RENCANA STRATEGIS
POLITEKNIK NEGERI MADIUN 2020 – 2024
ii | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat, kasih
sayang dan hidayahNya Rencana Strategis Politeknik Negeri Madiun tahun 2020-
2024 dapat diselesaikan dengan baik. Rencana strategis ini merupakan keputusan
bersama untuk pengembangan kampus Politeknik Negeri Madiun lima tahun
kedepan. Adapun penyusunan rencana strategis PNM ini bertujuan sebagai
langkah penyesuaian dengan perkembangan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nasional.
Rencana strategis Politeknik Negeri Madiun 2020-2024 disusun dengan
maksud sebagai: 1) pedoman utama untuk menentukan arah pengembangan
pendidikan di Politeknik Negeri Madiun yang berisi pernyataan tentang visi, misi,
tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaiannya melalui penetapan kebijakan,
program, dan kegiatan; 2) salah satu wujud akuntabilitas, transparansi, dan
pernyataan mutu kepada pemangku kepentingan yang dinyatakan melalui
perencanaan jangka menengah; dan 3) pedoman bagi penyusunan rencana kerja
tahunan/jangka pendek.
Seluruh sumber daya yang ada hendaknya diarahkan bagi pencapaian
kinerja yang dinyatakan dalam dokumen ini. Dalam pelaksanaannya, pencapaian,
sasaran strategis, tujuam, misi, dan visi, Politeknik Negeri Madiun harus
diupayakan secara optimal. Komitmen, semangat kebersamaan, dan sinergisitas
dari seluruh sivitas akademika dan segenap tenaga kependidikan juga merupakan
faktor penentu utama bagi tercapainya hal tersebut.
Akhirnya disampaikan terimakasih atas partisipasi tim penyusun rencana
strategi Politeknik Negeri Madiun 2020-2024, segenap sivitas akademika, dan
semua karyawan Politeknik Negeri Madiun dalam mensukseskan penyusunan
rencana strategi ini. Beberapa kekurangan yang ada dalam dokumen ini
hendaknya dijadikan sebagai dasar perbaikan terus menerus, dan harus selalu
iii | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
kita lakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Politeknik Negeri Madiun.
Semoga Allah SWT memberikan berkah dan manfaat yang besar atas perbuatan
baik yang kita lakukan dalam pengembangan pendidikan di Politeknik Negeri
Madiun. Amin.
Madiun, 30 Juli 2020
Direktur
iv | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR ISI................................................................................................. iv Bab I Pendahuluan ............................................................................ 1 1.1. Kondisi Umum ................................................................... 3 1.2. Potensi dan Permasalahan ............................................... Bab II Tujuan dan Sasaran ................................................................ 9 2.1. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan ................................ 11 2.2. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran ........................... 16 Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan .......................................................... 18 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi ............................................ 18 3.2. Kerangka Regulasi ........................................................... 20 3.3. Kerangka Kelembagaan .................................................. 23 3.4. Reformasi Birokrasi .......................................................... 25 Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan .............................. 27 4.1. Target Kinerja ................................................................... 27 4.2. Kerangka Pendanaan ...................................................... 33 Bab V Penutup ................................................................................... 34 LAMPIRAN Lampiran 1 : Matriks Kinerja dan Pendanaan PNM ................................. 36-39 Lampiran 2 : Definisi Operasional, Metode Perhitungan, dan Sumber Dana ............................................................... 40-41
1 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum
Pada tahun 2003, Pemerintah Kota Madiun melalui Yayasan
Perguruan Tinggi Pemerintah (YPTP) Kota Madiun mendirikan Politeknik di
Jalan Serayu nomor 84 Kelurahan Pandean Kecamatan Taman, Kota
Madiun. Politeknik Madiun didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional No.99/D/0/2003 tertanggal 9 Juli 2003, dan
menyelenggarakan program studi D3 (Diploma-3) pada 6 (enam) program
studi (prodi) yaitu Prodi Bahasa Inggris Bisnis, Prodi Administrasi Bisnis,
dan Prodi Komputerisasi Akuntansi, Prodi Mesin Otomotif, Prodi Teknik
Komputer Kontrol dan Prodi Teknik Listrik Industri.
Setelah melalui proses yang panjang maka pada tanggal 29 Oktober
2012 terjadi perubahan status dari Politeknik Madiun menjadi Politeknik
2 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Negeri Madiun. Perubahan tersebut berdasar pada Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2012
tentang Pendirian, Organisasi, Dan Tata Kerja Politeknik Negeri Madiun.
Dalam Peraturan Menteri tersebut dinyatakan bahwa Politeknik Negeri
Madiun (PNM) memiliki 3 (tiga) Jurusan yaitu Jurusan Administrasi Bisnis,
Jurusan Komputerisasi Akuntansi dan Jurusan Teknik dengan 3 (tiga)
Program Studi: Teknik Komputer Kontrol, Mesin Otomotif dan Teknik Listrik.
Seiring dengan hal di atas upaya-upaya pengembangan dilakukan
dimana dalam Rencana jangka panjangnya PNM telah mencantumkan visi
mencapai daya saing nasional merupakan hal yang realistik untuk
dilanjutkan sebagai bentuk kontribusi dan kinerja PNM terhadap kemajuan
bangsa. Selanjutnya sebagai langkah pencapaian visi tersebut dilakukan
perencanaan yang baik dimana kondisi Politeknik Negeri Madiun pada akhir
tahun 2015 dianggap sebagai data awal (base-line) untuk perencanaan dan
pengembangan Politeknik Negeri Madiun 5 tahun ke depan.
Penyusunan Renstra Politeknik Negeri Madiun periode 2020–2024
disesuaikan dengan kebijakan dan strategi pencapaian visi dan misi untuk
mempercepat capaian dan menyesuaikan dengan tuntutan masa depan.
Salah satu perubahan yang harus disesuaikan adalah perubahan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menjadi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang diikuti juga dengan terbitnya Rencana
Strategis baru khususnya pada pengembangan kelompok pendidikan
vokasi.
Pada tahap renstra ke-2 ini, Politeknik Negeri Madiun memasuki era
“peningkatan daya tampung, peningkatan pengelolaan manajemen
mutu Tridarma PT, Kecukupuan Kompetensi SDM, dan optimalisasi
kerjasama” yang Nampak sekali sejalan dengan pengembangan renstra
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini tentunya memerlukan
perencanaan, kebijakan dan strategi yang lebih kuat agar dapat eksis dalam
era perubahan. Dari sudut pandang yang lain bahwa Politeknik Negeri
Madiun merupakan lembaga pendidikan milik pemerintah yang juga
3 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
memiliki fungsi sebagai agen perubahan untuk membawa peserta didiknya
menjadi lulusan yang memiliki daya saing tinggi dan profesional.
Sebagaimana diketahui bahwa Politeknik Madiun merupakan
Perguruan Tinggi Negeri yang harus segera mensejajarkan dirinya dengan
perguruan tinggi lainnya. Sampai rentang waktu 2015-2020, PNM telah
memiliki 3 Jurusan dan 8 buah prodi. Pada periode Renstra 2020-2024
direncanakan dan dikembangkan melalui pengembangan jurusan serta
pengembangan prodi baru, serta tidak kalah pentingnya adalah strategi
peningkatan mutu pendidikan melalui pengembangan kerjasama dengan
DU/DI dalam penyelenggaraan pendidikannya.
Sebagai konsekuensi logis untuk mendukung pencapaian
pengembangan tersebut, percepatan dengan yang dilakukan PNM
membentuk sebuah teamwork yang berfungsi mengoptimalkan peran
Struktural PNM dalam bidang perencanaan dan implementasi programnya.
PNM juga melaksanakan pencapaian sasaran strategis meliputi berbagai
upaya perbaikan dan peningkatan mutu termasuk sistem penjaminan mutu
internal. Serta meningkatkan kemandirian, dalam rangka menuju satuan
kerja yang menerapkan pengelolaan keuangan yang transparan dan
akuntabel.
1.2 Potensi dan Permasalahan
a. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi PNM pada periode renstra 2020-
2024 ini dapat diinvetarisasi menjadi beberapa isu yaitu :
1) Globalisasi
Globalisasi semua sector produksi, keuangan, teknologi, jasa, dan
informasi bergerak melintasi tapal batas negara secara lebih longgar.
Sehingga dunia terasa menjadi semakin sempit, jarak terasa semakin
dekat, waktu terasa berjalan semakin cepat, dan mobilitas orang dan
barang semakin tinggi. Kondisi tersebut secara logis berimplikasi langsung
terhadap pola penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional.
4 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Implikasi yang timbul dari globalisasi adalah:
Pertama, tenaga kerja terdidik dari luar negeri yang masuk secara lebih
bebas akan semakin besar, sehingga persaingan dunia kerja bagi lulusan
perguruan tinggi semakin ketat.
Kedua, semakin mudah menyelenggarakan pendidikan tinggi di Indonesia,
sehingga calon mahasiswa mempunyai peluang yang tinggi untuk memilih
perguruan tinggi yang berkualitas. Hal demikian berarti bahwa persaingan
antar perguruan tinggi untuk menarik minat masyarakat akan semakin ketat.
Persaingan tersebut tidak hanya menyangkut output, melainkan juga biaya
penyelenggaraan perguruan tinggi dan kinerja penyelenggaraan
pendidikan tinggi, baik yang terkait dengan sumberdaya manusia, fasilitas
maupun manajemen.
b. Analisis masalah
Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian di dalam perumusan
Rencana Strategis adalah kondisi internal institusi sendiri, baik dalam
kaitannya dengan kekuatan dan kelemahan maupun langkah-langkah yang
dapat ditempuh untuk meningkatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan.
Oleh karena itu, PNM perlu mengidentifikasi secara lebih cermat dan jujur
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan tersebut serta dapat
merumuskan strategi yang tepat untuk mengoptimalisasikan kekuatan dan
meminimalisasir kelemahan tersebut.
Di antara kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh PNM saat ini adalah sebagai
berikut:
1. Program pendidikan dirancang untuk menghasilkan lulusan yang
terampil dengan sikap kerja yang baik dan disiplin tinggi.
2. Motivasi untuk melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan
IPTEK melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. SDM dengan loyalitas dan komitmen yang tinggi.
4. Struktur organisasi perguruan tinggi dan memiliki pengalaman dalam
mengelola sumber daya secara mandiri.
5 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
5. Secara historis memiliki hubungan yang dekat dengan Pemerintah
Kota Madiun, Kopertis dan kementerian, sehingga bermanfaat sebagai
sumber pendapatan dana di luar SPP mahasiswa.
Sementara di antara kelemahan-kelemahannya adalah:
1. Pengembangan kurikulum belum secara optimal memenuhi
kebutuhan masyarakat terutama dalam penguasaan ketrampilan
berkomunikasi, kerja kelompok, kepemimpinan, dan teknologi
informasi.
2. Sarana prasana dalam mendukung relevansi produktivitas, mutu
penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
3. Organisasi dan manajemen (SDM, finansial, sarana-prasarana, dsb)
dan sinergi antar berbagai unit perlu optimalisasi untuk menciptakan
institusi yang efisien dan produktif.
5. Optimalisasi fungsi Sistem Informasi dalam menyajikan data-data
yang lengkap dan konkret serta mampu meningkatkan efisisiensi tata
kelola organisasi.
6. Optimalisasi pemanfaatan sumber-sumber penggalangan dana
lainnya.
Berkaitan dengan permasalahan-permasalahan tersebut maka faktor-faktor
yang mendukung keberhasilan dalam upaya untuk meraih eksistensi,
keunggulan dan keberlanjutan PNM adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa secara
terus menerus sehingga memiliki daya saing yang tinggi, baik di pasar
dalam negeri.
2. Kemampuan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan relevansi
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui
pengembangan dan pemanfaatan IPTEK.
3. Kemampuan untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme SDM
secara berkelanjutan.
6 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
4. Kemampuan membangun manajemen perguruan tinggi yang efisien
dan produktif dalam rangka membangun Good University
Governance.
5. Kemampuan memanfaatkan dan mengoptimalkan usaha
penggalangan dana untuk pengembangan organisasi.
Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan secara simultan, karena
kemampuan-kemampuan tersebut pada dasarnya saling terkait dan
merupakan kesatuan yang utuh.
c. potensi
Potensi yang dapat dikembangkan dan yang perlu mendapatkan perhatian
dalam penyusunan Rencana Strategis PNM.
Potensi yang ada dikelompokkan menjadi beberapa isu yaitu :
Otonomi pendidikan tinggi.
Otonomi perguruan tinggi (PT) berimplikasi pada :
(1) Optimalisasi sumber pendanaan dari luar mekanisme subsidi
pemerintah terhadap perguruan tinggi milik Pemerintah (PTP),
(2) Penguatan strategi dalam menggali sumber dana lain di luar subsidi
pemerintah, dan
(3) Penguatan strategi dalam memenangkan persaingan antar perguruan
tinggi, terutama dalam menjaring calon mahasiswa.
Dalam kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh perguruan tinggi
dalam mengimplementasikan otonomi pendidikan tinggi, terdapat
kecenderungan bahwa sebagian besar perguruan tinggi, terutama
perguruan tinggi milik pemerintah, akan menambah daya tampung mereka
agar lebih banyak calon mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi yang
bersangkutan.
Strategi ini cenderung ditempuh karena berkaitan dengan upaya PTP untuk
dapat mandiri, baik dalam penggalian maupun pengelolaan dana, sehingga
PTP tidak lagi banyak tergantung pada kemampuan pembiayaan
pemerintah, terutama pada pembiayaan operasional penyelenggaraan
7 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
pendidikan tinggi dan pemeliharaan berbagai fasilitas pembelajaran.
Peningkatan daya tampung ini berkaitan erat dengan jumlah dana yang bisa
diperoleh dari calon mahasiswa.
Dalam kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh perguruan tinggi
dalam memenangkan persaingan antar perguruan tinggi terutama dalam
menjaring calon mahasiswa, terdapat kecenderungan bahwa masing-
masing perguruan tinggi akan bersikap proaktif, terutama dalam
membangun berbagai jaringan (networking) dengan berbagai intitusi untuk
berbagai keperluan, baik pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada
masyarakat. Konsekuensinya adalah apabila perguruan tinggi tidak siap
dengan langkah-langkah serupa, maka dapat diperkirakan akan selalu
tertinggal di belakang dan tidak mampu mengakses berbagai resources
yang ada di berbagai institusi.
Organisasi yang Sehat
Untuk mendorong terwujudnya perguruan tinggi yang berkualitas,
pengelolaan perguruan tinggi secara otonom tidaklah cukup, tetapi juga
harus dikelola dalam lingkungan organisasi yang sehat. Oleh karenanya
perguruan tinggi dituntut untuk dapat meningkatkan kapasitas institusional
dan mutu manajemennya yang mencakup seluruh aspek manajemen pada
setiap jenjang organisasi. Aspek manajemen yang dimaksud mencakup
bidang program akademik, sumber daya (manusia, keuangan, sarana dan
prasarana, dan informasi), dan mutu. Pada prinsipnya, perguruan tinggi
diharapkan untuk dikelola secara profesional dengan mengedepankan
prinsip Good University Governance (GUG) serta mengutamakan mutu
layanan khususnya untuk stakeholder internal yaitu mahasiswa, staf
pengajar dan karyawan.
8 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB II TUJUAN DAN SASARAN
Tahapan perencanaan jangka panjang pada periode kedua renstra
PNM memiliki target ketercapaian sesuai tahapan pencapaian visi misi
PNM adalah :
“peningkatan daya tampung, peningkatan pengelolaan manajemen mutu Tridarma PT, Kecukupuan Kompetensi SDM, dan optimalisasi kerjasama”
Berdasarkan mandat Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2012 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan
dan Penerapan Iptek, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, dan serta dengan mempertimbangkan kondisi umum
dan aspirasi masyarakat, kerangka kerja logis yang dibangun untuk
menopang daya saing nasional, mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh
Kemenristekdikti selaku induk dari Politeknik Negeri Madiun dan
mencermati potret permasalahan-permasalahan masyarakat akan
pentingnnya pendidikan maka, Politeknik Negeri Madiun menyusun Visi,
Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis sebagai berikut:
Visi
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Politeknik Negeri
Madiun, maka ditetapkan Visi sebagai berikut :
9 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
MENJADI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI YANG BERKUALITAS,
BERBASIS IPTEK, INOVASI DAN BERDAYA SAING NASIONAL
Visi Politeknik Negeri Madiun telah mewarnai upaya pelaksanaan misi dan
implementasi program strategis, dan sangat realistis apabila dikaitkan
dengan kondisi kekinian Politeknik Negeri Madiun serta pemahaman dan
semangat civitas akademika untuk terus tumbuh dan berkembang
menghadapi tantangan dan peluang nasional dan global. Master Plan 2015-
2034 serta acuan Renstra tahun 2020-2024 dan terus akan menjadi
panduan bersama perjalanan Politeknik Negeri Madiun ke depan.
Secara filosofis makna dari Visi PNM dijelaskan sebagai berikut :
(1) Pernyataan “berkualitas ” dimaknai bahwa lembaga PNM merupakan
lembaga pendidikan tinggi yang menerapkan manajemen mutu hingga
terciptanya budaya mutu dalam segala bentuk aktivitas PNM melaksanakan
tridharma perguruan tinggi, sehingga secara manjerial maupun luaran yang
dihasilkan PNM melaksanakan tridharma perguruan tinggi menjadi
berkualitas atau termanfaatkan dengan baik bagi kepentingan internal PNM
maupun kepentingan eksternal.
(2) Pernyataan “berbasis iptek” dimaknai bahwa PNM secara konsisten
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang termanfaatkan pada
semua aktivitas melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi.
Pemanfaatan IPTEK di PNM merupakan langkah strategis yang ditempuh
guna menjaga efektif dan efisiennya lembaga dalam menjamin kualitas
mutu lembaga dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi.
(3) Pernyataan “inovasi” dimaknai bahwa sumber daya PNM mampu
untuk mendayagunakan pemikiran dan kemampuan dalam
mengembangkan dan melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Inovasi
juga dapat dimaknai kemampuan PNM melaksanakan tridharma perguruan
tinggi dalam memberikan alternatif solusi dengan memaksimalkan
kreativitas lembaga PNM. Inovasi dalam bidang manajerial merupakan
10 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
bentuk efisiensi dan efektivitas lembaga dalam menunjukkan
kemampuannya melaksanakan tridharma perguruan tinggi guna
menghadapi tuntutan perubahan kebijakan internal maupun eksternal.
Inovasi dalam bidang keilmuan dan pendidikan adalah bentuk kemampuan
PNM melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu menyediakan
berbagai alternatif solusi dalam menghadapi tantangan dan tuntutan
perubahan regulasi.
(4) Pernyataan “berdaya saing” dimaknai sebagai kemampuan
melaksanakan tridharma perguruan tinggi yang bermutu dan menghasilkan
sumber daya yang unggul dan mampu unggul dalam persaingan.
Misi
Sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka misi Politeknik
Negeri Madiun:
1. meningkatkan akses dalam penyelenggaraan Pendidikan Vokasi yang
relevan, inovatif, dan berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang
berdaya saing nasional;
2. meningkatkan kapasitas penelitian terapan dan pengabdian kepada
masyarakat yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan teknologi dan
kesejahteraan masyarakat;
3. meningkatkan penguatan kerja sama dalam mendukung keberlanjutan
pemanfaatan sumber daya manusia terampil; dan
4. mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik.
11 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
2.1. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan
Dalam rangka mencapai visi dan misi Politeknik Negeri Madiun, maka
dirumuskan dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa
perumusan tujuan penyelenggaraan pendidikan di PNM.
Selaras dengan arah kebijakan dan strategi kementerian bahwa sebagai
jiwa dari kebijakan Kemendikbud selama 2020-2024, Kebijakan Merdeka
Belajar terwujud dalam segala arah kebijakan dan strategi Kemendikbud.
Secara garis besar, arah kebijakan dan strategi Kemendikbud untuk periode
2020-2024 adalah yang relevan dengan PNM sebagai berikut :
1. Optimalisasi Angka Partisipasi Pendidikan
Focus utama pada kondisi yang ingin dicapai dalam peningkatan angka
partisipasi pendidikan adalah :
Angka partisipasi pendidikan tinggi meningkat.
Strategi Kemendikbud dalam rangka peningkatan angka partisipasi
pendidikan tinggi adalah:
1) meningkatkan daya tampung dan pemerataan akses perguruan
tinggi;
2) meningkatkan mutu dan memperluas layanan pendidikan jarak jauh
berbasis teknologi, salah satunya dengan memperkuat Universitas
Terbuka sebagai platform pembelajaran pendidikan tinggi jarak
jauh;
3) meningkatkan peran akademi komunitas sebagai bagian dari
penyedia layanan pendidikan tinggi;
4) menyediakan beasiswa khususnya untuk masyarakat miskin
melalui KIP Kuliah; dan
5) mendorong kemitraan dengan dan investasi DU/DI dalam
pendidikan tinggi.
2. Peningkatan dan Pemerataan Mutu Layanan Pendidikan
Kondisi yang ingin dicapai kementerian yang relevan dengan PNM
dalam peningkatan dan pemerataan mutu layanan pendidikan adalah :
12 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
a. kepemimpinan pendidikan yang berorientasi kepada
kepemimpinan instruksional (instructional leadership) menguat;
b. kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan merata dan
meningkat;
c. percepatan pemerataan kualitas layanan pendidikan terlaksana;
e. teknologi informasi dan komunikasi mendukung peningkatan dan
pemerataan kualitas layanan pendidikan;
f. penjaminan mutu semakin kuat dan bermakna;
g. proses pemelajaran meningkat mutunya;
Strategi Kemendikbud dalam rangka mewujudkan pendidikan dan
pelatihan vokasi untuk Revolusi Industri 4.0 yang berkualitas dan diakui
industri:
1) membuka ruang kerja sama yang erat dengan DU/DI, di mana
DU/DI dapat langsung terlibat dalam menginformasikan kebutuhan
pasar tenaga kerja dan memastikan kualitas program pendidikan
dan pelatihan vokasi dimutakhirkan sesuai dengan standar industri;
2) membentuk forum kerja sama DU/DI dengan lembaga pendidikan
yang relevan agar setiap program pendidikan vokasi baik di SMK,
pendidikan tinggi vokasi, maupun kursus dan pelatihan
menghasilkan kompetensi lulusan yang standarnya diakui oleh
industri;
3) memfasilitasi kerja sama yang mumpuni dengan DU/DI dalam
setiap pembukaan atau pengembangan Prodi di pendidikan tinggi
vokasi;
4) meningkatkan kualitas pembelajaran pada pendidikan dan
pelatihan vokasi dengan metode problem-based learning agar
peserta didik dapat mengembangkan technical skills dan soft skills
sesuai dengan standar DU/DI;
5) mendorong pengembangan produk dan atau jasa melalui riset
terapan dan inovasi dengan kerja sama industri dan masyarakat;
13 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
6) peningkatan kapasitas technical skills, soft skills, dan pedagogical
skills sumber daya manusia di pendidikan dan pelatihan vokasi
(guru/instruktur/dosen/pelatih) agar sesuai dengan standar DU/DI;
7) mendorong kapasitas kepemimpinan dan kemampuan manajemen
usaha pimpinan (kepala sekolah, direktur) dalam mengembangkan
institusi pendidikan dan pelatihan vokasi;
8) memberikan kesempatan praktisi industri/profesional untuk
mengajar di pendidikan dan pelatihan Vokasi;
9) memberikan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk
melakukan praktik kerja industri dan/atau project work dengan
DU/DI;
10) memberikan kesempatan profesional atau pekerja untuk kembali ke
institusi Pendidikan vokasi dengan mekanisme Rekognisi
Pembelajaran Lampau (RPL);
11) membuat mekanisme insentif yang transparan untuk DU/DI yang
terlibat; dan
12) menggalang kerja sama yang sinergis dan kolaboratif dengan
pemerintah daerah penyelenggaraan Pendidikan SMK.
3. Peningkatan Relevansi Pendidikan
Kondisi yang ingin dicapai dalam peningkatan relevansi pendidikan
adalah:
a. kemampuan literasi dan numerasi meningkat;
b. perencanaan layanan pendidikan vokasi dan perguruan tinggi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja terlaksana; dan
c. kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja meningkat.
Strategi Kemendikbud dalam rangka optimalisasi perencanaan layanan
pendidikan vokasi dan perguruan tinggi berdasarkan kebutuhan
lapangan kerja adalah:
1) memastikan keterlibatan DU/DI dalam merencanakan,
mengembangkan dan mengevaluasi program pendidikan dan
14 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
pelatihan vokasi agar sesuai dengan standar DU/DI, termasuk
pengembangan kurikulum, peningkatan kapasitas SDM,
pemutakhiran fasilitas, dan asesmen terhadap hasil pembelajaran
peserta didik;
2) memfasilitasi exchange of information dari DU/DI dan pendidikan
dan pelatihan vokasi mengenai kebutuhan kompetensi atau profesi
di pasar tenaga kerja melalui platform yang dapat digunakan
seluruh peserta didik;
3) melakukan analisis terhadap relevansi pendidikan dan pelatihan
vokasi melalui data yang dikumpulkan dari lulusan Pendidikan
vokasi melalui tracer study;
4) mengembangkan kurikulum pada SMK, pendidikan tinggi vokasi
dan pelatihan vokasi yang disesuaikan dengan
(1) Permintaan pasar dan kebutuhan DU/DI (demand driven);
(2) Kebersambungan (link) antara pengguna lulusan pendidikan
dan penyelenggara pendidikan kejuruan serta; dan
(3) Kecocokan (match) antara pekerja dengan pemberi kerja;
5) mengembangkan asesmen kompetensi peserta didik agar sesuai
dengan kebutuhan DU/DI;
6) menjalankan program penempatan kerja dan praktek kerja industri
langsung dengan DU/DI;
7) mendatangkan pengajar dari DU/DI atau praktisi industri untuk
mengajar di SMK dan pendidikan tinggi vokasi;
8) memfasilitasi pengalaman langsung dan pelatihan di industri bagi
guru/instruktur SMK dan dosen/instruktur pendidikan tinggi vokasi;
9) meningkatkan keterhubungan/kesinambungan antara program
studi vokasi dari jenjang Pendidikan SMK dan pendidikan tinggi
vokasi;
10) mengembangkan fleksibilitas pendidikan vokasi dan pendidikan
akademik melalui skema Multi Exit, Multi Entry System, untuk
pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan dunia kerja;
15 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
11) memberikan otonomi yang lebih besar bagi SMK dan pendidikan
tinggi vokasi untuk berinovasi dan berkembang;
12) mendorong peningkatan citra pendidikan vokasi melalui kerja sama
dengan media dan praktisi komunikasi;
13) mendorong SMK dan pendidikan tinggi vokasi untuk berbagi
sumber daya seperti guru/instruktur dan sarana prasarana praktik
(bengkel, lab) khususnya yang memiliki bidang keahlian yang
sama; dan
14) melakukan aktivitas pembelajaran bersama DU/DI seperti riset
gabungan (joint research) dan/atau proyek (project work)
berdasarkan permasalahan riil di masyarakat.
Dalam rangka memecahkan permasalahan yang dihadapi untuk
mewujudkan visi dan misi PNM, serta penyelarasan pada sasaran program
Kemendikbud, maka tujuan dan indicator kinerja tujuan renstra PNM
dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan
Renstra PNM 2020-2024
NO Tujuan NO Indikator Kinerja Tujuan
1 Terwujudnya tata kelola Kemendikbud yang berkualitas
1 Opini laporan keuangan Kemendikbud
2 Indeks Kepuasan pemangku kepentingan terhadap pelayanan unit layanan terpadu
3 Persentase Satker yang mengimplementasikan digitalisasi dokumen
4 Persentase pemanfaatan dan pembelajaran berbasis TIK
5 Kategori capaian kinerja anggaran atas pelaksanaan RKA Kemendikbud
2 Meningkatnya pelaksanaan reformasi birokrasi Kemendikbud
1 Persentase Satker mendapatkan predikat ZI-WBK/WBBM
2 Nilai PMPRB Kemendikbud
3 Meningkatnya prestasi peserta didik tingkat internasional dan prestasi satuan pendidikan di tingkat nasional dan internasional
1 Persentase peserta didik berprestasi pada kompetisi Internasional (Emas, Perak, Perunggu, dan penghargaan lainnya)
16 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
2 Persentase satuan pendidikan berprestasi pada kompetisi di tingkat nasional dan internasional
4 Meningkatnya efektivitas layanan pembiayaan pendidikan
1 Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan tinggi 20% termiskin dan 20% terkaya
2 Persentase penerima bantuan pembiayaan pendidikan yang tepat sasaran
5 Meningkatnya jumlah lulusan pendidikan dan pelatihan vokasi yang memperoleh pekerjaan dan berwirausaha dalam satu tahun setelah kelulusan
1 Persentase Lulusan pendidikan tinggi vokasi yang dalam satu tahun memperoleh pekerjaan di industri atau berwirausaha
2 Persentase lulusan kursus dan pelatihan dalam satu tahun yang memperoleh pekerjaan atau berwirausaha
6 Terwujudnya Pendidikan Tinggi Vokasi yang berkualitas dan berstandar industri
1 Jumlah SDM pendidikan tinggi vokasi yang mengikuti peningkatan kompetensi
2 Persentase pendidikan tinggi vokasi yang sumber daya (resources) nya dimanfaatkan oleh stakeholders dalam konteks kerja sama profesional
3 Jumlah pendidikan tinggi vokasi yang sudah menjadi Badan Layanan Umum (BLU)
7 Meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan tinggi
1 Persentase program studi yang terakreditasi/sertifikasi internasional (PTN)
8 Meningkatnya kualitas dosen dan tenaga kependidikan
1 Persentase dosen yang bersertifikat
2 Persentase dosen yang memiliki pengalaman bekerja atau tersertifikasi di industri atau profesinya
3 Persentase dosen berkualifikasi S3
9 Meningkatnya akses, kualitas pembelajaran, dan relevansi pendidikan tinggi
1 Persentase pendanaan dan pengembangan fasilitas riset pendidikan tinggi yang dibiayai oleh mitra (PTN)
2.2. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran
Dalam rangka mengukur tingkat ketercapaian tujuan PNM yang telah dirumuskan
di atas, maka secara korelatif diperlukan sasaran strategis (SS) yang akan dicapai
hingga tahun 2024. Sasaran dan indicator kinerja Sasaran merupakan simplifikasi
mencakup semua tujuan secara utuh dan terpadu, diuraikan sebagai berikut :
17 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Tabel 2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran
Renstra PNM 2020-2024
Sasaran Indikator Kinerja Sasaran
SS 1
Meningkatnya kualitas akses mutu pendidikan dan efektivitas layanan kegiatan kemahasiswaan
IKSS 1.1
Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK)
IKSS 1.2
Peningkatan mutu inisiasi PT menuju BLU
IKSS 1.3
Jumlah PS terakreditasi
IKSS 1.4
Jumlah prestasi kompetisi bakat minat dan kompetensi tingkat nasional
SS 2
Meningkatnya kualitas mutu relevansi pendidikan tinggi vokasi berstandar industri
IKSS 2.3
Jumlah PS menerapkan link and match dengan industry
IKSS 2.4
Persentase jumlah lulusan masa tunggu 1 tahun
SS 3
Meningkatnya kualitas kerjasama pendidikan dengan industri
IKSS 3.1
Jumlah PS menyelenggarakan teaching factory
IKSS 3.2.
Jumlah PS menyelenggarakan dual system
IKSS 3.3
PS menyelenggarakan uji kompetensi mahasiswa
SS 4
Meningkatnya kualitas dan kemanfaatan hasil penelitian dan PkM
IKSS 4.1
Persentase peningkatan jumlah publikasi jurnal internasinal/nasional terakreditasi
IKSS 4.2
Persentase peningkatan jumlah citasi hasil penelitian dan pengabdian
IKSS 4.3
Persentase peningkatan jumlah HKI
IKSS 4.4
Persentase peningkatan jumlah paten yang didaftarkan
Untuk melihat secara lebih konkrit ketercapaian tujuan strategis tersebut
perlu ditetapkan ukuran indikator tujuan tersebut secara kuantitatif. Hal ini
secara lebih rinci dicantumkan dalam lampiran 1 dokumen renstra ini.
18 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA
KELEMBAGAAN
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi untuk menciptakan pendidikan tinggi
vokasi berkualitas dan berdaya saing Nasional, maka pembangunan
kemampuan Iptek dan inovasi, serta peningkatan kontribusi Iptek untuk
mendukung peningkatan daya saing nasional bukan lagi sebuah alternatif
akan tetapi sudah menjadi sebuah keharusan.
Sebagaimana diketahui bahwa arah kebijakan Kemendikbud khususnya
pada pengembangan pendidikan tinggi vokasi, disimplifikasi sebagai
berikut :
1. Meningkatkan tenaga terdidik dan terampil;
2. Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi berbasis industri;
3. Meningkatkan sumber daya pendidikan tinggi vokasi yang berkualitas;
4. Meningkatkan produktivitas dan pemanfaatan penelitian dan
pengembangan bagi masyarakat.
19 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Untuk merealisasikan kebijakan rencana strategis tersebut maka fokus
utama pembangunan khususnya pada lembaga pendidikan tinggi vokasi
yang konsisten mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Negara (atau Nawa Cita) dan Rencana Strategis Kemendikbud, yaitu
berorientasi untuk mendukung pengembangan dan pemanfaatan Iptek
yang termanfaatkan dalam bingkai link and match perguruan tinggi vokasi.
Secara filosofis, revitalisasi peran dan fungsi Kemendikbud adalah
“merumuskan, menetapkan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi dan penelitian, pengembangan serta
penerapan Iptek yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi vokasi, dan
badan usaha untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa
dengan berpedoman pada Undang-Undang Pendidikan Tinggi dan
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Pengembangan dan
Penerapan Iptek secara fokus dan konsisten, melalui pemberdayaan
pembelajaran dan kemahasiswaan, kelembagaan Iptek dan pendidikan
tinggi vokasi, sumber daya, riset dan pengembangan, serta dengan
penguatan inovasi guna mewujudkan kesejahteraan kehidupan masyarakat
dan peningkatan daya saing bangsa.
Sesuai tugas pokok, fungsi dan kewenangan Kemendikbud secara
substansial strategi kebijakan diarahkan pada Sasaran strategis yaitu :
1. Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh
jenjang
2. Meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di
seluruh jenjang
3. Menguatnya karakter peserta didik
4. Meningkatnya pemajuan dan pelestarian bahasa dan kebudayaan
5. Menguatnya tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif,
transparan, dan akuntabel
Penajaman kerangka arah strategi pengembangan PNM di fokuskan pada
Sasaran strategis sebagai berikut :
20 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
1. Meningkatnya kualitas akses mutu pendidikan dan efektivitas layanan
kegiatan kemahasiswaan
2. Meningkatnya kualitas mutu relevansi pendidikan tinggi vokasi
berstandar industri
3. Meningkatnya kualitas kerjasama pendidikan dengan industri
4. Meningkatnya kualitas dan kemanfaatan hasil penelitian dan PkM
3.2. Kerangka Regulasi
Penyesuaian Arah kebijakan strategis Politeknik Negeri Madiun periode
tahun 2020-2024 meliputi 5 sasaran strategis yaitu :
1. Meningkatnya akses pendidikan melalui prinsip pemerataan layanan
pendidikan bermutu di seluruh jenjang
2. Meningkatnya relevansi penyelenggaran pendidikan yang bermutu di
seluruh jenjang
3. Meningkatnya kualitas kegiatan pembentukan karakter yang inovatif
dan kreatif
4. Meningkatnya kemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan bagi
masyarakat.
Keempat Sasaran Strategi Politeknik Madiun yang dilandasi oleh visi, misi,
tujuan diterjemahkan kedalam kebijakan dan program yaitu:
Tabel 3.1 Kerangka Regulasi PNM
No. Kebijakan Program Kegiatan
1 Meningkatkan mutu pembelajaran dan kemahasiswaan
Sistem penerimaan Mahasiswa Baru
Penganekaragaman Program Pendidikan
Penguatan Program Studi
Penguatan dukungan dan peran alumni terhadap mutu dan relevansi
21 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Bila dilihat dari capaian implementasi arah dan kebijakan rencana strategis
Politeknik Negeri Madiun periode tahun 2020-2024 sampai akhir tahun
2017 lebih dari 80% program-program yang telah dicanangkan telah
terealisasi dengan baik seperti capaian pembangunan fisik dan non fisik
Peningkatan kemampuan komunikasi mahasiswa dalam berbahasa asing
Sinergitas soft skills dalam pendidikan untuk mendukung kompetensi mahasiswa
2 Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana untuk Perkantoran dan Pembelajaran
Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Peningkatan Sarana dan Prasarana Pembelajaran
3 Meningkatkan Kualitas Hasil Kegiatan Mahasiswa
Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Kegiatan Kemahasiswaan
Pemenuhan Kebutuhan Mahasiswa Melalui Dukungan Dana Peningkatan Prestasi Akademik dan Kemahasiswaan
Pengembangan Program Penempatan Kerja yang Menjembatani Kebutuhan Lulusan dan Dunia Kerja
4 Meningkatkan Produktivitas, Pengembangan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Penguatan kemampuan sumber daya manusia dan tata kelola organisasi sebagai pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat diselenggarakan dengan skema berbasis pada kompetisi hibah DIPA PNM
5 Meningkatkan Kuantitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan Melalui Rekruitmen
Sistem Penerimaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
6 Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik
Penjaminan Mutu Kegiatan Tridarma
7 Meningkatkan Kualitas Dalam Tata Kelola Kelembagaan (Good Governance) di Satuan
Kerja PNM
Akreditasi Institusi oleh BAN PT dengan Nilai Minimal B
Pengembangan dan Penguatan Tata Pamong yang Baik (Good Governance) Menuju Organisasi
yang Sehat
8. Meningkatkan mutu dan kualitas kerjasama
Peningkatan Hasil dan Manfaat Kerjasama
22 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
serta capaian kualitas. Indikator ketercapaian tersebut dapat dibuktikan
bahwa pada tahun 2019 sebanyak 6 program studi dari 6 program studi
Politeknik Negeri Madiun meraih Akreditasi nilai “B” dari Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) hal ini jelas menjadi parameter yang
signifikan bahwa program-program yang disusun dalam dokumen rencana
strategis tersebut berhasil diimplementasikan dengan baik.
Terbitnya Peraturan Kemenristekdikti No. 51 Tahun 2016 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), membawa konsekuensi
logis atas perubahan rencana strategis PNM 2020-2024. Peraturan
Kemenristekdikti No. 51 Tahun 2016 tidak hanya bersifat peraturan, namun
mengandung metodologi penyusunan renstra yang terintegrasi dengan
penyusunan laporan kinerja.
Berdasarkan Peraturan Kemenristekdikti tersebut, memungkinkan PNM
melakukan penajaman arah kebijakan strategis PNM, serta merekonstruksi
metodologi penyusunan renstra PNM sehingga dapat terkorelasi dengan
penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Laporan Kinerja pada periode
anggaran yang selanjutnya.
Penajaman arah kebijakan rencana strategis yang dimaksud berdasarkan
Peraturan Kemenristekdikti No. 51 Tahun 2016 adalah menurunkan
pernyataan visi dan misi PNM yang tertuang di dalam Statuta PNM menjadi
rumusan tujuan dan rumusan sasaran strategis yang lebih tepat.
23 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
3.3. Kerangka Kelembagaan
3.3.1. Struktur Organisasi
Politeknik Negeri Madiun merupakan perguruan tinggi vokasi dan
Pendidikan Tinggi yang dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kemendikbud.
Dalam mengemban mandat penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi,
disusun struktur organisasi dengan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan
Permenristekdikti Nomor 91 Tahun 2016 sebagaimana diturunkan melalui
peraturan direktur tentang peran jabatan struktural PNM, sebagai berikut:
Peran Jabatan a. Direktur :
Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidik kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi serta hubungannya dengan lingkungan. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta dan masyarakat nasional dan internasional untuk memecahkan persoalan yang timbul, terutama yang menyangkut bidang tanggung jawabnya.
b. Wakil Direktur 1 Bidang Akademik dan Penjaminan Mutu : Jabatan ini memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang akademik Politeknik Negeri Madiun.
c. Wakil Direktur 2 Bidang Umum, Keuangan, dan Perencanaan: Jabatan ini memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang Administrasi Umum dan Keuangan Politeknik Negeri Madiun.
d. Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama : Jabatan ini memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang kemahasiswaan Politeknik Negeri Madiun.
e. Bagian Umum dan Akademik : Melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, barang milik negara, ketatalaksanaan, ketatausahaan, kerumahtanggaan, dan hubungan masyarakat di lingkungan PNM serta pemberian layanan akademik, pembinaan kemahasiswaan, dan kerjasama.
f. Subbagian Umum : Jabatan ini memimpin dan mengkoordinasikan pemberian layanan dibidang, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, ketatausahaan, ketatalaksanaan, dan hubungan masyarakat di lingkungan Politeknik Negeri Madiun.
g. Subbagian Keuangan :
24 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Jabatan ini memimpin dan mengkoordinasikan pemberian layanan dibidang penganggaran dan keuangan di lingkungan Politeknik Negeri Madiun.
h. Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan : Jabatan ini melakukan pekerjaan memimpin dan mengkoordinasikan pemberian layanan di bidang Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerja Sama serta merumuskan kebijakan teknis, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku..
i. Jurusan : Membantu Direktur dalam memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan akademik di tingkat jurusan, dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
j. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) : Jabatan ini menyusun rencana, membagi tugas, memberi arahan, menilai prestasi bawahan, mengkoordinasikan seleksi usul, pelaksanaan dan informasi tentang kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, menyusun konsep dan instrumen Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan seminar hasil Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, menyusun rencana biaya operasional dan membuat laporan pelaksanaan kegiatan.
k. Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (P4MP) : Melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu pendidikan.
l. Tugas UPT Perpustakaan : Memimpin, mengkoordinasi, mengelola dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan keperpustakaan serta memberi layanan teknis kepustakaan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
m. Tugas UPT Teknologi Informasi : Menyusun Rencana, membagi tugas, memberi arahan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Sistem Informasi serta memberi layanan kegiatan komputerisasi berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran tugas.
n. Tugas UPT Bahasa : Melaksanakan pengembangan pembelajaran, peningkatan kemampuan, dan tes bahasa.
25 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
STRUKTUR ORGANISASI POLITEKNIK NEGERI MADIUN
3.4. Reformasi Birokrasi
Strategi pengembangan Politeknik Negeri Madiun yang dilandasi oleh visi,
misi, tujuan dan sasaran strategis diterjemahkan ke dalam beberapa
kebijakan dan menjadi strategi pengembangan PNM.
Strategi pengembangan kebijakan ini diarahkan pada penguatan
kelembagaan PNM berupa penguatan tatakelola pada bidang :
a. Akademik, penguatan tatakelola pada : proses belajar mengajar,
penelitian dan pengabdian masyarakat, dan layanan kemahasiswaan;
26 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
b. Administrasi dan keuangan, penguatan tatakelola pada : sumber daya
manusia, sistem dan keuangan;
c. Aset, penguatan tatakelola pada : fasilitas sarana dan prasarana, dan
pendayagunaan aset;
d. Kemahasiswaan, penguatan tatakelola pada : minat dan bakat,
perolehan prestasi, pembangunan karakter dan soft skill, serta
kewirausahaan;
e. Kerja sama, penguatan tatakelola pada : kerja sama pendidikan dan
pelatihan, kerja sama penelitian dan pengabdian serta penguatan
komunikasi dan penyerapan lulusan; dan
f. Tata kelola dan pencitraan, penguatan tatakelola pada : organisasi dan
sistem manajemen, serta penguatan program promosi dan pencitraan
untuk akses dan pemerataan.
Bersarkan dari rumusan Tujuan PNM maka Strategi Pengembangan
Politeknik Negeri Madiun ke depan pada periode Renstra 2020-2024
meliputi :
1. Menjadi lembaga pendidikan vokasi yang bermutu sebagai rujukan pengembangan inovasi teknologi dan ilmu pengetahuan.
2. Menghasilkan sumberdaya unggul sebagai pendukung pembangunan nasional.
3. Menghasilkan penelitian dan PKM yang mampu memberi kemanfaatan inovasi teknologi, ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat
4. Menghasilkan kerjasama dalam rangka peningkatan kapasitas relevansi tridarma perguruan tinggi yang efektif.
5. Terbangunnya sistem pengelolaan institusional berbudaya mutu berprinsip good governance serta responsif pada perkembangan internal dan eksternal.
27 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. Target Kinerja
Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan pada periode 2020-
2024, maka ditetapkan juga indikator kinerja sasaran strategis untuk
menggambarkan ketercapaian indikator sasaran strategis tersebut. Secara
lebih rinci SS dan IKSS Politeknik Negeri Madiun diproyeksikan pada
periode 2020-2024. Sebagai berikut
28 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Tabel 4.1 Sasaran Strategis, Indikator, Target Kinerja
Politeknik Negeri Madiun 2020-2024
KODE
Sasaran Strategis / Sasaran Program / Sasaran Kegiatan /
Indikator
Sat
Target
2020 2021 2022 2023 2024
SS 1
Meningkatnya kualitas akses mutu pendidikan dan efektivitas layanan kegiatan kemahasiswaan
IKSS 1.1
Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK)
% 20 20 20 20 20
IKSS 1.2
Peningkatan mutu inisiasi PT menuju BLU
% 30 45 65 75 90
IKSS 1.3
Jumlah PS terakreditasi jumlah 3-B 3-SB 3-SB
IKSS 1.4
Jumlah prestasi kompetisi bakat minat dan kompetensi tingkat nasional
jumlah 1 3 3 4 4
SS 2 Meningkatnya kualitas mutu relevansi pendidikan tinggi vokasi berstandar industri
IKSS 2.1
Persentase dosen mengikuti sertifikasi kompetensi
% 5 7 9 13 15
IKSS 2.2
Jumlah prodi yang melibatkan praktisi professional industry
jumlah 1 2 3 5 7
IKSS 2.3
Jumlah PS menerapkan link and match dengan industry
jumlah 1 4 6 7 9
IKSS 2.4
Persentase jumlah lulusan masa tunggu 1 tahun
% 15 20 25 30 35
SS 3 Meningkatnya kualitas kerjasama pendidikan dengan industri
IKSS 3.1
Jumlah PS menyelenggarakan teaching factory
PS 1 2 4 6
IKSS 3.2.
Jumlah PS menyelenggarakan dual system
PS 1 2 3 4
IKSS 3.3
PS menyelenggarakan uji kompetensi mahasiswa
PS 2 3 5 7 8
SS 4 Meningkatnya kualitas dan kemanfaatan hasil penelitian dan PkM
29 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
IKSS 4.1
Persentase peningkatan jumlah publikasi jurnal internasinal/nasional terakreditasi
% 5 7 10 11 12
IKSS 4.2
Persentase peningkatan jumlah citasi hasil penelitian dan pengabdian
% 2 3 5 7 10
IKSS 4.3
Persentase peningkatan jumlah HKI
% 5 5 10 10 15
IKSS 4.4
Persentase peningkatan jumlah paten yang didaftarkan
% 10 10 10 10 10
SP 1
Peningkatan layanan akses pendidikan dan efektifitas kegiatan kemahasiswaan yang berkarakter unggul
IKK 1.1 Rasio APK % 20 20 20 20 20
IKK 1.2 Prestasi kompetitif tingkat nasional bidang kemahasiswaan
jumlah 1 2 3 4 4
IKK 1.3 Persentase mahasiswa penerima program beasiswa
% 5 5 5 5 5
IKK 1.4 jumlah mahasiswa yang diterima
mhs 650 750 820 910 1200
IKK 1.5 pengembangan sarana prasarana memenuhi SN-DIKTI
% 5 5 5 5 5
IKK 1.6 Pembukaan prodi baru PS 1 1 1 2
SP 2 Peningkatan kualitas layanan pendidikan
IKK 2.1 Persentase indeks kepuasan layanan kemahasiswaan
% 75 80 85 90 90
IKK 2.2 Persentase indeks kepuasan layanan prima
% 70 75 80 85 90
IKK 2.3 Persentase pengembangan dokumen mutu
% 30 35 40 45 50
SP 3 Peningkatan Kompetensi SDM
IKK 3.1 Dosen menerima sertifikasi pendidik
% 90 90 90 90 90
IKK 3.2 Dosen memiliki jabatan akademik lektor kepala
% 3 5 7 8 9
IKK 3.3 Dosen mengikuti sertifikat kompetensi
% 5 5 5 5 5
IKK 3.4 Tendik mengikuti sertifikat kompetensi
% 5 5 5 5 5
IKK 3.5 Dosen melanjutkan studi S-3
% 5 5 10 10 15
SP 4 Peningkatan relevansi pendidikan tinggi vokasi
30 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
IKK 4.1 PS menerapkan link and match dengan industri
PS 1 3 5 6 7
IKK 4.3 Persentase mahasiswa yang diuji Kompetensi
% 10 30 40 45 50
IKK 4.4 Keterserapan lulusan pada penyelenggaraan kegiatan bimbingan karier
% 5 7 8 10 15
IKK 4.5 jumlah PS menyelenggarakan teaching factory
PS 1 2 3 4
IKK 4.7 jumlah PS yang menerapkan dual system
PS 1 2 3 3
SP 5 Peningkatan sistem pendidikan PNM yang berkualitas berbasis industri
IKK 5.1 PS melakukan evaluasi kurikulum berstandar industri
PS 2 3 4
IKK 5.2 PS yang menyelenggarakan magang industri
PS 1 3 5 7
SP 6 Peningkatan kualitas dan kapasitas penelitian dan pengabdian
IKK 6.1 jumlah dosen yang melakukan penelitian kompetitif
jumlah 40 55 60 70 75
IKK 6.2 Jumlah artikel internasional terakreditasi
jumlah 17 19 23 25 27
IKK 6.3 Jumlah artikel nasional terakreditasi
jumlah 7 9 11 13 15
IKK 6.4 jumlah citasi jumlah 6 11 17 19 25
IKK 6.5 jumlah HKI jumlah 23 25 30 35 39
IKK 6.6 Jumlah Paten yang didaftarkan
Jumlah 2 3 4 5 6
Pencapaian indikator kinerja di atas, dilakukan dengan melakukan
kebijakan dengan sasaran program yang terukur, sebagaimana tergambar
pada uraian sebagai berikut :
31 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Tabel 4.2
Kebijakan dan Sasaran Kebijakan (Program) dan Kegiatan Berdasarkan Sasaran Strategis
Politeknik Negeri Madiun
NO. Kebijakan Program Kegiatan
1 Peningkatan mutu layanan pendidikan
Meningkatkan akses kelembagaan
Penerimaan mahasiswa baru
Penganekaragaman prodi
Penyelenggaraan program beasiswa
Meningkatkan suasana akademis
Revitaliasasi sarana pendidikan
Revitaliasasi prasarana pendidikan
Meningkatkan indeks akreditasi BAN-PT
Akreditasi Prodi dan Institusi
2 Peningkatan mutu akademik
Meningkatkan relevansi kurikulum dengan DU/DI
Pembentukan Kelas Kerjasama
peningkatan kompetensi Bahasa Inggris
Meningkatan legalitas kompetensi mahasiswa
Pembentukan TUK dan LSP
Penyelenggaraan Uji kompetensi mahasiswa
Meningkatkan Proses Belajar Mengajar
Tinjauan kurikulum KKNI
Peningkatan ketersediaan literatur
Teaching Industry dan dual system
32 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
NO. Kebijakan Program Kegiatan
3 Peningkatan mutu kegiatan kemahasiswaan
Pembinaan oramawa peningkatan kegiatan ormawa
Pembinaan Kegiatan Mahasiswa Berpretasi
peningkatan pembinaan PKM
peningkatan partisipasi kompetisi nasional
4 Pengembangan karier SDM
Seleksi dan rekruitmen SDM
Seleksi dan Rekruitmen SDM
penyelenggaraan tes CPNS
Pelatihan peningkatan kualitas SDM
Penilaian PAK
5 Peningkatan mutu penelitian dosen
Menyelenggarakan kegiatan penelitian kompetitif
Penyelenggaraan Penelitian kompetitif
Meningkatkan luaran penelitian
Peningkatan kualitas luaran penelitian
Peningkatan citasi penelitian
6 Peningkatan mutu PKM dosen
Meningkatkan mutu PKM
Penyelenggaraan kegiatan PKM Internal
peningkatan kualitas luaran PKM
7 Peningkatan Mutu layanan kelembagaan
Meningkatkan mutu layanan
peningkatan mutu penyelenggaraan kerjasama
peningkatan mutu produktifitas kesenatan
penyusunan dokumen anggaran
BLU
33 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
NO. Kebijakan Program Kegiatan
8 Implementasi SPMI Meningkatkan kapasitas kecukupan dokumen SPMI
penyusunan dokumen SN-DIKTI
penyusunan kelengkapan formulir SN-DIKTI
penyusunan dokumen SN-PT
penyusunan kelengkapan formulir SN-PT
monitoring dan evaluasi mutu
Sasaran kebijakan berupa program selanjutnya diimplementasikan dalam
bentuk kegiatan dengan indikator kinerja yang dapat diukur, sebagaimana
ditampilkan pada tabel 4.3 sebagai berikut :
4.2. Kerangka Pendanaan
Untuk melaksanakan program dan kegiatan-kegiatan tersebut di atas,
setiap tahunnya Politeknik Negeri Madiun mendapatkan pendanaan Rupiah
Murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP), Hibah Luar Negeri dan sumber pendapatan
lainnya.
34 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB V PENUTUP
Sejalan dengan visi dan misi Politeknik Negeri Madiun dalam
menjalankan pengembangan dan pembangunan berkelanjutan maka inti
dari fokus rencana strategis (Renstra) Politeknik Negeri Madiun periode
tahun 2020-2024 adalah mewujudkan peningkatan daya tampung,
peningkatan pengelolaan manajemen mutu Tridarma PT, Kecukupuan
Kompetensi SDM, dan optimalisasi kerjasama yang menjadi target
program mutu Politeknik Negeri Madiun. Sisi lain dari tujuan Renstra 2020-
2024 adalah memperkuat Politeknik Negeri Madiun terkait dengan
pencapaian standar nasional pendidikan tinggi sejalan dengan visi dan misi
Kemendikbud 2020-2024.
Dalam kebijakan dan sasaran mutu pengembangan dan
pembangunan Politeknik Negeri Madiun maka target sasarannya adalah
meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan pendidikan
tinggi, meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan pendidikan tinggi,
meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan
pendidikan tinggi, meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan
pengembangan; dan menguatnya kapasitas inovasi. Hal ini terkait dengan
sasaran yang telah disusun oleh Kemendikbud dalam periode 2020-2024.
35 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Dalam merealisasi program yang telah disusun dalam Renstra
Politeknik Negeri Madiun periode tahun 2020-2024 terkait dengan
pencapaian sasaran mutu, maka diperlukan komitmen dan keterlibatan dari
seluruh civitas akademika Politeknik Negeri Madiun dalam
merealisasikannya.
36 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Lampiran 1: Matriks Kinerja dan Pendanaan PNM
KODE Sasaran Strategis / Sasaran Program / Sasaran
Kegiatan / Indikator Sat
Target Alokasi (dalam jutaan rupiah)
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
SS 1 Meningkatnya kualitas akses mutu pendidikan
dan efektivitas layanan kegiatan kemahasiswaan
IKSS 1.1 Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) % 20 20 20 20 20 120,2 132,2 147,4 150,5 160,7
IKSS 1.2 Peningkatan mutu inisiasi PT menuju BLU % 30 45 65 75 90 112,1 123,4 137,6 140,5 150,0
IKSS 1.3 Jumlah PS terakreditasi jumlah 3-B 3-SB 3-SB 117,5 129,2 144,1 147,2 157,1
IKSS 1.4 Jumlah prestasi kompetisi bakat minat dan
kompetensi tingkat nasional jumlah 1 3 3 4 4 89,0 97,9 109,2 111,5 119,1
SS 2 Meningkatnya kualitas mutu relevansi pendidikan
tinggi vokasi berstandar industri
IKSS 2.1 Persentase dosen mengikuti sertifikasi
kompetensi % 5 7 9 13 15 42,7 47,0 52,4 53,5 57,1
IKSS 2.2 Jumlah prodi yang melibatkan praktisi
professional industry jumlah 1 2 3 5 7 53,4 58,7 65,5 66,9 71,4
IKSS 2.3 Jumlah PS menerapkan link and match dengan
industry jumlah 1 4 6 7 9 64,1 70,5 78,6 80,3 85,7
IKSS 2.4 Persentase jumlah lulusan masa tunggu 1 tahun % 15 20 25 30 35 37,4 41,1 45,9 46,8 50,0
SS 3 Meningkatnya kualitas kerjasama pendidikan
dengan industri
37 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
IKSS 3.1 Jumlah PS menyelenggarakan teaching factory PS 1 2 4 6 98,8 108,7 121,2 123,8 132,1
IKSS 3.2. Jumlah PS menyelenggarakan dual system PS 1 2 3 4 74,8 82,2 91,7 93,7 100,0
IKSS 3.3 PS menyelenggarakan uji kompetensi mahasiswa PS 2 3 5 7 8 93,5 102,8 114,7 117,1 125,0
SS 4 Meningkatnya kualitas dan kemanfaatan hasil
penelitian dan PkM
IKSS 4.1 Persentase peningkatan jumlah publikasi jurnal
internasinal/nasional terakreditasi % 5 7 10 11 12 259,9 285,9 318,9 325,6 347,6
IKSS 4.2 Persentase peningkatan jumlah citasi hasil
penelitian dan pengabdian % 2 3 5 7 10 46,3 50,9 56,8 58,0 61,9
IKSS 4.3 Persentase peningkatan jumlah HKI % 5 5 10 10 15 28,5 31,3 34,9 35,7 38,1
IKSS 4.4 Persentase peningkatan jumlah paten yang
didaftarkan % 10 10 10 10 10 21,4 23,5 26,2 26,8 28,6
SP 1
Peningkatan layanan akses pendidikan dan
efektifitas kegiatan kemahasiswaan yang
berkarakter unggul
IKK 1.1 Rasio APK % 20 20 20 20 20
IKK 1.2 Prestasi kompetitif tingkat nasional bidang
kemahasiswaan jumlah 1 2 3 4 4
IKK 1.3 Persentase mahasiswa penerima program
beasiswa % 5 5 5 5 5
38 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
IKK 1.4 jumlah mahasiswa yang diterima mhs 650 750 820 910 1200
IKK 1.5 pengembangan sarana prasarana memenuhi SN-
DIKTI % 5 5 5 5 5
IKK 1.6 Pembukaan prodi baru PS 1 1 1 2
SP 2 Peningkatan kualitas layanan pendidikan
IKK 2.1 Persentase indeks kepuasan layanan
kemahasiswaan % 75 80 85 90 90
IKK 2.2 Persentase indeks kepuasan layanan prima % 70 75 80 85 90
IKK 2.3 Persentase pengembangan dokumen mutu % 30 35 40 45 50
SP 3 Peningkatan Kompetensi SDM
IKK 3.1 Dosen menerima sertifikasi pendidik % 90 90 90 90 90
IKK 3.2 Dosen memiliki jabatan akademik lektor kepala % 3 5 7 8 9
IKK 3.3 Dosen mengikuti sertifikat kompetensi % 5 5 5 5 5
IKK 3.4 Tendik mengikuti sertifikat kompetensi % 5 5 5 5 5
IKK 3.5 Dosen melanjutkan studi S-3 % 5 5 10 10 15
SP 4 Peningkatan relevansi pendidikan tinggi vokasi
IKK 4.1 PS menerapkan link and match dengan industri PS 1 3 5 6 7
39 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
IKK 4.3 Persentase mahasiswa yang diuji Kompetensi % 10 30 40 45 50
IKK 4.4 Keterserapan lulusan pada penyelenggaraan
kegiatan bimbingan karier % 5 7 8 10 15
IKK 4.5 jumlah PS menyelenggarakan teaching factory PS 1 2 3 4
IKK 4.7 jumlah PS yang menerapkan dual system PS 1 2 3 3
SP 5 Peningkatan sistem pendidikan PNM yang
berkualitas berbasis industri
IKK 5.1 PS melakukan evaluasi kurikulum berstandar
industri PS 2 3 4
IKK 5.2 PS yang menyelenggarakan magang industri PS 1 3 5 7
SP 6 Peningkatan kualitas dan kapasitas penelitian
dan pengabdian
IKK 6.1 jumlah dosen yang melakukan penelitian
kompetitif jumlah 40 55 60 70 75
IKK 6.2 Jumlah artikel internasional terakreditasi jumlah 17 19 23 25 27
IKK 6.3 Jumlah artikel nasional terakreditasi jumlah 7 9 11 13 15
IKK 6.4 jumlah citasi jumlah 6 11 17 19 25
IKK 6.5 jumlah HKI jumlah 23 25 30 35 39
IKK 6.6 Jumlah Paten yang didaftarkan Jumlah 2 3 4 5 6
40 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Lampiran 2 : Definisi Operasional, Metode Perhitungan, dan Sumber Data
Kode Indikator Definisi
Operasional Metode Perhitungan
Sumber Data
IKSS 1.1
Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK)
Perbandingan penerimaan mahasiswa baru dengan proporsi 20% terkaya dan termiskin
Menghitung jumlah mahasiswa penerima bidik misi dan pengajuan keringanan dibandingkan dengan jumlah keseluruhan mahasiswa yang diterima.
Panitia PMB
IKSS 1.2
Peningkatan mutu inisiasi PT menuju BLU
Proporsional anggaran layanan pengembangan pendidikan dalam kegiatan persiapan menuju PT BLU
Persentase jumlah anggaran yang digunakan pada kelompok output mata anggaran.
PPK kegiatan
IKSS 1.3
Jumlah PS terakreditasi
Kegiatan pengajuan reakreditasi dan akreditasi pertama PS dengan penyusunan LKPS dan LED PS.
Jumlah usulan PS yang mengajukan reakreditasi dan akreditasi pertama ke BAN PT.
P4MP
IKSS 1.4
Jumlah prestasi kompetisi bakat minat dan kompetensi tingkat nasional
Hasil partisipasi keikutsertaan kompetisi tingkat nasional atas hasil pembinaan dari PS dan UKM PNM.
Laporan hasil kegiatan dan bukti hasil yang diperoleh.
Bidang 3
IKSS 2.1
Persentase dosen mengikuti sertifikasi kompetensi
Peningkatan kualitas dosen dalam memenuhi standar mutu yang berlaku dengan melaksanakan program retooling dan pelatihan sertifikasi kompentensi BNSP.
Laporan kegiatan hasil kegiatan dan sertifikat yang diperoleh.
Jurusan dan
Bidang 1
IKSS 2.2
Jumlah prodi yang melibatkan praktisi professional industry
SDM Profesional dari industry yang dilibatkan untuk mengajar di PS yang telah melakukan kerjasama dengan DU/DI.
Jumlah dosen dari industry yang terlibat pengajaran di PS.
Jurusan dan
Bidang 1
IKSS 2.3
Jumlah PS menerapkan link and match dengan industry
PS menyelaraskan dari dengan kegiatan industry dalam rangka pemenuhan tenaga kerja professional DU/DI melalui proses kerjasama yang saling menguntungkan.
Jumlah PS yang melakukan kegiatan pengembangan pendidikannya dengan indusri.
Jurusan dan
Bidang 1
IKSS 2.4
Persentase jumlah lulusan masa tunggu 1 tahun
Keterserapan lulusan atas kualitas peningkatan
Kegiatan tracer study, dengan menghitung jumlah lulusan diterima
Bidang 3
41 | R e n s t r a P N M 2 0 2 0 - 2 0 2 4
relevansi pendidikan tinggi vokasi dengan massa tunggu 1 tahun.
kerja sesuai bidang di Industri.
IKSS 3.1
Jumlah PS menyelenggarakan teaching factory
Pelaksanaan pembelajaran melalui pengalaman langsung berbasis industry.
Laporan kegiatan penyelenggaraan teaching factory
Jurusan dan
Bidang 1
IKSS 3.2.
Jumlah PS menyelenggarakan dual system
Penyelenggaraan pendidikan dengan massa waktu tertentu di lakukan di industry yang diakui sebagai akumulasi jumlah SKS dan Jam Pembelajaran yang ditempuh.
Jumlah PS yang kurikulumnya didesain kerja praktek magang industry atau dengan pola kerjasama sharing pelaksanaan pendidikan dengan DU/DI.
Jurusan dan
Bidang 1
IKSS 3.3
PS menyelenggarakan uji kompetensi mahasiswa
Penyelenggaraan ujian kompetensi sebagai pendamping ijazah.
Jumlah mahasiswa PS yang di uji kompetensinya pada skema tertentu.
Jurusan dan
Bidang 1
IKSS 4.1
Persentase peningkatan jumlah publikasi jurnal internasinal/nasional terakreditasi
Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dipublikasikan dan atau didesiminasikan sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah akademik.
Jumlah artikel yang termuat dalam jurnal terakreditasi baik nasional maupun internasional melalui penelusuran di laman Shinta.
Bidang 1 dan P3M
IKSS 4.2
Persentase peningkatan jumlah citasi hasil penelitian dan pengabdian
Kemanfaatan hasil penelitian yang dirujuk oleh penulis lain sebagai khasanah perbendaharaan analisis pemecahan masalah penelitian, dan PkM.
Jumlah artikel yang merujuk jurnal yang dipublikasikan melalui laman Shinta.
Bidang 1 dan P3M
IKSS 4.3
Persentase peningkatan jumlah HKI
Pendaftaran karya ilmiah penulis sebagai bentuk pengakuan kepemilikan kekayaan intelektual secara orisinil.
Jumlah pendaftar karya ilmiah yang diajukan dan diakui sebagai kekayaan ilmiah secara orisinil.
Bidang 1 dan P3M
IKSS 4.4
Persentase peningkatan jumlah paten yang didaftarkan
Pengakuan karya orisinil yang diajukan pada lembaga pencatat hak cipta.
Jumlah produk atau invation yang diajukan pada lembaga pencatat hak cipta.
Bidang 1 dan P3M