PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D "FUTURE ARMY VS ALIEN"
MENGGUNAKAN SOFTWARE 3D STUDIO MAX
DAN ADOBE AFTER EFFECT
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
HENDI WIJAYANTO
09.11.3096
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
DESIGNING "FUTURE ARMY VS ALIEN" 3D ANIMATION MOVIE USING 3D STUDIO
MAX AND ADOBE AFTER EFFECT SOFTWARE
PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D "FUTURE ARMY VS ALIEN" MENGGUNAKAN
SOFTWARE 3D STUDIO MAX DAN ADOBE AFTER EFFECT
Hendi Wijayanto
Hanif Al Fatta
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development of animated films technology has affected the growth of animated film quality itself. There are so many movies that use 3D animated technology in order to impress the audience with the beauty of the character that is formed by 3D technology. But only a few people who know the ins and outs of 3D animation films and understand the special effects which add the quality of the film.
By developing my knowledge and ideas, I will use 3D Studio Max software to
create "Future Army Vs Alien" 3D animation movie and add special effects into that 3D animation movie using Adobe After Effects software so that I will acquire 3D animation movie with maximum quality.
The advantage of making a 3D animated movie with the addition of various
special effects is to show that in creating a 3D animation movie with maximum quality required the use of various optimum special effects.
Keywords: Animated Films, 3D, Special Effects
1
1. Pendahuluan
Film animasi yang ditayangkan setiap hari di stasiun televisi banyak disenangi
oleh banyak pemirsa, tidak hanya oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Film
animasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam dunia hiburan. Animasi sangat
membantu dalam hal memperindah dan mempercantik gambar yang ditampilkan di
dalam sebuah film. Animasi juga dapat membuat biaya produksi menjadi jauh lebih
hemat dan efektif. Apalagi untuk sebuah adegan yang tidak mungkin untuk dilakukan
oleh film non-animasi. Maka animasi tiga dimensi adalah solusi yang paling tepat untuk
dapat menggambarkan adegan tersebut dalam sebuah film.
Akhir - akhir ini sudah bermunculan beberapa perusahaan Indonesia yang
berfokus pada pembuatan film - film animasi. Perusahaan - perusahaan tersebut telah
membuat banyak film animasi Indonesia yang berkualitas seperti film 3D Meraih Mimpi
dan Home Land yang telah sukses ditayangkan di layar lebar Indonesia. Hal ini
menjadikan dunia animasi Indonesia menjadi suatu hal yang menarik dan layak untuk
diperhitungkan. Oleh karena itulah penulis membuat film animasi 3D dan di dalam
penelitian dan pembuatan skripsi ini penulis mengambil judul "Perancangan Film Animasi
3D "Future Army VS Alien" Menggunakan Software 3D Studio Max dan Adobe After
Effect". Di dalam film animasi 3D ini penulis akan menunjukkan sebuah nilai perjuangan
yang dilakukan oleh pihak Future Army dalam memerangi kejahatan Alien. Penulis
Menggunakan software Adobe After Effect yang mampu membuat film animasi 3D
menjadi lebih menarik dan Indah dengan menambahkan efek - efek animasi yang unik di
dalam setiap adegan.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Multimedia
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang
berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu
yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam
American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk
mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat dan Alphone, 2005/2006).
Multimedia merupakan kombinasi dari beberapa elemen yaitu teks, gambar, suara, video
dan animasi.
2.2 Pengertian Animasi
Kata "animasi" itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata "animation", yang
berasal dari kata dasar "to animate", dalam kamus umum Inggris-Indonesia berarti
menghidupkan sesuatu (Wojowasito 1997).
2
2.3 Sejarah Animasi
Sebenarnya, sejak jaman dulu, manusia telah mencoba menganimasikan gerak
gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua
Lascaux Spanyol Utara yang telah berumur dua ratus ribu tahun lebih. Mereka mencoba
untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison atau kuda yang mereka
gambarkan dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and
Manvell 1973:23).
2.4 Beberapa Jenis Teknik Animasi
2.4.1 Berdasarkan Materi Film Animasi
Berdasarkan materi atau bahan dasar objek animasi yang dipakai, secara umum
jenis teknik film animasi digolongkan menjadi dua bagian besar yaitu film animasi dwi-
matra (flat animation) dan film animasi tri-matra (object animation).
2.4.1.1 Film Animasi Dwi-Matra (Flat Animation)
Jenis film animasi ini seluruhnya menggunakan bahan paper yang dapat
digambar diatas permukaannya. Disebut juga jenis film animasi gambar, sebab hampir
semua objek animasinya melalui runtun kerja gambar. Semua runtun kerja jenis film
animasi ini dikerjakan diatas bidang datar atau papar.
2.4.1.2 Film Animasi Tri-Matra (Object Animation)
Secara keseluruhan, jenis film animasi tri-matra menggunakan teknik runtun
kerja yang sama dengan jenis film animasi dwi-matra, bedanya objek animasi yang
dipakai dalam wujud tri-matra. Dengan memperhitungkan karakter objek animasi, sifat
bahan yang dipakai, waktu, cahaya dan ruang.
2.4.2 Berdasarkan Proses Produksi Film Animasi
Berdasarkan proses produksinya, teknik film animasi dibagi dalam 3 kategori
yaitu:
2.4.2.1 Film Animasi Klasik (Classic Animation)
Jenis film animasi yang menggunakan teknik film animasi gambar sel (cell
animation). Teknik tertua yang digunakan dalam industri film animasi.
2.4.2.2 Film Animasi Stop-Motion (Stop-Motion Animation)
Proses produksi film animasi ini adalah menganalisis langsung gerak animasi
yang dihentikan sesaat pada saat merekam gambar suatu objek.
2.4.2.3 Film Animasi Komputer (Digital Animation)
Film animasi digital 3D (3D Animation/tri-matra), hampir seluruh bagian proses
produksi animasi dikerjakan di komputer. Seperti membuat model, memberikan material
tubuh, mengerakkan atau menganimasikan objek, membuat setting lingkungannya,
rendering dan lain-lain.
3
2.5 Bentuk Film Animasi
Bentuk film animasi didasarkan pada panjang pendeknya cerita yang tergantung
pada penggunaan jenis filmnya.
2.5.1 Film Spot
Film dengan masa putar 10 sampai 60 detik,
2.5.2 Film Pocket Cartoon
Film dengan masa putar sekitar 50 detik sampai 2 menit.
2.5.3 Film Pendek (short)
Film dengan masa putar 2 sampai 20 menit.
2.5.4 Film setengah panjang (medium length film)
Film dengan masa putar sekitar 20 sampai 50 menit.
2.5.5 Film panjang (full-length)
Film cerita panjang dengan masa putar minimal 50 menit.
2.6 Prinsip Film Animasi
Prinsip film animasi merupakan aturan dasar yang memungkinkan karakter yang
diciptakannya dapat bergerak dan hidup wajar, dalam arti dapat diterima oleh akal
manusia.
2.7 Teknik Kamera
Ada 3 informasi penting dalam pengambilan gambar atau shot yaitu:
2.7.1 Pembingkaian Kamera (Camera Framing)
2.7.1.1 ECU (Extreme Close Up)
ECU menampilkan gambar yang sangat detail.
2.7.1.2 VCU (Very Close Up)
VCU menampilkan hampir seluruh permukaan wajah.
2.7.1.3 BCU (Big Close Up)
BCU menampilkan seluruh permukaan wajah hingga keleher.
2.7.1.4 CU (Close Up)
CU menampilkan seluruh permukaan wajah hingga sedikit bahu dan sedikit
bagian dada.
2.7.1.5 MCU (Medium Close Up)
MCU menampilkan seluruh permukaan wajah hingga pada bagian dada dengan
patokan tangan pada bagian siku sedikit ke atas.
2.7.1.6 MS (Medium Shot)
MS hampir sama dengan MCU tetapi didalam MS, siku tangan sudah kelihatan
hingga sedikit ke bawah.
4
2.7.1.7 TQS (Three Quarter Shot)
TQS menampilkan badan hingga bagian lutut ke atas.
2.7.1.8 MLS (Medium Long Shot)
MLS menampilkan seluruh badan dan besarnya memenuhi layar screen (fit to
screen).
2.7.1.9 LS (Long Shot)
LS menampilkan seluruh badan. Besar objek sekitar 1/3 sampai ¾ dari layar
lebar.
2.7.2 Sudut Kamera (Kamera Angle)
2.7.2.1 High Angle
High Angle yaitu penempatan kamera berada diatas objek dan menyorot
kebawah.
2.7.2.2 Low Angle
Low Angle adalah penempatan kamera dibawah objek yang memberikan kesan
objek seakan-akan menjadi superior, gagah, angkuh dan besar.
2.7.2.3 Eye-Level Shot
Eye-Level Shot biasanya dipakai untuk mengganti sudut pandang seseorang
yaitu menganggap bahwa mata atau pandangan orang tersebut adalah kamera.
2.7.2.4 Bird Eye View
Bird Eye View memiliki jangkauan pandangan yang lebih luas untuk
menampilkan landscape kota, seperti suasana stadion sepakbola dan lain-lain.
2.7.2.5 Over The Shoulder Shot
Posisi pengambilan kamera ini terletak dibelakang salah satu karakter dan
dipakai untuk membingkai adegan percakapan 2 orang yang bergantian.
2.7.3 Perpindahan kamera (Camera Movement)
2.7.3.1 Pan
Perpindahan kamera yang bergerak dari kiri ke kanan namun terkunci pada
porosnya.
2.7.3.2 Ped
Pergerakan kamera ke atas dan ke bawah pada satu titik poros seperti naik turun
tangga dengan tangga sebagai titik porosnya.
2.7.3.3 Tilt
Merupakan pergerakan kamera menengadah ke atas dan kebawah dengan titik
poros leher kita.
2.7.3.4 Dolly
Dolly adalah pergerakan maju dan mundur pada keseluruhan kamera ibarat
sedang melangkah maju (out) dan mundur (in).
5
2.7.3.5 Truck
Pada dasarnya Truck adalah pergerakan Dolly yang bergesar kiri dan kanan.
2.7.3.6 Arc
Arc adalah perpindahan yang membuat gerakan melingkar.
2.8 Tahapan Pembuatan Film Animasi 3D
2.8.1 Pra Produksi
2.8.1.1 Mencari ide cerita
Ide cerita adalah inti dan awal mula kita menciptakan suatu cerita dalam bentuk
apapun, baik narasi maupun drama. Ide cerita harus mengandung suatu konflik.
2.8.1.2 Menentukan tema cerita
Tema cerita adalah pokok pikiran dalam sebuah karangan. Atau, dapat diartikan
pula sebagai dasar cerita yang ingin disampaikan oleh penulisnya (Lutters, 2006:41).
2.8.1.3 Pembuatan logline
Logline adalah sebuah kalimat yang berisi sinopsis dan sebuah "pancingan yang
menarik" dari sebuah cerita.
2.8.1.4 Pembuatan sinopsis
Sinopsis adalah suatu ringkasan cerita yang menceritakan garis besar cerita
yang akan di tampilkan.
2.8.1.5 Pembuatan diagram scene
Diagram scene akan membantu kita dalam merancang sebuah naskah. Dengan
membuat diagram scene kita akan dengan mudah mengetahui struktur cerita dari awal
sampai mengakhiri cerita dengan jelas dan cepat untuk menyelesaikan film.
2.8.1.6 Pembuatan Skenario
Skenario adalah desain penyampaian cerita atau gagasan dengan media film.
2.8.1.7 Pembuatan Storyboard
Storyboard adalah area berseri dari sebuah gambar sketsa yang digunakan
sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah
cerita berlangsung.
2.8.1.8 Pembuatan concept art/desain (character, environment, property)
Concept Art adalah bentuk ilustrasi dimana tujuan utama adalah untuk
menyampaikan representasi visual dari desain, ide, dan / atau mood untuk digunakan
dalam film, video game, animasi, atau buku komik sebelum dimasukkan ke dalam produk
akhir.
2.8.2 Produksi
2.8.2.1 Modelling
Pembuatan model 3D di komputer dengan menggunakan dasar koordinat XYZ.
6
2.8.2.2 Texturing
Menempelkan image map pada model yang telah dibuat. Image dapat berupa
photo atau hasil painting.
2.8.2.3 Rigging
Pembuatan tulang pada character dan membuat pengaturannya agar tulang
dapat bergerak dengan baik.
2.8.2.4 Skinning
Menempelkan kulit pada tulang yang telah di-setup.
2.8.2.5 Animation
Memulai proses animasi manual dengan menggerakkan object dan tulang frame
by frame.
2.8.2.6 Rendering
Memfinalisasi semua object wireframe dan partikel menjadi gambar yang dapat
dinikmati.
2.8.2.7 Visual Effect
Memasukkan elemen effect seperti api, asap, ledakan, menggunakan perticle
system ke dalam hasil animasi. Di dalam pembuatan film animasi 3D “Future Army VS
Alien”, proses visual effect dilakukan setelah proses rendering karena menggunakan
software Adobe After Effect yang hanya dapat memproses hasil render dari software 3D
Studio Max.
3. Analisis Dan Perancangan
3.1 Pra Produksi
Di dalam tahap ini, penulis menyiapkan bagian-bagian penting yang harus
direncanakan terlebih dahulu di dalam pembuatan film animasi ini, mulai dari ide, tema,
logline, sinopsis, diagram scene, scenario hingga storyboard.
3.1.1 Ide Cerita
Ide cerita merupakan inti dari sebuah film. Ide merupakan hal yang mendasar
untuk mengembangkan sebuah karya film animasi
Film animasi 3D yang berjudul "Future Army VS Alien" ini akan mengisahkan
perjuangan Rick seorang anggota kesatuan Future Army dalam memerangi kejahatan
Alien. Rick ditugaskan untuk melawan Zork, Alien yang sedang berusaha
menghancurkan atmosfir Bumi dengan mesin penghancur atmosfir yang ia bawa dari
planetnya.
3.1.2 Tema Cerita
Film animasi 3D "Future Army VS Alien" mengambil tema "Pertarungan".
7
3.1.3 Logline
Logline dari film animasi 3D ini adalah "Bagaimana Jika Rick sebagai pasukan
Future Army ditugaskan untuk mencegah hancurnya atmosfir Bumi karena perbuatan
Zork, Alien yang jahat dan kuat".
3.1.4 Sinopsis
Langkah selanjutnya adalah pembuatan sinopsis. Sinopsis merupakan
gambaran keseluruhan cerita kasar dari sebuah film. Terdapat 7 pertanyaan yang penulis
cantumkan dalam pembuatan film animasi 3D "Future Army VS Alien", yaitu:
1. Siapakah tokoh utama?
Jawab: Rick
2. Apa yang diinginkan atau didambakan oleh tokoh utama?
Jawab: Mencegah Zork menghancurkan atmosfir Bumi
3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan apa yang diinginkan?
Jawab: Zork
4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan
dengan cara luar biasa, menarik dan unik?
Jawab: Ketika alat penghancur atmosfir aktif dan Rick merasa terpojok, Rick menemukan
cara untuk mengelabuhi Zork, yaitu dengan menggunakan Flash bomb untuk
mengganggu pengelihatan Zork dan melakukan penyerangan hingga Zork terdorong ke
arah alat penghancur atmosfir. Dan pada saat itu, seketika Rick merebut Absorbing
Sword milik Zork dan melemparkan ke arah Zork hingga menembus alat penghancur
atmosfir sehingga Absorbing Sword menyerap terlalu banyak energi dari alat tersebut
dan akhirnya meledak.
5. Apa yang ingin anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini?
Jawab: Kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan jahat yang luar biasa.
6. Bagaimana anda mengisahkan cerita anda?
Jawab: Dengan sudut pandang orang ketiga, musik yang digunakan untuk menekankan
tema, adegan dan dengan penerapan beberapa special effect.
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami perubahan
dalam cerita ini?
Jawab: Rick akhirnya berhasil mencegah niat jahat Zork untuk menghancurkan atmosfir
Bumi dan Rick sadar bahwa dia harus menjadi lebih kuat untuk dapat melindungi Bumi.
8
Sinopsis "Future Army VS Alien"
Bumi kedatangan Zork, Alien yang berniat untuk menghancurkan atmosfir bumi.
Zork berhasil menyusup ke Bumi dengan membawa alat penghancur atmosfir. Dengan
alat itu, Zork berniat menghancurkan atmosfir bumi dan tanpa atmosfir, manusia tidak
akan bisa bertahan sehingga bangsa Alien bisa leluasa untuk menguasai bumi. Untuk
mencegah niat jahat Zork, Future Army mengirimkan pasukan terbaiknya yaitu Rick.
Rick bertarung dengan Zork dan disaat Rick terpojok, akhirnya Rick berhasil
menemukan cara untuk mengalahkan Zork dan menghancurkan alat penghancur
Atmosfir. Bumi pun terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh bangsa Alien.
3.1.5 Diagram Scene
Gambar 3.2 - Diagram Scene "Future Army VS Alien"
Babak I
Pada babak ini, alur cerita film animasi 3D "Future Army VS Alien" adalah sebagai
berikut:
• Pengenalan Tokoh Utama
• Pengenalan Masalah
• Pengenalan Setting
Babak II
Pada babak ini, alur ceritanya adalah sebagai berikut:
• Pengenalan Tokoh Musuh
• Pertemuan Tokoh Utama dengan Musuh, yaitu Zork
• Di dalam babak ini ciri khas masing-masing tokoh diperlihatkan
9
Babak III
Pada babak terakhir ini, alur ceritanya adalah sebagai berikut:
• Babak ini berlangsung dengan cepat dan memperlihatkan saat Rick
menemukan cara untuk mengalahkan Zork
• Setiap adegan dalam babak ini berisi klimaks yang diakhiri dengan ending yang
mengagumkan.
• Pada akhirnya kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan jahat yang sangat luar
biasa.
3.1.6 Skenario
Dalam skenario terdapat penjelasan yang lebih detail mengenai beberapa hal.
Mulai dari suasana lingkungan, durasi, dialog, pergerakan kamera, hingga sound FX
(efek suara seperti suara angin, pukulan senjata, tembakan senapan, dsb). Berikut ini
adalah sedikit contoh skenario dari sebuah scene di dalam film animasi 3D "Future Army
VS Alien"
EXT. PADANG PASIR
Zork sedang mempersiapkan mesin penghancur atmosfir di tengah padang pasir.
Kemudian terlihat Rick sedang melakukan pendaratan.
RICK
There you are, Shut it down and surrender, right now!
ZORK
Human, you dont know who you're dealing with
3.1.7 Storyboard
Di dalam tahap ini adalah saat untuk membuat ide-ide di dalam skenario
menjadi bentuk visual, sehingga lebih bisa dipahami apa yang dimaksudkan di dalam
skenario.
Scene 1
Cut 3
Sound FX:
Backsound
Keterangan : Title Fade Out, adegan pintu pesawat terbuka dari dalam
pesawat
Durasi:
3.1.8 Concept Art
Adapun tokoh-tokoh dari film animasi 3D "Future Army VS Alien" ini adalah Rick
dan Zork. Semua sketsa yang telah dibuat pada tahap produksi akan diproses dalam
bentuk 3D.
10
3.2 Produksi
Tahap produksi didalam proses pembuatan film animasi "Future Army VS Alien"
adalah modeling, texturing, rigging and skinning, animation kemudian rendering.
3.2.1 Modeling
Pada proses modeling, digunakan metode Low Polygon Modeling sebagai
objek dasar karena metode ini adalah metode yang umum digunakan dan tergolong
mudah dan efektif. Langkah awal proses modeling adalah dengan menyiapkan Blueprint
terlebih dahulu.
Gambar 3.3 - Blueprint Karakter Rick
Karakter Rick dibuat secara bertahap, dimulai dari membuat objek Box untuk
membentuk Kaki sesuai dengan Blueprint, kemudian melakukan extrude dan Bevel untuk
membentuk objek - objek yang lain sampai ke bagian Kepala.
3.2.2 Texturing
Pada tahap ini diambil contoh proses Texturing pada karakter Rick.
Gambar 3.4 - Pola Texture Karakter Rick
Gambar 3.5 - Hasil Texturing Karakter Rick
3.2.3 Rigging and Skinning
Rigging adalah proses pembuatan tulang (Bip) pada karakter yang telah dibuat
sebelumnya. Berikut ini adalah hasil akhir proses Rigging and Skinning pada karakter
Rick.
11
Gambar 3.6 - Hasil akhir proses Rigging and Skinning
3.2.4 Animation
Animation adalah proses menggerakkan objek dan tulang menjadi sebuah
animasi frame by frame sesuai dengan storyboard yang telah dibuat sebelumnya. Berikut
ini contoh salah satu hasil animation karakter Rick
Gambar 3.7 - Salah satu hasil proses Animation Karakter Rick
3.2.5 Rendering
Dalam tahap ini, penulis menggunakan teknik Cell Shading atau biasa disebut
Toon Effect.
Gambar 3.8 - Hasil penambahan Contour pada Karakter Rick
3.2.6 Special Effect
Ada beberapa jenis Special Effect yang dipakai disetiap adegan, antara lain:
3.2.6.1 Effect Wiggle
Effect Wiggle adalah sebuah perintah yang merubah suatu nilai (value) menjadi
acak (Random) dalam kurun waktu yang ditentukan.
3.2.6.2 Clouds Effect
Effect ini diterapkan pada adegan pesawat terbang agar pesawat menjadi
terlihat bergerak diatas awan.
12
Gambar 3.9 - Cloud Effect dan Contoh penerapannya pada sebuah adegan
3.2.6.3 Optical Flare Effect
Optical Flare Effect adalah sebuah efek bias cahaya yang ada pada lensa
kamera (efek kilauan cahaya). Untuk dapat memakai efek ini diperlukan Plugin tambahan
yang dapat dibeli di website www.videocopilot.net.
Gambar 3.10 - Hasil Penerapan Optical Flare Effect
3.2.6.4 Energy Beam Effect
Effect ini diberikan pada adegan yang menampilkan mesin penghancur atmosfir
sudah dalam kondisi aktif. Terlihat pilar energi yang mengalir mengarah keatas. Effect ini
juga diterapkan pada saat Rick melakukan Serangan Lunar Strike namun dengan
beberapa pengaturan yang berbeda. Contoh hasil penerapan Energy Beam Effect :
Gambar 3.11 - Energy Beam Effect dan Contoh Penerapannya
3.2.6.5 Effect Ledakan
Effect Ledakan diberikan pada saat adegan mesin penghancur atmosfir
meledak.
13
Gambar 3.12 - Hasil Penerapan Effect ledakan
3.2.6.6 Green Screen Effect
Green Screen Effect atau biasa disebut Keying effect adalah sebuah teknik
untuk mengganti background sebuah video.
Gambar 3.13 - Video Green Screen dan Penerapannya
Gambar 3.14 - Hasil teknik Keying dengan layer Cloud effect dibawahnya
3.3 Pasca Produksi
Proses pasca produksi meliputi tahap pengkomposisian dan tahap editing.
3.3.1 Pengkomposisian dan Editing
Masing-masing scene memiliki Composition tersendiri didalam program
AfterEffects. Setelah semua scene diberi special effect, scene-scene tersebut disusun
sesuai skenario.
Gambar 3.15 - Susunan Composition
14
Setiap scene memiliki sound effect tersendiri, sesuai dengan skenario yang
telah dibuat. Di dalam pembuatan film animasi 3D "Future Army VS Alien" ini, proses
pengambilan suara karakter dilakukan sendiri oleh penulis dengan menggunakan aplikasi
Adobe Audition 3.0.
Gambar 3.16 - Jendela Adobe Audition 3.0
Setelah file sound telah disiapkan, file dimasukkan kedalam project aplikasi
Adobe AfterEffects dan disusun sesuai dengan timing yang tepat mengikuti storyboard.
Gambar 3.17 - Susunan Sound pada Timeline Adobe AfterEffects
Setelah semua scene telah memiliki sound yang sesuai barulah tahap akhir
dapat dilakukan yaitu tahap final rendering. Tahap ini telah dijelaskan di subbab 4.1.5
Rendering.
4. Hasil Perancangan
Setelah semua proses pra produksi, produksi dan pasca produksi selesai. Film
animasi 3D “Future Army VS Alien" yang berdurasi 5 menit telah berhasil dibuat.
5. Kesimpulan
Pembuatan film animasi 3D “Future Army VS Alien" ini dilakukan melalui 3
tahap utama yaitu pra produksi dengan mempersiapkan ide cerita, tema, skenario dan
storyboard kemudian produksi dengan membuat karakter berbentuk 3D, penambahan
tekstur, menganimasikannya kedalam adegan sesuai dengan storyboard kemudian
penambahan special effect, lalu ditahap yang terakhir yaitu tahap pasca produksi dengan
menambahkan audio kemudian menyusun adegan per adegan setelah itu film pun di-
render.
15
DAFTAR PUSTAKA
G. Djalle Zaharuddin, 2007. The Making of 3D Animation Movie using 3DStudioMax,
Penerbit Informatika
Putri, Florencia. 2011, Animasi 3D dengan Autodesk 3ds Max 2011 Tingkat Mahir,
Penerbit Skripta
Puspitosari, Heni A. 2011, Animasi 3D dengan Autodesk 3ds Max 2011 Tingkat Lanjut,
Penerbit Skripta
Ramadhan, Arief. 2005, 36 Jam Belajar Komputer 3D Studio Max 7, Penerbit Elex Media
Komputindo
Suyanto, M dan Yuniawan, Aryanto. 2006, Merancang Film Kartun Kelas Dunia.
Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta