Download - Proses Pre Treatment
PROSES PRE TREATMENT
Jenis proses pengolahan air bersih:
Secara fisika : tidak ada penambahan zat kimia (aditif), contoh: pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dll Secara kimiawi : penambahan bahan kimia sehingga terjadi reaksi kimia. Contoh penyisihan logam berat, pelunakan, netralisasi, klorinasi, ozonisasi, UV, dsb.
Secara biologi : memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Contoh saringan pasir lambat
Tujuan utama pengolahan air ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi dan sebagainya. Padatan tersuspensi adalah padatan yang tidak dapat melewati kerats sering, sementara padatan tersuspensi juga masih dapat dibedakan atas padatan yang dapat mengalami sedimentasi dan yang tidak dapat sedimentasi.
Proses Pengolahan Air
Sumber Air
Pre Treatme
nt
Koagulasi -
Flokulasi
Sedimentasi
FiltrasiPenampung Air Bersih
Pelunakan /
Softening
Demin
Air Umpan Boiler
Air Pendingi
n
Air Proses
Air Sanitasi
Kaporit
PRE TREATMENT
Merupakan proses pemisahan bahan – bahan yang mengapung pada air baku sebelum diolah. Bahan – bahan tersebut dapat berupa : minyak, lemak, serat bahan padat dan sebagainya. Pre Trearment terdiri dari
1. ScreeningSCREENING merupakan unit operasi pertama yang membawa air limbah
dan terdiri dari beberapa unit untuk mengalirkan air limbah melalui screen yang berfungsi sebagai perangkap dan menghilangkan bahan-bahan yang mengapung, seperti kain, kertas, kayu, rambut, gelas, sampah dapur yang terdapat dalam air baku. Jika benda yang mengapung tidak dihilangkan, maka dapat menyumbat pipa yang berukuran kecil atau akan sangat mempengaruhi kinerja dari pipa. Hal ini menjadi alas an mengapa screen dibutuhkan untuk menghindari kerusakan pada operasional pipa.
Screening ini mengandung 85-90% uap dan bahan mengapung lainnya. Bisa juga mengandung bahan organik yang dapat membusuk sehingga menimubulkan ganguan seperti bau menyengat. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya masalah ini, hasil buangan screening dapat dibuang dengan cara insenerasi, pembakaran, ataupun dengan penimbunan. Pembuangan terbuka dihindari ketika hasil diperoleh dari screen kasar dan medium dan sifatnya mengandung bahan organik, seperti dikeluarkan lebih awal. Screening dapat rusak karena communitor dan kemudian melalui grit chamber.
Pembakaran buangan screening dilakukan dengan menggunakan insenerator, mirip dengan yang digunakan untuk pembakaran sampah. Proses pembakaran disebut juga dengan proses insenerasi. Pertama kali screening dipanasi dengan menyebarkannya pada tanah atau memadatkan dengan menggunakan hidrolik atau alat pemadat lainnya. , sehingga uap lembab dapat dikurangi hingga 60 %. Suhu insenerasi dapat mencapai 760-815
Penggunaan insenerasi akan menghindari adanya bau. Selain itu, buangan screening dapat dilakukan dengan penguburan. Secara teknis, proses ini disebut dengan Pengomposan. Pada proses ini, buangan screen akan dikubur/ditimbun dalam parit dengan kedalaman 1-1,5 m dan ditutup dengan 0,3-0,45m dari tanah. Kemudian buangan
Macam –macam Screen
a. Bar Screen
BAR SCREEN digunakan untuk memisahkan objek berukuran besar seperti botol plastik, atau padatan dari aliran yang memasuki instalasi pengolahan. Bar screen terdiri dari batang baja yang di las pada kedua ujungnya terhadap dua batang baja horizontal. Bar screen biasanya digunakan untuk fasilitaspengolahan air dengan skalasedang atau skalabesar. Pada umumnya terdiri dari screen chamber(bak) denfgan struktur inlet dan outlet, serta peralatan saringan (screen). Bentuknya dirancang sedemikian rupa agar memudahkan untuk pembersihan serta pengambilan material yang tersaring. Bar screen terdiri atas:
Coarse Screen >50mm
Effluent Inlet
Bar Racks
Padatan > 100 mmPadatan > 8 mm
Bar Screen Pra Sedimentasi/ Ekualisasi
KoagulasiFlokulasi
OksidasiReduksi
Presipitasi
ProsesBiologis
Sedimentasi
Effluent Outlet
Lumpur
Padatan lumpur < 8 mm
Filtrasi
Sedimentasi
Bar Screen
Mengambil Padatan >+ 8 mm
COARSE SCREEN spasi (jarak) antara bar (palang) antara 50 mm atau lebih. Screen ini juga membantu dalam menghilangkan materi besar yang mengapung dari limbah. Screen ini dapat mengumpulkan kira-kira 60 liter bahan padat per 106 liter limbah. Material ini dipisahkan oleh screen kasar biasanyan terdiri dari potongan kain, kayu, kertas, dll, yang tidak dapat membusuk dan mungkin dapat dihancurkan dengan menggunakan incenerasi, pembakaran, maupun dibuang
Medium Screen 6-40 mmSpasi antara bar kira-kira 6-40 mm. screen ini dapat mengumpulkan 30-90 liter bahan padat per 106 liter limbah. Screening biasanya mengandung bahan organik yang dapat membusuk dan harus dimusnahkan dengan menggunakan insenerasi atau pembakaran (tidak dibuang begitu saja).
Fine Screen 3-5 mmFINE SCEEN, merupakan pembersih mekanis yang menggunakan pelat berlubang, kain anyaman, kawat atau batang sangat erat dengan lubang yang kurang dari 3-5 mm. Saringan halus (Fine Screen) terdiri dari fixed screen dan movable screen . Fixed atau static screen dipasang permanen dengan posisi vertical, miring, horizontal. Movable screen dibersihkan halus secara berkala. Kedua tipe saringan halus tersebut juga dapat menghilangkan padatan tersuspensi.
b. Rotary Drum Screen
ROTARY DRUM SCREEN, merupakan perangkat screening yang efisien energi yang sangat efektif untuk menghilangkan material padat yang dapat mengganggu kinerja selanjutnya.
Pada ROTARY DRUM SCREEN, aliran akan masuk melalui salah satu ujung drum dan keluar melalui layar dengan puing-puing yang yang terperangkap pada permukaan interior, atau aliran akan memasuki bagian atas unit dan melewati dengan menangkap padatan pada eksterior.
2. Skimming3. Praaerasi
Merupakan suatu proses untuk mengusir atau menghilangkan adanya gas-gas atau udara yang terlarut di dalam air terutama gas – gas CO2 dan O2.
Keterangan :
Gambar tersebut adalah gambar suatu proses pra aerasi untuk menghilangkan adanya gas-gas atau udara yang terlarut di dalam air terutama gas-gas CO2 dan O2
yang berupa gelembung udara.
Gambar 1. Proses Pra Aerasi
Tujuan Proses Pra Aerasi
1. Untuk meningkatkan konsentrasi oksigen di dalam air.
2. Untuk menghilangkan bau.
3. Untuk proses metabolisme bakteri aerob.
4. Untuk proses oksidasi senyawa-senyawa kimia di dalam air.
5. Untuk penurunan konsentrasi zat organik di dalam air
Gambar 2. Reaktor – Reaktor Pra-Aerasi
Keterangan :
Dari gambar tersebut (Gambar.2) dapat diketahui cara kerja alat ini adalah sebagai berikut : Air setelah dilakukan penyaringan dan equalisasi dimasukkan kedalam bak pengendap awal untuk menurunkan suspended solid. Air limpasan dari bak pengendap awal dialirkan ke kolam pra-aerasi melalui satu pipa dan dihembus dengan udara sehingga mikroorganisme bekerja menguraikan bahan organik yang ada di air. Dari bak-bak pra-aerasi air dialirkan ke bak pengendap akhir, polutan organik diendapkan, sebagiannya dikembalikan ke kolam pra-aerasi. Keuntungannya : 1. daya larut oksigen dalam air lebih besar; 2. efisiensi proses lebih tinggi; dan 3. cocok untuk pengolahan air dengan debit kecil untuk polutan organik yang susah terdegradasi.
Mekanisme Pra Aerasi
1. Pra Aerasi Alami
Merupakan kontak antara air dan udara yang terjadi karena pergerakan air secara alami. Metode yang digunakan antara lain :
a. cascade aerator,
Memungkinkan air mengalir di lapisan tipis menuruni tangga.
b. waterfalls,
Air terjun memungkinkan air untuk datang di kontak dengan udara.
c. cone tray aerator.
d. Dimana air mengalir melalui kerucut dan lebih dari pinggiran kerucut.
Gambar 3. Cascade Aerator
Keterangan :
Dari gambar tersebut (Gambar 3.), raw water (air yang mengandung polutan) akan memungkinkan air mengalir di lapisan tipis menuruni tangga untuk diolah menghilangkan adanya gas-gas atau udara yang terlarut di dalam air terutama gas-gas CO2 dan O2 dan menghasilkan air olahan yang bersih.
Gambar 4. Waterfalls
Keterangan :
Dari gambar tersebut (Gambar 4.), air terjun memungkinkan air untuk datang di kontak dengan udara untuk proses pengolahan menghilangkan adanya gas-gas atau udara yang terlarut di dalam air terutama gas-gas CO2 dan O2 dan menghasilkan air olahan yang bersih.
Gambar 5. Cone Tray Aerator
Keterangan :
Dari gambar tersebut (Gambar 5.), dimana raw water (air yang mengandung polutan) mengalir dari bawah dengan mengikuti arus hingga naik ke atas melalui suatu saluran dan tersemprot ke atas yang membentuk air terjun (berbentuk kerucut) dan lebih dari pinggiran air tersebut untuk dilakukan proses pengolahan menghilangkan adanya gas-gas atau udara yang terlarut di dalam air terutama gas-gas CO2 dan O2 dan menghasilkan air olahan yang bersih.
2. Pra Aerasi DifusiSejumlah udara dialirkan ke dalam air limbah melalui diffuser. Udara yang masuk ke dalam air limbah akan berbentuk gelembung (gelembung halus atau kasar).
Gambar 6. Air Diffusion Aerator
Keterangan :
Dari gambar tersebut (Gambar 6.), raw water (air yang mengandung polutan) akan diolah dengan melalui beberapa tahapan dengan digunakan suatu compressor untuk proses pengolahan menghilangkan adanya gas-gas
atau udara yang terlarut di dalam air terutama gas-gas CO2 dan O2 dan menghasilkan air olahan yang bersih.
3. Pra-Aerasi Mekanik
Dikenal juga dengan istilah mechanical agitation menggunakan proses pengadukan dengan suatu alat sehingga memungkinkan terjadinya kontak antara air dengan udara. Proses Pra-Aerasi Mekanik ini sudah umum digunakan oleh banyak pihak-pihak perindustrian.