Download - praktikum kimia

Transcript
Page 1: praktikum kimia

n

A. JUDUL : Variasi Kontinyu dan Stokiometri

B. TUJUAN :

1) Mahasiswa dapat mengamati salah satu cara termudah untuk

mempelajari stokiometri beberapa reaksi

2) Dapat menentukan temperature optimum beberapa reaksi

stokiometri system

C. DASAR TEORI

Stokiometri berasal dari kata Yunani yaitu “stoicheoin” (unsure) dan

“metreim” (mengukur) yang artinya mengukur unsure-unsur. Pengertian unsure-

unsur dalam hal ini adalah partikel-partikel atom, ion, molekul, atau electron yang

terdapat dalam senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stokiometri menyangkut

cara (perhitungan kimia) menimbang dan menghitung spesi-spesi kimia atau dengan

kata lain, stokimetri adalah kajian tentang hubungan-hubungan kuantitatif dalam

reaksi kimia.

Dalam metode variasi kontinyu dilakukan sederetan pengamatan yang

kuantitas molar pereaksinya berubah-ubah (variasi). Salah satu sifat fisika tertentu

dipilih untuk diperiksa seperti misalnya : massa, volume, suhu, dan day serap. Oleh

karena kuantitasnya pereaksi berlainan, maka perubahan harga sifat fisika dari system

ini dapat digunakan untuk meramal stokimetri system. Yaitu yang menyatakan

perbandingan pereaksi-pereaksinya dalam senyawa. Contohnya untuk percobaan

perak nitrat kalium kromat air dengan metode variasi kontinu. Volume dan jumlah

mol dari 0,24 M larutan AgNO3 dan dari 0,24 M larutan K2CrO4 yang digunakan

untuk kesembilan percobaan dengan volume yang berbeda-beda (variasi) tetapi

jumlah keseluruhan volume tetap. Zat yang terlibat dalam reaksi berada dalam bentuk

larutan maka mol larutan dapat dinyatakan sebagai berikut :

LAPORAN MODUL VI

Page 2: praktikum kimia

Dimana : n = jumlah mol

= volume

= molaritas mol

Persamaan stokiometri system dapat ditulis sebagai berikut :

2 Ag (aq) + CrO42-

(aq) AgCrO4 (s)

Perubahan kalor pada reaksi kimia bergantung pada jumlah pereaksi mol

bereaksi dengan diubah namun volume totalnya tetap, mak stokiometri dapat

ditentukan dari titik perubahan kalor maksimum, yakni dengan cara mengalurkan

kenaikan temperatur terhadap komposisi campuran.

n = v . m

Page 3: praktikum kimia

D. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Gelas kimia

Fungsi : Tempat untuk mencampur atau mereaksikan zat-zat

kimia

2. Gelas Ukur

Fungsi : Mengukur volume zat cair

Bahan :

1. CuSO4 1 M (tembaga sulfat)

2. NaOH 2 M

3. HCl 1 M

4. NaOH 1 M

5. H2SO4 1 M (asam sulfat)

Page 4: praktikum kimia

E. CARA KERJA

1. Stokiometri system CuSO4

- Memasukkan dalam gelas kimia - Diatur

- Mencatat temperaturnya temperatur

- Mengaduk

Mencampurkan

Mencatat temperatur

- Memasukkan kedalam gelas kimia - Mengatur

- Mencatat temperaturnya temperaturnya

- Mengaduk

- Mencampurkan

- Mencatat temperatur

20 ml NaOH 5 ml CuSO4

Na2SO4 + Cu(OH)2

5 ml NaOH 20 ml CuSO4

Na2SO4 + Cu(OH)2

Page 5: praktikum kimia

- Memasukkan kedalam gelas kimia - Mengatur

- Mencatat temperaturnya temperaturnya

- Mengaduk

- Mencampurkan

- Mencatat temperatur

- Memasukkan kedalam gelas kimia - Mengatur

- Mencatat temperaturnya temperaturnya

- Mengaduk

- Mencampurkan

- Mencatat temperatur

Na2SO4 + Cu(OH)2

15 ml NaOH 10 ml CuSO4

Na2SO4 + Cu(OH)2

10 ml NaOH 15 ml CuSO4

Page 6: praktikum kimia

2. Stokiometri Asam – Basa

- Memasukkan 2,5-5-7,5-10 - Memasukkan 2,5-5-7,5-10

dan 12,5 ml NaOH dan 12,5 ml H2SO4

- Mengukur temperaturnya - Mengukur temperaturnya

- Mengambil harga rata-rata - Mengambil harga rata-rata

- Mencampurkan

- Mengamati perubahan temperature

- Mencatat sebagai TA

Na2SO4 + 2H2O

5 buah gelas piala 5 buah gelas piala

Page 7: praktikum kimia

F. HASIL PENGAMATAN

Stokiometri CuSO4 - NaOH

NaOH CuSO4

ml mlTA (OC)

TM (OC)

NaOH CuSO4

20 5 34 35 30

15 10 33 34 30

10 15 33 33 30

5 20 32 32 30

Stokiometri Asam-Basa

NaOH-H2SO4

NaOH H2SO4

ml mlTA (OC)

TM (OC)

NaOH H2SO4

2,5 12,5 32 29,5 32

5 10 37 30 30

7,5 7,5 37 30,5 30

10 5 39 31 29

12,5 2.5 34 31 29

Page 8: praktikum kimia

PERHITUNGAN

Variasi Kontinyu dan Stokiometri

1. Stokiometri Sistem NaOH-CuSO4

a. Mencari Suhu Mula-Mula (TM)

TM1 = TM1 NaOH + TM1 CuSO4 TM3 = TM3 NaOH + TM3 CuSO4

2 2

= 35oC + 30oC = 33oC + 30oC

2 2

= 32,5oC = 31,5oC

TM2 = TM2 NaOH + TM2 CuSO4 TM4 = TM4 NaOH + TM4 CuSO4

2 2

= 34oC + 30oC = 32oC + 30oC

2 2

= 32oC = 31oC

b. Mencari Persamaan Suhu

ΔT = TA1 –TMI ΔT = TA3 –TM3

= 34oC – 32,5OC = 33oC – 31,5OC

= 1,5oC = 1,5 oC

Page 9: praktikum kimia

ΔT = T21 –TM2 ΔT = TA4 –TM4

= 33oC – 32Oc = 32oC – 31OC

= 1oC =1 oC

c. Grafik hubungan antara TM NaoH dan volume NaoH

d. Grafik hubungan TM CuSO4 terhadap volume CuSO4

e. Grafik hubungan TA terhadap banyaknya perlakuan

Page 10: praktikum kimia

f. Grafik hubungan ∆T dengan banyaknya perlakuan

2. Stokiometri Asam-Basa (NaOH-H2SO4)

a. Mencari Suhu Mula- Mula (TM)

TM1 = TM1 NaOH + TM1 CuSO4 TM2 = TM2 NaOH + TM2 CuSO4

2 2

= 29,5oC+ 32oC = 30oC + 30oC

2 2

= 30,75oC = 30oC

TM3 = TM3 NaOH + TM3 CuSO4 TM4 = TM4 NaOH + TM4 CuSO4

2 2

= 30,5oC + 30oC 31oC + 29oC

2 2

= 30,25oC = 30oC

TM5 = TM5 NaOH + TM5 CuSO4

Page 11: praktikum kimia

2

= 31oC + 29oC

2

=30oC

Mencari Persamaan Suhu

ΔT = TA1 –TMI ΔT = TA4 –TM4

= 32oC – 30,75OC = 39oC – 30OC

= 1,25oC = 9oC

ΔT = TA2 –TM2 ΔT = TA5 –TM5

= 37oC – 30OC = 39oC– 30OC

= 7oC =9

| oC

ΔT = TA3 –TM3

= 37oC – 30,25Oc

= 6,75oC

Page 12: praktikum kimia

G. PEMBAHASAN

Dasar percobaan yang dipakai pada percobaan Variasi Kontinyu dan Stokiometri

adalah metode JOB atau metode Variasi Kontinyu. Sebelum melakukan percobaan,

praktikan mempersiapkan delapan (8) buah gelas kimia (gelas piala) untuk percobaan

stokiometri system CuSO4-NaOH dan sepuluh(10) buah gelas kimia (gelas piala)

untuk percobaan asam-basa pada NaOH-H2SO4. Selanjutnya, praktikan menyediakan

thermometer, pipet, batang pengaduk, & gelas ukur untuk mengukur volume zat cair

yang di gunakan dalam percobaan. Praktikan juga menyediakan bahan-bahan yang di

gunakan seperti CuSO4 1 M, NaOH 2 M, NaOH 1M, dan H2SO4.

Percobaan I :

(Stokiometri Sistem CuSO4-NaOH)

Praktikan menyediakan 2 buah gelas ukur masing-masing berisi 50 ml air

yang dimasukkan kedalam 2 gelas kimia untuk melarutkan bahan-bahan yang akan di

gunakan seperti CuSO4 dan NaOH. senyawa CuSO4 dan NaOH yang dalam gelas

kimia yang berisi air terus diaduk dengan menggunakan batang pengaduk sampai

terlarut. Setelah terlarut, masing-masing larutan CuSO4 dan NaOH dituangkan

kedalam gelas ukur dengan menggunakan pipet kemudian diukur sesuai dengan

volume masing-masing larutan yang sudah di tentukan. Selanjutnya, larutan CuSO4

dan NaOH yang sudah diukur dimasukkan kedalam gelas kimia yang memiliki

volume berbeda yang disusun secara berjejer dimulai dari volume 5 ml, 10 ml, 15 ml,

& 20 ml.

Larutan yang terdapat dalam 8 gelas kimia, diukur temperature awalnya (TM)

kemudian dicatat temperatur kedalam tabel yang telah di sediakan. Selanjutnya, 4

gelas kimia yang berisi larutan NaOH dimasukkan kedalam 4 gelas kimia yang berisi

larutan CuSO4 dengan masing-masing volume sebagai berikut :

Page 13: praktikum kimia

20 ml NaOH dimasukkan kedalam 5 ml CuSO4

15 ml NaOH dimasukkan kedalam 10 ml CuSO4

10 ml NaOH dimasukkan kedalam 15 ml CuSO4

5 ml NaOH dimasukkan kedalam 20 ml CuSO4

Setelah kedua larutan di campur, suhu campuran larutan tersebut diukur

temperature akhir (TA) dengan menggunakan thermometer kemudian di catat

kedalam tabel yang telah di tentukan.

Percobaan II : Stokiometri asam – basa (NaOH dan H2SO4)

Percobaan kedua sama halnya seperti percobaan pertama hanya saja pada

percobaan kedua bahan yang digunakan berupa H2SO4 dan NaOH dengan volume

yang berbeda. Langkah pertama yang dilakukan praktikan menyediakan 2 buah gelas

ukur masing-masing berisi 50 ml air yang dimasukkan kedalam 2 gelas kimia untuk

melarutkan bahan-bahan yang akan di gunakan seperti H2SO4 dan NaOH. senyawa

H2SO4 dan NaOH yang dalam gelas kimia yang berisi air terus diaduk dengan

menggunakan batang pengaduk sampai terlarut. Setelah terlarut, masing-masing

larutan H2SO4 dan NaOH dituangkan kedalam gelas ukur dengan menggunakan pipet

kemudian diukur sesuai dengan volume masing-masing larutan yang sudah di

tentukan. Selanjutnya, larutan H2SO4 dan NaOH yang sudah diukur dimasukkan

kedalam gelas kimia yang memiliki volume berbeda yang disusun secara berjejer

dimulai dari volume 2,5 ml, 5 ml, 7,5 ml, 10 ml, & 12,5 ml.

Larutan yang terdapat dalam 8 (delapan) gelas kimia, diukur temperatur

awalnya (TM) kemudian dicatat temperatur kedalam tabel yang telah di sediakan.

Selanjutnya, 4 (empat) gelas kimia yang berisi larutan NaOH dimasukkan kedalam 4

gelas kimia yang berisi larutan H2SO4 dengan masing-masing volume sebagai berikut

2,5 ml NaOH dimasukkan kedalam 12,5 ml H2SO4

Page 14: praktikum kimia

5 ml NaOH dimasukkan kedalam 10 ml H2SO4

7,5 ml NaOH dimasukkan kedalam 7.5 ml H2SO4

10 ml NaOH dimasukkan kedalam 5 ml H2SO4

12,5 ml NaOH dimasukkan kedalam 2,5 ml H2SO4

Setelah kedua larutan di campur, suhu campuran larutan tersebut diukur

temperature akhir (TA) dengan menggunakan thermometer kemudian di catat kedalam

tabel yang telah di tentukan.

Page 15: praktikum kimia

H. KESIMPULAN

1. Berdasarkan atas eksperimen yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa cara termudah mempelajari stokiometri adalah menggunakan metode

JOB.

2. Stokiometri reaksi dapat ditentukan dari titik perubahan kalor maksimum,

yakni dengan cara mengalirkan kenaikan temperatur terhadap komposisi

campuran.

I. KEMUNGKINAN KESALAHAN

1. Praktikan kurang teliti dalam membaca nilai skala pada termometer

Page 16: praktikum kimia

DAFTAR PUSTAKA


Top Related