Download - Puluang bisnis ikan
Tugas Individu LK14Pembibitan Vs Pembesaran Ikan
Guru Pembimbing :YULI SUPRIHATIN, S.Pd.
Disusun oleh : SURTIKA M.S. LAILA SUSILAWATSAFITRI N.H.RATNA YULINDA W.VINA ARDIYANTIRUDHI RISKY A.IQBAL W.
SMK NEGERI 1 LALAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
Pembibitan vs Pembesaran Ikan Peluang bisnis ikan air tawar menjadi semakin menggiurkan, diperkirakan pada
tahun 2021 konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg per tahun
(berdasarkan web : http://fungsi-media-internet.blogspot.com). Memang, sebagian
besar konsumsi ikan saat ini masih dipasok oleh hasil perikanan tangkap atau ikan
laut. Namun diramalkan pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan menyalip
produksi perikanan tangkap. Bahkan tahun 2021 kebutuhan ikan air tawar akan
menyentuh angka 172 juta ton per tahun, naik lebih dari 15 persen dari kebutuhan
rata-rata saat ini. Angka-angka tersebut dirilis oleh Badan Pangan PBB tahun 2011.
Mengapa demikian, karena perikanan tangkap yang ada saat ini sudah
overfishing. Sehingga ikan di laut semakin sulit didapatkan. Bahkan bila tidak ada
perubahan model produksi, para peneliti meramalkan pada tahun 2048 tak ada lagi
ikan untuk ditangkap. Dengan kata lain, tidak ada lagi menu seafood di piring kita!
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dunia diperlukan peningkatan
produksi budidaya ikan air tawar sebagai subtitusi ikan laut. Sehingga kita bisa
memberikan ruang kepada biota laut untuk berkembang biak.
Tingkat konsumsi ikanIndonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar
merupakan pasar potensial untuk produk perikanan. Apalagi fakta saat ini
menunjukkan konsumsi ikan perkapita Indonesia masih sangat rendah jika
dibandingkan dengan konsumsi penduduk negara berkembang lainnya. Kalau kita
melihat pada angka konsumsi perkapita ikan yang dikeluarkan Kementrian Kelautan
pada tahun 2011, Indonesia hanya berada diangka 31,5 kg per tahun, bandingkan
dengan Malaysia yang mencapai 55,4 kg per tahun. Hanya saja yang menjanjikan
adalah pertumbuhan rata-rata atau kenaikan jumlah konsumsi ikan di Indonesia yang
naik 16,7 persen per tahun. Jauh diatas Malaysia yang hanya 1,26 persen per tahun.
Hal ini juga berlaku untuk masyarakat di sekitar Lalan yang mempunyai daya
serap konsumsi ikan tawar maupun ikan asin sangat tinggi, yang tidak diimbangi oleh
produksi ikan yang memadai. Sebagian besar konsumen mendapatkan ikan dari pasar
yang didapat dari menangkap ikan di laut bebas. Ditinjau dari kualitas dan kuantitas
hasil tangkapan ikan air asin di daerah ini memang cukup memadai, namun ditinjau
dari aspek hygiene dan kualitas daging tentu harus dipertimbangkan untuk
kelangsungannya.
Hal ini dapat dimengerti, karena indikasi bahan pengawet pada ikan yang
ditangkap sangat riskan. untuk itu, perlu dikaji untuk budidaya ikan di lingkungan
sendiri sehingga memperkecil resiko bahan berbahaya tersebut pada tubuh kita.
Seperti diketahui luas, daging ikan mempunyai kandungan gizi yang baik. Ikan
dipandang sebagai sumber protein hewani yang baik dibanding sumber lainnya.
Dalam daging ikan terdapat asam lemak bebas omega-3, suatu zat yang sangat
berguna bagi perkembangan kecerdasan pada anak-anak. Omega-3 juga bermanfaat
menekan kolesterol dalam darah. Dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia,
kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan semakin tinggi. Ditambah lagi dengan
adanya program Gemar Makan Ikan yang dikampanyekan Kementerian Kelautan,
angka konsumsi akan terus bergerak naik.
Produksi ikan air tawar
Pada pasaran global, budidaya ikan dalam kolam air tawar pun naik cukup pesat
yaitu berkisar 11 persen setiap tahun. Hal ini menunjukkan ada gairah besar di
masyarakat untuk melakukan usaha budidaya ikan air tawar. Tentunya pertumbuhan
produksi ini mengacu pada permintaan pasar yang terus meningkat.
Lebih dari 70% produksi ikan air tawar diserap oleh pasar dalam negeri. Pulau
jawa menjadi penyerap terbesar mengingat jumlah penduduknya yang padat. Apabila
dilihat dari potensinya, kebutuhan untuk pulau Jawa saja masih akan terus
berkembang. Mengingat, konsumsi per kapita ikan di Jawa masih akan terus
meningkat begitupun di daerah-daerah lainnya seperti Manokwari misalnya.
Lalan merupakan daerah pasang surut yang sangat baik untuk produksi ikan
dengan intensitas sedang atau besar. Faktor-faktor pendorong yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan budidaya ikan adalah :
1. Kondisi iklim tropis dan daerah pasang surut
Lalan merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mempunyai iklim tropis
dengan intensitas panas tinggi. Hal ini sangat bagus untuk budidaya tanaman
maupun hewan. Tidak terkecuali dengan ikan. Ikan membutuhkan suhu cukup
untuk kelangsungan hidup. Ditambah lagi ketersediaan air dengan pH yang relatif
stabil dari air di sungai Lalan merupakan sumber daya alam yang sangat
mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan.
2. Ketersediaan pakan yang dihimpun dari hasil pengolahan pertanian, perkebunan
maupun peternakan
Pakan merupakan faktor yang sangat berperan untuk pertumbuhan ikan. Pakan
yang cukup dengan kandungan yang seimbang, akan menjadikan pertumbuhan
ikan lebih cepat. Ketersediaan pakan dari hasil pertanian dan perkebunan seperti
dedak dari penggilingan padi, jagung maupun kotoran ternak yang banyak
dikembangkan oleh petani merupakan asupan makanan yang cukup memadai
untuk budidaya ikan.
3. Daya serap pasar yang sangat tinggi terhadap daging ikan segar
Kebutuhan ikan seolah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat. Hal ini menjadikan banyak sekali pedagang-pedagang dari
Aspek budidaya ikan air tawarProduksi budidaya ikan air tawar dalam kolam didominasi oleh mas, lele, patin,
nila dan gurame. Lima jenis ikan tersebut menyumbang lebih dari 80 persen dari total
produksi.
Berikut sekilas tipe-tipe cara budidaya dan analisis finansial masing-masing ikan
tersebut:
Ikan mas, secara umum komersialisasi budidaya ikan dibagi dua segmen, yaitu
pembibitan dan pembesaran. Termasuk dalam budidaya ikan mas. Proses pembibitan
ikan mas, diluar persiapan indukan memakan waktu 5-7 hari hingga dihasilkan larva.
Kemudian larva dibesarkan sampai larva tersebut berukuran 5 cm atau bobot sekitar
2,5 gram . Tahap tersebut membutuhkan waktu kira-kira satu bulan.
Kemudian ikan dijual kepada peternak pembesaran. Pembesaran untuk ikan mas
ada dua segmen yaitu, dari bibit berukuran 2,5 gram menjadi ikan ukuran 50 gram.
Waktu yang dibutuhkan satu bulan. Kemudian pembesaran untuk konsumsi, yaitu dari
ukuran 50 gram atau 20 ekor per kg menjadi 4 ekor per kg. Untuk tahap ini
membutuhkan waktu 3 bulan.
Ikan lele, setelah lele berhasil dikawinkan akan didapatkan larva ikan,
jumlahnya berbeda-beda untuk setiap jenis ikan lele. Ikan lele lokal akan
menghasilkan sekitar 4000 telur yang siap menjadi larva, ikan lele sangkuriang
menghasilkan 30.000 -40.000 telur. Penetasan telur menjadi larva membutuhkan
waktu 1-2 hari. Kemudian perlu waktu sekitar 7 hari lagi agar larva kuat untuk
dipindahkan. Setelah larva jadi, dibutuhkan waktu hingga 1-2 bulan untuk
membesarkan ikan lele hingga berukuran 5-10 cm.
Pembesaran ikan lele dimulai dari ukuran 5-10 cm, tetapi saat ini cukup sulit
mendapatkan bibit ukuran 10 cm. Untuk membesarkan lele dari jenis sangkuriang
sampai ukuran konsumsi, 9-10 ekor per kg, dibutuhkan 60 hari. Rasio pakan menjadi
daging untuk jenis lele sangkuriang sangat tinggi, bisa mencapai 1:1. Artinya setiap
pemberian pakan sebanyak 1 kg akan dihasilkan 1 kg peretambahan berat lele.
Ikan patin, pembibitan ikan patin memerlukan keterampilan khusus dan harus
dilakukan tenaga terlatih. Pembesaran larva ikan patin sampai ikan siap di tebar di
kolam pembesaran membutuhkan waktu 3-4 minggu. Ada tiga tahap pembesaran larva
yaitu umur 1-9 hari, 10-13 hari dan 14-21 hari.
Ikan patin bisa dibesarkan dengan kepadatan 20-30 ekor per meter kubik. Tidak
ada patokan ukuran ikan patin siap konsumsi, sangat tergantung selera pasar masing-
masing daerah. Biasanya para pembudidaya membesarkan patin hingga panen dalam
jangka waktu 6 bulan, apabila lebih dari itu pemeliharaan sudah tidak ekonomis lagi.
Ikan nila, usaha budidaya ikan nila cocok dilakukan di daerah yang memiliki
sumber air yang bersih. Ikan nila merupakan ikan yang mudah dipelihara dan
gangguan hama dan penyakitnya tidak begitu banyak. Pembibitan nila cukup mudah.
Dari sepasang indukan bisa dihasilkan 250-1000 butir telur. Telur tersebut akan
menetas menjadi larva 10-13 hari dalam mulut si induk hingga siap didederkan untuk
pembesaran. Waktu persiapan dari telur hingga menjadi benih pembesaran berukuran
5-8 cm atau 5 gram, diperlukan waktu 60 hari.
Pembesaran ikan nila sangat cepat, untuk jenis nila GIFT bisa tumbuh 4,1 gram
per hari. Nila jantan dan betina memiliki kemampuan tumbuh yang berbeda. Jantan
tumbuh 40 persen lebih cepat dibanding betina. Bila sudah mencapai 200 gram,
pertumbuhan nila betina melambat drastis, sedangkan jantan tetap tumbuh. Namun
jangan khawatir, saat ini sudah ada teknologi jantanisasi. Dengan teknik tertentu
semua nila bisa diubah menjadi jantan. Nila GIFT dikonsumsi pada ukuran 5 ekor per
kg, dibutuhkan waktu 4 bulan untuk membesarkan nila di kolam air tawar.
Ikan gurame, perlu beberapa tahapan untuk membibitkan gurame dari mulai
pemijahan, penetasan telur dan pemeliharaan larva. Umumnya, larva yang telah
menetas dan berumur 8-9 hari sudah siap dipindahkan dan didederkan. Kemudian
dibutuhkan waktu pendederan selama 170 hari untuk bisa menghasilkan benih yang
siap untuk pembesaran. Pembesaran ikan gurame sampai tahap konsumsi ukuran 1 kg
per ekor dari bibit sebesar 250 gram per ekor memerlukan waktu 4 bulan.
Rawat Bibit Ikan - Dua pekerja kolam ikan air tawar merawat bibit ikan mas, lele, patin, nila dan gurame di sebuah kolam warga di Lingkungan 17 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan, Selasa 18 Februari 2014. (medanbisnis/chairul anwar)
MedanBisnis - Medan. Budidaya ikan air tawar dalam kolam yang dilakukan
masyarakat maupun kelompok budidaya ikan lebih didominasi pada ikan mas, lele,
patin, nila dan gurame. Lima jenis ikan air tawar tersebut relatif laris di pasar ketika
harga jenis ikan laut melambung.
Melihat peluang tersebut lebih bagus, 5 pembudidaya ikan air tawar di
Lingkungan 17 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan mengembangkan
pembibitan dan pembesaran ikan mas, lele, patin, nila dan gurame.
"Dalam waktu dekat para pembudidaya ikan air tawar ini akan membentuk
kelompok guna meningkatkan usaha saling menguntungkan," ujar Kepala Lingkungan
17 Rengas Pulau, Darmadi ketika ditemui MedanBisnis di lokasi kolam budidaya ikan
air tawar yang dikelola di belakang rumahnya Pasar II Barat Medan Marelan, Selasa
(18/2).
Darmadi memiliki 2 kolam pembibitan dan pembesaran ikan lele, patin, nila dan
gurame serta 1 kolam pancing yang masing-masing berukuran 32x14 meter.
Budidaya ikan yang dilakukannya bersama warga sekitar dibagi atas dua bagian,
yaitu pembibitan dan pembesaran.
"Pembibitan untuk menghasilkan bibit bagi para peternak ikan. Sedangkan
budidaya pembesaran untuk menghasilkan ikan siap konsumsi dan untuk pasokan
kolam pancing," kata. ayah 3 orang anak tersebut.
Dia sendiri, selain menjual bibit ikan air tawar juga menjual ikan yang telah
dibesarkan dengan ukuran antara 0,2 hingga 0,5 kg per ekor kepada para pemancing
yang memanfaatkan kolam pancingnya sebagai penyalur hobi memancing.
Dari usaha yang ditekuni sejak Oktober 2013 dengan modal awal sebesar Rp
130 juta, Darmadi dalam tiga bulan beroperasi berpenghasilan rata-rata Rp 2,5 juta per
bulan. "Saya optimis dalam setahun beroperasi modal yang saya keluarkan akan
kembali, " ujarnya.
Untuk menjalankan usaha tersebut Darmadi dibantu 3 pekerja untuk merawat
kolam dan ikan. Keberhasilan dalam mengelola ikan air tawar juga dikatakan Yeto
Saputra dan Poniran. "Kita sebagai pembudidaya ikan air tawar yang berada dalam
satu lingkungan akan membentuk kelompok budidaya ikan air tawar, untuk saling
menguntungkan bagi sesama pembudidaya," ujar Poniran.
Dikatakannya, naiknya harga ikan laut belakangan ini menambah penghasilan
mereka. "Kalau kelompok terbentuk, nantinya bibit ikan dibeli dari anggota kelompok,
ada juga yang memanfaatkan untuk kolam pancing dalam satu kelompok, selain ikan
yang telah dibesarkan juga dilempar ke pasar. Inilah yang disebut saling
menguntungkan," katanya. (chairul anwar)