Download - Pra-proposal Tugas Ahir
19
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
BAB III
PEMODELAN SISTEM
3.1 METODE PENYUSUNAN TUGAS AHIR
Untuk rancangan tahapan atau rancangan metode penyusunan Tugas Ahir
mulai dari pengumpulan data sampai dengan Output Tugas Akhir kurang lebih seperti
Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Flowchart Penyusunan Tugas Ahir.
Mulai
Pengumpulan Data
Memasukkan data
Survey ke Google Earth
Perancangan Jaringan
FTTx
Perhitungan Link Budget
dan Bill of Quantity (BoQ)
selesai
20
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
3.2 METODE PENGUMPULAN DATA
a. On Site Survey
Survey on site merupakan pekerjaan Surveyor yang langsung kelapangan
untuk mengumpulkan data polygon yang telah ditentukan. Pengumpulan data
sebagian besar dilakukan dalam Survey. Dimana dalam Survey penulis melakukan
pengamatan dan pencatatan tentang kriteria Homepass mulai dari alamat,
pelanggan telkom atau belum menjadi pelanggan, nomor bangunan dalam peta
Survey serta spesifikasi bangunan.
Untuk melakukan seuvey, ada beberapa peralatan yang yang harus dibawa
yaitu;
Printout data Polygon ODC
Peralatan untuk Tagging (GPS,HP Android)
Alat tulis
Kendaraan menuju lokasi Boundary/Polygon ODC
Tabel kategori bangunan
Untuk tabel kategori bangunan, seperti pada table 3.1.
Table 3.1 Kategori Bangunan.[9]
No
.
Jenis
Bangunan Spesifikasi
Tipe
R1 R2 R3
1 Perumahan
Ukuran >500 m2 200-500 m
2 < 200 m
2
Fasilitas Ada Tidak Tidak
Petugas
Keamanan
Ada Ada Tidak
Wealth Tinggi Sedang Rendah
Kendaraan Many cars Car Motorbike
Architect Bagus Sedang Biasa
21
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Tabel 3.1 Kategori Bangunan[Lanjutan]
NO Jenis
Bangunan
Spesifikasi
Tipe
R1 R2 R3
2 Residential
and Office
Jumlah Lantai >10 lantai 5-10 lantai < 5 lantai
Jumlah Tenant >40 20-40 < 20
Jumlah Security >15 5-15 < 5
Parkir Mobil >100 20-100 < 20
Lokasi Strategis Tinggi Sedang Rendah
3 Shopping
Mall
Jumlah Tenants >250
tenants
100-250
tenants
< 100
tenants
Jumlah Lantai >5 2-5 < 2
Security >15 5-15 < 15
Parkir Mobil >100 20-100 < 20
Lokasi strategis Tinggi Sedang Biasa
4 Ruko
Jumlah unit >20 unit 10-20 unit < 10 unit
Lokasi Strategis Tinggi Sedang Rendah
Jenis Bangunan Bagus Sedang Biasa
5 Gedung
Pemerintah
Ukuran >5000 m2 2500-5000
m2
<2500 m2
Security >15 5-15 < 5
Parkir Mobil >100 20-100 < 20
Level Nasional Regional Lokal
22
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Tabel 3.1 Kategori Bangunan[Lanjutan]
No Jenis
Bangunan Spesifikasi
Tipe
R1 R2 R2
6 School/camp
us
Ukuran >2500 m2 1000-2500
m2
< 1000 m2
Reputation Famous Semi
Famous
Not famous
Number of
student
>1000 250-1000 < 250
7 Hotel Jumlah lantai >10
lantai
5-10 lantai < 5 lantai
Jumlah rooms >100 20-100 < 20
Security >15 5-15 < 5
Parkir mobil >100 20-100 < 20
Lokasi Strategis Tinggi Sedang Biasa
8 Usaha Kecil
dan
Menengah
Ukuran Usaha Besar Sedang Kecil
Luas Bangunan Besar Sedang Kecil
Jenis Bangunan Bagus Sedang Biasa
9 Lain-lain Ukuran Besar Sedang Kecil
(Rumah
Ibadah,
Rumah
Sakit,gedung
pertemuan
dan
lapangan)
Lokasi Strategis Tinggi Sedang Rendah
Profil Tinggi Sedang Rendah
23
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Tabel 3.1 Kategori Bangunan[Lanjutan]
No Jenis
bangunan Spesifikasi
Tipe
R2 R2 R3
10 Kost/Rumah
Petak
Jumlah ruangan >30 10-30 < 10
Parkir Mobil >20 10-20 < 10
Kemudahan
Akses
Mudah Sedang Sulit
Security >5 2-5 < 2
Profil Tinggi Sedang Rendah
Jenis Bangunan Bagus Sedang Biasa
Setelah survey dilakukan, maka pencatatan hasil Survey dimasukkan kedalam
tabel hasil Survey. Tabel Hasil Onsite Survey kurang lebih seperti tabel 3.2
Tabel 3.2 Tabel Hasil Survey
no No.
peta
No.
bangunan
Kategori
bangunan
Nama
bangunan
Alamat Status jaringan Keterangan
Ada
ALPRO
Ada
Kompetitor
Tidak
ada
ALPRO
1 1 1 xE2 Warteg
Indah
Jl. Raya
meranggen
TV kabel Rumah
makan
2 1 2 R2 - Rumah
3 3 R3 - Rumah
4 4 E3 Sukses - Toko
5 5 U2 Bintang - Toko
6 6 R1 - Rumah
24
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Selain kategori bangunan, ada beberapa hal juga yang harus diidentifikasi yaitu;[10]
Identifikasi Demand belum ada alpro
Identifikasi Demand ada alpro FO
Identifikasi Demand sudah ada alpro tembaga & MSOAN/MSAN
Identifikasi pelanggan potenssi pelanggan wifi (diisi pada bagian keterangan)
Identifikasi Kompetitor (Fast Net, First Media dll)
Identifikasi pelanggan telkom (ditambahkan tanda “x” pada kategori bangunan)
b. On Desk Survey
On Desk Survey merupakan kegiatan atau pekerjaan dimana data yang
telah didapatkan dari On Site Survey akan diolah kmbali. Hal-hal yang perlu
dipersiapkan Team On Desk yaitu,
Hasil Survey lapangan yang sudah valid
Microsoft Excel
Google Earth
KML/CSP Converter
Laptop/PC
Team On Desk harus memastikan data yang diterima harus sudah sesuai
dengan kriteria yang akan di-Input kedalam Google Earth, mulai dari posisi
Marking demand, serta kejelasan keterangan pada setiap Demand Point.
3.3 PENGOLAHAN DATA HASIL SURVEY
a. Peng-input-an Hasil Survey kedalam Google Earth
Data yang telah didapatkan oleh On Site Survey team akan di masukkan kedalam
Google Earth oleh On Desk team berdasarkan kategori bangunan yang telah
disediakan dalam Google Earth. Seperti gambar 3.2.
Penginputan dilakukan dengan cara, menekan tombol klik kanan pada
Folder kategoti Homepass yang telah tersedia didalam Google Earth dan
memilih Add dan memilih Placemark. Setelah itu akan muncul jendela baru
seperti gambar 3.4. Kemudian memasukkan nama Homepass berdasarkan
kategorinya. Misalkan, R2-F-X-H1.
25
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Gambar 3.2 Peng-input-an Data Survey
Penamaan Homepass dapat dilakukan dengan mencocokkan Homepass
dengan ketentuan atau standard penamaan Homepass telkom akases yaitu;
1. Ada alpro FO = A
2. Ada alpro, ada Competitor = B
3. Ada alpro cooper/tembaga = C
4. Ada alpro cooper, ada Competitor = D
5. Tidak ada alpro = E
6. Tidak ada alpro, ada Competitor = F
7. Ada alpro MSAN = G
8. Ada alpro MSAN, ada Competitor = H
Marking status rumah:
1. 0 = Berlangganan
2. X = Tidak berlangganan layanan Telkom
Marking harga Bangunan/Rumah
1. H1 = 500 jt
2. H2 = 200 jt <H2<500 jt
3. H3 = H3<200 jt
Kemudian keterangan alamat Homepass dan keterangan lainya
dimasukkan pada kolom description. Seperti pada gambar 3.3.
26
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Gambar 3.3 Peng-input-an Homepass
Kemudian longitude dan latidude Homepass yang telah didapatkan
dengan alat GPS dalam Survey lapangan dapat dimasukkan kedalam kolom
Longitude dan Latidude. Terkadang kordinat tersebut tidak tepat pada lokasi
bangunan,maka tugas on desk team adalah mencocokkan letak placemark tepat
pada lokasi Homepass pada peta Google Earth. Langakah pengisian keterangan
tersebut seperti pada gambar 3.3.
b. Pengkonversian data pada aplikasi KMLCSV Converter
Fungsi dari aplikasi ini adalah untuk mengkonversi data dari KML menjadi Excel
dan juga sebaliknya. Selain data berupa inputan dalam google earth, dibutuhkan
juga data berformat excel agar data Homepass terdaftar dengan baik dan jelas.
Oleh sebab itu dibutuhkan pengkonversian data dari KML menjadi excel.
27
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Data yang telah diinput sebelumnya terlebih dahulu disimpan dengan
format KML. Seperti gambar 3.4. Kemudian pada jendela baru, dibagian kolom
save as type memilih format KML. Seperti gambar 3.5. Kemudian klik save.
Setelah tersimpan dengan format KML, Kemudian langkah selanjutnya adalah
membuka aplikasi KMLCSV Converter.
Pengkonversian data kedalam format excel dapat dilakukan dengan
meng-klik menu configure, maka akan muncul jendela baru untuk memilih file
yang akan di-konversi. untuk pemilihan tersebut, dilakukan melalui menu
browser pada bagian file management dan untuk pemilihan file yang akan
dikonversi yaitu melalui menu Browser pada bagian louncer.seperti pada gambar
3.6.
Kemudian pada pada kolom watched Folder akan muncul file yang akan
dipilih. Setelah memilih, maka tinggal menekan tombol klik create file.
Gambar 3.4 Penyimpanan data Input-an
28
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Gambar 3.5 Penyimpanan Data dengan Format KML
Gambar 3.6 Pemilihan file yang akan dikonversi
29
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
c. Rename Homepass dengan menggunkan Notepad++
Aplikasi ini sebenarnya tidak disarankan atau di haruskan oleh PT.Telkom
Akses, tapi penulis membutuhkan dan menggunakan aplikasi ini dalam Rename
Homepass dan juga untu menghitung jumlah Homepass perkategori.
Aplikasi ini dapat bekerja pada KML file dimana Notepad++ dapat meng-
edit KML file dari Google Earth. Langkah pertama dalam rename Homepass
dengan menggunakan Notepad++ yaitu dengan meng-klik kanan KML file yang
akan di Edit seperti pada Gambar 3.7. Kemudian akan muncul seperti gambar
3.8. Kemudian menekan CTRL+F pada Keyboard, lalu ketikkan nama file yang
akan di-Rename. Seperti pada gambar 3.9. Pada gambar nama file yang akan di-
rename adalah “1”. Dalam file yang penulis edit, terdapat lebih dari sepuluh
Folder yang memiliki nama file yang sama. Karena dalam penginputan, nama
file diisikan denngan nomor.maka secara ototmatis terdapat 10 file yang
bernamakan “1” disetiap Folder akan di-rename semuanya. Setelah mengetikkan
nama file tersebut, selanjutnya klik tombol Find All In All Opened Document.
Setelah dicari, maka selanjutnya membuat nama baru file tersebut, dengan
berpindah ke-Menu Replace. Setelah membuat nama baru selanjutnya menekan
tombol Replace all in all opened document. Seperti gambar 3.10.
Gambar 3.7 Editing KML file menggunakan Notepad++
30
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Gambar 3.8 Aplikasi Notepad++
Gambar 3.9 Mencari file yang akan di-rename
31
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Gambar 3.10 Membuat nama baru file
d. Perancangan Jaringan FTTx
Data yang didapatkan dari Survey yang telah dilakukan yaitu 3 boundary
dan setiap boundary memiliki jumlah Homepass yang berbeda-beda. Untuk total
Homepass yang akan didesain yaitu sejumlah 3640. Data ini diperoleh dari
Survey yang berlokasi di area STO Majapahit, Semarang. Berikut ini adalah
detail seluruh boundary;
1. Boundary 1 = 1614 Homepass
2. Boundary 2 = 1622 Homepass
3. Boundary 3 = 404 Homepass
Boundary yang akan digunakan atau yang akan didesain dengan konfigurasi
one stage dan two stage yaitu boundary ketiga yang berjumlah 404 Homepass.
Perancangan jaringan atau desain jaringan FTTx pada Tugas Akhir ini
menggunakan aplikasi Google Earth. Desain jaringan tersebut mulai dari
penempatan jalur kabel Feeder, penempatan lokasi Opticall Distribution Cabinet
(ODC), Optical Distribution Point (ODP), jalur kabel distribusi dan kabel drop.
32
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Gambar 3.11 Jalur Kabel Feeder
Yang perlu diperhitungkan yaitu aturan desain. Seperti lokasi penempatan
Optical Distribution Cabinet (ODC) dan Optical Distribution Point (ODP).
Dimana jarak ideal kedua perangkat ini adalah 2 km, jarak antar Optical
Distribution Point (ODP) yang ideal yaitu sejauh 45 meter. Kemudian untuk
jarak Optical Distribution Point (ODP) kepelanggan maksimal 100 meter.
Penempatan STO pada Tugas Akhir ini sesuai dengan jaringan atau letak STO
Pt.Telkom. Untuk jalur kabel Feeder seperti Gambar 3.11. Panjang kabel Feeder
yang dibutuhkan adalah sepanjang 4,81 km
Ada 3 jenis konfigurasi perancangan atau desain pada tugas ahir ini yaitu,
konfigurasi Passive Splitter 1:32, konfigurasi Passive Splitter 1:4 dan 1:8 dan
konfigurasi Passive Splitter 1:2 dengan 1:16. Perbedaan dari tiga jenis ini adalah
jenis pada pemakaian Passive Splitter pada perancangan.
Penerapan ketiga Konfigurasi ini dilakukan untuk mengetahui jumlah
kebutuhan minimal perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan jaringan.
Akan terdapat perbedaan pemilihan konfigurasi yang diterapkan pada
sebuah Boundary, karena harus disesuaikan dengan keadaan lokasi atau letak
homepass.
33
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
1. Konfigurasi 1:32
Jumlah 𝑂𝐷𝑃 = 404
8= 50,5 = 51
Kabel Distribusi = 404
24= 16,8 = 17
Jumlah 𝑃𝑆 di 𝑂𝐷𝐶 = 404
32= 12,6 = 13
Kapasitas ODC = 576 Core
2. Konfigurasi 1:4 dan 1:8
Jumlah 𝑂𝐷𝑃 = 404
8= 50,5 = 51
Jumlah 𝑃𝑆 di 𝑂𝐷𝑃 = 404
8= 50,5 = 51
Jumlah Core di ODP = 51 Core
Kabel distribusi = 51
12= 4,25 = 5
Jumlah 𝑃𝑆 di 𝑂𝐷𝐶 = 51
4= 12,75 = 13
Kapasitas ODC = 96 Core
Perbedaan antara konfigurasi 1:32 dengan konfigurasi 1:4 dan 1:8
adalah pada pemakaian passive spliter-nya. Pada konfigurasi 1:32
pemakaian Passive Splitter hanya pada Optical Distribution Cabinet (ODC)
yaitu Passive Splitter 1:32, sedangakan pada konfigurasi 1:4 dan 1:8,
pemakain Passive Splitter 1:4 diletakkan pada Optical Distribution
Cabinet (ODC) dan Passive Splitter 1:8 diletakkan pada Opticall
Distribution Point (ODP).
3. Konfigurasi 1:2 dan 1:16
Jumlah 𝑂𝐷𝑃 = 404
16= 25,2 = 26
Jumlah 𝑃𝑆 di 𝑂𝐷𝑃 = 404
16= 25,25 = 26
Jumlah Core di ODP = 26 Core
Kabel distribusi = 26
12= 2,16 = 3
Jumlah 𝑃𝑆 di 𝑂𝐷𝐶 = 26
2 = 13
34
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Kapasitas ODC = 96 Core
Perbedaan antara konfigurasi 1:32,1:4 dan 1:8 dengan konfigurasi
1:2 dan 1:16 adalah pada pemakaian passive spliter-nya. Pada konfigurasi
1:32 pemakaian Passive Splitter hanya pada Optical Distribution Cabinet
(ODC) yaitu Passive Splitter 1:32, pada konfigurasi 1:4 dan 1:8, pemakain
Passive Splitter 1:4 diletakkan pada Optical Distribution Cabinet (ODC)
dan Passive Splitter 1:8 diletakkan pada Opticall Distribution Point
(ODP).sedangkan pada konfigurasi 1:2 dan 1:16, pemakain Passive Splitter
1:2 diletakkan pada Optical Distribution Cabinet (ODC) dan Passive
Splitter 1:16 diletakkan pada Opticall Distribution Point (ODP)
e. Perhitungan Link Budget
Perhitungan link budget yang dimaksud yaitu perhitungan jumlah loss-
loss pada semua penggunaan perangkat didalam perencanaan jaringan FTTx pada
Tugas Akhir ini. Hasil perhitungan Link Budget kurang lebih seperti pada Tabel
3.3.
Tabel 3.3 Perhitungan Link Budget
No Nama
Homepass Parameter link budget Total
Reda
man
kabel
Passive spliter
Loss
conn
ector
Loss sambungan
1:
2
1:
4
1:
8
1:1
6
1:3
2 UPC feeder
Distri
busi drop
35
Laporan Tugas Akhir BAB III
STT Telematika Telkom Purwokerto D311012
Tabel 3.4 Daftar Redaman
No Uraian Satuan Standard redaman
(dB)
1 Kabel FO Km 0.35
2 Spliter 1:2 Bh 3.70
1:4 Bh 7.25
1:8 Bh 10.38
1:16 Bh 14.10
1:32 Bh 17.45
3 Conector SC/UPC Bh 0.25
SC/APC* Bh 0.35
4 Sambungan Di kabel Feeder Bh 0.10
Di kabel Distribusi Bh 0.10
Di kabel Drop Bh 0.10
Link Budget yang dihitung dalam perencanaan jaringan yaitu mulai dari
Optical Line Terminal (OLT) sampai dengan Optical Network Terminal (ONT)
pada Boundary yang dirancang. Perhitungan Loss dilakukan berdasarkan nilai
redaman per-perangkat. Seperti pada tablel 3.4.
f. Perhitungan Bill Of Quantity (BoQ)
Bill Of Quantity (BOQ) merupakan perhitungan semua jumlah kebutuhan
perangkat yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan FTTx. Mulai dari
kebutuhan kabel Feeder, kabel Distribusi dan kabel drop dan lain-lain. Hasil
perhitungan Bill of Quantity kurang lebih seperti tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Bill Of Quantity (BOQ)
No. Perangkat Satuan Jumlah