Download - Renja Optimalisasi Produk Perikanan
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sanghyang Widhi
Wasa, Rencana Kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Buleleng Tahun 2010 dapat kami susun dengan baik dan tepat waktu.
Penyusunan Rencana Kerja ini berdasarkan hasil evaluasi yang
telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Disamping itu juga dari
hasil penjaringan aspirasi masyarakat melalui mekanisme musyawarah
rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan. Program dan
kegiatan yang dituangkan dalam rencana kerja tersebut merupakan
perpaduan antara Program kegiatan Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Buleleng dengan usulan kegiatan dari masyarakat yang
dijaring dengan skala prioritas. Dengan demikian diharapkan akan
dapat diwujudkan kesatuan tindak dalam pelaksanaan pembangunan,
sehingga semua kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan sasaran
serta dapat menanggulangi berbagai permasalahan yang bersifat
mendesak yang ada di masyarakat.
Demikian rencana kerja ini kami susun, mohon masukan dan
saran dan kritik yang bersifat membangun dari para peserta Forum
SKPD
Singaraja, 26 Pebruari 2009
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Buleleng,
Ir. Nyoman Sutrisna,MM
1
Pembina TK. I
NIP. 080 096 662
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara geografis, Kabupaten Buleleng terletak di belahan utara
Pulau Bali dengan luas daratan 1.365,88 Km2, Sedangkan panjang
pantai 157,05 Km, sehingga pada radius 4 Mil luas perairan laut
Kabupaten Buleleng adalah : 1.166,75 Km2. Secara Administrasi
Kabupaten Buleleng terbagi menjadi 9 Kecamatan yang terdiri dari 7
Kecamatan memiliki wilayah pantai (pesisir) dan 2 Kecamatan tidak
memiliki wilayah pantai, tetapi memiliki danau dan sawah. Jadi
dilihat dari luas wilayah daratan dan lautan kabupaten Buleleng
hampir berimbang. Dengan melihat kondisi tersebut, Kabupaten
Buleleng mempunyai potensi yang sangat besar dibidang perikanan
baik laut maupun darat.
Adapun potensi perikanan dan kelautan meliputi :
a. Perikanan Laut.
Luas perairan laut Kabupaten Buleleng 1.166,75 Km2 dan
panjang pantainya 144 Km, dimana di dalamnya terkandung
berbagai jenis ikan, baik ikan pelagis, ikan demersal yang
diperkirakan potensi lestarinya sebesar 12.358,00 ton/tahun. Luas
lahan potensial untuk budidaya laut diperkirakan + 1.000 Ha
dengan rincian: 1) Budidaya Kerapu dan Bandeng sebanyak 500 Ha,
2) Rumput Laut sebanyak 250 Ha, dan 3) Mutiara sebanyak 250 Ha.
b. Perikanan Darat.2
Potensi perikanan darat meliputi potensi perairan umum yang
terdiri dari danau seluas 446 Ha dan sungai 25 Ha. Disamping itu
juga luas lahan potesial untuk budidaya air payau (tambak) adalah
500 Ha yang terdiri dari lahan pasang surut 350 Ha dan lahan non
pasang surut 150 Ha. Untuk budidaya air tawar terdiri dari potensi
budidaya kolam adalah 27,32 Ha, dan Mina padi seluas 3534.6 Ha
Jumlah penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan
baik nelayan laut maupun danau sebanyak 4.290 orang yang
tergabung dalam 112 kelompok. Sedangkan untuk pembudidaya
ikan sebanyak 1.027 orang yang tergabung dalam 47 kelompok.
Penduduk yang yang bermatapencaharian sebagai nelayan
sebagian besar bermukim di wilayah pesisir yang kehidupannya
masih ada dibawah garis kemiskinan.
Mengingat pentingnya kedudukan urusan Perikanan dan
Kelautan, maka Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng
yang berdasarkan Keputusan Bupati Buleleng Nomor : 50 Tahun
2008, Tanggal 8 September 2008 memiliki tugas pokok
melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Perikanan dan
Kelautan menyusun langkah-langkah strategis pembangunan
urusan Perikanan dan Kelautan yang tertuang kedalam Rencana
Kerja Tahun 2010 yang keseluruhannya tiada lain dimaksudkan
dalam rangka mendukung pembangunan perikanan dan kelautan
yang berkeadilan dan berkemakmuran.
1.2. Tugas pokok dan fungsi
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perikanan dan Kelautan adalah
melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Perikanan dan
Kelautan. Untuk melaksanaklan tugas pokok tersebut maka Dinas
Perikanan dan Kelautan mempunyai fungsi :
3
- Perumusan kebijakan teknis di bidang perikanan dan kelautan
Kabupaten Buleleng berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati.
- Pelaksanaan dan peningkatan produksi perikanan.
- Penataan dan pengelolaan perairan darat dan perairan laut.
- Penetapan dan pengelolaan plasma nuftah spesifik lokasi serta
suaka perikanan.
- Penataan dan pengawasan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan
pengelolaan kekayaan laut
- Melaksanakan penataan pembinaan pemukiman nelayan.
- Penggalian dan pemanfaatan kekayaan laut lainnya.
- Peningkatan dan pembinaan usaha dan pengolahan hasil
perikanan.
- Pemberian rekomendasi permohonan perijinan sesuai dengan
kewenangan dan kebijakan ysng ditetapkan oleh Bupsti serta
ketentuan perudang-undangan yang berlaku.
- Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas.
- Pengelolaan tata usaha dinas.
1.3 Visi dan Misi
Meningkatnya persaingan, tantangan dan tuntutan masyarakat
akan pelayanan maka mendorong Dinas perikanan dan Kelautan
Kabupaten Buleleng untuk mempersiapkan diri agar lebih eksis,
4
kompetitif dan senantiasa mengupayakan perubahan kearah
perbaikan.
Perubahan tersebut dilaksanakan secara bertahap, terencana,
konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan
akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dan
manfaat.
VISI
Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng dibawa dan
berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif
serta proaktif. Berdasarakan arti Visi tersebut, maka dibawah ini
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng menetapkan Visi
sebagai berikut :
“ TERWUJUDNYA PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN YANG LESTARI, TERPADU DAN BERTANGGUNGJAWAB BAGI KESATUAN BANGSA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. “
5
MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan
sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana
dan berhasil dengan baik.
Dengan adanya pernyataan visi diharapkan seluruh karyawan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng dan pihak-pihak
yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui peran dan
program-program serta hasil yang akan diperoleh diwaktu yang
akan datang.
Proses perumusan misi dilakukan dengan memperhatikan
masukan dari pihak yang berkepentingan (Stake Holders) dan
memberikan peluang untuk perubahan sesuai dengan tuntutan
lingkungan.
Misi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng adalah
sebagai berikut :
a. Peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan, pembudidaya
ikan dan masyarakat pesisir lainnya.
b. Peningkatan peran sektor perikanan dan kelautan sebagai
sumber pertumbuhan ekonomi daerah.
c. Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung serta kualitas
lingkungan perairan.
d. Peningkatan kecerdasan dan kesehatan masyarakat melalui
peningkatan konsumsi ikan.
6
e. Peningkatan peran laut sebagai pemersatu bangsa dan
peningkatan budaya bahari.
1.4 Kondisi Makro Hasil Pembangunan
Secara umum kondisi perikanan dan kelautan Kabupaten Buleleng
dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan
dengan tahun 2006, hal ini diindikasikan oleh:
1. Dicapainya produksi perikanan dan kelautan dari 13.459,4 ton
menjadi 13.852,8 ton atau meningkat sebesar 2,92% dari tahun
sebelumnya
2. Sarana prasarana perikanan dan kelautan yang meliputi:
- armada penangkapan dari 3.638 unit menjadi 3.710 atau
meningkat 1,9 %.
- sarana budidaya dari 58 unit menjadi 66 unit atau meningkat
12,12%
- sarana pengolahan dari 22 unit menjadi 37 unit atau meningkat
40,5%, secara keseluruhan meningkat sebesar 18,1% dari tahun
sebelumnya.
3. Investasi perikanan dan kelautan dari Rp.3.006.000.000,- menjadi
Rp.4.775.000.000,- atau meningkat sebesar 37,0 % dari tahun
sebelumnya
4. Pendapatan masyarakat perikanan dan kelautan dari Rp.
2.150.000,-/ RTP/ Bulan menjadi Rp.2.450.000,-/RTP/Bulan atau
meningkat sebesar 12,24% dari tahun sebelumnya
5. Meningkatnya sumbangan pihak ketiga pada usaha perikanan
dan kelautan dari Rp. 212.742.500 menjadi Rp.213.753.500 atau
meningkat sebesar 0,47% dari tahun sebelumnya.7
BAB II
ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN
2.1. Isu Strategis
Isu strategis yang terdapat pada bidang perikanan dan kelautan antara lain :
a. Pendapatan nelayan masih rendah.
b. Kualitas SDM Perikanan dan Kelautan masih rendah.
c. Adanya benturan kepentingan dalam pemanfaatan lahan
d. Degradasi lingkungan perairan/laut yang diakibatkan oleh masih adanya penangkapan ikan secara destruktif (peledak dan sianida), adanya pengambilan pasir dan batu di laut / pesisir
2.2. Permasalahan
Dengan melihat gambaran kondisi umum bidang perikanan dan kelautan tersebut muncul beberapa permasalahan antara lain :
a. Terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan nelayan,pembudidaya dan pengolah hasil perikanan dalam penerapan teknologi tepat guna dan berhasil guna.
b. Terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki nelayan, pembudidaya dan pengolah hasil perikanan
c. Kurangnya permodalan yang dimiliki nelayan, pembudidaya dan pengolah hasil perikanan.
d. Masih adanya penangkapan ikan yang destruktif dan tidak ramah lingkungan.
e. Sering terjadinya konflik kepentingan dalam pemanfaatan perairan laut dan pesisir.
8
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN
3.1. Tujuan
Tujuan pembangunan perikanan dan kelautan tetap didasari
oleh 3 pilar kebijakan pembangunan indonesia yang tertuang dalam
Peraturan Presiden No 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R-PJMN) 2004-2009 yang
meliputi: Pengentasan kemiskinan (Pro – poor), Penciptaan lapangan
kerja (Pro – job) dan Percepatan pertumbuhan (Pro – growth).
Tujuan merupakan inplementasi atau penjabaran dari misi dan
merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang,
tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif akan tetapi
dapat menunjukkan hasil pada kurun waktu tertentu ke depan.
Karakteristik tujuan dapat diartikan sebagai berikut :
a. Idealistik mengandung nilai – nilai luhur sesuai dengan konsep Tri
Hita Karana dan berkeinginan kuat untuk maju dan berhasil.
b. Abstrak belum tergambarkan dalam angka sebagai upaya
mencapai tujuan dapat berjalan terus menerus.
c. Jangkauan ke depan dicapai oleh Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Buleleng dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
Berdasarkan karakteristik di atas maka Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Buleleng menentukan tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan ,
pembudidaya ikan, rumput laut dan masyarakat pesisir lainnya.
9
b. Meningkatkan peran sector perikanan dan kelautan dalam
menunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan kesehatan
masyarakat.
c. Mewujudkan kondisi lingkungan sumber daya perikanan dan
kelautan yang berkualitas dan lestari.
3.2 . Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang
akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran
atau bulanan. Fokus utama sasaran adalah tindakan dan alokasi
sumber daya perikanan dalam kegiatan-kegiatan Dinas Perikanan
dan Kelautan. Sasaran bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur,
menantang namun dapat dicapai, berorientasi pada hasil dan dapat
dicapai dalam periode 1 (satu) tahun.
Berdasarkan pengertian tersebut , maka Dinas Perikanan dan
Kelautan menetapkan sasaran yaitu “MENINGKATNYA
PEMBANGUNAN PERIKANAN DAN KELAUTAN” dengan indikator
sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Aparatur Perikanan dan
Kelautan dari 43 orang terlatih menjadi 46 orang terlatih, dan
meningkatnya kualitas SDM Masyarakat Perikanan dan Kelautan
215 orang terlatih menjadi 245 orang terlatih.
b. Meningkatnya produksi penangkapan di laut sebesar 11.173,9 ton
menjadi 11.509,1 ton atau 3%, penangkapan di perairan umum
sebesar 58,9 ton menjadi 59,5 ton atau 1%, produksi budidaya
laut sebesar 1.652,1 ton menjadi 1.668,6 ton atau 1%, produksi
budidaya air tawar sebesar 18,4 ton menjadi 18,6 atau 1%,
produksi budidaya air payau sebesar 949,5 menjadi 997,0 atau
5%10
c. Meningkatnya sarana dan prasarana di bidang penangkapan dari
3.710 unit menjadi 3.784 unit atau 2%, di bidang budidaya dari
66 unit menjadi 73 unit atau 10% dan dibidang pengolahan hasil
perikanan dari 37 unit menjadi 44 unit atau 10%
d. Berkurangnya usaha-usaha penangkapan ikan yang destruktif
dan tidak ramah lingkungan dari 3 kegiatan menjadi 1.
e. Membaiknya kualitas lingkungan sumberdaya perikanan dan
kelautan dengan indikasi meningkatnya populasi ikan melalui
pelaksanaan restocking dari 150.000 ekor menjadi 200.000 ekor
dan transplantasi karang dari 180 unit menjadi 220 unit.
f. Tersedianya Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Pesisir dan Laut
Kabupaten Buleleng.
3.3. Strategi
Dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka langkah
selanjutnya adalah menetapkan cara pencapaiannya. Adapun cara
mencapai tujuan dan sasaran meliputi penetapan kebijakan,
program dan kegiatan.
Kebijakan merupakan ketentuan yang telah disepakati dari
Departemen Kelautan dan Perikanan, tingkat Propinsi dan tingkat
Kabupaten dan masyarakat, agar tercapai kelancaran dan
keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng. Adapun
kebijakan yang ditetapkan meliputi:
a. Memperkuat dan mengembangkan usaha perikanan tangkap
secara efisien, lestari dan berbasis kerakyatan.
11
b. Menggalakkan perikanan budidaya yang berdaya saing dan
berwawasan lingkungan dengan pendekatan kewilayahan dan
komoditas unggulan.
c. Mengembangkan dan memperkokoh usaha penanganan dan
pengolahan serta pemasaran hasil perikanan.
d. Memelihara keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan
serta ekosistim pesisir, laut dan perairan tawar.
e. Memperkuat pengawasan dan pengendalian dalam pemanfaatan
sumber daya perikanan dan kelautan.
f. Mengembangkan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.
12
BAB IV
PROGRAM / KEGIATAN DAN TARGET PENCAPAIAN KINERJA TERUKUR
Rencana kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Buleleng Tahun 2009
disusun disamping berdasarkan pada kondisi obyektif yang terjadi di
lapangan, pengalaman dan evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun
sebelumnya, juga berpedoman pada berbagai kebijakan dari
pemerintah atasan dan peraturan-peraturan yang berlaku. Secara
terinci rencana kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng
adalah sebagai berikut :
1. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
a. Kegiatan Pendampingan Pada Kelompok Nelayan Perikanan Tangkap (Bintek Kepada Nelayan) – Rp. 190.421.000
b. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Tempat Pelelangan Ikan (Operasional PPI)
c. Kegiatan Pengembangan Sarana Perikanan Tangkap (Pengadaan Jukung,Mesin,Jaring,dll) – Rp. 23.562.500
d. Kegiatan Pengembangan Prasarana Perikanan Tangkap (Pengadaan Balai Kelompok, Pembangunan Dermaga serta Kelengkapannya) – Rp. 579.895.000
2. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
a. Kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul (Pengadaan Induk di BBI,Operasional BBI) – Rp. 200.500.000
b. Kegiatan Pendampingan pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan (Pembinaan Kepada Kelompok UPP ) – Rp. 40.000.000
c. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air laut dan Payau (Pembinaan Sekaligus Memberikan Paket Denplot) – Rp. 162.000.000
d. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar (Pembinaan Sekaligus Memberikan Paket Denplot) – Rp. 244.000.000
13
e. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Pembenihan Ikan (Pembinaan dan Memberikan Paket Pembenihan Kepada Pembenih Ikan Air Tawar) – Rp. 233.000.000
3. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
a. Kegiatan Pembinaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (Rp. 100.000.000)(Pembinaan dan Monitoring PEMP di 7 Kecamatan,Pembentukan Koperasi Nelayan dari fase inisiatif ke fase Institusi) kemudian tahun 2007 s/d 2009 dirubah menjadi fase disverifikasi,Dana Bergulir Berupa Dana Ekonomi Masyarakat Produktif (DEP) Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang diberikan kepada 6 kelompok nelayan)
b. PNPM Mandiri Kelautan Perikanan (Bantuan Langsung Kepada Nelayan, Pemberian Bantuan Langsung Berupa Penguatan Modal Kepada Nelayan dan Pembudidaya,Bantuan Langsung kepada 5 Kelompok Nelayan di Kecamatan Seririt) – Rp. 512.570.000
c. Mitigasi Bencana Lingkungan Laut dan Pesisir (Bantuan 40 Rumah Nelayan di 4 Kecamatan) – Rp. 1.574.665.000
4. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan
a. Kegiatan Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan (Operasional Pasar Benih Ikan) – Rp.
40.000.000
b. Kegiatan Peningkatan Prasarana dan Sarana Pengolahan Hasil
Perikanan (Bantuan Alat Pengolahan dan Bangsal Pengolahan
Kepada Ibu-Ibu Pengolah) – Rp. 290.500.000
c. Kegiatan Pembinaan Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan
(Pengadaan Mesin Es Curah) – Rp. 223.400.000
d. Kegiatan Pemantapan Pemasaran Produksi Perikanan
(Pembangunan Pasar Tradisional) – Rp. 197.300.000
14
e. Kegiatan Pengembangan dan Penatausahaan Perikanan
(Pelayanan Pembinaan Kepada Pengusaha Pabrik,Pameran
Pembangunan) – Rp. 145.000.000
5. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan
Pengendalian SDK
a. Kegiatan Pembinaan Masyarakat Swakarsa Pengamanan
Sumberdaya Kelautan (Operasional KAMLA, Sosialisasi
UU/Peraturan Bidang Perikanan dan Kelautan, terbentuknya 5
kelompok POKMASWAS) – Rp. 49.507.500
b. Kegiatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Lingkungan
Perairan dan Laut (Penanaman Terumbu Karang dan Pengadaan
Alat Selam,Restocking, Pemasangan Papan Larangan,Penyusunan
Renstra Pesisir, Terbentuknya Daerah Perlindungan Laut) – Rp.
150.462.500
c. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengawasan
Sumberdaya Kelautan (Pengadaan Alat Komunikasi, Jukung Fiber
Bermotor untuk Pengawasan, Bangunan Pos Pengawasan) – Rp.
635.692.500
6. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
a. Kegiatan Kajian Sistem Penyuluhan Perikanan
(Pembinaan/Evaluasi Kelompok,Supervisi,Programa Penyuluhan,
Sistem Laku) – Rp. 131.730.000
7. Program Peningkatan Kegiatan Budaya Kelautan dan Wawasan
Maritim Kepada Masyarakat
15
a. Kegiatan Penyuluhan Budaya Kelautan (Pembinaan dan
Penyuluhan Budaya Kelautan melalui Gema Ikan, Bersih Pantai,
Bakti Sosial dan Lomba Perahu Layar) – Rp. 91.070.000
16
BAB V
PENUTUP
Paradigma pembangunan yang selama ini berangkat dan
berorientasi dari daratan centris (continental), mengakibatkan
secara tidak sadar menjadi kerangka pikir umum bahwa kreteria
pembangunan yang berhasil apabila mampu mengeksploitasi
daratan sebesar-besarnya. Cara berfikir continental dalam
mengambil keputusan pembangunan sektor perikanan perlu diubah
terlebih dahulu.
Continental way of thinking merupakan cara pandang yang
lebih menonjolkan keekaannya dari pada kebinekaannya. Persoalan
ini penting untuk diletakkan secara proporsional sebagai bagian dari
pergeseran paradigma baru dalam pembangunan di Kabupaten
Buleleng. Satu hal yang harus diingat bahwa Kabupaten Buleleng
mempunyai pantai terpanjang di 9 Kabupaten/kota di Bali yaitu
panjangnya 144 Km dan mempunyai potensi yang cukup besar di
sektor perikanan, maka fokus kebijakan dan program serta kegiatan
5 (lima) tahun Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng
adalah membangun dan mensejahterakan nelayan dan
pembudidaya, pengolah dan pedagang ikan dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan yang mengacu pada Tri Hita Karana.
Satu pengharapan utama, program dan kegiatan Dinas
Perikanan dan Kelautan ini dapat memberikan suatu bekal
kemandirian kepada masyarakat nelayan dan pembudidaya untuk
dapat mengolah sumber daya alam, pesisir dan laut berdasarka
kemampuan dan kemauan yang harus diupayakan untuk dapat
tumbuh dan berkembang
17
18