PRAKTIKUM
LINUX SYSTEM ADMINISTRATOR
Disusun Oleh : Sardiarinto
TEKNIK INFORMATIKA
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
BINA SARANA INFORMATIKA
PURWOKERTO
2017
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya ucapkan pertama kali untuk dapat menyatakan rasa
syukur saya. Setelah mungkin selama sebulan penuh saya coba mendesain modul
Linux ini akhirnya terselesaikan juga. Walaupun agak terlambat dari waktu yang
ditetapkan tetapi saya terus berusaha menyelesaikan walaupun telat.
Saya meminta maaf karena buku ini selesai pada detik-detik terakhir. Dan
dalam kesempatan ini saya ingin juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah menganugerahkan akal dan pikiran ini, serta kekuatan
phisik saya. 2. Kedua Orang tua Adik dan Kakak saya yang telah memberikan dukungannya
baik moral dan spiritual. 3. Direktur Bina Sarana Informatika. 4. Seluruh staff dan karyawan Bina Sarana Informatika 5. Instruktur-instruktur Bina Sarana Informatika atas subangsihnya pada diri saya.
Besar harapan saya sebagai penulis modul ini adalah mudah-mudahan
modul ini dapat sebagai langkah awal untuk mempelajari Linux. Dan mudahan-
mudahan buku ini dapat berguna bagi para pembaca dan pengguna sekalian.
Penulis
Sardiarinto
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3 Pertemuan I User Account .................................................................................................. 4
Pertemuan II Pengaturan User dalam Satu Group dan ..................................................... 11
Pertemuan III Pengenalan Direktori ................................................................................. 19
Pertemuan IV Pensetingan IP Address Kelas A ............................................................... 23
Pertemuan V Pensetingan IP Address Kelas B ................................................................. 35
Pertemuan VI Pensetingan IP Address Kelas C................................................................ 47
Pertemuan VII E V A L U A S I ....................................................................................... 59
Pertemuan IX Konfigurasi Jaringan Komputer ................................................................ 60
Pertemuan X SSH (Secure Shell) dan Telnet.................................................................... 71
Pertemuan XI SCP dan Pemaketan File (zip) ................................................................... 75
Pertemuan XII Setting Konfigurasi Service ..................................................................... 82
Pertemuan XIII Pensettingan Security atau Firewall ........................................................ 85
Pertemuan XIV Chat & Remote Desktop ......................................................................... 94
Pertemuan XV E V A L U A S I ..................................................................................... 100
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 4
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Pertemuan I User Account
I. Pendahuluan
Sebelum kita menjelajahi atau mensetting segala yang ada di dalam open source sebuah
system operasi Linux kita harus mempelajari pembuatan user account. Dalam pembuatan
user account di dalam Linux ada yang harus kita ketahui terlebih dahulu.
Tidak sedikit pengguna Linux pemula yang mengalami kebingungan karena tidak dapat
mengoperasikan suatu program atau mengakses sebuah file atau direktori dikarenakan
oleh hak akses yang ada pada setiap file dan direktori yang ada pada Linux.
Linux mengenal hak akses yang mengatur setiap user sehingga tiap user hanya dapat
mengakses file-file atau direktori tertentu saja, hal ini digunakan untuk kepentingan
keamanan sistem. Dua perintah (program) dalam Linux yang digunakan untuk mengatur
hak akses tersebut adalah chmod dan chown. Program chmod digunakan untuk mengubah
hak akses suatu file, sedangkan chown digunakan untuk mengganti pemilik file tersebut.
II. Landasan Teori
Hak Akses dalam Linux
Sebelum melangkah lebih jauh mengenai penggunakaan perintah dasar linux, sebelumnya
perlu di jelaskan terlebih dahulu mengenai hak akses di dalam linux.
Setiap file dan direktori yang ada dalam sistem linux memiliki tiga buah hak akses, satu
untuk user itu sendiri, kemudian untuk user dalam grup yang sama dengan pemilik file
dan yang terakhir untuk user lainnya.
Anda dapat melihat hak akses sebuah file dengan menggunakan perintah ls l, perhatikan
contoh dibawah ini:
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 5
-rw-rw-r-- 1 postgres postgres 41527 Jul 12 2001 summary.pdf
drwxrwxr-x 2 postgres postgres 4096 Sep 20 2002 Suse
-rw-r--r-- 1 root root 4935 Aug 23 2001 T123456.log
-rw-r--r-- 1 postgres postgres 13335 Apr 10 17:04 tchart2.java
Karakter pertama menunjukkan jenisnya, jika berisi karakter d, berarti itu adalah direktori
sedangkan jika kosong berarti file.
-rw-rw-r—1 ini adalah sebuah file karena depannya kosong atau (-), dan juga jika
dilihat dari warna sebuah file biasanya berwarna hitam.
drwxrwxr-x ini adalah sebuah file karena depannya kosong atau (d), dan juga jika
dilihat dari warna sebuah file biasanya berwarna biru
Sembilan karakter berikutnya menunjukkan hak aksesnya, dengan tiga karakter pertama
menunjukkan hak akses untuk user tersebut, tiga karakter berikutnya menunjukkan hak
akses untuk grup nya dan tiga karakter terakhir menunjukkan hak akses untuk user lain.
Karakter Arti Nilai
r (read) Hak akses untuk membaca 4
w (write) Hak akses untuk menulis 2
x (exec) Hak akses untuk menjalankan 1
Dengan mengkombinasikan nilai pada masing-masing hak akses tersebut, akan
didapatkan hak akses masing-masing, perhatikan tabel berikut:
Hak Akses Nilai Arti
--- 0 Tidak memiliki hak akses (tidak dapat di akses)
r-- 4 Dapat dibaca dan ditulis (diedit)
rw- 6 Dapat dibaca dan ditulis (diedit)
rwx 7 Dapat dibaca, ditulis dan dieksekusi (dijalankan)
r-x 5 Dapat dibaca dan dijalankan, tetapi tidak dapat diedit
--x 1 Hanya dapat dijalankan
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 6
Penjelasan tentang UGO adalah sebagai berikut dalam system management file atau
direktori di dalam operasi system linux.
-rw-rw-r-- = - untuk pengenalan sebuah file, rw- adalah indentitas user
(U), rw- adalah identitas untuk Group (G), r-- adalah identitas untuk
Other (O).
Berikut contoh penerapannya hak akses nilai arti :
–rw------- atau 600. Pemilik memiliki hak akses baca dan tulis, sedangkan
orang lain tidak memiliki hak akses apapun. Set dengan hak akses ini supaya
file ini tidak dapat di baca orang lain, biasanya digunakan untuk file-file
dokemen
-rw-r- -r- - atau 644. Pemilik memiliki hak akses baca dan tulis sedangkan
orang lain hanya dapat membaca saja. Gunakan hak akses ini jika anda ingin
orang lain dapat membaca file ini
-rw-rw-rw- atau 666. Dengan hak akses ini orang lain juga akan dapat
membaca dan merubah file.
-rwx- - - - - - atau 700. Pemilik dapat membaca, menulis dan menjelaskan
file ini, hak akses ini yang biasanya digunakan untuk menjalankan program.
Dll.
Perintah chmod
Dalam menggunakan perintah ini yang harus jadi perhatian adalah untuk mengatur hak
izin akses suatu file itu harus masuk ke dalam user yang punya file tersebut, tanpa harus
masuk ke dalam root. Untuk menggunakan chmod, perintahnya adalah:
$ chmod hak_akses namafile atau
$ chmod u=izin_aksesnya g=izin_aksesnya o=izin_aksesnya nama_file
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 7
Misalnya ingin merubah hak akses file coba.txt:
$ chmod 644 coba.txt atau
$ chmod u=rw- g=r-- o=r-- coba.txt
Perintah tersebut akan mengubah hak akses file coba.txt menjadi seperti berikut:
-rw-r--r-- 1 postgres postgres 41527 Jul 12 2001 coba.txt
Perintah-perintah yang digunakan:
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
adduser Membuat user account
passwd Membuat password didalam user account
ls -l Menampilkan file-file yang terdapat pada direktori beserta
izin akses suatu filenya
mkdir Membuat folder
vi Membuat file dalam konsol/terminal
cd Masuk ke dalam sebuah direktori
chmod Mengubah izin akses suatu file atau direktori
cat Memebaca sebuah file
chown Mengubah kepemilikan suatu file
chown -R Mengubah kepemilikan suatu file-file yang berada dalam
satu direktori
pwd Melihat posisi direktori saat ini
III. Tujuan Percobaan
Dalam percobaan kali ini kita akan melakukan :
1. Membuat user account
2. Membuat user account menjadi satu group
3. Membuat file dan Direktori
4. Mengatur izin akses suatu file
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 8
5. Mengatur izin akses suatu direktori
IV. Langkah-langkah Percobaan
A. Tolong buat user account dengan nama, nama kalian. Dan passwordnya adalah
password
1. Buka jendela terminal atau kansole pada Linux Mandriva.
Aplication – System Tools - Terminal
2. Login sebagai /root dengan mengetikkan perintah
# su –l (Masuk ke sebuah user admin di Linux)
3. Buat user account dan beri password dengan perintah
# adduser nama_usernya (Membuat user account)
# passwd nama_usernya (Membuat Password pada user account)
4. Masuk ke user account yang baru
# exit (Keluar dulu dari user account /root)
$ su nama_usernya (Masuk ke dalam sebuah user account)
Latihan A :
1. Buatlah user account dengan nama_anda dan passwordnya nama_anda juga ?
2. Keluarlah dari user account administrator atau root ?
3. Masuklah ke user account_anda di dalam konsol atau terminal ?
4. Keluarlah dari user account anda ?
5. Sekarang anda berada dimana posisi user accountnya di dalam konsol atau terminal
saat ini ?
Yang jadi perhatian….!!!!
Jika anda masuk ke dalam suatu user account lain dan ingin berpindah ke user
account yang lainya maka anda harus keluar terlebih dahulu ke dalam user account
login anda. Setelah anda masuk ke dalam user account login anda baru anda bisa
berpindah user account lainnya.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 9
B. Mengatur Hak Izin Akses Suatu File
Tolong buat direktori di dalam /home/user_account_kalian dengan nama direktorinya
adalah belajar. Tolong buat file menggunakan editor vi dengan nama filenya adalah
latihan1, di dalam direktori /home/user_account_kalian/belajar.
Bagi Bpk/Ibu instruktur Lab Linux tolong buatkan isi filenya.
1. Masuk ke dalam user account di dalam terminal. Dan jika anda belum masuk ke
dalam user account maka :
$ su user_account
2. Pastikan anda sudah berada di dalam direktori /home/user_account. Untuk melihat
posisi direktori anda saat ini adalah :
$ pwd
3. Jika anda sudah benar-benar berada dalam posisi direktori yang anda inginkan,
selanjutnya adalah anda membuat direktori dengan nama belajar di dalam direktori
/home/user_account.
$ mkdir belajar
4. Setelah itu anda di perintahkan untuk membuat suatu file di dalam direktori
/home/user_account/belajar dengan menggunakan editor vi. Dan nama file yang anda
buat adalah latihan1.
$ vi belajar1
5. Jikalau sudah di simpan dan anda keluar dari editor vi. Untuk melihat izin akses suatu
file atau direktori adalah
$ ls -l
6. Sekarang anda keluar dari user account anda pada terminal dan masuk ke dalam user
account login (bsi). Coba anda buka file yang anda buat tadi didalam user account bsi
apa yang terjadi ?????. Selanjutnya anda harus mensetting direktori penampung file
tersebut baru anda dapat buka dan membaca file latihan1 pada saat anda berada di
dalam user account lain.
7. Aturlah agar file latihan ini dapat dibuka, di baca dan ditulis pada user account lain ?
8. Untuk mengubah izin akses direktori adalah sebagai berikut. Tapi ingat anda harus
masuk ke dalam user account yang punya direktori tersebut :
$ chmod izin_aksesnya path_direktori_tersebut
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 10
9. Sebuah direktori untuk dapat di buka oleh user lain dia harus minimal memiliki izin
aksesnya adalah drwx-----x. Apa yang terjadi jika izin aksesnya seperti itu
10. Lanjutkan sampai file Latihan1 yang anda bikin sampai bisa di buka dan dapat anda
edit. Bagi Instruktur Lab Linux Tolong buatkan file editan untuk file latihan1.
Latihan B :
1. Ubahlah izin akases file Latihan1 menjadi usernya dapat membaca,menulis dan
membuka sedangkan groupnya hanya dapat membaca dan untuk othernya dapat
membaca ?
2. Ubahlah izin akses direktori user_account anda menjadi usernya dapat membaca,
menulis/mengedit,membuka sedangkan untuk group dan othernya tidak di berikan
akses apapun ?
3. Apa yang terjadi dengan file dan direktori tersebut tolong ceritakan ?
4. Jika anda masuk ke dalam user account root bisa tidak anda mengubah file Latihan1
tersebut, berikan alasanya ?
5. Berikan definisi dari arti warna-warna yang ada dalam sistem file atau direktori
dalam Linux ?
Yang jadi perhatian …!!!!
Jika anda ingin merubah izin akses suatu file atau direktori anda harus berada pada
sebuah induk dari file atau direktori tersebut. Contoh jika saya ingin merubah izin
akses sebuah direktori data, direktori tersebut berada di dalam direktori
/home/bonazen maka posisi anda harsu berada di dalam direktori /home/bonazen.
Dan yang paling penting adalah anda harus berada pada user account yang memiliki
direktori atau file tersebut.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 11
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan II Pengaturan User dalam Satu Group dan
Pengaturan Kepemilikan suatu File dan Direktori
I. Pendahuluan
Pembahasan pada Pertemuan II ini adalah kelanjutan dari pertemuan I. Pada pertemuan I
telah di bahas bagaimana mensetting sebuah user account dapat membuka sebuah
direktori dan membaca sebuah file yang berada di dalam sistem operasi Linux ini. Kita
juga dapat memberikan izin akses tersebut agar tidak dapat dibuka Direktori dan tidak
bisa di baca sebuah file kita pada user account lainnya.
Didalam sistem operasi Linux, setiap user account mempunyai privasi sendiri dalam
pemanagemenan suatu file dan direktorinya. Jadi tidak sembarangan user yang dapat
membaca setiap file dan dapat membuka sebuah direktori jika anda berada pada user
account yang berbeda di dalam Operasi sistem Linux.
Pada pertemuan II ini akan membahas tentang bagaiman izin akses uatu file jika kita atur
menurut groupnya. Dan bagaimana pengaturan sebuah file kepemilikan filenya kita
rubah. Didalam pemanagemenan sebuah pengaturan file dan direktori ini sangat perlu apa
yang nantinya suatu saat anda membuat sebuah file yang secret (rahasia) dan agar tidak
dapat di baca oleh siapapun maka pengaturan ini sangat di perlukan.
II. Landasan Teori
Mengubah User Account menjadi Satu Group
Sebuah file di dalam system operasi linux yang menampung user-user account yang
terdapat dalam system operasi linux itu adalah passwd. Tetapi sebuah file yang
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 12
menampung keterangan-keterangan group dari tiap-tiap user account itu berada pada file
group. Dan semuanya itu berada pada direktori /etc.
Jika awal dalam pembuatan sebuah user account anda pertama kali untuk dapat
bergabung dengan group lain maka sintaksnya adalah :
# adduser nm_user_account –g nm_group
Tetapi jika anda sudah membuat user account dan ingin menggabungkan user account
anda menjadi satu group lain dengan user account lain adalah sebagai.
Buka file /etc dan editlah file group. Contoh adalah sebagai berikut
Didalam file /etc/group ini adalah penyimpanan nama-nama group bukan
sebuah user account. Jadi anda ga usah bingung di saat anda pertama
membuat user account dan anda bergabung dengan group yang sudah ada
di dalam Operasi system Linux maka nama user account anda tidak ada
dalam file ini.
Tetapi jika anda sudah membuat user account dan belum ingin bergabung
dengan group yang ada maka secara otomatis user account anda itu juga
adalah nama group anda. Selanjutnya jika anda ingin bergabung dengan
group lain maka anda harus mengedit file /etc/group dengan mengubah
angka identitas group yang tertulis di file /etc/group.
Contoh dalam file diatas user account aziz menjadi satu group dengan
bonazen, karena identitas group mereka sama di dalam file /etc/group
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 13
Untuk mengganti hak akses sebuah direktori beserta dengan isinya, gunakan parameter R,
dengan parameter tersebut, chmod akan dijalankan secara rekursif.
$ chmod R 755 path_file_yang_ingin_dirubah
Menggunakan perintah chown
Perintah chown digunakan untuk mengganti pemilik sebuah file, perintah ini hanya dapat
digunakan oleh user root. Perintah ini hanya dapat digunakan oleh user root. Perintahnya
adalah sebagai berikut:
# chown namauser.namagrup namafile
Misalnya ingin merubah kepemilikan file coba :
# chown user.user coba.txt
perintah chown juga dapat digunakan dengan menggunakan parameter R, contohnya
adalah sebagai berikut:
# chown -R user.group path_asal_direktori
Perintah-perintah yang digunakan:
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
-g Masuk menjadi satu group di dalam user account
chmod Mengubah izin akses suatu file atau direktori
ls –l Menampilkan file-file yang terdapat pada direktori beserta
izin akses suatu filenya
Vi Membuat atau mengubah isi sebuah file dalam
konsol/terminal
I Untuk (insert) melakukan penginputan di dalam editor vi
Esc Untuk menghentikan (insert) atau pengeditan file di dalam
editor vi
:wq Untuk menyimpan dan keluar file di dalam editor vi
Chown Mengubah kepemilikan sebuah file atau direktori
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 14
III. Tujuan Percobaan
Dalam percobaan kali ini kita akan melakukan :
1. Membuat user account menjadi satu grup
2. Memanagement File atau direktori agar dapat terbaca hanya dalam satu group saja.
3. Melakukan pengeditan file sistem penyimpanan group-group di dalam operasi sistem
Linux.
4. Mengetahui file yang menyimpan konfigurasi group-group user account yang ada pada
sistem operasi Linux.
5. Dapat merubah kepemilikan sebuah file atau sebuah direktori.
IV. Langkah-langkah Percobaan
A. Mengedit user account anda menjadi satu Group dengan BSI
1. Buka jendela terminal atau kansole pada Linux Mandriva.
Aplication – System Tools - Terminal
2. Login sebagai /root dengan mengetikkan perintah
# su –l (Masuk ke sebuah user admin di Linux)
1. Masuk ke dalam direktori /etc :
# cd /etc
2. Buka file group terlebih dahulu setelah itu baru edit file tersebut dengan menggunakan
editor vi :
# cat group
# vi group
3. Sesuaikan user account anda dengan identitas no group yang ada di bsi:
Dalam penjelasan gambar ini user account aziz jadi satu group
dengan user account bonazen.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 15
4. Jika sudah mengedit file ini simpan dan keluar dari file
Latihan A :
1. Apa arti dari nomor-nomor yang tertera pada isi file /etc/group, tolong jelaskan ?
2. Bagaimana seandainya anda mengubah-ubah user account menjadi berpindah-pindah
group, Sebutkan langkah-langkah yang anda ambil ?
3. Sebuah group akan terbentuk jika ada user account yang juga terbentuk. Kenapa dan
jelaskan ?
4. Apa nama default group yang tersimpan pertama kali setelah anda membuat user
account ?
B. Membuat user account menjadi satu group dengan BSI
1. Buka jendela terminal atau kansole pada Linux Mandriva.
Aplication – System Tools - Terminal
2. Login sebagai /root dengan mengetikkan perintah
# su –l (Masuk ke sebuah user admin di Linux)
3. Buat user account menjadi satu group dengan bsi :
# adduser nm_user –g nm_group
Yang jadi perhatian …!!!!
Jika anda ingin merubah suatu file sistem di dalam sistem operasi Linux, anda
harus masuk ke dalam sebuah user adaministrator atau root. Dilarang keras
untuk menghapus file ini dan juga mengubah izin akses file ini.Dan tolong
bagi para instruktur Lab Linux di back up file /etc/group. Jika nanti ada
kesalahan-kesalahan dapat di tanggulangi.
Yang jadi perhatian …!!!!
Setelah anda melakukan percobaan diatas memang user account anda tidak ada di
dalam file sistem Linux /etc/group, user account anda akan tersimpan di file sistem
Linux /etc/passwd. Dan sekali lagi tolong di perhatikan untuk membaca file passwd
jangan lupa untuk memberikan perintah cat dalam membuka file passwd.
Percobaan yang B ini setelah di lakukan tolong di hapus user accountnya dengan
perintah : # userdel –r nm_account
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 16
C. Membuat sebuah file dapat di akses dalam satu group saja
1. Buka jendela terminal atau kansole pada Linux Mandriva.
Aplication – System Tools – Terminal
2. Di dalam terminal anda masuk ke dalam user anda jikalau anda loginya bukan
user account anda. Tetapi jika anda loginya sudah menggunakan user account
anda maka anda sudah masuk kedalam user account anda di terminal.
3. Buatlah direktori di dalam /home/user_account dengan nama direktorinya adalah
group.
4. Setelah itu anda di perintahkan untuk membuat suatu file di dalam direktori
/home/user_account/group dengan menggunakan editor vi. Dan nama file yang
anda buat adalah latihan. Tolong bagi instruktur lab Linux buat isi documentnya.
5. Simpan file latihan dan keluarlah dari editor vi. Selanjutnya kita akan melihat izin
akses file yang anda buat tadi :
$ ls –l
6. Selanjutnya untuk membuktikan bahwa sebuah file yang anda buat ini sesuai
dengan apa yang terlihat di monitor saat ini, maka akan kita buktikan saat ini.
Keluarlah dari user account anda dan masuk ke dalam user account BSI,
selanjutnya kita akan mencoba mengedit file tersebut lewat user account BSI. Apa
yang terjadi .....???
7. Sudah anda lihat apa yang terjadi kalau file atau direktori yang belum kita berikan
izin aksesnya secara penuh terhadap file atau direktori tersebut hanya bisa di baca
atau di buka oleh user account lainnya atau dalam satu group sekalipun. Itulah
default dari sebuah izin akses file. Sedangkan untuk sebuah direktori itu
defaultnya hanya bisa dibaca, ditulis dan dibuka hanya untuk user accountnya
saja, sedangkan di lain itu dia harus mengatur izin aksesnya.
8. Sekarang buatlah pengaturan izin akses sebuah file agar dapat di edit di lain user
account yang masih di dalam satu group dengan user account anda dan sebuah
direktori agar dapat di buka.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 17
9. Sampai file latihan yang berada didalam direktori /home/user_account/group
dapat diedit. Tolong untuk instruktur lab Linux buatkanlah penambahan pada file
tersebut ?
D. Membuat sebuah file atau direktori dapat diubah kepemilikannya.
1. Buka jendela terminal atau kansole pada Linux Mandriva.
Aplication – System Tools – Terminal
2. Masuklah ke user account administrator atau root. Lalu masuklah ke direktori
/home/user_account/group. Ubahlah kepemilikan file latihan menjadi bsi.
# chown namauser.namagrup namafile
3. Sekarang keluarlah dari user account administrator atau root.
# exit
4. Masuklah ke user account anda dan masuk ke dalam direktori
/home/user_account/group.
$ su user_account
$ cd /home/user_account/group
5. Lihat apa yang terjadi dengan file latihan. Lihatlah dengan perintah
$ ls -l
6. Dan sekarang coba anda buka file tersebut. Apa yang terjadi..???
Yang jadi perhatian …!!!!
Jika anda untuk memasuki sebuah file maka anda harus membuka terlebih direktori
yang menampung file tersebut. Berarti otomatis jika anda ingin merubah atau
membaca sebuah file berarti yang anda lakukan pertama kali adalah merubah izin
akses sebuah direktori batu filenya itu dapat terbuka.
Yang jadi perhatian …!!!!
Untuk mempermudah pembelajaran kelas berikutnya tolong kembalikan settingan
ke aslinya. Bagi instruktur Lab Linux perintah kepada mahasiswa untuk
mengembalikan izin akses file dan direktorinya ke semula. Atas kerja samanya saya
ucapkan terima kasih.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 18
Latihan
1. Buatlah sebuah file dengan isi file nya adalah pengertian-pengertian di bawah ini
dalam bahasa ingrispun tidak masalah ::
a. network b. ifconfig c. ssh d. scp e. ftp
2. Simpan file tersebut didalam user account anda di dalam direktori latihan dengan
nama filenya adalah latihan2 ?
3. Ubah izin akses file tersebut agar dapat di edit dalam satu group, yang groupnya
adalah bsi ?
4. Editlah file tersebut pada saat anda berada pada didalam user account bsi, dengan isi
filenya :
Saat ini saya sedang mempelajari Linux II
Pada pertemun kali ini saya mempelajari tentang izin akses suatu file
dan direktori
Saya juga diberikan materi tentang mengubah kepemilikan sebuah file
dan direktori
5. Jika anda ingin membuka sebuah file latihan2 yang berada di dalam direktori
/home/user_account_anda/latihan langkah apa-apa yang akan anda lakukan agar file
tersebut dapat di baca ditulis dan diedit, tuliskan dengan jelas langkah-langkah anda
tersebut ?
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 19
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan III Pengenalan Direktori
A. Pendahuluan
Di dalam pertemuan ini mahasiswa dikenalkan oleh system direktori pembangun sebuah
sistem operasi di dalam Linux. Tujuan agar mahasiswa dapat mengenal dan menagement
file-file atau direktori-direktori yang di butuhkan. Saya ambil sebuah contoh jika
mahasiswa menggunakan USB sebagai penyimpanan datanya dan suatu saat USB
tersebut diperlukan untuk dapat di pergunakan dalam sistem operasi linux di mana
mereka juga harus dapat mengetahui di mana letak USB itu dapat di baca dan diambil
datanya.
Itu salah satu contohnya, sedangkan contoh lain adalah saat kita menggunakan CD-Rom
atau floopy disk. Bagaimana cara membaca dan di mana letak pengkonfigurasiannya di
dalam sistem operasi Linux ini.
Contoh lainnya adalah pengenalan file-file konfigurasi yang terdapat di dalam linux. Oleh
sebab itu kenapa linux itu disebut sebagai operasi system yang open source, ini di
karenakan adalah file-file pembangun dari sistem operasi ini dapat kita edit dan
modifikasi.
B. Landasan Teori
Direktori pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai suatu file yang di dalamnya
terkandung file-file atau direktori-direktori lain yang memiliki tujuan untuk
pengelompokan, meningkatkan efisiensi proses kerja dan yang terpenting adalah untuk
mempermudah pencarian file.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 20
Berikut adalah direktori-direktori beserta kegunaannya. Direktori ini merupakan
direktori-direktori standar yang di buat sistem Linux.
● / adalah direktori root yang berguna untuk menampung seluruh file yang terdapat
dalam sistem Linux.
● /bin adalah direktori yang berisi file-file yang dapat langsung di jalankan.
● /boot adalah direktori yang berisi file-file yang digunakan saat Linux melakukan
booting
● /dev adalah direktori yang berisi file-file dari hardware yang dimiliki oleh komputer
(sebagai contoh: /dev/hda adalah file dari harddisk, /dev/fd0 adalah file untuk floopy,
/dev/cdrom adalah file untuk cdrom pada komputer)
● /etc adalah direktori yang berisi file-file yang digunakan untuk mengkonfigurasi
Linux. File-file ini biasanya merupakan file-file yang berbentuk script atau file-file
dengan tipe text.
● /home adalah direktori yang digunakan untuk menyimpan semua direktori user.
● /lib adalah direktori yang berisi file-file library yang diperlukan oleh program-program
pada root direktori sistem Linux
● /mnt adalah direktori yang berisi file-file yang dapat anda gunakan untuk memounting
di device-divice yang komputer anda miliki.
● /proc adalah direktori yang berisi file-file buffer yang digunakan untuk
menginformasikan proses-proses yang sedang berjalan pada sistem Linux.
● /root adalah direktori home untuk root
● /sbin adalah direktori yang berisi file-file yang dijalankan oleh sistem Linux
● /tmp adalah direktori yang berisi file-file sementara (file-file yang diakibatkan oleh
interupt-interupt pada sistem Linux)
● /usr adalah direktori yang berisi file-file yang dapat dijalankan atau berorientasi untuk
semua user
● /var adalah direktori yang berisi file-file data yang dapat berubah-ubah saat Linux
sedang dalam proses
Perintah-perintah yang digunakan:
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 21
mv Memindahkan file
cp Mengkopi file atau direktori
ls Menampilkan file-file yang terdapat pada direktori
mkdir Membuat folder
cd Masuk ke dalam sebuah direktori
cat Memebaca sebuah file
rm Menghapus file atau direktori
vi Membuat atau mengedit sebuah file
C. Tujuan Percobaan
Pada percobaan kali ini agar
1. Dapat memahami instruksi-instruksi atau perintah dasar yang ada di Linux
2. Dapat mengetahui file-file pendukung open sourcenya linux
3. Mengcopy sebuah file
4. Memindahkan file dari folder satu ke folder lainnya
5. Membuat direktori
6. Membackup file-file
7. Mengubah atau mengedit sebuah file
8. Membaca sebuah file
9. Melihat isi sebuah file
10. Berpindah-pindah ke dalam direktori yang satu ke lainnya
Langkah percobaan
1. Buka jendela terminal atau console
Aplication – System Tools – Terminal
2. Masuk ke admin root
# su -l
3. Masuk ke dalam direktori home
# cd /home/user_account
4. Buat direktori dengan nama latihan
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 22
# mkdir latihan
5. Masuk ke dalam direktori /etc
# cd /etc
6. Backup atau copy file yang ada di dalam direktori /etc. File-file yang perlu di
backup adalah :
a. passwd adalah file yang menyimpan user-user account dan service-service di
dalamLinux.
b. ifcfg-eth adalah file yang menyimpan konfigurasi IP Address pada LAN Card
c. hosts adalah file yang menyimpan konfigurasi hostname
d. smb.conf adalah file yang mengatur atau menyimpan konfigurasi sharing data
# cp passwd /home/ user_account/latihan (Membackup file passwd ke
dalam direktori /home/user_account/latihan)
Latihan :
1. Perintah apa yang digunakan untuk dapat mengetahui sebuah sintaks/perintah di
dalam Linux ?
2. Apakah sebuah user account yang telah terbentuk dia membentuk direktori apa saja,
sebutkan ?
3. Direktori sebuah user account juga secara otomatis terbuat di dalam sebuah direktori
system, direktori apakah itu ?
4. Jika anda berada pada posisi direktori lain misalnya : anda berada di dalam direktori
/home anda ingin membuka/membaca file yang ada di dalam direktori lain misalnya
di dalam direktori /home/bsi/latihan dan nama filenya adalah soal. Sebutkan langkah-
langkahnya baik itu secara masuk per-direktori atau secara langsung membuka file
lewat direktori /home ?
5. Jika anda ingin membuka atau mencolokan flash disk dan cd room. Kedua device ini
akan terdeteksi di dalam direktori apa di system Linux ?
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 23
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan IV Pensetingan IP Address Kelas A
I. Pendahuluan
Di dalam percobaan kali ini kita akan melakukan pensettingan IP address. IP address ini
kita pakai sebagai alamat computer kita agar dapat berkomunikasi terhadap computer
lain. Dan kita juga harus mengetahui secara jelas aturan-aturan IP Address itu sendiri dari
Kelas, Subnet, Network ID dan Host ID. Dan mungkin yang lebih kompleks lagi yaitu
subnetting, hardware pendukung jaringan komputer dan settingan dari sistem jaringan
tersebut.
Tetapi dalam mata kuliah Linux II yang di bahas adalah konsep dasar dari pembentukan
jaringan itu sendiri. Pembahasan hanya pembentukan jaringan komputer (LAN) biasa dari
pensettingan saja yang menggunakan sistem operasi Linux.
Dalam pensettingan IP Address ini saya akan bagi 2 tahapan pensettingan melalui
kernel/konsol, tahapan tersebut adalah :
1. Pensettingan melalui instruksi
Tahapan ini mengalami permasalahan jika komputer anda restart maka inputan IP
Address akan hilang, dan jaringan akan terputus dengan hilangnya inputan IP
Address tersebut.
2. Pensettingan melalui pengeditan file yang terdapat pada /etc/sysconfig/network-
scripts dan filenya bernama ifcfg- (device Lan Card yang di kenalai
oleh system Linux).
Di dalam pertemuan kali ini juga mahasiswa diberikan bagaiman mengubah sebuah
hostname komputer. Dan file apa yang mengkonfigurasi hostname tersebut.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 24
II. Landasan Teori
TCP/IP bukanlah sebuah protocol tunggal tetapi satu kesatuan protocol dan utility.
Protocol ini dikembangkan oleh ARPA (Advance Research Project Agency) untuk
departemen pertahanan Amerika pada tahun 1969. Sebuah alamat TCP/IP adalah biner
berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam sebuah jaringan. Nilai ini digunakan
untuk mengenali jaringan dimana host tersebut mengenali nomor host bersangkutan di
jaringan tertentu. Nilai tersebut terbagi menjadi empat bagian nomor delapan bit yang
disebut octet. Setiap alamat terbagi atas dua komponen :
Network ID
Network ID adalah bagian dari alamar IP yang mewakili jaringan fisik dari host. Setiap
komputer dalam segment jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan yang sama.
Network ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 00000000 atau
bernilai 0 (nol).
2. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 11111111 atau
bernilai 255.
3. Sebuah byte Net ID range byte pertamanya itu adalah : 1 sampai 223 kecuali
angka 127.
4. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 01111111 atau
bernilai 127. Karena IP ini di jadikan sebagai loopback dari sebuah sistem
protocol TCP/IP.
Host ID
Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat, bila komputer di
segment jaringan anda memiliki alamat, maka jaringan perlu tahu milik siapakah suatu
paket data tersebut. Berikut ini adalah tabel kelas-kelas IP dan host yang didukungnya :
Tabel II.4 Internet Protocol Class
Class Jumlah Host Jangkauan Octet Pertama
A 16.777.216 1 – 126
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 25
Host ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 192.168.2.00000000. atau
bernilai 0 (nol).
2. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 11111111 atau bernilai 255.
Seperti yang disebutkan diatas bahwa IP adalah 32 bit. Nilai tersebut terbagi menjadi
empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Contoh alamat IP adalah
202.149.240.66. Dengan menggunakan contoh diatas katakanlah bahwa administrator
mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai yang sama :
202.149.240.xxx ini adalah network ID, sedangkan nomor pada xxx adalah node Host ID
nya.
Alasan yang mendasari pembagiannya atau pengelompokkan IP Address ini adalah untuk
mempermudah pendistribusian pendaftaran IP Address. Adapun pembagian kelas tersebut
adalah sebagai berikut :
IP Address kelas A
IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumalh Host yang
sangat besar. Bit pertama dari IP Address kelas A selalu di set 0 (nol)
sehingga Byte pertama terdepan dari IP Address kelas A selalu bernilai
antara angka 0 – 127.
Pada kelas ini, Network ID adalah 8-bit pertama sedangkan untuk Hostnya
adalah 24-bit berikutnya. Sebagai contoh jika IP Address kelas A adalah
11.147.5.5 maka dapat dikatakan Network ID tersebut adalah 11 dan Host
ID dari IP address tersebut adalah 147.5.5. IP address kelas A ini dapat
menampung lebih kurang 16 juta Host. Berikut adalah karakteristik dar IP
address kales A.
Karakteristik IP address kelas A
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 26
Format : 0nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit Pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte Pertama : 1 – 126
Jumlah : 126 kelas A
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada setiap kelas A
Setiap alamat TCP/IP jatuh pada kelas satu alamat. Kelas mewakili sebuah group alamat
yang dapat segera dikenali komponen software sebagai bagian dari sebuah jaringan fisik.
Misalnya alamat TCP?IP berikut dan nilai binernya :10.149.240.66 alamat binernya
00001010.10010101.11110000.10000010
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan dengan banyaknya komputer atau host yang
digunakan pada sebuah jaringan.Setiap komputer disebuah jaringan biasanya ingin
mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim harus memastikan
bahwa si penerima berada pada jaringan yang sama atau diluar itu. Subnet mask
digunakan oleh protocol stack TCP/IP untukmenentukan bahwa host yang akan dicoba
dikomunukasikan berada dijaringan yang sama atau berada di diluar jaringan..
Berikut ini adalah table klasifikasi dari subnet mask :
Tabel II.5 Subnet Mask Class
Class Subnet Mask
A 255.0.0.0
Subnet mask digunakan untuk membedakan antara network ID dan host ID dan untuk
menunjukkan suatu host apakah berada pada jaringan local atau non local. Untuk jaringan
non local berarti harus mentransmisi data melalui sebuah router.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 27
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan oleh banyaknya komputer atau host pada
sebuah jaringan. Salah satu standar dalam protokol jaringan yang di kembangkan oleh
ISO (International Standard Organization) adalah model referensi OSI (Open System
Interconnection) merupakan suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan
sistem-sistem yang lain.
FILE INTERFACE ETHERNET
File ini terdapat dalam direktori /etc//etc/sysconfig/network-scripts. Di dalam direktori ini
terdapat beberapa file yang mendukung jalanya sebuah Ethernet card. Berikut ini salah
satu yang terdapat dalam direktori tersebut adalah ifcfg-eth0 yang berisi:
• Pengaturan IP Address secara tetap
DEVICE = eth0
BOOTPROTO = none
ONBOOT = yes
NETWORK = 192.168.0.0
NETMASK = 255.255.255.0
IPADDR = 192.168.0.254
USERCTL = no
• Pengaturan IP Address secara DHCP
DEVICE = eth0
BOOTPROTO = dhcp
ONBOOT = yes
Berikut keterangan dari parameter-parameter diatas :
1. BOOTPROTO = <protocol>, dimana <protocol> adalah salah satu nilai di bawah ini :
a. none : Tidak ada protocol boot-time yang digunakan
b. bootp : Menggunakan protocol boot-time BOOTP
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 28
c. dhcp : Menggunakan protocol boot-time DHCP
2. BROADCAST = <address>, di mana <address> merupakan alamat broadcast
3. DEVICE= <name>, dimana <name> adalah nama peraltan fisik (bukan peralatan
dinamis.
4. DNS (1,2)=<address>, dimana <address> adalah name server yang di letakkan di
dalam file /etc/resolv.conf jika direktif PEERDNS di set menjadi yes.
5. IPADDR=<address>, dimana <address> adalah IP Address yang di gunakan oleh
Ethernet
6. NETMASK=<mask>, dimana <mask> adalah nilai subnet mask
7. NETWORK=<address>, dimana <address> adalah IP addres jaringan
8. ONBOOT=<answer>, dimana <answer> adalah salah satu nilai di bawah ini :
a. yes : peralatan ini diaktifkan secara boot
b. no : peralatan ini tidak diaktifkan pada saat boot
9. PEERDNS=<answer>, dimana <answer> salah satu nilai di bawah ini :
a. Yes : memodifikasi /etc/resolv.conf jika direktif DNS di set. Jika anda
menggunakan dhcp, maka yes merupakan default.
b. No : tidak memodifikasi /etc/resolv.conf
10. SRCADDR=<address>, dimana <address> adalah source IP Address yang telah
ditentukan oleh paket-paket keluar.
11. USERCTL=<answer>, dimana <answer> adalah salah satu nilai berikut :
a. yes : user non-root diijinkan mengatur peralatan ini
b. no : user non-root tidak diijinkan mengatur peralatan ini.
Scripts pengatur kendali interface
Scripts-scripts ini menonaktifkan dan mengaktifkan interface system. Terdapat dua
scripts kendali interface dalam system : /sbin/ifdown dan /sbin/ifup yang memanggil
yang memanggil scripts kendali lain di dalam direktori /etc/sysconfig/network-scripts.
Berikut scripts-scripts kendali interface yang digunakan :
1. ifup-aliases.Mengkonfigurasi ip alias dari file konfigurasi interface pada saat
lebih dari satu IP address diasosiasikan dengan satu interface.
2. ifdown-cipcb dan ifup-cipcb Dibuat untuk memutuskan atau menyambungkan
koneksi Cripto IP Encapsulation (CIPE)
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 29
3. ifdown-ipv6 dan ifup-ipv6. Mengandung fungsi yang berhubungan dengan ipv6
yang menggunakan variable lingkungan untuk membuat file konfigurasi interface
dan /etc/sysconfig/network-scripts.
4. ifup-ipx. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface IPX.
5. ifup-plip. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface PLIP
6. ifup-plusb. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface USB.
7. ifdown-post dan ifup-post. Mengandung perintah-perintah yang dieksekusi
setelah suatu interface dikoneksi atau diputuskan.
8. ifdown-ppp dan ifup-ppp. Digunakan untuk menghubungkan taua memutuskan
suatu interface PPP.
9. ifup-routes. Menambah route-route statis ke peralatan pada saat interface aktif
10. ifdown-sit dan ifup-sit. Mengandung fungsi-fungsi yang mengaktifkan atau
mematikan tunnel IPv6 dalalm suatu koneksi IPv4
11. ifdown-sl dan ifup-sl. Digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan interface
SLIP.
Perlu diwaspadai bahwa penghapusan atau perubahan suatu scripts di dalam direktori
/etc/sysconfig/network-scripts dapat menyebabkan interface bekerja secara aneh atau
gagal sama sekali. Anda juga dapat menggunakan scripts /etc/init.d/network untuk
mengaktifkan dan mematikan interface jaringan yang di konfigurasikan. Contohnya
adalah sebagai berikut :
Untuk merestart Interface Network
# /etc/init.d/network restart
Untuk mematikan Interface Network
# /etc/init.d/network stop
Untuk mengaktifkan Interface Network
# /etc/init.d/network start
III. Tujuan Percobaan
Dalam praktek kali ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui :
1. Cara pensettingan IP address melalui jendela terminal atau konsol
2. Agar mahasiswa dapat membedakan tiap segment-segment IP Address
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 30
3. Agar mahasiswa dapat membentuk sebuah jaringan dengan pengetahuan IP Address.
4. Mengenali divice yang terdapat pada system operasi Linux secara penamaannya
5. Mengetahui cara pengetesan apakah computer sudah dapat terhubung satu sama lain
Perintah-perintah yang digunakan:
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
ifconfig Untuk mengetahui IP Address dalam Lan Card atau bias
juga dapat di pakai sebagai penginputan IP Address dalam
Lan Card
route Untuk dapat mengetahui IP Adress yang di pakai sebagai
gateway atau bias juga dipakai sebagai penginputan IP
Address yang digunakan sebagai gateway.
arp Menampilkan komputer-komputer yang terkoneksi dengan
PC anda
ping Untuk mengetahui computer anda sudah terkoneksi secara
baik atau belum
/etc/init.d Menjalankan, mematikan atau melihat sebuah service
cat Memebaca sebuah file
cd Masuk ke dalam sebuah direktori
vi Membuat atau mengedit sebuah file
IV. Langkah-langkah Percobaan
Langkah-langkah yang kita lakukan dalam pensettingan IP address adalah :
A. Setting IP Address melalui instruksi ifconfig :
1. Buka jendela terminal atau console
Aplication – System – Terminal
2. Masuk ke dalam root
$ su -l
3. Memastikan/melihat di dalam PC ada sebuah IP Address
# ifconfig
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 31
4. Memasukkan ip address melalui perintah ifconfig dengan penginputan IP Address
kelas A
# ifconfig ip_address netmask subnet_default_kelasA contoh
# ifconfig 10.172.168.10 subnet 255.0.0.0
5. Memasukkan gateway di dalam PC
# route add default gw ip_address_yang_dijadikan_gateway contoh
# route add default gw 10.192.154.20
6. Chek koneksi jaringan
# ping ip_tujuan contoh
# ping 10.192.154.20
7. Jika jawaban perintah diatas :
Ini menandakan computer anda telah konek dengan computer tujuan.
Tetapi jawaban yang keluar selain yang diatas itu menandakan
komputer anda belum konek dengan komputer tujuan.
8. Melihat user-user mana saja yang sudah konek dengan komputer anda
# arp
9. Di dalam perintah arp juga dapat mengetahui apa-apa yang dapat dilakukan, untuk
jelasnya coba anda masuk ke dalam descriptionnya.
# man arp:
10. Jika terjadi masalah, langkah awal untuk pendeteksian adalah
# /etc/init.d/network restart
11. Jika jawabannya adalah :
Jawaban pada ethernet card diatas di dalam sistem operasi Linux tidak
mengalami masalah (OK). Tetapi jika jawaban dari tampilan diatas adalah
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 32
failed maka terjadi kesalahan atau kerusakan dalam device pendukung
jaringannya baik itu Lan card atau kabelnya.
Latihan
1. Buatlah pengelompokan dalam satu kelompok terdiri dari 4 komputer dalam praktek
misal (user1, user2,user5 dan user6). Aturan mainnya adalah mengunakan IP Address
kelas A dengan user1 IP Addressnya 8.100.125.90 dan gatewaynya adalah
8.90.100.125. IP ini bebas mo di taruh di user berapa ?
2. Inputlah IP Address pada tiap-tiap user tersebut agar keempat komputer tersebut agar
dapat konek ?
3. Test koneksilah apakah komputer satu sama lain sudah koneksi ?
4. Coba anda lihat user-user mana saja yang sudah konek dengan komputer anda ?
5. Jika salah satu user menginput IP Address dengan 12.100.125.91, apakah user
tersebut konek dengan user-user lain ? Jelaskan jawaban anda ?
B. Setting IP Address melalui pengeditan file /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-
eth? Penginputan hostname.
1. Buka jendela terminal atau konsol
Aplication – System - Terminal
2. Masuk ke dalam root
$ su -l
3. Kita telah ketahui bahwa file yang menyimpan konfigurasi Ethernet card itu berada
pada direktori /etc/sysconfig/network-scripts, sedangkan untuk mengetahui berapa
Yang jadi perhatian …!!!!
Dalam penentuan gateway itu adalah optional, artinya semua user dapat dijadikan
gateway, tetapi dalam penentuannya semua harus sepakat dalam jaringan tersebut.
Suatu kelemahan yang terjadi pada penginputan IP Address melalui perintah
ifconfig adalah pada saat PC di restart baik itu sebuah servicenya saja atau O.S
nya maka IP Address yang di input akan hilang secara otomatis.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 33
jumlah Ethernet card yang ada itu juga dapat di lihat melalui jumlah file ifcfg-eth
nya. Atau bisa juga dapat mengetikkan perintah ifconfig.
# cd /etc/sysconfig/network-scripts
4. Untuk melihat konfigurasi murni dari ethernet card coba kita buka file ifcfg-eth0
# cat ifcfg-eth0
5. Sekarang anda edit file tersebut dengan editor vi sesuaikan dengan keterangan-
keterangan yang berada di atas, samakan saja dengan IP Address yang di atas.Jikalau
sudah selesai simpan, lalu restart service networknya.
6. Sekarang lihat IP Address
# ifconfig eth0
7. Setelah memasukkan IP address baru kita dapat mengedit hostname komputer
# cd /etc
8. Edit file hosts yang terdapat dalam direktori etc dengan menggunakan editor vi.
Ketentuannya adalah sesuaikan IP Address dengan IP Address
yang anda input, karena di dalam sistem file ini hostname suatu PC
dia akan mendeteksi IP address yang sedang aktif. Jika IP Address
yang anda input tidak aktif di dalam file /etc/sysconfig/network-
scripts/ifcfg-eth0 maka hostname yang anda masukkan tidak akan
aktif.
9. Restart komputer
Action – Log out - Restart
10. Perhatikan pada saat anda login hostname sudah terbentuk.
11. Buka terminal atau konsol
Aplication – System Tools – Terminal
Yang jadi perhatian …!!!!
Mohon file ifcfg-eth0 dan hosts jangan ada yang menghapus. sesuaikan IP
Address dengan IP Address yang anda input, karena di dalam sistem file ini
hostname suatu PC dia akan mendeteksi IP address yang sedang aktif. Jika IP
Address yang anda input tidak aktif di dalam file /etc/sysconfig/network-
scripts/ifcfg-eth0 maka hostname yang anda masukkan tidak akan aktif.
Hostname akan terlihat di dalam terminal atau konsol.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 34
Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan Network ID ? Jelaskan ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Host ID ? Jelaskan ?
3. Apakah yang dimaksud dengan subnet ? Jelaskan ?
4. Buatlah konfigurasi IP Address komputer anda kelas A jelaskan yang mana Network
ID dan yang mana Host ID ? Bagaimana settingan IP Address komputer yang lain
jika ingin koneksi dengan komputer anda ?
5. Buatlah konfigurasi Hostname komputer anda menjadi NIM anda ? Sebutkan
konfigurasinya dan jelaskan ?
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 35
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan V Pensetingan IP Address Kelas B
A. Pendahuluan
Di dalam percobaan kali ini kita akan melakukan pensettingan IP address. IP address ini
kita pakai sebagai alamat computer kita agar dapat berkomunikasi terhadap computer
lain. Dan kita juga harus mengetahui secara jelas device Lan Card yang kita pergunakan
pada system opersi system Linux.
Dalam pensettingan IP Address ini saya akan bagi 2 tahapan pensettingan melalui
kernel/konsol, tahapan tersebut adalah :
1. Pensettingan melalui instruksi
Tahapan ini mengalami permasalahan jika komputer anda restart maka inputan IP
Address akan hilang, dan jaringan akan terputus dengan hilangnya inputan IP
Address tersebut.
2. Pensettingan melalui pengeditan file yang terdapat pada /etc/sysconfig/network-
scripts dan filenya bernama ifcfg- (device Lan Card yang di kenalai oleh
system Linux).
Di dalam pertemuan kali ini juga mahasiswa diberikan bagaiman mengubah sebuah
hostname komputer. Dan file apa yang mengkonfigurasi hostname tersebut. Terakhir
adalah mahasiswa dapat mengkonversikan sebuah IP Address ke dalam bentuk biner.
B. Landasan Teori
TCP/IP bukanlah sebuah protocol tunggal tetapi satu kesatuan protocol dan utility.
Protocol ini dikembangkan oleh ARPA (Advance Research Project Agency) untuk
departemen pertahanan Amerika pada tahun 1969. Sebuah alamat TCP/IP adalah biner
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 36
berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam sebuah jaringan. Nilai ini digunakan
untuk mengenali jaringan dimana host tersebut mengenali nomor host bersangkutan di
jaringan tertentu. Nilai tersebut terbagi menjadi empat bagian nomor delapan bit yang
disebut octet. Setiap alamat terbagi atas dua komponen :
Network ID
Network ID adalah bagian dari alamar IP yang mewakili jaringan fisik dari host. Setiap
komputer dalam segment jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan yang sama.
Network ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 00000000 atau
bernilai 0 (nol).
2. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 11111111 atau
bernilai 255.
3. Sebuah byte Net ID range byte pertamanya itu adalah : 1 sampai 223 kecuali angka
127.
Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 01111111 atau bernilai
127. Karena IP ini di jadikan sebagai loopback dari sebuah sistem protocol TCP/IP
Host ID
Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat, bila komputer di
segment jaringan anda memiliki alamat, maka jaringan perlu tahu milik siapakah suatu
paket data tersebut. Berikut ini adalah tabel kelas-kelas IP dan host yang didukungnya :
Tabel II.4 Internet Protocol Class
Class Jumlah Host Jangkauan Octet Pertama
B 16.536 128 –191
Host ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 192.168.2.00000000. atau
bernilai 0 (nol).
2. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 11111111 atau bernilai 255.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 37
Seperti yang disebutkan diatas bahwa IP adalah 32 bit. Nilai tersebut terbagi menjadi
empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Contoh alamat IP adalah
172.1168.240.66. Dengan menggunakan contoh diatas katakanlah bahwa administrator
mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai yang sama :
172.168.xxx.xxx ini adalah network ID, sedangkan nomor pada xxx.xxx.240.66 adalah
host ID nya.
IPAaddress kelas B
IP Address kelas B digunakan untuk jaringan yang berukuran sedang dan
besar. IP Address kelas B ini 2 (bit) bit pertama dari IP selalu di set dengan
1 0 (satau nol) sehingga bit terdepan dari IP Address selalu bernlai 128
sampai 191.
IP Address kelas B dapat menampung lebih kurang 65000 Host. Berikut
adalah karakteristik dari IP Address kelas B.
Karakteristik IP Address kelas B
Format : 10nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit Pertama : 10
Panjang NetID : 16
Panjang HostID : 16 bit
Byte Pertama : 128 – 191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap kelas B
Setiap jaringan selalu memerlukan subnet yang biasa disebut subnet mask. Subnet
merupakan bagian dari jaringan yang dimaksudkan untuk memecah network ID menjadi
beberapa bagian kecil. Tujuannya agar beban kerja jaringan tidak terlalu berat. Subnet ini
terdiri dari angka 32 bit misalnya :: 11111111.11111111.11111111.00000000 atau
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 38
255.255.255.0. Pada subnet mask seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset
dengan angka 0.
Jadi gambaran kurang lebih seperti ini :
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
128 64 32 16 8 4 2 1 128 64 32 16 8 4 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
255 255 0 0
Subnet diatas menandakan 16 bit. Jadi setiap segment IP Address atau 1 byte IP Address
itu terdiri dari 8 bit, subnet diatas menunjukkan bahwa ia menggunakan 2 segment
IPAddress atau 2 byte.
Untuk penghitungan konversinya dari desimal ke biner adalah sebagai berikut :
Misal : 172. konevrsikan ke biner
172 / 2 = 86 / 2 = 43 / 2 = 21 / 2 = 10 / 2 = 5 / 2 = 2 / 2 = 1
0 0 1 1 0 1 0
Jadi dibalik hasil pembagian diatas, menghasilkan : 127 = 10101100
Pembuktiannya :
1 0 1 0 1 1 0 0
128 64 32 16 8 4 2 1
127
(128x1) + (64x0) + (32x0) + (16x0) + (8x1) + (4x1) + (2x0) + (1x0) = 127
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan dengan banyaknya komputer atau host yang
digunakan pada sebuah jaringan.Setiap komputer disebuah jaringan biasanya ingin
mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim harus memastikan
bahwa si penerima berada pada jaringan yang sama atau diluar itu. Subnet mask
digunakan oleh protocol stack TCP/IP untukmenentukan bahwa host yang akan dicoba
dikomunukasikan berada dijaringan yang sama atau berada di diluar jaringan..
Berikut ini adalah table klasifikasi dari subnet mask :
Tabel II.5 Subnet Mask Class
Class Subnet Mask
B 255.255.0.0
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 39
Subnet mask digunakan untuk membedakan antara network ID dan host ID dan untuk
menunjukkan suatu host apakah berada pada jaringan local atau non local. Untuk jaringan
non local berarti harus mentransmisi data melalui sebuah router.
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan oleh banyaknya komputer atau host pada
sebuah jaringan. Salah satu standar dalam protokol jaringan yang di kembangkan oleh
ISO (International Standard Organization) adalah model referensi OSI (Open System
Interconnection) merupakan suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan
sistem-sistem yang lain.
FILE INTERFACE ETHERNET
File ini terdapat dalam direktori /etc//etc/sysconfig/network-scripts. Di dalam direktori ini
terdapat beberapa file yang mendukung jalanya sebuah Ethernet card. Berikut ini salah
satu yang terdapat dalam direktori tersebut adalah ifcfg-eth0 yang berisi:
• Pengaturan IP Address secara tetap
DEVICE = eth0
BOOTPROTO = none
ONBOOT = yes
NETWORK = 172.168.0.0
NETMASK = 255.255.255.0
IPADDR = 172.168.0.254
USERCTL = no
• Pengaturan IP Address secara DHCP
DEVICE = eth0
BOOTPROTO = dhcp
ONBOOT = yes
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 40
Berikut keterangan dari parameter-parameter diatas :
1. BOOTPROTO = <protocol>, dimana <protocol> adalah salah satu nilai di bawah ini :
a. none : Tidak ada protocol boot-time yang digunakan
b. bootp : Menggunakan protocol boot-time BOOTP
c. dhcp : Menggunakan protocol boot-time DHCP
2. BROADCAST = <address>, di mana <address> merupakan alamat broadcast
3. DEVICE= <name>, dimana <name> adalah nama peraltan fisik (bukan peralatan
dinamis.
4. DNS (1,2)=<address>, dimana <address> adalah name server yang di letakkan di
dalam file /etc/resolv.conf jika direktif PEERDNS di set menjadi yes.
5. IPADDR=<address>, dimana <address> adalah IP Address yang di gunakan oleh
Ethernet
6. NETMASK=<mask>, dimana <mask> adalah nilai subnet mask
7. NETWORK=<address>, dimana <address> adalah IP addres jaringan
8. ONBOOT=<answer>, dimana <answer> adalah salah satu nilai di bawah ini :
a. yes : peralatan ini diaktifkan secara boot
b. no : peralatan ini tidak diaktifkan pada saat boot
9. PEERDNS=<answer>, dimana <answer> salah satu nilai di bawah ini :
a. Yes : memodifikasi /etc/resolv.conf jika direktif DNS di set. Jika anda
menggunakan dhcp, maka yes merupakan default.
b. No : tidak memodifikasi /etc/resolv.conf
10. SRCADDR=<address>, dimana <address> adalah source IP Address yang telah
ditentukan oleh paket-paket keluar.
11. USERCTL=<answer>, dimana <answer> adalah salah satu nilai berikut :
a. yes : user non-root diijinkan mengatur peralatan ini
b. no : user non-root tidak diijinkan mengatur peralatan ini.
Scripts pengatur kendali interface
Scripts-scripts ini menonaktifkan dan mengaktifkan interface system. Terdapat dua
scripts kendali interface dalam system : /sbin/ifdown dan /sbin/ifup yang memanggil
yang memanggil scripts kendali lain di dalam direktori /etc/sysconfig/network-scripts.
Berikut scripts-scripts kendali interface yang digunakan :
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 41
1. ifup-aliases.Mengkonfigurasi ip alias dari file konfigurasi interface pada saat
lebih dari satu IP address diasosiasikan dengan satu interface.
2. ifdown-cipcb dan ifup-cipcb Dibuat untuk memutuskan atau menyambungkan
koneksi Cripto IP Encapsulation (CIPE)
3. ifdown-ipv6 dan ifup-ipv6. Mengandung fungsi yang berhubungan dengan ipv6
yang menggunakan variable lingkungan untuk membuat file konfigurasi interface
dan /etc/sysconfig/network-scripts.
4. ifup-ipx. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface IPX.
5. ifup-plip. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface PLIP
6. ifup-plusb. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface USB.
7. ifdown-post dan ifup-post. Mengandung perintah-perintah yang dieksekusi
setelah suatu interface dikoneksi atau diputuskan.
8. ifdown-ppp dan ifup-ppp. Digunakan untuk menghubungkan taua memutuskan
suatu interface PPP.
9. ifup-routes. Menambah route-route statis ke peralatan pada saat interface aktif
10. ifdown-sit dan ifup-sit. Mengandung fungsi-fungsi yang mengaktifkan atau
mematikan tunnel IPv6 dalalm suatu koneksi IPv4
11. ifdown-sl dan ifup-sl. Digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan interface
SLIP.
Perlu diwaspadai bahwa penghapusan atau perubahan suatu scripts di dalam direktori
/etc/sysconfig/network-scripts dapat menyebabkan interface bekerja secara aneh atau
gagal sama sekali. Anda juga dapat menggunakan scripts /etc/init.d/network untuk
mengaktifkan dan mematikan interface jaringan yang di konfigurasikan. Contohnya
adalah sebagai berikut :
Untuk merestart Interface Network
# /etc/init.d/network restart
Untuk mematikan Interface Network
# /etc/init.d/network stop
Untuk mengaktifkan Interface Network
# /etc/init.d/network start
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 42
III. Tujuan Percobaan
Dalam praktek kali ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui :
1. Cara pensettingan IP address melalui jendela terminal atau konsol
2. Agar mahasiswa dapat membedakan tiap segment-segment IP Address
3. Agar mahasiswa dapat membentuk sebuah jaringan dengan pengetahuan IP Address.
4. Mengenali divice yang terdapat pada system operasi Linux secara penamaannya
5. Mengetahui cara pengetesan apakah computer sudah dapat terhubung satu sama lain
6. Mahasiswa dapat mengetahui seluk beluk IP Address dalam pengkonversian IP
Adress
Perintah-perintah yang digunakan:
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
ifconfig Untuk mengetahui IP Address dalam Lan Card atau bias
juga dapat di pakai sebagai penginputan IP Address dalam
Lan Card
route Untuk dapat mengetahui IP Adress yang di pakai sebagai
gateway atau bias juga dipakai sebagai penginputan IP
Address yang digunakan sebagai gateway.
arp Menampilkan komputer-komputer yang terkoneksi dengan
PC anda
ping Untuk mengetahui computer anda sudah terkoneksi secara
baik atau belum
/etc/init.d Menjalankan, mematikan atau melihat sebuah service
cat Memebaca sebuah file
cd Masuk ke dalam sebuah direktori
vi Membuat atau mengedit sebuah file
IV. Langkah-langkah Percobaan
Langkah-langkah yang kita lakukan dalam pensettingan IP addres adalah :
A. Setting IP Address melalui instruksi ifconfig :
1. Buka jendela terminal atau console
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 43
Aplication – System Tools – Terminal
2. Masuk ke dalam root
$ su -l
3. Memastikan/melihat di dalam PC ada sebuah IP Address
# ifconfig
4. Memasukkan ip address melalui perintah ifconfig dengan penginputan IP Address
kelas B
# ifconfig ip_address netmask subnet_default_kelasB contoh
# ifconfig 172.168.10.40 subnet 255.255.0.0
5. Memasukkan gateway di dalam PC
# route add default gw ip_address_yang_dijadikan_gateway contoh
# route add default gw 172.1168.20.10
6. Chek koneksi jaringan
# ping ip_tujuan contoh
# ping 172.168.20.10
7. Jika jawaban perintah diatas :
Ini menandakan computer anda telah konek dengan computer tujuan.
Tetapi jawaban yang keluar selain yang diatas itu menandakan komputer
anda belum konek dengan komputer tujuan.
8. Melihat user-user mana saja yang sudah konek dengan komputer anda
# arp
9. Di dalam perintah arp juga dapat mengetahui apa-apa yang dapat dilakukan, untuk
jelasnya coba anda masuk ke dalam descriptionnya.
# man arp
10. Jika terjadi masalah, langkah awal untuk pendeteksian adalah
# /etc/init.d/network restart
11. Jika jawabannya adalah :
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 44
Jawaban pada ethernet card diatas di dalam sistem operasi Linux tidak
mengalami masalah (OK). Tetapi jika jawaban dari tampilan diatas adalah
failed maka terjadi kesalahan atau kerusakan dalam device pendukung
jaringannya baik itu Lan card atau kabelnya.
Latihan
1. Buatlah pengelompokan dalam satu kelompok terdiri dari 4 komputer dalam praktek
misal (user1, user2,user5 dan user6). Aturan mainnya adalah mengunakan IP Address
kelas B dengan user1 IP Addressnya 11000010.01100100.00010100.00100000 dan
gatewaynya adalah 11000010.01100100.01100100.10000000. IP ini bebas mo di
taruh di user berapa ?
2. Inputlah IP Address pada tiap-tiap user tersebut agar keempat komputersebut dapat
konek ?
3. Test koneksilah apakah komputer satu sama lain sudah koneksi ?
4. Coba anda lihat user-user mana saja yang sudah konek dengan komputer anda ?
5. Jika salah satu user menginput IP Address dengan
10101100.01100100.01111101.01011011, apakah user tersebut konek dengan user-
user lain ? Jelaskan jawaban anda ?
Yang jadi perhatian …!!!!
Dalam penentuan gateway itu adalah optional, artinya semua user dapat dijadikan
gateway, tetapi dalam penentuannya semua harus sepakat dalam jaringan tersebut.
Suatu kelemahan yang terjadi pada penginputan IP Address melalui perintah
ifconfig adalah pada saat PC di restart baik itu sebuah servicenya saja atau O.S
nya maka IP Address yang di input akan hilang secara otomatis.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 45
B. Setting IP Address melalui pengeditan file /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-
eth? Penginputan hostname.
1. Buka jendela terminal atau konsol
Aplication – System - Terminal
2. Masuk ke dalam root
$ su -l
3. Kita telah ketahui bahwa file yang menyimpan konfigurasi Ethernet card itu berada
pada direktori /etc/sysconfig/network-scripts, sedangkan untuk mengetahui berapa
jumlah Ethernet card yang ada itu juga dapat di lihat melalui jumlah file ifcfg-eth
nya. Atau bisa juga dapat mengetikkan perintah ifconfig.
# cd /etc/sysconfig/network-scripts
4. Untuk melihat konfigurasi murni dari ethernet card coba kita buka file ifcfg-eth0
# cat ifcfg-eth0
5. Sekarang anda edit file tersebut dengan editor vi sesuaikan dengan keterangan-
keterangan yang berada di atas, samakan saja dengan IP Address yang di atas.Jikalau
sudah selesai simpan, lalu restart service networknya.
6. Sekarang lihat IP Address
# ifconfig eth0
7. Konversikan IP Address anda ke dalam bilangan biner
Misal : 172.168.10.40
10101100.1010100.00001010.00101000
8. Setelah memasukkan IP address baru kita dapat mengedit hostname komputer
# cd /etc
9. Edit file hosts yang terdapat dalam direktori etc dengan menggunakan editor vi
Ketentuannya adalah sesuaikan IP Address dengan IP Address
yang anda input, karena di dalam sistem file ini hostname suatu PC
dia akan mendeteksi IP address yang sedang aktif. Jika IP Address
yang anda input tidak aktif di dalam file /etc/sysconfig/network-
scripts/ifcfg-eth0 maka hostname yang anda masukkan tidak akan
aktif.
10. Restart komputer
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 46
Action – Log out - Restart
11. Perhatikan pada saat anda login hostname sudah terbentuk.
12. Buka terminal atau konsol
Aplication – System Tools – Terminal
Latihan
1. Coba anda masukkan IP Address melalui ifconfig lalu anda setting hostname menjadi
user komputer anda, apa yang terjadi ? Dapatkah hostname yang anda input tersebut
dapat aktif ? Jelaskan ?
2. Apa yang dimaksud dengan hostname ? Jelaskan ?
3. Kenapa IP address 127.0.0.0 tidak bisa di pakai untuk membentuk sebuah jaringan ?
4. Apa yang dimaksud dengan loopback ?
5. Kenapa dalam pembuatan sebuah jaringan IP Address yang bisa dipakai untuk
network Idnya sampai dengan 223 ? Jelaskan ?
Yang jadi perhatian …!!!!
Konsep pengaturan sebuah IP Address yang dapat dipakai untuk membentuk
sebuah LAN adalah Network ID, Host ID dan subnet. Jadi anda harus
memahami secara benar tentang konsep ini.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 47
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan VI Pensetingan IP Address Kelas C
I. Pendahuluan
Di dalam percobaan kali ini kita akan melakukan pensettingan IP address. IP address ini
kita pakai sebagai alamat computer kita agar dapat berkomunikasi terhadap computer
lain. Dan kita juga harus mengetahui secara jelas device Lan Card yang kita pergunakan
pada system opersi system Linux.
Dalam pensettingan IP Address ini saya akan bagi 2 tahapan pensettingan melalui
kernel/konsol, tahapan tersebut adalah :
1. Pensettingan melalui instruksi
Tahapan ini mengalami permasalahan jika komputer anda restart maka inputan IP
Address akan hilang, dan jaringan akan terputus dengan hilangnya inputan IP
Address tersebut.
2. Pensettingan melalui pengeditan file yang terdapat pada /etc/sysconfig/network-
scripts dan filenya bernama ifcfg- (device Lan Card yang di kenalai oleh
system Linux).
Di dalam pertemuan kali ini juga mahasiswa diberikan bagaiman mengubah sebuah
hostname komputer. Dan file apa yang mengkonfigurasi hostname tersebut. Terakhir
adalah mahasiswa dapat mengkonversikan sebuah IP Address ke dalam bentuk biner.
II. Landasan Teori
TCP/IP bukanlah sebuah protocol tunggal tetapi satu kesatuan protocol dan utility.
Protocol ini dikembangkan oleh ARPA (Advance Research Project Agency) untuk
departemen pertahanan Amerika pada tahun 1969. Sebuah alamat TCP/IP adalah biner
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 48
berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam sebuah jaringan. Nilai ini digunakan
untuk mengenali jaringan dimana host tersebut mengenali nomor host bersangkutan di
jaringan tertentu. Nilai tersebut terbagi menjadi empat bagian nomor delapan bit yang
disebut octet. Setiap alamat terbagi atas dua komponen :
Network ID
Network ID adalah bagian dari alamar IP yang mewakili jaringan fisik dari host. Setiap
komputer dalam segment jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan yang sama.
Network ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 00000000 atau
bernilai 0 (nol).
2. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 11111111 atau
bernilai 255.
3. Sebuah byte Net ID range byte pertamanya itu adalah : 1 sampai 223 kecuali
angka 127.Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa :
01111111 atau bernilai 127. Karena IP ini di jadikan sebagai loopback dari sebuah
sistem protocol TCP/IP
Host ID
Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat, bila komputer di
segment jaringan anda memiliki alamat, maka jaringan perlu tahu milik siapakah suatu
paket data tersebut. Berikut ini adalah tabel kelas-kelas IP dan host yang didukungnya :
Tabel II.4 Internet Protocol Class
Class Jumlah Host Jangkauan Octet Pertama
C 256 192 – 223
Host ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 192.168.2.00000000. atau
bernilai 0 (nol).
2. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 11111111 atau bernilai 255.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 49
Seperti yang disebutkan diatas bahwa IP adalah 32 bit. Nilai tersebut terbagi menjadi
empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Contoh alamat IP adalah
202.149.240.66. Dengan menggunakan contoh diatas katakanlah bahwa administrator
mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai yang sama :
202.149.240.xxx ini adalah network ID, sedangkan nomor pada xxx adalah node ID nya.
IP Address kelas C
IP Address kelas C digunakan untuk jaringan yang lebih kecil seperti LAN.
Pada IP Address kelas C ini 3 (tiga) bit pertamanya selalu berisi 110 (satu
satu nol). Bersama 21-bit dan 8-bit terakhir untuk Host ID. Jika IP Address
kelas C adalah 192.168.1.1 maka dapat dikatakan Network ID dari IP
tersebut adalah 1.
IP Address kelas C dapat menampung lebih kurang 2 juta Network dengan
masing-masing Network memiliki 256 IP Address. Berikut adalah
karakteristik dari IP Address kelas C.
Karakterisrik IP Address kelas C
Format : 110nnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit Pertama : 10
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte Pertama : 192 – 233
Jumlah : 2.097.152 kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx samapi 233.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap kelas C
Setiap alamat TCP/IP jatuh pada kelas satu alamat. Kelas mewakili sebuah group alamat
yang dapat segera dikenali komponen software sebagai bagian dari sebuah jaringan fisik.
Misalnya alamat TCP?IP berikut dan nilai binernya :10.149.240.66 alamat binernya
00001010.10010101.11110000.10000010
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 50
Setiap jaringan selalu memerlukan subnet yang biasa disebut subnet mask. Subnet
merupakan bagian dari jaringan yang dimaksudkan untuk memecah network ID menjadi
beberapabagian kecil. Tujuannya agar beben kerja jaringan tidak terlalu berat. Subnet ini
terdiri dari angka 32 bit misalnya :: 11111111.11111111.11111111.00000000 atau
255.255.255.0. Pada subnet mask seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset
dengan angka 0.
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan dengan banyaknya komputer atau host yang
digunakan pada sebuah jaringan.Setiap komputer disebuah jaringan biasanya ingin
mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim harus memastikan
bahwa si penerima berada pada jaringan yang sama atau diluar itu. Subnet mask
digunakan oleh protocol stack TCP/IP untukmenentukan bahwa host yang akan dicoba
dikomunukasikan berada dijaringan yang sama atau berada di diluar jaringan..
Berikut ini adalah table klasifikasi dari subnet mask :
Tabel II.5 Subnet Mask Class
Class Subnet Mask
C 255.255.255.0
Subnet mask digunakan untuk membedakan antara network ID dan host ID dan untuk
menunjukkan suatu host apakah berada pada jaringan local atau non local. Untuk jaringan
non local berarti harus mentransmisi data melalui sebuah router.
Ada suatu penulisan tentang IP Address dengan subnetnya, jika anda sering membaca
sebuah buku tentang Jaringan Komputer IP Address biasanya itu dituliskan sebagai
berikut :
contoh : 192.168.1.155/24
Ini berarti : sebuah IP address 192.168.1.155 mempunyai subnet 24, lalu
subnet 24 itu dari mana ? Jawabanya adalah 24 itu adalah hasil kumulatif
atau penambahan dari tiap segment IP Address. Kita telah ketahui bahwa
dalam 1 segment IP Address itu terdiri dari 4 byte, dan 1 byte IP Address
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 51
terdiri dari 8 bit. Jadi jikalau 8 bit itu berjumlah 1 semua maka
penkonversian ke dalam bilangan desimalanya berjumlah 255.
Jadi jika sebuah IP Address dengan subnet 24 maka jumlah subnet itu
adalah :
24 ------ 8 bit + 8 bit + 8 bit
11111111.11111111.11111111.0 = 255.255.255.0
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan oleh banyaknya komputer atau host pada
sebuah jaringan. Salah satu standar dalam protokol jaringan yang di kembangkan oleh
ISO (International Standard Organization) adalah model referensi OSI (Open System
Interconnection) merupakan suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan
sistem-sistem yang lain.
FILE INTERFACE ETHERNET
File ini terdapat dalam direktori /etc//etc/sysconfig/network-scripts. Di dalam direktori ini
terdapat beberapa file yang mendukung jalanya sebuah Ethernet card. Berikut ini salah
satu yang terdapat dalam direktori tersebut adalah ifcfg-eth0 yang berisi:
• Pengaturan IP Address secara tetap
DEVICE = eth0
BOOTPROTO = none
ONBOOT = yes
NETWORK = 192.168.0.0
NETMASK = 255.255.255.0
IPADDR = 192.168.0.254
USERCTL = no
• Pengaturan IP Address secara DHCP
DEVICE = eth0
BOOTPROTO = dhcp
ONBOOT = yes
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 52
Berikut keterangan dari parameter-parameter diatas :
1. BOOTPROTO = <protocol>, dimana <protocol> adalah salah satu nilai di bawah ini :
a. none : Tidak ada protocol boot-time yang digunakan
b. bootp : Menggunakan protocol boot-time BOOTP
c. dhcp : Menggunakan protocol boot-time DHCP
2. BROADCAST = <address>, di mana <address> merupakan alamat broadcast
3. DEVICE= <name>, dimana <name> adalah nama peraltan fisik (bukan peralatan
dinamis.
4. DNS (1,2)=<address>, dimana <address> adalah name server yang di letakkan di
dalam file /etc/resolv.conf jika direktif PEERDNS di set menjadi yes.
5. IPADDR=<address>, dimana <address> adalah IP Address yang di gunakan oleh
Ethernet
6. NETMASK=<mask>, dimana <mask> adalah nilai subnet mask
7. NETWORK=<address>, dimana <address> adalah IP addres jaringan
8. ONBOOT=<answer>, dimana <answer> adalah salah satu nilai di bawah ini :
a. yes : peralatan ini diaktifkan secara boot
b. no : peralatan ini tidak diaktifkan pada saat boot
9. PEERDNS=<answer>, dimana <answer> salah satu nilai di bawah ini :
a. Yes : memodifikasi /etc/resolv.conf jika direktif DNS di set. Jika anda
menggunakan dhcp, maka yes merupakan default.
b. No : tidak memodifikasi /etc/resolv.conf
10. SRCADDR=<address>, dimana <address> adalah source IP Address yang telah
ditentukan oleh paket-paket keluar.
11. USERCTL=<answer>, dimana <answer> adalah salah satu nilai berikut :
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 53
a. yes : user non-root diijinkan mengatur peralatan ini
b. no : user non-root tidak diijinkan mengatur peralatan ini.
Scripts pengatur kendali interface
Scripts-scripts ini menonaktifkan dan mengaktifkan interface system. Terdapat dua
scripts kendali interface dalam system : /sbin/ifdown dan /sbin/ifup yang memanggil
yang memanggil scripts kendali lain di dalam direktori /etc/sysconfig/network-scripts.
Berikut scripts-scripts kendali interface yang digunakan :
1. ifup-aliases.Mengkonfigurasi ip alias dari file konfigurasi interface pada saat
lebih dari satu IP address diasosiasikan dengan satu interface.
2. ifdown-cipcb dan ifup-cipcb Dibuat untuk memutuskan atau menyambungkan
koneksi Cripto IP Encapsulation (CIPE)
3. ifdown-ipv6 dan ifup-ipv6. Mengandung fungsi yang berhubungan dengan ipv6
yang menggunakan variable lingkungan untuk membuat file konfigurasi interface
dan /etc/sysconfig/network-scripts.
4. ifup-ipx. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface IPX.
5. ifup-plip. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface PLIP
6. ifup-plusb. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface USB.
7. ifdown-post dan ifup-post. Mengandung perintah-perintah yang dieksekusi
setelah suatu interface dikoneksi atau diputuskan.
8. ifdown-ppp dan ifup-ppp. Digunakan untuk menghubungkan taua memutuskan
suatu interface PPP.
9. ifup-routes. Menambah route-route statis ke peralatan pada saat interface aktif
10. ifdown-sit dan ifup-sit. Mengandung fungsi-fungsi yang mengaktifkan atau
mematikan tunnel IPv6 dalalm suatu koneksi IPv4
11. ifdown-sl dan ifup-sl. Digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan interface
SLIP.
Perlu diwaspadai bahwa penghapusan atau perubahan suatu scripts di dalam direktori
/etc/sysconfig/network-scripts dapat menyebabkan interface bekerja secara aneh atau
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 54
gagal sama sekali. Anda juga dapat menggunakan scripts /etc/init.d/network untuk
mengaktifkan dan mematikan interface jaringan yang di konfigurasikan. Contohnya
adalah sebagai berikut :
Untuk merestart Interface Network
# /etc/init.d/network restart
Untuk mematikan Interface Network
# /etc/init.d/network stop
Untuk mengaktifkan Interface Network
# /etc/init.d/network start
III. Tujuan Percobaan
Dalam praktek kali ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui :
1. Cara pensettingan IP address melalui jendela terminal atau konsol
2. Agar mahasiswa dapat membedakan tiap segment-segment IP Address
3. Agar mahasiswa dapat membentuk sebuah jaringan dengan pengetahuan IP Address.
4. Mengenali divice yang terdapat pada system operasi Linux secara penamaannya
5. Mengetahui cara pengetesan apakah computer sudah dapat terhubung satu sama lain
6. Mahasiswa dapat mengetahui seluk beluk IP Address dalam pengkonversian IP
Adress
7. Mahasiswa dapat mengetahui pengkonversian sebuah subnet di dalam IP Address.
Perintah-perintah yang digunakan:
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
ifconfig Untuk mengetahui IP Address dalam Lan Card atau bias
juga dapat di pakai sebagai penginputan IP Address dalam
Lan Card
route Untuk dapat mengetahui IP Adress yang di pakai sebagai
gateway atau bias juga dipakai sebagai penginputan IP
Address yang digunakan sebagai gateway.
arp Menampilkan komputer-komputer yang terkoneksi dengan
PC anda
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 55
ping Untuk mengetahui computer anda sudah terkoneksi secara
baik atau belum
/etc/init.d Menjalankan, mematikan atau melihat sebuah service
cat Memebaca sebuah file
cd Masuk ke dalam sebuah direktori
vi Membuat atau mengedit sebuah file
IV. Langkah-langkah Percobaan
Langkah-langkah yang kita lakukan dalam pensettingan IP addres adalah :
A. Setting IP Address melalui instruksi ifconfig :
1. Buka jendela terminal atau console
Aplication – System Tools – Terminal
2. Masuk ke dalam root
$ su -l
3. Memastikan/melihat di dalam PC ada sebuah IP Address
# ifconfig
4. Memasukkan ip address melalui perintah ifconfig dengan penginputan IP Address
kelas B
# ifconfig ip_address netmask subnet_default_kelasB contoh
# ifconfig 192.168.1.10 subnet 255.255.0.0
5. Memasukkan gateway di dalam PC
# route add default gw ip_address_yang_dijadikan_gateway contoh
# route add default gw 192.168.1.8
6. Chek koneksi jaringan
# ping ip_tujuan contoh
# ping 192.168.1.8
7. Jika jawaban perintah diatas :
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 56
Ini menandakan computer anda telah konek dengan computer tujuan. Tetapi
jawaban yang keluar selain yang diatas itu menandakan komputer anda
belum konek dengan komputer tujuan.
8. Melihat user-user mana saja yang sudah konek dengan komputer anda
# arp
9. Di dalam perintah arp juga dapat mengetahui apa-apa yang dapat dilakukan, untuk
jelasnya coba anda masuk ke dalam descriptionnya.
# man arp
10. Jika terjadi masalah, langkah awal untuk pendeteksian adalah
# /etc/init.d/network restart
11. Jika jawabannya adalah :
Jawaban pada ethernet card diatas di dalam sistem operasi Linux tidak
mengalami masalah (OK). Tetapi jika jawaban dari tampilan diatas adalah
failed maka terjadi kesalahan atau kerusakan dalam device pendukung
jaringannya baik itu Lan card atau kabelnya.
Latihan
1. Buatlah pengelompokan dalam satu kelompok terdiri dari 4 komputer dalam praktek
misal (user1, user2,user5 dan user6). Aturan mainnya adalah mengunakan IP Address
kelas B dengan user1 IP Addressnya 11000000.10101000.10000100.00000001 dan
Yang jadi perhatian …!!!!
Dalam penentuan gateway itu adalah optional, artinya semua user dapat dijadikan
gateway, tetapi dalam penentuannya semua harus sepakat dalam jaringan tersebut.
Suatu kelemahan yang terjadi pada penginputan IP Address melalui perintah
ifconfig adalah pada saat PC di restart baik itu sebuah servicenya saja atau O.S
nya maka IP Address yang di input akan hilang secara otomatis.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 57
gatewaynya adalah 11000000.10101000.10000100.00000100. IP ini bebas mo di
taruh di user berapa ?
2. Inputlah IP Address pada tiap-tiap user tersebut agar keempat komputersebut dapat
konek ?
3. Test koneksilah apakah komputer satu sama lain sudah koneksi ?
4. Coba anda lihat user-user mana saja yang sudah konek dengan komputer anda ?
5. Jika salah satu user menginput IP Address dengan
11000000.10101000.01111101.00001000, apakah user tersebut konek dengan user-
user lain ? Jelaskan jawaban anda ?
B. Setting IP Address melalui pengeditan file /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-
eth? Penginputan hostname.
1. Buka jendela terminal atau konsol
Aplication – System - Terminal
2. Masuk ke dalam root
$ su -l
3. Kita telah ketahui bahwa file yang menyimpan konfigurasi Ethernet card itu berada
pada direktori /etc/sysconfig/network-scripts, sedangkan untuk mengetahui berapa
jumlah Ethernet card yang ada itu juga dapat di lihat melalui jumlah file ifcfg-eth
nya. Atau bisa juga dapat mengetikkan perintah ifconfig.
# cd /etc/sysconfig/network-scripts
4. Untuk melihat konfigurasi murni dari ethernet card coba kita buka file ifcfg-eth0
# cat ifcfg-eth0
5. Sekarang anda edit file tersebut dengan editor vi sesuaikan dengan keterangan-
keterangan yang berada di atas, samakan saja dengan IP Address yang di atas.Jikalau
sudah selesai simpan, lalu restart service networknya.
6. Sekarang lihat IP Address
# ifconfig eth0
7. Konversikan IP Address anda ke dalam bilangan biner
Misal : 192.168.10.1
11000000.10101000.00001010.00000001
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 58
8. Setelah memasukkan IP address baru kita dapat mengedit hostname komputer
# cd /etc
9. Edit file hosts yang terdapat dalam direktori etc dengan menggunakan editor vi
Ketentuannya adalah sesuaikan IP Address dengan IP Address
yang anda input, karena di dalam sistem file ini hostname suatu PC
dia akan mendeteksi IP address yang sedang aktif. Jika IP Address
yang anda input tidak aktif di dalam file /etc/sysconfig/network-
scripts/ifcfg-eth0 maka hostname yang anda masukkan tidak akan
aktif.
10. Restart komputer
Action – Log out - Restart
11. Perhatikan pada saat anda login hostname sudah terbentuk.
12. Buka terminal atau konsol
Aplication – System Tools – Terminal
Yang jadi perhatian …!!!!
Tolong bagi instruktur Lab Linux dibuat IP Address kelas C, selanjutnya
sesuaikan dengan langkah-langkah percobaan.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 59
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan VII E V A L U A S I
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 60
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan IX Konfigurasi Jaringan Komputer
I. Pendahuluan
Setelah kita mempelajari penginputan IP Address melalui konsol atau terminal dalam
pertemuan ini mahasiswa di berikan juga bagaimana cara penginputan sebuah IP Address
melalui wizardnya Linux. Pada pertemuan ini IP Address yang digunakan mencangkup
kelas A, B dan C.
Dan dalam pertemuan ini juga mahasiswa di berikan sedikit implementasi dari
penginputan melalui wizard dengan sistem file yang ada di Linux. Dalam prateknya kali
ini juga mahasiswa dalam mpenginputan hostnamenya juga melalui wizard.
II. Landasan Teori
Di dalam percobaan kali ini mahasiswa akan melakukan pensettingan IP address melalui
tampilan wizard. IP address ini dipakai sebagai alamat computer agar dapat
berkomunikasi terhadap computer lain. Dan mahasiswa juga harus mengetahui secara
jelas device Lan Card yang dipergunakan pada system opersi system Linux.
Dalam klasifikasinya IP Adress di bagi menjadi 2 :
1. IP Adress public
Adalah IP Adress yang diberikan oleh ISP (Internet Service Provider) atau
IP Adress ini yang digunakan oleh alamat-alamat website dan juga sebagai
alamat dari router yang menghubungkan jaringan WAN.
2. IP Adress private
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 61
Adalah IP Adress yang digunakan untuk membagun jaringan LAN (Local
Area Network). Contoh dari IP Adress private adalah :
• Kelas A : 10.0.0.0 Default subanetnya : 8 bit atau 255.0.0.0
• Kelas B : 172.16.0.0 Default subanetnya : 16 bit atau 255.255.0.0
• Kelas C : 192.168.0.0 Default subanetnya : 24 bit atau 255.255.255.0
Jadi dalam aplikasinya sebuah jaringan LAN dia menggunakan IP Adress
menurut yang diatas. Dan tidak menutup kemungkinan untuk membangun
sebuah LAN IP Adress yang dipakai adalah IP Adress public tetapi jikalau
sebuah jaringan LAN menggunakan di luar ketentuan dari IP Adress private
akan terjadi benturan antara IP Address Local dengan alamat sebuah
website. Ini di karenakan terjadi kesamaan alamat IP Address public dan
jaringan LAN.
Dari teori diatas maka disimpulkan setiap jaringan LAN menggunakan sebuah IP Adress
itu pasti akan sama dengan jaringan LAN di seluruh dunia asalkan di dalam
pembentukannya menggunakan IP Adress private dan subnetnya masih default.
IP Adress juga dibedakan menurut pembagiannya dibagi menjadi 2 :
1. IP Dynamic
IP Adress ini digunakan atau diberikan oleh mesin DHCP atau server DHCP, jadi
sebuah LAN yang terhubung atau menggunakan server DHCP maka IP Address yang
digunakan adalah IP Dynamic. Pengaturan IP Address disesuaikan dengan server
DHCP tersebut.
2. IP Static
IP Address ini di input secara manual tanpa adanya mesin server DHCP didalam
jaringan LAN. Otomatis pengaturannya pun secara manual sesuai dengan ketentuan-
ketentuan IP Address.
Jadi didalam implementasinya dalam penginputan IP Address nantinya ada 2 pilihan IP
Dynamic atau IP static. Dan juga dalam pemilihannya harus disesuaikan dengan
prasarana pendukung apakah ada server DHCPnya atau tidak.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 62
File ini terdapat dalam direktori /etc/sysconfig/network-scripts. Di dalam direktori ini
terdapat beberapa file yang mendukung jalanya sebuah Ethernet card. Berikut ini salah
satu yang terdapat dalam direktori tersebut adalah ifcfg-eth0 yang berisi:
• Pengaturan IP Address secara tetap
DEVICE = eth0
BOOTPROTO = none
ONBOOT = yes
NETWORK = 192.168.0.0
NETMASK = 255.255.255.0
IPADDR = 192.168.0.254
USERCTL = no
• Pengaturan IP Address secara DHCP
DEVICE = eth0
BOOTPROTO = dhcp
ONBOOT = yes
Berikut keterangan dari parameter-parameter diatas :
12. BOOTPROTO = <protocol>, dimana <protocol> adalah salah satu nilai di bawah
ini :
a. none : Tidak ada protocol boot-time yang digunakan
b. bootp : Menggunakan protocol boot-time BOOTP
c. dhcp : Menggunakan protocol boot-time DHCP
13. BROADCAST = <address>, di mana <address> merupakan alamat broadcast
14. DEVICE= <name>, dimana <name> adalah nama peraltan fisik (bukan peralatan
dinamis.
15. DNS (1,2)=<address>, dimana <address> adalah name server yang di letakkan di
dalam file /etc/resolv.conf jika direktif PEERDNS di set menjadi yes.
16. IPADDR=<address>, dimana <address> adalah IP Address yang di gunakan oleh
Ethernet
17. NETMASK=<mask>, dimana <mask> adalah nilai subnet mask
18. NETWORK=<address>, dimana <address> adalah IP addres jaringan
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 63
19. ONBOOT=<answer>, dimana <answer> adalah salah satu nilai di bawah ini :
20. yes : peralatan ini diaktifkan secara boot
21. no : peralatan ini tidak diaktifkan pada saat boot
22. PEERDNS=<answer>, dimana <answer> salah satu nilai di bawah ini :
23. Yes : memodifikasi /etc/resolv.conf jika direktif DNS di set. Jika anda
menggunakan dhcp, maka yes merupakan default.
24. No : tidak memodifikasi /etc/resolv.conf
25. SRCADDR=<address>, dimana <address> adalah source IP Address yang telah
ditentukan oleh paket-paket keluar.
26. USERCTL=<answer>, dimana <answer> adalah salah satu nilai berikut :
27. yes : user non-root diijinkan mengatur peralatan ini
28. no : user non-root tidak diijinkan mengatur peralatan ini.
29. Scripts pengatur kendali interface
Scripts-scripts ini menonaktifkan dan mengaktifkan interface system. Terdapat
dua scripts kendali interface dalam system :
/sbin/ifdown dan /sbin/ifup yang memanggil yang memanggil scripts kendali lain di
dalam direktori /etc/sysconfig/network-scripts.
Berikut scripts-scripts kendali interface yang digunakan :
12. ifup-aliases.Mengkonfigurasi ip alias dari file konfigurasi interface pada saat
lebih dari satu IP address diasosiasikan dengan satu interface.
13. ifdown-cipcb dan ifup-cipcb Dibuat untuk memutuskan atau menyambungkan
koneksi Cripto IP Encapsulation (CIPE)
14. ifdown-ipv6 dan ifup-ipv6. Mengandung fungsi yang berhubungan dengan ipv6
yang menggunakan variable lingkungan untuk membuat file konfigurasi interface
dan /etc/sysconfig/network-scripts.
15. ifup-ipx. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface IPX.
16. ifup-plip. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface PLIP
17. ifup-plusb. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface USB.
18. ifdown-post dan ifup-post. Mengandung perintah-perintah yang dieksekusi
setelah suatu interface dikoneksi atau diputuskan.
19. ifdown-ppp dan ifup-ppp. Digunakan untuk menghubungkan taua memutuskan
suatu interface PPP.
20. ifup-routes. Menambah route-route statis ke peralatan pada saat interface aktif
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 64
21. ifdown-sit dan ifup-sit. Mengandung fungsi-fungsi yang mengaktifkan atau
mematikan tunnel IPv6 dalalm suatu koneksi IPv4
ifdown-sl dan ifup-sl. Digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan interface SLIP.
III. Tujuan Percobaan
Dalam praktek kali ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui :
1. Agar mahasiswa dapat melakukan pensettingan IP Adress melalui tampilan GUI atau
wizard
2. Agar mahasiswa dapat juga menginput subnet default melalui tampilan GUI atau
wizard
3. Agar mahasiswa dapat juga menginput hostname melalui tampilan GUI atau wizard
4. Agar mahasiswa dapat juga menginput IP Adress melalui tampilan GUI atau wizard
5. Agar mahasiswa dapat memngetahui juga bahwa IP Address yang di input itu
tersimpan di dalam file ifcfg-eth0
Perintah-perintah yang digunakan:
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
setup Memanggil tampilan wizard melalui konsol atau terminal
ifconfig Untuk mengetahui IP Address dalam Lan Card atau bias
juga dapat di pakai sebagai penginputan IP Address dalam
Lan Card
route Untuk dapat mengetahui IP Adress yang di pakai sebagai
gateway atau bias juga dipakai sebagai penginputan IP
Address yang digunakan sebagai gateway.
arp Menampilkan komputer-komputer yang terkoneksi dengan
PC anda
ping Untuk mengetahui computer anda sudah terkoneksi secara
baik atau belum
/etc/init.d Menjalankan, mematikan atau melihat sebuah service
cat Memebaca sebuah file
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 65
cd Masuk ke dalam sebuah direktori
IV. Langkah-langkah Percobaan
Menginput IP Adress melalui tampilan GUI atau wizard
A. Melalui konsol atau terminal
1. Masuk ke dalam terminal atau konsol
Aplication – System Tools - Terminal
2. Pada saat masuk ke dalam terminal dan posisi pada user biasa bukan pada posisi root
anda juga bisa masuk ke dalam pensettingan GUI tetapi di sini anda akan dimintakan
password terlebih dahulu. Ok sekarang anda sekarang pada posisi user biasa di dalam
terminal untuk memanggil tampilan GUI
$ setup
3. Masukkan password root
4. Selanjutnya adalah bagaimana kalau anda masuk dulu ke dalam user root baru masuk
ke dalam settingan wizard. Selanjutnya anda quit saja terlebih dahulu tampilan GUI
nya. Lalu anda masuk ke dalam user root.
$ su -l
5. Untuk memanggil konfigurasi GUI di dalam terminal atau konsol adalah
# setup
6. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 66
7. Untuk menginput IP Adress pilih Network Configuration – Run Tool maka akan
tampil konfirmasi untuk penyettingan IP Address, disini kta pilih Yes.
8. Selanjutnya adalah tampilan sebagai berikut :
Penjelasan :
• Pada bagian pemilihan Use dynamic IP configuration
(BOOTP/DHCP)
Pada pilihan ini adalah kita menggunakan IP Adress DHCP yang
langsung didapat dari server DHCP. Jadi dalam IP Dynamic ini
kita tanpa susah-susah menginput IP Adress kita akan
mendapatkan IP Adress dari server DHCP. Tetapi dalam mata
kuliah Linux II ini tidak diberikan materi tentang pensettingan
server DHCP, jadi IP dynamic ini tidak digunakan dalam Linux II
ini.
• Lalu bagaimana dengan IP Static.
Pada IP static ini tidak ada pemilihan menunya di dalam tampilan
ini, jadi jika kita ingin memasukkan IP static tinggal kita masukkan
saja IP Address yang kita inginkan, dengan menseuaikan kolom-
kolom yang ada.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 67
9. Input IP adress sesuai dengan aturan mainnya dan kolom-kolom yang diinput adalah
Misalnya saya menggunakan IP Address kelas C.
10. Sekarang anda lihat apakah settingan IP Adress yang anda input sudah tersimpan atau
belum
# ifconfig
11. Jika belum terganti dengan IP Address yang masukkan anda dapat melakukan dengan
merestart service network
# /etc/init.d/network restart
12. Selanjutnya kita akan melihat konfigurasi IP Address anda tersebut di dalam file
ifcfg-eth0 yang terletak dalam direktori /etc/sysconfig/network-scripts
# cat /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
13. Sekarang anda testlah apakah computer anda sudah terhubung dengan computer
lainnya di dalam terminal
# ping 192.168.0.1
B. Melalui langkah-langkah GUI
1. Setelah kita melakukan langkah-langkah pensettingan melalui terminal, sekarang
kita akan melakukan pensettingan IP Address murni melalui GUI
Aplication – System Tools – Network Device Control
2. Maka akan tampil tampilan sebagai berikut, untuk selanjutnya kita akan meninput
IP Address dengan melakukan klik Configure
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 68
3. Selanjutnya akan muncul tampilan dibawah ini, lankah selanjutnya adalah,
mendouble klik yang terblok dengan warna biru di bawah ini.
4. Selanjutnya adalah jendela konfigurasi IP Address, inputlah IP Address yang anda
inginkan pada jendela di bawah ini.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 69
5. Jika sudah klik OK, selanjutnya kita akan mengganti host komputer dengan yang
kita ingikan.
6. Selanjutnya untuk dapat melihat IP Address pada komputer kita dapat juga melalui
tampilan GUI tetapi kita harus mengaktifkan network monitor pada menu taskbar
dengan cara. Klik kanan pada taskbar lalu akan muncul add panel, lalu pilihlah
network monitor, seperti pada gambar di bawah ini.
7. Setelah muncul monitor network kita akan melihat kecepatan transmisi pada
komputer kita yang terhubung dengan LAN. Klik network monitor pada taskbar
maka akan muncul gambar sebagai berikut
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 70
8. Sedangkan untuk melihat IP Address yang ada pada komputer anda adalah :
Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan MAC Adress ? Berikan pengertian spesifikasi
pengturan penomoran pada MAC Address ?
2. Coba anda setting sebuah IP Address dengan menggunakan IP 192.168.0.0 di dalam
operasi sitem Linux lalu anda setting IP tersebut di dalam operasi system Windows.
Apakah dapat diinput IP Address tersebut ? Berikan kesimpulan anda ?
3. Apakah yang dimaksud dengan IP Address Broadcast ? Jelaskan ?
4. Apakah yang dimaksud dengan gateway ? Jelaskan ?
5. Apakah perbedaan pada saat anda dalam user account biasa lalu memanggil perintah
setup dan ifconfig, dengan pada saat anda berada di dalam user account root dengan
perintah ”su” dan ”su –l” lalu anda memanggil perintah setup dan ifconfig ?
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 71
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan X SSH (Secure Shell) dan Telnet
I. Pendahuluan
Dalam pertemuan ini mahasiswa diberikan tentang salah satu aplikasi jaringan komputer
yaitu remot PC melalui kernel. Di sini mahasiswa diberikan bagaiman dalam sistem
operasi linux dapat dipergunakan secara jaringan (jaringan komputer). Dan mahasiswa
mengetahui bagaimana mereka tahu service apa yang digunakan, perintah apa yang harus
dilakukan dan apa saja yang dapat mereka lakukan dalam peremotan PC tersebut.
Didalam sebuah jaringan aplikasi ini sangat berguna sekali untuk komunikasi antar PC
satu sama lain yang masih dalam satu jeringan komputer. Dalam aktivitasnya sebuah
jaringan adalah pengaturan sebuah file-file atau folder dalam PC satu sama lain dapat
berbagi.
Di sini juga mahasiswa dapat pula mengirimkan pesan kepada komputer lain dan
komputer lain juga dapat menjawab pesan tersebut dalam satu command. Dalam artian
dua komputer dapat salang berkomunikasi atau istilahnya chatting melalui kernel atau
konsol.
II. Landasan Teori
Di dalam operasi sistem linux kita dapat meremot PC atau computer lain melalui jendela
konsol atau terminal. Di dalam peremotan ini kita hanya bisa masuk ke dalam system
operasinya saja tidak bisa masuk ke dalam tampilan desktopnya. Pada peremotan PC ini
kita dapat lakukan melalui instrusi-instruksi yang kita kerjakan tetapi PC yang kita remot
tersebut yang akan menjalankannya.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 72
Tetapi syarat utama yang harus kita lakukan untuk melakukan peremotan ini kita harus
tahu user account yang ada pada PC tersebut.dan passwordnya. Dan lebih di enak lagi
jikalau kita mengetahui password rootnya.
ssh
Sebagai Informasi di dalam peremotan ini kita menggunakan sebuah service yang
bernama sshd yang di miliki oleh operasi system linux yang bernama ssh ( Secure shell),
service ini berjalan pada operasi system Linux menggunakan port 22. Dan pengaturan
filenya terdapat dalam direktori /etc/ssh.
Agar dapat mengakses ssh anda harus menginstal paket openssh-client dan openssh pada
mesin yang dgunakan untuk client Untuk memastikan apakah ssh berjalan dengan baik
anda dapat mengakses mlelalui client pada system local dengan menjalankan perintah :
# etc/init.d/sshd/status
Client SSH akan login ke system local di mana server SSH berjalan menggunakan
account aktif, account yang digunakan untuk log in ke mesin local linux dan akan
meminta password. Jika anda memasukkan password yang tepat, anda akan mendapatkan
prompt shell, meandakan bahwa client dan server berjalan dengan baik. Ketik exit dan
tekan enter untuk keluar dari ssh.
Jika anda mengakses ssh dari mesin lain, anda harus menetukan hostname atau ip address
server tersebut. Jika anda ingin login menggunakan account lain, bukan account yang
sedang digunakan, jalankan perintah berikut :
$ ssh username@server
Dimana server adalah hostname atau ip address server SSH dan username adalah nama
account yang ingin digunakan.
Telnet
Adalah protokol yang digunakan untuk melakukan remote access, yaitu mengakses suatu
"machine" dari jarak jauh. Dan "machine" ini memakai OS berbasis *NIX (linux, BSD
maupun Unix). Akses telnet di internet dikenali pada port 23.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 73
Sedangkan sintak penulisan pemanggilannya adalah :
$ telnet port
Perintah-perintah yang digunakan:
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
ssh Meremot PC lain
uname –a Menampilkan Informasi secara keseluruhan tentang nama
kernel, hostname, paket instalasi kernel, versi kernelnya,
nama hardware mesinnya, nama prosesor yang digunakan,
platform dari hardwarenya, operasi system yang di pakai.
uname –n Menampilkan Informasi hosname
/etc/init.d Menjalankan atau mematikan sebuah service
wall Mengirim pesan ke komputer yang di remot
telnet Meremot PC
III. Tujuan Percobaan
Pada pada percobaan ini tujuannya adalah :
1. Mahasiswa dapat mengirim pesan ke computer lain
2. Mahasiswa dapat meremot computer lain menggunakan perintah ssh
3. Mahasiswa dapat meremot computer lain menggunakan perintah telnet
4. Mahasiswa dapat chatting melalui kernel atau konsol
IV. Langkah percobaan
A. Meremot PC dengan perintah ssh dan mengirim pesan ke komputer lain melalui
terminal
1. Masuk ke dalam jendela terminal
# K-Menu – System Tools – Terminal
2. Masuk ke admin tertinggi yaitu root
# su –l
3. Check terlebih dahulu service ssh-nya apakah sudah terinstal apa belum
# ls /etc/ssh
4. Check terlebih dahulu apakah service ssh yang ada sudah berjalan apa belum
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 74
# /etc/init.d/sshd start
5. Kalau semua dapat berjalan dengan baik sekarang kita lanjutkan dengan meremot PC
lain
# ssh no_IP_address_tujuan user_account-pc_tersebut
6. Pastikan kita telah meremot PC tersebut dan kita masuk ke dalam rootnya
# uname –n
7. Setelah anda yakin telah meremot PC tujuan sekarang kita akan mengirim pesan ke
PC tersebut
# wall nama_pengirim isi_pesan
B. Meremot PC dengan perintah telnet
1. Msuk ke dalam terminal atau konsol
Aplication – System Tools - Terminal
2.
Latihan :
1.
Yang jadi perhatian …!!!!
Disaat anda meremot PC yang anda harus ketahui adalah nama hostname
komputer yang anda remot tersebut. Disaat anda meremot PC lain dan
mempunyai keinginan tuk meremot PC yang lainnya maka anda harus keluar
terlebih dahulu dari remote PC yang sebelumnya, jadi jangan sampai anda disaat
meremot PC lainnya lalu anda beralih meremot PC lagi anda tidak keluar
terlebih dahulu. Yang terjadi dengan itu komputer anda akan crash dengan yang
lainnya.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 75
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan XI SCP dan Pemaketan File (zip)
I. Pendahuluan
Dalam pembahasan pertmeuan kali ini adalah transfer file atau direktori melalui kernel
atau konsol. Disini mahasiswa diajarkan bagaimana menstransfer sebuah file atau
direktori melalui kernel atau konsol menggunakan salah satu perintah yang ada dalam
Linux.
Selain itu juga pada pertemuan ini mahasiswa diberikan materi tentang pemaketan sebuah
file atau direktori, jikalau di sistem operasi Windows kita kenal dengan Winzip. Di sini
diberikan bagaimana mahasiswa memaketkan sebuah data, lalu bagaimana mahasiswa
mengekstrak data tersebut. Data disini bisa berupa sebuah file, beberapa file atau
mungkin folder.
II. Landasan Teori
Di dalam sistem operasi linux dalam menstransfer sebuah file atau direktori melalui
konsol juga dapat dilakukan dengan perintah scp, asalkan kta telah mengetahui password
root komputer tujuan yang akan kita kirim data tersebut.
SCP
Salah satu instruksi yang ada di Linux yang berfungsi untuk mentransfer data atau file
adalah scp. Sedangkan dalam penulisan sintaks ataupun instruksi yang harus dilakukan
adalah :
$ scp file username@server:path_tujuan
Instruksi diatas adalah pengiriman hanya dapat dilakukan dengan satu file, sekarang
bagaiman jikalau anda menginginkan transfer beberapa file dalam satu folder. Maka
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 76
instruksi yang harus anda lakukan adalah menambahkan –r lalu dilanjutkan dengan
menuliskan nama foldernya selanjutnya menuliskan ip address atau hostname computer
tujuan terakhir adalah menuliskan path tujuan folder yang anda kirim ingin di letakkan di
mana dalam computer tujuan, maka instruksinya adalah :
$ scp –r folder username@server:path_tujuan
Memaketkan Data
Dalam pemaketatan sebuah file atau direktori di dalam system operasi linux dikenal
sebagai tar. Format penulisan command atau perintah tar adalah :
tar <perintah> <option>
Sedangkan paket-paket perintah di dalamnya adalah :
A menambahkan files ke tarball
-- catenate
-- concatenate
c membuat tarball baru
-- create
d menemukan perbedaan atau membandingkan antar isi tarball dan
-- diff = files yang ada di system
-- compare
-- delete = Menghapus file ke akhir dari tarball
r Menambah file ke akhir dari dari tarball
-- append
t menampilkan daftar isi tarball
-- list
u mengganti file di dalam tarball dengan file yang lebih baru
-- update
x mengeluarkan file dari tarball
-- extract
-- get
Sedangkan paket-paket option di dalamnya adalah
- C adalah direktori
- f adalah file
- j adalah bzip2
- p adalah permission
Atau ada cara lain yang menginkannya adalah dengan cara memaketkannya folder
tersebut terlebih dahulu. Dalam pemaketan folder tersebut dengan menggunakan perintah
tar. Lebih jelasnya adalah :
$ tar –cf rename_file path_file
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 77
Penjelasan dari instruksi diatas adalah awalnya anda ketikkan tar selanjutnya untuk
mengcreat file atau folder menjadi paket ketikkan –cf lalu dilanjutkan dengan
rename_file atau rename_folder maksudnya adalah nama baru dari file atau folder yang
anda paketkan dengan instruksi tar. Terakhir anda berikan file atau alamat folder tersebut.
Dalam pemaketan ini baru folder dapat anda kirimkan ke computer lain lewat perintah
scp. Sama perintahnya yang dilakukan dalam pengiriman folder yang sudah terpaketkan
dengan pengiriman file.Untuk mengekstrak folder yang kita paketkan tersebut diatas anda
dapat menggunakan perintah tar. Perintahnya adalah :
$ tar –xf folder_paketnya
Mengkompres dan Mengekstrak File atau direktori yang telah terpaketkan
Sebuah file dapat dikompres atau diekstrak di dalam Linux menggunakan command atau
perintah :
• Gzip = Mengkompres sebuah file yang telah terpaketkan
• Ungzip = Mengekstrak sebuah file atau folder
• Xcat = Membaca sebuah file yang telah terkompres
Perintah-perintah yang digunakan:
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
scp Transfer file
scp –r Mentransfer folder
tar Memaketkan data menjadi satu paket
-xf Mengeluarkan file dari pemaketan
-cf Memaketkan file
gzip Mengkompres file yang telah terpaketkan
gunzip Mengekstrak file yang telah terkompres dan berekstention
.gz
zcat Membaca sebuah file yang sedang terekstrak dan file
tersebut berekstention .gz
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 78
III. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapa melakukan transfer file melalui konsol atau terminal
2. Mahasiswa dapat melakukan pemaketan data
3. Mahasiswa dapat mengirimkan atau mentransfer lebih dari satu file
4. Mahasiswa dapat mengirimkan atau mentransfer data dalam satu folder
5. Mahasiswa dapat melakukan menzip file
6. Mahasiswa dapat melakukan menzip folder
7. Mahasiswa dapat melakukan ekstrak file
8. Mahasiswa dapat melakukan ekstrak folder
IV. Langkah-langkah Percobaan
A. Menstransfer File atau direktori
2. Masuk ke dalam terminal atau konsol
Aplications – System Tools - Terminal
3. Masuk ke user account tertinggi atau root
$ su -l
4. Sebelum anda melakukan transfer file anda harus tahu terlebih dahulu yaitu IP
Address tujuan file yang akan dikirim, lalu anda juga harus tahu kemana file anda itu
akan anda taruh pada direktori komputer tujuan. Untuk melakukan hal ini anda harus
melakukan remot PC terlebih dahulu untuk mengetahui kemana file anda tersebut
anda taruh pada direktori PC tujuan.
# ssh IP_Address_tujuan
5. Lakukan penjelajahan pada komputer tujuan untuk mengetahui sistem direktori
komputer tujuan. Jadi anda akan tahu direktori PC tujuan kemana file anda tersebut
akan di taruh. Setelah anda mengetahui secara pasti kemana file anda akan anda
transfer langkah selanjutnya adalah keluar dari PC tujuan dengan melepaskan remot
anda tersebut.
# exit
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 79
6. Sekarang anda akan mengirim sebuah file dengan nama filenya adalah coba didalam
direktori /home/user_account/data. Langkah awal anda harus masuk dulu ke dalam
direktori tersebut
# cd /home/user_account/data
7. Setelah anda berada dalam direktori tersebut anda chek dulu apakah file coba
memang benar di dalam direktori tersebut.
# ls
8. Setelah di pastikan ada, anda dapat langsung saja mengirim sebuah file tersebut ke PC
tujuan yang terkoneksi dengan jaringan komputer.
# scp nm_file IP_Address_tujuan:/direktori_tujuan
9. Lalu bagaimana anda mengirim beberapa file disaat yang bersamaan dan dalam satu
perintah saja.
# scp nm_file1 nm_file2 nm_file3 IP_Address_tujuan:/direktori_tujuan
10. Lalau bagaimana mengirim satu folder penuh
# scp –r nm_folder IP_Address_tujuan:/direktori_tujuan
B. Mengambil file dari PC lain
Di dalam hal ini seandainya anda mempunyai suatu file yang berada pada komputer lain,
dan anda ingin mengambilnya dari PC tersebut tanpa repot-repot anda meminta kepada
pemakai komputer yang bersangkutan pada saat itu anda dapat mengambilnya tanpa
mengganggu aktivitas pemakai komputer tersebut. Disini anda melakukan dua perintah
utama yang pertama anda remot terdahulu komputer yang bersangkutan selanjutnya anda
transfer file melalui komputer anda sendiri.
1. Masuk ke dalam terminal atau konsol
Yang jadi perhatian …!!!!
Disaat anda meremot PC lain lalu anda ingin kembali ke PC anda, anda harus
keluar. Pada saat anda transfer file anda harus tahu kemana file anda taruh dan
juga anda harus tahu sistem direktori komputer yang anda akan kirim file
tersebut.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 80
Aplication – System Tools - Terminal
2. Masuk kedalam user administrasi atau root
$ su –l
3. Selanjutnya anda remot komputer melalui terminal komputer yang ada file anda
tersebut.
# ssh IP_Address_komp_tujuan
4. Chek terlebih dahulu apakaha anda sudah berada pada komputer yang anda tuju. Saya
mengecek komputer tersebut dengan mengetahui hostname komputer tersebut.
# uname -n
5. Setelah anda yakin dengan komputer yang anda remot, maka langkah selanjutnya
anda cari file anda tersebut dengan menjelajahi sistem direktori pada komputer
tujuan. Setelah menemukan file anda tersebut lakukan transfer file anda tersebut.
# scp IP_Address_komp_anda:/direktori_tujuan
6. Setelah proses pentransferan selesai anda, sekarang chek apakah transfer file yang
anda lakukan tadi sudah diterima dengan baik pada komputer anda apa belum.Untuk
mengeceknya anda harus keluar dari remot PC komputer yang anda lakukan
sebelumnya, dan anda masuk ke dalam PC anda.
# exit
7. Chek apakah file yang anda lakukan sudah terkirim apa belum, tapi anda juga harus
ingat kemana anda taruh file tersebut pada komputer anda.
C. Memaketkan (Menzip) file dan direktori
1. Masuk ke dalam konsol atau terminal
Aplication – System Tools - Terminal
2. Masuk ke dalam user adminstrator atau root
$ su –l
3. Buatlah sebuah folder didalam direktori /home/user_account/tar. Tolong instruktur
Lab Linux buatkan sebuah file. Dan simpan fie tersebut dengan nama sebelas. Simpan
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 81
di dalam direktori /home/user_account/tar. Selanjutnya kita akan memaketkan file
tersebut.
$ tar rename nm_file.tar
4. Coba anda lihat sekarang isi direktori tar.
$ ls -l
5. Hasil dari perintah diatas menunjukkan sebuah file terbentuk dari rename.tar File ini
belum terkompres hanya dipaketkan saja belum terkompres file atau direktori
tersebut. Untuk mengkompres file atau direktori tersebut dapat dilakukan dengan.
$ gzip nm_file_yang_terpaketkan
6. Hasil dari perintah tersebut adalah pembentukan sebuah file atau direktori yang
berektension .tar menjadi .tar.gz, inilah file atau direktori yang telah terkompres.
Sekarang bagaimana mengekstrak sebuh file atau direktori tersebut.
$ ungzip nm_file_yang terkompres
7. Jika melakukan pengkompresan pada satu direktori file sumber tersebut
pengkompresan tidak terlihat hasilnya. Untuk memudahkan melihat hasil
pengkompresan ini anda harus melakukan pembuatan direktori baru selanjutnya
pindahkan file yang terkompres tersebut, baru anda lakukan pengekstraan.
Latihan
1. Buatlah sebuah direktori di dalam /home/user_account dengan nama latihan, didalam
direktori tersebut buat 2 file yang berbeda ?
2. Lakukan pemaketan file pertama didalam direktori diatas ? Selanjutnya lakukan
penggabungan pemaketan file dengan mengupdate file yang sudah terkompres dengan
file yang kedua ?
3. Lakukan pengkompresan file yang terpaketkan tersebut ?
4. Buatlah direktori baru di dalam /home/user_account dengan nama hasil. Pindahkan
file yang sudah terkompres tersebut ke dalam direktori hasil, lalu lakukan
pengekstraan file tersebut ? Apa yang terjadi jelaskan ?
5. Jelaskan perbedaan perintah update dengan append pada pemaketan data ? Jelaskan ?
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 82
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan XII Setting Konfigurasi Service
I. Pendahuluan
Dalam pertemuan ini para mahasiswa diperkenalkan service-service yang dapat
digunakan dalam mensupport sebuah jaringan komputer. Di dalam sebuah jaringan
komputer service-service ini adalah aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mendesain
sebuah jaringan tersebut. Contoh sebuah aplikasi jaringan adalah remot pc service yang
digunakan dalam system operasi Linux adalah sshd, contoh lain misalnya transfer data
service yang digunakan dalamsistem operasi linux adalah smb. Dan masih banyak lagi
service lain yang yang dapat digunakan untuk mendesain sebuah jaringan komputer.
Dalam pertemuan ini juga mahasiswa agar dapat mengaktifkan (start) dan
menonaktifkan (stop) setiap service-service yang ada dengan instruksi-instruksi dasar
Linux melalui kernel/konsol. Dan juga mahasiswa dapat mengetahui di mana letak
service-service ini tersimpan di dalam direktori system operasi Linux.
II. Landasan Teori
Untuk mengetahui apa yang akan anda lakukan pada pertemuan kali ini adalah mengatur
firewall terdapat dalam pc anda. Di dalam firewall tersebut sudah terdapat paket-paket
aplikasi jaringan komputer. Jadi paket-paket yang ada dalam firewall tersebut adalah satu
kesatuan dari service-service yang terdapat dalam system operasi Linux.
Di dalam system operasi Linux Mandriva anda dapat mengetahui begitu banyak service
yang terdapat dalam sistem operasi ini. Jika anda ingin melihat service yang ada, bisa
anda lihat pada /etc/services. Dan pengontrolan semua service yang ada itu terdapat
dalam direktori /etc/init.d.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 83
Perlu diwaspadai bahwa penghapusan atau perubahan suatu scripts di dalam direktori
/etc/sysconfig/network-scripts dapat menyebabkan interface bekerja secara aneh atau
gagal sama sekali. Anda juga dapat menggunakan scripts /etc/init.d/network untuk
mengaktifkan dan mematikan interface jaringan yang di konfigurasikan. Contohnya
adalah sebagai berikut :
Untuk merestart Interface Network
# /etc/init.d/network restart
Untuk mematikan Interface Network
# /etc/init.d/network stop
Untuk mengaktifkan Interface Network
# /etc/init.d/network start
Untuk melihat service sedang aktif atau tidak
# /etc/init.d/network status
Perintah-perintah yang digunakan:
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
/etc/init.d Menjalankan atau mematikan sebuah service
stop Mematikan sebuah service
start Menjalankan sebuah service
status Melihat sebuah service sedang berjalan atau tidak
restart Mereload sebuah service
III. Tujuan Percobaan
Dalam pertemuan ini agar mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa dapat mengetahui service-service yang ada dalam sistem operasi Linux
Mandriva
2. Mahasiswa agar dapat menjalankan dan mematikan service yang ada dalam sistem
operasi Linux Mandriva
3. Agar mahasiswa mengetahui fungsi dari service-service yang ada dalam operasi
sistem Linux Mandriva
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 84
IV. Langkah-langkah Percobaan
1. Buka jendela terminal atau konsol pada Linux Mandriva
K-Menu – System – Terminal - Konsol
2. Login sebagai /root dengan mengetikkan perintah
su -l
3. Disini anda akan saya akan mengetahui hubungan sebuah perintah yang dilakukan
melaui konsol dengan tampilan GUI di dalam Linux. Lakukan perintah 1 dan 2
selanjutnya ketik setup. Maka akan tampil-tampilan sebagai berikut :
4. Jalankan run tool pada System services maka akan tampil tampilan sebagai berikut :
5. Sekarang anda beralih ke jendela konsol satunya lagi sekarang
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 85
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan XIII Pensettingan Security atau Firewall
I. Pendahuluan
Di dalam pertemuan kali ini mahasiswa diajarkan atau dikenalkan pengaturan atau
pemanagemanan sebuah perintah yang dianggap sebagai filrewall atau perlindungan PC
terhadap host-host yang nakal pada jaringan komputer. Di sini akan membahas tentang
bagaimana menon-aktifkan sebuah hostname agar tidak dapat berkomunikasi dengan
dengan PC mahasiswa.
Dan juga dalam pembahasan pertemuan ini di bahas paket-paket apa saja yang bisa kita
atur dalam iptables ini.
II. Landasan Teori
Iptables merupakan aplikasi untuk administrasi filtering paket dan Network Address
Translation (NAT) pada IPv4. Gambaran umum, iptables digunakan untuk konfigurasi,
merawat dan memeriksa rules tables (tabel aturan) tentang filter paket IP yang terdapat di
kernel linux. Tiap-tiap tables memiliki beberapa built-in (bawaan) chains kernel linux dan
chains buatan user sendiri. Setiap chains memiliki list / daftar aturan untuk mencocokkan
suatu paket yang datang. Setiap aturan tersebut berfungsi memberikan keputusan
eksekusi apa yang akan dilakukan bila paket yang datang cocok dengan aturan yang telah
dibuat.
Berikut gambaran dan contoh kegunaan iptables :
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 86
Terlihat bahwa komputer A, B dan C mengirim paket data kepada komputer D yang
sudah dolengkapi iptables. Pada konfigurasi iptables dibuat pernyataan bahwa hanya
paket yang memiliki hurup C yang boleh diterima komputer D, selain itu ditolak semua.
Dan hasilnya, hanya komputer C saja yang bisa mengirimkan paket dan diterima
komputer D. Tentunya dengan gambaran sederhana ini kita bisa membayangkan
kegunaan iptables lebih detail. Misalkan bila ada komputer asing yang mengirimkan
paket data untuk keperluan scanning atau hacking maka paket tersebut langsung ditolak
oleh komputer kita.
Iptables memiliki 4 tabel aturan yaitu filter, nat, mangle dan raw. Yang akan saya bahas
adalah aturan "filter" karena ini yang seringkali digunakan dalam pengaturan jaringan.
Kita sudah tahu bahwa pada table terdapat chains (rantai) yang berisi rules / aturan.
Namun perlu diketahui tiap table memiliki chains yang berbeda-beda. Chains pada tables
"filter" dari 3 fungsi yaitu INPUT, FORWARD dan OUTPUT. INPUT untuk paket yang
disiapkan untuk soket lokal atau komputer kita sendiri. FORWARD untuk paket yang
diarahkan / routing ke box dan OUTPUT untuk paket yang di generate / dibuat sendiri.
Cara gampangnya untuk memahami, chains INPUT berguna untuk mengatasi paket data
yang masuk. FORWARD berguna untuk mengalihkan paket yang datang dan OUTPUT
berguna untuk menghasilkan paket data yang akan diteruskan nantinya.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 87
Setelah kita mengetahui ketiga fungsi chains tersebut maka kita perlu mengetahui
command / perintah dalam konfigurasi iptables. Perlu diketahui bahwa dalam satu chain
terdiri dari beberapa rule / aturan. Tiap-tiap aturan tersebut memiliki urutan prioritas
tersendiri. Bila ada paket datang maka akan disesuaikan dengan chains. Setelah
dikelompokkan maka paket tersebut diseleksi oleh rule yang terdapat pada chain. Bila ada
paket datang yang tidak cocok dengan aturan pertama maka akan diteruskan menuju
seleksi aturan kedua dan selanjutnya hingga aturan terakhir. Berikut command-command
yang umum digunakan :
-A
yaitu append. Memiliki struktur -A [chain] [aturan]. Berfungsi untuk menetapkan aturan
ke dalam chains. Contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.0.1
-D
yaitu delete aturan. Memiliki struktur -D [chain] [aturan] atau -D [chain] [nomor urutan
aturan]. Berfungsi untuk menghapus aturan dari chains atau menghapus aturan
berdasarkan urutan list didalam chains. Contoh : iptables -D INPUT 1 ( menghapus
aturan pertama dalam chain INPUT )
-I
yaitu insert. Memiliki struktur -I [chain] [nomor urutan aturan] [aturan]. Berfungsi untuk
memasukan aturan baru kedalam chain. Bila nomor urutan aturan adalah 1 berarti aturan
tersebut dimasukkan ke prioritas utama dalam chain. Contoh : iptables -I OUTPUT 2 -s
192.168.0.1
-R
yaitu replace. Memiliki struktur -R [chain] [nomor urutan aturan] [aturan baru]. Berfungsi
untuk menimpa / me-replace aturan lama dengan aturan baru dalam chain. Contoh :
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 88
iptables -I OUTPUT 2 -s 192.168.0.1 ( menimpa rule kedua dengan rule baru -s
192.168.0.1
-L
yaitu list. Memiliki struktur -L [chain]. Berfungsi untuk menampilkan daftar aturan-
aturan didalam chain. Bila chain tidak disertakan maka akan muncul aturan dalam semua
chain. Contoh : iptables -L INPUT
-F
yaitu flush. Memiliki struktur -F [chain]. Berfungsi untuk menghilangkan semua aturan
pada chain. Contoh: iptables -F FORWARD ( menghapus semua aturan didalam chain
FORWARD)
-N
yaitu new. Memiliki struktur -N [chain]. Berfungsi untuk membuat chain baru. Contoh:
iptables -N GET
-X
yaitu delete chain. Memiliki struktur -X [chain]. Berfungsi untuk menghapus chain dan
ini berbeda dengan -D yang berguna untuk menghapus rule saja. Untuk menghapus chain,
dipastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada aturan-aturan didalam chain tersebut. Dapat
digunakan flush untuk menghapus aturan-aturan di dalam chains, Contoh: iptables -X
GET
-E
yaitu rename chain. Memiliki struktur -E [chain lama] [chain baru]. Berfungsi untuk me-
rename / mengganti nama chain yang ada didalam iptables. Contoh: iptables -E GET
PUT
Setelah kita mengetahui perintah-perintah pada iptables, yang kira perlu pahami
berikutnya adalah parameter. Kita melihat contoh perintah "iptables -I OUTPUT 2 -s
192.168.0.1". Disini, -s merupakan parameter. Kegunaan parameter adalah untuk
mengidentifikasikan spesifikasi aturan dan digunakan untuk mengikuti perintah umum
seperti add, delete, insert, replace dan append.
-p
yaitu menunjukkan protokol. Untuk mengindentifikasikan protokol dalam rule seperti tcp,
udp, icmp,dst diperlukan parameter ini.Contoh: iptables -A INPUT -p tcp
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 89
-m
yaitu match option. Mirip dengan -p tetapi perbedaannya adalah modul yang digunakan.
Bila pada -p menggunakan modul yang bersifat spesifik tetapi berbeda dengan -m.
Dengan menggunakan parameter ini, kita bebas menentukan nama module yang dipakai
dan meng-variasikannya dalam perintah selanjutnya. Contoh : iptables -A INPUT -s
192.168.0.0/16 -m comment --comment "IP yang di-blok" ( berarti modul comment berisi
perintah --comment "IP yang di-blok" )
-s
yaitu source alamat hostname / ip. Contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.0.1
-d
yaitu destination / tujuan dari alamat ip. Contoh: iptables -A INPUT -d 192.168.0.2
-j
yaitu jump. Berfungsi untuk memberikan keputusan setelah paket data cocok dengan
aturan. Biasanya terdapat di akhir perintah dan diikuti argumen perintah. Contoh :
iptables -A INPUT -s 192.168.0.2 -j DROP.
-i
yaitu in-interface alias nama interface yang menerima kiriman paket ( terbatas pada chain
INPUT, FORWARD dan PREROUTING saja ). Contoh: iptables -A INPUT -i eth0 -s
192.168.0.2
-o
yaitu out-interface alias nama interface yang akan mengirim paket keluar (terbatas pada
chain FORWARD, OUTPUT dan POSTROUTING). Contoh : iptables -A INPUT -o eth1
-s 192.168.0.2
-c
yaitu counter untuk menghitung paket-paket yang lewat dari sebuah aturan. Penulisan
parameter ditulis sebelum command semacam APPEND,INSERT,REPLACE,dst. Contoh
: iptables -c -A INPUT -s 192.168.0.2
-n
yaitu numeric. Parameter ini akan menampilkan output numeric seperti hostname,ip, port,
nama network,dst. Contoh: iptables -L -n
-v
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 90
yaitu verbose yang berarti menampilkan informasi secara keseluruhan alias dalam bahasa
indonesia terjemahannya "bertele-tele". Contoh: iptables -L -n -v
Paket-paket yang masuk akan di periksa, apakah rusak, salah informasi atau tidak,
kemudian di berikan ke chain INPUT. Tergantung pada informasi yang terdapat di dalam
header paket dan kebijakan dalam ruleset, keputusan yang diambil untuk suatu paket
dapat berupa :
1. ACCEPT
Menerima paket dan diproses lebih lanjut oleh kernel
2. DROP
Menolak paket tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
3. REJECT
Mengembalikan paket ke asalnya dngan pesan kesalahan ICMP
4. LOG
Melakukan log (pencatatan) terhadap paket yang bersesuaian
5. RETURN
Untuk chain user-defined akan dikembalikan ke chain yang memanggil,
sedangkan untuk chain INPUT, OUTPUT dan FORWARD akan dijalankan
kebijakan default.
6. Mengirim ke chain user-defined
Rule dalam IPTABLES dapat dikenakan terhadap asal paket (-s), tujuan paket (-d),
protocol (-p) dan port. Misalnya untuk menolak semua paket yang dating dari mesin
dengan IP Address 192.168.0.100 dapat di tulis :
IPTABLES –t filter –A INPUT –s 192.168.0.100 –j DROP
atau
IPTABLES –A INPUT –s 192.168.0.100 –j DROP
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 91
Baris kedua tidak menyertakan –t filter karena sebenarnya table default yang digunakan
IPTABLES adalah filter
Perintah-perintah diatas di tulis secara langsung di shell Linux. Sebaiknya anda login
sebagai root atau user lain yang diberi wewenang menjalankan IPTABLES
Tanda seru (!) dapat ditempatkan di depan IP address untuk membuat pengecualian
terhadap IP tersebut. Perintah di bawah ini akan menolak semua paket yang masuk dari
semua host kecuali dari mesin dengan IP address 192.168.0.100
IPTABLES –A INPUT –s ! 192.168.0.100 –j DROP
Perintah-perintah yang digunakan:
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
iptables Pembuatan firewall di dalam PC
man Melihat description suatu command atau perintah
setup Memanggil konfigurasi computer melalui GUI
III. Tujuan Percobaan
Dalam pertemuan kali ini mahasiswa dapat :
1. Agar mahasiswa dapat memproteksi komputernya terhadap komputer-komputer yang
jahil
2. Agar mahasiswa dapat memahami security di dalam linux
3. Agar mahasiswa dapat mengontrol komputernya dapat berhubungan dengan computer
lainnya.
4. Agar mahasiswa dapat memanagement jaringan komputer LAN yang mereka
ciptakan
IV. Langkah-langkah Percobaan
Kondisi awal : Buatlah konfigurasi komputer LAN dengan mensetting IP Address
menggunakan kelas C. Dengan network Idnya adalah : 192.168.10 dan
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 92
gatewaynya adalah 192.168.10.10. Testlah terlebih dahulu apakah
komputer anda sudah konek pada jaringan LAN tersebut. (Tolong bagi
Instruktur Lab Linux di bantu pengaturannya dalam pemanagemanan
LAN ini )
A. Pensettingan komputer sendiri
Disini IP Address yang saya pakai adalah 192.168.10.4
1. Masuk ke dalam terminal atau konsol
Aplication – System Tools - Terminal
2. Pensettingan iptables itu hanya dapat dilakukan pada user root atau administrator
$ su -l
3. .Menetapkan aturan didalam chain pada komputer anda
# iptables –A INPUT –s 192.168.10.4
4. Untuk melihat parameter didalam iptabels
# iptables –L -n
5. Untuk menghapus aturan didalam chain pada komputer anda
# iptables –D INPUT 1
6. Menspesifikasikan komputer saya agar dapat berhubungan langsung dengan
komputer IP Address 192.168.10.1
# iptables –A INPUT –d 192.168.10.1
7. Untuk melihat secara keseluruhan parameter pada chain input
# iptables –L –n -v
Latihan :
1. Apa fungsi firewall di dalam sistem operasi ? Jelaskan ?
2. Sebutkan perbedaan firewall yang dimiliki operasi sistem Linux dengan Windows ?
Jelaskan ?
3. Jika komputer anda terhubung dengan jaringan komputer dengan segment IP
Address 192.168.0.1 dan terhubung dengan komputer yang mempunyai IP Address
192.168.0.3, 192.168.0.1 dan 192.168.0.2. Perintah apa yang digunakan agar
komputer anda tidak dapat terkoneksi dengan IP Address 192.168.0.3 dan
192.168.0.1 ?
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 93
4. Dengan aturan seperti diatas bagaimana komputer anda agar tidak dapat di remot
oleh komputer user 192.168.0.3 ?
5. Bagaimana untuk menghapus semua aturan-aturan yang diatas dan agar iptables
dapat dijalankan kembali ?
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 94
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan XIV Chat & Remote Desktop
I. Pendahuluan
Setelah dalam pertemuan sebelum-sebelumnya kita telah mempelajari remot PC melalui
kernel atau konsol. Pada pertemuan ini adalh pembahasan tentang remot PC melaui
tampilan GUI nya. Yang diharapkan pada pertemuan kali ini mahasiswa agar memahami
konsep dari kerja remote PC ini dan kegunaanya.
II. Landasan Teori
Di dalam remot PC ini Linux menggunakan sebauh aplikasi VNC yaitu Virtual Network
Computing. Selain kita bisa meremot Linux dengan Linux, ternyata Windows pun bisa
meremot Linux, begitu pula Linux pun dapat meremot Windows. Tetapi dalam system
seperti kita perlu software lagi yang harus diinstal di Windows agar kedua operasi system
ini dapat berjalan salang meremot.
Software yang digunakan adalah VNC ( Virtual Network Computing), software ini gratis
dan dapat di download pada website www.realvnc.com/download.html. Sedangkan pada
Linux tidak usah repot-repot untuk menginstal porgramnya karena dia sudah ada.
Referensi :
www.klik-kanan.com
www.realvnc.com/download.html
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 95
III. Tujuan Percobaan
IV. Langkah-langkah Percobaan
A. Chat
1. Langkah awal dalam pensettingan GnomeMeeting kita masuk ke start Menu |
komunikasi | GnomeMeeting, maka akan tampil seperti diatas. Tampilan awal hanya
pemberitahuan aja langsung aja kita klik tombol “Maju”. Maka akan tampil tampilan
seperti yang ada di bawah ini.
2. Pada tampilan ini kita diinstruksikan menginput nama online kita dan nama asli kita,
di dalam penginputan ini keduanya harus diisi, jika tidak diisi kita belum dapat
melanjutkan pensettingan. Isilah sesuai keinginan anda, setelah kolom tersebut diisi
maka tombol “Maju” kita klik. Maka akan tampil tampilan sebagai berikut.
3. Pada tampilan berikutnya kita di suruh mengisikan alamat e-mail kita, ini sebagai
registrasi dalam menjalani program GnomeMeeting ini, isilah sesuai dengan
keinginan kalian masing-masing. Setelah itu tombol “Maju” kita klik lagi.
Selanjutnya akan keluar tampilan sebagai berikut.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 96
4. Pada tampilan ini kita harus memilih beberapa pilihan pengkoneksian computer kita,
karena kita hanya menggunakan jaringan local maka pilihan yang kita pilh adalah
TI/LAN. Setelah itu kita lanjutkan dengan mengklik tombol “Maju”, maka akan
tampil tampilan sebagai berikut.
5. Selanjutnya pada tampilan ini kita hanya diberi informasi bahwa system jaringan
yang kita pakai mendeteksi type NATnya. Instruksi selanjutnya klik tombol “Maju”.
Maka akan tampil tampilan sebagai berikut.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 97
6. Pada jendela ini kita memilih paket audio yang kita inginkan sesuai dengan system
audio pada computer kita. Pilih saja sesuai dengan intruksi diatas,kita lanjutkan
dengan mengklik tombol “Maju” maka akan tampil tampilan sebagai berikut.
7. Pada tampilan ini juga sama dengan yang diatas tapi ini secara driver audionya yang
kita miliki dalam computer kita. Langsung saja tombol “Maju” kita klik, maka akan
tampil tampilan sebagai berikut.
8. Selanjutnya adalah pemilihan video yang terdapat pada computer kita, ini kita pilih
defaultnya saja, lalu kilk tombol “Maju”, maka akan tampil tampilan sebagai berikut.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 98
9. Terakhir adalah jendela pemberian selamat bahwa kita telah mensetting program
GnomeMeeting. Pada jendela ini kita klik tombol “Terapkan”, dan kita telah selesai
mensetting GnomeMeeting dan siap untuk di pakai untuk berkomunikasi dengan user
lain yang terdapat pada jaringan kita.
B. Remote Desktop
1. Penampilan awal
Aplication – Preference – Remote desktop
2. Disini settingan terdapat dua kategori, kategori yang pertama adalah pensettingan
komputer yang akan di remot oleh komputer lain, sedangkan kategori yang lainnya
adalah komputer yang akan meremot komputer yang telah siap di remot. Di sini anda
di kelompokkan menjadi 2 komputer menjadi satu kelompok. Caranya komputer yang
menjadi
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 99
3. Untuk menampilkan tampilan untuk dapat mremot komputer lain adalah :
Aplication – Internet – Remote desktop
4.
AMIK BSI Purwokerto LINUX System Administrator | 100
Lembar Kerja Praktikum Linux System Administrator
Bina Sarana Informatika
Pertemuan XV E V A L U A S I