Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Undang – Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap
Daerah harus menyusun Rencana Pembangunan Daerah secara sistematis,
terarah terpadu dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang
perencanaan jangka panjang (25 tahun), jangka menengah (5 tahun), maupun
jangka pendek (1 tahun). Berdasarkan hal itu setiap daerah harus
menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Dokumen
tersebut akan menjadi acuan untuk penyusunan rencana SKPD.
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai
keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai
dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui
perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan
kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
tahun 2009-2013 ini merupakan revisi dari dokumen Renstra sebelumnya
yang telah disusun. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor dan
pertimbangan, antara lain :
(i) Ada revisi penyusunan RPJMD lama yang telah menjadi Perda No. 8
Tahun 2011;
(ii) adanya beberapa indikator kinerja yang perlu penyelarasan lebih lanjut;
(iii) keperluan penyelarasan lebih lanjut dengan substansi yang telah termuat
dalam revisi RPJMD Kota Bandung Tahun 2009-2013.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2
Revisi Renstra SKPD Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Bandung tahun 2009-2013 ini merupakan penjabaran visi, misi dan
Program Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang
akan dilaksanakan dalam sisa periode 2 tahun terakhir yaitu untuk tahun
2012 sampai dengan 2013 menyesuaikan dengan Revisi RPJMD Kota
Bandung, penyusunan Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Bandung tahun 2009-2013 berpedoman pada RPJP Daerah
Kota Bandung tahun 2005 - 2025 dan Revisi RPJMD Kota Bandung tahun
2009-2013, memperhatikan sumberdaya dan potensi yang dimiliki, faktor
keberhasilan, evaluasi pembangunan serta isu strategis yang berkembang.
Mengingat peran dan fungsi Renstra SKPD Kota Bandung
sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat maka penyusunan
Renstra SKPD Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
dilakukan secara transparan dan partisipatif untuk menghasilkan dokumen
perencanaan yang berkesinambungan yang nantinya akan dijabarkan
kembali secara lebih teknis di Rencana Kerja (RENJA) Dinas.
1.2. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan Revisi Rencana Strategis Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tahun 2009 - 2013
adalah :
1. Undang - Undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup ;
2. Undang – Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi , Kolusi dan Nepotisme ;
3. Undang – Undang No. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas
Undang – Undang No. 18 Tahun 1997 tentang pajak Daerah dan
Restribusi Daerah ;
4. Undang – undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah ;
5. Undang – Undang No. 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional ;
6. Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ;
7. Undang – Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ;
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 3
8. Undang – Undang No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005 – 2025;
9. Undang – Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
10. Peraturan Pemerintah nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan
Tanaman
11. Peraturan Daerah Kota Bandung No.02 Tahun 2001 tentang
Kewenangan Daerah Kota Bandung sebagai Daerah Otonom;
12. Peraturan Daerah No. 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah
Daerah Kota Bandung ;
13. Peraturan Daerah Kota Bandung No. 13 Tahun 2007 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung;
14. Peraturan Daerah Kota Bandung No. 07 Tahun 2008 tentang
Tahapan , Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksana rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah ;
15. Peraturan Daerah Kota Bandung No. 08 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung 2005
– 2025;
16. Peraturan Daerah Kota Bandung No. 08 Tahun 2011 Tentang Revisi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung
2009 – 2013;
1.3. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Renstra SKPD Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Bandung tahun 2009 - 2013 dimaksudkan untuk memberikan arah
Kebijakan Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam
kerangka pencapaian Visi, Misi dan Program.
2. Tujuan
Penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Bandung tahun 2009-2013 adalah untuk menetapkan strategi
dan arah pembangunan pertanian dan ketahanan pangan Kota
Bandung, serta merumuskan Program Pembangunan Pertanian dan
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 4
Ketahanan Pangan selama dua tahun sehingga dapat digunakan
sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja SKPD tahunan.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Bandung 2009-2013 disusun sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan terdiri atas latar belakang, landasan hukum,
maksud dan tujuan penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan dan sistematika penulisan;
Bab 2 Gambaran Pelayanan SKPD memuat informasi tentang peran
(tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya
yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan
capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-
hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui
Renstra SKPD;
Bab 3 Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi memuat
permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD, telaahan visi, misi dan
program KDH terpilih, telaahan Renstra K/L, telaahan terhadap RTRW
dan penentuan isu-isu strategis;
Bab 4 Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan terdiri atas :Uraian
Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung.
Tujuan merupakan penjabaran visi SKPD yang lebih spesifik dan
terukur sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi pembangunan
jangka menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang
hendak dicapai, dan Strategi yaitu cara untuk mewujudkan tujuan,
dirancang secara konseptual, analisis, realistis, rasional dan
komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program,
yang terakhir pada BAB IV adalah mengenai Kebijakan yaitu Arah
yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk konfigurasi
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 5
program dan kejadian untuk mencapai tujuan.
Bab 5 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif memuat rencana
program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif;
Bab 6 Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD memuat indikator kinerja SKPD yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN
KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah nomor : 13 tahun 2009 tentang
perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun
2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah
Kota Bandung, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintah
Bidang pertanian dan ketahanan pangan berdasarkan asas otonomi
dan pembantuan yang diserahkan oleh walikota.
Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Bandung terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan dan Program
3. Bidang Produksi
a. Seksi Produksi Peternakan dan Perikanan
b. Seksi Produksi Tanaman Pangan , Hortikultura dan Konservasi
4. Bidang Bina Usaha
a. Seksi Pemasaran dan Pelayanan Usaha
b. Seksi Pasca Panen dan Pengolahan
5. Bidang Pengawasan Mutu Hasil Pertanian
a. Seksi Pengawasan Mutu Hasil Peternakan dan Perikanan
b. Seksi Pengawasan Mutu Hasil Tanaman Pangan dan
Hortikultura
6. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan
a. Seksi Pencegahan Penyakit dan Pengawasan Lalulintas Hewan
b. Seksi Pemberantasan Penyakit Hewan
7. Bidang Ketahanan Pangan
a. Seksi Keamanan dan Mutu Pangan;
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 7
b. Seksi Ketersediaan dan Penganekaragaman Pangan;
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas
a. UPT Pembibitan dan Pembenihan
b. UPT RPH
c. UPT Klinik Hewan
A. Tugas dan Fungsi
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintah
Daerah di bidang pertanian dan ketahanan pangan berdasarkan asas
otonomi dan pembantuan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian dan
ketahanan pangan
2. Penyelenggaraan sebagian urusan Pemerintah Daerah dan
Pelayanan umum di bidang pertanian dan ketahanan pangan.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian yang
meliputi Produksi, Bina Usaha, Pengawasan Mutu Hasil
Pertanian, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan,
serta Ketahanan Pangan.
4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Dinas.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 8
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG PERDA NO 13 TAHUN 2009
TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PADA DINAS DAERAH KOTA BANDUNG
UPT KLINIK HEWAN UPT RPH UPT Pembibitan
SIE. PROD. TP HORT & KVASI SIE. PSCA PNEN & PNGOLAHN SIE. WAS MUT HSIL TP & HORT
Drh. Heny Hendarsih Ir. Nining Ir. Usep Supriatna
Ir. Sri Rezeki Ir. Asep Ruspian Ir. Puti Vera Lora Ir. Deni Asmara, MM.
JABATAN FUNGSIONAL
SIE. PMBERNTSAN PENY. HWN
Ir. Galih Praasih Nanang Rusman, S.Pt. Drh. Ermariah Drh. Liesmiarsih
SIE. PROD PET & PERIKANANSIE. PMASARAN & PELAYANAN
USAHASIE. WAS MUT HSIL PET & IKAN SIE. PENC & PENGWSN LL HWN
BIDANG P3H
Ir. Endang Sulistiowati Drs. Tono Rusdiantono, M.Si. Ir. Umy Sjafitrie Drh. Sudarmadji
BIDANG PRODUKSI BIDANG BINA USAHA BIDANG PENGAWASAN MUTU
SUB BAGIAN UMUM & KEPEG SUB BAG KEUANGAN & PROG
Ir. Siti Faridah R Ir. Usep Awaludin, M.Si.
KEPALA DINAS
Ir. Dedy Mulya, MM.
SEKRETARIS
Ir. Elly Wasliah
Ir. H. Elly Wilaya
BIDANG KETAHANAN PANGAN
Ir. Hj. Betty Wargadinata
SIE. KETERSEDIAAN, PNGANEKARGMN PNGN & CAD PNGN
SIE. KEAMANAN & MUTU PANGAN
Dra. Lilis Rosidah
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 9
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Kepemerintahan yang baik (good governance) adalah prasyarat bagi
terbentuknya pemerintahan yang efektif dan demokratis. Good governance digerakkan oleh
prinsip-prinsip partisipatif, penegakan hukum yang efektif, transparansi, responsif,
kesetaraan, visi strategis, efektif dan efisien, profesional, akuntabel dan pengawasan yang
efektif. Dengan kaitan tersebut, peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
khususnya sumberdaya aparatur harus menjadi salah satu prioritas penting dan strategis
dalam program saat ini dan di masa yang akan datang. Sumberdaya aparatur pemerintah
menempati posisi strategis yang bukan saja mewarnai melainkan juga menentukan arah
kemana suatu daerah akan dibawa.
Pemerintah Daerah adalah implementator kebijakan publik yang mengemban
tugas dan fungsi-fungsi pelayanan, perlindungan dan pemberdayaan masyarakat. Oleh
karena itu, pemerintahan di masa mendatang adalah pemerintahan yang cerdas, yang
mampu menerjemahkan kebijakan publik ke dalam langkah-langkah operasional yang kreatif
dan inovatif dengan orientasi pada kepentingan masyarakat. Pemerintahan yang cerdas
hanya bisa diwujudkan jika aparaturnya cerdas.
Terkait dengan hal tersebut di atas, jumlah aparatur Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Bandung berdasarkan data dari Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian sampai Bulan Desember Tahun 2011 berjumlah 130 orang. Komposisi
jabatan dalam struktur organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
dapat dilihat pada tabel 2.1. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.1, dengan
jenjang eselonering II, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
melaksanakan fungsi Pelayanan di Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Tabel 2.1
Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan
No Uraian Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Staf Jumlah
1 Kepala Dinas 1 1
2 Sekretariat 1 2 25 28
3 Bidang Produksi 1 2 13 16
4 Bidang Bina Usaha 1 2 8 11
5 Bidang Pengawasan Mutu
1 2 12 15
6 Bidang P3H 1 2 8 11
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 10
No Uraian Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Staf Jumlah
7 Bidang Ketahanan Pangan
1 2 8 11
8 UPT Klinik Hewan 2 4 6
9. UPT RPH 2 14 16
10. UPT Pembibitan 2 6 8 11. Fungsional
(Penyuluh) - 7 7
JUMLAH 1 6 18 105 130
Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian Dispertapa
Sekretariat memiliki jumlah pejabat pada eselon IV dan jumlah karyawan yang lebih
banyak daripada bidang yang lain, mengingat beban kerja di sekretariat yang cukup tinggi.
Yang menjadi catatan dalam struktur Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Bandung adalah adanya jabatan fungsional Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang
bertanggungjawab secara langsung kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Bandung dan tidak terikat secara struktur dengan bidang-bidang. Kondisi
kepegawaian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung berdasarkan tingkat
pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.2 dibawah ini :
Tabel 2.2
Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan
No Uraian S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD Jumlah
1 Kepala Dinas 1 1
2 Sekretariat 3 7 4 10 2 2 28
3 Bidang Produksi 8 1 4 1 2 16
4 Bidang Bina Usaha 1 6 4 11
5 Bidang Pengawasan Mutu
6 9 15
6 Bidang P3H 2 6 1 1 1 11
7 Bidang Ketahanan Pangan
1 5 1 4 11
8 UPT Klinik Hewan 3 2 1 6
9 UPT RPH 1 11 4 16
10 UPT Pembibitan 2 4 2 8
11 Fungsional (Penyuluh) 1 6 7
JUMLAH 1 7 45 7 55 3 12 130
Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian Dispertapa Kota Bandung
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 11
Kapasitas dan kapabilitas karyawan berkaitan erat dengan tingkat pendidikannya.
Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.2, tingkat pendidikan karyawan Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang paling banyak adalah pendidikan
SLTA sebanyak 55 orang (42,31 %). Tingkat pendidikan bagian terbesar dari karyawan
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung ini merupakan modal dasar yang
penting dalam peningkatan kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
secara umum.
Jumlah karyawan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang
menamatkan pendidikan S-3 tercatat ada 1 orang, S2 tercatat sebanyak 7 orang dan
paling banyak kedua yaitu S1 sebanyak 45 orang yang secara prosentase, jumlah tersebut
mencapai 34,61 % dari seluruh karyawan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Bandung, hal ini tentu menjadi modal dasar yang besar dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung.
Namun demikian, kendala dalam ketersediaan SDM yang menjadi issu strategis di
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung adalah mengenai kualitas dan
kuantitas pejabat fungsional. Sekalipun kebijakan internal Pemerintah Kota telah
memperlihatkan keberpihakan terhadap pejabat fungsional, tetapi belum menarik minat
pegawai lainnya untuk mengambil jalur karir sebagai pejabat fungsional.
2.2.2 Anggaran
Dari sisi anggaran, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mendapatkan
alokasi anggaran yang meningkat dari tahun ke tahun hanya pada tahun 2012 terdapat
penurunan anggaran, tabel dibawah ini memperlihatkan jumlah alokasi anggaran 2009-2012
beserta serapannya sebagai berikut :
Tabel 2.3 Alokasi Anggaran Dispertapa 2009-2012
No Tahun
Anggaran
Jumlah Anggaran
(Rp)
Realisasi (Rp) Persentase (%)
1 2009 10.918.709.984,- 10.313.949.358,- 94,46 %
2 2010 16.194.723.037,- 15.926.760.870,- 98,35 %
3 2011 18.476.064.029,- 18.090.889.039,- 97,92 %
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 12
No Tahun
Anggaran
Jumlah Anggaran
(Rp)
Realisasi (Rp) Persentase (%)
4 2012 17.782.380.296,- - -
Peningkatan alokasi anggaran berbanding lurus dengan serapan anggarannya,
penyerapan anggaran rata-rata diatas 90 % dalam penyerapannya. Adapun permasalahan
yang ada seringkali disebabkan karena beberapa kegiatan dilaksanakan pada APBD
perubahan di Bulan Oktober sehingga ada keterbatasan waktu dalam melaksanakan
kegiatan dan penyerapan anggarannnya. Kecermatan dalam menyusun Rencana Kegiatan
dan Anggaran (RKA) yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari sisi
anggaran maupun dari indikator kinerja turut menentukan serapan dan alokasi anggaran
yang dibutuhkan.
Permasalahan anggaran di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung juga
berkaitan dengan belum di milikinya Analisis Standar Biaya (ASB) untuk Program/kegiatan
yang dilaksanakan, sehingga tidak ada standar baku yang dapat diterapkan dalam alokasi
anggaran untuk tiap Kegiatan, sehingga penentuan alokasi anggaran untuk kegiatan
tersebut tidak memiliki dasar yang secara normatif maupun akademik dapat
dipertanggungjawabkan.
2.2.3 Aset, Sarana dan Prasarana
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung menempati kantor yang
berdiri diatas lahan seluas 75.450 meter persegi milik Pemerintah Kota Bandung yang
beralamat di Jl. Arjuna No. 45 Bandung. Secara umum kondisi sarana dan prasarana yang
dimiliki dan dipergunakan dalam mendukung pelaksanaan kinerja Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Bandung dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut :
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 13
Tabel 2.4
Rekapitulasi Sarana Dan Prasarana
Dispertapa Kota Bandung Sampai Dengan Tahun 2012
Rekapitulasi Sarana dan Prasarana
Dispertapa Kota Bandung Sampai Dengan Tahun 2012
No Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang
B KB RB
1 Kendaraan roda 4 19 9 9 1
2 Kendaraan roda 2 64 41 17 6
3 AC 13 8 4 1
4 Lemari/Rak/Buffet/Filling 63 28 33 2
Cabinet
5 Brankas 2 1 1
6 Meja 122 27 91 4
7 Kursi 189 111 45 33
8 Pesawat telepon/faks 15 12 2 1
9 Mesin Tik 14 6 3 5
10 Komputer 30 20 6 4
11 Note Book/Laptop 16 16
12 Printer 28 16 7 5
13 Scanner 2 2
14 Projector 7 5 2
15 Camera 17 16 1
16 Handycam 4 4
17 Mesin Potong Rumput 5 1
18 Timbangan Obat 1 1
19 Miscroscope 2 2
20 Ph Meter 4 4
21 White board 6 4 2
22 Pompa Air 12 8 4
23 Oven 2 2
24 Takel 16 9 2 5
25 Power Spayer 4 4
26 Lemari Es 8 8 2
27 Sound System 2 1 1
28 Televisi 9 9
29 Timbangan Karkas 3 3
30 Stabilisator 7 6 1
Catatan : B = Baik
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 14
KB = Kurang Baik
RB = Rusak Berat
Lokasi Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang
cukup strategis memudahkan aksesibilitas dari dan menuju kantor Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Bandung, lokasi yang terpisah dari kompleks perkantoran
Pemerintah Kota Bandung di Jl. Wastukencana maupun kompleks kantor Pemerintah
Kota di Jalan Cianjur memberi peluang untuk menyelenggarakan kegiatan secara lebih
mandiri dan terfokus.
Demikian juga sarana pendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan yang
tersedia dalam jumlah dan kualitas memadai seperti kendaraan dinas maupun peralatan
penunjang pekerjaan (komputer, scanner dll) dengan anggaran untuk pemeliharaan
yang juga cukup memadai.
Permasalahan pada asset, sarana dan prasarana di Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Bandung berkaitan dengan kapasitas gedung yang masih
bersatu dengan Rumah Potong Hewan (RPH) sehingga dari sanitasi lingkungan masih
kurang memadai.
Permasalahan dalam pengelolaan barang berkaitan dengan inventarisasi
asset adalah banyaknya barang yang sudah rusak tetapi belum dilakukan
penghapusan, serta tidak tersedianya tempat penyimpanan yang memadai untuk
barang dan dokumen produk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
Kinerja pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang
utama berkaitan dengan urusan yang menjadi kewenangannnya yaitu : (1) Urusan
Wajib yaitu Urusan Ketahanan Pangan dan Urusan Pilihan yaitu 1). Pertanian, dan 2).
Perikanan dan Kelautan.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 15
Tabel 2.5
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
NO
Indikator
Kinerja
sesuai
Tugas dan
Fungsi
SKPD
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun
ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1. Tercukupinya
Kebutuhan
pangan
(beras) bagi
rumah
tangga
miskin
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % -
- 100 % 100 % 100 % -
-
2. Penguatan
cadangan
pangan
daerah
26 % -
- - 24 % 24 % -
- - - - -
- - -
-
3. Jumlah
regulasi
ketahanan
pangan
-
- - 2
regulasi
2
regulasi
-
- - - - -
- - -
-
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 16
NO
Indikator
Kinerja
sesuai
Tugas dan
Fungsi
SKPD
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun
ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
4. Pengadaan
lahan sawah
untuk
cadangan
pangan
daerah
-
- - 10 Ha 12 Ha
-
- - - -
-
- -
-
-
5. Jumlah kasus
penyakit
zoonosa
Tidak akan
melebihi 10
kasus
-
- - 10 kasus
10 kasus
-
- -
-
-
-
-
-
-
-
6. Peningkatan
volume
pemasaran
produk hasil
tanaman
pangan
1.955 kg
2.066 kg
2.184 kg
2.308 kg
2.439 kg
2.056 kg 2.184 kg
2.402 kg
-
-
105,2
%
105,7
%
109,9
%
-
-
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 17
NO
Indikator
Kinerja
sesuai
Tugas dan
Fungsi
SKPD
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun
ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
7. Peningkatan
volume
pemasaran
produk hasil
peternakan
16.458 kg
17.363 kg
18.318 kg
19.325 kg
20.388 kg
101.780 kg
18.318 kg
20,145 kg
- - - 100 % 110 % - -
8. Produktivitas
tanaman
padi
61 Kw/Ha
61 Kw/Ha
61 Kw/Ha
61 kw/ha
61 kw/ha
61 kw/ha 61,05 kw/ha
61,07 kw/ha
- - 100 % 100,08
%
100,11
% - -
9. Produktivitas
tanaman
palawija
60,7 kw/ha
60,7 kw/ha
60,7 kw/ha
60,7 kw/ha
60,7 kw/ha
60,9 kw/ha
61,15 kw/ha
70,94 kw/ha
- - 100,33
%
100,74
% 117 % - -
10. Produktivitas
tanaman
hortikultura
94,18 kw/ha
98,88 kw/ha
103,82 kw/ha
109,01 kw/ha
114,46 kw/ha
96,2 kw/ha
106,7 kw/ha
112,07 kw/ha
- - 102 % 107,9
%
107,9
% - -
11. Produktivitas
tanaman hias
131.000 pot/thn
137.000 pot/thn
143.000 pot/thn
149.000 pot/thn
155.000 pot/thn
131.100 pot/thn
139.000 pot/thn
145.000 pot/thn
- - 100 % 101,5% 101,4% - -
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 18
NO
Indikator
Kinerja
sesuai
Tugas dan
Fungsi
SKPD
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun
ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
12. Populasi
ternak sapi
371 ekor 386 ekor 401 ekor 416 ekor 431 ekor 395 ekor 407 ekor 422 ekor - - 106,5% 105,4% 105,2%
-
-
13. Populasi
ternak
domba
20.419 ekor
20.519 ekor
20.619 ekor
22.726 ekor
23.507 ekor
21.102 ekor
21.102 ekor
23.493 ekor
- - 103,3% 102,8% 114%
-
-
14. Peningkatan
volume
pemasaran
produk hasil
perikanan
110.032 kg
116.414 kg
123.166 kg
130.310 kg
137.868 kg
2.289.743 kg
128.060 kg
135.480 kg
- - - 110% 109,9%
15. Produksi ikan
konsumsi,
2.095
ton
2.200
ton
2.310
ton
2.425
ton
2.500
ton
2.217,5 ton
2.310 ton
2.518 ton - - - 105% 100,7%
16. Produksi ikan
hias,
321.700
ekor
421.700
ekor
521.700
ekor
621.700
ekor
721.100
ekor
406.551 ekor
463.500 ekor
531.229 ekor - -
126,4% 109,9% 101,8%
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 19
NO
Indikator
Kinerja
sesuai
Tugas dan
Fungsi
SKPD
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun
ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
17. Jumlah
penanaman
pohon
produktif
6000 Pohon
12000 Pohon
18000 Pohon
100.000 pohon
100.000 pohon
81.132 pohon
195.740 pohon
74.637 pohon
- - 1.352 %
1.631 %
414,65 %
- -
Bandung, 12 Pebruari 2012
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Bandung
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 20
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Bandung
Sektor pertanian memegang peranan cukup penting dalam perekonomian
nasional. Hal ini disebabkan karena sektor pertanian merupakan Resource Based
yang mampu menyerap dan memperluas kesempatan usaha/lapangan pekerjaan
bagi masyarakat.
Adapun arah kebijakan pembangunan pertanian di Kota Bandung lebih
dititikberatkan pada:
1. Meningkatkan usaha pertanian melalui :
Pemilihan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomi tinggi,
produktivitas tinggi, dan mempunyai peluang pasar;
Penerapan teknologi tepat guna;
Pengelolaan manajemen usaha;
Peningkatan kemitraan usaha pelaku agribisnis.
2. Penerapan kaidah/ketentuan konservasi lahan dan air.
3. Penanaman tanaman produktif.
4. Meningkatkan pemeriksaan komoditi hasil pertanian yang beredar di Kota
Bandung.
5. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan hewan dan ternak.
6. Memberikan kemudahan rekomendasi dan ijin usaha pertanian.
7. Mengintensifkan penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
8. Memfasilitasi promosi pemasaran komoditas pertanian dan hasil olahannya.
9. Memfasilitasi kemudahan akses permodalan di bidang pertanian.
10. Memfasilitasi ketersediaan dan kemudahan pangan bagi masyarakat.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 21
Kota Bandung mempunyai potensi yang sangat besar di bidang agribisnis
terutama pada sektor hilir (off farm). Walaupun demikian pembangunan pertanian di
sektor hulu pun harus dipertahankan sesuai dengan potensi wilayah Kota Bandung,
guna menunjang pembangunan pertanian secara keseluruhan.
Dalam pelaksanaan kegiatan ditemui beberapa permasalahan yang harus
diselesaikan, yaitu :
Urusan Ketahanan Pangan
a) Permasalahan
1. Pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah Kota Bandung belum didukung
oleh sarana dan prasarana gudang;
2. Implementasi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP)
melalui pangan lokal yang diharapkan dapat mengurangi konsumsi beras,
belum dapat dilaksanakan secara optimal;
3. Sosialisasi keamanan jajanan anak sekolah khususnya di Sekolah Dasar
belum dilaksanakan secara optimal;
b) Solusi
1. Sebelum pembangunan gudang “Leuit Bermartabat” dilaksanakan, untuk
sementara cadangan pangan disimpan dengan memanfaatkan Lumbung
Pangan kelompok tani;
2. Implementasi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan
dilaksanakan melalui penandatanganan MOU antara Dewan Ketahanan
Pangan Kota Bandung dengan Tim Penggerak PKK Kota Bandung Nomor
520/007-V/DKP/2011 dan Nomor 38/SKR/PKK.Kota.BDG/V/2011 tanggal 2
Mei 2011, perihal Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan, Program Kemitraan,
Promosi Olahan Hasil dan Keamanan Pangan, Penyakit, Penghijauan;
3. Meningkatkan frekuensi sosialisasi keamanan jajanan anak sekolah di
Sekolah Dasar bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan,
dan BPOM.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 22
Urusan Kelautan dan Perikanan
a. Permasalahan
1. Semakin sempitnya lahan untuk budidaya perikanan sebagai akibat alih
fungsi lahan di Kota Bandung.
2. Masih ditemukannya penggunaan bahan kimia yang membahayakan
kesehatan antara lain formalin dan borax dalam ikan segar maupun ikan
olahan yang beredar di Kota Bandung, meskipun secara kuantitas menurun
dari tahun sebelumnya.
b. Solusi
1. Untuk mengatasi alih fungsi lahan maka arah kebijakan pembangunan
perikanan di Kota Bandung melalui peningkatan pemanfaatan lahan
pekarangan dan pemilihan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi dan bisa dikembangkan dilahan yang sempit.
2. Untuk meningkatkan nilai tambah, usaha perikanan lainnya yang
dikembangkan di Kota Bandung adalah pengolahan ikan.
3. Meningkatkan frekuensi pemeriksaan dan pengawasan mutu ikan dan
hasil olahannya yang beredar di Kota Bandung serta meningkatkan
pembinaan kepada pedagang ikan yang ada di Kota Bandung.
4. Upaya lainnya yang sudah dilakukan adalah meningkatkan koordinasi
dengan Dinas Perikanan tempat asal ikan, agar ikan yang masuk ke Kota
Bandung tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.
5. Salah satu upaya untuk menyediakan hasil perikanan yang berkualitas
dan aman dikonsumsi, meningkatkan konsumsi ikan per kapita
masyarakat Kota Bandung, maka Pemerintah Kota Bandung membangun
Pasar Ikan Higienis (PIH) yang terletak di Pasar Induk Gedebage.
Urusan Pertanian
a. Permasalahan
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 23
Dalam pelaksanaan urusan pertanian, Permasalahan yang dihadapi
adalah: (1) Semakin sempitnya lahan pertanian sebagai akibat alih fungsi
lahan di Kota Bandung; (2) Dikarenakan Kota Bandung merupakan pusat
pemasaran ternak terbesar di Jawa Barat, sehingga resiko masuknya
penyakit zoonosa (penyakit yang menular dari ternak ke manusia) dari daerah
asal ternak ke Kota Bandung relatif tinggi; dan (3) Masih ditemukannya
penggunaan bahan kimia yang membahayakan kesehatan antara lain,
chlorine, formalin, residu pestisida pada sayuran, beras, buah-buahan,
daging, susu, dan telur.
b. Solusi
Upaya konkrit yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan
tersebut adalah: (1) Kebijakan yang diambil dalam rangka mengantisipasi alih
fungsi lahan pertanian, Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kota
Bandung mengembangkan model pertanian perkotaan yaitu melalui pemilihan
komoditas pertanian yang memiliki produktivitas tinggi, memiliki nilai ekonomi
tinggi, dan mempunyai peluang pasar yang terbuka serta dapat
dikembangkan pada lahan sempit, sehingga diharapkan keterbatasan lahan
bukan menjadi kendala untuk usaha dibidang pertanian; (2) Untuk
meningkatkan nilai tambah, usaha pertanian lainnya yang dikembangkan di
Kota Bandung adalah pengolahan hasil pertanian; (3) Lebih mengintensifkan
pemeriksaan lalulintas ternak yang masuk ke Kota Bandung; dan (4)
Meningkatkan frekuensi pemeriksaan dan pengawasan mutu hasil pertanian
dan hasil olahannya yang beredar di Kota Bandung serta meningkatkan
pembinaan kepada pelaku usaha hasil pertanian yang ada di Kota Bandung.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 24
BAB III
Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang berkaitan dengan pelayanan di
bidang pertanian dan ketahanan pangan dapat diidentifikasi permasalahan sebagai
berikut :
1. Terbatasnya sumberdaya lahan pertanian di Kota Bandung.
2. Terjadinya kecenderungan penurunan luas lahan pertanian.
3. Terjadi kecenderungan peningkatan luas lahan terbangun dan industry sebesar 0,4
% per tahun.
4. Terjadinya kecenderungan penurunan luas tanam komoditi sayuran 31,6 %/tahun,
luas panen 16,1%/tahun, dan total produksi tanaman sayuran 72%/tahun.
5. Terjadinya kecenderungan peningkatan jumlah penduduk di kota Bandung sebesar
1,3 %/tahun.
6. Terjadinya kecenderungan penurunan pemasukan ternak potong ke kota Bandung
sebesar 27,6 %/tahun.
7. Terjadinya kecenderungan penurunan jumlah pemotongan ternak di kota Bandung
sebesar 19,1 %/tahun.
8. Meningkatnya buah import yang masuk ke kota Bandung
9. Masih kurangnya SDM yang memiliki skill dan kompetensi sesuai dengan tugas
dan kewajiban utama-nya;
10. Belum optimalnya alokasi anggaran untuk pengembangan SDM.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Sesuai dengan Visi dan Misi Kota Bandung yang tercantum dalam Revisi RPJMD Kota
Bandung Tahun 2009 – 2013 yaitu :
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 25
Visi : Memantapkan Kota Bandung sebagai Kota Jasa Bermartabat.
Kota Bermartabat diartikan sebagai kota yang mempunyai jati diri, harga diri dan
kebanggaan bagi seluruh warganya, memiliki pelayanan publik prima tanpa membedakan
status. Arah visi tersebut adalah memerankan Kota Bandung sebagai Kota Jasa. Kota
Bandung sebagai pusat pertumbuhan sektor jasa yang memberikan manfaat bagi warga
Bandung khususnya, Jawa Barat dan Nasional pada umumnya.
Kota Jasa Bermartabat memiliki dimensi:
1. Pemenuhan kondisi lingkungan hidup yang bersih, sehat, indah, hijau dan berbunga;
2. Pemenuhan kondisi lingkungan sosial yang aman, tertib, stabil dan dinamis;
3. Pemenuhan kondisi lingkungan ekonomi sehingga tercapai kemakmuran ekonomi
warganya;
4. Pemenuhan kondisi lingkungan keagamaan yang penuh toleransi, berakhlak mulia dan
kesadaran perikehidupan majemuk ;
5. Pemenuhan kondisi tata ruang yang seimbang dan harmonis ;
Misi Kota Bandung Tahun 2009-2013 merupakan penjabaran dari Misi Tahap II dalam
RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi
Tahap II tersebut. Adapun Misi tersebut terdiri dari :
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, Berakhlak, Profesional,
dan Berdaya Saing;
2. Mengembangkan Perekonomian Kota yang Berdaya Saing dalam Menunjang
Penciptaan Lapangan Kerja dan Pelayanan Publik serta Meningkatkan Peranan
Swasta dalam Pembangunan Ekonomi Kota;
3. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial dan Mengembangkan Budaya Kota yang Tertib,
Aman, Kreatif, Berprestasi dalam Menunjang Kota Jasa Bermartabat;
4. Menata Kota Bandung Menuju Metropolitan Terpadu yang Berwawasan Lingkungan;
5. Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kota yang Efektif, Efisien, Akuntabel dan
Transparan dalam Upaya Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Kota Metropolitan;
6. Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Keuangan dan Pembiayaan Pembangunan Kota
yang Akuntabel dan Transparan dalam Menunjang Sistem Pemerintahan yang Bersih
dan Berwibawa.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 26
Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Bandung dengan Dokumen RPJMD 2009-2013, maka dalam penyusunannya harus
menjadikan Dokumen Perencanaan Jangka menengah tersebut sebagai acuan, artinya
indikator kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung harus diarahkan
untuk mencapai target kinerja sesuai dengan kewenangan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Bandung yang telah dicantumkan dalam target Kinerja RPJMD.
Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka pencapaian Misi
Pemerintah Kota Bandung, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
berkontribusi untuk mewujudkan sebagian Misi dalam RPJMD sesuai dengan kewenangan
yang dimiliki sebagai berikut:
A. Misi Ke 2, Mengembangkan Perekonomian Kota yang Berdaya Saing dalam
Menunjang Penciptaan Lapangan Kerja dan Pelayanan Publik serta Meningkatkan
Peranan Swasta dalam Pembangunan Ekonomi Kota, dengan Indikator kinerja :
– Tercukupinya Kebutuhan pangan (beras) bagi rumah tangga miskin yaitu untuk
Rumah Tangga Penerima Sasaran Manfaat (RTSPM)
– Penguatan cadangan pangan daerah berupa pengadaan lahan sawah yang
ditargetkan pada Revisi RPJMD 2009 – 2013 pada tahun 2013 akan tercapai
seluas 30 Ha lahan sawah
– Adanya penambahan regulasi ketahanan pangan untuk memperkuat operasional
ketahanan pangan
– Jumlah kasus penyakit zoonosa Tidak akan melebihi 10 kasus setiap tahunnya
– Peningkatan volume pemasaran produk hasil tanaman pangan
– Peningkatan volume pemasaran produk hasil peternakan
– Mempertahankan Produktivitas tanaman padi
– Produktivitas tanaman palawija
– Produktivitas tanaman hortikultura
– Produktivitas tanaman hias
– Populasi ternak sapi
– Populasi ternak domba
B. Misi Ke 4, Menata Kota Bandung Menuju Metropolitan Terpadu yang Berwawasan
Lingkungan dengan indikator kinerja : Terwujudnya perencanaan tata ruang kota yang
nyaman, produktif dan berkelanjutan yang sesuai dengan UU penataan ruang. Target
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 27
yang akan dicapai adalah :
- Jumlah penanaman pohon produktif sejumlah 100.000 pohon pada tahun 2012 dan
tahun 2013
3.3 Telaahan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung telah mengalami
perbaikan disebabkan adanya perubahan struktur organisasi pada tahun 2010 dimana
ada penambahan Bidang Ketahanan Pangan yang bergabung dengan Dinas Pertanian
sehingga merubah nama Dinas Pertanian menjadi Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Bandung, oleh karena itu terjadi pula perubahan Visi Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Bandung, Visinya menjadi :
Terwujudnya Pertanian dan Ketahanan Pangan yang Tangguh, Berkelanjutan,
Berorientasi Agribisnis dan Berwawasan Lingkungan
Begitupula dengan misinya mengalami penambahan penjabaran ditambah
dengan Ketahanan Pangan. Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang
telah di tetapkan. Dengan adanya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan ( Stake Holders ) dapat mengenal Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Bandung dan mengetahui peran serta program – programnya juga hasil
yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.
Adapun Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung adalah
sebagai berikut :
1. Mengembangkan potensi sumber daya pertanian (sumber daya manusia, alam,
modal dan teknologi) secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pangan
3. Meningkatkan pelayanan di bidang pertanian.
4. Meningkatkan ketahanan pangan
Setelah ada Revisi RPJMD 2009-2013, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Bandung kembali menyesuaikan Renstranya agar sejalan ejalan dengan Revisi
RPJMD 2009-2013 karena ada penyesuaian dan penambahan indikator baru.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 28
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman,
produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, berbasis
perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf nasional.
RTRWK berfungsi sebagai:
a. Penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota; serta
b. Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat
untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang
berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.
Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi:
a. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), rencana
rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;
b. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;
c. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor, antar
daerah, dan antar pemangku kepentingan;
d. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
e. penataan ruang kawasan strategis kota.
Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. kebijakan dan strategi struktur ruang;
c. kebijakan dan strategi pola ruang; dan
d. kebijakan dan strategi kawasan strategis kota.
Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas:
a. perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang
perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung
industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi
Jawa Barat dan Nasional;
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 29
b. pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana
transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali; dan
c. peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan efisiensi pelayanan prasarana kota
yang terpadu dengan sistem regional.
Strategi untuk perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam
menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung
industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat
dan Nasional meliputi:
a. mengembangkan 2 (dua) PPK untuk wilayah Bandung Barat dan wilayah Bandung
Timur
b. membagi kota menjadi 8 (delapan) SWK, masing-masing dilayani oleh 1 (satu) SPK;
c. mengembangkan pusat-pusat pelayanan lingkungan secara merata;
d. menyediakan fasilitas yang memadai pada tiap pusat pelayanan sesuai skala
pelayanannya; dan
e. menyerasikan sebaran fungsi kegiatan pusat-pusat pelayanan dengan fungsi dan
kapasitas jaringan jalan.
Strategi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana
transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali meliputi:
a. membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor privat dan masyarakat dalam
menyediakan prasarana dan sarana transportasi;
b. mengawasi fungsi dan hirarki jalan;
c. meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan pelebaran jalan,
manajemen dan rekayasa lalu lintas serta menghilangkan gangguan sisi jalan;
d. memprioritaskan pengembangkan sistem angkutan umum massal yang terpadu;
e. menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terpadu dengan pusat-pusat kegiatan;
f. mengembangkan sistem terminal dalam kota serta membangun terminal di batas kota
dengan menetapkan lokasi yang dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah yang
berbatasan; dan
g. mengoptimalkan pengendalian dan penyelenggaraan sistem transportasi kota.
Kebijakan pola ruang kota terdiri atas:
a. perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung;
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 30
b. optimalisasi pembangunan wilayah terbangun.
Strategi untuk perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung meliputi:
a. menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung khususnya di Kawasan Bandung
Utara;
b. mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan hutan kota;
c. mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang
berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber daya air dan kesuburan
tanah serta melindungi kawasan dari bahaya longsor dan erosi;
d. mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana dalam bentuk jalur hijau
sempadan sungai, jalur tegangan tinggi, dan jalur rel kereta api;
e. mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak memberi izin alih fungsi
ke fungsi lain didalam mencapai penyediaan ruang terbuka hijau;
f. melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya yang telah
ditetapkan, terhadap perubahan dan kerusakan struktur, bentuk, dan wujud arsitektural;
g. meminimalkan dampak resiko pada kawasan rawan bencana.
Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan dengan perencanan tata
ruang sebagai wadah dimana perencanan tersebut akan diimplementasikan, sehingga lokasi
dimana kegiatan akan dijalankan dapat diarahkan.
Dalam kebijakan Kebijakan struktur ruang kota untuk mewujudkan pusat pelayanan
kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota
perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan,
perencanaan yang berkaitan dengan pengembangan Bandung sebagai kota jasa menjadi
perhatian penting.
3. 5. Penentuan Issu-Issu Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Bandung
Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam
proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan
yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis
meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 31
moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan dan menjawab persolan nyata
yang dihadapi dalam pembangunan.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi yang menjadi
perhatian dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD
dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya,
dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan
kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Berdasarkan hasil analisis terhadap isu strategis dalam perencanaan
pembangunan daerah di Kota Bandung dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut :
- Keterbatasan lahan pertanian perkotaan
- Keterbatasan dan penurunan kapasitas sumber daya pertanian
- Alih teknologi pertanian masih rendah.
- Rendahnya kualitas produksi
- Kualitas dan keterampilan petani masih rendah
- Lemahnya kelembagaan tani
- Sistem koordinasi antar lembaga masih lemah
- Peranan institusi dan lembaga pemasaran masih rendah
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 32
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN , DAN SASARAN, STRATEGI
DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung menerapkan visinya
yaitu
Terwujudnya Pertanian dan Ketahanan Pangan yang Tangguh,
Berkelanjutan, Berorientasi Agribisnis dan Berwawasan Lingkungan
Penjelasan Maknanya :
Pertanian dan Ketahanan Pangan yang tangguh Adalah Pertanian dan Ketahanan
Pangan yang dinamis dan ulet serta mampu bertahan dalam berbagai kondisi
apapun, dengan memanfaatkan secara optimal sumber daya Pertanian pada
lingkungan fisik dan sosial tempat berpijak untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Pertanian dan Ketahanan Pangan Berkelanjutan adalah peningkatan produksi
pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduk dilaksanakan secara berkelanjutan dengan
dampak yang seminimal mungkin bagi lingkungan hidup, kesehatan masyarakat serta
kualitas hidup penduduk.
Berorientasi Agribisnis adalah usaha tani dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri
dari komponen-komponen yang melingkupinya, diantaranya komponen input (masukan),
produksi, pasca panen, pengolahan dan pemasaran. Bukan hanya sekedar faktor produksi
saja tetapi berfikir dari hulu sampai ke hilir, atau “satu siklus usaha tani.
Berwawasan Lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan
mengelola sumber daya alam secara bijaksana dalam pembangunan yang
berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 33
4.2. MISI
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah di tetapkan.
Dengan adanya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan
( Stake Holders ) dapat mengenal Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Bandung dan mengetahui peran serta program – programnya juga hasil yang akan
diperoleh dimasa yang akan datang.
Adapun Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung adalah
sebagai berikut :
1. Mengembangkan potensi sumber daya pertanian (sumber daya manusia, alam,
modal dan teknologi) secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pangan
3. Meningkatkan pelayanan di bidang pertanian.
4. Meningkatkan ketahanan pangan
1.3. TUJUAN
Tujuan merupakan penjabaran / implementasi dari pernyataan misi dan
merupakan sesuatu yang akan dicapai dan dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima) tahun .
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung menetapkan tujuan sebagai
berikut:
1) Meningkatkan pendapatan masyarakat agribisnis.
2) Mewujudkan pelestarian lingkungan hidup.
3) Menyediakan komoditas pertanian yang berkualiatas dan aman untuk dikonsumsi.
4) Mewujudkan masyarakat Kota Bandung yang sehat dan terbebas dari penyakit
hewan zoonosis.
5) Meringankan terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 34
1.4. SASARAN
Sasaran yang akan dicapai yaitu :
1. Berkembangnya peluang usaha di bidang pertanian;
2. Meningkatnya produktivitas pertanian;
3. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan komoditi pertanian baik kualitas maupun
kuantitas;
4. Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam melalui upaya konservasi.
5. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
1.5. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Sesuai dengan visi dan misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Bandung tersebut di atas, maka tujuan dan sasaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dalam jangka menengah diuraikan
sebagai berikut :
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 35
INDIKATOR SASARAN 2009 2010 2011 2012 2013
1 2 3 4 6 7 7 8 9 10 11
A.
Peningkatan
Kesejahteraan
Petani
Terwujudnya
kesejahteraan bagi
petani dan pelaku
agribisnis
Meningkatnya
peluang usaha di
bidang pertanian
Pelatihan dan
pelaksanaan
pameran bagi petani
dan pelaku
agribisnis
3 x pelatihan, 3
kali pameran
3 x pelatihan, 3
kali pameran
3 x pelatihan, 3
kali pameran
3 x pelatihan, 3
kali pameran
3 x pelatihan, 3
kali pameran
B.
Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/
Perkebunan
Terwujudnya
masyarakat Kota
Bandung yang
sehat
Terwujudnya
peluang usaha di
bidang pertanian
•Penyusunan Data
Base Potensi
Produksi Pangan
100% 100% 100% 100% 100%
Informasi Harga
Pangan Pokok
5 pasar 20
distributor
5 pasar 20
distributor
5 pasar 20
distributor
5 pasar 20
distributor
5 pasar 20
distributor
Pelatihan
Peningkatan
Manajemen usaha
pertanian dan
pengolahan hasil
pertanian
8 kelompok 8 kelompok 8 kelompok 8 kelompok 8 kelompok
Pengadaan sarana
produksi untuk
pengembangan
tanaman hias,
tabulapot, tabulakar
dan toga
4 paket 4 paket 4 paket 4 paket 4 paket
Penanaman pohon
produktif setiap
tahunnya dapat
ditanam di Kota
Bandung
6.000 pohon
produktif
12.000 pohon
produktif
18.000 pohon
produktif
100.000 pohon
produktif
100.000 pohon
produktif
target di
RPJMD
2009-
2013
Perlengkapan
sarana produksi di
Kebun Bibit
Pasirluyu
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD
NO. PROGRAM TUJUANSASARAN
PROGRAM
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-KET.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 36
1 2 3 4 6 6 7 8 9 10
Pemeriksaan mutu
komoditas
pertanian yang
beredar di Kota
Bandung
Target Pemeriksaan
:
- Swalayan 26 40 70 80 100
- Pasar Tradisional 36 36 36 36 36
- TPA 18 18 18 18 18
- Distributor agen
susu telor20 20 20 20 20
Monev dan
Pelaporan kegiatan
pada program
Peningkatan
Ketahanan Pangan
100% 100% 100% 100% 100%
C.
Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian/
Perkebunan
Terwujudnya
kesejahteraan bagi
petani
Terselenggaranya
kegiatan promosi
produk unggulan
Kota Bandung
Pelaksanaan
pameran oleh
Pelaku Agribisni
binaan dinas
Pertanian dan
Ketahanan Pangan
Kota Bandung
3 x Gelar Pasar 3 x Gelar Pasar 3 x Gelar Pasar 3 x Gelar Pasar 3 x Gelar Pasar
target di
RPJMD
2009-
2013
D.
Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebu
nan
Terwujudnya
kesejahteraan bagi
petani
Meningkatnya
hasil produksi
pertanian
Pelaksanaan
Penyuluhan pada
Kelompok Tani
5 paket 5 paket 5 paket 5 paket 5 paket
target di
RPJMD
2009-
2013
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 37
1 2 3 4 6 6 7 8 9 10
E.
Pencegahan Dan
Penanggulangan
Penyakit Ternak
Terwujudnya
kesejahteraan bagi
petani
Menurunnya
kasus penyakit
Zoonosa
Penyakit Zoonosa
di Kota Bandung
tidak akan melebihi
10 kasus setiap
tahunnya
- - -
Pengendalian
tidak akan lebih
dari 10 kasus
setiap
tahunnya
Pengendalian
tidak akan lebih
dari 10 kasus
setiap tahunnya
target di
RPJMD
2009-
2013
Penyakit
hewan/ternak
menular di Kota
Bandung
- Vaksinasi AI
100.000 ekor,
Vaksinasi ND
100.000 ekor,
Vaksinasi rabies
10.000 ekor
- Vaksinasi AI
100.000 ekor,
Vaksinasi ND
100.000 ekor,
Vaksinasi rabies
10.000 ekor
- Vaksinasi AI
100.000 ekor,
Vaksinasi ND
100.000 ekor,
Vaksinasi rabies
10.000 ekor
- Vaksinasi AI
100.000 ekor,
Vaksinasi ND
100.000 ekor,
Vaksinasi
rabies 10.000
ekor
- Vaksinasi AI
100.000 ekor,
Vaksinasi ND
100.000 ekor,
Vaksinasi rabies
10.000 ekor
Pemeriksaan dan
pemusnahan
Penyakit
hewan/ternak
menular di Kota
Bandung
5 sample 3 Jenis 5 sample 3 Jenis 5 sample 3 Jenis5 sample 3
Jenis5 sample 3 Jenis
Terpelihara dan
terpantaunya
Rumah Potong
Hewan
- 5 RPH dan
daging HAUS 60
%
- 5 RPH dan
daging HAUS 60
%
- 5 RPH dan
daging HAUS 60
%
- 5 RPH dan
daging HAUS 60
%
- 5 RPH dan
daging HAUS 60
%
terpenuhinya
sarana Kesehatan
hewan/ternak di
Kota Bandung
2 paket, 1 set 2 paket, 1 set 2 paket, 1 set 2 paket, 1 set 2 paket, 1 set
F.
Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan
Meningkatnya
kesejahteraan
pelaku agribisnis
peternakan
-Meningkatnya
jumlah ternak
Populasi ternak
Sapi 359 ekor 386 ekor 401 ekor 416 ekor 431 ekor
target di
RPJMD
2009-
2013
Populasi ternak
Domba20.419 ekor 20.519 ekor 20.619 ekor 22.726 ekor 23.507 ekor
target di
RPJMD
2009-
2013
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 38
1 2 3 4 6 6 7 8 9 10
G.Pengembangan
Budidaya Perikanan
Terwujudnya
kesejahteraan bagi
petani/pembudi-
daya ikan
Meningkatnya
produksi ikan
Pelaksanaan
Bantuan pada
Kelompok Tani
Pembudidaya ikan
7 paket 7 paket 7 paket 7 paket 7 paket
Peningkatan
produksi Ikan
Konsumsi
2.095 ton 2.200 ton 2.310 ton 2.425 ton 2.500 ton
target di
RPJMD
2009-
2013
Peningkatan
produksi Ikan Hias 221.700 ekor 421.700 ekor 521.700 ekor 621.700 ekor 721.100 ekor
target di
RPJMD
2009-
2013
H. Ketahanan Pangan
Terwujudnya
kesejahteraan bagi
rumah tangga
sasaran penerima
manfaat (RTSPM)
Tercukupinya
ketersediaan
pangan bagi
rumah tangga
sasaran penerima
manfaat (RTSPM)
Pendistribusian
beras miskin secara
tepat waktu dan
tepat jumlah
151 Kelurahan 151 Kelurahan 151 Kelurahan 151 Kelurahan 151 Kelurahan
target di
RPJMD
2009-
2013
Akses Pangan
Masyarakat lancar
sesuai sasaran
1 paket buku
laporan
1 paket buku
laporan
1 paket buku
laporan
1 paket buku
laporan
1 paket buku
laporan
Penguatan
kelembagaan
ketahanan pangan
di Kota Bandung
- - - 2 regulasi 2 regulasi
Penyuluhan
Sumber Pangan
Alternatif
5 Kecamatan 5 Kecamatan 5 Kecamatan 5 Kecamatan 5 Kecamatan
Operasional Dewan
Ketahanan Pangan - -
Penguatan
Kelembagaan
Ketahanan
Pangan di Kota
Bandung pada 6
SKPD;
Penguatan
Kelembagaan
Ketahanan
Pangan di Kota
Bandung pada
7 SKPD;
Meningkatnya
sinergitas
program
ketahanan
pangan pada 7
SKPD
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 39
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD
Untuk merumuskan strategi dan kebijakan SKPD, yang perlu diperhatikan adalah
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam mengembangkan
kelembagaan secara menyeluruh, untuk itulah perlu dilakukan analisis terhadap
faktor-faktor tersebut sebagai berikut :
A. Nilai-Nilai Strategis Organisasi
Nilai-nilai strategis yang menjadi landasan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Bandung dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan
dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut adalah untuk menuju Bandung sebagai
Kota Jasa yang Bermartabat. Hal ini mencerminkan nilai-nilai yang perlu dimiliki
oleh suatu organisasi adalah sebagai berikut :
1. Prestasi
Dalam melaksanakan tugasnya selalu ditunjukan untuk pencapaian hasil
yang memiliki kualitas tinggi.
2. Dedikasi
komit dan konsisten terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
3. Partisipasi
Dalam pencapaian tujuan (Visi dan Misi) dilaksanakan secara bersama-
sama secara kolaborasi kohesifitas antar unsure-unsur inter dan
kemitraan yang harmonis dan dinamis.
4. Akuntabilitas
Berorientasi pada pertanggungjawaban yang transparan, baik dalam
proses, output maupun outcomes.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 40
5. Keterbukaan
Menerima saran dan kritik yang dapat meningkatkan kinerja organisasi.
B. Lingkungan Strategis Organisasi
1. Analisis SWOT
Untuk mewujudkan dinamisasi dan sinkronisasi kegiatan dengan
kebutuhan dan kondisi faktual yang ada, maka pengenalan lingkungan
strategis sangat penting untuk dilaksanakan, sehingga dalam analisis
lingkungan strategis ini diharapkan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Bandung dapat lebih mengenal mengenai faktor-faktor
internal dan eksternal yang diperkirakan dapat mempengaruhi terhadap
kinerja suatu organisasi.
Faktor internal dapat berupa Potensi (Strategi) dan kelemahan
(Weakness), yang penting untuk dipahami seberapa besar kekuatan yang
dapat dimanfaatkan dan seberapa besar kelemahan yang harus diatasi.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang timbul dari lingkungan
diluar organisasi tetapi diperkirakan memiliki pengaruh yang kuat
terhadap kinerja organisasi, dapat berupa peluang (Opportunities) dan
tantangan (Threats).
2. Analisis Lingkungan Internal (ALI)
a. Kekuatan (Strenghts)
1. Adanya Landasan Hukum Perda No. 13 Tahun 2009
2. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM)
3. Adanya Dukungan Dana APBD yang berkesinambungan
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 41
4. Bergabungnya Bagian Ketahanan Pangan ke Dinas menjadi salah
satu Bidang di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
b. Kelemahan (Weakness)
1. Pelayanan terhadap masyarakat belum optimal
2. Masih rendahnya kinerja aparat Dinas
3. PAD belum mencapai target
4. Lingkungan kerja kurang mendukung
5. belum dapat diterapkannya peraturan-peraturan perundang-
undangan secara tegas
6. Sarana dan Prasarana kurang memadai
3. Analisis Lingkungan Eksternal
a. Peluang (Opportunities)
1. Terbukanya peluang kemitraan dengan pihak lain yang berkaitan
2. Segmen Pasar masih terbuka
3. Animo Anggota DPR dan organisasi profesi terhadap kegiatan
pertanian relative baik
4. Animo masyarakat terhadap teknologi pertanian cukup tinggi
5. Besarnya peluang untuk menggali potensi PAD dari sektor
pertanian
6. Peluang kesempatan kerja bagi masyarakat di sektor pertanian
cukup besar
7. Berkembangnya teknologi
b. Tantangan
1. Citra birokrasi yang kurang baik dimata masyarakat
2. Belum stabilnya kondisi perekonomian Nasional
3. Pasar Global
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 42
4. Mudahnya muncul isu politik
5. Lemahnya modal petani dan kurangnya Investor
6. Tingginya daya kritis masyarakat
C. Analisis Strategi
Pendekatan analisis SWOT (Strenght, Weekness, Opportunity, Threats)
disajikan untuk melihat kompleksitas permasalahan dasar sebagai strategi untuk
mengatasi dan menghilangkan atau mengurangi kelemahan dan ancaman serta
memperkuat atau meningkatkan kekuatan dan peluang.
Analisis Kekuatan Faktor-faktor SWOT
ALI
ALE
KEKUATAN(S) KELEMAHAN(W) 1. Adanya landasan hukum
perda No. 13 Tahun 2009
2. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM)
3. Adanya dukungan Dana APBD yang berkesinambungan
4. Good Image pertanian di masyarakat
5. Bergabungnya Bagian Ketahanan Pangan ke Dinas menjadi salah satu bidang
1. Pelayanan terhadap masyarakat belum Optimal
2. Masih rendahnya kinerja aparatur Dinas
3. PAD kurang 4. Lingkungan kinerja kurang
mendukung 5. belum dapat diterapkannya
peraturan-peraturan perundang-undangan secara tegas
6. Sarana dan prasarana kurang memadai
PELUANG(O) S+O(PENDORONG) O+W(STATUS QUO)
1. Terbentuknya peluang kemitraan dengan pihak lain yang berkaitan
2. Segmen pasar masih terbuka
3. Animo anggota DPR dan organisasi propesi terhadap kegiatan pertanian relatif baik
4. Animo masyarakat terhadap teknologi pertanian cukup
Adanya faktor-faktor kekuatan dan didukung faktor-faktor peluang maka Visi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung adalah Terwujudnya Pertanian yang Tangguh, Modern, Berdaya saing, Berorientasi Agribisnis, Berwawasan Lingkungan dan Ketahanan Pangan, dalam kurun waktu 2009 – 2013 dan butir-butir misi
Adanya faktor-faktor eksternal merupakan peluang untuk mendorong tercapainya Visi dan Misi yang diharapkan namun sangat terpengaruh faktor-faktor intern berupa kelemahan merupakan kendala yang dapat memperlambat terealisa-sinya Visi dan Misi.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 43
tinggi 5. besarnya peluang
untuk menggali potensi PAD
6. Peluang kesempatan kerja
7. Berkembangnya teknologi pertanian
8. Tingginya daya krisis masyarakat
yang ditetapkan dapat direalisasikan.
TATANGAN(T) S+T(STATUS QUO) T+W(PENGHAMBAT)
1. Citra birokrasi yang kurang baik dimata masyarakat
2. Belum stabilnya kondisi perekonomian nasional
3. Pasar Global 4. Mudahnya isu
Politik 5. Lemahnya modal
petani dan kurang investor
6. Tingginya daya kritis masyarakat
Walaupun terjadi ancaman yang dapat menghambat terwujudnya Visi dan Misi tetapi dengan adanya faktor kekuatan dari internal dapat mengatasi ancaman tersabut.
Faktor–faktor internal dan eksternal yang berupa kelemahan dan ancaman merupakan faktor-faktor yang sangat menghambat bahkan dapat menggagalkan pencapaian Visi dan Misi yang telah disepakati.
Asumsi-asumsi dari setiap Strategis :
a. Strategis S – O
1. Manfaatkan dukungan dana dan Good Image masyarakat untuk
meraih kemitraan demi memenuhi segmen pasar.
2. Menciptakan berbagai program dan kegiatan di dukung PERDA
dan SDM guna meraih peluang PAD
3. Memanfaatkan SDM dan Good Image masyarakat untuk meraih
animo legislative dan walikota dalam mewujudkan kemitraan untuk
menggali potensi peluang PAD.
4. Memanfaatkan program ketahanan pangan untuk membantu krisis
pangan di masyarakat
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 44
b. Strategis S – T
1. Memanfaatkan SDM dan Good Image masyarakat untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan citra birokrasi.
2. Gunakan Perda No. 13 Tahun 2009 dan dukungan dana dalam
mengatasi lemahnya modal dan investor.
c. Straight W – O
1. Intensifikasi fungsi pembinaan pegawai dalam lingkungan kerja
untuk mewujudkan komitmen dan integritas pegawai dalam
meraih kemitraan serta menggali potensi peluang PAD.
2. Perketat pelaksanaan pemungutan PAD untuk mengantisipasi
kelemahan SDM demi meraih animo legislatif dan walikota
sehingga menunjang kepada peraihan segmen yang masih
terbuka.
d. Strategis W – T
1. Tingkatkan profesionalisme pegawai untuk menghindari lemahnya
kualitas pelayanan dan citra birokrasi.
2. Tingkatkan kemampuan SDM dan PAD dalam menghindari
lemahnya Modal dan Investor.
D. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan
Faktor-faktor kunci keberhasilan (Critical Succes Factor) merupakan
faktor yang sangat penting dalam penetapan pencapaian keberhasilan ini
ditetapkan dengan terlebih dahulu menganalisis faktor lingkungan baik internal
maupun eksternal dengan pendekatan SWOT analisis dilanjutkan untuk
menentukan tingkat urgensi dan dampak potensial serta skala prioritasnya.
Adapun faktor-faktor kunci keberhasilan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 45
1. Adanya peraturan perundang-undangan dan sarana prasarana yang
mendukung penyelenggaraan pemerintah yang baik
2. Tersedianya dana APBD yang mencukupi dan berkesinambungan
3. Adanya aparatur yang professional
4. Net Working, yaitu dukungan Stake Holders, dengan membuat jaringan kerja
dengan pihak ketiga yang efektif dan efisien.
5. Penerapan dan pemanfaatan teknologi pertanian yang tepat guna berdaya
saing serta berwawasan lingkungan
.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 46
BAB V
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Sebagaimana yang tertuang dalam Permendagri No. 13 tahun 2006
dan Permendagri No. 59 tahun 2007 bahwa bidang garapan Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung terdapat pada
Program sebagai berikut :
KEGIATAN TAHUN KE I (2009)
A. Program Peningkatan kesejahteraan petani
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani dan pelaku agribisnis
Sasaran :
Meningkatnya peluang usaha dibidang pertanian;
Kegiatan:
1. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis
B. Program Peningkatan Ketahan Pangan Pertanian/perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya masyarakat Kota Bandung yang sehat
Sasaran :
Terwujudnya ketersediaan pangan yang aman dikonsumsi
Kegiatan :
1. Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
2. Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok
3. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
4. Pengembangan Diversifikasi Tanaman
5. Pengembangan Pertanian pada lahan kering
6. Pengembangan Perbenihan/Perbibitan
7. Peningkatan mutu dan Keamanan Pangan
8. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 47
C. Program Peningkatan Pemasaran Hasil produksi
Pertanian/Perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani
Sasaran :
Terselenggaranya kegiatan promosi produk unggulan Kota
Bandung
Kegiatan :
1. Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan
Daerah
D. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani
Sasaran :
Terkendalinya penyakit hewan/ternak di Kota Bandung
Kegiatan :
1. Pendataan Masalah Peternakan
2. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular
Ternak
3. Pemusnahan Ternak yang Terjangkit Penyakit Endemik
4. Pengawasan Perdagangan Ternak Antar Daerah
5. Pengelolaan Sanitasi dan Peningkatan Prasarana Rumah Potong
hewan
E. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Tujuan :
Meningkatnya kesejahteraan pelaku agribisnis peternakan
Sasaran :
- meningkatnya pertambahan bobot badan sapi potong
- meningkatnya jumlah ternak domba
Kegiatan :
1. Pengembanagn Agribisnis Peternakan
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 48
KEGIATAN TAHUN KE II ( 2010 )
A. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani dan pelaku agribisnis
Sasaran :
Meningkatnya peluang usaha dibidang pertanian;
Kegiatan :
1. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
2. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis
B. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya masyarakat Kota Bandung yang sehat
Sasaran :
Terwujudnya peluang usaha dibidang pertanian;
Kegiatan :
1. Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
2. Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan
3. Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok
4. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
5. Pengembangan Diversifikasi Tanaman
6. Pengembangan Pertanian Pada Lahan Kering
7. Pengembangan Perbenihan/Perbibitan
8. Pengembangan Sistem Informasi Pasar
9. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
10. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
C. Program Peningkatan Pemasaran Hasil produksi
Pertanian/Perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani
Sasaran :
Terselenggaranya kegiatan promosi produk unggulan Kota Bandung
Kegiatan :
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 49
1. Pembangunan Pusat – pusat Etalase / Eksibisi / Promosi Atas
Hasil Pertanian / Perkebunan
2. Pemeliharaan Rutin Berkala Pusat – Pusat Etalase / Eksibisi /
Promosi Atas Hasil Pertanian / Perkebunan
3. Promosi Atas Hasil Pertanian / Perkebunan Unggulan Daerah
4. Penyuluhan Kualitas dan Teknik Kemasan Hasil Pertanian /
Perkebunan Yang Akan Dipasarkan.
5. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
D. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
pertanaian/Perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani
Sasaran :
Terselenggaranya kegiatan penyuluhan teknologi
pertanian/perkebunan
Kegiatan :
1. Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat
Guna
2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
E. Program produksi Pertanian/Perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani dan pelaku agribisnis
Sasaran :
Meningkatnya hasil produksi pertanian
Kegiatan :
1. Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanain / Perkebunan
2. Penyedian Sarana Produksi Pertanian / Perkebunan
F. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Tujuan :
Kota Bandung terbebas dari penyakit zoonosis
Sasaran :
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 50
Terkendalinya Penyakit Hewan / Ternak di Kota Bandung
Kegiatan :
1. Pendataan Masalah Peternakan
2. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular
Ternak
3. Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Endemik
4. Pengawasan Perdagangan Ternak Antar Daerah
5. Pengelolaan Sanitasi Dan Peningkatan Prasarana Rumah Potong
Hewan
6. Pelayanan Kesehatan Hewan Di Klinik Hewan
7. Monitoring , Evaluasi dan Pelaporan
G. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Tujuan :
Meningkatnya Kesejahteraan pelaku agribisnis peternakan
Sasaran :
- meningkatnya pertambahan bobot badan sapi potong
- meningkatnya jumlah ternak domba
Kegiatan :
1. Pengembangan Agribisnis Peternakan
2. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
H. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Tujuan :
Meningkatnya Kesejahteraan pelaku agribisnis peternakan
Sasaran :
- meningkatnya pertambahan bobot badan sapi potong
- meningkatnya jumlah ternak domba
Kegiatan :
1. Penyuluhan Kualitas dan Teknis Kemasan Hasil Produksi
Peternakan Yang Akan Dipasarkan
2. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 51
I. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Tujuan :
Lestarinya lingkungan hidup di Kota Bandung
Sasaran :
Meningkatnya Pemulihan Lahan Kritis
Kegiatan :
1. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan
dan Lahan
2. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
J. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan Bagi Petani / Pembudidaya Ikan
Sasaran :
Meningkatnya Produksi Ikan
Kegiatan :
1. Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan
2. Pembinaan dan Pengembangan Perikanan
K. Program Ketahanan Pangan
Tujuan :
100 % Jumlah rumah tangga miskin yang dapat bantuan pangan
Sasaran :
Tercukupinya Kebutuhan pangan (beras) bagi rumah tangga miskin
Kegiatan :
1. Kegiatan Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah
2. Kegiatan Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan
3. Kegiatan Monitoring,Evaluasi dan pelaporan Kebijakan
Perberasan
4. Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat
KEGIATAN TAHUN KE III (2011)
A. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Tujuan :
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 52
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani dan pelaku agribisnis
Sasaran :
Meningkatnya peluang usaha dibidang pertanian;
Kegiatan :
1. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
2. Penyuluhan Dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis
B. Progarm Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian/perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya masyarakat Kota Bandung yang sehat
Sasaran :
Terwujudnya ketersediaan pangan yang aman dikonsumsi
Kegiatan :
1. Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
2. Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan
3. Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok
4. Penanganan Pasca Panen Dan Pengolahan Hasil Pertanian
5. Pengembangan Diversifikasi Tanaman
6. Pengembangan Pertanian Pada Lahan Kering
7. Pengembangan Perbenihan / Perbibitan
8. Pengembangan Sistem Informasi Pasar
9. Peningkatan Mutu Dan Keamanan Pangan
10. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
C. Program Peningkatan Pemasaran Hasil produksi
Pertanian/Perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 53
Sasaran :
Terselenggaranya kegiatan promosi produk unggulan Kota
Bandung
Kegiatan :
1. Pembangunan Pusat – Pusat Etalase / Eksibisi / Promosi
Atas HasilPertanian / Perkebunan
2. Pemeliharaan Rutin Berkala Pusat – Pusat Etalase / eksibisi
/ Promosi Atas Hasil Pertanian / Perkebunan
3. Promosi Atas Hasil Pertanian / Perkebunan Unggulan
Daerah
4. Penyuluhan Kualitas Dan Teknik Kemasan Hasil Pertanian /
Perkebunan Yang Akan Dipasarkan.
5. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
D. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
pertanaian/Perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani
Sasaran :
Terselenggaranya kegiatan penyuluhan teknologi
pertanian/perkebunan
Kegiatan :
1. Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat
Guna
2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
E. Program produksi Pertanian/Perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani dan pelaku agribisnis
Sasaran :
Meningkatnya hasil produksi pertanian
Kegiatan :
1. Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
2. Penyedian Sarana Produksi Pertanian / Perkebunan
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 54
F. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Tujuan :
Kota Bandung terbebas dari penyakit zoonosis
Sasaran :
Terkendalinya penyakit Hewan / Ternak di Kota Bandung
Kegiatan :
1. Pendataan Masalah Peternakan
2. Pemeliharaan Kesehatan Dan Pencegahan Penyakit Menular
Ternak
3. Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Endemik
4. Pengawasan Perdagangan Ternak Antar Daerah
5. Pengelolaan Sanitasi Dan Peningkatan Prasarana Rumah Potong
Hewan
6. Pelayanan Kesehatan Hewan Di Klinik Hewan
7. Monitoring , Evaluasi dan Pelaporan
G. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Tujuan :
Meningkatnya Kesejahteraan pelaku agribisnis peternakan
Sasaran :
- Meningkatnya pertambahan bobot badan sapi potong
- Meningkatnya jumlah ternak domba
Kegiatan :
1. Pengembangan Agribisnis Peternakan
2. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
H. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Tujuan :
Meningkatnya Kesejahteraan pelaku agribisnis peternakan
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 55
Sasaran :
- Meningkatnya pertambahan bobot badan sapi potong
- Meningkatnya jumlah ternak domba
Kegiatan :
1. Penyuluhan Kualitas Dan Teknis Kemasan Hasil Produksi
Peternakan Yang Akan Dipasarkan
2. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
I. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Tujuan :
Lestarinya lingkungan hidup di Kota Bandung
Sasaran :
Meningkatnya Pemulihan Lahan Kritis
Kegiatan :
1. Peningkatan Peran Serta masyarakat Dalam Rehabilitasi
Hutan Dan Lahan
2. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
J. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani / pembudidaya ikan
Sasaran :
Meningkatnya produksi ikan
Kegiatan :
1. Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan
2. Pembinaan dan Pengembangan Perikanan
K. Program Ketahanan Pangan
Tujuan :
100 % Jumlah rumah tangga miskin yang dapat bantuan pangan
Sasaran :
Tercukupinya Kebutuhan pangan (beras) bagi rumah tangga miskin
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 56
Kegiatan :
1. Kegiatan Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah
2. Kegiatan Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan
3. Kegiatan Monitoring,Evaluasi dan pelaporan Kebijakan
Perberasan
4. Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat
KEGIATAN TAHUN KE IV (2012)
A. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani dan pelaku agribisnis
Sasaran :
Meningkatnya peluang usaha dibidang pertanian;
Kegiatan :
1. Pelatihan Petani Dan Pelaku Agribisnis
B. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian/perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya masyarakat Kota Bandung yang sehat
Sasaran :
Terwujudnya ketersediaan pangan yang aman dikonsumsi
Kegiatan :
1. Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
2. Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok
3. Penanganan Pasca Panen Dan Pengolahan Hasil
Pertanian
4. Pengembangan Diversifikasi Tanaman
5. Pengembangan Pertanian Pada Lahan Kering
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 57
6. Pengembangan Perbenihan / Perbibitan
7. Peningkatan Mutu Dan Keamanan Pangan
8. Monitoring, Evaluasi, Dan Pelaporan
C. Program Peningkatan Pemasaran Hasil produksi
Pertanian/Perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani
Sasaran :
Terselenggaranya kegiatan promosi produk unggulan Kota
Bandung
Kegiatan :
1. Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan
Unggulan Daerah
D. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Tujuan :
Kota Bandung terbebas dari penyakit zoonosis
Sasaran :
Terkendalinya penyakit Hewan / Ternak di Kota Bandung
Kegiatan :
1. Pemeliharaan Kesehatan Dan Pencegahan Penyakit
Menular Ternak
2. Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Endemik
3. Pengelolaan Sanitasi Dan Peningkatan Prasarana Rumah
Potong Hewan
4. Pelayanan Kesehatan Hewan Di Klinik Hewan
E. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Tujuan :
Meningkatnya kesejahteraan pelaku agribisnis peternakan
Sasaran :
A. Meningkatnya pertambahan bobot badan sapi potong
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 58
B. Meningkatnya jumlah ternak domba
Kegiatan :
1. Pengembangan Agribisnis Peternakan
F. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani / pembudidaya ikan
Sasaran :
Meningkatnya produksi ikan
Kegiatan :
1. Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan
2. Pembinaan Dan Pengembangan Perikanan
G. Program Ketahanan Pangan
Tujuan :
100 % Jumlah rumah tangga miskin yang dapat bantuan pangan
Sasaran :
Tercukupinya Kebutuhan pangan (beras) bagi rumah tangga miskin
Kegiatan :
1. Kegiatan Koordinasi Kebijakan Perberasan
2. Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat
3. Operasional Dewan Ketahanan Pangan Kota Bandung
4. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
5. Promosi Keamanan Pangan
KEGIATAN TAHUN KE V (2013)
A. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani dan pelaku agribisnis
Sasaran :
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 59
Meningkatnya peluang usaha dibidang pertanian;
Kegiatan :
1. Pelatihan Petani Dan Pelaku Agribisnis
B. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian/perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya masyarakat Kota Bandung yang sehat
Sasaran :
Terwujudnya ketersediaan pangan yang aman dikonsumsi
Kegiatan :
1. Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
2. Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok
3. Penanganan Pasca Panen Dan Pengolahan Hasil Pertanian
4. Pengembangan Diversifikasi Tanaman
5. Pengembangan Pertanian Pada Lahan Kering
6. Pengembangan Perbenihan / Perbibitan
7. Peningkatan Mutu Dan Keamanan Pangan
8. Monitoring, Evaluasi, Dan Pelaporan
C. Program Peningkatan Pemasaran Hasil produksi
Pertanian/Perkebunan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani
Sasaran :
Terselenggaranya kegiatan promosi produk unggulan Kota
Bandung
Kegiatan :
1. Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan
Unggulan Daerah
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 60
D. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Tujuan :
Kota Bandung terbebas dari penyakit zoonosis
Sasaran :
Terkendalinya penyakit Hewan / Ternak di Kota Bandung
Kegiatan :
1. Pemeliharaan Kesehatan Dan Pencegahan Penyakit
Menular Ternak
2. Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Endemik
3. Pengelolaan Sanitasi Dan Peningkatan Prasarana Rumah
Potong Hewan
4. Pelayanan Kesehatan Hewan Di Klinik Hewan
E. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Tujuan :
Meningkatnya kesejahteraan pelaku agribisnis peternakan
Sasaran :
C. Meningkatnya pertambahan bobot badan sapi potong
D. Meningkatnya jumlah ternak domba
Kegiatan :
1. Pengembangan Agribisnis Peternakan
F. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Tujuan :
Terwujudnya kesejahteraan bagi petani / pembudidaya ikan
Sasaran :
Meningkatnya produksi ikan
Kegiatan :
1. Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan
2. Pembinaan Dan Pengembangan Perikanan
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 61
G. Program Ketahanan Pangan
Tujuan :
100 % Jumlah rumah tangga miskin yang dapat bantuan pangan
Sasaran :
Tercukupinya Kebutuhan pangan (beras) bagi rumah tangga miskin
Kegiatan :
1. Kegiatan Koordinasi Kebijakan Perberasan
2. Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat
3. Operasional Dewan Ketahanan Pangan Kota Bandung
4. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
5. Promosi Keamanan Pangan
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,
dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Bandung
(Terlampir)
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 62
BAB VI
Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan
dan Sasaran RPJMD
Misi Kota Bandung Tahun 2009-2013 merupakan penjabaran dari Misi
Tahap II dalam RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari sasaran
yang akan dicapai pada Misi Tahap II tersebut. Adapun Misi tersebut terdiri dari :
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, Berakhlak,
Profesional, dan Berdaya Saing;
2. Mengembangkan Perekonomian Kota yang Berdaya Saing dalam
Menunjang Penciptaan Lapangan Kerja dan Pelayanan Publik serta
Meningkatkan Peranan Swasta dalam Pembangunan Ekonomi Kota;
3. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial dan Mengembangkan Budaya Kota
yang Tertib, Aman, Kreatif, Berprestasi dalam Menunjang Kota Jasa
Bermartabat;
4. Menata Kota Bandung Menuju Metropolitan Terpadu yang Berwawasan
Lingkungan;
5. Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kota yang Efektif, Efisien, Akuntabel dan
Transparan dalam Upaya Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Kota
Metropolitan;
6. Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Keuangan dan Pembiayaan
Pembangunan Kota yang Akuntabel dan Transparan dalam Menunjang
Sistem Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa.
Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Bandung dengan Dokumen RPJMD 2009-2013, maka
dalam penyusunannya harus menjadikan Dokumen Perencanaan Jangka
menengah tersebut sebagai acuan, artinya indikator kinerja Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Bandung harus diarahkan untuk mencapai target kinerja
sesuai dengan kewenangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Bandung yang telah dicantumkan dalam target Kinerja RPJMD.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 63
Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka
pencapaian Misi Pemerintah Kota Bandung, Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Bandung berkontribusi untuk mewujudkan pada 2 Misi yaitu : Misi
2 dan Misi 4 dalam RPJMD sesuai dengan kewenangan yang dimiliki sebagai
berikut:
A. Misi Ke 2, Mengembangkan Perekonomian Kota yang Berdaya Saing
dalam Menunjang Penciptaan Lapangan Kerja dan Pelayanan Publik serta
Meningkatkan Peranan Swasta dalam Pembangunan Ekonomi Kota,
dengan Indikator kinerja :
Urusan Wajib : Ketahanan Pangan
1. Jumlah regulasi ketahanan pangan
Regulasi diperlukan untuk memperkuat eksistensi Ketahanan Pangan
Kota Bandung sehingga kita harus mempunyai regulasi yang baru
sebagai payung hukum dalam pelaksanaannya, sehingga ditargetkan
setiap tahun akan tersusun 2 regulasi seperti Peraturan Walikota.
2. Penguatan Cadangan Pangan Daerah
Dibutuhkan penguatan Cadangan Pangan Daerah sebesar 24 % dari
100 ton cadangan pangan pemerintah untuk tahun 2012 dan tahun
2013.
3. Pengadaan lahan sawah untuk Cadangan Pangan Daerah
Pemerintah Kota Bandung untuk keperluan Cadangan Pangan Daerah
direncanakan akan membebaskan lahan sawah sampai dengan tahun
2013 seluas 30 Ha, yang dilaksanakan secara bertahap.
Urusan Pilihan : Pertanian
1. Jumlah kasus penyakit zoonosa
Jumlah kejadian kasus penyakit zoonosa ditargetkan tidak akan lebih
dari 10 kasus setiap tahunnya
2. Peningkatan volume pemasaran produk hasil tanaman pangan, target
yang akan dicapai adalah 2.439 kg (tahun 2012) dan 2.308 kg (tahun
2013)
3. Peningkatan volume pemasaran produk hasil peternakan, target yang
akan dicapai adalah 19.325 kg (tahun 2012) dan 20.388 kg (tahun
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 64
2013)
4. Produktivitas tanaman padi, target yang akan dicapai adalah 61
kw/ha (tahun 2012) dan 61 kw/ha (tahun 2013)
5. Produktivitas tanaman palawija, target yang akan dicapai adalah 60,7
kw/ha (tahun 2012) dan 60,7 kw/ha (tahun 2013)
6. Produktivitas tanaman hortikultura, target yang akan dicapai adalah
109,01 kw/ha (tahun 2012) dan 114,46 kw/ha (tahun 2013)
7. Produktivitas tanaman hias, target yang akan dicapai adalah 149.000
pot/thn (tahun 2012) dan 155.000 pot/thn (tahun 2013)
8. Populasi ternak sapi, target yang akan dicapai adalah 416 ekor (tahun
2012) dan 431 ekor (tahun 2013)
9. Populasi ternak domba, target yang akan dicapai adalah 22.726 ekor
(tahun 2012) dan 23.507 ekor (tahun 2013)
Urusan Pilihan : Kelautan dan Perikanan
1. Peningkatan volume pemasaran produk hasil perikanan, target yang
akan dicapai adalah 130.310 kg (tahun 2012) dan 137.868 kg
(tahun 2013)
2. Produksi ikan konsumsi, target yang akan dicapai adalah 2.425 ton
(tahun 2012) dan 2.500 ton (tahun 2013)
3. Produksi ikan hias, target yang akan dicapai adalah 621.700 ekor
(tahun 2012) dan 721.100 ekor (tahun 2013)
B. Misi Ke 4, Menata Kota Bandung Menuju Metropolitan Terpadu yang
Berwawasan Lingkungan dengan indikator kinerja : Jumlah penanaman
pohon produktif. Target yang akan dicapai adalah penanaman pohon
produktif 100.000 pohon setiap tahunnya.
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 65
Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO Indikator
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
RPJMD
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1.
Jumlah
regulasi
ketahanan
pangan
N/A N/A N/A N/A 2 regulasi 2 regulasi 2 regulasi
2.
Penguatan
Cadangan
Pangan
Daerah
N/A N/A N/A N/A 24 % 24 % 24 %
3.
Tercukupinya
Kebutuhan
pangan
(beras) bagi
rumah tangga
miskin
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
4.
Pengadaan
lahan sawah
untuk
cadangan
pangan
daerah
8 Ha N/A N/A N/A 10 Ha 12 Ha 30 Ha
5.
Jumlah kasus
penyakit
zoonosa
N/A N/A N/A N/A 10 kasus 10 kasus 10 kasus
6.
Peningkatan
volume
pemasaran
produk hasil
tanaman
pangan
1.850 kg 1955 kg 2066 kg 2184 kg 2.308 kg 2.439 kg 2.439 kg
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 66
7.
Peningkatan
volume
pemasaran
produk hasil
peternakan
15.600 kg 16458 kg 17363 kg 18318 kg 19.325 kg 20.388 kg 20.388 kg
8. Produktivitas
tanaman padi 58,1 kw/ha
61
Kw/Ha 61
Kw/Ha 61
Kw/Ha 61 Kw/Ha 61 Kw/Ha 61 Kw/Ha
9.
Produktivitas
tanaman
palawija
60,7 kw/ha 60,7
kw/ha
60,7
kw/ha
60,7
kw/ha 60,7 kw/ha 60,7 kw/ha 60,7 kw/ha
10.
Produktivitas
tanaman
hortikultura
89,7 kw/ha 94,18
kw/ha
98,88
kw/ha
103,82
kw/ha
109,01
kw/ha
114,46
kw/ha
114,46
kw/ha
11. Produktivitas
tanaman hias
125.000
pot/thn
131.000
pot/thn
137.000
pot/thn
143.000
pot/thn
149.000
pot/thn
155.000
pot/thn
155.000
pot/thn
12. Populasi
ternak sapi 359 ekor 371 ekor 386 ekor 401 ekor
416 ekor 431 ekor 431 ekor
13. Populasi
ternak domba 20.319 ekor
20.419
ekor
20.519
ekor
20.619
ekor
22.726
ekor
23.507
ekor 23.507 ekor
14.
Peningkatan
volume
pemasaran
produk hasil
perikanan
104.000 kg 110032
kg
116414
kg
123166
kg 130.310 kg 137.868 kg 137.868 kg
15. Produksi ikan
konsumsi, 1.996 ton
2.095
ton
2.200
ton
2.310
ton 2.425 ton 2.500 ton 2.500 ton
16. Produksi ikan
hias, 221.700 ekor
321.700
ekor
421.700
ekor
521.700
ekor
621.700
ekor
721.100
ekor 721.100 ekor
17.
Jumlah
penanaman
pohon
produktif
1.156.057
pohon
6000
Pohon
12000
Pohon
18000
Pohon
100.000
pohon
100.000
pohon 100.000
pohon
Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 67
BAB VII
PENUTUP
Dalam mengantisipasi perkembangan pada masa yang akan datang
ditengah – tengah persaingan yang semakin tajam, maka Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Bandung dituntut untuk mempersiapkan diri dan
secara terus menerus melakukan perubahan kearah perbaikan dengan
melalui tahapan – tahapan yang konsisten dan berkelanjutan serta
berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat yang optimal.
Dalam Inpres No. 7 tahun 1999, terkandung bahwa perencanaan
strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di
capai selama kurun waktu 1( satu ) tahun sampai 5 ( lima ) tahun dengan
memperhatikan potensi, peluang dan kendala yang mungkin timbul.
Adapun revisi rencana strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Bandung tahun 2009-2013 merupakan acuan bagi
pembangunan pertanian dan ketahanan pangan khusus nya di Kota Bandung
yang bersifat fleksibel dan dinamis sepanjang proses pembangunan pertanian
sesuai dengan visi dan misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Bandung yang telah ditetapkan.
Dengan Rencana Strategis ini, diharapkan akan terjadi sinkronisasi
program antar Instansi / Lembaga terkait dalam Pembangunan Pertanian dan
Ketahanan Pangan di Kota Bandung
Bandung, 12 Pebruari 2012
Kepala Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota
Bandung
Ir. DEDY MULYA, MM. Pembina Utama Muda