POLA PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI
IKAN KUNIRAN (Upeneus moluccensis Bleeker, 1855)
DI PERAIRAN LAMPUNG
SKRIPSI
Oleh
Puji Lestari
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRAK
POLA PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI
IKAN KUNIRAN (Upeneus moluccensis Bleeker, 1855)
DI PERAIRAN LAMPUNG
Oleh
Puji Lestari
Ikan kuniran (Upeneus moluccensis) adalah salah satu jenis ikan demersal yang
didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lempasing dengan harga relatif
murah dan dipasarkan dalam bentuk segar ataupun olahan. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui pola pertumbuhan dan reproduksi ikan kuniran (U.
moluccensis). Penelitian dilaksanakan selama delapan pada bulan Mei-Desember
2015 di TPI Lempasing sebanyak 200 ekor per bulan. Parameter yang diamati
antara lain : panjang total ikan (mm), berat ikan (g), jenis kelamin ikan dan
Tingkat Kematangan Gonad (TKG). Hasil penelitian menunjukan bahwa
hubungan panjang dan berat ikan kuniran (U. moluccensis) adalah W = 0,0144
L2,930
dengan nilai koefisiensi regresi (r) sebesar 0,905 dan R2 sebesar 0,904
dengan pola pertumbuhan yang bersifat allometrik positif. Nilai faktor kondisi
yang didapat selama penelitian berkisar 0,549-1,171 dan nisbah kelamin yang
diperoleh tidak seimbang. Puncak pemijahan ikan kuniran (U. moluccensis)
terjadi pada bulan Agustus dan November.
Kata kunci : Ikan kuniran, Lampung, Pertumbuhan, Reproduksi.
.
ABSTRACT
GROWTH AND REPRODUCTION OF
GOLDBAND GOATFISH (Upeneus moluccensis Bleeker, 1855)
AT SEA OF LAMPUNG
By
Puji Lestari
U. moluccensis is one of demersal fish landed at The Fish Auction Place (TPI)
Lempasing with relatively inexpensive price and marketed in the form of fresh or
processed. The study aims were determining the patterns of growth and
reproduction of U. moluccensis at sea of lampung. The study was conducted for
eight mounths on May-December 2015. Sampels of fish were took at The Fish
Auction Place (TPI) Lempasing amount of samples was 200 individuals per
month. The parameters observed such as : total fish length (mm), weight of fish
(g), the sex of fish and Gonads Maturity Level (TKG). The results showed that
fish length and weight relationship was W = 0.0144 L 2.930
with the value of
regression coefficient (r) of 0.905 and deterministic coeficient (R2) of 0.904 with
positive allometric growth pattern. The condition factor value obtained during the
study ranged from 0.549 to 1.171 and the sex ratio was not equal. The peak of
spawning period of U. moluccensis occured on August and November.
Keywords: U. moluccensis, Lampung, growth, reproduction
POLA PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI
IKAN KUNIRAN (Upeneus moluccensis Bleeker, 1885)
DI PERAIRAN LAMPUNG
Oleh
Puji Lestari
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PERIKANAN
Pada
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanah Lapang, Pasar Krui, Pesisir Barat
pada tanggal 2 Februari 1994 sebagai anak bungsu dari lima
bersaudara yang dilahirkan dari pasangan Bapak Pardi dan Ibu
Wanti. Penuis menempuh pendidikan formal dari Taman
Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita pada tahun 1999-2000,
dilanjutkan ke Sekolah Dasar di SD Negeri 3 Pasar Krui pada
tahun 2000-2006, Sekolah Menengah Pertama SMP di SMP Negeri 1 Pesisir
Tengah, pada tahun 2006-2009, dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA
Negeri 1 Pesisir Tengah pada tahun 2009-2012. Penulis kemudian melanjutkan
pendidikan kejenjang Perguruan Tinggi di Jurusan Budidaya Perairan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Penerimaan Mahasiswa Perluasan
Akses Pendidikan (PMPAP) pada tahun 2012.
Selama menjadi mahasiswa penulis pernah aktif dalam organisasi kampus dan
mengikuti berbagai kegiatan. Penulis menjadi pengurus HIDRILA sebagai
anggota pengkaderan tahun 2013-2014 dan menjadi sekretaris bidang
pengkaderan pada tahun 2014-2015. Penulis pernah menjadi ketua pelaksana
EXPO Aquaculture V pada tahun 2013-2014 dan aktif menjadi panitia diberbagai
kegiatan lainnya sejak tahun 2012-2014 serta penulis pernah menjadi Badan
Pengawas HIDRILA tahun 2015-2016.
Penulis pernah mengikuti Praktik Umum di Unit Kerja Balai Air Tawar (UKBAT)
Cangkringan, Sleman, Yogyakarta dengan judul Pembenihan Ikan Nila Merah
Nilasa (Oreocromis sp) di Unit Kerja Balai Air Tawar (UKBAT) Cangkringan,
Sleman, Yogyakarta pada tahun 2015 dan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN)
di Desa Putihdoh, Kecamatan Cukuh Balak, Tanggamus selama 40 hari pada
bulan Januari-Maret 2015. Pada tahun 2016, penulis menyelesaikan tugas akhir
dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pola Pertumbuhan dan Reproduksi Ikan
Kuniran (Upeneus moluccensis Bleeker, 1855) di Perairan Lampung”
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Ayah dan mamak tercinta, yang selalu memberikan
begitu banyak nasihat, motivasi, kasih sayang dan doa
yang menjadikan kemudahan dalam penyelesaian studi
ini.
Kakak-kakakku tersayang dan seluruh keluarga besar
yang telah memberikan doa dan dukungan selama masa
studi.
Sahabat-sahabatku yang selalu tidak pernah henti
memberikan semangat juga omelan yang berarti.
Teman-teman Pengejar Toga 2012 yang telah memberikan
kecerian dari awal hingga akhir masa studi.
Terima kasih
Dan
Almamater tercinta “UNIVERSITAS LAMPUNG”
MOTTO
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup
ditepi jalan dan dilempari orang dengan batu tetapi
dibalas dengan buah
(Abu Bakar Sibli)
Friendship is the hardest thing in the world to explain. It's
not something you learn in school. But if you haven't
learned the meaning of friendship, you really haven't
learned anything (Muhammad Ali)
Empat hal untuk dicamkan dalam hidup :
Berfikir jernih tanpa bergegas atau bingung
Mencintai setiap orang dengan tulus
Bertindak dalam segala hal dengan motif mulia
Percaya pada Tuhan tanpa ragu sedikitpun
(Hellen Keller)
Kau mungkin akan kecewa jika percobaanmu gagal,
tetapi kau pasti tidak akan berhasil jika tidak
mencobanya
(Beverly Sills)
SANWACANA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pola
Pertumbuhan dan Reproduksi Ikan Kuniran (Upeneus moluccensis Bleeker,
1855) di Perairan Lampung” yang merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Universitas Lampung.
Selama proses penyelesaian telah memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua ku, Ayah dan Mamak tersayang untuk semua doa,
motivasi, kasih sayang, materi dan tetesan keringat yang selalu menjadi
semangat dalam setiap langkah usahaku
2. Kakak ku (Mbak titin, Mamas tono, Mamas yudi, Mbak ani) untuk setiap
doa, dukungan, keceriaan, kebersamaan, dan kebahagian kita yang menjadi
motivasi terbesar dalam hidupku.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa M.Si., selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
4. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan selaku dosen Pembimbing
Utama atas kesabaran dan kesediaan untuk meluangkan waktu disela-sela
kesibukan untuk memberikan bimbingan, ilmu dan gagasan serta
mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Bapak Moh. Muhaemin, S.Pi., M.Si., selaku dosen Pembimbing Kedua
atas ilmu, saran, waktu dan kesabaran yang diberikan kepada penulis.
6. Bapak Qadar Hasani, S.Pi., M.Si., selaku dosen Pembahas yang
memberikan kritik, saran dan masukan yang membangun dalam
penyusunan skripsi.
7. Bapak Herman Yulianto, S.Pi., M.Si., selaku Pembimbing Akademik
terima kasih telah memberikan bimbingan, motivasi, serta saran-sarannya
selama perkuliahan.
8. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Pertanian, khususnya Program Studi
Budidaya Perairan, serta staf Administrasi dan Laboratorium Budidaya
Peraiaran Ibu Ismi, Mas Bambang dan Mbak Nanda yang telah banyak
membantu.
9. Pak Bolang yang selaku pengurus Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Lempasing yang berkenan menerima penulis melakukan penelitian serta
bertukar ilmu dan pengalaman.
10. Sahabat-sahabat ku yang luar biasa Doni Nurlisa (DOCAN), Septi Diah
Palupi (happyvirus/palupi) dan Ira Septiana (S) terimakasih telah menjadi
sahabat yang luar biasa untuk ku yang selalu memberikan doa, dukungan,
keceriaan, kebahagiaan dan kesedihan selama kita bersama.
11. Wijayanti Ristianingrum (Wijay) dan Sulistiyo Tri Utami (Sule) selaku
teman satu tim terima kasih untuk semangat dan kerja kerasnya.
12. Temen-temen seperjuangan : Suliswati (Neng Sul), Weni Fitriyani (Mb
Wen), Sundari Sayekti (Ncun), Ranindia Akbar Alamanda (Irul),
Syohibatul Islamiyah Bahar (Syohib), Ayu Noviyanti (Ay), Anggita Putri
Pertiwi (Cebong), Haryanti (Mbak Bro), Gita Rahayu (Uwo), Ike Yunita
Sari (Marukek), dan Helda Septi Rizawati (Heldong) terima kasih untuk
saran-saran, tenaga, kecerian dan semangat yang teman-teman berikan.
13. Para Pengejar Toga 2012 yang sedang dan akan terus berjuang : Eshy Tri
Wulandari, Shara Anbia, Rahajeng Utami (Ajeng), Adetya Putri Anica
Rahmawati (Adet), Atik Musdalifah (Mbak Mus), Desi Sastri Untari
(Desong), Dhiah Ambar Wati (Tuyul), Ayi Anggraini Tungga Dewi,
Dentiana Prabarini, Destiara Dea Paramitha (Mitha), Heydi Riana (Ses),
Tari Putri Anggraini, Ayu Yanuarita (Ayu yp), Elis Minarni, Agi Ramanda
(Rama), Auliyan Azizi (Ketum), Andhika Bayu (Abay), Dede Nur
Abdulhalim, Firmansyah, M. Ridho Taris, M. Nurul Fajri, M. Zainal
Arifin, Muhamad Rukni Asegaf (Mahmud), Triando Kurniawan (Ando),
Yoga Ipandri, Dharta Mahardani, Risky Arizal Tanjung, Ardian Thomas,
Renaldo Syaputra (Kabid Pengkaderan), Khanif, Tatang Purnama, M. Rio
Maryanto, Andhika Wirya (Awir), Ata Sentosa (Atos), Septa Triasa
Butros, Juprik, Fajrizah Haris (Ojan), Gom-gom L Hutagalung (Komti)
dan Doni Putra Perdana (Bebel) terima kasih untuk semangat yang teman-
teman berikan.
14. Sahabat SMA : Siti Meiska Amelia (Minah), Alma Wadah Wahab (Ame),
Melisa Sari, Syarah Diana Sari (Madam), Metin Yunarti (Bidu), Ferawati
Fajrin (Cengah Fera) dan Fatma Rahayu (Lehak).
15. Saudara KKN : Nyoman Yulianti Wijayanti (Nyoo), Dea Lanindya dan
Indah Permata Putri yang telah banyak memberikan semangat.
16. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi, yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Semoga semua amal kebaikan dan keikhlasan semua pihak yang telah membantu
mendapatkan balasan-Nya. Akhir kata penulis menyadari masih memiliki banyak
kekurangan. Akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi penulis dan kita semua. Amin
Bandar Lampung, 21 November 2016
Penulis
Puji Lestari
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian .................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian ................................................................................. 2
1.4 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 2
II. METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 4
2.2 Alat dan Bahan ........................................................................................ 4
2.3 Metodelogi ............................................................................................. 5
2.3.1 Metode Pengambilan Data ........................................................... 5
2.3.2 Parameter yang Diamati ............................................................... 6
2.3.2.1 Panjang dan berat .............................................................. 6
2.3.2.2 Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ................................ 6
2.4 Analisis Data .......................................................................................... 7
2.4.1 Pola Pertumbuhan ........................................................................ 7
2.4.1.1 Distribusi frekuensi panjang dan berat ............................ 7
2.4.1.2 Model Hubungan Panjang dan Berat ............................... 7
2.4.1.3 Pola pertumbuhan dan faktor kondisi .............................. 8
2.4.2 Aspek Reproduksi ........................................................................ 9
2.4.2.1 Nisbah kelamin ................................................................ 9
ii
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pertumbuhan ......................................................................................... 10
3.1.1 Sebaran Frekuensi Panjang dan Berat ......................................... 10
3.1.2 Hubungan Panjang dan Berat ...................................................... 12
3.1.3 Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi ........................................ 15
3.2 Aspek Reproduksi ................................................................................. 18
3.2.1 Nisbah Kelamin .......................................................................... 18
3.2.2 Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ........................................... 19
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 23
4.2 Saran ..................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema kerangka pemikiran .......................................................................... 3
2. Salah satu kapal yang mendarat di TPI Lempasing .................................... 4
3. Morfologi luar U. moluccensis .................................................................... 5
4. Sebaran panjang total (mm) U. moluccensis di laut Lampung .................. 10
5. Sebaran berat (g) U. moluccensis di laut Lampung ................................... 11
6. Hubungan panjang dan berat U. moluccensis di laut Lampung ................. 14
7. Hubungan panjang dan berat keseluruhan (Mei-Desember) ...................... 15
8. Sebaran TKG jantan U. moluccensis ......................................................... 20
9. Sebaran TKG betina U. moluccensis ......................................................... 21
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat yang digunakan selama penelitian......................................................... 4
2. Pola pertumbuhan dan faktor kondisi U. moluccensis ................................ 16
3. Nisbah kelamin U. moluccensis .................................................................. 18
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Klasifikasi dan peta penyebaran ikan kuniran (U. moluccensis) ................ 28
2. Prosedur penelitian ..................................................................................... 29
3. Prosedur pengukuran panjang dan berat ikan ............................................ 30
4. Pengamatan nisbah kelamin dan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ....... 31
5. Uji chi-square ............................................................................................. 32
6. Uji - t Mei ................................................................................................... 33
7. Data kelengkapan kapal ............................................................................ 35
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Provinsi Lampung memiliki wilayah pesisir sekitar 440.010 ha dan luas
perairan laut dengan batas 12 mil seluas 24.820 km2 yang merupakan bagian
wilayah Samudra Hindia (Pantai Barat Lampung), Selat Sunda (Teluk Lampung
dan Teluk Semangka), dan Laut Jawa (Pantai Timur Lampung) (Wiryawan
dkk,1999). Dengan wilayah pesisir dan laut yang cukup luas, sektor perikanan
merupakan salah satu unggulan di Provinsi Lampung. Potensi perikanan di
Provinsi Lampung merupakan salah satu unggulan bagi peningkatan ekonomi
Provinsi Lampung. Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki potensi
yang cukup besar bagi kegiatan perikanan. Salah satu kegiatan perikanan tangkap
di Provinsi Lampung terletak di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lempasing,
Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung. Ikan pelagis dan ikan
demersal merupakan ikan yang sering tertangkap oleh nelayan. Ikan yang
tertangkap dengan cantrang di TPI Lempasing antara lain ikan kuniran (Upeneus
moluccensis), ikan bleberan (Thryssa sp), ikan jolot (Saurida tumbil), ikan kurisi
(Nemiterus virgatus), ikan gerot (Pamadasys maculatus), ikan selar tetengkek
(Megalaspis cordila), sotong (Sepia sp), ikan tengiri (Scomberomorus sp), ikan
sebelah (Psettodes erumeri), ikan layur (Trichiurus lepturus), ikan petek
(Leiognatus splendes), ikan buntal (Tetraodon sp) dan cumi (Loligo sp).
Ikan demersal merupakan kelompok ikan yang habitatnya berada didekat
dasar perairan, umumnya hidup dengan baik di perairan bersubtrat lumpur atau
lumpur berpasir, dan aktif di malam hari serta tertangkap dengan alat tangkap
dasar seperti cantrang, trawl, trammel net, rawai dasar dan jaring klitik
(Nugraheni, 2011). Salah satu ikan demersal yang didaratkan di TPI Lempasing
yaitu ikan kuniran (Upeneus moluccensis) atau ikan biji nangka.
Ikan kuniran (U. moluccensis) termasuk dalam kelompok ikan demersal dengan
harga relatif murah Rp.9000 – 20.000/kg (Ernawati dan Sumiono, 2006), Ikan
kuniran banyak diolah menjadi ikan asin, otak-otak, bakso dan terasi (Syafei dan
Susilawati, 2001), yang cukup diminati oleh konsumen sehingga permintaan.
2
pasar terhadap ikan kuniran terus meningkat, mendorong para nelayan untuk
mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal. Penangkapan ikan kuniran yang
terus menerus dan tidak mengikuti kaidah-kaidah penangkapan dikhawatirkan
dapat menurunkan sumberdaya perikanan U. moluccensis dan merugikan usaha
penangkapan
Reproduksi pada ikan merupakan tahapan penting dalam siklus hidupnya
untuk mempertahankan hidup suatu spesies, sedangkan pertumbuhan adalah
pertambahan dari ukuran panjang atau bobot tubuh dalam periode waktu tertentu.
Ikan kuniran (U. moluccensis) merupakan sumberdaya hayati laut yang mampu
memperbaharui dirinya melalui proses pertumbuhan. Pola pertumbuhan dan
reproduksi merupakan informasi yang mendasar dan penting bagi pengelolaan dan
pemanfaatan khususnya sumberdaya U. moluccensis. Kajian atau penelitian
mengenai pola pertumbuhan dan reproduksi U. moluccensis perlu dilakukan
untuk menekan fluktuasi jumlah U. moluccensis yang tertangkap. Beberapa
informasi penting yang akan dihasilkan dari penelitian seperti hubungan panjang
berat, faktor kondisi, tingkat kematangan gonad dan nisbah kelamin.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pola pertumbuhan (Hubungan
panjang berat dan faktor kondisi) dan reproduksi (Nisbah kelamin dan tingkat
kematangan gonad) ikan kuniran (U. moluccensis).
1.3 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan informasi mengenai pola
pertumbuhan dan reproduksi ikan kuniran (U. moluccensis) sehingga dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan sumberdaya
perikanan dengan tetap memperhatikan kelestariannya.
1.4 Kerangka Pemikiran
Ikan kuniran (U. moluccensis) merupakan salah satu jenis ikan demersal yang
tersebar diseluruh perairan Indonesia, khususnya perairan laut Lampung.
3
Ikan kuniran memiliki nilai ekonomis dan dipasarkan dalam bentuk segar ataupun
olahan. Permintaan pasar terhadap ikan kuniran semakin meningkat dan
mendorong para nelayan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal.
Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, produksi ikan
kuniran pada tahun 2005 mencapai 313,1 ton, 2006 mencapai 172,9 ton, 2007
mencapai 30,1 ton, 2008 mencapai 147,2, 2009 mencapai 75,82 ton, 2010
mencapai 4393 dan 2011 menjadi 6181,4 ton U.moluccensis. Fluktuasi produksi
U.moluccensis di Lampung terjadi, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Namun nelayan kurang mengetahui apa yang akan terjadi akibat
penangkapan yang terus menerus dilakukan serta tingginya fluktuasi jumlah dan
ukuran ikan kuniran yang tertangkap dapat meningkatkan peluang overfishing.
Permasalahan-permasalahan seperti terjadi karena minimnya pengetahuan para
nelayan, oleh karena itu perlu dilakukan kajian atau penelitian mengenai pola
pertumbuhan dan reproduksi sehingga keberadaan (U. moluccensis) di alam tetap
terjaga kelestariannya.
Gambar 1. Skema kerangka pemikiran
Harga Ikan kuniran yang cukup murah
Permintaan konsumen terhadap ikan kuniran
semakin meningkat (segar maupun olahan)
Peningkatan penangkapan ikan kuniran yang terus
menerus dilakukan, dikhawatirkan terjadi overfishing
Perlu dilakukannya penelitian mengenai pola pertumbuhan dan
reproduksi ikan kuniran agar nelayan tahu kapan waktu yang
tepat untuk menangkap ikan kuniran
Keberadaan ikan kuniran di alam
tetap terjaga kelestariannya
4
II. METODE PENELITIAN
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Desember 2015, bertempat di
UPTD Pelabuhan Perikanan (PP) atau Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lempasing,
Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
Gambar 2. Salah satu kapal yang mendarat di TPI Lempasing
2.2. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian disajikan pada Tabel 1 .
Tabel 1. Alat yang digunakan selama penelitian
Alat Kegunaan Spesifikasi
Kertas Ukur
Alat Tulis
Mengukur panjang total 1 mm
Menuliskan hasil pengamatan
Kotak
Sterofoam
Menyimpan ikan kuniran
Kamera
Digital
Mendokumentasikan kegiatan selama
penelitian
12 MP
Tisu Mengeringkan ikan
Alat Bedah Membedah ikan kuniran
Timbangan
Digital
Menimbang berat ikan kuniran 1 gram
Sedangkan bahan yang digunakan adalah U. moluccensis hasil tangkapan nelayan
dan es batu untuk mengawetkan ikan sampel.
5
2.3. Metodelogi
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif deskriptif.
Penelitian eksploratif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk menemukan
pengetahuan yang baru belum ada sebelumnya. Penelitian deskriptif adalah suatu
penelitian yang dilakukan dengan tujuan memberikan gambaran atau deskripsi
tentang suatu keadaan secara objektif. Morfologi luar U. moluccensis disajikan
pada Gambar 3.
d e
c
b f
a
l
k j i h g
Gambar 3. Morfologi luar U. moluccensis
Keterangan Gambar 3 :
a. Mulut g. Sirip Anal ( Anal fin )
b. Mata h. Anus
c. Linea litealis i. Sirip Perut ( Pectoral fin )
d. Sirip Punggung 1 ( Dorsal fin ) j. Sirip Dada ( Ventral fin )
e. Sirip Punggung 2 ( Dorsal fin ) k. Tutup Insang ( Overculum)
f. Sirip Ekor ( Caudal fin ) l. Sungut
2.3.1. Metode Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lempasing,
Bandar Lampung. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil sampel U.
moluccensis hasil tangkapan nelayan sebanyak 200 ekor/bulan .
6
Sebagai data pendukung, dilakukan wawancara kepada nelayan kapal yang sedang
merapat dipelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lempasing dilakukan 2
kali/bulan (minggu ke-2 dan minggu ke-4). Hasil wawancara berupa :
a. Pendataan kapal,
b. Lokasi/area penangkapan ikan,
c. Jenis alat tangkap yang dipergunakan,
d. Jenis jaring dan ukuran jaring,
e. Jumlah palka dan kapasitas palka,
f. Biaya operasional pelayaran,
g. Mesin yang digunakan
2.3.2. Parameter yang Diamati
2.3.2.1. Panjang dan berat
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran panjang atau berat dalam satu
individu dalam waktu tertentu, sedangkan bagi populasi adalah pertambahan
jumlah (Effendie, 2002). Pengukuran panjang total U. moluccensis dilakukan
menggunakan kertas ukur anti basah dengan tingkat ketelitian 1 mm, sedangkan
pengukuran berat dilakukan dengan cara ditimbang menggunakan timbangan
digital yang memiliki tingkat ketelitian 1 gram.
2.3.2.2. Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
Tingkat Kematangan Gonad adalah tahap-tahap perkembangan gonad
sebelum dan sesudah memijah. Pencatatan terhadap perubahan atau tahap
perkembangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan yang akan
melakukan reproduksi dan yang tidak, juga untuk mengetahui kapan ikan akan
memijah (Effendie, 2002).
Pengamatan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) dilakukan dengan cara
membedah semua sampel ikan tanpa membedakan jenis kelaminnya, mengamati
organ reproduksi ikan.
7
2.4. Analisis Data
2.4.1. Pola Pertumbuhan
2.4.1.1 Distribusi frekuensi panjang dan berat
Analisis sebaran frekuensi panjang dilakukan menggunakan data panjang
total ikan kuniran. Langkah-langkah untuk membuat sebaran frekuensi panjang
mengikuti Walpole (1997).
1. Menentukan jumlah selang kelas yang diperlukan
Menentukan lebar kelas
2. Memasukkan hasil pengkuran panjang dan berat sampel ikan sesuai pada
selang kelas yang telah ditentukan.
3. Sebaran frekuensi panjang dan berat yang didapatkan kemudian diplotkan
ke dalam sebuah grafik sebaran panjang ikan kuniran.
2.4.1.2. Model hubungan panjang berat
Berat dapat dianggap sebagai fungsi dari panjang. Hubungan panjang dan
berat dapat diketahui dengan rumus Effendie ( 2002) :
W = aLb ..... (1)
Keterangan :
W = berat ikan (gram)
L = panjang total ikan (milimeter)
a dan b = konstanta regresi
Jika rumus umum tersebut ditransformasikan dengan logaritma, maka akan
didapatkan persamaan linier atau persamaan garis lurus sebagai berikut :
Log W = log a + b log L ..... (2)
Analisis hubungan panjang dan berat ikan bertujuan mengetahui pola
pertumbuhan. Hasil analisis pertumbuhan panjang-berat akan menghasilkan suatu
nilai konstanta (b), yang akan menunjukkan laju pertumbuhan parameter panjang
dan berat.
8
2.4.1.3 Pola pertumbuhan dan faktor kondisi
Pola pertumbuhan ikan dilihat dari hasil analisis pertumbuhan panjang dan
berat. Ikan yang memiliki nilai b=3 (isometrik) menunjukkan pertambahan
panjangnya seimbang dengan berat. Sebaliknya Jika b≠3 (allometrik) menunjukan
pertambahan panjang tidak seimbang dengan pertambahan beratnya. Jika
pertambahan berat lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan panjang (b>3),
maka disebut sebagai pertumbuhan allometrik positif. Sedangkan apabila
pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan berat (b<3),
maka disebut sebagai pertumbuhan allometrik negatif (Effendie, 2002).
Menurut Nurdin dan Yusfiandayani (2012), pengujian nilai b=3 atau b≠3
dilakukan uji-t (uji parsial) dengan hipotesis:
H0: b=3, Hubungan panjang dengan berat adalah isometrik
H1: b≠3, Hubungan panjang dengan berat adalah allometrik
Berdasarkan hasil uji-t terhadap parameter b pada selang kepercayaan 95% (α =
0,05), dengan kaidah keputusan yang diambil adalah:
Jika t hitung > t tabel : tolak hipotesis nol (H0)
Jika t hitung < t tabel : terima hipotesis nol (H1)
Faktor kondisi adalah derivat penting dari pertumbuhan. Faktor kondisi ini
menunjukkan keadaan baik dari ikan dilihat dari segi kapasitas fisik untuk
survival dan reproduksi (Effendie, 2002). Faktor kondisi dihitung dengan
menggunakan rumus (Effendie, 2002):
Fk =
............................................. (3)
Keterangan :
Fk = Faktor Kondisi
L = panjang total ikan (melimeter)
W = berat ikan (gram)
a dan b = konstanta regresi
9
2.4.2. Aspek Reproduksi
2.4.2.1. Nisbah kelamin
Nisbah kelamin merupakan perbandingan jumlah ikan jantan dan jumlah ikan
betina yang menyusun suatu populasi. Penghitungan persentase dan nisbah
kelamin dilakukan dengan menggunakan rumus Zairin, (2002)
Nisbah kelamin =
................ (4)
Rumus untuk mengetahui keseimbangan nisbah kelamin antara jantan dan betina :
Eij =
........................................ (5)
Keterangan :
Eij : Frekuensi teoritik yang diharapkan terjadi
ni : jumlah baris ke-i
nj : jumlah kolom ke -j
n : jumlah frekuensi dari nilai pengamatan
Nilai χ2 hitung dicari dengan menggunakan rumus :
χ2 =
∑ ∑
............ (6)
Nilai χ2 Tabel dicari pada tabel pengujian dengan derajat bebas (B-1) (K-I),
Keterangan :
B : Kategori faktor II (baris)
K : Kategori faktor 1 (kolom)
Hipotesis yang diuji adalah :
H0 : Rasio jumlah ikan jantan dan ikan betina tidak berbeda (rasio kelamin 1: l )
H1 : Rasio jumlah ikan jantan dan ikan betina berbeda (rasio kelamin bukan 1:1)
Pengukuran amoniak dan nitrit dilaksanakan di Laboratorium Kualitas Air, Balai
Besar Perikanan Laut (BBPBL) Lampung. Pengukuran amoniak dan nitrit
dilakukan sebagai berikut:
23
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pola pertumbuhan dan reproduksi Ikan kuniran (U.
moluccensis) di perairan Lampung maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Ikan kuniran (U. moluccensis) memilki pola pertumbuhan allometrik
positif (pertambahan berat lebih cepat dari pada pertumbuhan panjang)
2. Waktu pemijahan ikan kuniran (U. moluccensis) di perairan Lampung
diduga terjadi pada bulan Juli, Agustus, November dan Desember dengan
puncak pemijahan pada bulan Agustus dan November.
4.2 Saran
Diharapkan para nelayan tidak melakukan penangkapan pada bulan Agustus dan
November karena pada bulan tersebut sedang terjadi puncak pemijahan ikan
kuniran (U. moluccensis).
24
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, R., Sulistiono, Firmansyah, A., Sofiah, S., Brojo, M., dan Mamangke, J.
(2007). Aspek biologi ikan butini (Glossogobius matanensis) di Danau
Towuti, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan
Indonesia 14(1) :13-22.
Ambarwati, D. S. (2008). Studi Biologi Reproduksi Ikan Layur (Superfamili
trichiuroidea) di Perairan Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat. Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Bogor.
Brojo, M., dan Sari, R. P. (2002). Biologi ReproduksiI Ikan Kurisi (Nemipterus
tambuloides Blkr.) yang Didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan Labuan,
Padeglang. Jurnal Iktiologi Indonesia, 2(1) : 9-11
Burhanudin, A. I. (2008). Ikhtiologi Ikan dan Aspek Kehidupannya. Yayasan Citra
Emulsi. Makassar
Effendie, M. I. (2002). Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara.
Yogyakarta
Ernawati, T., dan Sumiono, B. (2006). Sebaran dan Kelimpahan ikan kuniran
(Mullidae) di Perairan Selat Makassar. Prosiding seminar nasional ikan IV.
Jatiluhur,Jakarta.
Handayani, T . (2006). Aspek biologi ikan lais di Danau Lais. Journal of Tropical
Fisheries, 1(1) : 12-23.
Kambaren, D. K., dan Ernawati, T. (2010). Beberapa Aspek Biologi Ikan Kuniran
(Upeneus sulphureus) di Perairan Tegal dan Sekitarnya. Jurnal Bawal.
3(4): 1-7.
Novitriana, R., Ernawati, Y., dan Rahardjo, M. F. (2004). Aspek Pemijahan Ikan
Petek Leiognathus equulus, Forsskal 1775 (Fam. Leiognathidae) di Pesisir
Mayangan Subang, Jawa Barat. Jurnal Iktiologi Indonesia, 4 (1) : 7–13
Nugraheni, A. D. (2011). Hubungan antara Distribusi Ikan Demersal,
Makrozoobentos, dan Substrat di Perairan Malaka.. skripsi. Bogor. Institut
Pertanian Bogor.
Nurdin, E., dan Yusfiandayani, R. (2012). Struktur Ukuran Hubungan Panjang-
Bobot dan Faktor Kondisi Ikan Tuna di Perairan Prigi, Jawa Barat. BAWAL
Widya Riset Perikanan Tangkap, 4(2) : 67-73.
25
Ristianingrum, W., Hudaidah, S., dan Muhaemin, M. (2016). Pola Pertumbuhan
dan Biologi Reproduksi Ikan Beloso (Saurida tumbil Bloch,1978) di
Perairan Teluk Lampung. Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan
Kelautan. Lampung
Rizal, D. A. (2009). Studi Biologi Reproduksi Ikan Senggiringan (Puntius
johorensis) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi, Sumatera Selatan.
Skripsi.Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Saadah. (2000). Beberapa Aspek Biologi Ikan Petek (Leiognathus splendens
Cuv.) di Perairan Teluk Labuan, Jawa Barat. skripsi. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Saputra, S. W., Soedarsono, P., dan Sulistyawati, G. A. (2009). Beberapa Aspek
Biologi Ikan Kuniran (Upeneus spp) di Perairan Demak. Jurnal Saintek
Perikanan. 5(1):1-61
Syafei D. S., dan Susilawati, R. (2001). Beberapa aspek biologi ikan biji nangka
(Upeneus moluccensis Bleeker.) di Perairan Teluk Labuan, Banten. Jurnal
Iktiologi Indonesia 1 (1) : 35-39
Sulistiono, Kurniati, T. H., Riani, E., dan Watanabe, S. (2001). Kematangan
Gonad Beberapa Jenis Ikan Buntal (Tetraodon lunaris, T. fluviatilis, T.
reticularis) di Perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur. Jurnal Iktiologi
Indonesia 1 (2) : 25-30
Susilawati, R. (2000). Aspek biologi reproduksi, makanan, dan pola pertumbuhan
ikan biji nangka (Upenenus moluccensis Blkr.) di perairan Teluk Labuan,
Jawa Barat. skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Triana, N. (2011). Pola Pertumbuhan dan Biologi Reproduksi Ikan Kuniran
(Upeneus moluccensis Bleeker, 1855) di Perairan Teluk Jakarta, Jakarta
Utara . skripsi. Departemem Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Tutopoho, S. N. E. (2008). Pertumbuhan ikan motan (Thynnichthys thynnoides) di
rawa banjiran Sungai Kampar Kiri, Riau . skripsi. Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
Utami, T. S., Maharani, W. H., dan Muhaemin, M. (2016). Pola Pertumbuhan dan
Reproduksi Ikan Kurisi (Nemipterus virgatus Htyn,1782) di Perairan Teluk
Lampung. Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan. Lampung
26
Wahyuningsih, H., dan Bagus, T. A. (2006). Buku Ajar Ikhtiologi. Departemen
Biologi FMIFA USU. Sumatera Utara.
Walpole, R.V.E. (1993). Pengantar Statistik. Terjemahaan Bambang Sumantri
(Edisi Ketiga). PT. Gramedia. Jakarta.
Walpole, R. V. E. (1997). Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Wiryawan, B. B., Marsden, H. A., Susanto, A. K., Mahi, M., Ahmad, H., dan
Poespitasari. (1999). Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Lampung.
Kerjasama PEMDA Propinsi Lampung dengan Proyek Pesisir. Bandar
Lampung. Indonesia.
Yustina dan Arnentis. (2002). Aspek Reproduksi Ikan Kapiek (Puntius
schwanefeldi Bleeker) di Sungai Rangau, Riau, Sumatera. Jurnal
Matematika dan Sains 7(1): 5-14.
Zairin, M. (2002). Sex Reversal Memproduksi Benih Ikan Jantan atau Betina.
Penebar Swadaya. Jakarta.