RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA N 1 Kebumen
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : XI.IS 1/2
Materi Pokok : Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan
Berkelanjutan
Alokasi waktu : 3x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan IndikatorNO
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.4 Menghayati peranan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang diberi tanggung jawab untuk mengelola dan melestarikan lingkungan alam.
1.4.1 Melakukan doa sebelum melaksanakan pembelajaran dengan baik dan benar.
1.4.2 Menunjukan rasa bersyukur atas penciptaan alam semesta beserta isinya.
1.4.3 Memahami bahwa lingkungan alam seisinya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai manusia harus bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikannya.
2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.7 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.
2.7.1 Membentuk sikap tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan dan alam beserta isinya.
2.7.2 Memiliki sikap tanggap terhadap berbagai permasalahan lingkungan di Indonesia.
3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa inginnya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
3.7 Mengevaluasi tindakan yang tepat dalam pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan yang berkelanjutan.
3.7.1 Menganalisis upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup yang berkaitan dengan pembangunan yang berkelanjutan.
3.7.2 Menjelaskan pengertian pembangunan berkelanjutan beserta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.3Menjelaskan contoh-contoh serta manfaat pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.7.4 Menemukan berbagai solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia
4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.7 Mengomunikasikan contoh tindakan yang tepat dalam pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan dalam bentuk makalah atau bentuk publikasi lainnya.
4.7.1 Membuat media kampanye untuk masyarakat tentang pelestarian lingkungan hidup.
4.7.2 Merancang upaya-upaya terbarukan dalam hal pelestarian lingkungan dalam bentuk paper atau makalah.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik mampu :
1.4.1.1 Melaksanakan pembelajaran dengan baik dan benar.
1.4.1.2 Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya dengan baik.
1.4.2.1 Memahami bahwa alam semesta diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan
keanekaragaman di dalamnya.
1.4.3.1 Memahami bahwa alam semesta perlu dijaga agar tetap lestari hingga generasi yang
akan datang.
2.7.1.1 Memiliki sikap tanggung jawab untuk menjaga lingkungan alam agar tetap lestari.
2.7.2.1 Memahami berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia
2.7.2.2 Memiliki sikap tanggap terhadap permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia
3.7.1.1 Memahami berbagai upaya pelestarian lingkungan dengan baik dan benar melalui
pengamatan dan diskusi.
3.7.2.1 Menjelaskan pengertian tentang pembangunan berkelanjutan dengan baik melalui
diskusi.
3.7.3.1 Menjelaskan contoh-contoh pembangunan berkelanjutan dengan baik melalui diskusi
dan tanya jawab.
3.7.4.1 Memahami upaya-upaya pelestarian lingkungan yang tepat sesuai dengan
pembangunan berkelanjutan dengan baik melalui diskusi dan kerja kelompok
4.7.1.1 Membuat media kampanye pelestarian lingkungan hidup dengan baik melalui kerja
kelompok dan pengamatan
4.7.1.2 Mengkomunikasikan media kepada masyarakat dengan baik dan benar melalui kerja
kelompok.
4.7.2.1 Merancang berbagai upaya yang terbarukan untuk pelestarian lingkungan di Indonesia
dengan baik melalui diskusi dan kerja kelompok
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Lingkungan Hidup (Aliran Energi, Rantai Makanan, Siklus Biogeokimia)
2. Kualitas dan Baku Mutu Lingkungan,
3. Pencemaran, Perusakan dan Resiko Lingkungan,
4. Faktor-Faktor Penyebab Pemanasan Global
5. Implementasi Pembangunan Berkelanjutan
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan: Saintifik
2. Pembelajaran Kooperatif
3. Diskusi, tanya jawab, penugasan
F. MEDIA,ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN:
1. Media: Gambar atau foto tentang lingkungan hidup
2. Alat /Bahan: Komputer/laptop, LCD,Power Point, Internet
3. Sumber belajar: Buku teks pelajaran geografi kls XI, Berita dan kasus yang
dimuat di media massa,Jurnal ilmiah, ,Media audio visual,Situs terkait di internet,
dan lain-lain.
4. Buku geografi SMA kelas XI IPS karangan penerbit ERLANGGA. Internet dan
buku geografi lainnya yang relevan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
Pertemuan ke 1 ( 3x 45 menit) 135 menit
Pendahuluan 1) Guru mengucap salam dilanjutkan memperkenalkan diri,
2) Guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran.
3) Guru menanyakan kondisi siswa, kemudian senantiasa mengajak siswa agar mensyukuri nikmat Tuhan yang diterima, dan selalu berdoa agar diberi perlindungan
4) Guru menanyakan kesiapan dan kenyamanan belajar peserta didik, dan mempresensi
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
15 menit
Inti Mengamati Peserta didik diminta untuk menyaksikan tayangan
video yang diputar oleh guru dengan tema yang terkait dengan pembangunan yang berkelanjutan
Peserta didik mengamati dengan melakukan observasi di lingkungan sekitar dan menilai kualitas lingkungannya.
Menanya Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan
secara perorangan tentang kerusakan lingkungan Peserta didik diminta untuk mengajukan hipotesis
penanggulangan masalah lingkungan. Peserta didik diminta untuk mengkritisi teori dan
kebijakan yang berlaku tentang pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Mengumpulkan informasi Peserta didik ditugasi untuk mencari data dan
informasi untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis yang diajukan sebagai bahan berargumentasi tentang pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Peserta didik berdiskusi tentang upaya pelestarian lingkungan hidup dengan produk karya berupa poster.
Menalar/Mengasosiasi Peserta didik diminta untuk memberi contoh,
menghubungkan antara teori dan kenyataan, atau mengevaluasi tindakan dan peran penduduk dalam pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
100 menit
Peserta didik membuat artikel yang menganalisis faktor penghambat upaya pelestarian lingkungan hidup.
Mengomunikasikan Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan
gagasannya di depan kelas Peserta didik membuat media kampanye gerakan go
green untuk masyarakat.
Penutup 1. Klarifikasi dan memberi kesimpulan terhadap materi Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
2. Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi tersebut.
3. Memberi tugas individu/kelompok tentang Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
4. Guru memberikan informasi rencana pembelajaran yang akan datang
5. Guru menutup pembelajaran dan mengajak siswa berdoa.
20 menit
H. MATERI AJAR
1. Pengertian Lingkungan Hidup
Menurut Otto Sumarwoto (1989) Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Lingkungan tempat tinggal kita merupakan contoh yang paling mudah kita amati. Di
dalamnya antara lain ada burung, kucing, ayam, kupu-kupu bahkan cacing atau belatung
terdapat di sekitar kita.
Secara umum lingkungan hidup dapat di bagi 2, yaitu sebagai berikut:
1.Lingkungan Biotik
Lingkungan biotik (lingkungan organik) merupakan komponen makhluk hidup yang
menghuni planet bumi, terdiri atas mikroorganisme, seperti bakteri dan virus, tumbuhan,
hewan, dan manusia.
Secara khusus, lingkungan biotik diklasifikasikan menjadi:
1) produsen, dalam hal ini tumbuhan yang memproduksi sumber bahan makanan bagi
makhluk hidup lainnya;
2) konsumen, yaitu hewan serta manusia; dan
3) pengurai, yang merupakan mikroorganisme yang merombak dan menghancurkan sisa-sisa
organisme yang telah mati. Termasuk ke dalam kelompok pengurai adalah jamur, bakteri,
dan cacing tanah.
2. Lingkungan Abiotik
Lingkungan abiotik adalah segala kondisi yang terdapat di sekitar makhluk hidup
yang bukan organisme hidup, antara lain adalah batuan, tanah, mineral dan sinar matahari,
lingkungan ini disebut juga lingkungan anorganik. Lingkungan abiotik merupakan kondisi
yang terdapat di sekeliling makhluk hidup berupa benda mati (unsur anorganik), seperti
batuan, tanah, mineral, dan udara. Lingkungan abiotik dinamakan juga lingkungan anorganik.
Dalam sudut pandang ekologi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari dan
menganalisis hubungan timbal balik (interaksi dan interelasi) antara manusia dan
lingkungannya, unsur lingkungan hidup itu dibedakan atas tiga kelompok utama, yaitu
lingkungan alam (lingkungan fisik), sosial, dan budaya.
1) Lingkungan alam merupakan kondisi alamiah suatu wilayah yang meliputi kondisi iklim,
tanah, fisiografi, dan batuan.
2) Lingkungan sosial adalah manusia dengan semua aktivitas dan karakternya, baik sebagai
individu atau pribadi maupun makhluk sosial.
3) Lingkungan budaya adalah benda-benda hasil daya cipta manusia, seperti bangunan, karya
seni, sistem kepercayaan, dan tatanan kelembagaan sosial.
Dalam kenyataan sehari-hari, ketiga unsur lingkungan hidup tersebut tidak berdiri
sendiri, akan tetapi memiliki keterkaitan dalam bentuk interaksi dan interelasi antara satu
komponen dan komponen lainnya. Perubahan yang terjadi pada suatu komponen dampaknya
akan dirasakan oleh komponen lain.
Sebagai contoh, manusia melakukan tindakan berupa penggundulan hutan untuk
dimanfaatkan sumber daya kayunya. Namun dalam praktiknya, kegiatan tersebut tidak
memperhatikan faktor-faktor kelestarian dan daya dukung lahan. Maka sebagai reaksinya
terjadilah banjir bandang pada saat musim hujan dengan intensitas tinggi.
2. Manfaat Lingkungan bagi Kehidupan
Manusia hidup di permukaan bumi bersama-sama dengan komponen lingkungan
lainnya, berupa komponen biotik, yaitu hewan, tumbuhan, dan jasad renik, serta komponen
abiotik (tidak hidup). Secara langsung maupun tidak, secara disadari ataupun tidak semua
unsur-unsur lingkungan yang ada di sekitar senantiasa memberikan manfaat bagi hidup dan
kehidupan manusia. Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan makanan, manusia
memanfaatkan tumbuhan dan hewan. Selain itu, dalam proses pernafasan manusia senantiasa
menghirup oksigen yang terdapat di atmosfer.
Secara umum beberapa manfaat unsur lingkungan hidup bagi manusia antara lain
sebagai berikut.
a. Ruang muka bumi sebagai tempat berpijak dan beraktivitas sehari-hari.
b. Tanah dapat dijadikan areal lahan untuk kegiatan ekonomi, seperti lahan pertanian,
perkebunan, dan peternakan, aktivitas sosial lainnya.
c. Unsur udara (oksigen) sangat bermanfaat untuk bernafas manusia dan hewan.
d. Komponen hewan dan tumbuhan merupakan sumber bahan makanan bagi manusia.
e. Sumber daya alam yang terkandung dalam lingkungan hidup dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
f. Mikroorganisme atau jasad renik sangat berperan dalam proses penguraian sisa-sisa jasad
hidup yang telah mati sehingga tidak terjadi penumpukan bangkai makhluk hidup, tetapi
hancur dan kembali menjadi unsur-unsur tanah.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelang sungan kehidupan
manusia sangat bergantung dari unsur-unsur lingkungan lainnya. Manusia hanyalah salah
satu dari komponen lingkungan tersebut. Jika manusia menginginkan kelangsungan
kehidupannya, manusia hendaknya sadar benar bahwa kelestarian komponen-komponen
lingkungan hidupnya harus senantiasa terjaga dari kehancuran bahkan kepunahan.
Hubungan antarmakhluk hidup, terutama manusia dan lingkungan-nya, sebenarnya
telah berlangsung sejak manusia lahir. Begitu seseorang lahir ke dunia, secara langsung
ataupun tidak dia sudah melakukan interelasi dengan lingkungan hidupnya, seperti
memanfaatkan oksigen di udara untuk bernafas. Setelah lebih besar, tingkat kebergan tungan
terhadap lingkungan tentunya semakin tinggi, sejalan perkembangan kebutuhannya. Semua
kebutuhan itu tentunya didapat melalui interaksi dengan lingkungan baik lingkungan alam,
sosial, dan budaya.
3. Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan hidup merupakan fenomena dan gejala sosial yang saat ini
sering kali dijumpai pada berbagai wilayah, baik di wilayah daratan, perairan, maupun
kerusakan atmosfer. Adapun masalah lingkungan yang terjadi di seluruh negara di dunia, baik
di negara maju maupun berkembang adalah pencemaran.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997, tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak berfungsi dengan baik sesuai dengan peruntuk kannya.
Beberapa contoh pencemaran yang banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat antara lain
sebagai berikut.
a. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat terjadi sebagai akibat pembuangan sampah limbah rumah
tangga, limbah pabrik, sisa oli dari bengkel kendaraan, dan pemakaian pupuk kimia secara
berlebihan. Akibat tindakan tersebut maka tanah akan teracuni dan kehilangan tingkat
kesuburannya.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air banyak terjadi di daerah-daerah sekitar kawasan industri.
Sebagaimana Anda ketahui bahwa limbah cair yang berasal dari pabrik, seperti industri
tekstil banyak sekali mengandung unsur-unsur logam berat, seperti mercuri dan timbal.
Pencemaran sungai ini tentunya dapat mengganggu kestabilan lingkungan perairan sehingga
makhluk hidup yang ada di sekitar sungai akan mati teracuni.
c. Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat terjadi karena asap yang berasal dari pabrik maupun
kendaraan bermotor yang banyak mengandung gas karbonmonoksida, karbondioksida, nitrat,
cianida, dan sulfat. Selain itu, pencemaran udara juga berasal dari kebakaran hutan dalam
wilayah yang lebih luas, seperti pernah terjadi di Kalimantan.Salah satu akibat yang
ditimbulkan oleh pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Hujan asam adalah hujan
yang memiliki derajat tingkat keasaman ( pH ) lebih kecil dari 5,6. Air hujan menjadi asam
karena terkontaminasi oleh sulfurdioksida dan oksidanitrogen. Hujan asam mengakibatkan
kerugian pada bangunan, ekosistem danau, hutan, serta tanaman pertanian. Hujan asam ini
akan terjadi di mana saja, terutama pada daerah kawasan industri.
d. Kerusakan Hutan Akibat Penebangan Secara Liar dan Tidak Terkendali
Beberapa akibat yang ditimbulkan karena penggundulan hutan, antara lain sebagai
berikut.
1) Kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan.
Pada waktu terjadi hujan dengan intensitas besar, persentase air hujan yang berinfiltrasi kecil
sehingga cadangan air tanah sangat sedikit, sedangkan sebagian besarnya bergerak sebagai air
larian permukaan (surface runoff). Gejala ini mengakibatkan banjir bandang.
Hal yang kontras terjadi pada musim kemarau dimana curah hujan sangat sedikit. Pada saat
ini, kekeringan dapat terjadi di setiap wilayah.
2) Suhu udara terasa makin panas
Meningkatnya suhu udara sangat terkait dengan makin gundulnya hutan, serta peningkatan
kadar emisi karbondioksida dari kendaraan bermotor dan industri. Kadar emisi
karbondioksida di atmosfer yang semakin banyak dan sulit dinetralkan, menyebabkan
terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect), yaitu sinar matahari yang sampai ke
permukaan bumi tidak dapat dipantulkan ke angkasa karena tertahan pada lapisan CO2.
Keadaan demikian mengakibatkan suhu permukaan bumi semakin bertambah panas.
3) Terjadinya longsor.
Terjadinya tanah longsor sangat terkait dengan aktivitas penebangan hutan yang makin
merajalela di daerah yang bersangkutan. Banjir dan longsor merupakan dua peristiwa yang
erat kaitannya dengan hujan dan gundulnya kawasan hutan.
4) Menumpuknya Sampah
Penumpukan sampah terjadi tidak hanya karena semakin padat nya penduduk, tetapi sebagai
akibat sulitnya membangun Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA). Penumpukan sampah
ini jelas menimbulkan berbagai permasalahan, seperti menebarnya bau busuk, lalat, dan
timbulnya berbagai penyakit.
Dari beberapa kejadian tersebut jelas bahwa manusia memegang peranan penting
terhadap kerusakan lingkungan hidup. Terdapat faktor-faktor alam yang memicu terjadinya
kerusakan lingkungan yang tidak dapat di hindari, seperti letusan gunungapi, gempa, dan
tanah longsor. Frekuensi kejadian-kejadian alam tersebut relatif jarang dibandingkan dengan
kegiatan manusia sehari-hari yang dapat mengakibatkan kerusakan alam.
Meskipun upaya konservasi terhadap lingkungan terus dilakukan. Selama sikap
mental manusia tidak mendukung ke arah yang diharapkan, tetap saja kelestarian lingkungan
sangat sulit atau bahkan mungkin tidak akan pernah terwujud. Oleh karena itu, upaya
melestarikan lingkungan hidup hendaknya diiringi dengan usaha membangun sikap mental
manusia Indonesia itu sendiri.
Danau di samping merupakan contoh suatu ekosistem. Tatanan kehidupan danau tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lain, masing-masing komponen saling terkait bahkan
saling bergantung. Ikan dapat terus hidup di air karena memakan plankton yang berkembang
di danau. Perkembangan plankton karena adanya sinar matahari sehingga plankton mampu
berfotosintesis.
Tidak berbeda dengan plankton, tumbuhan air yang disebut juga hidrofit sangat
tergantung pada air danau, sinar matahari, dan udara. Tumbuhan dan ikan tertentu
berinteraksi karena ikan menjadikan tumbuhan sebagai makanan. Kehidupan dan hubungan
antara komponen-komponen di dalam danau inilah yang kita kenal sebagai ekosistem dan.
Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem.
Berikut adalah contoh interaksi unsur-unsur lingkungan.
a.Pengaruh komponen fisik terhadap komponen biologi,
contohnya:
1)kondisi iklim memengaruhi persebaran vegetasi,
2) Hasil karya manusia sebagai lingkungan budaya dipengaruhi oleh lingkungan fisik, contoh
membuat terasering pada lahan-lahan miring, menanami tanaman yang sesuai dengan kondisi
tanah.
b. Pengaruh komponen biologi terhadap komponen fisik,
contohnya: keberadaan cacing dalam tanah membuat kondisi tanah menjadi gembur dan
subur,
c.Pengaruh sumber daya manusia terhadap komponen fisik dan biologi, contohnya: manusia
melakukan berbagai konservasi tanah dan air, manusia mengupayakan kelestarian flora dan
fauna.
Selain contoh interaksi unsur-unsur lingkungan seperti di atas, contoh yang lain
adalah unsur-unsur kehidupan yang ada di hutan. Ekosistem hutan merupakan sistem trofik
yang pengaruhnya sangat besar bagi kehidupan manusia di mana pun berada. Interaksi unsur-
unsur lingkungan dalam hutan berjalan seimbang dan serasi. Interaksi unsur-unsur
lingkungan secara global dapat kita amati pada interaksi manusia terhadap hutan. Dalam
lingkungan hutan, kita dapat menemukan semua komponen lingkungan, baik fisik, biologi,
maupun lingkungan budaya. Hutan juga mempunyai fungsi hidrologi yaitu sebagai daerah
tangkapan hujan sehingga hutan mampu menyimpan air serta melindungi tanah dari bahaya
erosi.
Kerusakan lingkungan hidup terjadi sebagai ulah akibat tangan-tangan manusia yang
tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan sumber daya yang terkandung di alam. Jika
proses perusakan unsur-unsur lingkungan hidup tersebut terus menerus dibiarkan
berlangsung, kualitas lingkungan hidup akan semakin parah. Oleh karena itu, manusia
sebagai aktor yang paling berperan dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan
hidup perlu melakukan upaya yang dapat mengembalikan keseimbangan lingkungan agar
kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya dapat ber kelanjutan.
Upaya pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan
peraturan yang berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan lingkungan hidup, yaitu
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Di lain pihak, masyarakat hendaknya mendukung program-program pemerintah yang
berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan. Beberapa contoh bentuk upaya pengelolaan
dan pelestarian lingkungan hidup pada wilayah daratan, antara lain sebagai berikut.
1. Reboisasi,
Yaitu berupa penanaman kembali tanaman terutama pada daerah-daerah perbukitan yang
telah gundul.
2. Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak
produktif.
3. Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan karakteristik dan
peruntukan lahan.
4. Menjaga daerah resapan air (catchment area) diupayakan senantiasa hijau dengan cara
ditanami oleh berbagai jenis tanaman keras sehingga dapat menyerap air dengan kuantitas
yang banyak yang pada akhirnya dapat mencegah banjir, serta menjadi persediaan air tanah.
5. Pembuatan sengkedan (terasering) atau lorak mati bagi daerah-daerah pertanian yang
memiliki kemiringan lahan curam yang rentan terhadap erosi.
6. Rotasi tanaman baik secara tumpangsari maupun tumpang-gilir, agar unsur-unsur hara dan
kandungan organik tanah tidak selamanya dikonsumsi oleh satu jenis tanaman.
7. Penanaman dan pemeliharaan hutan kota. Hal ini dimaksudkan supaya kota tidak terlalu
panas dan terkesan lebih indah. Mengingat pentingnya hutan di daerah perkotaan, hutan kota
sering dinamakan paru-paru kota.
Adapun upaya pelestarian lingkungan perairan antara lain melalui upaya-upaya sebagai
berikut.
1. Larangan pembuangan limbah rumah tangga agar tidak langsung ke sungai.
2. Penyediaan tempat sampah, terutama di daerah pantai yang dijadikan lokasi wisata.
3. Menghindari terjadinya kebocoran tangki-tangki pengangkut bahan bakar minyak pada
wilayah laut.
4. Memberlakukan Surat Izin Pengambilan Air ( SIPA ) terutama untuk kegiatan industri
yang memerlukan air.
5. Netralisasi limbah industri sebelum dibuang ke sungai. Dengan demikian, setiap pabrik
atau industri wajib memiliki unit pengolah limbah yang dikenal dengan istilah Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
6. Mengontrol kadar polusi udara dan memberi informasi jika kadar polusi melebihi ambang
batas, yang dikenal dengan emisi gas buang.
7. Penegakan hukum bagi pelaku tindakan pengelolaan sumber daya perikanan yang
menggunakan alat tangkap ikan pukat harimau atau sejenisnya yang bersifat merugikan.
8. Pencagaran habitat-habitat laut yang memiliki nilai sumber daya yang tinggi, seperti yang
telah diberlakukan pada Taman Laut Bunaken dan Taman Laut Kepulauan Seribu.
Pembangunan merupakan suatu upaya sadar dan terus menerus yang bertujuan untuk
mencapai kesejahteraan manusia Indonesia, baik secara material maupun spiritual. Kegiatan
pembangunan merupakan kegiatan yang tidak dapat dihentikan guna meningkatkan
kesejahteraan manusia. Namun, mengingat pembangunan itu sendiri merupakan upaya
penggabungan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, sangatlah sulit jika
proses pembangunan tidak mengganggu keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu sebagian
ahli lingkungan hidup sering menyatakan bahwa proses pembangunan merupakan aktivitas
manusia yang bersifat dilematis.
Dewasa ini dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup, di negara Indonesia
telah diberlakukan satu kebijaksanaan pembangunan yang tidak harus merusak lingkungan
hidup tetapi harus dilestarikan, yaitu pembangunan berwawasan lingkungan hidup.
Pada dasarnya Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup adalah suatu upaya sadar dan
terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya alam ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup masa kini dan
generasi masa depan. Di dalam istilah sehari-hari, pembangunan berwawasan lingkungan
hidup sering dikemukakan sebagai pembangunan berkelanjutan. Adapun pengelolaan
lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup
yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.
Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan tersebut memberikan gambaran
bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berwawasan
lingkungan hidup yang berkelanjutan yaitu:
1. pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana;
2. pembangunan berkesinambungan sepanjang masa; dan
3. peningkatan kualitas hidup generasi.
Dengan demikian, pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana akan
menimbulkan perubahan secara langsung maupun tidak langsung terhadap sifat fisik dan
hayati lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang
pembangunan berkelanjutan. Bentuk-bentuk kegiatan yang tidak bijaksana, antara lain
sebagai berikut.
a. Berburu binatang yang telah dilindungi oleh undang-undang dapat memusnahkan binatang
langka.
b. Menangkap ikan di sungai, danau, maupun laut dengan menggunakan bahan peledak,
listrik, atau racun akan mematikan seluruh jenis ikan.
c. Pembangunan rumah, permukiman, dan fasilitas sosial di daerah sempadan sungai dan di
daerah resapan air.
d. Menebang kayu di hutan lindung secara sewenang-wenang mengakibat kan hutan menjadi
gundul. Hutan yang gundul akan memperbesar peluang terjadinya erosi, kekeringan, dan
tanah tandus.
e. Membuang limbah rumah tangga maupun industri secara sembarangan.
Tujuan pembangunan berwawasan lingkungan hidup, antara lain:
a. tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan
hidup;
b. terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan
tindakan yang melindungi lingkungan hidup;
c. terjaminnya kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang;
d. tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
e. terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
f. terlindunginya wilayah Indonesia dari pengaruh negatif pembangu nan, seperti pencemaran
tanah, air, dan udara.
Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup. Amdal
merupakan telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting terhadap
suatu usaha dan atau kegiatan. Adapun bagi proyek-proyek yang sudah berjalan, dan
sebelumnya tidak dilengkapi dengan dokumen Amdal, akan dilakukan audit lingkungan.
Audit lingkungan adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha
untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan kebijaksanaan
atau standar yang telah ditetapkan.
Dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup, peran serta masyarakat juga
sangat dibutuhkan. Kemajuan tingkat pembangunan pada setiap sektor kehidupan masyarakat
dewasa ini membawa implikasi terhadap adanya perilaku manusia yang memiliki wawasan
terhadap pelestarian lingkungan hidup sebagai habitat bagi akumulasi dan interaksi berbagai
komponen biotik dan abiotik. Pelestarian dan pemanfaatan lingkungan hidup mutlak
diperlukan demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan sehingga potensi dan kekayaan
alam Indonesia dapat diwariskan pada generasi yang akan datang.
I. PENILAIAN1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian: Observasib. Bentuk Instrumen: Lembar observasic. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen1. Menghargai 12.3.
Instrumen: lihat Lampiran 1
2. Sikap sosial a. Teknik Penilaian: Observasib. Bentuk Instrumen: Lembar observasic. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen1. Menghargai dan menghormati sesama 32. Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas 23. Menjaga kelestarian lingkungan 2
Instrumen: lihat Lampiran 2
3. Pengetahuana. Teknik Penilaian:
1) Tes: tulis2) Non tes: Penugasan kelompok
b. Bentuk Instrumen: 1) Tes Uraian dan Rubrik Penilaian2) Pembuatan artikel
Instrumen: lihat Lampiran 34. Keterampilan
a. Teknik: Observasib. Bentuk Instrumen: lembar observasi dan daftar pertanyaanc. Kisi-kisi:
No. Keterampilan Butir Instrumen1. Menyajikan hasil observasi (Presentasi) 12. Membuat media kampanye untuk masyarakat tentang
pelestarian lingkungan hidup1
Instrumen: lihat Lampiran 4
No. IndikatorTeknik
PenilaianContoh
InstrumenInstrumen
1. Melalui kegiatan observasi dan diskusi, peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan (dalam bentuk makalah,paper,ppt
Penugasankelompok
Paparkan hasil pengamatan tentangupaya-upaya yang tepat dalam pelestarian lingkungan
Lembar observasi Presentasi(terlampir)
dsb) melalui presentasi tentang upaya-upaya yang tepat dalam pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan yang berkelanjutan
hidup kaitannya dengan pembangunan yang berkelanjutan
2. Melalui kegiatan Penugasankelompok
Media kampanye untuk masyarakat tentang pelestarian lingkungan hidup.
Lembar penilaian media (terlampir)
......., ...... 20...
MengetahuiKepala SMA N 1 Kebumen Guru Mata Pelajaran
Drs. H. Waldiyono, M.Pd Kukuh Setiyonugroho
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
(LEMBAR OBSERVASI)
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian kompetensi sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta
didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan
sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati.
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati.
2 =apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati.
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati.
C. Lembar Observasi
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI
SIKAP SPIRITUAL
Kelas : XI.IS 1
Semester : 2
TahunPelajaran : 2014/2015
Butir Nilai :
1. Menghayati peranan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang diberi
tanggung jawab untuk mengelola dan melestarikan lingkungan alam.
dan sebagai manusia harus bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikannya
Indikator Sikap :
1. Melakukan doa sebelum melaksanakan pembelajaran dengan baik dan benar.
2. Menunjukan rasa bersyukur atas penciptaan alam semesta beserta isinya.
Lampiran 1: Instrumen Penilaian Sikap Spiritual
No.Nama
Peserta didik
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
MenunjukanRasa syukur
SKOR(1-4)
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
SIKAP SOSIAL
Kelas : XI.IS 1
Semester : 2
TahunPelajaran : 2014/2015
Butir Nilai :
1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya
Indikator Sikap :
1.Membentuk sikap tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan dan alam
beserta isinya.
2. Memiliki sikap tanggap terhadap berbagai permasalahan lingkungan di Indonesia.
Lampiran: 2 Instrumen Penilaian Sikap Sosial
No. Peserta didik
Indikator
Jumlah Skor
Menghargai setiap orangyang ada di kelas
Menjaga kelestarian lingkungan
(1-4)
Memelihara hubungan baik dengan teman
sekelas
1.Senyum
(1-4)Sapa(1-4)
Salam(1-4)
Tingkat keramahan
(1-4)
Tingkat toleransi
(1-4)2.3.4.5.
Petunjuk Penyekoran :Peserta didik memperoleh nilai :Baik Sekali : apabila memperoleh skor 19 – 24Baik : apabila memperoleh skor 13 - 18Cukup : apabila memperoleh skor 7 - 12Kurang : apabila memperoleh skor 1 - 6
Kisi-kisi1) Sikap Sosial menghargai setiap orang yang ada di kelas (Sub indikator:
Senyum):NO Deskriptor Skor1 Tidak pernah tersenyum 12 Kadang-kadang tersenyum 23 Sering tersenyum 34 Selalu tersenyum 4
2) Sikap Sosial menghargai setiap orang yang ada di kelas (Sub indikator: Sapa):NO Deskriptor Skor1 Tidak pernah menyapa 12 Kadang-kadang menyapa 23 Sering menyapa 34 Selalu menyapa 4
3) Sikap Sosial menghargai setiap orang yang ada di kelas (Sub indikator: Salam):NO Deskriptor Skor1 Tidak pernah mengucapkan/menjawab salam 12 Kadang-kadang mengucapkan/menjawab salam 23 Sering mengucapkan/menjawab salam 34 Selalu mengucapkan/menjawab salam 4
4) Sikap Sosial: menjaga kelestarian lingkunganNO Deskriptor Skor1 Tidak pernah menjaga kebersihan lingkungan kelas 12 Kadang-kadang menjaga kebersihan lingkungan kelas 23 Sering menjaga kebersihan lingkungan kelas 34 Selalu menjaga kebersihan lingkungan kelas 4
5) Sikap Sosial: Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas (Sub indikator tingkat keramahan)
NO Deskriptor Skor1 Tidak pernah ramah 12 Kadang-kadang ramah 23 Sering ramah 34 Selalu ramah 4
6) Sikap Sosial: Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas (Sub indikator tingkat toleransi)
NO Deskriptor Skor1 Tidak pernah toleran 12 Kadang-kadang toleran 23 Sering toleran 34 Selalu toleran 4
Skor AkhirPetunjuk Penyekoran :Peserta didik memperoleh nilai :Baik Sekali : apabila memperoleh skor 19 - 24Baik : apabila memperoleh skor 13 - 18Cukup : apabila memperoleh skor 7 - 12Kurang : apabila memperoleh skor 1 - 6
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI
PENGETAHUAN
Lampiran 3
I. Tes Tertulis (Ulangan Harian)
1. Tuliskan 5 contoh masing-masing untuk aliran energy,rantai makanan, dan siklus
biogeokimia!
2. Tuliskan 3 syarat yang harus dipenuhi untuk kualitas dan baku lingkungan!
3. Berikan 3 contoh dampak negative pendemaran!
4. Jelaskan dampak yang terjadi akibat perusakan lingkungan!
5. Bagaimanakah implementasi pembangunan berkelanjutan di Indonesia!
Rubrik Penilaian Tes Tertulis
No Soal
Kriteria Skor
1 Memuat 5 contoh aliran energy,rantai makanan, dan siklus biogeokimia
10
2 Memuat 3 syarat kualitas dan baku lingkungan 103 Memberi 3 contoh dampak negative pendemaran 104 Memuat dampak akibat kerusakan lingkungan 105 Memuat implementasi pembangunan berkelanjutan
di Indonesia10
Jumlah Skor 50
Skor Penilaian: Jumlah Skor X 2
II. Pembuatan Artikel
Buatlah artikel dengan tema Manfaat pembangunan berkelanjutan dan contohnya dalam
kehidupan sehari-hari!
Lembar penilaian artikel
No Nama kelompok Aspek yang dinilaiIsi artikel Bahasa
Skor penilaian : 50+50INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI
KETERAMPILAN
Lampiran 4
Kelas : XI.IS 1
Semester : 2
TahunPelajaran : 2014/2015
ButirNilai :
1. Mengomunikasikan contoh tindakan yang tepat dalam pelestarian lingkungan hidup
kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan dalam bentuk makalah atau bentuk
publikasi lainnya.
Indikator :
1. Merancang upaya-upaya terbarukan dalam hal pelestarian lingkungan dalam bentuk
paper atau makalah.
2. Membuat media kampanye untuk masyarakat tentang pelestarian lingkungan hidup.
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian kompetensi keterampilan ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta
didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan
sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati.
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati.
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati.
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati.
Lembar Observasi Kompetensi Keterampilan (Presentasi)
No.Nama peserta
didik
Kemampuan
presentasi
(1-4)
Kemampuan
bertanya
(1-4)
Kemampuan
menjawab
(1-4)
Jumlah
nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dst
KeteranganTabel
a. Presentasi menunjuk pada kemampuan peserta didik untuk menyajikan hasil
temuannya mulai dari kegiatan mengamati, menanya, mencoba, dan mengasosiasi
sampai pada kesimpulan. Presentasi terdiri atas 3 aspek penilaian yakni ketrampilan
menjelaskan/presentasi, memvisualisasikan, dan merespon atau member tanggapan.
b. Keterampilan bertanya berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk
mengungkapkan pertanyaan seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif
mungkin.
c. Keterampilan menjawab adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan
atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.
Rumus Penghitungan Skor Akhir
Skor Akhir = Jumlah Skor : 3
Kategori Skor Keterampilan peserta didik yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33<Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33<Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33<Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
Lembar Penilaian Project Pembuatan Media
No NamaKelayakan
isi
Kelayakan
sistematikaKreatifitas
Kelayakan
Bahasa
Jumlah
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan Tabel:
a. Kelayakan isi berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam membuat kompilasi,
materinya sudah sesuai dengan materi yang ada di dalam KD.
b. Kelayakan sistematika adalah kemampuan peserta didik dalam membuat kompilasi
disajikan sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan.
c. Kelayakan bahasa adalah kemampuan membuat kompilasi dilihat dari penggunakan
bahasa yang baik dan benar.
d. Kreatifitas adalah kemampuan membuat kompilasi dilihat dari kesesuaian warna,
keindahan dan ketapatan.
Rumus Penghitungan Skor Akhir
SkorAkhir = Jumlah Skor :4
Kategori Skor Keterampilan yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33<Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33<Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33<Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
PETUNJUK PENENTUAN SKOR KOMPETENSI KETERAMPILAN
1. Rumus Penghitungan Skor Akhir
Skor Akhir = (Skor Penilaian PRESENTASI + Skor Penilaian MEDIA): 2
2. Kategori skor kompetensi yaitu:
SangatBaik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33<Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33<Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33<Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
Lampiran 5
Lembar Kegiatan SiswaSebutkan permasalahan lingkungan di lingkungan sekitar anda dan bagaimana solusi
untuk menanganinya!
Carilah informasi dan diskusikan dengan kelompok masing-masing!
Lampiran 6
Masalah lingkungan Solusi
FORMAT EVALUASI PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Siswa :
Asal Sekolah : SMA N 1 Kebumen
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XI.IS 1
Materi Pokok : Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Aspek yang Diamati Ya Tidak CatatanKegiatan PendahuluanApersepsi dan Motivasi
1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam
2 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi4 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran5 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaranPenyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan IntiPenguasaan materi pembelajaran
1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.
3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.
4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut3 Menguasai kelas4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan
ketrampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Penerapan PendekatanScientific1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengamati2 Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan
bagaimana3 menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengumpulkan informasi4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan
5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya
Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar yang bervariasi
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran
5 Menghasilkan pesan yang menarik
Pelaksanaan Penilaian Autentik
1 Melaksanakan Penilaian Sikap
2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan
3 Melaksanakan Penilaian Ketrampilan
4 Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi
5 Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen penilaian autentik.
6 Ketersediaan pedoman penskoran
Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar
2 Merespon positif partisipasi peserta didik3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Kegiatan PenutupPenutup pembelajaran
1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran
2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
3 Memberikan tes lisan atau tulisan
4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan
Jumlah