Download - PROPOSAL BU KAMALI.docx
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat penting
dalam kehidupan, bahkan tidak dapat dipisahkan sama sekali
dari kehidupan. Pendidikan adalah bagian dari upaya untuk
membantu manusia memperoleh kehidupan yang bermakna
hingga diperoleh suatu kehidupan, baik secara individu maupun
kelompok. Pendidikan juga merupakan faktor utama dalam
pembentukkan pribadi manusia. Masalah pendidikan dan
pembelajaran merupakan masalah yang perlu diperhatikan,
dimana banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satu faktor
yang sangat berpengaruh adalah guru. Guru merupakan
komponen pembelajaran yang memegang peranan penting dan
utama karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat
ditentukan oleh faktor guru. Pembelajaran merupakan suatu
proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau
kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu
sepanjang hidupnya. Sedangkan proses belajar mengajar adalah
suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan
guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi
edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan
2
dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan,
pemahaman dan ketrampilan atau sikap.1
Sebagaimana diketahui bahwa dalam metodologi
pembelajaran, ada dua aspek yang paling penting, yakni metode
mengajar dan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar.
Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa
yang pada gilirannya diharapkan mampu mempertinggi hasil
belajar siswa.2
Kemajuan umat Islam dapat dicapai melalui penataan
pendidikan yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan
harus dilakukan secara menyeluruh. Baik aspek moral, akhlak,
budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan dan ketrampilan.
Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada
peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang
diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk
bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang.
Dengan demikian, peserta didik memiliki ketangguhan,
kemandirian dan jati diri yang dikembangkan melalui
pembelajaran dan atau pelatihan yang dilakukan secara
bertahap dan berkesinambungan. Untuk mencapainya,
pembaharuan di Indonesia perlu terus dilakukan untuk 1Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara,2001),
h. 48
2Asnawir dan Baysiruddin, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Pers Arsyad, 2002), h.9
1
3
menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap perubahan
zaman.
Semakin berkembangnya zaman, manusia dituntut untuk
lebih baik dalam segala hal. Munculnya teknologi yang pesat
saat ini membuat revolusi yang besar terhadap dunia. Semua
pekerjaan terasa mudah dan murah. Demikian pula dalam
pendidikan yang berkaitan dengan proses pembelajaran di
sekolah. Beberapa variasi metode yang digunakan untuk
mengajarkan ilmu kepada anak didik yang semakin maju dan
canggih. Hal ini berbeda sekali dengan keadaan beberapa puluh
tahun yang lalu, di mana sistem belajar masih sangat sederhana
dan tidak banyak menggunakan media teknologi.
Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya
pengembangan media pembelajaran di masa yang akan datang
harus dapat direalisasikan dalam praktik. Banyak usaha yang
dapat dikerjakan. Di samping memahami penggunaannya, para
guru pun patut berupaya untuk mengembangkan ketrampilan
membuat sendiri media yang menarik, murah dan efesien,
dengan tidak menolak kemungkinan pemanfaatan alat modern
yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Menurut Nana Sudjana ada beberapa alasan berkenaan
dengan pemanfaatan media, di antaranya; pelajaran akan lebih
4
menarik perhatian siswa, bahan pelajaran akan lebih mudah
dipahami oleh siswa, metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Bahkan
penggunaan media akan dapat mempertinggi kualitas proses
dan hasil pengajaran, dari berfikir kongkret ke berpikir abstrak.3
Menurut beberapa penelitian tentang penggunaan media
dalam proses belajar mengajar menunjukkan adanya perbedaan
yang berarti antara pengajaran tanpa media dengan pengajaran
menggunakan media. Oleh sebab itu penggunaan media
pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk
mempertinggi kualitas pembelajaran. Berbagai pernyataan akan
manfaat media dalam pembelajaran di atas, mendorong penulis
untuk mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
menggunakan media vokalisasi, pembelajaran yang
menggunakan teknologi audio dan bernyanyi bersama. Sebab
teknologi ini sudah tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang
mahal. Penulis memilih lokasi di MIN Blang Mane selain karena
penulis bertugas disitu, penulis juga melihat guru disana masih
mengajar dengan cara yang konvensional dimana siswa merasa
bosan dengan metode yang diajarkan oleh guru tersebut.
3Nana, Sudjana, Metode Statistika, (Bandung:Tarsito, 2002), h. 2
5
Adapun pelajaran yang menjadi Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah Sirah Nabawiyah Pembelajaran Sirah Nabawiyah
yang telah berjalan selama ini hanya bersifat monoton. Pengajar
hanya menggunakan media buku dan metode ceramah. Cara
seperti ini menimbulkan kejenuhan dan tidak menarik perhatian
siswa. Bahkan siswa cenderung tidak suka terhadap pelajaran ini.
Nilai yang dihasilkan dalam ujian pun bersifat stagnan dan tidak
baik.
Sirah Nabawiyah adalah bagian dari kisah seorang nabi.
Kisah ini memuat kelahiran seorang nabi, wilayah diutusnya nabi,
sahabat yang mengiringi nabi dan berbagai peristiwa yang
dialami oleh nabi dalam hidupnya. Semua kejadian ini akan
mudah difahami dan dirasakan anak didik jika seorang pengajar
mampu menghadirkan media yang bervariasi dan saling
terintegrasi. Daya serap siswa terhadap pesan dan isi dalam
nyanyian dari kisah nabi tersebut akan sangat terbekas dalam
fikiran mereka dan bukan tidak mungkin akan di aplikasikan
dalam kehidupan mereka.
Berpijak pada beberapa hal di atas, penulis merasa tertarik
untuk melakukan penelitian ini dengan mengangkat judul
“Penggunaan Media Vokalisasi Untuk Meningkatkan Pemahaman
Sirah Nabawiyah Pada Siswa Kelas Iii Min Blang Mane Kecamatan
Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen Tahun 2015”.
6
B. Rumusan Masalah
Dalam menguraikan tentang permasalahan perlu dijelaskan hal-hal berikut:
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi yang
muncul dari masalah diatas adalah :
a. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah
b. Guru belum terampil dalam menggunakan metode
pembelajaran
c. Pembelajaran Vokalisasi masih belum dikenal di MIN
Blang Mane sehingga guru jarang menggunakan
metode ini.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana Penggunaan Media Vokalisasi dapat
Meningkatkan Pemahaman Sirah Nabawiyah Pada Siswa
Kelas Iii Min Blang Mane Kecamatan Simpang Mamplam
Kabupaten Bireuen Tahun 2015 ?
b. Bagaimanakan respon siswa terhadap penggunaan Media
Vokalisasi dalam Meningkatkan Pemahaman Sirah
Nabawiyah Pada Siswa Kelas Iii Min Blang Mane Kecamatan
Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen Tahun 2015 ?
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Penggunaan Media Vokalisasi yang
dapat Meningkatkan Pemahaman Sirah Nabawiyah Pada
Siswa Kelas Iii Min Blang Mane Kecamatan Simpang
Mamplam Kabupaten Bireuen Tahun 2015.
2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan
Media Vokalisasi dalam Meningkatkan Pemahaman
Sirah Nabawiyah Pada Siswa Kelas Iii Min Blang Mane
Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen
Tahun 2015.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini
adalah
1. Manfaat teoritik: Dapat menambah khasanah keilmuan,
khususnya keilmuan dalam pengembangan dan
pemanfaatan media pembelajaran
2. Manfaat praktik:
a. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti lain
yang akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan
permasalahan yang hampir sama
8
b. Bagi penulis, untuk mengadakan revolusi belajar yang
efektif dan efesien.
E. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap istilah
dalam judul tesis Penggunaan Media Vokalisasi Untuk
Meningkatkan Pemahaman Sirah Nabawiyah Pada Siswa Kelas Iii
Min Blang Mane Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten
Bireuen Tahun 2015”, maka penulis menegaskan kembali
beberapa istilah dalam judul tesis ini, yaitu :
1. Media
Kata media merupakan bentuk jamak dari medium yang
berarti perantara, sedangkan menurut istilah adalah wahana
pengantar pesan. Media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,
dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada dirinya.4
2. Vokalisasi
Vokal berasal dari bahasa latin vokalis yang berarti
berbicara atau bersuara. Dalam fonetik vokal merupakan suara
yang dalam bahasa lisan dan dapat di ciri khaskan dengan pita
suara yang terbuka, sehingga tidak ada tekanan udara yang
terkumpul di atas glotis, sdangkan vokal kontras dengan
4Asnawir dan Baysiruddin, Media Pembelajaran..., h. 1
9
konsonan yang di ciri khaskan dengan penutupan satu atau lebih
titik artikulasi di sepanjang rongga suara
3. Sirah Nabawiyah
Sirah berasal dari bahasa arab yang bermakna
perjalanan, kisah, sejarah dan biografi. Nabawiyah berasal dari
bahasa arab yang berarti seorang nabi. kenabian atau yang
dinisbatkan kepada seorang nabi, maka sirah nabawiyah
bermaknaperjalanan hidup seorang nabi.
F. Tinjauan Pustaka
1. Hasil Penelitian yang relevan
Hasil Penelitian yang relevan merupakan uraian singkat
hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang
masalah yang sejenis, selain itu berupa buku yang sudah
diterbitkan. Kajian pustaka ini berfungsi untuk menunjukkan
orisinalitas/keaslian penelitian. Berikut ini beberapa penelitian
sebelumnya yang dapat penulis kemukakan sebagai bahan
pustaka :
a. Penelitian yang dilakukan oleh jundan pada tahun
2013 dengan judul efektifitas penggunaan
multimedia dalam Pembelajaran sirah nabawiyah,
tujuan penelitian ini ingin mengetahui bagaimana
10
efektifitas penggunaaan multimedia dalam
pembelajaran sirah nabawiyah. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
lapangan (field research) dengan menggunakan
rumus uji – t.
b. Fuadi Aziz (UIN Sunan Kalijaga, 2008) dalam
skripsinya yang berjudul Penggunaan Multimedia
Berbasis Komputer sebagai Upaya untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas IX D
SMP N 2 Temon. Penelitian tersebut menemukan
adanya peningkatan motivasi belajar PAI yang
tampak pada keaktifan dan perhatian dalam
menyimak penjelasan guru melalui media berbasis
komputer.
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan ini berkenaan dengan perbaikan atau peningkatan
proses pembelajaran pada suatu kelas. Menurut Ritawati
“pendekatan kualitatif adalah penelitian yang datanya dalam
bentuk verbal dan di analisis tanpa menggunakan teknik
statistik”. Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa
11
pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
serta perilaku yang dapat di amati dari sumber informasi.5
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Menurut Kemmis dan Mc Taggart “penelitian tindakan kelas
adalah bentuk refleksi diri secara kolektif yang melibatkan
partisipan dalam suatu situasi sosial untuk mengembangkan
rasionalosasi dan justifikasi dari praktik pendidikan,
sebagaimana yang mereka alami dalam praktik sehari-hari”.
Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa penelitian yang
di lakukan oleh guru terhadap masalah yang di temui dalam
proses pembelajaran di kelas dengan melibatkan partisipan.6
Selanjutnya Suharsimi menyatakan “penelitian tindakan
kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama”.7 Dari pendapat di atas
dapat di simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
tindakan yang dilakukan secara bersama melihat kondisi kelas
untuk mencapai suatu tujuan yang lebih baik. Dalam penelitian
5Ritawati, 2007, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara,
2007), h. 9
6Ritawati, 2007, Penelitian Tindakan Kelas..., h. 10
7Suharsimi, Prosedur penelitian ( edisi revisi ke lima). (Jakarta : Rieka Cipta, 2008), h. 3
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Pelaksanaaan
Refleksi
Pelaksanaaan
Refleksi
12
tindakan Kelas (PTK) dikenal dengan tindakan 1,2,3 dan
seterusnya yang lebih dikenal dengan namanya siklus.
Gambar. 3.1 Siklus PTK (Mulyasa 2009:73)
2. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MIN Blang Mane, Kecamatan
Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen. Tempat ini di pilih
karena penulis sendiri bertugas di MIN tersebut dan penulis
melihat di MIN Blang Mane Merupakan tempat yang paling tepat
karena disini belum pernah ada pengajar yang menggunaan
media vokalisasi .
3. Sumber Data
Sumber data adalah proses pembelajaran Penggunaan
Media Vokalisasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Sirah
Nabawiyah Pada Siswa Kelas Iii Min Blang Mane Kecamatan
Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen Tahun 2015 yang
meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
13
evaluasi pembelajaran. Sumber data di peroleh dari subjek teliti
yakni siswa kelas IV MIN Samalanga, Kecamatan Samalanga,
Kabupaten Bireuen. Yang berjumlah 30 orang siswa
4. Metode Pengumpulan Data.
Tahap pengumpulan data dilaksanakan oleh peneliti yang
sekaligus guru kelas dengan teman sejawat dan guru yang
bertindak sebagai pengamat atau observer selama proses
perbaikan pembelajaran berlangsung. Data penelitian yang
dikumpulkan adalah :
a. Tes Hasil Belajar
Dalam tahap ini data yang disajikan berupa pilihan
ganda, dengan jumlah soal 10.
b. Lembar observasi guru dan siwa.
Di samping pengumpulan data dari hasil belajar, juga
diambil data pendukung lainnya yaitu dari hasil
observasi pada guru yang bersangkutan dan siswa
kelas III. Pengambilan data ini dilakukan oleh 2 orang
yaitu kepala sekolah dan guru senior.
c. Angket
Angket untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran inkuiri pada materi sumber daya alam
dan lingkungan.
14
5. Analisis Data
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
kualitatif yang terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, dan
penarikan kesimpulan. Data yang diperoleh dari lapangan ditulis
dalam bentuk uraian atau laporan terinci, yang di tonjolkan pada
materi sumber daya alam dan lingkungan. Adapun rumus adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui ada tidaknya hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode inkuiri menggunakan
persentase
p = fn
׿ ¿100%
Angka persentase =
skor yang di perolehskor maksimal
×100%
Keterangan :
P : Angka persentase
F : Skor yang diperoleh dari hasil belajar siswa
N : Skor maksimal
b. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran inkuiri menggunakan persentase
p = fn
׿ ¿100%
Skor persentase =
jumlah skor yang di perolehskor maksimal
×100%
15
Keterangan :
P : Skor persentase
F : Jumlah Skor yang diperoleh dari aktivitas siswa
N : Skor maksimal
c. Untuk mengetahui aktivitas guru dalam proses
pembelajaran inkuiri menggunakan persentase
p = fn
׿ ¿100%
Skor persentase =
jumlah skor yang di perolehskor maksimal
×100%
Keterangan :
P : Skor persentase
F : Jumlah Skor yang diperoleh dari aktivitas siswa
N : Skor maksimal
d. Analisis respon siswa dengan menggunakan angket dan
menggunakan persentase
p = fn
׿ ¿100%
Skor persentase =
mayoritas jawaban siswajumlah siswa
×100%
Keterangan :
P : Skor persentase
F : Mayoritas jawaban siswa
N : Jumlah siswa
6. Pengecekan Keabsahan Data
16
Untuk menjamin keabsahan data digunakan tehnik
kriteria derajat kepercayaan Derajat kepercayaan yang
digunakan dalam penelitisan ini adalah 3 cara dari 7 cara yang
dikembangkan Moleong yaitu (1) Ketekunan pengamatan, (2)
triangulasi, (3) pemeriksaan sejawat.8
Triansgulasi sumber digunakan untuk memriksa keabsahan
data dengan menbandingkan data yang diperoleh dengan
sesuatu diluar data tersebut dengan cara (1) membandingkan
data hasil pengamatan dengan data pengamatan sejawat, (2)
membandingkan data hasil wawancara dengan konfirmasi guru
mata pelajaran dan wali kelas, dan (3) membandingkan data
hasil tes awal sebagai pengetahuan prasyarat dan meminta
konfirmasi dari guru IPA sebagai sumber lain tentang
kemampuan akademik yang dimiliki oleh subjek penelitian.
a. Tahap-tahap Penelitian
1) Perencanaan Tindakan
Pada perencanaan siklus I diawali dengan refleksi dan
analisis bersama antara penulis dengan teman sejawat terhadap
hasil belajar siswa, mengidentifikasi masalah, dan mencari
skenario alternatif pemecahan masalah. Dari hasil tersebut di
atas penulis selanjutnya melakukan hal-hal sebagai berikut :
8Moleong, Lexy J, Metodologi Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), h. 177-180
17
(a)Menyusun rencana pembelajaran pada siklus I yang
difokuskan pada Perencanaan langkah-langkah
perbaikan atau skenario tindakan yang diharapkan
dapat mengatasi masalah pembelajaran dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
(b)Menyiapkan alat untuk guru dan siswa untuk
pembelajaran.
(c) Menyiapkan lembar evaluasi dalam proses dan akhir
untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan perbaikan
pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan
yang dimaksud adalah melaksanakan pembelajaran
tentang meteri sumber daya alam dan lingkungan
dengan pembelajaran inkuiri.
3) Evaluasi
Pada tahap ini penulis memberikan Lembar kerja siswa
( LKS ) yang berbentuk soal / pertanyaan , untuk menguji
kemampuan siswa.
4) Refleksi
Dalam tahap ini penulis bersama teman sejawat
melakukan analisis terhadap hasil-hasil yang telah dicapai,
18
kendala/masalah/kesulitan dan atau dampak perbaikan
pembelajaran terhadap guru dan siswa pada siklus I. Hasil
refleksi ini selanjutnya oleh penulis bersama teman sejawat
digunakan sebagai dasar bagi perbaikan pembelajaran pada
siklus II.
Refleksi dilakukan berdasarkan data yang diperoleh
penulis dengan teman sejawat dari catatan-catatan hasil
observasi dalam proses dan akhir perbaikan pembelajaran. Hasil
refleksi ini selanjutnya penulis bersama teman sejawat
digunakan sebagai dasar bagi upaya perbaikan pembelajaran
siklus II.
Menurut Maidiyah ”Kriteria suatu siklus berhasil jika hasil
pelaksanaan pembelajaran tercapai dan proses pembelajaran
termasuk katagori. Hasil pelaksanaan pembelajaran dikatakan
tercapai bila 85% dari jumlaj semua siswa (subjek penelitian)
memperoleh skor akhir ≥ 65%. Sedangkan proses pembelajaran
dikatakan baik jika telah mencapai nilai taraf keberhasilan
manimal 80%.
Kriteria proses dikatakan berhasil apabila hasil observasi
telah mencapai skor 80%, sedangkan criteria hasil adalah jika ≥
85% siswa mendapat skor ≥ 65 pada tes akhir, jika < 85% siswa
mencapai nilai 60 maka tindakan dikatakan belum berhasil
19
sehingga peneliti harus menyusun Rencana
PelaksanaanPembelajaran (RPP) untuk tindakan ulang (Siklus II).
7. Sistematika Penulisan Thesis
Untuk memudahkan pembahasan dan mengambil maksud Thesis ini,
maka penulis menggunakan sistematika sebagai berikut.
BAB I : Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang masalah,
penegasan istilah, rumusan masalah, , tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian, dan sistematika penulisan Thesis ini.
BAB II : Vokalisasi dalam pembelajaran, yang membahas tentang
pengertian media vokalisasi, sejarah media, faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan media, manfaat penggunaan media dalam pembelajaran, syarat yang
harus dipenuhi dalam media pendidikan, kelebihan pembelajaran menggunakan
media, dan kekurangan pembelajaran menggunakan media.
BAB III: Penggunaan media Vokalisasi dalam Pembelajaran Sirah
Nabawiyah di MIN Blang Mane yang memaparkan gambaran umum MIN Blang
Mane, meliputi: sejarah berdiri dan perkembangannya, letak geografis, struktur
organisasi, keadaan pengajar dan siswa, sarana dan prasarana, program pendidikan,
selanjutnya diuraikan pelaksanaan penggunaan media vokalisasi dalam
pembelajaran Sirah Nabawiyah.
BAB IV : Analisis Data, yang menganalisa data tentang penggunaan media
vokalisasi dalam pembelajaran Sirah Nabawiyah di MIN Blang Mane Kecamatan
Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen.
20
BAB V : Penutup, yang berisi kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.
Bagian akhir dalam pembahasan Thesis ini berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
21
DAFTAR PUSTAKA
Asnawir dan Baysiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers Arsyad,
2002.
Moleong, Lexy J, Metodologi Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001.
Nana, Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2002.
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara,2003.
Ritawati, 2007, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Suharsimi, Prosedur penelitian ( edisi revisi ke lima). Jakarta : Rieka Cipta,
2008.
22
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................................... 2B. Rumusan Masalah............................................. 5
1. Identifikasi Masalah..................................... 52. Rumusan Masalah....................................... 5
C. Tujuan Penelitian.............................................. 5D. Manfaat Penelitian............................................ 6E. Penjelasan Istilah.............................................. 6F. Tinjauan Pustaka............................................... 7G. Metodelogi Penelitian........................................ 8
1. Jenis Penelitian............................................ 82. Lokasi Penelitian.......................................... 93. Sumber Data................................................ 94. Metode Pengumpulan Data........................ 115. Analisis Data............................................... 136. Keabasahan Data....................................... 137. Teknik Penulisan Thesis.............................. 16
23
PENGGUNAAN MEDIA VOKALISASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SIRAH NABAWIYAH PADA SISWA KELAS III
MIN BLANG MANE KECAMATAN SIMPANG MAMPLAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2015
PROPOSAL
Diajukan Oleh
KamaliahNim.
24
PROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM BANDA ACEH2015 M/1436 h