi, petrokimia,
perancangan kota, teknik atau
engineering, inventori dan logistik,
serta analisis riset. Berikut ini pada
Gambar 5 disajikan data mengenai
kategori jenis pekerjaan utama
responden.
Gambar 4. Bidang Usaha Pekerjaan Utama Responden
7%
7%
7%
7%
7%
7%
13%
13%
13%
20%
Pengadaan listrik, gas, uap panas, air dingin (1)
Konstruksi (1)
Pengangkutan dan pergudangan (1)
Perumahan (1)
Aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis (1)
Aktivitas pendidikan (1)
Pertambangan dan penggalian (2)
Penyediaan akomodasi dan makanan/minuman
(2)
Informasi dan komunikasi (2)
Industri pengolahan (3)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 207
Gambar 5. Jenis Pekerjaan Utama Responden
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis dan pengolahan
data yang telah dibahas pada bagian
sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa secara umum pemberhentian
atau pemutusan kelanjutan pemberian
bantuan program Bidikmisi kepada
mahasiswa karena satu dan lain hal
tidak memberikan hambatan
perkembangan karir alumni yang
berarti. Hal ini dapat dilihat bahwa
82% responden memiliki pekerjaan
utama baik itu bekerja, bekerja dan
wiraswasta sampingan, maupun
berwirausaha atau bekerja sendiri.
14% responden yang masuk dalam
kategori tidak bekerja sebagian besar
disebabkan karena masa kontrak kerja
yang telah habis atau mengundurkan
diri dari pekerjaan. Ada juga 4%
responden yang dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi deengan memperoleh beasiswa.
Daftar Pustaka
Divisi Riset ITB Career Center. 2018.
Report Tracer Study Bidikmisi ITB
Angkatan 2011. Penerbit ITB,
Bandung.
Jannah, Chofifatul dan Abadyo. 2012.
Analisis Korespondensi Untuk
Mengetahui Alasan Mahasiswa
Memilih Jurusan FMIPA Universitas
Negeri Malang. Jurnal Universitas
Negeri Malang, Volume 1, Nomor 2.
7%
7%
7%
7%
7%
7%
7%
7%
14%
14%
14%
Teknologi informasi (1)
Pemeliharaan dan perawatan (1)
Konstruksi bangunan (1)
Manufaktur (1)
Minyak dan gas (1)
Pendidikan dam konsultasi (1)
Petrokimia (1)
Perancangan kota (1)
Engineering (2)
Inventori dan logistik (2)
Analisis riset (2)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 208
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 209
Metode Pengumpulan Data, Inovasi dan Manajemen
Surveyor dalam Pelaksanaan Tracer Study di ITB
[Studi Kasus Tracer Study ITB 2010 - 2019]
Andi Irwandi Madagaskar M1, Angga Dinan A2, Bambang Setia Budi3
1 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Tracer Study atau yang sering disebut survey alumni adalah studi mengenai lulusan
lembaga penyelenggara pendidikan tinggi. Institut Teknologi Bandung (ITB)
merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang sudah rutin dalam
melaksanakan program Tracer Study dari 2010 sampai saat ini, dengan persentase
responden (response rate) yang semakin membaik dan stabil diatas 90% (2015-
sekarang). Salahsatu metode pengumpulan data yang diterapkan oleh ITB adalah
dengan menggunakan Surveyor sebagai bagian dari penelitian Tracer Study.
Penelitian pada paper ini ditujukan untuk mengambarkan inovasi dan keefektifan
penerapan metode surveyor yang digunakan ITB dalam meningkatkan response rate
serta mengapa metode ini sangat cocok untuk diterapkan di perguruan tinggi lainnya
di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tracer study ITB
2010 - 2019. Metode penelitian pada paper ini adalah dengan menggunakan analisis
korespondensi. Pada akhir paper tampak bahwa penggunaan metode surveyor
berpengaruh signifikan dalam peningkatan response rate peneltian Tracer Study ITB.
Penggunaan surveyor sangat tepat digunakan di Indonesia mengingat umumnya
perguruan tinggi di Indonesia memiliki kultur yang hampir sama, yaitu kedekatan
dalam angkatan masuk.
Kata kunci: tracer study, surveyor, ITB, inovasi, analisis korespodensi.
209
8
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 210
Pendahuluan
Tracer Study atau yang sering disebut
survey alumni adalah studi mengenai
lulusan lembaga penyelenggara
pendidikan tinggi. Hasil dari tracer
study berupa informasi terkait lulusan
yang dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi dan acuan untuk menilai
mutu pendidikan dari suatu perguruan
tinggi. Institut Teknologi Bandung
merupakan salah satu perguruan
tinggi unggulan di Indonesia, yang
telah menjalankan program tracer
study sejak tahun 2010 sampai
dengan saat ini yang setiap tahunnya
melakukan berbagai inovasi terkait
teknis dan metode terkait
pengambilan data tracer study itu
sendiri.
Untuk mendapatkan masukan yang
diharapkan sehingga dapat digunakan
sebagai bahan evaluasi dan acuan
penilaian mutu, maka dibutuhkan
metode yang paling efisien untuk
pengumpulan data dari alumni. Untuk
itu, ITB melalui divisi riset ITB Career
Center menerapkan metode Surveyor
yang merupakan perwakilan dari
jurusan pada angkatan yang dijadikan
target responden. Metode ini dinilai
sangat tepat digunakan di ITB
dikarenakan kultur yang ada di ITB
sendiri ,yaitu kedekatan dalam
angkatan masuk.
Melihat keberhasilan ITB dalam
meningkatkan persentase responden
dari tahun ke tahun dan stabil diatas
90% (5 tahun terakhir) menjadikan
metode surveyor sebagai salahsatu
inovasi yang baik dalam proses
pengumpulan data. Hal yang menjadi
pertanyaan adalah apakah metode ini
akan cocok jika diterapkan untuk
perguruan tinggi yang lain di
Inodnesia menimbang pada umumnya
perguruan tinggi di Indonesia memiliki
kultur yang hampir sama dengan ITB
yaitu kedekatan dengan angkatan
masuk, maka dalam makalah ini akan
coba dijabarkan inovasi dan
perkembangan penggunaan metode
surveyor dalam pelaksanaan tracer
study di ITB.
Metode Penelitian
Pada makalah ini, akan coba
dijabarkan bagaimana perkembangan
inovasi dalam pelaksanaan tracer
study yang sudah berlangsung dari
tahun 2010 hingga tahun 2019
dengan perkembangan persentase,
metode pelaksanaan, sistem surveyor
dan hal – hal lain mulai dari persiapan
data sampai akhirnya data dapat
diolah oleh tim Tracer Study ITB.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 211
Analisis yang dilakukan pada
penelitian ini adalah analisis
korespodensi. Hasil analisis akan
memperlihatkan tren responden, dari
tahun 2010 hingga tahun 2019 dan
menjabarkan inovasi yang telah
dilakukan oleh tim Tracer Study ITB.
Hasil analisis ditampilkan dalam
bentuk grafik dan flowchart yang
datanya berasal dari hasil pengolahan
dan analisis pelaksanaan tracer study
dari tahun 2010 sampai dengan 2019.
Analisis Data
Surveyor yang mana merupakan
jembatan atau penghubung antara
alumni dengan ITB melalui divisi riset
Tracer Study. Kebutuhan yang paling
pertama adalah untuk melengkapi
atau memperbaharui database alumni
dari semua program studi yang telah
tersebar, untuk itulah dibutuhkan
surveyor untuk dapat merangkul
alumni – alumni yang sudah lama
tidak berkomunikasi dengan pihak ITB
namun masih berkomunikasi dengan
teman – temannya sendiri.
Konsep dalam hubungan antara divisi
riset Tracer Study sebagai perwakilan
Institusi dengan Surveyor sebagai
jembatan penghubung antara ITB dan
Alumni serta hubungan Institusi
dengan Alumni sebagai target
responden dari penelitian tracer study.
Dari Institusi terhadap Surveyor dan
Alumni digunakan bahasa formal dan
hubungan yang struktural sedangkan
dari Surveyor ke Alumni sebagai target
responden digunakan bahasa informal
/ keakraban sebagai teman dan
hubugan yang kultural yang artinya
budaya kedekatan antar alumni.
Gambar 1. Konsep Surveyor Tracer Study ITB
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 212
Gambar 2. Peran Surveyor
Peran surveyor sendiri dapat dilihat
dari Gambar 2. Surveyor diharapkan
dapat membantu memperbaharui
database, yang sebelumnya sudah
diserahkan database awal yang
dimiliki oleh Institusi. Kemudian
database tersebut akan diminta
surveyor untuk dapat meminta teman
– temannya memperbaharui email dan
nomer telepon terbaru, disinilah fungsi
surveyor sebagai validasi database
taerget responden. Dengan validasi
database yang semakin baik akan
membantu proses penyebaran info
pengisian data tracer study menjadi
lebih banyak sehingga mengakibatkan
response rate bisa mendekati 100%.
Gambar 3. Tahapan Pertemuan Surveyor
Bulan
1
•Penyampaian segala tentang penyelenggaraan Tracer Study yang meliputi informasi penelitian, teknis, dan hasil laporan.
Bulan
2
•Pembahasan keberjalanan penyelenggaraan Tracer Study yang telah dilakukan baik itu sharing maupun kendala/problem yang dihadapi.
Bulan
3
•Evaluasi keseluruhan penyelenggaraan Tracer Study dan akhir pengumpulan data (penutupan).
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 213
Gambar 4. Perkembangan Tracer Study ITB
Kemudian apa saja tugas dan
tanggung jawab sebagai seorang
Surveyor? Yang pertama seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, yaitu
untuk memperbaharui database, yang
kedua membantu tim Tracer Study
ITB memberikan penjelasan kepada
alumni sebagai target responden
mengenai tracer study. Yang ketiga
sebagai motivator, yaitu mengajak
dan mendorong teman – temannya
untuk mengisi kuesioner yang telah
sebelumnya diinformasikan ke email
pribadi target responden. Dan yang
terakhir adalah berkoordinasi secara
rutin dengan divisi riset Tracer Study
ITB untuk menginformasikan kendala
– kendala yang dihadapi selama
proses keberjalanan tracer study.
Diadakan 3 kali pertemuan antara
Surveyor dan divisi riset Tracer Study
untuk membicarakan hal – hal terkait
program tracer study sebagai wadah
untuk koordinasi seperti yang telah
dibahas sebelumnya.
Dari Gambar 4, terlihat proses panjang
inovasi yang telah dilakukan ITB
sebagai penyelenggara tracer study
semenjak tahun 2010. Dalam
pelaksanaan Tracer Study di ITB, ada
3 poin utama yang selalu menjadi
aspek yang selalu diperhatikan dan
menjadi bagian dalam inovasi yang
dilakukan divisi riset Tracer Study ITB.
3 poin tersebut adalah Jumlah
surveyor yang efektif, sistem rewards
yang disesuaikan dengan karakter
angkatan dari target responden dan
yang terakhir sistem kuesioner serta
pertanyaan – pertanyaan tambahan
yang sesuai dengan kebutuhan pada
saat melakukan trace.
Pada setiap tahunnya dilakukan
evaluasi mengenai jumlah surveyor
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 214
yang dilibatkan apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan dan dalam
pelaksanaannya apakah sudah efektif
dengan jumlah yang telah ditetapkan?
Hal ini selalu menjadi bahan evaluasi
dalam peningkatan kualitas
pelaksanaan tracer study di ITB.
Seperti yang terlihat di bagan diagram
alir diatas, dimulai dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2019 jumlah
surveyor yang terlibat berubah – ubah
dikarenakan pertimbangan untuk
jumlah target responden masing –
masing jurusan, biasanya dilihat
apabila jumlah target responden
jurusan tertentu melebihi dari
kapabilitas surveyor untuk dapat
ditangani, makanya untuk jurusan
tersebut akan ditunjuk 2 orang
surveyor sehingga dapat menambah
kesempatan semakin banyak target
responden yang bisa diajak oleh
surveyor untuk mengisi kuesioner.
Kemudian ada juga sistem rewads
yang selalu ada disetiap pelaksanaan
Tracer Study ITB, sistem ini dipakai
oleh ITB sebagai pihak Instansi
pelaksana tracer study untuk
menambah minat target responden
untuk mengisi, dengan diberikan
diakhir kuesioner pertanyaan tentang
hadiah undian yang nantinya dapat
mereka miliki jika beruntung, biasanya
hadiah undian ditentukan sesuai
dengan kebutuhan yang saat ini
sedang dibutuhkan oleh target
responden secara umum yang kita
sepakati dengan surveyor untuk jenis
– jenis hadiahnya seperti apa, dengan
begitu dirasa dapat menarik minat
target surveyor untuk menyelesaikan
pengisian. Dan yang terakhir yaitu
selalu ada perbaikan untuk core
quesioner yang dimiliki oleh ITB
dikarenaka adanya kebutuhan data
yang juga disesuaikan dengan target
responden yang akan diraih, karena
seperti untuk angkatan pertama
BidikMisi yaitu angkatan 2010 yang di
trace pada tahun 2016 sehingga
ditambahkan beberapa pertanyaan
terkait beasiswa tersebut kepada
penerima sehingga bisa didapatkan
masukan dari alumni juga terkait
manfaat dari beasiswa BidikMisi
tersebut dan sudah dibukukan juga
secara terpisah oleh divisi riset Tracer
Study ITB sejak tahun 2016. Dengan
inovasi – inovasi diatas dapat
membuat gebrakan dan suatu hal
yang baru sehigga dapat membuat
peningkatan dalam hal response
rate yang sekarang di ITB sudah
stabil di atas 90% semenjak tahun
2015. Hal – hal diatas tidak lepas
dengan bagaimana dari pihak Institusi
dapat mengatur Surveyor sebagai
bagian dalam penelitian ini.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 215
Kesimpulan
Hal yang dapat disimpulkan dari paper
ini adalah sangat besarnya peran
Surveyor dalam pelaksanaan Tracer
Study di ITB dan juga Inovasi yang
telah dilakukan tim Tracer Study ITB
dalam upaya untuk meningkat
response rate. Seperti history
response rate dibawah dapat dilihat
bagaimana perkembangan yang
didapatkan oleh Tracer Study ITB
dalam hal masukan data dari target
responden.
Berawal dari 34% diawal pelaksanaan,
yaitu tahun 2012, sampai dengan
pencapaian terbaru yaitu 92% di
tahun 2019 sudah merupakan bukti
bahwa sistem yang telah dijalankan
oleh tim Tracer Study ITB berhasil
untuk kultur kedekatan angkatan
masuk yang mana juga sebenarnya
bisa diterapkan untuk perguruan
tinggi lainnya karena kesamaan kultur
dan mencotoh inovasi – inovasi yang
telah dilakukan oleh ITB.
Penelitian ini belum secara
menyeluruh mengupas dan
menjelaskan metode pengumpulan
data, inovasi serta sistem manajemen
surveyor dikarenakan masih ada poin
– poin yang masih bisa dibahas tetapi
tidak bisa ditampilkan disebabkan oleh
keterbatasan halaman dalam
penulisan paper ini.
Gambar 5. Response Rate Tracer Study ITB
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 216
Daftar Pustaka
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A..
2015. Report Tracer Study ITB
2014 Angkatan 2007. Penerbit ITB,
Bandung.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A..
2016. Report Tracer Study ITB
2015 Angkatan 2008. Penerbit ITB,
Bandung.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nissa Fadilah,
Mila Isti. 2017. Report Tracer Study
ITB 2016 Angkatan 2009. Penerbit
ITB, Bandung.
Divisi Riset ITB Career Center. 2018.
Report Tracer Study ITB 2017.
Penerbit ITB, Bandung.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 217
Perkembangan dan Manajemen
Basis Data User Survey ITB
Syifa Nur Awalia 1, Angga Dinan Adrianto2, Bambang Setia Budi3
1 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
ITB melalui Divisi Riset ITB Career Center telah melakukan penelitian User Survey
ITB sejak tahun 2010. Pengembangan metode dan perangkat survei dilakukan untuk
memperoleh hasil yang semakin akurat. Setiap pengembangan disertai dengan hasil
keluaran yang berbeda sehingga memerlukan manajemen data yang berbeda pula.
Pada tahun 2010-2017, metode User Survey ITB adalah dengan mengisi kuesioner
fisik. Pengguna diminta menilai alumni ITB secara umum. Kelebihan dari metode ini
adalah dapat menghemat waktu dan biaya serta mudah untuk dilakukan. Disisi lain,
metode ini menghasilkan keluaran yang bias karena alumni tidak dinilai per individu.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai inovasi dan manajemen dalam pelaksanaan
User Survey ITB. Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah memberikan
masukan serta sharing bagi perguruan tinggi lain dalam penyelenggaraan penelitian
user survey. Pada akhir makalah tampak bahwa inovasi pelaksanaan penelitian user
survey dari metode luring ke metode daring berdampak signifikan dalam perolehan
jumlah responden serta kemudahan dalam modifikasi pertanyaan serta hasil akhir
yang diharapkan. Dengan metode luring, User Survey ITB mampu memperoleh
responden 35-95 perusahaan. Metode daring mampu memberikan respon hingga 461
pengguna. Selain itu dengan metode daring, ITB mampu memperoleh data untuk
dianalisis hingga ke level program studi.
Kata kunci: user survey, inovasi, atasan, ITB, alumni.
217
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 218
Pendahuluan
User survey merupakan studi yang
dibuat untuk mengetahui informasi
yang tepat terkait lulusan perguruan
tinggi dari sisi pengguna. Melalui user
survey, perguruan tinggi dapat
mengetahui kualitas alumni yang
dihasilkan sekaligus mengetahui tren
permintaan kualifikasi alumni di dunia
kerja. Selain itu, kini hasil user survey
juga digunakan sebagai poin penilaian
BAN-PT dalam akreditasi perguruan
tinggi sehingga pelaksanaan user
survey memiliki urgensi yang semakin
penting bagi perguruan-perguruan
tinggi di Indonesia.
Pemilihan metode survei yang tepat
dapat meningkatkan akurasi data dan
mengefisienkan pelaksanan survei itu
sendiri. Divisi Riset ITB Career Center
senantiasa melakukan inovasi dalam
metode pelaksanaan User Survey ITB,
sejak tahun 2018 telah menerapkan
metode daring (online) dalam proses
pengambilan data, menggantikan
metode kuesioner fisik yang telah
dilakukan sejak tahun 2010.
Motivasi pembuatan sistem daring
dalam User Survey ITB adalah untuk
menjangkau ITB graduate users
(pengguna alumni ITB) yang
berinteraksi dan bekerjasama
langsung dengan alumni. Untuk
memenuhi kriteria tersebut,
responden yang paling relevan adalah
atasan langsung dari alumni. Hal ini,
sulit dilakukan dengan cara luring
(offline) karena memerlukan proses
distribusi kuesioner fisik untuk
menjangkau pengguna di berbagai
tempat.
Pemanfaatan era digital merupakan
ide besar dalam pengembangan
metode kuesioner daring User Survey
ITB. Metode daring menjangkau
seluas-luasnya pengguna dengan
usaha yang tidak sebesar jika
dilakukan secara luring. Melalui
metode ini, pengambilan data menjadi
lebih terstruktur dan pengisian
kuesioner menjadi tidak terbatas jarak
dan waktu.
Metode Penelitian User
Survey ITB
Proses dan metode pengambilan data
(data collecting) menjadi bagian yang
akan mempengaruhi kualitas dan
kuantitas hasil survei. Pengambilan
data dapat dilakuakan dengan
berbagai macam metode sesuai
dengan kebutuhan dan perangkat
yang tersedia. Perangkat yang
semakin baik memberikan pilihan
untuk menentukan metode terbaik
untuk melakukan survei.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 219
Sejak tahun 2010 hingga 2019, ITB
telah menyelenggarakan User Survey
sebanyak delapan kali. Pada tahun
2010-2017 metode yang dilakukan
adalah dengan menyebarkan
kuesioner fisik. Pengguna yang
menjadi target responden adalah HRD
perusahaan baik direktur maupun
stafnya. Kuesioner fisik disebarkan
ketika perusahaan mengadakan
proses rekrutmen di ITB atau sedang
mengikuti ITB Career Days. Metode
yang dilakukan secara luring ini
memiliki kelebihan dari aspek
kemudahan, biaya, dan waktu serta
tidak akan menghadapi kendala
sistem. Kekurangan dari metode ini
adalah hasil survei yang tidak spesifik
karena pengguna menilai alumni ITB
secara umum. Selain itu, jangkauan
pengguna juga terbatas, yaitu di pihak
HRD saja.
Pada tahun 2018, Divisi Riset ITB
Career Center melakukan inovasi
dengan membuat sistem IT khusus
untuk user survey. Sistem IT ini
memungkinkan pengguna mengisi
kuesioner kapanpun dan dimanapun
secara daring. Target responden pun
menjadi semakin luas, tidak spesifik
untuk HRD melainkan atasan langsung
dari alumni. Dengan metode ini,
diharapkan pihak yang mengisi
kuesioner tahu betul karakteristik
alumni yang akan dinilai. Kelebihan
dari metode ini adalah penilaian yang
spesifik, menjangkau reponden dari
berbagai kalangan, serta tidak
terbatas jarak dan waktu. Meski
demikian, metode ini memerlukan
perangkat tambahan, serta
membutuhkan usaha lebih banyak
untuk persiapan survei.
Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan User Survey ITB
baik dilakukan secara luring ataupun
daring pada dasarnya memiliki
tahapan yang sama, yaitu persiapan,
pelaksanaan, pengolahan data, dan
penulisan laporan. Untuk metode
luring, tahap persiapan dimulai
dengan penyusunan rencana kerja,
pembuatan kuesioner, dan
pencetakan kuesioner. Kuesioner
memuat pertanyaan-pertanyaan,
diantaranya yang dibutuhkan dalam
borang akreditasi dan pertanyaan-
pertanyaan lainnya yang dibutuhkan
oleh perguruan tinggi. Pada metode
luring, target responden ditentukan
hanya pada perusahaan yang
mengikuti acara Titian Karir ITB atau
melakukan rekrutmen di ITB.
Tahapan kedua dari metode luring
adalah pelaksanaan. Kuesioner yang
telah dicetak langsung disebarkan
kepada perusahaan-perusahaan yang
diwakilkan oleh HRD. HRD akan
diminta memberikan penilaian
terhadap kampus dan alumni ITB
secara umum. Pada metode ini,
kuesioner yang telah diisi akan ditarik
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 220
kembali di hari yang sama saat
disebarkan.
Tahapan ketiga adalah pengolahan
data. Data yang telah diperoleh dipilah
dan dikumpulkan dalam suatu basis
data. Kemudian, dibuat dalam bentuk
grafik, tabel, dan diagram untuk
mempermudah pembacaan data. Hasil
dari pengolahan data digunakan untuk
pembuatan laporan yang menjadi
bagian akhir dari tahap user survey.
Pada metode ini, analisis per-jurusan
hampir tidak pernah dilakukan karena
cukup sulit dalam pemilahan datanya.
Metode luring tidak memberikan
waktu yang pasti dalam proses
pengambilan data, kapanpun
perusahaan datang proses
pengambilan data akan dilakukan.
Capaian terendah dengan
menggunakan metode luring
diperoleh pada tahun 2010 dengan
jumlah responden 37 perusahaan, dan
capaian tertinggi diperoleh pada tahun
2015 dengan 95 responden (dapat
dilihat pada Gambar 2). Sebelum
menggunakan metode daring target
responden tidak pernah lebih dari 100
responden.
Tahapan pelaksanaan user survey
menggunakan metode daring dapat
dilihat pada Gambar 1. Baik metode
luring ataupun metode daring,
keduanya terdiri dari empat tahapan
utama. Perberaannya terletak pada
poin-poin pada setiap tahapan. Pada
metode daring, target responden
ditentukan berdasarkan hasil yang
diperoleh pada penelitian Tracer Study
ITB di tahun yang sama dengan
penelitian User Survey ITB dilakukan.
Target responden (pengguna) pada
metode ini bukanlah perusahaan
melainkan atasan langsung dari
alumni ITB yang bekerja. Setiap
atasan akan diminta untuk menilai
satu atau lebih alumni yang menjadi
bawahannya langsung melalui email
pribadi atasan. Pengguna akan
menerima email permintaan pengisian
yang disertai tautan kuesioner,
username, dan password unik untuk
masing-masing pengguna. Jika
pengguna memiliki lebih dari satu
alumni yang akan dinilai, sistem IT
akan menampilkan jendela sesuai
banyaknya alumni sehingga pengguna
tidak perlu login berkali-kali.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 221
Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan User Survey ITB Metode Daring
Pelaksanaan User Survey metode
daring dilakukan kurang lebih selama
tiga bulan. Dalam tiga bulan,
pengguna akan mendapatkan email
pertama di awal pelaksanaan. Jika
pengguna belum mengisi setelah
mendapat surel pertama, pengguna
akan memperoleh email kedua, dan
seterusnya. Pengulangan pengiriman
surel dilakukan sebanyak tiga kali
dalam satu rangkaian pelaksanaan.
Penulisan laporan dari kedua metode
secara umum tidak jauh berbeda
karena poin-poin pertanyaan tidak
banyak berubah. Namun, pada
metode daring dapat ditambahkan
analisis per-jurusan karena alumni
dinilai secara individu. Data yang
bersifat unik mempermudah dalam
pemilahan data. Hal ini sangat
menguntungkan apabila pihak
program studi ataupun fakultas
membutuhkan data untuk keperluan
akreditasi, dll.
Gambar 2 menunjukan perolehan
responden dari tahun 2010-2018.
Tahun 2010-2017 digunakan
kuesioner fisik untuk memperoleh
data dari responden. Banyaknya
responden tidak stabil dari tahun ke
tahun tergantung banyaknya
responden yang datang ke ITB. Angka
responden yang signifikan terlihat
mulai tahun 2018, tahun pertama
metode daring diaplikasikan. Hal ini
menunjukan keberhasilan yang cukup
tinggi dalam hal perolehan responden
User Survey ITB.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 222
Gambar 2. Responden User Survey ITB Tahun 2010-2018
Kesimpulan
Pelaksanaan user survey memiliki
urgensi yang semakin penting bagi
perguruan tinggi. ITB telah melakukan
penelitian user survey sejak 2010.
Metode awal yang digunakan adalah
metode luring menggunakan
kuesioner fisik. Hasilnya cukup baik
dengan memperoleh responden
antara 37-95 responden. Pada tahun
2018 dilakukan inovasi dengan
membuat sistem IT khusus user
survey, hasilnya cukup signifikan
dengan memperoleh 461 responden
(pengguna). Setiap metode memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Pemilihan metode yang tepat
disesuaikan dengan perangkat, biaya,
waktu, dan sumber daya manusia
yang dimiliki.
Daftar Pustaka
Budi, Bambang Setia dan Angga Dinan
A. 2018. Report Tracer Study ITB
2018. Penerbit ITB, Bandung.
Budi, Bambang Setia dan Angga Dinan
A. 2018. Report User Survey ITB 2018.
Penerbit ITB, Bandung.
0
100
200
300
400
500
2010 2011 2012 2015 2016 2017 2018
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 223
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 224
Kesimpulan dan Saran
Report Tracer Study ITB tahun 2019 menitikberatkan penelitian pada target
responden alumni ITB angkatan 2012. Dari beberapa pembahasan serta data yang
diperoleh dalam Tracer Study ITB 2019 ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan terkait
karakteristik dan profil responden/alumni ketika menjalani perkuliahan, hubungan
perguruan tinggi dengan pekerjaan dan kondisi pekerjaan saat ini.
Berdasarkan karakteristik responden/alumni, jumlah data yang masuk adalah sebesar
2928 orang alumni (91%). Alumni ITB angkatan 2012 secara keseluruhan memiliki
rata-rata nilai IP sebesar 3,35. Alumni ITB angkatan 2012 status pekerjaan saat ini
adalah 1976 orang bekerja (68%), 350 orang melanjutkan studi (12%), 234 orang
bekerja dan wiraswasta (8%), 187 orang tidak bekerja (6%) serta 169 orang
wirausaha (6%).
Selama menjalani perkuliahan, alumni ITB angkatan 2012 lebih banyak tinggal di
tempat kos (60%). Bagi alumni ITB angkatan 2012 aspek pembelajaran paling baik
yang mereka dapatkan adalah perkuliahan. Di luar perkuliahan, banyak alumni ITB
angkatan 2012 yang aktif atau bahkan sangat aktif di organisasi (>73%).
Dari sisi hubungan antara perguruan tinggi dengan pekerjaan, diperoleh data bahwa
kesesuaian kuliah dengan pekerjaan adalah sebesar 62%. Dalam kaitannya dengan
kompetensi, kejujuran, loyalitas dan integritas merupakan kompetensi yang paling
dikuasai alumni angkatan 2012. Secara umum, waktu tunggu kerja alumni ITB
angkatan 2012 adalah selama 2 bulan. Alumni ITB angkatan 2012 memperoleh
pekerjaan sebagian besar dari relasi (38%), yaitu teman/alumni (67%).
Berdasarkan kondisi pekerjaan saat ini, alumni ITB angkatan 2012 memilih pekerjaan
pertama dengan alasan kesempatan pengembangan diri (53%). Alumni ITB angkatan
2012 yang tidak bekerja sebagian besar dikarenakan belum mendapatkan pekerjaan.
Alumni ITB angkatan 2012 yang memilih menjalankan usaha mayoritas dikarenakan
keinginan pribadi/passion, waktu yang fleksibel dan bebas tidak bergantung. Alumni
ITB angkatan 2012 lebih banyak bekerja di perusahaan dengan kategori bidang
industri pengolahan (13 %). Dari sisi kategori perusahaan, alumni ITB angkatan 2012
lebih banyak bekerja di perusahaan nasional (50%). Untuk jabatan alumni yang
bekerja, mayoritas alumni ITB angkatan 2012 masih berstatus sebagai staf (90%).
Di sisi penghasilan, alumni yang bekerja umumnya memiliki penghasilan 7 juta
rupiah, bekerja dan wiraswasta 6,5 juta rupiah dan wirausaha 5 juta rupiah.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 225
Menurut alumni ITB angkatan 2012, gambaran pekerjaan ideal adalah; (i) Memiliki
fasilitas dan gaji yang baik, (ii) Memberi kesempatan belajar lebih besar, (iii) Jenjang
Karir yang lebih baik, (iv) Lingkungan kerja yang nyaman, dan (v) Sesuai minat.
Buku Report Tracer Study ITB 2019 juga dapat memberikan masukan bagi ITB
berdasarkan data yang diperoleh dari alumni ITB angkatan 2012. Beberapa masukan
ini antara lain:
Dalam aspek pembelajaran alangkah lebih baik apabila ITB secara keseluruhan
memberikan mahasiswanya kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
riset lebih banyak.
Dari sisi kontribusi Program Studi, diharapkan setiap Prodi di ITB lebih banyak
membekali mahasiswanya dengan kemampuan wirausaha.
Dari sisi fasilitas kampus, ITB diharapkan membangun fasilitas yang lebih
memadai terkait pusat kegiatan mahasiswa mengingat mayoritas dari
mahasiswa ITB (khususnya 2012) sangat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.
Secara keseluruhan ITB mampu meningkatkan kontribusinya dan lebih merata
terkait pembekalan kompetensi bagi mahasiswanya (tidak hanya fokus terhadap
pengetahuan di bidang ilmu terkait saja, namun juga faktor-faktor soft skill dan
hard skill).
ITB lebih baik lagi dalam menerapkan pengetahuan disiplin ilmu dengan kondisi
dunia usaha dan industri mengingat pada laporan ini terdapat beberapa Prodi
yang memiliki nilai kesesuaian kuliah dengan pekerjaan sangat kecil.
ITB diharapkan mampu memperkecil jarak waktu tunggu untuk mendapatkan
kerja alumni terutama setelah kelulusan.
ITB mampu menjadi perantara yang lebih baik terutama terkait hubungan
mahasiswa dengan dosen dan alumninya, mengingat lulusan ITB banyak yang
memperoleh pekerjaan melalui informasi dari dosen dan alumni itu sendiri.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 226
Referensi
Aji, Nurul Apsari, Bambang Setia Budi, Angga Dinan A. 2015. Progress and
Development of Tracer Study ITB. Poster Session presented at
international conference EXLIMA 2015 on 25-26 November 2015. Bali-
Indonesia.
Alifah, Amalia Nur, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. Hubungan Sumber
Biaya Pendidikan terhadap Prestasi dan Keaktifan [Studi Kasus
Tracer Study ITB 2016]. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Alifah, Amalia Nur, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. Pentingnya
Kemampuan Bahasa Inggris dalam Dunia Kerja [Studi Kasus FSRD
ITB Angkatan 2009 dan Lulusan 2013]. Paper Tracer Study ITB.
Bandung.
Alifah, Amalia Nur, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2019. Analisis Jalur
Relasi Alumni ITB Angkatan 2012 dalam Memperoleh Pekerjaan
Pertama dengan Menggunakan Analisis Keterhubungan Graf. Paper
Tracer Study ITB. Bandung.
Andirasdini, Indah Gumala, Angga Dinan Adrianto. 2018. Identifikasi Faktor Skills
yang Dibutuhkan Lulusan Perguruan Tinggi di Dunia Wirausaha
Berdasarkan Rekam Jejak Alumni ITB Lulusan Tahun 2014. Paper
Tracer Study ITB. Bandung.
Andirasdini, Indah Gumala, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. Teknik-
Teknik Analisis dalam Pengolahan Data Tracer Study ITB. Paper
Tracer Study ITB. Bandung.
Andirasdini, Indah Gumala, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2018. Dominant
Criteria of Knowledge and Skills Acquired in the Category of
Company Using Principal Component Analysis. Paper Tracer Study ITB.
Bandung.
Andirasdini, Indah Gumala, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2019. Klasterisasi
Program Studi Berdasarkan Kompetensi Alumni [Studi Kasus
Alumni ITB Angkatan 2008-2011]. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Awalia, Syifa Nur, Angga Dinan A. 2018. Profil Alumni ITB yang Lulus Lebih dari
5 Tahun Studi Kasus Tracer Study ITB 2017. Paper Tracer Study ITB.
Bandung.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 227
Awalia, Syifa Nur, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2019. Perkembangan dan
Manajemen Basis Data User Survey ITB. Paper Tracer Study ITB.
Bandung.
Awalia, Syifa Nur, Bambang Setia Budi, Angga Dinan A. 2017. Gap antara
Kontribusi ITB terhadap Kompetensi Lulusannya di Dunia Kerja
[Studi Kasus Tracer Study ITB tahun 2014-2016]. Paper Tracer Study
ITB. Bandung.
Budi, Bambang Setia, dkk. 2011. Report 2011 Tracer Study & Kepuasan
Pengguna. Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A. 2012. Report Tracer Study ITB Angkatan
2004-2005. Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A. 2013. Report Tracer Study ITB Angkatan
2006. Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A. 2014. Report Tracer Study ITB Angkatan
2007. Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A. 2015. Report Tracer Study ITB Angkatan
2008. Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A., Nur Faidzatus Saydah, Nissa Fadilah, Mila Isti.
2017. Report Tracer Study ITB 2016 Angkatan 2009. Penerbit ITB.
Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia. 2014. Tracer Study: Urgency, Problem, and How to
Increase Response Rate. Presentation in Training for Tracer Study Team
of UNPAD at WISMA UNPAD CIMANDIRI on Monday, 3 November 2014.
Bandung.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A. 2015. Innovation and Implementation:
ITB Tracer Study (2012-2015). Paper presented at international
conference EXLIMA 2015 on 25-26 November 2015. Bali-Indonesia.
Dinan A, Angga, Adilan Widyawan Mahdiyasa. 2018. Model Kompetensi Utama
Dunia Usaha dan Industri (DUDI) Rentang Tahun 2015-2017 Studi
Kasus Survey Pengguna ITB 2015-2017. Paper Tracer Study ITB.
Bandung.
Dinan A, Angga, Adilan Widyawan Mahdiyasa. 2018. Competency Model:
Comparison between ITB Alumni Assessment & User Needs. Paper
Tracer Study ITB. Bandung.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 228
Dinan, Angga, Amalia Nur Alifah, Bambang Setia Budi. 2017. Profil Alumni ITB
yang Berwirausaha Studi Kasus Alumni ITB Angkatan 2009. Paper
Tracer Study ITB. Bandung.
Dinan, Angga, Amalia Nur Alifah, Bambang Setia Budi. 2017. Profil Alumni ITB
yang Berwirausaha Studi Kasus Alumni ITB Lulusan Tahun 2013.
Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Dinan A, Angga, Bambang Setia Budi, Sandro Mihradi dan Brian Yuliarto. 2015. Pros
& Cons of Target Responden: between Cohort and Entry of Cohort
in ITB Tracer Study. Paper discussion at international conference EXLIMA
2015 on 25-26 November 2015. Bali-Indonesia.
Dinan, Angga, Indah Gumala Andirasdini, Bambang Setia Budi. 2017. Profil Alumni
ITB yang Berwirausaha Rentang 1-3 Tahun Setelah Lulus. Paper
Tracer Study ITB. Bandung.
Divisi Riset ITB Career Center. 2018. Report Tracer Study ITB 2017. Penerbit ITB,
Bandung-Indonesia.
Divisi Riset ITB Career Center. 2018. Report Tracer Study ITB 2018. Penerbit ITB,
Bandung-Indonesia.
Gunawan, Laura Estwin, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017.
Perkembangan Kepentingan dan Kepuasan Dunia Usaha dan
Industri terhadap Kompetensi Lulusan ITB [Studi Kasus Tahun
2010-2013 dan 2015-2016]. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Kusuma, Hanson E. 2016. Tujuan dan Metode Tracer Study. Presentation in
Seminar dan Workshop Tracer Study ITB 2016 at ITB on 2 May 2016.
Bandung-Indonesia.
Maulana, Andi Irwandi Madagaskar, Angga Dinan A. 2018. Tren dan Profil
Melanjutkan Studi di Luar Negeri serta Pemetaan Persebarannya
untuk Lulusan ITB Angkatan 2008-2010 Studi Kasus Tracer Study
ITB 2015-2017. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Maulana, Andi Irwandi Madagaskar, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. ITB
Menuju Entrepreneur University [Studi Kasus Alumni ITB Angkatan
2009]. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 229
Maulana, Andi Irwandi Madagaskar, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2019.
Metode Pengumpulan Data dan Inovasi Manajemen Surveyor di ITB
[Studi Kasus Tracer Study ITB 2010-2019]. Paper Tracer Study ITB.
Bandung.
Maulana, Andi Irwandi Madagaskar, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2019.
Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha Terhadap Lulusan ITB
dalam Berwirausaha [Studi Kasus Tracer Study ITB 2018-2019].
Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Mustain, Muhammad Faiz, Angga Dinan A., Sandro Mihradi. 2019. Perkembangan
Karir Alumni ITB Angkatan 2011 dan 2012 dengan Status
Penerimaan Bidikmisi Diberhentikan Sebelum 8 Semester. Paper
Tracer Study ITB. Bandung.
Nursyahbani, Awalia, Bambang Setia Budi., Angga Dinan A. 2015. How to Increase
Response Rate: ITB Tracer Study Experience. Poster Session presented
at international conference EXLIMA 2015 on 25-26 November 2015. Bali-
Indonesia.
Nursyahbani, Awalia, Bambang Setia Budi., Angga Dinan A. 2015. The Roles of
Surveyors in the Implementation of Tracer Study ITB. Poster Session
presented at international conference EXLIMA 2015 on 25-26 November
2015. Bali-Indonesia.
Pasaribu, Udjianna S. 2016. Riset Statistika dalam Tracer Study. Presentation in
Seminar dan Workshop Tracer Study ITB 2016 at ITB on 2 May 2016.
Bandung-Indonesia.
Putri, Suryani, Angga Dinan A dan Bambang Setia Budi. 2018. Kriteria Penerimaan
Pegawai Baru menurut Alumni ITB Lulusan Tahun 2014 dan DUDI
(Dunia Usaha dan Industri). Paper Tracer Study ITB. Bandung
Sailah, Illah. 2011. Perlunya Tracer Study untuk Pendidikan Tinggi. Jakarta
(Direktur Pembelajaran & Kemahasiswaan Ditjen Dikti).
Sari, Ilma Intan, Angga Dinan A. 2018. Pengaruh Nilai Indeks Prestasi (IP)
terhadap Pekerjaan Alumni ITB Studi Kasus Alumni ITB Angkatan
2010. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Sari, Ilma Intan, Angga Dinan A dan Bambang Setia Budi. 2018. ITB Alumni Career
Development from Gender Side Perspective Case Study ITB Alumni
Class 2010. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 230
Sari, Ilma Intan, Angga Dinan A dan Bambang Setia Budi. 2019. Profil Alumni ITB
Penerima Bidikmisi yang Dihentikan Sebelum 8 Semester [Studi
Kasus Alumni ITB Angkatan 2011-2012]. Paper Tracer Study ITB.
Bandung.
Schomburg, Harald. 2003. Handout for Graduate Tracer Studies. International
Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel.
Germany.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 231
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 232
Lampiran I Tim Riset
Pelindung
Prof. Ir. Bermawi Priyatna Iskandar, M.Sc, Ph.D – Wakil Rektor Bidang Akademik
dan Kemahasiswaan
Dr. Miming Miharja, ST, M.Sc.Eng – Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum,
Alumni dan Komunikasi
Penanggung Jawab
Dr. Eng. Sandro Mihradi – Ketua Lembaga Kemahasiswaan
Koordinator Pelaksana
Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT – Kepala ITB Career Center
Peneliti
Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT
Dr. Eng. Sandro Mihradi
Sapto Wahyu Indratno, S.Si., M.Sc., Ph.D
Dr. Eng. Hanson E. Kusuma, ST, M.Eng
Dr. Udjianna S. Pasaribu
Dr. Utriweni Mukhaiyar, S.Si., M.Si.
Dr. RR. Kurnia Novita Sari, S.Si., M.Si.
Adilan Widyawan Mahdiyasa, S.Si., M.Si.
Asisten Peneliti
Angga Dinan A., S.Si., MT
Amalia Nur Alifah, S.Si.
Ilma Intan Sari, S.Si., M.Si.
Indah Gumala Andirasdini, S.Si., M.Si.
Tim Teknis dan Kesekretariatan
Andi Irwandi M.M., S.Si.
Syifa Nur Awalia, S.Si.
Tim Administrasi
Yanti Sukmawati
Tim Desain Grafis
Davit Raydiansyah, S.Ds.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 233
Lampiran II Daftar Surveyor
No. Nama Jurusan
1 Iryanti Andriyani Aeronotika & Astronotika
2 Irrangga Agil Laksana Putra Arsitektur
3 Fadli Maulana Nugraha Astronomi
4 Widiyanti Biologi
5 Eljihadi Alfin Desain Interior
6 Weny Amalia Desain Komunikasi Visual
7 Muhammad Pandu Prakasa Desain Produk
8 Tien Vanny Setyawan Farmasi Klinik dan Komunitas
9 Niken Sekar Asih Fisika
10 Sri Rohaeni Kimia
11 Amelinda Alysia A V K Kriya
12 Itsnaini Fathu Rahmah Manajemen
13 Tofik Hidayat Manajemen
14 Fajar Sidiq Permana Manajemen Rekayasa Industri
15 Amalia Nur Alifah Matematika
16 Hervino Winanda Rizky P. Meteorologi
17 Adha Nur Kholif Pratama Mikrobiologi
18 Ragis Nahwan Tsani Oseanografi
19 R Ricky Firmansyah Perencanaan Wilayah dan Kota
20 Nadya Ayu Sekarrini Rekayasa Hayati
21 Reza Raihan Dhany Yus Rekayasa Kehutanan
22 Rizki Arifani Rekayasa Pertanian
23 Hanina Liddini Hanifa Sains dan Teknologi Farmasi
24 Lutfi Yanuar Sartono Seni Rupa
25 M. Ibrahim Al Muwahidan Sistem dan Teknologi Informasi
26 Kalam Adhiansyah Lutfie Teknik Elektro
27 Mario Fredricko Teknik Elektro
28 Aishanura Handina Primanti Teknik Fisika
29 Fadhilur Rahman Teknik Geodesi dan Geomatika
30 Dita Octaviana Teknik Geofisika
31 Fataa Naufal Teknik Geologi
32 Ega Zulfa Rahcita Teknik Industri
33 Mario Tressa Juzar Teknik Informatika
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 234
34 Munawir Bintang Pratama Teknik Kelautan
35 Samuel Teknik Kimia
36 Yessica Ayuningtias Novitasari Teknik Lingkungan
37 M. Mersa Bayu Wibisono Teknik Material
38 Edo Ronaldo Teknik Mesin
39 Hardinal Hadi Teknik Mesin
40 Sakabumi Wahyudi Teknik Metalurgi
41 Aris Wakhyudin Teknik Perminyakan
42 Syachrial Teknik Pertambangan
43 Febri Triana Hartami Siagian Teknik Sipil
44 Muhammad Mahardhika Teknik Sipil
45 Abdul Wahid Teknik Telekomunikasi
46 M. Septian Alamsyah Teknik Tenaga Listrik
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 235
Lampiran III Daftar Pertanyaan Kuesioner
A. Website
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 236
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 237
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 238
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 239
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 240
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 241
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 242
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 243
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 244
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 245
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 246
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 247
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 248
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 249
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 250
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 251
B. Core Quesstionaire ITB
1. Nama 2. Jenis Kelamin 3. Angkatan 4. Program Studi 5. IP 6. Bulan dan Tahun Lulus 7. Alamat 8. Kota 9. Kode Pos
10. Provinsi (Pilih Salah Satu) -Luar Indonesia- Aceh Bali Banten Bengkulu Gorontalo DKI Jakarta Jambi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Utara Kep. Bangka Belitung Kep. Riau Lampung Maluku Maluku Utara Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Papua Papua Barat Riau Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Sumatera Utara Yogyakarta
11. No. Telepon / HP
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 252
12. Apakah Anda setuju jika sistem penerimaan mahasiswa baru ITB melalui jalur fakultas/sekolah (pada tahun pertama) seperti yang Anda alami? 12a. Alasannya? 13. Saat penjurusan di TPB, Prodi apa yang menjadi pilihan pertama Anda?
(Pilih Salah Satu) Teknik Geologi Teknik Geodesi dan Geomatika Meteorologi Oseanografi Matematika Fisika
Astronomi Kimia Seni Rupa Kriya Desain Interior Desain Komunikasi Visual Desain Produk Teknik Mesin Aeronotika & Astronotika Teknik Material Teknik Pertambangan Teknik Perminyakan Teknik Geofisika
Teknik Metalurgi Teknik Sipil Teknik Lingkungan Teknik Kelautan Teknik Kimia Teknik Fisika Teknik Industri Manajemen Rekayasa Industri Arsitektur Perencanaan Wilayah dan Kota Manajemen Sains & Teknologi Farmasi Farmasi Klinik & Komunitas Rekayasa Hayati Biologi Mikrobiologi Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik Teknik Telekomunikasi Sistem & Teknologi Informasi Teknik Informatika
14. Apakah Anda saat penjurusan (di tahun kedua) masuk ke Prodi pilihan pertama? 14a. Menurut Anda, apabila di tahun kedua masuk ke Prodi yang bukan pilihan pertama apakah akan mengganggu/menghambat perkuliahan Anda?
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 253
14a.1 Alasannya? 14a.2 Alasannya? 14b. Menurut Anda, apabila di tahun kedua masuk ke Prodi yang bukan pilihan pertama apakah akan mengganggu/menghambat karir awal Anda? 14b.1 Alasannya? 14b.2 Alasannya? 15. Selama kuliah di ITB, apakah Anda pernah memperoleh beasiswa bidikmisi? 15a. Apakah Anda mendapatkan beasiswa bidikmisi secara penuh? 15b. Digunakan untuk keperluan apa saja beasiswa bidikmisi yang Anda peroleh?
(Pilihan boleh lebih dari satu) Biaya hidup sehari-hari (diri pribadi)
Biaya hidup keluarga 15c. Apakah beasiswa bidikmisi yang Anda peroleh mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari hingga lulus kuliah? 15d. Apakah selama kuliah Anda mencari penghasilan tambahan di luar beasiswa bidikmisi yang diperoleh? 15d.1 Apa yang Anda lakukan untuk memperoleh penghasilan tambahan tersebut?
(Pilihan boleh lebih dari satu) Mengajar/kursus Jualan Asisten dosen Magang
15e. Apakah setelah Anda lulus kuliah, keluarga (orang tua dan/atau saudara
kandung) menjadi tanggungan anda? 15e.1 Berasal dari mana biaya yang digunakan untuk membiayai keluarga tersebut?
(Pilih Salah Satu) Gaji Beasiswa
15e.2 Berapa besar persentasenya? 15e.3 Berapa besar persentasenya? 15f. Apakah Anda saat ini kembali ke daerah asal? 15f.1 Kenapa Anda kembali ke daerah asal?
(Pilih Salah Satu) membangun daerah asal alasan keluarga kondisi lingkungan daerah asal lebih nyaman
15f.2 Kenapa Anda tidak kembali ke daerah asal? (Pilih Salah Satu) tuntutan pekerjaan/profesi/bidang keilmuan daerah asal tidak menjamin pengembangan diri mencari pengalaman kondisi lingkungan daerah asal kurang nyaman alasan keluarga
16. Apakah Anda pernah mengikuti program PMW? 16a. Alasan Anda mengikuti program PMW? 17. Seberapa besar penekanan pada aspek-aspek pembelajaran di bawah ini dilaksanakan di program studi Anda?
perkuliahan
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 254
demonstrasi/peragaan partisipasi dalam proyek riset magang praktikum kerja lapangan diskusi
18. Bagaimana penilaian Anda terhadap aspek belajar mengajar di bawah ini? kesempatan untuk berinteraksi dengan dosen-dosen di luar jadwal kuliah bimbingan akademik kesempatan berpartisipasi dalam proyek riset kondisi umum belajar mengajar kesempatan untuk memasuki dan menjadi bagian dari jejaring ilmuwan profesional
19. Bagaimana penilaian Anda terhadap fasilitas belajar di bawah ini?
perpustakaan teknologi informasi dan komunikasi modul belajar ruang belajar laboratorium variasi mata kuliah yang ditawarkan akomodasi kantin pusat kegiatan mahasiswa beserta fasilitasnya dan ruang rekreasi fasilitas layanan kesehatan
20. Seberapa besar program studi Anda bermanfaat untuk hal-hal di bawah ini? memulai pekerjaan pembelajaran yang berkelanjutan dalam pekerjaan
kinerja dalam menjalankan tugas karir di masa depan pengembangan diri meningkatkan keterampilan kewirausahaan
21. Selama kuliah, dimana Anda tinggal? (Pilih Salah Satu) Asrama mahasiswa Kos/kontrak sendiri Kos/kontrak bersama-sama Rumah orang tua/saudara/keluarga Rumah sendiri
22. Dari mana sumber utama biaya kuliah Anda? (Pilih Salah Satu) Beasiswa Sebagian beasiswa Orang tua/keluarga Biaya sendiri
23. Selama kuliah, organisasi kemahasiswaan apa saja yang Anda ikuti? (Pilihan boleh lebih dari satu) Himpunan program studi Unit kesenian dan kebudayaan Unit olahraga dan kesehatan Unit keagamaan Unit keilmuan Unit pendidikan Unit media
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 255
Kabinet KM-ITB Paguyuban daerah
24. Organisasi apa yang paling aktif Anda ikuti selama menjalani perkuliahan? (nama organisasi) 25. Seberapa aktif Anda di Organisasi tersebut? 26. Apa status keanggotaan Anda di organisasi tersebut?
(Pilih Salah Satu) Ketua/wakil Sekretaris/bendahara Badan pengurus Anggota aktif biasa Anggota pasif
27. Apakah Anda lulus tepat waktu? 27a. Apa alasan utama yang menyebabkan Anda tidak lulus tepat waktu?
(Pilih Salah Satu) alasan keuangan syarat sks lulus belum terpenuhi kendala dalam pengerjaan tugas akhir alasan keluarga sakit faktor psikologis aktivitas kemahasiswaan
28. Pada saat kuliah di perguruan tinggi, apakah Anda mengambil kursus atau pendidikan tambahan? 28a. Jenis kursus apa yang Anda ambil? (jawaban bisa lebih dari satu)
bimbingan belajar mata kuliah piranti lunak aplikasi (Autocad, Oracle, SAS, dll) bahasa inggris bahasa asing lainnya kesenian dan/atau keterampilan olah raga sertifikasi keahlian bidang keilmuan ilmu agama
29. Setelah lulus dari perguruan tinggi, apakah Anda mengambil kursus atau pendidikan tambahan? 29a. Jenis kursus apa yang Anda ambil? (jawaban bisa lebih dari satu)
piranti lunak aplikasi (Autocad, Oracle, SAS, dll) bahasa inggris bahasa asing lainnya kesenian dan/atau keterampilan olah raga sertifikasi keahlian bidang keilmuan ilmu agama
30. Apakah Anda memanfaatkan Pelatihan di ITB Career Center? 31. Apakah Anda memanfaatkan Konseling Karir di ITB Career Center? 32a. Seberapa besar kompetensi di bawah ini Anda kuasai?
memecahkan masalah kompleks berpikir kritis kreativitas manajemen diri dan orang lain bekerja tim
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 256
kecerdasan emosional penilaian dan pengambilan keputusan orientasi layanan negosiasi kecerdasan dalam bertindak kemampuan belajar bekerja individu adaptasi dengan lingkungan kejujuran, loyalitas dan integritas bekerja dalam tekanan pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu pengetahuan di luar bidang/disiplin ilmu
kemampuan analisis kemampuan administrasi, menuliskan laporan/dokumen keterampilan teknologi informasi dan komunikasi sertifikasi keahlian berkomunikasi menggunakan bahasa asing
32b. Seberapa besar kontribusi perguruan tinggi terhadap kompetensi yang Anda kuasai?
memecahkan masalah kompleks berpikir kritis kreativitas manajemen diri dan orang lain bekerja tim kecerdasan emosional
penilaian dan pengambilan keputusan orientasi layanan negosiasi kecerdasan dalam bertindak kemampuan belajar bekerja individu adaptasi dengan lingkungan kejujuran, loyalitas dan integritas bekerja dalam tekanan pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu pengetahuan di luar bidang/disiplin ilmu kemampuan analisis kemampuan administrasi, menuliskan laporan/dokumen keterampilan teknologi informasi dan komunikasi sertifikasi keahlian berkomunikasi menggunakan bahasa asing
32c. Seberapa besar peran kompetensi yang diperoleh selama di perguruan tinggi dalam melaksanakan kegiatan Anda saat ini?
memecahkan masalah kompleks berpikir kritis kreativitas manajemen diri dan orang lain bekerja tim kecerdasan emosional penilaian dan pengambilan keputusan orientasi layanan
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 257
negosiasi kecerdasan dalam bertindak kemampuan belajar bekerja individu adaptasi dengan lingkungan kejujuran, loyalitas dan integritas bekerja dalam tekanan pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu pengetahuan di luar bidang/disiplin ilmu kemampuan analisis kemampuan administrasi, menuliskan laporan/dokumen keterampilan teknologi informasi dan komunikasi
sertifikasi keahlian berkomunikasi menggunakan bahasa asing
32d. Selama di ITB, peningkatan kemampuan memecahkan masalah kompleks paling sering Anda dapatkan dari mana?
(Pilih Salah Satu) Himpunan Prodi UKM Perkuliahan Projek/riset
32e. Selama di ITB, peningkatan kemampuan berpikir kritis paling sering Anda dapatkan dari mana?
(Pilih Salah Satu) Himpunan Prodi
UKM Perkuliahan Projek/riset
32f. Selama di ITB, peningkatan kemampuan kreativitas paling sering Anda dapatkan dari mana?
(Pilih Salah Satu) Himpunan Prodi UKM Perkuliahan Projek/riset
32g. Selama di ITB, peningkatan kemampuan manajemen diri dan orang lain paling sering Anda dapatkan dari mana?
(Pilih Salah Satu) Himpunan Prodi UKM Perkuliahan Projek/riset
32h. Selama di ITB, peningkatan kemampuan bekerja tim paling sering Anda dapatkan dari mana?
(Pilih Salah Satu) Himpunan Prodi UKM Perkuliahan Projek/riset
32i. Selama di ITB, peningkatan kemampuan kecerdasan emosional paling sering Anda dapatkan dari mana?
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 258
(Pilih Salah Satu) Himpunan Prodi UKM Perkuliahan Projek/riset
32j. Selama di ITB, peningkatan kemampuan penilaian dan pengambilan keputusan paling sering Anda dapatkan dari mana?
(Pilih Salah Satu) Himpunan Prodi UKM Perkuliahan Projek/riset
32k. Selama di ITB, peningkatan kemampuan orientasi layanan paling sering Anda dapatkan dari mana?
(Pilih Salah Satu) Himpunan Prodi UKM Perkuliahan Projek/riset
32l. Selama di ITB, peningkatan kemampuan negosiasi paling sering Anda dapatkan dari mana?
(Pilih Salah Satu) Himpunan Prodi UKM Perkuliahan
Projek/riset 32m. Selama di ITB, peningkatan kemampuan kecerdasan dalam bertindak paling sering Anda dapatkan dari mana?
(Pilih Salah Satu) Himpunan Prodi UKM Perkuliahan Projek/riset
33. Pekerjaan utama saat ini? (Pilih Salah Satu) Bekerja Bekerja dan wiraswasta Wirausaha Melanjutkan studi Tidak bekerja
34. Apakah Anda pernah mencari pekerjaan? (di luar pekerjaan sambilan) 34a. Apa alasan utama Anda tidak mencari pekerjaan?
(Pilih Salah Satu) melanjutkan kuliah memulai bisnis sendiri
34b. Kapankah Anda mulai mencari pekerjaan? (di luar pekerjaan sambilan) 34b.1 Berapa bulan sebelum lulus Anda mencari kerja? (di luar pekerjaan sambilan) 34b.2 Berapa bulan setelah lulus Anda mencari kerja? (di luar pekerjaan sambilan) 34c. Apakah Anda mencari pekerjaan melalui ITB Career Center?
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 259
34c.1 Apabila melalui ITB Career Center, fasilitas apa yang Anda gunakan? (jawaban bisa lebih dari 1)
Website ITB Career Center Titian karir ITB Career Center Brosur / poster / pamflet di ITB Career Center Campus recruitment yang difasilitasi ITB Career Center
34d. Selain melalui ITB Career Center, manakah cara yang Anda gunakan? (Jawaban bisa lebih dari 1)
melalui iklan di koran / majalah, brosur melamar ke perusahaan tanpa mengetahui lowongan yang ada pergi ke bursa / pameran kerja yang diselenggarakan selain ITB Career Center mencari lewat internet / iklan online / milis di luar website ITB Career Center
membangun bisnis sendiri menghubungi Kemnakertrans menghubungi agen tenaga kerja komersial / swasta melalui penempatan kerja atau magang melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara, teman, dll)
34e. Berapa perusahaan / instansi / institusi yang sudah Anda lamar sebelum memperoleh pekerjaan pertama? 35. Aktivitas apa yang fokus Anda lakukan saat menunggu mendapatkan pekerjaan utama?
(Pilih Salah Satu) mencari pekerjaan mencari beasiswa kuliah pasca sarjana meningkatkan keahlian
magang 36. Gambaran pekerjaan ideal yang Anda inginkan? (Jawaban bisa lebih dari 1)
Jenjang karir yang lebih baik Fasilitas dan gaji yang baik Sesuai bidang kuliah Sesuai minat Menambah wawasan Menantang / tidak monoton Memberi kesempatan belajar lebih besar Mampu meningkatkan kesejahteraan Lingkungan kerja yang nyaman Jam kerja dan jobdesk yang sesuai Memberi banyak manfaat bagi banyak orang Waktu fleksibel dan tidak terlalu menguras tenaga
37x. Kapankah Anda memperoleh pekerjaan pertama? 37y. Kapankah Anda memulai usaha? 37ax. Berapa bulan waktu yang digunakan (sebelum kelulusan) untuk memperoleh pekerjaan pertama? 37ay. Berapa bulan waktu yang digunakan (sebelum kelulusan) untuk memulai usaha? 37bx. Berapa bulan waktu yang digunakan (sesudah kelulusan) untuk memperoleh pekerjaan pertama? 37by. Berapa bulan waktu yang digunakan (sesudah kelulusan) untuk memulai usaha? 38. Melalui apa Anda mendapatkan pekerjaan pertama?
(Pilih Salah Satu)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 260
Memperoleh informasi dari ITB Career Center (Website, Titian Karir, Brosur / Pamflet / Poster, Campus Recruitment) Melalui iklan koran / majalah Melamar ke bursa / pameran kerja yang diselenggarakan selain ITB Career Center Mencari lewat internet / iklan online di luar website ITB Career Center Dihubungi oleh perusahaan Menghubungi Kemnakertrans Menghubungi agen tenaga kerja komersial / swasta Membangun bisnis sendiri Melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara, teman, dll) Melalui penampilan kerja atau magang Bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerja semasa kuliah
38a. Jika relasi, siapakah relasinya? (Pilih Salah Satu) Teman / Alumni Orang tua / Saudara / Keluarga Dosen
39. Aspek apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih pekerjaan pertama?
(Pilih Salah Satu) gaji kedekatan dengan rumah tantangan pekerjaan benefit (perumahan, transpor, uang lembur) kesempatan beasiswa
kesempatan pengembangan diri 40. Berdasarkan persepsi Anda, aspek apakah yang menjadi penilaian penting bagi perusahaan / instansi dalam melakukan penerimaan pegawai baru? (Jawaban bisa lebih dari 1)
program studi spesialisasi IP pengalaman kerja selama kuliah reputasi dari perguruan tinggi pengalaman ke luar negeri (untuk bekerja atau magang) kemampuan bahasa Inggris kemampuan bahasa asing lainnya pengoperasian komputer pengalaman berorganisasi rekomendasi dari pihak ketiga kepribadian dan keterampilan interpersonal sertifikasi profesi
41. Berapa perusahaan / instansi / institusi yang telah Anda masuki untuk bekerja (termasuk perusahaan sendiri) sejak lulus dari perguruan tinggi? 42. Apa jenis perusahaan / instansi / institusi tempat Anda bekerja sekarang?
(Pilih Salah Satu) instansi pemerintah (termasuk BUMN) organisasi non-profit / lembaga swadaya masyarakat perusahaan swasta wiraswasta / perusahaan sendiri
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 261
43. Jelaskan tugas-tugas utama dalam pekerjaan Anda saat ini? 44. Dalam seminggu, berapa jam rata-rata Anda bekerja? 45. Komentar POSITIF terhadap pekerjaan Anda saat ini?
(Pilih Salah Satu) Menyenangkan Sesuai minat Pengembangan diri besar Sesuai dengan yang diharapkan Gaji memuaskan Lingkungan kerja kondusif
46. Komentar NEGATIF terhadap pekerjaan Anda saat ini? (Pilih Salah Satu)
Gaji kurang memuaskan Tidak sesuai minat Lingkungan kerja tidak kondusif (pekerjaan terlalu padat, dll) Tidak sesuai dengan yang diharapkan Kesempatan belajar sangat kecil
47a. Nama dan jabatan atasan Anda yang dapat dihubungi oleh ITB terkait riset Tracer Study dan Survey Pengguna? 47b. Kontak email atasan Anda yang dapat dihubungi oleh ITB terkait riset Tracer Study dan Survey Pengguna?
Pekerjaan Utama: Bekerja
A1. Nama Kantor A2. Bidang Usaha
(Pilih Salah Satu) Kategori A: Pertanian, perikanan, dan kehutanan Kategori B: Pertambangan dan penggalian Kategori C: Industri pengolahan Kategori D: Pengadaaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin Kategori E: Pengelolaan air, pengolahan air limbah, pengelolaan dan daur ulang sampah, dan aktivitas remediasi Kategori F: Konstruksi Kategori G: Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor Kategori H: Pengangkutan dan pergudangan Kategori I: Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Kategori J: Informasi dan komunikasi Kategori K: Aktivitas keuangan dan asuransi Kategori L: Real estate Kategori M: Aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis Kategori N: Aktivitas persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya Kategori O: Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib Kategori P: Aktivitas pendidikan Kategori Q: Aktivitas kesehatan dan aktivitas sosial Kategori R: Kesenian, hiburan dan rekreasi Kategori S: Aktivitas jasa lainnya Kategori T: Aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja, aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 262
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri Kategori U: Aktivitas badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
A2a. Sub Bidang Usaha Kategori A (Pilih Salah Satu) pertanian, peternakan, perburuan dan kegiatan yang berhubungan dengan itu kehutanan dan pemanenan kayu serta hasil hutan selain kayu perikanan
A2b. Sub Bidang Usaha Kategori B (Pilih Salah Satu) pertambangan batubara dan lignit pertambangan minyak bumi, gas alam, dan panas bumi pertambangan bijih logam
aktivitas jasa penunjang pertambangan A2c. Sub Bidang Usaha Kategori C
(Pilih Salah Satu) industri makanan industri minuman industri pengolahan tembakau industri tekstil industri pakaian jadi industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki industri kayu, barang dari kayu gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan, sejenisnya industri kertas dan barang dari kertas industri pencetakan dan reproduksi media rekaman
industri produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional industri karet, barang dari karet dan plastik industri barang galian bukan logam industri logam dasar industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya industri komputer, barang elektronik dan optik industri peralatan listrik industri mesin dan perlengkapan ytdl industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer industri alat angkutan lainnya industri furnitur reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan
A2d. Sub Bidang Usaha Kategori D pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin
A2e. Sub Bidang Usaha Kategori E (Pilih Salah Satu) pengadaan air pengolahan limbah pengolahan sampah dan daur ulang
A2f. Sub Bidang Usaha Kategori F (Pilih Salah Satu) konstruksi gedung konstruksi bangunan sipil konstruksi khusus
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 263
A2g. Sub Bidang Usaha Kategori G (Pilih Salah Satu) perdagangan, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor perdagangan besar, bukan mobil dan sepeda motor perdagangan eceran, bukan mobil dan sepeda motor
A2h. Sub Bidang Usaha Kategori H (Pilih Salah Satu) angkutan darat dan angkutan melalui saluran pipa angkutan perairan angkutan udara pergudangan dan aktivitas penunjang angkutan aktivitas pos dan kurir
A2i. Sub Bidang Usaha Kategori I (Pilih Salah Satu) penyediaan akomodasi penyediaan makanan dan minuman
A2j. Sub Bidang Usaha Kategori J (Pilih Salah Satu) aktivitas penerbitan aktivitas produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan musik aktivitas penyiaran dan pemrograman telekomunikasi aktivitas pemrograman, konsultasi komputer dan kegiatan yang berhubungan dengan itu aktivitas jasa informasi
A2k. Sub Bidang Usaha Kategori K (Pilih Salah Satu) aktivitas keuangan, bukan asuransi dan dana pensiun asuransi, reasuransi dan dana pensiun, bukan jaminan sosial wajib aktivitas penunjang jasa keuangan, asuransi dan dana pensiun
A2l. Sub Bidang Usaha Kategori L real estat
A2m. Sub Bidang Usaha Kategori M (Pilih Salah Satu) aktivitas hukum dan akuntansi aktivitas kantor pusat dan konsultasi manajemen aktivitas arsitektur dan keinsinyuran, analisis dan uji teknis penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan periklanan aktivitas kesehatan hewan
A2n. Sub Bidang Usaha Kategori N (Pilih Salah Satu) aktivitas persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi aktivitas ketenagakerjaan aktivitas agen perjalanan, penyelenggara tur dan jasa reservasi lainnya aktivitas keamanan dan penyelidikan penyedia jasa untuk gedung dan pertamanan aktivitas administrasi kantor, aktivitas penunjang kantor dan aktivitas penunjang usaha lainnya
A2o. Sub Bidang Usaha Kategori O administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 264
A2p. Sub Bidang Usaha Kategori P pendidikan
A2q. Sub Bidang Usaha Kategori Q (Pilih Salah Satu) aktivitas kesehatan manusia aktivitas kegiatan sosial di dalam panti aktivitas kegiatan sosial di luar panti
A2r. Sub Bidang Usaha Kategori R (Pilih Salah Satu) aktivitas hiburan, kesenian dan kreativitas perpustakaan, arsip, museum dan kegiatan kebudayaan lainnya kegiatan olahraga dan rekreasi lainnya
A2s. Sub Bidang Usaha Kategori S (Pilih Salah Satu) aktivitas keanggotaan organisasi aktivitas reparasi komputer dan barang keperluan pribadi dan perlengkapan rumah tangga aktivitas jasa perorangan lainnya
A2t. Sub Bidang Usaha Kategori T (Pilih Salah Satu) aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja dari personil domestik aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan sendiri
A2u. Sub Bidang Usaha Kategori U aktivitas badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
A3. Posisi / Jabatan (Pilih Salah Satu) Direktur Pemilik Manajer Magang Staf
A4. Sejak A5. Telepon Kantor A6. Website Kantor A7. Alamat Kantor A8. Berapa gaji per bulan saat ini di luar bonus? (dalam Rupiah) A9. Berapa bonus rata-rata per tahun (Jika ada)? (dalam Rupiah) A10. Apa kategori perusahaan tempat Anda bekerja?
lokal nasional multinasional A11. Apakah pekerjaan Anda saat ini sesuai dengan bidang kuliah?
Pekerjaan Utama: Bekerja dan Wiraswasta
B1. Nama Kantor B2. Bidang Usaha B2a. Sub Bidang Usaha Kategori A B2b. Sub Bidang Usaha Kategori B B2c. Sub Bidang Usaha Kategori C B2d. Sub Bidang Usaha Kategori D B2e. Sub Bidang Usaha Kategori E B2f. Sub Bidang Usaha Kategori F
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 265
B2g. Sub Bidang Usaha Kategori G B2h. Sub Bidang Usaha Kategori H B2i. Sub Bidang Usaha Kategori I B2j. Sub Bidang Usaha Kategori J B2k. Sub Bidang Usaha Kategori K B2l. Sub Bidang Usaha Kategori L B2m. Sub Bidang Usaha Kategori M B2n. Sub Bidang Usaha Kategori N B2o. Sub Bidang Usaha Kategori O B2p. Sub Bidang Usaha Kategori P B2q. Sub Bidang Usaha Kategori Q B2r. Sub Bidang Usaha Kategori R
B2s. Sub Bidang Usaha Kategori S B2t. Sub Bidang Usaha Kategori T B2u. Sub Bidang Usaha Kategori U B3. Posisi / Jabatan B4. Sejak B5. Telepon Kantor B6. Website Kantor B7. Alamat Kantor B8. Berapa rata-rata penghasilan per bulan saat ini di luar bonus? (dalam Rupiah) B9. Berapa bonus rata-rata per tahun (Jika ada)? (dalam Rupiah) Pekerjaan Lainnya B10. Nama Kantor
B11. Bidang Usaha B12. Posisi / Jabatan B13. Sejak B14. Telepon Kantor B15. Website Kantor B16. Alamat Kantor B17. Berapa rata-rata penghasilan per bulan saat ini di luar bonus? (dalam Rupiah) B18. Berapa bonus rata-rata per tahun (Jika ada)? (dalam Rupiah) B19. Jenis usaha yang Anda kembangkan saat ini? (Jawaban bisa lebih dari 1)
Usaha sendiri / tidak memiliki pegawai Bekerja di rumah (Usaha rumahan) Kerjasama dengan teman / saudara / dll Membangun dari awal sebuah kantor / firma Mengambil alih perusahaan Melayani kontraktor tunggal
B20. Berasal dari mana modal yang Anda gunakan untuk membangun usaha pertama kali?
(Pilih Salah Satu) Pribadi / Tabungan Bank Keluarga Proyek Proposal Investor Saham
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 266
B21. Berapa omset rata-rata perbulan? (dalam Rupiah) B22. Apakah pekerjaan Anda saat ini sesuai dengan bidang kuliah?
Pekerjaan Utama: Wirausaha
C1. Nama Kantor C2. Bidang Usaha C3. Posisi / Jabatan C4. Sejak C5. Telepon Kantor C6. Website Kantor C7. Alamat Kantor C8. Berapa rata-rata penghasilan per bulan saat ini di luar bonus? (dalam Rupiah)
C9. Berapa bonus rata-rata per tahun (Jika ada)? (dalam Rupiah) C10. Apa alasan Anda memutuskan berwirausaha? (Jawaban bisa lebih dari 1)
Cita-cita Melanjutkan usaha keluarga Penghasilan lebih besar Passion / Keinginan pribadi Buka lapangan pekerjaan baru Waktu yang fleksibel Bebas / Tidak bergantung Malas melamar kerja Tantangan Peluang pasar
C11. Jenis usaha yang Anda kembangkan saat ini? (Jawaban bisa lebih dari 1)
Usaha sendiri / tidak memiliki pegawai Bekerja di rumah (Usaha rumahan) Kerjasama dengan teman / saudara / dll Membangun dari awal sebuah kantor / firma Mengambil alih perusahaan Melayani kontraktor tunggal
C12. Berasal dari mana modal yang Anda gunakan untuk membangun usaha pertama kali?
(Pilih Salah Satu) Pribadi / Tabungan Bank Keluarga Proyek Proposal Investor Saham
C13. Berapa omset rata-rata perbulan? (dalam Rupiah) C14. Apakah pekerjaan/usaha Anda saat ini sesuai dengan bidang kuliah? C15. Apakah Anda pernah bekerja sebelumnya? C15a. Berapa lama Anda bekerja setelah lulus (pekerjaan pertama) sebelum memutuskan berwirausaha? (dalam bulan) C16. Apakah usaha Anda saat ini berkaitan dengan usaha saat mengikuti program PMW?
Pekerjaan Utama: Melanjutkan Studi D1. Apakah Anda pernah bekerja sebelumnya?
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 267
D1a. Berapa lama Anda bekerja (pekerjaan pertama) setelah lulus sebelum memutuskan berhenti untuk melanjutkan studi? (dalam bulan) D2. Dimanakah Anda melanjutkan studi? D3. Apa alasan Anda melanjutkan studi?
(Pilih Salah Satu) Tuntutan profesi Kesempatan beasiswa Prestise Belum ada keinginan untuk bekerja
D4. Apakah studi Anda saat ini masih berhubungan dengan bidang kuliah saat S1? D5. Darimanakah sumber biaya studi Anda?
(Pilih Salah Satu) Beasiswa Tempat kerja Orang tua Biaya sendiri
Pilihan Pekerjaan: Tidak Bekerja
E1. Apakah Anda pernah bekerja sebelumnya? E1a. Berapa lama Anda bekerja setelah lulus (pekerjaan pertama) sebelum memutuskan untuk berhenti atau tidak bekerja lagi? (dalam bulan) E1b. Apakah pekerjaan Anda saat itu sesuai dengan bidang kuliah? E2. Apa alasan Anda tidak bekerja?
(Pilih Salah Satu) Menikah Alasan keluarga Alasan kesehatan Belum mendapatkan panggilan kerja Mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya Habis masa kontrak pekerjaan sebelumnya
Pekerjaan sebelumnya E3. Bidang Usaha E4. Posisi / Jabatan
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 268
Lampiran IV Dokumentasi
Sekretariat Divisi Riset ITB Career Center (2012-2015)
Sekretariat Divisi Riset ITB Career Center (2016-Sekarang)
Pertemuan Surveyor
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 269
Sosialisasi Tracer Study ITB 2014 Kepada Prodi ITB
Sosialisasi & Sharing Tracer Study ITB 2015
Seminar dan Workshop Tracer Study ITB 2016
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 270
Seminar dan Workshop Tracer Study ITB 2017
Divisi Riset ITB Career Center @ Pra-Summit dan Summit ICCN 2017
Seminar dan Workshop Tracer Study ITB 2018
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 271
Seminar dan Workshop Tracer Study dan User Survey ITB 2019
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 272
PENERBIT ITBJl. Ganesha No.10 Bandung 40132, Indonesia
Telp. 022 - 2504257. Fax. 022 - 2534155email: [email protected]
web: www.penerbit.itb.ac.idebook: itb bookstore