Download - PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
1/130
1
BAGIAN 1
PERSIAPAN & PERENCANAAN TEKNIS
(PENYUSUNAN PROPOSAL KEGIATAN)
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
2/130
KATA PENGANTAR
KegiatanLingkungan yang dilaksanakan melalui Kelompok Swadaya Masyarakat(KSM) merupakan salah satu bagian pelaksanaan yang didanai program PNPMMandiri Perkotaan secara stimulan untuk mengentaskan dan memperbaikikualitas hidup masyarakat miskin. PNPM Mandiri Perkotaan hanyamenyediakan alternative kegiatan pembangunan lingkungan, namun masyarakatsendiri yang menentukan jenis dan bentuk kegiatan prasarana dan sarana agarsejalan dengan kebutuhan dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Pelaksanaan seluruh tahapan pembangunan kegiatan prasarana dan saranalingkungan yang meliputi perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan perludidukung dengan berbagai kriteria teknis sehingga dapat tepat sasaran,
terlaksana dengan baik, memiliki umur kelayakan yang optimal untukmendukung pemanfaatan sesuai dengan harapan P2KP khususnya PNPMMandiri Perkotaan. Untuk mencapai hal tersebut maka petunjuk pelaksanaanberupa supplemen teknis pelaksanaan kegiatan prasarana dan sarana mutlakuntuk diberikan, dipahami dan dilaksanakan seluruh pelaku kegiatan lingkungan.
Supplemen Teknis Pelaksanaan Kegiatan Prasarana dan Sarana Lingkungandibuat sebagai acuan bagi pelaku kegiatan lingkungan yang juga mengatur hal-hal teknis yang wajib dilaksanakan pelaku agar proses perencanaan,pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan berjalan baik dan tepat sasaransesuai dengan program pengentasan kemiskinan melalui PNPM Mandiri
Perkotaan.
Melalui buku Supplemen Teknis ini, diharapkan pelaksanaan kegiatan prasaranadan sarana lingkungan bagi masyarakat miskin dalam rangka programpenanggulangan kemiskinan dapat dilaksanakan oleh seluruh pelaku secaraefektif dan optimal.
Semoga bermanfaat
Jakarta, Agustus 2008
Direktur Jendral Cipta KaryaDepartemen Pekerjaan Umum
Budi Yuwono P
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
3/130
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
4/130
I. PENDAHULUAN
Persiapan & perencanaan teknis merupakan salah satu tahapan (tahap awal)kegiatan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana. Yang merupakanserangkaian kegiatan yang dilakukan oleh KSM dalam rangka Penyusunan UsulanKegiatan Sarana & Prasarana sebelum melaksanakan proses pelaksanaanpembangunan (fisik/konstruksi) sarana & prasarana. Keseluruhan proses kegiatantersebut selanjutnya dituangkan dalam Dokumen yang disebut Doumen ProposalUsulan Kegiatan KSM. Kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi KSMLingkungan, terutama :a) Untuk mendapatkan usulan kegiatan yang baik dan layak secara teknis,
keuangan dan aman terhadap lingkungan & sosial (safeguards);b) Untuk memampukan masyarakat dalam membuat rencana pelaksanaan
kegiatan;c) Memenuhi persyaratan bagi Panitia untuk melaksanakan kegiatan PNPM Mandiri
Perkotaan;Baik KSM sebagai Pelaksana Kegiatan Lingkungan maupun Kegiatan Lingkunganyang diusulkan oleh KSM untuk dilaksanakan melalui PNPM Mandiri Perkotaanharus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Program.
1. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari buku ini adalah untuk dijadikan pegangan dalam pelaksanaanPersiapan & Perencanaan Teknis, khususnya dalam rangkaian kegiatanPenyusunan Proposal Usulan Kegiatan KSM Lingkungan dalam rangkamemenuhi persyaratan pelaksanaan kegiatan lingkungan program PNPM MandiriPerkotaan.
Tujuannya adalah untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatanPersiapan & Perencanaan Teknis, khususnya dalam rangkaian kegiatanPenyusunan Proposal Usulan Kegiatan KSM Lingkungan agar memenuhiketentuan teknis dan administrasi kegiatan sesuai dengan persyaratan kegiatanlingkungan yang telah ditetapkan program PNPM Mandiri Perkotaan.
2. RUANG LINGKUP
Buku ini mencakup maksud, tujuan, ruang lingkup, ketentuan-ketentuanPenyusunan Proposal Usulan Kegiatan Lingkungan, yang mencakup : Organisasi
KSM Lingkungan, Komponen Kegiatan Lingkungan, Mekanisme UmumPelaksanaan Kegiatan Lingkungan, Langkah-langkah teknis Penyusunan UsulanKegiatan dan Tatacara Verifikasi Kelayakan Usulan Kegiatan Lingkungan.
Buku ini juga sekaligus dapat digunakan sebagai pedoman teknis pelaksanaankegiatan PAKET maupun ND yang sumber dananya berasal dari BLM,khususnya kegiatan sebagaimana diuraikan dalam Bagian II, PersyaratanKelayakan Teknis Kegiatan, Bagian III Komponen Kegiatan, Bagian V, semuaKegiatan Perencanan Teknis (kecuali PAKET yang harus menyesuaikan kegiatanPernyataan Kesanggupan O&P dan dapat menggunakan Formulir PengamananDampak Lingkungan bila tidak memerlukan proses UPL/UKL) dan Bagian VI,
khususnya komponen Verifikasi pada Aspek Manajemen & Kelayakan TeknisKegiatan.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 1
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
5/130
II.KSM LINGKUNGAN
1. Pengertian KSM/Panitia
Kelompok Swadaya Masyarakatdisingkat KSM adalah kumpulanorang/masyarakat yangmenyatukan diri secara sukareladalam kelompok dikarenakanadanya ikatan pemersatu, yaituadanya kepentingan dankebutuhan yang sama, sehinggadalam kelompok tersebut memilikikesamaan tujuan yang ingindicapai. Sedangkan PANITIA
adalah sebutan bagi KSM yang mengelola kegiatan Lingkungan(pembangunan sarana dan prasarana) dalam program PNPM MandiriPerkotaan.
Panitia merupakan suatu kelompok kemasyarakatan yang ada di kel/desasetempat, bukan di kel/desa lain. Kelompok ini tumbuh dan berkembang sertadiakui keberadaannya dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.
KSM/PANITIA ini dapat merupakan kelompok swadaya yang sudah tumbuhsejak lama atau baru dibentuk karena adanya kesamaan kepentingan dan
kebutuhan dalam kelompok tersebut. Jadi bukan organisasi yang dibentukkarena mengejar keuntungan (finansial) dari melaksanakan kegiatan proyekPNPM Mandiri Perkotaan.
KSM yang dikembangkan dalam PNPM Mandiri Perkotaan mempunyaifilosofi, yaitu KSM adalah Yang Mengusulkan/Merencanakan, Melaksanakandan Memanfaatkan & Memelihara Sarana dan prasarananya sendiri. Artinyabahwa KSM sendirilah yang merencanakan kegiatannya, melaksanakanproses pembangunan apa yang sudah direncanakannya dan memanfaatkan& memelihara hasil kegiatan pembangunan (sarana & prasarana) yang telah
dibangunnya.KSM/PANITIA dibentuk oleh masyarakat dan beranggotakan masyarakat itusendiri. Organisasi ini biasanya dibentuk berdasarkan kepentingan tertentuatau sebagai wadah bagi suatu kelompok yang ada dalam masyarakat.Organisasi kemasyarakatan ini misalnya, Lembaga Adat, Karang Taruna,PKK, Kelompok Tani, Kelompok Nelayan, Kelompok Pedagang dansejenisnya yang sungguh sungguh mengemban dan mengupayakanperwujudan kepentingan masyarakat desa/kelurahan. KSM bisa merupakanpengembangan dari organisasi kemasyarakatan yang sudah ada atau
pembentukan organisasi baru. Tatacara pembentukan/pengembangan KSMdapat dilihat dalam buku Pedoman Teknis Pembentukan/PengembanganKSM PNPM Mandiri Perkotaan.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 2
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
6/130
2. Mengapa KSM/Panitia perlu dilibatkan dalam PNPM Mandiri Perkotaan?
1. Memberikan kesempatan kepada masyarakat ikut berpartisipasi dalamperencanaan pembangunan sarana & prasarana di wilayahnya.
2. Meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat baik dalamhal pengelolaan pembangunan yang bersifat teknis maupun dalam hal
berorganisasi.3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap prasarana yang
akan dibangun.4. Memberikan peluang dan kesempatan berfungsinya gerakan
keswadayaan modal masyarakat untuk turut serta di dalam prosespembangunan, seperti menyumbangkan tanah atau tanaman yangterkena proyek, sumbangan bahan/alat yang dibutuhkan, ikut bekerjalangsung, dll.
5. Dalam rangka lebih mendaya gunakan dan melibatkan organisasi/lembaga
kemasyarakatan yang ada terkait dengan pembangunan daerahnya(kel/desa).
3. Peran KSM/PANITIA pada tahap Persiapan & PerencanaanPembangunan Infrasrtuktur
Peran KSM/Panitia dalam tahap kegiatan Persiapan & Perencanaan Tekniskegiatan pembangunan sarana & prasarana, antara lain adalah :1. Membangun/Mengembangkan Organisasi KSM/PANITIA;2. Melakukan Perencanaan Teknis Pembangunan sarana & prasarana;
3. Mensosialisasikan program PNPM;4. Mendorong masyarakat untuk berswadaya dalam pelaksanaan danpemeliharaan sarana & prasarana yang dibangun diwilayahnya;
4. Kri teria bagi KSM sehingga terpil ih menjadi pelaksana kegiatan
Kriteria kelayakan Panitia untuk menjadipelaksana kegiatan pembangunan sarana& prasarana, dapat dilihat dari dua aspekyang harus dipenuhi dari Aspek
Organisasi KSM dan Manajemen & TeknisKegiatannya, yaitu :
1. Aspek Organisasi :a) Memiliki struktur organisasi
pengurus, anggota dan aturan mainorganisasinya;
b) Anggota KSM minimal 30% adalahperempuan;
c) Mendaftarkan diri pada BKM/LKM
setempat dan Dinyatakan Layak oleh BKM/LKM;d) Merupakan Pemanfaat & Pemelihara Infrastruktur yang dibangun;
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 3
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
7/130
2. Aspek Manajemen dan Teknis Kegiatan :
a) Jumlah Total dana BLM PNPM yang diajukan dalam proposal tidakmelampaui Rp. 50 Juta perKSM;
b) Mempunyai Rencana KerjaPelaksanaan, seperti RAB,Jadwal, Organisasi & TimPelaksa Pekerjaan dan cukupketersediaan tenaga kerjayang akan terlibat;
c) Memiliki atau mampumenyediakan tenaga yangberpengalaman, atau mampumembaca gambar kerja atau
memiliki ketrampilan tekniskonstruksi yang ditempatkandalam Tim Pelaksana sebagai Koordinator/Ketua Tim atau PelaksanaLapangan (minimum 1 orang dengan pengalaman sebagai Tukang atauMandor);
d) Prasarana yang diusulkan tercantum didalam dokumen Renta/PJM-Pronangkis. KSM tidak diperbolehkan melakukan perubahan jeniskegiatan yang akan dilaksanakan dari Renta/PJM. Perubahan jeniskegiatan hanya boleh dilakukan karena suatu alasan tertentu/terpaksa
melalui Kesepakatan Musyawarah BKM/LKM yang melibatkan seluruhwarga (Ada Berita Acara Perubahan Kegiatan);
e) Tidak bertentangan dengan Daftar Kegiatan Terlarang;f) Tidak berpotensi menimbulkan Dampak Negatif (merusak) terhadap
Lingkungan dan Sosial;e) Desain/perencanaan teknis harus aman dan dapat tahan lama (sesuai
standar teknis yang ditetapkan oleh instansi teknis, seperti PU);f) Dapat dilaksanakan oleh Panitia (secara langsung atau melalui
kerjasama dengan pihak ketiga);
g) Waktu pelaksanaan kegiatan dapat diselesaikan sesuai ketentuanprogram;h) Mempunyai potensi swadaya masyarakat baik untuk tahap pelaksanaan
maupun tahap pemeliharaannya;i) Prasarana yang akan dibangun tidak sedang dibangun oleh Pemerintah
atau program lain;j) Khusus, Untuk sarana dan prasarana yang bersifat kompleks atau
berteknologi tinggi, maka pelaksanaan kegiatannya harus mendapatpersetujuan Tim KMW atau instansi teknis terkait (seperti PU) didaerahsetempat;
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 4
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
8/130
III.KOMPONEN KEGIATAN LINGKUNGAN
Jenis kegiatan lingkungan atau infrastruktur atau sarana & prasarana yangdibangun oleh KSM/PANITIA dalam PNPM Mandiri Perkotaan pada dasarnyabersifat sangat luwes (flexible) sesuai usulan/kebutuhan masyarakat, terutama
kegiatan perbaikan dan pembangunan sarana/prasarana perumahan danpermukiman baik untuk kepentingan umum (kolektif) maupun kepentinganindividu masyarakat miskin (Individual). Semua jenis kegiatan yang akandilaksanakan tersebut haruslah memenuhi persyaratan kelayakan tekniskegiatan sebagaimana telah diuraikan pada kriteria kelayakan teknis kegiatanyang diusulkan oleh KSM/PANITIA (lihat poin (d) s/d (k) pada aspekManajemen & Teknis Kelayakan KSM/PANITIA diatas).
Secara umum jenis jenis sarana/prasarana yang dibangun dalam PNPMMandiri Perkotaan, antara lain, meliputi :
3.1. JALAN dan Bangunan Pelengkapnya
Jalan disini adalah jalan yang dapat berfungsi sebagai penghubung antardesa/kelurahan atau ke lokasi pemasaran, atau berfungsi sebagai penghubunghunian/perumahan, serta juga berfungsi sebagai penghubung desa/kelurahanke pusat kegiatan yang lebih tinggi tingkatannya (kecamatan/kab/kota).
Jalan dibangun atau ditingkatkan untuk membangkitkan manfaat-manfaat bagimasyarakat, seperti : Membuka isolasi; Mempermudah pengiriman sarana produksi;
Mempermudah pengiriman hasil produksi ke pasar, baik yang di desamaupun yang diluar, dan
Meningkatkan jasa pelayanan sosial, termasuk kesehatan, pendidikan danpenyuluhan.
Jenis-jenis konsrtuksi jalan dibedakan atas 3, yaitu Jalan Tanah, JalanDiperkeras dan Jalan Beraspal.
Jalan Tanah, merupakan badan jalan tanah yang tidak diberikan lapisperkerasan sebagai penutup dan dipadatkan. Jalan ini dapat merupakan jalan
tanah didaerah galian atau didaerah timbunan.Untuk dapat melindungi badan jalan dari pengaruh lalu lintas atau perubahanalam, maka diatas badan jalan diberi lapisan perkerasan (Jalan Diperkerasdan Jalan Beraspal). Jenis lapis perkerasan yang umum dipergunakan dalampembangunan jalan adalah :
Jalan Beraspal :1. Lapis Permukaan Buras (Pelaburan Aspal), merupakan hasil
penyiraman/penyomprotan aspal diatas permukaan jalan, kemudian ditaburdengan pasir dan dipadatkan sebagai lapis penutup.
2. Lapis Penetrasi Makadam (Lapen), dimana bahan perkerasan terdiri darisusunan batu pokok (3-5cm), batu pengunci (1-2cm) dan batu penutup
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 5
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
9/130
(pasir) dan campuran aspal panas sebagai pengikat diantara tiap lapisandan dipadatkan sebagai lapis penutup.
3. Lapis Asbuton Agregat (Lasbutag), dimana bahan perkerasan terdiri daricampuran agregat kasar (batu 3-5cm), agregat halus (batu 2-3cm), bahanpelunak/peremaja dan aspal buton yang dicampur secara dingin sebagai
pengikat dan dipadatkan sebagai lapis penutup.
Lingkup pekerjaan Pembangunan Jalan Beraspal dibatasi dengan prioritas (1).Perbaikan jalan beraspal yang telah ada (2). Peningkatan jalan Diperkerasyang telah ada.Jalan Diperkeras :
4. Perkerasan sirtu/kerikil (pasir campur batu), dimana bahan perkerasanSirtu terdiri dari campuran pasir batu yang langsung diambil dari alam(sungai) atau campuran antara kerikil ukuran 2 5 cm dengan pasir urug.Ketebalan minimum perkerasan Sirtu ini adalah 10 cm.
5. Perkerasan batu belah (telford), terdiri atas pasir urug, batu belah, batupengisi dan batu tepi. Batu belah disusun sesuai dengan spesifikasi diatasalas pasir urug dengan ketebalan 20 cm. Badan jalan harus sudahdipersiapkan terlebih dahulu sebelum pasir dihamparkan. PerkerasanTelford harus bebas dari akar, rumput atau sampah dan kotoran lain. Untukketebalan pasir urug minimal 3 cm.
6. Perkerasan Makadam Ikat Basah (Waterbound Macadam), bahanperkerasan Makadam terdiri atas agregat pokok ukuran 3 - 5 cm, agregatpengunci dengan ukuran 1 2 cm dan pasir penutup.
7. Perkerasan Beton Tumbuk (Rabat Beton), dibuat dari bahan semen pasirdan kerikil dengan perbandingan campuran 1 semen : 3 pasir : 5 kerilil/batupecah. Perkerasan ini dipergunakan untuk jalan lingkungan/permukimanatau di daerah yang tanah dasarnya labil, mudah pecah, lembek, padaturunan/tanjakan dan diatas singkapan batu. Tebal perkerasan rabat betonini minimal 7 cm.
Bangunan Pelengkap Jalan
Infrastruktur Bangunan Pelengkap Jalan dapat berupa (1). Gorong-gorong
yang berfungsi untuk mengalirkan air yang melewati badan jalan dan (2)Penahan Lereng/Tebing Jalan yang berfungsi untuk menahan terjadinyakelongsoran tanah ke badan jalan atau kelongsoran badan jalan dan (3).saluran samping jalan.
Penjelasan lebih detail system dan spesifikasi Jalan mengacu pada PedomanSederhana Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan yang diterbitkan olehBadan Penelitian dan Pengembangan, Puslitbang Jalan- Dep. PU, 1996.
3.2. DRAINASE
Kegiatan drainase disini dapat meliputi saluran pembuangan air hujan di
permukiman, termasuk sumur resapan.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 6
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
10/130
3.3. JEMBATAN
Jembatan adalah suatu bangunan konstruksi di atas sungai atau jurang yangdigunakan sebagai prasarana lalu lintas darat.
Tujuan dari pembangunan jembatan di perdesaan adalah untuk sarana
penghubung pejalan kaki atau lalu-lintas kendaraan ringan di perdesaan.Konstruksinya sederhana dengan mempertimbangkan sumberdaya setempat(tenaga kerja, material, peralatan, teknologi) sehingga mampu dilaksanakanoleh masyarakat setempat.
Jenis jembatan dikembangkan antara lain terdiri dari : (1). Jembatan Beton,Pelimpas/Bronjong/Batu; Jembatan Gantung; Jembatan Gelagar Besi;Jembatan Kayu, dll.
Penjelasan lebih detail system dan spesifikasi Jembatan mengacu pada PedomanSederhana Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan yang diterbitkan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan, Puslitbang Jalan- Dep. PU Tahun 1996 .
3.4. PRASARANA IRIGASI (BANGUNAN AIR)
Irigasi yang dimaksud disini adalah irigasi yang dikelola oleh masyarakat.
Tujuan pembangunan jaringan irigasi perdesaan, yaitu; Meningkatkan produksi pangan terutama beras. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan air irigasi. Meningkatkan intensitas tanam. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat dalam pembangunan
jaringan irigasi perdesaan.
Lingkup pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi sederhana dibatasi denganprioritas sebagai berikut :1. Perbaikan/ rehabilitasi jaringan irigasi yang telah ada.2. Peningkatan irigasi perdesaan yang telah ada.3. Pembangunan baru irigasi perdesaan.
Jenis infrastruktur Bangunan Pengairan/Irigasi yang dapat dibangun antara lain: Embung, Bendung Cerucuk, Bendung Bronjong, Saluran Pembawa & Boks
Bagi, Bangunan Pelindung Pantai Sederhana dgn Turap, Bangunan PenahanLongsoran Tanah, dll.
Standar Irigasi mengacu pada Pedoman Teknis Sederhana PembangunanBangunan Pengairan untuk Perdesaan yang diterbitkan oleh Badan Penelitian danPengembangan, Puslitbang Pengairan - Dep. PU Tahun 1995.
3.5. PRASARANA AIR BERSIH
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yangkualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak. Pembangunan prasarana Air Bersih ini bersifat mendekatkan aksesair bersih dan atau memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat desa,khususnya warga miskin.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 7
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
11/130
Prasarana air bersih dikelompokkan dalam dua sistem yaitu ;1. Sistem Komunal, Efisien diterapkan untuk pelayanan lebih dari 20 KK.
Jenis prasarana pendukung antara lain : Pelindung Mata Air (PMA);Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS), seperti SPL/SKNT; Sumur Bor(SBR); Hidran Umum (HU); Perpipaan, dll
2. Sistem Individual, Dapat melayani 1-4 KK, jaraknya kurang dari 100 m.Jenis prasarana pendukungnya antara lain : Sumur Gali (SGL); SumurPompa Tangan (SPT); Penampung Air Hujan (PAH)
Sistem air bersih sangat ditentukan oleh sumber airnya, karena itu surveysumber air harus dilakukan secara hati-hati dan teliti.
a) Pembuatan Perlindungan Mata Air (PMA)
Yang dimaksud dengan PMA adalah bangunan yang dibangun untukmelindungi mata air terhadap pencemaran yang dilengkapi dengan bak
penampung.
Bak Penampung adalah bangunan bak kedap air yang berfungsi sebagaipenampung air dari mata air sebelum di distribusikan ke masyarakat. Bakpenampung dilengkapi dengan penguras, pipa masuk, pipa keluar, pipapeluap dan meter air.
PMA dapat dilengkapi dengan bangunan penangkap yaitu bangunan yangberfungsi sebagai penangkap dan pengumpul dari mata air.
b) Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS)
Yang dimaksud dengan IPAS adalah bangunan pengolah air baku yangmampu mengolah air dengan tingkat kekeruhan kurang dari 150 NTUmenjadi bersih secara sederhana untuk pelayanan secara komunal. Katasederhana diartikan sebagai : Mudah dalam pelaksanaan pembuatan,Murah dalam pembiayaan, Murah dan mudah dalam operasi danpemeliharaan IPAS.
c) Sumur Bor (SBR)
SBR adalah sarana penyediaan air bersih berupa sumur dalam yang dibuat
dengan membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh airsesuai dengan yang diinginkan. Sumur bor direncanakan apabilapenggunaan sumur pompa tangan tidak bisa dilakukan. Untukpembangunan sumur bor ini harus ada data potensi air tanah dalam daridan yang direkomendasikan dari instansi berwenang (seperti P2AT, DinasPertambangan, Dinas Sumber Daya Air setempat). Selama prosespelaksanaan pengoboran, harus dikoordinasikan dengan instansi terkaituntuk mendapatkan bimbingan dan pengawasan.
d) Hidran Umum (HU)
Hidran umum adalah sarana penyediaan air bersih yang sumbernyaberasal dari air permukaan yang dialirkan melalui perpipaan ke tempat ataudistribusi yang bersifat komunal.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 8
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
12/130
Jenis bak penampung terdiri dari : Fibre glass, Pasangan bata danFerrocement. Bangunan Hidran umum terdiri dari : pondasi, bakpenampungan air , lantai dan saluran drainase;
Bentuk hidran umum merupakan pemasangan keran dengan diametertertentu didalam satu areal pemukiman yang dilengkapi dengan lantai yang
dapat dipergunakan sebagai sumber air minum dan untuk kegiatanmencuci. Perencanaannya direncanakan untuk memenuhi kebutuhanbeberapa kekeluarga (komunal).
e) SistemPerpipaan
Sistem penyediaan Air Bersih Perpipaan merupakan jaringan pengaliran(transmisi) air bersih melalui pipa dari bangunan pengambil (sumber airbaku) sampai ke pelanggan (SR dan HU) secara gravitasi maupun pompa.
Bangunan dan perlengkapan system perpipaan ini terdiri atas :
1. Bangunan pengambil air baku (intake, sumur bor, bronkaptering);2. Jaringan pipa transmisi dan pipa distribusi;3. Bangunan penunjang seperti reservoir, Bak pelepas tekan, instalasi
pengolah air minum, rumah jaga, dll.4. Perlengkapan pipa seperti : katup (valve), meter air, katup udara, katup
penguras, dll;5. Bangunan Pelayanan, seperti Sambungan Rumah (SR), HU;6. Jembatan pipa (siphon).
f) Sumur Gali (SGL)Sumur gali adalah sarana untuk menyadap dan menampung air tanah dariakifer yang digunakan sebagai sumber air baku untuk air bersih dan mampumenghasilkan air sebanyak minimal 400 liter setiap hari per keluarga atauharus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya.
g) Sumur Pompa Tangan (SPT)
SPT adalah sarana penyediaan air bersih berupa sumur yang dibuatdengan membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh airsesuai dengan yang diinginkan.
Pengambilan air baku dilakukan dengan menghisap atau menekan airkepermukaan tanah dengan menggunakan pompa yang digerakkan dengantangan dan biasa disebut dengan pompa tangan.
h) Penampungan Air Hujan (PAH)
Yang dimaksud dengan PAH adalah tangki untuk menampung danmenyimpan air hujan yang akan dipergunakan selama musim kemaraudengan sistem individual. Fungsi utama tangki ini adalah untuk menampungair hujan yang ditangkap oleh atap rumah dan disalurkan melalui talang
pada musim hujan dan akan digunakan pada musim kemarau. Disampingitu tangki ini juga digunakan untuk menampung air bersih lain seperti dari
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 9
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
13/130
PDAM yang didistribusikan melalui mobil-mobil tangki. Mengingat kuantitasair yang ditampung terbatas, air ini hanya akan digunakan untuk keperluanair minum saja. Direncakan untuk memenuhi kebutuhan 1 keluarga (bukanfasilitas umum) dan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air + 30liter/orang/hari.
3.6 PRASARANA MANDI, CUCI, KAKUS
Dapat berupa MCK Umum (Komunal) dan Jamban/WC Keluarga (Individual).MCK dapat dibedakan atas 2, yaitu;
1. MCK umum permukiman, adalah suatu sarana atau fasilitas umum padalingkungan pemukiman yang digunakan bersama oleh beberapa keluarga(10 25 jiwa), untuk mandi, cuci dan buang air dilokasi tertentu yang terdiridari bangunan bawah yang berupa cubluk atau tangki resapan.
2. MCK pelayanan umum, adalah suatu sarana atau fasilitas umum didaerah
komersial (pasar, pertokoan atau stasiun) yang digunakan bersama olehbeberapa jiwa (10-25 jiwa) untuk mandi, cuci dan buang air dilokasi tertentuyang terdiri dari bangunan bawah berupa cubluk atau tangki resapan.
3.7. PRASARANA PERSAMPAHAN
Prasarana persampahan yang dimaksudkan disini adalah prasaranapersampahan dilingkungan permukiman yang mencakup rumah sampah(termasuk TPS) dan Gerobak sampah.
3.8. PRASARANA KESEHATAN
Kegiatan yang berkaitan dengan upaya kesehatan yang berbasis masyarakat(UKBM) yang dikembangkan dalam PNPM Perkotaan antara lain: PosKesehatan Desa (Poskesdes), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Posbersalin desa (Polindes), dalam cakupan layanan wilayah kelurahan/desa.
Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan atau renovasi ataupembangunan baru prasarana pelayanan kesehatan disini harusdikoordinasikan (termasuk desain dan penataan ruang) dan tidak bertentangandengan kebijakan/perencanaan umum dari dinas Kesehatan/sektor terkait di
daerah.3.9. PRASARANA PENDIDIKAN
Kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan sarana/prasarana pendidikandisini diprioritaskan pada perbaikan atau renovasi pembangunan baruprasarana pendidikan yang ada ditingkat kelurahan/desa, mencakuprenovasi/pembangunan baru bangunan Taman Kanak-kanan (TK), RenovasiSekolah Dasar/Madrasah dan Sekolah Menengah Pertama/MTs. Seluruhkegiatan yang berkaitan dengan perbaikan atau renovasi prasarana pendidikandisini harus dikoordinasikan dan tidak bertentangan dengan
kebijakan/perencanaan umum dari dinas/sector terkait di daerah.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 10
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
14/130
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 11
3.10 PRASARANA PERUMAHAN/PERMUKIMAN
Prasarana/kegiatan lingkungan permukiman yang dibangun dalam PNPMmerupakan jenis prasarana/kegiatan yang bersifat individu bagi masyarakatmiskin, misalnya perbaikan dan pembangunan prasarana rumah tangga(renovasi rumah warmis, dll).
3.11. PRASARANA PENERANGAN UMUM
Prasarana/kegiatan lingkungan penerangan umum yang dibangun dalamPNPM merupakan jenis prasarana/kegiatan yang bersifat umum/kepentinganumum bagi masyarakat miskin yang pengelolaannya dilakukan sendiri olehmasyarakat, bentuk kegiatannya dibatasi pada penerangan jalan/tempat umum(Tiang + Lampu) dan Pembangkit Listrik (Genset/PLTM + Jaringan + RumahGenset).
3.12 PRASARANA PERDAGANGAN
Prasarana/kegiatan Perdagangan yang dibangun dalam PNPM MandiriPerkotaan merupakan jenis prasarana/kegiatan yang bersifatumum/kepentingan umum bagi masyarakat miskin, misalnya Pasar Desa(termasuk Kios didalamnya) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
3.13 TAMBATAN PERAHU
Yang dimaksud dengan tambatan perahu adalah tempat untuk mengikat/menambat perahu-perahu saat berlabuh.
Fungsi tambatan perahu sebagai tempat untuk mengikat perahu saat berlabuhdan tempat penghubung antar 2 tempat yang dipisahkan oleh laut, sungaimaupun danau.
Terdapat 2 tipe tambatan perahu; terdiri dari :1. Tambatan tepi, digunakan apabila dasar tepi sungai atau pantai cukup
dalam, dibangun searah tepi sungai atau pantai.2. Tambatan dermaga, digunakan apabila dasar sungai atau pantai cukup
landai, dibangun menjalar ketengah.
Secara lebih rinci pengelompokan prasarana dan jenis komponen kegiatanlingkungan beserta satuan pengukurannya sebagaimana diuraikan padadiagram berikut :
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
15/130
DIAGRAM : RINCIAN JENIS SARANA & PRASARANA BESERTA SATUAN PENGUKUR
Tanah
Rabat BetonSirtu/Kerikil
Makadam
Telford
Aspal
Meter
Paving Blok
TembokPenhan Beton
Turap Kayu
Tembok PsBata/Batu
Bronjong
Sal. Ps. Bata/Batu
SaluranTanah
Meter
Saluran Beton
Meter/UnitGorong2Beton/Plat
Kayu
Baja/pipa besi
BetonPelimpas
Meter
Gantung
Wadah
BesiWadah PsBata/Batu
TPS
Unit
GerobakSampah
Sumur Gali
Sumur P.Tangan
PenampungAir Hujan
Unit
HidranUmum
Meter/Km
Air BersihPerpipaan
PenangkapMata Air
InstalasiPengolahAirSederhana(SPL/SKNT)
Sumur Bor
Unit
Kran Umum
Unit
Box
PengBeba
Sal.PemBox Meter
Sal.Pem
BendCeru
MeterBendBron
Unit Pintu
Unit EmbWad
Unit Tambatan Perahu
DrainasePermukiman
PrasaranaJembatan
Prasarana T. Perahu
PrasaranaM C K
Mandi,
Cuci KakusUnitJamban/Kakus
Prasarana Jalan &Pelengkapnya
Sal. Pas.Bata/Batu
Sal.Tanah
Meter
Sal.
BetonUnit
SumurResapan
PrasaranaPersampahan
PrasaranaAir Bers ih
Penerangan
Umum(Kabel +Tiang+ Lampu)
UnitPemb. Listrik(Genset/PLTM+Jaringan +Rmh Genset)
PeneranganUmum
BangunaIriga
PrasaranaKesehatan
Poskesdes
PosyanduUnit
Polindes
PrasaranaPendidikan
TamanKanak2
Rehab.SD
Unit
Rehab.SMP
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 12
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
16/130
IV.MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATANLINGKUNGAN
Secara umum mekanisme pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan oleh KSM/PANITIAdalam Pelaksanaan Kegiatan Pembangunansarana & prasarana, mencakup 3 tahapanyaitu a). Tahap Persiapan & PerencanaanTeknis, b). tahap pelaksanaan pembangunandan c). tahap pasca konstruksi (pemanfaatan& pemeliharaan). Masing-masing tahapantersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan dan Perencanaan
Teknis, mencakup :a. Mengikuti Pelatihan-pelatihan/Coaching yang diselenggarakan oleh Tim
KMW & UPL
b. Pengorganisasian KSM/Panitia : Pada tahap ini, KSM/Panitia padadasarnya melaksanakan kegiatankegiatan persiapan organisasiKSM/Panitia agar dapat mengikuti atau melaksanakan kegiatanpembangunan infrastruktur di Kelurahan/desanya. Beberapa kegiatanyang harus dilakukan disini adalah mencakup :a) Pembentukan/Pengembangan Organisasi KSM/Panitia;
b) Pendaftaran KSM/Panitia ke BKM/LKM;c) Registrasi KSM/Panitia oleh BKM/LKM : KSM/Panitia mendapatkan
nomor registrasi/pendaftaran sebagai calon pelaksana kegiatanpembangunan infrastruktur.
c. Perencanaan Teknis/Penyusunan Usulan Kegiatan : pada tahap iniKSM/Panitia melaksanakan/membuat rencana teknis kegiatan yanglebih rinci dan detail yang menjadi muatan/substansi usulan kegiatanKSM. Beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh KSM/Panitia padatahap ini mencakup :d) Penyediaan Lahan,e) Survey dan Identifikasi : dilakukan untuk Swadaya Masyarakat,
Teknik Infrastruktur, Harga Satuan Upah/Bahan/Alat, serta CalonTenaga Kerja;
f) Dokumentasi (Photo-photo) Infrastruktur kondisi awal/nol prosen(0%);
g) Pembuatan Desain/gambar-gambar perencanaan sederhana;h) Pengamanan Dampak Lingkungan dan Sosiali) Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pelaksanaan
Pekerjaan;j) Pembuatan Rencana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 13
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
17/130
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 14
k) Pembuatan Rencana Pengadaan Bahan/Alatl) Penyusunan Struktur Organisasi & Tim Pelaksana Pekerjaan;m) Penyusunan Dokumen Proposal Pelaksanaan Kegiatan.
Keseluruhan kegiatan tahap ini pada dasarnya adalah merupakanserangkaian kegiatan penyusunan usulan kegiatan (Proposal).
2. Tahap Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur (Tahap Konstruksi) :
a. Persiapan Pelaksanaan Konstruksi, meli[uti kegiatan :a) Membentuk Struktur Organisasi & Pengurus Pemanfaatan &
Pemeliharaan (Pengelola) prasarana (termasuk rencana kerja danaturan mainnya);
b) Mengikuti Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi (MP2K);c) Melaksanakan penandatanganan Surat Perjanjian Pemanfaatan
Dana kegiatan Lingkungan (SPPD-L);d) Mengikuti Kegiatan Coaching/Pelatihan Teknis dan Administrasi
atau On The Job Trainning yang diselenggarakan oleh TimFasilitator dan UPL;
e) Pembuatan & Pemasangan Papan Nama Kegiatan dilokasi proyek;f) Sosialisasi Kegiatan KSM/Panitia kepada warga.
b. Pelaksanaan Konstruksi;Pada tahap ini, KSM/panitia melaksanakan kegiatan-kegiatanpembangunan infrastruktur dan melakukan pengendalian terhadappelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut. Kegiatan-kegiatan yangdilakukan pada tahap ini meliputi :a) Pencairan Dana (Uang Muka dan Termin)b) Mobilisasi Tenaga Kerja/Bahan/Alat;c) Melaksanakan kegiatan pembangunan Prasarana/fisik;d) Supervisi kegiatan Konstruksie) Musyawarah Pengadaan Bahan dan Alat (bila ada);f) Membuat Administrasi/Laporan Harian, Mingguan;g) Membuat Dokumentasi (Photo-photo) kondisi 50%, 100%;h) Pemantauan Dampak Lingkungan kondisi 50%, 100%;i) Melakukan Rapat Evaluasi Kemajuan Mingguan Lapangan;
j) Melakukan Pemeriksaan & Membuat Berita Acara PenyelesaianPekerjaan (BAP2);
k) Menyusun & menyampaikan laporan Akhir/PertanggungjawabanPelaksanaan Kegiatan kepada BKM/UPL.
3. Tahap Pasca Konstruksi, yaitu pelaksanaan Pemanfaatan &Pemeliharaan sarana & prasarana yang telah dibangun.
Secara lebih rinci keseluruhan tahapan tersebut dapat dilihat pada diagram -1. Mekanisme pelaksanaan kegiatan lingkungan berikut :
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
18/130
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 15
PJM/RENTA
Pembentukan& Pendaftaran
KSM
JustifikasiKSM
RegistrasiKSM
PenyediaanLahan
(Safeguards)
PengamananDampak
Lingkungan(Safeguards)
Desain & Gambar/Spesifikasi Teknis
Calon Tenaga
Kerja
SwadayaMasyarakat
Harga SatuanUpah/Bahan
/ Alat
TeknisPrasarana
(Photo 0%)
SURVEY
&
INVESTIGASI
RembugKesepakatan
Swadaya
RembugKesepakatan
Harga
PenyusunanDok. Proposal
& Penyampaianke UPL/BKM
OrganisasiLapangan
PernyataanKesnggupan
O&P
PenyusunanRAB
RencanaJadwal
RencanaPengadaan
CoachingKSM: TeknisPenyusunan
UsulanKegiatan
DIAGRAM-1 : MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA & PRASARANA (TINGKAT KELU
PERSIAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
SIKLUS : PEMANFAATANSIKLUS : PENDAMPINGAN PEMBENTUKAN KSM & USULAN KEGIATA
PERENCANAAN TEKNIS
Pen
PERSIAPAN
ENGEMBANGAN
KSM
yusunan Usulan Kegiatan & Verifi kasi Kelayakannya
CoachingKSM
(Teknis,AdminstrasiKeuangan)
T. TanganS P P D - L
Sosialisasi Kegiatan
PenajamanRencana
Kerja
PelaksanaPenca
PengamaLaporan
Rapat EvalAdm
PHOTO
Mobilisasi(T. Kerja,Bahan,Alat
Praktek Kerja
Supervisi
Rembug
PenyiapanOrganisasi& R. Kerja
O&P
RembugPengadaan
Bahan,Alat
MusyawarahPersiapan
PelaksanaanKonstruksi
(MP2K)
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
19/130
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
20/130
Diagram-2. Langkah-langkah Penyusunan Usulan Kegiatan L ingku
PERSIAPAN PERENCANAAN TEKNIS
PenyusunaProposaPenyampa
UPL/B
PengamDamp
Lingku(Safegu
Penyusun
Desain & GSpesifikas
Rencana
Organisasi
PernyaKesanggu
RembugKesepakatan
Swadaya
RembugKesepakatan
Harga
PJM/RENTA
Pembentukan &
PendaftaranPanitiaJustifikasiPanitia
RegistrasiPanitia
PenyediaanLahan
Calon TenagaKerja
SwadayaMasyarakat
Harga SatuanUpah/Bahan/
Alat
TeknisPrasarana
(Photo 0%)SURVEY&
INVESTIGASI
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana 17
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
21/130
1. PENYEDIAAN LAHAN
Untuk mewujudkan bangunan sarana dan prasarana yang telah disepakatibersama oleh masyarakat dalam PJM Pronangkis, diperlukan ketersediaanlahan/tanah sebagai lokasi pembangunannya. Sementara disisi lain, tanahmemiliki sifat yang terbatas dan keberadaannya dilindungi oleh hukum.
Tidak ada pihak manapun yang diperkenankan membangun tanpa seijinpemilik tanah karena bukti kepemilikan diakui secara sah dalam hukum.Dan jika terjadi pelanggaran (membangun diatas tanah tanpa seijinpemiliknya) maka pihak yang melakukan pelanggaran akan dikenai sanksisesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Seringkali ditemukan adanya kegiatan infrastruktur yang telah dibuatperencanaannya dengan matang dan siap dibangun kemudian menjadibatal atau adanya bangunan infrastruktur yang telah selesai dibangunkemudian harus dibongkar kembali (atau tidak bisa dimanfaatkan) hanyakarena permasalahan lahan/lokasinya yang kemudian tidak disetujui olehpemilik/yang terkena dampaknya. Kebutuhan akan lahan kosong untuklokasi pembangunan infrastruktur juga menambah tingkat kesulitan laindalam proses penyediaan lahan karena seringkali didalam suatu lahan,juga terdapat aset bernilai lainnya seperti bangunan, tanaman produktifdan harta/benda lain yang bernilai.
Berangkat dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersebut maka prosespenyediaan lahan (termasuk aset-aset bernilai didalamnya) yangdilakukanoleh KSMmerupakan salah satu hal penting yang perlu menjadiperhatian sejak awal penyiapan kegiatan pembangunan infrastruktur.Tujuan utamanya adalah agar diperoleh lahan yang sesuai kebutuhandan jangan sampai menimbulkan/ada dampak sosial bagi masyarakat,khususnya bagi pemilik dan semua warga yang terkena dampak termasukpenduduk asli disekitarnya.
Sejalan dengan itu maka pelaksanaan pembangunan infrastruktur melaluiPNPM MP meletakan penyediaan lahan/pembebasan lahan sebagaibagian yang tidak terpisahkan dari proses perencanaan teknisnya,
dilakukan sesuai ketentuan/norma-norma yang berlaku sehingga tidakmenimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Dan secara teknis seluruhproses penyediaan lahan beserta-bukti-bukti tertulisnya harus disampaikandalam dokumen proposal usulan kegiatan KSM bersangkutan dandiverifikasi oleh fasilitator.
Beberapa prinsipdalam proses penyediaan lahan adalah : Menghindarkan atau meminimalkan adanya dampak sosial bagi
masyarakat, termasuk bagi penduduk asli setempat; Transparan, semua pihak (termasuk yang terkena dampak/pemiliknya)
dapat mengetahui dan memahami semua informasi yang adatermasuk konsekuensi atau akibat-akibatnya,
18Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
22/130
Partisipatif, melibatkan semua pihak (termasuk yang terkenadampak/pemiliknya) dalam proses/forum pengambilan keputusannya;
Akuntabel/dapat dipertanggungjawabkan, bahwa semua prosesdilakukan secara benar sesuai ketentuan yang berlaku, prosesdidokumentasikan dan hasil-hasil kesepakatan/keputusan dibuat
secara tertulis dan dihadapan saksi-saksi.Berdasarkan pengalaman P2KP lalu, dimana kegiatan infrastruktur adalahbersakala kecil/sederhana, maka secara umum ada 3 pola penyediaanlahanyang terjadi dalam kegiatan pembangunan infrastruktur, yaitu :
1) Penyediaan lahan melalui kontribusi lahan oleh warga penerimamanfaat langsung
2) Penyediaan lahan melalui mekanisme kompensasi (ganti rugi tunai).Biasanya lokasi ini memang merupakan lokasi yang tidak dapatdigantikan dgn lokasi lain seperti kasus penampungan air didekat mataair;
3) Penyediaan lahan melalui kontribusi pemerintah setempat. Biasanyalokasi ini adalah lahan negara (state land) untuk pembangunanprasarana/sarana yang pembiayaannya dilakukan secara patunganseperti pada kegiatan Paket/Panitia Kemitraan. Dimana Proposalkegiatan juga disusun bersama antara masyarakat dan pemerintahsetempat.
Sedangkan cara kontribusinya, dapat dilakukan melalui :
(1). Hibah, kontribusi secara sukarela yang disertai dengan pelepasan hakmilik dari pemiliknya kepada pihak lain tanpa ada batas waktu tertentu(selamanya);
(2). Ijin pakai, kontribusi secara sukarela tanpa disertai pelepasan hakmilik dari pemiliknya kepada pihak lain dan hanya dalam kurun waktutertentu;
(3). Ijin dilalui, pada prinsipnya sama dengan ijin pakai, hanya disinibahwa pemilik masih tetap diperbolehkan memanfaatkan tanahtersebut sepanjang tidak merusak kepentingan pihak yang diberi ijin.
Contoh sederhana adalah ijin pemasangan pipa air bawah tanah yangmelewati pekarangan rumah warga, dimana pemilik masihdiperbolehkan memanfaatkan tanah tersebut (bagianatas/permukaannya) sebagai tempat lalulintas orang atau ternaknya,dll.
(4). Kompensasi atau gantirugi tunai, penyediaan lahan yang diberikanoleh pihak pemilik dengan persyaratan ada ganti rugi tunai.
Dalam penyediaan lahan ini, bentuk kontribusi warga dapat berupa tanah,tanaman produktif atau aset lain didalamnya dan tidak harus melalui satu
cara yang digunakan, tetapi dapat merupakan kombinasi dari kesemuacara dan pola tersebut diatas.
19Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
23/130
Proses pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara partisipatif denganlangkah-langkah kegiatan adalah sebagaimana terlihat pada diagramproses penyediaan lahan. Diagram tersebut dapat diuraikan sebagaiberikut. :
1. Periksa, apakah kegiatan infrastruktur yang diusulkan membutuhkan
pembebasan tanah? Jika tidak maka kegiatan ini tidak perlu dilakukan,misalnya untuk kegiatan yang bersifat perbaikan atau rehabilitasi ringanatau kegiatan yang bersifat individu bagi warga miskin seperti jambankeluarga,dll. Dan jika Ya, lanjutkan ke langkah berikut.
2. Kumpulkan informasi dasar/minimum berupa : Luas Lahan Yang Dibutuhkan ? Alamat Lokasi tanah yang diperlukan tersebut ? Siapa Pemiliknya? Apa Status Kepemilikan-nya (milik pribadi/milik keluarga/adat/milik
perusahaan, pemerintah, dll) Apa Peruntukan Lahan tersebut saat ini?
Informasi ini dapat diperoleh dengan cara menanyakan langsungkepada warga atau pemerintah kelurahan setempat atau pemantauanlangsung kelapangan atau melalui informasi/data-data hasil PS ataudokumen PJM pronangkis yang sudah ada di BKM/LKM.
3. Lakukan pertemuan/rembug dengan pihak pemilik/yang terkenadampak dan melibatkan pihak-pihak lain seperti Lurah/Kades, Ketua
RT/RW, tokoh masyarakat/adat, BKM/LKM dan lain-lain yang dianggapperlu.
a. Dalam rembug ini agar dapat dijelaskan semua informasi dasar yangtelah diperoleh sebelumnya (poin 2) termasuk bentuk/cara2kontribusi bagi masyarakat, konsekuensi/akibat-akibat yang akanditerima oleh pihak yang akan terkena dampak/pemiliknya.
b. Pertemuan ini dapat dilakukan berulang-ulang hingga KSMmemperoleh kesepakatan dengan semua pihak yang terkenadampak/pemiliknya.
c. Buat dokumentasi : Daftar hadir, Catatan Hasil/Notulen dan photo-photo pelaksanaan pertemuan tersebut.
d. Apabila kesepakatan yang dicapai dengan pemilik/pihak-pihak yangterkena dampak adalah kontribusi dalam bentuk Ijin Pakai atau IjinDilalui maka harus disepakati juga batas waktunya (minimal 5 tahun)dan bentuk sanksi-sanksi/syarat bagi pemilik dan pemakai.
e. Apabila kesepakatan yang dicapai dengan pemilik/pihak-pihak yangterkena dampak adalah kompensasi atau ada ganti rugi tunai makaharus disepakati besarnya biaya ganti rugi, siapa yang akan
membiayai ganti rugi dan kapan penyerahan ganti rugi tersebut.f. Buatlah Peta lokasi lahan yang dikontribusikan tersebut.
20Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
24/130
Diagram Proses Penyediaan Lahan Lokasi Infrastruktur
21
4. Berdasarkan hasil kesepakatan yang dicapai, buatlah administrasipertanggungjawaban yang diperlukan sesuai bentuk kontribusinya :
ApakahKesepakatanPembebasan
Lahan :HIBAH
?
Kumpulkan Informasi Dasar :1. Berapa Luas Lahan Yang Dibutuhkan?2. Dimana Alamat Lokasi tersebut?3. Siapa Pemiliknya?4. Apa Status Kepemilikan-nya (milik probadi/milik
keluarga/adat/milik perusahaan, dll)
5. Apa Peruntukan Lahan tersebut saat ini?
Lakukan Rembug2 KesepakatanPembebasan Lahan
(KSM dengan Pemil ik)
Notulen
Buat Surat :1.Pernyataan HIBAH dari
Pemilik;2.Surat Pelepasan Hak Milik;3.Permhnan Pemisahan Hak
SuratPemisahan HakMilik PPAT
Pernyataan
Apakah Subproyekmembutuhkan
Pembebasan Lahan ?
Ya
Ti dak
ApakahKesepakatanPembebasan
Lahan :Ijin Pakai/Dilalui
?
Buat Surat Kesepakatan Ijin Pakai atau Ijin Dilalui(KSM dengan Pemilik Lahan)
Pernyataan IjinPakai/Ijin DilaluiYa
Ti dak
ApakahKesepakatanPembebasan
Lahan :Gantirugi
?
Buat Surat Kesepakatan Ganti Rugi
(KSM dengan Pemilik Lahan)
Surat PernyataanGantirugi
Membuat Surat :1.Bukti Pelunasan Gantirugi.2.Surat Pelepasan Hak Milik;3.Permhnan Pemisahan Hak
SuratPemisahan HakMilik PPAT
Kuitansi
Ya
SELESAI(Verifikasi oleh
UPL &Fasilitator)
Tidak
Tidak
Ya
PenyerahanLahan
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
25/130
a. Hibah : Surat Pernyataan Hibah, Surat Pelepasan Hak Milik, SuratPermohonan Pemisahan Hak Milik dari Pemilik dan SuratPemisahan Hak Milik dari Pejabat Pembuat Akta Tanah/intansi lainyang berwenang setempat.
b. Ijin Pakai/Ijin Dilalui : Surat Pernyataan Ijin Pakai atau Ijin Dilalui
dari Pemilik, yang juga mencantumkan batasan waktu dansanksi/syarat-syaratnya.
c. Kompensasi : Surat Pernyataan Ganti Rugi, Surat Pelepasan HakMilik, Surat Permohonan Pemisahan Hak Milik dari Pemilik, KwitansiPembayaran/Bukti Pelunasan Ganti rugi dan Surat Pemisahan HakMilik dari Pejabat Pembuat Akta Tanah/intansi lain yang berwenangsetempat.
5. Seluruh proses dan administrasi yang diperlukan selanjutnya diverifikasikelayakannya oleh Fasilitator Kelurahan bersama UPL;
Adapun contoh bentuk Surat Pernyataan Kontribusi Lahan dapatmengacu pada formulir yang telah disediakan (lihat contoh Form 2,Proposal) terlampir.
Catatan :
1. Dana BLM PNPM MP tidak dapat dipergunakan untuk membiayaiganti rugi penyediaan lahan, termasuk aset-aset didalamnya;
2. Uraian terkait penyediaan lahan atau pembebasan lahan dalam bukuini hanya merupakan penjelasan teknis yang mengacu pada buku
Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan (Bab VIPengamanan, beserta Lampirannya). Oleh karena itu maka untukmemperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh, dipersilahkanmembaca buku Pedoman PNPM Mandiri Perkotaan tersebut.
3. Penerima Dampak yang harus diperhatikan adalah pemilik lahanatau warga lain disekitar lahan tersebut, termasuk penduduk aslisetempat (Dampak Sosial);
4. Oleh karena proses pengurusan Surat Pemisahan Hak dari PejabatPembuat Akta Tanah/Instansi lain yang berwenang setempat
memerlukan waktu yang cukup panjang maka administrasi ini tidakperlu dilampirkan dalam dokumen proposal usulan kegiatan KSM.
2. SURVEY TEKNIS PRASARANA
Tujuan Survey Teknis prasarana ini adalah untuk mendapatkan data-data/informasi kondisi/situasi awal lokasi pembangunan infrastruktur yangsebenarnya. Data-data/informasi tersebut selanjutnya akan dipergunakandalam menentukan desain dan gambar rencana bangunan yang akandibangun.
Sebelum melakukan survey, KSM yang memiliki keahlian teknik danrelawan/ masyarakat yang berminat perlu dibekali dengan pemahamanteknik, terutama mencakup :
22Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
26/130
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
27/130
1). Survai Teknis Perencanaan JalanLangkah-langkah pelaksanaan survey teknis-nya adalah sebagai berikut :
a. Pemasangan Patok Bench Mark (BM), meliputi;
Patok BM dibuat dari kayu kasau (5 x 7) cm panjang 1 (satu) meter. Patok BM ditanam sedalam 50 cm di dalam tanah dan 50 cm berada
di atas tanah. Identitas patok BM dengan di beri nomor (BM No: 1,2, dst), dan
patok BM tersebut harus jelas tertera di dalam gambar peta ukurdengan disebutkan nomor BMnya.
b. Pengukuran Teknis
Cara Pengukuran Jalan dapat dilakukan secara sederhana yaitudilakukan dengan cara Survai Antar Patok (SAP), VAP, MAP yang sudahdisediakan formulirnya (lihat Lampiran 1-2) terdiri dari :
Survai antar patok untuk informasi dasar. Volume antar patok untuk meghitung volume kegiatan. Prakiraan tenaga kerja untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja. Dalam melakukan survai lapangan untuk jalan desa yang dilakukan
oleh masyarakat maka kegiatan survey cukup dilakukan tanpamenggunakan alat-alat ukur sederhana yang ada dan dapatdigunakan oleh masyarakat desa, seperti pita ukur, selang air, dll.
Contoh Format Survey Jalan sebagaimana form : ST1s/ ST3, terlampir.
2). Survai Teknis Prasarana Jembatan
Memilih Lokasi jembatan sebaiknya pada : Bentang sungai/jarak terpendek Daerah sungai yang lurus Lokasi tanah keras Di tebing sungai yang tidak terlalu tinggi/curam Lurus dengan atau pada jalan yang ada
Mengumpulkan informasi jembatan yang akan dibangun : Lebar dan kedalaman sungai Situasi dan kondisi disekitar calon jembatan
Mengukur tinggi muka air normal dan tinggi muka air banjir, didapat dariinformasi penduduk sekitar lokasi.
3). Survai Teknis Prasarana Irigasi
Survai teknis untuk prasarana Irigasi Perdesaan : Bagunan Pengambil,Saluran Pembawa, Saluran Pembuang, Jalan Inspeksi, Tanggul Pengamandan Bangunan Air lainnya), mencakup :1. Survey dan pengukuran tingkat kerusakan bangunan yang ada serta
membuat sketsa yang dilengkapi ukuran-ukuran yang jelas. Sebaiknya
saat survey ini juga dibuat photo-photo yang untuk mendukung datasurvey dan sekaligus akan menjadi photo kondisi 0%.
24Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
28/130
2. Buat Inventarisasi kondisi bangunan yang berisi kondisi baik, perluperbaikan, perlu diganti.
3. Untuk pekerjaan pengembangan jaringan irigasi dan bangunan yangbaru diadakan pengukuran profil memanjang dan melintang dengan jaraktertentu dengan mencantumkan elevasi-elevasi yang dihubungkan
dengan elevasi yang ada berupa titik BM. Sehingga menjadi acuan bagipenentuan elevasi rencana, baik untuk jaringan yang baru maupunbangunan baru.
4. Seluruh data-data akan disusun dalam satu formulir pengukuran yangdilengkapi dengan sketsa yang jelas. Dimana formulir ini akan digunakansebagai dasar pembuatan gambar rencana yang selanjutnya digunakansebagai acuan dalam perhitungan RAB.
4). Survai Teknis Prasarana Air Bersih
Survai teknis prasarana disini mencakup prasarana Air Bersih, PMA, SGL,SPT, PAP, PAH dan lain-lain.
Sistem air bersih sangat ditentukan oleh sumber airnya, karena itu survaisumber air harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, yang menyangkutantara lain;1. Kuantitas, dipilih alternatif sumber air yang kapasitasnya cukup
memenuhi kebutuhan.2. Kontinuitas debit; dipilih alternatif sumber air yang debit kontinyu
sepanjang tahun.3. Kualitas; diutamakan sumber air yang kualitasnya sesedikit mungkin
memerlukan pengolahan/perbaikan kualitas.4. Jarak sumber air ke area yang akan dilayani tidak terlalu jauh, maksimal
6 km.5. Elevasi; diutamakan ketinggian lokasi sumber air lebih tinggi dari
ketinggian lokasi area yang akan dilayani sehingga air dapat mengalirsecara gravitasi.
6. Trase/lintasan yang dilalui; diutamakan trase yang rata/tidak turun naik,sehingga pengaliran air tidak terhambat.
CARA PELAKSANAAN SURVEY MATA AIR :Pada survai teknis mata air cara pengerjaannya adalah sebagai berikut:1. Tanyakan pada masyarakat setempat lokasi mata air.2. Tanyakan pada penduduk setempat tentang besarnya air pada musim
kemarau dan musim hujan.3. Tanyakan pada penduduk setempat apakah pemunculan mata air
tersebut berpindah-pindah.4. Tanyakan pada penduduk setempat mengenai pemanfaatan mata air
tersebut.
5. Pastikan bahwa sumber mata air tersebut berpotensi untuk digunakan.6. Ukur debit air dengan alat ukur waktu dan ember atau dengan alat ukur
debit air.
25Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
29/130
7. Apabila tersedia peralatan, maka ukur parameter kualitas air sepertisuhu, derajat keasaman, dll;
8. Ukur jarak sumber mata air ke kelurahan/desa.9. Ukur ketinggian sumber mata air dari daerah pelayanan;
10. Gambar sketsa mata air dan sekitarnya secara horizontal dan dilengkapi
dengan ukuran;11. Buat sketsa penampang sumber mata air dan sekitarnya.12. Perkirakan jenis batuan dan lapisan tanah pada lokasi sumber mata air.13. Catat kondisi dan pemanfaatan lahan di atas sumber mata air.14. Tentukan apakah sumber mata air tersebut layak untuk digunakan.15. Cari sumber mata air yang lain jika sumber mata air diatas tidak layak
dan ulangi tahapan survai sumber mata air sesuai tahapan diatas.
Data Yang Diperlukan Untuk Survai Air Baku
26
No
Jenis
SumberAir Baku Data yang diperlukan Keterangan
1 Mata Air Lokasi dan ketinggian
Kualitas air
Kuantitas dan kontinuitas air(hasil pengamatan danpengukuran pada musimkemarau)
Peruntukan saat ini
Kepemilikan lahan di sekitar
mata air Jarak ke daerah pelayanan
Yang mempengaruhi kualitas
Jalan masuk ke MA
Sumber layak dipilih jikatidak ada konflikkepentingan (musyawarah)
Kualitas dan kuantitasmemenuhi ketentuan yangberlaku
2 AirTanah
Lokasi
Kualitas, kuantitas dankontinuitas
Peruntukan saat ini
Kepemilikan
Jarak ke daerah pelayanan Jalan untuk masuk ke lokasi
Untuk mengetahui kondisi airtanah dalam di lokasi, perludilakukan pemeriksaangeolistrik. Sedangkan untukmengetahui kondisi air tanahdangkal dapat melihat peta
kondisi air tanah yangdikeluarkan oleh Ditjen GeologiTata Lingkungan
3 AirPermukaan
Lokasi dan ketinggian
Kualitas air (visual danpemeriksaan laboratorium)
Kuantitas dan kontinuitas air(hasil pengamatan danpengukuran pada musimkemarau)
Peruntukan saat ini
Jarak ke unit pengolahan danke daerah pelayanan
Sumber dipilih jika alternatif 1dan 2 tidak ada
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
30/130
27
JenisNo Sumber Data yang diperlukan Keterangan
Air Baku
4 Air Hujan Curah hujan
Kualitas dan kuantitas air
hujan
Sumber dipilih jika alternatif 1,2 dan 3 tidak ada.
EVALUASI HASIL SURVEY MATA AIR :
EVALUASI KUALITAS AIR
No ParameterMasalahUalitas
Al ternati fPengolahan
Kesimpulan
Bau tanah Kemungkinandengan saringankarbon aktif
Dpat dipakai jikapercobaan pengolahanberhasil
Bau besi Aerasi + saringanpasir lambat atauaerasi + saringankarbon aktif
Bisa dipakai denganpengolahan
Bau sulfur Kemungkinan aerasi Dapat dipakai jikapercobaan pengolahanberhasil
1 Bau
Bau lain Tergantung jenis bau Dapat dipakai jikapercobaan pengolahanberhasil
Rasa asin/payau tergantung jenis bau Dapat dipakai jikapercobaan pengolahanberhasil
Rasa besi Aerasi + saringanpasir lambat atauaerasi + saringankarbon aktif
Bisa dipakai denganpengolahan
Rasa tanah tanpakekeruhan
Saringan kabron aktif Mungkin bisa dipakaidengan pengolahan
2 Rasa
Rasa lain Tergantung jenis
rasa
Tidak dapat dipakai
Kekeruhansedang, coklatdari lumpur
Saringan pasirlambat
Bisa dipakai bila denganpengolahan
Kekeruhan tinggi,coklat dari lumpur
Pembubuhan PAC +saringan pasirlambat
Bisa dipakai bila denganpengolahan, denganbiaya relatif besar
Putih Pembubuhan PAC Dapat dipakai jikapercobaan pengolahanberhasil
3 Kekeruhan
Agak kuningsesudah airsebentar diember
Aerasi + saringanpasir lambat atauaerasi + saringankarbon aktif
Dapat dipakai jikapercobaan pengolahanberhasil
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
31/130
28
Masalah AlternatifNo Parameter Kesimpulan
Ualitas Pengolahan
Coklat tanpakekeruhan
Kemungkinandengan saringankarbon aktif
Dapat dipakai jikapercobaan pengolahanberhasil
Coklat bersamadengankekeruhan
Sama dengankekeruhan
Sama dengan kekeruhan
Putih Kemungkinandengan pembubuhanPAC
Tidak dapat dipakaikecuali percobaanpengolahan berhasil
4 Warna
Lain Tergantung jeniswarna
Tidak bisa dipakai kecualipercobaan pengolahanberhasil
EVALUASI DEBIT AIRAl iran Fluktuasi MUSIM
Liter/detik
Musiman Musim basahsesaat
setelah hujan
Musim basah > 2hari yang lalu
Permulaan musimkemarau
Akhir musimkemarau
< 1 lebihkurangkonstan
aliran cukupkecil
aliran cukupkecil
kemungkinantidak mencukupi: pengukuranpada akhirmusim kemarau
kemarau
hanyamemungkinkan jikalebih besardari
kebutuhanjelasberkurang padamusimkemarau
aliran cukupkecil
aliran cukupkecil
aliran terlalukecil
hanyamemungkinkan jika >50% lebihbesar darikebutuhan
1-3 lebihkurangkonstan
aliran cukupkecil
kemungkinanterlalu kecil :pengukuran
pada akhirmusim kemarau
hanyamemungkinkanjika > 50% lebih
besar darikebutuhan
hanyamemungkinkan jika >
darikebutuhan
jelasberkurang padamusimkemarau
aliran cukupkecil
aliran cukupkecil
jelas berkurangpada musimkemarau
hanyamemungkinkan jika >50% lebihbesar darikebutuhan
3-5 lebihkurang
konstan
kemungkinan terlalu
kecil :pengukuranpada akhir
hanyamemngkinkn
jika 100% lbhbesar darikebutuhan : jika
hanyamemungkinkan
jika > 50% lebihbesar darikebutuhan : jika
hanyamemungkin
kan jikalebih besardari
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
32/130
29
Al iran Fluktuasi MUSIM
Liter/detik
Musiman Musim basahsesaat
setelah hujan
Musim basah > 2hari yang lalu
Permulaan musim Akhir musimkemarau kemarau
musimkemarau
lebih kecilpengukuran pd
akhir musimkemarau
lebih kecilpengukuran
pada akhirmusim kemarau
kebutuhan
jelasberkurang padamusimkemarau
aliran terlalukecil
kemungkinanterlalu kecil :pengukuranpada akhirmusim kemarau
hanyamemungkinkanjika 100% lebihbesar darikebutuhan : jikalebih kecilpengukuranpada akhirmusim kemarau
hanyamemungkinkan jika >25% lebihbesar darikebutuhan
> 5 lebihkurangkonstan
hanyamemungkinkan jika200% lebihbesar darikebutuhan
hanyamemngkinknjika 100% lbhbesar darikebutuhan : jikalebih kecilpengukuran pdakhir musimkemarau
hanyamemungkinkanjika 50% lebihbesar darikebutuhan
hanyamemungkinkan jikalebih besardarikebutuhan
kurangjelaspadamusimkemarau
mungkinpengukuranpada akhirmusimkemarau
hanyamemungkinkanjika 100% lebihbesar darikebutuhan :harus dicekselama musimkemarau
hanyamemungkinkanjika100% lebihbesar darikebutuhan : jikalebih kecilpengukuranpada akhirmusim kemarau
hanyamemungkinkan jika25% lebihbesar darikebutuhan
EVALUASI PENGGUNAAN AIR MATA AIR
Penggunaan Air Mata Air Kesimpulan
Air minum, cuci, dan mandi Air bisa digunakan, kalau orang yangmenggunakan sekarang tetap dapat kran umumdan/ atau MCK. Hal ini akan berpengaruhterhadap perluasan sistem penyediaan air padadesa tetangga.
Irigasi sawah atau kolam ikandimiliki oleh orang desa sendiri
Air bisa digunakan, namun kesempatan yangjelas harus dicapai dengan rakyat pemilik lahan.Menurut peraturan penyediaan air minummemiliki prioritasyang lebih tinngi dan normalnya
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
33/130
30
Penggunaan Air Mata Air Kesimpulan
masih akan ada air yang tersisa untuk irigasiselama periode tertentu dalam setahun.
Irigasi sawah atau kolam ikan
dimiliki oleh orang desatetangga
Mata air tidak dapat digunakan. Resiko untuk
terjadinya konflik mengenai pemakaian air yangmenimbulkan terjadinya pengrusakan pipatransmisi adalah cukup besar.
Irigasi sawah atau kolam ikandimiliki oleh orang desatetangga di bawah
Mata air dapat digunakan, namun harus adapenjelasan secara jelas dan membicarakandengan desa yang berada dibawahnya. Desayang berada dibawahnya masih akanmendapatkan air hampir sepanjang tahun
EVALUASI LOKASI MATA AIR1. Hitung Jarak Mata air, jika jarak mata air kedaerah pelayanan memenuhi
ketentuan (kurang dari 6 km), maka mata air dapat dipergunakan;2. Jika lokasi mata air berada didesa lain atau jalur pipa melalui desa lain, maka
mata air belum dapat dipergunakan, kecuali ada ijin dan kesepakatanbersama untuk mata air dan jalur yang akan dilalui pipa;
3. Bandingkan beda tinggi antara mata air dan daerah pelayanan, dapatdikategorikan sebagai berikut :
NoBeda Tinggi
antara Mata Airdan Desa
Jarak Penilaian
1. Lebih besar dari30 m
Lebih kecil dari 2km
Baik, system gravitasi
2. 10 30 m Lebih kecil dari 1km
Berpotensi tetapi detail desain perlurinci untuk system gravitasi, pipaberdiameter besar mungkindiperlukan
3. 3 10 m Lebih kecil dari 0,2km
Kemungkinan diperlukan pompa,kecuali untuk system yang sangatkecil
4. Lebih kecil dari3 m
- Diperlukan pompa
5). Survai Teknis Prasarana MCK
Survai teknis untuk MCK langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:1. Lakukan pendataan lokasi, seperti nama desa, kampung atau dusun, RT,
RW dan daftar kelompok calon pemakai MCK.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
34/130
2. Buatkan penempatan rencana lokasi MCK hendaknya dekat darilingkungan pemukiman yang dapat dicapai dengan mudah, butkan tataletaknya.
3. Status kepemilikan tanah harus jelas, milik desa atau masyarakat yangdihibahkan luas tanah minimum 30 m2.
4. Jenis sumber air bersih yang akan digunakan, berapa jarak dari rencanalokasi MCK guna menentukan alternatif pemilihan sarana penyediaan air.
5. Catat jumlah orang yang akan menggunakan MCK, berapa KK danjumlah jiwa untuk menentukan alternatif pilihan tipe MCK.
6. Lakukan penentuan jenis tanahnya, tinggi muka air tanah dan tingkatpenyerapannya untuk menentukan tipe bangunan bawah.
3. SURVEY & INVESTIGASI SWADAYA MASYARAKAT
Prasarana yang dibangun melalui dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan
merupakan prioritas kebutuhkan masyarakat yang direncanakan,dilaksanakan dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh masyarakat.Oleh karena itu maka PNPM MP mendorong sebesar besarnya kegiatandilaksanakan secara swadaya/gotong royong. Namun bila kegiatan tidakdapat seluruhnya dilaksanakan dengan swadaya masyarakat, makakegiatan pembangunan prasarana tersebut dapat menggunakan danabantuan program/BLM, terutama untuk pengadaan Bahan/Alat Konstruksi.
Tujuan dari Survey & investigasi swadaya masyarakat ini adalah untukmengetahui siapa, apa saja bentuknya dan berapa besarnya swadaya
yang akan diberikan oleh masyarakat sebelum kegiatan dilaksanakan.
Jenis dan nilai dari swadaya yang diberikan oleh masyarakat padadasarnya tidak dibatasi, namun demikian sesuai dengan kebijakan danmekanisme PNPM MP maka komponen keswadayaan masyarakat yangdapat diperhitungkan untuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaankegiatan pembangunan prasarana, hanyalah difokuskan pada 7bentuk/komponen, yaitu : Tenaga Kerja, Bahan/Material Bangunan,Peralatan Kerja, Administrasi proyek, Lahan (Tanah,Tanaman Produktifdan asset lain yang terkena lokasi kegiatan), Dana Tunai, dan Konsumsi.Bila ada sumbangan uang tunai, sebaiknya KSM mengarahkannya dalambentuk bahan/alat/administrasi sehingga nantinya tidak menyulitkanpertanggungjawaban keuangannya dan untuk swadaya tenaga kerja agardinyatakan dalam bentuk jumlah hari berkerja bukan dengan caramengurangi harga upahnya sehingga dalam perhitungan anggaranpekerjaan lebih mudah.
Tatacara pelaksanaannya adalah Tim Survey yang telah ditetapkan KSM(secara partisipatif) langsung mendatangi semua warga pemanfaat dan
melakukan wawancara langsung, termasuk memastikan kesanggupanuntuk merealisasikannya. Hal-hal yang perlu ditanyakan adalah nama,alamat, jenis kelamin, bentuk dan jumlah swadaya yang akan diberikan.
31Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
35/130
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
36/130
Pada kenyataannya dilapangan, diantara toko/pemasok yang satu denganyang lain, besarnya harga satuan bahan/alat tersebut dapat berbeda-beda.Namun demikian secara umum, harga satuan bahan/alat tersebut dapatdikelompokan sebagai (a). harga bahan/alat sampai dilokasi proyek, atau(b). harga dilokasi pemasok/toko (harga dasar).
Mengingat adanya perbedaan-perbedaan harga ditiap toko/pemasok(harga sampai di lokasi kegiatan atau harga di toko/Pemasok), maka pihakKSM/panitia didalam menyusun harga harus benar-benar sudahmemastikan bahwa harga satuan yang dibuat adalah harga sampaidilokasi (sudah termasuk ongkos transportasi bahan/alat kelokasi). Apabilapihak KSM/Panitia menemui adanya harga hanya dilokasi toko/pemasok(bahan/alat tidak diantar) maka untuk membuat harga satuan harusterlebih dahulu menghitung biaya pengangkutan/transport material sesuaikondisi lapangan. Besarnya biaya transport per satuan bahan/alat dapat
diperoleh langsung ditoko bersangkutan (apabila toko yang mengantar)atau sesuai harga pengangkutan bahan/alat yang berlaku secara umumdidesa/kelurahan setempat/terdekat. Selanjutnya Harga satuan Bahan/Alatdapat dihitung dengan menjumlahkan harga satuan (yang dinyatakan olehtoko tanpa diantar) ditambah semua biaya/ongkos tarnsportasi materialtersebut. Secara sederhana perhitungannya dapat menggunakan rumus :
HARGA SATUANBAHAN/ALAT
(Rp) =
Biaya SatuanTranspor tas i
Bahan/A lat sampai
d i lokas i
Harga Satuan Bah an/Alat yangdinyatakan o leh Toko/pemasok
tanpa diant ar (Harga Satuan Dasar)+
Tatacara Pelaksanaan Survey Harga Satuan :
No UraianP. jawab
Pelaksana
HasilYang
DicapaiMetode Pelaksanaan
1 Ketua KSMmembentukTim Survey
KetuaKSM/Panitia
Terbentuknya TimSurvey
Tim Survey dipilih secara terbukadari anggota KSM/Panitia minimal3 orang yang dipercaya untuk
melakukan Survey Harga SatuanUpah/Bahan/Alat.
2 PelaksanaanSurvey HargaSatuan.
TimSurvey
FormulirisianDataHargaSatuanBahan/Alat HasilSurvey
(formulirter-isi)
1. Tim Survey harus melakukanSurvey, minimal pada 3toko/pemasok setempat/terdekat;
2. Tim Survey Harga secaralangsung mendatangitoko/pemasok material ataupenyewa alat;
3. Melakukan tanya jawab terkaitharga satuan dasar, biayatransportasi sampai diproyek,
33Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
37/130
34
No UraianHasil
P. jawabPelaksana
Yang Metode PelaksanaanDicapai
jumlah stok material yang ada,tatacara pembayaran, namayang ditemui dan keterangan
lain yang perlu. Seluruhinformasi tersebut dicatat padaformulir survey harga.
4. Setelah kegiatan selesai makaTim ini wajib membuat laporanHasil Survey Harga sebagaibahan laporan pada saat RapatKesepakatan/Penetapan Hargasatuan. Laporan dalam bentukformulir Isian seperti Contoh
terlampir;
Khusus upah, selain informasi dari calon tenaga kerja setempat juga dapatmenggunakan sumber informasi yang ditetapkan oleh instansi pemerintahterkait atau Upah Minimum Regional (UMR)/setempat. Contoh FormulirPencatatan Hasil Survey Harga dapat dibuat seperti tabel berikut :
Dibuat untuk masing-masing Toko/Pemasok
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
38/130
5. SURVEY & INVESTIGASI CALON TENAGA KERJA
Selain ketiga survey sebagaimana telah diuraikan diatas maka dalamperencanaan teknis ini juga perlu dilakukan survey ketersediaan calontenaga kerja yang akan terlibat nantinya dalam pelaksanaan kegiatanpembangunan fisik. Tujuannya adalah untuk memperoleh kepastianketersediaan dan siapa saja yang akan terlibat menjadi tenaga kerja.
Selain itu, jumlah dan kualifikasi tenaga kerja ini juga sangat pentingterutama untuk memperoleh kepastian bahwa kegiatan pembangunandapat dilaksanakan oleh masyarakat dan dapat diselesaikan sesuai jadwalyang telah ditetapkan program. Pengalaman/keterampilan yang dimilikicalon tenaga kerja (seperti Mandor/Ketua regu kerja, Tukang dan Pekerja)terutama guna menjamin cara pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakansecara benar sehingga dapat memenuhi kualitas fisik yang baik.
Pelaksanaan PNPM MP sangat mendorong keterlibatan masyarakatdalam pelaksanaan kegiatan sehingga diharapkan sebanyak mungkin darimasyarakat setempat baik laki2 maupun perempuan. Kehadiran tenagakerja dari luar lokasi/kelurahan dibatasi, kecuali bilamana dilokasikelurahan tersebut tidak cukup tersedia tenaga kerja yang dibutuhkan.
Hasil yang diharapkan diperoleh dari kegiatan ini adalah adanya calontenaga kerja baik, berupa swadaya maupun tenaga kerja yang akandibayar melalui dana BLM. Tenaga kerja BLM boleh dari warga yang jugamemberikan swadaya tenaga kerja ataupun warga lainnya.
Hal penting yang perlu untuk diperhatikan adalah agar calon tenaga kerjayang dipilih benar-benar sesuai keahlian/kualifikasinya sehingga dapatdijamin kebenaran cara pelaksanaan pekerjaan dan dapat memenuhikualitas hasil pekerjaan yang baik sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Tatacara pelaksanaan survey adalah :Untuk calon tenaga kerja dari swadaya pada prinsipnya mengacu pada
informasi swadaya tenaga kerja hasil dari kegiatan Survey & InvestigasiSwadaya Masyarakat yang telah dilakukan sebelumnya.
Untuk tanaga kerja BLM maka Tim Survey yang telah dibentuk KSMsebelumnya mendatangi langsung warga pemanfaat (khususnya yangmemiliki pengalaman/keterampilan yang sesuai kebutuhan), kemudiaanmenanyakan kesediaannya untuk menjadi tenaga kerja.
Waktu pelaksanaan Survey Tenaga kerja ini dapat dilakukan bersamaandengan kegiatan survey swadaya dan survey harga satuan, khususnyaterkait informasi tenaga kerja.
Catat Hasil kegiatan ini pada formulir tenaga kerja yang telah disiapkansebelumnya. Informasi yang perlu dicatat antara lain adalah nama, jeniskelamin, status kemampuan (mampu,kurang mampu/miskin), umur,alamat dan tandatangan persetujuaannya.
Contoh formuli r Pencatatan Survey Tenaga Kerja dapat dibuat seperti contoh berikut :
35Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
39/130
6. REMBUG WARGA KESEPAKATAN SWADAYA MASYARAKAT
Hasil Survey & Investigasi Swadaya masyarakat yang telah dilaksanakansebelumnya, selanjutnya harus disepakati bersama oleh warga pemanfaat(KSM) melalui Forum Rembug atau Musyawarah warga. Forum inidilakukan oleh KSM bersama-sama dengan seluruh warga selakupenerima manfaat kegiatan dengan tujuan untuk menyepakati besarnyanilai rencana/target swadaya yang akan dikontribusikan dalampelaksanaan kegiatan pembangunan sarana & prasarana sekaligus
mensosialisasikannya kepada semua warga. Selain tujuan tersebut,melalui forum ini juga diharapkan dapat mendorong terbangunnyakomitmen awal warga yang lebih kuat dan transparansi, akuntabilitas bagiKSM dalam mengelola kegiatan, khususnya terkait dengan swadaya yangdiberikan oleh masyarakat. Rencana swadaya masyarakat yang disepakatiini diharapkan benar-benar dapat direalisasikan oleh warga sehingga tidakterjadi kekurangan biaya atau volume pekerjaan dilapangan.
TATACARA REMBUG KESEPAKATAN SWADAYA MASYARAKAT
No Uraian
P. jawab
Pelaksana
Output/Hasi
l YangDicapai
Pelaksanaan
1. PenyampaianUndanganRapatKesepakatanSwadayaMasyarakat
KetuaKSM
SuratUndanganditerima/diketahuipeserta
Peserta yang diundang :Semua anggota KSM; BKM; UPL;Kepala Desa/Lurah; Tokoh Masydan relawan serta Faskel.
2. RembugKesepakatan
SwadayaberdasarkanHasil Survey.
KetuaKSM
difasilitasi olehUPL/
1. DaftarHadir
Peserta;2. BA Hasil
Kesepak
1. Peserta diminta mengisi DaftarHadir terlebih dahulu;
2. Acara dibuka oleh Ketua KSM;3. Penjelasan Maksud, Tujuan,
Hasil Yang Ingin Dicapai serta
36Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
40/130
37
No
UraianP. jawab Output/HasiPelaksan
al Yang Pelaksanaan
Dicapai
Relawan/ Faskel.
atanSwadaya
tatacara Rapat/forum;4. Penyampaian Laporan Hasil
Survey Swadaya oleh TimSurvey
5. Pembahasan Swadaya warga(konfirmasi kembali hasil surveydan (dapat ditambahkan denganpenggalian kembali swadayawarga). Proses pembahasandipandu oleh UPL dan Faskel.Untuk memudahkan prosespembahasan sebaiknya DataHasil Survey dari Tim Surveydibagikan kepada semuapeserta.
6. Pembacaan Hasil Kesepakatan;7. Penyusunan BA Hasil
Kesepakatan SwadayaMasyarakat;
8. Penutup oleh Ketua KSM;
Nilai-nilai hasil kesepakatan swadaya inilah yang selanjutnya akandipergunakan sebagai informasi dasar dalam penyusunan RencanaAnggaran Biaya Swadaya pekerjaan KSM.
Contoh bentuk Berita Acara Hasil Kesepakatan Swadaya Masyarakat inimengacu pada formulir Form-3, Proposal terlampir.
7. REMBUG WARGA KESEPAKATAN HARGA SATUAN
Seperti halnya swadaya masyarakat, Hasil Survey Harga SatuanUpah/Bahan/Alat yang telah dilaksanakan sebelumnya, juga harusdisepakati bersama oleh warga pemanfaat (KSM) melalui Forum Rembug
atau Musyawarah warga. Forum ini dilakukan oleh KSM bersama-samadengan seluruh warga selaku penerima manfaat kegiatan dengan tujuanuntuk menyepakati besarnya nilai harga satuan tiap jenis tenaga kerja,bahan/alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunansarana & prasarana, sekaligus juga mensosialisasikannya kepada semuawarga.
Selain tujuan tersebut, melalui forum ini juga diharapkan dapat mendorongadanya transparansi, akuntabilitas bagi KSM dalam mengelola kegiatan,khususnya terkait dengan rencana pemanfaatan dana BLM.
Beberapa Ketentuan Penetapan Harga Satuan yang harus diperhatikan :
1. Harga Upah Tenaga Kerja, paling tinggi sama dengan upah standar
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
41/130
yang ditetapkan oleh Instnasi Pemerintah Setempat atau UMR yangberlaku untuk desa/kelurahan bersangkutan.
2. Bahan/Alat, pada prinsipnya dipilih bahan yang berkualitas baik sesuaispesifikasi teknis, dengan harga yang termurah/terendah diantaraminimal 3 Toko/Pemasok setempat yang di Survey;
3. Diprioritaskan menggunakan Tenaga Kerja/bahan setempat yang tetapmemenuhi kualitas teknis yang dipersyaratkan;
4. Harga Satuan Dasar Bahan/Alat yang dipilih harus sudahmemperhitungkan harga sampai dilokasi proyek (termasuk ongkosangkut bila ada);
5. Sebagai pembanding Harga Satuan hasil survey, maka digunakanHarga satuan Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Instansipemerintah setempat. Apabila terdapat Harga Satuan Bahan/AlatTerpilih lebih besar dari Harga Satuan Kabupaten/Kota maka Harga
Satuan Terpilih tersebut harus di Justifikasi/ada perincian alasannya.6. Apabila dalam 1 (satu) kelurahan/desa terdapat lebih dari 1 (satu)kegiatan/prasarana maka harga satuan dasar (bahan/upah/alat) yangdigunakan haruslah satu/tidak berbeda-beda.
TATACARA REMBUG PENETAPAN HARGA SATUAN
No
UraianP. jawab
PelaksanaOutput/Hasi
l YangDicapai
Metode Pelaksanaan
1 Penyampaia
n UndanganRapatPenetapanHargaSatuanBahan/Alat
Ketua
KSM
Surat
Undanganditerima/diketahuipeserta
Peserta yang diundang :
Semua anggota KSM/Panitia;BKM/LKM; UPL; KepalaDesa/Lurah; Tokoh Masy danrelawan (bila perlu) serta Faskel.
2 RembugPenetapanHargaSatuan
berdasarkanHasil Survey.
KetuaKSMdifasilitasioleh UPL/
Relawan/Faskel.
3. DaftarHadirPeserta;
4. BA Hasil
Kesepakat HargaSatuanBahan/Alat;
1. Peserta diminta mengisi DaftarHadir terlebih dahulu;
2. Acara dibuka oleh KetuaKSM/Panitia;
3. Penjelasan Maksud, Tujuan,Hasil Yang Ingin Dicapai sertatatacara Rapat/forum;
4. Penyampaian Laporan HasilSurvey Harga oleh Tim Survey
5. Pembahasan Harga Satuan(menyepakati nilai/besarnyaharga satuan tiap jenisbahan/alat dan membuatjustifikasi bila perlu). Proses
pembahasan dipandu olehUPL dan Faskel. Untukmemudahkan proses
38Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
42/130
39
No
UraianP. jawab Output/Hasi
Pelaksana l Yang Metode PelaksanaanDicapai
pembahasan sebaiknya DataHasil Survey dari Tim Surveydibagikan kepada semuapeserta.
6. Pembacaan HasilKesepakatan;
7. Penyusunan BA HasilKesepakatan Harga SatuanBahan/Alat untuk bulanbersangkutan (contoh formberita acara terlampir);
8. Penutup oleh Ketua KSM;
Contoh bentuk Berita Acara Hasil Kesepakatan Harga Satuan ini dapat dibuatseperti format RAB-1, Proposal, terlampir.
8.PEMBUATAN DESAIN/GAMBAR/SPESIFIKASI TEKNIS
Perencanaan teknis prasarana lingkungan yang akan dilaksanakan melaluibantuan PNPM MP adalah merupakan perencanaan sederhana, namunharus dapat dipakai untuk menghitung rencana biaya pelaksanaan yangakan dilaksanakan/dikelola oleh Masyarakat melalui wadah KelompokSwadaya Masyarakat (KSM) setempat.
Berdasarkan hasil survey teknis prasarana yang telah dilakukansebelumnya maka KSM melakukan pembuatan desain dan gambar rencanabangunan yang akan dibuat, termasuk spesifikasinya.
Sasaran utama dalam tahap desain ini adalah : Menentukan tingkat pelayanan prasarana sesuai dengan kebutuhan,
seperti : kekuatan, ukuran, dll; Menghitung dimensi konstruksi sesuai dengan tingkat pelayanannya; Menyiapkan sketsa hasil perhitungan.
Beberapa hal yang dianjurkan dalam pemilihan jenis konstruksi prasarana : Mendorong peningkatan keswadayaan masyarakat; Sedapat mungkin menggunakan konstruksi dan atau teknologi
sederhana, sehingga pembangunan dan pemeliharaannya dapatdilakukan sendiri oleh masyarakat;
Sebanyak mungkin menggunakan material dan tenaga kerja setempat; Mudah dalam pengadaan material/alat/tenaga kerja; Kuat dan tahan lama; Memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat;
Dapat dibangun oleh masyarakat dengan harga yang seimbang. Tidak mempunyai masalah teknis yang sangat berat. Tidak merusak lingkungan;
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
43/130
Kriteria desain untuk setiap jenis infrastruktur yang direncanakan harusmengacu pada kriteria desian standar yang dikeluarkan oleh instansi teknisterkait seperti Dinas Pekerjaan Umum atau instansi teknis terkait lainnya.Untuk pelaksanaan PNPM MP ini maka dapat dapat dilihat atau mengacupada buku Pedoman Teknis Sederhana Pembangunan Sarana & Prasarana
yang telah diperbanyak ulang oleh PNPM MP. Berikut diuraikan kriteriadesain untuk beberapa jenis infrastruktur yang umum dibangun, antara lain :
a). Kriteria desain pembangun jalan yang perlu diperhatikan :
1. Jalan Aspal (Buras/Lapen/Lasbutag) : Lebar badan jalan minimal 2,50 m; Lebar bahu jalan / berm minimal 0,50 m (kiri + kanan = 1,00m) Kemiringan tanjakan / menurun jalan maximal 12 % Panjang tanjakan / turunan maximal 150 Mtr
Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional) Harus sudah ada Lapis Pondasi Bawah (LPB) minimal 1 tahun;
2. Jalan Tanah/Kerikil (Sirtu) :Lebar badan jalan minimal 2,50 m;Lebar bahu jalan / berm minimal 0,50 m (kiri + kanan = 1,00m)Kemiringan tanjakan / menurun jalan maximal 12 %Kemiringan Punggung Jalan minimum 3%Kemiringan Bahu Jalan minimum 3-6%Panjang tanjakan / turunan maximal 150 Mtr
Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional)
3. Jalan Telford / Macadam :Lebar badan jalan minimal 2,50 MLebar badan jalan / berm minimal 0,50 M (kiri + kanan = 1,00 Mtr)Memakai batu tepiKemiringan tanjakan /menurun jalan maximal 12 %Panjang tanjakan / turunan maximal 150 MMemakai saluran kiri dan kanan (kondisional)Catatan : dijalan menurun / tanjakan kemiringan yang lebih dari 12 %dapat diberi konstruksi beton/aspal.
4. Jalan Rabat Beton :Lebar badan jalan minimal 1,50 MKemiringan tanjakan /menurun jalan maximal 12 %Tebal rabat minimal 7 CM (kondisional)Permukaan rabat dibuat kasar/tidak licin;Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional)
Untuk pembangunan gorong-gorong dapat digunakan bahan dari pasangan
batu kali atau buis beton dengan memperhatikan kriteria :Diameter minimal 30 CMAda dinding pengaman pondasi minimal 1,00 Mtr
40Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
44/130
Ada buick dinding minimal 0,80 MtrAda Bak kontrol (Inlet/outlet )Ada bangunan pelimpah (kondisional khusus outlet)Catatan : apabila diameter 6M maka design harus mendapat
persetujuan dari KMW2. Jembatan Gantung :
Panjang bentang bersih maximal 60 M Lebar lantai bersih maximal 1,20 M Menggunakan kabel seling pengaman yang cukup; Posisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan jalan dan tikungan
sungaiCatatan: apabila usulan >60Mtr maka design harus mendapatpersetujuan dari KMW
3. Jembatan Gelagar Besi/Jembatan Besi : Memakai lantai kayu, tebal minimal : 10 CM Panjang bentang bersih maximal 10 Mtr; Jumlah gelagar besi minimal 3 ruas Memakai landasan roda Posisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan jalan dan tikungan
sungai Bila tidak diberi perlindungan lantai (permukaan lantai ditutup aspal
+ grosok) maka harus ada landasan untuk roda kendaraan;Catatan : apabila usulan >10Mtr maka design harus mendapatpersetujuan dari KMW
c). Kriteria pembangunan Irigasi yang perlu diperhatikan :
1. Irigasi tidak tercatat dalam buku inventaris PU Pengairan2. Luas areal irigasi perdesaan maksimum 150 Ha3. Pengelolaan, Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi perdesaan
dilaksanakan oleh P3A atau kelompok tani.4. Merupakan usulan dari masyarakat petani yang didukung adanya
kemauan dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaanpekerjaan dan sanggup melaksanakan operasi dan pemeliharaansetelah pekerjaan selesai.
41Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
45/130
5. Dapat merupakan rehabilitasi jaringan tersier dalam daerah irigasiteknis dan semi teknis.
6. Usulan bendung baru dari pasangan batu atau beton terbatas pada : panjang bendung maksimum : 10 m, sedangkan untuk
panjang > 10 m sebaiknya dikoordinasikan dengan instansi teknis
terkait. tinggi bendung maksimum : 3 m debit banjir rencana : 30 m/dtk
7. Pembangunan irigasi baru sederhana harus memenuhi ketentuan : ada sumber air cukup; adanya sawah (tadah hujan); ada petani;
kualitas air memenuhi; tanah/ sawah baik untuk pertanian (padi);ada pemasaran hasil produksi; Daerah irigasi perdesaan bukanmerupakan daerah banjir rutin.
8. Pembangunan Embung harus memenuhi ketentuan : Berada didaerah tadah hujan paling luas 100Ha; Kolam embung berkapsitas maksimum 100.000 M3 Tinggi maksimum tubuh embung 5 m Pelimpah Tanah, berupa saluran terbuka kapasitas paling besar
sama dengan banjir 50 tahun; Embng milik masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan bukan
termasuk dalam daftar inventarisasi PU;
Karena proses pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi peredesaan(mulai dari penyuluhan, survai, disain sampai pelaksanaan konstruksi)
harus dapat diselesaikan dalam satu tahun anggaran, maka urutanprioritas ditetapkan sebagai berikut :1. Diutamakan pekerjaan perbaikan atau rehabilitasi jaringan irigasi
yang telah ada, dan tidak memerlukan kajian teknis yang berat.2. Pekerjaan peningkatan jaringan irigasi yang telah ada, yang benar-
benar diperlukan.3. Pembangunan jaringan irigasi baru.
d). Kriteria pembangunan prasarana air minum/air bersih yang perludiperhatikan :
Prasarana dan sarana air minum yang akan dibangun, dipilihberdasarkan berbagai pertimbangan, antara lain ketersediaan sumber airbaku, ketersediaan lahan, bahan, kondisi sosial ekonomi serta budayamasyarakat setempat.
Sistem penyediaan air minumSistem penyediaan air minum didasarkan pada :a) Sumber air baku yang berupa mata air, air tanah, air permukaan
dan air hujan
b) Pengolahan air, yaitu pengolahan lengkap atau tidak lengkap,yang berdasarkan dari hasil pemeriksaan kualitas air baku
c) Sistem pendistribusian, yaitu gravitasi atau pemompaan
42Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
46/130
d) Sistem pelayanan yang berupa sambungan rumah/langsung danhidran umum/kran umum
Alternatif sistem penyediaan air minum secara garis besar ditunjukkan padagambar 1.
Sumber AirMata air
BangunanPenangkap air
Resevoar Konsumen
43
Sumber Air
Air Tanah
Sumur bor/
Sumur galiResevoar Konsumen
Sumber Air
Air Tanah
Bangunan
Sadap
Unit
PengolahReservoar Konsumen
Sumber Air
Air Hujan
Bak
Penampung
Bak penampung air hujan yang dilengkapai
Dengan saringan dan kran
Konsumen
Hidran Umum
Gravitasi/
Pemompaan
Gravitasi/
Pemompaan
Pemompaan
Gravitasi/
Pemompaan
Gravitasi Gravitasi
GravitasiPemompaan
Gravitasi Gravitasi
Gambar 1 Alternatif system penyediaan air minum
Al ternatif jenis prasarana dan sarana
Jenis prasarana dan sarana yang diperlukan dalam sistem penyediaanair minum sesuai dengan sumber air baku serta sistem pengolahannya
dapat dilihat pada tabel berikut :Tabel. Alternatif jenis prasarana dan sarana
NoSumber Air
PemanfaatanSumber
Sarana Sistem PAMSistem
Pelayanan
1 Mata air Gravitasipemompaan
Penangkap mata airIntakeHidran Umum/KranUmum
SambunganLangsungHidran UmumKran UmumTerminal Air
2 Air Tanah- Air tanah
dangkalSGL ps bataSGL cincinbetonSPT dangkal
Sumur GaliSPT Dangkal
Hidran Umum
- Air Tanahdalam
Pemompaan PompaBakPenampung/Reservoir Hidran Umum/
Kran Umum
SambunganLangsungHidran UmumKran Umum
Terminal Air3 Air Permukaan- Sungai Gravitasi Intake Sambungan
Langsung
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana & Prasarana
-
8/10/2019 PROPOSAL SUMUR BOR.pdf
47/130
44
Pemanfaatan SistemSumber Air Sarana Sistem PAM
No Sumber Pelayan