Download - Ppi
PPI(PARTUS
PREMATUR IMMINEN)
S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN ANDRIYANTI
(010810012) CHASANAH
(010810092) INDHA TRI P.
(010810145) RIZKI KUSUMA (010810181) RIZKY TUGAS F.
(010810005) JUWITA SETYA DEWI
(010810141)
DEFINISI Partus prematur imminent adalah
persalinan yang mengancam yang terjadi di bawah umur kehamilan 37 minggu dengan perkiraan berat janin kurang dari 2500 gram (Manuaba, 2006).
Faktor yang berasal dari maternal :
Penyakit maternal dan Faktor gaya hidup
Pertumbuhan Janin yang kurang selaras
dan serasi
Faktor khusus : serviks inkompeten
Etiologi
PATOFISIOLOGI
Uterine distension
Prostaglandins
Maternal Infection Ischemia
Cervix
Premature Delivery
UterusMembranes
Palenik SR, Morrisson JC, 2002
DIAGNOSATanda-tanda persalinan premature adalah: Usia kehamilan antara 20-37 minggu. Interval kontraksi ≤ 5 – 8 menit. Perubahan serviks progresif. Dilatasi servix ≥ 2cm. Penipisan servix ≥ 80%.(Herron, Obstetri Gynecol Scand,1982)
Jika tanda-tanda persalinan belum ada maka termasuk dalam partus premature imminen dengan kriteria: His 1x dalam 10 menit selama 30 detik Dilatasi servix ≤ 2 cm dan pendataran
servix ≤ 80%(Anonim,Quick Obgyn,1997).
PENCEGAHAN Hindari kehamilan pada ibu terlalu muda (kurang dari 17 tahun) Hindari jarak kehamilan terlalu dekat Menggunakan kesempatan periksa hamil dan memperoleh
pelayanan antenatal yang baik Anjurkan tidak merokok dan tidak mengkonsumsi obat
terlarang (narkotik) Hindari kerja berat dan perlu istirahat cukup Obati penyakit yang dapat menyebabkan persalinan prematur Kenali dan obati infeksi genital/saluran kencing Deteksi dan pengamanan faktor resiko terhadap persalinan
prematur.
(Varney, 2007)
PENANGANAN Evakuasi keadaan umum ibu Melakukan konfirmasi umur kehamilan bayi Monitor keadaan janin dan ibu (nadi, tekanan darah,
tanda distres nafas, kontraksi uterus, pengeluaran cairan ketuban atau darah pervaginam, DJJ, balance cairan, gula darah)dan kemajuan persalinan
Berikan kortikosteroid untuk memperbaiki kematangan paru janin yaitu deksametason 2x16 mg i.v selang 12 jam
Pemberian obat-obatan tokolitik yaitu Nifedipin 2x30mg selang 8 jam dan dilanjutkan 3x20mg selama 2x24jam
Antibiotika hanya diberikan bilamana kehamilan mengandung resiko terjadinya infeksi yaitu cefotaxim 3x1 gr secara peroral
(Saifuddin, 2002)
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “N” GIIPI000I, 27/28 MINGGU, T/H, DENGAN PARTUS PREMATURE IMMINEN ,ATK < 2 TAHUN, R/PPTO
DATA SUBYEKTIF
ANAMNESA
Tanggal: 30-05-11 Pukul : 10.00 oleh : Chasanah
MKB : 29 Mei 2011
IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. ”N” Nama Suami : Tn.
”I”
Umur : 28 Th Umur : 29 th
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa :
Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : - Pekerjaan : Swasta
Alamat : Manukanpeni I 14/16 Surabaya
Alasan MKB : Ibu datang sendiri dengan keluhan kenceng-kenceng dan ingin mendapat penanganan dari petugas kesehatan karena merasa cemas akan melahirkan padahal usia kehamilan masih 7 bulan.
Keluhan umum : Ibu mengeluh terasa kenceng-keceng sejak tanggal 28 Mei 2011 jam 18.00
Riwayat Menstruasi : Menarche : 13 thSiklus : Teratur,28-30 hari
Banyaknya : 2-3x ganti pembalutLamanya : 6-7 hariSifat Darah : Encer, berwarna merahTeratur/Tidak : TeraturDismenorhea : Tidak adaFluor Albus : kadang, sesudah dan sebelum
menstruasi, tidak gatal, tidak bau, warna putih bening
HPHT : 15-11-2010
RIWAYAT KEHAMILAN , PERSALINAN, DAN NIFAS YANG LALU
Kehamilan Persalinan Anak Nifas KB
Suami ke
Anak ke
UK Penyulit
Tmpt Brsalin
Penolong
JenisPersal
Penyulit
♂/♀
BBL H/M Lm meneteki
Penyulit
1 1 9bl PEB RS Dktr VE PEB ♂ 3400 gr
11bln
6bln - -
1 2 H A M I L I N I
Periksa ANC 5 kali di Puskesmas
Keluhan pada TM I : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Keluhan pada TM II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Keluhan pada TM III: Ibu mengatakan merasakan nyeri punggung
Pergerakan anak pertama kali (Quickening) : sekitar 2 bulan yang lalu dan sampai sekarang masih aktif bergerak.
RiwRiwayat Kehamilan Sekarangalu:
IMUNISASI TT SEBANYAK 2 KALI
Antigen Waktu
TT1 Pada saat mau menikah
TT2 Pada saat hamil anak pertama (usia kehamilan 20 minggu)
TT3 -
TT4 -
TT5 -
Penyuluhan yang sudah didapatkan :
Enam tanda bahaya kehamilan, pentingnya imunisasi TT, personal
hygiene, kebutuhan istirahat, kebutuhan aktivitas, pemberian tablet Fe,
tanda-tanda persalinan, persiapan persalinan.
Riwayat Kesehatan Klien (apakah pernah/sedang sakit) :
Jantung : Tidak pernah Ginjal : Tidak pernah
Hipertensi : penah, pada kehamilan anak anak pertama setelah lahir
normal lg
Hepatitis : Tidak pernah
Asma : Tidak pernah TBC : Tidak pernah
DM : Tidak pernah Thypoid : Tidak pernah
Riwayat Kesehatan Keluarga
Jantung : Tidak ada Peny. Kel.Darah : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada Hepatitis : Tidak
ada
Asma : Tidak ada TBC : Tidak ada
DM : Tidak ada Thypoid : Tidak ada
Gemeli : Tidak ada
Riwayat Psikososial dan Budaya : Pernikahan : 1 x dan lama menikah 2 tahun Riwayat KB : tidak pernah menggunakan KB Penerimaan terhadap kehamilan ini : ibu dan
suami mengharapkan kehamilan ini. Dukungan keluarga : suami dan keluarga
mendukung kehamilan ini, tiap periksa ditemani suami atau keluarga
Pola Nutrisi : Selama hamil ibu makan 2-3 x sehari dengan porsi
sedang Makan terakhir jam 09.00 WIB dengan porsi sedikit :
menu nasi, lauk, sayur. Minum air putih 7- 8 gelas sehari Minum terakhir jam 09.00 WIB yaitu minum susu
Pola Eliminasi : BAK terakhir jam 07.00 WIB, BAK lancar, tidak nyeri,
warna kuning jernih, frekuensi saat hamil menjadi lebih sering (6-7 x sehari)
BAB terahir jam 05.00 WIB, BAB lancar (1 x sehari), tidak nyeri, warna kuning, konsistensinya lunak.
Pola Istirahat : Siang : tidur siang 2 jam (13.00 – 15.00) Malam: tidur malam selama 6-7 jam (± 21.00 – 04.00) Selama MRS ibu bedrest
Pola Aktivitas:Selama hamil ini mencuci, menyapu, mengepel lantai, memasak,
mengurusi anakSelama MRS ibu bedrest
Personal hygieneIbu mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan keramas 3- 4 kali
dalam seminggu
Pola Kebiasaan Merokok : tidak pernah dan tidak ada
keluarga yang merokok Alkohol : tidak pernah Narkoba : tidak pernah Obat-obatan : tidak pernah Jamu-jamuan : tidak pernah Binatang peliharaan : tidak ada
Satus emosional : cemas
2. DATA OBJEKTIF
PEMERIKSAAN UMUM KU : Baik Kesadaran : compos mentis TTV :
Tekanan Darah : 120/80 mmHgDenyut Nadi : 88 kali / menitPernapasan : 20 kali / menitSuhu rect. : 37oCBB : sebelum hamil 35 Kg, saat ini 44 KgTB : 156 cmLILA : 25 cmHPL : 22 – 08 - 2011
PEMERIKSAAN FISIK
a. Inspeksi Kepala : rambut bersih, wajah tidak odem, kelopak mata tidak odem,
conjungtiva merah muda, sklera putih. Mulut : mulut bersih, lidah bersih, tidak ada caries gigi. Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar lymfe. Dada : bentuk payudara simetris, areola menghitam, putting menonjol,
kolostrum belum keluar, tidak ada retraksi otot-otot pernafasan. Abdomen : tidak ada bekas SC, terdapat striae alba dan linea alba,
terlihat gerak anak. Genetalia : vulva dan vagina bersih, tidak ada odem/varises, tidak ada
condilomatalata / akuminata, tidak ada Inf. Kel. Bartholini dan tidak ada Inf. Kel. Skene.
Perineum tidak ada bekas luka episiotomy/robekan Anus : tidak ada hemorroid Ekstrimitas : Atas, kanan-kiri : tidak ada oedem , tangan kiri terpasang infus Bawah, kanan-kiri : tidak ada oedem
b. PalpasiPemeriksaan Leopold Leopold I : TFU= 24cm, pertengahan pusat,
teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)
Leopold II : Sebelah kanan teraba bagian kecil janin (ekstremitas janin) dan pada bagian kiri keras seperti papan dan memanjang (punggung janin)
Leopold III : Teraba keras, melenting (kepala) dan bagian terendah janin belum masuk PAP
Leopold IV : Tidak dilakukan
TBJ : 1000 grTBJ berdasarkan USG : 923 gr
c. Auskultasi DJJ : (+) 148 x/menit (13-12-12) Punctum maksimum : PUMC bawah pusat kiri
perut ibu Teratur : Teratur Jantung : S1/S1 tunggal Paru :
vesikuler/vesikuler whezing : -/-Ronchi: -/-
d. Perkusireflek patella kanan/kiri : +/+
Pemeriksaan Dalam 29 Mei 2011 jam 18.47
VT Pembukaan : 0 cm
Effacement : 0%
Ketuban : (+)
Presentasi : kepala
Denominator : -
Moulage : 0
Hodge : -
3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Darah Tanggal 29 Mei 2011 Jam: 19.30
Hb : 10,2 g /dL (Normal: 11-18 g/dL)WBC : 9 X 103 g/ UL (Normal: 4,5-10,5 g/UL)Limfosit : 29% (Normal: 20,5-51,1%)
Urin lengkapGlukosa : negatif (Normal: negatif)Bilirubin : negatif (Normal: negatif)Keton : negatif (Normal: negatif)SG : 1,015 (Normal: 1,010-1,015)BLD : negatif (Normal: negatif)PH : 7,0 ( Normal : 6-8)Protein : negatif (Normal: negatif)Urobilinogen : 3,2 U mol/LNitrit : negatif (Normal: negatif)Leukosit : negatif (Normal: negatif)Warna : YellowClarity : ClearEritrosit : 0-2 (Normal: 0-2)Leukosit : 0-2 (Normal 0-5)Epitel : sedikit (Normal: sedikit)Kristal : negatif (Normal: negatif)Silinder : negatif (Normal: negatif)
Swab vagina : • Candida (negatif)• Trichomonas
(negatif)• Diplococcus gr
(negatif)• Cleu cell (negatif)• Lactobacillus= 3• Gardnella= 3• Mobiluncus
(negatif)- Diagnosa: Bakteria Vaginosis Intermediet
USG
Posisi : K/T/H BPD : 7,11 cm FL : 5,12 cm DJJ : (+) Plasenta : lokasi corpus anterior, grade I Cairan ketuban cukup, AFI= 22,3 cm EFW : 923 gram
3. ASSESSMENTDiagnosa Aktual
GIIPI000I UK 27-28 mg, janin tunggal, hidup, presentasi kepala,
intrauterine, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin
baik, dengan partus premature imminens, ATK < 2th , R/ PPTO
Diagnosa Potensial
KPD dan Persalinan Preterm
Masalah
Ibu merasa cemas akan melahirkan karena sudah kenceng-
kenceng padahal usia kehamilan masih 7 bulan.
Kebutuhan tindakan segeraKolaborasi dengan dokter dalam : Pemberian tokolitik = Nifedipine 2x30mg selang 8jam dilanjutkan
3x20mg selama 2x24jam Pemberian kortikosteroid = Dexamethasone 2x16mg selang 24
jam Pemberian antibiotik = injeksi cefotaxime 3x1gr Cek UL,DL,USG dan Swab vagina
4. PLANNINGTanggal : 30 Mei 2011 Jam : 11.001. Beritahukan hasil pemeriksaan yang telah di lakukan pada ibu
R/ Ibu bisa mengetahui keadaannya2. Anjurkan ibu bedrest
R/ Aktivitas yang minimal dapat mengurangi kontraksi 3. Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam:
• Cek Lab UL,DL,USG dan swab vagina• Pemberian tokolitik• Pemberian kortikosteroid• Pemberian antibiotik
R/ Untuk membantu dalam menegakkan diagnosa, mengurangi kontraksi, pematangan paru janin, dan penanganan infeksi.4. Lakukan observasi tanda-tanda vital:
R/ Untuk mengetahui kondisi ibu5. Pindah ke RB1 atau pulang jika 2x24jm his(-),djj(+) baik, dan
tidak ada kemajuan persalinan
IMPLEMENTASItanggal Jam Keterangan
29 Mei 2011
18.47
T= 120/80 , N= 88, Trec= 37oC, his
1x/10menit, djj 13-12-12, tidak ada
pembukaan
18.50 Menganjurkan ibu bedrest
19.00
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian nifedipin 30 mg peroral
19.15
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian dexamethasone 16 mg IV
19.30
Kolaborasi dengan dokter untuk cek lab
DL, UL, swab vagina dan USG
Fetomaternal
20.30Tidak ada keluhan, tidak ada his, djj 12-
13-11
30 Mei
2011
03.00Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian nifedipin 30
mg peroral
06.00
T= 120/70 , N= 80, Trec= 37oC, his tidak ada, djj 12-12-
12, tidak ada pembukaan, Kolaborasi dengan dokter
dalam injeksi cefotaxim 3x1gr
11.00
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian nifedipin 20
mg peroral
T= 120/70, Trec= 37oC, N= 80, djj 12-12-12, tidak ada
his
12.00 N= 82, djj 13-12-12, tidak ada his
13.00 N= 80, djj 12-11-12, tidak ada his
14.00 N= 78, djj 12-12-13, tidak ada his
14.30Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian injeksi
cefotaxim 3x1gr
15.00 N= 80, djj 12-12-11, tidak ada his
18.00Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian nifedipin
20mg peroral
19.15Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
dexamethasone 16 mg IV
21.00Tidak ada keluhan, tidak ada his, djj janin bagus (12-13-
12), injeksi cefotaxim 3x1gr
31 Mei 2011
03.00
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian nifedipin 20 mg peroral
06.00
T= 110/70 , N= 88, Trec= 36,9oC, his
tidak ada, djj 12-13-12, tidak ada
pembukaan
10.30Pasien pulang, KIE +
EVALUASI Tanggal 31 Mei 2011 Jam 10.30 Subyektif : Ibu sudah merasa tidak kenceng-
kenceng lagi Obyektif
• Kesadaran : Compos mentis Anemia/ikterus/cianosis/dispneu : tidak ada T= 120/70 mmHg DJJ= 12-12-13 (148 x/menit) N= 80 x/menit His= tidak ada RR= 20x/menit Trec= 37o C Pemeriksaan Dalam : ɸ (-) Eff( -) Bagian janin masih
tinggi Ket (+)
Assessment : GIIPI000I UK 27-28 mg, janin tunggal, hidup, presentasi kepala, intrauterine, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik, dengan partus premature imminens membaik, ATK < 2th , R/ PPTO
Planning Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri terutama
daerah vagina untuk menghindari akibat infeksi lebih lanjut 2. Anjurkan pada ibu agar banyak istirahat mengurangi
pekerjaan yang membuat ibu cepat lelah. Beritahukan pada ibu tanda-tanda persalinan, jika ada
tanda-tanda persalinan segera ke tempat pelayanan kesehatan yang terdekat
Anjurkan pada ibu agar tetap memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan janin dan kebutuhan fisik ibu.
KRS jika 2x24jm his(-), DJJ(+) baik, dan tidak ada kemajuan persalinan.
Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi: Roborantia 1x1 Antibiotika 3x500mg
Anjurkan ibu untuk kontrol kehamilan di poli hamil tanggal 7 Juni 2011 atau pada petugas kesehatan terdekat.
PEMBAHASANData Subjektif Pada tinjauan kasus, keluhan yang disampaikan
oleh pasien saat masuk kamar bersalin adalah terasa kenceng-kenceng dan merasa cemas karena umur kehamilan masih 7 bulan. Pada tinjauan teori dikatakan bahwa pada Partus Premature Imminen tanda-tandanya adalah usia kehamilan antara 20-37 minggu (Herron, Obstetri Gynecol Scand,1982), dan mengalami kontraksi tetapi tidak diikuti tanda-tanda kemajuan persalinan.Ini berarti ada kesesuaian antara teori dan kasus.
Data Objektif Pada kasus ini didapatkan data dari pengkajian objektif yaitu
dari pemeriksaan urine lengkap dan swab vagina bahwa ibu mengalami infeksi bakterial vaginosis, hal ini sesuai dengan teori bahwa kebanyakan ancaman persalinan premature disebabkan karena adanya infeksi. Bakteri dari vagina ini masuk melewati mucus plug dan menembus cairan amnion lalu terjadi aktifasi fosfolipase A2 yang melepas bahan asam arakidonat dari selaput amnion janin, sehingga asam arakidonat bebas meningkat untuk sintesis prostaglandin. Endotoksin dalam air ketuban akan merangsang sel desidua untuk menghasilkan sitokin dan prostaglandin yang dapat menginisiasi proses persalinan (cunningham,2005)
Dari pengkajian objektif didapatkan juga data berupa ibu mempunyai anak berusia 11 bulan (kurang dari 2 tahun). Menurut teori faktor predisposisi terjadinya persalinan premature adalah jarak kehamilan yang terlalu dekat (Varney, 2007). Hal ini disebabkan karena proses kembalinya fungsi organ-organ reproduksi masih belum pulih setelah melahirkan anak pertama
Assesment Menurut teori diagnosa PPI adalah G...PAPIAH , Usia
Kehamilan/Tunggal/Hidup/Letak/Intrauterine/Keadaan jalan lahir kesan normal, keadaan janin dan ibu baik dengan Partus Premature Imminen. Pada kasus diagnosa mengikuti data S dan O yaitu menjadi G IIPIOOOI UK 27-28 mg, janin tunggal, hidup, presentasi kepala, intrauterine, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik, dengan partus premature imminens, ATK < 2 tahun , R/ PPTO. Diagnosa Potensial yang dapat terjadi pada PPI adalah KPD dan Persalinan Premature. Ini berarti ada kesesuaian antara teori dan kasus.
Masalah yang dapat timbul adalah ibu merasa cemas akan melahirkan padahal usia kehamilan masih 7 bulan.
Identifikasi kebutuhan tindakan segera yang diperlukan ibu dengan kasus PPI adalah kolaborasi dengan dokter dalam Pemberian tokolitik yaitu untuk mengurangi kontraksi,obat yang diberikan dapat berupa Nifedipine 2x30mg selang 8jam dilanjutkan 3x20mg selama 2x24jam, Pemberian kortikosteroid untuk membantu pematangan paru janin guna menurunkan angka kejadian RDS, obat yang diberikan dapat berupa Dexamethasone 2x16mg selang 24 jam, Pemberian antibiotik untuk pengobatan infeksi jika ada resiko atau indikasi infeksi, obat yang diberikan dapat berupa cefotaxime 3x1gr. Dan untuk membantu dalam menegakkan diagnosa adalah dengan kolaborasi dengan dokter untuk cek UL,DL dan Swab vagina. Penerapan dalam penulisan assesment sudah sesuai dengan teori.
Planning Dalam tinjauan teori, penatalaksanaan untuk PPI adalah
dengan observasi yaitu 2x24jam, jika tidak ada kemajuan persalinan yang mengarah pada persalinan premature yaitu his yang adekuat, pembukaan servix ≥ 2cm, penipisan servix ≥ 80% (Herron, Obstetri Gynecol Scand,1982), maka dilakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian kortikosteroid, tokolitik, dan antibiotik untuk mempertahankan kehamilan agar seaterm mungkin. Dalam tinjauan kasus, tatalaksana awal adalah observasi, setelah dilakukan cek DL, UL, USG dan swab vagina didapatkan data bahwa ibu mengalami infeksi karena bakteria vagina dalam tahap intermediet sehingga dilakukan pemberian antibiotik. Selain itu keadaan ibu dan janin bagus serta tidak ada kemajuan persalinan, sehingga ibu dapat diberikan terapi berupa tokolitik dan kortikosteroid. Hal ini berarti sudah sesuai antara tatalaksana antara teori dan kasus.
TERIMA KASIH