PROGRAM
Program Kementerian Kehutanan: “Penanaman Satu Milyar Pohon”
Program Badan Litbang Kehutanan: “Pembangunan Sumber Benih Jenis Unggulan Lokal di Setiap
UPT Balitbanghut”
Strategi Kegiatan Sumber Benih:
- Jangka Waktu : 1 - 15 tahun (pendek, menengah, panjang)
- Target Jenis : 3 jenis unggulan setempat
setiap UPT 1 jenis yang perlu dikonservasi
- Metode : Penunjukan (jangka pendek) dan
Pembangunan (jangka panjang)
KLASIFIKASI SUMBER BENIH
1. Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT) 2. Tegakan Benih Terseleksi (TBS) 3. Areal Produksi Benih (APB)
4. Tegakan Benih Provenan (TBP) 5. Kebun Benih Semai (KBS) 6. Kebun Benih Klon (KBK) 7. Kebun Pangkas (KP)
Peraturan Menhut Nomor: P.01/Menhut-II/2009 jo P.72/Menhut-II/2009:
PENYELENGGARAAN PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
PENUNJUKAN
PEMBANGUNAN
PROGRES
A. 2010: Workshop Pembangunan Sumber Benih I
1. Menetapkan Rencana Pembangunan 77 unit Sumber
Benih dari 57 jenis di 15 UPT Balitbanghut
2. Menetapkan Tim Pembina Pembangunan Sumber Benih
untuk 5 Wilayah (Region) UPT Balitbanghut (Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi-Papua) dari
BBPBPTH Yogyakarta
3. Melakukan Konsultasi Teknis untuk membuat Strategi
Pembangunan Sumber Benih untuk Setiap Jenis dari
Setiap UPT
Tim Pembina Sumber Benih : (SK Kabadan No. 46/VIII-SET/2009 Tanggal 19 September 2009)
o Penanggung Jawab Program: Kepala Puslitbang PPH, Bogor
o Koordinator Sumber Benih : Kepala BBPBPTH Yogyakarta
o Koordinator RPI : Dr. Budi Leksono
o Pembina Pembangunan Sumber Benih :
I. Sumatera : Dr. Arif Nirsatmanto; Teguh Setyadi, MSc.
II. Jawa : Dr. Liliana Baskorowati; Mashudi, MSc.
III. Kalimantan : Dr. Budi Leksono; Liliek Haryjanto, MSc.
IV. Nusa Tenggara : Dr. Rina L Hendrati; Sugeng Pujiono, MSc.
V. Sulawesi-Papua: Hamdan AA, MSc.; Dedy Setiadi, MSc.
B. 2011: Workshop Pembangunan Sumber Benih 2
1. 14 Sumber Benih (211,57 ha) Sudah Bersertifikat dari 6 UPT:
- BPTA Ciamis : 2 jenis, TBT (3,49 ha)
- BPTHHBK Mataram : 5 jenis, TBT (12,46 ha)
- BPK Kupang : 3 jenis, TBT, APB (5,69 ha)
- BBPBPTH Jogja : 2 jenis, KBS F-1 (5,72 ha)
- BBPD Samarinda : 1 jenis, TBT (50 ha)
- BPK Palembang : 1 jenis, APB (11 ha)
2. Seminar Nasional “Peran Sumber Benih Unggul dalam
Mendukung Keberhasilan Penanaman Satu Milyar Pohon”
3. Melakukan Konsultasi Teknis Pembangunan Sumber Benih
untuk Setiap Jenis dari Setiap UPT
No Nama Satker Jenis Luas (Ha) Klasifikasi Sertifikasi
1 BPTA Ciamis
1. Meranti Lempung Nasi (Shorea ovalis) 1,83 TBT 2009
2. Merawan (Hopea mengarawan) 1,66 TBT 2009
2 BPTHHBK Mataram
3. Mahoni (Swietenia macrophylla) 5,00 TBT 2010
4. Rajumas (Duabanga mollucana) 5,00 TBT 2010
5. Klicung (Dyospyros malabarica) 1,84 TBT 2010
6. Klokos (Eugenia polyantha) 0,62 TBT 2010
7. Bayur (Pterospermum javanicum) 0,23 TBT 2011
3 BPK Kupang
8. Cendana (Santalum album) 4,09 APB 2011/70 kg
9. Kayu Merah (Pterocarpus indicus) 100,19 TBT 2011/950 kg
10. Ampupu (Eucalyptus urophylla) 24,39 APB 2011/30 kg
4 B2PBPTH Jogjakarta
11. Pelita (E. pellita) 2,39 KBS F-1 2010/174 kg
12. Mangium (Acacia mangium) 3,33 KBS F-1 2010/200 kg
5 B2PD Samarinda 13. Meranti (Shorea spp) 50,00 TBT 2011/4.500 kg
6 BPK Palembang 14. Mahoni (S. macrophylla) 11,00 APB 2009
REKAPITULASI SUMBER BENIH YANG SUDAH BERSERTIFIKAT 2010 SD 2011
C. 2012: Workshop Pembangunan Sumber Benih 3
1. Merevisi Rencana Pembangunan Sumber Benih menjadi 99
unit Sumber Benih dari 61 jenis di 15 UPT Balitbanghut.
2. 11 unit Sumber Benih (233,87 ha) Bersertifikat dari 6 UPT:
- BPTKSDA Samboja : 1 jenis, TBS (30 ha)
- BPK Menado : 2 jenis, TBT (21,25 ha)
- BPK Banjarbaru : 1 jenis, (3 lokasi) TBT (150,5 ha)
- BBPBPTH Jogja : 3 jenis, 1 KBS F1(3,3 ha),
2 KBS F2(1,82 ha)
- BBPD Samarinda : 1 jenis, TBS (25 ha)
- BPTPTH Bogor : 1 jenis, APB (2 ha)
2. Rakor/Workshop “Pemanfaatan Sumber Benih Unggul dari
Sumber Benih Bersertifikat”
3. Melakukan Konsultasi Teknis Pembangunan Sumber Benih
untuk Setiap Jenis dari Setiap UPT
REKAPITULASI SUMBER BENIH YANG SUDAH BERSERTIFIKAT 2011 SD 2012
No Nama Satker Jenis Luas (Ha) Klasifikasi Sertifikasi
1 BPTKSDA Samboja 15. Ulin (Eusideroxylon zwageri) 30 TBT 2012/40.600
2 B2PBPTH Jogjakarta
16. Akor (A. auriculiformis) 3,3 KBS F-1 2011/45 kg
17. Mangium (A. mangium) 0,8 KBS F-2 2012/30 kg
18. Pelita (E. pellita) 1,02 KBS F-2 2012/20 kg
3 B2PD Samarinda 19. Keruing (Dryobalanops spp) 25 TBT 2012/500 kg
4 BPK Menado
20. Cempaka (Magnolia elegans) 6,25 TBT 2012
21. Mangrove 15 TBT 2012
5 BPK Banjarbaru
22. Jelutung rawa (Dyera polyphylla) 50 TBT 2012
23. Jelutung rawa (D. polyphylla) 100 TBT 2012
24. Jelutung rawa (D. polyphylla) 0,5 TBT 2012
6 BPTP Bogor 25. Mangium (A. mangium) 2 APB 2011
D. 2013: Monitoring Pembangunan Sumber Benih
1. Merevisi Rencana Pembangunan Sumber Benih menjadi 115
unit Sumber Benih dari 66 jenis di 15 UPT Balitbanghut
2. 6 unit Sumber Benih (59 ha) Bersertifikat dari 2 UPT:
- BPTKSDA Samboja : 3 jenis, TBT (30 ha)
- BPK Banjarbaru : 3 jenis, TBT (29 ha)
3. “Pelepasan Benih Unggul A. mangium dan E. pellita dari KBS
F-2 hasil penelitian oleh Bapak Menteri Kehutanan” pada
acara Sosialisasi Jenis Tanaman Hutan yang Benihnya Wajib
Diambil dari Sumber Benih Bersertifikat oleh BPDASPS.
4. Melakukan Monitoring Pembangunan Sumber Benih dan
Pemanfaatannya (sumber benih bersertifikat) di UPT
Balitbanghut
REKAPITULASI SUMBER BENIH YANG SUDAH BERSERTIFIKAT 2012 SD 2013
No Nama Satker Jenis Luas (Ha) Klasifikasi Sertifikasi
1 BPTKSDA Samboja
26. Keruing (Dipterocarpus
humeratus) 20 TBT 2013/45.000
27. Meranti (S. leprosula) 5 TBT 2013/150.000
28. Kapur (Dryobalanopslanceolata) 5 TBT 2013/150.000
2 BPK Banjarbaru
29. Mahoni (Swietenia macrophylla) 2 TBT 2013
30. Pulai (Alstonia angustiloba) 2 TBT 2013
31. Ramin (Gonystilus bancanus) 25 TBT 2013
32. Blangeran (Shorea balangeran) 30 TBT 2013
3 BPK Manokwari
33. Merbau (Intsia bijuga) 100 TBT 2013
34. Matoa (Pometia coreaceae) 100 TBT 2013
REKAPITULASI A. Rencana :
1. Jumlah plot Sumber Benih : 115 unit Sumber Benih
2. Komoditas Sumber Benih : 66 jenis tanaman
3. Tingkatan Sumber Benih : TBT (20), TBS (4), APB (22),
TBP (6), KBS (55), KBK (2), KP (6)
4. Lokasi Sumber Benih : 15 Satker Balitbanghut
5. Luas Sumber Benih : 766,24 ha
B. Realisasi sd 2013 :
1. Sumber Benih Bersertifikat : 34 unit Sumber Benih
2. Komoditas Sumber Benih : 26 Jenis tanaman
3. Tingkatan Sumber Benih : TBT (23), TBS (2), APB (4),
KBS F-1 & F-2 (5)
4. Lokasi Sumber Benih : 11 Satker Balitbanghut
5. Luas Sumber Benih : 734,44 ha
PERMASALAHAN DAN
ALTERNATIF PENYELESAIAN
o Rencana pembangunan sumber
benih tidak sesuai dengan
realisasi dan sering berubah-
ubah
o Anggaran untuk pembangunan
sumber benih dari setiap UPT
bervariasi sehingga target
pencapaiannya juga bervariasi
1. Administratif:
o Target jenis, luasan dan kelas
sumber benih sebaiknya
disesuaikan dengan kondisi
masing-masing UPT
o Pembangunan sumber benih
juga dapat mengkonversi uji
pertanaman yang sudah ada
di setiap UPT sehingga lebih
cepat pemanfaatannya
o Diperlukan dukungan dana
sehingga setiap tahapan
pembangunan sumber benih
dapat berjalan sesuai dengan
kaidah yang berlaku
o Pembangunan sumber benih
yang diharapkan di lokasi
KHDTK tidak sepenuhnya dapat
terealisasi karena ketersediaan
dan keterbatasan lahan
o Laporan kemajuan
pembangunan sumber benih dari
setiap UPT terkadang tidak
sampai ke Koordinator
pembanguan sumber benih
(BBPBPTH Yogyakarta)
sehingga terkadang tidak
diketahui perubahan-perubahan
yang terjadi
o Diperlukan kerjasama dengan
pihak pemangku hutan
(Pemda, Swasta) untuk
membangun sumber benih,
terutama UPT yang belum
mempunyai KHDTK/ KHDTK
sudah melebihi kapasitas
o Laporan periodik kemajuan
pembangunan sumber benih
agar dilaporkan kepada
BBPBPTH Yogyakarta setiap 3
bulan (laporan triwulan) untuk
direkap dan dievaluasi serta
disampaikan sebagai bahan
laporan ke Pusprohut
o Keterbatasan informasi terhadap
potensi jenis-jenis yang
ditargetkan menyebabkan
perubahan target species dan
luasan pembangunan sumber
benih di beberapa UPT
o Pemahaman terhadap prosedur
dan kaidah pembangunan
sumber benih dari setiap UPT
masih beragam, sehingga masih
ditemukan kesalahan dalam
pelaksanaa pembangunan
sumber benih (eksplorasi benih,
teknik penangan benih dan bibit,
jumlah famili, bentuk plot, jarak
tanam, dll.)
2. Teknis:
o Eksplorasi potensi jenis melalui
studi literatur dan inventarisasi
sebaran alam maupun
tanaman dari jenis-jenis target
merupakan tahap awal yang
sangat menentukan strategi
pembangunan sumber benih
o Pembinaan pembangunan
sumber benih akan terus
dilakukan oleh tim pembina dari
BBPBPTH Yogyakarta sesuai
dengan kebutuhan melalui
konsultasi teknis terutama saat
pembuatan desain dan
penanaman
o Iklim yang tidak menentu
menyebabkan musim buah dari
jenis yang ditargetkan tidak
sesuai dengan waktu yang
direncanakan
o Terdapat ketidaksesuaian antara
target luas dengan ketersediaan
materi genetik yang diperoleh
(pelaksanaan penanaman tidak
sesuai dengan desain yang telah
dibuat)
o Komunikasi antara penanggung
jawab teknis dari setiap UPT
dengan pembina teknis di
BBPBPTH Yogyakarta belum
optimal
o Pembangunan sumber benih
dilaksanakan sesuai dengan
kondisi yang ada, dan akan
dilakukan penyesuaian apabila
terdapat kendala alam yang tidak
dapat dikendalikan
o Ketersediaan material genetik
yang diperoleh dapat digunakan
untuk membangun sumber benih
sesuai dengan kelasnya (bila
terdapat keterbatasan materi
genetik yang diperoleh)
o Perlu peningkatan komunikasi
yang lebih intensif agar setiap
tahapan pembangunan sumber
benih berjalan sesuai dengan
kaidah yang benar sehingga dapat
memberikan hasil yang maksimal
o Status lahan dari calon sumber
benih sangat beragam dan
beberapa lahan berstatus hutan
lindung atau kawasan lindung
sehingga tidak diperbolehkan
melakukan penjarangan (seleksi)
o Ada kekhawatiran keberlanjutan
program pembangunan sumber
benih ke depan karena
keterbatasan anggaran yang
tersedia dan payung RPI yang
sudah tidak ada pada tahun
2015-2019
o Strategi pembangunan sumber
benih dari setiap jenis target akan
disesuaikan dengan peruntukan
dan status lahan masing-masing
o Tahun 2014 sebaiknya semua
sumber benih sudah ditanam,
sehingga mulai tahun 2015 tinggal
pemeliharaan, evaluasi , seleksi
dan sertifikasi (kecuali BBPBPTH
Yogyakarta karena sesuai
Tupoksinya) . Kegiatan sumber
benih sebaiknya masuk dalam
pengembangan atau
pemeliharaan KHDTK
o Dari sumber benih yang telah
disertifikat (31 unit Sumber
Benih), belum dapat
dimanfaatkan secara optimal oleh
pengguna.
o Pola pemanfaatan benih dari
sumber benih bersertifikat oleh
pengguna masih belum jelas
3. Implementasi:
o Perlu komunikasi dan
membangun jejaring dengan
para pengguna dalam
memanfaatkan benih dari
sumber benih bersertifikat
o Mekanisme pemanfaatan benih
dapat dilakukan melalui
mekanisme PNBP (PP. Tarif)
atau melalui PPK - BLU
o Perlu mengoptimalkan
komunikasi dengan Forum
Perbenihan Tanaman Hutan
Nasional yang telah terbentuk
untuk pemanfaatan benih dari
sumber benih bersertifikat