Download - Pkm kewirausahaan bismillah
1
A. JUDUL PROGRAM
Judul Program ini adalah “Media pembelajaran ramah lingkungan :
Pemanfaatan Recycle Things (Bahan Daur Ulang) dan Bahan Alam sebagai media
pembelajaran komersial yang ramah lingkungan untuk Anak Usia Dini”.
B. LATAR BELAKANG
Meningkatnya jumlah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) setelah adanya
himbauan dan pencanangan dari pemerintah tentang pendirian Pendidikan anak
usia dini di setiap daerah, memberikan peluang besar terhadap masyarakat untuk
berkontribusi aktif dalam pelayanan pendidikan anak usia dini di daerah. Hal ini
menjadikan para kader PKK berperan aktif dalam menyelenggarakan program
pendidikan tersebut. Para kader PKK yang turut serta menyelenggarakan PAUD,
tidak semuanya memiliki pengetahuan tentang perkembangan anak terlihat dari
latar belakang pendidikan yang berbeda dan metode pengajaran yang terbatas.
Para kader yang secara sosial aktif berkontribusi membutuhkan tindak
lanjut positif sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam
mendidik anak agar tujuan pendidikan dapat terlaksana dengan baik, namun tidak
semua lembaga penyelenggara PAUD mendapatkan tindak lanjut berupa
penyuluhan tentang pemanfaatan media dalam pembelajaran, sehingga dalam
proses pembelajaran, para tutor tidak menggunakan media sebagai pendukung
pembelajaran yang baik. Kurangnya penggunaan media dalam proses
pembelajaran dikarenakan minimnya pengetahuan tentang pemanfaatan bahan di
sekitar sebagai media yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang
mengoptimalkan perkembangan anak usia dini sehingga anak mempunyai
kesiapan baik secara fisik dan mental untuk memasuki kehidupan di masa yang
akan datang dalam jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Berdasarkan pendapat Piaget, anak usia 2-7 tahun berada dalam tahapan
pra operasional konkret dimana anak membutuhkan benda konkret dalam proses
belajarnya. Mengacu pada teori tersebut, dalam proses pembelajaran, anak
membutuhkan media untuk dapat memahami materi yang disampaikan oleh tutor.
Media yang digunakan tutor hendaknya dapat mewakili objek aslinya agar anak
mendapatkan materi pembelajaran sesuai keinginan dan kebutuhan usianya. Hasil
dari pengalaman kami selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL),
2
penggunaan media dalam pembelajaran di PAUD belum dimanfaatkan secara
optimal. Sebagai contoh dalam pengajaran membaca, guru hanya menggunakan
papan tulis dan spidol. Penggunaan media tersebut, dapat membuat anak jenuh
sehingga berpengaruh tehadap daya tangkap anak, dan membuat anak kurang
eksploratif. Dengan demikian, penggunaan media dalam pembelajran untuk anak
usia dini sangat penting.
Sebagai contoh yang ditemukan di sebagian masyarakat daerah Banten,
lembaga pendidikan anak usia dini yang telah berdiri tidak didukung dengan tutor
yang berkompeten dalam praktek pembelajaran untuk Anak Usia Dini yang ideal.
Hal ini, terlihat dari minimnya penggunaan media pembelajaran dengan berbagai
kendala diantaranya harga media pembelajaran yang tidak murah, minimnya
pengetahuan tentang pembuatan media, dan terbatasnya akses dalam mendapatkan
media pembelajaran. Dilihat dari potensi alam yang terdapat di daerah Banten
Selatan, banyak bahan alam yang belum dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran seperti pandan pantai (Pandanus tectorius) , kulit kerang laut, batok
kelapa, pasir pantai, sisik ikan dan masih banyak bahan alam lainnya. Contoh lain
di perkotaan, banyak bahan yang dapat dimanfaatkan menjadi media yang
menarik untuk anak, seperti botol bekas minuman, kertas bekas, kain perca,
bungkus plastik detergen, dan kardus bekas. Apabila semua bahan tersebut
dioptimalkan untuk dijadikan media, maka banyak manfaat yang akan didapat
baik dalam pembelajaran maupun pemanfaatan barang bekas menjadi bahan daur
ulang yang berdampak pada kesehatan lingkungan, dan pengurangan sampah.
Media pembelajaran yang digunakan tutor, hendaknya mempertimbangkan
beberapa hal diantaranya sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak usia dini,
bahan dasar pembuatan media aman dan menarik bagi anak, menumbuhkan dan
meningkatkan rasa ingin tahu anak, memberikan kesempatan pada anak untuk
bereksplorasi dan harga terjangkau. Setiap Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini,
pada dasarnya membutuhkan media pembelajaran, namun dilihat dari fakta-fakta
yang telah disebutkan sebelumnya, perlu adanya penguatan dan bimbingan
terhadap para tutor mengenai pentingnya media dalam mengembangkan seluruh
aspek perkembangan anak dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Selain
3
itu, diperlukan juga pemahaman dalam pemanfaatan media pembelajaran dari
bahan di lingkungan sekitar.
Bagi Lembaga PAUD yang sudah memahami pentingnya media
pembelajaran, lembaga tersebut pasti akan mencari media yang aman dan menarik
untuk anak, ini telah terjadi di PAUD perkotaan, khususnya di kota Jakarta. Selain
itu, proyek pendidikan merupakan proyek yang akan terus berlangsung jika
dimaksimalkan dengan baik, karena selain pangsa pasar yang luas dan banyak,
pendidikan itu sifatnya seumur hidup (long life education) yang tidak akan pernah
hilang dan habis. Meskipun berganti zaman, kebutuhan akan pendidikan termasuk
media pendidikan tidak akan pernah habis, akan tetapi semakin berkembangnya
pendidikan, maka akan semakin muncul inovasi baru terhadap media
pembelajaran. Hal ,ini bisa menjadi peluang usaha yang tepat untuk
dikembangkan.
Usaha Pemanfaatan bahan alam dan bahan daur ulang sebagai media
pembelajaran yang ramah lingkungan, sangat penting dikembangkan di wilayah
manapun, begitu pula untuk wilayah di daerah seperti halnya Banten, meski
banyak yang belum memahami tentang manfaat media pembelajaran, peluang
usaha ini tetap bisa dikembangkan dengan baik, bergantung dari bagaimana kami
mengatur strategi dan menyusun konsep agar pemahaman tutor bertambah
sehingga media pembelajaran dapat digunakan dan bermanfaat untuk anak. Usaha
kami ini mempunyai misi untuk memberi pemahaman kepada pendidik bahwa
media pembelajaran yang menyenangkan dan aman merupakan kebutuhan anak
usia dini, karena sesuai dengan usia dan perkembangannya. Dengan strategi yang
baik sehingga tutor memahami pentingnya penggunaan media, dan melihat
kondisi berbagai daerah atau wilayah perkotaan yang memiliki banyak lembaga
PAUD, maka usaha ini merupakan pilihan yang tepat dalam membantu lancarnya
proses pembelajaran dan kemajuan perkembangan anak.
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diharapkan menjadi
rumah kedua bagi anak-anak yang tergolong usia belajar dan bermain.
Sehingga, perlu adanya pencocokan antara kebutuhan anak usia dini dengan
media yang disediakan. Sebagai alternatif media yang memperhatikan
4
kebutuhan anak usia dini, dari mulai kebutuhan perkembangan yang
mengembangkan berbagai aspek (aspek kognitif, sosial,
emosional,fisik/motorik maupun bahasa), kemudian memperhatikan keamanan
dan keefektifan keberlangsungan belajar yang ramah otak, maka media
pembelajaran ramah lingkungan yang kami rancang sangat cocok untuk
belajar sambil bermain. Melihat fakta-fakta yang telah dipaparkan diatas,
dapat dikatakan bahwa usaha ini sangat bermanfaat bagi pendidikan anak usia
dini terutama pada saat proses pembelajaran. Dengan harga yang terjangkau
dan strategi pemasaran yang mendidik, maka usaha ini sangat baik dan
menguntungkan untuk dikembangkan. Selain banyaknya manfaat yang
didapatkan, dengan melihat kebutuhan dan keingintahuan para tutor, maka
kami sediakan juga petunjuk pelaksanaan penggunaan media berbentuk
rencana pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan, agar para tutor
memahami cara membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan
mengetahui prosedur praktek pembelajaran yang disertai dengan media
pembelajarannya. Tim kami juga akan melakukan simulasi penggunaan media
bagi PAUD yang memesan produk kami atau lembaga yang menghubungi
kami. Dengan adanya strategi pemasaran yang baik dan mendidik, maka akan
menambah keistimewaan media pembelajaran ramah lingkungan ini di
kalangan praktisi PAUD.
C. PERUMUSAN MASALAH
1. Kurangnya pemanfaatan bahan alam dan bahan daur ulang dalam pembuatan
media pembelajaran
2. Potensi produksi yang dapat berkembang dengan baik, karena jarangnya
lembaga pendidikan anak yang menggunakan media dalam proses
pembelajaran
3. Adanya permintaan konsumen yang memahami pentingnya media
pembelajaran terhadap media pembelajran dan alat permainan yang aman
dan menyenangkan bagi anak
4. Jelasnya prospek usaha di bidang pendidikan yang bersifat seumur hidup
atau jangka panjang (long life education)
5
D. TUJUAN PROGRAM
Program ini bertujuan untuk:
1. Memberikan kontribusi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia
2. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan
meningkatkan kreativitas tutor.
3. Membantu para tutor dalam mewujudkan proses pembelajaran yang efektif.
4. Menambah wawasan tentang pemanfaatan bahan alam dan bahan daur ulang
sebagai media pembelajaran.
5. Mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa
6. Untuk mendapatkan keuntungan
E. LUARAN USAHA YANG DIHARAPKAN
Produk komersial yang dihasilkan adalah media pembelajaran untuk anak
usia dini yang terbuat dari bahan alam dan bahan daur ulang. Melihat potensi alam
yang bisa dimanfaatkan, dan barang bekas yang bisa di daur ulang, maka produk
ini hadir dengan kemasan dan strategi pemasaran yang mendidik sehingga
terciptalah produk yang multifungsi baik dalam bidang pendidikan maupun
bidang pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan. Produk ini akan kami
pasarkan dengan merk dagang “Media Belajar Ramah Lingkungan” yang dikemas
dengan menarik tanpa mengenyampingkan orisinalitas bahan dasar, disertai
dengan petunjuk dalam pelaksanaan pembelajaran. Harganya pun terjangkau, dan
ada demonstrasi penggunaan dan penguatan kepada para tutor agar dapat
menggunakan media pembelajaran guna mengoptimalkan perkembangan anak.
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Bagi Perguruan Tinggi
Munculnya produk Media Pembelajaran ramah lingkungan sebagai inovasi
mahasiswa dalam bidang pendidikan, akan memicu jiwa kreatif inovatif
mahasiswa lainnya dalam menciptakan sebuah produk pendidikan sebagai bukti
6
implementasi dari pengetahuan yang diperdalam selama perkuliahan. Universitas
Negeri Jakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan yang membentuk
praktisi akademisi profesional. Sehingga cocok untuk dijadikan model oleh
lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai tujuan sama. Dengan terciptanya
produk media pembelajaran ramah lingkungan, harapannya dapat membantu
mahasiswa lainnya baik di UNJ maupun universitas lainnya dalam
mengembangkan kreativitasnya dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah
didapat untuk kemajuan pendidikan, sehingga secara tidak langsung dapat
meningkatkan kualitas perguruan tinggi.
2. Bagi Mahasiswa
Pengembangan program ini, menciptakan daya saing antar mahasiswa dalam
mengembangkan kreatifitasnya dan intelektualitas sebagai sumbangsih pemikiran
untuk kemajuan pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dini. Selain itu,
program ini menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berfikir positif, kreatif, inovatif
dan dinamis. Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja
dalam tim yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim. Program ini
akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam berkarya dalam
menerapkan produk kelimuan yang berguna. Program ini dapat menumbuhkan
sikap kepedulian terhadap dunia pendidikan, terutama pendidikan anak.
Selain meningkatkan daya saing yang sehat, maka adanya program kreativitas
mahasiswa memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah
kepekaanya terhadap lingkungan dan terhadap apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat sebagai objek.
3. Bagi Orang tua
Media pembelajaran Ramah lingkungan, merupakan pembelajaran besar untuk
orang tua, mengenai pentingnya pemanfaatan bahan alam dan bahan daur ulang.
Orang tua dapat mengajarkan anak di rumah dengan media yang ramah
lingkungan, mengingat jumlah waktu di rumah bagi anak lebih banyak
dibandingkan di sekolah, jadi orang tua perlu memanfaatkan peluang waktu
7
tersebut, dengan membantu guru menstimulus anak melalui media pembelajaran
yang ramah lingkungan.
Selain itu, dengan hadirnya media ini, orang tua dapat menagajarkan anak
dengan lebih menyenangkan, tanpa paksaan. Orang tua, dapat langsung menemani
anak memainkan medianya. Sehingga anakpun senang, bahwa orangtuanya
mengawasi dan senang melihat anaknya bermain. Orang tua juga dapat diikutkan
dalam seminar tentang media ramah lingkungan, sehingga secara teori, orang tua
juga mampu memahami, alasan kenapa produk ini sangat penting. Pengetahuan
orang tua tentang hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan anak, kemudian media
yang ramah lingkungan itu sangat penting, untuk kemajuan perkembangan anak.
4. Bagi Anak
Membuat anak tersenyum bahagia dalam menerima materi pembelajaran,
merupakan tujuan dari para praktisi pendidikan anak, agar ilmu tidak dijadikan
sebuah beban, karena beban pada akhirnya akan berlanjut pada usia selanjutnya.
Metode penyampaian belajar yang baik, tanpa disertai penggunaan media yang
baik tidak akan berjalan seimbang, karena anak membutuhkan perantara dalam
memahami apa yang pendidik sampaikan, apalagi disesuaikan dengan kebutuhan
usia, dan perantara tersebut adalah media pembelajaran. Dengan media
pembelajaran ramah lingkungan, anak akan semakin eksploratif, karena media ini
tidak hanya bermanfaat secara visual, tapi sangat menyenangkan juga untuk
praktek langsung anak akan lebih merasakan nikmatnya medapatkan ilmu jika
dipraktekkan.
Manfaat lainnya bagi anak yaitu, menghilangkan kejenuhan saat belajar,
membuat anak lebih aktif, dan kritis. Karena dengan penggunaan media, banyak
aspek yang dikembangkan, salah satunya adalah aspek kognitif, penggunaan
media pembelajaran, dapat memacu rasa ingin tahu anak dan sangat berpengaruh
bagi anak yang memiliki gaya belajar visual. Penggunaan media, juga membuat
anak lebih mengingat materi yang disampaikan, karena simbol itu lebih
berpengaruh dibanding kata kata yang sifatnya abstrak. Bisa saja pada saat
penggunaan media Boneka Budaya yang terbuat dari botol bekas, anak lebih
mengingat bentuk pakaian adatnya, karena ada sisi menarik yang anak ingat.
8
Sedangkan jika penjelasan, tentang pakaian adat dijelaskan secara abstrak, maka
hasilnyapun akan membebankan otak anak yang secara tidak langsung harus
mengingat kembali, merekam dan menghafal apa yang guru sampaikan.
5. Bagi Masyarakat pada umumnya
Setelah hadirnya produk “Media Belajar Ramah Lingkungan”, tentu saja akan
mengubah paradigma masyarakat, bahwa untuk membangun sebuah usaha, kita
cukup memanfaatkan potensi alam sekitar, baik itu potensi berupa bahan daur
ulang, maupun potensi dari bahan alam. Dan tentunya, masyarakat akan lebih
produktif mengelola lingkungannya. Banyak pembelajaran, yang dapat
masyarakat ambil dari hadirnya produk ini. Masyarakat yang kreatif pasti akan
turut tergerak untuk memanfaatkan segala hal hingga khirnya dapat bermanfaat,
baik dalam bidang pendidikan maupun bidang lainnya. Produk ini secara tidak
langsung mengajak masyarakat untk menjadi masyarakat yang produktif, yang
bangga dengan kekayaan alam yang dimiliki, bangga dengan potensi alam yang
dimiliki, meyakinkan masyarakat jika kita mau, pasti kita mampu. Dan mengajak
masyarakat untuk berkontribusi aktif memajukan pendidikan, serta bangga dengan
kekayaan alam yang dimiliki, sehingga bangga dengan produk dalam negeri.
G. GAMBARAN USAHA
1. Gambaran Usaha
Usaha ini ditekankan pada pemanfaatan bahan alam dan bahan daur
ulang yang meningkaatkan daya jual bahan dasar tersebut. Pengolahan bahan
dasar menjadi media pembelajaran dikemas dengan menarik. Selain
mengutamakan hasil buatan tangan, produk yang kami tawarkan juga akan
meminimalisir limbah yang tidak dimanfaatkan sebelumnya. Keistimewaan
lainnya dalam produk ini yaitu dilengkapinya media dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, disertai dengan simulasi penggunaan media dalam
proses pembelajaran.
Target pemasaran produk ini ditujukan unuk Lembaga Pendidikan
Anak Usia Dini yang berada di wilayah perkotaan dan luar wilayah perkotaan.
Sebagai strategi pemasaran untuk media pembelajaran yang berasal dari bahan
alam, kami mencoba memanfaatkan potensi alam di daerah Banten Selatan
9
dan akan berkembang hingga seluruh wilayah Banten. Sedangkan untuk media
pembelajaran dari bahan daur ulang, akan dipasarkan di perkotaan, seperti
wilayah Jakarta yang memiliki potensi limbah yang dapat dimanfaatkan.
2. Gambaran Produk
Bentuk produk yang kami tawarkan disesuaikan dengan potensi wilayah
pemasaran diantaranya pandan pantai di Banten Selatan dapat diolah menjadi
media pembelajaran bermain peran (wayang) dan media pembelajaran kognitif
(huruf dan angka), kemudian pasir pantai untuk media pembelajaran motorik
(media kasar halus). Untuk pemasaran di wilayah Jakarta, berbagai bahan daur
ulang seperti Koran atau kertas bekas yang diolah menjadi media
pembelajaran peran (boneka), botol bekas dan kain perca menjadi boneka
pengenalan budaya (boneka dengan berbagai baju adat), plastik dan kardus
bekas.
H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM
1. Perencanaan Produksi
a. Menentukan lokasi produksi
Pada tahap awal produksi akan dilaksanakan di salah satu rumah kontrakan
anggota kelompok yang terletak di Jalan Pemuda III, Rawamangun, Jakarta
Timur.
b. Mengumpulkan bahan dasar produksi yang terdiri dari:
Bahan yang dapat didaur ulang diantaranya:
- botol plastik bekas
- koran atau kertas
- kain perca
- kardus tidak terpakai
- bungkus plastik detergen
- kayu bekas meubel
Bahan yang berasal dari alam diantaranya:
- Pandan pantai
- Pasir pantai
10
- Kulit kerang laut
- Batok kelapa
- Sabut kelapa
- Kayu
c. Merancang produk disesuaikan tujuan pembelajaran
Nama produk : Boneka budaya
Aspek yang dikembangkan : Kognitif, bahasa, motorik, sosial emosional
Rencana tema pembelajaran : Indonesiaku (Mengenalkan baju adat setiap
daerah di Indonesia)
Tujuan Pembelajaran : - Anak dapat mengenal berbagai macam
- Anak dapat memahami budaya daerah di
Indonesia melalui bermain mikro
menggunakan media yang disediakan
Alat produksi : Gunting, lem,cat poster atau pylox spray,
Akrilik, spidol, eyes shadow
Bahan produksi : Botol plastik bekas, kain perca, kain felt,
payet/mute, pita kain dan benang wol
Nama produk : Papan kasar halus
Aspek yang dikembangkan : Motorik halus, bahasa, kognitif
Rencana Tema pembelajaran : Lingkungan (Alam sekitar)
Tujuan pembelajaran : -Anak mengenal bentuk pasir pantai
-Anak mampu membedakan kasar dan
Halus
Alat produksi : Lem fox, cutter, gunting,tinta timbul
Bahan produksi : kardus, pasir pantai, kain perca
Nama produk : Pasang angka
Aspek yang dikembangkan : Kognitif, mtorik halus, bahasa, sosial
Emosional
11
Rencana Tema pembelajaran : Mengenal angka
Tujuan pembelajaran : -Anak dapat mengenal angka dengan
Bermain
-Anak dapat mengetahui bentuk angka
Alat produksi : Gunting, cutter, lem, jarum jahit
Bahan produksi : Kain perca, pola, benang, dakron, alat
perekat
Nama produk : Balok limbah kayu
Aspek yang dikembangkan : Motorik halus, kognitif, sosial, emosional,
Bahasa
Rencana Tema Pembelajaran : Alat transportasi
Tujuan pembelajaran : - Anak dapat membuat alat transportasi
dari susunan balok
-Anak dapat mengenal jenis transportasi
Alat produksi : mesin pemotong kayu, amplas, meteran
Kayu
Bahan produksi : Kayu, pola bentuk
Nama produk : Wayang anyam pandan
Aspek yang dikembangkan : Bahasa, Kognitif, Sosial, Emosional
Rencana Tema Pembelajaran : Keluarga
Tujuan pembelajaran : - Anak dapat mengetahui anggota keluarga
-Anak dapat mengidentifikasi anggota
keluarga
Alat produksi : gunting, lem, cutter
Bahan produksi : cat, pandan pantai yang telah dikeringkan,
Spidol, bambu batangan
Nama produk : Roncean batok dan kulit kerang
Aspek yang dikembangkan : Motorik halus, Kognitif, Bahasa, Sosial,
Emosional
Rencana Tema Pembelajaran : Mengenal warna
12
Tujuan Pembelajaran : - Anak dapat mengenal macam-nacam
Warna
-Anak dapat mengklasifikasikan
disesuaikan bentuk maupun warna
Alat produksi : Mesin pemotong kayu, amplas, cat
Bahan produksi : Batok kelapa, kulit kerang, sabut kelapa
Nama produk : Bola perca
Aspek yang dikembangkan : Motorik kasar, kognitif, sosial, emosional
Rencana Tema Pembelajaran : Bermain dengan bola
Tujuan Pembelajaran : - Anak dapat memainkan bola dengan
berbagai cara
-Anak dapat bermain bola berkelompok
Alat produksi : Gunting, jarum jahit
Bahan produksi : Dakron, benang jahit, pola
Nama produk : Papan huruf timbul
Aspek yang dikembangkan : Kognitif, motorik halus, sosial, bahasa
Rencana Tema Pembelajaran : Mengenal huruf
Tujuan Pembelajaran : - Anak dapat mengenal huruf
-Anak dapat membedakan bentuk huruf
Alat produksi : Gunting, cetakan huruf
Bahan produksi : Koran,air, cat
d. Merancang kapasitas produksi
Produksi akan dilaksanakan selama 1 bulan untuk semua jenis produk dalam
masing-masing kemasan. Semuanya terhitung 8 set media pembelajaran disertai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk masing-masing media. Produk
akan ditawarkan kepada konsumen dari kisaran harga Rp. 35.000 sampai harga
harga Rp. 500.000 dengan analisis keuntungan terlampir.
2. Perencanaan Pemasaran
a. Merancang nilai jual produk
13
Untuk meningkatkan nilai jual produk yang akan dipasarkan, kami
merancang beberapa strategi diantaranya:
1. Konsep pengemasan
Produk dikemas secara menarik disesuaikan dengan bentuk media
pembelajaran, misalnya untuk boneka yang terbuat dari botol (boneka
budaya), kita memanfaatkan plastik mika sebagai kemasan produk,
dilengkapi dengan hiasan dan Label “Media Pembelajaran Ramah
Lingkungan”. Sedangkan produk seperti “Papan kasar halus, Roncean
batok dan kulit kerang, kami dapat memanfaatkan plastik tebal sejenis
plastik laminating, yang dibentuk tas atau kantong. Item setiap
kemasan jumlahnya berbeda disesuaikan dengan tema pembelajaran.
Sebagai contoh, produk “Boneka Budaya” dapat dikemas dengan 7
jenis karakter adat budaya dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera
Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bali, Papua. Contoh
lainnya yaitu Bola perca dapat dikemas dengan 3 jenis ukuran, kecil,
besar dan paling besar.
2. Target Pemasaran
Target utama dari pemasaran “Media Pembelajaran Ramah
Lingkungan” yaitu Lembaga Pendidikan anak usia dini Non Formal
(Play group, day care) dan Formal (TK) baik di perkotaan maupun di
luar perkotaan, dan untuk orang tua. Untuk mendukung strategi
pemasaran, media pembelajaran ramah lingkungan, akan
didistribusikan dengan berbagai teknik menjemput bola (mencari
pangsa pasar), antara lain:
1. Melakukan Promosi melalui internet sebagai media sosial
elektronik, seperti facebook, blogspot, dan membuat website
khusus media ramah lingkungan sebagai media untuk memesan
secara online.
2. Mengorganisir sebuah Seminar atau penyuluhan untuk para
pendidik, dengan pembahasan tentang:
14
1. Kebutuhan Anak Usia Dini sesuai perkembangan
2. Pentingnya media pembelajaran
3. Fakta tentang kondisi lingkungan dan dampaknya yang
berkaitan dengan anak
4. Pentingnya pemanfaatan potensi lingkungan seperti bahan
alam, maupun bahan daur ulang sebagai media pembelajaran
5. Bentuk produk media pembelajaran ramah lingkungan
3. Penyebaran kuesioner yang dilakukan setelah seminar bertujuan
untuk mengetahui gambaran ketertarikan konsumen akan media
pembelajaran dan pemanfaatan bahan alam dan daur ulang
4. Penyebaran informasi secara tidak langsung dalam bentuk poster
dan leaflet untuk mendukung pemasaran yang efektif dan efisien.
5. Pemberian informasi secara langsung (direct promotion),yaitu
mendatangi Lembaga Pendidikan Anak baik formal maupun non
formal. Sebagai langkah awal, melihat pangsa pasar yang luas dan
peluang kebutuhan di daerah Banten Selatan, kami akan mencoba
melakukan direct promotion dengan mendatangi Lembaga
Pendidikan Anak Non-formal (PAUD), untuk sharing tentang
kebutuhan anak usia dini, dan hal-hal yang terkait dengan media
pembelajaran, sekaligus penjelasaan tentang penggunaan media
dalam pelaksanaan pembelajaran.
6. Promosi dari mulut ke mulut (Word to Mouth)
Promosi dari ke mulut dilakukan oleh Tim baik secara perorangan
maupun individu. Sasarannya bisa pendidik,orang tua, maupun
masyarakat.
b. Membangun hubungan kerjasama
Membangun kerjasama dapat dilakukan dengan memanfaatkan
berbagai peluang kerjasama antara lain:
a. Bekerjasama dengan organisasi dalam pendidikan seperti HIMPAUDI
(Himpunan Pendidik Anak Usia Dini Indonesia), IGTK (Ikatan Guru
Taman Kanak-Kanak), praktisi PLS (Pendidikan Luar Sekolah)
15
b. Mitra Lokasi penjulan, yaitu bekerjasama dengan pihak penyelenggara
event , bazaar maupun pameran yang terkait dengan pendidikan.
c. Investor, yaitu pihak yang memiliki visi sama terutama dalam bidang
pendidikan yang bersedia memberikan tambahan modal dari bisnis yang
kami dirikan. Kriteria investor yang kami tetapkan adalah:
- Memiliki pemikiran yang sejalan dengan organisasi bisnis
- Menunjukkan keseriusan terhadap bisnis
- Dapat dipercaya
d. Mitra Pendukung
Mitra pendukung yang kami maksud adalah institusi atau perorangan yang
mendukung proses pemasaran produk namun tidak terikat kerjasama secara
hukum. Misalnya, menjalin hubungan dengan kader PKK, ibu rumah tangga, dan
para praktisi PAUD.
3. Perencanaan organisasi Usaha
Dengan mempertimbangkan komitmen 3 orang anggota, Sebagai tahap awal
perintisan pembuatan media pembelajaran, kami membagi tugas dan wewenang
dengan struktur yang terdiri dari Production Manager, Research and
Development Manager, dan Marketing Manager. Sebagai production manager
adalah Dwi Wulandari Rahmawati, Research and Development (R&D) manager
adalah Naisa Maulidia dan marketing manager adalah Maulina Permana.
Tugas dan Wewenangnya yaitu :
1. Production Manager
a. Mengatur proses produksi dari pengumpulan bahan dasar sampai
pembuatan
b. Mempersiapkan segala keperluan untuk produksi
c. Menentukan kapasitas produksi
2. Research and Resource Development
a. Melakukan penelitian untuk pengembangn produkdengan cara pembuatan
kuesioner dsb
b. Mengkonsep dan merencanakan seminar atau penyuluhan untuk konsumen
c. Membuat desain proses produksi disesuaikan dengan hasil penelitian yang
didapat
16
d. Melakukan riset akan kebutuhan media pembelajaran
e. Menjaga agar bisnis tetap berjalan selaras dengan tujuan awal
3. Marketing Manager
a. Membuat strategi pemasaran
b. Penentuan harga jual produk
c. Melakukan koordinasi atas proses penjualan produk
d. Melakukan promosi produk
e. Melakukan distribusi produk
f. Memperluas pasar
Kelompok kami menggunakan istilah Manager dalam struktur organisasi
karena kami yakin bahwa istilah ini secara psikologis akan meningkatkan
motivasi untuk bekerja secara profesional dan bertanggung jawab. Masing-masing
personil tim akan memegang jabatan yang disesuaikan dengan kemampuan dan
minat. Production Manager bertugas untuk mengkordinir proses produksi, agar
selaras juga dengan penelitian, pengembangan juga target pemasaran. RRD
(Research and Resource Development) bertugas untuk melakukan penelitian,
pengembangan kemudian penjagaan terhadap anggota, juga komitmen awal.
Manager Marketing bertugas untuk menyusun strategi pemasaran, melakukan
promosi dan presentasi produk, bekerja sama dengan RRD. Rapat koordinasi
dilakukan sebulan 2 kali dengan agenda persiapan produksi, evaluasi pemasaran,
laporan keuangan hingga pembahasan ide-ide baru untuk meningkatkan nilai jual
produk.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 Pembelian
alat
2 Pembelian
dan
pencarian
17
bahan
3 Riset pasar
4 Produksi
5 Pencetakan
label
6 Pembuatan
pamflet
7 Promosi
8 Pemasaran
(penyuluhan
/seminar)
9 Rapat
Kordinasi
10 Konsultasi
11 Pembuatan
laporan
12 Penyerahan
laporan
J. ANGGARAN BIAYA
Anggaran Biaya dan Pemasaran “Media Pembelajaran Ramah Lingkungan
Untuk Anak Usia Dini”
Keterangan Nama
Barang
Kebutuhan/bulan Harga Satuan
(Rp)
Harga Total
Pembelian alat Gunting 5 buah 10.000 50.000
Lem fox 3 buah/5 bulan 8.000 24.000
Lem UHU
33 mg
10 buah/5 bulan 12.000 120.000
Cat poster 3 buah/5 bulan 16.000 48.000
Mesin
pemotong
1 buah/5 bulan 5.000.000 5.000.000
18
kayu
Lem bakar ½ kg/5 bulan 25.000 25.000
Phylox 3 buah/ 5 bulan 15.000 45.000
Spidol 3 warna 8.500 25.500
Jarum jahit 1 set 2.000 2000
Amplas 50 lembar/5 bulan 1.500 75.000
Cutter 3 buah 10.000 30.000
Eyes
shadow
1 buah 10.000 10.000
Penyediaan
bahan
Kain perca 10 kg 1.500 15.000
Koran
bekas
Botol
bekas
Plastik
detergen
Benang
jahit
5 buah 3.000 15.000
Dakron 1 kg 15.000 15.000
Pita 5 meter 5.000 25.000
Mute 3 bungkus 2.000 6.000
Perekat
kain
5 meter 4.000 20.000
Kardus 5 kilo 3.000 15.000
Pasir
pantai
Pandan
pantai
Kulit
kerang
Kain felt 5 buah 2000 10.000
Tinta 10 buah 3500 35.000
19
timbul
Benang
wol
20 gulung 4000 80.000
Batok
Kelapa
Sabut
kelapa
Limbah
kayu
(bekas
meubell)
3 karung 20.000 60.000
Kebutuhan
promosi
Pembuatan
label
20 kali cetak 1.000 20.000
Pembuatan
leaflet
100 buah 5.000 50.000
Pembuatan
poster
50 buah/5 bulan 2.000 100.000
Pembuatan
Banner
1 buah 100.000 100.000
Biaya
Transport*
3 kali PP untuk 3
orang
100.000 900.000
Total
Pengeluaran
Rp. 6.920.500
Tabel yang diberi tanda abu-abu, berarti bahan-bahan tidak perlu dibeli, kami
hanya memanfaatkan benda yang sudah ada, dan mengumpulkan bahan dasar
tersebut.
*Penggunaan tanda bintang berarti penjelasan mengenai biaya untuk pergi ke
Banten Selatan saat melakukan promosi dilakukan selama 3 kali pulang pergi.
Terhitung biaya satu kali PP yaitu Rp. 100.000/orang. Tujuan perjalanan ke
Banten Selatan antara lain untuk:
20
1. Riset bahan dasar terutama pencarian bahan dasar alam
2. Menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan anak di Banten
3. Melakukan seminar tentang media pembelajaran ramah lingkungan
K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING
Biodata Ketua:
21
Nama : Naisa Maulidia
NIM : 1615085072
Fakultas/Prodi : FIP/PGPAUD
Perguruan Tinggi :Universitas Negeri Jakarta
TTL : Jakarta, 17 Oktober 1989
Alamat : Jl. Raya PKP Gg.Bungur Rt.001/12 N0.3
Telepon :087884841141/87706517
Waktu yang diluangkan untuk PKM : 7-8 jam/minggu
Biodata Anggota 1:
Nama : Dwi Wulandari
NIM :1615076247
Fakultas/Prodi : FIP/PGPAUD
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Jakarta
TTL : Lebak, 2 Januari 1988
Alamat : JL. Pemuda III, Rawamangun Jakarta Timur
Waktu yang diluangkan untuk PKM : 7-8 jam/minggu
Biodata Anggota 2 :
Nama : Maulina Permana
NIM : 1615076267
Fakultas/Prodi : FIP/PGPAUD
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Jakarta
TTL : Tanggerang, 3 November 1989
22
Alamat : Jl. Benda Timur 12 Blok E 16 No.1 Pamulang-
Tangerang Selatan
Waktu yang diluangkan untuk PKM: 7-8 Jam
LAMPIRAN
Gambar1: Desain Label Produk
Sebagai pendukung pembelajaran
Anak Usia Dini