Pertemuan ke-2
Ilmu Sosial Dasar
Dr. Muhamad Yunanto, MM.
1.Agama
2.Ideologi negara atau Pancasila
3.Kewiraan
4.Ilmu Budaya Dasar (IBD)
5.Ilmu Sosial Dasar (ISD)
6.Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
1. EGOIS
2. INDIVIDUALIS
3. MATERIALISTIS
4. SEKULER
5. HEDONIS
6. KRISIS AKHLAK
7. AGAMA SEBAGAI
SIMBOL
1. Arah Pend Krg Jelas
2. Pend Sbg Barang Mhl
3. Pend tdk Merata
4. Penyelewengan dana
pendidikan ckp tinggi
5. Kurang penghargaan
pada Guru/Dosen
6. Kualitas dan kuantitas
guru/dosen kurang
7. Pend Kepreibadian
Kurang mendapat
Perhatian Serius
8. Mencetak Tukang
MAHASISWA:
1. KEHILANGAN FIGUR
2. KEPRIBADIAN
PECAH
3. KEHILANGAN JATI-
DIRI TIDAK MANDIRI
4. KURANG HARGAI
ILMU DAN GURU
5. MANJA DAN MALAS
BACA
6. GAUL BEBAS
Pendidikan Umum (GE) di Indonesia:
merupakan studi (bidang kajian) ygmembekali peserta didik berupakemampuan dasar ttg pemahaman, penghayatan dan pengalaman nilai-nilai dasar kemanusiaan, sbg makhlukTuhan, sebagai pribadi, anggotakeluarga, masyarakat, warga negaradan sbg bagian dari alam.
NENEK MOYANG KITA ORANG BERAGAMA
TERBUKTI DENGAN PENINGGALAN
SEJARAHNYA
MEMILIKI WARISAN BUDAYA DAN PERADABAN
TINGGI
BANGSA INDONESIA DIKENAL SEBAGAI
BANGSA YANG RAMAH, CINTA DAMAI,
TOLERAN, BERGOTONG ROYONG
Bangsa Indonesia Memiliki Falsafah
Hidup Pancasila
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. UUD 45 Pasal 30, 31
2. UU No 20 TH 2003 ttg Sisdiknas
3. Kep.Mendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002) ttg
Kurikulum Inti
4. KEP.Dirjen Dikti. No 30/DIKTI/Kep/2003 ttg Rambu-rambu
Pelak MPK di PT
5. Surat Edaran Dirjen Dikti : No 1058?D/T/ 2003 ttg
PelakKep Dirjen Dikti No 30
6. KEP. Dirjen Dikti : No 29/DIKTI/Kep/2004 ttg
Pengangkatan Tim Pembina Kel MPK dan MBB
TUJUAN PENDID MEWUJUDKAN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA
MEWUJUDKAN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA DIPERLUKAN SUATU PROSES SECARA TERENCANA, TERUS MENERUS DAN BERKESINAMBUNGAN, (DISEBUT PROSES PENDIDIKAN)
KEHIDUPAN BERBANGSA,BERNEGARA, DAN BERMASYARAKAT PERLU ADANYA PEWARISAN PENGETAHUAN, NILAI RELIGI, DAN SOSIAL BUDAYA
DALAM PERGAULAN GLOBAL PERLU MEMPERTAHANKAN JATI DIRI SEBAGAI BANGSA YG BERAGAMA, BERDAULAT DAN BERMARTABAT,
Tantangan Bangsa Indonesia ke Depan
Tahun 2045: Indonesia menjelang Satu Abad – Tenggat waktunya 30 tahun lagi, jumlah penduduk diperkirakan mendekati angka 350 juta)
Tahun 2035: Mewujudkan Industri yang Mandiri, Berdaya Saing, dan Maju serta Industri Hijau (RIPIN 2015-2035)
Tahun 2025: Mewujudkan manusia dan masyarakat yang mandiri, maju, adil dan makmur (RPJPN 2005-2025)
Kondisi Bangsa Indonesia Saat ini
Negara Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda keluar dari krisis multi-dimensional
Indikator kemandirian bangsa :
(1) daulat politik;
(2) kemandirian ekonomi; dan
(3) berkepribadian dalam budaya,
belum menunjukkan indikasi yang membaik
INDONESIA
Makin Tinggi Tingkat Pendidikan
Makin Rendah Tingkat Kewirausahaan
20,07 14,98
1,49
22,56 12,22 28,67
19,71 13,52
1,78
28,59 9,87 26,53
18,8 10,3
2,03
39,2 6,23 23,44
15,13 7,5
2,55
60,872,26
11,69
6,14
3,28
3,12
83,180,35
3,93
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Tdk/Blm Tmt SD
SD/MI
SLMP/MTs
SMA/MA
PT
Sendiri Buruh tidak
tetap
Buruh tetap
Buruh/Karyawan Pekerja bebas Pekerja keluarga
Permasalahan
Apa yang perlu dilakukan Perguruan Tinggi
dalam konteks tranformasi sosial di Indonesia?
Apa problematik mendasar yang dihadapi
oleh Perguruan Tinggi dalam melakukan
transformasi sosial tersebut?
Adakah sumbangan pemikiran sebagai jalan
keluar?
Tuntutan Transformasi
Dalam satu dekade terakhir ketidakpastian muncul
dimana-mana – Tujuan Pendidikan Nasional
Perguruan Tinggi hidup dalam risiko yang
berkelanjutan – Apa yang perlu kita buat
Perguruan Tinggi perlu bertindak dalam kondisi
yang terus menerus berubah – Adaptasi dan
Integrasi
Lingkungan eksternal telah menunjukkan terjadinya
perkembangan modernisasi
Perguruan Tinggi dan Transformasi
• Pada hakekatnya tidak ada rumusan tentang
manusia modern yang dapat disetujui semua
pihak
• Alex Inkeles (Guru Besar Sosiologi Harvard, 1920-
2010) mengungkapkan ciri-ciri manusia modern:
- kesediannya membuka diri terhadap
pengalaman baru, inovasi, dan perubahan
- Orientasinya lebih demokratis
Perguruan Tinggi menjadi tumpuan motor
penggerak transformasi melalui pendidikan tinggi
1. Lain yang dimaksud, lain yang ditulis
2. Lain yang ditulis, lain yang dikerjakan
3. Lain yang dikerjakan, lain yang dilaporkan
Belajar dari Catatan Buya
HAMKA tentang kita:
Perguruan Tinggi dan Transformasi
Perguruan Tinggi dan Transformasi
• Di sisi lain, tantangan untuk
memperoleh mahasiswa yang memiliki
minat, bakat, semangat cinta belajar,
dan motivasi profesional menjadi
permasalahan tersendiri
Kampus perlu mengembangkan
potensi minat, bakat, olah raga dan
seni yang bagi mahasiswanya
Perguruan Tinggi dan Transformasi
• Indonesia termasuk salah satu negara berkembang yang menghasilkan lulusan perguruan tinggi secara massal
• Sistem pendidikan tinggi yang demikian sangat berat dijalankan untuk membekali lulusannya dengan pendidikan yang bermutu tinggi yang memadai untuk modernisasi
Perguruan tinggi perlu memiliki sumber daya yang bermutu, begitu juga ketersedian sarana dan prasarananya
Problematik Transformasi
Perguruan Tinggi
Tantangan historis
Tantangan ideologis, filosofis, sosiologis-
politis dan kultural
Tantangan teologis
Tantangan Historis
Orientasi pendidikan di Indonesia selama ini
Pendidikan Jaman Belanda: “kolonialisme”
Pendidikan Jaman Jepang: “fasisme”
Pendidikan Jaman Kemerdekaan
Orde Lama: “nasionalisme”
Orde Baru: “pragmatisme”
Orde reformasi: “globalisme”
Pendidikan di masa depan?
Tantangan Filosofi, Ideologi dan
Sistem
Perlu kita renungkan :
Apakah konsepsi Filosofi, Ideologi dan Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi ini koheren dan konsisten dengan cita, tujuan negara dan tugas Perguruan Tinggi?
Konsepsi Sistem Pendidikan Tinggi
“Pendidikan Nasional wajib diarahkan untuk merealisasikan cita-cita dan tujuan negara yang berdasarkan Pancasila”
Cita Negara : Merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
Tujuan Negara :1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah2. Memajukan kesejahteraan umum3. Mencerdaskan kehidupan bangsa4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
Tugas Perguruan Tinggi
Mendidik dan mengajar
Meneliti dan mengembangkan IPTEKS
Mengabdi pada masyarakat